Peningkatan minat dan prestasi belajar Sejarah dengan menggunakan model jigsaw pada siswa kelas X Kimia Industri SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS X KIMIA
INDUSTRI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Progam Studi Pendidikan Sejarah

Oleh
Clementina Ari Lastari
121314005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017


i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW
PADA SISWA KELAS X KIMIA INDUSTRI SMK N 2 DEPOK SLEMAN
YOGYAKARTA

Oleh

Pembimbing II

Drs. A. Kardiyat Wiharyanto, M.M

Tanggal, 6 Desember 2016


11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI
PENlNGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW
PADA SISWA KELAS X KIMIA INDUSTRI SMK N 2 DEPOK SLEMAN
YOGYAKARTA

Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Clementina Ari Lastari
-".,. 121314005
or";;:"

-

_

0;


Tehih dipertahaDkan nap~d.i

Panitia Penguji

,:";

pada ta~gl,

;-~.
.;' ;:

dan hal~t' aynid

:7' ••.

-:.

12 Januari 2017 .. ~
memenuhi syarat


,'""

.. / u:'~

_,

:; -~1'
.

.~
~

f

J" :. '

'/ .", Susunan Panitia Penguji

#w


;_.



....

:Nama lengkap'!!i=
Ketua

Tanda tangan

~

,.'

'ill '
;'

) IgnatlUsBondan Suratno, S.Pd.,M.Sl

~

.

SUh1ij ~

Sekretaris

: Dfa. Theresia

Anggota

: Drs:l'R7" Subflkti, .Nt:.Pq.

Anggota

: Drs. A. Kardiyat Wiharyanto, M.M.

Anggota


: Drs. S. Adisusilo J,R., M,Pd.

M.Pd .

111

i.k 2~
~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Kedua orangtuaku “Gregorius Joko Dwi Handono dan Florentina Ermi Wahyuni,
adikku Clara Destiana Palupi, sahabatku Astrid Magdalena, Laurencia Mayta,
Marselin Yuniarti yang senantiasa mendoakanku, menyemangatiku tiada henti.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


MOTTO
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan
kepadaku
(Filipi 3:14)
Berusaha melakukan yang terbaik disegala hal
(Ryeowook, SJ)
Tuhan selalu melihat usaha kita dan memberikan akhir yang indah
(Clementina Ari Lastari)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.


Yogyakarta, 31 Januari 2017
Penulis,

Clementina Ari Lastari

VI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dhanna:
Nama : Clementina Ari Lastari
NIM

:121314005

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dhanna, karya ilmiah saya yang berjudul:

."PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW
PADA SISWA KELAS X KIMIA INDUSTRI SMK N 2 DEPOK SLEMAN
YOGYAKARTA"

Dengan demikian, saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dhanna untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, dan
mempublikasikannya di internet untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis

Demikian pertanyaan ini, saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 31 Januari 2017

Yang menyatakan,

Clementina Ari Lastari

Vll


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS X KIMIA
INDUSTRI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA
Clementina Ari Lastari
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) minat belajar sejarah siswa
saat penerapan model pembelajaran Jigsaw dan (2) prestasi belajar sejarah siswa
setelah penerapan model pembelajaran Jigsaw.
Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
model Kurt Lewin yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas X Kimia Industri SMK Negeri 2 Depok
Sleman Yogyakarta yang melibatkan 32 siswa. Objek penelitian adalah minat,
prestasi dan model pembelajaran Jigsaw. Instrumen penelitian meliputi observasi,
kuisioner, tes dan wawancara. Data analis menggunakan presentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan: (1) minat belajar
siswa dilihat dari skor rata-rata keadaan awal 63,3, siklus I menjadi 75 dengan
peningkatan sebesar 11,7% dan pada siklus II menjadi 78,75 dengan peningkatan
dibandingkan dengan siklus I sebesar 3,75%. (2) prestasi belajar dilihat dari rata-rata
keadaan awal adalah 70,06, pada siklus I 72,09 dan pada siklus II 88,15. Dari segi
KKM 76, pada keadaan awal sebanyak 8 siswa (25%) tuntas, pada siklus I
meningkat 12 (38%) dan siklus II meningkat 30 (93,75).

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
INCREASING INTEREST AND ACHIEVEMENT IN STUDYING HISTORY
WITH MODEL JIGSAW IN CLASS X CHEMICAL INDUSTRY SMK
NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA
Clementina Ari Lastari
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2016

This research aims to improve (1) student’s interest in studying history
through the implementation of Jigsaw learning model and (2) student’s achievement
after the implementation of Jigsaw learning model.
The method used is Classroom Action Research (PTK) with a model of Kurt
Lewin covering planning, action, observation, and reflection. Subjects in this study
were students of class X Chemical Industry SMK Negeri 2 Depok Sleman
Yogyakarta involving 32 students. The research objects are interests, achievements,
and learning model of Jigsaw. The reaserch instrument include observation,
questionaries, test and interviews. Precentages is used to analyse the data.
The results showed there is an increase in: (1) the student’s interest of
learning seen from an average score of 63,3 as initial state, then the first cycle
increased to 75 with percentage of 11,7%, and the second cycle increased to 78,75
with percentage 3,75%. (2) the student’s achievement seen from the average of
initial state was 70.06, then the first cycle and the second cycle were 72.09 and
88.15. In terms of KKM 76, the initial state of 8 students (25%) were completed, in
the first cycle increased by 12 students (38%) and the second cycle, finally,
increased by 30 students (93.75%).

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“ Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Sejarah dengan Model Pembelajaran
Jigsaw pada Siswa Kelas X Kimia Industri SMK Negeri 2 Depok,

Sleman

Yogyakarta”
Skripsi ini dapat tersusun berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah memberikan dukungan
kepada penulis selama belajar di Program Studi Pendidikan Sejarah.
3. Bapak Drs. Y.R.Subakti, M.Pd.

selaku dosen pembimbing I yang telah

membimbing, meluangkan waktu, mengarahkan sampai skripsi ini selesai.
4. Bapak Drs. A. Kardiyat Wiharyanto,M. M. selaku dosen pembimbing II
yang telah membimbing menyusun skripsi.
5. Kepala sekolah SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta, beserta guru, dan
staf yang telah memberi ijin kepada penulis dalam melaksanakan penelitian
6. Seluruh siswa SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta Khusunya siswa
kelas X Kimia Industri.
7. Kedua orang tuaku Gregorius Joko Dwi Handono dan Florentina Ermi
Wahyuni serta adik tersayang Clara yang telah memberikan motivasi dan
doa.
x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Teman-teman angkatan 2012 Program Studi Pendidikan Sejarah dan temanteman seperjuangan yang telah mendukung
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempuma, oleh karena itu
bagi para pembaca, penulis megharapkan masukan berupa kritik dan saran yang
dapat membangun dan melengkapi skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang
membutuhan. Sekian dan terimakasih.

Yogyakarta, 31 Januari 2017
Penulis

Clementina Ari Lastari

Xl

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ii`
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................................vii
ABSTRAK .................................................................................................................viii
ABSTRAC .................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ...............................................................................................x
DAFTAR ISI ..............................................................................................................xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................vxii
DAFTAR DIAGRAM ................................................................................................xix
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................xx

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................6
C. Rumusan Masalah ...........................................................................................7
D. Pemecahan Masalah ........................................................................................7
E. Tujuan Penulisan .............................................................................................7
F. Manfaat Penelitian ...........................................................................................8
1. Manfaat bagi siswa ...................................................................................8
2. Manfaat bagi peneliti................................................................................8
3. Manfaat bagi guru ....................................................................................8
4. Manfaat bagi sekolah ...............................................................................8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................9
A. Belajar ............................................................................................................9
1. Pengertian Belajar ....................................................................................9
2. Ciri-Ciri Belajar .......................................................................................11
3. Tujuan Belajar ..........................................................................................12
4. Pembelajaran Sejarah ...............................................................................12
B. Pembelajaran Konstruktivisme ......................................................................14
1. Pengertian Konstruktivisme .....................................................................14
2. Pembelajaran Sejarah Berdasarkan Konstruktivisme ..............................16
C. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Sejarah ........................................18
1. Pendekatan Saintifik.................................................................................18
2. Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Sejarah ...........20
D. Minat ..............................................................................................................21
E. Pembelajaran Sejarah .....................................................................................24
F. Prestasi Belajar ...............................................................................................26

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Pengertian Prestasi Belajar .......................................................................26
2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ...........................................27
3. Hasil Belajar .............................................................................................27
G. Pembelajaran Kooperatif ................................................................................28
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif........................................................28
2. Karakteristik Pembelajaran Kooperarif....................................................30
3. Unsur- unsur Pembelajaran Kooperatif ....................................................32
4. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif .................................................32
H. Model Pembelajaran Jigsaw ...........................................................................34
1. Pengertian Model Pembelajaran Jigsaw...................................................34
2. Langkang-langkah Model Pembelajaran Jigsaw ......................................35
I. Penelitian yang Relevan .................................................................................37
J. Kerangka Berpikir ..........................................................................................39
K. Hipotesis.........................................................................................................41

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .............................................................42
A. Setting Penelitian ...........................................................................................42
1. Tempat Penelitian.....................................................................................42
2. Waktu Penelitian ......................................................................................42
3. Materi yang diteliti ...................................................................................42
B. Subjek Penelitian............................................................................................43
C. Objek Penelitian .............................................................................................43
D. Variabel-variabel Penelitian ...........................................................................43
E. Definisi Operasional Variabel ........................................................................43
F. Jenis Penelitian ...............................................................................................45

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................46
1. Observasi ..................................................................................................46
2. Dokumentasi ............................................................................................46
3. Tes ............................................................................................................46
4. Wawancara ...............................................................................................46
5. Kuisioner ..................................................................................................47
H. Instrument Pengumpulan Data .......................................................................47
1. Alat Pengumpulan Data ...........................................................................47
a. Observasi ............................................................................................47
b. Tes ......................................................................................................47
c. Kuisioner Minat .................................................................................47
2. Validitas dan Reliabilitas .........................................................................48
a. Validitas .............................................................................................48
b. Reliabilitas .........................................................................................49
I. Desain Penelitian ............................................................................................50
J. Siklus Penelitian .............................................................................................51
K. Teknik Analisis Data ......................................................................................53
L. Indikator Keberhasilan ...................................................................................56

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................57
A. Hasil penelitian...............................................................................................57
1. Keadaan Awal Belajar Siswa ...................................................................58
2. Deskripsi Siklus I .....................................................................................62
3. Deskripsi Siklus II ....................................................................................71
B. Komparasi ......................................................................................................77
1.

Komparasi Minat Belajar Sejarah ...........................................................77

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah .........................................................80
C. Pembahasan ....................................................................................................82

BAB V. KESIMPULAN ..........................................................................................86
A. Kesimpulan ....................................................................................................86
B. Saran ...............................................................................................................86

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................88
LAMPIRAN ...............................................................................................................91

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Keterangan Penilaian Acuan Patokan II ...................................................54
Tabel 2 : Analisis Tingkat Prestasi Belajar Siswa ...................................................54
Tabel 3 : Keterangan Penilaian Acuan Patokan II ...................................................55
Tabel 4 : Analisis Tingkat Minat Belajar Siswa ......................................................55
Tabel 5 : Indikator Keberhasilan ..............................................................................56
Tabel 6:

Hasil Observasi Pra Siklus ........................................................................58

Tabel 7 : Tingkat Minat Siswa Pra Siklus................................................................58
Tabel 8 : Kategorisasi Tingkat Minat Siswa Pra Siklus...........................................59
Tabel 9 : Tingkat Prestasi Siswa Pra Siklus ...............................................................60
Tabel 10 : Kategorisasi Tingkat Prestasi Siswa Pra Siklus ........................................61
Tabel 11 : Hasil Observasi Siklus I ............................................................................65
Tabel 12 : Tingkat Minat Siswa Siklus I....................................................................66
Tabel 13 : Kategorisasi Tingkat Minat Siswa Siklus I...............................................67
Tabel 14 : Tingkat Prestasi Siswa Siklus I .................................................................68
Tabel 15 : Kategorisasi Tingkat Prestasi Siswa Siklus I ............................................69
Tabel 16 : Hasil Observasi Siklus II ..........................................................................71
Tabel 17 : Tingkat Minat Siswa Siklus II ..................................................................72
Tabel 18 : Kategorisasi Tingkat Minat Siswa Siklus II .............................................73
Tabel 19 : Tingkat Prestasi Siswa Siklus II ...............................................................75
Tabel 20 : Kategorisasi Tingkat Prestasi Siswa Siklus II ..........................................76
Tabel 21 : Komparasi Minat Pra Siklus dan Siklus I ................................................77

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 22 : Komparasi Minat Siklus I dan Siklus II...................................................78
Tabel 23 : Perbandingan Minat Belajar .....................................................................79
Tabel 24 : Komparasi Prestasi Siswa Pra Siklus dan Siklus I ..................................80
Tabel 25 : Komparasi Prestasi Siswa Siklus I dan Siklus II .....................................81
Tabel 26 : Perbandingan Prestasi Belajar Sejarah.....................................................82

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Ilustrasi Tim Jigsaw ................................................................................35
Gambar 2 : Kerangka Berpikir ...................................................................................40
Gambar 3 : Desain Penelitian.....................................................................................50
Gambar 4 : Diagram Minat Pra Siklus .......................................................................60
Gambar 5 : Diagram Prestasi Pra Siklus ....................................................................62
Gambar 6: Diagram Minat Siklus I ............................................................................68
Gambar 7 : Diagram Prestasi Siklus I ........................................................................70
Gambar 8 : Diagram Minat Siklus 2 ..........................................................................74
Gambar 9 : Diagram Prestasi Siklus 2 .......................................................................76

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Izin Penelitian dari SMK Negeri 2 Depok .................................91
Lampiran 2: Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma ........................92
Lampiran 3: Silabus .................................................................................................93
Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................104
Lampiran 5: Kisi-Kisi Kuesioner .............................................................................114
Lampiran 6: Kuesioner .............................................................................................117
Lampiran 7: Wawancara Siswa ................................................................................119
Lampiran 8: Kisi-kisi soal ........................................................................................121
Lampiran 9: Soal ......................................................................................................125
Lampiran 10: Tes Hasil Uji Validitas Minat ............................................................137
Lampiran 11: Uji Validitas dan Reliabilitas Minat ....................................................139
Lampiran 12: Data Minat Siklus II ............................................................................142
Lampiran 13: Data Prestasi Siklus II .........................................................................143

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang
ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan
kepada tujuan dan proses terjadi melalui berbagai pengalaman. Rusman mengutip
pendapat dari Sudjana mengenai pengertian belajar. Menurut Sudjana, belajar
merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu.

1

Kegiatan

pembelajaran dilakukan oleh dua pelaku yaitu guru dan siswa.
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang bersifat kompleks dan
dinamis yang dilakukan oleh guru dan peserta didik dengan bantuan sumber
belajar serta dilaksanakan pada lingkungan pendidikan. Selain itu, proses belajar
mengajar merupakan inti dari proses pendidikan. Proses belajar mengajar
merupakan proses interaksi antara siswa dan guru. Dalam interaksi tersebut
dibutuhkan komponen- komponen yang sangat dibutuhkan yaitu tujuan yang akan
dicapai, materi pembelajaran, peserta didik, guru, metode yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar.2
Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran, terdapat
beberapa komponen yang dapat menunjang proses pembelajaran yaitu tujuan,
materi, pendekatan, strategi, model pembelajaran, metode mengajar dan evaluasi.
Setiap komponen saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain.

1

.Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Eds Kedua. PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010, hlm. 1.
2
Popi Sopianti., Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa, Bogor, Ghalia Indonesia, 2014,
hlm 44.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Proses belajar mengajar yang baik adalah berpusat pada siswa dan berfokus
pada diri siswa berupa pengalaman, latar belakang, bakat, minat, dan kebutuhan
siswa. Hal ini paling efektif dalam meningkatkan tingkat pembelajaran dan
prestasi bagi semua siswa. 3 Melalui proses pembelajaran dengan melibatkan
keaktifan siswa, guru berperan sebagai pendorong dan juga memonitoring siswa
agar siswa bisa aktif dalam proses pembelajaran.
Siswa memperoleh kesempatan untuk membangun pengetahuannya sendiri
sehingga mereka memperoleh pemahaman yang mendalam dan

dapat

meningkatkan kompetensi siswa. Seiring dengan tanggung jawab profesional
seorang guru dalam proses pembelajaran, maka dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran setiap guru dituntut untuk selalu menyiapkan bahan-bahan yang
berhubungan dengan proses pembelajaran yang akan berlangsung.4
Hal ini bertujuan agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif
dan efisien dan diharapkan materi yang diberikan bisa dikuasi oleh siswa. Apabila
siswa dapat menguasi materi yang diberikan maka akan terlihat pada hasil akhir
dan otomatis juga berpengaruh terhadap prestasi siswa.
Prestasi belajar yang tinggi merupakan salah satu indikator minat siswa
yang tinggi terhadap proses pembelajaran. Apabila siswa berminat pada proses
belajar mengajar, maka ia akan merasa puas dan minat tersebut terus ada maka
akan berpengaruh terhadap hasil akhirnya, begitu juga dengan pembelajaran, bila

3

E. Kosasih, Strategi dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013, Yrama Widya. Bandung,
2014, hlm.10.
4
Hamzah, B. Uno,Nurdin Mohamad., Belajar dengan Pendekatan Pailkem, 2011, Bumi Aksara,
Jakarta, hlm. 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

siswa minat terhadap materi atau pembelajaran tersebut maka akan berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa.5
Pada proses belajar mengajar sekarang ini, masih sering ditemukan
permasalahan di kelas terutama dalam pengelolaan kelas, keaktifan siswa yang
kurang. Hal ini dapat dilihat dengan aktifitas siswa di dalam kelas. Misalnya saat
guru menjelaskan materi banyak siswa yang tidak memperhatikan dan

asik

berkegiatan dengan teman sebelah, atau siswa tertidur karena bosan dengan
penyampaian guru. Maka untuk mengatasi hal itu guru harus kreatif sehingga bisa
menciptakan kelas yang kondusif dan menarik.
Sejarah merupakan mata pelajaran wajib di sekolah. Bila berbicara
mengenai sejarah, siswa sering berpikir bahwa sejarah hanya urusan guru sejarah
saja yang berminat pada sejarah karena pekerjaannya sebagai guru. Siswa kurang
begitu menyadari bahwa pembelajaran sejarah sangat penting bagi mereka. Oleh
sebab itu guru pertama-tama harus membuat siswa paham mengapa sejarah
penting untuk diajarkan di sekolah maupun di luar sekolah. 6
Pemahaman sejarah yang dilakukan di sekolah maupun luar sekolah,
merupakan dasar terbinanya identitas nasional yang merupakan salah satu modal
utama dalam membangun bangsa kita masa kini maupun di masa yang akan
datang. 7

Penelitian yang dilakukan oleh Yosefin juga menunjukkan bahwa

pelajaran sejarah menurut pandangan siswa merupakan pengetahuan yang tidak
menjamin masa depan mereka, siswa memandang mempelajari sejarah hanyalah
sia-sia sebab mereka hanya menceritakan masa lalu dan bersifat hafalan.
5

Popi Sopianti, op.cit., hlm. 33
I Gde Widja, Dasar-dasar Pengembangan Strategi Serta Metode Pengajaran Sejarah, Jakarta,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan , 1989, hlm. 7.
7
Ibid, hlm. 7.
6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

Kurang menariknya pelajaran sejarah kemungkinan bersumber pada
anggapan yang keliru tentang sejarah itu sendiri. 8 Dalam penyajiannya butuh
keterampilan sehingga siswa tertarik untuk menyimak pembelajaran. Dewasa ini
penyajian materi sejarah masih ada yang menggunakan metode ceramah selain itu
juga cara guru mengajar yang membosankan juga membuat minat dan prestasi
belajar siswa menjadi rendah.
Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari minat belajar yang tinggi.
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketetarikan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. 9 Salah satu meningkatkan minat belajar
dengan penggunaan model pembelajaran, dengan menggunakan model serta
metode pembalajaran yang menarik akan memicu minat siswa untuk belajar.
Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa minat

belajar siswa

tergolong cukup. Selain itu pada prestasi, dari jumlah siswa 32 hanya 25% siswa
yang mencapai KKM dan 75% siswa belum mencapai KKM. Upaya peningkatan
prestasi belajar sejarah siswa, salah satunya dengan menggunakan model
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang dipakai untuk memberikan
keterampilan dan keahlian guru supaya tujuan dari pembelajaran tersebut tercapai.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru karena di samping
guru harus memberikan materi dengan jelas dan runtut sesuai dengan peristiwa,
guru juga harus menggunakan model yang menyenangkan dan berpusat kepada
siswa, siswa yang berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Pada saat ini kurikulum yang digunakan di sekolah ialah kurikulum 2013,
dimana pada kurikulum 2013 ini harapannya siswa yang aktif dalam proses
8
9

Ibid, hlm 3.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2010,
hlm. 180.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

pembelajaran khusunya pembelajaran sejarah. Namun tidak semua model
pembelajaran bisa digunakan untuk mata pelajaran sejarah, maka guru harus
pintar memilih metode yang menekankan keaktifan siswa. Pembelajaran
kooperatif cocok digunakan dalam mata pelajaran sejarah, salah satunya model
kooperatif tipe Jigsaw.
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang berfokus kepada
kelompok-kelompok kecil. 10 Pembelajaran dengan berkelompok bisa saling
membantu satu sama lain dalam memahami materi yang diberikan selain itu siswa
dapat berbaur dengan yang lain karena kelompok yang dibentuk tidak monoton.
Pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe salah satunya adalah tipe Jigsaw.
Tipe ini sangat memudahkan siswa untuk bertukar informasi mengenai materi
yang didapat. Langkah-langkah tipe Jigsaw ini sangat mudah dan juga
menekankan pada keaktivan siswa. Setelah mendalami tipe ini peneliti
berkeinginan untuk menggunakan model Jigsaw dalam proses pembelajaran.
Penerapan model Jigsaw juga dilandasi pengalaman yang dilakukan oleh
Aulia Okta Vrigati pada tahun 2009 di SMP Negeri 8 Malang. Peneliti berhasil
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw dapat
meningkatkan prestasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar pada
siklus 1 sebesar 30,44 dan pada siklus 2 sebesar 37,46 dengan presentasi
peningkatan 23,06%.11
Pengalaman penelitian kedua dilakukan oleh Karmiyati pada tahun 2014 di
kelas VII D SMP N 1 Saden. Penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa

10

M. Tobroni, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik, Yogyakarta, Ar. Ruzz Media , 2015,
hlm 235.
11
Jurnal : http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=40946 diunduh selasa 14 juni
2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

pembelajaran model jigsaw dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar mata
pelajaran IPS. Hasil penelitian model Cooperative Learning Tipe Jigsaw dapat
meningkatkan prestasi belajar IPS apabila telah mencapai ketuntasan belajar
klasikal ≥ 80%, dengan ketuntasan individu ≥ 75%.

Hasil penelitian

menunjukkan metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw dapat meningkatkan
minat belajar siswa kelas VII D SMP N 1 Sanden Kabupaten Bantul. Peningkatan
minat ditunjukkan dari siswa yang minat belajar sangat baik sejumlah (35,71%)
menjadi (67,85%) pada akhir siklus II.

Metode Cooperative Learning Tipe

Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas VII D SMP N 1
Sanden Kabupaten Bantul. Prestasi belajar IPS siswa meningkat dari rata-rata
sebesar 70,21 pada tahap awal, 76,9 pada siklus I dan 80 pada siklus II. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan minat dan prestasi belajar dengan
menggunakan metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw.

12

Berdasarkan

penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Jigsaw dapat
meningkatkan minat dan prestasi belajar.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas terdapat beberapa identifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Metode ceramah yang membuat siswa bosan
2. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi
3. Minat belajar siswa rendah

12

Jurnal pendidikan: http://eprints.uny.ac.id/13615/ diunduh kamis 11 november 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan minat belajar
sejarah dikelas X SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta?
2. Apakah model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar
sejarah siswa kelas X SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta?

D. Pemecahan Masalah
Cara pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas
ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw dalam proses
pembelajaran sejarah. Karena melalui model pembelajaran tersebut melibatkan
siswa dalam proses pembelajaran sehingga diyakini dapat meningkatkan minat
dan prestasi belajar sejarah.

E. Tujuan Penulisan
Penelitian terhadap siswa-siswi kelas X SMK N 2 Depok Sleman bertujuan
untuk:
1. Meningkatkan minat belajar sejarah pada kelas X KI SMK Negeri 2
Depok, Sleman Yogyakarta menggunakan model Jigsaw
2. Meningkatan prestasi belajar sejarah kelas X KI SMK Negeri 2 Depok,
Sleman Yogyakarta menggunakan model Jigsaw

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi siswa
Manfaat bagi siswa dalam penerpan model pembelajaran Jigsaw ini
adalah untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran sejarah
2. Manfaat bagi peneliti
Manfaat bagi peneliti adalah untuk menambah pengetahuan peneliti
dalam menerapkan model pembelajaran Jigsaw pada mata pelajaran sejarah
dan untuk menambah pengalaman peneliti sebagai calon guru sejarah dalam
memilih model pembelajaran yang tepat.
3. Manfaat Bagi Guru
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif bagi guru sejarah dalam
memilih model pembelajaran yang efektif
4. Manfaat bagi sekolah
Manfaat bagi sekolah, menjadi sumbang saran bagi sekolah dalam rangka
perbaikan proses belajar mengajar di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu kata yang sudah tidak asing lagi di masyarakat namun,
banyak prespektif mengenai belajar menurut para ahli. Muhibin Syah mengutip
beberapa pendapat ahli mengenai arti belajar, diantaranya pendapat

Skinner

dalam bukunya yang berjudul Educational Psychology : The Teaching- Learning
Process, bahwa belajar merupakan suatu proses adaptasi yang berlangsung secara
progresif. Muhibin Syah juga mengutip pendapat Hintzman dalam bukunya The
Psycology of Learning berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan yang
terjadi dalam diri manusia yang disebabkan oleh pengalaman dan mempengaruhi
tingkah laku manusia tersebut. Menurut Wittig dalam bukunya Psychology
Learning mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relatif menetap yang
terjadi dalam segalam macam tingkah laku sebagai hasil pengalaman.10
Ada pula Siregar eveline yang mengutip pendapat Harold Spears dan Gagne
tentang arti belajar.

Harold Spears mengemukakan pengertian belajar dalam

prespektifnya yang lebih detail. Menurut Spears learning is to be observe, to read,
to imitate, to try something them selves, to listen, to follow direction (Belajar

10

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2008, hlm. 64-65

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu pada dirinya sendiri,
mendengar dan mengikuti aturan).11
Gagne pernah mengemukakan prespektifnya tentang belajar. Salah satu
definisi belajar yang cukup sederhana namun mudah diingat adalah yang
dikemukakan oleh Gagne :“ Learning is relatively permanent change in behavior
that result from past experience of purposeful instruction”. Belajar adalah suatu
perubahan perilaku yang relatif menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa
lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuan/direncanakan. Pengalaman yang
diperoleh individu dalam interaksinya dengan lingkungan, baik yang tidak
direncanakan maupun yang direncanakan, sehingga menghasilkan perubahan yang
bersifat relatif menetap.
Mengutip pendapat Hilgard dan Bower, belajar memiliki arti : 1) to gain
knowledge, comprehension, or mastery of trough experience or study ; 2) to fix in
the mind or mempy; memorize ; 3) to acquire trough experience; 4) to become in
forme of the find out.12 Berdasarkan definisi tersebut belajar memiliki pengertian
memperoleh pengetahuan atau menguasi pengetahuan melalui pengalaman,
mengingat, menguasi pengalaman dan mendapatkan informasi atau menemukan.
Crow & Crow dalam buku E. Kosasih mengartikan belajar sebagai kondisi
diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru.
Menurut Morgan, belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap
dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Pendapat Morgan ini hampir

11

Siregar Eveline, Nara Hartini, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor , Ghalia Indonesia, 2015,
hlm. 28.
12
H. Baharuddin. I. Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta, Ar-Ruzz
Media, 2015, hlm 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

sama dengan pendapat beberapa para ahli di atas yang pada intinya menyatakan
bahwa belajar merupakan proses yang bisa mengubah tingkah laku seseorang
disebabkan adanya reaksi terhadap suatu situasi tertentu atau adanya proses
internal yang terjadi di dalam diri seseorang. Perubahan tingkah laku sebagai hasil
belajar meliputi tiga domain,yaitu kognitif, afektif, dan psikimotor.13
Pada tahap kognitif, peserta didik dituntut untuk mengingat, memahami,
mengklarifikasi, dan menganalisis tentang apa yang telah dipelajari. Pada tahap
afektif setelah melalui tahap belajar, diharapkan siswa mampu menguasai tentang
sikap, minat serta nilai-nilai positif lainnya, seperti belajar saling menghomarti,
saling menghargai, dan lain sebagainya. Sedangkan pada tahap ketiga yang
bersifat psikomotor menekankan kepada tujuan agar siswa di samping mengerti,
memahami, tetapi juga harus mampu menguasai dan melakukan kecakapankecakapan keterampilan.
2. Ciri-Ciri Belajar
Terdapat 5 ciri-ciri belajar diungkapkan oleh Burhanuddin dan Wahyuni di
yaitu14:
a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku
b. Perubahan perilaku relatif permanen
c. Perubahan perilaku tidak harus segera dapat diamati pada saaat proses
belajar berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial
d. Perubahan perilaku merupakan hasil latihan atau pengalaman

13

Heri Rahyubi, Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik, Bandung, Nusa Media
2014, hlm. 5.
14
M. Tobroni, op.cit., hlm. 17.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan
3. Tujuan Belajar
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem
lingkungan belajar yang lebih kondusif. Sistem lingkungan belajar ini sendiri
terdiri atau akan dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan
saling mempengaruhi. Komponen-komponen itu misalnya tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai, materinya, guru dan siswa yang memainkan peranan serta
dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana dan pra
sarana belajar yang tersedia.15
4. Pembelajaran Sejarah
Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran wajib di sekolah khusunya
di Sekolah Menengah Atas. Sampai saat ini masih ada guru sejarah yang
menggunakan paradigma konvensional, paradigma konvensional yang dimaksud
yaitu guru menggunakan metode ceramah dan siswa tidak aktif dalam proses
pembelajaran. Guru hanya berceramah selama proses pembelajaran sementara
siswa hanya menjadi pendengar. Menggunakan paradigma yang seperti itu
membuat siswa merasa bosan terhadap mata pelajaran sejarah sehingga muncul
ketidaktertarikan siswa pada mata pelajaran sejarah.
Banyak

orang

yang

mengatakan

bahwa

mata

pelajaran

sejarah

membosankan dan hanya menghafal nama tokoh, tanggal, tempat dan waktu.
Namun, pada kenyataannya sejarah tidak hanya sekedar mempelajari nama tokoh
ataupun tanggal. Berdasarkan pengalaman, pada saat mempelajari sejarah banyak

15

Noer Rohma, Psikologi Pen didikan, Yogyakarta, Kalimedia, 2015, hlm. 176.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

nilai-nilai yang harusnya diterapkan dikehidupan sekarang maupun dimasa yang
akan datang, karena dalam sejarah masa lalu selalu berkaitan dengan masa
sekarang dan masa yang akan datang.
Pembelajaran sejarah sebagai sarana pendidikan bangsa terutama dalam
aplikasi sejarah normatif, Djoko Suryo merumuskan beberapa indikator terkait
dengan pembelajaran sejarah tersebut yaitu16:
1) Pembelajaran sejarah memiliki tujuan, substansi, dan sasaran pada segisegi yang bersifat normatif.
2) Nilai dan makna sejarah diarahkan pada kepentingan tujuan pendidikan
dari pada akademik atau ilmiah murni.
3) Aplikasi pembelajaran sejarah bersifat prakmatik, sehingga dimensi dan
substansi dipilih dan disesuaikan dengan tujuan, makna, dan nilai
pendidikan yang hendak dicapai yakni sesuai dengan tujuan pendidikan
4) Pembelajaran sejarah secara normatif harus relevan dengan tujuan
pendidikan nasional.
5) Pembelajaran sejarah harus memuat unsur pokok yaitu instruction,
intellectual training, dan pembelajaran moral bangsa dan civil society
yang demokratis dan bertanggung jawab pada masa depan bangsa.
6) Pembelajaran sejarah tidak hanya menyajikan pengetahuan fakta
pengalaman kolektif dari masa lampau, tetapi harus memberikan latihan
berpikir kritis dalam memetik makna dan nilai dari peristiwa sejarah
yang dipelajarinya.

16

Aman, Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah, Penerbit Ombak, Yogyakarta, 2011, hlm. 62-63.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

7) Interprestasi sejarah merupakan latihan berpikir secara intelektual kepada
para peserta didik dalam pembelajaran sejarah.
8) Pembelajaran sejarah berorientasi pada humanistic dan verstehen,
(understanding), meaning, historical consciousness bukan sekedar
pengetahuan kogitif dari pengetahuan dari bahan sejarah.
9) Nilai dan makna peristiwa kemanusiaan sebagai nilai-nilai universal di
samping nilai partikular.
10) Virtue, religiusitas dan keluhuran kemanusiaan universal dan nilai-nilai
patriotism, nasionalisme, dan kewarganegaraan, serta nilai-nilai
demokratis yang berwawasan nasional, penting dalam penyajian
pembelajaran sejarah.
11) Pembelajaran sejarah tidak saja mendasari pembentukan kecerdasan atau
intelektualitas, tetapi pembentukan martabat manusia yang tinggi.
12) Relevansi pembelajaran sejarah dengan orientasi pembangunana
nasional berwawasan kemanusiaan dan kebudayaan.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
sejarah memiliki peran penting dalam pembentukan nasionalisme bangsa dan juga
membuat siswa untuk berpikir kritis dalam setiap peristiwa sejarah.

B. Pembelajaran Konstruktivisme
1. Pengertian Konstruktivisme
Von Glasersfeld dalam Paul Suparno mengatakan bahwa konstruktivisme
adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri.17 Von Glasersfeld mengatakan bahwa
pengetahuan bukannya suatu tiruan dari kenyataan. Pengetahuan selalu
merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan
seseorang. Konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan adalah hasil
konstruksi manusia. Manusia merekonstruksi pengetahuannya melalui interaksi
dengan lingkungan, objek maupun pengalaman mereka.
Kontruktivisme memahami hakikat belajar sebagai kegiatan manusia
membangun atau menciptakan pengetahuan dengan cara mencoba memberi
makna pada pengetahuan sesuai pengalamannya. 18 Adapun menurut Tran Vui
dalam buku M. Thobroni menyebutkan bahwa kontruktivisme adalah suatu
filsafat
sendiri.

belajar
19

yang

dibangun

atas

pengalaman-pengalaman

Pembelajaran konstruktivisme merupakan teori yang menekan

pentingnya peran pembelajaran dalam membangun dan mentransformasikan
pengetahuan.
Pengetahuan tumbuh berkembang melalui pengalaman. Pemahaman
berkembang semakin dalam apabila selalu diuji dengan pengalaman baru.
Menurut piaget, manusia memiliki struktur pengetahuan dalam otaknya yang
masing –masing berisi informasi bermakna yang berbeda-beda. Pengalaman sama
bagi beberapa orang alam dimaknai berbeda oleh masing –masing individu dan

17

Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Yogyakarta, Penerbit Kanisus, 1997,
hlm. 18.
18
Baharudin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta,
2015, hlm. 163-164.
19
M. Tobroni, op.cit., hlm. 91.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

disimpan di dalam kotak yang berbeda. Setiap pengalaman baru dihubungkan
dengan kotak-kotak(struktur pengetahuan) dalam otak manusia.20
Struktur pengetahuan dikembangkan melalui dua cara yaitu asimilasi dan
akomodasi. Asimilasi maksudnya struktur pengetahuan baru dibangun atas dasar
struktur pengetahuan yang sudah ada. Akomodasi maksudnya struktur
pengetahuan yang sudah ada dimodifikasi untuk menampung dan menyesuaikan
pengalaman baru.
Tujuan pembelajaran dalam konstruktivisme ialah membangun pemahaman.
Pembelajaran sejarah dalam pandangan konstruktivisme adalah membantu siswa
untuk membangun konsep dengan kemampuannya sendiri melalui proses
internalisasi sehingga menciptakan konsep baru.
2. Pembelajaran Sejarah Berdasarkan Konstruktivisme
Telah diuraikan diatas, bahwa konstruktivisme adalah salah satu filsafat
pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi
(bentukan) kita sendiri.

21

Dalam proses belajar mengajar guru tidak secara

langsung memberikan seluruh pengetahuan kepada peserta didik namun peserta
didik harus membangun pengetahuan berdasarkan pengalaman masing-masing.
Pola pembinaan ilmu pengetahuan di sekolah merupaan suatu skema, yaitu
aktivitas mental yang digunakan oleh peserta didik sebagai bahan mentah bagi
proses renungan. Pikiran peserta didik tidak akan menghadapi kenyataan dalam
bentuk terasing dalam lingkungan sekitar. Pembelajaran sejarah berdasarkan

20

Tritanto Ibnu Badar Al-Tabani, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan
Kontekstual. Konsep Landasan dan Implementasi Pada Kurikulum 2013, Pendamedia Group,
Jakarta, 2014, hlm. 147.
21
Paul Suparno, op.cit., hlm.18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

konstruktivisme memubuat siswa berpikir secara kritis mengenai masalahmasalah yang ada di sekitarnya. Siswa dapat menggali informasi sebanyak
mungkin dari berbagai sumber, menganalisis masalah-masalah tersebut kemudian
membuat konsep pemahaman siswa sendiri dalam mempelajari sejarah.
Siswa dapat memanfaatkan pengetahuan serta pengalaman belajar yang
telah dialami untuk merekonstruksi pengetahuan yang baru dan bisa menarik
hubungan dengan kehidupan sehari-hari. Berikut ini prinsip-prinsip dalam
pembelajaran sejarah berdasarkan konstruktivisme.22
a. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri baik secara personal maupun
sosial;
b.

Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dan guru ke siswa, kecuali hanya
dengan keaktifan siswa itu sendiri untuk menalar;

c. Siswa aktif mengkonstruksi terus menerus sehingga selalu terjadi
perubahan konsep menuju ke konsep yang lebih rinci, lengkap, serta
sesuai dengan konsep ilmiah;
d. Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses
konstruksi sis

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan model pembelajaran Jigsaw terhadap kebiasaan belajar siswa dan hasil belajar Matematika materi statistika pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

0 0 313

Peningkatan partisipasi dan prestasi belajar sejarah dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI teknik pengolahan migas dan petrokimia di SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 0 2

Peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) siswa kelas X Teknik Pemesinan A SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta.

0 0 210

HUbungan antara kemandirian dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta.

1 7 115

Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa melalui pendekatan CTL model cooperative script kelas X SMAN 1 Sleman.

0 0 195

Pengaruh penerapan model pembelajaran Jigsaw terhadap kebiasaan belajar siswa dan hasil belajar Matematika materi statistika pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2

0 4 311

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran kooperatif metode jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri Kalongan Depok tahun ajaran 2012/2013.

0 1 225

Peningkatan minat dan prestasi belajar Sejarah dengan menggunakan model jigsaw pada siswa kelas X Kimia Industri SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta

0 1 167

Hubungan kultur keluarga dan kultur sekolah dengan minat siswa berwirausaha : studi kasus pada siswa kelas X SMK Negeri I Depok, Sleman.

0 1 161

Pengaruh tingkat pendidikan orang tua dan minat belajar terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas XI SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta tahun ajaran 2015 2016

0 2 149