Pengaruh pendidikan iman dalam keluarga terhadap pestasi belajar pendidikan agama Katolik siswa kelas XI di SMU Pangudi Luhur Santo Yohanes Ketapang Kalimantan Barat tahun ajaran 2009-2010 - USD Repository

  

PENGARUH PENDIDIKAN IMAN DALAM KELUARGA TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SISWA KELAS XI

DI SMU PANGUDI LUHUR SANTO YOHANES

KETAPANG KALIMANTAN BARAT TAHUN AJARAN 2009-2010

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:

  Agustina Anjelia NIM:051124016

  PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  

SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN IMAN DALAM KELUARGA TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SISWA KELAS XI

DI SMU PANGUDI LUHUR SANTO YOHANES

KETAPANG KALIMANTAN BARAT TAHUN AJARAN 2009-2010

  Oleh: Agustina Anjelia

  Nim:051124016 Telah disetujui oleh:

  Pembimbing

  F. X. Dapiyanta, SFK.,M.Pd. Tanggal, 30 November 2009

  

SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN IMAN DALAM KELUARGA TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SISWA KELAS XI

DI SMU PANGUDI LUHUR SANTO YOHANES

KETAPANG KALIMANTAN BARAT TAHUN AJARAN 2009-2010

  Dipersiapkan dan ditulis oleh: Agustina Anjelia

  NIM: 051124016 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

  Pada tanggal 16 Desember 2009 Dan dinyatakan memenuhi syarat

SUSUNAN PANITIA PENGUJI

  Nama Tanda tangan Ketua : Dra. H.J. Suhardiyanto, SJ …………….. Sekretaris ; F.X. Dapiyanta, SFK,M.Pd. …………….. Anggota : F.X. Dapiyanta, SFK.,M.Pd. ……………..

  : Drs. L. Bambang Hendarto Y.M.Hum. …………….. : Y. H. Bintang Nusantara, SFK, M.Hum ……………..

  Yogyakarta, 16 Desember 2009 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

  Universitas Sanata Dharma Dekan, Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D.

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus

  Sang Pemberi sekaligus Penyelenggara Hidup

  

MOTTO

  “Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tak seekor pun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit”

LUK 12:6-7

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebut dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 30 November 2009 Penulis,

  Agustina Anjelia

  ABSTRAK

  Skripsi ini berjudul PENGARUH PENDIDIKAN IMAN DALAM

  

KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

KATOLIK SISWA KELAS XI DI SMU PANGUDI LUHUR SANTO YOHANES

KETAPANG KALIMANTAN BARAT TAHUN AJARAN 2009-2010. Pendidikan

  iman dalam keluarga adalah suatu proses pengarahan, pemberiaan informasi, teguran, tata cara komunikasi dan keteladanan orang tua yang baik dalam usaha untuk mendewasakan iman anak dalam keluarga kristiani. Pendidikan iman dalam keluarga mempunyai dampak terhadap baik buruknya prestasi PAK di sekolah. Prestasi belajar PAK berarti hasil yang telah dicapai siswa dalam mata pelajaran PAK di sekolah yang pada umumnya dinyatakan dalam bentuk angka atau huruf. Prestasi belajar PAK dipengaruhi olek faktor internal (dari dalam diri siswa) dan eksternal (keluarga atau masyarakat). Oleh karena itu penulis memilih suatu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan PAK yakni pendidikan iman dalam keluarga untuk dikaji pengaruhnya. Adapun Hipotesis penelitian ini adalah H : tidak ada pengaruh pendidikan iman dalam keluarga terhadap prestasi belajar PAK siswa-siswi dan H 1 : ada pengaruh pendidikan iman dalam keluarga terhadap prestasi belajar PAK.

  Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian kuantitatif dengan pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian ditentukan dengan cara pengundian dan hasil pengundian itu adalah kelas XI

  IPS3 dan kelas XI IPA. Pengembangan instrumen dalam penelitian ini menggunakan uji coba terpakai. Hasil validitas instrumen yang minimal nilai validitasnya adalah 0,254 dan nilai reliabilitasnya 0,856.

  Dari hasil penelitian didapatkan p-value sebesar 0,01 yang lebih kecil dari α=0,05. Hal tersebut membuktikan bahwa pendidikan iman dalam keluarga secara signifikan mempengaruhi prestasi belajar PAK siswa atau dengan kata lain H ditolak dan H diterima. Adapun pada tabel coefficient menunjukan nilai konstant = 58,7 dan

  1 nilai pendidikan iman dalam keluarga = 0,13, sehingga diperolehlah persamaan regresi yakni Y= 58,7+ 0,13X. Pendidikan iman dalam keluarga dikategorikan cukup dengan nilai mean 127 dan prestasi belajar PAK juga dikategorikan cukup dengan nilai mean 74,87. Oleh karena itu supaya prestasi belajar siswa semakin baik penulis menyarankan agar orang tua meningkatkan pendidikan iman dalam keluarga sehingga prestasi PAK semakin meningkat.

  ABSTRACT

  This graduating paper is entitled THE INFLUENCE OF FAITH

EDUCATION IN FAMILY ON ACHIEVEMENT OF CATHOLIC RELIGIOUS EDUCATION OF STUDENTS OF CLASS XI IN SMU PANGUDI LUHUR SANTO YOHANES WEST KALIMANTAN SCHOOL YEAR OF 2009-2010.

  Faith education in family is a process of direction, giving information, warning, way of communication, and model of good parents in effort to mature children’s faith in Christian family. Faith education in family has effect on PAK achievement at school. The PAK achievement means the result achieved by students in PAK subject at school which is generally stated in form of number and letter. The PAK achievement is affected by internal (from the inside of students) and external (family and society) factors. Therefore, the writer chooses a factor affecting the success of PAK, i,e. faith education in family, to study its influence. The hypotheses of this research are H : there is no influence of faith education in family on students PAK achievement and H

  1 : there is influence of faith education in family on PAK achievement.

  This research is a quantitative research using cluster random sampling method for sample taking. The samples of this research are determined by raffle and the results are class XI IPS 3 and class XI IPA. Instrument development in this research uses employed experiment. The result of minimum instrument validity are the validity value 0,254 and reliability value 0,856.

  From the research result in found p-value 0,01 which is smaller than α=0,05. It proves that faith education in family affects significantly on students PAK achievement or in other words H is refused and H 1 is accepted. In the coefficient table it shows a constant value=58,7 and value of faith education in family = 0,13, so that it obtains regression equation Y=58,7+ 0,13X. Faith education in family is categorized as enough with mean 74,87. Therefore, in order to increase the students achievement, the writer suggests the parent should improve faith educations in family so that PAK achievement will increase.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kelimpahan dan rahmat yang telah dicurahkan kepada penulis sehingga skripsi berjudul PENGARUH

  

PENDIDIKAN IMAN DALAM KELUARGA TERHADAP PRESTASI

BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SISWA KELAS XI DI SMU

PANGUDI LUHUR SANTO YOHANES KETAPANG KALIMANTAN BARAT

TAHUN AJARAN 2009-2010 dapat diselesaikan. Penulisan ini dilatarbelakangi oleh

  keinginan penulis untuk mempelajari lebih dalam lagi mengenai pendidikan iman dalam keluarga dan prestasi belajar PAK siswa. Oleh karena itu skripsi ini bertujuan untuk menggali seberapa besar pengaruh pendidikan iman dalam keluarga terhadap prestasi belajar PAK di sekolah. Selain itu, skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

  Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. F. X. Dapiyanta, SFK,M.Pd. Selaku dosen pembimbing utama yang telah membimbing, meluangkan waktu, memberikan pengarahan serta motivasi kepada penulis dalam menyusun skripsi dari awal hingga akhir penulisan.

  2. Drs. L. Bambang Hendarto Y.M.Hum selaku dosen pembimbing akademis yang telah bersedia memberikan perhatiaan dan motivasi kepada penulis selama berproses di kampus IPPAK.

  3. Y. H. Bintang Nusantara, SFK,M.Hum selaku dosen penguji sekaligus dosen pembimbing yang selama ini telah banyak memberikan perhatiaan, dukungan, pengarahan serta bimbingannya sampai terselesaikannya penulisan skripsi ini.

  4. Segenap staf dosen dan karyawan Prodi IPPAK yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis selama studi sampai terselesaikannya skripsi ini.

  5. Drs. Br. Petrus I Wayan Parsa FIC, selaku kepala sekolah SMU Pangudi Luhur Santo Yohanes yang telah bersedia memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.

  6. Semua Siswa/i kelas XI IPA dan XI IPS3 SMU Pangudi Luhur Santo Yohanes yang telah bersedia menjadi mitra kerja penulis dalam menjawab kuesioner.

  7. Bapak, ibu, adik dan seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan semangat dan dukungan spritual, moral, serta finansial selama penulis menempuh studi di

  IPPAK.

  8. Seto yang selama ini telah memberikan semangat dan dengan setia menjadi teman berbagi sampai terselesaikannya skripsi ini.

  9. Teman-teman mahasiswa IPPAK, khususnya angkatan 2004 dan 2005 yang selama ini telah berproses bersama, berbagi pengalaman hidup, memberi dukungan dan kritikan serta peneguhan selama melaksanakan studi di IPPAK.

  10. Teman-teman Kost ”Barokah” Yogyakarta yang selama ini telah banyak memberikan dukungan dan menjadi teman untuk berbagi sehingga terselesaikannya skripsi ini.

  11. Monica Eltasari yang selalu menyemangati dan mendukung saya dalam penulisan skripsi ini.

  12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selama ini telah memberikan dukungan dan bantuan sampai terselesaikannya skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Penulis berhaap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

  Yogyakarta, 30 November 2009 Penulis,

  Agustina Anjelia

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv MOTTO .............................................................................................................… v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................. vi ABSTRAK ............................................................................................................. viii

  

ABSTRACT ............................................................................................................ ix

  KATA PENGANTAR ........................................................................................... x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................... xv DAFTAR TABEL................................................................................................... xvii BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah .........................................................................

  1 B. Identifikasi Masalah ................................................................................

  9 C. Pembatasan Masalah ………………..………………………………….

  9 D. Rumusan Masalah ……………..……………………………………….

  10 E. Tujuan Penulisan …………..………………………………………....... 10

  F. Manfaat Penulisan ..……………………………………………………. 10

  G. Metode Penulisan ..…………………………………………………..... 11

  H. Sistematika Penulisan ……………………………………..................... 11

  BAB II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS……………………....................... 12 A. Pendidikan Iman dalam keluarga …………………………………….. 13

  1. Keluarga ………..……………………….………....……………… 13

  a. Pengertian keluarga secara umum………………………………

  13

  b. Pengertian keluarga kristiani ……………………………………

  13

  c. Peranan keluarga kristiani………………………………………

  17 d. Komunikasi dalam keluarga…………………………………….

  21

  e. Ekonomi keluarga………………………………………………

  22 f. Seksualitas dalam hidup perkawinan …………………………..

  24

  2. Pendidikan Iman Anak dalam Keluarga…………………………… 25

  a. Pendidikan iman …………………………..……....................... 25

  b. Pendidikan iman anak dalam keluarga ………............................ 32

  B. Prestasi PAK SMU…………………………………………………….. 38

  1. Prestasi belajar…………………………………..………….……… 38

  2. Prestasi belajar PAK di SMU……………....................................... 39

  C. Penelitian Yang Relevan……………………………….…………....... 59

  D. Kerangka pikir dan hipotesis……………………………………….…. 61

  BAB III. METODOLOGI PENELITIAN............................................................. 63 A. Jenis Penelitian....................................................................................... 63 B. Desain Penelitian.................................................................................... 63 C. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................ 63 D. Populasi dan Sampel............................................................................... 64 E. Definisi Operasional Variabel................................................................ 64 F. Instrumen Penelitian...............................................................................

  65 1. Jenis Instrumen...................................................................................

  65

  2. Validitas dan Reliabilitas ................................................................... 67

  G. Teknik Analisis Data.............................................................................. 68

  1. Jenis Data............................................................................................ 68

  2. Uji Persyaratan Analisis Data............................................................. 68 H. Uji Hipotesis...........................................................................................

  69 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 72

  A. Data Hasil Penelitian.............................................................................. 72

  B. Analisis Hasil Penelitian......................................................................... 73 C. Pembahasan............................................................................................

  83 D. Keterbatasan Penelitian..........................................................................

  87 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 88 A. Kesimpulan............................................................................................. 88 B. Saran....................................................................................................... 89

  DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 91 LAMPIRAN.........................................................................................................

  93 Lampiran 1: Kuesioner .............................................................................. (1) Lampiran 2: Analisis Soal ........................................................................ (4) Lampiran 3: Output Regresi....................................................................... (8)

  Lampiran 4: Nilai siswa ............................................................................. Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian ............................................................. Lampiran 6: Satuan Pendampingan ...........................................................

  (11) (13) (14)

DAFTAR SINGKATAN

  A. Singkatan Kitab Suci

  Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci

  

Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada

  Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departermen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal. 8.

  B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

  CT : Catechesi Tradendae , Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II kepada para uskup, klerus dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini, 16 Oktober 1979. KHK : Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici), diundangkan oleh Paus Yohanes Paulus II tanggal 25 Januari 1983.

  LG : Lumen Gentium , Konstitusi Dogmatik Konsili Vatikan II tentang Gereja tanggal 21 November 1964.

  SC : Sacrosanctum Concilium , Konstitusi Konsili Vatikan II tentang Liturgi Suci tanggal 4 Desember 1963.

  GS : Gaudium et Spess, Konsili Vatikan II, Konstitusi Pastoral tentang Gereja di Zaman Modern.

  FC : Familiaris Consortio, Anjuran Apostolik Yohanes Paulus II tentang Peranan Keluarga Kristiani dalam Dunia Modern, 1981.

  GE : Gravissimum Educationis, Konsili Vatikan II, Deklarasi tentang Pendidikan Kristen.

C. Singkatan Lain

  Art : Artikel

  IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Kan : Kanon KS : Kitab Suci KSPL : Kitab Suci Perjanjian Lama KWI : Konferensi Waligereja Indonesia PAK : Pendidikan Agama Katolik SMU : Sekolah Menegah Umum

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1 : Perbedaan biologis pria dan wanita Tabel 2 : Perbedaan psikologis pria dan wanita Tabel 3 : Tahap kanak-kanak sampai dewasa Tabel 4 : Kisi-kisi instrumen penelitian Tabel 5 : Kriteria Klasifikasi Pendidikan Iman dalam Keluarga berdasarkan skor total Tabel 6 : Kriteria Klasifikasi Pendidikan Iman dalam Keluarga Berdasarkan

  Segi Aspek keteladanan Tabel 7 : Kriteria Klasifikasi Pendidikan Iman dalam Keluarga Berdasarkan

  Aspek Teguran Tabel 8 : Kriteria Klasifikasi Pendidikan Iman dalam Keluarga Bedasarkan

  Aspek pengarahan Tabel 9 : Kriteria Klasifikasi Pendidikan Iman dalam Keluarga Berdasarkan

  Aspek tatacara komunikasi Tabel 10 : Hasil Penelitian Tabel 11 : Hasil Klasifikasi Variabel Pendidikan Iman dalam Keluarga Tabel 12 : Diskripsi Pendidikan Iman dalam Keluarga Berdasarkan Skor Total Tabel 13 : Deskripsi Berdasarkan Aspek Keteladan terhadap Prestasi Belajar

  PAK Tabel 14 : Deskripsi Berdasarkan Aspek Teguran terhadap Prestasi Belajar

  PAK Tabel 15 : Deskripsi Berdasarkan Aspek Pengarahan terhadap Prestasi Belajar

  PAK Tabel 16 : Deskripsi Berdasarkan Aspek Tata cara Komunikasi terhadap Prestasi Belajar PAK.

  Tabel 17 : Deskripsi Prestasi Belajar PAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini pendidikan di indonesia diibaratkan seperti seorang yang tidak

  kunjung menemukan jati dirinya. Masalah besar yang dihadapi itu menurut Sudarminta SJ (Suparno, 2002: 9) ialah: pertama mutu pendidikan yang masih rendah, kedua: sistem pembelajaran di sekolah-sekolah yang belum memadai, ketiga: krisis moral yang melanda masyarakat. Rendahnya mutu pendidikan tersebut dipengaruhi oleh kualitas guru yang kurang memadai, model pembelajaran yang tidak menantang siswa dan manajemen sekolah. Dalam level Sekolah Menengah, mutu lebih ditentukan oleh kualitas guru, kurikulum, proses pembelajaran yang berlaku dan kesejahteraan guru atau pendidik. Persoalan mutu pendidikan yang kurang baik berarti guru tidak sungguh menguasai bidang yang diajarkan dan guru kurang mampu membantu siswa dalam pembelajaran sehingga siswa tidak terdorong untuk belajar aktif secara pribadi dan mandiri.

  Pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan masalah yang lain misalnya pemerintah. Masalah-masalah dalam dunia pendidikan selalu terkait dengan persoalan yang lain dikarena pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang melibatkan banyak pihak. Dari pihak pemerintah beragam usaha yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan terutama dengan penetapan standardisasi Ujian Nasional. Ujian Nasional dengan kelulusan nilai rata-rata >5,00 kurang selaras dengan proses pembelajaran di dalam kelas. Keterbatasan kemampuan dan wawasan pengajar serta perbedaan fasilitas pendidikan di pusat dan di daerah telah menyebabkan hasil Nasional (UN) hanya sebatas mengukur suatu komponen kelulusan yaitu aspek kognitif dan mengabaikan aspek lain seperti keterampilan dan sikap. Guru sering dianggap sebagai aktor kunci dalam dinamika pendidikan. Keberhasilan sebuah sekolah ditentukan oleh kualitas guru. Semakin tinggi kualitas guru semakin tinggi mutu pendidikan dan sebaliknya semakin rendah kualitas guru semakin rendah pula outputnya. Idealnya seorang guru sebagai agen pembelajaran harus memiliki kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik dan kompetensi sosial. Paul Suparno menyatakan kompetensi berkaitan dengan kemampuan mengajar, mendekati, membantu, juga memberikan teladan hidup kepada siswa. Artinya guru diharapkan membantu siswa berkembang menjadi manusia dewasa dan utuh (Kompas, 21 Nopember 2005:14).

  Komarudin Hidayat berpendapat bahwa yang paling menentukan keberhasilan sebuah sekolah adalah kualitas guru. Guru yang menguasai materi bidang studi, guru masuk kelas dengan antusias dan cinta, secara kreatif menerapkan dan menggali metode yang cocok untuk kondisi kelasnya (Kompas, 6 Desember 2005:7). Kompetensi pendidik mengacu pada nilai-nilai yang diajarkan Ki Hajar Dewantara, ada lima aspek yakni: Pertama guru perlu mengembangkan kepedulian terhadap anak didik. Artinya, seorang guru/pendidik menaruuh perhatian dan sikap cinta terhadap anak didik. Pemahaman akan perkembangan anak didik amatlah penting; pemahaman ini akan memberi peluang yang kondusif untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran yang aktif dan konstruktif dengan lebih arif. Pendidik perlu juga memahami berbagai aspek perkembangan siswa baik aspek kognitif, humanistik, maupun spritual.

  Pemahaman ini akan membantu peserta didik menjadi manusia yang dewasa dan berkembang utuh. Kedua guru harus memiliki sikap ketokohan. Artinya seorang guru guru harus memiliki kemampuan untuk membimbing atau mengarahkan. Keempat, guru harus mampu memotivasi anak didik. Kelima, guru harus mampu menjadi penuntun.

  Guru merupakan aktor penting dalam interaksi pembelajaran di kelas. Dalam proses belajar mengajar, idealnya seorang guru berperan sebagai demonstrator, sebagai pengelola kelas, sebagai moderator, fasilitator, dan sebagai evaluator. Karena itu, hendaknya guru mengambil tindakan yang selalu didasarkan pada tujuan utuh pendidikan dan dijalankan secara profesional.

  Dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, bab II pasal 33 dinyatakan:

  Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

  Dari tujuan pendidikan di atas dapat dikatakan pendidikan merupakan bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa, agar mencapai kedewasaan. Bantuan ini dimaksudkan supaya peserta didik belajar hal-hal yang bersifat positif sehingga dapat menunjang perkembangannya. Adapun hal-hal positif yang dimaksudkan dalam tujuan pendidikan nasional yakni beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.

  Selain tujuan pendidikan nasional ada juga tujuan yang lain yang harus dicapai oleh siswa yaitu tujuan dari masing-masing sekolah yang terumus dalam visi sekolah itu sendiri. Untuk mencapai tujuan ini secara khusus bagi para siswa sekolah tersebut diharapkan untuk memiliki dan menguasai tujuan dari masing-masing bidang studi guru bidang studi. Apabila siswa ini mampu menguasai perumusan tujuan ini maka siswa dapat dinyatakan lulus. Tercapai atau tidaknya tujuan ini dapat diukur dan dilihat dalam bentuk nilai yang diperoleh siswa melalui tes dalam bentuk ulangan harian yang diberikan oleh guru.

  Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik (Slameto, 2003: 1).

  Berbagai masalah dalam penyelenggaraan pendidikan nasional di Indonesia rupanya juga muncul di lingkungan Pendidikan Agama Katolik. PAK juga banyak mendapatkan kritik dan yang paling menonjol adalah bahwa pendidikan agama di sekolah dirasa kurang berdampak pada kehidupan yang lebih baik dari pada siswa setelah mengalami proses pendidikan tersebut (Suparno, Dalam Basis 2003:31). Pelajaran agama yang diberikan di sekolah-sekolah lebih bersifat kognitif, dengan tekanan utama pada pengetahuan agama. Kurikulum PAK juga terkesan hanya mengejar target dan pengajaran tentang bagaimana agama dihayati dalam hidup sehari- hari tampak kurang mendapat perhatian.

  Tekanan pada segi kognitif dan kurangnya perhatian pada segi afeksi tampaknya menjadi masalah utama PAK. Dapiyanta (Widya Dharma, Oktober 2005:90) berpendapat lain. Tekanan berlebih pada segi kognitif lebih merupakan akibat dari ketidakseimbangan pembagian jam pelajaran. Tekanan PAK pada pengetahuan dengan pembagian jam pelajaran PAK yang memang terbatas. Ia menyatakan:

  Dalam keseluruhan kurikulum di sekolah PAK menempati dua jam pelajaran per minggu. Dalam porsi seperti itu diharapkan para murid mempunyai motivasi tinggi dalam mengikuti PAK. Belum lagi kalau memperhitungkan kepentingan

  PAK mendapatkan bagian perhatian yang lebih kecil lagi, baik dari murid, orang tua maupun sekolah. Karena keterbatasan jam pelajaran PAK, akan mudah dimengerti mengapa internalisasi nilai-nilai keagamaan tidak terjadi secara efektif dan juga mengapa segi kognitif dalam PAK mendapat tekanan seperti mata pelajaran yang lain. Pembagian jam mata pelajaran secara proporsional menurut kepentingan tampaknya perlu diupayakan karna PAK terkesan hanya mengejar target sehingga proses pembelajaran kurang menarik (Muji Sutrisno, 1998: 104).

  Pada umumnya guru PAK kurang memaksimalkan diri sebagai seorang yang terpanggil dalam bidang pewartaan di sekolah. Guru hanya datang dan mengajar di sekolah tidak pernah memberikan pendalaman iman bagi anak remaja di sekolah. Guru tidak mempersiapkan diri dengan bahan-bahan yang akan disampaikan kepada siswa dalam proses belajar mengajar sehingga proses belajar menjadi kurang terarah. Pada umumnya guru PAK kurang mengemas isi kurikulum sesuai dengan kemampuan perkembangan peserta didik sehingga tidak mampu melibatkan siswa. Dalam proses pembelajaran, guru PAK lebih berorientasi pada metode ceramah atau hanya sekedar memberikan informasi dan bahkan menjadikan dirinya sebagai subyek sehingga siswa menjadi tidak aktif. Hal ini juga sangat terasa ketika siswa diminta untuk memimpin doa dikelas secara spontan siswa merasa takut dan menolak. Akibat dari itu banyak siswa yang pasif dan guru kurang kreatif dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Guru juga terlihat kurang memberikan keseluruhan hatinya sehingga sulit menciptakan iklim yang menyenangkan untuk belajar.

  Tugas seorang guru adalah menciptakan suasana di dalam kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik. Metode yang digunakan membuat siswa merasa bosan dan kurang sesuai dengan situasi hidup peserta didik dan hendakya guru tidak mendominasi. Sarana yang digunakan juga sangat terbatas buku-buku menyangkut mata pelajaran PAK sangat minim dan tidak tersedia alat laboratorium yang lengkap.

  Idealnya proses pendidikan di sekolah mengunakan metode yang sesuai dengan keadaan peserta didik, guru tidak hanya berceramah saja tetapi guru juga menstranfer pengalaman baik dari guru maupun dari siswa, sekali-kali siswa bisa belajar diluar kelas. Dengan prosesnya yang bervariasi maka siswa tidak bosan, siswa juga diharapkan aktif dan guru mampu menjadi fasilitator. Agar proses belajar mengajar lebih efektif guru harus membuat persiapan, dapat membagi waktu dan membuat rangkuman pembelajaran serta melakukan evaluasi. Suasana pembelajaran yang akrab antara guru dan siswa menjadikan siswa lebih nyaman dan bersemangat (Warkitri, 1990: 16). Faktor lain yang bisa mempengaruhi Prestasi Belajar adalah latar belakang Pendidikan Iman dalam keluarga siswa. Keluarga adalah salah satu pusat pendidikan bahkan disebut sebagai pusat pendidikan yang utama dan pertama. Di dalam keluargalah karakteristik anak tercipta, entah anak itu menjadi seorang yang baik atau jahat tergantung pada pendidikan dalam keluarga. Tugas dan kewajiban keluarga adalah memberikan pendidikan nilai-nilai spiritual keagamaan, pengetahuan dan keterampilan dasar .

  Pendidikan iman dalam kehidupan keluarga secara teoritis mempengaruhi prestasi belajar siswa. Jika pendidikan iman dalam keluarga baik maka Prestasi belajar PAK pun akan baik. Sebaliknya jika pendidikan iman dalam keluarga kurang baik maka, prestasi belajar PAK pun kurang baik. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya pendidikan iman dalam keluarga adalah orang tua terlalu sibuk dan ekomomi keluarga, sikap orang tua terhadap anaknya, menciptakan komunikasi, waktu untuk berkumpul bersama serta kurangnya perhatiaan akan perkembangan diri dan iman anaknya. Dengan keadaan daerah yang agak terbelakang dan belum maju maka tidak menutup kemungkinan kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan sangat terbatas.

  Menurut pengamatan penulis selama ini di ketapang Kalimantan Barat, sebagian besar orang tua berprofesi sebagai petani karet, pedagang, dan pekerja kayu untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga orang tua sehingga jarang membagi waktunya untuk keluarga. Waktu untuk bertemu anggota keluarga pun sangat sedikit, setelah pulang bekerja dan sampai dirumah orang tua sudah sangat lelah dan langsung istirahat.

  Keadaan ekonomi keluarga sangat berperan dalam mendukung keberhasilan belajar, dengan ekonomi keluarga yang kurang menyebabkan tidak terpenuhinya sarana belajar seperti membeli buku dan dari segi kesehatan pun tidak terjamin. Dalam keluarga juga tidak jarang terjadi pertengkaran antara bapak dan ibu sehingga sangat mengganggu konsentrasi belajar anak. Orang tua tidak mengontrol kegiatan belajar anaknya bahkan jarang sekali menanyakan pekerjaan rumah anaknya. Anak merasa tidak diperhatikan sehingga anak terlihat santai dengan tugas sekolahnya. Orang tua tidak pernah memberikan perhatiannya secara khusus akan perkembangan iman anaknya bahkan anak yang tidak ikut ke Gereja pun tidak ditegur. Idealnya keluarga adalah tempat pendidikan utama dan pertama bagi anak. Maka lewat keluargalah hendaknya ditanamkan benih-benih yang baik. Perhatian dan kebersamaan dalam keluarga selalu tercipta dan dapat dirasakan anak-anak. Keluarga hendaknya selalu harmonis jika ada masalah dapat diselesaikan dengan baik tidak dengan bertengkar di depan anak karena anak juga akan memikirkan jalan keluar untuk menyelesaikan selalu ada karena anak sangat membutuhkan orang tuanya untuk meminta pendapat dan menyelesaikan permasalahannya. Dengan perhatian baik dari orang tua maka anak akan merasa ia adalah bagiaan penting dalam keluarganya.

  Masa SMU adalah masa-masa remaja dan masa ini sangat penting, masa remaja sebagai masa peralihan, masa remaja sebagai masa perubahan, masa remaja sebagai masa bermasalah masa remaja sebagai masa mencari identitas, masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan, masa remaja sebagai masa tidak realistik, masa remaja sebagai masa ambang masa dewasa (Hurlock, 1996: 207-209). pada kenyataannya saat ini siswa SMU sering ditemukan membolos ketika pelajaran agama karena mereka menganggap agama adalah nomer dua dari kebutuhan hidup duniawi yang lain. Jika anak dibiarkan jatuh dalam kegelapan maka akan menjadi anak yang tidak memiliki kepribadian yang baik. Kepribadian anak yang tidak baik ini akan merugikan anak itu sendiri dan masyarakat. Perhatian dan pendidikan orang tualah yang akan mampu mengarahkan anak kepada hal yang baik.

  Ada sekian banyak masalah yang mempengaruhi siswa dalam kegiatan belajar dan akhirnya berpengaruh pada prestasi belajarnya. Masalah-masalah tersebut pada akhirnya mempengaruhi prestasi belajar yang terlihat dari nilai raport mereka yang menurun ataupun pengaruh terhadap minat belajar mereka terhadap semua mata pelajaran termasuk pelajaran Pendidikan Agama Katolik yang mereka terima dari guru di sekolah. Dari sekian masalah itu akhirnya penulis mengangkat pendidikan iman dalam keluarga sebagai pembahasan dalam skripsi ini. Hal ini dikarenakan penulis melihat bahwa keluarga merupakan tempat pendidikan anak yang pertama dan utama.

  Oleh karena itu judul penulisan skripsi ini adalah “PENGARUH PENDIDIKAN

IMAN DALAM KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

  

LUHUR SANTO YOHANES KETAPANG, KALIMANTAN BARAT TAHUN

AJARAN 2009-2010.

  B. Identifikasi masalah

  1. Keluarga yang menomerduakan agama dan pendidikan iman anaknya

  2. Kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya

  3. Orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan

  4. Orang tua yang belum sepenuhnya menyadari pentingnya pendidikan iman bagi perkembangan anaknya.

  5. Prestasi belajar siswa akan sangat ditentukan oleh perhatian yang kurang baik dalam keluarga maupun di tengah masyarakat.

  6. Metode pembelajaran yang kurang efisien dan kreatif

  7. Kualitas seorang guru PAK sebagai pendidik rendah

  8. Mutu pendidikan secara umum rendah

  9. Proses belajar PAK berorientasi pada materi

  10. Keterbatasan jam pelajaran PAK di sekolah 11.

  Faktor-faktor manakah yang dominan dengan prestasi PAK?

  12. Seberapa besar pengaruh pendidikan iman dalam keluarga terhadap prestasi belajar PAK?

  C. Pembatasan masalah

  Skripsi ini membatasi kajian pada pengaruh yang ditimbulkan pendidikan iman dalam keluarga terhadap prestasi belajar PAK. Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah para siswa kelas XI Di SMU Pangudi Luhur Santo Yohanes Ketapang

  D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan batasan masalah maka dirumuskan masalah skripsi yakni: berapa besar pengaruh pendidikan iman dalam keluarga terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Katolik Siswa Kelas XI di SMU Pangudi Luhur Santo Yohanes Ketapang, Kalimantan Barat tahun ajaran 2009-2010.

  E. Tujuan Penulisan

  Skripsi ini mempunyai tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendidikan iman dalam keluarga terhadap minat dan prestasi belajar Pendidikan Agama Katolik siswa kelas XI di SMU Pangudi Luhur Santo Yohanes Ketapang, Kalimantan Barat Tahun Ajaran 2009-2010.

  F. Manfaat Penulisan

  1. Bagi sekolah, sebagai masukan dalam membuat kebijakan pada mata pelajaran PAK dan memberikan kesempatan bagi guru PAK untuk mengembangkan kompetensi sesuai dengan prefesinya

  2. Meningkatkan minat dan prestasi belajar PAK di SMU Santo Yohanes

  3. Bagi para orang tua sebagai masukan bahwa pendidikan iman dalam keluarga ini sangat berpengaruh terhadap minat dan prestasi belajar anak.

  4. Agar siswa memahami pengertian dan pentingnya Pendidikan iman dalam keluarga.

  5. Bagi peneliti agar memahami tugasnya sebagai pendidik ditengah umat khususnya bagi para siswa SMU Santo Yohanes

  G. Metode Penulisan

  Dalam penulisan skripsi ini penulis mengunakan metode deskripsi analitis dengan penelitian tentang pengaruh antara pendidikan iman dalam keluarga terhadap prestasi belajar PAK serta dari sumber-sumber lain yang relevan dan mendukung.

  H. Sistematika Penulisan

  Supaya skripsi ini dapat dipahami secara keseluruhan, maka penulis akan memberikan gambaran secara singkat.

  Bab satu merupakan pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang penulisan skripsi yakni mengenai gambaran umum PAK dan prestasi PAK dalam sekolah. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mengajukan rumusan permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan dari keseluruhan isi skripsi ini.

  Bab dua berisikan mengenai pendidikan iman dalam keluarga dan prestasi belajar PAK. Penulis menguraikan pengertian pendidikan iman dalam keluarga dan mengenai prestasi belajar PAK. Adapun kajian teori dan hipotesis yang meliputi: pendidikan iman dalam keluarga mencakup: keluarga, pengertian keluarga secara umum, pengertian keluarga kristiani, hakikat perkawinan kristiani, peranan keluarga kristiani, komunikasi dalam keluarga, ekonomi keluarga, seksualitas dalam hidup perkawinan. Pendidikan iman anak dalam keluarga mencakup: pendidikan iman, pengertian pendidikan iman, tujuan pendidikan iman, lingkup pendidikan iman, pendidikan iman anak dalam keluarga, tujuan pendidikan iman anak dalam keluarga, metode atau bentuk pendidikan iman anak dalam keluarga, sarana atau bahan pendidikan iman anak dalam keluarga. Prestasi PAK SMU meliputi: prestasi belajar,

  Bab tiga memaparkan mengenai metodologi penelitian yang meliputi jenis penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, definisi opeasional variabel, instrumen penelitian, teknis analisis data dan uji hipotesis. Hal ini diperlukan supaya instrumen valid dan data yang didapat akurat serta terpercaya.

  Bab empat adalah laporan hasil penelitian meliputi deskripsi dari data yang diperoleh. Penulis menguraikan hasil penelitian tentang situasi pendidikan iman dalam keluarga dan prestasi belajar PAK di SMU Santo Yohanes. Untuk mendapat gambaran tersebut, penulis membagikan kuesioner kepada siswa sebagai responden. Setelah diperoleh penulis mengolahnya menggunakan program SPSS 12.

  Bab lima berisi mengenai kesimpulan dan saran-saran dari penulis demi meningkatkan perhatian orang tua akan pendidikan iman anak sehingga dapat semakin memperoleh prestasi belajar PAK dengan baik.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Pendidikan Iman dalam Keluarga

1. Keluarga a. Pengertian keluarga secara umum

  Heuken (1992:269) mengungkapkan bahwa keluarga dibagi dalam dua pengertian yakni keluarga dalam arti sempit dan keluarga dalam arti luas. Keluarga dalam arti sempit (keluarga inti) mencakup suami isteri dan anak-anak, keluarga dalam arti luas seluruh sanak saudara (famili). Keluarga dalam arti sempit ini menunjukkan pada jumlah anggota keluarga yang mencakup keluarga inti. Keluarga inti ini terdiri atas suami-istri dan anak-anak mereka. Keluarga dalam arti luas adalah: suatu garis keturunan darah yang mencakup seluruh sanak saudara yang masih dalam satu kakek atau nenek. Keluarga ini lebih ditekankan pada relasi sangat kental dengan kehidupan kita sebagai orang timur di mana dengan kedekatan relasi yang terjadi dalam persahabatan sudah diakui sebagai keluarga.

b. Pengertian Keluarga Kristiani

  Dalam amanat apostolis, Yohanes Paulus II mengungkapkan bahwa: keluarga yang didasarkan pada cinta kasih serta dihidupkan olehNya merupakan persekutuan pribadi-pribadi: suami isteri, orang tua dan anak-anak, saudara-saudara (FC,18). Cinta kasihlah yang membentuk keluarga, dan cinta kasih pulalah yang menghidupkan keluarga di mana setiap anggota keluarga bertumbuh bersama dalam cinta kasih. Keluarga mempunyai tugas yang sangat hakiki yakni mendidik anak-anaknya agar dewasa baik dari segi iman maupun kepribadian.

  Keluarga Kristiani dibangun atas sebuah perkawinan katolik berdasarkan perjanjian nikah. Perjanjian ini terlaksana antara seorang pria dan seorang wanita untuk membentuk kebersamaan seluruh hidup. Menurut ciri kodratinya perkawinan itu terarah pada kesejahteraan suami-istri serta kelahiran dan pendidikan anak. Perjanjian pekawinan antara orang-orang yang dibaptis ini oleh Kristus Tuhan diangkat ke martabat sakramen (KHK 1055.1)

  Dari pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa perjanjian nikah ini dalam perkawinan katolik adalah untuk membentuk keluarga yang bertanggung jawab dan beriman kristiani. Maka suami-istri harus bertanggung jawab dengan memperhatikan pasangan, kesejahteraan anak-anaknya yang sudah ada maupun yang akan ada. Maka tanggung jawab itu membuka cakrawala suami-istri lebih luas, sehingga selalu turut memperhitungkan kepentingan masyarakat dan Gereja (GS 50)

  Tujuan pokok perkawinan menurut Kitab Suci adalah kesatuan dan kebahagiaan bersama suami dan istri dalam cinta mencintai. Kesatuan suami-istri ini dibangun dengan saling memberikan perhatian, terbuka, saling berkomunikasi dan saling menerima apa adanya dengan kasih sayang dan rela berkorban bagi pasangannya.

  Menurut Gilarso (1996:11) perkawinan memiliki tujuan yang layak dikejar oleh suami- istri yaitu:

1) Pengembangan dan pemurnian cinta kasih suami-istri

  Kasih yang telah dibangun haruslah dikembangkan dan dimurnikan sehingga pasangan ini dapat mencapai kebahagiaan. Cinta bukan semata-mata seksualitas melainkan keputusan untuk bersatu dan rela menyerahkan diri bagi pasangannya. Dalam hidup bersama cinta kasih suami istri ini terus diuji oleh berbagai macam yang akan membuat orang bersatu dalam menghadapi permasalahan keluarga, jika keluarga itu mampu menghadapi ujian dan tantangan maka cinta itu akan semakin kuat (Gilarso, 1996:11).

  2) Kelahiran dan pendidikan anak

  Perkawinan adalah satu-satunya lembaga yang sah untuk memperoleh keturunan. Dengan perkawinan inilah seorang dapat mewujudkan hasratnya untuk mempunyai anak karena mereka telah dipersatukan sebagai suami-istri. Pasangan suami-istri yang normal mempunyai kerinduan memiliki keturunan sebagai anuregah Tuhan. Namun bila Tuhan tidak memberikan anak perkawinan tidak kehilangan artinya (Gilarso, 1996:11).

  3) Pemenuhan kebutuhan seksual

Dokumen yang terkait

Tanggung jawab keluarga Katolik stasi Muara Asa Di Paroki Yohanes Penginjil Linggang Melapeh terhadap pendidikan iman anak.

0 0 112

Pengaruh pembelajaran berbasis pendidikan karakter terhadap prestasi belajar siswa pada materi himpunan di kelas VII SMP Pangudi Luhur Boro Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

1 8 151

Pengaruh penggunaan media film terhadap minat belajar siswa kelas VIII dalam pembelajaran pendidikan agama Katolik di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

0 1 136

Upaya peningkatan tanggungjawab keluarga Katolik di Paroki Santo Petrus Pekalongan terhadap pendidikan iman anak.

0 4 153

Pengaruh motivasi belajar dan sikap belajar siswa terhadap hasil belajar matematika dalam pokok bahasan aljabar pada siswa kelas VIII G SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 0 188

Deskripsi minat siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 terhadap kegiatan ekstrakurikuler - USD Repository

0 0 98

Hubungan masalah-masalah yang dialami siswa dengan prestasi belajar pendidikan Agama Katolik di SMU Frater disamakan Makasar tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 0 135

Efektivitas perencanaan pengajaran dengan model kurikulum tingkat satuan pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan agama katolik di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 0 131

Pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap minat siswa-siswi untuk mengikuti pelajaran pendidikan Agama Katolik di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan - USD Repository

0 0 235

Hubungan pendidikan iman dalam keluarga kristiani dengan kecerdasan spiritual siswa/siswi SMP Santo Fransiskus Assisi Samarinda - USD Repository

0 1 124