PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROYEK DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-I SMP Negeri 45 Bandung.

(1)

No. Daftar FPIPS: 4391/UN.40.2.7/PL/2014

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI

PENERAPAN METODE PROYEK DALAM PEMBELAJARAN

IPS

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-I SMP Negeri 45 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Disusun oleh:

AYU RIZKI MULYASARI 1005488

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

No. Daftar FPIPS: 4391/UN.40.2.7/PL/2014

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI

PENERAPAN METODE PROYEK DALAM PEMBELAJARAN

IPS

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-I SMP Negeri 45 Bandung)

Oleh

Ayu Rizki Mulyasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

©Ayu Rizki Mulyasari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin penulis.


(3)

No. Daftar FPIPS: 4391/UN.40.2.7/PL/2014

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Peingkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Penerapan Metode Proyek Dalam Pembelajaran IPS” (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VII-I SMP Negeri 45 Bandung) beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko atau sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2015 Yang Membuat Pernyataan,

Ayu Rizki Mulyasari NIM. 1005488


(4)

No. Daftar FPIPS: 4391/UN.40.2.7/PL/2014

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI

PENERAPAN METODE PROYEK DALAM PEMBELAJARAN

IPS

(Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VII-I SMPN 45 Bandung) Oleh:

Ayu Rizki Mulyasari NIM. 1005488

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd NIP. 19570508 198403 1 003

Pembimbing II,

Drs. Eded Termedi, M.A NIP.19611014 198601 1 001

Mengetahui,

Ketua Prodi Pendidikan IPS

Dr. Nana Supriatna, M.Ed NIP. 19611014 198601 1 001


(5)

No. Daftar FPIPS: 4391/UN.40.2.7/PL/2014

Skripsi Ini Telah Diujikan Pada :

Hari/Tanggal : Jum’at, 25 Juni 2015

Tempat : Gedung FPIPS Lantai 2, Universitas Pendidikan Indonesia

Panitia Ujian Sidang Terdiri Dari :

1. Ketua : Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si NIP. 19700814 1999402 1 001

2. Sekretaris : Dr. Nana Supriatna, M.Ed NIP. 19611014 198601 1 001

3. Penguji : 1. Dr. Ridwan Effendi, M.Ed. NIP. 19620926 198904 1 001

2. Dra. Yani Kusmarni, M.Pd. NIP. 19660113 199001 2 002

3. Drs. Asep Mulyadi, M.Pd. NIP. 19620902 1991


(6)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROYEK DALAM PEMBELAJARAN IPS

(Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VII-I SMP Negeri 45 Bandung) Oleh:

Ayu Rizki Mulyasari

Skripsi ini mengambil judul “Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Penerapan Metode Proyek dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-I SMP Negeri 45 Bandung).” Evaluasi pada pembelajaran IPS merupakan peranan penting untuk mengetahui hasil perkembangan siswa dari awal sampai akhir, namun tidak akan berjalan dengan optimal apabila siswa kurang bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas sebagai salah satu alat evaluasi pembelajaran sementara tanggung jawab juga merupakan karakter penting yang harus dimiliki oleh siswa sebagaimana tercantum pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar di kurikulum 2013. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di kelas VII SMPN 45 Bandung dan untuk objek penelitian sendiri adalah siswa kelas VII-I. Tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah: (1) Mengetahui tahap persiapan yang dalam mengembangkan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS, (2) Menjelaskan tahapan implementasi pembelajaran IPS dengan menerapkan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS, (3) mengetahui peningkatan tanggung jawab siswa dengan menerapkan metode proyek dalam pembelajaran IPS, (4) Mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS, (5) Menjelaskan solusi dalam menghadapi kendala-kendala yang terjadi pada saat penerapan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang diadaptasi dari model Kemmis dan Mc. Taggart. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan. Setiap tahapan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam empat siklus. Pada siklus pertama perubahan tanggung jawab siswa masih mayoritas dalam kategori cukup. Pada siklus kedua mayoritas tanggung jawab siswa sudah meningkat pada kategori baik. Pada siklus ketiga dan siklus keempat tanggung jawab siswa pada kategori baik semakin meningkat dan tidak ada lagi siswa pada kategori tanggung jawab kurang. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu, pertama, dengan diterapkannya metode proyek dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan tanggung jawab siswa. Kedua, perbedaan pada siswa sebelum dan sesudah diterapkannya metode proyek dalam pembelajaran IPS sebagai upaya meningkatkan tanggung jawab siswa. Rekomendasi dalam penelitian ini adalah agar guru dapat mencoba menerapkan metode proyek dalam upaya meningkatkan tanggung jawab siswa terutama pada pembelajaran IPS.


(7)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF STUDENT RESPONSIBILITY TROUGH THE IMPLEMENTATION OF PROJECT BASED METHODE IN SOCIAL

STUDIES

(Classroom Action Research in The VII-I Classroom of SMP Negeri 45 Bandung)

By:

Ayu Rizki Mulyasari

This thesis entitled " The Improvement Student Responsibility Trough The Implementation Of Project Based Methode in Social Studies (Classroom Action Research in the VII-1 Classroom of SMP Negeri 45 Bandung)”. Evaluation of social science learning is one of important ways to find the results of student's progress from the begining to the end, but will not run optimally when students are less responsible in completing tasks as one of the tools of learning evaluation. In the other hand, responsibility is also an important character to be possessed by students as stated in the Core Competence (KI) and the Basic Competency in the curriculum of 2013. Action Research class (PTK) wass done in 7th grade SMP 45 Bandung and the object of research itself was the student of VII-1 Classroom . Goals to be achieved in this thesis are: (1) Determining the preparation stage in developing project based method on the responsibility of students in social science learning, (2) Describing the implementation phase of project based methods in social studies to see the responsibility of students, (3) determining the increase in the student's responsibility by implementing the project based method in social studies, (4) knowing the obstacles encountered in the implementation of project based method in social studies, (5) Describing the solution in the face of obstacles that occur at the time of application project based method on the responsibility of students in social studies. This study is a class action research adapted from Kemmis and Mc. Taggart model. Therefore, this study was conducted with several stages. Each stage consists of planning, implementation, observation, and reflection. This research was conducted in four phase. In the first phase, the majority of change in the student's responsibility still in the sufficient category. In the second phase, the majority of the student's responsibility has increased to the good category. In the third phase and fourth phase, the student's responsibility had increased and there were no student in the unsufficient category. The results of this research are: first, the implementation of project based method in social studies can improve the student's responsibility. Second, the differences in student's responibility before and after the implementation of the project based method in teaching social studies. Recommendations based to this research is that teachers can try to apply the project based method especially in social studies as an effort to improve the student's responsibility.


(8)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

LEMBAR PENGUJIAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah...6

C. Tujuan Penelitian ...7

D. Manfaat Penelitian ...8

E. Struktur Organisasi ...9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...10

A. Tanggung Jawab ...10

1. Pengertian Tanggung Jawab ...10

2. Jenis-Jenis Tanggung Jawab ...12

3. Cara Meningkatkan Tanggung Jawab ...16

4. Indikator Tanggung Jawab ...17

B. Metode Proyek ...19

1. Pengertian Metode Proyek...19

2. Tahapan-Tahapan Metode Proyek ...20

3. Kelebihan Metode Proyek ...26

4. Kelemahan Metode Proyek...29

C. Peranan Metode Proyek Terhadap Tanggung Jawab Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ...30

BAB III METODE PENELITIAN ...35

A. Lokasi dan Subjek Penelitian...35

B. Desain Penelitian ...36

C. Metode Penelitian ...40

D. Prosedur Penelitian ...42

E. Definisi Operasional ...43

1. Metode Proyek ...43

2. Tanggung Jawab Siswa...46

F. Instrumen Penelitian ...48

G. Teknik Pengumpulan Data ...52


(9)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...59

A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ...59

B. Desain Perencanaan Penerapan Metode Proyek Dalam Pembelajaran IPS ...63

C. Deskripsi Proses Pembelajaran ...66

1. Siklus Pertama...66

a. Perencanaan (Plan) ...66

b. Pelaksanaan (Act)...68

c. Pengamatan (Observe) ...72

d. Refleksi (Reflect) ...88

2. Siklus Kedua ...90

a. Perencanaan (Plan) ...90

b. Pelaksanaan (Act)...91

c. Pengamatan (Observe) ...95

d. Refleksi (Reflect) ...113

3. Siklus Ketiga ...113

a. Perencanaan (Plan) ...113

b. Pelaksanaan (Act)...115

c. Pengamatan (Observe) ...119

d. Refleksi (Reflect) ...135

4. Siklus Keempat ...136

a. Perencanaan (Plan) ...136

b. Pelaksanaan (Act)...138

c. Pengamatan (Observe) ...141

d. Refleksi (Reflect) ...157

D. Analisis Metode Proyek Terhadap Tanggung Jawab Siswa ...158

1. Deskripsi Kinerja Siswa dalam Mengerjakan Proyek ...158

a. Proyek 1 ...158

b. Proyek 2 ...161

c. Proyek 3 ...164

d. Proyek 4 ...167

2. Analisis terhadap Hasil Pengerjaan Proyek ...170

E. Analisis Hasil Pelaksanaan Penelitian Tndakan Kelas dalam Menerakan Metode Proyek untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran IPS ...190

1. Perencanaan yang Dilakukan dalam Menerapkan Metode Proyek untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran IPS Di Kelas VII0I ...190

2. Pelaksanaan Metode Proyek untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran IPS di Kelas VII-I ...193

3. Peningkatan Tanggung Jawab Siswa dengan Menerapkan Metode Proyek dalam Pembelajaran IPS di Kelas VII-I ...195


(10)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Kendala Penerapkan Metode Proyek untuk Meningkatkan Tanggung

Jawab Siswa dalam Pembelajaran IPS di Kelas VII-I ...201

5. Solusi Mengatasi Kendala Penerapan Metode Proyek untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran IPS di Kelas VII-I ...202

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...204

A. KESIMPULAN...204

B. SARAN ...207

DAFTAR PUSTAKA ... xvi

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...xviii


(11)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dalam kehidupannya akan menemui sesuatu yang berkaitan dengan nilai-nilai, dan norma-norma yang ada pada tempat tinggalnya. Selain daripada itu, manusia juga akan senantiasa berusaha memenuhi kebutuhan pribadinya disamping harus menjalankan kewajiban-kewajiban yang ada. Untuk hal itulah dibutuhkan suatu karakter yang mampu menengahi antara kewajiban dan hak sabagai kebutuhan manusia. Maka diciptakan pendidikan baik formal maupun nonformal agar karakter yang diinginkan tumbuh kembang dalam diri setiap individu.

Menurut Tirtarahardja dan La Sula (2000, hlm. 3-17) bahwa manusia hakikatnya memiliki sifat khas yang membedakannya dengan makhluk hidup lain, diantaranya adalah, kemampuan menyadari diri, kemampuan bereksistensi, kata hati (conscience of man), moral, tanggung jawab, rasa kebebasan, kewajiban dan hak, kemampuan menghayati kebahagiaan. Dalam mencapai hal tersebut, manusia akan mendapatkan pelatihan melalui pendidikan, baik itu secara formal maupun nonformal.

Berkaitan dengan pendidikan sebagai kebutuhan manusia dalam meningkatkan sifat khas yang dikemukakan oleh Tirtarahardja, bahwa pendidikan pada hakekatnya mencakup kegiatan mendidik, mengajar dan melatih. Oleh karena itu pendidikan erat kaitannya dengan pengajaran dan pelatihan. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai usaha mentransformasikan nilai-nilai. Nilai-nilai yang akan ditransformasikan yaitu mencakup nilai-nilai religi, budaya, pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh orang-orang yang menerima tenggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Munib, 2009).


(12)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistematik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sistematis oleh karena proses pendidikan berlangsung melalui tahap-tahap bersinambungan (prosedural) dan sistemik oleh karena berlangsung dalam semua situasi kondisi, di semua lingkungan yang saling mengisi. Proses pembentukan pribadi menjadi dua sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa, dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri. Yang terakhir ini disebut dengan pendidikan diri sendiri (zelf vorming). Kedua-duanya bersifat alamiah dan menjadi keharusan.

Bayi yang baru lahir kepribadiannya belum terbentuk, belum mempunyai warna dan corak kepribadian tertentu. Ia baru merupakan individu, belum suatu pribadi. Untuk menjadi suatu pribadi perlu mendapat bimbingan, latihan-latihan, dan pengalaman dengan cara bergaul di lingkungannya, khususnya dengan lingkungan pendidikan. Bagi mereka yang sudah dewasa tetap dituntut adanya pengembangan diri agar kualitas kepribadian meningkat serempak dengan meningkatnya tantangan hidup yang selalu berubah. Dalam hubungan ini dikenal apa yang disebut pendidikan sepanjang hidup. Pembentukan pribadi mencakup pembentukan cipta, rasa dan karsa yang sejalan dengan pengembangan fisik. Dalam posisi ini manusia sebagai makhluk serba terhubung, pembentukan pribadi meliputi pengembangan penyesuaian diri terhadap lingkungan, terhadap diri sendiri, dan terhadap tuhan (Tirtarahardja dan La Sula, 2000, hlm. 34)

Dua teori di atas menyiratkan bahwa sejatinya pendidikan merupakan sarana yang baik dalam melatih diri setiap manusia untuk menjadi pribadi yang lebih baik terutama dalam sikap dan kodratnya sebagai manusia. Dari delapan karakter khas manusia yang membedakan dengan makhluk lain, keseluruhannya merupakan sebuah karakter dalam diri manusia yang perlu dilatih. Terutama dalam bertanggung jawab. Dimana tanggung jawab merupakan hal pokok yang harus dimiliki oleh setiap individu dalam melakukan sesuatu.

Proses pembelajaran perlu menempatkan siswa bukan hanya sebagai objek belajar melainkan sebagai subjek belajar sehingga dapat menunjukkan


(13)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kemampuan, bakat, minat dan potensinya untuk dikembangkan secara optimal. Proses pembelajaran juga sebisa mungkin menyediakan tugas-tugas maupun proyek-proyek yang memungkinkan siswa bekerja secara mandiri dan dapat mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya. Hal tersebut akan mendorong siswa untuk dapat menggali potensinya sendiri secara bertanggungjawab serta tidak terfokus pada kehadiran guru dan tatap muka di kelas namun tetap terstruktur dan terencana dengan baik.

Dalam melaksanakan proses belajar mengajar, guru selalu menempatkan tes, tugas, dan sebagainya sebagai bagian dari proses pembelajaran. Sedangkan tugas sendiri merupakan salah satu item yang diperlukan dalam evaluasi pembelajaran khususnya pembelajaran IPS, yang diperlukan oleh guru untuk mengukur penguasaan materi dan konsep dalam mata pelajaran IPS. Seperti yang kita tahu evaluasi adalah proses penentuan nilai sesuatu berdasarkan kriteria tertentu, yang dalam proses tersebut tercakup usaha untuk mencari dan mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan sebagai dasar dalam menentukan nilai sesuatu yang menjadi objek evaluasi, seperti program, prosedur, usul, cara, pendekatan, model kerja, hasil program dan lain sebagainya (Sudjana dalam Ruhimat 2009, hlm. 101). Tiga hal yang mencakup dalam proses evaluasi yaitu, (1) menetapkan suatu nilai atau judgment, (2) adanya suatu kriteria, (3) adanya deskripsi program sebagai objek nilai. Pengertian tersebut jelas menggambarkan pentingnya evaluasi dalam suatu pembelajaran dan tidak akan berjalan optimal apabila siswa tidak turut berkontribusi dalam pencapaiaannya. Selanjutnyan sebagaimana yang dikatakan oleh Jarolimek (1977) bahwa

“Evaluating learning progress is an indispensable part of the teaching process because (1) it helps clarify objectives for learners it helps them know what is important to learn, (2) it provides feedback to the learners, thereby keeping them informed about their progress or lack of it, (3) it informs learners if and how they are deficient in order that they can improve and (4) it inform the teacher of the extent to which pupils have achieved desired outcomes. Additionally, evaluation is essential in reporting pupil progress to parents and informing the public about the


(14)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dalam melaksanakan tugas tersebut, tanggungjawab harus dimiliki oleh semua siswa dalam proses pembelajaran, siswa akan senantiasa mengerjakan tugas yang menjadi tanggungjawabnya dengan hati yang ikhlas. Tanggungjawab berarti melaksanakan sebuah pekerjaan atau kewajiban baik dalam keluarga, di sekolah, maupun di tempat kerja dengan sepenuh hati dan memberikan sesuatu yang terbaik. Karena tanggungjawab sangat diperlukan, apabila siswa tidak bertanggungjwab dalam mengerjakan tugas, siswa tersebut dapat diartikan lari dari masalah dan tidak bertanggungjawab dalam mengerjakan tugasnya. Biasanya orang yang tidak memiliki tanggung jawab tidak terbiasa memutuskan sesuatu berdasarkan pilihan yang didasari secara mendalam. Jika melihat orang yang tidak bertanggungjawab adalah orang yang memiliki kontrol diri rendah dan sering menuruti keinginannya sendiri daripada memahami keadaan disekitarnya.

Dari berbagai usaha guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa, diantaranya adalah pemberian tugas yang rutin, siswa masih banyak yang mengerjakan tugasnya tidak tepat waktu atau bahkan tidak mengerjakan tugas sama sekali. Dari jumlah 36 siswa, 20 siswa tidak mengerjakan tugasnya atau tidak menyelesaikan tugasnya. Bahkan peneliti juga menemukan beberapa siswa mencontek atau menyalin tugas temannya yang sudah mengerjakan tugas. Padahal guru sudah memberikan pemahaman terhadap siswa bahwa manfaat tugas tersebut berguna untuk membantu dalam penilaian akhir hasil belajar siswa. Namun tetap saja siswa tidak mengindahkan perkataan guru tersebut.

Penjelasan di atas menggambarkan betapa memprihatinkan tanggungjawab siswa dalam mengerjakan tugasnya. Sedangkan karakter tanggung jawab adalah salah satu poin penting dalam karakter dalam pembelajaran IPS. Menurut Sudrajat (dalam Miftah, 2013) terdapat sembilan pilar karakter dalam pembelajaran IPS yang berasal dari nilai-nilai luhur universal yaitu, (1) cinta tuhan dan segenap ciptaanNya, (2) kemandirian dan tanggung jawab, (3) kejujuran, amanah dan diplomatis, (4) hormat dan santun, (5) dermawan, suka menolong, gotong-royong dan kerjasama, (6) percaya diri dan pekerja keras, (7) kepemimpinan dan keadilan, (8) baik dan rendah hati, (9) karakter toleransi, kedamaian, dan


(15)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kesatuan. Jadi, tanggung jawab merupakan karakter penting yang harus dimiliki oleh siswa semenjak usia dini sebagai bekal dalam hidup di masyarakat.

Pembelajaran IPS sendiri berorientasi untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan mampu berkontribusi secara aktif dalam kehidupan sosial sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Sasaran akhir sekaligus yang dijadikan ukuran keberhasilan pembelajaran IPS adalah perubahan sikap dan perilaku siswa (Miftah, 2009).

Selain beberapa pendapat yang dikemukakan, pada kurikulum tahun 2013 sekarang dalam kompetensi inti (KI) ke dua, dicantumkan perilaku atau sikap sosial bertanggung jawab yang harus dimiliki setiap siswa. Lebih lanjut KI 2 ini

diuraikan sebagai berikut, “Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan keberadaannya (Suciati, 2014).”

Salah satu metode yang melatih siswa untuk bertanggung jawab terhadap tugasnya adalah metode penugasan proyek dimana metode tersebut dapat mengembangkan kemandirian siswa dan membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Dari penerapan metode tersebut, diharapkan siswa mengalami peningkatan dalam bertanggung jawab untuk mengerjakan tugasnya pada pembelajaran IPS. Tugas sendiri dapat lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih memperdalam, memperkaya atau memperluas wawasan tentang apa yang dipelajari. Mereka berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Sabriani, 2012). Siswa yang dapat memahami dan menyelesaikan tugas dengan baik akan merasakan manfaatnya. Mereka dengan mudah menyelesaikan soal-soal ujian dan mendapatkan nilai yang tinggi. Siswa yang selalu mengerjakan tugas akan menciptakan suatu kebiasaan sehingga akan berdampak positif dalam kehidupan


(16)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sehari-harinya. Tugas dapat melibatkan siswa untuk berpartisipasi dalam belajar, namun bila dilakukan hanya sekali dikatakan belum cukup.

Proyek yang akan dibuat adalah proyek yang muatan isinya dirancang dan dikerjakan sendiri oleh siswa, dengan demikian metode proyek ini dapat melihat dan mengukur seberapa besar dari kemampuan siswa. Dalam pembelajaran proyek ini, pembelajaran sudah direncanakan, terorganisir dan berlangsung secara sistematis melalui bimbingan guru. Dengan begitu melalui metode proyek ini pembelajaran menjadi efektif karena didukung oleh komunikasi dengan siswa, sehingga siswa tertarik dan berminat mengerjakan berbagai proyek yang diterapkan. Pembelajaran ini didesain secara menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Metode proyek yang beragam jenisnya memudahkan untuk disesuaikan dengan karakter-karakter siswa di kalas yang berbeda-beda. Jenis-jenis proyek yang harus dikerjakan oleh siswa sangat beragam sesuai dengan minat siswa sehingga diharapkan melalui pembelajaran metode proyek kelompok siswa lebih rajin mengerjakan tugas karena adanya teman untuk saling membantu dan bertukar pikiran.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Penerapan Metode Proyek Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian

Tindakan Kelas di Kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung”. B. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah:

“Bagaimanakah implementasi metode proyek dapat membantu terhadap peningkatan tanggung jawab tugas siswa pada pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?” Agar peneliti dapat memfokuskan masalah yang akan diteliti dalam masalah umum tersebut, maka peneliti memfokuskan pada lima rumusan masalah penelitian sebagai berikut:


(17)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana tahapan perencanaan yang dilakukan guru dalam mengembangkan metode proyek untuk tanggung jawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?

2. Bagaimana tahapan implementasi pembelajaran IPS ketika guru menerapkan metode proyek untuk karakter tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?

3. Bagaimana peningkatan hasil-hasil belajar siswa yang dicapai dengan menerapkan metode proyek dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?

4. Kendala apa yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?

5. Bagaimana solusi dalam mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada saat penerapan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?

C. TujuanPe nelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi metode proyek terhadap peningkatan tanggungjawab tugas siswa dalam pembelajaran IPS melalui penelitian tindakan kelas (PTK).

Adapun yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui tahap persiapan yang dilakukan guru dalam mengembangkan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung.

2. Untuk menjelaskan tahapan implementasi pembelajaran IPS ketika guru menerapkan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung.

3. Untuk mengetahui peningkatan hasil-hasil belajar siswa yang dicapai dengan menerapkan metode proyek dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung.


(18)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung.

5. Untuk menjelaskan solusi dalam menghadapi kendala-kendala yang terjadi pada saat penarapan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung.

D. ManfaatPenelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini bersifat teoritis dan praktis. Adapun manfaat- manfaat tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Peneliti berharap dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan kontribusi guna mengembangkan metode proyek untuk meningkatkan tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS. Dengan metode pembelajaran yang optimal oleh pendidik maka akan semakin mempermudah proses pembelajaran IPS kepada peserta didik.

b. Manfaat Praktis

1) Memberikan masukan kepada pendidik mengenai metode proyek yang dapat dijadikan alternatif tipe pembelajaran untuk tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS.

2) Dengan metode proyek, siswa termotivasi karena selama ini siswa menilai bahwa pembelajaran IPS sebagai mata pelajaran yang susah dan membosankan. Dan sebagai upaya untuk tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS.

3) Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan mengenai seberapa efektif metode proyek ini diterapkan dalam meningkatkan mutu dan kualitas


(19)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pembelajaran IPS, khususnya bagi siswa yang berada di sekolah yang diteliti dan umumnya bagi sekolah yang lain.

4) Peneliti berharap dengan dilakukannya penelitian ini dapat mengetahui seberapa efektifnya metode proyek dalam pembelajaran IPS untuk tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS. Peneliti sebagai calon pendidik juga berharap dengan adanya penelitian ini bisa menambah pengetahuan dan pengalaman bagi dirinya kelak ketika mengajar.

E. Struktur Organisasi

Struktur organisasi penulisan skripsi disesuaikan dengan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah yang diterbitkan oleh UPI. Sistematika penulisan tersebut yaitu:

Bab I adalah pendahuluan. Bab ini berisi uraian secara rinci mengenai latar belakang penulisan yang menjadi alasan peneliti melakukan penelitian tindakan kelas, identifikasi dan perumusan masalah serta pembatasan masalah yang diuraikan dalam beberapa pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi.

Bab II merupakan tinjauan pustaka. Dalam bab ini dijelaskan mengenai konsep-konsep yang berhubungan dengan metode proyek dan tanggung jawab siswa. Penjelasan-penjelasan konsep tersebut berupa informasi yang diperoleh dari kajian pustaka dan dianggap relevan dengan penelitian yang dilakukan.

Bab III mencakup metode penelitian. Dalam bab ini berisi penjabaran mengenai metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian. Bab ini mencakup pemaparan komponen-komponen: lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya.


(20)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan seluruh informasi dan data-data yang diperoleh peneliti tentang Penerapan Metode proyek Untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Siswa Dalam Pembelajaran IPS di Kelas VII F SMP Negeri 45 Bandung. Pemaparan dalam bab ini terdiri dari dua hal utama yaitu pengolahan analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, serta pembahasan atau analisis temuan.

Bab V yaitu kesimpulan dan saran. Dalam bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian mengenai penerapan metode proyek untuk meningkatkan tanggung jawab siswa pada pembelajaran IPS.


(21)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian adalah SMP Negeri 45 Bandung yang lokasinya terletak di Jl. Yogyakarta No. 1 Telp. 7277721 Antapani, Bandung, Jawa Barat. Lingkungan sekolah yang jauh dari jalan besar serta kondisi sekolah terletak di sekitar perumahan warga menjadikan suasana sekolah cukup kondusif dan tidak bising sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran. Adapun alasan peneliti memilih SMP Negeri 45 Bandung adalah sekolah ini merupakan tempat peneliti mengikuti PPL dalam program perkuliahan sehingga peneliti bisa memanfaatkan PPL tersebut untuk penelitian tindakan kelas.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian yang peneliti gunakan adalah siswa kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung yang berjumlah 36 siswa dengan rincian 16 siswi dan 20 siswa. Alasan peneliti menetapkan kelas tersebut menjadi subjek penelitian karena siswa di kelas tersebut merupakan siswa kelas VII yang kurang tanggung jawabnya terutama dalam mengerjakan tugas baik di kelas maupun luas kelas dan juga terdapat permasalahan yang menarik minat peneliti yaitu mengenai karakter tanggung jawab untuk bisa segera diselesaikan dan dicari solusinya. Ketika pra penelitian dilakukan tugas-tugas yang diberikan oleh guru untuk mereka merupakan salah satu sumber nilai mereka dalam buku rapor. Sayangnya karena bentuk tugas yang monoton kurang membuat siswa antusias dalam mengerjakan tugasnya. Akibatnya tanggung jawab siswa terhadap tugas mereka sering diabaikan. Untuk itu peneliti merasa tertantang untuk mengatasi masalah tersebut. Dan objek penelitian ini adalah penerapan metode proyek untuk meningkatkan tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS. Dalam hal ini peneliti berkolaborasi dengan guru sebagai mitra peneliti.


(22)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Desain Penelitian

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan kelas dengan bagan yang berbeda. Namun desain penelitian tindakan kelas yang akan digunakan oleh peneliti merujuk pada desain yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart (1988). Model penelitian Kemmis dan Taggart ini terdiri dari empat komponen yaitu, (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi yang keempat tahapan ini saling berhubungan dan dilakukan dalam setiap satu siklus penelitian. Tahapan-tahapan dalam siklus ini akan terus dilakukan secara berulang-ulang hingga tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini dapat tercapai dan menunjukkan hasil yang positif.

Alasan peneliti lebih memilih menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dari Kemmis dan Taggart karena peneliti menerapkan metode proyek yang cenderung sederhana dalam pelaksanaan tindakannya. Selain daripada alasan tersebut, waktu pembelajaran IPS yang sedikit kurang memadai akan isi materi-materi IPS yang banyak serta evaluasi dapat dilakukan dalam setiap akhir tindakan. Sehingga peneliti memutuskan bahwa desain penelitian dengan model Kemmis dan Taggart ini merupakan desain yang pas untuk diterapkan dalam penelitian ini. Adapun siklus desain Kemmis dan Taggart dapat digambarkan sebagai berikut:


(23)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

Adopsi Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart (Wiriatmadja, 2008: 66)

Dari gambar tersebut terdapat empat langkah penting dalam penelitian tindakan kelas yaitu rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi. Dalam penelian ini, peneliti telah menyusun beberapa rancangan peneitian yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Rencana (plan)

Berdasarkan pemahaman dari hasil analisis dan interpretasi peneliti menyususn suatu rencana pembelajaran untuk meningkatkan tanggung jawab siswa melalui metode proyek, peneliti merancang suatu proses pembelajaran yang mendorong siswa untuk lebih mematuhi peraturan dalam LKS dan bertanggung jawab dalam mengerjakannya secara mandiri maupun berkelompok, baik di dalam kelas maupun di luar proses pembelajaran di sekolah. Pada tindakan pertama ini peneliti memberikan penjelasan singkat dari powerpoint yang ditampilkan di depan kelas sebagai pengetahuan awal siswa mengenai proyek pertama yang


(24)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mereka buat pada tahap selanjutnya. Peneliti akan menyususn serangkaian rencana kegiatan pembelajaran terstruktur dan tindakan yang akan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang baik berdasarkan kajian pustaka dan pengamatan, diantaranya:

a. Meminta kesediaan guru IPS kelas untuk menjadi kolaborator atau guru mitra peneliti dalam panelitian tindakan kelas yang akan dilakukan.

b. Menyusun kesepakatan dengan kolaborator mengenai waktu kapan akan dilaksanakannya penelitian.

c. Mendiskusikan jenis dan seluk beluk metode proyek yang peneliti rencanakan akan diterapkan dalam penelitian tindakan kelas pada pembelajaran IPS. d. Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran yang akan digunakan saat

pembelajaran di kelas dalam penelitian.

e. Merencanakan sistem dan cara pembelajaran proyek yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran siswa dalam pembelajaran di kelas maupun di luar sekolah . f. Merencanakan diskusi evaluasi atau refleksi yang akan dilakukan antara

peneliti dengan guru mitra setelah tindakan dalam penelitian tindakan kelas agar dapat memperbaiki tindakan selanjutnya pada siklus beriktnya.

g. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tindakan berikutnya untuk perbaikan dari tindakan pertama.

h. Merencanakan pengolahan data-data hasil yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas.

2. Tindakan (act)

Pada tahapan kedua ini, merupakan tindakan nyata yang akan diterapkan peneliti pada penelitian yang disesuaikan dengan hasil identifikasi masalah dan perencanaan pada tahap sebelumnya sebagai solusi untuk meningkatkan tanggung jawab siswa. Peneliti pada kegiatan awal akan menanyakan tugas siswa pada pertemuan sebelumnya baik tugas tersebut diberikan oleh guru mitra. Dari tugas yang dikumpulkan tersebut akan terlihat tingkat tanggung jawab siswa dalam


(25)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mengerjakan tugasnya dan mengumpulkan tepat waktu. Tindakan selanjutnya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

a. Melaksanakan tindakan pada kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun pada tahap perencanaan, yaitu tindakan yang sesuai dengan silabus dan rancangan pembelajaran yang telah disusun dan disepakati oleh guru mitra.

b. Memaksimalkan penggunaan dan penerapan metode proyek sehingga dapat dimengerti oleh siswa dengan baik.

c. Menggunakan instrumen penelitian yang telah disusun sebagai alat untuk mengukur tanggung jawab siswa dalam penerapan metode proyek.

d. Melakukan diskusi evaluasi atau refleksi dengan guru mitra penelitian.

e. Melakukan revisi atau perbaikan tindakan dalam penelitian sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi balikan dengan guru mitra.

f. Melaksanakan pengolahan data yang diperoleh dalam tindakan tersebut.

3. Pengamatan (observe)

Pada tahap yang ketiga adalah tahapan observasi atau pengamatan. Pada tahapan ini, dilakukan secara bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan. Dilakukan untuk mendokumentasikan hasil dari kegiatan tindakan yang telah dilakukan untuk melihat fakta yang terjadi saat penelitian, dan juga untuk melihat perubahan yang terjadi selama penerapan metode proyek, serta untuk mengetahui rendah atau tingginya perubahan yang terjadi pada karakter tanggung jawab siswa. Pada kegiatan observasi ini, peneliti melakukan:

a. Pengamatan terhadap kelas yang akan dilaksanakannya penelitian secara deskriptif berupa catatan lapangan.

b. Pengamatan terhadap kesesuaian rancangan pelaksanaan pembelajaran penerapan metode proyek dengan tindakan yang dilakukan saat penelitian. c. Pengamatan mengenai kesesuaian penerapan metode proyek dengan materi


(26)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

d. Pengamatan kesesuaian penggunaan metode proyek dengan kajian teori yang digunakan.

e. Mengamati perkembangan karakter tanggung jawab siswa.

4. Refleksi (reflect)

Pada tahap keempat yaitu refleksi, pada tahapan ini peneliti akan melakukan kegiatan diskusi evaluatif atau refleksi dengan guru mitra, rekan guru praktikan, dan siswa setelah tindakan dilakukan. Selain itu juga peneliti akan merefleksikan hasil diskusi evaluatif tersebut untuk memperbaiki tindakan selanjutnya pada siklus berikutnya. Pada kegiatan refleksi ini, peneliti melakukan: a. Penilaian instrumen mengajar peneliti oleh guru mitra.

b. Penilaian instrumen karakter tanggung jawab siswa oleh rekan praktikan. c. Penilaian tujuan pembelajaran dari siswa.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang akan dilakukan oleh seorang peneliti melalui tahapan-tahapan yang telah ditentukan untuk menjawab suatu permasalahan. Menurut Hatimah (2000, hlm. 95) metode penelitian adalah suatu cara yang harus dilakukan oleh peneliti melalui serangkaian prosedur dan tahapan dalam melaksanakan serangkaian kegiatan penelitian dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau mencari jawaban terhadap suatu masalah.

Berdasarkan kajian dari permasalahan penelitian, Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan yang menempatkan peneliti sebagai instrumen utama penelitian dalam pengumpulan data. Untuk itulah objektivitas dan kebenaran dijunjung tinggi, namun kriterianya berbeda karena derajat keterpercayaannya didapat melalui verifikasi berdasar koherensi, wawasan, dan manfaat (Creswell dalam Wiriaatmadja, 2010, hlm. 10-11).

Creswell (dalam Wiriatmadja, 2010, hlm. 8) menjabarkan, bahwa penelitian kualitatif adalah sebuah proses inkuiri yang menyelidiki


(27)

masalah-Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

masalah sosial dan kemanusiaan dengan tradisi metodologi yang berbeda. Peneliti membangun sebuah gambaran yang kompleks dan holistik, menganalisis kata-kata, melaporkan pandangan, atau opini para informan, dan keseluruhan studi berlangsung dalam latar situasi yang alamiah atau wajar (natural setting).

Kemmis (1983, dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 12) menjelaskan bahwa penelitian tindakan adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk penelitian) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari (1) kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka, (2) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan (3) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan yang dilakukan secara cermat, sengaja dimunculkan dan terjadi di dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut akan diberikan oleh peneliti atau dengan arahan dari peneliti yang dilakukan oleh siswa. Mengenai alasan peneliti memilih menggunakan PTK, karena di dalam pelaksanaannya gagasan atau permasalahan yang ada akan diuji dan dikembangkan dalam bentuk tindakan.

Penelitian tindakan kelas dapat didefinisiskan sebagai suatu penelitian (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam siklus. PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas (Kunandar, 2009, hlm. 44). Penelitian tindakan kelas yaitu untuk mengidentifikasi penelitian kelas, adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri atau suatu usaha


(28)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan (Hopkins dalam Wiriaatmadja, 2010, hlm. 11)

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa metode penelitian tindakan kelas digunakan karena melalui metode ini guru dapat melakukan penelitian secara langsung untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah. Dengan penelitian ini pula diharapkan guru dapat memperbaiki kinerjanya agar dapat mencapai tujuan pendidikan secara ideal. Dengan menggunakan penelitian tindakan kelas, segala gejala yang muncul selama proses penelitian dapat teramati dengan baik. Selain daripada itu, metode ini bisa berhenti ketika terbukti permasalahan yang dialami siswa dapat teratasi. Hal ini berdampak positif, karena penelitian tindakan kelas merupakan pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah. Peningkatan mutu dan perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin merupakan wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran sehingga menarik bagi siswa. PTK juga bisa mengembangkan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru melakukan PTK, maka guru telah melakukan implementasi kurikulum dalam tataran praktis, yakni bagaimana kurikulum itu dikembangkan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga kurikulum dapar berjalan secara efektif melalui proses pembelajraan yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa siklus hingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa tanggung jawab siswa dapat meningkat dengan stabil. Kegiatan awal dalam penelitian ini ditandai dengan melaksanakan pra penelitian dalam beberapa kelas, untuk mencari kelas yang cocok dan sesuai untuk pelaksanan penelitian. Berdasarkan hasil pra penelitian maka kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung dijadikan sebagai tempat pelaksanaan penelitian. Selanjutnya peneliti berdiskusi dan bertukar pikiran dengan guru mata pelajaran IPS mengenai kondisi kelas yang akan dijadikan tempat penelitian tersebut dan mencari solusi serta alternatif solusi yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan penelitian. Peneliti


(29)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kemudian menyusun perencanaan tindakan kelas yang akan dilakukan dalam penelitian.

Hasil pra penelitian di kelas VII I menunjukkan bahwa permasalahan pembelajaran utama yang terjadi adalah rendahnya karakter tanggung jawab siswa terutama dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Peneliti bermaksud untuk memperbaiki proses pembelajaran yang ada di kelas VII I dengan meningkatkan karakter tanggung jawab siswa melalui penerapan metode proyek dalam pembelajaran sejarah. Dengan penerapan metode proyek ini diharapkan efektifitas belajar siswa di luar sekolah dan jam pelajaran dapat meningkat. Sedangkan tahapan dalam penelitian tindakan kelas ini dibagi ke dalam empat tahap yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan atau tindakan (act), observasi (observation), dan refleksi (reflection), setiap tahap ini dilaksanakan secara sistematis dan saling berhubungan satu sama lain.

E. Definisi Operasional 1. Metode Proyek

Peneliti melihat bahwa siswa kurang memiliki tanggungjawab dalam mengerjakan tugasnya baik bersifat individual maupun kleompok. Hal ini terjadi walaupun guru memberikan reward berupa nilai bantu tambahan dalam hasil akhir belajar siswa yang dapat membantu terutama bagi siswa yang kurang mendapatkan nilai maksimal dalam tes formatif. Fakta dilapangan juga siswa yang termasuk ke dalam siswa yang mengerjakan tugas ternyata menyalin hasil pekerjaan rekannya untuk dirinya sendiri.

Metode proyek ini dilakukan karena bahan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tidak hanya terbatas pada buku cetak yang dimiliki siswa saja. Siswa harus mencari informasi tambahan secara mandiri yang dirasa perlu untuk kepentingan dalam pemahaman pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Agar tujuan tersebut tercapai maka guru memberikan lembar kerja bagi siswa dalam membimbing siswa mencari informasi tambahan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Namun


(30)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

jika siswa tidak melaksanakan tugas tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai idak akan menjadi maksimal.

Menurut Tirtarahardja (2000, hlm. 34) Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistematik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sistematis oleh karena proses pendidikan berlangsung melalui tahap-tahap berkesinambungan (prosedural) dan sistemik oleh karena berlangsung dalam semua situasi kondisi, di semua lingkungan yang saling mengisi. Hal tersebut senada dengan apa yang diungkapkan oleh Bellanca (2011, hlm. xix) mengemukakan bahwa keterlibatan siswa akan memperkaya pembelajaran dengan meningkatnya keinginan dan semangat untuk belajar. Peningkatan semangat belajar, inti dari motivasi dalam diri, menarik siswa untuk mengerjakan proyek-proyek yang ditugaskan sebagaimana mereka menangkap pelajaran-pelajaran yang diberikan. Indikator-indikator yang menjadi tolak ukur dari metode proyek ini adalah:

a. Siswa dapat menentukan jenis pekerjaan proyek apa yang akan ia kerjakan dari beberapa alternatif pilihan pengerjaan proyek yang diberikan oleh guru sesuai kemampuan dan minatnya sendiri dengan mengembangkan proyek yang akan diberikan berdasarkan contoh yang ada.

b. Siswa mampu merespon dengan baik semua kebutuhan pengerjaan proyek seperti bahan, alat, dan perlengkapan lainnya yang harus disiapkan untuk kemudahan dalam pengerjaan proyek-proyek yang ditugaskan kepada siswa. c. Siswa dapat mengerjakan tugas proyek dengan cara melengkapi proyek yang

dikerjakan dengan pendekatan multidisipliner agar pemahaman siswa terhadap tugas proyek dan materi menjadi lebih baik lagi.

d. Siswa mampu mengembangkan kreasinya dalam mengerjakan proyek, dan menuangkan idenya pada pengerjaan proyek.

e. Siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan optimal agar mempermudah siswa memahami materi, sehingga tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan proyek-proyek yang diberikan oleh guru. Proyek yang diberikan terhadap siswa bertujuan agar lebih kepada proses yang dilalui siswa


(31)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

untuk membuat suatu tugas proyek berdasarkan pemahamnnya dan juga kesediaan siswa dalam mengikuti proses penerapan metode proyek dalm pembelajaran dan tugasnya.

f. Siswa dapat menunjukkan perkembangannya dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas proyek pada setiap pertemuan mata pelajaran IPS di kelas kepada guru agar dapat dicek dan teramati perkembangan pembelajarannya melalui metode proyek yang diberikan kepada siswa.

Sementara itu bentuk-bentuk proyek yang akan dikerjakan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Membuat peta konsep yang menghubungkan antara materi mata pelajaran IPS dengan kreatifitas siswa dalam menyederhanakan informasi yang mereka dapatkan dari guru ke dalam bentuk tulisan pada alat dan bahan yang disediakan.

b. Membuat grafik sederhana pada kertas A4 tentang data kepadatan penduduk di empat provinsi di Indonesia beserta kesimpulan-kesimpulannya dalam bentuk tabel.

c. Membuat peta tematik dengan tema komposisi penduduk Indonesia.

d. Membuat peta pemikiran dengan tema sarana dan prasarana mobilitas penduduk Indonesia.

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penerapan metode proyek adalah sebagai berikut:

a. Pembelajaran di dalam kelas dilaksanakan seefektif mungkin dan disertai dengan penggunaan berbagai metode bantu agar lebih fariatif dan juga penggunaan media pembelajaran yang diharapkan menarik perhatian siswa. b. Metode proyek menjadi salah satu metode yang diterapkan dalam kegiatan

pembelajaran di kelas dan diharapkan bisa lebih dikembangkan baik di dalam maupun di luar kelas.

c. Proyek yang akan dikerjakan di luar kelas diberi waktu pertemuan selanjutnya dalam pembelajaran IPS untuk kemudian dikumpulkan. Namun siswa harus


(32)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menyertakan laporan dalam mengumpulkan tugas tersebut secara tertulis dan disertai dengan dokumentasi berupa foto. Sedangkan untuk proyek yang akan dikerjakan di dalam kelas, bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pengerjaan proyek akan diinformasikan pada pertemuan sebelumnya atau paling lama seminggu sebelumnya tergantung jenis proyek yang akan dikerjakan, sehingga waktu pembelajaran akan lebih efesien. Aspek-aspek yang menjadi penilaian akan sebelumnya dikomunikasikan kepada siswa, agar siswa mengetahui dan mengerjakan sesuai dengan hasil yang diharapkan.

d. Fungsi dari proyek-proyek yang dikerjakan siswa bukan mencari nilai atau hasil belajar berupa angka melainkan sekedar variasi tugas untuk siswa dalam kegiatan belajar agar siswa dapat melatih karakter tanggung jawab secara menyenangkan dan juga lebih memahami materi pembelajaran IPS lebih optimal melalui proyek yang mereka kerjakan.

Proyek-proyek yang akan dikerjakan siswa sebagaimana telah disebutkan di atas, menuntut siswa untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi, memahami dan menguasai materi yang bersangkutan. Untuk hal tersebut, diperlukan keaktifan siswa dalam memperdalam pengetahuannya dengan lebih banyak belajar di luar jam pelajaran, agar mempermudah pengaplikasiannya dalam pembelajaran di kelas dari apa yang mereka kumpulkan dan pelajari sebelumnya. Selain daripada hal tersebut proyek yang akan diberikan dibuat semenarik mungkin agar siswa tertarik dan antusias ingin mengerjakan proyek tersebut. Dengan memberikan proyek-proyek secara bertahap oleh peneliti kepada siswa, diharapkan siswa menjadi terbiasa untuk melakukan instruksi guru dengan baik dalam mengerjakan sesuatu yang diberikan oleh guru. Sehingga saat siswa mendapatkan tugas yang serupa pada kemudian hari, siswa akan lebih baik dalam mengerjakannya secara bertanggung jawab. Hal ini akan mengarah pada peningkatan karaktertanggung jawab siswa.


(33)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tanggungjawab merupakan salah satu nilai dalam pendidikan karakter yang harus dikembangkan dalam proses pembelajaran. Tanggungjawab berarti melaksanakan sebuah pekerjaan atau kewajiban baik dalam keluarga, di sekolah, maupun di tempat kerja dengan sepenuh hati dan memberikan sesuatu yang terbaik. Tanggungjawab dapat diartikan sebagai memberikan beban dan rasa memiliki terhadap tugas-tugas yang diberikan dan apabila tidak melaksanakannya ada resiko yang harus diterimanya. Bertanggung jawab berarti orang yang mengerti akan perbuatannya. Dia berhadapan dengan perbuatannya, sebelum berbuat, selama berbuat dan sesudah berbuat. Dia mengalami diri sebagai subjek yang berbuat dan mengalami perbuatannya sebagai objek yang dibuat, sehingga ia mengerti apakah perbuatannya wajar atau tidak. Sehubungan dengan hal tersebut, bertanggung jawab berarti bahwa seseorang berani menentukan, berani memastikan bahwa perbuatan ini sesuai dengan kodrat manusia.

Dalam penelitian ini, tanggungjawab yang dimaksud lebih dikuhususkan pada tanggungjawab dalam melaksanakan tugas pembelajaran. Alasan peneliti memilih untuk mengkhususkan tanggungjawab terhadap tugas adalah data dari observasi awal peneliti yang mendapatkan siswa di kelas VII I sebesar 66% siswa tidak mengumpulkan tugasnya. Tidak mengumpulkan tugas disini siswa beralasan karena belum mengerjakannya. Tujuan dari metode proyek ini adalah siswa memiliki karakter tanggungjawab yang meningkat yaitu ditandai dengan dikumpulkannya tugas yang diberikan guru. Tanggungjawab menurut Hasan dkk (2010, hlm. 10) memuat empat indikator yaitu: (a) membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis, (b) melakukan tugas tanpa disuruh, (c) menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam lingkup terdekat, (d) menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas. Indikator yang hendak dicapai peneliti dalam tanggungjawab ini adalah:

a) Siswa menyimak guru dalam memberikan penjelasan materi secara baik tanpa melakukan kegiatan yang tidak diperlukan.

b) Siswa dapat menerima secara terbuka anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas proyek sesuai dengan keputusan yang ditetapkan oleh guru.


(34)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c) Siswa mampu disiplin dengan tetap duduk rapih di tempat masing-masing kelompoknya.

d) Siswa menaati peraturan tugas proyek dengan cara menyimak secara seksama lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru.

e) Siswa menyediakan alat dan bahan yang sudah diberitahukan oleh guru dalam pengerjaan proyek.

f) Siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas proyek serta memperhatikan aspek menghargai pendapat, toleransi dan mennetukan keputusan.

g) Siswa mengerjakan tugas proyek dengan sungguh-sungguh dan tanpa gangguan yang diperbuat untuk mengganggu siswa lain dalam mengerjakan tugasnya.

h) Siswa mampu menyelesaikan tugas proyek tepat waktu tanpa menunda-nunda. i) Siswa bersedia mempresentasikan hasilnya tanpa paksaan sehingga dilakukan

secara sukarela.

j) Siswa memberikan tanggapan-tanggapan yang bertanggung jawab terhadap perndapat-pendapat dari siswa di luar anggota kelompoknya.

Alat pengumpul data dari karakter tanggung jawab siswa dalam pengerjaan proyek adalah instrumen dari indikator-indikator yang diberikan oleh observer pada setiap siklus berlangsung.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam PTK menempatkan peneliti sebagai satu-satunya instrumen seperti yang dikatakan Wiriatmadja (2010, hlm. 96) Penelitian tindakan kelas sebagai penelitian bertradisi kualitatif dengan latar yang wajar dan alami yang diteliti, memberikan peranan penting kepada penelitinya yakni sebagai satu-satunya instrumen karena manusialah yang dapat menghadapi situasi yang berubah-ubah dan tidak menentu, seperti halnya banyak terjadi di kelas atau di ruang kuliah. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah karakter tanggung jawab siswa terhadap tugasnya dalam mata pelajaran IPS melalui metode proyek.


(35)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Peneliti akan menggunakan tiga alat penelitian untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Adapun alat yang diperlukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Lembar Panduan Observasi

Menurut Karl Popper (dalam Wiriatmadja, 2010, hlm. 104) observasi adalah tindakan yang merupakan penafsiran dari teori. Sebagai alat pengumpul data yang penting, observasi mampu melihat perilaku atau kejadian secara alamiah, melihat dinamika, melihat gambaran perilaku berdasarkan situasi yang ada. Dalam hal ini observasi menjadi metode penting untuk mendapatkan informasi bagi peneliti. Lembar panduan observasi digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data secara deskriptif ataupun tidak pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran atau pada saat tindakan penelitian berlangsung. Maksud dan tujuan dari penggunaan lembar panduan observasi ini sendiri yaitu untuk mencatat hasil pengamatan yang dilakukan, atau bisa juga mencatat aktivitas apa saja yang terjadi selama pembelajaran berlangsung seperti interaksi antara guru dan siswa maupun antara sesama siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan metode proyek. Lembar panduan observasi terbagi menjadi dua yaitu lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar observasi aktivitas siswa yang dirinci sebagai berikut:

a. Lembar panduan observasi aktivitas siswa

Lembar observasi ini merupakan perangkat yang harus ada dalam penelitian terutama pada saat tindakan penelitian sebagai alat mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas berlangsung dengan menerapkan metode proyek dalam pembelajaran IPS. Data yang ingin diperoleh melalui lembar observasi ini adalah data tanggung jawab siswa. Indikator-indikator yang akan dicantumkan dalam lembar observasi ini adalah sebagai berikut:

1) Dapat menyimak materi dengan baik.

2) Dapat ditempatkan dengan kelompok manapun. 3) Bersedia untuk selalu bersama kelompoknya.


(36)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4) Menaati aturan dalam LKS. 5) Menyediakan alat dan bahan.

6) Dapat bekerja sama dengan anggota kelompoknya. 7) Mengerjakan tugas dengan sunggug-sungguh. 8) Mampu menyelesaikan tugas tepat waktu. 9) Bersedia mempresentasikan hasil tugas.

10)Mampu memberikan tanggapan yang bertanggung jawab

b. Lembar panduan observai aktivitas guru

Lembar panduan observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas guru selama pelaksanaan penelitian tindakan dilakukan sebagaimana fungsi dari lembar panduan observasi tersebut sebagai perangkat penelitian. Dalam lembar panduan observasi ini terdapat beberapa aspek utama yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Ketiga aspek tersebut bisa dijabarkan sebagai berikut:

1) Kegiatan pendahuluan

a) Memeriksa kesiapan kelas secara fisik dan psikis

b) Menyampaikan tujuan, rencana kegiatan, dan manfaat pentingnya materi pembelajaran bagi kehidupan bersama

c) Menyampaikan garis besar materi pembelajaran

d) Memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif dalam pembelajaran. 2) Kegiatan inti

a) Mengamati b) Menanya

c) Mengumpulkan data d) Mengasosiasi e) Mengomunikasikan 3) Kegiatan akhir

a) Membimbing siswa membuat kesimpulan b) Refleksi pembelajaran


(37)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c) Pemberian tes tertulis

d) Penugasan untuk pertemuan selanjutnya.

e) Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing- masing.

Peneliti sendiri memilih observasi sebagai salah satu instrumen penelitian karena pengumpulan data dengan observasi bersifat kualitatif, serta dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung sehingga fakta-fakta penting yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran tercatat dan teramati dengan secara baik. Untuk hal itulah dilakukan karena untuk memfokuskan data yang ada selalu bersifat onyektif dan tanpa melenceng terlalu jauh.

2. Lembar Wawancara

Menurut Denzin dalam Goetz dan LeCompte (dalam Wiriaatmadja, 2010, hlm. 117) wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Sedang menutut Hopkins, (dalam Wiriaatmadja, 2010, hlm. 117) wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang lain. Orang-orang yang diwawancarai dapat termasuk beberapa orang siswa, pegawai tata usaha sekolah, beberapa teman sejawat, pegawai tata usaha sekolah, orang tua siswa dan sebagainya.

Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan mengenai hal-hal yang dianggap penting dan diperlukan dalam penelitian seperti guru mitra dan siswa. Melalui wawancara, peneliti dapat memperoleh data yang dibutuhkan yaitu untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode proyek dapat mempengaruhi karakter tanggung jawab siswa. Lembar wawancara digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai penerapan metode proyek dalam pembelajaran IPS. Peneliti menggunakan


(38)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pedoman wawancara sebagai acuan dalam pelaksanaan wawancara itu sendiri. Hal tersebut dimaksudkan agar pelaksanaan wawancara dapat sesuai dan terstruktur dengan data yang diharapkan. Bentuk wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara terstruktur, yaitu teknik wawancara dengan terlebih dahulu mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses wawancara.

3. Catatan Lapangan

Catatan merupakan sumber informasi deskriptif yang rinci. Di dalamnya disertakan waktu kegiatan, deskripsi kegiatan berlangsung, dan juga komentar-komentar yang dicatat oleh mitra peneliti atau observer saat penelitian tindakan berlangsung. Apa yang dicatat dalam catatan lapangan terdiri dari berbagai aspek seperti kondisi kelas, pengelolaan kelas, interaksi yang terjadi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa dan lainnya.

G. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Pada dasarnya observasi ialah tindakan yang merupakan penafsiran dari teori. Namun pada kenyataannya tidaklah demikian karena apapun yang diketahui secara teori ditinggalkan terlebih dahulu. Dan dalam kegiatan observasi ini seorang observer harus mencatat apa yang terjadi secara obyektif dan tanpa keberpihakan. Seorang observer juga baiknya tanpa ada keinginan untuk menilai slaah atau benra sesuatu kegiatan pembelajaran dan juga tidak berusaha untuk menyanggah suatu yang terjadi di kegiatan pembelajaran.

Dalam penelitian ini terdapat dua pedoman observasi yang mencatat tentang tanggung jawab siswa dalam mengarjakan tugas proyek dan observasi pelaksanaan metode proyek dalam kegiatan pemnelajaran IPS. Observasi tentang tanggung jawab siswa difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan


(1)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LKS, dan menyusun jadwal pelaksanaa proyek yang ditulis pada RPP selama penelitian berlangsung. Dalam pembuatan RPP, guru mencantumkan langkah-langkah perencanaan yang terdapat bagaimana siswa menyelesaikan proyek, bagaimana siswa mempresentasikan hasil proyek tersebut, dan juga evaluasi untuk proyek yang dibuat. Untuk evaluasi, guru menyiapkan rubrik penilaian yang disesuaikan dengan indikator- indikator penilaian untuk proyek siswa. 2. Pelaksanaan metode proyek untuk meningkatkan tanggung jawab siswa dalam

pembelajaran IPS dilakukan guru melalui tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir pembelajaran. Pada kegiatan pendahuluan peneliti memberikan penjelasan materi secara singkat dan menyampaikan tujuan pembelajaran dalam menerapkan metode proyek. Pada tahap kegiatan inti pelaksanaan pembelajaran ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengomunikasikan data. Sedangkan untuk kegiatan penutup pembelajaran, siswa membuat kesimpulan, melakukan evaluasi dan refleksi. Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas, menyelesaikan tugas, bekerja sama, dan menghasilkan tugas berkualitas ditingkatkan melalui pembuatan proyek sederhana yang bisa dilakukan di kelas pada saat pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan metode proyek bisa menjadi salah satu cara guru dalam meningkatkan tanggung jawab siswa pada pembelajaran IPS.

3. Peningkatan tanggung jawab siswa setelah diterapkannya metode proyek dalam pembelajaran IPS di kelas VII-I adalah baik ke arah positif. Sebelum dilakukannya penelitian tindakan kelas, tanggung jawab siswa sangat rendah. Setelah dilakukannya tindakan pada siklus 1, tanggung jawab siswa meningkat dengan memperoleh persentase sebesar 18,75% pada kategori tanggung jawab baik. Kemudian meningkat sebesar 40,05 % pada siklus 2 sehinga menjadi 58,80% pada kategori tanggung jawab baik. Pada siklus 3 meningkat sebesar 14% sehingga menjadi 72,80% tanggung jawab siswa dalam kategori baik. Dan untuk siklus 4, persentase siswa dalam kategori tanggung jawab baik


(2)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mengalami peningkatan sebesar 5,76% menjadi 78,56%. Peningkatan tanggung jawab siswa tidak terbatas dalam mengerjakan proyek semata, melainkan terjadi juga dalam kinerja kelompok serta penilaian proyek mereka yang semakin baik pada setiap pelaksanaan tindakan. Penjelasan peningkatan tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas, secara kualitatif dapat digambarkan bahwa setiap siklusnya mengalami peningkatan yang baik. Faktor-faktor yang meningkat dari siklus 1 sampai siklus 2 selama penelitian berlangsung di antaranya adalah, siswa bisa menyelesaikan tugas tepat waktu dan mampu mempresentasikan tugasnya tanpa paksaan. Dari siklus 2 ke siklus 3 siswa bisa mengerjakan tugas secara berkelompok lebih baik dalam hal bekerja sama dan pemberian tugas yang merata selain dua faktor yang sudah disebutkan. Untuk peningkatan yang terjadi dari siklus 3 ke siklus 4 tanggung jawab siswa adalah siswa bisa membuat tugas proyek lebih baik lagi selain faktor-faktor yang sudah disebutkan. Peningkatan tanggung jawab siswa sangat penting untuk dijabarkan dalam bentuk kualitatif. Dimana tanggung jawab adalah suatu konsep dari sikap yang diharapkan dimiliki siswa selama proses pembelajaran IPS berlangsung di kelas. Untuk demikian, maka penjelasan yang dijabarkan secara kualitatif lebih bermakna untuk disampaikan oleh peneliti.

4. Kendala yang dihadapi oleh guru pada saat menerapkan metode proyek untuk meningkatkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran IPS salah satunya adalah terbatasnya media pembelajaran yang bisa diberikan kepada siswa, guru harus menyiapkan media pembelajaran secara lebih ekstra dikarenakan alat dan bahan ajar di sekolah sangat terbatas. Siswa masih kurang termotivasi untuk aktif bertanggung jawab dalam melakukan kegiatan tanya jawab antar siswa pada saat kegiatan presentasi dilakukan. Selama pelaksanaan siklus 1 sampai siklus 4, setiap pelaksanaannya hanya ada beberapa siswa saja yang mengutarakan pendapat pada kelompok yang sedang berpresentasi. Adanya peraturan di sekolah untuk mengumpulkan ponselnya selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Akibatnya banyak siswa yang lebih memilih untuk


(3)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tidak membawa ponsel ke sekolah karena takut hilang. Hal tersebut membuat siswa kesulitan dalam mencari informasi dan data dari internet. Proyek yang dihasilkan pada awalnya sangat kurang sesuai dengan indikator yang diharapkan meskipun hal tersebut sudah disampaikan baik secara tertulis dalam LKS dan juga secara lisan yang disampaikan oleh guru. hal ini disebabkan karena meskipun proyek yang dikerjakan terbilang sederhana, hanya saja memerlukan analisis yang banyak dan juga membutuhkan mata pelajaran lain untuk membuatnya seperti matematika untuk hitungan.

5. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala pada penerapan metode proyek untuk meningkatkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran IPS diantaranya adalah untuk kendala yang pertama, peneliti menyiapkan media pembelajaran yang cocok dengan materi pembelajaran IPS pada saat itu. Atas saran dan konsultasi dengan guru mitra, maka peneliti memilih gambar dan artikel sebagai media pembelajaran siswa yang di cetak pada kertas A4 dan dibagikan untuk setiap kelompok pada siklusnya. Untuk kendala yang kedua, peneliti memotivasi siswa agar aktif dalam menyampaikan pendapat pada kelompok yang berpresentasi. Disini peneliti memancing dan memberikan arahan/bimbingan kepada siswa lain tentang apa saja yang bisa ditanyakan kepada kelompok yang berpresentasi. Karena peneliti beranggapan siswa enggan bertanya atau pun memberikan pendapat dikarenakan mereka tidak tahu apa yang harus ditanyakan. Untuk kendala yang ketiga, peneliti selalu mengingatkan pada KM kelas VII-I agar pada saat pelaksanaan pembelajaran IPS, agar ponsel mereka tidak dikumpulkan terlebih dahulu sebagai kepentingan untuk pembelajaran. Terutama dalam mengakses informasi di internet. Untuk kendala yang terakhir, peneliti selalu mengingatkan kepada siswa agar tidak melewatkan pokok-pokok penting dalam mengerjakan proyek mereka. Karena apabila terlewatkan, maka nilai yang diberikan akan berkurang.


(4)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Saran

Beberapa saran yang dapat disampaikan kepada pihak yang akan melaksanakan penelitian sejenis sehubungan dengan hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti khususnya, upaya meningkatkan tanggung jawab siswa melalui penerapan metode proyek pada pembelajaran IPS di Sekolah Menengah Pertama dapat dikembangkan pada penelitian lebih lanjut dengan menggunakan tema yang berbeda dan produk berbeda dengan tujuan semakin meningkatnya kualitas suat pembelajaran.

2. Peningkatan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan metode proyek masih memiliki kualitas yang rendah pada pemilihan proyeknya, maka untuk penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan tanggung jawab siswa dan juga metode proyek hendaknya bisa lebih memilih produk yang lebih baik yang bisa diterapkan pada pembelajaran di kelas agar siswa lebih mandiri dalam belajar.

3. Bagi pendidik yang ingin menerapkan metode proyek pada pembelajaran IPS supaya lebih bisa kreatif dalam menentukan produk yang akan dibuat namun sesuai dengan materi pembelajaran yang berkaitan. Sehingga selain meningkatkan tanggung jawab siswa, bisa juga mendapatkan manfaat lain dari penerapan metode proyek tersebut. Peneliti juga mengharapkan untuk pendidik lainnya untuk memahami apa yang dimaksud dengan metode proyek tidak harus selalu dalam bentuk produk proyek yang rumit.

4. Bagi pemegang kebijakan, hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan salah satu masukan khususnya bagi dinas pendidikan yang ada di Kota Bandung, umumnya bagi Dinas Pendidikan yang ada di seluruh Indonesia untuk lebih menyosialisasikan penerapan metode proyek pada pembelajaran khususnya pembelajaran IPS. Dengan demikian kinerja guru dalam proses pembelajaran pun dapat meningkat seiring dengan pemahaman guru IPS tentang pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 dan KI/KD yang ada.


(5)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Andriyani, A. (2013). Penerapan Metode Proyek Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Sejarah. Skripsi UPI: Tidak diterbitkan.

Arifin, B. A. (2011). Manusia dan Tanggung Jawab. [online]. Dalam

http://baguspemudaindonesia.blogdetik.com/2011/04/20/manusia-dan-tanggung-jawab/. [11 April 2014]

Bellanca, J. (2012). Proyek Pembelajaran Yang Diperkaya. Jakarta: Indeks. Hatimah, I. (2000). Strategi dan Metode Pembelajaran. Bandung: Andira. Hartinah, S. (2009). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Refika Aditama Jarolimek, J. (1977). Social Studies Competencies and Skills. New York:

Macmillan Publishing.

Kochar, S.K. (2008). Teaching of History. Jakarta: Grasindo.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Lickona, T. (2012). Mendidik Untuk Membentuk Karakter. Jakarta: Bumi Aksara. Miftah, M. (2013). Pengembangan Karakter Anak Melalui Pembelajaran Ilmu

Sosial. Dalam Jurnal Pendidikan Karakter. 14 halaman.

Muhammad, A. (2011). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Bandung: Citra Aditya Bakti. Munib, A. (2009). Pengantar Ilmu pendidikan. Semarang: Unnes Press

Patilima, H. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Pribadi, S. (1987). Mutiara-Mutiara Pendidikan. Jakarta: Erlangga.

Rahmadani, S. (2012). Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Siswa SMK Pada Pemisahan Campuran. Tesis UPI: Tidak diterbitkan

Romdiani, A.D. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Skripsi UPI: Tidak diterbitkan


(6)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Ruhimat, T. et al. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP UPI.

Sabriani, S. (2012). “Penerapan Pemberian Tugas Terstruktur Disertai Umpan Balik Pada Pembelajaran Langsung Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa (Studi Pada Materi Pokok Struktur Atom Kelas X6 SMA Negeri 1 Watampoe”. Dalam Jurnal Chemica [online]. Vol 13 No. 2, 8 halaman. Tersedia: http://ojs.unm.ac.id. [24 Desember 2013]

Suciati, dkk. (2014). Buku Guru Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Supartika, R. (2010). Pengaruh Tingkat Kecerdasan (Intellegence) Siswa Terhadap Pembentukan Sikap Tanggung Jawab (Responsibility) dan Partisipasi Sosial (Social Participation). Skripsi UPI: Tidak diterbitkan Tirtarahrdja, U dan La Sula. (2000). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Triana, I. (2009). Meningkatkan Disiplin Dan Tanggung Jawab Siswa Melalui Sanksi Berjenjang Pada Siswa Kelas III SD No 1 Tahun Pelajaran 2009/2010 [online]. Tersedia: http:// [24 Desember 2013]

Vastenhouw, M. (1983). Metode Pengajaran Proyek. Bandung: Penerbit Jemmars Bandung.

Wiriatmadja, R. (2010). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL SISWA MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL ORAY- ORAYAN DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 12 BANDUNG: penelitian tindakan kelas di kelas VII-E SMP negeri 12 bandung.

0 0 52

PENGGUNAAN CONTROVERSIAL ISSUE DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA : penelitian tindakan kelas di kelas VII-7 SMP Negeri 30 Bandung.

4 9 58

Penerapan Metode Role Playing Sebagai Wahana Ekspresi Kreativitas Siswa Dalam Pembelajaran IPS. Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII B SMP Negeri 14 Bandung.

0 4 399

PENERAPAN METODE CURAH PENDAPAT UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-D SMP Negeri 40 Bandung.

0 0 26

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung.

2 16 65

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN HELLISON UNTUK MENGEMBANGKAN NILAI TANGGUNG JAWAB DALAM PEMBELAJARAN SENAM: Studi Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 45 Bandung.

0 5 32

PENERAPAN PEMBELARAN IPS BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU TANGGUNG JAWAB SOSIAL SISWA : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII C SMP Pasundan 6 Bandung.

0 3 38

PENINGKATAN KEBERANIAN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI Peningkatan Keberanian Dan Tanggung Jawab Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Cooperative Script (PTK Siswa Kelas VII di MTs PPMI Assalaam).

0 0 19

MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI MODEL JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran IPS di Kelas VIII-12 SMP Negeri 1 Bandung.

1 2 47

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROYEK DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-I SMP Negeri 45 Bandung - repository UPI S IPS 1005488 Title

0 0 5