Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012.
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS CONDONGCATUR YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Fitri Ari Murti Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar siswa menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012 dalam mata pelajaran IPS materi koperasi.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini berjumlah 25 siswa pada siklus 1 dan 24 siswa pada siklus 2 dari 26 siswa. Pengumpulan data prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi pada siklus 1 dan siklus 2, sedangkan pengumpulan data minat siswa diperoleh dari lembar pengamatan dan lembar kuesioner.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah: (1) Penggunaan model kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan minat pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012. (2) Penggunaan model kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012.
Kata kunci: model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, minat belajar IPS, prestasi belajar IPS
(2)
ABSTRACT
IMPROVING SOCIAL STUDY’S LEARNING INTEREST AND ACHIEVEMENT WITH COOPERATIVE LEARNING MODEL JIGSAW
TYPE AMONG 4TH GRADE STUDENTS OF YOGYAKARTA
CONDONGCATUR KANISIUS ELEMENTARY SCHOOL YEAR 2011/2012
Fitri Ari Murti Sanata Dharma University
2013
This research’s aimed to know about improvement of learning interest and achievement with cooperative learning model Jigsaw type among 4th grade students of Condongcatur Kanisius Elementary School year 2011/2012 in social study which was taking subject about koperasi (institution of cooperation).
This was a classroom action research. Subjects for this research were 25 students in 1st cycle and 24 students in 2nd cycle from 26 students. Students learning achievement’s data were collected from evaluations result from 1st and 2nd cycle, while their learning interest’s data were collected from observation and questionnaire papers.
Results from this research were: (1) Implementation of cooperative learning model Jigsaw type can improve learning interest of 4th grade students of Condongcatur Kanisius Elementary School year 2011/ 2012. (2) Implementation of cooperative learning model Jigsaw type can improve learning achievement of 4th grade students of Condongcatur Kanisius Elementary School year 2011/ 2012. Keywords: cooperative learning model Jigsaw type, social study’s learning
(3)
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS CONDONGCATUR YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Nama: Fitri Ari Murti NIM : 081134086
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2013
(4)
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS CONDONGCATUR YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Nama: Fitri Ari Murti NIM : 081134086
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2013
(5)
(6)
(7)
iv
PERSEMBAHAN
Hasil karya ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang telah memberkati dan menyertai setiap
langkahku.
Kedua orang tuaku, Bapak Murjiman dan Ibu Darmiyati.
Adikku, Filda Murti.
Kekasihku, Fx. Wahyu Sigit Laksana.
Sahabatku Brigita Krisnilasari Yulianto.
(8)
MOTTO
Emas yang terbaik selalu keluar dari dapur api yang terpanas, begitu
pula dengan berkat yang terbaik pasti lahir dari masalah yang terberat.
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok
mempunyai kesusahannya tersendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk
sehari.
(Matius 6:34)
K
A
p
: p
y g
doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan
p
.
(9)
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 14 Januari 2013
Penulis
(10)
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Fitri Ari Murti
Nomor Mahasiswa : 081134086
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS CONDONGCATUR YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 14 Januari 2013 Yang menyatakan
(11)
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS CONDONGCATUR YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Fitri Ari Murti Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar siswa menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012 dalam mata pelajaran IPS materi koperasi.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini berjumlah 25 siswa pada siklus 1 dan 24 siswa pada siklus 2 dari 26 siswa. Pengumpulan data prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi pada siklus 1 dan siklus 2, sedangkan pengumpulan data minat siswa diperoleh dari lembar pengamatan dan lembar kuesioner.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah: (1) Penggunaan model kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan minat pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012. (2) Penggunaan model kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012.
Kata kunci: model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, minat belajar IPS, prestasi belajar IPS
(12)
ABSTRACT
IMPROVING SOCIAL STUDY’S LEARNING INTEREST AND ACHIEVEMENT WITH COOPERATIVE LEARNING MODEL JIGSAW
TYPE AMONG 4TH GRADE STUDENTS OF YOGYAKARTA
CONDONGCATUR KANISIUS ELEMENTARY SCHOOL YEAR 2011/2012
Fitri Ari Murti Sanata Dharma University
2013
This research’s aimed to know about improvement of learning interest and achievement with cooperative learning model Jigsaw type among 4th grade students of Condongcatur Kanisius Elementary School year 2011/2012 in social study which was taking subject about koperasi (institution of cooperation).
This was a classroom action research. Subjects for this research were 25 students in 1st cycle and 24 students in 2nd cycle from 26 students. Students
learning achievement’s data were collected from evaluations result from 1st and 2nd cycle, while their learning interest’s data were collected from observation and questionnaire papers.
Results from this research were: (1) Implementation of cooperative learning model Jigsaw type can improve learning interest of 4th grade students of Condongcatur Kanisius Elementary School year 2011/ 2012. (2) Implementation of cooperative learning model Jigsaw type can improve learning achievement of 4th grade students of Condongcatur Kanisius Elementary School year 2011/ 2012. Keywords: cooperative learning model Jigsaw type, social study’s learning
(13)
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala penyertaan dan berkatNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “ Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Condongcatur Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012” ini dengan baik.
Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu peneliti menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Drs.Y.B. Adimassana, M.A. selaku Dosen Pembimbing penyusunan skripsi Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
4. Rusmawan, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji 1.
5. Theresia Yunia S., S.Pd., M.Hum. selaku Dosen Penguji 2.
6. Kepala Sekolah SD Kanisius Condongcatur yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.
7. Wali Kelas SD Kanisius Condongcatur yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian di kelas yang beliau ampu.
(14)
8. Siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur yang telah membantu kegiatan penelitian.
9. Orang tuaku, Bapak Murjiman dan Ibu Darmiati yang telah memberikan dukungan berupa material maupun spiritual.
10. Adikku, Filda Murti yang selalu memberi dukungan dan semangat.
11. Fx. Wahyu Sigit Laksana yang selalu membantu dalam penyusunan skripsi. 12. Sahabatku: Brigita Krisnilasari Yulianto dan Yohanes Babtista Ibnu Pranowo
yang telah membantu dan menemani peneliti dalam kegiatan perkuliahan maupun penyusunan skripsi
13. Teman-teman kelas A angkatan 2008 yang sudah berjuang bersama untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah.
Peneliti menyadari penyusunan skripsi PTK ini jauh dari sempurna, sehingga peneliti mengharapkan adanya kritik dan saran agar penelitian yang akan dilaksanakan selanjutnya menjadi lebih baik.
Yogyakarta, 14 Januari 2013
(15)
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah... 4
E. Pemecahan Masalah ... 5
(16)
G. Manfaat Penelitian ... 5
H. Batasan Pengertian ... 6
BAB II. LANDASAN TEORI ... 8
A. Kajian Pustaka ... 8
1. Minat ... 8
2. Prestasi Belajar ... 10
3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 10
4. Pembelajaran Kooperatif ... 12
5. Model Jigsaw ... 14
B. Penerapan Pembelajaran ... 18
C. Penelitian-penelitian yang Relevan ... 20
D. Kerangka Berfikir ... 22
E. Hipotesis Tindakan ... 23
BAB III. METODE PENELITIAN... 24
A. Jenis Penelitian ... 24
B. Setting Penelitian ... 25
C. Rencana Penelitian ... 26
D. Sumber Data ... 35
E. Teknik dan Alat Pengumpul Data ... 35
F. Analisis Data... 43
G. Indikator Keberhasilan ... 49
H. Jadwal Penelitian ... 49
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
A. Prapenelitian Tindakan Kelas ... 50
B. Hasil Penelitian ... 53
1. Pelaksanaan Siklus 1 ... 53
a. Perencanaan... 53
(17)
xiv
c. Pengamatan ... 57
d. Refleksi ... 60
2. Pelaksanaan Siklus 2 ... 62
a. Perencanaan... 62
b. Pelaksanaan Tindakan ... 62
c. Pengamatan ... 66
d. Refleksi ... 69
C. Pembahasan ... 72
1. Peningkatan Minat Belajar Siklus 1 dan 2 ... 72
2. Peningkatan Prestasi Belajar Siklus 1 dan 2 ... 73
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 75
A. Kesimpulan ... 75
B. Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 77 xiii
(18)
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel 1. Kisi-kisi Soal Evaluasi ... 36
Tabel 2. Kisi-kisi Lembar Observasi ... 37
Tabel 3. Lembar Observasi ... 40
Tabel 4. Kisi-kisi Kuesioner Minat ... 41
Tabel 5. Lembar Kuesioner ... 41
Tabel 6. Reliabilitas Metode Alpha Cronbach ... 44
Tabel 7. Hasil Validasi Soal untuk Siklus 1 ... 44
Tabel 8. Hasil Validasi Soal untuk Siklus 2 ... 45
Tabel 9. Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus 1 ... 47
Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus 2 ... 47
Tabel 11. Indikator Keberhasilan ... 49
Tabel 12. Jadwal Penelitian... 49
Tabel 13. Tabulasi Hasil Lembar Kuesioner Minat Kondisi Awal Siswa Kelas IV ... 51
Tabel 14. Tabulasi Nilai Prestasi Belajar Siswa Tahun 2010/2011 ... 52
Tabel 15. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 53
Tabel 16. Tabulasi Hasil Observasi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus 1 ... 57
Tabel 17. Tabulasi Hasil Kuesioner Minat Siklus 1 ... 58
(19)
xvi
Tabel 19. Kendala dalam Pembelajaran Siklus 1 ... 61
Tabel 20. Tabulasi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus 2 ... 66
Tabel 21. Tabulasi Hasil Kuesioner Minat Siklus 2 ... 67
Tabel 22. Tabulasi Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus 2 ... 68
Tabel 23. Perbandingan Penilaian Nontes Siklus 1 dan Siklus 2 ... 70
(20)
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
(21)
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN
Lampiran 1. Silabus ... 80
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 83
Lampiran 3. Materi Belajar ... 96
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 106
Lampiran 5. Kunci Jawaban LKS ... 110
Lampiran 6. Soal Evaluasi Siklus 1 ... 114
Lampiran 7. Soal Evaluasi Siklus 2 ... 117
Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal Evaluasi ... 120
Lampiran 9. Contoh Hasil Soal Evaluasi 1 ... 121
Lampiran 10. Contoh Hasil Soal Evaluasi 2 ... 124
Lampiran 11. Contoh Catatan Siswa ... 127
Lampiran 12. Surat Izin untuk Melakukan Penelitian ... 131
Lampiran 13. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 132
(22)
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, pemecahan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan pengertian.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, yaitu untuk mengarahkan manusia menjadi manusia yang berkualitas dan mampu bersaing sehingga tidak menjadi manusia yang buta dengan perkembangan zaman. Pengetahuan merupakan bagian dari perkembangan yang membuat manusia terus berpikir untuk berkembang, bahkan rasa ingin tahu yang dimiliki anak sekarang sudah sampai pengetahuan yang mendunia, sehingga perlu diberi batasan pengertian mana yang baik dan yang tidak baik untuk dikonsumsi anak. Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu lembaga formal dasar yang bernaung di bawah Departemen Pendidikan Nasional yang mengemban misi untuk mencerdaskan anak bangsa dan menyelenggarakan pendidikan untuk mengarahkan anak didiknya ke arah yang lebih positif.
Pendidikan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar mengajar sebagai pelaksanaan dari kurikulum sekolah. Melalui kegiatan pengajaran, semestinya siswa dibekali dengan ilmu pengetahuan dasar dan ketrampilan dasar yang sesuai dengan mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum SD/MI untuk digunakan pada jenjang pendidikan selanjutnya, tidak
(23)
2
terkecuali mata pelajaran IPS. Pembelajaran itu sendiri bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir logis, kritis, dan kreatif dalam mengenal, menggunakan, dan memecahkan masalah atau menerima informasi yang ada di lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari (Maryudani, 2010:1). Guru hendaknya harus selalu kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran agar kegiatan belajar menjadi aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, inovatif, gembira, dan berbobot (PAIKEM GEMBROT), serta dapat merangsang aktivitas dan minat siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas pada tanggal 25 Januari 2012 ditemukan pada siswa kelas IV tahun lalu bahwa 6 siswanya tidak tuntas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). KKM yang ditentukan sekolah: 60,00 dan baru dituntaskan 16 siswa dari 22 siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur Yogyakarta.
Guru memberikan contoh pengalaman pembelajaran tahun sebelumnya pada mata pelajaran IPS tentang koperasi bahwa kesulitan siswa saat itu adalah sebagian besar siswanya melakukan aktivitas sendiri di luar pelajaran yang terkait. Menurut siswa pada kegiatan wawancara terpisah mengatakan bahwa guru menghabiskan sebagian besar kegiatan belajar dengan menggunakan model ceramah, banyak mencatat, banyak menghafal dan interaksi guru dengan siswa kurang sehingga anak merasa bosan dan malas untuk mengikuti pelajaran. Siswa yang mau memperhatikan penjelasan guru hanya 5 siswa dari 22 siswa.
(24)
Masalah ini bila tidak segera diatasi akan mengakibatkan anak kurang menghargai orang lain dan kurang berminat untuk mengikuti mata pelajaran IPS. Berhadapan dengan situasi seperti yang dijelaskan di atas, peneliti mencoba menawarkan sebuah pemecahan masalah demi mengoptimalkan pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
Peneliti memilih pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam penelitiannya karena dengan menggunakan pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat melatih siswa untuk mau bekerjasama dengan teman yang lain, tidak hanya dengan teman kelompoknya saja. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw juga melatih siswa untuk bertanggung jawab atas bagian materi yang diberikan untuk disampaikan pada anggota lain, berani berbicara di depan orang banyak, kejujuran, dan melatih siswa untuk aktif mencari tahu sendiri jawaban dari permasalahan yang diberikan guru, sehingga pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru tetapi berpusat pada siswa.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharap dapat membantu siswa dalam memahami materi dan membantu meningkatkan minat belajar siswa tentang materi mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dan nilai ulangan siswa tahun lalu, peneliti menggunakan nilai ulangan siswa tahun lalu sebagai bahan untuk penelitian tahun 2011/2012.
(25)
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi permasalahan yang ada di kelas IV SD Kanisius Condongcatur adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran pengetahuan sosial di kelas masih berjalan monoton. 2. Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat.
3. Situasi dan kondisi kelas belum mendukung, karena siswa sangat ramai. 4. Prestasi belajar belum diperoleh secara maksimal oleh siswa saat
pembelajaran IPS.
C. Batasan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan pada peningkatan prestasi dan minat belajar siswa tentang materi koperasi pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan minat belajar pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012?
2. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012?
(26)
E. Pemecahan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian pada mata pelajaran IPS khususnya materi mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka peneliti memutuskan untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharap dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
F. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan minat belajar IPS pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012.
2. Mengetahui apakah model pembelajaaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012 .
G. Manfaat Penelitian
1. Untuk guru:
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharap dapat menjadi salah satu alternatif kegiatan pembelajaran serta dapat dikembangkan untuk mata pelajaran lain demi perkembangan minat dan prestasi belajar siswa.
(27)
6
2. Untuk sekolah:
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharap dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan memberikan sumbangan bagi perbaikan mutu sekolah.
3. Untuk siswa:
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharapkan mampu membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran IPS khususnya dalam kompetensi dasar mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Untuk peneliti:
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharap dapat menjadi salah satu alternatif kegiatan pembelajaran saat mengajar.
H. Batasan Pengertian
1. Minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih.
2. Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
3. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya.
(28)
4. Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
5. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri 4-6 anak secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok lain.
(29)
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini akan membahas mengenai kajian pustaka, penerapan pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, kerangka berfikir, dan hipotesis.
A. Kajian Teori
1. Minat
a. Pengertian Minat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:744) minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Menurut Fryer dalam Nurkancana & Sumartana (1983:224) minat adalah gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu. Hurlock dalam Dewi (2011:8) mengemukakan minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minat pun berkurang. Kesenangan merupakan minat yang sementara.
Slameto dalam Dewi (2012:8) mendeskripsikan minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Sedangkan menurut Andi Mappiare dalam Sari (1982:62) menjelaskan bawa minat merupakan suatu perangkat mental
(30)
yang terdiri dari suatu campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka rasa takut, atau kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.
b. Faktor-faktor yang mendasari timbulnya minat
Faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa di dalam kelas menurut Aritonang dalam Puspitasari (2012:14), ”(1) cara mengajar guru, (2) karakter guru, (3) suasana kelas tenang dan nyaman, (4)
fasilitas belajar yang digunakan”. Selain Aritonang, pendapat lain juga
dikemukakan oleh Sardiman dalam Puspitasari (1986:90), minat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1) Faktor dari dalam
Faktor dari dalam yang mendasari timbulnya minat adanya dorongan dari dalam diri siswa dan dorongan ingin tahu.
2) Faktor motif sosial
Faktor motif sosial dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk melaksanakan suatu aktifitas untuk memenuhi kebutuhan diterima dan diakui oleh lingkungan sosial. Misalnya minat dalam mata pelajaran IPS muncul karena rasa senang terhadap aktifitas belajar mengajar di dalam kelas.
(31)
10
3) Faktor emosional
Minat erat kaitannya dengan perasaan dan emosi. Aktifitas dalam suatu kegiatan memunculkan perasaan senang, dan mendorong atau menimbulkan minat di dalamnya.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu (Tirtonegoro dalam Prasetyaningtyas, 2010:25). Penguasaan ilmu pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Alwi dalam Prasetyaningtyas, 2010:25). Prestasi belajar adalah kemampuan seseorang untuk mencapai pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman belajar (Suryobrata dalam Prasetyaningtyas, 2010:25).
3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Menurut Trianto (2010:171) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. IPS dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan dasar-dasar ilmu sosial (sosiologi, sejarah,
(32)
geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu sosial: sosiologi, sejarah, ekonomi, geografi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. Sedangkan menurut Sumantri dalam Trianto (2010:171) IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan merupakan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun ilmu pendidikan.
Banyak istilah selain ilmu pengetahuan sosial, berikut ini adalah penjabaran dua isilah yang sering dipakai yaitu Ilmu Sosial (Social Science), dan Studi Sosial (Social Studies).
a. Ilmu Sosial (Social Science)
Sanusi dalam Trianto (2010:171) memberikan batasan tentang Ilmu
Sosial adalah sebagai berikut: ”Ilmu sosial terdiri dari disiplin-disiplin
ilmu pengetahuan sosial yang bertahap akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah.” Menurut Gross dalam Trianto (2010:171) ilmu sosial merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai mahluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat dan pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk. Sumaatmadja dalam Trianto (2010:102) menyatakan bahwa ilmu sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun tingkah laku kelompok. Oleh karena itu
(33)
12
ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
b. Studi Sosial (Social Studies)
Sanusi dalam Trianto (2010:175) memberi penjelasan bahwa studi sosial tidak selalu bertaraf akademis-universitas, bahkan merupakan bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar.
4. Pembelajaran Kooperatif
Menurut Sugiyanto (2010:44) terdapat empat model dalam pembelajaran kooperatif yaitu:
a. Model STAD (Student Teams Achievement Division)
Model STAD (Student Teams Achievement Division) adalah model pembelajaran yang melibatkan 4-5 anggota kelompok secara heterogen dan bekerja sama saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim dengan menggunakan lembar kerja akademik yang akan dievaluasi setiap minggu atau dua minggu untuk mengetahui penguasaan bahan akademik yang telah dipelajari dan akan memperoleh penghargaan apabila siswa secara individu atau secara tim meraih prestasi tinggi. b. Model GI (Group Investigation)
Model GI (Group Investigation) adalah model pembelajaran yang melibatkan 4-5 anggota kelompok secara heterogen, namun bisa juga berdasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap
(34)
suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari mengikuti investigasi yang mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan.
c. Model Struktural
Model struktural adalah model pembelajaran pembelajaran yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Pembelajaran ini melibatkan kelompok-kelompok kecil secara kooperatif dan bekerja sama saling ketergantungan yang ditandai dengan pengajuan pertanyaan oleh guru kepada seluruh siswa dalam kelas dan para siswa memberikan jawaban setelah terlebih dahulu mengangkat tangan dan ditunjuk oleh guru, bisa juga dengan siswa berkirim soal antar siswa, mencari pasangan yang kemudian menjawab pertanyaan yang diajukan guru kemudian mereka bertukar pasangan untuk secara bergantian menjawab pertanyaan tersebut. Pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan isi akademik dan ketrampilan sosial.
d. Model Jigsaw
Sugiyanto (2010:37) sendiri memaparkan pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) merupakan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
(35)
14
Savage (1987:217) berpendapat bahwa Cooperative Learning adalah suatu pendekatan yang menekankan kerja sama dalam kelompok.
Menurut Sugiyanto (2009:37) pembelajaran kooperatif adalah “pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar”. Slavin (2008:8) ikut berpendapat bahwa dalam model pembelajaran kooperatif para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru.
5. Model Jigsaw
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mengambil pola cara kerja sebuah gergaji (zigzag), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama (Rusman, 2010:217). Lie dalam Rusman (2010:218) juga mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif model Jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri.
Menurut Arends dalam Emildadiany (2008) model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang
(36)
terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.
a. Karakteristik model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
Menurut Maran (2007:43) karakteristik pembelajaran dengan Model Jigsaw memiliki unsur-unsur dasar dalam pembelajaran Jigsaw sebagai berikut:
1) Siswa dalam kelompok haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan.
2) Setiap siswa juga memiliki tanggung jawab pada siswa yang lain dalam kelompoknya, disamping tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dalam mempelajari materi yang diberikan.
3) Siswa haruslah berpandangan bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama.
4) Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.
5) Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan ketrampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. 6) Siswa akan dimintai pertanggungjawaban secara individual
mengenai materi yang ditangani di dalam kelompoknya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa ciri-ciri atau karakteristik dari pembelajaran Jigsaw adalah sebagai berikut:
(37)
16
1) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
2) Jika memungkinkan, setiap anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku dan jenis kelamin yang berbeda.
3) Siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.
4) Penghargaan lebih berorientasi kelompok daripada individual.
b. Keunggulan dan Kelemahan Model Jigsaw
1) Keunggulan Model Jigsaw
Menurut Johnson & Johnson dalam Maran (2007: 44) beberapa keunggulan model Jigsaw adalah sebagai berikut
a) Model Jigsaw akan memotivasi belajar siswa dan mengaktifkan siswa dalam mengikuti pelajaran.
b) Model Jigsaw akan membantu siswa lebih cepat mencerna isi dari materi pelajaran sehingga prestasi belajar siswa meningkat. c) Model Jigsaw membentuk sikap siswa menjadi bijaksana, menghargai dan menerima pendapat orang lain, tidak mudah menyalahkan orang lain tanpa bukti atau data-data yang lengkap.
Johnson & Johnson dalam Teti Sobari (2006:31) mengemukakan bahwa interaksi kooperatif tipe Jigsaw memiliki
(38)
berbagai pengaruh positif terhadap perkembangan anak. Pengaruh positif tersebut adalah:
a) Meningkatkan hasil belajar b) Meningkatkan daya ingat
c) Dapat digunakan untuk mencapai taraf penalaran tingkat tinggi d) Mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik (kesadaran individu) e) Meningkatkan hubungan antarmanusia yang heterogen
f) Meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah g) Meningkatkan sikap positif terhadap guru
h) Meningkatkan harga diri anak
i) Meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif j) Meningkatkan ketrampilan hidup bergotong-royong.
2) Kelemahan Model Jigsaw
Selain keunggulan yang dimiliki, metode Jigsaw juga memiliki kelemahan. Kelemahan-kelemahan metode Jigsaw adalah sebagai berikut:
a) Apabila guru tidak merencanakan dengan baik, dimana setiap anggota kelompok aktif berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas kelompok, kerjasama tidak akan berjalan.
b) Apabila kerjasama dalam kelompok tidak sesuai dengan karakteristik pembelajaran dengan metode Jigsaw, maka metode Jigsaw ini akan menjadi penunggangan bebas. Hanya
(39)
18
beberapa anggota saja yang benar-benar memecahkan materi pelajaran untuk kelompoknya.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan perencanaan sebagai berikut.
a) Permasalahan-permasalahan yang akan dipecahkan dalam kelompok merupakan tanggung jawab bersama dalam kelompok dan disamping itu juga guru sebaiknya memberikan tugas pada siswa secara individu.
b) Guru merencanakan tugas dengan baik yaitu dengan membuat lembar kegiatan siswa yang disusun untuk memperlancar dan mempermudah siswa memahami materi.
B. Penerapan Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Sebelum melakukan pembelajaran, peneliti mengkonsultasikan pembelajaran yang akan dilakukan di kelas. Peneliti meminta masukan untuk pembagian kelompok dan cara mengkondusifkan kelas dan didapat masukkan dari guru bahwa pembagian kelompoknya harus tersebar merata berdasarkan siswa yang pandai-pandai dan yang kurang pandai. Siswa yang pandai dijadikan ketua untuk masing-masing kelompok dan siswa yang kurang pandai mendapat undian berupa gulungan kertas tersebut, sehingga tidak ditemukan satu kelompok yang pandai semua dan pembagiannya merata.
(40)
Kemudian untuk siklus kedua dilakukan pengundian ulang dengan ketua tetap pada siklus pertama. Guru juga menambahi untuk mengkondusifkan kelasnya, maka semua siswa harus mendapat tugas semua supaya tidak ada siswa yang menganggur bahkan mengganggu teman yang lainnya. Sehingga peneliti memutuskan untuk pembagian kelompok diketuai oleh siswa yang pandai dan semua anggotanya mencatat hasil diskusi dari kelompok sendiri dan kelompok lain.
Penerapan pembelajaran IPS dalam model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah siswa dibagi dalam kelompok kecil 5-6 anak (kelompok asal) dengan memberikan satu gulungan kertas pada masing-masing siswa. Setiap anggota kelompok diberi soal yang berbeda-beda. Anggota kelompok yang mendapat soal yang sama bergabung menjadi satu kelompok dan menjadi kelompok ahli. Materi pada siklus 1 mengenai sendi-sendi koperasi, organisasi, dan arti lambang koperasi.
Setiap kelompok mendiskusikan tugas yang mereka dapat dengan kelompoknya. Setelah selesai berdiskusi, kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan menjelaskan hasil diskusi kelompok ahli pada kelompok asal. Hasil jawaban ditulis di buku catatan masing-masing siswa, jadi guru juga dapat memastikan semua siswanya mendapatkan materi tersebut. Evaluasi siklus 1 dilaksanakan pada pertemuan ke-2. Guru memberikan soal evaluasi yang dikerjakan secara individu sebanyak 15 soal pilihan ganda untuk mengecek pemahaman siswa tentang materi sendi-sendi koperasi, organisasi, dan arti
(41)
20
lambang koperasi . Nilai dari evaluasi direfleksikan bersama observer dan guru untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada siklus 1.
Pada siklus 2, siswa kembali diberi satu gulungan kertas yang berisi nomor kelompok dan ketuanya masih sama seperti pada siklus 1. Kegiatan belajarnya juga sama seperti pada siklus 1 namun dengan materi dan anggota kelompok yang berbeda. Materi yang disampaikan peneliti adalah modal, usaha dan macam-macam koperasi. Evaluasi siklus 2 dilaksanakan pada pertemuan ke-4. Guru memberikan soal evaluasi yang dikerjakan secara individu sebanyak 15 soal pilihan ganda untuk mengecek pemahaman siswa tentang materi tersebut. Nilai dari evaluasi direfleksikan bersama observer dan guru untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada siklus 2 dan perbedaan dengan hasil evaluasi siklus 1.
C. Penelitian-penelitian yang Relevan
Maran (2007) meneliti tentang efektivitas model Jigsaw dalam peningkatan pemahaman siswa pada konsep gerak di kelas XI IPA SMAK Frateran Podor Larantuka. Berdasarkan Uji T nilai Pre-Test, Tobs -0,289 menunjukkan tidak ada perbedaan secara signifikan. Tobs nilai Pre-Test dan Post-Test kelas kontrol adalah 5,755 dan kelas eksperimen adalah -15,54. Hal ini menunjukkan perbedaan secara signifikan. Kesimpulannya pada analisis kualitatif peningkatan pemahaman untuk kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol.
(42)
Rusianto (2010) meneliti tentang upaya peningkatan minat dan prestasi belajar matematika pada materi logika, melalui pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) dikalangan siswa kelas X elektro SMK Marsudi Luhur II Yogyakarta. Peningkatan minat siswa pada siklus satu 67,28% menjadi 68,52% pada siklus kedua. Penguasaan siswa tehadap materi pembelajaran menunjukkan peningkatan sebesar 3,7. Pada siklus 1, diperoleh rata-rata hasil evaluasi kelompok dn evaluasi pribadi sebesa 87,91 sedangkan pada silus 2 diperoleh 91,61. Kesimpulannya bahwa dengan diterapkan model pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika siswa. Susanto (2010) meneliti tentang peningkatan prestasi belajar menggunakan model Cooperative Learning teknik Jigsaw dalam mata peajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Gowongan. Peningkatan prestasi belajar siswa ditandai dengan naiknya nilai rata-rata kelas dan prosentase ketuntasan. Nilai rata-rata pada kondisi awal 53,69 mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 69,37 dengan prosentase ketuntasan sebesar 62,5%. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 81,25 dengan prosentase ketuntasan sebesar 81,25%. Kesimpulannya adalah pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Gowongan semester genap tahun pelajaran 2009/2010 dalam mata pelajaran IPS.
Sodhiq (2010) meneliti tentang peningkatan prestasi belajar menggunakan model Cooperative Learning teknik Jigsaw dalam mata
(43)
22
pelajaran IPS siswa kelas V SDN Tidar Magelang. Peningkatan prestasi belajar siswa ditandai dengan nilai rata-rata ulangan kelas pada kondisi awal 58,89 meningkat pada akhir siklus pertama yaitu 64,42 dan pada akhir siklus kedua mencapai 75,38. Kesimpulan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa model Cooperative Learning teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN Tidar 7 Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010 dalam mata pelajaran IPS.
Hasil penelitian-penelitian di atas mengemukakan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa, dan bentuk pembelajaran kooperatif dapat juga meningkatkan minat belajar siswa. Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw guna memperkaya hasil penelitian mengenai penerapannya untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa sekolah dasar.
D. Kerangka Berpikir
Prestasi belajar siswa Kelas IV SD Kanisius Condongcatur pada mata pelajaran IPS belum sesuai dengan harapan, minat dan sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS masih kurang. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa alasan antara lain guru menghabiskan sebagian besar kegiatan belajar dengan menggunakan model ceramah, banyak mencatat, banyak menghafal dan interaksi guru dengan siswa kurang sehingga anak merasa bosan dan malas untuk mengikuti pelajaran sehingga sebagian besar siswanya melakukan
(44)
aktivitas di luar pelajaran. Siswa yang mau memperhatikan penjelasan guru hanya 5 siswa dari 22 siswa.
Penggunaan pembelajaran yang seperti dijelaskan di atas perlu dilakukan inovasi dan perbaikan untuk menstimulus minat dan sikap belajar siswa, sehingga prestasi belajar IPS siswa bisa sesuai dengan yang diharapkan. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharap dapat mengaktifkan siswa. Jika model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang melibatkan setiap siswa dalam pembelajaran diterapkan, minat dan prestasi belajar siswa Kelas IV SD Kanisius Condongcatur pada mata pelajaran IPS semester genap tahun ajaran 2011/2012 diharapkan akan meningkat.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka berpikir di atas dapat dirumuskan 2 hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Penggunaan model kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan minat pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012.
2. Penggunaan model kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012.
(45)
24
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini membahas jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, sumber tindakan, teknik pengumpulan dan alat pengumpulan data, analisis data, indikator keberhasilan, jadwal penelitian.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kasbolah (2011:11) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran yang ada di kelas. Penelitian tindakan ini juga termasuk penelitian deskriptif sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai.
Peneliti menggunakan model penelitian Kurt Lewin yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, yang digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
(46)
Gambar 1. Skema Model Penelitian
(adaptasi dari Arikunto dalam Nugroho, 2011: 24)
Penelitian ini dilakukan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 1-2 jam pelajaran dengan rentang waktu tiap jam pelajaran adalah 40 menit.
B. Setting Penelitian
Setting dalam penelitian ini meliputi: subjek penelitian, objek penelitian, tempat penelitian, dan waktu penelitian sebagai berikut:
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur yang terdiri dari 26 siswa dengan komposisi 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
SIKLUS I
SIKLUS II
4. Refleksi 2. PelaksanaanTindakan
3. Observasi
7. Observasi 8. Refleksi
5. Perencanaan
6. PelaksanaanTindakan
1. Perencanaan
(47)
26
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah minat dan prestasi belajar siswa Kelas IV SD Kanisius Condongcatur terhadap mata pelajaran IPS tentang mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
3. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan akan dilaksanakan di SD Kanisius Condongcatur, Jalan Tambakboyo, Condongcatur, Depok, Sleman Yogyakarta.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru 2012/2013, yaitu bulan April hingga Juni 2012. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus dari proses belajar mengajar yang efektif di kelas.
C. Rencana Penelitian
Peneliti merencanakan dua siklus dalam penelitian ini dan satu siklus terdiri dari dua pertemuan dengan lama tatap muka 1-2 jam pelajaran dengan durasi waktu 40 menit tiap jam pelajaran. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan penelitian antara lain:
1. Persiapan
Pada tahap prapenelitian, langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah: a. Peneliti meminta izin kepada kepala sekolah dan guru kelas untuk
(48)
b. Peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan guru kelas IV dan siswa kelas V.
c. Meminta surat izin penelitian dari sekertariat prodi PGSD.
d. Observasi lanjutan berupa kuesioner minat terhadap mata pelajaran IPS di kelas V.
e. Mengidentifikasi masalah dan menetukan alternatif pemecahan masalah.
f. Mengkaji Standar Kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), dan materi pokok yaitu mengenai koperasi.
g. Membuat kisi-kisi soal dan penilaian.
h. Menyusun lembar observasi, lembar kuesioner, dan soal evaluasi. i. Melakukan uji coba instrumen penelitian berupa soal sebanyak 60
soal pilihan ganda di SD Kanisius Ganjuran dan SD Kanisius Minggir.
2. Rencana Tindakan Tiap Siklus a. Siklus 1
1) Perencanaan
Sebelum penelitian dilaksanakan, persiapan yang harus dilakukan adalah menyusun silabus, RPP, LKS, lembar observasi, lembar kuesioner, soal evaluasi, dan alat peraga yang akan digunakan.
(49)
28
2) Pelaksanaan
Pertemuan 1
Pada pertemuan 1, rencana kegiatan yang akan dilakukan peneliti meliputi:
Kegiatan awal:
Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.
Salam pembuka.
Doa dan pengecekan kehadiran (presensi siswa).
Apersepsi:
− Apakah kalian sudah pernah berbelanja di koperasi? − Apa saja barang yang disediakan di koperasi?
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kegiatan inti:
Eksplorasi
Siswa diberi satu gulungan kertas yang berisi nomor kelompok.
Kelompok dibagikan satu bendel bagan koperasi. Elaborasi
Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk membuat bagan koperasi.
Konfirmasi
Siswa dan guru membahas bersama hasil bagan koperasi yang telah dikerjakan siswa.
(50)
Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama.
Refleksi:
− Apakah saya sudah mampu menyusun bagan koperasi? − Apakah saya sudah mampu menunjukkan rasa percaya diri
saat mengerjakan tugas?
− Apakah saya sudah mampu membantu teman saya yang sedang mengalami kesulitan?
Tindak lanjut: siswa diberi PR.
Salam penutup.
Pertemuan 2
Kegiatan awal
Salam pembuka.
Doa dan pengecekan kehadiran (presensi siswa).
Apersepsi:
− Apakah di sekolahmu memiliki koperasi?
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kegiatan inti
Eksplorasi
Siswa dan guru bertanya jawab tentang bagian-bagian dari bagan yang mereka susun.
Setiap anggota kelompok diberi bahan diskusi yang berbeda-beda, kemudian masing-masing anggota kelompok berkumpul
(51)
30
dengan anggota kelompok lain yang mendapat bahan diskusi yang sama (kelompok ahli).
Elaborasi
Kelompok ahli mendiskusikan soal yang diberikan peneliti.
Setelah berdiskusi, masing-masing anggota kelompok kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan hasil diskusi kelompok ahli.
Seluruh siswa menulis hasil diskusi dan pemaparan dari tiap kelompok ahli di buku catatan masing-masing siswa.
Konfirmasi
Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami hari ini.
Evaluasi
Siswa diberi soal evaluasi. Kegiatan akhir
Siswa dan guru membahas bersama-sama hasil diskusi.
Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama tentang pelajaran hari ini.
Refleksi.
Salam penutup. 3) Pengamatan
Mengamati minat dan pola belajar siswa selama kegiatan pembelajaran.
(52)
4) Refleksi
Mencatat dan mengevaluasi proses pembelajaran (kendala, kekurangan, dan temuan-temuan lain selama proses pembelajaran)
Membicarakan permasalahan yang ditemui dengan guru kelas.
b. Siklus 2
1) Perencanaan
Sebelum penelitian dilaksanakan, persiapan yang harus dilakukan adalah menyusun silabus, RPP, LKS, lembar observasi, lembar kuesioner, soal evaluasi, dan alat peraga yang akan digunakan.
2) Pelaksanaan
Pertemuan 3
Pada pertemuan 3, rencana kegiatan yang akan dilakukan peneliti meliputi:
Kegiatan awal:
Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.
Salam pembuka.
Doa dan pengecekan kehadiran (presensi siswa).
Apersepsi:
− Siapa yang tahu modal koperasi berasal dari mana?
(53)
32
Kegiatan inti: Eksplorasi
Siswa diberi satu gulungan kertas yang berisi nomor kelompok.
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan urutan nomor yang diterima.
Setiap anggota kelompok diberi bahan diskusi yang berbeda-beda, kemudian masing-masing anggota kelompok berkumpul dengan anggota kelompok lain yang mendapat bahan diskusi yang sama (kelompok ahli).
Elaborasi
Kelompok ahli mendiskusikan soal yang diberikan peneliti.
Setelah berdiskusi, masing-masing anggota kelompok kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan hasil diskusi kelompok ahli.
Seluruh siswa menulis hasil diskusi dan pemaparan dari tiap kelompok ahli di buku catatan masing-masing siswa.
Konfirmasi
Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi hari ini yang belum dimengerti.
Kegiatan akhir
Siswa dan guru membahas bersama hasil diskusi.
Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama tentang pembelajaran hari ini.
(54)
Refleksi.
Tindak lanjut: siswa diberi PR untuk mempelajari kembali materi hari ini.
Salam penutup.
Pertemuan 4
Kegiatan awal
Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti pelajaran.
Salam pembuka.
Doa dan pengecekan kehadiran (presensi siswa).
Mengulas pembelajaran pertemuan lalu. Kegiataninti
Eksplorasi
Siswa kembali ke dalam kelompok seperti pertemuan lalu.
Siswa dibagikan tugas minggu lalu. Elaborasi
Siswa melanjutkan mengerjakan tugas minggu lalu. Konfirmasi
Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami hari ini.
Evaluasi
(55)
34
Kegiatan akhir
Siswa dan guru membahas bersama-sama hasil diskusi.
Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama.
Refleksi.
Salam penutup.
3) Pengamatan
Mengamati kegiatan pembelajaran.
Mengamati perkembangan minat dan pola belajar siswa.
4) Refleksi
Mencatat dan mengevaluasi proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw (kendala, kekurangan, dan temuan-temuan yang lain selama kegiatan pembelajaran).
Membicarakan permasalahan yang ditemui dengan guru kelas.
Menganalisis hasil pembelajaran, melihat ketercapaian indikator dengan hasil pembelajaran sebagai pegangan untuk masuk ke pertemuan 4.
(56)
D. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian terdiri dari guru, siswa, dan teman sejawat. 1. Siswa
Untuk mendapatkan data tentang minat dan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan kuesioner dan tes evaluasi tiap siklus.
2. Guru
Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, hasil belajar, dan minat siswa dalam proses pembelajaran.
3. Teman sejawat dan kolaborator
Teman sejawat dan kolaborator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implementasi PTK secara menyeluruh, baik dari sisi siswa maupun dari sisi guru.
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik
Teknik pengumpulan data dalam penelitaian ini adalah tes, observasi, dan kuesioner .
a. Tes: digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Jumlah soal yang digunakan sebanyak 15 soal pilihan ganda untuk masing-masing siklus.
(57)
36
Tabel 1. Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi Hasil Belajar
Standar Kompetensi:
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi Dasar:
2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Siklus Indikator
Pilihan Ganda
Jumlah soal pilihan ganda
Siklus 1
1. Menjelaskan pengertian koperasi
1,2,6 3
2. Menyebutkan arti dari lambang koperasi
3,4,5 3
3. Menjelaskan
prinsip koperasi 7 1
4. Ciri-ciri koperasi 8 1 5. Manfaat dan tujuan
koperasi 9 1
6. Menjelaskan perangkat
organisasi koperasi
10,12, 15 3 7. Menyebutkan hak
dan kewajiban anggota koperasi
11 1
8. Menyebutkan tugas dan wewenang perangkat
organisasi koperasi
13,14 2
Siklus 2
9. Menjelaskan perangkat
organisasi koperasi
1,5,14 3
10. Menyebutkan macam-macam koperasi
4,6,11, 13,15 5 11. Perangkat
(58)
b. Observasi: digunakan untuk mengumpulkan data tentang partisipasi siswa dalam PBM (Proses Belajar Mengajar) dan implementasi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
Tabel 2. Kisi-kisi Lembar Observasi Minat Belajar
Indikator Pedoman Skor
1. Keterlibatan dalam mengikuti kegiatan berdiskusi dengan kelompok ahli
Ikut berpartisipasi dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru secara berkelompok dengan menyumbangkan ide-ide serta mampu memecahkan masalah tanpa diminta oleh guru.
5
Ikut berpartisipasi dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru secara berkelompok dengan menyumbangkan ide-ide serta mampu memecahkan masalah
4
Mau mengerjakan tugas secara berdiskusi dalam kelompok mengenai tugas yang diberikan oleh guru.
3 Mau mengerjakan tugas,
tanpa berdiskusi dengan kelompok
2 Hanya diam dalam 1 sekolah
12. Menjelaskan tujuan dan manfaat
didirikan koperasi sekolah.
8 1
13. Menjelaskan modal dan usaha
menigkatkan usaha koperasi
(59)
38
kelompok dan
mendengarkan hasil diskusi teman lainnya.
2. Kesesuaian kelompok ahli menyampaikan hasil diskusi kepada kelompok asal Kelompok ahli
menyampaikan hasil diskusi secara jelas, lengkap, serius dan dengan menggunakan bahasa yang baku kepada kelompok asal.
5
Kelompok ahli
menyampaikan hasil diskusi secara lengkap, dan dengan menggunakan bahasa yang baku, kepada kelompok asal.
4
Kelompok ahli
menyampaikan hasil diskusi secara jelas, namun
informasi yang diberikan tidak lengkap, dan dengan menggunakan bahasa yang baku kepada kelompok asal
3
Kelompok ahli
menyampaikan hasil diskusi tidak lengkap, dan dengan menggunakan bahasa yang baku kepada kelompok asal, namun menjelaskannya terbata-bata sehinga
informasi kurang ditangkap dengan baik oleh kelompok asal.
2
Kelompok ahli
menyampaikan hasil diskusi tidak lengkap, tidak jelas, dan dengan menggunakan bahasa yang baku kepada kelompok asal.
1
3. Menghargai kelompok ahli yang sedang menyampaikan hasil diskusi ke
Mendengarkan, memperhatikan dan mencatat hasil diskusi dengan antusias tanpa diminta oleh guru.
(60)
kelompok asal Mendengarkan dan
mencatat hasil diskusi tanpa diminta oleh guru.
4 Mendengarkan,
memperhatikan, dan mencatat hasil diskusi bila dipaksa teman.
3 Mendengarkan saja dan
tidak menulis hasil diskusi teman.
2 Tidak memperhatikan sama
sekali hasil diskusi teman, tetapi mengganggu teman lainnya.
1
4. Mempresentasikan hasil diskusi masing-masing kelompok
Kesiapan, kejelasan,
ketepatan dan kelengkapan dalam menjelaskan hasil diskusi.
5
Kesiapan, kejelasan, ketepatan, namun kurang lengkap dalam
menjelaskan hasil diskusi.
4 Kesiapan, kejelasan, namun
kurang tepat dalam menjelaskan hasil diskusi.
3 Siap namun kurang jelas,
kurang tepat, dan kurang lengkap dalam menjelaskan hasil diskusi.
2 Tidak jelas sama sekali dan
jawabannya salah dalam menjelaskan hasil diskusi.
(61)
40
Tabel 3. Lembar Observasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
KLP dan Nama Siswa Indikator 1. Keterlibatan dalam mengikuti kegiatan berdiskusi dengan kelompok ahli
2. Kesesuaian kelompok ahli menyampaik an hasil diskusi kepada kelompok asal
3. Menghargai kelompok ahli yang sedang menyampaik an hasil diskusi ke kelompok asal 4. Mempresenta sikan hasil diskusi masing-masing kelompok
(62)
c. Kuesioner: untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat terhadap pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
Tabel 4. Kisi-kisi Kuesioner Minat
Variabel Indikator No Soal
Minat belajar IPS Kelas IV
- Perhatian siswa terhadap
penjelasan guru. 1, 2, 3 - Keterlibatan diskusi
4, 5, 6 - Sikap terhadap teman dalam
diskusi. 7, 8
- Pengerjaan tugas/PR
9, 10
Tabel 5. Lembar Kuesioner Minat
No Pernyataan Selalu Sering Kadang-kadang
Tidak pernah 1. Apakah aku selalu
memperhatikan penjelasan guru? 2. Apakah aku selalu
bertanya bila mengalami kesusahan dalam mengerjakan tugas dari guru?
3. Apakah aku selalu menuruti perintah guru?
4. Apakah aku mau mengikuti diskusi kelompok
tersebut?
(63)
42
Keterangan
Skor Keterangan 4 Selalu
3 Sering
2 Kadang-kadang 1 Tidak pernah
2. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data dalam PTK ini meliputi tes, observasi, dan kuesioner sebagai berikut:
a. Tes: menggunakan instrumen soal untuk mengukur hasil belajar siswa. b. Observasi: menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat
partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar IPS. bekerja sama
dengan kelompok? 6. Apakah aku selalu
mengikuti diskusi kelompok?
7. Apakah aku selalu memperhatikan teman lain yang sedang
berpendapat? 8. Apakah aku mau
mendengarkan pendapat orang lain?
9. Apakah aku selalu mengerjakan tugas di rumah?
10. Apakah aku selalu mempelajari kembali materi yang telah diajarkan di rumah? Total skor
(64)
c. Kuesioner: untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat terhadap pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
F. Analisis Data
1. Prestasi Belajar
Peningkatan prestasi belajar siswa dalam penelitian ini diukur dengan teknik tes pilihan ganda sebanyak 15 soal tiap siklus. Setiap jawaban benar bernilai 1 (satu), akumulasi nilai evaluasi sebagai berikut:
Total nilai= jumlah jawaban benar x 2 3
Soal evaluasi dipersiapkan dengan tes validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Uji validitas merupakan penilaian untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah SPSS 16.0.
Instrumen akan disebut reliabel jika instrumen tersebut menghasilkan data yang sama untuk objek yang sama dalam beberapa kali pengukuran. Reliabilitas berarti keajegan. Instrumen yang valid belum tentu reliabel, artinya instrumen yang valid bisa menjadi reliabel atau tidak reliabel. Perhitungan reliabilitas soal menggunakan SPSS 16.0. Berikut ini adalah tabel reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach:
(65)
44
Tabel 6. Reliabilitas Metode Alpha Cronbach
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00-0,20 Kurang Reliabel 0,21-0,40 Agak Reliabel 0,41-0,60 Cukup Reliabel
0,61-0,80 Reliabel
0,81-1,00 Sangat Reliabel
Uji validitas dan reliabilitas soal evaluasi siklus 1 dilaksanakan di kelas V SD Kanisius Ganjuran sebanyak 30 soal pilihan ganda dan uji validitas dan reliabilitas soal evaluasi dilaksanakan di SD Kanisius Minggir pada bulan Januari 2012 sebanyak 30 soal pilihan ganda. Penilaian validitas untuk masing-masing SD berbeda. Butir soal dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel. Nilai validitas soal yang diujikan di SD Kanisius Ganjuran dari 36 siswa sebesar 0.329 dan nilai validitas soal yang diujikan di SD Kanisius Minggir dari 28 siswa sebesar 0.374.
Tabel 7. Hasil validasi soal untuk siklus 1 No.
item
Total
Keterangan r hitung r tabel N
1 .329* 0.329 36 Valid
2 .331* 0.329 36 Valid
3 .329* 0.329 36 Valid
4 .528** 0.329 36 Valid
5 .351* 0.329 36 Valid
6 .341* 0.329 36 Valid
(66)
8 .085 0.329 36 Tidak Valid 9 .057 0.329 36 Tidak Valid
10 .351* 0.329 36 Valid
11 .528** 0.329 36 Valid
12 .508** 0.329 36 Valid
13 .191 0.329 36 Tidak Valid
14 .351* 0.329 36 Valid
15 .225 0.329 36 Tidak Valid
16 .513** 0.329 36 Valid
17 .528** 0.329 36 Valid
18 -.027 0.329 36 Tidak Valid 19 .229 0.329 36 Tidak Valid
20 .534** 0.329 36 Valid
21 .528** 0.329 36 Valid
22 .391** 0.329 36 Valid
23 -.062 0.329 36 Tidak Valid
24 .437** 0.329 36 Valid
25 .610** 0.329 36 Valid
26 .606** 0.329 36 Valid
27 .360* 0.329 36 Valid
28 .225 0.329 36 Tidak Valid
29 .409** 0.329 36 Valid
30 .329* 0.329 36 Valid
* correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed) ** correlation is significant at the 0,01 (1-tailed)
Dalam SPSS 16.0 hasil perhitungan validitas soal ditandai dengan tanda bintang (*). Dari tabel perhitungan di atas diketahui terdapat 22 soal valid.
Tabel 8. Hasil validasi soal untuk siklus 2 No.
item
Total
Keterangan r hitung r tabel N
1 .443** 0.374 28 Valid
2 .377* 0.374 28 Valid
3 .167 0.374 28 Tidak Valid 4 .143 0.374 28 Tidak Valid
(67)
46
5 .402* 0.374 28 Valid
6 .469** 0.374 28 Valid
7 .400* 0.374 28 Valid
8 .033 0.374 28 Tidak Valid
9 .227 0.374 28 Tidak Valid
10 .218 0.374 28 Tidak Valid
11 .377* 0.374 28 Valid
12 .403* 0.374 28 Valid
13 .484** 0.374 28 Valid
14 -.055 0.374 28 Tidak Valid
15 .379* 0.374 28 Valid
16 .161 0.374 28 Tidak Valid
17 .377* 0.374 28 Valid
18 .155 0.374 28 Tidak Valid
19 -.040 0.374 28 Tidak Valid
20 .a 0.374 28 Tidak Valid
21 .032 0.374 28 Tidak Valid
22 .305 0.374 28 Tidak Valid
23 .079 0.374 28 Tidak Valid
24 .050 0.374 28 Tidak Valid
25 .092 0.374 28 Tidak Valid
26 .667** 0.374 28 Valid
27 -.049 0.374 28 Tidak Valid
28 .248 0.374 28 Tidak Valid
29 -.130 0.374 28 Tidak Valid
30 .501** 0.374 28 Valid
* correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed) ** correlation is significant at the 0,01 (1-tailed)
a. Can not be computed because at least one of the variables is constant
Dari tabel perhitungan validitas soal di atas diketahui terdapat 12 soal valid, namun terdapat satu soal yang dapat dijawab oleh semua siswa sehingga secara otomatis melalui SPSS 16.0 soal tersebut tidak dapat dihitung nilai validitasnya. Setelah uji validitas dilakukan peneliti melakukan perhitungan reliabilitas soal dengan hasil sebagai berikut:
(68)
Tabel 9. Hasil uji reliabilitas soal evaluasi siklus 1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.810 22
Berdasarkan data di atas, soal evaluasi yang diujikan termasuk dalam kategori sangat reliabel.
Tabel 10. Hasil uji reliabilitas soal evaluasi siklus 2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.750 12
Berdasarkan data di atas, soal evaluasi yang diujikan termasuk dalam kategori reliabel.
2. Minat
Penelitian terhadap minat belajar siswa menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan dan kuesioner. Penggunaan lembar pengamatan menggunakan skala nilai, yaitu daftar yang memuat sejumlah pernyataan, gejala atau perilaku yang dijabarkan dalam bentuk skala atau kategori yang bermakna nilai dari yang terrendah sampai yang tertinggi. Skala nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1-5. Pengamatan
(69)
48
dilakukan oleh 3 orang pengamat yaitu peneliti, guru, dan rekan pengamat. Hasil dari pengamatan akan digabungkan satu sama lain untuk menentukan nilai rata-rata minat tiap siswa dari tiap siklus. Akumulasi nilai sebagai berikut:
Nilai: �� � +� � � + � � � ��� 6
Rentang skor:
Nilai Keterangan 0-2,50 Sangat rendah (Sr) 2,51-4,50 Rendah (R)
4,51-6,50 Cukup (C) 6,51-8,50 Tinggi (T)
8,51-10 Sangat tinggi (St)
Kuesioner dibagikan dan diisi oleh siswa pada waktu siswa selesai melakukan kegiatan evaluasi. Siswa diminta untuk memberikan tanda cek pada lembar yang disediakan guru. Kuesioner menggunakan skala grafis berkaitan dengan pengalaman siswa selama mengikuti kegiatan belajar. Akumulasi nilai sebagai berikut:
Nilai= jumlah jawaban 4
Rentang skor:
Nilai Keterangan 0-2,50 Sangat rendah (Sr) 2,51-4,50 Rendah (R)
4,51-6,50 Cukup (C) 6,51-8,50 Tinggi (T)
(70)
G. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang digunakan pada PTK ini adalah pencapaian rata-rata ulangan kelas di akhir siklus.
Tabel 11. Indikator keberhasilan
No. Variabel Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2 1. Minat Tinggi 5 anak 17 anak 20 anak 2. Prestasi belajar
- Nilai rata-rata - Jumlah siswa yang
mencapai KKM (60)
65 59,1%
70 65%
73 70%
H. Jadwal Penelitian
Kegiatan penelitian dilakukan pada tahun 2012 dengan pemetaan sebagai berikut:
Tabel 12. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt 1 Persiapan
2 Penelitian 3 Penyusunan
Laporan 4 Ujian
Skripsi 5 Revisi
(71)
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas mengenai pra penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan.
A. Pra Tindakan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan wawancara kepada wali kelas IV dan siswa kelas V. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2012. Guru mengatakan bahwa
pengalaman pembelajaran tahun sebelumnya pada mata pelajaran IPS tentang koperasi, kesulitan siswa saat itu adalah sebagian besar siswanya melakukan aktivitas sendiri di luar pelajaran yang terkait, konsentrasi untuk mengikuti pelajaran kurang, sehingga siswa kurang memahami materi yang diajarkan.
Menurut siswa pada kegiatan wawancara terpisah mengatakan bahwa guru menghabiskan sebagian besar kegiatan belajar dengan menggunakan metode ceramah, banyak mencatat, banyak menghafal dan interaksi guru dengan siswa kurang sehingga siswa merasa bosan dan malas untuk mengikuti pelajaran. Siswa yang mau memperhatikan penjelasan guru hanya 5 siswa dari 22 siswa.
Selain melakukan wawancara kepada guru kelas dan siswa, peneliti juga melakukan pengumpulan data berupa lembar kuesioner minat terhadap mata pelajaran IPS, dan prestasi belajar siswa. Pengambilan data
(72)
dilakukan pada tanggal 26 Januari 2012. Lembar kuesioner tersebut bertujuan untuk melihat minat belajar siswa, sedangkan untuk kondisi awal prestasi belajar siswa, peneliti menggunakan nilai ulangan tahun lalu dengan Kompetensi Dasar (KD) yang sama dari data yang dimiliki guru sebelumnya. Berikut ini data lembar kuesioner minat dan prestasi belajar siswa sebelum menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw:
Tabel 13. Tabulasi hasil lembar kuesioner minat kondisi awal siswa kelas IV
Nama Minat Keterangan
J 4 Kurang berminat
O 3.75 Kurang berminat
L 9.5 Berminat
S 3.5 Kurang berminat A 4.5 Kurang berminat A 4.25 Kurang berminat H 4.25 Kurang berminat
L 4 Kurang berminat
R 2.5 Kurang berminat
B 3 Kurang berminat
T 7.5 Berminat
N 3.75 Kurang berminat M 3.75 Kurang berminat
N 7.75 Berminat
J 3.75 Kurang berminat A 3.5 Kurang berminat
D 7.5 Berminat
B 7.5 Berminat
R 3.25 Kurang berminat
E 3 Kurang berminat
A 3.75 Kurang berminat P 4.5 Kurang berminat L 4.25 Kurang berminat
N 4 Kurang berminat
K 4 Kurang berminat
Rata-rata 4.6 Jumlah siswa yang tidak
(73)
52
Tabel 14. Tabulasi nilai prestasi belajar siswa tahun 2010/2011 Nama KKM Nilai Keterangan
R 60 68 Tuntas
L 60 72 Tuntas
V 60 80 Tuntas
I 60 70 Tuntas
R 60 68 Tuntas
A 60 60 Tuntas
C 60 46 Tidak Tuntas F 60 58 Tidak Tuntas M 60 22 Tidak Tuntas N 60 54 Tidak Tuntas
Y 60 86 Tuntas
J 60 62 Tuntas
A 60 76 Tuntas
A 60 78 Tuntas
E 60 82 Tuntas
V 60 86 Tuntas
A 60 48 Tidak Tuntas
J 60 62 Tuntas
A 60 58 Tidak Tuntas
H 60 64 Tuntas
K 60 66 Tuntas
Rata-rata 65 Jumlah siswa tidak tuntas
KKM 6 siswa
Berdasarkan data lembar kuesioner minat dan prestasi belajar siswa dapat disimpulkan bahwa minat dan prestasi belajar siswa rendah. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata minat belajar siswa sebesar 4.6 dan rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 65.
(74)
B. Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilaksanakaan dengan 2 siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2. Pada siklus 1 terdapat 2 pertemuan dan siklus 2 terdapat 2 pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur sebanyak 26 siswa. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
berjudul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS dengan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Siswa Kelas IV SD Kanisius Condongcatur Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012” dilaksanakan selama dua minggu. Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dicermati sebagai berikut :
Tabel 15. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Siklus Pertemuan Hari/ tanggal
I 1 Selasa, 10 April 2012 2 Kamis, 12 April 2012 II 3 Selasa, 17 April 2012 4 Jumat, 20 April 2012
1. Pelaksanaan Siklus 1
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan yang dilakukan peneliti pada siklus 1 adalah mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian. Persiapannya meliputi menyiapkan materi pelajaran tentang mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menyiapkan RPP dan silabus, membuat media bagan koperasi, menyiapkan LKS, menyiapkan lembar pengamatan, lembar kuesioner, serta instrumen dalam bentuk tes tertulis yang disiapkan sebelumnya.
(75)
54
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
1) Pertemuan 1
Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 10 April 2012 dengan berpedoman pada RPP dan media yang sudah disiapkan peneliti. Pada pertemuan 1 terdapat 1 siswa tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Jadi, jumlah siswa yang masuk hanya 25 siswa. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan 1 adalah menyusun bagan koperasi tentang koperasi.
Kegiatan awal yang dilakukan adalah apersepsi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai koperasi. Peneliti memberikan pertanyaan “Apakah kalian sudah pernah
berbelanja di koperasi?”, “Apa saja barang-barang yang disediakan
di koperasi?”. Setelah itu peneliti mengkaitkan apersepsi dengan
materi yang akan dipelajari siswa saat ini.
Siswa dibagi dalam 5 kelompok dengan menggunakan kertas gulungan yang berisi nomor kelompok, untuk siswa yang pandai tidak mengambil gulungan kertas tersebut namun menjadi ketua masing-masing kelompok. Peneliti memberikan kertas karton, potongan-potongan kertas, dan lem. Setiap kelompok diminta menyusun sebuah bagan koperasi berdasarkan contoh bagan yang telah disediakan peneliti. Setiap kelompok diminta untuk berdiskusi dan bekerjasama untuk menyusun bagan tersebut. Hasil
(76)
dari bagan koperasi tersebut sebagai acuan untuk materi yang akan dipelajari bersama peneliti.
Kondisi kelas yang sangat ramai dan siswanya yang sangat susah diatur membuat kegiatan pembelajaran berlangsung lama, sehingga tugas yang peneliti berikan ada sebagian kelompok yang belum selesai mengerjakan dan terpaksa untuk PR. Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai kegiatan yang baru saja mereka lakukan dan mengisi lembar refleksi. Siswa diberi PR untuk mempelajari materi koperasi.
2) Pertemuan 2
Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis, 12 April 2012 dengan berpedoman pada RPP dan media yang sudah disiapkan peneliti. Pada pertemuan 2 di siklus 1 ini pembelajarannya sudah mengguankan model kooperatif tipe Jigsaw dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Materi yang akan dipelajari hari ini adalah sendi-sendi koperasi, organisasi koperasi dan lambang koperasi. Terdapat 1 siswa tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Jadi, jumlah siswa yang masuk hanya 25 siswa.
Kegiatan awal yang dilakukan adalah apersepsi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang koperasi. Peneliti bertanya pada siswa “Apakah di sekolahmu memiliki
(77)
56
koperasi?”. Setelah itu peneliti mengkaitkan pertanyaan yang
diajukan tersebut dengan materi yang akan dipelajari hari ini mengenai sendi-sendi koperasi, organisasi koperasi dan lambang koperasi. Peneliti memberi penjelasan sedikit mengenai pembelajaran yang akan dilakukan siswa selama 2 x 40 menit tersebut.
Siswa diminta kembali dikelompokkan seperti pertemuan sebelumnya dengan kelompok yang sama. Setiap kelompok berdiskusi berdasarkan LKS yang diberikan peneliti. Setiap siswa mendapat 5 soal yang berbeda-beda sesuai dengan pembagian kelompok masing-masing (kelompok asal). Seluruh siswa diminta mencari teman yang mendapat soal yang sama dengannya. Kemudian siswa yang mendapat soal yang sama dengan kelompok lain bergabung menjadi satu dan didiskusikan bersama kelompok baru tersebut (kelompok ahli/ tim ahli).
Setelah selesai berdiskusi semua siswa kembali ke kelompok asalnya dan menjelaskan hasil diskusi soal masing-masing. Hasil dari diskusi tersebut dicatat di buku masing-masing siswa dan catatan dari buku tersebut akan dinilai oleh peneliti pada akhir pelajaran. selama kegiatan diskusi peneliti bersama guru kelas dan 1 teman peneliti berkeliling mengamati kegiatan diskusi yang dilakukan siswa, dan memberikan penilaian terhadap kegiatan diskusi tersebut.
(78)
Setelah selesai berdiskusi dan mencatat, siswa mendengarkan penjelasan singkat mengenai hasil diskusi yang siswa lakukan tadi. Kegiatan dilanjutkan dengan bertanya jawab materi yang belum dipahami, kemudian dilanjutkan mengerjakan soal evaluasi, mengisi lembar refleksi, mengisi lembar kuesioner.
c. Pengamatan (Observing)
Observasi yang dilakukan pada siklus 1 merupakan observasi untuk mengamati peningkatan minat dan prestasi belajar siswa. Peneliti memperoleh 2 data pada siklus 1 yaitu, hasil minat dan prestasi belajar siswa. Hasil minat diukur dengan lembar observasi minat, lembar kuesioner minat, dan hasil prestasi belajar siswa diukur dengan soal evaluasi pilihan ganda sebanyak 15 soal. Hasil minat dan prestasi belajar dapat dicermati sebagai berikut:
Tabel 16. Tabulasi Hasil Observasi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus 1
Klp Nama
Observer
Total Nilai Ket Peneliti Guru
kelas
Teman sejawat
1
J 18 18 15 51 8.5 T
O 16 18 15 49 8.17 T
L 16 18 15 49 8.17 T
S 14 15 12 41 6.83 T
A 9 10 8 27 4.5 R
2
A 18 18 15 51 8.5 T
H 16 16 12 44 7.33 T
L 16 16 13 45 7.5 T
(79)
58
B 16 12 11 39 6.5 C
3
T 18 18 12 48 8 T
N 18 16 13 47 7.83 T
M 12 12 7 31 5.17 C
N 13 11 8 32 5.33 C
J 13 10 6 29 4.83 C
4
A 20 14 10 44 7.33 T
D 16 12 8 36 6 C
B 14 13 7 34 5.67 C
R 16 12 9 37 6.17 C
E 18 12 9 39 6.5 C
5
A 20 15 16 51 8.5 T
P 18 13 14 45 7.5 T
L 13 14 12 39 6.5 C
N 12 8 7 27 4.5 R
K 16 7 9 32 5.33 C
Rata-rata nilai 6.73
Keterangan :
Nilai Keterangan 0-2,50 Sangat rendah (Sr) 2,51-4,50 Rendah (R)
4,51-6,50 Cukup (C) 6,51-8,50 Tinggi (T)
8,51-10 Sangat tinggi (St)
Tabel 17. Tabulasi Hasil Kuesioner Minat Siklus 1
No Nama No. item Total
skor
Nilai K et 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Y Tidak hadir
2. M 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 22 5.5 C 3. B 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 28 7 T 4. D 3 4 2 3 3 2 3 3 2 2 27 6.75 T 5. R 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 29 7.25 T 6. K 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 35 8.75 St 7. N 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 32 8 T 8. N 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4 32 8 T 9. L 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 33 8.25 T 10. J 3 4 2 4 4 4 2 3 4 3 31 7.75 T 11. L 2 3 2 3 4 3 3 3 3 4 30 7.5 T 12. N 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 35 8.75 St
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
DOKUMENTASI PENELITIAN
Siswa dan peneliti melakukan apersepsi dengan tanya jawab
Peneliti menuliskan materi tentang koperasi
Siswa memperhatikan penjelasan peneliti Media pembelajaran
(6)
Siswa menyimak penjelasan peneliti mengenai pembelajaran yang akan
dilakukan
Siswa dibagi kelompok
Siswa berdiskusi untuk membagi anggota ke dalam kelompok ahli
Kelompok ahli berdiskusi mengenai soal yang diterima
Siswa kembali ke kelompok asal dan menjelaskan hasil diskusi dalam
kelompok ahli
Siswa mencatat hasil diskusi kelompok ahli