PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PROSES BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA.
Ningrum Wulandari, 2014
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING UNTUK
MENINGKATKAN PROSES BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Caringin 3 Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Ningrum Wulandari 1206775
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
(2)
Penerapan Metode Snowball
Throwing untuk Meningkatkan
Proses Belajar Siswa pada
Pembelajaran IPA Tentang Makhluk
Hidup dan Lingkungannya
Oleh
Ningrum Wulandari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Ningrum Wulandari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Ningrum Wulandari, 2014
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
(4)
ABSTRAK
PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING UNTUK
MENINGKATKAN PROSES BELAJAR SISWAPADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
Oleh
Ningrum Wulandari 1206775
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan yang ada di lapangan bahwa hasil belajar siswa masih kurang memuaskan khususnya pada mata pelajaran IPA materi tentang makhluk hidup dan lingkungannya. Pada materi-materi sebelumnya, hasil belajar siswa menunjukkan hasil yang kurang memuaskan hingga untuk melakukan penelitian ini, penulis mencoba melakukan pre test dan hasilnya menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh yaitu mencapai 56,4 dengan pencapaian KKM hanya 36 % dari target KKM sebesar 70. Hal ini dikarenakan pada proses pembelajaran guru kurang memperhatikan instrument pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran berlangsung seperti LKS yang digunakannya hanya berbentuk perintah. Penelitian ini menggunakan penerapan metode Snowball Throwing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan Metode Snowball Throwing dapat meningkatkan proses belajar siswa yang tentunya akan berimbas kepada hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan makhluk hidup dan lingkungannya di kelas IV SDN Caringin 3 Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yaitu penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam tiga siklus pembelajaran, masing-masing siklus terdiri atas empat langkah dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Caringin 3 Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014, dengan jumlah siswa seluruhnya 25 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Instrumen penilaian dalam penelitian ini berupa soal tes, catatan lapangan dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu pada Siklus I perolehan nilai rata-rata siswa sebesar 66,64 dengan persentase pencapaian KKM 52 %, Siklus II perolehan nilai rata-rata siswa sebesar 68,4 dengan persentase pencapaian KKM 64 %, sedangkan Siklus III perolehan nilai rata-rata siswa sebesar 79,6 dengan persentase pencapaian KKM 80 %. Berdasarkan persiapan pengajaran yang dilakukan guru yang semakin baik, proses belajar yang semakin kondusif data hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan, membuktikan bahwa penerapan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan proses belajar siswa.
(5)
Ningrum Wulandari, 2014
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAC
THE IMPLEMENTATION OF SNOWBALL THROWING METHOD TO INCREASES THE STUDENT LEARNING PROCESS IN SCIENCE
LEARNING ON ORGANISM AND ITS ENVIRONMENT
By
Ningrum Wulandari 1206775
The background of this research by , in the field, in fact the student learning process still under satisfactory especially in science subject matter on organism and its environment. on earlier subject, student learning result showed under satisfactory results, so researcher try to give pre test on this research and the result showed average value is 56,4 with minimun completeness criterion (KKM) only 36% from KKM target as much as 70. This matter caused in learning process the teacher still of attention of learning instrument that support learning process such as in details of question in Student worksheet (LKS) it just an order sentences.this research is to know the deep of implementation of Snowball Throwing method can increases student learning process and defenitely make efffect to student learning result in science subject matter on organism and its environment in fourth grade in SDN Caringin Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. This Research method used classroom action research , this research to solve problem in the classsroom. This research is in four learning cycle, each cyle contains four step used kemmis and Mc Taggert developing theory, such as (1) Panning; (2) Acting; (3) Observing; and (4) Reflecting. Subject in this research is student of fourth grade SDN Caringin 3 Kecamatan Sukajadi Kota Bandung year lessons 2013-2014, with 25 person stundent contains 12 boys and 13 girls. assesment instrumen of this research used written test, field note and obsevation sheet. the result of this research showed that student learning result is increases, in first cycle the average is 66,64 with minimum completeness criterion (KKM) percentage is 52%, in second cycle the average is 68,4 with minimum completeness criterion (KKM) percentage is 64%, and in third cycle the average is 79,6 with minimum completeness criterion (KKM) percentage is 80%. based on teacher learning better preparation, learning process more condusive and student learning results is increasing, it showed the implementation of snowball throwing method can increase student learning process.
(6)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR DIAGRAM ... vii
DAFTAR BAGAN ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Definisi Operasional ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Metode Pembelajaran Snowball Throwing ... 9
B. Proses Belajar ... 14
C. IPA di SD ... 22
D. Materi tentang Makhluk Hidup dan Lingkungannya ... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30
A.Metode Penelitian ... 30
B.Model Penelitian ... 31
C.Lokasi Subyek dan Waktu Penelitian ... 31
D.Prosedur Penelitian ... 31
E. Instrumen Penelitian ... 33
F. Pengolahan Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
A.Hasil Penelitian ... 36
B.Pembahasan ... 75
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 80
A.Simpulan ... 80
B.Rekomendasi ... 82
(7)
Ningrum Wulandari, 2014
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN ... 85 RIWAYAT HIDUP ... 193
(8)
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
2.1Simbiosis Mutualisme ... 26
2.2Simbiosis Komensalisme ... 26
2.3Simbiosis Parasitisme ... 27
2.4Ekosistem Hutan ... 27
2.5Ekosistem Sawah ... 28
2.6Ekosistem Kolam Hias ... 28
2.7Ekosistem kebun ... 28
2.8Rantai Makanan ... 29
(9)
Ningrum Wulandari, 2014
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR DIAGRAM
4.1Diagram Batang Rata-rata Hasil Belajar Siklus I ... 44 4.2Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siklus I... 44 4.3Diagram Batang Rentang Nilai Tertinggi dan Terendah Siklus I
dengan Rata-rata Kelas ... 45 4.4Diagram Lingkaran Persentase Pencapaian KKM Siklus I... 46 4.5Diagram Batang Rentang KKM dengan Rata-rata Hasil Belajar Siklus II 57 4.6Diagram Batang Perbandingan Hasil Siklus I dan Siklus II ... 57 4.7Diagram Batang Rentang Nilai Tertinggi dan Terendah Siklus II dengan
Rata-rata Kelas ... 58 4.8Diagram Lingkaran Persentase Pencapaian KKM Siklus II ... 59 4.9Diagram Batang Rentang KKM dengan Rata-rata Hasil Belajar Siklus III 70 4.10 Diagram Batang Perbandingan Hasil Siklus I, II dan III ... 71 4.11 Diagram Batang Rentang Nilai Tertinggi dan Terendah Siklus III
dengan Rata-rata Kelas ... 71 4.12 Diagram Lingkaran Persentase Pencapaian KKM Siklus III ... 72 4.13 Diagram Batang Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas Siklus I, II dan III 72 4.14 Diagram Batang Perbandingan Jumlah Siswa Lulus Siklus I, II dan III 73
4.15 Diagram Batang Perbandingan Persentase Jumlah Siswa Lulus
Siklus I, II dan III... 73 4.16 Diagram Batang Perbandingan Rata-rata Kelas antara Siklus I, II
dan III... 77
4.17 Diagram Batang Perbandingan Perbandingan Persentase Jumlah Siswa
(10)
DAFTAR BAGAN
GAMBAR
(11)
Ningrum Wulandari, 2014
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
TABEL
4.1Penerapan Penggunaan Metode Snowball Throwing Siklus I... 39
4.2Daftar Pertanyaan Siswa selama Proses Belajar ... 41
4.3Data Nilai Siklus I ... 42
4.4Perkembangan Penggunaan Metode Snowball Throwing Siklus II ... 53
4.5Daftar Pertanyaan Siswa selama Proses Belajar ... 55
4.6Data Nilai Siklus II... 55
4.7Penerapan Penggunaan Metode Snowball Throwing Siklus III ... 65
4.8Daftar Pertanyaan Siswa selama Proses Belajar ... 68
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Siklus I
1.a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 85
1.b Lembar Kerja Peserta Didik Siklus I …… ... 89
1.c Kisi-kisi Penulisan Soal Siklus I………...……… ... 92
1.d Lembar Tes Siklus I………... ... 94
Lampiran 2 Instrumen Siklus II 2.a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 99
2.b Lembar Kerja Peserta Didik Siklus II …… ... 103
2.c Kisi-kisi Penulisan Soal Siklus II………...……… .. 106
2.d Lembar Tes Siklus II………... ... 109
Lampiran 3 Instrumen Siklus III 3.a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 110
3.b Lembar Kerja Peserta Didik Siklus III …… ... 114
3.c Kisi-kisi Penulisan Soal Siklus III………...………. 116
3.d Lembar Tes Siklus III………... 119
Lampiran 4 Tabel Nilai Rata-rata Siswa 4.a Nilai Evaluasi Belajar Siswa Siklus I ... 120
4.b Nilai Evaluasi Belajar Siswa Siklus II . ... 121
4.c Nilai Evaluasi Belajar Siswa Siklus III ... 122
Lampiran 5 Hasil Penelitian 5.a Hasil Penelitian Siklus I ... 123
5.b Hasil Penelitian Siklus II ... 146
5.c Hasil Penelitian Siklus III ... 164
Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian ... 181
Lampiran 7 Lain-lain 7.a Surat Permohonan Izin Penelitian ... 187
7.b Surat Keterangan Pengangkatanan Pembimbing ... 188
(13)
Ningrum Wulandari, 2014
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7.d Surat Keterangan Mengadakan Penelitian ... 190 7.e Lembar Bimbingan Skripsi ... 191
(14)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa :
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Mengacu pada pengertian pendidikan tersebut maka hendaknya guru berperan sebagai fasilitator yang memberi kemudahan bagi siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dapat mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya. Dalam pasal 37 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:
a. Pendidikan agama
b. Pendidikan kewarganegaraan
c. Bahasa
d. Matematika
e. Ilmu pengetahuan alam
f. Ilmu pengetahuan sosial g. Seni dan budaya
h. Pendidikan jasmani dan olahraga i. Keterampilan/ kejuruan
j. Muatan lokal.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus dikuasai agar siswa dapat mengenal, menjaga dan memanfaatkan alam secara bijak. Mata pelajaran IPA sangat diperlukan oleh siswa mengingat IPA adalah ilmu yang mempelajari konsep-konsep dasar yang memudahkan siswa memecahkan persoalan dalam kehidupan sehari-hari tanpa merusak lingkungan alam sekitar. IPA
(15)
Ningrum Wulandari, 2014
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merupakan salah satu mata pelajaran yang berfungsi untuk mengembangkan potensi siswa.
Dalam standar isi Kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006: 484), Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Secara umum tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar adalah agar peserta didik memahami pengertian dasar tentang Ilmu Pengetahuan Alam yang berhubungan dengan kehidupan ilmiah sederhana serta menyadari akan kebesaran Allah SWT sebagai pencipta alam semesta. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan teknologi, karena pembelajaran IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat seorang individu serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran IPA memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas yang mempunyai pemikiran kritis dan ilmiah dalam
(16)
menanggapi persoalan yang ada di masyarakat. Pembelajaran IPA meliputi sikap, produk, proses, dan aplikasi.
Makhluk hidup dan lingkungannya merupakan salah satu ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI kelas IV di semester I dengan Standar Kompetensi (SK) memahami hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan Kompetensi Dasar (KD) mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Materi makhluk hidup dan lingkungannya berisi tentang simbiosis, ekosistem dan rantai makanan. Agar siswa lebih memahami materi mengenai makhluk hidup dan lingkungannya, siswa harus dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik akan tertarik dengan pembelajaran apabila mereka terlibat didalamnya. Minat siswa terhadap suatu pelajaran sekolah tidak bergantung kepada materi pelajaran, tetapi bergantung pada cara guru mengajar. Materi pelajaran yang sulit bisa menjadi mudah apabila disampaikan dengan cara yang menyenangkan.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di kelas IV SDN Caringin 3 kota Bandung, peneliti menemukan nilai KKM yang harus dicapai siswa adalah 70. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar sistem pembelajaran di kelas masih menggunakan sistem pembelajaran konvensional. Rata-rata guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam menyampaikan materi pembelajaran. Siswa diminta untuk mendengarkan materi dari guru namun guru tidak memperhatikan aspek psikologis siswa mengenai kesiapan siswa untuk belajar. Sering kali, banyak siswa yang tidak memperhatikan guru karena siswa menganggap belajar itu membosankan dan tidak menyenangkan. Kemampuan siswa untuk berinovasi dalam pembelajaran rendah yang membuat siswa cenderung mengerjakan pekerjaan lain daripada belajar dengan baik di dalam kelas. Rendahnya kemampuan siswa memperhatikan guru berimbas pada rendahnya hasil belajar siswa.
(17)
Ningrum Wulandari, 2014
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penggunaan alat peraga yang tersedia di sekolahpun jarang sekali digunakan. Sehingga sangat perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran, sebagai salah satu usaha peningkatan kualitas pembelajaran IPA. Dari 26 siswa yang ada, hanya 50% siswa yang mencapai hasil belajar sesuai dengan target KKM yang telah ditentukan. Siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 50%.
Permasalahan di atas dicoba untuk diatasi dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang efektif. Peneliti berasumsi bahwa metode
Snowball Throwing dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Sesuai karakter siswa SD yang senang bergerak dan bermain, metode Snowball Throwing mampu menarik perhatian siswa dalam melakukan proses pembelajaran. Siswa akan merasa kegiatan tersebut merupakan kegiatan bermain, namun pada kenyataannya siswa sedang belajar.
Snowball Throwing adalah salah satu metode pembelajaran
kooperatif. Metode pembelajaran ini dapat digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa. Metode Snowball
Throwing juga untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan
kemampuan siswa dalam menguasai materi tersebut. Dengan penggunaan metode ini, diharapkan siswa dapat menguasai pemahaman konsep pembelajaran dengan lebih baik dan dengan cara yang lebih menyenangkan.
Berdasarkan uraian di atas, untuk memecahkan masalah dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, penulis bermaksud mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul :
“ PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING UNTUK
MENINGKATKAN PROSES BELAJAR SISWA PADA
PEMBELAJARAN IPA TENTANG MAKHLUK HIDUP DAN
LINGKUNGANNYA”.
(Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Kelas IV Semester I Sekolah Dasar Negeri Caringin 3 Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014).
(18)
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggali potensi dirinya dalam pembelajaran IPA.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan deskripsi dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah secara umum penelitian ini adalah :
Bagaimanakah penerapan Metode Snowball Throwing dapat meningkatkan proses belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang Makhluk Hidup dan Lingkungannya di kelas IV SDN Caringin 3 Kecamatan Sukajadi Kota Bandung semester I Tahun Pelajaran 2013-2014?
Rumusan masalah di atas dapat dirinci dalam pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan metode Snowball Throwing pada pembelajaran
IPA tentang Makhluk hidup dan Lingkungannya di kelas IV SDN Caringin 3?
2. Bagaimana peningkatan proses belajar siswa pada pembelajaran IPA
tentang Makhluk hidup dan Lingkungannya dengan menggunakan metode Snowball Throwing di kelas IV SDN Caringin 3?
3. Berapa besar peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan
Snowball Throwing pada pembelajaran IPA tentang Makhluk hidup
dan Lingkungannya di kelas IV SDN Caringin 3?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang:
1. Penerapan metode Snowball Throwing pada pembelajaran IPA tentang
(19)
Ningrum Wulandari, 2014
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Peningkatan proses belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang Makhluk hidup dan Lingkungannya dengan menggunakan metode
Snowball Throwing di kelas IV SDN Caringin 3.
3. Peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan metode Snowball
Throwing pada pembelajaran IPA tentang Makhluk hidup dan
Lingkungannya di kelas IV SDN Caringin 3.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru, peneliti, dan sekolah.
1. Bagi Siswa
a. Untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pelajaran IPA
terutama mengenai materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya. b. Agar siswa semakin termotivasi, aktif dan kreatif dalam proses
kegiatan belajar mengajar.
c. Agar prestasi siswa meningkat melalui hasil belajar yang memuaskan dengan nilai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
2. Bagi Guru
a. Menumbuhkan sikap kreatif dan inovatif dalam pembelajaran.
b. Agar mampu memilih metode yang terbaik sesuai materi
pelajaran.
c. Menumbuhkan sikap bertanggung jawab.
d. Dapat meningkatkan kinerja guru untuk mengajar lebih
profesional lagi. 3. Bagi Peneliti
a. Diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih
mendalam mengenai pembelajaran IPA menggunakan metode
Snowball Throwing.
(20)
4. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan prestasi sekolah khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
b. Meningkatkan kinerja sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa dan profesionalisme guru.
E. Definisi Operasional
1. Metode Snowball Throwing
Snowball Throwing adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa juga untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam menguasai materi tersebut.
Snowball Throwing melatih siswa untuk lebih tanggap
menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. Langkah-langkah yang dilakukan siswa adalah siswa membuat satu pertanyaan. Pertanyaan tersebut dibuat dalam selembar kertas yang diremas menjadi sebuah bola kertas, kemudian dilemparkan kepada siswa lain. Siswa yang menerima bola kertas lalu membuka dan menjawab pertanyaannya.
2. Proses Belajar
Proses belajar merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan suatu perubahan, baik berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, ataupun nilai-nilai menuju ke arah perbaikan melalui latihan dan pengalaman.
Data peningkatan proses belajar dalam penelitian ini diperoleh dari respon anak yang didapat melalui perekaman pertanyaan dan pernyataan anak yang muncul saat pembelajaran berlangsung. Kualitas pertanyaan siswa diidentifikasi melalui analisis setiap pertanyaan yag diajukan oleh siswa. Data respon siswa terekam
(21)
Ningrum Wulandari, 2014
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selama diskusi kelompok ketika pengerjaan LKS berlangsung. Data respon siswa yang terekam dalam lembar jawaban evaluasi.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan suatu keterampilan atau kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan kognitif yang diperoleh siswa setelah proses
pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai skor tes yang diberikan oleh guru setiap selesai pembelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda dan uraian singkat.
(22)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Suharsimi (2012: 3) mengemukakan bahwa ”Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”. Sementara itu, Iskandar (2012: 21) mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas sebagai :
Suatu kegiatan penelitian ilmiah yang dilakukan secara rasional, sistematis dan empiris reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru atau dosen (tenaga pendidik), kolaborasi (tim peneliti) yang sekaligus peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang dilakukan.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dirumuskan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas, yaitu:
1. Berasal dari masalah yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran. 2. Adanya kerja sama dari berbagai pihak yang terkait.
3. Guru sebagai peneliti.
4. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
Tujuan akhir dari Penelitian Tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru (peneliti) itu sendiri, yang dampak akhirnya diharapkan tidak ada lagi permasalah yang mengganjal dalam proses pembelajaran di kelas dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
(23)
Ningrum Wulandari, 2014
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Model Penelitian
Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model putaran spiral menurut Kemmis dan Mc Taggart. Desain spiral ini terdiri dari tiga siklus dimana dalam setiap siklus terdiri dari langkah-langkah, yaitu: P (Plan) – A (Act) – O (Observe) – R (Reflect).
C. Lokasi, Subjek dan Waktu Penelitian
Nama Sekolah : SDN Caringin 3
Alamat : Jl. Sukamulya No. 46 bandung
Kelas : IV (empat)
Jumlah siswa laki-laki : 11 siswa Jumlah siswa perempuan : 14 siswa Jumlah siswa seluruhnya : 25 siswa
Waktu Penelitian : November 2013
D. Prosedur Penelitian
Terdapat empat langkah dalam setiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu: P (Plan) – A (Act) – O (Observe) – R (Reflect).
Gambar 3.1 Siklus Model Spiral dari Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2008: 66 )
(24)
1. P (Plan atau perencanaan)
Dalam langkah ini peneliti menjelaskan mengenai apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Peneliti menyusun rencana tindakan yang meliputi:
a. Penetapan indikator untuk mengukur tingkat ketercapaian pemecahan masalah sebagai hasil dari tindakan yang dilakukan.
b. Penyusunan langkah-langkah pembelajaran yang diharapkan dapat
menghasilkan peningkatan hasil belajar siswa.
c. Penentuan metode pembelajaran .
d. Perencanaan lembar kerja peserta didik.
e. Perencanaan instrumen untuk mengamati atau mendokumentasikan
semua data mengenai pelaksanaan tindakan.
f. Perencanaan metode dan teknik pengolahan data sesuai dengan
kepentingan penelitian. 2. A (Act atau tindakan)
Langkah ini merupakan tahap penerapan dari isi rencana yang telah dipersiapkan, yaitu melakukan langkah-langkah pembelajaran yang telah direncanakan.
3. O (Observe atau pengamatan)
Pengamatan dilakukan peneliti dan observer pada saat berjalannya proses tindakan. Dua observer dihadirkan agar proses tindakan dapat teramati secara menyeluruh pada aktivitas guru dan siswa. Langkah ini dilakukan agar peneliti memperoleh data yang akurat untuk perbaikan pada siklus berikutnya.
4. R (Reflect atau refleksi).
Refleksi dilakukan untuk mengemukakan kembali apa yang harus dilakukan. Data yang telah diperoleh kemudian ditafsirkan, dicari eksplanasinya, dianalisis dan disintesis. Setelah itu, hasil refleksi dapat dijadikan bahan perbaikan untuk siklus selanjutnya apabila siswa belum mencapai KKM yang ditetapkan guru sebesar 70.
(25)
Ningrum Wulandari, 2014
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan berbagai instrumen untuk mengumpulkan data yang diperlukan, yaitu:
1. Lembar observasi guru dan siswa
Lembar observasi adalah alat pengumpul data yang digunakan peneliti dimana observer mencatat semua kejadian yang nampak mengenai tingkah laku siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Tes tulis
Tes tulis adalah alat penilaian hasil belajar siswa yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur pencapaian indikator yang telah di rumuskan dalam bentuk tulisan. Tes tulis yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk tes pilihan ganda sebagai pre test dan post test. (Tes tulis terlampir pada RPP setiap siklus)
F. Pengolahan Data
1. Pengolahan data hasil observasi dan catatan lapangan
Data yang telah diperoleh melalui observasi dan catatan lapangan diolah dengan cara berikut:
a. Seleksi data
Data yang telah diperoleh dari hasil observasi kemudian di seleksi. Peneliti memilih data penting mengenai aktivitas guru siswa yang berdampak pada hasil belajar siswa.
b. Reduksi data
Dalam tahap ini, peneliti membuang data yang tidak relevan dengan fokus masalah yang diteliti.
c. Klasifikasi data
Peneliti mengelompokkan data aktivitas guru-siswa berdasarkan tahap kegiatan awal, inti dan akhir pembelajaran.
d. Display data
Peneliti menyajikan data dalam susunan yang sistematis sehingga data yang diperoleh dapat terdeskripsikan dengan jelas.
(26)
e. Interpretasi data
Peneliti memberikan menafsirkan makna mengenai data yang telah diperoleh.
f. Refleksi
Peneliti memikirkan ulang mengenai apa yang telah dilakukan dan apa yang terjadi, baik pada siswa, guru maupun proses pembelajaran atau suasana kelas. Dalam tahapan ini, peneliti mencari kekurangan dan kelemahan atas tindakan yang dilakukan. Setelah kekurangan dan kelemahan ditemukan kemudian peneliti mencari solusi agar dapat menyempurnakan tindakan selanjutnya.
2. Pengolahan data hasil tes
Data yang telah diperoleh melalui tes diolah dengan cara sebagai berikut:
a. Scoring (penskoran)
Nilai yang diperoleh siswa didapat dari teknik penskoran. Dalam penelitian ini, setiap soal di beri skor sesuai kriteria yang ditentukan. Setelah itu, setiap skor pada butir soal dijumlahkan kemudian dibagi dengan skor total maksimal lalu dikalikan dengan nilai maksimal. Secara sederhana nilai siswa dapat dirumuskan sebegai berikut :
b. Menghitung rata-rata nilai
Rata-rata nilai dapat diperoleh dengan menjumlahkan seluruh nilai siswa kemudian dibagi dengan jumlah siswa. Secara sederhana rata-rata dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan
x = rata-rata
x = jumlah seluruh nilai
(27)
Ningrum Wulandari, 2014
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Menghitung persentase siswa mencapai KKM
Persentase siswa mencapai KKM didapat melalui penghitungan siswa yang lulus kemudian dibagi dengan jumlah seluruh siswa yang hadir lalu dikalikan 100%.
d. Interpretasi
Tahapan interpretasi pada data hasil tes ini peneliti memberikan tafsiran terhadap data yang diperoleh dari hasil perhitungan.
e. Refleksi
Pada tahapan refleksi peneliti memikirkan ulang mengenai perubahan yang terjadi pada nilai siswa. Dalam tahapan ini, peneliti mencari kekurangan dan kelemahan atas tindakan yang dilakukan berdasarkan perubahan nilai siswa. Setelah kekurangan dan kelemahan ditemukan kemudian peneliti mencari solusi agar dapat menyempurnakan tindakan selanjutnya dengan diharapkannya terjadi peningkatan nilai siswa.
(28)
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN
Setelah peneliti melakukan seluruh tindakan, mulai dari siklus satu sampai siklus tiga serta berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan
masalah mengenai ”Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk
Meningkatkan Proses Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA tentang Makhluk
Hidup dan Lingkungannya” di SDN Caringin 3 Kecamatan Sukajadi Kota
Bandung, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan Penerapan Metode Snowball Throwing
Penerapan metode Snowball Throwing pada setiap siklusnya mengalami perbaikan dan peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari :
kemampuan ketua kelompok menyampaikan langkah-langkah kegiatan
Snowball Throwing kepada anggota kelompoknya yang semakin baik.
kemampuan siswa dalam mengeksplorasi materi yang disajikan
mengalami perkembangan.
peningkatan kemampuan siswa untuk membuat pertanyaan, berdiskusi dan menyampaikan pendapat baik di dalam kelompok maupun di kelas. Pelaksanaan kegiatan Snowball Throwing dari tiap siklusnya semakin
baik dan semakin kondusif .
Pengerjaan LKPD yang pada awalnya hanya dikerjakan oleh ketua kelompok, pada akhirnya juga mampu menarik perhatian anggota kelompoknya untuk ikut terlibat langsung.
Pembahasan LKPD yang dilakukan guru bersama dengan siswa
semakin berjalan lancar, karena guru hanya sedikit memberikan pengarahan dan melengkapi jawaban siswa yang kurang tepat. Sebagian besar hasil LKPD didiskusikan oleh seluruh siswa di kelas.
Siswa yang pada awalnya tidak mengerti metode ini, pada akhirnya paham dan menikmati kegiatan pembelajaran yang dianggapnya tidak terlalu serius dan cukup menyenangkan. Jiwa anak-anak yang cenderung
(29)
Ningrum Wulandari, 2014
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sehingga siswa sering meminta guru untuk menggunakan metode ini pada pembelajaran-pembelajaran lainnya.
2. Proses Belajar
Proses belajar yang tampak dari siklus I, II, dan III mengalami cukup banyak kemajuan. Hal ini ditandai dengan perkembangan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Di awal penerapan metode ini, proses belajar siswa kurang efektif dan kurang menyenangkan. Banyak siswa yang tidak terlibat aktif dalam pembelajaran, seperti melakukan kesibukan sendiri, melamun, ngobrol, dan bermain-main dengan teman sekelompoknya.
Tetapi setelah siswa mengerti aturan permainan dengan baik, suasana pembelajaran semakin baik dan kondusif. Siswa mulai tertarik dan ikut terlibat dalam diskusi pembuatan soal dalam kelompok, pengerjaan LKPD dan diskusi pembahasan materi pembelajaran.
Proses belajar yang mulanya kurang menarik, pada akhirnya mampu membuat siswa senang dengan pembelajaran dengan penerapan metode ini.
3. Hasil Belajar
Dari hasil penelitian, penerapan Metode Snowball Throwing dalam mata pelajaran IPA tentang Makhluk Hidup dan Lingkungannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti oleh peningkatan hasil belajar siswa pada nilai rata-rata siklus I (66,64), nilai rata-rata siklus II (68,4) dan nilai rata-rata siklus III (78,8) dimana nilai KKM yang harus dicapai siswa sebesar 70.
Persentase jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM dalam siklus I, II, dan III adalah :
siklus I pre test 36% (9 orang), post test 52% (13 orang) siklus II pre test 40% (10 orang), post test 64% (16 orang) siklus III pre test 60% (15 orang), post test 80% (20 orang)
(30)
Sehingga dapat disimpulkan penerapan Metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian penerapan Metode Snowball Throwing di SDN Caringin 3 Kecamatan Sukajadi Kota Bandung, maka demi meningkatkan hasil pembelajaran IPA di Sekolah Dasar peneliti menyarankan sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Kepala Sekolah hendaknya memberikan dorongan kepada guru agar mampu menerapkan Metode Snowball Throwing dalam proses pembelajaran terutama pembelajaran IPA. Selain murah, penerapan metode ini sangat mudah sehingga diharapkan dapat menghasilkan siswa yang berkualitas dan potensial. Selain itu, kepala sekolah juga dapat melakukan pemantauan kinerja guru yang bersangkutan dalam proses pembelajaran di kelas.
2. Bagi Guru
Agar dapat menerapkan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) supaya hasil belajar siswa meningkat. Salah satu cara agar menjadikan KBM menyenangkan adalah dengan menerapkan Metode Snowball Throwing dalam proses pembelajaran.
Guru-guru diharapkan dapat menguasai berbagai metode, menyiapkan RPP yang baik, serta penyedian media yang relevan. Selain itu, untuk memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal sebaiknya guru lebih kreatif dalam menyediakan media, memberikan bimbingan dan motivasi yang merata kepada seluruh siswa agar siswa pun menjadi aktif dalam proses pembelajaran.
(31)
Ningrum Wulandari, 2014
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi Siswa
Dalam proses pembelajaran dengan menerapkan Metode Snowball
Throwing siswa dibimbing dan dimotivasi agar lebih aktif dan kreatif
sehingga dapat berpikir dan menemukan jawaban secara langsung melalui proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dengan berpikir mandiri, siswa lebih dapat memahami konsep materi pelajaran yang telah disampaikan guru.
4. Bagi Peneliti
Peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa, diperoleh karena siswa merasa gembira selama pembelajaran berlangsung sehingga dapat mempermudah siswa menyerap pelajaran dengan baik. Dengan demikian, bagi para pembaca dan peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan untuk menerapkan metode Snowball Throwing agar hasil belajar siswa meningkat.
(32)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharjono.,dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam, Jakarta: Depdiknas
Joni, Is. 2009. Model-model Pembelajaran
Kuraesin, E. 2004. Belajar Sains 4 untuk SD kelas 4. Bandung : Sarana Panca Karya Nusa.
Maryati. 2004. Sains 4 Mengamati Alam Semesta untuk SD kelas 4. Bandung : PT Sinergi Pustaka Indonesia.
Mizayaki . 2002. Metode-Metode Pembelajaran
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No.22 tahun 2006. Tentang Standar Isi
Untuk Satuan Pendidikan Nasional.
Sholeh Hamid, Moh. 2011. Metode Edutaiment Menjadikan Siswa Kreatif dan
Nyaman di kelas. Yogyakarta : DIVA Press (anggota IKAPI)
Sudjana, Nana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Stephen Kemmis, Robin Mc. Taggart, John Elliot, Dave Ebbut, 1998. The Action
Research Planner,3 rd ed. Victoria: deakin University
Sudjana.1996.Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Sinar Baru Algensindo Wahyono, Budi. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4 : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Mariana, T. (2013). Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA tentang Konduktor dan Isolator Panas. Skripsi pada FIP UPI Bandung. Tidak diterbitkan
Undang-undang No.20 tahun 2006 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Widodo, Rachmad. 2009. Model Pembelajaran Snowball Throwing. Tersedia di http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/09/model-pembelajaran-18-snowball-throwing/. Diunduh pada Selasa, 27 Desember 2011.
(1)
Ningrum Wulandari, 2014
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Menghitung persentase siswa mencapai KKM
Persentase siswa mencapai KKM didapat melalui penghitungan siswa yang lulus kemudian dibagi dengan jumlah seluruh siswa yang hadir lalu dikalikan 100%.
d. Interpretasi
Tahapan interpretasi pada data hasil tes ini peneliti memberikan tafsiran terhadap data yang diperoleh dari hasil perhitungan.
e. Refleksi
Pada tahapan refleksi peneliti memikirkan ulang mengenai perubahan yang terjadi pada nilai siswa. Dalam tahapan ini, peneliti mencari kekurangan dan kelemahan atas tindakan yang dilakukan berdasarkan perubahan nilai siswa. Setelah kekurangan dan kelemahan ditemukan kemudian peneliti mencari solusi agar dapat menyempurnakan tindakan selanjutnya dengan diharapkannya terjadi peningkatan nilai siswa.
(2)
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN
Setelah peneliti melakukan seluruh tindakan, mulai dari siklus satu sampai siklus tiga serta berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan masalah mengenai ”Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA tentang Makhluk Hidup dan Lingkungannya” di SDN Caringin 3 Kecamatan Sukajadi Kota Bandung, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan Penerapan Metode Snowball Throwing
Penerapan metode Snowball Throwing pada setiap siklusnya mengalami perbaikan dan peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari :
kemampuan ketua kelompok menyampaikan langkah-langkah kegiatan Snowball Throwing kepada anggota kelompoknya yang semakin baik.
kemampuan siswa dalam mengeksplorasi materi yang disajikan mengalami perkembangan.
peningkatan kemampuan siswa untuk membuat pertanyaan, berdiskusi dan menyampaikan pendapat baik di dalam kelompok maupun di kelas.
Pelaksanaan kegiatan Snowball Throwing dari tiap siklusnya semakin baik dan semakin kondusif .
Pengerjaan LKPD yang pada awalnya hanya dikerjakan oleh ketua kelompok, pada akhirnya juga mampu menarik perhatian anggota kelompoknya untuk ikut terlibat langsung.
Pembahasan LKPD yang dilakukan guru bersama dengan siswa semakin berjalan lancar, karena guru hanya sedikit memberikan pengarahan dan melengkapi jawaban siswa yang kurang tepat. Sebagian besar hasil LKPD didiskusikan oleh seluruh siswa di kelas.
Siswa yang pada awalnya tidak mengerti metode ini, pada akhirnya paham dan menikmati kegiatan pembelajaran yang dianggapnya tidak terlalu serius dan cukup menyenangkan. Jiwa anak-anak yang cenderung
(3)
Ningrum Wulandari, 2014
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sehingga siswa sering meminta guru untuk menggunakan metode ini pada pembelajaran-pembelajaran lainnya.
2. Proses Belajar
Proses belajar yang tampak dari siklus I, II, dan III mengalami cukup banyak kemajuan. Hal ini ditandai dengan perkembangan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Di awal penerapan metode ini, proses belajar siswa kurang efektif dan kurang menyenangkan. Banyak siswa yang tidak terlibat aktif dalam pembelajaran, seperti melakukan kesibukan sendiri, melamun, ngobrol, dan bermain-main dengan teman sekelompoknya.
Tetapi setelah siswa mengerti aturan permainan dengan baik, suasana pembelajaran semakin baik dan kondusif. Siswa mulai tertarik dan ikut terlibat dalam diskusi pembuatan soal dalam kelompok, pengerjaan LKPD dan diskusi pembahasan materi pembelajaran.
Proses belajar yang mulanya kurang menarik, pada akhirnya mampu membuat siswa senang dengan pembelajaran dengan penerapan metode ini.
3. Hasil Belajar
Dari hasil penelitian, penerapan Metode Snowball Throwing dalam mata pelajaran IPA tentang Makhluk Hidup dan Lingkungannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti oleh peningkatan hasil belajar siswa pada nilai rata-rata siklus I (66,64), nilai rata-rata siklus II (68,4) dan nilai rata-rata siklus III (78,8) dimana nilai KKM yang harus dicapai siswa sebesar 70.
Persentase jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM dalam siklus I, II, dan III adalah :
siklus I pre test 36% (9 orang), post test 52% (13 orang)
siklus II pre test 40% (10 orang), post test 64% (16 orang)
(4)
Sehingga dapat disimpulkan penerapan Metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian penerapan Metode Snowball Throwing di SDN Caringin 3 Kecamatan Sukajadi Kota Bandung, maka demi meningkatkan hasil pembelajaran IPA di Sekolah Dasar peneliti menyarankan sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Kepala Sekolah hendaknya memberikan dorongan kepada guru agar mampu menerapkan Metode Snowball Throwing dalam proses pembelajaran terutama pembelajaran IPA. Selain murah, penerapan metode ini sangat mudah sehingga diharapkan dapat menghasilkan siswa yang berkualitas dan potensial. Selain itu, kepala sekolah juga dapat melakukan pemantauan kinerja guru yang bersangkutan dalam proses pembelajaran di kelas.
2. Bagi Guru
Agar dapat menerapkan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) supaya hasil belajar siswa meningkat. Salah satu cara agar menjadikan KBM menyenangkan adalah dengan menerapkan Metode Snowball Throwing dalam proses pembelajaran.
Guru-guru diharapkan dapat menguasai berbagai metode, menyiapkan RPP yang baik, serta penyedian media yang relevan. Selain itu, untuk memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal sebaiknya guru lebih kreatif dalam menyediakan media, memberikan bimbingan dan motivasi yang merata kepada seluruh siswa agar siswa pun menjadi aktif dalam proses pembelajaran.
(5)
Ningrum Wulandari, 2014
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Proses Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi Siswa
Dalam proses pembelajaran dengan menerapkan Metode Snowball
Throwing siswa dibimbing dan dimotivasi agar lebih aktif dan kreatif
sehingga dapat berpikir dan menemukan jawaban secara langsung melalui proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dengan berpikir mandiri, siswa lebih dapat memahami konsep materi pelajaran yang telah disampaikan guru.
4. Bagi Peneliti
Peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa, diperoleh karena siswa merasa gembira selama pembelajaran berlangsung sehingga dapat mempermudah siswa menyerap pelajaran dengan baik. Dengan demikian, bagi para pembaca dan peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan untuk menerapkan metode Snowball Throwing agar hasil belajar siswa meningkat.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharjono.,dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam, Jakarta: Depdiknas
Joni, Is. 2009. Model-model Pembelajaran
Kuraesin, E. 2004. Belajar Sains 4 untuk SD kelas 4. Bandung : Sarana Panca Karya Nusa.
Maryati. 2004. Sains 4 Mengamati Alam Semesta untuk SD kelas 4. Bandung : PT Sinergi Pustaka Indonesia.
Mizayaki . 2002. Metode-Metode Pembelajaran
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No.22 tahun 2006. Tentang Standar Isi
Untuk Satuan Pendidikan Nasional.
Sholeh Hamid, Moh. 2011. Metode Edutaiment Menjadikan Siswa Kreatif dan
Nyaman di kelas. Yogyakarta : DIVA Press (anggota IKAPI)
Sudjana, Nana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Stephen Kemmis, Robin Mc. Taggart, John Elliot, Dave Ebbut, 1998. The Action
Research Planner,3 rd ed. Victoria: deakin University
Sudjana.1996.Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Sinar Baru Algensindo Wahyono, Budi. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4 : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Mariana, T. (2013). Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA tentang Konduktor dan Isolator Panas. Skripsi pada FIP UPI Bandung. Tidak diterbitkan
Undang-undang No.20 tahun 2006 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Widodo, Rachmad. 2009. Model Pembelajaran Snowball Throwing. Tersedia di http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/09/model-pembelajaran-18-snowball-throwing/. Diunduh pada Selasa, 27 Desember 2011.