Sumbangan media audiovisual dalam proses pembelajaran pendidikan agama Katolik di SMA Pangudi Luhur Sedayu - USD Repository

  

SUMBANGAN MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PROSES

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:

  Franciscus Asisi Catur Setya Novemanto NIM : 061124007

  

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

  

SUMBANGAN MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PROSES

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:

  Franciscus Asisi Catur Setya Novemanto NIM : 061124007

  

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan kepada: Para Guru Pendidikan Agama Katolik

  

MOTTO

  “Tuhan selalu memberikan yang terbaik untukku” “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga”

  

(Mat 6: 10)

  

ABSTRAK

  Judul skripsi “SUMBANGAN MEDIA AUDIOVISUAL DALAM

  

PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SMA

PANGUDI LUHUR SEDAYU” dipilih dengan melihat kenyataan yang terjadi di

  masyarakat. Kehidupan remaja saat ini erat dengan penggunaan teknologi yang tanpa batas, mereka bebas dalam menggunakan media audiovisual dalam kehidupan mereka. Kemajuan teknologi dan media audiovisual tersebut juga merambah dalam dunia pendidikan di sekolah. Sekolah sekarang ini banyak yang memiliki internet, dan media audiovisual dalam pembelajaran dengan ruang multi medianya.

  Penggunaan media audiovisual dalam pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran bukan lagi menjadi barang asing, atau istimewa. Namun penggunaannya dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) yang terjadi masing kurang maksimal. PAK di sekolah bukan hanya sekedar pelajaran agama, melainkan suatu proses dalam mengembangkan iman dan ketaqwaan para peserta didik di dalam dunia pendidikan di sekolah. Oleh karenanya PAK harus mampu membuat para siswa aktif dalam mengikuti proses yang terjadi. Penggunaan media audiovisual dalam proses pembelajaran PAK di kelas membuat proses pembelajaran tersebut sangat menarik dan tentunya lebih bervariasi.

  Menanggapi hal tersebut, penulis mengadakan penelitian mengenai sumbangan apa saja yang diberikan media audiovisual dalam proses pembelajaran PAK di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode penelitian kualitatif. Sedangkan cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara probability sampling yang memberikan peluang kepada setiap anggota untuk dapat dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan cara pengumpulan data menggunakan kuesioner yang harus diisi oleh responden dalam penelitian yaitu siswa kelas XI yang berjumlah 61 responden dan terbagi dalam dua kelas yaitu kelas IPS1 dan IPS2, namun kuesioner yang diberikan sama antara dua kelas tersebut. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk membuktikan bahwa media audiovisual memberikan sumbangan bagi proses PAK yang dilaksanakan di sekolah.

  Adapun hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa media audiovisual bagi proses PAK di sekolah memberikan sumbangan yang banyak. Sumbangan tersebut ialah: siswa menjadi semakin kreatif dan aktif, semakin mudah memahami materi dan tergerak untuk menghayatinya, prestasi belajar PAK semakin meningkat, serta menambah pengalaman atas keadaan di sekitar, memberikan tempat bagi pengalaman hidup. Sebagai suatu kelanjutan penulis juga memberikan usulan program untuk menanggapi hasil penelitian yang baik tersebut. Usulan program yang dibuat ini sasarannya para guru PAK, agar mereka juga semakin terampil dan maksimal dalam menggunakan media audiovisual

  

ABSTRACT

  This thesis entitles “THE CONTRIBUTION OF AUDIOVISUAL IN THE PROCESS OF LEARNING CATHOLIC RELIGIOUS EDUCATION AT SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU”. This title is chosen based on the reality in the society. The life of teenagers relates with unlimited usage of technology. The development of technology and audiovisual has affected process of education in schools. Most of schools nowadays provide internet facility and audiovisual aquiped with multi-media room.

  Using audiovisual in the process of teaching or learning is usual. But using audiovisual in the process of Catholic Religious Education (PAK) has not been done maximally yet. Catholic Religious Education (PAK) in school is not just teaching religion, but a process to develop faith and devotion of the students. That is why Catholic Religious Education should be attractive, so that the students are interested to participate.

  Based on some consideration mentioned above, the writer has done a research on the contribution of audiovisual in the process of Catholic Religious Education in school. The writer used qualitative method. The writer also used probability sampling which gives opportunity for each respondent to be sample member. The writer used questioners to collect data from the students of grade XI with total respondents 61 students. They are from IPS1 and IPS2 classes. This research aims to find out whether audiovisual gives contribution to the process of Catholic Religious Education in school.

  The result of this research shows that audiovisual is very useful for the process of learning, such us: the students become more active and creative; they are easier to understand the subjects and motivated to live the meaning; their achievement is improving; and they are more aware to their environment. To follow up the result of the research, the writer proposes a training program for the teachers of Catholic Religious Education (PAK). The writer will organize a training on how to use audiovisual in the process of Catholic Religious Education in school.

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kelimpahan berkat dan rahmat yang telah dicurahkan kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul

  

SUMBANGAN MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PROSES

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU dapat terselesaikan. Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi

  keinginan penulis untuk mengetahui sumbangan media audiovisual dalam proses pembelajaran PAK, dan kemudian memaparkannya dalam bentuk hasil penelitian.

  Hasil penelitian tersebut memberikan gambaran bahwa penggunaan media audiovisual mempunyai dampak pada proses pembelajaran PAK yang dilaksanakan di sekolah.

  Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Drs. H.J. Suhardiyanto SJ., selaku ketua program studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik yang selama ini telah memberikan dukungan selama proses penulisan skripsi.

  2. Drs. Yoseph Ispuroyanto Iswarahadi, SJ, M.A selaku dosen pembimbing utama yang telah membimbing, meluangkan waktu, memberikan pengarahan serta motivasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi dari awal hingga akhir penulisan.

  3. Dra. Yulia Supriyati, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang telah bersedia memberikan perhatian dan motivasi kepada penulis selama berproses di kampus IPPAK.

  4. P. Banyu Dewa HS. M.Si., selaku dosen penguji sekaligus dosen pembimbing yang selama ini telah banyak memberikan perhatian, dukungan, pengarahan serta bimbingannya hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.

  5. Segenap staf dosen dan karyawan Prodi IPPAK yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis selama studi hingga terselesaikannya skripsi ini.

  6. Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu yang telah bersedia memberikan tempat untuk mengadakan penelitian.

  7. Suster Elisa HK Selaku Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik, yang bersedia meluangkan waktu untuk mengadakan penelitian.

  8. Segenap siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu yang telah mendukung penulis selama masa penelitian.

  9. Teman – Teman mahasiswa IPPAK, khususnya angkatan 2006 yang selama ini telah berproses bersama, berbagi pengalaman hidup, memberi dukungan dan kritikan serta peneguhan selama melaksanakan studi di IPPAK.

  10. Bapak, Ibu, adik dan seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan semangat dan dukungan spiritual, moral serta material selama penulis menempuh studi di IPPAK.

  12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang selama ini telah memberikan dukungan dan bantuan hingga selesainya skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL............................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................... ii PENGESAHAN ..................................................................................................... iii PERSEMBAHAN .................................................................................................. iv MOTTO .................................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................ vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ............................................................................................ x DAFTAR ISI........................................................................................................ xiii DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xvii DAFTAR TABEL................................................................................................ xix DAFTAR DIAGRAM........................................................................................... xx

BAB I. ................................................................................. 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4 C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 4 D. Manfaat Penulisan ..................................................................................... 5 E. Metode Penulisan....................................................................................... 5 F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 6 BAB II. MEDIA AUDIOVISUAL ......................................................................... 8 A. Pengertian Audiovisual dan Jenis-Jenis Audiovisual ............................... 8

  1. Pengertian media dan audio .................................................................. 8

  2. Pengertian audiovisual .......................................................................... 9

  B. Peranan dan Manfaat serta Pengaruh Media Audiovisual dalam Kehidupan ................................................................................... 19

  5. Arah dan Tujuan Dasar PAK di Sekolah ........................................... 43

  4. Alat pengumpulan data..................................................................... 53

  3. Populasi dan sampel ......................................................................... 53

  2. Waktu penelitian............................................................................... 52

  1. Jenis penelitian ................................................................................. 52

  BAB IV. SUMBANGAN MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN PAK DI SEKOLAH ............................................ 51 A. Pengantar Penelitian ............................................................................... 51

  3. Keterlibatan Siswa dalam proses pembelajaran PAK ..................... 49

  2. Metode dan Sarana yang digunakan dalam pembelajaran PAK di SMA Pangudi Luhur Sedayu ....................... 48

  1. Gambaran umum SMA Pangudi Luhur Sedayu .............................. 47

  B. Situasi serta Ruang Lingkup PAK di SMA Pangudi Luhur Sedayu ..... 47

  4. Peranan PAK di Sekolah .................................................................... 41

  1. Dampak media audiovisual dalam kehidupan ................................... 19

  3. Metode dan model PAK ..................................................................... 38

  2. PAK dalam Pastoral Gereja ............................................................... 35

  1. Hakikat dasar PAK ............................................................................ 33

  BAB III. PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) DI SEKOLAH .............. 33 A. Pemahaman mengenai Pengertian PAK ................................................. 33

  3. Keterbatasan media audiovisual ......................................................... 30

  2. Peranan media audiovisual dalam pendidikan ................................... 28

  1. Gambaran kehidupan remaja .............................................................. 25

  C. Media Audiovisual dalam Kehidupan Remaja dan Pendidikan.............. 25

  2. Pandangan Gereja terhadap media audiovisual ................................. 21

  5. Program dan satuan persiapan pembelajan....................................... 53

  C. Variabel Penelitian.................................................................................. 61

  D. Pemaparan Data Penelitian ..................................................................... 61

  1. Ketercapaian kompetensi dasar materi “Iman dan Ibadat” .............. 62

  2. Ketercapaian kompetensi dasar materi “Iman dan Perdamaian”...... 65

  3. Media audiovisual dalam proses pembelajaran PAK ...................... 69

  E. Pembahasan Penelitian............................................................................ 73

  F. Rangkuman Penelitian ........................................................................... 79

  G. Usulan Program Sumbangan Media Audiovisual dalam Proses Pembelajaran PAK di Sekolah................................................................ 81

  1. Pengertian program........................................................................... 82

  2. Latar belakang program.................................................................... 82

  3. Tujuan program ................................................................................ 84

  4. Sasaran program ............................................................................... 84

  5. Uraian program................................................................................. 85

  6. Pemikiran dasar program.................................................................. 85

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 97 A. Kesimpulan ............................................................................................ 97 B. Saran ....................................................................................................... 99 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 101 LAMPIRAN........................................................................................................ 103 Lampiran 01: Surat permohonan ijin penelitian ..........................................(1) Lampiran 02: Program proses pembelajaran PAK ......................................(2) Lampiran 03: Lembar Kuesioner untuk responden .....................................(6) Lampiran 04: Lembar Kuesioner untuk untuk melihat ketercapaian indikator materi I ...............................................................(11) Lampiran 05: Lembar Kuesioner untuk untuk melihat ketercapaian indikator materi II...............................................................(12) Lampiran 06: Lembar Kuesioner untuk evaluator pada materi I...............(13)

  Lampiran 10: Handout dan powerpoint usulan program...........................(39) Lampiran 11: Foto-foto pada saat penelitian .............................................(62)

DAFTAR SINGKATAN A. Singkatan Peralatan Media Komunikasi

  MP4/3 : Music Player 4/3 CCD : Charged Coupled Device CD : Compact Disc

  VCD : Video Compact Disc LCD : Liquid Christal Display TV : Televisi DVD : Digital Video Disc MAV : Media Audiovisual B.

Singkatan dalam Dunia Pendidikan

  PAK : Pendidikan Agama Katolik SMA : Sekolah Menengah Atas SLTA : Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SMK : Sekolah Menengah Kejuruan

  IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial C.

Singkatan dalam Penelitian

  KD : Kompetensi Dasar S : Setuju TS : Tidak Setuju TM : Tidak Memilih M : Memilih P : Perlu TP : Tidak Perlu

  KWI : Konferensi Wali Gereja Indonesia

  IKAPI : Ikatan Penerbit Indonesia DepDikNas : Departemen Pendidikan Nasional P : Perempuan L : Laki-laki

  IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik PL : Pangudi Luhur

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1 : Tabel Variabel Penelitian Tabel 2 : Ketercapaian KD materi “Iman dan Ibadat” Tabel 3 : Pengamatan evaluator atas materi “Iman dan Ibadat” Tabel 4

  :

  Ketercapaian KD materi “Iman dan Perdamaian” Tabel 5 : Pengamatan evaluator atas materi “Iman dan Perdamaian” Tabel 6 : Hasil penelitian variabel media audiovisual Tabel 7 : Hasil penelitian variabel PAK Tabel 8 : Rata-rata KD yang tercapai materi “Iman dan Ibadat” Tabel 9 : Rata-rata KD yang tercapai materi “Iman dan Perdamaian” Tabel 10 : Hasil penelitian variabel media audiovisual Tabel 11 : Hasil penelitian variabel PAK Tabel 12 : Hasil penelitian variabel PAK, semangat dan keinginan yang muncul Diagram 1 : Rata-rata KD yang tercapai materi “Iman dan Ibadat” Diagram 2 : Rata-rata KD yang tercapai materi “Iman dan Perdamaian” Diagram 3 : Hasil penelitian variabel media audiovisual Diagram 4

  :

  Hasil penelitian variabel PAK Diagram 5 : Hasil penelitian variabel PAK, semangat dan keinginan yang muncul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin cepat, dan kini

  banyak anggota masyarakat yang telah menikmati hasil perkembangan dari teknologi tersebut. Namun di sisi lain terdapat pula manusia yang terjajah oleh kemajuan teknologi sehingga manusia seolah-olah tidak bisa hidup tanpa teknologi tersebut. Kemajuan teknologi tersebut salah satunya dalam bidang media audiovisual. Kemajuan di bidang media audiovisual tersebut salah satunya dapat kita buktikan dengan menjamurnya televisi di masyarakat saat ini. Masyarakat, dari golongan terbawah sampai golongan paling atas, telah banyak mengenal dan memiliki televisi. Televisi sangat mudah ditemui, bahkan sekarang televisi dapat dinikmati oleh masyarakat di mana saja dan kapan saja. Banyak tempat umum, seperti terminal, kantor, mall yang dilengkapi dengan media komunikasi televisi sebagai hiburan bagi para pengguna fasilitas tersebut.

  Selain televisi banyak juga media audiovisual yang sangat mudah ditemukan, misalnya saja komputer, laptop, hand phone, MP4 dan kamera digital. Hampir semua orang tidak asing dengan teknologi seperti itu. Teknologi tersebut mempunyai dampak positif sekaligus negatif bagi penggunanya. Dampak positif yang ada adalah penyampaian informasi yang begitu cepat dengan media. Misalnya saja: melalui pemirsanya meniru progam yang disediakan oleh media. Misalnya saja, saat ini kerap terjadi pemerkosaan dan kriminalitas dikarenakan terangsang oleh program media yang ada.

  Secara umum media audiovisual dapat dimengerti sebagai perpaduan antara gambar dan suara yang mampu mendukung serta menggugah perasaan dan pemikiran bagi orang yang melihatnya. Pada dasarnya media audiovisual dimengerti bukan hanya sebagai gagasan yang diungkapkan dalam gambar dan musik.

  Audiovisual lebih merupakan perpanjangan elektronik getaran pengalaman seseorang (Adisusanto, 1977: 8). Media audiovisual memberikan kesempatan kepada kita untuk menyampaikan pengalaman secara menyeluruh, karena media audiovisual mempunyai bahasa yang sangat modern. Media audiovisual mampu membawa pesan yang dapat mensugesti ataupun mengubah cara pandang pemirsanya. Media audiovisual sebagai alat komunikasi seseorang kepada orang lain tentunya juga mempunyai suatu fungsi yaitu sebagai fungsi sosial dalam kehidupan manusia yang selalu membawa pesan dalam setiap kegiatannya (Hartono Budi 2004:364).

  Media audiovisual yang ada dalam masyarakat sekarang ini merupakan bentuk budaya media. Media audiovisual sebagai media komunikasi ini mampu menghasilkan produk-produk dan perubahan-perubahan dalam lingkup sosial. Budaya media sebagai produksi industri yang sangat modern bertujuan untuk menjawab tujuan dasar komunikasi. Tujuan dasar komunikasi tersebut adalah perubahan yang baru dalam sikap dan tindakan seseorang (Batmomolin, 2003: 38-

  Media audiovisual sekarang ini juga sudah merambah dalam dunia pendidikan. Media audiovisual sekarang ini sering digunakan dalam proses pelajaran di sekolah-sekolah, khususnya sekolah yang berada di perkotaan. Program yang disampaikan dalam proses pembelajaran di kelas melalui media audiovisual mampu memberikan fakta-fakta dalam diri dan lingkungan para siswa. Melalui media audiovisual ini juga, siswa dapat memperoleh kecakapan, sikap dan pemahaman yang akan membantu mereka menemukan fakta-fakta yang terjadi di dalam masyarakat. Media audiovisual ini mampu mengikat perhatian siswa, sehingga materi lebih mudah diterima meskipun tingkatannya berbeda (Hamalik, 1986: 102- 103).

  Kenyataan yang terjadi di lapangan, saat ini masih terdapat guru yang kurang menyadari akan peranan media audiovisual dalam proses pembelajaran di sekolah.

  Mereka hanya menggunakan metode pembelajaran PAK secara informatif ataupun

  

teks book . Siswa dianggap sebagai objek yang hanya menerima informasi tanpa

  diberikan banyak peluang untuk terlibat aktif di dalam proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran PAK di sekolah cenderung membosankan dan monoton, sehingga siswa menjadi tidak termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Bahkan penulis melihat sebuah kenyataan bahwa saat proses pembelajaran PAK, siswa tidak mengikuti proses pembelajaran yang ada. Siswa lebih memilih dengan kegiatan mereka sendiri. Misalnya saja: bermain hand phone ataupun MP3 bahkan membicarakan hal-hal yang kurang penting. sangat menarik untuk diikuti. Selain itu siswa lebih mudah mengingat apa yang telah disampaikan oleh guru serta termotivasi untuk selalu memperhatikan yang disampaikan oleh guru. Dalam hal ini guru juga dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi dengan menggunakan media audiovisual. Tujuannya ialah agar proses pembelajaran PAK menjadi sangat menarik dan memotivasi siswa untuk selalu mengikuti proses pembelajaran PAK. Maka tujuan dari PAK dapat tercapai secara maksimal. Namun pada prinsipnya pengelolaan proses belajar merupakan kegiatan utama sekolah. Sekolah berhak memilih strategi, metode dan teknik pembelajaran dan pengajaran yang paling efektif yang tetap berpusat pada siswa dan lebih memberdayakan pembelajaran siswa (DepDikNas, 2001: 21-22).

B. Rumusan Permasalahan

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan diolah lebih lanjut dalam penulisan ini, yaitu:

  1. Bagaimana keterlibatan dan minat siswa dalam proses pembelajaran PAK di sekolah dengan menggunakan media audiovisual?

  2. Apa saja sumbangan media audiovisual dalam proses pelajaran PAK di sekolah? C.

Tujuan Penulisan

  Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:

  1. Untuk mmengetahui keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran PAK di

  2. Untuk memaparkan sumbangan yang diberikan oleh media audiovisual dalam proses pembelajaran PAK di sekolah.

D. Manfaat Penulisan

  Manfaat yang diperoleh dari penulisan ini adalah:

  1. Bagi para guru PAK di sekolah

  a. Memberikan gambaran bagi para guru mengenai metode yang dapat membantu memotivasi siswa dalam proses pembelajaran PAK.

  b. Memberikan gambaran PAK yang dapat membantu pemahaman siswa dalam mengikuti proses PAK di sekolah.

  2. Bagi Penulis

  a. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai poses pembelajaran PAK yang menarik.

  b. Agar dapat mendalami secara khusus peranan media audiovisual tersebut dalam proses pembelajaran PAK.

E. Metode Penulisan

  Guna mendapatkan data dan kajian teori yang baik, maka penulis menggunakan metode deskriptif analitis yang merupakan cara penulisan dengan landasan kajian teori yang disertai dengan analisis tentang permasalahan yang sedang dibahas dalam penulisan ini. dihasilkan akan dianalisis untuk mengetahui sumbangan media audiovisual dalam proses pelajaran PAK di SMA Pangudi Luhur Sedayu.

F. Sistematika Penulisan

  Supaya penulisan dapat dipahami secara keseluruhan maka penulis akan memberikan gambaran penulisan mulai dari bab satu sampai dengan bab terakhir sebagai berikut :

  Bab I merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang penulisan yaitu gambaran media audiovisual dalam kehidupan dan peranan media tersebut sekarang ini dalam proses pembelajaran PAK di sekolah. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mengajukan rumusan permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan dari keseluruhan isi.

  Bab II berisikan pengertian dan pemahaman mengenai media audiovisual serta peranan media audiovisual dalam kehidupan sehari-hari bagi manusia yang bisa berupa dampak positif ataupun negatif. Selain itu dalam bab ini juga akan diberikan gambaran mengenai keterbatasan media audiovisual sehingga memberikan gambaran mengenai media audiovisual sebelum mengetahui peranan dalam proses pembelajaran PAK di SMA Pangudi Luhur Sedayu.

  Bab III memberikan gambaran mengenai PAK secara umum dan PAK di sekolah serta peran PAK dalam kehidupan siswa di SMA Pangudi Luhur Sedayu. Untuk mengetahui itu maka penulis akan memberikan gambaran mengenai situasi

  Di dalam bab IV penulis memaparkan hasil penelitian mengenai sumbangan yang diberikan oleh media audiovisual dalam proses pembelajaran PAK di sekolah.

  Pada bab IV ini penulis juga memaparkan keterlibatan siswa serta minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran PAK di SMA Pangudi Luhur Sedayu setelah menggunakan media audiovisual, serta memaparkan sumbangan media audiovisual terhadap proses pembelajaran PAK di sekolah. Pada akhir dari bab IV ini membahas mengenai usulan program pelatihan bagi guru PAK agar proses pembelajaran PAK yang menggunakan media audiovisual semakin dimaksimalkan.

  Bab V merupakan penutup dari keseluruhan penulisan yang berisi uraian dan kesimpulan dari hasil penulisan mengenai sumbangan media audiovisual dalam proses pembelajaran PAK di SMA Pangudi Luhur Sedayu. Sebagai kesimpulan dalam bab V, juga dituliskan saran-saran yang membangun bagi proses PAK di sekolah.

  1. Pengertian media dan audio Media memiliki banyak makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya. Kata “media” berasal dari bahasa Latin yaitu

  

medium yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia , media adalah perantara atau pengantar pesan dari

  pengirim kepada penerima pesan. Oleh karena itu media dimengerti sebagai wadah atau sarana. Istilah media yang sering kita sebut sebenarnya adalah penyebutan singkat dari media komunikasi.

  Media komunikasi mempunyai peran dalam mempengaruhi perubahan hidup sosial manusia di masyarakat. Media dimengerti oleh banyak orang sebagai sarana atau alat untuk menghantarkan sesuatu yang hendak dicapai bagi orang yang menggunakan media tersebut. Media sendiri dapat digolongkan menjadi empat kategori. Menurut Manuel Olivera, dalam bukunya yang berjudul Group Media (1989: 7-8) empat kategori tersebut adalah media raksasa, media massa ukuran besar yang sudah menjadi umum, media massa ukuran sedang serta media ukuran kecil.

  Audio adalah sesuatu hal yang berhubungan dengan pendengaran. Audio masyarakat adalah media radio. Namun seiring perkembangan teknologi yang semakin cepat media ini mulai tergusur oleh teknologi audiovisual. Radio menggunakan bahasa suara. Efek suara yang dibuat sedemikian berfungsi untuk menggugah imajenasi seseorang tentang apa yang mereka dengar. Suara menjadi unsur yang penting dalam media audio seperti radio ini (Batmomolin, 2003: 71)

  2. Pengertian audiovisual Media audiovisual pada dasarnya merupakan alat komunikasi sosial bagi kehidupan manusia dalam komunitasnya sebagai manusia, sehingga manusia dapat berkomunikasi dengan sesamanya. Visual dimengerti sebagai sesuatu yang dilihat atau dapat dilihat dengan menggunakan mata. Media audiovisual memiliki arti sebagai tempat bertemunya antara media audio dengan media visual, antara suara dan apa yang dapat dilihat. Media audiovisual merupakan alat perpaduan antara gambar dan suara yang mampu mendukung serta menggugah perasaan dan pemikiran bagi yang melihatnya. Alasannya ialah karena media audiovisual memiliki bahasa simbolis yang mempunyai pendekatan terhadap isi yang akan disampaikan kepada pemirsanya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa media audiovisual merupakan alat-alat komunikasi sosial yang muncul dari media elektronik, namun secara teoritis media audiovisual dimengerti sebagai alat yang mencakup semuanya. audiovisual lebih merupakan perpanjangan elektronik getaran pribadi pengalaman seseorang (Adisusanto, 1977:8). Jadi audiovisual berakar dari kata “audio” yang

  Media audiovisual ini dapat dibedakan menjadi tiga hal. Pertama, media audiovisual mempunyai arti sebagai sarana. Media audiovisual lebih merupakan alat komunikasi yang bertujuan mempermudah, memperjelas dan memperlancar suatu komunikasi dan mengarah pada alat indra dan telinga. Kedua, media audiovisual lebih merupakan ungkapan bahasa yang menuntut adanya partisipatif seseorang yang berkomunikasi. Pada dasarnya bahasa audiovisual menuntut adanya suatu kreativitas, partisipasi, efektivitas dan kesadaran yang kritis. Ketiga, media audiovisual sebagai budaya. Merupakan pengungkapan pengalaman melalui gambar dan suara serta tulisan yang disatukan dengan konteks hidup seseorang. Audiovisual juga merupakan kebudayaan baru yang mempengaruhi tingkah laku dan cara berpikir seseorang (Babin, 1970: 70-71).

  Media audiovisual lebih banyak berbicara menggunakan hati dan perasaan untuk menarik perasaan seseorang dalam menikmatinya. Dengan demikian orang yang menikmatinya dapat merasakan apa yang disampaikan melalui media audiovisual tersebut sampai dapat menyentuh hati dan perasaannya. Penyebutan audiovisual sendiri sebenarnya mengacu pada indra yang menjadi sasaran dari media tersebut karena media audiovisual lebih mengandalkan pendengaran dan penglihatan dari para pemirsanya. Media audiovisual juga dapat berbicara kepada seseorang dengan menyentuh emosi dan perasaan seseorang yang menikmatinya.

  Media audiovisual sebagai alat komunikasi seseorang kepada orang lain tentunya juga mempunyai suatu fungsi yaitu sebagai fungsi sosial dalam kehidupan kata-kata yang teliti, menyampaikan doktrin, melainkan ingin merangsang perasaan seseorang agar mampu menyampaikan pengalaman secara menyeluruh. Bahasa audiovisual bukan mengungkapkan sebuah ide tetapi menyampaikan pengalaman pribadi kepada orang lain. Oleh karena itu dalam mempergunakan media audiovisual kita harus kreatif dan mempunyai kesadaran yang kritis. Maksudnya ialah dalam menggunakan media audiovisual perlu adanya kejelasan dan ketelitian serta pemahaman yang baik (Adisusanto, 1997: 7).

  3. Sejarah audiovisual Media audiovisual seiring dengan perkembangan jaman tentunya tidak bisa lepas dari awal mula dan sejarahnya. Tahun 1970 ditemukan teknologi CCD

  (Charged Coupled Device) menggantikan tabung citra vidicon, yang ditemukan oleh Boyle dan Smith. Penemuan Boyle dan Smith adalah tonggak yang mempercepat perkembangan teknologi penangkap gambar diam maupun gambar gerak. Kamera foto dan kamera video berkembang sangat pesat berkat penemuan tersebut. Akhirnya hanya tinggal teknik lensa saja yang hampir tidak berubah. Media sebagai alat penyimpan mengalami perkembangan dan melahirkan banyak varian yang ada sekarang ini, di antaranya ialah berbentuk dalam pita (cassette), cakram (disk), serta memori chip (www.google.com//wordpress//mugiblog//20/03/2010//sejarah–audio- video.html).

  Dengan demikian sinematografi tidak lagi identik dengan media penyimpan film. Kemudian muncullah istilah media audiovisual. CCD yang jauh lebih murah dibanding tabung citra vidicon juga menyebabkan harga kamera menjadi murah, sehingga penyebarannya menjadi lebih pesat.

  Memasyarakatnya kamera video menyebabkan semakin banyaknya objek yang bisa dikemas menjadi tayangan audiovideo. Dulu hanya film dalam artian film cerita yang merupakan karya sinematografi, sekarang berbagai dokumentasi dapat dikemas menjadi tayangan video, dan semua itu memerlukan teknik sinematografi.

  Fenomena ini mengokohkan penggunaan istilah media audiovisual untuk karya- karya sinematografi. Media audiovisual sekarang bahkan sudah tidak asing di dunia pendidikan sebagai alat untuk menyampaikan pengajaran (www.google.com/wordpress/mugiblog/20/03/2010/sejarah-audio-video.html).

  4. Jenis/macam-macam media audiovisual Media audiovisual dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu perangkat lunak dan perangkat keras. Media sebagai perangkat lunak lebih pada program ataupun apa yang dikeluarkan dari perangkat keras. Adapun contoh perangkat lunak adalah iklan, film, mimbar agama dan sebagainya. Sedangkan perangkat keras adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan program.

  Media audiovisual sebagai perangkat keras memiliki berbagai macam bentuk misalnya, televisi, komputer, video yang tentunya bisa membuat orang yang melihatnya terkagum dan tersentuh perasaannya, sehingga muncul perasaan damai mengatakan bahwa kaum muda lebih menyenangi gambar/video yang sifatnya lebih emosional namun kuat serta selalu berhubungan dengan keadaan dirinya. Keadaan tersebut secara langsung bisa menyentuh perasaan emosional seseorang sebagai pemirsanya.

  Media audiovisual yang mempunyai beraneka macam bentuk dan fitur, membuat media audiovisual sungguh lekat pada hidup masyarakat. Kaset, vcd, televisi merupakan contoh media audiovisual yang sering dimiliki oleh banyak orang dan sangat mudah untuk didapatkan. Bahkan media audiovisual sungguh-sungguh dapat digunakan untuk mengubah dan mempengaruhi orang lain (Adisusanto, 1977: 3). Media audiovisual mempunyai pengaruh yang sangat besar dan berdampak bagi kehidupan manusia baik dampak positif ataupun negatif. Media audiovisual dapat menampilkan karya-karya seni yang luar biasa, mengajarkan keadilan, kejujuran, nilai-nilai luhur dan kebenaran. Di sisi lain media audiovisual juga menawarkan kesombongan melalui materialisme, konsumerisme, kekerasan, individualisme bahkan pornografi.

  Dalam perkembangannya media audiovisual selalu mengikuti kemajuan teknologi. Teknologi yang paling tua adalah percetakan yang bekerja atas prinsip mekanis. Kemudian lahir teknologi media audiovisual yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis. Teknologi terakhir yang muncul adalah teknologi mikro prosesor yang melahirkan pemakaian komputer. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok (Azhar film, tape recorder, proyektor visual yang lebar, televisi), dan media hasil teknologi berdasarkan komputer serta media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.

  Adapun jenis-jenis media audio yang dikenal oleh masyarakat sekarang ini adalah (www.google.com/benramt.htm/18januari2010/Media audio-video untuk pembelajaran):

  a. Phonograph (Gramafon) Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut gramafon (gramaphone), yang kemudian dikenal dengan nama piringan hitam (record).

  b.

   Open Reel Tapes

  Kelebihan program audio yang menggunakan pita Open Reel Tape Recorder ialah kualitas suaranya lebih bagus dibandingkan dengan pita kaset.

  c.

   Cassette Tape Recorder

  Perekam kaset audio ini adalah yang paling populer dalam masyarakat. Media ini juga umum digunakan untuk pendidikan.

  d. Compact Disc (CD)

Compact Disc (CD) ini merupakan hasil percampuran komputer dan tenaga laser.

  Compact Disc atau cakram padat adalah sebuah piringan optik yang digunakan untuk menyimpan data secara digital.

  e. Radio Radio adalah satu alat komunikasi elektro magnetik untuk mengirim dan menerima pesan suara dengan menggunakan sistem gelombang suara melalui masih digunakan sebagai media pembelajaran, khususnya untuk program pembelajaran jarak jauh. Penggunaan radio sebagai media pendidikan tidak perlu diragukan lagi peranannya. Hal ini disebabkan karena radio memiliki daya jangkauan yang luas.

  5. Media audiovisual sebagai alat komunikasi Media audiovisual lebih dipahami sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu hal kepada masyarakat umum, sehingga apa yang diinginkan oleh sumber akan sampai pada pendengar atau penikmat media tersebut. Ada sebuah pandangan yang mengungkapkan bahwa fungsi utama media adalah mengkomunikasikan kebenaran kepada masyarakat umum. Adapun tugas lain dari media adalah bertindak sebagai pengontrol pemerintah, menyediakan informasi yang penting untuk pembangunan, menyuarakan mereka yang tidak bersuara, menjadi sarana pendidikan, menyediakan hiburan bagi masyarakat dan mempertemukan orang dengan kebudayaan (Iswarahadi, 2003: 18).

  Media audiovisual sebagai alat komunikasi juga memiliki tujuan utama yaitu mengarahkan masyarakat kepada suatu komunikasi yang menciptakan solidaritas antar manusia. Solidaritas yang terbentuk oleh manusia yang hidup dalam suatu masyarakat yang terbuka, dengan demikian terwujud kedamaian antar manusia.

  Media audiovisual yang memiliki tujuan tersebut juga memiliki prinsip-prinsip sebagai alat komunikasi dalam masyarakat.

  Adapun prinsip-prinsip media audio sebagai alat komunikasi (http: //www.google.co.id//wordperss.com//2006/10/17//prinsip prinsip komunikasi dalam media audiovisual), adalah sebagai berikut: a. Komunikasi merupakan sebuah proses simbolik

  Setiap proses komunikasi yang ada mempunyai pendekatan terhadap isi yang akan disampaikan kepada orang lain. Melalui sebuah komunikasi emosi dan perasaan orang akan dapat tersentuh. Komunikasi merupakan sebuah proses simbolik artinya di dalam proses komunikasi ada simbol-simbol yang mempunyai makna sangat dalam dan ingin disampaikan kepada orang lain. Misalnya saja, ketika ada seorang anak yang memberikan bunga kepada ibunya. Bunga yang diberikan bukan semata-mata hanya sebatas bunga, tetapi mempunyai simbol ungkapan kasih sayang seorang anak kepada orangtua.

  b. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi Setiap tingkah laku yang dilakukan baik disengaja maupun tidak mampu menimbulkan komunikasi, karena orang lain akan mempertanyakan tingkah laku yang kita lakukan.

  c. Komunikasi memiliki dimensi isi dan hubungan Komunikasi dilakukan karena ada sesuatu yang ingin disampaikan (isi).

  Komunikasi tidak dapat berlangsung hanya satu arah maka di dalam komunikasi akan ada sebuah hubungan timbal balik yang terjalin.

  d. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesenjangan dimiliki oleh sebuah golongan saja, baik golongan masyarakat atas, menengah ataupun bawah. Setiap masyarakat dari berbagai macam golongan dapat berkomunikasi dengan siapa saja.

  e. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu Setiap komunikasi yang berlangsung terkait pada tempat ataupun waktu. Ruang dan waktu dapat ditentukan secara sengaja ataupun tidak sengaja.

  f. Komunikasi melibatkan prediksi peserta Dengan berkomunikasi kita dapat meramalkan apa yang dipikirkan, dirasakan ataupun yang dimaksudkan oleh lawan komunikasi kita baik melaui kata- katanya, raut wajah ataupun gerak-gerik tubuh.

  g. Komunikasi bersifat sistemik Setiap masyarakat mempunyai latar belakang budaya dan lingkungan dengan ciri khas sendiri-sendiri. Latar belakang ini mempunyai pengaruh terhadap cara masyarakat tersebut berkomunikasi. Pada masyarakat yang tinggal secara berkomunitas dengan mempunyai adat, budaya ataupun bahasa yang sama, maka akan terjalin komunikasi yang baik, cepat dan mudah.

  h. Komunikasi bersifat nonsekuansial (tidak berlangsung satu arah) Penyampaian informasi dapat dikatakan sebuah komunikasi, apabila mendapatkan respon dari pihak lain atau dapat dikatakan ada hubungan timbal balik. i. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional sebuah transaksi informasi yang saling menguntungkan semua pihak yang terkait dalam komunikasi. j. Komunikasi bersifat irreversible

  Setiap orang yang melakukan komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap aspek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. k. Komunikasi bukan nasihat untuk menyelesaikan masalah

  Komunikasi berlangsung bukan semata-mata untuk menasehati orang lain tetapi lebih pada proses saling mengungkapkan informasi, pengalaman ataupun perasaan yang dimiliki oleh setiap individu atau masing-masing pribadi.

  Selain mempunyai prinsip komunikasi, media audiovisual juga memiliki model-model komunikasi. Adapun model-model komunikasi yang ada (Iswarahadi, 2003: 59-63) ialah sebagai berikut:

  a. Komunikasi Horizontal Kegiatan berkomunikasi bukanlah kegiatan memberi atau menerima saja, tetapi berdialog. Prinsip dasar komunikasi ini adalah proses interaksi sosial secara demokratis. Setiap anggota saling menyumbangkan pengalaman dalam suasana bebas dan sederajad. Isi komunikasi adalah fakta, kejadian, masalah yang diangkat sebagai tema bukan semata-mata pesan atau wejangan.

  b. Komunikasi berpola pada Yesus Kristus Injil Matius bab 5-7 menggambarkan cara Yesus berkomunikasi dengan masyarakatNya. Pada saat kotbah di bukit Yesus sangat menghargai korban ketidakadilan dan penindasan. Yesus juga mengajarkan cinta kasih bahwa kita tidak boleh membalas orang lain dengan kekerasan dan penindasan. Saat berkomunikasi Yesus memakai Kitab Suci, sedangkan pengetahuan tentang Kitab Suci tidak digunakanNya sebagai bahan pengajaran yang menciptakan ketergantungan. Yesus memberikan peluang atau pilihan kepada umatNya untuk menentukan keputusan yang paling baik dan Yesus tidak memaksakan ajaranNya.

  B.

Peranan dan Manfaat serta Pengaruh Media Audiovisual dalam Kehidupan

  1. Dampak media audiovisual dalam kehidupan Media audiovisual tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Media audiovisual juga memberikan sumbangan besar terhadap peradaban kehidupan manusia saat ini. Banyak hal yang dapat kita lihat peranan media dalam kehidupan manusia. Media audiovisual dapat mempermudah hubungan komunikasi dan hubungan sosial masyarakat secara luas. Media audiovisual juga mempermudah orang untuk menyampaikan informasi atau mendapatkan informasi. Selain untuk bertukar informasi media audiovisual juga mampu mengubah tingkah laku manusia berhadapan dengan realita yang ada baik secara individu maupun sosial. Media audiovisual juga mendorong keinginan seseorang untuk mengetahui lebih banyak, serta media audiovisual juga mengekalkan pengertian yang didapat (Suleiman 1981:17-18).

  Pengaruh yang dapat dirasakan adalah masyarakat seolah terbius dengan apa yang ditawarkan oleh media tersebut. Ditemukan ada tiga pengaruh utama media audiovisual terhadap masyarakat yaitu: pertama, pengaruh kognitif yang merupakan kemampuan seseorang dalam menangkap dan mengelola suatu yang dihasilkan dari media audiovisual tersebut. Kedua, pengaruh peniruan. Pengaruh peniruan dari masyarakat ialah masyarakat pemirsa atau penggunanya terbius untuk mengikuti apa yang ditampilkan oleh media tersebut. Ketiga, pengaruh perilaku seperti nilai-nilai sosial yang tertanam dalam masyarakat yang dimunculkan melalui media tersebut (Wawan Kusnadi, 1996: 100).

Dokumen yang terkait

Evaluasi pendidikan kepangudiluhuran di SMP Pangudi Luhur Yogyakarta, SMP Pangudi Luhur Sedayu dan SMP Pangudi Luhur Moyudan.

6 113 132

Pengaruh metode Inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhEt (Circuit Construction Kit) terhadap prestasi belajar fisika di SMA Pangudi Luhur Sedayu Kelas X.

0 2 141

Kehadiran gereja dalam sekolah Katolik menurut gravissium educationis di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 0 174

Tingkat persepsi pacaran yang sehat menurut siswa-siswi kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 0 108

Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul - USD Repository

0 0 136

Efektivitas perencanaan pengajaran dengan model kurikulum tingkat satuan pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan agama katolik di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 0 131

Pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap minat siswa-siswi untuk mengikuti pelajaran pendidikan Agama Katolik di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan - USD Repository

0 0 235

Pengembangan silabus dan materi pembelajaran keterampilan menulis dengan media audio-visual untuk siswa kelas VII semester II SMP Pangudi Luhur Santo Vincentius Sedayu - USD Repository

0 2 237

Pengaruh pendidikan iman dalam keluarga terhadap pestasi belajar pendidikan agama Katolik siswa kelas XI di SMU Pangudi Luhur Santo Yohanes Ketapang Kalimantan Barat tahun ajaran 2009-2010 - USD Repository

0 0 129

Peningkatan kemampuan dan keterlibatan siswa kelas III SD Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam pembelajaran menyimak cerita anak melalui media film animasi - USD Repository

0 0 178