Mata Kuliah Semester I mobilitas sosial

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam sebuah masyarakat terdapat istilah yang sering kita dengar yaitu mobilitas sosial.
Banyak sekali masyarakat yang dalam kehidupan nya mengalami mobilitas sosial, namun
tidak sedikit pula dari mereka juga tidak mengetahui dan menyadari bagaimana dan mengapa
kita bisa terjun dalam sebuah mobilitas sosial. Oleh karena itu, di sini akan dilakukan sebuah
pembahasan terhadap apa saja masalah yang ditimbulkan dari mobilitas social dan
bagaiamana cara menyelesaikannya secara universal?.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian mobilitas sosial?
2. Apa saja saluran-saluran mobilitas sosial?
3. Bagaimana proses terjadinya mobilitas sosial ?

3. Tujuan
1.
2.
3.

Menjelaskan pengertian mobilitas sosial.

Menjelaskan saluran-saluran mobilitas sosial.
Menjelaskan proses terjadinya mobilitas sosial.

BAB II

1

PEMBAHASAN
MOBILITAS SOSIAL

A. MOBILITAS SOSIAL
1. Pengertian
Mobilitas sosial dapat juga diartikan sebagai gerak sosial.mobilitas sosial adalah gerak
perpindahan seseorang ataupun sekelompok warga dari status sosial yang satu ke status
sosial yang lain.Mobilitas sosial juga mencakup struktur sosial yang bersifat hubungan
antara individu dengan kelompoknya.Setiap gerak cenderung menimbulkan
perubahan,baik itu berupa perubahan fungsi maupun posisi.Contoh yang terjadi pada
individu adalah adanya alih profesi yang semula pegawai negeri menjadi pegawai swasta.
Ahli sosiologi mengartikan mobilitas menurut pendapat mereka masing-masing :
a. Horton dan hunt mengartikan mobilitas sosial sebagai gerak perpindahan dari satu

kelas sosisal ke kelas sosial lainnya.Perpindahan sosial dapat ini di artikan sebagai
peningkatan maupun penurunan.
b. Kimball Young mendefinisikan mobilitas sosial cenderung pada
tujuannya.Menurutnya tujuan mobilitas sosisal adalah memperoleh keterangan tentang
kepantasan struktur sosial suatu masyarakat tertentu.Misalnya mendapatkan status
pegawai negeri sipil.
Mobilitas sosial dapat terjadi pada setiap system pelapisan sosial,baik yang terbuka
maupun yang tertutup. Pada masyarakat pelapisan sosial terbuka akan terjadi mobilitas
yang tinggi .Artinya prestasi menentukan status sosial seseorang sehingga memberi
peluang yang selebar-lebarnya untuk berpindah status sosial yang lebih tinggi atau yang
lebih baik.Sebaliknya,Masyarakat yang menganut pelapisan sosial tertutup,akan cebderung
berpindah ke status sosial yang sama.
2. Jenis-jenis Mobilitas sosial.
Pada dasarnya jenis mobilitas sosial di bedakan menjadi dua,yaitu mobilitas horizontal
dan mobilitas vertical.
a. Mobilitas horizontal.
Mobilitas horizontal berarti perpindahan kedudukan secara mendatar atau
perpindahan dalam lapisan yang sama atau sederajat.
Mobilitas Horizontal memiliki dua bentuk yaitu Intra generasi dan antar generasi.
1) Mobilitas sosial horizontal intragenerasi.

Terjadi dalam diri seseorang.Misalnya,seseorang yang berpindah profesi tanpa
melihat status sosialnya.Contoh konkritnya seseorang yang semula bekerja
sebagai pangusaha,kemudian beralih menjadi petani.
2) Mobilitas sosial horizontal antargenerasi.
2

Terjadi antara dua generasi atau lebih. Contoh antara seorang anak dan
ayah.Seorang ayah dahulu sebagai petani sukses.Anaknya tidak meniru jejak sang
b.

ayah,tetapi memilih sebagai seorang polisi.
Mobilitas Vertikal.
Mobilitas vertical merupakan perpindahan status sosial yang di alami seseorang
atau sekelompok warga pada lapisan sosial yang berbeda.
Mobilitas vertical di bedakan menjadi dua yaitu :
1) Mobilitas sosial vertical intragenerasi adalah mobilitas vertical yang terjadi dalam
diri seseorang.Misalnya,Rudi adalah seorang polisi,mula-mula pangkatnya
sersan,kemudian naik menjadi letnan dan seterusnya.
Mobilitas sosial intragenerasi dapat terjadi naik ataupun turun.
2) Mobilitas sosial vertical antargenerasi.

Adalah mobilitas sosial yang tidak terjadi dalam diri orang tua sendiri,tetapi
terjadi dalam dua generasi.Misalnya ibunya dahulu seorang dokter,sedangkan
anaknya hanya seorang yang lulus SMA.
Dibandingkan dengan mobilitas horizontal,mobilitas sosial vertical lebih banyak

membawa pengaruh pada masyarakat.
Ciri-ciri mobilitas vertical adalah sebagai berikut:
1) Mobilitas vertical terjadi pada masyarakat yang menganut system pelapisan sosial
terbuka maupun system pelapisan sosial tertutup.
2) Mobilitas vertical terjadi menurut norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat
yang bersangkutan.
3) Kondisi politik dan Ekonomi masyarakat yang bersangkutan mempengaruhi laju
mobilitas vertical.
4) Saluran-saluran dalam masyarakat merupakan sarana berlangsungnya mobilitas
vertical.

B. SALURAN MOBILITAS SOSIAL.
Menurut Pitirim A. Sorokin,mobilitas sosial vertical mempunyai saluran-saluran dalam
masyarakat.Proses mobilitas sosial vertical melalui saluran-saluran mobilitas sosial antara
lain:

1) Angkatan Bersenjata.
Angkatan bersenjata berperan dalam masyarakat dengan system
militerisme.Misalnya,Dalam keadaan perang suatu Negara akan mangharap kemenangan
dari suatu peperangan.Jasa seorang prajurit akan di hargai tinggi oleh masyarakat.Karena
jasanya pula ia akan meningkat kedudukan yang lebih tinggi.
2) Lembaga Keagamaan.
Dalam lembaga keagamaan setiap agama mengajarkan bahwa manusia mempunyai
kedudukan sederajat.
3

3) Sekolah.
Lembaga pendidikan merupakan saluran nyata dalam mobilitas sosial vertical.Sekolah
dapat di katakana sebagai sosial elevator.yaitu bergerak dari yang paling rendah ke paling
tinggi.
4) Organisasi politik
Organisai politik dapat memberi peluang besar bagi para anggotanya.Seseoarang
supaya terpilih sebagai pemimpin,terlebih dahulu hasus membuktikan bahwa dia
mempunyai kepribadian yang baik.
5) Organisasi ekonomi.
Ekonomi dalam wujud organisai memegang peranan yang sangat pnting sebagai

saluran mobilitas sosial vertical.
6) Organisasi-organisasi keahlian
Organisasi-organisasi keahlian merupakan suatu wadah yang dapat menampung
individu-individu dengan masing-masing keahliannya untuk di perkenalkan dalam
masyarakat.
Menurut Horton dan hunt (1987) mencatat ada dua factor yang mempengaruhi tingkat
mobilitas pada masyarakat modern.
a. Faktor structural,adalah jumlah relative dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus di isi
serta kemudahan untuk memperolehnya.Contoh factor structural adalah ketidak
seimbangan lapangan pekerjaan dengan jumlah pelamar.
b. Faktor Individu,adalah kualitas tiap-tiap orang di tinjau dari tingkat
pendidikan,penampilan,dan ketrampilan pribadi,factor nasib juga di kategorikan sebagai
factor individu.

C. PROSES TERJADINYA MOBILITAS
Proses terjadinya mobilitas sosial disebabkan adanya perubahan sosial.Faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan sosial adalah :
a. Tingkat reproduksi.
Hal yang mendorong tumbuhnya mobilitas karena adanya suatu yang tidak dapat
memproduksi sesuai kebutuhannya.

b. Perbedaan tingkat Migrasi.
Seirama dengan perkembangan sosial serta ekonomi masyarakat,kondisi
politik,keamanan,dan mobilitas penduduk di Indonesia semakin rumit (kompleks).
Ragamnya meliputi mobilitas internasional,desa-desa termasuk mobilitas musiman,antar
wilayah termasuk transmigrasi.Dan akhir-akhir ini para pengungsi ,seiring dengan
bergejolaknya situasi politik dan terganggunya kondisi keamanan pada berbagai tempat di
tanah air.
Mobilitas adalah suatu hal yang wajar sebagai reaksi pada perkembangan
sosial,ekonomi,politik,dan keamanan,serta tidak mungkin dicergah.
a. Mobilitas Internasional.
b. Mobilitas internal.
4

c. Perubahan teknologi.
d. Perubahan Kemampuan.
Pendidikan dan ketrampilan akan mempengaruhi perubahan kemampuan
seseorang,secara otomatis akan berpengaruh terhadap mobilitas sosial.Misalnya,seorang
tukang ojek setelah mengikuti kursus setir mobil maka ia mampu menjadi sopir.
e. Perubahan sikap.
Perubahan sikap dapat mendukung dan menghambat terjadinya mobilitas sosial.

Contoh sikap yang mendukung mobilitas sosial adalah keinginan untuk maju maupun
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.Dan yang menghambat mobilitas antara lain
bersikap masa bodoh dan tidak peduli dengan lingkungannya,dan pasrah tidak mau
berusaha
Bidang yang berpengaruh terhadap proses mobilitas adalah :
a. Bidang ekonomi.
Bidang ekonomi dapat di laksanakan dengan peningkatan sarana-sarana ekonomi.
b. Bidang sosial.
Bidang sosial dapat di laksanakan dengan pengentasan kemiskinan dan
melaksanakan program anak angkat/anak asuh.
c. Bidang Hukum.
Akibat dari mobilitas sosial akan membawa dampak tumbuhnya konflik dan penyesuaian
pasca konflik.
1. Timbulnya konflik.
Timbulnya konflik antara lain perbedaan pendirian atau perasaan,
kebudayaan,kepentingan,dan sosial.
Konflik di bagi menjadi tiga :
a) Konflik antar sosial.
Perbedaan ciri-ciri fisik dan kebudayaan memicu terjadinya konflik antar sosial.
b) Konflik kelompok sosial.

Konflik kelompok sosial tergantung pada struktur sosial yang menyangkut tujuan
dan nilai-nilai kepentingan.
Konflik dalam kelompok sosial membantu menghidupkan norma
sosial.Disamping itu dapat menjadi sarana mencapai keseimbangan dan kekuatan
dalam masyarakat.
c) Konflik Antargenerasi.
Contohnya hubungan antara orang tua dan anak.Jika anak mempunyai pendidikan
lebih tinggi cenderung akan merasa benar jika berdiskusi dengan orang tuanya.
2. Penyesuaian pasca konflik.
Penyesuaian terhadap perubahan akibat mobilitas sosial,
Antara lain sebagai berikut :
a) Perlakuan baru Masyarakat terhadap kelas sosial dan kelompok sosial atau generasi
tertentu.
b) Penerimaan individu atas kelompok warga akan kedudukan yang baru.
c) Pergantian dominasi dalam suatu kelompok sosial/masyarakat.

5

BAB III
PENUTUP


1. Kesimpulan
Dari semua penjabaran diatas dapat kita simpulkan bahwa mobilitas sosial (social
mobility) merupakan proses perpindahan posisi atau status sosial atau yang dialami oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam struktur sosial masyarakat. Terdapat beberapa faktor
penentu terjadinya suatu mobilitas dalam masyarakat. Dan klasifikasi dari mobilitas sosial,
dengan mengetahui itu kita tahu termasuk dalam golongan apa kita ini entah itu mobilitas
vertikal, mobilitas horizontal atau yang lainnya itu tergantung kita menyikapinya. Mobilitas
sosial dimasyarakat ternyata tidak seperti yang dibayangkan yaitu bergerak lurus sesuai
dengan status dan peran sosial suatu individu atau kelompok. Jadi disimpulkan jika mobilitas
sosial bersifat dinamis dapat berubah secara cepat dan lambat.
2. Saran
Sebagai manusia kita pasti akan menuntut untuk status dan peran sosialnya sangatlah
tinggi, namun sebagai manusia sosial seharusnya kita dapat mengerti dan menyadari mobilitas
sosial atau gerakan sosial ini tidak terjadi begitu saja dengan sendirinya. Karena mobilitas
sosial terjadi tergantung bagaimana diri kita sendiri menyingkapi status serta peran sosial diri
dan menurut prestasi kita masing-masing anggota masyarakat. Oleh karena itu sebaiknya jika
memang menginginkan mobilitas naik kita juga tidak boleh duduk diam dalam struktur sosial
tetapi kita harus terbuka dan positif terhadap perubahan yang positif juga dimasyarakat.


6

DAFTAR PUSTAKA
Lawang,Robert M. Z. 1986. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Universitas Terbuka
Kartasapoetra,G. 1987. Sosiologi Umum. Jakarta : PT Bina Aksara.
Sunarto , Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Lembaga Penerbitan FE-UI
Soekanto,soerjono. 1985. Kamus Sosiologi. Jakarta : CV Rajawali.

7