Usulan Pengendalian Persediaan untuk Menghadapi Fluktuasi Permintaan serta Meminimumkan Biaya Persediaan di PT "X" Bandung.

(1)

ABSTRAK

.

PT X adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha manufaktur bijih plastik High Density Polyethylene (HDPE), plastik kantong dan plastik sampah. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara penulis mengetahui permasalahan yang sering dihadapi perusahaan adalah terjadinya overstock bahan baku. Overstock mengakibatkan menumpuknya bahan baku di dalam gudang dan menyebabkan biaya simpan menjadi besar. Kebijakan pengendalian persediaan perusahaan saat ini adalah menggunakan teknik lotting Fixed Lot. Ukuran pemesanan bahan baku dibagi menjadi 2 yaitu ukuran pemesanan bahan baku ditentukan oleh perusahaan dan ukuran pemesanan bahan baku ditentukan oleh supplier. Ukuran pemesanan perusahaan adalah 50 kg dan 100 kg, sedangkan ukuran supplier adalah 20.000 kg. Jumlah pemesanan harus sejumlah kelipatan dari ukuran pemesanan bahan baku. Hal ini menunjukkan belum baiknya kebijakan pengendalian persediaan yang dilakukan perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis hanya melakukan pengamatan pada plastik kantong dan plastik sampah. Sifat produksi yang diterapkan perusahaan adalah make to stock dan make to order.

Langkah awal yang dilakukan penulis adalah mengumpulkan data 17 jenis plastik (Plastik kantong HD 15, HD 17, HD 19, HD 21, HD 24, HD 28, HD 30, HD 35, HD 40, HD 45, HD 50, plastik kantong kulan 25, dan plastik sampah HD 60, HD 80, HD 90 dan HD 100). Selanjutnya penulis mengidentifikasi elemen biaya-biaya pengendalian persediaan. Kemudian penulis melakukan perhitungan pengendalian persediaan menggunakan metode MRP (Material Requirement Planning) dengan teknik lotting yang diterapkan perusahaan saat ini yaitu teknik lotting Fixed Lot dan teknik lotting yang diusulkan yaitu teknik lotting Wagner-Whitin dengan penyesuaian minimum order. Setelah menghitung biaya pengendalian persediaan dengan kedua teknik lotting, maka diperoleh total biaya pengendalian persediaan untuk masing-masing teknik lotting. Berdasarkan biaya tersebut dapat diperoleh penghematan apabila menggunakan teknik lotting usulan Wagner-Whitin dibandingkan dengan menggunakan teknik lotting perusahaan saat ini.

Penerapan teknik lotting Wagner-Whitin akan menurunkan biaya simpan sebesar RP 51.256.085 atau 48% dibandingkan dengan teknik lotting Fixed Lot yang digunakan perusahaan saat ini. Total biaya pengendalian persediaan untuk teknik lotting Fixed Lot dan Wagner-Whitin sebesar Rp 109.803.347 dan Rp 57.829.461 penghematan total biaya pengendalian persediaan apabila menggunakan teknik lotting Wagner-Whitin sebesar Rp 51.973.885 atau 47%. Oleh karena itu teknik lotting yang diusulkan penulis lebih baik dibandingkan dengan metode perusahaan saat ini.


(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii BAB 1 PENDAHULUAN ... 1-1 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Batasan Masalah dan Asumsi ... 1-2 1.3.1 Batasan Masalah ... 1-2 1.3.2 Asumsi ... 1-2 1.4 Perumusan Masalah ... 1-3 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-3 1.6 Sistematika Penelitian ... 1-3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 2-1 2.1 Pengertian Persediaan ... 2-1 2.1.1 Definisi Persediaan... 2-1 2.1.2 Bentuk dan Jenis Persediaan ... 2-1 2.1.3 Fungsi Persediaan ... 2-3 2.1.4 Pengelolaan Persediaan Berdasarkan Permintaan ... 2-4 2.1.5 Hal-hal Yang Mempengaruhi Keputusan Permintaan ... 2-4 2.1.6 Biaya-biaya Dalam Persediaan ... 2-5 2.1.6.1 Biaya Pesan (Ordering Cost) ... 2-5 2.1.6.2 Biaya Simpan ... 2-6


(3)

2.1.6.3 Biaya Kekurangan Persediaan (Stockout Cost) ... 2-8 2.3 Material Requirement Planning (MRP) ... 2-9 2.3.1 Pengertian Material Requirement Planning (MRP) ... 2-9 2.3.2 Fungsi MRP ... 2-9 2.3.3 Tujuan MRP ... 2-10 2.3.4 Input MRP ... 2-10 2.3.5 Output MRP ... 2-12 2.3.6 Langkah-langkah MRP ... 2-12 2.3.7 Teknik Lot Sizing dalam MRP ... 2-13 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 3-1 3.1 Bagan Alir Metodologi Penelitian... 3-1 3.2 Keterangan Bagan Alir Metodologi Penelitian ... 3-3 3.2.1 Penelitian Pendahuluan ... 3-3 3.2.2 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 3-4 3.2.3 Perumusan Masalah ... 3-4 3.2.4 Tujuan Penelitian ... 3-4 3.2.5 Tinjauan Pustaka ... 3-4 3.2.6 Penentuan Metode Pemecahan Masalah ... 3-5 3.2.7 Pengumpulan Data ... 3-5 3.2.8 Pengolahan Data dan Analisis ... 3-6 3.2.8.1Langkah-Langkah Pengolahan Data ... 3-6 3.2.8.2 Keterangan Langkah-Langkah Pengolahan data ... 3-6 3.2.9 Analisis ... 3-7 3.2.10 Kesimpulan dan Saran ... 3-7 BAB 4 PENGUMPULAN DATA ... 4-1 4.1 Data Umum Perusahaan ... 4-1 4.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 4-1 4.3 Struktur Organisasi ... 4-2 4.3 Deskripsi Jabatan ... 4-2 4.5 Data Perusahaan ... 4-7 4.5.1 Data Permintaan ... 4-7


(4)

4.5.2 Bill OF Material ... 4-9 4.5.3 Data Supplier Bahan Baku ... 4-10 4.5.4 Data Persediaan Akhir Bahan Baku ... 4-10 4.5.5 Data Jadwal Penerimaan Bahan Baku Fenruari 2014 ... 4-11 4.5.6 Kapasitas Mesin Gulung dan Mesin Potong ... 4-12 4.5.7 Ukuran Pemesanan Minimum Supplier ... 4-14 4.5.8 Kebutuhan Bahan Baku ... 4-14 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS ... 5-1 5.1 Perhitungan Biaya Pengendalian Persediaan ... 5-1 5.1.1 Biaya Pesan ... 5-1 5.1.2 Biaya Simpan ... 5-4 5.2 Perhitungan Material Requirements Planning ... 5-11 5.2.1 Metode Perusahaan ... 5-11 5.2.2 Metode Usulan ... 5-15 5.3 Perbandingan Biaya... 5-19 5.4 Analisis Teknik Lotting Perusahaan ... 5-21 5.4 Analisis Teknik Lotting Usulan... 5-21 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 6-1 6.1 Kesimpulan... 6-1 6.2 Saran ... 6-2 DAFTAR PUSTAKA ... xx LAMPIRAN ... L-1 KOMENTAR DOSEN PENGUJI


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

4.1 Data Permintaan Make to Stock 4 – 8

4.2 Data Permintaan Make to Order 4 – 8

4.3 Data supplier Bahan Baku 4 – 10

4.4 Data Persediaan Akhir Bahan Baku Januari 2014 4 – 10

4.5 Jadwal Penerimaan Bahan Baku 4 – 11

4.6 Kapasitas Mesin Gulung 4 – 12

4.7 Kapasitas Mesin Potong 4 – 13

4.8 Ukuran Pemesanan Minimum 4 – 14

4.9 Kebutuhan Bahan Baku 4 – 15

5.1 Perhitungan Biaya Telepon 5 – 1

5.2 Perhitungan Biaya Gaji tenaga Kerja 5 – 2 5.3 Perhitungan Total Biaya Tenaga Kerja Terkait 5 – 2

5.4 Rincian biaya Alat Tulis Kantor 5 – 3

5.5 Perhitungan Total biaya Pesan 5 – 4

5.6 Perhitungan Nilai barang Disimpan bahan baku 5 – 5

5.7 Perhitungan Biaya Listrik 5 – 6

5.8 Perhitungan Biaya Tenaga Kerja terkait 5 – 9

5.9 Persentase Biaya Simpan 5 – 10

5.10 Perhitungan Biaya Simpan untuk Bahan Baku 5 – 11 5.11 Perencanaan Produksi Biji HD Kantong Plastik 5 – 12 5.12 Planned Order Release Teknik Lotting Perusahaan 5 – 13 5.13 Biaya Pengendalian Persediaan Metode Perusahaan 5 – 14 5.14 Perhitungan WW Biji HD Plastik kantong 5 – 16 5.15 Perhitungan MRP Usulan Biji HD Kantong Plastik 5 – 17

5.16 Planned Order Release Metode Usulan 5 – 18

5.17 Biaya Pengendalian Persediaan Metode WW 5 – 19 5. 18 Perbandingan Total biaya 5 – 20


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman 2.1 Input dan Output MRP 2 – 12 3.1 Metodologi Penelitian 3 – 1 3.1 Metodologi Penelitian (Lanjutan1) 3 – 2 3.2 Tahapan Pengolahan Data 3 – 6 4.1 Struktur Organisasi PT X 4 – 2 4.2 Bill Of Material Plastik kantong Kulan 4 – 9 4.3 Bill Of Material Plastik kantong 4 – 9 4.4 Bill Of Material Plastik Sampah 4 – 9 5.1 Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku 5 – 20


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

A.1 Kebutuhan Bahan Baku LA-1

B.1 Nilai Barang Disimpan LB-1

C.1 Teknik Lotting Fixed Lot LC-1


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efisien dalam menghadapi persaingan yang lebih ketat demi menjaga kelangsungan operasi perusahaan. Kelangsungan proses produksi didalam suatu perusahaan akan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain: modal, teknologi, persediaan bahan baku, persediaan barang jadi dan tenaga kerja.

Persediaan menjadi masalah yang sangat penting bagi perusahaan, khususnya bidang industri dan perdagangan. Persediaan merupakan kekayaan perusahaan yang memiliki peran penting dalam operasi bisnis dalam pabrik. Persediaan yang menumpuk akan mengakibatkan overstock.

PT X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kantong plastik dengan sifat produksi yang diterapkan berdasarkan make to order dan make to stock. Produk yang diproduksi ada 3 jenis yaitu biji plastik HDPE, kantong plastik dan kantong sampah. Perusahaan sering mengalami masalah dalam persediaan produk yang dimiliki, dimana sering terjadi overstock bahan baku. Overstock yang terjadi menyebabkan tingginya biaya simpan yang timbul. Hal ini menunjukan belum tepatnya kebijakan pengendalian persediaan yang diterapkan perusahaan saat ini.

Metode pengendalian perusahaan yang diterapkan perusahaan saat ini adalah metode Material Requirement Planning (MRP) dengan teknik lotting Fixed lot. Ukuran pemesanan bahan baku dibagi menjadi 2 yaitu pemesanan bahan baku dengan minimum order dan pemesanan bahan baku tanpa minimum order. Jumlah pemesanan bahan baku dengan minimum order yaitu pesan sesuai jumlah minimum order tersebut. Jika kebutuhan bahan baku melebihi jumlah minimum order maka perusahaan akan memesan sejumlah kelipatan dari minimum order tersebut. Sedangkan,


(9)

BAB 1 Pendahuluan 1-2

jumlah pemesanan tanpa minimum order perusahaan memesan bahan baku sesuai kebutuhan bahan baku dengan ukuran lot kelipatan 50Kg. Oleh karena itu penulis akan mengusulkan kebijakan pengendalian persediaan yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa penyebab munculnya permasalahan, sebagai berikut:

1. Ukuran pembelian bahan baku lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan.

2. Terdapat minimum order dari supplier sehingga perusahaan memesan bahan baku sejumlah minimum order sedangkan kebutuhan bahan bakunya sedikit.

1.3 Batasan Masalah dan Asumsi

1.3.1 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, terdapat beberapa penyebab yang mempengaruhi biaya persediaan bahan baku. Untuk menjaga agar penelitian tidak menjadi terlalu luas, maka penelitian dibatasi sebagai berikut:

1. Data yang digunakan adalah data permintaan Februari 2014 sampai Juli 2015. 2. Produk yang diteliti adalah kantong plastik dan kantong sampah karena

perusahaan tidak memberi izin untuk meneliti produk bijih HDPE.

1.3.2 Asumsi

Asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Satu bulan = 30 hari

2. Biaya pesan, biaya simpan, harga beli, harga jual produk dan lead time selama penelitian adalah konstan.

3. Supplier dapat memenuhi kebutuhan bahan baku yang dipesan dengan tepat waktu.


(10)

BAB 1 Pendahuluan 1-3

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian di ini adalah:

1. Apa kelemahan kebijakan pengendalian persediaan yang diterapkan perusahaan saat ini?

2. Kebijakan pengendalian persediaan apa yang sebaiknya diterapkan perusahaan?

3. Apa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan menerapkan kebijakan pengendalian persediaan usulan?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan:

1. Mengidentifikasi kelemahan kebijakan pengendalian persediaan yang diterapkan perusahaan saat ini.

2. Mengusulkan kebijakan pengendalian persediaan yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan dan menganalisis biaya persediaan yang dikeluarkan.

3. Mengemukakan manfaat yang dapat diperoleh perusahaan.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk lebih mempermudah dan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang isi dari tugas akhir ini, maka pembahsan dilakukan secara komprehensif dan sistematik yang meliputi:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai penjabaran teori-teori yang melandasi penelitian ini dan beberapa tinjauan pustaka tentang penelitian terdahulu.


(11)

BAB 1 Pendahuluan 1-4

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi langkah-langkah yang digunakan penulis selama menyusun laporan tugas akhir. Langkah-langkah ini disajikan dalam bentuk flowchart dan dilengkapi dengan keterangan dari setiap tahapan flowchart tersebut.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi data-data dari perusahaan serta informasi yang didapatkan melalui wawancara serta observasi yang dilakukan dalam pabrik.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi data-data umum permasalahan pengamatan yang berkaitan dengan pemecahan masalah dan diolah berdasarkan langkah-langkah yang telah ditetapkan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan penelitian sesuai dengan tujuan penelitian, dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.


(12)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai pengendalian persediaan bahan baku di PT X, di dapatkan beberapa kesimpulan antara lain :

1. Kelemahan kebijakan Pengendalian Persediaan Saat Ini

Kebijakan yang digunakan perusahaan saat ini menggunakan metode MRP dengan teknik lotting Fixed Lot dimana minimum pemesanan di bagi menjadi 2 yaitu pemesanan minimum yang ditentukan oleh perusahaan serta pemesanan minimum yang ditentukan oleh supplier. Minimum pemesanan perusahaan adalah 50 kg dan 100 kg. Sedangkan minimum pemesanan dari supplier adalah 20.000-25.000kg. Jumlah pemesanan harus sejumlah kelipatan dari minimum ukuran pemesanan. Sebagai contoh perusahaan membutuhkan bahan baku Anti Lembab AFH 02 sebanyak 20.500kg peusahaan memesan sebanyak 40.000kg atau sebanyak kelipatan ukuran minimum dari supplier. Hal tersebut menyebabkan kuantitas pemesanan lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan bahan baku yang diperlukan perusahaan sehingga menyebabkan Overstock. Oleh karena itu biaya simpan yang dihasilkan akan menjadi sangat besar. Hasil perhitungan teknik lotting Fixed Lot dihasilkan biaya simpan yang tinggi yaitu sebesar Rp 109.803.347.

2. Kebijakan pengendalian persediaan usulan

Teknik lotting Wagner-Whitin terpilih sebagai teknik yang menghasilkan total biaya pengendalian persediaan terkecil karena perencanaan pemesanan bahan baku berdasarkan total biaya pengendalian persediaan termurah. Sehingga hasil yang di dapatkan akan optimal. Teknik lotting Wagner-Whitin tidak melihat per komponen


(13)

BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

biaya melainkan total biaya yang paling minimum. Hasil perhitungan teknik lotting Wagner-Whitin dihasilkan biaya simpan yaitu sebesar Rp 55.213.361. Biaya simpan yang dihasilkan teknik lotting Wagner-Whitin mempunyai nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan teknik lotting Fixed Lot.

3. Manfaat Penerapan Kebijakan Usulan

Besarnya total biaya persediaan dipengaruhi oleh biaya pesan dan biaya simpan. Pada analisis yang telah dilakukan, biaya simpan perusahaan sangat besar sehingga diperlukan pengendalian bahan baku yang berfokus dalam meminimasi biaya persediaan. Kebijakan pengendalian persediaan usulan yang diusulkan penulis dapat menghemat biaya simpan sebesar Rp 51.256.085 atau 48%. Total biaya pengendalian persediaan masing-masing untuk teknik lotting Fixed Lot dan teknik lotting Wagner-Whitin adalah sebesar Rp109.803.347 dan Rp57.829.461.

Penghematan total biaya pengendalian persediaan adalah sebesar Rp51.973.885 atau 47%.

6.2Saran

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terdapat beberapa hal yang disarankan yaitu :

 Perusahaan harus memperhatikan jumlah pemesanan bahan baku kepada supplier, sehingga tidak ada penumpukan bahan baku yang berlebihan di dalam gudang.

Perusahaan sebaiknya melakukan negosiasi kepada pihak supplier mengenai ukuran pemesanan minimum supaya tidak terjadi penumpukan bahan baku yang dapat menimbulkan biaya pesan menjadi sangat besar.

 Penelitian Selanjutnya


(14)

DAFTAR PUSTAKA

1. Fogarty.: “Production and Inventory Management”, South Western pub. Cp.,2nded., 1991.

2. Askin, Goldbreg: “Design and Analysis of Lean Production System”, John wiley and Sons, Inc., 2002

3. Kusuma, Hendra.; “Perencanaan dan Pengendalian Produksi”, Andi. Yogyakarta. 1999.

4. Nur Bahagia, Senator.; “Sistem Inventori”, ITB.2006.

5. Sumayang. Lulu; “ Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi”, Salemba Empat, 2003.

6. Rangkuti, Freddy.; “Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis”, Grafindo. Jakarta. 2007.

7. Tersine, Richard J.; “ Principle of Inventory and Material Management”, The University of Oklahoma, 3rded. 1998.


(1)

BAB 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha jumlah pemesanan tanpa minimum order perusahaan memesan bahan baku sesuai kebutuhan bahan baku dengan ukuran lot kelipatan 50Kg. Oleh karena itu penulis akan mengusulkan kebijakan pengendalian persediaan yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa penyebab munculnya permasalahan, sebagai berikut:

1. Ukuran pembelian bahan baku lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan.

2. Terdapat minimum order dari supplier sehingga perusahaan memesan bahan baku sejumlah minimum order sedangkan kebutuhan bahan bakunya sedikit.

1.3 Batasan Masalah dan Asumsi 1.3.1 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, terdapat beberapa penyebab yang mempengaruhi biaya persediaan bahan baku. Untuk menjaga agar penelitian tidak menjadi terlalu luas, maka penelitian dibatasi sebagai berikut:

1. Data yang digunakan adalah data permintaan Februari 2014 sampai Juli 2015. 2. Produk yang diteliti adalah kantong plastik dan kantong sampah karena

perusahaan tidak memberi izin untuk meneliti produk bijih HDPE.

1.3.2 Asumsi

Asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Satu bulan = 30 hari

2. Biaya pesan, biaya simpan, harga beli, harga jual produk dan lead time selama penelitian adalah konstan.

3. Supplier dapat memenuhi kebutuhan bahan baku yang dipesan dengan tepat waktu.


(2)

BAB 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian di ini adalah:

1. Apa kelemahan kebijakan pengendalian persediaan yang diterapkan perusahaan saat ini?

2. Kebijakan pengendalian persediaan apa yang sebaiknya diterapkan perusahaan?

3. Apa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan menerapkan kebijakan pengendalian persediaan usulan?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan:

1. Mengidentifikasi kelemahan kebijakan pengendalian persediaan yang diterapkan perusahaan saat ini.

2. Mengusulkan kebijakan pengendalian persediaan yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan dan menganalisis biaya persediaan yang dikeluarkan.

3. Mengemukakan manfaat yang dapat diperoleh perusahaan.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk lebih mempermudah dan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang isi dari tugas akhir ini, maka pembahsan dilakukan secara komprehensif dan sistematik yang meliputi:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai penjabaran teori-teori yang melandasi penelitian ini dan beberapa tinjauan pustaka tentang penelitian terdahulu.


(3)

BAB 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi langkah-langkah yang digunakan penulis selama menyusun laporan tugas akhir. Langkah-langkah ini disajikan dalam bentuk flowchart dan dilengkapi dengan keterangan dari setiap tahapan flowchart tersebut.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi data-data dari perusahaan serta informasi yang didapatkan melalui wawancara serta observasi yang dilakukan dalam pabrik.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi data-data umum permasalahan pengamatan yang berkaitan dengan pemecahan masalah dan diolah berdasarkan langkah-langkah yang telah ditetapkan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan penelitian sesuai dengan tujuan penelitian, dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.


(4)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai pengendalian persediaan bahan baku di PT X, di dapatkan beberapa kesimpulan antara lain :

1. Kelemahan kebijakan Pengendalian Persediaan Saat Ini

Kebijakan yang digunakan perusahaan saat ini menggunakan metode MRP dengan teknik lotting Fixed Lot dimana minimum pemesanan di bagi menjadi 2 yaitu pemesanan minimum yang ditentukan oleh perusahaan serta pemesanan minimum yang ditentukan oleh supplier. Minimum pemesanan perusahaan adalah 50 kg dan 100 kg. Sedangkan minimum pemesanan dari supplier adalah 20.000-25.000kg. Jumlah pemesanan harus sejumlah kelipatan dari minimum ukuran pemesanan. Sebagai contoh perusahaan membutuhkan bahan baku Anti Lembab AFH 02 sebanyak 20.500kg peusahaan memesan sebanyak 40.000kg atau sebanyak kelipatan ukuran minimum dari supplier. Hal tersebut menyebabkan kuantitas pemesanan lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan bahan baku yang diperlukan perusahaan sehingga menyebabkan Overstock. Oleh karena itu biaya simpan yang dihasilkan akan menjadi sangat besar. Hasil perhitungan teknik lotting Fixed Lot dihasilkan biaya simpan yang tinggi yaitu sebesar Rp 109.803.347.

2. Kebijakan pengendalian persediaan usulan

Teknik lotting Wagner-Whitin terpilih sebagai teknik yang menghasilkan total biaya pengendalian persediaan terkecil karena perencanaan pemesanan bahan baku berdasarkan total biaya pengendalian persediaan termurah. Sehingga hasil yang di dapatkan akan optimal. Teknik lotting Wagner-Whitin tidak melihat per komponen


(5)

BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha biaya melainkan total biaya yang paling minimum. Hasil perhitungan teknik lotting Wagner-Whitin dihasilkan biaya simpan yaitu sebesar Rp 55.213.361. Biaya simpan yang dihasilkan teknik lotting Wagner-Whitin mempunyai nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan teknik lotting Fixed Lot.

3. Manfaat Penerapan Kebijakan Usulan

Besarnya total biaya persediaan dipengaruhi oleh biaya pesan dan biaya simpan. Pada analisis yang telah dilakukan, biaya simpan perusahaan sangat besar sehingga diperlukan pengendalian bahan baku yang berfokus dalam meminimasi biaya persediaan. Kebijakan pengendalian persediaan usulan yang diusulkan penulis dapat menghemat biaya simpan sebesar Rp 51.256.085 atau 48%. Total biaya pengendalian persediaan masing-masing untuk teknik lotting Fixed Lot dan teknik lotting Wagner-Whitin adalah sebesar Rp109.803.347 dan Rp57.829.461.

Penghematan total biaya pengendalian persediaan adalah sebesar Rp51.973.885 atau 47%.

6.2Saran

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terdapat beberapa hal yang disarankan yaitu :

 Perusahaan harus memperhatikan jumlah pemesanan bahan baku kepada supplier, sehingga tidak ada penumpukan bahan baku yang berlebihan di dalam gudang.

Perusahaan sebaiknya melakukan negosiasi kepada pihak supplier mengenai ukuran pemesanan minimum supaya tidak terjadi penumpukan bahan baku yang dapat menimbulkan biaya pesan menjadi sangat besar.

 Penelitian Selanjutnya


(6)

xx

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Fogarty.: “Production and Inventory Management”, South Western pub. Cp.,2nded., 1991.

2. Askin, Goldbreg: “Design and Analysis of Lean Production System”, John wiley and Sons, Inc., 2002

3. Kusuma, Hendra.; “Perencanaan dan Pengendalian Produksi”, Andi. Yogyakarta. 1999.

4. Nur Bahagia, Senator.; “Sistem Inventori”, ITB.2006.

5. Sumayang. Lulu; “ Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi”, Salemba Empat, 2003.

6. Rangkuti, Freddy.; “Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis”, Grafindo. Jakarta. 2007.

7. Tersine, Richard J.; “ Principle of Inventory and Material Management”, The University of Oklahoma, 3rded. 1998.