Minat bidang pekerjaan para siswa kelas III SMAK St. Madalena de Canossa Dili Timor Leste tahun ajaran 2008/2009 berdasarkan Rothwell Miller Interest Blank (RMIB) - USD Repository

  

MINAT BIDANG PEKERJAAN PARA SISWA KELAS III SMAK St.

MADALENA de CANOSSA DILI TIMOR LESTE TAHUN AJARAN 2008/2009

BERDASARKAN ROTHWELL MILLER INTEREST BLANK (RMIB)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

  OLEH :

  

Oleh:

JACINTA PEREIRA MARTINS

NIM : 041114026

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  MOTTO “Do the best and let God do the rest”

  (Penulis) “

  

Hidup adalah untuk memberi sebanyak-banyaknya

Bukan untuk menerima sebanyak-banyaknnya”.

  (Anonim)

  PERSEMBAHAN Skripsi ini dipersembahkan untuk: Hati Kudus Yesus sumber inspirasiku, Hati Kudus Bunda

  Ilahi, Bapak- ibu tercinta, kakak Romo (Pe.Mouzinho Pereira Lopes, Pr), almamaterku tercinta.

  

ABSTRAK

MINAT BIDANG PEKERJAAN PARA SISWA KELAS III SMAK St.

MADALENA de CANOSSA DILI TIMOR LESTE TAHUN AJARAN 2008/2009

BERDASARKAN ROTHWELL MILLER INTEREST BLANK (RMIB)

  Jacinta Pereira Martins Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2009 Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei.

  Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai bidang pekerjaan yang diminati para siswa kelas III SMAK St.Madalena de Canossa Dili Timor Leste tahun ajaran 2008/2009 berdasarkan RMIB. Populasi penelitan ini adalah seluruh siswa putra dan putri kelas III SMAK St.Madalena de Canossa Dili Timor Leste tahun ajaran 2008/2009 yang berjumlah 101 siswa.

  Masalah penelitian ini adalah: (1) Bidang-bidang pekerjaan manakah yang diminati oleh siswa kelas III IPA SMAK St.Madalena de Canossa Dili Timor Leste tahun ajaran 2008/2009, (2) Bidang-bidang pekerjaan manakah yang diminati oleh siswa kelas

  III IPS SMAK St.Madalena de Canossa Dili Timor Leste tahun ajaran 2008/2009? Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes Rothwell Miller Interest Blank (RMIB) yang membagi bidang pekerjaan menjadi 12 bagian yaitu: Outdoor, Mechanical,

  

Computational, Scientific, Personal Contact, Aesthetic, Literary, Musical, Sosial Service,

Clerical, Practical, Medical. Alat ini diterbitkan oleh Badan Penerbit dan Urusan

  Reproduksi & Distribusi Alat-alat Tes Psikologis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta. 1986.

  Hasil penelitian ini adalah: (1) Bidang-bidang pekerjaan yang banyak diminati oleh para siswa kelas III IPA adalah: scientific (97%), medical (85%), social service (80%). Bidang-bidang pekerjaan yang cukup diminati adalah: literary (74%), musical (63%), clerical (54%), aesthetic (59%). Bidang-bidang pekerjaan yang kurang diminati adalah computational (29%). Bidang pekerjaan yang tidak diminati adalah: personal

  

contact (12%), outdoor (17%), mechanical (14%), practical (6.3%). (2) Bidang-bidang

  pekerjaan yang banyak diminati oleh siswa kelas III IPS adalah: social service (83%),

  

literary (75%). Bidang-bidang pekerjaan yang cukup diminati adalah: scientific (62%),

musical (62%), aesthetic (70%), clerical (62%). Bidang pekerjaan yang kurang diminati

  adalah: computational (48%), personal contact (44%), medical (35%). Bidang-bidang pekerjaan yang tidak diminati adalah: outdoor (24%), mechanical (16%), practical (12%).

  

THE VOCATIONAL INTEREST OF THE THIRD GRADE STUDENTS

OF SAINT MAGDALENE OF CANOSSIAN HIGH SCHOOL

DILI EATS TIMOR IN 2008/2009 OF THE ACADEMIC YEAR

ACCORDING TO THE ROTHEWELL MILLER INTEREST BLANK

  

(RMIB)

  Jacinta Pereira Martins Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2009

  This research was descriptive research using survey method. The aim of this research was to describe the vocational interest of the third grade students of saint Magdalene of Canossian high school Dili East Timor in 2008/2009 of the academic year by using RMIB test. The Population of this research was all of the students both males and females of the third grade in Saint Magdalene of Canossian high school Dili East Timor in 2008/2009, that consisted of 101 students.

  The problems of this research were: (1) which sectors of vocational was interested by the third grade of natural science students of the saint Magdalene of Canossian high school Dili East Timor in 2008/2009 of the academic year? (2) Which sectors of vocational was interested by the third grade of social studies of saint Magdalene of Canossian high school Dili East Timor in 2008/2009 of academic year? The instrument used in this research was Rothwell Miller Interest Blank (RMIB) test which has divided the sectors of vocational became 12 sectors which are: Outdoor, Mechanical, Computational, Scientific, Personal Contact, Aesthetic, Literary, Musical, Sosial Service, Clerical, Practical, and Medical. This test was published by Badan Penerbit dan Urusan

  

Reproduksi & Distribusi Alat-alat Tes Psikologis Fakultas Psikologi Universitas

Indonesia, Jakarta . 1986.

  The results of this research were: (1) the vocational sectors which more interested by the third grade students of natural science were: scientific (97%), medical (85%), social service (80%). The vocational sectors which sufficient interested by the third grade students were: literary (74%), musical (63%), clerical (54%), aesthetic (59%). The vocational sectors which were less interested by the third grade students were: computational (29%). The vocational sectors which were not interested by the third grade of students were: personal contact (12%), outdoor (17%), mechanical (14%), and practical (6.3%). (2) The vocational sectors which were more interested by the third grade students of social studies were: social service (83%), literary (75%). The vocational sectors which were sufficient interested were: scientific (62%), musical (62%), aesthetic (70%), and clerical (62%). The vocational sectors which were less interested were: computational (48%), personal contact (44%), medical (35%). The vocational sectors which were not interested were: outdoor (24%), mechanical (16%), and practical (12%).

KATA PENGANTAR

  Penulis mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas karunia, berkat dan kekuatan yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan oleh penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak.

  Pada kesempatan in penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarmya kepada:

  1. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., sebagai ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

  2. Drs. R. H. Dj. Sinurat, M.A., sebagai dosen pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan masukan yang bermanfaat bagi penulis.

  3. Sr. Ervinha Brito, FdCC., sebagai Kepala Sekolah SMAK St. Madalena de Canossa yang telah memberikan ijin dan kemudahan bagi penulis untuk melakukan penelitian.

  4. Yang terkasih siswa-siswi kelas III SMAK St. Madalena de Canossa yang bersedia membantu penulis untuk mengisi alat tes yang diberikan.

  5. Segenap dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mendidik penulis selama mengikuti kuliah.

  6. Sr. Milburga, CB., yang telah meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam mengolah dan memahami alat penelitian yang dipakai penulis dalam skripsi ini.

  7. Kedua orangtua (Pai & Mae tercinta) serta semua kakak-kakakku yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan bagi penulis dalam menyusun skripsi ini.

  8. Kakak Romo Pe. Mouzinho Pereira Lopes, Pr., yang selalu memberikan dukungan moril dan material, selalu memberikan perhatian dan semangat kepada penulis selama bergulat dalam menyusun skripsi ini.

  9. Teman-teman dekat (Elshi alias ntut, Trias atau ndut/ bu RT, Ocha alias iting),

  “pure friendship is like a sugar, you crush it, twist it, squeeze it, beat it to pulp, only you got is sweetness”. Teman-teman mahasiswa Bimbingan dan Konseling

  Angkatan 2004 kelas A dan B (Sr. Lina, FdCC, Sr. Brigita, CMM, Sr. Hilaria, ADM, Leni), adik-adik angkatan 2005-2006 (Sr. Merry Cristine, Spps, Ella Djoeang) yang telah bersedia memberikan dukungan kepada penulis. Terima kasih atas dukungannya.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

  Yogyakarta,

  15 Oktober 2009 Penulis

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………….. ii HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………. iii HALAMAN MOTTO ……………………………………………………….. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................... vii ABSTRAK ………………………………………………………………….. viii ABSTRACT ……………………………………………………………….. . ix KATA PENGANTAR …………………………………………………….. . x DAFTAR ISI ………………………………………………………………. . xii BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………….

  1 A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………

  1 B. Rumusan Masalah …………………………………………………………...

  6 C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………....

  6 D. Manfaat Penelitian ………………………………………………………......

  7 E. Definisi Operasional ……………………………………………………........

  7

  BAB II. KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………

  9 A. Minat ……………………………………………………………………….

  9 1. Pengertian Minat …………………………………………………..

  9 2. Macam-macam Minat ……………………………………………..

  11 B. Pengertian Pekerjaan ……………………………………………………....

  16 C. Minat Bidang Pekerjaan Berdasarkan RMIB …………………………... ...

  19 D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Pekerjaan seseorang …………..

  27 E. Hasil Penelitian yang Menggunakan RMIB ……………………………....

  30 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ………………………………... ....

  31 A. Jenis Penelitian …………………………………………………………....

  31 B. Populasi Peneitian ………………………………………………………….

  31 C. Instrumen Penelitian ……………………………………………………. …

  32 D. Prosedur Pengumpulan Data …………………………………………… …

  34 1. Tahap Persiapan …………………………………………………..

  34

  2. Tahap Pelaksanaan …………………………………………………

  34 E. Teknik Analisis Data ……………………………………………………...

  35 1. Scoring …………………………………………………………......

  35 2. Cara Pengisian …………………………………………………......

  36 3. Cara Pengecekan ………………………………………………......

  39 4. Cara Interpretasi ……………………………………………….......

  39

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………….....

  41 A. Bidang-bidang pekerjaan yang diminati oleh para siswa kelas III IPA SMAK St.Madalena de Canossa Dili Timor Leste Tahun Ajaran 2008/2009 …………………………………………………

  41

  1. Bidang-bidang pekerjaan yang banyak diminati oleh siswa kelas III IPA SMAK St.Madalena de Canossa Dili Timor Leste tahun ajaran 2008/2009 ……....................................

  42

  2. Bidang-bidang pekerjaan yang cukup diminati oleh siswa kelas III IPA SMAK St.Madalena de Canossa Dili Timor Leste tahun ajaran 2008/2009 ……………………………

  46

  3. Bidang-bidang pekerjaan yang kurang diminati oleh siswa kelas III IPA SMAK St.Madalena de Canossa Dili Timor Leste tahun ajaran 2008/2009 …………………………….

  49

  4. Bidang-bidang pekerjaan yang tidak diminati oleh siswa kelas III IPA SMAK St.Madalena de Canossa Dili Timor Leste tahun ajaran 2008/2009 ……………………………..

  50 B. Bidang - bidang pekerjaan yang diminati oleh siswa kelas III IPS SMAK St.Madalena de Canossa Dili Timor Leste Tahun Ajaran 2008/2009 ………………………………………………….

  54

  1. Bidang-bidang pekerjaan yang banyak diminati oleh siswa kelas III IPS SMAK St.Madalena de Canossa Dili Timor Leste tahun ajaran 2008/2009 ……………………………..

  54

  2. Bidang-bidang pekerjaan yang cukup diminati oleh siswa kelas III IPS SMAK St.Madalena de Canossa Dili Timor Leste tahun ajaran 2008/2009 ……………………………..

  56

  3. Bidang-bidang pekerjaan yang kurang diminati oleh siswa kelas III IPS SMAK St.Madalena de Canossa Dili Timor Leste tahun ajaran 2008/2009……………………………

  59

  4. Bidang-bidang pekerjaan yang tidak diminati oleh siswa kelas III IPS SMAK St.Madalena de Canossa Dili Timor Leste tahun ajaran 2008/2009……………………………

  61 BAB V. PENUTUP …………………………………………………………

  64 A. Kesimpulan ………………………………………………………………..

  64 B. Saran ………………………………………………………………............

  66 C. Keterbatasan penelitian ...............................................................................

  68 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….

  69 DAFTAR LAMPIRAN: LAMPIRAN 1: Hasil total skor kelas III IPA 1 …………………….

  71 LAMPIRAN 2: Hasil total skor kelas III IPA 2 …………………….

  72 LAMPIRAN 3: Hasil total skor keseluruhan kelas III IPA 1 dan 2 ………………………………

  73 LAMPIRAN 4: Hasil total skor kelas III IPS 1 ……………….........

  74 LAMPIRAN 5: Hasil total skor kelas III IPS 2 ……………….........

  75 LAMPIRAN 6: Hasil total skor keseluruhan Kelas III IPS 1 dan 2 ………………………….......

  76 LAMPIRAN 7: Hasil total skor uji coba siswa kelas III IPA 3 SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA ………………..

  77 LAMPIRAN 8: Surat Keterangan Ijin Penelitian …………………..

  78 LAMPIARAN 9: Surat Keterangan Bukti Penelitian ....................... .

  79

  DAFTAR TABEL: TABEL 1: Kerangka Skoring …………………………………….....

  35 TABEL 2: Contoh Pengisian Kerangka Skoring ……………………

  36 TABEL 3: Kerangka Data Individual ……………………………….

  37 TABEL 4: Klasifikasi Bidang Pekerjaan berdasarkan Minat Para Siswa Kelas III SMAK St.Madalena de Canossa Dili Timor Leste tahun ajaran 2008/2009 ………………

  40

BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia mengalami tahap-tahap perkembangan. Hurlock (1980)

  membagi tahap perkembangan menjadi lima, yaitu tahap bayi, tahap anak, tahap remaja, tahap dewasa dan tahap usia lanjut. Dalam setiap tahap tersebut ada tugas perkembangan yang harus diselesaikan. Salah satu tugas perkembangan pada masa remaja adalah mempersiapkan karier. Dalam mempersiapkan karier, remaja membutuhkan bantuan informasi mengenai berbagai jenis bidang karier dari orang lain yang lebih tahu dan berpengalaman seperti orang tua, guru di sekolah dan para stakeholder lainnya yang dapat memberikan masukan, mengarahkan agar remaja dapat mengetahui dan memilih bidang karier yang sesuai dengan minatnya. Pemberian informasi yang lengkap dan tepat akan lebih memberikan alternatif bagi siswa untuk menentukan pilihan bidang pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Perkembangan minat pada masa remaja menunjukkan bahwa remaja berminat pada jurusan/ program studi yang berkaitan dengan bidang pekerjaan atau jabatan yang dicita-citakan. Minat remaja terhadap jurusan/ program studi merupakan hasil perkembangan. Para siswa sekolah menengah sudah mulai memikirkan masa depan secara sungguh-sungguh (Hurlock, 1980:221).

  Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan tempat bagi siswa untuk mengembangkan potensi, bakat, kemampuan dan minatnya. Salah satu bidang utama di sekolah yang bertugas membantu siswa adalah bidang bimbingan. Bidang bimbingan dapat dibedakan menjadi tiga bidang, yaitu bimbingan pribadi-sosial, bimbingan akademik dan bimbingan karier. Winkel (2004: 114) mendefinisikan bimbingan karier sebagai “Bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan dan profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki”. Bimbingan karier merupakan suatu bentuk bantuan yang dimaksudkan untuk membuat rencana dalam hidup dengan mempertimbangkan keadaan diri dan lingkungan. Menurut Super (1957) bimbingan karier merupakan suatu proses dalam membantu individu untuk mengembangkan gambaran diri dan peranannya dalam dunia kerja.

  Tujuan dari bimbingan karier menurut Super (Dewa Ketut Sukardi 1987: 21) adalah: (1) untuk membantu individu menumbuhkan gambaran dirinya dalam dunia kerja, (2) untuk membantu individu menumbuhkan dan menerima peranan yang dilakukannya dalam dunia kerja dan (3) untuk membantu individu memperoleh kesempatan untuk mencoba memilih pekerjaan yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Jadi tujuan bimbingan karier di sekolah adalah untuk membantu siswa agar memperoleh pemahaman tentang dirinya, tentang lingkungan atau dunia kerja dan mengarahkan siswa agar dapat menentukan bidang pekerjaan yang sesuai dengan minat, kemampuan, kepribadian dan cita-citanya, sehingga melalui bidang pekerjaan yang dimasukinya itu, ia memperoleh kepuasan dan keberhasilan dalam hidupnya.

  Minat merupakan salah satu aspek internal individu manusia yang mengarahkan kegiatan-kegiatannya (Myron, 1981:43). Minat dapat dipandang sebagai suatu kecenderungan individu untuk menaruh perhatian dan bersikap positif terhadap obyek tertentu. Kecenderungan ini mengandung unsur persepsi tentang, perasaan tertarik pada, dan sikap setuju terhadap obyek atau situasi tertentu.

  Timor Leste merupakan Negara yang baru memperoleh kemerdekaan dari Negara Indonesia 8 (delapan) tahun yang lalu. Sistem pendidikan bagi Sekolah Menengah Atas di Timor Leste masih mengikuti sistem pendidikan Indonesia. Dari persentasi kelulusan siswa SMA dan jumlah mahasiswa di Perguruan Tinggi dalam dua dekade terakhir ini tampak bahwa para siswa SMA dan para mahasiswa di Timor Leste cenderung menempuh program studi yang kurang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka.

  Mereka cenderung memilih program studi yang menurut pandangan umum akan mudah untuk mendapatkan pekerjaan. Para pelajar dan mahasiswa Timor Leste cenderung menginterpretasikan karier hanya sebagai “occupation” (jabatan), yakni suatu aktivitas kerja yang menghasilkan imbalan finansial. Mereka cenderung memilih apa yang oleh pandangan umum atau kelompok tertentu sudah merupakan standar hidup, dan yang seharusnya dikejar para pelajar. Karenanya hampir semua mahasiswa Timor Leste terjebak dalam harapan: mendapatkan jabatan tertentu, mempunyai banyak uang dan memperoleh nama besar (status). Pemahaman yang demikian jelas jauh berbeda dari makna karier yang sesungguhnya yakni aktivitas bekerja yang menghasilkan imbalan finansial, kepuasan pribadi non finansial seperti kepuasan batin, nama besar (status), yang membentuk gaya hidup (life style) dan yang membuat pelaku menghayati aktivitas bekerjanya sebagai panggilan hidup, dan sebagai sumber kebahagiaannya (Winkel & Sri Hastuti 2004).

  Dalam masa pemerintahan Indonesia, pekerjaan atau jabatan yang ditawarkan adalah menjadi pegawai negeri. Demi jabatan tersebut, pemerintah Indonesia mengharuskan setiap keluarga Timor Timur, antara tahun 1979-1985 untuk menyekolahkan anak-anak mereka untuk memberantas buta huruf dan memberantas kemiskinan. Pada masa itu kemungkinan sekolah terbuka bagi semua orang, tetapi pekerjaan yang tersedia lebih terfokus pada satu jenis pekerjaan yakni: pegawai negeri.

  Kenyataan ini membuat keluarga-keluarga berlomba-lomba menyekolahkan anak-anak mereka. Terjadilah semacam aksi ramai-ramai. Para pelajar atau mahasiswa memilih suatu cabang ilmu tanpa memperhitungkan minat dan kemampuan mereka, sehingga banyak mahasiswa yang memasuki jenjang perkuliahan tanpa terlebih dahulu menyadari bidang apa yang sesuai baginya. Biasanya mereka hanya mengikuti teman-teman angkatan terdahulu. Bila telah ada sekelompok mahasiswa masuk pada fakultas A misalnya, maka si calon ikut saja masuk fakultas tersebut. Alasannya karena bidang itu akan memberi jabatan menggiurkan bersama uang dan menjanjikan nama besar (status).

  Sangat banyak mahasiswa dari kelompok terakhir ini menjadi bingung di awal-awal semester. Tak jarang mereka ini pindah ke fakultas di mana telah ada banyak temannya.

  Mereka tidak yakin akan bidang keahlian yang sesuai baginya. Proses semacam ini terjadi terutama di bidang-bidang yang menjanjikan seperti bidang pertambangan, perminyakan, geologi, informatika, kedokteran (di Kuba), hukum dan hubungan internasional. Bidang- bidang ini telah dimasuki ribuan mahasiswa Timor Leste tanpa memperhitungkan kemampuan, bakat dan minatnya yang sesungguhnya. Sementara itu, Timor Leste sebetulnya membutuhkan lebih banyak orang-orang ahli di bidang teknik (kejuruan), pertanian, ketrampilan dan kerajinan, peternakan. Persoalan ini terjadi karena kurangnya informasi yang diperoleh yang dapat mengarahkan siswa dalam memilih bidang karier yang sesuai dengan minat, potensi dan kemampuannya.

  Untuk mengatasi masalah atau persoalan tersebut pentinglah bimbingan karier bagi siswa diberikan di sekolah. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran mengenai bidang karier yang lebih sesuai untuk dipilih. Dengan memperoleh gambaran yang jelas mengenai bidang karier ini siswa akan mampu memilih program studi atau jurusan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.

  Perencanaan karier haruslah dipersiapkan sedini mungkin; siswa perlu mempersiapkan diri dalam menentukan bidang pekerjaan yang sesuai dengan bakat, potensi, kemampuan, minat dan cita-citanya. Dengan demikian siswa tidak mengalami kebingungan dalam menentukan pilihan karier. Kebingungan dan keragu-raguan mengenai pilihan karier dialami oleh banyak siswa, terutama siswa kelas III SMA. Banyak siswa belum mengetahui bidang pekerjaan atau karier yang sesuai dengan minatnya.

  Berdasarkan persoalan yang umumnya dialami oleh para siswa di Timor Leste yakni mengalami kebingungan dalam menentukan pilihan karier yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tentang minat siswa kelas III terhadap bidang-bidang pekerjaan. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak sekolah dalam membantu siswa mempersiapkan dirinya dalam memilih bidang-bidang pekerjaan yang sesuai dengan potensi, kemampuan dan minatnya.

  B. Rumusan Masalah

  1. Bidang-bidang pekerjaan manakah yang diminati oleh siswa kelas III IPA SMAK St.Madalena de Canossa tahun ajaran 2008/2009?

  2. Bidang-bidang pekerjaan manakah yang diminati oleh siswa kelas III IPS SMAK St.Madalena de Canossa tahun ajaran 2008/2009?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bidang-bidang pekerjaan yang banyak diminati para siswa kelas III IPA dan IPS SMAK St.Madalena de Canossa tahun ajaran 2008/2009 berdasarkan Rothwell Miller Interest Blank (RMIB).

  D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi peneliti sendiri Peneliti dapat mengetahui bidang-bidang pekerjaan yang banyak diminati oleh siswa kelas III SMAK St.Madalena de Canossa dan mengusulkan topik-topik bimbingan yang sesuai bagi para siswa kelas III.

  2. Bagi para pendidik Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan para tenaga pendidik (guru dan orang-tua) sebagai bahan pertimbangan dalam membimbing atau mengarahkan anak-anak didik mereka agar mampu memilih bidang karier yang sesuai dengan minat yang dimiliki.

  3. Bagi peneliti lain Penelitian ini dapat merangsang penelitian baru (yang lainnya) yang hendak mengkaji topik yang berkaitan dengan minat siswa terhadap bidang pekerjaan.

  E. Definisi Operasional

  1. Minat Minat merupakan suatu kecenderungan yang cenderung menetap untuk merasa tertarik pada suatu obyek, keadaan atau peristiwa dan merasa senang berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan obyek, keadaan atau peristiwa yang bersangkutan.

  2. Pekerjaan Pekerjaan adalah aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan seseorang. Pekerjaan merupakan sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah.

  3. Minat Bidang Pekerjaan Minat bidang pekerjaan merupakan suatu kecenderungan untuk merasa tertarik dan berperilaku tertentu terhadap bidang-bidang pekerjaan seperti yang dimaksudkan dalam Rothwell Miller Interest Blank (RMIB). RMIB membagi bidang pekerjaan menjadi 12 kategori yaitu: Out door, Mechanical,

  

Computational, Scientific, Personal Contact, Aesthetic, Literary, Musical, Social

Service, Clerical, Practical, Medical.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini, peneliti menjelaskan beberapa topik dan sub topik yang dapat

  memperjelas pemahaman tentang topik penelitian. Topik-topik yang akan peneliti uraikan adalah: Pengertian minat, macam-macam minat, pengertian pekerjaan, minat bidang pekerjaan berdasarkan Rothwell Miller Interest Blank (RMIB).

A. Minat Pekerjaan

1. Pengertian Minat

   Minat (interest) adalah sebuah konsep psikologis karena minat pada dasarnya

  melibatkan aspek kognitif, afektif dan konatif. Menurut Chaplin (Kantini Kartono 2005:255) mengatakan bahwa minat adalah (1) satu sikap yang berlangsung terus- menerus yang memolakkan perhatian seseorang, sehingga membuat dirinya jadi lebih selektif terhadap objek minatnya. (2) perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas, pekerjaan, atau objek itu berharga atau berarti bagi individu. (3) satu keadaan motivasi, atau satu set motivasi, yang menuntun tingkah laku menuju satu arah (sasaran) tertentu. Minat diartikan juga sebagai suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi, perpaduan atau campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Menurut Hurlock (1978:114) “Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih”. Pandangan ini secara lebih rinci diungkapkan Glanz (1964:198) sebagai berikut: “Minat dapat membantu pelajar untuk mulai berpikir secara serius mengenai perencanaan pendidikan, eksplorasi panggilan, pemilihan kurikulum, dan mengenai perkembangan karier.”

  Dari pandangan tersebut, terlihat bahwa minat sangat berpengaruh dalam mencapai prestasi dalam suatu pekerjaan, jabatan atau karier. Beberapa pandangan di bawah ini berusaha menerangkan minat sebagai suatu kecenderungan, ketertarikan dan gerak dari dalam individu sedemikian sehingga mendorong pencapaian tujuan.

  Menurut Winkel (2004:650), minat adalah suatu kecenderungan yang relatif menetap pada seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan bidang yang bersangkutan. Menurut Slameto (2003:180) “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh”. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Sedangkan Bimo Walgito (1977:38) mengartikan minat sebagai suatu keadaan di mana seseorang menaruh perhatian terhadap suatu obyek disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan dengan lebih aktif dengan obyek tersebut. Artinya orang yang berminat, menaruh perhatian dan berkeinginan untuk mengetahui, mempelajari dan melakukan sesuatu yang berkaitan dengan hal yang diminati.

  Berdasarkan beberapa pengertian di atas, peneliti dapat menyimpulkan hal-hal berikut: minat dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang membangkitkan perhatian atau rasa ingin tahu seseorang, minat merupakan indikasi dari hal-hal yang ingin dilakukan atau disukai seseorang, minat juga dapat disimpulkan sebagai suatu kecenderungan yang relatif tetap untuk merasa tertarik pada suatu obyek, keadaan atau peristiwa dan merasa senang berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan obyek, keadaan atau peristiwa yang bersangkutan.

2. Macam-macam Minat

  Ada berbagai macam minat. Mappiare (1982:85-86) menjelaskan bahwa minat remaja dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Minat pribadi: yaitu suatu kecenderungan seseorang untuk mengejar hal-hal yang menjadi keinginannya. Minat pribadi meliputi minat memperoleh pengakuan atau penghargaan, minat mengembangkan diri, minat untuk sukses, minat untuk jabatan dan sebagainya.

  b. Minat terhadap rekreasi: yaitu kecenderungan individu melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat rekreatif yang dapat mengembalikan kondisi individu dari ketegangan- ketegangan setelah melakukan aktivitas sehingga individu menjadi segar kembali.

  c. Minat terhadap kelanjutan studi dan jabatan: dengan tercapainya suatu tingkat pendidikan tinggi bagi individu terbuka peluang untuk mencapai jabatan yang lebih tinggi, untuk memperoleh pekerjaan yang elit dan pada gilirannya dapat membantu individu untuk menaikkan statusnya.

  Hurlock (1980:216 - 221) menyebutkan macam-macam minat sebagai berikut: a.

   Minat Rekreasi

  Selama masa remaja, remaja cenderung menghentikan aktivitas rekreasi yang menuntut banyak tenaga. Berangsur-angsur bentuk permainan yang kekanak-kanakan menghilang menjelang awal masa remaja. Hal ini terjadi karena banyaknya tekanan yang berasal dari tugas-tugas sekolah dan tugas rumah. Banyaknya rekreasi yang diikuti remaja juga sangat dipengaruhi oleh kepopulerannya.

  b.

   Minat Sosial

  Minat yang bersifat sosial bergantung pada kesempatan yang diperoleh remaja untuk mengembangkan minat tersebut dan pada kepopulerannya dalam kelompok. Seorang remaja yang status sosial-ekonomi keluarganya rendah akan mempunyai sedikit kegiatan untuk mengembangkan minat pada hal-hal tertentu.

  c.

   Minat –minat Pribadi

  Minat pada diri sendiri merupakan minat yang terkuat di kalangan remaja. Hal ini disebabkan karena mereka sadar bahwa dukungan sosial yang besar dipengaruhi oleh penampilan diri. Dalam hal ini remaja mengetahui bahwa kelompok sosial menilai dirinya berdasarkan penampilan yang dimiliki, benda-benda yang dimiliki, kemandirian, prestasi di sekolah, keanggotaan sosial dan banyaknya uang yang dibelanjakan. Menurut Hurlock remaja memiliki minat-minat pribadi seperti: 1) Minat pada Pakaian

  Penyesuaian diri dan sosial sangat dipengaruhi oleh sikap teman sebaya terhadap pakaian. Sebagian besar remaja berusaha keras untuk menyesuaikan diri dengan apa yang dikehendaki kelompok dalam berpakaian. 2) Minat pada Kemandirian

  Keinginan yang kuat untuk mandiri, berkembang dari awal masa remaja dan mencapai puncaknya menjelang berakhirnya periode ini. Keinginan ini menimbulkan banyak perselisihan dengan orang tua dan orang dewasa lainnya.

  3) Minat pada Prestasi Prestasi yang baik dapat memberikan kepuasan pribadi dan ketenaran. Inilah sebabnya mengapa prestasi, baik dalam olahraga maupun berbagai kegiatan sosial, menjadi hal yang sangat diminati remaja. 4) Minat pada Uang

  Remaja mulai menemukan bahwa uang adalah kunci keberhasilan. Minat ini terutama berkisar pada bagaimana caranya remaja mendapatkan uang sebanyak mungkin, tanpa mempedulikan jenis pekerjaan yang dilakukan. Jika remaja dapat bekerja sendiri untuk memperoleh uang, maka dia dapat menikmati kebebasan dan kemandiriannya.

  d.

   Minat Pendidikan Besarnya minat terhadap pendidikan sangat dipengaruhi oleh minat pada pekerjaan.

  Biasanya remaja lebih menaruh minat pada pelajaran-pelajaran yang nantinya akan berguna dalam bidang pekerjaan yang diinginkannya.

  e.

   Minat pada Pekerjaan

  Remaja yang sudah berada pada jenjang sekolah menengah atas biasanya mulai memikirkan masa depan secara sungguh-sungguh. Pada akhir masa remaja, minat terhadap karier seringkali menjadi sumber pikiran. Seperti yang diterangkan oleh Thomas (Hurlock 1980: 221), menerangkan bahwa pada akhir masa remaja, remaja belajar membedakan antara pilihan pekerjaan yang lebih disukai dan pekerjaan yang dicita-citakan. Minat pada pekerjaan mengalami perubahan sepanjang garis perkembangannya, artinya bahwa menjelang dewasa, remaja mulai menilai pekerjaan-pekerjaan menurut kemampuan, waktu dan biaya yang diperlukan untuk mengikuti latihan yang diperlukan dalam suatu pekerjaan. Meskipun prestise masih merupakan faktor penting dalam memilih pekerjaan, namun remaja mulai memikirkan akan adanya otonomi, kekuasaan, dan rasa aman yang diberikan oleh pekerjaan.

  Menurut pandangan Super (Winkel 2004:650) minat yang dimiliki seseorang dapat diteliti dengan empat cara yaitu: a. Menyaksikan berbagai kegiatan yang suka dilakukan (manifested interest).

  b. Menanyakan secara langsung kegiatan/kesibukan pada pekerjaan apa yang disukai (expressed interest).

  c. Memberikan suatu tes minat di mana orang harus menjawab sejumlah pertanyaan tentang kegiatan apa yang disukai dan kegiatan apa yang tidak disukai (inventoried

  interest ).

  d. Memberikan tes untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan seseorang tentang berbagai kegiatan yang berkaitan dengan objek minat atau hal-hal yang diminati (tested interest).

B. Pengertian Pekerjaan Secara singkat dapat dicatat beberapa pandangan mengenai arti pekerjaan.

  Menurut Sukardi (1989:1), pekerjaan atau jabatan adalah aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan seseorang. Hal senada diungkapkan oleh Purwadarminta (1976:492), yang menyatakan bahwa pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah. Sedangkan menurut Sutiksna (1998:73) pekerjaan adalah sekumpulan kedudukan yang dimiliki bersamaan dengan kewajiban atau tugas- tugas pokok, di mana satu pekerjaan dapat dilakukan oleh satu orang atau beberapa orang yang menduduki jabatan tersebut di berbagai tempat. Pekerjaan memiliki hubungan langsung dengan karier.

  Karier sendiri merupakan terjemahan dari kata career dalam bahasa Inggris yang mengandung pengertian sebagai aktivitas bekerja. Aktivitas bekerja merupakan salah satu dari bagian hidup manusia yang sangat penting. Aktivitas bekerja mengambil waktu relatif besar dari keseluruhan waktu hidup sehari-hari manusia. Dalam kamus Webster’s New World (Charlie Lie 2005:1) karier didefinisikan sebagai “A profession or ocupation

  

which one trains for and pursues as a lifework ”. Artinya suatu profesi atau kedudukan

yang dilatih dan dikejar individu sebagai pekerjaan dalam hidupnya.

  Dalam kamus Bahasa Inggris terdapat beberapa kata yang sama-sama menunjuk pada pengertian pekerjaan, yaitu: Career atau Vocation, Employment atau Job dan

  

Occupation atau jabatan. Ketiga term ini memiliki tekanan makna yang berbeda-beda.

  

Pertama : kata Employment/Job mengandung makna aktivitas bekerja dan dari aktivitas

  bekerja tersebut pelakunya memperoleh imbalan finansial. Menurut Winkle (2004:623),Employment atau job” lebih menekankan bahwa sesorang sibuk mengerjakan sesuatu dan mendapat imbalan ekonomis atas usaha dan waktu yang dicurahkannya, tanpa memperhatikan apakah orang itu sungguh-sungguh merasa terlibat di dalam pekerjaannya dan memandang pekerjaannya sebagai sumber kepuasan yang bersifat non-ekonomis.

  Kedua: Occupation/Jabatan mengandung makna aktivitas bekerja dan dari

  aktivitas bekerja tersebut pelaku memperoleh imbalan finansial dan kepuasan pribadi non finansial. Menurut Winkel (2004: 623) kata Occupation/jabatan lebih menekankan bahwa seseorang merasa terlibat di dalam pekerjaan karena telah mempersiapkan diri untuk memegang pekerjaan itu dan memperoleh kepuasaan pribadi.

  Ketiga: Vocation/Career mengandung makna aktivitas bekerja di mana pelakunya

  memperoleh imbalan finansial, kepuasan pribadi non finansial, membentuknya menjadi gaya hidup, dan pelakunya menghayati aktivitas bekerjanya sebagai panggilan hidup, dan aktivitas bekerja tersebut menjadi sumber kebahagiaan. Robbins (2001) mengatakan bahwa: Karier adalah suatu deretan posisi yang diduduki oleh seseorang selama perjalanan usianya. Saroso (2003), menyatakan bahwa karier merupakan suatu jalur yang dipilih atau kontrak yang dibuat seseorang untuk berkontribusi dalam suatu profesi dengan memuaskan. Itu berarti karier adalah perjalanan yang dilalui seseorang dalam hidupnya. Atau dapat pula dikatakan bahwa karier adalah semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang.

  Dari pengertian-pengertian di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pekerjaan adalah aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan seseorang. Pekerjaan merupakan sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah. Pekerjaan atau jabatan adalah suatu kedudukan di mana terdapat tugas pokok yang harus dikerjakan dan tanggung jawab yang dibebankan kepada seseorang yang mendudukinya dan ia mendapatkan nafkah (penghasilan) sebagai jasa/penghargaan atas tugas-tugas yang dikerjakannya. Dengan demikian jabatan/karier dipandang sebagai penggilan hidup seseorang, dan tidak hanya dipandang sebagai suatu aktivitas untuk bertahan hidup, atau sekedar untuk mencari makan. Dengan sendirinya dibutuhkan persiapan karier yang dilakukan secara serius, agar pekerjaan itu benar-benar dipandang sebagai suatu aktivitas bekerja yang menjadi panggilan hidup dan menjadi sumber kebahagiaan. Bekerja adalah sebuah cermin bagi seseorang, karena merupakan suatu identitas diri, dengan bekerja orang dapat membangun konsep diri yang positif, memiliki penghargaan diri yang tinggi. Orang yang bekerja adalah orang yang memiliki kemauan/niat untuk berkarier (have a sense of vocation). Orang yang memiliki kemauan bekerja tentunya memiliki dedikasi yang besar dan komitmen yang kuat. Jadi bekerja bagi orang itu merupakan suatu tujuan/misi hidupnya, dan masalah-masalah yang dihadapinya tidak menjadi halangan baginya melainkan sebagai suatu kesempatan baginya untuk menemukan jati dirinya.

C. Minat Bidang Pekerjaan Berdasarkan RMIB

  Peneliti akan memaparkan bidang pekerjaan menurut manual Rothwell Miller

  

Interest Blank (RMIB). Manual ini diterbitkan oleh Badan Urusan Reproduksi dan

  Distribusi Alat Tes Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1986). RMIB adalah suatu alat untuk mengukur minat pekerjaan seseorang dengan konsep “stereotype” yang sangat mempengaruhi minat pekerjaannya. Dalam sejarahnya, tes tersebut pertama kali disusun oleh Rothwell Miller pada tahun 1947, dan hanya memiliki 9 jenis kategori pekerjaan.