PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung.

(1)

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan IPS

Oleh : Reni Sumiati NIM 1103809

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENDIDIKAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2015


(2)

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

(Penelitian Tindakan Kelas di kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung)

Oleh : Reni Sumiati

1103809

Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Reni Sumiati 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

(4)

Skripsi ini Telah Diujikan Pada :

Hari, Tanggal : Kamis, 27 Agustus 2015

Tempat : Gedung FPIPS UPI

Panitia Ujian Sidang terdiri dari :

1. Ketua : Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si. NIP : 19700814 199402 1001 2. Sekretaris : Dr. Nana Supriatna, M.Ed.

NIP : 19611014 198601 1001 3. Penguji 1 : Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed

NIP : 19630820 198803 1 001 Penguji 2 : Dr. Erlina Wiyanarti, M.Pd

NIP : 19620718 198601 2001

Penguji 3 : Dra. Hj. Neiny Ratmaningsih, M.Pd. NIP : 196112115 198603 2003


(5)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN

IPS

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung)

Oleh: Reni Sumiati

1103809 ABSTRAK

Skripsi ini mengambil judul “Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Pembuatan Proyek Respon Kreatif Siswa dalam Pembelajaran IPS”. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan kurangnya kemandirian belajar siswa di kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung. Indikator permasalahan yang dijumpai adalah sikap tanggung jawab siswa terhadap tugas masih relatif rendah, dimana banyak siswa yang memilih mengerjakan pekerjaan rumahnya di sekolah. Kemudian siswa tidak terbiasa untuk mandiri dan berinisiatif untuk mengembangkan pemikirannya yang dituangkan dalam sebuah produk pembelajaran IPS. Melihat keadaan tersebut maka perlu ada sebuah pembelajaran IPS yang bisa menjadikan siswa lebih bertanggungjawab, memiliki sikap mandiri dan juga berinisiatif dalam menghasilkan karya (proyek) yang menunjukan kemandirian belajarnya. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa melalui pembuatan proyek respon kreatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Reseach) yang dilaksanakan dalam empat siklus dengan delapan tindakan. Desain penelitian menggunakan model siklus yang dikembangkan oleh Ebbutt dengan tahap identifikasi masalah,

reconnaissance, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Alternatif pemecahan masalah yang dipilih melalui pembuatan proyek respon kreatif dengan penggunaan Lembar Kerja Siswa, pemanfaatan portofolio dengan penugasan yang bervariasi untuk menghasilkan produk mandiri yang sesuai dengan tema pembelajaran yang diharapkan dapat membuat kemandirian belajar siswa menjadi meningkat. Pelaksanaan kegiatan belajar menggunakan pembuatan proyek respon kreatif sebagai alternatif meningkatkan kemandirian belajar siswa dapat dikatakan berhasil. Adapun peningkatan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran IPS dapat terlihat dari beberapa indikator yaitu siswa mampu mengumpulkan tugas tepat waktu, siswa secara individu mampu mengerjakan tugas proyek respon kreatif dengan baik, siswa berani mengemukakan pendapat dan dapat mencari ide-ide baru dalam mengerjakan tugas proyek respon kreatif. Seluruh aspek ini mengalami perkembangan dari siklus pertama hingga siklus keempat dari kualitas kurang, kemudian cukup, hingga akhirnya menjadi baik. Kesimpulannya, melalui pembuatan proyek respon kreatif dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa pada pembelajaran IPS.


(6)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE IMPROVEMENT OF STUDENT LEARNING INDEPENDENCE TROUGH CREATIVE RESPONSE PROJECT MAKING IN LEARNING

SOCIAL STUDIES

(Class Action Research in Class VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung)

By

Reni Sumiati 1103809 ABSTRACT

This thesis entitled "Improving Student Learning Independence through Creative Response Project Making in Learning Social Studies". This research was carried out based on the problems about the lack of student learning independence in class VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung. Indicators of problems which were found are the attitude of the student's responsibility towards the task that is still relatively low, where many students are choosing to do her homework at school. Then, the students do not get used to be independent and have the initiative to develop their thoughts outlined in a social studies learning product. Based on these circumstances, there should be a social studies learning that could make student becoming more responsible, having independent attitude and having the initiative in producing works (projects) that shows the independence of their study. Therefore, researchers conducted a study to improve student learning independence through the making of a creative response project. This research uses a qualitative approach with classroom action research method carried out in four cycles with eight actions. The research design uses cycle model developed by Ebbutt with the stages of identification of problems, reconnaissance, planning, implementation, observation, and reflection. Alternative solutions that have been selected through creative response project making is with the use of Student Worksheet, utilization of portfolio with varied assignment to produce an independent product that matches the theme of learning expected to make the independence of student learning being increased. As for the improvement of student learning independence in learning social studies can be seen from several indicators namely student are able to collect assignments on time, students individually are able to do creative response project tasks well, student dare to express opinions and be able to look for new ideas in doing creative response project . All of these aspects have evolved from the first cycle to the fourth cycle from the less quality, then enough, until it became good. In conclusion, through the project creation creative response can increase the independence of students in social studies learning


(7)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH ... 1

B. RUMUSAN MASALAH ... 4

C. TUJUAN PENELITIAN ... 5

D. MANFAAT PENELITIAN ... 5

E SISTEMATIKA PENULISAN ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengembangan Tugas Proyek Respon Kreatif ... 8

1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) ... 8

2. Tujuan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) ... 10

3. Model Proyek Respon Kreatif ... 11

4. Langkah-langkah Penerapan Model Proyek Respon Kreatif ... 12

5. Jenis-jenis Penilaian ... 14

6. Produk dan Portofolio ... 17

7. Proyek Respon Kreatif sebagai Bentuk Tugas dalam Pembelajaran IPS ... 20

8. Keterkaitan Tugas dengan Kemandirian Belajar Siswa ... 22

B. Kemandirian Belajar Siswa ... 23

1. Pengertian Kemandirian Belajar ... 23

2. Indikator kemandirian Belajar Siswa yang Peneliti Jadikan sebagai Patokan Keberhasilan Penelitian ... 24


(8)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran IPS Berbasis Project Based

Learning/Proyek Respons Kreatif ... 28

1. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Proyek Respons Kreatif ... 28

2. Kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek Respons Kreatif ... 29

D. Pengertian dan Tujuan Pembelajaran IPS ... 30

1. Pengertian Pembelajaran IPS ... 30

2. Tujuan Pembelajaran IPS ... 32

E. Pembelajaran IPS Berbasis Proyek Respons Kreatif dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa ... 34

F. Penelitian Terdahulu ... 36

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 38

B. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 39

1. Pendekatan Penelitian ... 39

2. Metode Penelitian ... 39

C. Desain dan Prosedur Penelitian ... 41

1. Desain Penelitian ... 41

2. Prosedur Penelitian ... 42

D. Definisi Operasional ... 46

E. Fokus Penelitian ... 47

F. Instrumen Penelitian ... 48

G. Teknik Pengumpulan Data ... 51

H. Pengolahan dan Analisis Data ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskirpsi Umum Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian ... 69

1. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 6 Bandung ... 70

2. Visi dan Misi SMP Muhammadiyah 6 Bandung ... 70

3. Subjek Penelitian ... 71

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 72

1. Deskripsi Pra Penelitian ... 72

a. Deskripsi Hasil Observasi Awal Pembelajaran IPS ... 72

b. Deskripsi Hasil Refleksi ... 75


(9)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Deskripsi Data Hasil Catatan Lapangan... . 163

C. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus ... 77

1. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus ke-1 ... 77

a. Perencanaan Tindakan (Planning) ... 77

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus ke-1 ... 78

1) Tindakan 1 ... 79

2) Tindakan 2 ... 82

c. Observasi Tindakan (Observe) Siklus ke-1 ... 87

d. Refleksi Tindakan Siklus ke-1 ... 95

2. Deskripsi Tindakan Siklus ke-2 ... 98

a. Perencanaan Tindakan (Planning) ... 98

b. Pelaksanaan Tindakan (Act) Siklus ke-2 ... 99

1) Tindakan 1 ... 99

2) Tindakan 2 ... 105

c. Observasi Tindakan (Observe) Siklus ke-2 ... 109

d. Refleksi Tindakan Siklus ke-2 ... 121

3. Deskripsi Tindakan Siklus ke-3 ... 124

a. Perencanaan Tindakan (Planning) ... 124

b. Pelaksanaan Tindakan (Act) Siklus ke-2 ... 125

1) Tindakan 1 ... 125

2) Tindakan 2 ... 128

c. Observasi Tindakan (Observe) Siklus ke-3 ... 132

d. Refleksi Tindakan Siklus ke-3 ... 141

4. Deskripsi Tindakan Siklus ke-4 ... 144

a. Perencanaan Tindakan (Planning) ... 144

b. Pelaksanaan Tindakan (Act) Siklus ke-4 ... 146

1) Tindakan 1 ... 146

2) Tindakan 2 ... 148

c. Observasi Tindakan (Observe) Siklus ke-4 ... 150

d. Refleksi Tindakan Siklus ke-4 ... 156

D. Deskripsi Hasil Pengolahan Data Penelitian ... 158

1. Pembahasan Hasil PeningkatanKemandirian Belajar Siswa ... 158


(10)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Deskripsi Data Hasil Catatan Lapangan ... 164 4. Analisis Hasil Penelitian dalam Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa

Melalui Pembuatan Proyek Respons Kreatif dalam Pembelajaran IPS di

kelas VII B SMP Muhammadiyah 6 Bandung ... 167 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 177 B. Saran ... 180 DAFTAR PUSTAKA ... 182 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(11)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rata-rata (Presentase) 53

Tabel 3.2 Pedoman Observasi Berdasarkan Kemandirian Belajar Siswa 59 Tabel 3.3 Pedoman Observasi Kemandirian Belajar Siswa di dalam Kelas 61

Tabel 3.4 Format Penilaian Kemandirian Belajar Siswa 62

Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Guru (Pra Penelitian) 64

Tabel 3.6 Format Wawancara Guru (Setelah Penelitian) 65

Tabel 3.7 Pedoman Wawancara Siswa (Pra Penelitian) 66

Tabel 3.8 Pedoman Wawancara Siswa Setelah Penelitian 67

Tabel 3.9 Format Catatan Lapangan 68

Tabel 4.1 LKS Berupa Langkah Pembuatan Buku Portofolio 86 Tabel 4.2 Hasil Observasi Kemandirian Belajar Siswa pada Siklus ke-1 88 Tabel 4.3 Hasil Penilaian Kemandirian Belajar Siswa dalam Pembuatan

Proyek Respon Kreatif Siklus 1 90

Tabel 4.4 Daftar Cek Kemandirian Belajar Siswa dalam Membuat Tugas

Proyek Respon Kreatif Siklus 1 97

Tabel 4.5 LKS mengenai Berbagai Jenis Pekerjaan 104

Tabel 4.6 Hasil Observasi Kemandirian Belajar pada Siklus ke- 2 110 Tabel 4.7 Hasil Penilaian Kemandirian Belajar Siswa dalam Pembuatan

Proyek Respon Kreatif Siklus 2 114

Tabel 4.8 Daftar Cek Kemandirian Belajar Siswa dalam Membuat Tugas

Proyek Respon Kreatif Siklus 2 123

Tabel 4.9 LKS Kegiatan Pokok Ekonomi 130

Tabel 4.10 Hasil Observasi Kemandirian Belajar pada Siklus ke- 3 133 Tabel 4.11 Hasil Penilaian Kemandirian Belajar Siswa dalam Pembuatan

Proyek Respon Kreatif Siklus 3 136

Tabel 4.12 Daftar Cek Kemandirian Belajar Siswa dalam Membuat Tugas

Proyek Respon Kreatif Siklus 3 143


(12)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.11 Hasil Penilaian Kemandirian Belajar Siswa dalam Pembuatan

Proyek Respon Kreatif Siklus 4 153

Tabel 4.12 Daftar Cek Kemandirian Belajar Siswa dalam Membuat Tugas

Proyek Respon Kreatif Siklus 4 157

Tabel 4.16 Hasil Persentase Kemandirian Belajar Siswa dalam Pembuatan


(13)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Ebbutt 42

Gambar 3.2 Model Analisis Data Menurut Miles and Huberman 55

Gambar 4.1 Peta Lokasi SMP Muhammadiyah 6 Bandung 62

Gambar 4.2 Diagram Persentasi Jenis Kelamin Peserta Didik di Kelas 72 Gambar 4.3 Gambat Ilustrasi Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia 80

Gambar 4.4 Peta Pelayaran Asia Eropa 81

Gambar 4.5 Rempah-rempah 81

Gambar 4.6 Siswa terlihat antusias terhadap tugas buku portofolio 101

Gambar 4.7 Ilustrasi pekerjaan sebagai seorang petani 103

Gambar 4.8 Ilustrasi pekerjaan sebagai nelayan 103

Gambar 4.9 Ilustrasi pekerjaan sebagai seorang buruh pabrik 103 Gambar 4.10 Ilustrasi Terminal sebagai lahan bukan pertanian 107

Gambar 4.11 Portofolio Hasil Karya AJC 119

Gambar 4.12 Portofolio Hasil Karya NF 119

Gambar 4.13 Siswa Menulis Catatan dengan Tertib 127

Gambar 4.14 Guru Memberi Arahan Pada Siswa 131

Gambar 4.15 Siswa Terlihat Antusias dengan “Amplop Pintar” 147

Gambar 4.16 Siswa Sedang Mengerjakan Tugas Amplop Pintar 147

Gambar 4.17 Persentase Penilaian Kemandirian Belajar Siswa dalam


(14)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penelitian ini berangkat dari permasalahan mengenai kurangnya kemandirian belajar siswa, terutama pada saat pengerjaan tugas di lingkungan kelas VII B SMP Muhammadiyah 6 Bandung. Hal ini dapat terlihat dari dari kurangnya rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas, hal tersebut terlihat jelas ketika banyak siswa yang lebih memilih mengerjakan tugas (pekerjaan rumah) di sekolah, kemudian banyak siswa juga yang mengandalkan jawaban dari temannya yang lain. Hal ini mengakibatkan pembelajaran menjadi kurang efektif.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada hari Rabu, 25 Februari 2015 di kelas VII B SMP Muhammadiyah 6 Bandung yang beralamat di Jl. Sukagalih Gg. H. Gojali No. 134 Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Bandung, Telp. (022) 2036179 Bandung Kode Pos 40162. Peneliti dalam pengamatan ini menemukan beberapa masalah dalam pembelajaran IPS. Adapun permasalahan yang pertama, siswa terlalu tergantung pada sumber belajar yang diberikan guru dalam pembelajaran dikelas karena sumber belajar di kelas hanya sebatas buku teks dan LKS saja. Guru mengambil inisiatif untuk memberikan sumber belajar sumber dari internet dan kemudian membagikannya pada siswa. Namun sayangnya hal ini menjadikan siswa terlalu tergantung terhadap sumber belajar dari guru.

Permasalahan kedua, siswa tidak berinisiatif terlebih dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Terlebih peneliti juga mengetahui hal tersebut melalui wawancara dengan guru, peneliti disini mendapatkan keluhan bahwa siswa kurang mandiri dalam mengerjakan tugas. Banyak siswa yang mengerjakan tugas (pekerjaan rumah) pada saat sebelum pembelajaran dimulai. Permasalahan lainnya adalah siswa juga dirasa kurang


(15)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

persiapan dalam menghadapi pembelajaran sehingga tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa hanya terbatas terhadap apa yang diberikan guru pada mereka. Pada dasarnya pembelajaran haruslah berpusat pada anak, hal ini menjadikan siswa dapat menentukan nasibnya sendiri. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Peters (dalam Doddington, 2010, hlm. 69) menjelaskan bahwa setiap orang adalah individu tetapi individu hanya menjadi pribadi jika ai mampu menentukan nasibnya sendiri dan dapat menunjukan “sudut pandang yang tegas”.

Menanggapi permasalahan yang terjadi di kelas tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa kelas tersebut cenderung kurang mandiri dalam proses pembelajaran. Kurangnya kemandirian belajar siswa ini salah satunya dikarenakan keterbatasan media dan metode yang digunakan oleh guru dan juga kesadaran dari siswa sendiri untuk mempersiapkan pembelajaran.

Dari penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa kesadaran siswa masih dirasa kurang dan hal ini berkaitan dengan kemandirian belajar siswa. Kemandirian belajar sangatlah penting dalam pembelajaran, karena dengan kemandirian belajar yang dimiliki siswa, pembelajaran akan lebih menjadikan siswa tidak ketergantungan terhadap orang lain dan dapat merefleksikan pembelajaran yang mereka pelajari. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sapari (2013, hlm. 47) pentingnya kemandirian belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS karena tuntutan kurikulum agar siswa dapat menghadapi persoalan di dalam kelas maupun diluar kelas yang semakin kompleks dan mengurangi ketergantungan siswa dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu pembelajaran mandiri yang dapat digunakan guru dikelas, yaitu kategori penilaian diri, sebagai reflekasi bagaimana para guru dapat menganalisis gaya belajar mereka sendiri, mengevaluasi pemahaman mereka sendiri, dan model pemantauan kognitif. Sedangkan menurut Desmita (2010, hlm. 185) Kemandirian adalah kecakapan yang berkembang sepanjang rentang kehidupan individu, yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor pengalaman dan pendidikan. Oleh sebab itu, pendidikan di sekolah perlu


(16)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan upaya-upaya pengembangan kemandirian peserta didik, diantaranya:

1. Mengembangkan proses belajar mengajar yang demokratis, yang memungkinkan anak merasa dihargai.

2. Mendorong anak untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan dan dalam berbagai kegiatan sekolah.

3. Memberi kebebasan kepada anak untuk mengekplorasi lingkungan, mendorong rasa ingin tahu mereka.

4. Penerimaan positif tanpa syarat kelebihan dan kekurangan anak, tidak membeda-bedakan anak yang satu dengan yang lain.

5. Menjalin hubungan yang harmonis dan akrab dengan anak

Kemandirian belajar siswa dapat dipengaruhi oleh media dan metode pembelajaran yang merupakan hal penting dalam proses pembelajaran. Media dan metode pembelajaran yang bervariasi dapat membuat siswa tertarik pada pembalajaran yang sedang berlangsung dan media juga dapat mempengaruhi fokus siswa terhadap materi yang sedang disajikan. Peneliti berpendapat bahwa salah satu penyajian materi pelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa adalah dengan metode pembelajaran proyek respon kreatif. Proyek respon kreatif ini merupakan penggabungan tiga konsep yaitu proyek, respon, kreatif. Proyek respon kreatif ini dapat diwujudkan pada penggunaan portofolio dalam pembelajaran IPS.

Dengan menggunakan portofolio ini siswa dapat merespon dengan kreatif setiap materi pembelajaran dengan menuliskannya pada portofolio yang mereka miliki masing-masing. Dan portofolio ini diwujudkan pada sebuah proyek yang harus dikerjakan oleh siswa. Portofolio ini nantinya akan berisi tentang respon kreatif siswa terhadap konsep-konsep, peristiwa,dan fakta yang berkaitan dengan materi untuk mempermudah proses pembelajaran. Dengan menggunakan proyek respon kreatif yang diwujudkan dalam bentuk portofolio sebagai model pembelajaran ini diharapkan siswa


(17)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan lebih tertarik untuk berinisiatif dalam pembelajaran dan juga kemandirian belajarnya dapat meningkat.

Menurut Winter (dalam Sujiono, 2010, hlm. 3) menyatakan bahwa portofolio merupakan suatu rangkaian kerja untuk membahas atau mengkaji suatu permasalahan yang harus berisikan deskripsi tentang pengalaman yang dapat menghasilkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seseorang yang dibuat secara tertulis. Secara lebih lanjut Winter juga mengemukakan bahwa portofolio yang baik haruslah berisikan sejumlah pengamalaman belajar yang diformulasikan ke dalam bentuk penyajian tentang topik tertentu. Portofolio yang berisikan tentang pengalaman-pengalaman siswa dalam pembelajaran, hal ini sejalan dengan peranan pengajaran IPS begitu unik karena harus mendidik dan mempersiapkan para siswa agar dapat hidup di dunianya dan memahami dunianya dimana diperlukan kualitas personal dan kualitas sosial yang merupakan hal penting.

Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa metode pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran dengan menggunakan proyek respon kreatif ini diharapkan dapat menarik siswa untuk lebih berinisiatif dalam pembelajaran dan menjadikan siswa lebih mandiri dalam pembelajaran. Dengan menggunakan proyek respon kreatif yang diwujudkan dalam bentuk portofolio diharapkan dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa khusunya dalam pembelajaran IPS yang di dalamnya terdapat pendidikan karakter, salah satunya karater mandiri. Oleh sebab itu, dari uraian di atas mendorong ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian sekaligus upaya perbaikan yang diintegrasikan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul:“Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Pembuatan Proyek Respon Kreatif Dalam Pembelajaran IPS di Kelas VII B SMP Muhammadiyah 6 Bandung” B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka permasalahan utama peneliti itu adalah “Bagaimana Penerapan Pembuatan Proyek Respon Kreatif Dalam


(18)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS di Kelas VII B SMP Muhammadiyah 6 Bandung” yang kemudian dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian, yaitu:

a. Bagaimana perencanaan tahap-tahap pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar siswa dengan pembuatan proyek respon kreatif dalam pembelajaran IPS di kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung?

b. Bagaimana melaksanakan tahapan-tahapan pembuatan proyek respon kreatif untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung? c. Bagaimana peningkatan kemandirian belajar siswa di kelas VII-B

SMP Muhammadiyah 6 Bandung dengan adanya penugasan pembuatan proyek respon kreatif?

d. Bagaimana merefleksikan kendala-kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan pembuatan proyek respon kreatif untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam Pembelajaran IPS di kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung? C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dipaparkan maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk...

1. Mengkaji dan memaparkan desain perencanaan tahap-tahap pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar siswa dengan pembuatan proyek respon kreatif dalam pembelajaran IPS di kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung.

2. Mengkaji dan mendeskripsikan tahapan-tahapan pembuatan proyek respon kreatif untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung. 3. Mengkaji dan menganalisis peningkatan kemandirian belajar siswa di

kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung dengan adanya penugasan pembuatan proyek respon kreatif.


(19)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Mampu merefleksikan kendala-kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan pembuatan proyek respon kreatif untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam Pembelajaran IPS di kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung. D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini terbagi menjadi 2: 1. Manfaat Teoritis

a. Untuk memperkaya keilmuan serta sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.

b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai salah satu sumber belajar guru mengenai penerapan proyek respon kreatif dalam

pembelajaran IPS. 2. Manfaat Praktis

Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai perbaikan dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa melalui proyek respon kreatif dalam pembelajaran IPS. Selain itu manfaat lainnya diperuntukan sebagai berikut:

a. Untuk Sekolah

Untuk bahan masukan terhadap kualitas pembelajaran IPS disekolah, agar mampu berpartisipasi memperbaiki pendidikan nasional.

b.Untuk Guru

Untuk bahan masukan bagi guru dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa melalui proyek respon kreatif dalam pembelajaran IPS.

c. Untuk Siswa

Meningkatakan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran IPS.


(20)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan menjadi pembelajaran tersendiri, sebagai bekal dalam menghadapi siswa dalam mengingkatkan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penerapan pembuatan proyek respon kreatif. Agar tercapainya pembelajaran yang baik serta menjadikan pengalaman tersendiri bagi siswa.

E. Sistematika Penulisan Skripsi

Penyusunan hasil penelitian akan dijabarkan dalam sistematika penulisan berikut ini:

Bab I adalah pendahuluan. Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang masalah sehingga penulis mengambil judul “Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Pembuatan Proyek Respon Kreatif Dalam Pembelajaran IPS di Kelas VII B SMP Muhammadiyah 6

Bandung” Selain berisi mengenai latar belakang masalah yang berisikan pemaparan penulis dalam rangka upaya menghampiri permasalahan yang akan dikaji, dalam bab ini juga berisi mengenai rumusan permasalahan yang di ambil penulis, tujuan penelitian, sistematika penulisan serta manfaat penulisan skripsi ini bagi peneliti khususnya dan jajaran sekolah pada umumnya.

Dalam Bab II berisi mengenai landasan teoritis. Dalam bab ini dijabarkan istilah pokok yang digunakan terhadap permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, dan memaparkan teori-teori atau pendapat dari berbagai tokoh yang sesuai dengan judul yang di ambil penulis. Isi dari bab ini adalah definisi mengenai project based learning secara umum, kemudian konsep proyek respon kreatif, portofolio, selanjutnya proyek respon kreatif dalam pembelajaran IPS yang di asumsikan dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa.

Bab III ini membahas mengenai metode penelitian. Dalam bab ini berisi metode-metode yang akan digunakan peneliti dalam melakukan penelitian,


(21)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperti metode dan teknik pengumpulan data, lokasi dan subjek penelitian, prosedur penelitian dan pengembangan penelitian.

Bab IV berisi mengenai hasil penelitian yang sudah peneliti lakukan. Dalam bab ini membahas secara rinci dari rumusan permasalahan yang terdapat dalam bab pertama.

Bab V berisi mengenai kesimpulan dan saran. Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dilakukan serta rekomendasi bagi pihak-pihak terkait dan bagi penelitian selanjutnya.

Daftar pustaka berisikan buku ataupun rujukan yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian.


(22)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian. Adapun dasar dari pemilihan metode ini adalah untuk menjawab masalah yang ada, sehingga tujuan dari penelitian ini dapat tercapai dengan baik. Selain itu, pemilihan metode yang tepat akan membantu penulis sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian, sehingga penelitian berjalan dengan lancar dan sesuai harapan.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian di SMP Muhammadiyah 6 Bandung, yang beralamatkan di Jalan Sukagalih Gg. H. Gojali No. 134 Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Bandung, Telp. (022) 2036179 Bandung Kode Pos 40162. Jenjang Akreditas: TERAKREADITASI “A”. Pemilihan sekolah tersebut menjadi objek penelitian dikarenakan penulis merasa cocok dengan dukungan dari pihak sekolah, baik sarana dan prasarana maupun dari tenaga pendidiknya.

Pada observasi awal dan pada saat melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) penulis melakukan observasi dengan praktik mengajar selama tiga bulan di tiga kelas, hal ini dijadikan pertimbangan untuk pemilihan kelas yang akan dijadikan subjek penelitian, dan pada akhirnya peneliti memilih kelas VII-B untuk dijadikan subjek penelitian. Alasan peneliti memilih kelas tersebut adalah karena berdasarkan hasil kegiatan pra penelitian yang dilakukan selama ini, kelas VII-B belum menunjukan kemandirian belajar mereka ketika pembelajaran IPS berlangsung, terlebih saat guru memberikan tugas kepada siswa. Selain itu, pada saat pembelajaran berlangsung siswa terlihat terlalu bergantung terhadap materi yang disampaikan oleh guru, dengan kata lain siswa kurang inisiatif dalam mencari sumber materi lain, selain dari yang diberikan oleh guru. Dan yang paling


(23)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menonjol dari kelas ini adalah siswa kurang memiliki tanggung jawab terhadap tugas yang sudah diberikan oleh guru, hal tersebut diperkuat dengan masih banyak siswa yang mengerjakan tugas rumah di kelas. Maka wajar apabila dibandingkan dengan kelas yang lainnya kelas VII-B ini dinilai kurang memiliki kemandirian dalam belajar.

B. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Sehubungan dengan masalah yang akan diteliti memerlukan pengamatan dan penelitian yang mendalam, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dipilihnya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini didasarkan pada dua alasan. Pertama, permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini membutuhkan sejumlah data lapangan yang sifatnya actual dan kontekstual. Kedua, pemilihan pendekatan didasarkan pada keterkaitan masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari subjek penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari latar alamiahnya.

Pernyataan ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy Meolong (2005, hlm. 4) yang

menyebutkan bahwa “Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun lisan

dari orang dan pelaku yang diamati”. Oleh karena itu penelitian ini bersifat

deskriptif.

Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa dalam penelitian dengan suatu pendekatan kualitatif, peneliti berpijak dari realita atau peristiwa yang berlangsung di lapangan. Dimana kaitannya dengan tindakan kelas yang dilaksanakan oleh peneliti, permasalahan yang berpijak pada permasalahan pembelajaran yang ditemui di lapangan, atau


(24)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih tepatnya disekolah dan kelas yang dijadikan lokasi dan subjek penelitian.

2. Metode Penelitian

Dalam melaksanakan suatu penelitian yang sifatnya ilmiah, pada dasarnya diperlukan pemilihan dan penggunaan metode penelitian yang tepat. Hal ini dimaksudkan agar tujuan penelitian yang telah ditetapkan, pada akhirnya dapat tercapai sesuai target yang diharapkan. Selain itu juga, metode penelitian digunakan dalam hal ini agar segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini dapat berjalan secara terencana dan sistematis. Mengingat bentuk dari penelitian yang dilaksanakan adalah suatu kajian reflektif, dalam rangka mengatasi masalah pembelajaran berupa kurangnya kemandirian belajar siswa dalam proses pembelajaran, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berisi tentang data kualitatif dan dibantu data kuantitatif, sedangkan dalam uraiannya, peneliti menggunakan metode deskriptif. Arikunto (2010, hlm. 16) menjelaskan bahwa:

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan pleh guru, bekerjasama dengan peneliti atau dilakukan oleh guru itu sendiri yang bertindak sebagai peneliti di kelas atau di sekolah tempai ia mengajar dengan penekanan dan penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran. Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif walaupun dibantu oleh data yang bersifat kuantitatif.

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa tahapan agar dapat secara sistematis memperbaiki permasalahan yang menjadi akar dari dilaksanakannya penelitian dindakan kelas ini. Pernyataan tersebut sejalan dengan Ebbutt (dalam Kunandar, 2010, hlm. 43) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan


(25)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan- tindakan tersebut.

Dari pengertian beberapa pengertian tersebut maka dapat diambil garis besar bahwa pengertian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan dalam proses pendidikan (pembelajaran) yang dilakukan secara kemitraan dengan cara mengumpulkan data atau informasi secara sistematis mengenai kegiatan peserta yang berada dalam penelitian tersebut yang kemudian akan diamati, kemudian direfleksi sebagai bentuk dari tindakan untuk mengetahui dan membuat keputusan tentang praktik apa yang cocok dilakukan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas itu sendiri memiliki peranan yang sangat penting untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

C. Desain dan Prosedur Penelitian 1. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan salah satu hal penting yang dibutuhkan oleh seorang peneliti, dimana desain tersebut akan menjadi kerangka kerja dari peneliti ketika di lapangan. Pada penelitian ini, peneliti mengadaptasi model siklus Ebbutt, karena peneliti menganggap model siklus ini sesuai dengan tema dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Menurut Ebbutt (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 68) model ini menunjukan bentuk alur kegiatan penelitian yang dimulai dengan pemikiran awal yang dilanjutkan dengan recoinnaissance. Menurutnya,

recoinnaissance mencakup kegiatan diskusi, negosiasi, menyelidiki kesempatan, mengakses segala kemungkinan, dan kendala atau dengan singkat mencakup keseluruhan analisis. Cara yang tepat untuk memahami proses penelitian tindakan ialah dengan memikirkannya sebagai suatu seri dari siklus yang berturut-turut, dengan setiap siklus mencakup kemungkinan masukan balik informasi di dalam dan diantara siklus.


(26)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan siklus berdasarkan desain Ebbutt terdapat lebih dari satu tindakan, karena peneliti menyadari untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dengan pembuatan proyek respon kreatif bukanlah hal yang mudah dan dapat ditempuh dengan hanya satu tindakan saja. Pada prakteknya, untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran IPS guru membutuhkan waktu untuk menilai pada setiap prosesnya yang disesuaikan dengan pembelajaran dengan pembuatan proyek respon kreatif di kelas. Dan berikut adalah gambar desain PTK menurut Ebbutt:

Gambar 3.1 Model Ebbut (dalam Hopkins, 2011, hlm. 95) 2. Prosedur Penelitian

Berdasarkan gambar model penelitian di atas, maka dapat dijelaskan beberapa tahapan yang terdapat pada desain Ebbutt, yaitu sebagai berikut:


(27)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Identifikasi Masalah

Ide pemikiran yang diajukan peneliti adalah pembuatan proyek respon kreatif dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa. Permasalahan yang ditemukan di kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 VII-Bandung adalah kemandirian belajar siswa yang relatif rendah, siswa cenderung tidak bertanggung jawab pada tugasnya sendiri, sering mengandalkan jawaban orang lain, tidak mandiri di dalam pembelajaran dan tidak memiliki sikap inisiatif dalam mengerjakan tugas yang guru berikan.

b. Memeriksa di Lapangan (Reconnaissance)

Reconnaissance bukan hanya mencakup kegiatan-kegiatan diskusi, negosiasi, menyelidiki kesempatan, mengakses kemungkinan dan kendala serta kegiatan menemukan fakta di lapangan, akan tetapi juga mencakup keseluruhan analisis yang dilakukan, dan terus berlanjut pada siklus berikutnya, setelah memeriksa kondisi kelas, peneliti dapat menentukan cara yang tepat dalam memecahkan masalah yang terjadi di kelas tersebut. Reconnaissance dalam penelitian ini telah dilakukan pada observasi awal di kelas VII B SMP Muhammadiyah 6 Bandung.

c. Perencanaan

Pada penelitian ini rencana tindakan bersifat fleksibel, hal ini dimaksudkan agar penelitian lebih bersifat mudah dan menyesuaikan dengan apa yang telah direncanakan dari jauh-jauh hari untuk melakukan kegiatan penelitian. Dalam tahap ini, peneliti melakukan observasi awal dan wawancara langsung dengan siswa dan guru IPS. Setelah melakukan wawancara dan observasi awal, peneliti melakukan perencanaan dengan membuat rencana pembelajaran disertai dengan lembar observasi yang digunakan pada saat pembelajaran berlangsung


(28)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ketika diterapkannya pembuatan proyek respon kreatif di kelas. Adapun perencanaan tindakan sebagai berikut:

1) Menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian. 2) Melakukan observasi pra penelitian terhadap kelas yang akan

dijadikan tempat penelitian.

3) Meminta kesediaan guru mitra untuk bekerjasama dalam penelitian 4) Menyusun waktu penelitian bersama guru mitra.

5) Menetukan tindakan dalam penelitian.

6) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) sesuai dengan metode yang akan digunakan.

7) Merencanakan penilaian yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat membantu peneliti untuk mengukur kemandirian belajar siswa dengan pembuatan tugas proyek respon kreatif. 8) Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.

d. Tindakan (Act)

Tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan kegiatan praktis terncana dan hal tersebut dapat terjadi karena jika tindakan tersebut dibantu dan mengacu kepada rencana yang rasional dan terukur. Dalam tahapan ini, peneliti merealisasikan suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Mempersiapkan instrumen penelitian berupa format penilaian kemandirian belajar siswa dalam mengerjakan tugas proyek respon kreatif dan melakukan wawancara dengan siswa dan guru mitra.


(29)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun bersama dengan guru mitra.

3) Melaksanakan kegiatan yang telah dirancang dengan menggunakan tugas proyek respon kreatif untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa.

Tindakan dilakukan dalam penelitian berdasarkan pada tahap sebelumnya yaitu reconnaissance sebagai acuan, yang meliputi catatan lapangan secara detail mengenai keadaan kelas yang akan diberi tindakan. Penerapan materi-materi menampilkan gambar yang relevan dengan materi, kemudian pengerjaan LKS secara individu sebagai bentuk dari tugas mandiri (pembuatan proyek respon kreatif).

e. Pengamatan (Observe)

Observasi mempunyai manfaat yang beraneka ragam di dalam penelitian, seperti memiliki orientasi prospektif, memiliki dasar-dasar reflektif waktu sekarang, dan di masa yang akan datang. Dalam tahap ini pelaksanaan observasi atau pengamatan dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannnya tindakan. Guru melakukan pengamatan untuk mengetahui efektifitas tindakan dan mengumpulkan informasi tentang tindakan yang telah dilakukan. Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Pengamatan terhadap keadaan kelas yang diteliti. Pengamatan mengenai kesesuaian penerapan tugas proyek respon kreatif dengan pokok bahasan yang tengah dibahas dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

2) Mengamati kemandirian belajar siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung baik dalam proses belajar di kelas maupun saat mengerjakan tugas yang merupakan bentuk respon dari siswa terhadap apa yang disampaikan oleh guru.


(30)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Melakukan penilaian kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran IPS secara teliti dan objektif.

4) Melakukan pengolahan data.

5) Mencatat semua kegiatan yang terjadi melalui catatan lapangan untuk mengetahui dengan jelas setiap kejadian dalam proses penelitian.

Pada tahap ini juga peneliti melakukan peninjauan kembali terhadap siswa dan guru dan mencatat kekurangan dalam setiap tindakan yang dilakukan sebelumnya untuk direvisi menjadi perencanaan baru dan tindakan selanjutnya.

f. Refleksi (Reflect)

Dalam model Ebbutt, refleksi tersebut disebut juga dengan

reconnaissance. Langkah ini merupakan bagian dari tahap diskusi dan analisis penelitian sesudah tindakan yang dilakukan sehingga memberikan arahan kepada perbaikan pada tindakan selanjutnya. Dalam tahap refleksi ini juga dilakukan analisis terhadap observasi yang telah dilakukan dalam tugas pembuatan proyek respon kreatif dan dapat kita ketahui bahwa masalah terletak dimana sehingga tindakan berikutnya, perencanaan direvisi dengan modifikasi dalam bentuk menyesuaikan dengan hasil refleksi yang ditemukan pada pertemuan sebelumnya. Hal ini didapat dari hasil diskusi antara peneliti dan juga observer, bimbingan, dan telaah mendalam terhadap data-data yang di peroleh dari hasil penelitian. Tahap refleksi dilakukan meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Melakukan diskusi balikan dengan guru mitra setelah tindakan dilaksanakan atas temuan di lapangan baik mengenai kelebihan maupun kekurangan dalam penerapan pembuatan tugas proyek respon kreatif untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa.


(31)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Melakukan revisi untuk tindak lanjut, kemudian menyimpulkan hasil diskusi, yang bertujuan apakah penelitian dapat dilanjutkan kembali atau tidak

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kekeliruan mengenai maksud dan tujuan yang ingin dicapai, berikut ini adalah definisi operasional yang digunakan, meliputi : 1. Project Based Learning

Menurut Depdiknas (dalam Komalasari, 2011, hlm. 70) menegaskan bahwa pembelajaran berbasis proyek tugas terstruktur (project based learning) merupakan pendekatan pembelajaran yang membutuhkan suatu pembelajaran komprehensif dimana lingkungan belajar siswa (kelas) didesain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah autentik termasuk pendalaman materi suatu materi pelajaran, dan melaksanakan tugas bermakna lainnya.

2. Proyek Respon Kreatif

Menurut Wati (2013, hlm. 10) Model proyek respon kreatif merupakan model pembelajaran yang menggabungkan tiga konsep yaitu model proyek, respon, dan kreatif. Model proyek ini merupakan model pembelajaran yang menekankan pada pelaksanaan tugas melalui serangkaian aktivitas. Dengan menekankan pelasanaan tugas pada serangkaian aktivitas, maka proyek respon kreatif ini diwujudkan pada penugasan portofolio dengan dibantu oleh penggunaan LKS dalam pembelajaran IPS.

3. Kemandirian Belajar Siswa

Bagian dari kemandirian belajar siswa ini adalah salah satunya tidak tergantung pada orang lain, siswa dapat menentukan nasibnya sendiri


(32)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tanpa dipengaruhi atau tergantung dengan orang lain. Uraian tersebut mengacu pada pendapat Steinberg (dalam Desmita, 2010, hlm. 184) kemadirian berbeda dengan tidak tergantung, karena tidak tergantung merupakan bagian dari memperoleh kemandirian. Kemandirian belajar adalah suatu bentuk belajar yang terpusat pada kreasi siswa dari kesempatan dan pengalaman penting bagi siswa sehingga ia mampu percaya diri, memotivasi diri sendiri dan sanggup belajar setiap waktu. Dengan demikian belajar tersebut siswa akan dapat mengembangkan nilai, sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

E. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah Kemandirian belajar siswa. Dalam peningkatan kemandirian belajar siswa, guru menerapkan pembelajaran IPS yang dapat membuat sikap tanggung jawab, mandiri dan juga inisiatif siswa berkembang, karena dalam pembelajaran IPS terdapat pendidikan karakter mandiri oleh sebab itu lah kemandirian belajar harus dimiliki oleh setiap siswa. Dengan menerapkan pembuatan tugas proyek respon kreatif dalam pembelajaran IPS, guru dapat menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya bertanggung jawab dalam hal apapun, khususnya dalam mengerjakan tugas. Guru menggunakan pembuatan proyek respon kreatif sebagai variasi tugas yang diberikan pada siswa, agar siswa dapat berkreasi sendiri atas tugasnya, bertanggungjawab penuh atas apa yang telah dikerjakan olehnya, mandiri serta dapat memiliki sikap inisiatif dalam setiap kesempatan yang diberikan oleh guru. Pembuatan proyek respon kreatif ini juga dijadikan sebagai variasi tugas agar siswa tidak merasa bosan dengan tugas yang diberikan oleh guru, mengingat sebelumnya tugas yang diberikan oleh guru hanya sebatas pada soal latihan yang terdapat dalam buku paket IPS saja.


(33)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Instrumen Penelitian

Peneliti menggunakan instrumen penelitian yang dipersiapkan secara tepat sehingga data yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan penelitian. adapun pada penelitian ini instrumen yang digunakan sebagai berikut:

1. Pedoman Observasi

Observasi atau pengamatan adalah alat pengumpul data yang dilakukan dengan mengamati dan mencatat secara sistemik gejala-gejala yang diselidiki. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terbuka. Dalam observasi terbuka, peneliti menggunakan secari kertas kosong untuk mencatat praktik pengajaran yang di amatinya. Peneliti juga mencatat poin-poin inti dalam kegiatan pembelajaran, yang berupa kata per kata dari proses dialog di dalamnya.

Dalam penelitian ini pedoman observasi dilakukan dengan

memberikan tanda ceklis (√) pada indikator-indikator yang menunjukan peningkatan kemandirian belajar siswa. Hal-hal yang sama dilakukan pada pedoman observasi untuk mengukur tingkat kemandirian belajar siswa melalui penugasan pembuatan proyek respon kreatif.

a) Pedoman Observasi Kemandirian Belajar Siswa

Pedoman observasi kemandirian belajar siswa ini terdiri dari beberapa indikator yang dijadikan acuan oleh peneliti terhadap kegatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa yang menunjukan tingkat kemandirian belajar siswa. Beberapa indikator yang digunakan yang digunakan peneliti untuk melihat peningkatan kemandirian belajar siswa secara garis besarnya adalah sebagai berikut:

1) Dilihat dari sikap tanggung jawab yang dimiliki siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru. Aspek yang diamati dan dilihat dari kemampuan siswa untuk mengumpulkan tugas tepat waktu, secara individu dapat mengerjakan tugas dengan baik, dan dapat


(34)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyelesaikan tugas proyek respon kreatif secara individu sampai selesai.

2) Dilihat dari sikap mandiri yang dimiliki siswa. Aspek yang diamati dan dilihat dari kemampuan siswa berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas, dapat menulis materi yang disampaikan tanpa harus diingatkan oleh guru, dan berani mengemukakan pendapat.

3) Dilihat dari sikap inisiatif yang dimiliki siswa. Aspek yang diamati dilihat dari kemampuan siswa untuk mencari ide-ide baru atau inovasi kreativitas dalam mengerjakan tugas proyek respon kreatif dan siswa mampu melakukan refleksi. Untuk lebih jelasnya mengenai aspek-aspek yang diamati oleh peneliti mengenai kemandirian belajar siswa dapat dilihat di lampiran skripsi.

2. Lembar Catatan Lapangan

Format catatan lapangan berisi tentang aspek pengajaran dan perilaku dikelas. Catatan lapangan meliputi pengisian waktu, deskripsi kegiatan yang terjadi selama penelitian berlangsung. Hasil temuan dilapangan yang berkaitan dengan kondisi pembelajaran, pengelolaan kelas, kegiatan guru dan kegiatan siswa semuanya dicatat dalam catatan lapangan (fiels notes), yang kemudian digunakan sebagai bahan refleksi dan analisis. Catatan lapangan disusun berdasarkan kondisi pembelajaran IPS dikelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung. Catatan lapangan juga berisi tentang komentar peneliti terkait proses pembelajaran IPS. Untuk lebih jelasnya mengenai format catatan lapangan dapat dilihat pada lampiran.

3. Pedoman Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut


(35)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan dengan dialog (Tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung. Adapun di dalam suatu kegiatan wawancara haruslah dipersiapkan pedoman wawancara terlebih dahulu. Pedoman wawancara berisikan daftar pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan data secara kualitatif yang diperoleh untuk bahan analisis pada tahap selanjutnya. Pertanyaan seputar pendapat siswa mengenai pembelajaran IPS dengan menggunakan penerapan pembuatan tugas proyek respon kreatif yang terkumpul dalam sebuah buku portofolio. Responden diberikan kebebasan untuk menjawab dan tidak dibatasi dengan salah satu jawaban yang dipersiapkan peneliti.

a) Pedoman wawancara untuk Guru

Pedoman wawancara untuk guru berisikan daftar pertanyaan yang merupakan cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh informasi mengenai proses pembelajaran IPS siswa kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung sebelum serta sesudah diterapkannya penugasan pembuatan proyek respon kreatif.

b) Pedoman wawancara untuk Siswa

Pedoman wawancara dengan siswa dilakukan peneliti untuk memperoleh informasi mengenai pendapat dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran IPS sebelum dan sesudah diterapkannya penugasan pembuatan proyek respon kreatif.

4. Portofolio Tugas

Portofolio menurut Fajar (2009, hlm. 47) merupakan kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Siswa mengumpulkan tugas sesuai dengan format yang diberikan guru sebagai panduan dalam mengumpulkan sumber informasi terpilih.


(36)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan adalah alat perekam untuk merekam suasana kelas secara detail tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di kelas, termasuk dokumen-dokumen resmi dalam perencanaan sseperti silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Sebagai data penunjang, peneliti juga menggunakan dokumentasi berupa foto terkait kegiatan selama proses pembelajaran IPS kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung.

G. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Menurut Sanjaya (2011, hlm. 86) menjelaskan bahwa observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati kejadian yang sedang berlangsung dan mencatat hal-hal yang diamati dan diteliti tersebut. Teknik observasi ini digunakan dalam penelitian dengan tujuan untuk memperoleh gamabaran tentang bagaimana proses pembelajaran di kelas. Hopkins (dalam Sanjaya, 2011, hlm. 88) juga menyebutkan prinsip penggunaan observasi sebagai alat pemantau dalam PTK, yaitu sebagai berikut:

a. Direncanakan bersama

b. Difokuskan pada hal yang spesifik c. Membuat kriteria yang jelas d. Keterampilan observasi e. Balikan

Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi berperanserta. Observasi berperanserta merupakan pengamatan yang yang dilakukan secara langsung terhadap objek penelitian untuk


(37)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan penelitian ini dan disini peneliti berperan langsung di dalamnya.

2. Wawancara

Selain observasi, penulis juga menggunakan teknik wawancara untuk menunjang objektivitas informasi. Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan tentang hal-hal yang dibutuhkan dan dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara insidental ataupun terencana. Wawancara juga merupakan alat mengecek ulang atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya dan juga merupakan teknik komunikasi langsung antara peneliti dan sampel.

Teknik wawancara dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui informasi dari responden baik itu dari siswa maupun guru tentang pembelajaran IPS untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa melalui pembuatan proyek respon kreatif. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah guru mitra dan siswa kelas VII-B yang akan ditanyakan mengenai pembuatan proyek respon kreatif dalam pembelajaran IPS.

3. Catatan Lapangan

Menurut Sanjaya (2011, hlm 98) Catatan Lapangan adalah instrumen untuk mencatat segala peristiwa yang terjadi sehubungan dengan tindakan yang dilakukan oleh guru. Dalam penelitian ini catatan lapangan digunakan untuk mengamati hal-hal yang terjadi selama pembuatan tugas proyek respon kreatif. Catatan lapangan ini juga dapat berguna untuk melihat perkembangan tindakan serta perkembangan siswa dalam melakukan proses pembelajaran.

4. Portofolio


(38)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Mendokumentasikan kemajuan peserta didik dalam peningkatan kemandirian belajar mereka melalui pembuatan tugas pembuatan proyek respon kreatif selama kurun waktu tertentu.

b. Mengetahui bagian-bagian mana yang perlu diperbaiki guna meningkatkan kemandirian belajar siswa melalui pembuatan tugas proyek respon kreatif.

c. Membangkitkan kepercayaan diri dan tanggung jawab peserta didik melalui tugas pembuatan proyek respon kreatif.

d. Selain mendorong siswa untuk percaya diri, dan tanggung jawab, portofolio ini juga mendorong peserta didik untuk mandiri dan inisiatif dalam pembelajaran IPS.

5. Studi Dokumentasi

Menurut Kumala (2014, hlm. 58) Studi dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan penelitian di kelas. Studi dokumentasi ini merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik, studi dokumentasi dalam penelitian ini ditujukan pada dokumen berupa fotountuk kemudian dianalisis dan dijadikan sebagai pelengkap dalam penelitian yang lebih khususnya untuk mengetahui data tentang kegiatan pembelajaran IPS untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa melalui pembuatan proyek respon kreatif.

H. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Data Kuantitatif

Pengolahan data untuk mengukur kemandirian belajar siswa diolah secara kuantitatif melalui penskoran dari hasil pembuatan tugas proyek respon kreatif. Hasil skor pembuatan tugas proyek respon kreatif menjadi kategori baik, cukup baik, dan kurang baik.


(39)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun skala penilaian menurut Komalasari (2011, hlm. 156) yang dipakai adalah sebagai berikut:

a) Rumus dalam mengolah data hasil dari pensekoran penilaian kemandirian belajar siswa secara keseluruhan yaitu:

Presentasi Kemandirian Belajar Siswa= Skor yang didapat x 100% Skor maksimum

Untuk keperluan mengklasifikasikan peingkatan kemandirian belajar siswa dilihat dari pembuatan tugas berupa proyek respon kreatif yang dibuat oleh siswa, data kemudian dikelompokan menjadi kategori baik, cukup baik, dan kurang baik, dengan skala prsentase sebagai berikut:

Tabel 3.1 Rata-rata (Presentase)

Nilai Skor Presntase

Kurang 0% - 33,3%

Cukup 33,4% - 66,7%

Baik 66,8% - 100%

Sumber : Komalasari (2011,hlm. 156)

2. Data Kualitatif

Menurut Nasution (dalam Sugiono, 2012, hlm. 33) Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal penelitian dimulai, yaitu sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebalum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Adapun pengolahan data hasil penelitian akan dilakukan sengan langkah-langkah sebagai berikut:


(40)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Pengumpulan, Kodifikasi, dan Kategorisasi Data

Pada tahap ini, data yang dikumpulkan berdasarkan instrumen yang telah disusun oleh peneliti sebagai bahan untuk diolah dan dianalisis karena instrume itu valid apabila dapat mengukur apa yang hendak di ukur. Data yang sesuai dengan kenyataan disebut data valid dan data yang dipercaya disebut sebagai reliabel. Agar dapat diperoleh data yang vald dan reliabel maka instrumen penilaian yang digunakan untuk mengukur objek yang akan dinilai harus memiliki bukti validitas dan reliabilitas.

Selain pengolahan data, adapun analisis data dalam data kualitatif ini, seperti yang dikemukakan oleh Sanjaya (2011, hlm. 106) dalam penelitian kualitatif teknik analisis data lebih banyak di lakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam penelitian tindakan kelas, analisis data diarahkan untuk mencari dan menemukan upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas belajar dan hasil pembelajaran. Adapun menurut Sugiyono (2008, hlm. 89) menjelaskan bahwa analisis data penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan.

a. Analisis sebelum di Lapangan

Dalam tahap ini, analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan dan permasalahan yang ditemukan peneliti pada kondisi awal sebelum tindakan Penelitian Tindakan Kelas. Analisis dilakukan oleh peneliti terhadap hasil observasi dan wawancara tentang kegiatan pembelajaran IPS yang dilakukan kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung.

b. Analisis selama di Lapangan

Aktivitas dalam analisis selama di lapangan meliputi reduksi data(reduction), penyajian data (data display), serta penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/ verification). Miles


(41)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan Hiberman (dalam Sugiono, 2008, hlm. 91) menjelaskan model analisisnya digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Model Analisis Data menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiono, 2008, hlm. 91)

Berikut pemaparan mengenai analisis data: 1) Data Reduction (reduksi data)

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 249) Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Selain itu reduksi data dapat di artikan sebagai suatu kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus permasalahan. Data yang telas di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas untuk mengumpulkan dara berikutnya. Hal ini sangan penting dalam suatu penelitian karena akan sangat membantu peneliti dalam kegiatan awal dalam mengolah data.

2) Data Display (penyajian data)

Pendeskripsian data harus dilakukan agar data yang teah kita selesksi menjadi lebih bermakna, pendeskripsian pun dapat dilakukan secara naratif, grafik maupun tabel. Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah di pahami tersebut.


(42)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Conclusion drawing/ Verification (penarikan kesimpulan)

Menurut Miles dan Huberman langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalam penarikan kesimpulan/ verivikasi. Kesimpulan-kesimpulan di verifikasi selama pebelitian berlangsung. Verifikasi dilakukan dengan meninjau ulang catatan lapangan agar data yang diperoleh teruji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya yakni merupakan validitasnya.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti yang telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

c. Analisis Setelah di Lapangan

Setelah semua data yang dibutuhkan peneliti diperoleh, maka langkah peneliti selanjutnya adalah menyusun laporan. Namun sebelumnya, data yang diperoleh dianalisis dengan melakukan penijauan ulang kembali apakah masih ada analisis data yang perlus direvisi atau mungkin hasil analisis perlu diteliti dari awal. Analisis tindakan dilakukan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan berhasil dan sesuai harapan atau tidak.

3. Validasi Data

Salah satu keberhasilan penelitian adalah validasi data yang sesuai dengan penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas, validasi data memegang peranan penting untuk melihat keberhasilan tindakan yang telah diterapkan. Adapun, menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 168) ada beberapa bentuk validasi data yang dapat peneliti lakukan dalam penelitian Tindakan Kelas, yaitu sebagai berikut:


(43)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Member Check

Yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang telah diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber diantaranya kepala sekolah, guru, teman sejawat guru, siswa, pegawai admistrasi sekolah, orang tua siswa dan lain-lain. Nara sumber kali ini adalah guru mitra yaitu guru IPS SMP Muhammadiyah 6 Bandung.

b. Triangulasi

Yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau nalaisis yang anda lakukan sendiri timbulkan dengan membandingkan dengan hasil orang lain. Bahkan menurut Elliot (dalam Wiraatmadja, 2012, hlm. 169) triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang yang melakukan pengamatan atau observasi. Dalam penelitian ini mengambil data triangulasi dari guru IPS dan siswa kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung.

c. Saturasi

Menurut Kunandar (2008, hlm. 108) saturasi adalah situasi dimana pada waktu data sudah jenuh, atau tidak ada lagi data lain yang behasil dikumpulkan atau tidak ada lagi tambahan data baru. Dalam hal ini peneliti juga akan menganalisis sejauh mana proses itu berlangsung dan akan berhenti serta menyimpulkan hasil penelitian tersebut ketika data telah menjadi jenuh.

d. Audit Trail

Digunakan dalam memeriksa kesalahan-kesalahan di dalam metode atau prosedur penelitian dan dalam pengambilan kesimpulan.


(44)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Audit trail juga memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau pengamat mitra penelitian lainnya.

e. Expert Opinion

Pakar atau pembimbing peneliti memeriksa semua tahapan kegiatan penelitian dalam memberikan arahan atau judguments terhadap masalah-masalah penelitian yang dikemukakan. Perbaikan, modifikasi, atau penghalusan berdasarkan arahan atau opini pakar atau pembimbing demikian akan meningkatkan derajat kepercayaan penelitian. Pada tahap akhir validasi, peneliti melakukanya dengan meminta saran atau nasehat kepada dosen pembimbing, yang disebut

expert opinion. Dalam kegiatan penelitian ini, peneliti menkonsultasikan temuan dilapangan pada saat penelitian kepada Dr. Eded Termedi, M.Ed selaku pembimbing I dan kepada Drs. Jupri MT selaku pembimbing II. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh masukan dan arahan agar validasi data dapat dipertanggungjawabkan. 4. Interprestasi Data

Interprestasi data pada tahap ini diperlukan untuk memberikan makna terhadap data yang telah diperoleh, sehingga penelitian bisa dipecahkan atau dijawab. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Priatna (2013, hlm. 68) “Pada tahapan ini peneliti menginterprestasikan temuan – temuan peneliti berdasarkan landasan teoritis yang telah dipilih. Kemudian dari hasil interprestasi ini diharapkan dapat memperoleh makna yang

berarti sebagai tindakan selanjutnya.” Ada beberapa hal yang dilakukan

peneliti yaitu :

a. Mendeskripsikan perencanaan tindakan

b. Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus


(45)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Pedoman Observasi Berdasarkan Kemandirian Belajar Siswa

NO Aspek yang diamati

Skala Nilai

Baik Cukup Kurang

TANGGUNG JAWAB

1 Mengumpulkan tugas tepat waktu

Siswa mampu mengumpulkan tugas tepat waktu Siswa terkadang mengumpulkan tugas tepat waktu Siswa tidak mampu mengumpulkan tugas tepat waktu 2 Secara individu dapat mengerjakan tugas dengan baik Siswa mampu secara individu mengerjakan tugas dengan baik Siswa secara individu cukup mampu mengerjakan tugas dengan baik Siswa secara individu tidak mampu mengerjakan tugas dengan baik 3 Dapat menyelesaikan tugas proyek respon kreatif Siswa mampu menyelesaikan tugas proyek Siswa cukup mampu menyelesaikan Siswa tidak mampu menyelesaikan


(1)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberikan pada siswa berupa tugas mandiri atau individual. Dan kondisi siswa yang kurang tertib, seperti siswa banyak yang mengobrol meskipun guru sudah memasuki kelas, siswa kurang fokus ketika pembelajaran berlangsung, hal tersebut dimungkinkan kurang mampunya guru dalam mengelola kelas. Adapun upaya dalam mengatasi kendala yang terjadi adalah dengan guru sebaiknya menjadi motivator yang dapat memotivasi siswa untuk dapat lebih bertanggungjawab dan memiliki kemandirian belajar yang baik dalam membuat tugas proyek respon kreatif. Guru juga harus dapat memberikan perhatian yang sama pada setiap siswa, sehingga guru tidak hanya terpaku pada siswa yang aktif saja. Selain itu juga harus mampu menarik perhatian siswa dengan menampilkan gambar-gambar yang menarik dan guru pun harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa tidak merasa terbebani dengan pembelajaran yang ada dan juga tugas yang diberikan oleh guru. hal tersebut sangat diperlukan mengingat agar tujuan akan keberhasian dapat tercapai dengan baik maka siswa harus mengerti apa hakikat dari pelaksanaan pembelajaran melalui pembuatan proyek respon kreatif. Agar hal tersebut tercapai maka siswa harus mampu bersikap tertib, disiplin dan beranggungjawab.

B. Saran

Berdasarkan pengalaman penelitian yang dilakukan peneliti dalam menerapkan tugas pembuatan proyek respon kreatif dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa. terdapat saran bagi beberapa pihak yang terkait dengan penelitian ini, antara lain sebagai berikut:

Bagi pihak sekolah, peneliti berharap dengan menggunakan pembuatan proyek respon kreatif sebagai tugas yang bervariasi bagi siswa dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa. Selain itu juga, dengan


(2)

181

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembuatan proyek respon kreatif ini dapat menjadikan suasana yang menyenangkan di dalam kelas dan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di SMP Muhammadiyah 6 Bandung.

Bagi guru, peneliti berharap dengan adanya penelitian ini menjadi masukan bagi guru-guru khususnya guru IPS untuk menggunakan pembuatan proyek respon kreatif sebagai alternatif tugas yang diberikan pada siswa agar pembelajaran IPS yang dilaksanakan menjadi lebih bermakna.

Bagi peneliti selanjutnya, peneliti mengharapkan pada penelitian selanjutnya akan lebih baik lagi. Adapun kelebihan dari penelitian ini adalah siswa terlihat antusias dala proses pembelajaran terutama pada saat pembuatan buku portofolio dan membuat cerita berdasarkan gambar yang terdapat dalam LKS. Namun, dalam hal ini peneliti menyadari masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan penelitian ini. maka peneliti beharap untuk penelitian selanjutnya, materi pembelajaran harus lebih dikuasai oleh guru, mencari tema yang lebih menarik yang dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa. Hasil penelitian ini bukan merupakan hasil penelitian yang sempurna, sehingga perlu adanya penelitian selanjutnya mengenai penggunaan proyek respon kreatif dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa yang lebih difokuskan pada sikap tanggungjawab siswa pada tugas mandiri dalam pembelajaran IPS.

Dengan demikian kesimpulan dan saran yang dapat peneliti kemukakan. Semoga dapat memberikan manfaat terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dan secara khusus dapat menjadi bahan pertimbangan sekolah dalam menerapkan pembuatan proyek respon kreatif dalam pembelajaran IPS untuk meningkatan kemandirian belajar siswa.


(3)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Dananjaya, U. (2010). Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa

Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Doddington, C. (2010). Pendidikan Berpusat Pada Anak. Jakarta: PT. Indeks

Fajar, A (2009). Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset

Hamalik, O. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hopkins, D. (2011). (Panduan Guru) Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Komalasari, K. (2011). Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT. Refika Aditama

Kunandar. (2010). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Nusantara

Kunandar. (2013). Penilaian Autentik Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Moleong, J. (2010). Metotodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.


(4)

183

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sanjaya, Wina.(2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sanjaya, W. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Bandung: PT. Kencana Prenada Media Group

Sapriya. (2009). Pendidikan IPS Konsep dan Pembelejaran. Bandung: PT. Rosdakarya

Sugiyono (2012) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sujiono, Y.N. (2010). Mengajar Dengan Portofolio. Jakarta: PT. Indeks

Sumiati dan Arsa. (2011). Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima

Somantri, N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Uno, H.B (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Wiriaatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Wiriaatmadja, R (2012) Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Sumber Skripsi

Andriyani. (2013). Penerapan Metode Proyek Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas XII IPS 1 SMAN Sukaresmi). Skripsi Sarjana Pada Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS, UPI. Bandung

Awaliyah, R. F. (2014). Penerapan Model pembelajaran Cooperative Tipe Cooperative Scrift Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Materi


(5)

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proklamasi (Penelitian Tindakan Kelas di kelas VII B SMP Negeri 8

Sumedang). Skripsi Sarjana Pada Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

FPIPS, UPI. Bandung

Dukkiroh, I. (2012). Penerapan Metode Penugasan Pada Mata Pelajaran PKN Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Studi Deskriptip Analisis di SMPN 14 Bandung Kelas VIII). Skripsi Sarjana Pada Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS, UPI. Bandung

Kumala, N. R . (2014). Pengembangan Ecoliteracy Melalui Tugas Pembuatan Puzzle berbahan dasar Bahan Bekas dalam Pembelajaran IPS. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan IPS FPIPS, UPI. Bandung

Nurjannah, A. (2013). Penerapan strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas di kelas VIII D SMP Negeri 44 Bandung). Skripsi Sarjana Pada Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FPIPS, UPI. Bandung

Septinawati, R. (2013). Penerapan Metode Proyek dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Pesawat Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SDN Cimacan 2 Cianjur). Skripsi Sarjana Pada Jurusan Pendidika Guru Sekolah Dasar FIP, UPI. Bandung

Wati. (2013). Keefektifan Model Proyek Respons Kreatif Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung). Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Yatni, I. A. (2013). Implementasi Model Project Based Learning Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sumber Daya Alam (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV di SDN 2 Cibodas


(6)

185

Reni Sumiati, 2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung Barat). Skripsi Sarjana Pada Jurusan Pendidika Guru Sekolah Dasar FIP, UPI. Bandung

Sumber Tesis

Faikkoh, I. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kepala Bernomor Terstruktur Terhadap Kemandirian Belajar Siswa dan Pemahaman Konsep IPS (Studi eksperimen Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IX SMP Negeri 4 Cianjur). Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Sapari, H. B. (2013). Efektifitas Pendekatan Metakognisi Strategi KWL (Know, Want, Learned) Dalam Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar (Studi

Eksperimen Mata Pelajaran IPS pada Siswa MTS Syafi’yah Cisambeng

Majalengka). Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Sumber Internet

Sumarno, U. (2010). Kemandirian Belajar: Apa, Mengapa dan Bagaiman

dikembangkan Pada Peserta Didik. [Online]. Tersedia:


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL Peningkatan Kemandirian Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Advance Organizer Bagi Siswa Kelas VII SMP Al-Islam 1 Sur

0 2 16

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Peningkatan Kemandirian Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Advance Organizer Bagi Siswa Kelas VII SMP A

0 1 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGELOLA KONFLIK SOSIAL MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung.

0 1 13

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROYEK DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-I SMP Negeri 45 Bandung.

0 2 52

PENGUATAN KARAKTER KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK : Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Tugumukti Kelas IV Kabupaten Bandung Barat.

0 2 220

PENGEMBANGAN ECOLITERACY MELALUI TUGAS PEMBUATAN PUZZLE BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII-B SMP Negeri 40 Bandung.

13 40 58

MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI TUGAS (TASK) PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBAHAN DASAR LIMBAH SAMPAH DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-B SMP Negeri 5 Bandung.

0 1 63

PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MENULIS BERBASIS BUDAYA :Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Kota Bandung.

0 0 54

PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MENULIS BERBASIS BUDAYA : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Kota Bandung.

0 0 54

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung - repository UPI S IPS 1103809 Title

0 0 4