PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG.

(1)

No. Daftar FPIPS : 4928/UN.40.2.4/PL/2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI

KOTA BANDUNG SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Geografi di Departemen Pendidikan Geografi

Oleh: Indra 1001719

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2015


(2)

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI

KOTA BANDUNG

Oleh

Indra

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan

Geografi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Indra 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difotokopi atau cara lainnya tanpa izin penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Indra 1001719

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI

KOTA BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING I

Prof. Dr. Hj. Enok Maryani, MS. NIP. 19600121 198503 2 001

PEMBIMBING II

Bagja Waluya, S.Pd., M.Pd NIP. 19721024 200112 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Ahmad Yani, M.Si NIP. 19670812 199702 1 001


(4)

SKRIPSI INI DIUJI PADA TANGGAL 28 Oktober 2015

Panitia ujian sidang terdiri dari :

Ketua : Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si NIP . 19700814 199402 1 001

Sekretaris : Dr.Ahmad Yani, M.Si NIP. 19670812 199702 1 001

Penguji : 1. Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd NIP. 19620512 198703 1 002

2. Dr. H. Dede Sugandi, M.Si NIP . 19580526 198603 1 010 3. Iwan Setiawan, S.Pd, M.Si


(5)

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

ABSTRAK

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI

KOTA BANDUNG

Oleh Indra (1001719)

Salah satu sentra industri boneka kain di Kota Bandung terletak di Kelurahan Sukagalih. Selama ini, perkembangannya cukup pesat karena didukung dengan kualitas boneka kain yang cukup bagus. Namun, dalam kurun beberapa tahun terakhir usaha kecil menengah (UKM) boneka kain mengalami penurunan dari jumlah unit usaha dan tenaga kerjanya. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan UKM boneka kain serta menganalisis tingkat kesejahteraan pemilik usaha. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, populasi dari penelitian ini adalah seluruh UKM boneka kain yang ada di Kelurahan Sukagalih, yakni 13 unit usaha. Sedangkan sampel diperoleh dengan menggunakan sampel jenuh yaitu mengambil sampel seluruhnya sesuai dengan populasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak berkembangnya usaha kecil menengah (UKM) boneka kain Sukagalih diakibatkan oleh faktor terbatasnya jumlah modal yang dimiliki oleh para pemilik usaha dan kurangnya tenaga kerja yang terampil, serta wilayah pemasaran yang belum meluas. Tingkat kesejahteraan pemilik usaha boneka kain Sukagalih berada pada tingkat kesejateraan tinggi, dan sedang. Berdasarkan hasil analisis regresi tidak terdapat hubungan yang kuat antara kesejahteraan pemilik usaha dengan usaha kecil menengah boneka kain. Untuk mengembangkan perusahaan, para pengusaha diharapkan menghidupkan kembali koperasi yang telah ada agar menjadi wadah atau penyalur aspirasi para pengusaha untuk mengembangkan kembali usaha kerajinan boneka kain.


(6)

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES (SMEs) RAG DOLL IN SUB DISTRICT SUKAGALIH SUKAJADI THE

CITY OF BANDUNG By

Indra (1001719)

One of the rag doll industrial centers in Bandung is located in the Sukagalih Village. During this time, progress quite rapidly because it is supported by the quality of a rag doll is quite good. However, within the recent year, small and medium enterprises (SMEs) rag doll decrease of the number of business units and its workforce. The purpose of this study is to identify the factors that influence the development of SMEs the rag doll business and analyze the level of business owner welfares. The method used is descriptive method, the population of this study are all SMEs rag doll in the Sukagalih Village, as much as 13 business units. While the sample is obtained by using a saturated sample which entirely appropriate to take a sample of the population. The results show that the development of small and medium enterprises (SMEs) Sukagalih rag doll factors caused by the limited capital amounts of the business owners and the lack of labor skills, and the marketing area that has not been widespread. The welfare of a rag doll Sukagalih business owners are at a high level of welfare, and moderate. Based on the results of the regression analysis there is no strong relationship between the welfare of business owners and small and medium businesses of rag doll. For develop the companies, employers are expected to revive the existing cooperatives in order to be a container or channeling the aspirations of entrepreneurs to redevelop a rag doll craft businesses.


(7)

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH...…iv DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Geografi Terhadap Perkembangan Industri... 9

1. Konsep Geografi Yang Mempengaruhi Perkembangan Industri ... 10

2. Pendekatan Geografi Untuk Menganalisis Perkembangan Industri... 11

B. Industri ... 12

1. Pengertian Industri ... 12

2. Klasifikasi Industri ... 12

3. Usaha Kecil Menengah ... 13

a. Klasifikasi Usaha Kecil Menengah ... 15

b. Manfaat Usaha Kecil Menengah ... 15

c. Permasalahan Usaha Kecil Menengah ... 16

d. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan UKM ... 17

e. Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Lokasi Industri ... 17

C. Kesejahteraan ... 18

1. Tingkat Kesejahteraan Menurut BKKBN ... 19

2. Tingkat Kesejahteraan Menurut BPS ... 21

a. Kependudukan ... 22

b. Kesehatan dan Gizi ... 22

c. Pendidikan ... 23

d. Ketenagakerjaan ... 24

e. Taraf dan Pola Konsumsi Rumah Tangga ... 24

f. Perumahan dan Lingkungan ... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 27


(8)

vii

Indra, 2015

C. Populasi dan Sampel ... 28

1. Populasi ... 28

2. Sampel ... 28

D. Definisi Operasional... 30

E. Instrumen Penelitian... 31

F. Teknik Pengumpulan Data ... 33

G. Teknik Analisis Data ... 33

1. Teknik Persentase... 34

2. Teknik Pengharkatan atau Skoring ... 35

3. Analisis Regresi Ganda ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kondisi Geografis Daerah Penelitian ... 37

1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian ... 37

a. Letak dan Luas ... 37

b. Penggunaan Lahan ... 39

2. Kondisi Sosial Daerah Penelitian ... 41

a. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk ... 41

b. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur... 42

c. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 44

d. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 45

B. Deskripsi Hasil Penelitan ... 45

1. Identitas Pengusaha Boneka Kain ... 45

a. Usia dan Jenis Kelamin ... 45

b. Tingkat Pendidikan ... 47

c. Pengalaman Bekerja ... 47

d. Mata Pencaharian Sampingan ... 48

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan UKM Boneka Kain . 48 1. Bahan Baku ... 49

2. Modal ... 51

3. Ketersediaan Tenaga Kerja ... 54

4. Pemasaran ... 56

5. Teknologi ... 60

D. Tingkat Kesejahteraan Pengusaha Boneka Kain... 63

1. Pendapatan ... 63

2. Pengeluaran ... 64

3. Keadaan Tempat Tinggal ... 65

4. Fasilitas Tempat Tinggal ... 66

5. Kesehatan Anggota Keluarga ... 67

6. Kemudahan Mendapatkan Fasilitas Kesehatan ... 68

7. Kemudahan Menyekolahkan Anak ... 69

8. Kemudahan Mendapatkan Fasilitas Transportasi ... 70

9. Tingkat Kesejahteraan Pemilik Usaha Boneka Kain Sukagalih ... 71 E. Hubungan UKM Boneka Kain dengan Tingkat Kesejahteraan Pengusaha 73


(9)

viii

Indra, 2015

1. Uji Normalitas ... 73

2. Analisis Regresi Ganda ... 74

3. Uji t ... 76

4. Analisis Determinasi ... 76

5. Uji F ... 76

F. Pembahasan ... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 82

B. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84 LAMPIRAN


(10)

ix

Indra, 2015

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kawasan Sentra Industri Kota Bandung ... 3

Tabel 1.2 Jumlah Pengusaha Boneka Kain Sukamulya ... 4

Tabel 2.1 Indikator Keluarga Sejahtera Berdasarkan BPS 2005 ... 21

Tabel 3.1 Variabel Penelitian ... 28

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 32

Tabel 3.3 Kriteria Persentase ... 34

Tabel 3.4 Indikator Keluarga Sejahtera Berdasarkan BPS 2005 ... 35

Tabel 4.1 Jenis Penggunaan lahan ... 39

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Sukagalih ... 41

Tabel 4.3 Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 43

Tabel 4.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian... 44

Tabel 4.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 45

Tabel 4.6 Usia Pengusaha Boneka kain ... 46

Tabel 4.7 Jenis Kelamin Pengusaha Boneka Kain ... 46

Tabel 4.8 Tingkat Pendidikan Pengusaha Boneka Kain ... 47

Tabel 4.9 Pengalaman Bekerja ... 47

Tabel 4.10 Pekerjaan Sampingan ... 48

Tabel 4.11 Asal Bahan Baku ... 49

Tabel 4.12 Kendala Mendapatkan Bahan Baku ... 50

Tabel 4.13 Transportasi Untuk Membeli Bahan Baku... 51

Tabel 4.14 Perolehan Modal ... 51

Tabel 4.15 Penurunan Modal ... 52

Tabel 4.16 Jumlah Modal Yang Dibutuhkan ... 52

Tabel 4.17 Kecukupan Modal Kebutuhan Produksi ... 53

Tabel 4.18 Cara Menutupi Kekurangan Modal ... 53

Tabel 4.19 Jumlah Tenaga Kerja ... 54

Tabel 4.20 Asal Tenaga Kerja ... 55

Tabel 4.21 Lama Jam Kerja ... 55

Tabel 4.22 Dasar Produksi ... 56

Tabel 4.23 Rata-Rata Jumlah Produksi ... 57

Tabel 4.24 Biaya Produksi ... 57


(11)

x

Indra, 2015

Tabel 4.26 Sebaran Pemasaran ... 59

Tabel 4.27 Cara Promosi ... 60

Tabel 4.28 Penggunaan Mesin ... 61

Tabel 4.29 Jumlah Pendapatan ... 63

Tabel 4.30 Jumlah Tanggungan Keluarga ... 64

Tabel 4.31 Pengeluaran Rumah Tangga ... 64

Tabel 4.32 Status Tempat Tinggal ... 65

Tabel 4.33 Jenis Bangunan Atau Rumah ... 66

Tabel 4.34 Sumber Air ... 66

Tabel 4.35 Kelengkapan Fasilitas Tempat Tinggal... 67

Tabel 4.36 Kesehatan Anggota Keluarga... 67

Tabel 4.37 Jenis Pelayanan Kesehatan... 68

Tabel 4.38 Kemudahan Mendapat Fasilitas Kesehatan ... 69

Tabel 4.39 Jumlah Anak Yang Menempuh Pendidikan... 69

Tabel 4.40 Kemudahan Menyekolahkan Anak ... 70

Tabel 4.41 Kepemilikan Sarana Transportasi Pribadi ... 70

Tabel 4.42 Kemudahan Mendapatkan Fasilitas Transportasi ... 71

Tabel 4.43 Tingkat Kesejahteraan Pemilik Usaha Boneka Kain Sukagalih ... 72

Tabel 4.44 Klasifikasi Kesejahteraan ... 73

Tabel 4.45 Uji Normalitas ... 74

Tabel 4.46 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 75

Tabel 4.47 Nilai Uji R dan R² ... 76

Tabel 4.48 Hasil Uji F ... 77

Tabel 4.49 Nilai Uji T Pada Setiap Variabel ... 77


(12)

xi

Indra, 2015

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Struktur Ekonomi Kecamatan Sukajadi ... 3

Gambar 3.1 Peta Persebaran Unit Usaha Boneka Kain Sukagalih ... 29

Gambar 4.1 Peta Administrasi Kelurahan Sukagalih ... 38

Gambar 4.2 Peta Penggunaan Lahan Kelurahan Sukagalih ... 40


(13)

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki luas wilayah dan penduduk yang besar serta dianugerahi sumberdaya alam melimpah. Seiring perkembangannya, masyarakat mulai memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya. Saat ini telah banyak berdiri industri kecil dan rumah tangga berkembang di berbagai daerah, pembangunan industri bertujuan untuk menggerakan ekonomi masyarakat dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sumaatmadja (1988, hlm. 183), bahwa :

Pembangunan industri (industrialisasi) dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan nasional dan kesejahteraan penduduk, juga harus sejalan dengan pemecahan masalah-masalah lainnya dan sedapat mungkin tidak menimbulkan masalah baru yang lebih gawat, oleh karena itu baik potensi pengembangan industri maupun masalah yang dialami masyarakat dengan negara harus diteliti sungguh-sungguh. Potensi berbagai daerah dengan segala masalah yang ada pada daerah yang bersangkutan harus diintegrasikan sebagai suatu upaya yang mensejahterakan masyarakat daerah yang bersangkutan.

Dilihat dari perkembangannya, usaha kecil menengah memiliki tantangan yang cukup berat agar bisa meningkatkan pendapatan nasional. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Hingga akhir 2013 jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia tercatat sebanyak 57.895.721, atau naik 2,41% dari 56.534.592 pada 2012, meskipun jumlahnya bertambah pengembangan usaha kecil sering menghadapi berbagai kendala seperti tingkat kemampuan, keterampilan, manajemen sumberdaya manusia, kewirausahaan, pemasaran dan keuangan. Selain berbagai kendala yang dihadapi, usaha kecil juga memilki peranan terhadap pemerataan kesempatan kerja bagi masyarakat terutama di lingkungan sekitarnya sehingga dapat menekan angka penggangguran.


(14)

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kota Bandung sejak dulu dikenal dengan sebutan kota kembang sekarang lebih dikenal dengan kota kreatif. Hal ini dikarenakan kreatifitas masyarakat Kota Bandung mendukung berkembangnya sektor ekonomi lokal karena dengan kreatifitas masyarakat mampu membuat dan menghasilkan produk dengan inovasi baru dibidang fashion, desain, arsitektur, IT bahkan musik yang ada di Kota Bandung. Atas dasar kreatifitas masyarakat tersebut, melalui Bandung Creative City Forum (BCCF) pada tahun 2008 Kota Bandung memperoleh penghargaaan sebagai projek percontohan Kota Kreatif se-Asia Pasifik pada even internasional yang diselenggarakan oleh British Council.

Selain menjadi projek percontohan Kota Kreatif se-Asia-Pasifik, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada tahun 2013 mengajukan Kota Bandung dan tiga kota lainnya yakni Yogyakarta, Solo, dan Pekalongan sebagai Creative City kepada lembaga PBB di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya atau UNESCO seperti yang dilansir di Media Ekonomi dan Promosi Bisnis - UMKM Kinciakincia.com pada 9 September 2014.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nomor 57 Tahun 2009 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia, mendefinisikan industri kreatif Indonesia sebagai industri yang berasal pemanfaatan kreatifitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

Usaha kecil menengah adalah salah satu sektor yang memiliki nilai yang strategis dari sudut kepentingan ekonomi Kota Bandung. Berdasarkan data DISKOPERINDAG Kota Bandung pada tahun 2012 terdapat 30 sentra industri yang resmi terdaftar dengan jumlah unit usaha sebanyak 2773 unit dan menyerap 13.282 tenaga kerja. Dalam upaya mendukung pengembangan UKM, pada tahun 2009 pemerintah Kota Bandung menetapkan tujuh kawasan sentra industri yang akan dioptimalkan sebagai ikon bisnis. Tujuh sentra industri yang dimaksud diantaranya dapat dilihat pada tabel 1.1


(15)

3

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1

Kawasan Sentra Industri Kota Bandung

No. Sentra Industri

1 Sentra Industri Sepatu Cibaduyut 2 Sentra Industri Rajut Binongjati 3 Sentra Industri Kaos dan Sablon Suci

4 Sentra Industri Perdagangan Jeans Cihampelas 5 Sentra Industri Tekstil Cigondewah

6 Sentra Industri Tahu dan Tempe Cibuntu 7 Sentra Industri Boneka Kain Sukamulya

Sumber:Website Resmi Kota Bandung 2010 (Bandung.go.id)

Sentra industri boneka kain Sukamulya terletak di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi. Selain sentra industri boneka kain, di Kecamatan Sukajadi terdapat beberapa potensi perekonomian lainnya seperti pengerajin tahu, penangkaran burung kenari dan makanan ringan. Dalam struktur ekonomi Kecamatan Sukajadi terdapat beberapa sektor yang berkontribusi terhadap PDRB kecamatan, untuk mengetahui struktur ekonomi Kecamatan Sukajadi dapat dilihat pada gambar 1.1

Gambar 1.1


(16)

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : BPS , PDRB Kota Bandung Menurut Kecamatan 2013

Berdasarkan diagram 1.1 dapat diketahui struktur ekonomi yang ada di Kecamatan Sukajadi, sektor industri menjadi sektor yang berkontribusi cukup besar kedua terhadap PDRB Kecamatan Sukajadi sebesar 13,93% setelah sektor perdagangan dari Hotel dan Restoran sebesar 55,49% per tahun, dengan laju pertumbuhan ekonomi kecamatan sebesar 10,62%.

. Usaha kecil menengah boneka kain Sukamulya terbentuk sejak tahun 1986, pada awal berdirinya industri ini memiliki 100 pengrajin boneka kain. Kegiatan produksi dan domisili para pekerjanya pun masih berada di lingkungan produksi boneka tersebut. Sentra industri boneka kain Sukagalih merupakan industri kecil atau rumahan, karena proses produksi dan penjualan produk dilakukan dirumah pemilik usaha yang dijadikan showroom. Boneka kain menjadi produk yang cukup diminati sebagai mainan anak-anak maupun sebagai souvenir, keunggulan dari boneka kain Sukamulya adalah kualitas dan model produk yang cukup baik serta harganya terjangkau oleh berbagai kalangan masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, usaha kecil menengah boneka kain mengalami pasang surut bahkan tidak sedikit yang gulung tikar. Banyak pengusaha yang awalnya pemilik usaha memilih berubah profesi karena sudah kalah bersaing dengan produk dari daerah lain, makin sulitnya mencari tenaga kerja yang


(17)

5

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terampil, dan harga bahan baku yang semakin mahal. Berikut adalah jumlah pengusaha boneka kain Sukamulya dari awal berdiri hingga tahun 2014:

Tabel 1.2

Jumlah Pengusaha Boneka Kain Sukamulya No Tahun Jumlah Pengusaha

1 1986 90 - 100 Pengusaha

2 1987 90 - 100 Pengusaha

3 2002 57 Pengusaha

4 2009 17 Pengusaha

5 2012 17 Pengusaha

6 2014 13 Pengusaha

Sumber: Hasil wawancara, Sukajadi Dalam Angka 2014

Berdasarkan data pada tabel 1.2 UKM boneka kain mengalami penurunan jumlah pengusaha, dapat dilihat pada awal berdirinya terdapat 90 hingga 100 pengusaha namun saat ini hanya tersisa 13 pengusaha. Penurunan jumlah pengusaha boneka kain Sukamulya bermula dari terjadinya krisi moneter pada tahun1998 yang lalu. Dampak terjadinya krisis moneter adalah jatuhnya nilai tukar rupiah yang mengakibatkan semakin mahalnya harga bahan baku yang dibutuhkan sehingga banyak pengusaha yang gulung tikar karena kekurangan modal untuk berproduksi. Selain itu, tenaga kerja yang terampil lebih memilih bekerja di tempat lain dari pada meneruskan pekerjaannya sebagai pengerajin boneka kain.

Setelah melihat adanya penurunan jumlah unit usaha boneka kain di Kelurahan Sukagalih, hal ini tentunya akan berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat khususnya para pengusaha boneka kain. Pemerintah Kota Bandung dalam hal ini sedang mengupayakan pemulihan kembali kegiatan sentra boneka kain dengan merumuskan permasalahan dari hulu hingga hilir agar tecipta kawasan industri yang baik, maju dan sehat serta yang lebih utama adalah bisa


(18)

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Kota Bandung dan khususnya bagi warga sekitar agar kehidupannya lebih sejahtera.

Dengan latar belakang diatas penenliti tertarik untuk membuat penelitian dengan judul “Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) Boneka Kain Di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Industri Boneka Kain terletak di Kecamatan Sukajadi Kelurahan Sukagalih yang merupakan kawasan sentra industri di Kota Bandung. Industri boneka kain ini menjadi sektor yang berkontribusi cukup besar kedua terhadap PDRB Kecamatan Sukajadi sebesar 13,93% setelah sektor perdagangan dari Hotel dan Restoran sebesar 55,49% per tahun, dengan laju pertumbuhan ekonomi kecamatan sebesar 10,62%.

Walaupun demikian perkembangan UKM Boneka Kain setiap tahunnya terus menurun, sejak dimulai tahun 1987 yang berjumlah 90-100 pengusaha menjadi 13 pengusaha pada tahun 2014. Adanya penurunan jumlah pengusaha industri dalam beberapa tahun terakhir berdampak pada berkurangnya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan terhadap pendapatan daerah Sukajadi.

Dari fenomena tersebut peneliti tertarik untuk meneliti perkembangan dan alasan terjadinya penurunan yang sangat signifikan dan juga meneliti kesejahteraan pengusaha setelah terjadinya penurunan tersebut.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan suatu permasalah sebagai berikut :

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan jumlah unit usaha boneka kain di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung? 2. Bagaimana tingkat kesejahteraan pemilik usaha industri boneka kain di


(19)

7

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana hubungan usaha kecil menengah boneka kain dengan tingkat kesejahteraan pemilik usaha boneka kain di Kelurahan Sukagalih?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan UKM boneka kain di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. 2. Menganalisis kondisi kesejahteraan pemilik usaha boneka kain di Kelurahan

Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

3. Menganalisis hubungan usaha kecil menengah boneka kain terhadap tingkat kesejahteraan pemilik usaha boneka kain di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian terbagi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat berguna untuk menjadi referensi dan masukan bagi perkembangan ilmu geografi khususnya geografi pada bidang industri.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi masyarakat setempat khususnya pengusaha, instansi pemerintah atau stakeholder terkait.

F. Struktur Organisasi Skripsi BAB I PENDAHULUAN


(20)

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab I berisi tentang penjabaran masalah tentang sentra industri dan UKM boneka kain di Kecamatan Sukajadi Kelurahan sukagalih Kota Bandung. Pada Bab I ini mempunyai sub bab latar belakang masalah, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab II tinjauan pustaka berisi tentang penjelasan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan masalah penelitian agar pembaca lebih mudah memahami isi dari skripsi atau hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III metode penelitian berisi tentang cara mengambilan data peneliti dalam menganalisis masalah yang akan diteliti. Bab metode penelitian ini berisi metode dan desaiin penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan menyajikan hasil temuan dilapangan berdasarkan masalah. Dalam hal ini memaparkan hasil analisis data yang ditemukan dilapangan sehingga dapat menjawab rumusan masalah.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab V simpulan dan saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil anasisis dan temuan peneliti. Dalam bab ini terdapat saran dari peneliti untuk instansi yang bersangkutan dan juga untuk pengguna skripsi untuk penelitian selanjutnya.


(21)

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian

Menurut Nawawi dalam Tika (2005, hlm. 2) mendefiniskan bahwa metode penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode ilmiah dalam menggali kebenaran pengetahuan, selanjutnya Surakhmad (1994, hlm. 131) menjelaskan bahwa “metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa atau penelitian dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu”.

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan metode penelitian deskriptif, Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Tujuan peneliti menggunakan metode deskriptif ini adalah untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai masalah atau faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha kecil menengah boneka kain serta mengetahui tingkat kesejahteraan pengusaha boneka kain di Kelurahan Sukagalih. Penelitian deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi data itu sendiri sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.

B. Variabel Penelitian

Menurut Sugiono (2011, hlm. 3) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang , objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variable dan indikator. Variabel dalam penelitian ini adalah perkembangan UKM boneka kain di Kelurahan Sukagalih dan kesejahteraan pengusaha setelah ada perkembangan. Sedangkan yang menjadi indikatornya yaitu aspek yang dianggap mempengaruhi penurunan industri boneka kain dan pengaruhnya terhadap kesejahteraan pemilik usaha.


(22)

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH Tabel 3.1

Variabel Bebas dan Variabel Terikat Variabel Bebas

(X)

Variabel Terikat (Y)

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangani UKM boneka kain di

Kelurahan Sukagalih

 Bahan baku

 Modal

 Teknologi yang digunakan

 Tenaga kerja

 Pemasaran

Tingkat kesejahteraan Pemilik Usaha Boneka Kain

 Pendapatan

 Konsumsi atau pengeluaran rumah tangga

 Keadaan tempat tinggal

 Fasilitas tempat tinggal

 Kesehatan anggota keluarga

 Kemudahan mendapatkan fasilitas kesehatan

 Kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan

 Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiono (2011, hlm 61) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi dalam penelitian ini terdiri atas unit usaha yang bergerak dalam sektor industri boneka kain yang persebarannya di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Sebanyak 13 unit usaha industri boneka kain.

2. Sample

Menurut Sugiono (2011, hlm 62) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.


(23)

29


(24)

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sample jenuh yaitu menggunakan semua populasi yang ada sebagai sample dan bahan penelitian. sampel jenuh menurut Sugiono (2011, hlm. 68) adalah :

Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang.

Sehingga peneliti mengambil seluruh populasi sebagai sampel yaitu sebanyak 13 Pengusaha.

D. Definisi Operasional

Judul dalam penelitian ini yaitu “Perkembangan Usaha Kecil Menengah

(UKM) Boneka Kain Di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung”. Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran didalamnya, maka penulis merasa perlu untuk memberi definisi dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Perkembangan

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2007, hlm. 538) perkembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan. Ditambahkan oleh Poerwa Darminta (2002, hlm. 474) perkembangan adalah suatu proses atau cara menjadikan sesuatu menjadi maju, baik, sempurna, dan berguna. Dalam penelitian ini perkembangan yang dimaksud adalah bertambah atau berkurangnya jumlah unit usaha boneka kain di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi.

2. Usaha Kecil Menengah

Usaha kecil menengah (UKM) atau sering disebut juga industri kecil menurut Tambunan (1999, hlm. 12) mengungkapkan bahwa Industri kecil adalah kegiatan industri yang dikerjakan di rumah-rumah penduduk yang pekerjanya merupakan anggota keluarga sendiri yang tidak terikat jam kerja dan tempat Indikator-indikator yang mempengaruhi penurunan industri boneka kain dalam penelitian ini adalah ketersediaan bahan baku, modal, biaya produksi, tenaga kerja, upah pegawai, persaingan antar pelaku usaha.


(25)

31

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH Kesejahteraan menurut UU RI No 11 tahun 2009 adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Kesejahteraan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gambaran umum tingkat kesejahteraan pemilik usaha boneka kain di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi.

E. Instrumen Penelitian

Sugiono (2011, hlm. 349) mengatakan instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu variabel yang akan di teliti baik itu dalam meneliti fenomena alam atau fenomena sosial. Instrumen penelitian ini sangat penting untuk mendapatkan data dan hasil penelitian yang valid.

Instrumen penelitian ada berbagai macam seperti, instrumen pedoman wawancara dan instrumen pedoman angket. Namun dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen pedoman dalam bentuk angket yang ditujukan kepada pemilik usaha boneka kain untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan UKM boneka kain serta tingkat kesejahteraannya.

Tujuan menggunakan instrumen angket dalam penelitian ini adalah untuk memudahkan dalam pengkodean, selain itu dapat menghemat waktu bagi peneliti. Penyusunan instrumen ini didasarkan atas rumusan masalah dan variabel penelitian yang sudah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya membuat kisi-kisi instrumen penelitian berdasarkan variabel yang akan diangkat dalam penelitian.


(26)

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Sub Indikator Responden Jenis

Instrumen No.Item

Fakt o r-fak tor y ang Me m pe ngar h i Prke m bang an U K

M Bon

eka Kai

n

Bahan baku

Jenis bahan baku

Pengusa ha Bone ka k ai n A ngket 10-15 Asal Bahan baku

Hambatan mencari bahan baku

Modal Asal modal 16-21

Jumlah modal

Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja 22-25

Asal tenaga kerja

Pemasaran Penjualan 26-31

Tujuan

Teknologi Modern 32-33

Tradisional Tingk at K es ej aht er aan Pen gusa ha B oneka K ai n Pendapatan Jumlah 34-39 Tanggungan Pekerjaan sampingan Penggunaan Konsumsi atau pengeluaran rumah tangga Jumlah 40-41 Intensitas makan Menu makan Keadaan tempat tinggal Luas 42-48 Status Kondisi rumah Fasilitas tempat tinggal Daya listrik 49-51 Sumber air Fasilitas Kemudahan mendapatkan fasilitas kesehatan Kondisi kesehatan keluarga 52-55 Jenis pelayanan Pembelian obat-obatan Kemudahan menyekolahkan anak

Jumlah anak sekolah

56-59 Pendidikan tertinggi


(27)

33

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH Kemudahan

mendapatkan fasilitas transportasi

Kepemilikan

transportasi 60-63

Sumber: Hasil Analisis, 2015

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dari objek yang diteliti dan diharapkan menunjang penelitian, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan teknik sebagai berikut :

a. Observasi lapangan

Observasi lapangan adalah tekik pengumpulan data dengan cara meneliti dan mengamati secara langsung dengan cara melihat, mengamati dan mencatat data-data yang diperlukan dalam penelitian. Sehingga diharapkan mendapat data yang aktual secara langsung tentang keadaan UKM boneka kain di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

b. Angket

Teknik angket ini adalah teknik dengan memberikan lampiran pertanyaan untuk responden guna mendapatkan data dan informasi mengenai objek yang diteliti, sehingga dapat melengkapi data yang tidak bisa didapat dengan cara observasi lapangan.

c. Studi dokumentasi

Studi domumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari sumber informasi yang tertulis, yaitu naskah, laporan atau data-data dari instansi pemerintah serta dokumentasi lainnya yang ada di objek yang diteliti sehingga mendaptkan data yang relevan dengan kepentingan penelitian.

d. Studi kepustakaan

Untuk mendapatkan data yang bersifat teoritis maka diperlukan studi kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahn yang diteliti. Studi kepustakaan ini dilakukan dengan cara menbaca dan mengkaji berbagai buku dan litelatur yang berkaitan dengan masalah penelitian.


(28)

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasikan. Analisis data ini bertujuan untuk mengolah dan mengartikan data yang telah diperoleh peneliti. Data-data yang telah diperoleh tersebut dianalisis dan digeneralisasikan sehingga menghasilkan kesimpulan yang diharapkan oleh peneliti. Teknik analisis data yang peneliti lakukan adalah teknik persentasi dan teknik Teknik Pengharkatan (scoring).

1. Teknik persentasi

Teknik persentasi adalah teknik statistik sederhana untuk mengetahui kecenderungan responden dan fenomena-fenomena dilapangan. Teknik analisis persentasi, rumusnya sebagai berikut :

P = Besaran Persentase F = Frekuensi Jawaban N = Jumlah Total Responden 100 % = Bilangan Konstanta

Setelah melakukan perhitungan terhadap data yang telah didapatkan dilapangan untuk mengklasifikasiannya dapat dilihat kriteria penilaian skor pada Tabel 3.3

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Skor

NO Presentase skor Kriteria

1 100 Seluruhnya

2 75 – 99 Sebagian Besar

3 51 – 74 Lebih dari setengahnya

4 50 Setengahnya


(29)

35

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH

6 1 – 24 Sebagian kecil

7 0 Tidak ada

Sumber : Arikunto (2006:57)

2. Teknik Pengharkatan (scoring)

Teknik ini digunakan untuk memberikan nilai pada masing-masing indikator agar dapat menentukan tingkat kesejahteraannya. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator tingkat kesejahteraan menurut BPS.

Tabel 3.4 Indikator Keluarga Sejahtera Badan Pusat Statistik tahun 2005

No. Indikator Kesejahteraan Kriteria Skor

1 Pendapatan Tinggi (>Rp.10.000.00) 3

Sedang (Rp.5.000.00-Rp.10.000.000) 2

Rendah (<Rp.5.000.000) 1

2 Konsumsi atau pengeluaran rumah tangga

Tinggi (>Rp.5.000.000) 3

Sedang (Rp.1.000.000-Rp.5.000.000) 2

Rendah (<Rp.1.000.000) 1

3 Keadaan tempat tinggal Permanen 3

Semi permanen 2

Tidak permanen 1

4 Fasilitas tempat tinggal Lengkap 3

Cukup 2

Kurang 1

5 Kesehatan anggota keluarga

Bagus 3

Cukup 2

Kurang 1

6 Kemudahan mendapatkan fasilitas kesehatan

Mudah 3

Cukup 2

Sulit 1

7 Kemudahan memasukkan anak ke jenjang

pendidikan

Mudah 3

Cukup 2

Sulit 1

8 Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi

Mudah 3

Cukup 2

Sulit 1

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2005

Kriteria untuk masing-masing klasifikasi sebagai berikut: Tingkat kesejahteraan tinggi : nilai skor 20-24


(30)

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH Tingkat kesejahteraan sedang : nilai skor 14-19

Tingkat kesejahteraan rendah : nilai skor 8-13

3. Analisis Regresi Ganda

Menurut Sugiyono (2011, hlm 275) analisis regresi digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn

Keterangan:

Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) (X) X1 dan X2 = Variabel independen (Y)

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)

Uji hipotesis

Ho : tidak ada hubungan antara UKM boneka kain dengan Tingkat Kesejahteraan pengusaha boneka kain

Ha : ada hubungan antara UKM boneka kain dengan Tingkat Kesejahteraan pengusaha boneka kain


(31)

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah diperoleh di lapangan dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat dikemukakan kesimpulan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha kecil menengah boneka kain Sukagalih diantaranya disebabkan oleh faktor bahan baku, modal, teknologi yang digunakan, tenaga kerja, serta pemasaran. Tidak berkembangnya UKM boneka kain bahkan cenderung terjadi penurunan dikarenakan harga bahan baku yang semakin mahal, jumlah modal yang terbatas karena hanya bersumber dari dana pribadi pemilik usaha, teknologi yang digunakan masih sederhana, jumlah tenaga kerja yang sedikit, serta wilayah pemasaran yang belum meluas.

Berdasarkan indikator-indikator yang digunakan meliputi pendapatan, pengeluaran rumah tangga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan fasilitas kesehatan, kemudahan menyekolahkan anak dan kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi. Tingkat kesejahteraan pemilik usaha kerajinan boneka kain Sukagalih sebanyak 53,8% berada pada tingkat kesejahteraan tinggi, dan sisanya sebanyak 46,2% berada pada tingkat kesejahteraan sedang.

Hubungan usaha kecil menengah (UKM) boneka kain dengan tingkat kesejahteraan menggunakan analisis regresi linear berganda menunjukan bahwa secara bersama-sama Usaha Kecil Menengah (UKM) boneka kain Sukagalih tidak ada hubungan dengan tingkat kesejahteraan pengusaha boneka kain namun memiliki nilai koefisien korelasi yang kuat. Artinya jika ada variabel yang memiliki hubungan maka pengaruhnya kuat. Jika dihubungkan dengan variabel yang digunakan, faktor teknologi atau penggunaan mesin menjadi satu-satunya faktor yang memiliki hubungan positif dengan tingkat kesejahteraan pengusaha boneka kain. sementara faktor lain seperti bahan baku, modal, tenaga kerja, dan pemasaran tidak memiliki hubungan.


(32)

Indra, 2015

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka penulis mengajukan beberapa rekomendasi diantaranya :

1. Untuk pemerintah daerah, khususnya lembaga atau instansi terkait diharapkan memberi bantuan berupa modal dengan bunga ringan kepada para pengusaha dan ikut membantu dalam promosi, sehingga produk kerajinan boneka kain Sukagalih dapat dikenal lebih luas dan laku dipasaran

2. Dengan adanya tanda-tanda pemulihan kembali sentra industri boneka kain, pemerintah khususnya melalui perangkat Kelurahan Sukagalih harus lebih intensif melakukan program penyuluhan, diskusi, dan pelatihan untuk membuat kerajinan boneka kain yang menarik dan lebih berkualitas, sehingga dapat meningkatkan nilai jual produk yang tinggi.

3. Untuk para pengusaha boneka kain diharapkan menghidupkan kembali koperasi yang telah ada agar menjadi wadah atau penyalur aspirasi para pengusaha untuk mengembangkan kembali usaha kerajinan boneka kain. 4. Bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai usaha kecil

menengah (UKM) boneka kain di Kelurahan Sukagalih semoga penelitian ini dapat dijadikan sebagai sebuah rujukan.


(33)

84

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachmat, I dan E Maryani. (1997 dan 1998). Geografi Ekonomi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung.

Adisasmita, Rahardjo. (2013). Teori Teori Pembangunan Ekonomi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti, R.D. (2011). Konsep Pemasaran dan Prilaku Konsumen.

Ekmal/411/modul 6.

Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional 2010. Tingkat Kesejahteraan

Rakyat. Jakarta: BKKBN

Badan Pusat Statistik. 2005. Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: BPS

Badan Pusat Statistik Kota Bandung. (2013). Bandung Dalam Angka. Bandung: BPS

Djamari. (1975). Beberapa Aspek Geografi Industri. Bandung : IKIP Bandung Kuncoro, M. (2002). Analisis Spasial dan Regional Studi Aglomerasi dan Klaster

Industri Indonesia. Yogyakarta : AMPYKPKN.

Meurah, C. dkk. (2006). Geografi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Phibeta

Nurazizah, E. (2009). Eksistensi Pengrajin Mebel di Kecamatan Ciasem

Kabupaten Subang. Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Geografi. Skripsi : Bandung.

Pasya, G.K. (2001). Geografi Pemahaman Konsep dan Metodologi. Bandung : Buana Nusantara


(34)

Primiana, Ina (2009). Menggerakan Sektor Riil UKM dan Industri. Bandung : Alfabeta

Profil dan Tipologi Kelurahan Sukagalih (2013).

Raselawati, Ade (2011) Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor UKM Di Indonesia. Skripsi

pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Tidak Diterbitkan

Nursolihat, Ifa. (2013). Eksistensi Industri Anyaman Rotan Di Kecamatan

Sindangwangi Kabupaten Majalengka. Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Geografi. Skripsi : Bandung.

Saleh, Azhary Irsan (1991). Industri Kecil. Jakarta: LP3ES Sartika. P. (2008). Ekonomi Industri. Bandung : Inti Prima

Somarya, D. dkk. (2010) Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI Bandung

Sugiono.(2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta

Sumaatmaja, Nursid (1988). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisis

Keruangan. Bandung: Alumni

Sunarti, Euis. 2006. Indikator Keluarga Sejahtera: Sejarah, Pengembangan,

Evaluasi dan Keberlanjutannya. Fakultas Ekologi Manusia Institut

Pertanian Bogor.

Surakhmad, Winarno. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar.

Bandung:Alumni

Tambunan, Tulus. (1999). Perkembangan Industri Skala Kecil di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.


(35)

86

Tika, M Pambudu. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Bumi Aksara Tsabitah, N. (2010). Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Kawasan

Industri di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon. Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Geografi. Skripsi : Bandung.

Undang-Undang RI No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian Undang-Undang RI No 10 tahun 1992 Tentang Keluarga Sejahtera Undang-Undang RI No 11 tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial Undang-Undang RI No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Undang-undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

Wardiyatmoko, K. (2006). Geografi untuk SMU Kelas 2. Jakarta: Erlangga Sumber Internet :

Badan Pusat Statistik. (2008). [Online]. Tersedia : http:// www.bps.go.id

Badan Pusat Statistika (2010) Statistik Kesejahteraan Rakyat . Tersedia : bps.go.id

Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung (2013). [Online]. Tersedia : http:// dinaskukmperindag-bandung.blogspot.com/

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat. (2012). [Online]. Tersedia : http://www.disperindag.jabarprov.go.id/

Media Ekonomi dan Promosi Bisnis - UMKM [Online]. Tersedia : http:// www.Kinciakincia.com edisi 9 September 2014.


(1)

36

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tingkat kesejahteraan sedang : nilai skor 14-19 Tingkat kesejahteraan rendah : nilai skor 8-13

3. Analisis Regresi Ganda

Menurut Sugiyono (2011, hlm 275) analisis regresi digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn Keterangan:

Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) (X) X1 dan X2 = Variabel independen (Y)

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0) Uji hipotesis

Ho : tidak ada hubungan antara UKM boneka kain dengan Tingkat Kesejahteraan pengusaha boneka kain

Ha : ada hubungan antara UKM boneka kain dengan Tingkat Kesejahteraan pengusaha boneka kain


(2)

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

82 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah diperoleh di lapangan dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat dikemukakan kesimpulan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha kecil menengah boneka kain Sukagalih diantaranya disebabkan oleh faktor bahan baku, modal, teknologi yang digunakan, tenaga kerja, serta pemasaran. Tidak berkembangnya UKM boneka kain bahkan cenderung terjadi penurunan dikarenakan harga bahan baku yang semakin mahal, jumlah modal yang terbatas karena hanya bersumber dari dana pribadi pemilik usaha, teknologi yang digunakan masih sederhana, jumlah tenaga kerja yang sedikit, serta wilayah pemasaran yang belum meluas.

Berdasarkan indikator-indikator yang digunakan meliputi pendapatan, pengeluaran rumah tangga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan fasilitas kesehatan, kemudahan menyekolahkan anak dan kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi. Tingkat kesejahteraan pemilik usaha kerajinan boneka kain Sukagalih sebanyak 53,8% berada pada tingkat kesejahteraan tinggi, dan sisanya sebanyak 46,2% berada pada tingkat kesejahteraan sedang.

Hubungan usaha kecil menengah (UKM) boneka kain dengan tingkat kesejahteraan menggunakan analisis regresi linear berganda menunjukan bahwa secara bersama-sama Usaha Kecil Menengah (UKM) boneka kain Sukagalih tidak ada hubungan dengan tingkat kesejahteraan pengusaha boneka kain namun memiliki nilai koefisien korelasi yang kuat. Artinya jika ada variabel yang memiliki hubungan maka pengaruhnya kuat. Jika dihubungkan dengan variabel yang digunakan, faktor teknologi atau penggunaan mesin menjadi satu-satunya faktor yang memiliki hubungan positif dengan tingkat kesejahteraan pengusaha boneka kain. sementara faktor lain seperti bahan baku, modal, tenaga kerja, dan pemasaran tidak memiliki hubungan.


(3)

83

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka penulis mengajukan beberapa rekomendasi diantaranya :

1. Untuk pemerintah daerah, khususnya lembaga atau instansi terkait diharapkan memberi bantuan berupa modal dengan bunga ringan kepada para pengusaha dan ikut membantu dalam promosi, sehingga produk kerajinan boneka kain Sukagalih dapat dikenal lebih luas dan laku dipasaran

2. Dengan adanya tanda-tanda pemulihan kembali sentra industri boneka kain, pemerintah khususnya melalui perangkat Kelurahan Sukagalih harus lebih intensif melakukan program penyuluhan, diskusi, dan pelatihan untuk membuat kerajinan boneka kain yang menarik dan lebih berkualitas, sehingga dapat meningkatkan nilai jual produk yang tinggi.

3. Untuk para pengusaha boneka kain diharapkan menghidupkan kembali koperasi yang telah ada agar menjadi wadah atau penyalur aspirasi para pengusaha untuk mengembangkan kembali usaha kerajinan boneka kain. 4. Bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai usaha kecil

menengah (UKM) boneka kain di Kelurahan Sukagalih semoga penelitian ini dapat dijadikan sebagai sebuah rujukan.


(4)

84

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachmat, I dan E Maryani. (1997 dan 1998). Geografi Ekonomi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung.

Adisasmita, Rahardjo. (2013). Teori Teori Pembangunan Ekonomi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti, R.D. (2011). Konsep Pemasaran dan Prilaku Konsumen.

Ekmal/411/modul 6.

Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional 2010. Tingkat Kesejahteraan

Rakyat. Jakarta: BKKBN

Badan Pusat Statistik. 2005. Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: BPS

Badan Pusat Statistik Kota Bandung. (2013). Bandung Dalam Angka. Bandung: BPS

Djamari. (1975). Beberapa Aspek Geografi Industri. Bandung : IKIP Bandung

Kuncoro, M. (2002). Analisis Spasial dan Regional Studi Aglomerasi dan Klaster

Industri Indonesia. Yogyakarta : AMPYKPKN.

Meurah, C. dkk. (2006). Geografi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Phibeta

Nurazizah, E. (2009). Eksistensi Pengrajin Mebel di Kecamatan Ciasem

Kabupaten Subang. Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Geografi. Skripsi : Bandung.

Pasya, G.K. (2001). Geografi Pemahaman Konsep dan Metodologi. Bandung : Buana Nusantara


(5)

85

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Primiana, Ina (2009). Menggerakan Sektor Riil UKM dan Industri. Bandung : Alfabeta

Profil dan Tipologi Kelurahan Sukagalih (2013).

Raselawati, Ade (2011) Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor UKM Di Indonesia. Skripsi

pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Tidak Diterbitkan

Nursolihat, Ifa. (2013). Eksistensi Industri Anyaman Rotan Di Kecamatan

Sindangwangi Kabupaten Majalengka. Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Geografi. Skripsi : Bandung.

Saleh, Azhary Irsan (1991). Industri Kecil. Jakarta: LP3ES

Sartika. P. (2008). Ekonomi Industri. Bandung : Inti Prima

Somarya, D. dkk. (2010) Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI Bandung

Sugiono.(2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta

Sumaatmaja, Nursid (1988). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisis

Keruangan. Bandung: Alumni

Sunarti, Euis. 2006. Indikator Keluarga Sejahtera: Sejarah, Pengembangan,

Evaluasi dan Keberlanjutannya. Fakultas Ekologi Manusia Institut

Pertanian Bogor.

Surakhmad, Winarno. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar.

Bandung:Alumni

Tambunan, Tulus. (1999). Perkembangan Industri Skala Kecil di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.


(6)

86

Indra, 2015

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tika, M Pambudu. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Bumi Aksara

Tsabitah, N. (2010). Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Kawasan

Industri di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon. Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Geografi. Skripsi : Bandung.

Undang-Undang RI No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 10 tahun 1992 Tentang Keluarga Sejahtera

Undang-Undang RI No 11 tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial

Undang-Undang RI No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Undang-undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

Wardiyatmoko, K. (2006). Geografi untuk SMU Kelas 2. Jakarta: Erlangga

Sumber Internet :

Badan Pusat Statistik. (2008). [Online]. Tersedia : http:// www.bps.go.id

Badan Pusat Statistika (2010) Statistik Kesejahteraan Rakyat . Tersedia : bps.go.id

Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung (2013). [Online]. Tersedia : http:// dinaskukmperindag-bandung.blogspot.com/

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat. (2012). [Online]. Tersedia : http://www.disperindag.jabarprov.go.id/

Media Ekonomi dan Promosi Bisnis - UMKM [Online]. Tersedia : http:// www.Kinciakincia.com edisi 9 September 2014.