Deskripsi masalah-masalah yang dialami oleh siswa kelas VIII SMP Xaverius Baturaja Sumatra Selatan tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

  

DESKRIPSI MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI OLEH SISWA

KELAS VIII SMP XAVERIUS BATURAJA SUMATRA SELATAN

TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN

TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (SI) Program Studi Bimbingan dan Konseling

  Disusun oleh:

YOSEFINA MARIA DOLOROSA TUKAN NIM: 091114011 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala

sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasih

Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana

Allah. (Roma 8: 28)

  

Impian ada di tengah peluh bagai bunga yang mekar yang secara

perlahan, usaha keras itu tak akan mengkhianati. (JKT48)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

   Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang memberikan karunia berlimpah di setiap langkah hidupku.

   Keluarga tercinta: Bapak Andreas Bonevasius Baha Tukan,

  mama Christina Vonalia dan adik Robertus Ama Boli Tukan yang tidak pernah berhenti mendukung dengan doa dan cinta.

   Robertus Daru yang selalu mengingatkan dan memotivasiku setiap waktu.

  

ABSTRAK

DESKRIPSI MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI OLEH SISWA

KELAS VIII SMP XAVERIUS BATURAJA TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

  Yosefina Maria Dolorosa Tukan Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2014 Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei.

  Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan masalah-masalah yang dialami oleh siswa kelas VIII SMP Xaverius Baturaja tahun ajaran 2013/2014. Hasil penelitian ini digunakan sebagai dasar untuk menyusun usulan topik-topik bimbingan klasikal yang sesuai untuk membantu siswa kelas VIII SMP Xaverius Baturaja mengatasi masalah-masalah yang dialaminya.

  Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Xaverius Baturaja tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 108 siswa.Semua siswa dijadikan subjek penelitian, sehingga penelitian ini termasuk penelitian populasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan merupakan modifikasi kuesioner yang dibuat oleh Sagala (2004) dalam rangka penelitian skripsinya.

  Kuesioner yang digunakan merupakan modifikasi dari instrument Alat Ungkap Masalah Seri Umum Format 2 untuk siswa SMP (AUM-2) yang disusun oleh Prayitno, dkk (tanpatahun).

  Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: ada 2 masalah (3,85%) yang sangat tidak dialami oleh siswa, ada 25 masalah (48,08%) yang tidak dialami oleh siswa, ada 17 masalah (32,69%)yang cukup dialamai oleh siswa seperti saya sering melamun, saya sulit mengungkapkan perasaan dengan tepat dan jujur, ada 8 masalah (15,38) yang dialami oleh siswa seperti saya takut berbicara didepan umum, saya sulit mengambil keputusan, dan tidak ada masalah yang sangat dialami oleh siswa.

  

ABSTRACT

DESCRIPTION OF THE PROBLEMS FACED BY THE STUDENTS

FROM GRADE EIGTH OF XAVERIUS JUNIOR HIGH SCHOOL IN

BATURAJA SOUTH SUMATRA IN THE ACADEMIC YEAR OF

2013/2014 AND ITS IMPLICATION TO THE PROPOSED TOPICS FOR

CLASICAL GUIDANCE

  Yosefina Maria Dolorosa Tukan University of Sanata Dharma

  Yogyakarta 2014

  This is a descriptive study using survey methodology. The purpose of this study is to describe the problems experienced by the students from grade eighth of Xavier Junior High School in Baturaja South Sumatra, in the academic year of 2013/2014. The results of this study are used as a basis to draw an appropriate proposed classical guidance topics in order to help the students of grade eighth of Xavier Junior High School of Baturaja South Sumatra to overcome the problems that they faced.

  The subject of this study is all students fromgrade VIII of Xavier Junior High School in Baturaja South Sumatra, in the academic year of 2013/2014 with the total population of 108 students. Because all the students are subjects of this research therefore this study is consider as population research. Data collection instrument used in this research was a modified questionnaire made by Sagala (2004) for the purpose of histhesis research. This used questionnaire is a modification of the instrument of Tool Reveals Common SeriesProblems of second Form for junior high school students (AUM-2) which are prepared by Prayitno, et al(undated).

  The results of this survey showed that: there are two problems (3.85%) which is not experienced by the students, there are 25 issues (48.08%) were not experienced by the students, there are 17 issues (32.69%) were occasionally faced by students such as daydreaming anddifficulties of expressing their feelings appropriately and honestly.There are 8 problem (15.38) experienced by students such as fear of public speaking anddifficulties in decision making, and lastly there is no problem that most experienced by students.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan mendampingi penulis. Oleh karena itu, secara khusus penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnyakepada:

  1. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Drs. R. H. Dj. Sinurat, M.A., selaku dosen pembimbing yang telah mendampingi, memotivasi, dan mengarahkan dengan penuh kesabaran dan kerja keras dalam memberikan masukan-masukan yang bermanfaat kepada penulis selama mengerjakan skripsi.

  3. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali penulis dengan pengetahuan- pengetahuan yang bermanfaat dalam penulisan skripsi ini.

  4. Bapak St. Priyatmoko atas segala bantuan administrasinya selama perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

  5. Bapak D. Wijaya,S.Si, selaku kepala sekolah SMP Xaverius Baturaja

  6. Bapak Aleksander Dadi,S.Sag,selaku koordinator BK yang telah membantu memberikan masukan kepada penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

  7. Semua Siswa SMP Xaverius Baturaja yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner dan menjadi subjek dalam penelitian ini.

  8. Bapak Andreas Bonevasius Baha Tukan dan Mama Christina Vonalia yang tercinta yang selalu memberikan dukungan baik lewat doa maupun secara materi.

  9. Adikku Robertus Ama Boli Tukan yang telah memberikan cerianya kepada peneliti.

  10. Orang tersayang Robertus Daru yang selalu memberikan kasih, perhatian, dan motivasi sehingga skripsi ini terselesaikan.

  11. Teman-teman BK angkatan 2009 yang telah memberikan motivasi, doa, masukan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

  12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu baik dalam doa, motivasi, materi, dan lain-lain.

  Penulis menyadari kekurangan dan kelemahan penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Tetapi penulis berharap skripsi ini berguna bagi pembaca. Maka dari itu, penulis minta maaf apabila dalam skripsi ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan.

  Terima kasih. Tuhan memberkati.

  Yogyakarta, 31 Mei 2014 Yosefina Maria Dolorosa Tukan

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...

  …….………….…...…… iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  …….………..…….....v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................... vi ABSTRAK ................................................................................................... vii

  ABSTRACT .................................................................................................. viii

  KATA PENGANTAR .................................................................................. ix DAFTAR ISI ............................................................................................... xii DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang …………………………....…………......…....….... 1 B. Rumusan Masalah ……………….…………………….....…........... 4

  C. Tujuan Penelitian ………………………….………..……................ 4 D. Manfaat Penelitian...

  …………………………………........…….... 5

  E. Definisi Operasional ……………………....….…….......……...… 6

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Arti dan Jenis-Jenis Masalah............................................................. 7

  1. Pengertian Masalah....................................................................... 7

  2. Jenis-jenis Masalah....................................................................... 8

  3. Masalah-masalah yang dialami oleh Siswa SMP........................ 20

  B. Masa Remaja.................................................................................... 23

  1. Pengertian Masa Remaja............................................................ 23

  2. Ciri-ciri Masa Remaja................................................................. 24

  C. Bimbingan Klasikal di SMP............................................................. 26

  D. Usaha Bimbingan dan Konseling untuk Pemenuhan Masalah Siswa.27

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian................................................................................. 30 B. Subjek Penelitian............................................................................... 30 C. Instrument Penelitian......................................................................... 31 D. Validitas dan Reliabilitas.................................................................. 33

  1. Validitas....................................................................................... 33

  2. Reliabilitas................................................................................... 35

  E. Prosedur Pengumpulan Data............................................................. 36

  1. Tahap persiapan.......................................................................... 36

  2. Tahap Pelaksanaan Pengumpulan Data...................................... 38

  F. Teknik Analisis Data........................................................................ 39

  BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL A. Hasil Penelitian............................................................................... 41 B. Pembahasan Hasil Penelitian.......................................................... 44 C. Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal........................................ 65 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...................................................................................... 76 B. Saran-saran....................................................................................... 76 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 78

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1:Kisi-kisi Kuesioner Masalah-masalah Siswa......................................... 32 Tabel 2: Rincian Hasil Analisis Validitas Intrumen........................................... 35 Tabel 3: Kriteria Guilford.................................................................................... 36 Tabel 4: Jadwal Pengisian Kuesioner............................................................. 38 Tabel 5: Kategorisasi Masalah-masalah yang Diamali oleh Siswa..................... 40 Tabel 6: Masalah-masalah yang dialami oleh siswa kelas VIII SMP Xaverius

  Baturaja tahun ajaran 2013/2014........................................................... 42 Tabel 7: Usulan Topik-Topik Bimbingan Klasikal Bagi Siswa Kelas VIII SMP Xaverius Baturaja Tahun Ajaran 2013/2014................................. 66

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Kuesioner Masalah-masalah (Uji Coba)......................................... 81 Lampiran 2 : Tabulasi Data Uji Validitas............................................................ 85 Lampiran 3 : Hasil Perhitungan Taraf Validitas Kuesioner Uji Coba................. 89 Lampiran 4 : Reliabilitas.Kuesioner Uji Coba.................................................... 95 Lampiran 5 : Kuesioner Masalah-masalah (Penelitian)....................................... 96 Lampiran 6 : Tabulasi Data Penelitian................................................................ 100 Lampiran 7 : Surat Ijin Uji Coba dan Penelitian............................................... 107

BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Hurlock(Hartinah, 2008: 58)mengatakan bahwaadolesensi(masa

  remaja) yang berasaldarikata Latin adoloscere berarti “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Adolesensi memiliki arti yang luas, mencakup antara lain kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.Santrock (2007: 20) mendefinisikan masa remaja sebagai periode transisi dari masa anak ke masa dewasa, pada saat mana terjadi berbagai perubahan sepertiperubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.

  Senada dengan pendapat Santrock, Papalia dan Olds (Jahja, 2011: 220)mendefinisikan masa remaja sebagai masa transisi antara masa kanak- kanak dan dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.

  Pada masa transisi ini, individu kerap kali menghadapi berbagai permasalahan. Permasalahan ini muncul antara lain karena perubahan- perubahan yang terjadi pada masa remaja yaitu perubahan pada aspek biologis, kognitif, sosial, dan lain-lain.Perubahan pada aspekbiologisyaitu munculnya tanda-tanda kedewasaan, seperti organ reproduksi telah mulai bentuk fisik semakin menunjukkan ciri fisik jenisnya seperti pada laki-laki tumbuh jakun dan kumis, dan pada perempuan payudara semakin membesar dan pinggul semakin melebar. Pada aspek kognitifremaja telah mencapai tahap formal oprasional. Pada masa ini remaja mengalami perubahan besar dalam memahami berbagai aspek yang ditemui, menjadi lebih kritis dalam melihat dan memberi respons kepada lingkungannya, dan menjadi sangat resisten terhadap berbagai aspek yang masuk di akalnya, serta mampu merumuskan cita-citanya.

  Pada aspek sosialremaja mengalami perubahan dalam hal hubungan sosialnya. Jika pada masa anak-anak, orang tua dan guru menjadi figur idolanya, maka pada masa remaja teman sebaya yang menjadi figur idolanya, sehingga dalam berbagai dimensi, remaja lebih mendengar dan mengikuti apa yang menjadi pandangan teman sebayanya. Selain itu, remaja juga merasakan bahwa secara sosial dia tidak cocok lagi bergabung dengan anak-anak dan belum juga cocok dengan orang dewasa.

  Oleh karena itu, remaja ingin membentuk kelompok sendiri yang terdiri dari teman-teman seusianya.

  Berdasarkan sharing peneliti pada tanggal 17 Juni 2013 dengan guru BK SMP Xaverius Baturaja tentang masalah-masalah yang dialami oleh siswa di sekolah, peneliti mendapat kesan bahwa masalah yang kerap kali dialami oleh siswa kelas VIII SMP Xaverius Baturaja antara lain adalah masalah dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.Masalah percaya diri, konsep diri rendah, dan lain-lain. Masalah sosial adalah masalah yang timbul dari hubungan individu dengan individu lain.

  Masalah karir adalah masalah yang berkaitan dengan pencapaian cita-cita yang diinginkan oleh individu seperti pemilihan studi lanjut, dan lain- lain.Masalah belajar adalah masalah yang timbul dalam bidang belajar seperti motivasi belajar yang rendah, kurang konsentrasi dalam belajar, dan lain-lain.

  Berbagai masalah yang dialami oleh siswa kelas VIII SMP Xaverius Baturaja tahun ajaran 2013/2014 ini menunjukan bahwa perlu ada bantuan khusus dari orang yang dewasa (secara khusus guru BK)untukmendampingi siswa menghadapi masalahnya. Apabila masalah- masalah yang dialami oleh siswa ini kurang mendapatkan perhatian khusus dari orang dewasa (guru BK), maka tidak tertutup kemungkinan bahwa masalah-masalah ini akan menghambat perkembangan siswa secara optimal. Peneliti berkeyakinan bahwa guru BK memiliki peran penting dalam mendampingi siswa untuk menghadapi permasalahan yang dialami, tugasguru BKadalah membantu siswa memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembanganyang dijalani dan sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengungkap masalah-masalah yang dialami oleh siswa kelas VIII SMP Xaverius Baturaja tahun ajaran 2013/2014. Dengan mengetahui masalah-masalah yang dialami oleh siswa, maka dapat diusulkan topik- topik bimbingan klasikal yang sesuai untuk membantusiswa mengatasi masalahnya.

  B. Rumusan Masalah

  Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang masalah-masalah yang dialami oleh siswa-siswi SMP Xaverius Baturaja tahun ajaran 2013/2014. Hasil penelitian ini digunakan sebagai dasar untuk menyusun usulan topik-topik bimbingan klasikal yang sesuai untuk membantu siswa mengatasi masalahnya.Pertanyaan yang dijawab dalam penelitian ini ialah:

  1. Masalah-masalah apa sajakah yang dialami para siswa kelas VIII SMP Xaverius Baturaja tahun ajaran 2013/2014?

  2. Topik-topik bimbingan klasikal apa saja yang sesuai untuk membantu siswa kelas VIII SMP Xaverius Baturaja dalam mengatasi masalahnya?

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Mendeskripsikanmasalah-masalah yang dialami oleh siswa kelas VIII SMP Xaverius Baturaja tahun ajaran 2013/2014.

  2. Mengusulkan topik-topik bimbingan klasikal yang sesuai untuk membantu siswa kelas VIII SMP Xaverius Baturaja mengatasi masalah- masalah yang dialaminya.

D. Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Manfaat teoritis Memberikan gambaran mengenaimasalah-masalah yang dihadapi oleh siswa kelas VIII SMP Xaverius Baturaja dan implikasi terhadap topik-

  .

  topik bimbingan klasikal

  2. Manfaat Praktis:

  a. Bagi pihak SMP Xaverius Baturaja Hasil penelitian dapat memberikan informasi dalam rangka peningkatan program pendidikan di sekolah, khususnya peningkatan program bimbingan dan konseling yang dapat membantu siswa-siswa untuk mengatasi masalah-masalahnya.

  b. Bagi peneliti sebagai calon konselor Peneliti memperoleh pengalaman dalam mengidentifikasi masalah- masalah siswa sebagai dasar untuk mengusulkan materi bimbingan klasikal .

  c. Bagi siswa-siswi SMP Xaverius Baturaja Siswa-siswi dapat menerima pelayanan bimbingan klasikal yang sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang dialaminya.

  d. Bagi peneliti lain Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi penulis lain jika akan melakukan penelitian yang sama.

E. Definisi Operasional

  1. Masalahmerupakan sesuatu yang menghambat, merintangi, atau mempersulit seseorang untuk melakukan tindakan tertentu, karena ada kebutuhan yang belum terpenuhi atau tugas perkembangan yang belum terselesaikan, atau tujuan tertentu yang belum tercapai, seperti yang dimaksudkan dalam alat penelitian.

  2. Usulan topik-topik bimbingan klasikal ialah rangkaian topik-topik bimbinganyang dimaksudkan untuk diberikan kepada siswa secaraberkelompokdalam waktu tertentu untuk membantu siswa mengatasi masalahnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisi uraian tentang masalah, aspek-aspek masalah, masa remaja, dan usaha yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling. A. Arti dan Jenis-jenis Masalah 1. Pengertian masalah Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Suharno,dkk2005: 312) masalah didefinisikan sebagai sesuatu hal yang harus dipecahkan. Prayitno (2004: 4) menjelaskan bahwa masalah adalah

  “(1) sesuatu yang tidak disukai adanya, (2) sesuatu yang ingin dihilangkan, dan/atau (3) sesuatu yang dapat menghambat atau menimbulkan kerugian,..”. Menurut Sudrajat (2011: 3)masalah dapat diartikan sebagai suatu kesulitan yang harus dipecahkan atau dicarikanjalankeluarnya.

  Ciri-ciri masalah menurut Sudrajat (2011: 4) adalah sebagai berikut: a. Masalah muncul karena ada kesenjangan antara harapan (das sollen) dan kenyataannya (das sein).

  b. Semakin besar kesenjangan, maka masalah semakin berat.

  c. Tiap kesenjangan yang terjadi dapat menimbulkan persepsi yang berbeda-beda.

  d. Masalah timbul akibat dari proses belajar yang keliru.

  e. Masalah memerlukan berbagai pertanyaan dasar yang perlu dijawab.

  Dari pemaparan tentang defenisi dan ciri-ciri masalah di atas dapat disimpulkan bahwa masalah merupakan sesuatu yang menghambat, merintangi, atau mempersulit seseorang untuk melakukan tindakan tertentu, karena ada kebutuhan yang belum terpenuhi atau tugas perkembangan yang belum terselesaikan, atau tujuan tertentu yang belum tercapai.

2. Jenis-jenis Masalah

  Prayitno (2004: 238)mengelompokanmasalah ke dalam sebelas kelompok masalah, yaitu kelompok masalah yang berkenan dengan: a. Perkembangan jasmani dan kesehatan

  b. Keuangan, keadaan lingkungan, dan pekerjaan

  c. Kegiatan sosial dan rekreasi

  d. Hubungan muda-mudi, pacaran dan perkawinan

  e. Hubungan sosial kejiwaan

  f. Keadaan pribadi kejiwaan

  g. Moral dan agama

  h. Keadaan rumah dan keluarga i. Masa depan pendidikan dan pekerjaan j. Penyesuaian terhadap tugas-tugas sekolah k. Kurikulum sekolah dan prosedur pengajaran

  Masalah-masalah yang dikemukan diatas dapat dikelompokkan menjadi empat jenis masalah yaitu: masalah pribadi, masalah sosial,

a. Masalah pribadi

  Masalah pribadi merupakan masalah dalam menghadapi keadaan batin, mengatasi berbagai pergumulan hidup, dan mengatur diri sendiri.

  Bidang-bidang masalah pribadi meliputi: 1) Perkembangan fisik

  Menurut Desmita (2007: 190)perubahan-perubahan fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja, yang berdampak terhadap perubahan-perubahan psikologis. Secara garis besar perubahan-perubahan yang terjadi dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu perubahan-perubahan yang berhubungan dengan pertumbuhan fisik dan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan karekteristik seksual. Berikut ini dijelaskan beberapa dimensi perubahan fisik yang terjadi selama masa remaja.

  a) Perubahan dalam tinggi dan berat Tinggi rata-rata anak laki-laki dan perempuan pada usia 12 tahun adalah sekitar 59 atau 60 inci. Tetapi, pada usia 18 tahun, tinggi rata-rata remaja lelaki adalah 69 inci, sedangkan tinggi rata- rata remaja perempuan hanya 64 inci. Ada pun faktor penyebab laki-laki rata-rata lebih tinggi dari pada perempuan adalah karenapertumbuhan anak laki-laki 2 tahun lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak perempuan. Dengan demikian, anak laki-laki mengalamipenambahan petumbuhan tinggi badan badan juga berpengaruh pada penambahan berat badan yakni sekitar 13 kg bagi anak laki-laki dan 10 kg bagi anak-anak perempuan.

  b) Perubahan dalam proporsi tubuh Seiring dengan pertambahan tinggi dan berat badan, percepatan pertumbuhan selama masa remaja juga terjadi pada proporsi tubuh. Bagian-bagian tubuh tertentu yang sebelumnya terlalu kecil, pada masa remaja menjadi terlalu besar. Hal ini terlihat jelas pada pertumbuhan tangan dan kaki, yang sering tidak proposional. Perubahan-perubahan dalam proporsi tubuh selama masa remaja juga terlihat pada ciri-ciri wajah, seperti dahi yang semula sempit sekarang menjadi luas, mulut melebar, dan bibir menjadi lebih penuh. 2) Kerohanian

  Dariyo (2003: 92) mengemukan kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang dibutuhkan seseorang untuk mendapatkan sesuatu bagi jiwanya, seperti mendengarkan musik siraman rohani dan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Manfaat terpenuhinya kebutuhan rohani seseorang adalah yang bersangkutan akan merasa bahagia, merasa hidup berarti, tidak mudah putus asa, dan memiliki pandangan atau sikap keagamaan yang tidak fanatik. Dampak dari tidak terpenuhinya kebutuhan rohani antara lain adalah yang bisa jadi tidak dapat memilih mana yang benar atau salah bagi dirinya dan orang lain.

  3) Identitas diri Menurut Yusuf (2011: 95) identitas diri individu berkembang pada masa remaja. Identitas mencakup pandangan tentang diri sendiri, tujuan, nilai, dan keyakinan yang dipegang teguh. Tugas utama remaja adalah memecahkan krisis identitasuntuk dapat menjadi orang dewasa yang memahami dirinya secara utuh dan memahami perannya di masyarakat.

  Remaja dikatakan telah menemukan identitas dirinya (self-

  identity) kalau dia berhasil memecahkan tiga masalah utama, yaitu

  pilihan pekerjaan, adopsi nilai yang diyakini dan dijalani, dan perkembangan identitas seksual yang memuaskan. Selain itu, remaja dipandang telah memiliki identitas diri yang matang (sehat, tidak mengalami kebingungan), apabila sudah memiliki kemampuan untuk memahami diri sendiri, serta memahami perannya dalam kehidupan sosial (di lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, atau masyarakat), pekerjaan, dan nilai-nilai agama.Untuk memfasilitasi perkembangan identitas diri remaja yang sehat, dan mencengah terjadinya kebingungan identitas, maka pihak orang tua di lingkungan keluarga, sekolah, dan orang dewasa lainnya di lingkungan masyarakat hendaknya melakukan hal-hal a) Memberikan contoh atau teladan tentang sikap jujur dan bertanggung jawab sebagai orang dewasa.

  b) Menciptakan iklim kehidupan sosial yang harmonis, jauh dari gejolak atau konflik.

  c) Menciptakan lingkungan hidup yang bersih, tertib, sehat, dan indah.

  d) Memberikan kesempatan kepada remaja untuk berpendapat, mengajukan gagasan, atau berdialog.

  e) Memfasilitasi remaja untuk mewujudkan kreativitasnya, baik dalam bidang olahraga, seni, maupun bidang keilmuan.

  f) Memberikan informasi kepada remaja tentang orang-orang suskes, dan bagaimana proses mencapai kesuksesannya.

  g) Menampilkan perilaku yang sesuai dengan karakter atau nilai- nilai akhlak mulia.

  h) Memberikan contoh dalam bersikap dan berperilaku yang sejalan dengan nilai-nilai budaya cinta tanah air, patriotisme, dan nasionalisme. (Yusuf, 2011: 96)

b. Masalah sosial

  Masalah sosial adalah masalah yang timbul dari hubungan individudengan individu lain. Masalah sosial meliputi berbagaihal, yaitu seperti yang diuraikan di bagian berikut ini: 1) Hubungan dengan keluarga

  Menurut Djamarah (2011: 241) keluarga adalah lembaga pendidikan informal (luar sekolah) yang diakui keberadaannya dalam dunia pendidikan.Peranannya tidak kalah penting dari lembaga- lembaga formal, seperti sekolah. Bahkan sebelum anak didik memasuki suatu sekolah, dia sudah mendapatkan pendidikan dalam keluarga yang bersifat kodrati. Hubungan darah antara kedua orang tua dengan anak menjadikan keluarga sebagai lembaga pendidikan yang alami.

  Apabila orang tua tidak memperhatikan pendidikan anak,tidak memberikan suasana sejuk dan menyenangkan bagi anak, keharmonisan keluarga tak tercipta,sistem kekerabatan semakin renggang, maka lingkungan keluarga yang demikian ikut terlibat menyebabkan kesulitan belajar anak. Ada beberapa hal dalam keluarga yang dapat menjadi penyebab timbulnya kesulitan belajar anak didik seperti: a) Anak tidak mempunyai ruang dan tempat belajar yang khusus di rumah.

  Karena tidak mempunyai ruang belajar yang khusus,anak bisa belajar di ruang dapur, di ruang tamu, atau belajar di tempat tidur.Anak yang tidak memiliki tempat belajar khusus yaitu ruang belajar, meja, dan kursi terpaksa memanfaatkan meja dan kursi tamu untuk belajar.

  b) Perhatian orang tua yang kurang memadai.

  Anak merasa kecewa dan mungkin frustrasi melihat orang tuanya yang tidak pernah memperhatikannya.Anak merasa seolah-olah tidak memiliki orang tua sebagai tempat menggantungkan harapan, sebagai tempat bertanya bila ada pelajaran yang tidak dimengerti, dan sebagainya.Kerawanan hubungan orang tua dan anak ini menyebabkan masalah psikologis dalam belajar anak di sekolah.

  c) Perlakuan orang tua yang kurang adil.

  Orang tua boleh jadi pilih kasih dalam mengayomi anak, seolah-olah ada anak kandung dan anak tiri.Anak yang berprestasidisanjung dan anak yang tidak berpretasidicemooh atau dimaki-maki. Sikap dan perilaku orang tua seperti ini membuat anak memiliki konsep diri yang rendah dan semakin malas untuk belajar. d) Anak yang terlalu banyak membantu orang tua.

  Di keluarga tertentu sering ditemukan anak yang terlibat langsung dalam pekerjaan orang tuanya seperti mencuci pakaian, memasak nasi di dapur, ke pasar, ikut berjualan, ikut mengasuh adiknya, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan seperti di atas sangat menyita waktu belajar anak yang seharusnya dipakai untuk belajar.

  2) Hubungan dengan teman akrab Menurut Desmita (2009: 224)pergaulan dengan teman akrab adalah interaksi antara teman sebaya atau kelompok yang memiliki minat dan nilai-nilai yang sama, membahas hal-hal yang tidak dibicarakan dengan orang tua dan guru. Sementara itu menurut Jean Piaget dan Harry Stcak (Desmita 2007: 230), melalui hubungan dengan teman sebaya, mereka belajar hubungan timbal balik yang simetris. Anak mempelajari kejujuran dan keadilan melalu peristiwa pertentangan dengan teman sebaya.

  Manfaat pergaulan dengan teman akrab antara lain adalah dapat berbagi suka dan duka, bertukar pikiran mengenai masalah yang terjadi, mencoba sesuatu hal yang berbeda dengan teman, pekerjaan yang berat dapat terasa ringan, dan lain sebagainya. Dampak negatif apabila tidak ada pergaulan dengan teman akrab antara lain adalah ada menyelesaikan permasalahan dengan baik, tidak dapat menghasilkan pekerjaan yang optimal, semua masalah dirasakan sendiri dan mengakibatkan stress, dan lain sebagainya. 3) Kurang aktif mengikuti kegiatan sosial

  Menurut Santrock (2003: 23)kegiatan sosial adalah unit sosial atau pengelompokan manusia yang sengaja dibentuk dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan dilakukan dengan sukarela. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, kegiatan sosial merupakan aktivitas yang dilakukan lebih dari satu oranguntuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama.

  Manfaat kegiatan sosial bagi seseorang antara lain berlatih untuk membina hubungan sosial dengan baik, peduli terhadap orang lain,dapat menemukan teman akrab, berkesempatan untuk belajar berkomunkasi dengan orang lain, mengerti tata krama pergaulan, dan tidak mudah tersinggung atau sakit hati dalam berhubungan dengan orang lain. Sedangkan dampak negatif apabila seseorang tidak terlibat dalam kegiatan sosial antara lain adalah kurang peduli terhadap orang lain, merasa tidak dianggap penting, diremehkan atau dikecam orang lain, lamban menjalin persahabatan, mudah tersinggung dan sakit hati dalam berhubungan dengan orang lain, hubungan sosial terbatas, dan lain sebagainya.

c. Masalah belajar

  Masalah belajar merupakan sesuatu yang menghambat dan merintangi siswa pada belajar. Masalah-masalah belajar meliputi: 1) Penyesuaian terhadap tugas-tugas sekolah

  Djamarah (2008: 233) mengatakan bahwa setiap siswa perlu menyesuaikan diri terhadap tugas-tugas sekolah sehingga siswa mampu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dari guru mata pelajaran tepat pada waktunya. Dengan demikian siswa mampu mendapatkan nilai yang memuaskan. Manfaat menyesuaikan diri terhadap tugas-tugas sekolah antara lain adalah siswa mampu menyelesaikan tugas-tugas pelajaran tepat pada waktunya, belajar membuat catatan, mendapat hasil yang memuaskan, siap menghadapi ujian, dan lain sebagainya. Dampak negatif apabila siswa kurang mampu menyesuaikan diri terhadap tugas-tugas sekolah antara lain adalah nilai akhir tidak sesuai dengan yang diinginkan, mengalami masalah dalam belajar, sukar memahami penjelasan guru, kurang motivasi dalam belajar, kurang berminat atau kurang mampu mempelajari buku mata pelajaran dan lain sebagainya. 2) Motivasi belajar

  Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.Jadi motivasi belajar adalah siswa yang kurang berkembang karena tidak memiliki motivasi yang tepat. Jika seseorang memiliki motivasi yang tepat, maka dia akan mengeluarkan tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil- hasil yang semula tidak terduga. Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Karena itu, motivasi belajar perlu diusahakan, terutama yang berasal dari dalam diri (motivasi intrinsik) antara lain dengan cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus dihadapi (Djamarah, 2011: 200). 3) Kesulitan belajar

  Kesulitan belajar merupakan sesuatu yang menghambat, merintangi, dan mempersulit seseorang pada saat belajar. Kesulitan belajar yang dialami siswa dapat disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang menghambat tercapainya tujuan belajar yang sesuai dengan harapan. Faktor-faktor tersebut adalah faktor dari dalam diri dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa antara lain, yang bersifat kognitif seperti rendahnya kemampuan berpikir dan bersifat afektif seperti gangguan emosi dan sikap, serta yang bersifat psikomotor seperti terganggunya indera penglihatan dan pendengaran. Faktor dari luar diri siswa antara lain, lingkungan keluarga seperti ketidakharmonisan hubungan ayah dengan ibu dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga, lingkungan kondisi lingkungan sekolah dan letak sekolah yang buruk seperti dekat dengan pasar dan kondisi guru dan alat-alat belajar yang kurang. 4) Pengaturan waktu belajar

  Menurut Wlodkowski (2004: 119) bila ada lebih dari satu kegiatan yang akan dilakukan, lebih baik merencanakan dan mengaturnya kedalam beberapa urutan prioritas. Namun siswa harus memastikan rencana tersebut dengan jelas serta lebih mendahulukan pekerjaan yang penting dan mendesak yang harus didahulukan agar dapat berjalan dengan baik. Manfaat pengaturan waktu belajar bagi siswa antara lain adalah siswa memiliki waktu belajar, selalu siap menghadapi ujian, dan lain sebagainya. Bila siswa tidak memiliki pengaturan waktu belajar, dia akan kekurangan waktu belajar, tidak dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, dan kurang berkonsentrasi saat belajar.

d. Masalah karier

  Masalah karier yang sering dialami oleh remaja antara lain takut mengalami kegagalan dalam mencapai cita-cita. Cita-cita adalah sebuah harapan yang dibangun di atas keyakinan yang kuat dan diupayakan pencapaiannya melalui perencanaan yang matang dan kerja keras. Cita-cita dapat dijadikan sebagai motivasi yang tumbuh dalam diri untuk melakukan sesuatu demi terwujudnya sebuah Modal utama yang harus ada pada orang yang memiliki cita-cita adalah keyakinan yang sungguh-sungguh. Apabila siswa memiliki cita-cita, maka hendaklah dia memiliki semangat dan mempunyai keyakinan untuk mencapai hal yang ingin diraihnya. Apabila siswa tidak mempunyai cita-cita, dia akan merasa tidak memiliki pandangan masa depan dan tidak memiliki motivasi untuk mendapatkan sesuatu.

3. Masalah-masalah yang dialami oleh Siswa SMP

  Masalah remaja adalah segala kesulitan/tantangan yang dialami olehremaja karena adanya tugas perkembangan yang belum terselesaikan,adanya dorongan dan kebutuhan yang belum terpenuhi, atau adanya tujuan yang belum tercapai.Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi, remaja seringkali mengalami aneka kesulitan dan tantangan yang menimbulkan tuntutan untuk menyesuaikan diri terhadap dirinya sendiri dan orang lain serta lingkungannya. Tuntutan penyesuaian diri tersebut biasanya disertai ketegangan batin. Semakin berat tuntutan penyesuaian diri, semakin tinggi pula ketegangan yang dialami. Ketegangan yang dialami oleh remaja dapat menimbulkan masalah dalam kehidupannya.

  Sagala(2004:96-97), dalam penelitiannya mengelompokkan masalah-masalah yang dialami oleh remaja SMP St. Lucia Bekasi tahun 2004 menjadi empat bidang masalah, yaitu masalah pribadi, sosial, belajar, dan karier. Alat yang digunakan dalam penelitiannya remaja SMP St. Lucia Bekasi tahun 2004 yang diungkap oleh penelitian Sagala adalah: a. Bidang Pribadi 1) Berat badan kurang atau berlebihan.

  2) Takut berbicara di depan umum. 3) Mudah lupa. 4) Sulit mengambil keputusan. 5) Belum mengetahui bakat-bakat yang dimiliki. 6) Sering melamun/berkhayal. 7) Sulit mengungkapkan perasaan dengan tepat dan jujur. 8) Kurang mampu menerima tanggungjawab.

  b. Bidang Sosial 1) Mengkhawatirkan kondisi kesehatan anggota keluarga.

  2) Mudah tersinggung atau sakit hati dalam berhubungan dengan orang lain.

  3) Kurang mampu mengatasi pengaruh negatif dari kelompok atau teman sebaya.

  c. Bidang Belajar 1) Khawatir memperoleh nilai rendah dalam ulangan/ujian ataupun tugas-tugas.

  2) Sering tidak siap dalam menghadapi ujian. 3) Kesulitan dalam mengingat materi pelajaran.

  5) Kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran. 6) Kurang mengetahui cara-cara belajar yang tepat.

  d. Bidang Karier Takut mengalami kegagalan dalam mencapai cita-cita.

  Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Lelanawati (2004) untuk mengungkap masalah yang intens dialami para siswa kelas I dan II SLTP Temanggung tahun ajaran 2003/2004, ditemukan 6 bidang masalah sebagai berikut: 1) Masalah pendidikan dan pelajaran, antara lain: meragukan kegunaan sekolah yang dimasuki sekarang, sukar menyesuaikan diri dengan keadaan dan peraturan sekolah, dan tidak menyukai guru tertentu.

  2) Masalah keadaan dan hubungan dalam keluarga, antara lain: mengalami masalah karena keadaan dan hubungan dalam keluarga, mengeluhkan keadaan keuangan keluarga, dan khawatir tidak mampu memenuhi tuntutan atau harapan orang tua.

  3) Masalah jasmani dan kesehatan, antara lain: sering pusing dan mudah sakit, keadaan kesehatan yang kurang baik, dan sering merasa lelah. 4) Masalah diri pribadi, antara lain: sering mimpi buruk, sering melamun atau berkhayal, dan sering merasa sedih.

  5) Masalah agama, antara lain: masalah anggota keluarga yang tidak seagama, sering berkata dusta atau bohong, dan sering ditegur karena melakukan kesalahan. 6) Masalah hubungan sosial, antara lain: kurang memperhatikan kepentingan orang lain, tidak lancar saat berbicara dengan orang lain, dan kurang mengetahui cara-cara bergaul.

B. Masa Remaja 1. Pengertian masa remaja

  Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa (Singgih,2003: 6). Masa remaja juga merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Sementara Salzman mengemukakan bahwa masa remaja merupakan masa perkembangan sikap ketergantungan (dependence) terhadap orang tua ke arah kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral (Yusuf, 2001: 184).

  Hurlock(Hartinah, 2008: 58)juga mengatakan bahwaadolesensi (masa remaja) berasaldarikata Latin adoloescere berarti

  “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Adolesensimemiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Istilah luas, meliputi semua perubahan. Pada umumnya masa remaja ditandai oleh perubahan-perubahan fisik yang mendahului kematangan seksual.

  Bersamaan dengan itu, dimulai pula proses perkembangan psikis pada masa remaja yang dimana mereka mulai melepaskan diri dari ikatan dengan orang tuanya. Kemudian terlihat pula perubahan-perubahan kepribadian yang terwujud dalam cara hidup untuk menyelesaikan diri dalam masyarakat(Rochmah, 2005: 179).

2. Ciri-ciri masa remaja

  Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadiperubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis.Jahja (2011: 235) mengungkapkan beberapaperubahan yang terjadi selama masa remaja: a. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal sebagai masa storm dan stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja.

  b. Perubahan fisik yang cepat dan disertai kematangan seksual.

  Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh c. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja. Oleh karena itu,remaja diharapkan dapat tertarik pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi hanya berhubungan dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.

  d. Perubahan nilai, dalam arti apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting pada saat remaja.

  e. Adanya sikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi.

  Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan ini, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab ini.

C. Bimbingan Klasikal di SMP

  Dalam buku Dasar Standarisasi Profesi Konseling (Depdiknas, 2004: 59-76) terdapat sembilan jenis layanan bimbingan dan konseling, yaitu: Layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan pembelajaran, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok/klasikal, layanan konseling mediasi, dan layanan konsultasi. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya mengunakan layanan bimbingan klasikal dalam membantu siswa mengatasi masalah- masalah yang dialaminya.

  Dalam Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling (Depdiknas 2003: 26), bimbingan klasikal diartikan sebagai berikut.

  Layanan bimbingan klasikal merupakan layanan yang

Dokumen yang terkait

Deskripsi tingkat kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

0 0 93

Deskripsi penyesuaian sosial siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta kelas VII tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

1 0 93

Deskripsi kesulitan belajar yang intens dialami siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

0 0 149

Survai masalah-masalah yang banyak dialami oleh siswa-siswi kelas V SD Kanisius Baciro Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 158

Deskripsi kesulitan belajar yang dialami oleh mayoritas siswa kelas VIII SMP Negeri Mulyodadi Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 68

Deskripsi masalah-masalah yang secara intens dialami oleh siswa-siswi kelas V SD Karangturi Semarang tahun ajaran 2006/2007 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 142

Deskripsi masalah-masalah belajar yang dialami oleh siswi-siswi kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 dan implikasinya terhadap topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 119

Deskripsi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh para siswa kelas XI SMA Bruderan Purworejo tahun pelajaran 2009/2010 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 91

Masalah-masalah karier yang dialami oleh para siswa kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Santo Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan karier secara klasikal - USD Repository

0 1 118

Deskripsi tingkat konsep diri siswa SMP Xaverius Tugumulyo Palembang kelas VIII tahun ajaran 2010/2011 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi - USD Repository

0 0 118