DESKRIPSI PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YANG DIHADAPI PARA SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20102011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ge
DESKRIPSI PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
PARA SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN
TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Dwi Suryati
041114010
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
DESKRIPSI PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
PARA SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN
TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Dwi Suryati
041114010
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO : “ ......Segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbutan,
lakukanlah semua itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh dia
kepada Allah...... ”- -Kolose 3: 17 PERSEMBAHAN : Skripsi ini ku persembahkan kepada
orang tuaku tersayang Bapak Yustinus Slamet Raharjo dan Ibu Yustina Jumiati
Kakakku G. Andy Gunawan serta Aldes Dwi Pikal
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan
dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah Yogyakarta, 11 Agustus 2011Penulis Dwi Suryati
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Dwi SuryatiNomor Mahasiswa : 041114010
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :Deskripsi Permasalahn-Permasalahan yang Dihadapi Para Siswa Kelas VIII
SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 dan
Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Klasikal. Dengan
demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 11 Agustus .2011 Yang menyatakan, Dwi Suryati
ABSTRAK
DESKRIPSI PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
PARA SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN
TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL
Dwi Suryati
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2011
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode
survei. Masalah penelitian ini adalah (1) Permasalahan-permasalahan apa sajakah
yang dihadapi para siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun
ajaran 2010/2011? (2) Topik-topik bimbingan apa sajakah yang sesuai untuk para
siswa tersebut? Subyek penelitian ini adalah menggunakan sampel sebanyak 84 siswa kelas
VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Permasalahan Siswa dengan jumlah
pernyataan sebanyak 40 item, dengan memodifikasi kuesioner yang disusun oleh
Robertus Bayu Wibowo (2010).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 51,2% siswa mengalami masalah
dalam bidang pribadi, 42,9% siswa mengalami masalah dalam bidang sosial, 63,1%
siswa mengalami masalah belajar, dan 45,2% siswa mengalami masalah karier.
Berdasarkan hasil tersebut diusulkan topik-topik bimbingan klasikal sesuai dengan
bidang layanan bimbingan. Untuk bidang pribadi, antara lain diusulkan topik
bimbingan penggunaan waktu luang, nilai-nilai, remaja dan perkembangannya. Untuk
bidang social, antara lain diusulkan topik bimbingan hubungan dasar antar pribadi,
pergaulan, membangun tim kerja. Untuk bidang belajar, antara lain diusulkan topik
bimbingan strategi belajar, rencana pembagian waktu belajar, cara mengikuti dan
mencatat pelajaran sekolah. Untuk bidang karier, antara lain, diusulkan topik
bimbingan program penjurusan, dan pemahaman dunia kerja.
ABSTRACT
DESCRIPTION OF PROBLEMS EXPERIENCED BY CLASS VIII
STUDENTS OF TAMAN DEWASA JUNIOR HIGH SCHOOL, JETIS,
YOGYAKARTA SCHOOL YEAR 2010/2011 AND ITS IMPLICATIONS ON
THE SUGGESTED CLASSICAL GUIDANCE TOPICS
Dwi Suryati
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2011
This study was a descriptive study which used survey method. The problems
of this study were (1) What problems are experienced by class VIII students of
Taman Dewasa Jetis Yogyakarta, Junior High School, School Year 2010/2011? (2)
Based on the result of the study, what are the appropriate guidance topics for these
students? Samples of the study were 84 students of class VIII of Taman Dewasa JuniorHigh School, Jetis, Yogyakarta, School Year 2010/2011. The instrument used in this
study was a modification on questionnaire compiled by Robert Bayu Wibowo (2010).
The questionnaire is consisted of 40 items.The results of this study showed that 51.2% of the students experienced
problems in personal domain, 42.9% of the students experienced problems in social
domain, 63.1% of the students experienced problems in the academic domain, and
45.2% of the students experienced problems in career domain. Based on the result of
the study, the writer proposed topics of classical guidance as follows. Topics for
personal guidance include topics on better use of leisure time, values, youth
development. Topics for social guidance topics include interpersonal relationships
and teamwork. Topics for academic guidance include learning strategies, planning
time to study, how to attend class and making class notes. Topics for career guidance
include choosing major in school and introduction to the world of work.KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan penyertaanNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dibuat untuk melengkapi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di bidang Bimbingan dan
Konseling. Penulis menyadari bahwa penyusunan dan penyelesaian skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu A. Setyandari S. Pd, S. Psi, Psi, M.A Dosen Pembimbing yang dengan tulus
memberikan tuntunan, petunjuk, bimbingan dan perhatian hingga penyelesaian skripsi ini.
2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyetujui dan memberikan ijin melakukan penelitian ini.
3. SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta yang penuh keterbukaan menerima
penulis untuk melakukan penelitian dan Bapak Kepala Sekolah SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk penelitian.
4. Para siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran
2010/2011 atas kontribusinya dalam pengisian kuesioner Permasalahan- permasalahan yang dihadapi para siswa.
5. Ibu Nyi Musi Giri Astuti, S.Pd. Koordinator Bimbingan dan Konseling SMP
Taman Dewasa Jetis Yogyakarta yang telah menerima, memberikan ijin penelitian dan memberi semangat kepada penulis.
6. Segenap dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah dan pernah mendidik penulis selama kuliah serta ilmu yang telah diberikan kepada penulis.7. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar.
8. Orangtuaku tercinta Bapak Yustinus Slamet Raharjo dan Ibu Yustina Jumiati
atas doa, dukungan, perhatian dan biaya yang telah diberikan kepada penulis serta Kakakku yang selalu memberikan semangat, dukungan dan motivasinya sehingga saya bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini.
9. Teman-temanku BK yang sudah memberikan dukungan, bantuan, nasehat
selama ini sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
10. Aldes Dwi Pikal yang sudah memberikan doa, dukungan, motivasi, kegembiraan
serta sentuhan terakhir dalam penyelesaian skripsi dan kuliah penulis.Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Terima kasih.
Yogyakarta, 11 Agustus 2011 Penulis
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................……………………..ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................ iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..............................................v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………………...vi ABSTRAK .................................................................................................................vii ABSTRACT .............................................................................................................viii KATA PENGANTAR ...............................................................................................ix DAFTAR ISI ..............................................................................................................xi
DAFTAR TABEL .......................................................................………………… xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................xv
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………….....1 A. Latar Belakang Masalah .........................................................................................1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................................4 C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................4 D. Manfaat Penelitian ..................................................................................................5 E. Batasan Istilah ....................................................................................................... 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA .....................................................................................7 A. Masalah-masalah Siswa SMP sebagai Remaja………………………………........7 B. Ciri-ciri Perkembangan Siswa SMP sebagai Remaja……………………………10
C. Tugas Perkembangan Siswa SMP sebagai Remaja……………………………...16
D. Topik Bimbingan Klasikal di SMP ………………………………………...........18
1. Arti Bimbingan ...............................................................................................18
2. Tujuan Bimbingan...........................................................................................21
3. Bimbingan Klasikal di SMP............................................................................22
4. Manfaat Bimbingan Klasikal...........................................................................24
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..............................................................26 A. Jenis Penelitian ............................................................................ ……………….26 B. Subyek Penelitian………………………………………………………………...26
C. Instrumen Penelitian…………………………………………………………......27
1. Jenis Alat Ukur...............................................................................................27
2. Susunan kuesioner Permasalan Siswa............................................................29
3. Penskoran........................................................................................................30
4. Validitas dan Reliabilitas................................................................................31
a. Validitas Instrumen.............................................................................31
b. Reliabilitas..........................................................................................34
c. Uji Reliabilitas....................................................................................35
D. Prosedur Pengumpulan Data…………………………………………………….36
1. Tahap Persiapan...............................................................................................36
2. Pelaksanaan Pengumpulan Data......................................................................37
E. Teknik Analisis Data ………………………………………………………….....39
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……...............................41 A. Hasil Penelitian…………………………………………………………………...41 B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................................50 BAB V. PENUTUP…………………………............................................................56 A. Kesimpulan ...........................................................................................................56 B. Saran ......................................................................................................................57 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................59 LAMPIRAN ..............................................................................................................61
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Rincian siswa-siswi kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011………………………..........................................27Tabel 2: Aspek dan Indikator………………………………………………….........29
Tabel 3: Kisi-kisi Kuesioner PermasalahanSiswa......................................................30
Tabel 4: Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Validitas Item……………………….........33
Tabel 5: Pedoman daftar indeks korelasi reliabilitas………………..………………35
Tabel 6: Penggolongan Tingkat Permasalahan Siswa- siswi kelas VIII SMP Taman
Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011……………….……….39Tabel 7: Permasalahan siswa dalam bidang Pribadi………………………………...41
Tabel 8: Permasalahan siswa dalam keseluruhan aspek bimbingan Pribadi………..42
Tabel 9: Permasalahan siswa dalam bidang Sosial………………………………….43
Tabel10: Permasalahan siswa dalam keseluruhan aspek bimbingan Sosial………...44
Tabel 11: Permasalahan siswa dalam bidang Belajar ……………………………....45
Tabel 12: Permasalahan siswa dalam keseluruhan aspek bimbingan Belajar……....46
Tabel 13: Permasalahan siswa dalam bidang Karier ……………………................47
Tabel 14: Permasalahan siswa dalam keseluruhan aspek bimbingan Karier………..47
Tabel 15: Permasalahan siswa dalam keseluruhan aspek bimbingan……………….49
Tabel 16: Topik-topik Bimbingan Klasikal……………………………………...…52
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Permasalahan Siswa………………………………….....62
Lampiran 2 : Hasil Tabulasi Data Penelitian……………………………………..66
Lampiran 3 : Uji Validitas dan Reliabilitas……………………………………….73
Lampiran 4 : Frekuensi Tabel Per Item dan Keseluruhan Aspek………………...82
Lampiran 5 : Surat Validitas Isi…………………………………………………100
La,piran 6 : Surat Ijin Penelitian……………………………………………….105
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan suatu masa transisi dari masa kanak-kanak menuju
masa dewasa. Dalam masa transisi tersebut banyak perubahan-perubahan yang
terjadi dalam diri remaja. Drajat (1974:34) mengatakan bahwa banyak sekali
perubahan-perubahan yang dialami seseorang pada masa remaja. Perubahan-
perubahan itu meliputi segala segi kehidupan manusia yaitu jasmani, rohani,
pikiran, perasaan dan sosial. Perubahan yang dialami remaja biasanya dimulai dari
segi jasmani terlebih dahulu yang menyangkut segi seksual, biasanya terjadi pada
umur antara 13 dan 14 tahun. Perubahan itu disertai atau diiringi dengan
perubahan-perubahan lain, yang berjalan sampai dengan umur 16-17 tahun.Siswa SMP pada umumnya berumur antara 13-15 tahun. Hal ini dapat
dikatakan bahwa siswa SMP berada pada masa remaja. Siswa dalam perananya
sebagai masa remaja memiliki berbagai tugas perkembangan yang harus
dijalankan yang terkadang menimbulkan berbagai permasalahan bagi siswa
tersebut. Jika pada suatu tahap siswa dapat menjalankan tugas perkembangannya
dengan baik maka siswa akan lebih mudah menjalankan tugas perkembangan
berikunya. Sebaliknya, jika tugas perkembangan pada suatu tahap tidak dapat
dikerjakan dengan baik oleh siswa maka akan menimbulkan berbagai
permasalahan antara lain permasalahan di bidang pribadi, sosial, belajar dan
karier.Penyelesaian masalah-masalah yang dialami oleh siswa dapat berjalan
dengan baik apabila siswa mendapat bantuan dari orang lain. Agar siswa terbantu
dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi maka diberikan berbagai
kegiatan bimbingan yang dilaksanakan disekolah bertujuan untuk mengatasi
permasalahannya sendiri sehingga dapat menghasilkan perubahan-perubahan
positif dalam diri siswa yang sedang berkembang menuju kedewasaan. Menurut
Winkel & Sri Hastuti (2004:44) bimbingan merupakan proses membantu orang-
perorangan dalam memahami dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya. Secara
umum dapat dikatakan bahwa tujuan dari bimbingan adalah agar individu dapat
mengatur kehidupannya sendiri, menjamin perkembangan dirinya sendiri
seoptimal mungkin, memikul langsung tanggung jawab sepenuhnya atas arah
hidupnya sendiri, menggunakan kebebasannya sebagai manusia secara dewasa
dengan berpedoman pada cita-cita yang mewujudkan semua potensi yang baik
padanya, dan menyelesaikan semua tugas yang dihadapi dalam kehidupan
(Winkel & Sri Hastuti, 2004:65).Ada beberapa bidang bimbingan yang dapat diberikan kepada para
siswa dalam layanan bimbingan klasikal. Bidang bimbingan yang dimaksud
adalah bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan
belajar, dan bidang bimbingan karier (Prayitno, 1997: 65).Sebagai tenaga profesional, guru pembimbing diharapkan dapat membantu
siswa dalam mengatasi masalah yang dialaminya. Untuk membantu siswa
mengatasi permasalahanya usaha pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi
masalah yang dihadapi siswa, selanjutnya permasalahan tersebut dapat
ditindaklanjuti melalui layanan-layanan konseling yang ada disekolah.Permasalahan merupakan suatu yang menghambat, menghalangi,
mempersulit seseorang dalam mencapai sesuatu. Masalah bisa saja berupa tidak
tercapainya tujuan tertentu, belum terpenuhinya kebutuhan tertentu, atau belum
terselesaikannya tugas perkembangan tertentu. Setiap siswa mempunyai masalah
yang beraneka ragam di dalam hidupnya. Masalah yang muncul di dalam
kehidupan sehari-hari harus dicari penyelesaiannya agar hidup dapat dijalani
dengan perasaan tenang dan semua aktivitas dapat berjalan dengan baik. Di
lingkungan sekolah siswa sering mengalami masalah. Contoh masalah yang sering
muncul di SMP Taman Dewasa Jetis misalnya dalam hal masalah pribadi
contohnya kurang percaya diri, kurang bisa menerima kelebihan dan kekurangan,
masalah sosial contohnya beda pendapat, masalah dengan orang tua, masalah
dengan teman sebaya, masalah peraturan di sekolah, masalah interaksi dengan
guru, masalah belajar contohnya kurang bisa membagi waktu, kurang bisa belajar
secara efektif, kesulitan dalam mata pelajaran, masalah karier contohnya
kurangnya informasi dalam hal penjurusan dan pekerjaan.Dalam rangka pelaksanaan bimbingan di SMP Taman Dewasa Jetis, guru
pembimbing perlu mempertimbangkan kebutuhan dan masalah-masalah yang
dihadapi siswa. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti
permasalahan-permasalahan apa sajakah yang dihadapi oleh siswa kelas VIII SMP
Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011. Berdasarkan
permasalahan-permasalahan siswa, peneliti mengajukan topik-topik bimbingan
yang sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan siswa.B. Rumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap masalah-masalah yang
dihadapi para siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun
ajaran 2010/2011. Permasalahan yang diangkat oleh penulis dapat dirumuskan
sebagai berikut :1. Permasalahan-permasalahan apa sajakah yang dihadapi para siswa kelas
VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011?
2. Topik-topik bimbingan apa sajakah yang sesuai untuk para siswa?
C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi para siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011.
2. Menyusun usulan topik-topik bimbingan klasikal bagi para siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, khususnya di SMP Taman Dewasa Jetis antara lain:
1. Bagi guru pembimbing Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam menentukan topik-topik bimbingan yang tepat dan sesuai dengan masalah yang dihadapi para siswa.
2. Bagi sekolah Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi mengenai masalah yang dihadapi para siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011. Dengan informasi ini, diharapkan kepala sekolah dengan dibantu oleh guru pembimbing dapat mengupayakan langkah-langkah yang tepat dan sesuai
dalam usaha membantu menyelesaikan masalah siswa.
3. Bagi guru mata pelajaran Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang masalah- masalah siswa, sehingga dengan mengetahui masalah-masalah siswa, guru diharapkan terdorong untuk turut serta berperan aktif dalam upaya membantu siswa menyelesaikan masalahnya.
D. Batasan Istilah Berikut ini dijelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan topik skripsi.
1. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi para siswa adalah permasalahan yang menunjuk pada suatu yang menghambat, menghalangi, mempersulit siswa dalam melakukan hal-hal yang perlu baginya seperti yang diukur dalam kuesioner permasalahan siswa.
2. Siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 adalah para siswa yang terdaftar/tercatat sebagai siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011.
3. Usulan topik-topik bimbingan klasikal ialah rangkaian topik-topik bimbingan yang direncanakan untuk disajikan/dibahas dalam pelayanan bimbingan klasikal.
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Masalah-masalah Siswa SMP sebagai Remaja Sukardi (1983:49-61) menjelaskan bahwa hanbatan-hambatan atau masah-
masalah dalam belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu masalah yang bersifat internal dan yang bersifat eksternal.
1. Masalah yang bersifat internal adalah masalah yang berasal/bersumber dari diri sendiri. Ini dapat bersifat biologis dan psikologis.
a. Masalah yang bersifat biologis Masalah yang bersifat biologis secara langsung berhubungan dengan jasmani siswa. Apabila kondisi jasmani siswa pada umumnya sehat, ia dapat belajar dengan penuh konsekuensi, sebaliknya apabila siswa
mengalami gangguan kesehatan misalnya sakit kepala ia akan
bermasalah dalam belajar.b. Masalah yang bersifat psikologis Masalah yang bersifat psikologis secara langsung berhubungan dengan kejiwaan (psikis). Misalnya untuk dapat belajar dengan baik, siswa harus berminat terhadap materi pelajaran; apabila materi pelajaran tidak menarik, maka timbullah rasa bosan dan malas sehingga dapat menimbulkan masalah dalam belajar.
2. Masalah yang bersifat eksternal adalah masalah yang bersumber dari luar dirinya. Masalah eksternal ini dapat timbul karena berbagai faktor, yaitu faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah, dan faktor lingkungan masyarakat.
a.
Masalah yang timbul karena faktor lingkungan keluarga Faktor lingkungan keluarga meliputi, antara lain keadaan sosial ekonomi keluarga. Setiap keluarga mempunyai keadaan ekonomi yang berbeda- beda. Dalam kegiaatan belajar, terkadang dibutuhkan suatu sarana dan prasarana yang cukup dan memadai, tetapi terkadang sarana dan prasarana tersebut tidak terjangkau oleh keluarga yang mempunyai ekonomi yang lemah atau kurang mampu sehingga hal tersebut menghambat belajar siswa.
b. Masalah yang timbul karena faktor lingkungan sekolah Faktor lingkungan sekolah meliputi, hubungan guru dan siswa.
Apabila interaksi guru dengan siswa yang kurang bisa bersahabat atau siswa takut dengan guru, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar sehingga siswa kurang/ sulit berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Faktor lingkungan masyarakat Faktor lingkungan masyarakat meliputi, antara lain hubungan anak dengan teman sebayanya. Hubungan anak dengan teman sebaya di masyarakat dapat memperngaruhi anak dalam belajar. Misalnya anak yang bermain dengan teman sebayanya sampai belarut-larut dan lupa waktu.
Menurut Winkel & Sri Hastuti, 2004:47 masalah-masalah yang dialami siswa dapat digolongkan menjadi beberapa bidang masalah, yaitu: 1.
Masalah belajar (bidang belajar) Kesulitan yang dihadapi siswa berkaitan dengan belajar antara lain: motivasi dan semangat belajar kurang, ketidaksukaan dengan matapelajaran, pemilihan jurusan yang tidak sesuai dengan bidangnya atau karena tuntutan dari orang tua, peraturan sekolah yang terlalu ketat, hubungan siswa dengan guru tidak akrab, hubungan siswa yang satu dengan siswa yang lain tidak baik, banyaknya tugas-tugas rumah, banyaknya kesibukan kegiatan di sekolah, sehingga mengakibatkan kesempatan belajar kurang.
2. Keluarga (bidang sosial) Ada hal-hal yang menyebabkan para siswa mengalami kesulitan dalam belajar karena situasi keluarga, antara lain; suasana rumah kurang nyaman, keadaan ekonomi kurang memadai, perceraian kedua orang tua, banyaknya tugas rumah yang diberikan orang tua,
orang tua yang terlalu banyak menuntut dan menekan.
3. Masalah pengisian waktu luang (bidang belajar) Kesulitan yang timbul pada pengisian waktu luang misalnya siswa tidak mempunyai hobi, banyaknya tugas, tidak tahu bagaimana cara mengisi waktu luang yang baik dan bagaimana menggunakan waktu tersebut lebih bermanfaat.
4. Masalah pergaulan dengan teman sebaya (bidang sosial) Masalah pergaulan sering terjadi antar teman sebaya, sehingga dapat menyebabkan hambatan dalam belajar. Misalnya antara lain; perbedaan latang belakang atau status keluarga, selisih paham dan pendapat dengan teman, sulitnya menerima kelebihan dan kekurangan teman.
5. Masalah pergulatan dalam diri (bidang pribadi) Pergulatan diri dapat mengganggu konsentrasi belajar, seperti: iri terhadap teman yang sukses, rendah diri dengan segala kekurangan yang dimiliki, cemburu dengan teman, emosi dan marah melihat keberhasilan teman, dan gelisah memikirkan masa depan.
B. Ciri-ciri Perkembangan Siswa SMP sebagai Remaja
Ciri, menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1989), adalah tanda-tanda yang khas yang membedakan suatu dari yang lain. Berikut ini diuraikan beberapa ciri remaja.
1. Pertumbuhan Fisik Remaja mengalami pertumbuhan fisik, seperti tambahnya tinggi badan, berat badan, dan sebagainya. Pertumbuhan fisik ini terjadi terutama pada permulaan masa remaja (remaja awal). Remaja mengalami pertumbuhan fisik yang sangat pesat; pada wanita pertumbuhan fisik meliputi: pertumbuhan tulang, payu dara, bulu disekitar alat kelamin, dan menstruasi. Yang dimaksud menstruasi yaitu pengeluaran darah, lender dan jaringan sel yang hancur dari rahim secara berkala yang terjadi setiap bulan pada wanita yang berumur kurang lebih 13-45 tahun (Hurlock, 1996:189). Pada pria meliputi: pertumbuhan tulang, bulu di ketiak dan sekitar alat kelamin, lengan dan kaki, tumbuh kumis, jenggot, serta kulit menjadi kasar (Sarwono, 1988:6-7).
Pertumbuhan-pertumbuhan fisik itu dapat mengakibatkan kecangguangan bagi remaja. Apabila keadaan fisik tidak sesuai dengan keinginannya, maka remaja akan merasa cemas, dan tidak senang. Remaja mengalami tantangan dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dan menerima keadaan fisiknya.
2. Perkembangan Emosi Beberapa emosi yang sering tampak pada remaja ialah “marah, malu, takut, cemas, cemburu, iri hati, sedih, gembira, kasih sayang, dan ingin tahu” (Mappiare, 1982:60). Remaja belum mampu mengontrol emosinya sehingga pada masa remaja sering terjadi perselisihan misalnya dengan teman sebaya. Remaja mudah tersinggung dan sulit untuk memaafkan orang lain; baik orang tua, teman sebaya maupun saudaranya (Wirawan, 1998:84).
Remaja memiliki keinginan kuat untuk bergabung dan diterima teman sebayanya. Mereka merasa gelisah, takut apabila tidak diterima kelompoknya dan berusaha menyesuaikan diri dengan norma-norma kelomponya (Mappiare, 1982:59).
Menurut Mappiare (1982:60) Rasa sedih merupakan bagian emosi yang sangat menonjol dalam masa remaja awal. Mereka sangat peka terhadap ejekan-ejekan yang dilontarkan pada dirinya. Kesedihan akan muncul apapbila ejekan itu dating dari teman sebaya. Sebaliknya perasaan gembira aakan tampak apabila mereka
mendapat pujian atau keberhasilan yang dialaminya.
Menurut Garrison (Mappiare, 1982:16) orang memperoleh kebahagiaan dalam hidup karena ia terlatih dalam memahami dan menguasai emosinya.Menurut Hurlock (Mappiare, 1982:61) agar remaja terlatih dalam memahami dan menguasai atau mengelola emosinya, remaja perlu berlatih mengungkapkan perasaannya kepada orang yang dipercayainya seperti kepada guru pembimbing.
1. Perkembangan Sosial Pada masa ini, remaja ingin tampil secara “prima” karena itu nama panggilan, pakaian, dan sarana lainya (kendaraan) serta perhiasan merupakan sarana bagi mereka untuk tampil dengan penuh percaya diri (Mappiare, 1982:90). Remaja mulai bergaul dan menjalin hubungan sosial dengan teman sebayanya dan mereka lebih kerasan berada di tengah kelompok teman sebaya daripada berada di tengah lingkungan keluarga (Hurlock, 1996:241).
Mappiare (1982:92) menegaskan bahawa dalam perkembangan sosial
remaja ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, antara lain: a.
Penerimaan dan penghargaan: Apabila remaja diterima dan dihargai oleh orang-orang di sekitarnya, maka remaja akan merasa percaya diri, dan remaja akan mempunyai pendangan yang positif terhadap masyarakat di sekitarnya dan dengan senang hati ikut berpartisipasi dalam kehidupan sosial.
b.
Kemampuan mengenal diri sendiri: Remaja perlu semakin mengenal dirinya dan semakin mampu mengendalikan dirinya.
Dengan demikian remaja akan mampu menghadapi situasi yang kurang menyenangkan.
2. Perkembangan Moral Remaja mulai memikirkan hal-hal yang benar dan yang tidak benar, norma-norma yang berlaku di sekitar dan tidak begitu saja menerima pendapat orang dewasa yang ia pandang sebagai seorang manusia yang dapat berbuat kesalahan (Mappiare,1982:68). Dalam pembentukan nilai,nilai, remaja sering mencoba sendiri; ia lebih puas dengan pengalamannya sendiri daripada jika orangtua memaksakan pendirian mereka kepadanya. Remaja merasa dirinya bebas, merasa bahwa sewaktu-waktu dia dapat merubah nilai-nilai yang dianutnya dengan nilai yang lebih tinggi. Misalnya perbuatan menyontek pada waktu ujian, dianggap dianggap perbuatan yang tidak baik dan melanggar norma kelompoknya. Remaja dapat menyadari hal itu sebagai tidak baik. Karena itu dia mengubah sikapnya untuk tidak menyontek lagi pada waktu ujian (Mappiare,1982:69-70).
3. Perkembangan Kognitif Menurut Piaget (Suparno, 2001:88) remaja pada umumnya sudah dapat berpikir secara logis dan logikanya mulai berkembang, sudah dapat menggunakan logikanya secara efektif dan fleksibel serta mampu berhadapan dengan persoalan yang kompleks. Menurut Ginsburg (Suparno,2001:88) remaja dapat berpikir fleksibel karena dapat melihat berbagai kemungkinan; ia dapat berpikir efektif karena dapat melihat mana yang cocok pada persoalan yang dihadapi.
4. Perkembangan Cita-cita (Mappiare, 1982:88-89) cita-cita pendidikan dalam masa remaja pada umumnya telah mantap. Pemilihan jurusan dapat dikategorikan menjadi dua tahap yaitu tahap penjajakan dan tahap pemusatan. Dalam tahap penjajakan dipertimbangkan alternatif-alternatif jurusan yang dapat dipilih, sedangkan dalam tahap pemusatan ditekunilah jurusan yang telah dipilih.
Remaja dapat mengalami konflik dalam menentukan pemilihannya. Dalam hal ini remaja membutuhkan seseorang untuk membantu memecahkan masalah/konlfik yang dihadapi.
5. Perkembangan Minat Hurlock (1996:217-222) menegaskan bahwa bentuk-bentuk minat remaja sangat beragam antara lain, minat pada rekreasi, minat pada agama, dan minat pada penampilan diri.
a. Minat pada rekreasai: pada masa remaja, ia cenderung menghentikan kegiatan rekreasi yang menuntut banyak tenaga. Pada awal masa remaja kegiatan rekreasi dari tahun sebelumnya berubah menjadi bentuk rekreasi yang baru. Berangsur-angsur bentuk rekreasi yang kekanak-kanakan menghilang dan menjelang awal masa remaja pola rekreasi individual hamper sama dengan pola rekreasi akhri masa remaja. Karena banyak tugas-tugas, antara lain: adanya tugas-tugas rumah, sekolah, dan organisasi; maka sebagian besar remaja tidak mempunyai banyak waktu lagi untuk rekreasi. Oleh karena itu, para remaja membatasi kegiatan rekreasi.
b.
Minat pada agama: remaja memikirkan secara serius soal-soal agama dan mendiskusikanya bersama teman-teman sebaya. Remaja mempertanyankan kebenaran, dosa, neraka, dan surga. Dalam hal ini, remaja membutuhkan pendampingan agar informasi tentang kebenaran, dosa, neraka, dan surga dapat menjadi jelas.
c. Minat pada penampilan: remaja menganggap kecantikan dan daya tarik fisik sangat penting, oleh karena itu mereka menaruh perhatian dan minat pada penampilan diri, misalnya memperhatikan pakaian, perhiasan, dan kerapian.
6. Perkembangan citra diri Mappiare (1982:101-102), remaja pada umumnya memiliki gambaran diri tidak sesuai dengan dirinya, mereka menghayal wajahnya cantik/tampan seperti orang yang dikagumi dan mereka mengkhawatirkan dirinya tidak seindah orang yang dikaguminya. Hal ini berarti remaja kurang mengenal diri seperti apa adanya. Maka remaja diharapkan dapat menerima keadaan diri sebagaimana andanya, bukan suatu khayalan.
Perkembangan yang dialami remaja terjadi dalam kehidupan sehari-sehari.
Dimana masa remaja mengalami perubahan dalam perkembangannya. Remaja
mempunyai beberapa tugas perkembanga, dimana tugas perkembangan bila
dilakukan dengan baik maka remaja akan mengalami kebahagian.C. Tugas Perkembangan Siswa SMP sebagai Remaja
Menurut Havinghust (Hurlock, 1996:9) tugas perkembangan adalah tugas
yang muncul pada saat tertentu dari kehidupan individu, yang apabila berhasil
akan menimbulkan kebahagiaan dan membawa kearah keberhasilan dalam
melaksanakan tugas berikutnya, tetapi kalau gagal menimbulkan rasa tidak
berharga dan mengalami kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.Tugas-tugas perkembangan dalam masa remaja yang penting dan harus
diselesaikan (Mappiare, 1982:99-108, Hurlock, 1996:209-210, dan
Winkel,1997:167 antara lain:1. Memperkolah hubungan baru dan lebih matang dengan teman-teman sebaya dari kedua jenis kelamin.
Para remaja mempunyai hubungan dengan teman sebaya baik dengan teman sejinis maupun dengan lawan jenis. Di atantara mereka ada saling ketertarikan dan saling menerima sehingga mereka merasa dibutuhkan dan berharga.
2. Menerima keadaan dirinya sesuai jenis kelamin.
Remaja dapat menerima keadaan dirinya sebagai pria dan wanita; remaja pria bersifat maskulin dan remaja wanita bersifat femimim.
Dalam belajar hidup, remaja pria lebih memilikirkan soal pekerjaan sedangkan pada remaja wanita lebih cenderung memikirkan kebutuhan rumah tangga.
3. Memperoleh kebebasan emosional dari orangtua dan orang dewasa lainya.
Remaja berusaha tidak tergantung pada orangtua dan orang dewasa lainya, agar mereka dapat membuat pilihan atau keputusan sendiri dan bertanggungjawab atas pilihan sendiri.
4. Memperoleh kemandirian dalam hal keuangan Remaja belajar sedikit demi sedikit untuk melepaskan diri dari bantuan orang tua dengan belajar dan mempersiapkan diri untuk mempunyai penghasilan sendiri. Selain itu juga belajar mengatur penggunaan uangnya.
5. Mengembangan ketrampilan-ketrampilan baru Remaja diharapakan berlatih mengembangkan berbagai ketrampilan untuk mempersiapkan masa depan yang sesuai dengan tuntutan hidup. Misalnya; wanita dapat berlatih memasak, mencuci pakaian, dan mengatur rumah; sedangkan pria dapat berlatih mengatur atau membersihkan kebun.
6. Memiliki citra diri yang realistik Remaja diharapkan dapat menilai diri apa adanya; dapat meliaht kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangannya. Remaja diharapkan memiliki gambaran diri yang realistis.