Pengaruh Strategi Green Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan Starbucks di Bandung.

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi green marketing berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan, serta seberapa besar pengaruh strategi green marketing terhadap loyalitas pelanggan Starbucks di Bandung. Faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah strategi green marketing sebagai variabel independen. Sedangkan loyalitas pelanggan sebagai variabel dependen.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Starbucks di Bandung. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu konsumen Starbucks yang melakukan pembelian ulang lebih dari satu kali di Bandung yang berjumlah 180 orang. Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana pada taraf signifikansi sebesar 5%. Program yang digunakan dalam menganalisis data menggunakan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Ver.20.00.

Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi green marketing berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan Starbucks di Bandung. Jadi semkin tinggi penerapan strategi green marketing, makan akan semakin tinggi pula loyalitas pelanggan. Sedangkan besarnya strategi green marketing dalam memberikan konstribusi pengaruh terhadap loyalitas pelanggan sebesar 25,9%.


(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This study aims to determine whether the effect of green marketing strategy on customer loyalty, as well as how big the influence of green marketing strategy on customer loyalty Starbucks in Bandung. Factors tested in this study is a green marketing strategy as an independent variable. While customer loyalty as the dependent variable.

The method used in this research is associative method. Population in this research is that consumers Starbucks in Bandung. Sampling technique used in this research that Starbucks customers who make repeat purchases more than one time in Bandung totaling 180 people. While the methods of analysis used in this study is a simple linear regression analysis at a significance level of 5%. Programs used in analyzing the data using the Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Ver.20.00.

The results showed that green marketing strategies significantly influences customer loyalty Starbucks in Bandung. So is higher adoption of green marketing strategy, eat the higher the customer loyalty. While the amount of green marketing strategies to contribute an influence on customer loyalty by 25,9%.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

TITLE PAGE ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... iv

PERNYATAAN PENELITAAN PRIMER ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1 Teori Penunjang ... 10

2.1.1 Manajemen Pemasaran ... 10

2.1.2 Pemasaran ... 10

2.1.3 Bauran Pemasaran ... 10

2.1.4 Strategi Pemasaran ... 11

2.1.5 Pemasaran Hijau ... 12

2.1.6 Green Marketing Mix ... 13

2.1.7 Perilaku Pembelian Konsumen ... 15

2.1.8 Loyalitas Pelanggan ... 15

2.2 Rerangka Pemikiran ... 22

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 22

2.4 Penelitian Terdahulu ... 23

2.5 Model Penelitian ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 31


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Hasil Penelitian ... 41

4.1.1 Gambaran Umum Responden ... 41

4.1.2 Gambaran Variabel Penelitian ... 44

4.1.2.1 Gambaran Variabel Strategi Green Marketing ... 44

4.1.2.2 Gambaran Variabel Loyalitas Pelanggan ... 51

4.1.3 Analisis Jawaban Responden ... 53

4.1.4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 54

4.1.4.1 Hasil Pengujian Validitas ... 54

4.1.4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas... 56

4.1.5 Uji Normalitas ... 57

4.1.6 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 58

4.1.7 Pengujian Hipotesis ... 59

4.1.8 Analisis Koefisien Determinasi ... 60

4.2 Pembahasan ... 61

4.2.1 Pengaruh Penerapan Strategi Green Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan ... 61

4.3 Perbandingan Dengan Hasil Riset Empiris ... 62

BAB V PENUTUP ... 63

5.1 Kesimpulan ... 63

5.2 Implikasi Manajerial ... 65

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 65

5.4 Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67

LAMPIRAN ... 70


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran ... 22 Gambar 2.2 Model Penelitian ... 30 Gambar 4.1 Gambar Kontinum Kategorisasi Penilaian Variabel

Strategi Green Marketing... 50 Gambar 4.2 Gambar Kontinum Kategorisasi Penilaian Variabel


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 22

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 32

Tabel 3.5 Definisi Operasional Variabel ... 48

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia ... 42

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Kepedulian Lingkungan ... 42

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Informasi Mengenai Starbucks ... 43

Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Lama Menjadi Konsumen Starbucks ... 43

Tabel 4.6 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Green Product ... 44

Tabel 4.7 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Green Pricing ... 46

Tabel 4.8 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Green Place ... 47

Tabel 4.9 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Green Promotion ... 49

Tabel 4.10 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Variabel Strategi Green Marketing ... 50

Tabel 4.11 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Loyalitas Pelanggan ... 51

Tabel 4.12 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Variabel Loyalitas Pelanggan ... 52

Tabel 4.13 Validitas Variabel Strategi Green Marketing dan Loyalitas Pelanggan ... 54

Tabel 4.14 Rotated Component Matrix ... 55

Tabel 4.15 Reabilitas Variabel Strategi Green Marketing ... 56

Tabel 4.16 Reabilitas Variabel Loyalitas Pelanggan ... 56

Tabel 4.17 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov ... 57

Tabel 4.18 Regresi Linier Sederhana ... 58

Tabel 4.19 Pengujian Hipotesis ... 59

Tabel 4.20 Koefisien Determinasi ... 60


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Kuesioner Penelitian ... 70 LAMPIRAN B Hasil Pengujian ... 74


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Masyarakat dunia semakin sadar akan pentingnya pelestarian lingkungan, ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran masyarakat akan dampak dari kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan merupakan hilangnya sebagian sumber daya yang ada di bumi dan kerusakan lingkungan yang terjadi di seluruh dunia sebagian besar disebabkan oleh ulah masyarakat dunia yang berakibat pada pemanasan global. Banyaknya hal yang berpotensi mengacaukan iklim dunia, bahkan sampai sekarang yang menjadi masalah besar karena jumlah sampah yang semakin besar dan banyaknya sampah yang sulit didaur ulang (Wibowo, 2002). Secara Umum, Pemanasan Global (Global Warming) adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan atmosfer dan permukaan bumi.

Karena alasan itulah banyak perusahaan yang menerapkan gagasan green marketing pada produk-produk nya. Perusahaan yang pintar akan memandang isu lingkungan sebagai peluang untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (Mayang et al., 2004). Perusahaan harus mampu menciptakan sebuah peranan pasar yang penting dalam jangka panjang dan riset yang berhasil, mengerti dan mengajarkan pada konsumen untuk membangun sebuah brand, produk, dan pelayanan yang membantu konsep ramah lingkungan yang diterima oleh masyarakat (Peattie & Crane, 2005, p.363). Kesadaran mengenai lingkungan, ketertarikan dari konsumen terhadap produk-produk yang ramah lingkungan, dan


(9)

2

kemauan untuk membayar lebih untuk produk yang ramah lingkungan menyebabkan perusahaan tertarik untuk melakukan green marketing, melakukan perubahan besar dan berinovasi (Peattie & Crane, 2005, p.358). Oleh karena itu, suksesnya sebuah bisnis tergantung pada kemampuan perusahaan untuk memasarkan produk alternatif yang ramah lingkungan tampak normal, mudah diterima, dan inovatif (Grant, 2007, p.10).

Polonsky (1994) menyatakan terdapat beberapa alasan perusahaan menggunakan strategi green marketing, yaitu :

1. Organisasi menyadari bahwa enviromental marketing merupakan kesempatan bagi suatu organisasi untuk dapat mencapai tujuan mereka (Keller, 1987 & Shearer, 1990);

2. Organisasi memiliki kewajiban moral untuk lebih bertanggung jawab sosial (Davis 1992, Frieman and Liedtka 1991, Keller 1987, McIntosh 1990, Shearer 1990);

3. Faktor biaya yang berhubungan dengan pembuangan sampah, atau penurunan pengggunaan material pada perusahaan sehingga mereka mengubah kebiasaan mereka (Azzone & Manzini, 1994).

Charter & Polonsky, (1999) menyampaikan beberapa keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan yang menerapkan konsep green marketing yaitu:

1. Menghemat pemakaian barang mentah dan energi. 2. Mengurangi biaya dari adanya penghematan tersebut.


(10)

3

Universitas Kristen Maranatha 4. Peningkatan penjualan, karena produk yang ramah lingkungan

mempunyai nilai lebih dimata masyarakat.

Green marketing dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dengan berbagai cara diantaranya menyertakan label Go Green pada produk-produk yang dijual di pasaran. Hal ini dimaksudkan agar produk dapat lebih mudah dikenal oleh konsumen bahwa produk tersebut ramah bagi lingkungan. Go Green memiliki empat prinsip umum yaitu Reduce, Reuse, Recycle dan Replace (Anonymous, 2013). Salah satu perusahaan di industri pangan yang melakukan strategi ini dengan baik adalah Starbucks (Michelli, 2006).

Starbucks merupakan sebuah perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi global asal Amerika Serikat yang berkantor pusat di Seattle, Washington. Buku Starbucks Experience yang ditulis oleh Joseph Michelli pada tahun 2006, menjelaskan hal-hal yang telah dilakukan oleh Starbucks dalam usahanya untuk menjadi perusahaan yang ramah lingkungan. Hal-hal yang telah dilakukan oleh Starbucks sejak tahun 2004 hingga sekarang adalah:

 Melindungi hutan dari pembabatan karena penanaman kopi yang berlebihan.  Mendaur ulang gelas kertas. Gelas-gelas yang telah digunakan oleh konsumen

biasanya akan dihancurkan dan dilebur kembali sisanya dan dicampur dengan bahan gelas kertas yang baru sehingga diperoleh gelas kertas yang baru. Setiap gelas kertas mengandung 10% dari hasil daur ulang gelas kertas yang telah digunakan oleh konsumen Starbucks.

 Melakukan penghematan terhadap air dan energi. Hal ini dilakukan dengan cara mengecek semua pipa air agar tidak ada kebocoran dan menyaring air yang telah


(11)

4

digunakan untuk digunakan kembali pada toilet ataupun untuk menyiram tanaman. Sedangkan energi disini juga dapat dikurangi dengan membangun gedung yang efisien energi dan penggunaan alat-alat yang juga efisien energi.  Memperkenalkan tumbler. Starbucks mulai menjual tumbler sejak tahun 1985.

Apabila konsumen membeli tumbler ini dan menggunakannya untuk mengkonsumsi kopinya, konsumen akan mendapatkan diskon. Usaha ini dilakukan agar konsumen lebih memilih untuk menggunakan tumbler daripada gelas kertas.

Mengganti gelas kertas menjadi gelas plastik berbahan polypropylene. Gelas ini mampu digunakan kurang lebih 1 bulan dengan pemakaian normal. Gelas ini juga tahan dengan panas dan mudah dibersihkan, sehingga setiap konsumen yang datang dengan gelas ini, akan dibersihkan gelasnya oleh barista Starbucks dengan air panas agar steril.

Starbucks memiliki komitmen yang cukup tinggi dalam program penyelamatan lingkungan selama beberapa tahun terakhir ini. Pada bulan Maret 2006 Starbucks meluncurkan cangkir kopi yang 10% dari bahan bakunya terbuat dari materi daur ulang. Seperti kita ketahui bahwa bahan baku cangkir kopi berasal dari bubur kayu sehingga dengan mengurangi 10% materi bahan tersebut, Starbucks bisa menyelamatkan 300.000 pohon setiap tahunnya. Program Go Green lainnya yang diluncurkan oleh Starbucks adalah pemberian diskon sebesar 10% bagi pengunjung yang membawa cangkir kopi sendiri ketika menikmati suguhan kopi dari Starbucks. Dengan melibatkan pengunjung dalam gerakan reuse atau pemakaian kembali cangkir kopi bekas pakai, perusahaan ini dapat


(12)

5

Universitas Kristen Maranatha sebuah fakta yang sangat menggembirakan terutama bagi penggemar kopi yang kini bisa menikmati sajian kopi dari Starbucks dengan lebih ramah lingkungan (Enterprise, 2010)

Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, menyebabkan munculnya pemikiran upaya untuk ikut mengurangi dampak dari global warming, yaitu dengan lebih pintar dan selektif membeli produk. Karena alasan itulah saat ini banyak perusahaan menerapkan gagasan green marketing pada produk-produk mereka. Green marketing menurut American Marketing Association (AMA, 1975), adalah pemasaran suatu produk yang diasumsikan sebagai produk yang ramah lingkungan. Suatu produk dikatakan ramah lingkungan apabila tidak beracun (non-toxic), dapat didaur ulang/dipakai kembali/diisi ulang (recyclable/reusable/refillable), dapat terurai (biodegradable), tidak berbahaya bagi lingkungan, non-polusi, tidak melakukan uji coba pada hewan (no animal testing), ozone-friendly, hemat energi, minimal/non packaging.

Green marketing memanipulasi empat elemen dari bauran pemasaran (marketing mix) dalam 4P yaitu: product, price, place, dan promotion untuk menjual produk dan jasa yang ditawarkan dengan menggunakan keunggulan pemeliharaan lingkungan hidup yang dibentuk dari pengelolaan limbah. Perbedaan bauran pemasaran hijau (green marketing mix) dengan bauran pemasaran (marketing mix) terletak pada pendekatan lingkungan. Bauran pemasaran hijau mempertimbangkan aspek lingkungan, sedangkan bauran pemasaran (marketing mix) tanpa memperhatikan aspek lingkungan (Asrianto, 2013).


(13)

6

Tujuan dari green marketing diantaranya adalah mengembangkan produk yang lebih aman dan ramah lingkungan, meminimalkan limbah bahan baku dan energi, mengurangi kewajiban akan masalah lingkungan hidup dan meningkatkan efektifitas biaya dengan memenuhi peraturan lingkungan hidup agar dikenal sebagai perusahaan yang baik (Heizer & Render, 2006).

Meningkatnya kesadaran konsumen terhadap lingkungan menimbulkan perubahan dalam perilaku pembelian konsumen. Konsumen menjadi lebih sensitif dalam pemilihan produk yang akan mereka konsumsi atau gunakan. Mereka akan mulai memilih produk ramah lingkungan yang ditawarkan oleh pemasar.

Konsumen yang sangat menyadari arti pentingnya lingkungan bahkan mau membeli suatu produk pada harga premium, tentu saja tidak dengan mengabaikan kualitas (Rahmansyah, 2013).

Jika perusahaan sudah berinovasi dengan menerapkan konsep green marketing, maka selanjutnya yang ditunggu oleh perusahaan tersebut yaitu bagaimana konsumen dapat melakukan pembelian ulang pada produk tersebut yang akan mengakibatkan konsumen tersebut menjadi loyal terhadap perusahaan. Maka salah satu cara untuk mendapatkan konsumen yang loyal adalah dengan memenuhi kebutuhan konsumen serta memberikan kepuasan terhadap pemenuhan kebutuhan konsumen tersebut.

Kesetiaan konsumen tidak terbentuk dalam waktu singkat tetapi melalui proses belajar dan berdasarkan hasil pengalaman dari konsumen itu sendiri dari pembelian konsisten sepanjang waktu. Bila yang didapat sudah sesuai dengan harapan, maka proses pembelian ini terus berulang. Hal ini dapat dikatakan bahwa


(14)

7

Universitas Kristen Maranatha kualitas keterhubungan yang terdiri dari kepuasan, kepercayaan dan komitmen mempunyai hubungan yang positif dengan loyalitas. Pelanggan yang puas dan loyal (setia) merupakan peluang untuk mendapatkan pelanggan baru. Jadi mempertahankan pelanggan sama dengan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan sehingga akan dapat meningkatkan loyalitas. Loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sifat yang sangat positif dalam pembelian jangka panjang (Tjiptono, 2000).

Pada sebuah survey yang dilakukan pada 216 mahasiswa di Filipina, sebanyak 55,56% responden memiliki kesadaran akan green marketing (Journal of International Business Research, Suplico, 2009). Hal ini menunjukkan sebanyak 55,56% mahasiswa di Filipina bersedia membeli produk yang ramah lingkungan (Journal of International Business Research, Suplico, 2009). Berdasarkan riset, environmental awareness, green product features, green promotion activities, dan green price berpengaruh secara positif pada kebiasaan belanja konsumen (European Journal of Economic and Political Studies, Boztepe, 2012). Berdasarkan riset, diketahui bahwa advertising berperan penting dalam memengaruhi konsumen agar membeli green product (Advances in Management, Ankit&Mayur, 2013).

Starbucks tidak hanya menawarkan produk yang mempunyai cita rasa yang lezat melainkan menawarkan kemasan produk yang ramah lingkungan. Dengan semakin sadarnya konsumen terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan semakin banyak produsen yang menerapkan konsep green


(15)

8

marketing pada strategi pemasaran mereka, maka menjadi suatu hal yang menarik untuk diteliti apakah perusahaan yang menerapkan konsep green marketing memiliki pengaruh terhadap loyalitas konsumen Starbucks. Sehingga peneliti

melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH STRATEGI GREEN

MARKETING TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN STARBUCKS DI BANDUNG “.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Apakah strategi green marketing berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Starbucks di Bandung ?

Seberapa besar pengaruh strategi green marketing terhadap loyalitas pelanggan Starbucks di Bandung ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk menguji apakah strategi green marketing yang dilakukan oleh Starbucks berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Starbucks di Bandung.

Untuk menguji seberapa besar pengaruh strategi green marketing terhadap loyalitas pelanggan Starbucks di Bandung.


(16)

9

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan berguna dan bermanfaat bagi: Bagi Akademisi

Diharapkan hasil riset ini dapat memberikan informasi dan bahan masukan bagi penelitian lebih lanjut dalam ilmu pengetahuan terutama yang ingin meneliti mengenai masalah pengaruh strategi green marketing terhadap loyalitas pelanggan.

Bagi Masyarakat Umum

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai strategi green marketing terhadap loyalitas pelanggan, agar semakin banyak masyarakat yang mulai menggunakan produk yang ramah lingkungan.

Bagi Perusahaan

Dengan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan rujukan dan pertimbangan bagi pihak perusahaan untuk mengetahui faktor yang menjadi pertimbangan konsumen khususnya faktor strategi green marketing terhadap loyalitas pelanggan.


(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode analisis linear sederhana dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi green marketing berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan Starbucks di Bandung. Jadi semkin tinggi penerapan strategi green marketing, makan akan semakin tinggi pula loyalitas pelanggan. Selain itu hasil penelitian berdasarkan tanggapan responden menunjuakan bahwa variabel strategi green marketing adalah sebesar 9100 dan skor ideal sebesar 11700, sedangkan nilai total persentase yang diperoleh adalah sebesar 77,78% dan nilai mean skor sebesar 3,89 termasuk dalam kategori bai. Sedangkan variabel loyalitas pelanggan adalah sebesar 2089 dan skor ideal sebesar 2700, sedangkan nilai total persentase yang diperoleh adalah sebesar 77,37% dan nilai mean skor sebesar 3,87 termasuk dalam kategori baik.

2. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari hasil uji validitas untuk variabel strategi green marketing dan variabel loyalitas pelangganmenunjukan bahwa nilai nilai Kaiser-Meyer-Olkin MSA (KMO-MSA) sebesar 0,946 berada di atas 0,50 dan nilai Bartlett's Test of Sphericity sebesar 2974,043 pada signifikansi 0,000, sedangkan nilai


(18)

64

Universitas Kristen Maranatha marketing teridiri pertanyaan P1-P13 menunjukan nilai masing-masing faktor di atas 0,5 dan untuk faktor 2 yaitu varibael loyalitas pelanggan teridiri dari pertanyaan P14-P16 menunjukan nilai masing-masing faktor di atas 0,5, hal tersebut menunjukan bahwa item-item pernyataan pada varibael strategi green marketing dan varibael loyalitas pelanggan sudah memenuhi kriteria validitas. Hasil uji reliabilitas variabel strategi green marketingdan variabel loyalitas pelanggansebesar 0,972 dan 0,903 nilai r berada >0,60 sehingga variabel strategi green marketing dan variabel loyalitas pelanggan sudah memenuhi kriteria reliabel. Hasil uji normalitas menunjukan bahwa besarnya nilai kolmogrov smirnov adalah 1,283 dengan nilai signifikansi 0,074 lebih dari atau 5% yaitu (0,074>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal. Hasil uji regresi linear sederhana menunjukan bahwa variabel strategi green marketing berpengaruh positif terhadap variabel loyalitas pelanggan. Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa nilai signifikansi variabel strategi green marketing sebesar 0,000<0,05, artinya strategi green marketing berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Sedangkan hasil uji koefesien determinasi menunjukan bahwa besarnya pengaruh variabel strategi green marketing dalam memberikan kontribusi pengaruh terhadap variabel loyalitas pelanggan yaitu sebsar 25,9%.


(19)

65

5.2 Implikasi Manajerial

Disarankan untuk Manajerial Starbucks Bandung dalam meningkatkan loyalitas pelanggan harus tetap memperhatikan strategi seperti salah satunya strategi green marketing yang diterapkan dengan berbagai pertimbangan seperti mempertimbangkan kembali harga produk yang dijual disesuaikan dengan kemampuan konsumen, sehingga responden yang mendukung program strategi green marketing akan tetap membeli produk Starbucks Bandung yang ramah lingkungan dengan harga yang realtif terjangkau.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan penelitian, yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya menggunakan satu faktor atau satu variabel independen saja yaitu strategi green marketing dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan.

2. Penelitian ini hanya terfokus pada satu subjek penelitian yaitu Starbucks Bandung. Padahal masih banyak subjek penelitian lain yang menerepakan strategi green marketing pada produknya.

5.2 Saran

Pada akhir bagian skripsi ini, penulis bermaksud untuk mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan. Saran-saran tersebut adalah:


(20)

66

Universitas Kristen Maranatha

1. Untuk Starbucks Bandung

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari strategi green marketing terhadap loyalitas pelanggan. Terlepas dari hasil tersebut, masih terdapat beberapa responden yang masih

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju, serta jika dilihat dari dimens- dimensi yang membentuk strategi green marketing menunjukan dimensi yang memiliki nilai terendah adalah dimensi green pricing.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya tidak terpaku hanya menggunakan satu faktor saja yaitu strategi green marketing seperti dalam penelitian ini, namun dapat menambah faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan.

b. Agar hasil penelitian ini dapat digunakan secara luas, maka untuk peneliti berikutnya diharapkan subjek penelitian tidak hanya terpaku pada Starbucks Bandung, namun dapat menggunakan beberapa perusahaan yang menerapkan strategi green marketing dalam menjual produknya.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Allen, M. 2011. Green Marketing dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Minat Membeli Produk Organik (Studi Pada Pelanggan Produk Organik di Kota Manado. Tesis S2, Malang: Universitas Brawijaya.

American Marketing Asociate. (1975). Pengertian green marketing.

Angeline, M. 2015. Hubungan Green Marketing terhadap pilihan konsumen Asrianto, B. (2013). Green Marketing dan Corporate Social Responsibility

Pengaruhnya terhadap keputusan pembelian konsumen melalui minat membeli produk organic di FreshMart Kota Manado. Jurnal EMBA, Vol 1 (No.IV), hal 2117-2129.

Boztepe, A. (2012). Green marketing and Its Impact on Consumer Buying Behavior. European Journal of Economic and Political Studies, Turkey.

Charter, M. (1992). Greener marketing: a Responsible Approach to Bussiness. Greenleaf: Sheffield.

Engel, F., Blackwell, D., dan Miniard, W. (1994). Perilaku konsumen, Jilid I edisi keenam. Jakarta: Binarupa Aksara.

Ferdinand, A. (2002). Marketing Strategy Making : Proses dan Agenda Penelitian. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. I (No. I), hal 1-22.

Ferry, J. (2011). Profil Green Consumers Indonesia: Identifikasi Segmen dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Green Products. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol. 2 (No. 1), April 2011, hal 18-39.

Grant, J. (2007). The Green Marketing Manifesto. John Wiley & Sons, Ltd., West Sussex, England. Journal of Business Ethics, Vol. 29.

Griffin, J. (2005). Customer Loyalty : Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Alih bahasa : Dwi Kartini Yahya dan kawan kawan. Jakarta : Erlangga.

Haryadi, R. (2009). Pengaruh Green Marketing Terhadap Pilihan Konsumen Melalui Pendekatan Marketing Mix (Studi Kasus Pada The Body Shop Jakarta). Tesis, Semarang: Program Studi Magister Management-Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.


(22)

68

Universitas Kristen Maranatha Jubilee, E. (2010). Membangun Kantor Ramah Lingkungan Dengan Internet.

Jakarta : Elex Media Computindo.

Kasali, R. (2005). Sembilan Fenomena Bisnis, Managemet Student Society (MSS), FEUI official Site.

Kotler, Philip. (2009). Manajemen Pemasaran, Edisi 13. jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran, Analisa perencanaan, Implementasi dan control, Edisi Kesembilan, Jilid 1 dan jilid 2, Jakarta: Prehalindo, alih bahasa oleh Hendra Teguh S.E.,A.K., dan Ronny A. Rusli, S.E.

Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, jilid 1. Jakarta: PT Prenhallindo.

Michelli, J. (2006). The starbucks experience. United States: McGraw-Hill. Octoviani, A. (2011). Pengaruh Strategi Green Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 2 No. 1 September 2015 The Body Shop Jakarta.

Oliver, R. (1997). Satisfaction: A Behavioral Perspective on the Costumer. NewYork: McGraw-Hill

Polonsky, Michael Jay. (1994). An Introduction To Green Marketing. Electronic Green Journal .Vol 1 issue 2.

Peattie, K., & Crane, A. (2005). Green marketing: legend, myth, farce or

prophecy?. Qualitative Market Research: An International Journal, 8, 357-370.

Peter, J., Paul dan Olson., Jerry. (2014). Perilaku konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi 9, buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Rahmansyah, D. (2013). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian Ulang Produk pada Toko Tauko Medan. Universitas Sumatra Utara. Tjiptono, F. (2000). Prinsip & Dinamika Pemasaran. Edisi Pertama. Yogyakarta: J & J Learning.

Wibowo, B. (2002). Green Consumerism dan Green Marketing: Perkembangan Perilaku Konsumen dan Pendekatan Pemasaran. No. 6 Th XXXI Juni, hal 12-15.


(23)

69

http://www.academia.edu/8560372/pengaruh_green_marketing_terhadap_purchase_inten sion

https://id.wikipedia.org/wiki/Starbucks


(1)

64

Universitas Kristen Maranatha marketing teridiri pertanyaan P1-P13 menunjukan nilai masing-masing

faktor di atas 0,5 dan untuk faktor 2 yaitu varibael loyalitas pelanggan teridiri dari pertanyaan P14-P16 menunjukan nilai masing-masing faktor di atas 0,5, hal tersebut menunjukan bahwa item-item pernyataan pada varibael strategi green marketing dan varibael loyalitas pelanggan sudah memenuhi kriteria validitas. Hasil uji reliabilitas variabel strategi green

marketingdan variabel loyalitas pelanggansebesar 0,972 dan 0,903 nilai r berada >0,60 sehingga variabel strategi green marketing dan variabel loyalitas pelanggan sudah memenuhi kriteria reliabel. Hasil uji normalitas menunjukan bahwa besarnya nilai kolmogrov smirnov adalah 1,283 dengan nilai signifikansi 0,074 lebih dari atau 5% yaitu (0,074>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal. Hasil uji regresi linear sederhana menunjukan bahwa variabel strategi green

marketing berpengaruh positif terhadap variabel loyalitas pelanggan. Hasil

pengujian hipotesis menunjukan bahwa nilai signifikansi variabel strategi

green marketing sebesar 0,000<0,05, artinya strategi green marketing berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Sedangkan hasil uji koefesien determinasi menunjukan bahwa besarnya pengaruh variabel strategi green marketing dalam memberikan kontribusi pengaruh terhadap variabel loyalitas pelanggan yaitu sebsar 25,9%.


(2)

5.2 Implikasi Manajerial

Disarankan untuk Manajerial Starbucks Bandung dalam meningkatkan loyalitas pelanggan harus tetap memperhatikan strategi seperti salah satunya strategi green marketing yang diterapkan dengan berbagai pertimbangan seperti mempertimbangkan kembali harga produk yang dijual disesuaikan dengan kemampuan konsumen, sehingga responden yang mendukung program strategi green marketing akan tetap membeli produk Starbucks Bandung yang ramah lingkungan dengan harga yang realtif terjangkau.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan penelitian, yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya menggunakan satu faktor atau satu variabel independen saja yaitu strategi green marketing dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan.

2. Penelitian ini hanya terfokus pada satu subjek penelitian yaitu Starbucks Bandung. Padahal masih banyak subjek penelitian lain yang menerepakan strategi green marketing pada produknya.

5.2 Saran

Pada akhir bagian skripsi ini, penulis bermaksud untuk mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan. Saran-saran tersebut adalah:


(3)

66

Universitas Kristen Maranatha

1. Untuk Starbucks Bandung

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari strategi green marketing terhadap loyalitas pelanggan. Terlepas dari hasil tersebut, masih terdapat beberapa responden yang masih

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju, serta jika dilihat dari dimens- dimensi yang membentuk strategi green marketing menunjukan dimensi yang memiliki nilai terendah adalah dimensi green pricing.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya tidak terpaku hanya menggunakan satu faktor saja yaitu strategi green marketing seperti dalam penelitian ini, namun dapat menambah faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan.

b. Agar hasil penelitian ini dapat digunakan secara luas, maka untuk peneliti berikutnya diharapkan subjek penelitian tidak hanya terpaku pada Starbucks Bandung, namun dapat menggunakan beberapa perusahaan yang menerapkan strategi green marketing dalam menjual produknya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Allen, M. 2011. Green Marketing dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan

Pembelian Melalui Minat Membeli Produk Organik (Studi Pada Pelanggan Produk Organik di Kota Manado. Tesis S2, Malang:

Universitas Brawijaya.

American Marketing Asociate. (1975). Pengertian green marketing.

Angeline, M. 2015. Hubungan Green Marketing terhadap pilihan konsumen Asrianto, B. (2013). Green Marketing dan Corporate Social Responsibility

Pengaruhnya terhadap keputusan pembelian konsumen melalui minat membeli produk organic di FreshMart Kota Manado. Jurnal EMBA, Vol 1 (No.IV), hal 2117-2129.

Boztepe, A. (2012). Green marketing and Its Impact on Consumer Buying

Behavior. European Journal of Economic and Political Studies,

Turkey.

Charter, M. (1992). Greener marketing: a Responsible Approach to Bussiness. Greenleaf: Sheffield.

Engel, F., Blackwell, D., dan Miniard, W. (1994). Perilaku konsumen, Jilid I edisi keenam. Jakarta: Binarupa Aksara.

Ferdinand, A. (2002). Marketing Strategy Making : Proses dan Agenda Penelitian. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. I (No. I), hal 1-22.

Ferry, J. (2011). Profil Green Consumers Indonesia: Identifikasi Segmen dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Green Products. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol. 2 (No. 1), April 2011, hal 18-39.

Grant, J. (2007). The Green Marketing Manifesto. John Wiley & Sons, Ltd., West

Sussex, England. Journal of Business Ethics, Vol. 29.

Griffin, J. (2005). Customer Loyalty : Menumbuhkan dan Mempertahankan

Kesetiaan Pelanggan. Alih bahasa : Dwi Kartini Yahya dan kawan

kawan. Jakarta : Erlangga.

Haryadi, R. (2009). Pengaruh Green Marketing Terhadap Pilihan Konsumen

Melalui Pendekatan Marketing Mix (Studi Kasus Pada The Body Shop Jakarta). Tesis, Semarang: Program Studi Magister

Management-Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Heizer., Jay, dan Barry R. (2006). Operation Management, seventh edition, Prentice Hall: USA.


(5)

68

Universitas Kristen Maranatha Jubilee, E. (2010). Membangun Kantor Ramah Lingkungan Dengan Internet.

Jakarta : Elex Media Computindo.

Kasali, R. (2005). Sembilan Fenomena Bisnis, Managemet Student Society (MSS), FEUI official Site.

Kotler, Philip. (2009). Manajemen Pemasaran, Edisi 13. jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran, Analisa perencanaan,

Implementasi dan control, Edisi Kesembilan, Jilid 1 dan jilid 2,

Jakarta: Prehalindo, alih bahasa oleh Hendra Teguh S.E.,A.K., dan Ronny A. Rusli, S.E.

Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, jilid 1. Jakarta: PT Prenhallindo.

Michelli, J. (2006). The starbucks experience. United States: McGraw-Hill. Octoviani, A. (2011). Pengaruh Strategi Green Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 2 No. 1 September

2015 The Body Shop Jakarta.

Oliver, R. (1997). Satisfaction: A Behavioral Perspective on the Costumer.

NewYork: McGraw-Hill

Polonsky, Michael Jay. (1994). An Introduction To Green Marketing. Electronic

Green Journal .Vol 1 issue 2.

Peattie, K., & Crane, A. (2005). Green marketing: legend, myth, farce or

prophecy?. Qualitative Market Research: An International Journal, 8,

357-370.

Peter, J., Paul dan Olson., Jerry. (2014). Perilaku konsumen dan Strategi

Pemasaran. Edisi 9, buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Rahmansyah, D. (2013). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian

Ulang Produk pada Toko Tauko Medan. Universitas Sumatra Utara.

Tjiptono, F. (2000). Prinsip & Dinamika Pemasaran. Edisi Pertama. Yogyakarta: J & J Learning.

Wibowo, B. (2002). Green Consumerism dan Green Marketing: Perkembangan

Perilaku Konsumen dan Pendekatan Pemasaran. No. 6 Th XXXI Juni, hal 12-15.


(6)

http://www.academia.edu/8560372/pengaruh_green_marketing_terhadap_purchase_inten sion

https://id.wikipedia.org/wiki/Starbucks