PROFIL KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI : Penelitian Deskriptif pada TK Laboratorium Percontohan UPI Tahun Pelajaran 2014- 2015.
PROFIL KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) ANAK
KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
(Penelitian Deskriptif pada TK Laboratorium Percontohan UPI Tahun Pelajaran 2014- 2015)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh :
Magdalena Sarabiti Kelen NIM 1009939
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEPARTEMEN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
(2)
PROFIL KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
(Penelitian Deskriptif pada TK Laboratorium Percontohan UPI Tahun Pelajaran
2014-2015)
Oleh
Magdalena Sarabiti Kelen
Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
©Magdalena Sarabiti Kelen 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015
Hak cipta dilindungi Undang- Undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
(3)
(4)
(5)
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
PROFIL KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Magdalena Sarabiti Kelen ¹, Heny Djoehaeni², Rita Mariyana³ Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Email : magdalenasarabiti@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data tentang : (1) gambaran umum konsep diri anak kelompok B, (2) upaya yang dilakukan guru dan kendala yang dihadapi dalam menanamkan konsep diri anak kelompok B, (3) mengetahui evaluasi dan tindakan konsep diri anak kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Instrumen pada penelitian adalah observasi konsep diri anak kelompok B, dan wawancara guru kelas B. Format observasi yang disusun dan dipergunkan dengan penilaian anak BB (Belum Berkembang), MB (Mulai Berkembang), BSH ( Berkembang Sesuai Harapan). Subjek penelitian adalah sebanyak 16 anak dari kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI tahun ajaran 2014/ 2015.
Konsep diri merupakan pandangan individu terhadap dirinya dan bagaimana cara individu menyikapi individu lain memandang dirinya
Kesimpulan hasil penelitian adalah semua siswa anak kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI memiliki pandangan yang positif pada aspek fisik, psikis, dan kesikapan Upaya yang dilakukan guru dalam menanamkan konsep diri positif pada anak kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI adalah melalui komunikasi interpersonal antara guru dan siswa.Kendala yang dihadapi guru dalam menanamkan konsep diri positif anak kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI adalah sikap anak yang tidak bisa pisah dari orang tua, dan sikap malu anak yang membuatnya tidak bisa bersosialisasi dengan teman- temannya.
Kata kunci: Konsep Diri, anak kelompok B, TK Laboratorium Percontohan UPI
¹Penulis
²Penulis Penanggung Jawab ³Penulis Penanggung Jawab
(6)
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
PROFILE SELF-CONCEPT CHILDREN KINDERGARTEN GROUP B OF LABORATORY SCHOOL UPI
Magdalena Sarabiti Kelen ¹, Heny Djoehaeni², Rita Mariyana³ Teacher Education of Early Childhood Education
Faculty of Education
Indonesian University of Education
The research was done with the purpose to obtain data about: (1) A general picture of the concept of self child group b (2) the efforts of teachers and obstacles encountered in instilling self-concept of children in group B (3) know the concept of self-evaluation and action kindergarten children in group B of Laboratory UPI. The method used is descriptive method. Instruments in the study was the observation of self-concept of children in group B, and B grade teacher interviews. Format observations were compiled and used with BB child assessment (undeveloped), MB (Start Developing), BSH (According Evolving Expectations). Subjects were as many as 16 children from kindergarten group B school UPI academic year 2014/2015. The self concept is an individual view of him and how individuals respond to other individuals perceive themselves. Conclusion The results of the study were all students kindergarten children in group B of Laboratory school UPI have a positive outlook on the physical, psychological, and attitude. Efforts made in the teachers instill a positiveself-concept in children kindergarten group B of Laboratory School UPI is through interpersonal communication between teachers and students. Constraints faced by teachers in instilling a positive self-concept of children in group B Kindergarten of Laboratory school UPI is attitude that can not be separated children from their parents, and attitude made him shy child can not socialize with her friends.
(7)
vi
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR HAK CIPTA
HALAMAN PERSEMBAHAN PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMAKASIH ... iii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GRAFIK ... x
DAFTAR BAGAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Asumsi ... 5
F. Struktur Organisasi... 6
BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Diri ... 7
1. Pengertian Konsep Diri ... 7
2. Fungsi Konsep Diri ... 13
3. Dimensi Konsep Diri ... 14
(8)
vii
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
5. Komponen Konsep Diri ... 18
6. Faktor- faktor Pembentuk Konsep Diri... 19
B. Konsep Taman Kanak- Kanak ... 22
1. Pengertian Taman Kanak- Kanak ... 22
2. Fungsi dan Tujuan Taman Kanak- Kanak ... 23
3. Prinsip Pembelajaran Taman Kanak- Kanak ... 24
4. Karakteristik Program Pembelajaran Taman Kanak- Kanak ... 26
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 27
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 28
C. Definisi Operasional ... 28
D. Teknik dan Instrumen Penelitian ... 29
E. Prosedur Pengumpulan Data ... 34
F. Teknik Analisis Data... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ... 38
1. Profil TK Laboratorium Percontohan UPI... 38
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 44
1. Gambaran Umum Konsep Diri Anak Kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI ... 44
2. Upaya yang Dilakukan Oleh Guru dan Kendala Yang Dihadapi Dalam Menanamkan Konsep Diri Positif Pada Siswa Kelas B TK Laboratorium Percontohan UPI. ... 46
3. Sistem Evaluasi dan Kegiatan Konsep Diri Anak Kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI ... 48
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 48
1. Gambaran Umum Konsep Diri Siswa Kelas B TK Laboratorium Percontohan UPI ... 55 2. Upaya yang Dilakukan Oleh Guru dan Kendala Yang Dihadapi
(9)
viii
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
K Laboratorium Percontohan UPI.. ... 51 4. Sistem Evaluasi dan Kegiatan Konsep Diri Anak Kelompok B
TK Laboratorium Percontohan UPI ... 58 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan ... 61 B. Rekomendasi ... 62 DAFTAR PUSTAKA ... xii LAMPIRAN
(10)
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu bentuk layanan untuk anak usia 0-6 tahun. Undang –undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Taman Kanak- kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai enam. Tugas utama taman kanak- kanak sebagai lembaga pendidikan prasekolah adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap dan perilaku, keterampilan dan intelektual agar dapat melakukan adaptasi dengan kegiatan belajar yang sesungguhnya di sekolah dasar. Taman kanak- kanak bukan sebagai lembaga yang bukan mengemban tanggung jawab utama dalam membina kemampuan akademik.( Pedoman Pengembangan Program di Taman Kanak-Kanak, 2010 : 3). Berdasarkan pernyataan tersebut maka kita selaku guru sangatlah diharapakan agar sensitif dalam memahami permasalahan anak didik khususnya anak usia Taman Kanak- Kanak.
Dikarenakan usia Taman Kanak- Kanak merupakan fase fundamental dalam mempengaruhi perkembangan anak maka pendidikan anak usia dini seharusnya diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh. Seperti yang diungkapkan oleh (Sujiono,2004) yakni karakteristik anak usia dini yang aktif, rasa ingin tahu yang tinggi, banyak bertanya, dan senang berkesplorasi dengan lingkungannya, yang tercermin dalam kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak. Oleh
(11)
2
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
karena itu guru dan orang tua harus peka terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Bentuk hubungan yang terjalin antara anak dan lingkungan sosial sangat ditentukan oleh banyak faktor salah satunya kepribadian.
Kepribadian tiap individu selain mempengaruhi cara orang tersebut berhubungan dengan orang lain juga berpengaruh pula pada pembentukan kepribadian anak. Kepribadian bukan dibawa sejak lahir melainkan merupakan interaksi yang terus menerus antara sifat bawaan dan pengaruh lingkungan yang pada akhirnya membentuk suatu pola kepribadinnya yang mencakup banyak aspek, seperti motivasi, aspirasi, konsep diri, penyesuaian diri, dan lain- lain.
Salah satu kepribadian yang harus dimiliki anak adalah konsep diri. Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang menyangkut berbagai hal tentang dirinya yaitu karakteristik fisik dan psikologisnya, sosial dan emosinya, aspirasi maupun prestasinya. Konsep-diri yang terbentuk dalam masa kanak-kanak itu umumnya akan “bagaikan mengukir di atas batu”. ia menjadi semacam apa yang kita sebut bawaan, watak, sifat. Konsep diri memiliki peranan penting dalam menentukan perilaku individu sebagai cermin bagi individu dalam memandang dirinya.( Kanisius, 2006 : 20)
Konsep diri yang positif ini harus dikembangkan karena merupakan modal penting bagi anak usia dini untuk bisa memandang dirinya sendiri sebagai pribadi yang baik sehingga kelak pada usia remaja dan dewasa individu tersebut juga memiliki tolak ukur diri yang baik serta mampu bekerjasama dengan lingkungan sosial secara proporsional.
Kegagalan dan keberhasilan dalam mengerjakan tugas- tugas tidak selalu berhubungan dengan tingkat kemampuan anak. Ada banyak faktor yang mempengaruhi. Salah satunya faktor yang penting adalah konsep diri.
Konsep diri bukanlah aspek yang dibawa sejak lahir tetapi terbentuk melalui interkasi individu dengan lingkungan , baik lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial di luar keluarga. Pada dasarnya konsep diri terbentuk dari lingkungan pertama yang paling dekat dengan individu, yaitu lingkungan
(12)
3
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
keluarga, tetapi lama kelamaan konsep diri inividu akan berkembang melalui interkasi dengan lingkungan yang lebih luas, seperti teman sebaya, guru, dan masyarakat. Hasil interkasi antara individu dengan lingkungan di luar keluarga akan lebih mempengaruhi konsep diri individu, terutama pengaruh dari teman sebaya ( Asmara, 2007 : 2)
Konsep diri yang harus dikembangkan untuk anak usia dini adalah konsep diri yang positif seperti mau penerimaan diri yang mengarah kepada bersikap optimis, percaya diri sendiri, dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu.
Atwater (Desmita,163) menemukakan bahwa konsep diri adalah keseluruhan gambar diri, yang meliputi persepsi seorang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya. Sementara itu Cawages (Desmita,164) mengatakan bahwa konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasinya, kelemahannya, kelebihannya atau kecakapannya, kegagalan, dan sebagainya.
Elisabeth B.Hurlock 1986 (syamsu Yusuf 2007) mengemukakan bahwa self concept atau konsep diri ini diartikan sebagai
1. Persepsi, keyakinan, perasaan, atau sikap sesorang tentang dirinya. 2. Kulaitas pensifatan individu tentang dirinya ; dan
3. Suatu sistem pemaknaan individu dan pandangan orang lain tentang dirinya.
Permasalahan tentang konsep diri yang sering terjadi pada anak usia dini adalah kurangnya rasa percaya diri anak dengan pekerjaan yang sudah dilakukan, sering menyendiri karena merasa dirinya tidak disenangi orang lain.sikap anak yang menjauh dari teman- temannya membuat konsep diri yang positif anak berkurang. Bila ia sering dipuji dan tidak dijauhi dari teman- teman yang lain maka konsep diri yang positif akan terbentuk. Begitu pula dengan anak yang merasa kurang percaya diri dengan pekerjaan yang dilakukan akan menjauh dari teman- temannya.
(13)
4
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Pola asuh orang tua juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri anak usia dini. Sebagian besar waktu kehidupan anak dilalui bersama dengan orang tua(misalnya ibu kandung) terutama orang tua yang tidak bekerja di luar rumah. Namun kebanyakan ibu yang berperan ganda yakni juga bekerja di luar rumah, maka anak hidup bersama dengan kakek- nenek atau pembantu rumah tangga. Keadaan yang seperti ini sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian anak secara umum dan konsep diri secara khusus. Kehidupan keluaraga yang saling menyayangi, menghargai, memperhatikan, membantu menciptakan suasana keluarga yang hangat dan akrab.
Konsep diri tidak hanya mempengaruhi anak dibidang akademis, tetapi juga sosial dan fisik. Apabila seseorang memiliki konsep diri yang positif, maka akan terbentuk penghargaan yang tinggi terhadap dirinya sendiri, atau dikatakan orang itu akan memiliki self esteem yang tinggi. Jadi, apabila ia memiliki konsep diri yang positif yang ditunjukkan melalui self esteem yang tinggi, segala perilakunya kan tertuju pada keberhasilan.
Hurlock (1976) mengemukakan, konsep diri merupakan inti dari pola perkembangan kepribadian seseorang yang akan mempengaruhi berbagai bentuk sifat. Jika konsep diri positif, anak akan mengembangkan sifat - sifatseperti kepercayaan diri , harga diri dan kemampuan melihat dirinya secara realistis, sehingga akan menumbuhkan penyesuaian yang baik. Sebaliknya apabila konsep diri negatif, dapat memebentuk kepribadian anak yang tidak sehat seperti rendah diri, tidak percaya diri, pemalu, nakal, mengganggu teman, membuat keributan, berkelahi.
Berdasarkan uraian di atas yang menyatakan bahwa konsep diri anak usia dini sangat penting ditanamkan kepada anak. Oleh karena itu peneliti mengangkat penelitian dengan judul” Profil Konsep Diri (Self Concept) diri Anak Kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut
(14)
5
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimana gambaran umum konsep diri anak kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI?
2. Bagaimana upaya yang dilakukan guru dan kendala apa saja yang ditemukan dalam menanamkan konsep diri positif anak kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI?
3. Bagaimana sistem evaluasi dan kegiatan konsep diri anak kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui gambaran umum konsep diri siswa kelas B TK Laboratorium Percontohan UPI.
2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan guru dan kendala apa saja yang ditemukan dalam menanamkan konsep diri positif anak kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI.
3. Untuk mengetahui sistem evaluasi dan kegiatan konsep diri anak kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI.
D. Manfaat penelitian 1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi dan konsep- konsep bagi pengembangan karya ilmiah, khusunya tentang profil konsep diri (self-concept) di lembaga PAUD.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini
Memberikan masukan kepada guru Pendidikan Anak Usia Dini dalam mengetahui konsep diri (self- concept) anak usia dini.
b. Bagi anak
Penelitian ini diharapkan dapat membentuk konsep diri yang positif untuk anak usia dini.
E. Asumsi
(15)
6
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
1. Konsep diri merupakan pandangan individu terhadap dirinya dan bagaimana cara individu menyikapi individu lain memandang dirinya (Hurlock, 1974:21)
2. Konsep diri positif merupakan pemahaman dan penerimaan seseorang terhadap sejumlah fakta yang mungkin sangat beragama tentang dirinya secara positif dan dinamis (Calhoun & Acocella, 1995:74)
3. Konsep diri penting bagi anak usia dini karena akan menentukan tindakan yang akan diperbuatnya. Apabila seseorang memiliki konsep diri yang positif maka akan terbentuk penghargaan yang tinggi pula terhadap diri sendiri, atau dikatakan memiliki self esteem yang tinggi dan akan berjuang untuk selalu mewujudkan konsep dirinya. Kanisius, 2006 : 18)
F. Struktur Organisasi
Penyusunan skripsi ini terdiri dari lima bab diantaranya:
Bab I : Menjelaskan tentang latar belakang yang akan dilakukan, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat peneltian, asumsi, dan struktur organisasi,
Bab II : Memaparkan kajian tentang konsep diri, dan konsep Taman Kanak- Kanak.
Bab III: Memaparkan tentang metode penelitian yang akan digunakan untuk menyusun skripsi yaitu metode deksriptif, selain itu dipaparkan jugatentang prosedur dan langkah- langkah penelitian dari mulai perencanaan tujuan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengolahan data penelitian, hingga langkah akhir yaitu pengambilan kesimpulan dari penelitian,
Bab IV: mendeskripsikan tentang proses penelitian, gambaran tentang profil konsep diri (self concept) anak kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI, pembahasan dan analisis hasil temuan penelitian, dan
Bab V : Membahas tentang simpulan dari semua temuan penelitian yang ditemukan dan rekomendasi yang sesuai dengan hasil penelitian ini.
(16)
27 Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif . Menurut Sukmadinata (2011:54) menyatakan bahwa peneltian deskriptif
adalah “Suatu metode peneltian yang ditujukan untuk menggambarkan
fenomena- fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang
lampau”. Sedangkan menurut Purwanto (2012:177) menyatakan penelitian deskriptif adalah “Penelitian yang hanya melibatkan satu variabel pada satu kelompok, tanpa menghubungkan dengan variabel lain atau membandingkan
dengan kelompok lain”.
Sejalan dengan pendapat di atas, Syaodih (2005:72) mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena- fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa.
Metode deskriptif memiliki karakteristik tersendiri seperti diungkapkan oleh Furchan dalam Aries (2008) yaitu sebagi berikut:
1. Peneltian deskriptif cenderung mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena dengan cara meneliti secara teratur dan mengutamakan objektivitas.
2. Dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan. 3. Dalam penelitian deskriptif pun tidak ada uji hipotesis.
Alasan peneliti memilih metode deskriptif dalam peneltian ini adalah karena dengan menggunakan metode deskriptif ini akan diperoleh penjelasan yang sistematis. Selain itu, alasan peneliti menggunakan metode deskriptif karena peneliti bermaksud mendeskripsikan, menganalisis, dan mengambil suatu generalisasi dari pengamatan mengenai penelitian konsep diri anak.
(17)
28
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
B. Lokasi dan subjek penelitian
Lokasi tempat penelitian diadakan adalah TK Laboratorium Percontohan UPI. Yang dijadikan subjek penelitian adalah anak Taman Kanak- Kanak Laboratorium Percontohan UPI antara usia lima sampai enam tahun.
DAFTAR SISWA KELAS B1 (MAWAR) TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
NO NAMA SISWA
1. Al
2. Af
3. Cs
4. Dm
5. Fc
6. Hd
7. Hz
8. Ir
9. Ic
10. Ky
11. Ly
12. Ny
13. Rn
14. Rh
15. Rz
16.
Sl
C. Definisi Operasional
(18)
29
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Konsep diri dalam penelitian ini adalah pandangan seseorang mengenai dirinya sendiri meliputi aspek fisik, psikis/psikologis dan sosial. Konsep diri seseorang merupakan dirinya sendiri dari sudut pandangnya sendiri, dan pengalaman-pengalaman yang individu terima dari lingkungan sekitarnya.
Hurlock (1976: 22) mengatakan terdapat tiga komponen konsep diri atau gambaran individu tentang dirinya yaitu:
1. The Perceptual Component /Komponen Persepsi
Komponen ini sering disebut sebagi konsep diri fisik karena merujuk pada persepsi individu tentang penampilan fisiknya , persepsi orang lain terhadap dirinya.
2. The conceptual component/ Komponen Konseptual
Komponen ini sering disebut dengan konsep diri psikis yaitu gambaran, rasa percaya diri yang dimiliki anak, rasa solidaritas, dan kesetiakawanan.
3. The attitudional Componen / Komponen sikap
Komponen ini sering dikatakan merujuk pada perasaan seseorang, harga diri, kebanggaan terhadap diri sendiri, dan mempunyai rasa malu terhadap diri sendiri dan orang lain.
D.Teknik dan instrumen penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data
Langkah- langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah: a. Teknik observasi
Observasi yang peneliti lakukan ditujukan pada semua murid TK Laboratorium UPI kelas B. Obeservasi ini dilakukan untuk memperoleh profil konsep diri.oberservasi dilakukan selama tiga minggu di mulai bulan November- Desember yang dilakukan setiap hari senin hingga jumat pada pukul 7.30- 11.00. Peneliti hanya melakukan observasi selama anak tersebut berada di sekolah dengan melihat hal-hal yang tertuang di dalam tujuan penelitian.
(19)
30
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
PEDOMAN OBSERVASI KONSEP DIRI SISWA KELAS B TK LABORATORIUM UPI
Nama Siswa :
Kelompok/ Semester :
Hari / tanggal :
Keterangan :
BB = Belum Berkembang ; MB = Mulai Berkembang; BSH = Berkembang Sesuai Harapan
NO. INDIKATOR/ ASPEK YANG DIAMATI BB MB BSH
1. Anak dapat memiliki keberanian bertanya pada guru 2. Anak dapat memiliki keberanian maju ke depan kelas 3. Anak menunjukkan tingkat perhatian selama pembelajaran 4. Anak mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru 5. Anak mampu memahami tema pembelajaran
6. Anak jarang menunjukkan rasa takut untuk hal- hal yang baru 7. Anak dapat bermain bersama- sama
8. Anak menunjukkan sikap toleran 9. Anak mau berbagi dengan teman
10. Anak tidak membanting barang ketika kesal 11. Anak dapat menerima kritikan dengan lapang dada
12. Anak Menunjukkan rasa bangga terhadap hasil karya sendiri 13. Anak memiliki prestasi akademik yang membanggakan
(20)
31
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
14. Mulai menunjukkan ekspresi menyesal ketika malakukan kesalahan SKOR AKHIR = (skor total ) =
b. Wawancara
Untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai subjek maka peneliti mekakukan wawancara kepada beberapa orang terdekat anak diantaranya guru kelas, dan juga guru pendampingnya. Mereka merupakan nara sumber yang diduga dapat memberikan informasi mengenai tingkah laku dan perkembangan keterampilan sosial subjek penelitian. Wawancara yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara tidak terstruktur, hal ini dilakukan karean disesuaikan dengan konteks kondisi lapangan.
Pedoman Wawancara untuk Guru dan Kepala Sekolah Konsep Diri Siswa Kelas B TK Laboratorium Percontohan UPI Hari / tanggal :
Kelas : B1 Responden :
No Item Pertanyaan Pemerolehan Data dan Hasil
Wawancara 1. Menurut ibu bagaimana konsep diri
siswa kelas B saat ini?
2. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh ibu dalam menanamkan konsep diri positif pada siswa kelas B TK Laboratorium Percontohan UPI?
... ... ... ... ...
(21)
32
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
untuk mengembangkan konsep diri positif pada anak?
4. Apa saja kendala yang dihadapi ibu dalam menanamkan konsep diri positif pada siswa kelas B TK Laboratorium Percontohan UPI?
... ... ... ... ... 5. Bagaimana upaya untuk mengatasi
konsep diri negatif pada siswa kelas B TK Laboratorium Percontohan UPI?
... ... ... ... 6. Apakah ada kerjasama dengan orang
tua murid ketika ibu ingin
menanamkan konsep diri positif pada siswa?
... ... ...
7. Penilaian apa yang sering digunakan untuk menilai perkemabangan konsep diri anak ?
... ...
c. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti untuk melihat data- data yang ada serta pendokumentasian hasil penelitian di lapangan. Dokumentasi yang dilakukan adalah hasil data yang dikumpulkan , foto-foto selama penelitian.
2. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat,lengkap, dan sistematis sehingga mudah doilah. (Arikunto 2006:160). Kisi –kisi instrumen pengungkap kecenderungan konsep diri siswa dijelaskan dalam tabel 3.1
(22)
33
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Kisi –kisi instrumen Konsep Diri Siswa
Variabel Aspek Indikator
Teknik pengumpulan
data
Sumber data
Perceptual Penampilan diri
1. Memiliki kondisi badan yang sehat
2. Memiliki keberanian bertanya pada guru 3. Memiliki keberanian
maju ke depan kelas 4. Menunjukkan tingkat
perhatian selama
pembelajaran Observasi Observasi Observasi Anak Anak Anak
Coceptual Kepercayaan diri
Solidaritas dan kesetiakawanan
1. Mampu menjawab
pertanyaan
2. Jarang menunjukkan rasa takut untuk hal- hal yang baru
1. Bermain bersama- sama 2. Menunjukkan sikap
toleran Observasi Observasi Observasi Observasi Anak Anak Anak Anak
(23)
34
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
3. Mau berbagi dengan teman
Observasi Anak
Attitudinal Harga diri
Kebanggaan
Rasa malu
1. Tidak merusak barang –
barang atau
mengganggu kegiatan pembelajaran
2. Menerima kritikan dengan lapang dada
1. Menunjukkan rasa bangga terhadap hasil karya sendiri
2. Anak memiliki prestasi
akademik yang
membanggakan
1. Mulai menunjukkan ekspresi menyesal
ketika malakukan
kesalahan
Observasi
Observasi dan wawancara
Observasi
Observasi
Anak
Anak, guru, dan orang tua
Anak
Anak
Sumber : Janice J.Beaty (1996 : 211) dan ditambah oleh peneliti
E. Prosedur pengumpulan data 1. Tahap Perencanaan
(24)
35
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Tahap perencanaan dalam penelitian ini adalah tahap persiapan sebelum peneliti memasuki lapangn, pada tahap ini peneliti mempersiapkan hal- hal sebagai berikut :
a. Menyusun rumusan masalah
b. Mencari sumber- sumber yang akan menjadi dasar teori dengan melakukan studi kepustakaan. Mengumpulkan sumber- sumber yang bekaitan dengan bermain dannkonsentrasi pada anak usia dini.
c. Memilih lokasi yang memiliki karakteristik yang kan diteliti dalam penelitian.
d. Mengurus perizinan untuk melakukan peneltian di TK Laboratorium UPI
e. Melakukan studi pendahuluan dengan observasi dan wawancara awal ke TK Laboratorium UPI untuk mendapatkan informasi awal mengenai kemampuan konsep diri anak di lembaga tersebut.
f. Membuat pedoman observasi dan pedoman wawancara untuk membantu peneliti agar peneliti lebih terarah sehingga tujuan penelitian dapat tercapai.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini dilakukan jika tahap persiapan dianggap sudah matang. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan seluruh data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan analisis data.uraian kegiatannya antara lain sebagai berikut:
a. Mengamati perilaku siswa kelompok B TK Laboratorium UPI
b. Melakukan wawancara mendalam untuk mendapatkan informasi secara lengkap dan rinci tentang konsep diri anak di kelompok B TK Laboratorium UPI.
c. Mencatat, merekam, dan mendokumentasikan seluruh proses penelitian yang dilakukan.
(25)
36
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
d. Menganalisis seluruh data yang diperoleh dan temuan- temuan yang ada di lapangan.
3. Tahap pelaporan
Laporan penelitian deskriptif dapat dikatakan juga sebagai hasil penelitian. Langkah terakhir dari penelitian ini adalah penulisan dan penyusunan laporan tertulis yang berisi tentang rangkaian kegiatan dan hasil penelitian yang disusun secara sistematis.
F. Teknik Analisis Data
Setelah melalui serangkaian penelitian, tahapan selanjutnya adalah mengolah data- data hasil penelitian yang merupakan hasil dari jawaban para responden. Statistik yang digunakan dalam mengolah data hasil penelitian adalah statistik deskriptif dengan cara melihat frekuensi konsep diri siswa yang ditentuka dengan cara:
1. Menentukan Skor maksimal ideal yang diperoleh dengan cara sebagai berikut:
Skor maksimal ideal = jumlah pernyataan x skor tertinggi = 14 x 3
= 42
2. Menentukan Skor minimal ideal yang diperoleh dengan cara sebagai berikut :
Skor minimal ideal = jumlah pernyataan x skor terendah = 14 x 1
= 14
3. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh dengan cara : Rentang skor = skor maksimal ideal – skor minimal ideal
= 42 - 14 = 28
(26)
37
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Interval skor = retang skor / 3 = 28/ 3
= 9,3
Dari langkah di atas , kemudian didapat kriteria sebagai berikut .
Tabel 3.3
Kriteria konsep diri siswa kelas B1 TK Laboratorium Percontohan UPI
No Kategori Rentang
skor Interprestasi
1.
Berkembang Sesuai
Harapan > 32
Siswa sudah memiliki pandangan terhadap diri yang positif dalam menyikapi pandangan orang lain terhadap dirinya mengenai fisik,
psikis, dan kesikapan. 2. Mulai Berkembang 23 – 31 Siswa mulai memilki pandangan
terhadap diri yang positif
3. Belum Berkembang 14 – 22
Siswa belum memiliki pandangan terhadap diri yang positif dan belum memiliki cara yang positif
dalam menyikapi pandangan orang lain tentang dirinya mengenai fisik, psikis, maupun
kesikapan
(27)
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
61
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembasan pada bab empat, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Semua siswa TK Laboratorium Percontohan UPI sudah memiliki konsep diri yang positif dan mampu menyikapi kritikan dan saran dari orang lain terhadap dirinya. Interaksi pribadi antara guru dan anak dimulai sejak di sekolah, dimana guru melakukan pendekatan dan perkenalan sangat penting.
2. Upaya yang dilakukan guru dalam menanamkan konsep diri positif pada siswa kelas B TK Laboratorium Percontohan UPI adalah melalui pembiasaan seperti melakukan interaksi dengan anak menggunakan bahasa tubuh,memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan sesuatu dengan caranya sendiri, memberikan stimulus dan semangat agar anak mau mencoba sesuatu yang baru, baik dalam bentuk permainan atau benda lainnya,memberikan pujian atau penghargaan ketika anak melakukan sesuatu yang baik,memberikan anak waktu bermain yang banyak yaitu dengan cara bermain sambil belajar. Kendala yang dihadapi guru dalam menanamkan konsep diri positif siswa kelas B TK Laboratorium Percontohan UPI adalah sikap anak yang tidak bisa pisah dari orang tua, dan sikap malu anak yang membuatnya tidak bisa bersosialisasi dengan teman- temannya.
3. Sistem evaluasi dan kegiatan konsep diri yang ditanamkan pada kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI berupa catatan harian tentang perkembangan konsep diri.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, berikut beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi orang tua, sekolah, dan peneliti selanjutnya
(28)
62
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
1. Bagi orang tua
Orang tua hendaknya menerima anak dengan baik, termasuk kekurangan dan kelemahan serta melakukan koreksi dengan cara yang baik.
Orang tua hendaknya menciptakan suasana rumah yang aman, sehingga anak belajar percayaakan dirinya dan orang lain.
Orang tua hendaknya menciptakan suasana hidup yang penuh toleransi, sehingga anak belajar menjadi orang yang sabar. 2. Bagi sekolah
Pihak sekolah hendaknya memotivasi siswa yaitu dengan cara menyediakan lingkungan yang aman, dan nyaman bagi anak.
Mengadakan kerjasama antara orang tua dan sekolah supaya konsep diri yang diajarakan disekolah sejalan dengan yang diajarkan di rumah.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian dapat dijadikan masukan atau rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan konsep diri.
(29)
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
xii
DAFTAR PUSTAKA
Agustin,M & Wahyudin,U.(2011).Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung : Refika Aditama
Agustiani ,H.(2006). Psikolgi Perkembangan ( Pendekatan ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja).Bandung : Refika Aditama
Aries, S Erna Febru.(2008). Penelitian Deskriptif. (Online). Tersedia: ardhana12.wordpress.com/2008/02/27.(21 juni 2014)
Arikunto ,S. (2002).Prosedur Penelitian ( Suatu Pendekatan Praktek).Jakarta: Bumi Aksara
Asmara, Tejo. (2007).Konsep Diri Siwa SMP Talenta Kabupaten Bandung kelas VII Tahun ajaran 2011/2012.Skripsi Sarjana pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI. Bandung
Burn,R,B. (1993). Konsep Diri : Teori, pengukuran, Perkembangan, dan perilaku.Jakarta : Arcan
Beaty.Janice J.(1996).Skills for Preschool Teachers.USA
Calhoun , J.F. and Acocella, J.R. (1995). Psikologi tentang Penyesuaiandan Hubungan Kemanusiaan (Terjemahan ). Edisi 3. Semarang : IKIP Semarang Press
Daeng ,D (1996). Metoda Mengajar Di Taman Kanak- Kanak.Depok
Dariyo,A (2007). Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: Refika Aditama
Desmita(2012).Psikologi Perkembangan Peserta Didik.Bandung: Remaja Rosdakarya
Fitts, W. H. (1971). The Self Concept and Srlf Actualization (1st Editiob). Los Angeles : Western Physichologist Services
Hurlock ,E.B.1976.Personality Development. New York : McGraw –Hill ...(1986).Personality Development.USA:McGraw Hill,inc.
...(a.b.Istiwidayanti Soedjarwo). (2004).Psikologi Perkembangan (suatau Perkembangan Sepanjang Hayat ). Jakarta : Erlangga
Kanisius ,(2006). Konsep Diri Positif, Menentukan Prestasi Anak.Yogyakarta : Kanisius
(30)
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
xiii
Kementrian Pendidikan Indonesia (2010).Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran Di Taman Kanak- Kanak. Jakarta
Kusuma, Adelina.(2013).Profil Keterampilan Sosial Anak Keterbelakangan Mental Ringan. Skripsi.FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Rakhmat, Jalaludin.(2005). Psikologi Komunikasi.Bandung : Remaja Rosdakarya Rakhmat. C dan Solehudin, M. (2006). Pengukuran dan Penilaian Hasil
Belajar.Bandung: Andira
Sujiono. (2004). Metode Perkembangan Fisik. Jakarta : Universitas Terbuka Syaodih,N. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosdakarya
Yusuf, Syamsu. (2005). Psikologi Perkembangan Anak dan Renaja. Bandung : Remaja Rosdakarya
Yusuf ,Syamsu. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung : Rizki Press
Yusuf M & Juntika Nurhisan A(2007).Teori kepribadian.Bandung:Remaja Rosdakarya
(1)
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
d. Menganalisis seluruh data yang diperoleh dan temuan- temuan yang ada di lapangan.
3. Tahap pelaporan
Laporan penelitian deskriptif dapat dikatakan juga sebagai hasil penelitian. Langkah terakhir dari penelitian ini adalah penulisan dan penyusunan laporan tertulis yang berisi tentang rangkaian kegiatan dan hasil penelitian yang disusun secara sistematis.
F. Teknik Analisis Data
Setelah melalui serangkaian penelitian, tahapan selanjutnya adalah mengolah data- data hasil penelitian yang merupakan hasil dari jawaban para responden. Statistik yang digunakan dalam mengolah data hasil penelitian adalah statistik deskriptif dengan cara melihat frekuensi konsep diri siswa yang ditentuka dengan cara:
1. Menentukan Skor maksimal ideal yang diperoleh dengan cara sebagai berikut:
Skor maksimal ideal = jumlah pernyataan x skor tertinggi = 14 x 3
= 42
2. Menentukan Skor minimal ideal yang diperoleh dengan cara sebagai berikut :
Skor minimal ideal = jumlah pernyataan x skor terendah
= 14 x 1 = 14
3. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh dengan cara : Rentang skor = skor maksimal ideal – skor minimal ideal
= 42 - 14 = 28
(2)
37
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Interval skor = retang skor / 3 = 28/ 3
= 9,3
Dari langkah di atas , kemudian didapat kriteria sebagai berikut .
Tabel 3.3
Kriteria konsep diri siswa kelas B1 TK Laboratorium Percontohan UPI
No Kategori Rentang
skor Interprestasi
1.
Berkembang Sesuai
Harapan > 32
Siswa sudah memiliki pandangan terhadap diri yang positif dalam menyikapi pandangan orang lain terhadap dirinya mengenai fisik,
psikis, dan kesikapan. 2. Mulai Berkembang 23 – 31 Siswa mulai memilki pandangan
terhadap diri yang positif
3. Belum Berkembang 14 – 22
Siswa belum memiliki pandangan terhadap diri yang positif dan belum memiliki cara yang positif
dalam menyikapi pandangan orang lain tentang dirinya mengenai fisik, psikis, maupun
kesikapan
(3)
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
61 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembasan pada bab empat, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Semua siswa TK Laboratorium Percontohan UPI sudah memiliki konsep diri yang positif dan mampu menyikapi kritikan dan saran dari orang lain terhadap dirinya. Interaksi pribadi antara guru dan anak dimulai sejak di sekolah, dimana guru melakukan pendekatan dan perkenalan sangat penting.
2. Upaya yang dilakukan guru dalam menanamkan konsep diri positif pada siswa kelas B TK Laboratorium Percontohan UPI adalah melalui pembiasaan seperti melakukan interaksi dengan anak menggunakan bahasa tubuh,memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan sesuatu dengan caranya sendiri, memberikan stimulus dan semangat agar anak mau mencoba sesuatu yang baru, baik dalam bentuk permainan atau benda lainnya,memberikan pujian atau penghargaan ketika anak melakukan sesuatu yang baik,memberikan anak waktu bermain yang banyak yaitu dengan cara bermain sambil belajar. Kendala yang dihadapi guru dalam menanamkan konsep diri positif siswa kelas B TK Laboratorium Percontohan UPI adalah sikap anak yang tidak bisa pisah dari orang tua, dan sikap malu anak yang membuatnya tidak bisa bersosialisasi dengan teman- temannya.
3. Sistem evaluasi dan kegiatan konsep diri yang ditanamkan pada kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI berupa catatan harian tentang perkembangan konsep diri.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, berikut beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi orang tua, sekolah, dan peneliti selanjutnya
(4)
62
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 1. Bagi orang tua
Orang tua hendaknya menerima anak dengan baik, termasuk kekurangan dan kelemahan serta melakukan koreksi dengan cara yang baik.
Orang tua hendaknya menciptakan suasana rumah yang aman, sehingga anak belajar percayaakan dirinya dan orang lain.
Orang tua hendaknya menciptakan suasana hidup yang penuh toleransi, sehingga anak belajar menjadi orang yang sabar.
2. Bagi sekolah
Pihak sekolah hendaknya memotivasi siswa yaitu dengan cara menyediakan lingkungan yang aman, dan nyaman bagi anak.
Mengadakan kerjasama antara orang tua dan sekolah supaya konsep diri yang diajarakan disekolah sejalan dengan yang diajarkan di rumah.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian dapat dijadikan masukan atau rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan konsep diri.
(5)
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu xii
Agustin,M & Wahyudin,U.(2011).Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung : Refika Aditama
Agustiani ,H.(2006). Psikolgi Perkembangan ( Pendekatan ekologi Kaitannya
dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja).Bandung :
Refika Aditama
Aries, S Erna Febru.(2008). Penelitian Deskriptif. (Online). Tersedia: ardhana12.wordpress.com/2008/02/27.(21 juni 2014)
Arikunto ,S. (2002).Prosedur Penelitian ( Suatu Pendekatan Praktek).Jakarta: Bumi Aksara
Asmara, Tejo. (2007).Konsep Diri Siwa SMP Talenta Kabupaten Bandung kelas
VII Tahun ajaran 2011/2012.Skripsi Sarjana pada Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI. Bandung
Burn,R,B. (1993). Konsep Diri : Teori, pengukuran, Perkembangan, dan
perilaku.Jakarta : Arcan
Beaty.Janice J.(1996).Skills for Preschool Teachers.USA
Calhoun , J.F. and Acocella, J.R. (1995). Psikologi tentang Penyesuaiandan
Hubungan Kemanusiaan (Terjemahan ). Edisi 3. Semarang : IKIP
Semarang Press
Daeng ,D (1996). Metoda Mengajar Di Taman Kanak- Kanak.Depok
Dariyo,A (2007). Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: Refika Aditama
Desmita(2012).Psikologi Perkembangan Peserta Didik.Bandung: Remaja Rosdakarya
Fitts, W. H. (1971). The Self Concept and Srlf Actualization (1st Editiob). Los Angeles : Western Physichologist Services
Hurlock ,E.B.1976.Personality Development. New York : McGraw –Hill ...(1986).Personality Development.USA:McGraw Hill,inc.
...(a.b.Istiwidayanti Soedjarwo). (2004).Psikologi Perkembangan (suatau
Perkembangan Sepanjang Hayat ). Jakarta : Erlangga
Kanisius ,(2006). Konsep Diri Positif, Menentukan Prestasi Anak.Yogyakarta : Kanisius
(6)
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu xiii
Kementrian Pendidikan Indonesia (2010).Pedoman Pengembangan Program
Pembelajaran Di Taman Kanak- Kanak. Jakarta
Kusuma, Adelina.(2013).Profil Keterampilan Sosial Anak Keterbelakangan Mental Ringan. Skripsi.FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Rakhmat, Jalaludin.(2005). Psikologi Komunikasi.Bandung : Remaja Rosdakarya Rakhmat. C dan Solehudin, M. (2006). Pengukuran dan Penilaian Hasil
Belajar.Bandung: Andira
Sujiono. (2004). Metode Perkembangan Fisik. Jakarta : Universitas Terbuka Syaodih,N. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosdakarya
Yusuf, Syamsu. (2005). Psikologi Perkembangan Anak dan Renaja. Bandung : Remaja Rosdakarya
Yusuf ,Syamsu. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung : Rizki Press
Yusuf M & Juntika Nurhisan A(2007).Teori kepribadian.Bandung:Remaja Rosdakarya