Peranan Pengendalian Biaya Promosi Dalam Menunjang Peningkatan Penjualan (Studi Kasus Pada Mal Bandung Trade Centre).

(1)

ABSTRAK

PERANAN PENGENDALIAN BIAYA PROMOSI DALAM MENUNJANG PENINGKATAN PENJUALAN (STUDI KASUS PADA MAL BTC)

Kegiatan promosi merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan perusahaan dalam upaya meningkatkan penjualannya. Namun, biaya promosi yang harus dikeluarkan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan promosi ini tentu saja harus dikendalikan secara cermat sehingga bisa tercapai efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan promosi dan penjualan tersebut. Dengan adanya kebijakan promosi yang tepat diharapkan dapat disusun suatu pola penjualan yang baik, yang dapat menghemat biaya, waktu dan menjangkau seluruh potensi yang ada didalam perusahaan serta dapat tercapai tujuan perusahaan yaitu meningkatnya penjualan.

Penelitian dilakukan pada Mal BTC Bandung yang berlokasi di Jalan Dr. Djunjunan No.143-149 Bandung. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian biaya promosi dalam menunjang peningkatan penjualan yang dilakukan Mal Bandung Trade Centre dan (2) untuk mengetahui sejauh mana peranan biaya promosi dalam menunjang peningkatan penjualan.

Berdasarkan uraian di atas penulis mengajukan hipotesis ”Pengendalian biaya promosi berperan dalam menunjang peningkatan penjualan.” Untuk membuktkan hipotesis tersebut, penulis melakukan penelitian mengenai pengendalian biaya promosi pada Mal BTC.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data untuk memberikan gambaran keadaan perusahaan yang sebenarnya dan memperjelas masalah-masalah yang diteliti. Data yang diperlukan diperoleh melalui penelitian kepustakaan untuk memperoleh landasan teoritis yang digunakan sebagai bahan acuan dalam menganalisis data dan penelitian lapangan yang dilakukan dengan cara pengajuan kuesioner, wawancara, dan observasi. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai persentase jumlah jawaban kuesioner sebesar 91,82 % untuk variabel independen dan 86,87% untuk variabel dependen. Dari hasil persentase ini, dapat disimpulkan bahwa pengendalian biaya promosi pada Mal BTC berperan dalam menunjang peningkatan penjualan atau hipotesis yang diajukan penulis dapat diterima.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ...3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran ... 5

1.6 Metode Penelitian ...7

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Konsep tentang peranan ... 9

2.2 Pengendalian ... 9

2.2.1 Pengertian Pengendali ... 9

2.2.2 Rerangka Dasar Pengendalian ... 11


(3)

2.4 Pengertian Promosi ... 13

. 2.4.1 Rencana Aktivitas Promosi ... 16

2.4.2 Tujuan Promosi ...17

2.4.3 Penetapan Bauran Promosi ... 18

2.5 Alat-alat Promosi ... 22

2.5.1 Iklan (Advertising) ... 23

2.5.2 Promosi Penjualan (Sales Promotion) ... 27

2.5.3 Penjualan Perseorangan (Personal Selling) ... 28

2.5.4 Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relation and Publicity) ... 29

2.5.5 Pemasaran Langsung (Direct Marketing) ... 32

2.6 Biaya Promosi ... 33

2.7 Anggaran Biaya Promosi ... 36

2.7.1 Pengertian dan Karakteristik Anggaran ... 36

2.7.2 Fungsi Anggaran ... ... 37

2.7.3 Faktor-faktor dan Metode Anggaran Biaya Promosi ... 38

2.8 Pengendalian Biaya Promosi ... 41

2.8.1 Kendala-kendala dalam Pengendalian Biaya Promosi ... 44

2.9 Penjualan ... 45

2.9.1 Pengertian Penjualan ... 45

2.9.2 Macam-macam Penjualan ... 46

2.9.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan ... 47


(4)

2.10.1 Anggaran Penjualan ... 49

2.10.2 Standar Penjualan ... 51

2.11 Hubungan Biaya Promosi dengan Peningkatan Penjualan ... 53

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 57

3.1 Objek Penelitian ... 57

3.2 Metode Penelitian ... 57

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 58

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 60

3.2.3 Indikator Variabel dan Skala Pengukuran ... 61

3.2.4 Teknik Pengembangan Instrumen ... 64

3.2.5 Teknik Analisis Data ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 67

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 67

4.1.2 Aktivitas Perusahaan ... 68

4.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 68

4.1.4 Produk yang dihasilkan ... 91

4.2 Alasan dan Tujuan Melaksanakan Promosi ……….. 94

4.2.1 Alasan Melaksanakan Promosi ………. 94

4.2.2 Tujuan Melaksanakan Promosi ………. 95

4.3 Jenis-jenis Biaya Promosi ………. 96

4.4 Tujuan Pengendalian Biaya Promosi ……….. 98 4.5 Prinsip Penyusunan Anggaran Biaya Promosi yang Memadai …. 100


(5)

4.6 Proses Pengendalian Biaya Promosi yang Memadai ………. 102

4.6.1 Penetapan Anggaran Biaya Promosi ……….. 102

4.6.2 Realisasi Biaya Promosi Mal BTC ……… 110

4.6.3 Membandingkan Anggaran Biaya Promosi yang telah Ditetapkan dengan Realiasasinya ……… 114

4.6.4 Menetapkan Besarnya Penyimpangan yang Terjadi antara Biaya Promosi yang Dianggarkan ……… 116

4.6.5 Mengevaluasi Sebab-sebab Terjadinya Penyimpangan ……….. 117

4.6.6 Tindakan Koreksi ………. 122

4.7 Peningkatan Penjualan ……….. 123

4.8 Pengujian Hipotesis ……….. 129

4.8.1 Analisis Deskriptif ……… 129

4.8.2 Analisis Statistik ………... 130

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 132

5.1 Simpulan ... 132

5.2 Saran ... 138

DAFTAR PUSTAKA ... 141

LAMPIRAN ... 143


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2-1 : . Alat Komunikasi yang Umum ... 14

Tabel 3-1 : Indikator Varibel Bebas dan Skala Pengukuran ... 63

Tabel 3-2 : Interpretasi Hasil Perhitungan Persentase Kuesioner ... 67

Tabel 4-1 : Anggaran (Target) Biaya Promosi tahun 2004 ... 104

Tabel 4-2 : Anggaran (Target) Biaya Promosi tahun 2005 ...106

Tabel 4-3 : Realisasi Biaya Promosi tahun 2004 ... 111

Tabel 4-4 : Realisasi Biaya Promosi tahun 2005 ... 113

Tabel 4-5 : Anggaran dan Realisasi Biaya Promosi tahun 2004 ... 115

Tabel 4-6 : Anggaran dan Realisasi Biaya Promosi tahun 2005 ... 116

Tabel 4-7 : Anggaran Penjualan tahun 2004 dan tahun 2005 dalam unit ... 123

Tabel 4-8 : Realisasi Penjualan tahun 2004 dan tahun 2005 dalam unit ... 124

Tabel 4-9 : Anggaran Penjualan tahun 2004 dan tahun 2005 dalam rupiah ... 124

Tabel 4-10: Realisasi Penjualan tahun 2004 dan tahun 2005 dalam rupiah ... 125

Tabel 4-11 : Realisasi Biaya Promosi terhadap Biaya Promosi yang dianggarkan ... 125


(7)

Tabel 4-12 : Rata-rata Kontribusi setiap rupiah Anggaran Biaya

Promosi terhadap Anggaran Penjualan tahun 2004 ... 126 Tabel 4-13 : Rata-rata Kontribusi setiap rupiah Anggaran Biaya

Promosi terhadapAnggaran Penjualan tahun 2005 ... 127 Tabel 4-14 : Rata-rata Kontribusi setiap rupiah Biaya Promosi

terhadap Penjualan tahun 2004 ... 127 Tabel 4-15 : Rata-rata Kontribusi setiap rupiah Biaya Promosi


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2-1 : Elemen-elemen dalam Proses Komunikasi ... 14 Gambar 2-2 : Hubungan Pengendalian Biaya Promosi dengan

peningkatan Penjualan ... 56 Gambar 4-1 : Struktur Organisasi Mal Bandung Trade Centre ... 70


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Daftar Pertanyaan Kuesioner ... 143

Lampiran 2 : Hasil Jawaban Kuesioner ... 156

Lampiran 3 : Formulir Permintaan Promosi, Acara dan Design ... 162

Lampiran 4 : Formulir Kesediaan Menjadi Sponsor atau Donatur ... 163

Lampiran 5 : Formulir Surat Tanda Pemesanan di Pusat Pertokoan BTC ………. 164

Lampiran 6 : Standard Operating Prosedure - SOP Penanganan Sponsorship ……… 165

Lampiran 7 : Order Departement Acara Teh Botol Sosro Surprise Partyat BTC ……… ….. … 166

Lampiran 8 : Contoh Proposal Acara Kegiatan Promosi ……….. 167


(10)

Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Bandung, 01 November 2006

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Pimpinan Mal Bandung Trade Centre Di Tempat

Dengan hormat,

Dalam rangka penyelesaian tugas akhir Program Strata Satu (S1) Jurusan Akuntansi pada Universitas Kristen Maranatha, saya bermaksud mengadakan penelitian mengenai ”Peranan Pengendalian Biaya Promosi dalam Menunjang Peningkatan Penjualan.”

Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui peranan pengendalian biaya promosi dalam meningkatkan penjualan.

Agar penelitian ini dapat terlaksana, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner yang saya lampirkan bersama surat ini. Setelah kuesioner tersebut diisi, saya akan mengambil kembali kuesioner tersebut. Saya akan merahasiakan identitas Bapak/Ibu sebagai sumber data, jika Bapak/Ibu menghendakinya.

Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang Bapak/Ibu berikan.

Hormat saya, Peneliti


(11)

KUESIONER

”Peranan pengendalian biaya promosi dalam menunjang peningkatan penjualan”

(Studi kasus pada Mal Bandung Trade Centre)

A. Pertanyaan Umum Petunjuk pengisian:

Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe pilihan dan tipe isian. Pada tipe isian Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan isian pada tempat jawaban yang telah disediakan dengan singkat dan jelas. Dan pada tipe pilihan, Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan tanda silang (x) pada kotak jawaban yang dianggap tepat.

1. Nama : ... (Jika berkeberatan, boleh tidak diisi) 2. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita

3. Pendidikan formal : a. SLTP d. Sarjana/ S-1 b. SLTA e. Master/ S-2 c. Akademik f. ... 4. Jabatan : ...

5. Lama Bekerja : ...

B. Pertanyaan Khusus Petunjuk pengisian:

Dibawah ini terdapat pertanyaan-pertanyaan yang terdiri dari tipe pilihan dan tipe isian. Pada tipe pilihan Bapak/ Ibu dimohon untuk memberikan tanda check (v) pada kolom yang tersedia. Dan pada tipe isian, Bapak/ Ibu dimohon untuk memberikan jawaban secara singkat dan jelas pada tempat yang disediakan.


(12)

PERTANYAAN PILIHAN Variabel X

Independent Variable: Peranan pengendalian biaya promosi

NO PERTANYAAN YA RAGU-RAGU TIDAK

Proses pengendalian biaya promosi 1. Apakah perusahaan menyusun

anggaran biaya promosi sebagai standar perbandingan atau tolok ukur?

2. Apakah perusahaan

mengumpulkan dan mencatat biaya promosi yang sebenarnya terjadi?

3. Apakah perusahaan telah membuat laporan yang berisi hasil biaya promosi aktual serta anggaran biaya promosi dengan baik?

4. Apakah realisasi anggaran biaya promosi telah dicatat dengan benar?

5. Apakah perusahaan

membandingkan biaya promosi yang sebenarnya dengan anggaran biaya promosi yang telah ditetapkan?

6. Apakah perusahaan telah melakukan analisis variance/ analisis penyimpangan?

7. Apakah anggaran biaya promosi digunakan sebagai pedoman pengeluaran biaya promosi yang sesungguhnya?

8. Apakah anggaran biaya promosi digunakan sebagai pedoman


(13)

untuk mengetahui sebab-sebab penyimpangan yang terjadi? 9. Apakah dari analisis variance

tersebut dapat dijadikan dasar bagi manajer yang bersangkutan seperti manajer pemasaran atau manajer penjualan untuk mengambil tindakan koreksi yang perlu?

10. Apakah perusahaan melakukan tindak lanjut atas pengendalian untuk menilai efektivitas dan tindakan koreksi tersebut? 11. Apakah pengendalian yang

dilakukan terhadap kebijakan promosi yang ditetapkan meningkatkan efisiensi penggunaan dana yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan penjualan?

12. Apakah pihak yang berwenang dalam menganalisis sebab-sebab terjadinya penyimpangan menyelenggarakan catatan yang efisien dan efektif?

13. Jika ya, apakah catatan tersebut diperbolehkan untuk dilihat oleh semua pihak dalam perusahaan?

Prinsip penyusunan anggaran biaya promosi 14. Apakah perusahaan memiliki

struktur organisasi yang memuat secara jelas wewenang dan tanggung jawab?

15. Apakah perusahaan mempunyai struktur organisasi secara tertulis?Jika ya, lampirkan struktur organisasi.


(14)

16. Apakah setiap bagian yang ada dalam struktur organisasi dikepalai oleh kepala bagian? 17. Apakah perusahaan menetapkan

secara tegas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian?

18. Apakah perusahaan mempunyai bagian khusus yang menangani proses penyusunan anggaran biaya promosi?

19. Apakah anggaran biaya promosi yang disusun berdasarkan standar patokan tertentu?

20. Apakah anggaran biaya promosi yang disusun berdasarkan pedoman penyusunan anggaran yang telah ditetapkan?

21. Apakah dalam penyusunan anggaran biaya promosi selalu disesuaikan dengan sasaran yang telah ditetapkan?

22. Apakah dalam penyusunan anggaran biaya promosi melibatkan semua manajer? 23. Apakah direktur utama ikut serta

dalam penyusunan anggaran biaya promosi?

24. Apakah setiap bagian dalam perusahaan diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam penyusunan anggaran biaya promosi?

25. Apakah setiap manajer menyusun dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran biaya promosi untuk


(15)

organisasi dibawahnya?

26. Apakah ada partisipasi manajer lainnya dalam menyusun anggaran biaya promosi?

27. Apakah anggaran biaya promosi yang disahkan didasarkan pada pertimbangan manajer tingkat atas?

28. Apakah anggaran biaya promosi yang telah disahkan tersebut didistribusikan pada setiap bagian dalam organisasi di bawahnya dan dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan anggaran? 29. Apakah perusahaan melakukan penggolongan rekening yang sama antara anggaran biaya promosi dengan realisasi yang akan dicatat oleh akuntan? 30. Apakah transaksi yang ada,

dicatat, diikhtisarkan, ke dalam perkiraan masing-masing? 31. Apakah pencatatan akuntansi

terhadap transaksi akan memberikan realisasi dari anggaran?

32. Apakah transaksi yang ada benar dan dinilai dengan pantas? 33. Apakah laporan yang disajikan

dapat dibuat sesuai dengan penentuan tingkat pertanggungjawaban dari bagian atau individu dalam perusahaan? 34. Apakah penyusunan anggaran biaya promosi menggunakan data nominal yang berasal dari bagian akuntansi?


(16)

35. Apakah penetapan besarnya biaya promosi dalam anggaran disesuaikan dengan kebijakan yang telah ditetapkan?

36. Apakah anggaran biaya promosi yang telah tersusun dikomunikasikan agar semua pelaksana dapat mengetahui dan melaksanakannya?

37. Apakah anggaran biaya promosi yang telah disetujui didistribusikan kepada bagian organisasi di bawahnya dan disajikan pedoman pelaksanaan kegiatan promosi?

38. Apakah anggaran biaya promosi yang telah disusun merupakan hasil kesepakatan bersama sesuai dengan kondisi lingkungan dan daya beli konsumen?

39. Apakah pimpinan bersikap realitis dalam menentukan sasaran yang akan dicapai dalam suatu anggaran biaya promosi? 40. Apakah perusahaan menetapkan

periode anggaran biaya promosi untuk jangka waktu satu tahun? 41. Apakah setiap anggaran biaya

promosi dibuat terpisah setiap bulan?

42. Apakah anggaran biaya promosi bersifat fleksibel sehingga manajer dapat mengambil keputusan pada kondisi tertentu yang terjadi diluar rencana? 43. Apakah setiap bagian

diperkenankan mengajukan usulan perubahan apabila terjadi


(17)

perubahan pada anggaran biaya promosi?

44. Apakah usulan perubahan tersebut dapat diajukan setiap waktu?

45. Apakah anggaran biaya promosi yang telah ditetapkan dapat memotivasi para karyawan dalam mencapai target dalam penjualan?

46. Apakah dalam penyusunan anggaran biaya promosi dapat diukur prestasi kerja pelaksana? 47. Apakah ada evaluasi atas hasil

yang dicapai dibandingkan dengan anggaran?

Tujuan pengendalian biaya promosi Pekerjaan dapat berjalan lancar 48. Apakah dengan adanya

pengendalian biaya promosi setiap kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan dapat berjalan dengan lancar?

49. Apakah tidak ada hambatan dari segi dana dalam pelaksanaan kegiatan promosi karena adanya pengendalian biaya promosi?

Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pegawai 50. Apakah tidak pernah terjadi

kesalahan dalam pencatatan atau pengalokasian biaya promosi oleh bagian akuntansi?

51. Apakah kesalahan pencatatan atau pengalokasian biaya promosi dapat segera diketahui


(18)

dan diperbaiki?

52. Apakah biaya promosi yang digunakan tidak melebihi anggaran biaya promosi yang ditetapkan?

Mencegah agar tidak terulang kembali kesalahan yang sama atau timbul masalah-masalah baru

53. Apakah kesalahan pencatatan atau pengalokasian biaya promosi sering terulang kembali?

54. Apakah dengan pengendalian biaya promosi maka kesalahan dalam penggunaan biaya promosi yang melebihi anggaran tidak terulang kembali?

55. Apakah manajemen mengevaluasi anggaran biaya promosi?

Penggunaan anggaran promosi yang telah ditetapkan dalam planning terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang telah ditentukan

56. Apakah anggaran biaya promosi yang telah ditetapkan digunakan untuk tujuan peningkatan penjualan?

57. Apakah anggaran biaya promosi yang ditetapkan hanya digunakan untuk kegiatan promosi?

58. Apakah anggaran biaya promosi yang telah ditetapkan oleh manajemen sering dilanggar oleh pelaksana anggaran tersebut?

Pelaksanaan biaya promosi sesuai dengan program seperti yang telah ditentukan dalam planning

59. Apakah biaya promosi yang dikeluarkan sesuai atau tidak


(19)

melebihi anggaran biaya promosi yang direncanakan? 60. Apakah biaya promosi yang

dikeluarkan benar-benar dipergunakan untuk kegiatan promosi yang telah ditentukan dalam rencana?

61. Apakah ada sejumlah biaya promosi yang dipergunakan selain untuk kegiatan promosi?

Mengetahui hasil pekerjaan, dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam rencana

62. Apakah dengan adanya kegiatan promosi yang dilakukan, perusahaan berhasil meningkatkan penjualan? 63. Apakah dengan adanya promosi,

hasil penjualan meningkat melebihi target yang diharapkan?

64. Apakah dengan adanya kegiatan promosi, hasil penjualan relatif konstan?

Pelaksanaan kerja sesuai dengan prosedur dan kebijaksanaan yang telah ditentukan

65. Apakah pengalokasian biaya promosi yang dilakukan oleh bagian akuntansi sesuai dengan prosedur dan kebijaksanaan yang telah ditentukan oleh perusahaan?

66. Apakah pelaksanaan kegiatan promosi selama satu tahun terakhir ini sesuai dengan prosedur dan kebijaksanaan yang telah ditentukan perusahaan?


(20)

Variabel Y

Dependent Variable: Peningkatan penjualan

NO PERTANYAAN YA RAGU-RAGU TIDAK

Peningkatan Penjualan

1. Apakah dana yang disediakan untuk biaya promosi besarnya relatif konstan tiap tahun? 2. Apakah kebijakan promosi yang

diambil harus selalu mengacu pada tujuan untuk meningkatkan penjualan?

3. Apakah perusahaan mempunyai tujuan promosi yang lebih spesifik selain tujuan umum untuk meningkatkan penjualan? 4. Apakah kegiatan promosi yang

dilaksanakan perusahaan dari tahun ke tahun selalu berbeda? Jika ya, bagaimana bentuk kegiatan promosi yang dilaksanakan agar dapat meningkatkan penjualan? 5. Apakah penetapan biaya

promosi mempunyai dampak yang berarti pada peningkatan penjualan?

6. Apakah perusahaan mengalami peningkatan dalam pengeluaran biaya promosi selama 2 tahun terakhir ini? Jika ya, berapa persen peningkatan biaya promosi tiap tahun?

7. Jika tidak, apakah dengan penurunan biaya promosi setiap tahunnya diikuti dengan peningkatan penjualan yang diperoleh tiap tahunnya?


(21)

8. Apakah kontribusi biaya promosi terus meningkat terhadap penjualan?

9. Apakah dengan peningkatan biaya promosi yang dikeluarkan diikuti pula dengan peningkatan penjualan?

10. Apakah penjualan mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya? Jika ya, berapa persen peningkatan penjualan tiap tahunnya?

11. Apakah dengan dikeluarkannya biaya promosi, anggaran penjualan dapat tercapai?

12. Apakah perusahaan menetapkan target penjualan yang akan dicapai untuk suatu tahun anggaran tertentu?

13. Apakah perusahaan melakukan kegiatan promosi untuk mencapai target penjualan yang telah ditargetkan?

PERTANYAAN ISIAN

1. Apakah tujuan dilakukannya pengendalian biaya promosi di perusahaan? ... ... 2. Faktor apa yang dipertimbangkan dalam menetapkan besarnya anggaran biaya promosi?

... ...


(22)

3. Siapa saja yang ikut berperan dalam menetapkan dan menyusun anggaran biaya promosi di dalam perusahaan?

... ... 4. Siapa saja yang dapat mengajukan usulan perubahan anggaran biaya promosi yang telah ditetapkan?

... ... 5. Masalah atau penyimpangan-penyimpangan apa saja yang ditemui dalam pengendalian biaya promosi dan penjualan?

... ... 6. Bagaimana mekanisme penyusunan anggaran promosi yang dilakukan? ... ... 7. Apakah ukuran keberhasilan pengendalian biaya promosi?

... ... 8. Departemen apa yang bertanggung jawab atas semua catatan dan pelaporan akuntansi perusahaan dan dikepalai oleh siapa?

... ... Nama dan Jabatan... 9. Bagaimana cara perusahaan menetapkan target biaya promosi yang akan dikeluarkan?

... ... 10. Kegiatan promosi apa saja yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan penjualan ?

... ...


(23)

HASIL JAWABAN KUESIONER Variabel Independen

(Peranan Pengendalian Biaya Promosi)

Jawaban Responden Jumlah Jawaban No

Pertanyaan A B C D E F G H I J Y R T Total 1

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10 0 0 10

2

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10 0 0 10

3

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10 0 0 10

4

Y R R Y R Y Y Y Y Y 7 3 0 10

5

Y Y Y Y R Y Y Y Y Y 9 1 0 10

6

Y Y R Y R Y Y Y Y Y 8 2 0 10

7

Y Y T Y Y Y Y Y Y Y 9 0 1 10

8

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10 0 0 10

9

Y R R R R Y Y Y Y Y 6 4 0 10

10

Y T Y R R Y Y Y Y Y 7 2 1 10

11

Y R Y R Y Y Y Y Y Y 8 2 0 10

12

Y Y R R Y Y Y Y Y Y 8 2 0 10

13

T T T R T T T T T T 0 1 9 10

14

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10 0 0 10

15

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10 0 0 10

16

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10 0 0 10

17

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10 0 0 10

18

Y T Y Y Y Y Y Y Y Y 9 0 1 10

19

Y Y Y R Y Y Y Y Y Y 9 1 0 10

20


(24)

Jawaban Responden Jumlah Jawaban No

Pertanyaan A B C D E F G H I J Y R T Total

21

Y Y T Y R Y Y Y Y Y 8 1 1 10

22

T Y T R R T T T T T 0 2 8 10

23

Y Y Y T Y Y Y Y Y Y 9 0 1 10

24

T T T T Y T T T T T 1 0 9 10

25

Y T R Y T Y Y Y Y Y 7 1 2 10

26

Y T Y R Y Y Y Y Y Y 8 1 1 10

27

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10 0 0 10

28

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10 0 0 10

29

T T R R R R Y R T R 1 6 3 10

30

Y Y R Y R Y Y Y Y Y 8 2 0 10

31

Y Y T Y Y Y Y R Y Y 8 1 1 10

32

Y T R R Y Y Y Y Y Y 7 2 1 10

33

Y Y Y Y R Y Y Y Y Y 9 1 0 10

34

Y Y T R R Y Y Y Y Y 7 2 1 10

35

Y T Y Y Y Y Y Y Y Y 9 0 1 10

36

Y Y R Y Y Y Y Y Y Y 9 1 0 10

37

Y T Y Y R Y Y Y Y Y 8 1 1 10

38

Y Y Y Y R Y Y Y Y Y 9 1 0 10

39

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10 0 0 10

40

Y Y Y Y R Y Y Y Y Y 9 1 0 10

41

Y T Y Y R Y Y Y Y Y 8 1 1 10

42

R Y Y Y Y R Y R R Y 6 4 0 10

43

Y T Y Y Y Y Y Y Y Y 9 0 1 10

44


(25)

No Jawaban Responden Jumlah Jawaban

Total

Pertanyaan A B C D E F G H I J Y R T

45

Y T R Y Y Y Y Y T T 6 1 3 10

46

Y Y T Y R Y R Y Y Y 7 2 1 10

47

Y Y Y Y R Y Y Y Y Y 9 1 0 10

48

Y T R Y Y Y Y Y Y Y 8 1 1 10

49

Y Y T R Y Y Y Y Y Y 8 1 1 10

50

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10 0 0 10

51

Y T T R Y Y R Y Y Y 6 2 2 10

52

T Y R R Y Y Y T Y T 5 2 3 10

53

T Y R R R R T T R T 1 4 5 10

54

Y T Y R R T T R T T 2 3 5 10

55

Y Y Y Y R Y Y Y Y Y 9 1 0 10

56

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10 0 0 10

57

T Y T Y Y Y T Y T T 5 0 5 10

58

T T Y R Y T T T T T 2 1 7 10

59

Y T Y R Y T Y T Y R 5 2 3 10

60

Y T T Y Y Y Y Y Y Y 8 0 2 10

61

Y T T Y T Y Y T T T 4 0 6 10

62

Y Y Y Y Y Y Y Y R R 8 2 0 10

63

T T R R R Y Y Y Y Y 5 3 2 10

64

Y Y Y Y R R Y R R Y 6 4 0 10

65

Y T R Y R Y R Y Y Y 6 3 1 10

66

Y Y R Y R Y Y Y Y Y 8 2 0 10


(26)

Variabel Dependen (Peningkatan Penjualan)

Jawaban Responden Jumlah Jawaban No

Pertanyaan A B C D E F G H I J Y R T Total 1

Y Y Y R Y Y Y R Y Y 8 2 0 10

2

T Y T Y R T T T Y T 3 1 6 10

3

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10 0 0 10

4

T T R Y Y T T T T T 2 1 7 10

5

Y Y Y Y R Y Y Y Y Y 9 1 0 10

6

T T T Y R Y Y Y Y Y 6 1 3 10

7

Y R R R R R R R Y R 1 8 1 10

8

Y T R R R Y Y Y Y Y 6 3 1 10

9

R Y Y R Y Y Y Y R Y 7 3 0 10

10

R R R R Y Y Y Y Y Y 6 4 0 10

11

Y Y R R Y Y Y Y Y Y 8 2 0 10

12

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10 0 0 10

13

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10 0 0 10


(27)

Jumlah Jawaban Kuesioner Variabel Independen

Kriteria Jawaban

Variabel

Independen Score Total

Ya 477 2 954

Ragu-ragu 85 1 85

Tidak 98 0 0

Total 1039

Jumlah Jawaban Kuesioner Variabel Dependen

Kriteria Jawaban

Variabel

Dependen Score Total

Ya 86 2 172

Ragu-ragu 26 1 26

Tidak 18 0 0


(28)

Jumlah Keseluruhan Jawaban Kuesioner

Jumlah Jawaban Variabel

Ya Ragu-ragu Tidak

Total

Independen 954 85 0 1039

Dependen 172 26 0 198


(29)

(30)

(31)

(32)

(33)

(34)

(35)

(36)

(37)

(38)

(39)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yunita Verawaty NRP : 0251073

Menyatakan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir atau Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.Serta apabila di kemudian hari diketahui pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar dan pembatalan ijazah yang telah dikeluarkan.Demikian pernyataan saya.

Bandung, Februari 2007 Yang menyatakan,


(40)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini mal merupakan suatu tempat yang bukan hanya dapat dijadikan sebagai tempat berbelanja saja, tetapi juga merupakan suatu tempat bergaul baik bagi kawula muda, orang tua hingga anak-anak yang dinilai cukup elit. Hal ini menjadi suatu peluang bagi usahawan Indonesia atau para pemilik modal untuk membangun mal. Kini perkembangan usaha ini menjadi sangat pesat dan dapat dikatakan sebagai suatu usaha yang kompetitif dan terbuka, terbukti dengan semakin banyaknya mal-mal yang muncul terutama dikota-kota besar termasuk juga di kota Bandung sebagai ibukota Jawa Barat. Dengan makin banyaknya mal-mal ini tentunya berdampak pada persaingan dari masing-masing mal tersebut. Persaingan ini secara tidak langsung akan memaksa pengelola mal untuk membuat promosi yang cocok, agar dapat menarik minat para konsumen.

Ditengah-tengah menjamurnya bisnis mal ini, Mal Bandung Trade Center merupakan salah satu mal yang strategis yang terletak di dekat pintu tol Pasteur, merupakan jalur keluar masuknya kendaraan baik yang menuju kota Bandung maupun keluar kota Bandung. Mal BTC ini merupakan salah satu pusat perbelanjaan terlengkap yang memiliki fasilitas pendukung seperti pusat mode dan fashion, game centre, computer centre, salon kecantikan, serta foodcourt yang menyediakan berbagai macam makanan dan minuman dengan menu yang menarik dari mancanegara, dan sebagainya.


(41)

Didukung oleh letaknya yang strategis, Mal BTC pun melakukan kegiatan promosi dalam rangka menarik minat para konsumen atau yang mereka namakan tenant (penyewa) serta meningkatkan jumlah pengunjung. Mal BTC ini memiliki dua konsumen, yaitu tenant (penyewa) dan konsumen yang membeli produk-produk para tenant.

Dengan makin banyaknya mal-mal yang ada, maka tingkat persaingan antar mal tersebut makin tinggi. Ditengah ketatnya persaingan itu pula, perusahaan atau pengelola harus tetap menjaga kestabilan dan bahkan meningkatkan penjualannya. Oleh sebab itu perusahaan harus mempertahankan tenant atau konsumen yang ada dan juga menarik calon tenant yang potensial agar mau membuka usahanya di Mal BTC serta konsumen agar bersedia berbelanja ditempat para tenant. Perusahaan perlu mengantisipasi situasi ini dan salah satu alternatifnya ialah dengan mengelola aktivitas pemasarannya secara efisien dan efektif.

Salah satu bauran pemasaran yang mempunyai peranan penting adalah kegiatan promosi. Promosi merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran untuk memberikan informasi tentang keistimewaan, manfaat dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya untuk mengubah sikap ataupun mendorong orang untuk membeli.

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun bagus dan murahnya suatu produk, bila konsumen


(42)

belum pernah mendengar produk tersebut dan tidak yakin produk itu akan bermanfaat bagi mereka, maka mereka tidak akan membeli produk tersebut.

Dalam promosi dikenal dengan lima alat yaitu: (1) advertising, (2) personal selling, (3) sales promotion, (4) public relation, (5) direct marketing.

Semua alat ini akan berhasil apabila perusahaan dapat menentukan alat yang tepat atau kombinasi yang baik dari alat-alat promosi ini. Oleh karena itu perusahaan harus mengadakan perencanaan dan pengendalian biaya promosi yang tepat, agar dengan biaya promosi yang telah dikeluarkan diharapkan produk-produk yang dijual para tenant atau dipasarkan tersebut dapat dikenal dan disukai masyarakat, sehingga dapat memperluas pangsa pasar yang akhirnya mempengaruhi volume penjualan dan meningkatkan laba bagi perusahaan.

Perusahaan yang akan diteliti yaitu Mal Bandung Trade Centre (PT. Bandung Inti Graha). Dalam kegiatannya perusahaan atau Mal BTC tersebut juga melakukan kegiatan promosi. Apa yang dilakukan perusahaan atau Mal BTC dalam mempromosikan produknya guna mempertahankan dan meningkatkan penjualannya, membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan mengambil judul:

“Peranan Pengendalian Biaya Promosi Dalam Menunjang Peningkatan Penjualan.”

1.2 Identifikasi Masalah

Atas dasar latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:


(43)

a. Bagaimana pelaksanaan pengendalian biaya promosi dalam menunjang peningkatan penjualan yang dilakukan Mal Bandung Trade Centre?

b. Sejauh mana peranan biaya promosi dalam menunjang peningkatan penjualan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian biaya promosi dalam menunjang peningkatan penjualan yang dilakukan Mal Bandung Trade Centre.

b. Untuk mengetahui sejauh mana peranan biaya promosi dalam menunjang peningkatan penjualan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat bagi: 1. Penulis, diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam

menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Universitas Kristen Maranatha. Penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan praktik, khususnya mengenai bagaimana dan sejauh mana pelaksanaan pengendalian biaya promosi dalam menunjang peningkatan penjualan pada perusahaan properti.


(44)

2. Perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan kegiatan promosi sehingga penjualan dapat ditingkatkan.

3. Masyarakat umum, terutama di lingkungan Universitas Kristen Maranatha, diharapkan hasil penelitian yang amat terbatas ini dapat bermanfaat sebagai penambah pengetahuan terapan atas pengetahuan yang telah diperoleh dibangku kuliah.

1.5 Rerangka Pemikiran

Dengan semakin banyaknya mal-mal yang hadir di kota Bandung, maka persaingan antar mal makin ketat. Persaingan tersebut secara tidak langsung akan memaksa perusahaan atau para pengelola mal untuk membuat promosi yang cocok, agar dapat menarik minat tenant untuk membuka usaha di Mal BTC serta mendorong konsumen untuk membeli produk ditempat para tenant. Pengelola mal tidak hanya tinggal diam menunggu konsumen untuk datang membeli produk-produk yang dijual para tenant, melainkan perlu dilakukan tindakan-tindakan promosi yang tepat, serta media yang digunakan juga perlu diperhitungkan agar efisien dan efektif. Promosi ini penting dilakukan perusahaan. Karena promosi merupakan alat komunikasi yang berperan untuk menyampaikan informasi mengenai suatu produk kepada konsumen guna mepengaruhi sikap dan perilaku konsumen, agar mereka tertarik untuk mencoba dan membeli produk yang dipromosikan tersebut. Dengan terjadinya pembelian berarti perusahaan memperoleh pendapatan berupa hasil dari penjualan produk yang ditawarkan.


(45)

Promosi merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan perusahaan dalam upaya meningkatkan penjualannya. Adapun definisi dari promosi menurut Stanton (1994, 456) adalah:

“Promotion is the element in an organization’s marketing mix that serves to inform, persuade, and remind the market of product and/or the organizing seling it, in hopes of influencing the recipients’ feelings, beliefs, or behaviour.”

Walaupun terdapat banyak mal-mal, tetapi masing-masing mal tersebut mempunyai kebijakan promosi yang berbeda-beda sesuai dengan skala dan jenis perusahaan. Biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan promosi ini tentu saja harus direncanakan dan dikendalikan secara cermat sehingga bisa tercapai efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan promosi dan penjualan tersebut. Dengan adanya kebijakan promosi yang tepat diharapkan dapat disusun suatu pola penjualan yang baik, yang dapat menghemat biaya, waktu dan menjangkau seluruh potensi yang ada didalam perusahaan. Adapun alat pengendali biaya yang baik ini berupa anggaran atau standar. Dengan demikian maka diharapkan tujuan perusahaan dapat dicapai.

Berdasarkan pemikiran di atas, penulis dapat menarik suatu hipotesis bahwa: “Pengendalian biaya promosi berperan dalam menunjang peningkatan penjualan.”


(46)

1.6 Metodologi Penelitian

Dalam menyusun skripsi ini, penulis melakukan pendekatan studi kasus dengan metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode yang menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan dan kemudian menganalisis data tersebut.

Data-data yang dikumpulkan dalam melakukan penelitian ini adalah: 1. Data Primer merupakan data utama yang diperoleh penulis dari perusahaan

yang diteliti.

2. Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh penulis dari literatur-literatur yang relevan dengan topik yang sedang diteliti.

Teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:

1. Penelitian lapangan yang bertujuan untuk memperoleh data primer dan penelitian ini dilaksanakan di lokasi perusahaan dengan cara:

a. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan pihak-phak yang berwenang dalam menangani biaya promosi.

b. Observasi, yaitu mengamati secara langsung sumber data yang dianalisis dan pelaksanaan dari penggunaan biaya promosi.

c. Kuesioner, yaitu metode pengumpulan data dimana penulis membuat pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Penelitian kepustakaan, bertujuan untuk memperoleh data sekunder yang dikumpulkan melalui penelaahan literatur yang relevan serta sumber-sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti.


(47)

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada Mal Bandung Trade Centre (BTC) yang merupakan salah satu proyek PT. Bandung Inti Graha, berlokasi di Jl. Dr. Djunjunan No.143-149 Bandung. Penelitian dilaksanakan sejak bulan November hingga selesai.


(48)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan pengendalian biaya promosi dalam menunjang peningkatan penjualan, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pengendalian biaya promosi pada Mal BTC secara garis besar dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Menetapkan anggaran biaya promosi

Pada Mal BTC, anggaran biaya promosi disusun oleh A&P Manager dan Finance. Anggaran biaya promosi tersebut besarnya sesuai dengan kegiatan promosi apa yang akan dilaksanakan. Kemudian formulir anggaran yang telah disusun tersebut di serahkan kepada General Manager dan Dewan Direksi untuk disetujui dan ditetapkan. Bila telah disetujui, maka anggaran tersebut diserahkan kembali kepada A&P Manager dan Finance untuk dilaksanakan. Tetapi bila ditolak, maka anggaran tersebut dikembalikan kepada A&P Manager dan Finance untuk dianalisa biaya-biaya mana yang dapat ditekan agar tidak terjadi pemborosan, dan jika sudah disetujui maka maka formulir anggaran tersebut akan menjadi formulir anggaran final.


(49)

b. Membandingkan realisasi dengan anggaran yang ditetapkan.

Setelah anggaran biaya promosi dilaksanakan, maka harus dilakukan pengukuran terhadap pelaksanaan tersebut. Caranya yaitu dengan melakukan perbandingan antara anggaran biaya promosi dengan realisasi biaya promosi untuk mengetahui efektif tidaknya biaya promosi yang dikeluarkan.

c. Menetapkan besarnya penyimpangan yang terjadi antara biaya promosi yang dianggarkan.

Perusahaan menetapkan toleransi penyimpangan anggaran biaya promosi yang terjadi sebesar 10% dari anggaran. Bila terjadi penyimpangan >10% maka penyimpangan tersebut dianggap tidak wajar dan bila <10% maka penyimpangan mendekati anggaran yang ditetapkan.

d. Mengevaluasi Sebab-sebab Terjadinya Penyimpangan

Dalam melakukan pengendalian biaya promosi ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu:

1. Apakah biaya promosi yang sebenarnya sama dengan yang dianggarkan?

2. Apakah biaya promosi telah digunakan secara efektif untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan?

Perusahaan melakukan pengukuran terhadap pelaksanaan yang sebenarnya dengan cara membandingkan antara pelaksanaan dengan anggaran yang telah ditetapkan dan menganalisis selisih yang terjadi berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi perusahaan. Batas wajar penyimpangan


(50)

yaitu tidak melebihi 10% dari anggaran biaya promosi yang telah ditetapkan. Adapun penyimpangan yang terjadi pada tahun 2004 sebesar 12,5% yang melampaui batas wajar yang ditetapkan perusahaan. Namun pada tahun 2005, penyimpangan tersebut masih dianggap wajar karena sebesar 7,55% tidak melebihi 10%. Pada tahun 2004 terjadi karena kegiatan promosi yang dilaksanakan kurang bervariasi serta banyak muncul pesaing sejenis.

2. Pengendalian biaya promosi berperan dalam menunjang peningkatan penjualan yang dapat diketahui berdasarkan tercapainya tujuan pengendalian biaya promosi, yaitu:

a. Pekerjaan dapat berjalan lancar.

Dengan adanya pengendalian biaya promosi, maka kegiatan promosi seperti pelaksanaan event-event, menjadi sponsor, dan

sebagainya dapat berjalan dengan lancar. Karena biaya promosi yang telah dianggarkan untuk kegiatan-kegiatan promosi tersebut, benar-benar digunakan untuk kegiatan promosi yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan di Mal BTC. Seperti terdapat peningkatan penjualan dari

tahun 2004 ke tahun 2005 sebesar 39,29%.

b. Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pegawai.

Kesalahan yang dibuat oleh bagian keuangan, seperti kesalahan pengalokasian biaya promosi, pembebanan biaya promosi yang terlalu besar dapat segera diatasi atau diperbaiki.


(51)

c. Mencegah agar tidak terulang kembali kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan baru.

Kesalahan dalam pencatatan dan pengalokasian biaya promosi tidak terulang kembali. Kemudian penggunaan biaya promosi yang melebihi anggaran atau terdapat jumlah anggaran yang tidak digunakan oleh bagian promosi seperti tahun-tahun sebelumnya tidak terulang kembali. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4-6, pada tahun 2004 terdapat jumlah anggaran yang tidak dipergunakan sebesar Rp 50.000.000, jumlah ini lebih besar dibanding jumlah di tahun 2005, selisih tersebut jika dihitung dalam persentase ialah sebesar 12,5%, sedangkan batas kewajarannya adalah 10%. Oleh karena itu, pada tahun 2004 terdapat penyimpangan. Tetapi di tahun 2005, tidak lagi terjadi penyimpangan karena selisih tersebut jika dihitung dalam persentase ialah 7,55%. Nilai persentase ini masih berada pada batas wajar. Dengan demikian, dengan adanya pengendalian biaya promosi penyimpangan–penyimpangan pada anggaran biaya promosi dapat diperkecil atau tidak terulang kembali.

d. Penggunaan anggaran promosi yang telah ditetapkan dalam planning terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang telah ditentukan.

Pengendalian biaya promosi digunakan agar anggaran biaya promosi yang telah dirancang oleh bagian promosi dan keuangan Mal BTC digunakan seefektif dan seefisien mungkin, terarah kepada sasaran atau

tujuannya yaitu untuk meningkatkan penjualan di Mal BTC. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4-9 dan 4-10, terdapat peningkatan penjualan dari tahun


(52)

2004 ke tahun 2005, baik untuk nilai penjualan yang terealisasi maupun yang dianggarkan.

e. Pelaksanaan biaya promosi sesuai dengan program (fase atau tingkat pelaksanaan) seperti yang telah ditentukan dalam planning.

Biaya promosi yang digunakan sesuai dengan kegiatan promosi yang telah direncanakan. Biaya yang dikeluarkan tersebut tidak melebihi dari anggaran biaya promosi yang telah disusun dan disesuaikan dengan

keuangan perusahaan, sehingga tidak membuat defisit pada keuangan Mal BTC. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4-1 hingga 4-4, bahwa jenis-jenis biaya-biaya yang dikeluarkan atau yang terealisasi baik pada tahun 2004 dan 2004 sesuai dengan biaya-biaya yang dianggarkan pada tahun 2004 dan 2005 dan jumlah yang dianggarkan masih lebih besar

dibanding dengan yang terealisasi.

f. Mengetahui hasil pekerjaan, dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam rencana (standar) dan sebagai tambahan.

Dengan adanya pengendalian biaya promosi, maka Mal BTC dapat mengetahui kegiatan promosi yang dikeluarkan menggunakan seluruh biaya promosi yang dianggarkan atau tidak. Bagian promosi dan keuangan membandingkan hasil kegiatan promosi, apakah dengan kegiatan itu hasilnya sebanding dengan biaya yang dikeluarkan, yaitu terjadi peningkatan penjualan. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4-12 hingga 4-15, pada tahun 2004 setiap rupiah biaya promosi yang dianggarkan menghasilkan Rp 0,16 anggaran penjualan dan pada realisasinya


(53)

meningkat setiap rupiah biaya promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan menghasilkan Rp 0,19 penjualan. Sedangkan pada tahun 2005 setiap rupiah biaya promosi yang dianggarkan menghasilkan Rp 0,23 anggaran penjualan dan pada realisasinya meningkat menjadi setiap rupiah biaya promosi yang dikeluarkan perusahaan menghasilkan Rp 0,26 penjualan. Berdasarkan hal tersebut, maka Mal BTC berhasil dalam kegiatan promosinya, karena tujuannya berhasil tercapai yaitu meningkatkan penjualan, walaupun peningkatannya tidak terlalu besar.

g. Pelaksanaan kerja sesuai dengan prosedur dan kebijaksanaan yang telah ditentukan.

Dengan adanya pengendalian biaya promosi, maka pengalokasian biaya promosi oleh bagian akuntansi sesuai dengan prosedur dan kebijaksanaan Mal BTC. Dalam hal pelaksanaan kegiatan promosi, bagian

promosi harus melaksanakannya sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang telah dibuat oleh Mal BTC.

3. Kelemahan-kelemahan yang ada:

a. Kegiatan promosi yang dilaksanakan Mal BTC tidak berbeda dari tahun ke tahun atau kurang adanya variasi kegiatan promosi dari tahun ke tahun.

b. Adanya selisih anggaran biaya promosi dengan realisasi biaya promosi yang cukup besar pada bulan-bulan tertentu pada tahun 2004, karena performa kinerja pada tahun 2004 tersebut bagian A&P serta Keuangan dinilai kurang begitu gencar melakukan kegiatan promosi.


(54)

Misalnya dalam hal pemasangan iklan untuk memberikan informasi mengenai event yang akan diselenggarakan, lebih banyak dipasang di lingkungan internal Mal BTC saja, sehingga tidak semua orang tahu tentang event yang akan dilaksanakan oleh Mal BTC. Padahal biaya yang dianggarkan untuk pemasangan iklan tersebut cukup besar.

c. Iklan tentang event yang akan diselenggarakan tidak banyak terdengar keluar BTC, karena terfokus hanya pada pihak-pihak yang diajak bekerjasama saja. Seperti event lomba mewarnai, pihak yang dihubungi hanya beberapa sekolah saja. Hal ini menimbulkan kesan tertutup untuk umum.

d. Media elektronik yang digunakan hanya media lokal, oleh karena itu konsumen dari luar kota Bandung kurang mengenalnya.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian dan menganalisis peranan pengendalian biaya promosi dalam menunjang peningkatan penjualan pada Mal BTC, maka saran yang dapat penulis berikan sebagai masukan bagi pihak perusahaan antara lain:

1. Kegiatan promosi yang dilakukan Mal BTC sebaiknya lebih bervariasi lagi dari tahun ke tahun, sehingga dapat menarik minat konsumen dan calon tenant yang datang ke Mal untuk berbelanja dan menyewa tempat di Mal BTC.


(55)

2. Kinerja Manager A&P serta Finance harus ditingkatkan dalam mengelola anggaran, karena adanya penurunan nilai penyimpangan anggaran biaya promosi dari tahun 2004 ke tahun 2005 yaitu dari 12,5% menjadi 7,55%. Diharapkan dengan kinerja yang seperti itu, anggaran yang telah dipersiapkan untuk kegiatan promosi bulan atau tahun berikutnya dapat terealisasi dengan baik. Contohnya seperti anggaran untuk biaya pemasangan iklan,dan lain-lain.

3. Event merupakan salah satu alat promosi yang digunakan Mal BTC untuk meningkatkan penjualan, oleh karena itu dalam setiap event yang diselenggarakan sebaiknya disisipkan tentang fasilitas yang tersedia di Mal BTC. Sehingga Event tersebut bisa benar-benar digunakan sebagai sarana promosi. Event yang diselenggarakan itu juga sebaiknya diperuntukkan untuk umum, bukan untuk pihak-pihak tertentu saja.

4. Sebaiknya Mal BTC dapat selalu melakukan evaluasi mengenai kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan dan biaya-biaya promosi apa saja yang sudah terealisasi. Apakah kegiatan promosi tersebut berdampak positif bagi peningkatan penjualan atau penyewaan tempat di Mal BTC atau tidak. Apakah biaya yang dianggarkan tersebut terlalu sedikit atau tidak. Hasil evaluasi tersebut dapat berguna sebagai arah untuk melaksanakan kegiatan promosi berikutnya, sehingga dapat lebih meningkatkan penjualan atau penyewaan.


(56)

5. Media elektronik yang digunakan sebaiknya lebih luas jangkaunya. Sehingga konsumen dari luar kota dapat mengenal, berbelanja ataupun menyewa tempat di Mal BTC.


(57)

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus, 1996. Anggaran Perusahaan: Pendekatan Kuantitatif Buku 1. Yogyakarta: BPFE

Champion, Dean J. 1981. Basic Statistics for Social Research. 2nd edition. New York: Mac Millan Publishing Co.

FASB. 1985. “Elements of Financial Statements.” Statement of Financial Accounting Concepts No.6.

Horngren, Charles T., & George Foster. 2000. Cost Accounting: A Manajerial Emphasis. 10th edition. New Jersey: Englewood Cliffs.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Cetakan ke-4. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 1991. Prinsip Akuntansi Indonesia. Jakarta: Percetakan Negara RI.

Kommaruddin. 1994. Ensiklopedia Manajemen. Edisi 1. Jakarta: Bumi Aksara.

Kottler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Jilid 2. Mengelola Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Prehallindo.

Kottler, Philip and Gary Armstrong 2001. “Principle of Marketing.” 6th edition. New Jersey: Englewood Cliffs Prentice Hall Inc. Edisi Bahasa Indonesia. Dialihbahasakan oleh Alexander Sindoro. Dasar-dasar Pemasaran Jilid 2. Jakarta: Prehallindo.

Kottler, Philip. 2000, “Principle Of Marketing.” Sixth Edition. New Jersey: Englewood Cliffs,Prentice Hall Inc.

Lamb, dkk. 2001. Pemasaran Buku 2. Dialihbahasakan oleh David Octarevia. Jakarta: Salemba Empat.

Madura, Jeff, 2001. Pengantar Bisnis Jilid 2. Dialihbahasakan oleh Saroyini W.R. Salib. Jakarta: Salemba Empat.

Mc. Carthy, E. Jerome. 1994. “Basic Marketing.”10th edition. USA: Richard D, Irwin Ltd.


(58)

Mulyadi. 1992. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.

Munandar, M. 1995. Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.

Nazir, Mohammad. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Schmidgall, Raymond S. 1990 Managerial Accounting. 2nd edition. Harrison Road: Educational Institute of the American Hotel & Motel Association. Stanley, Richard E. 1982. Promotion: Advertising, Publicity, Personal Selling, Sales Promotion. 2nd edition. Engelwood Cliffs: New Jersey Prentice Hall.

Stanton, William J and Charles futrell. 1994. Fundamental Of Marketing. 10th edition. Singapore: Me. Graw Hill Book Co.

Swastha, Basu. 2001.Manajemen Penjualan. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.

Usry, Milton F. and Lawrence H. Hammer. 1995. "Cost Accounting: Planning and Controlling.” 10th edition. Cincinnati, Ohio: South Western Publishing Co. Dialihbahasakan oleh Alfonsus Sirait. 1999. Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian. Edisi 10. Jakarta: Erlangga.

Welsch, dkk. 1998. Budgeting: Profit, Planning, and Control. Dialihbahasakan: Purwatiningsih, SE,MBA, Maudy Warouw, SE,Ak. 1996. Anggaran: Perencanaan, Pengendalian, dan Laba. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat. Willson, James O. and John B. Campbell. 1994. "Controllership: The Work of Managerial Accountant." Los Angeles. California: John Wisey and Sons, Inc. Dialihbahasakan oleh Tjintjin Fenix Tjendera. 1997. Controllership:


(1)

meningkat setiap rupiah biaya promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan menghasilkan Rp 0,19 penjualan. Sedangkan pada tahun 2005 setiap rupiah biaya promosi yang dianggarkan menghasilkan Rp 0,23 anggaran penjualan dan pada realisasinya meningkat menjadi setiap rupiah biaya promosi yang dikeluarkan perusahaan menghasilkan Rp 0,26 penjualan. Berdasarkan hal tersebut, maka Mal BTC berhasil dalam kegiatan promosinya, karena tujuannya berhasil tercapai yaitu meningkatkan penjualan, walaupun peningkatannya tidak terlalu besar.

g. Pelaksanaan kerja sesuai dengan prosedur dan kebijaksanaan yang telah ditentukan.

Dengan adanya pengendalian biaya promosi, maka pengalokasian biaya promosi oleh bagian akuntansi sesuai dengan prosedur dan kebijaksanaan Mal BTC. Dalam hal pelaksanaan kegiatan promosi, bagian

promosi harus melaksanakannya sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang telah dibuat oleh Mal BTC.

3. Kelemahan-kelemahan yang ada:

a. Kegiatan promosi yang dilaksanakan Mal BTC tidak berbeda dari tahun ke tahun atau kurang adanya variasi kegiatan promosi dari tahun ke tahun.

b. Adanya selisih anggaran biaya promosi dengan realisasi biaya promosi yang cukup besar pada bulan-bulan tertentu pada tahun 2004, karena performa kinerja pada tahun 2004 tersebut bagian A&P serta


(2)

Misalnya dalam hal pemasangan iklan untuk memberikan informasi mengenai event yang akan diselenggarakan, lebih banyak dipasang di lingkungan internal Mal BTC saja, sehingga tidak semua orang tahu tentang event yang akan dilaksanakan oleh Mal BTC. Padahal biaya yang dianggarkan untuk pemasangan iklan tersebut cukup besar.

c. Iklan tentang event yang akan diselenggarakan tidak banyak terdengar keluar BTC, karena terfokus hanya pada pihak-pihak yang diajak bekerjasama saja. Seperti event lomba mewarnai, pihak yang dihubungi hanya beberapa sekolah saja. Hal ini menimbulkan kesan tertutup untuk umum.

d. Media elektronik yang digunakan hanya media lokal, oleh karena itu konsumen dari luar kota Bandung kurang mengenalnya.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian dan menganalisis peranan pengendalian biaya promosi dalam menunjang peningkatan penjualan pada Mal BTC, maka saran yang dapat penulis berikan sebagai masukan bagi pihak perusahaan antara lain:

1. Kegiatan promosi yang dilakukan Mal BTC sebaiknya lebih bervariasi lagi dari tahun ke tahun, sehingga dapat menarik minat konsumen dan calon tenant yang datang ke Mal untuk berbelanja dan menyewa tempat di Mal BTC.

Universitas Kristen Maranatha 138


(3)

2. Kinerja Manager A&P serta Finance harus ditingkatkan dalam mengelola anggaran, karena adanya penurunan nilai penyimpangan anggaran biaya promosi dari tahun 2004 ke tahun 2005 yaitu dari 12,5% menjadi 7,55%. Diharapkan dengan kinerja yang seperti itu, anggaran yang telah dipersiapkan untuk kegiatan promosi bulan atau tahun berikutnya dapat terealisasi dengan baik. Contohnya seperti anggaran untuk biaya pemasangan iklan,dan lain-lain.

3. Event merupakan salah satu alat promosi yang digunakan Mal BTC

untuk meningkatkan penjualan, oleh karena itu dalam setiap event yang diselenggarakan sebaiknya disisipkan tentang fasilitas yang tersedia di Mal BTC. Sehingga Event tersebut bisa benar-benar digunakan sebagai sarana promosi. Event yang diselenggarakan itu juga sebaiknya diperuntukkan untuk umum, bukan untuk pihak-pihak tertentu saja.

4. Sebaiknya Mal BTC dapat selalu melakukan evaluasi mengenai kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan dan biaya-biaya promosi apa saja yang sudah terealisasi. Apakah kegiatan promosi tersebut berdampak positif bagi peningkatan penjualan atau penyewaan tempat di Mal BTC atau tidak. Apakah biaya yang dianggarkan tersebut terlalu sedikit atau tidak. Hasil evaluasi tersebut dapat berguna sebagai arah untuk melaksanakan kegiatan promosi berikutnya, sehingga dapat lebih meningkatkan penjualan atau penyewaan.


(4)

5. Media elektronik yang digunakan sebaiknya lebih luas jangkaunya. Sehingga konsumen dari luar kota dapat mengenal, berbelanja ataupun menyewa tempat di Mal BTC.

Universitas Kristen Maranatha 140


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus, 1996. Anggaran Perusahaan: Pendekatan Kuantitatif Buku 1. Yogyakarta: BPFE

Champion, Dean J. 1981. Basic Statistics for Social Research. 2nd edition. New York: Mac Millan Publishing Co.

FASB. 1985. “Elements of Financial Statements.” Statement of Financial Accounting Concepts No.6.

Horngren, Charles T., & George Foster. 2000. Cost Accounting: A Manajerial Emphasis. 10th edition. New Jersey: Englewood Cliffs.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Cetakan ke-4. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 1991. Prinsip Akuntansi Indonesia. Jakarta: Percetakan Negara RI.

Kommaruddin. 1994. Ensiklopedia Manajemen. Edisi 1. Jakarta: Bumi Aksara.

Kottler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Jilid 2. Mengelola Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Prehallindo.

Kottler, Philip and Gary Armstrong 2001. “Principle of Marketing.” 6th edition. New Jersey: Englewood Cliffs Prentice Hall Inc. Edisi Bahasa Indonesia. Dialihbahasakan oleh Alexander Sindoro. Dasar-dasar Pemasaran Jilid 2. Jakarta: Prehallindo.

Kottler, Philip. 2000, “Principle Of Marketing.” Sixth Edition. New Jersey: Englewood Cliffs,Prentice Hall Inc.

Lamb, dkk. 2001. Pemasaran Buku 2. Dialihbahasakan oleh David Octarevia. Jakarta: Salemba Empat.

Madura, Jeff, 2001. Pengantar Bisnis Jilid 2. Dialihbahasakan oleh Saroyini W.R. Salib. Jakarta: Salemba Empat.

Mc. Carthy, E. Jerome. 1994. “Basic Marketing.”10th edition. USA: Richard D, Irwin Ltd.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

142

Mulyadi. 1992. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.

Munandar, M. 1995. Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.

Nazir, Mohammad. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Schmidgall, Raymond S. 1990 Managerial Accounting. 2nd edition. Harrison Road: Educational Institute of the American Hotel & Motel Association. Stanley, Richard E. 1982. Promotion: Advertising, Publicity, Personal Selling, Sales Promotion. 2nd edition. Engelwood Cliffs: New Jersey Prentice Hall.

Stanton, William J and Charles futrell. 1994. Fundamental Of Marketing. 10th edition. Singapore: Me. Graw Hill Book Co.

Swastha, Basu. 2001.Manajemen Penjualan. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.

Usry, Milton F. and Lawrence H. Hammer. 1995. "Cost Accounting: Planning and Controlling.” 10th edition. Cincinnati, Ohio: South Western Publishing Co. Dialihbahasakan oleh Alfonsus Sirait. 1999. Akuntansi Biaya:

Perencanaan dan Pengendalian. Edisi 10. Jakarta: Erlangga.

Welsch, dkk. 1998. Budgeting: Profit, Planning, and Control. Dialihbahasakan: Purwatiningsih, SE,MBA, Maudy Warouw, SE,Ak. 1996. Anggaran: Perencanaan, Pengendalian, dan Laba. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat. Willson, James O. and John B. Campbell. 1994. "Controllership: The Work of Managerial Accountant." Los Angeles. California: John Wisey and Sons, Inc. Dialihbahasakan oleh Tjintjin Fenix Tjendera. 1997. Controllership: