Evaluasi penatalaksanaan pengobatan demam berdarah dengue pada pasien anak di RSU Budi Rahayu Pekalongan periode 2009 - USD Repository

  

EVALUASI PENATALAKSANAAN PENGOBATAN DEMAM

BERDARAH DENGUE PADA PASIEN ANAK DI RSU BUDI RAHAYU

PEKALONGAN PERIODE 2009

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Titien

  NIM : 078114007

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

  

EVALUASI PENATALAKSANAAN PENGOBATAN DEMAM

BERDARAH DENGUE PADA PASIEN ANAK DI RSU BUDI RAHAYU

PEKALONGAN PERIODE 2009

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi

  

Oleh :

Titien

NIM : 078114007

FAKULTAS FARMASI

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

  SKRIPSI

EVALUASI PENATALAKSANAAN PENGOBATAN DEMAM

BERDARAH DENGUE PADA PASIEN ANAK DI RSU BUDI RAHAYU

PEKALONGAN PERIODE 2009

  Yang Diajukan Oleh : Titien

  NIM: 078114007 telah disetujui oleh: Pembimbing Drs. Mulyono, Apt. tanggal: 19 Januari 2011

  

H A L A M A N P ERSEM BA H A N

Kupersembahkan karya ku ini untuk : Yesus Kristus dan Bunda Maria sebagai pelindungku Papa dan Mamaku yang selalu memberi kasih sayang dan semangat buatku Kakakku yang selalu memberi motivasi Sahabat sejatiku yang selalu sabar menemaniku selama di jogja Almamaterku … .

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Titien Nomor Mahasiswa : 07 8114 007

  Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: EVALUASI PENATALAKSANAAN PENGOBATAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA PASIEN ANAK DI RSU BUDI RAHAYU PEKALONGAN PERIODE 2009 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya ataupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 7 Februari 2011 Yang menyatakan (Titien)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku.

  Yogyakarta, 19 Januari 2011 Penulis

  Titien

  

PRAKATA

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Evaluasi Penatalaksanaan Pengobatan Demam Berdarah Dengue Pada Pasien Anak di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009”. Dengan sistematika penulisan sebagai berikut : pendahuluan (berisi mengenai latar belakang, tujuan dan manfaat penelitian), penelaahan pustaka (menjelaskan mengenai Demam Berdarah Dengue, penatalaksanaan pengobatan Demam Berdarah Dengue, pengobatan pada anak dan Drug Related Problems, serta keterangan empiris), metode penelitian (meliputi jenis dan rancangan penelitian; definisi operasional; bahan, subyek dan lokasi penelitian; instrumen penelitian; tata cara penelitian; tata cara analisis hasil dan kelemahan penelitian), hasil dan pembahasan (menjabarkan mengenai karakteristik pasien, pengobatan pada pasien, dan gambaran kasus mengenai masalah – masalah Drug Related Problems), kesimpulan dan saran, serta daftar pustaka. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Farmasi (S. Farm.), Program Studi Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma.

  Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis banyak memperoleh bimbingan, pengarahan, dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

  1. Ipang Djunarko, S.Si., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan pengarahan, kritik dan saran kepada penulis.

  2. Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan,pengarahan, waktu, semangat, saran, dan kritik dalam proses penyusunan skripsi.

  3. Dra.Th.B. Titien Siwi Hartayu,M.Kes.,Apt dan dr. Fenty,M.Kes.,Sp.PK selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, saran, kritik dan telah meluangkan waktunya.

  4. Dr. Yohanes Subroto,MPH selaku Direktur RSU Budi Rahayu Pekalongan yang telah memberikan ijin dalam proses pengambilan data rekam medik.

  5. Anna Indriyanti S.G, Apt selaku apoteker di Instalasi Farmasi RSU Budi Rahayu Pekalongan yang telah membantu dan menyiapkan data – data yang dibutuhkan oleh penulis.

  6. Papa (Agus Setiawan) dan Mama (Undawati) yang selalu memberikan kasih sayang, semangat dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  7. Kakak – kakakku tersayang (Mega, Mera, dan Lina) yang selalu memberi motivasi dan semangat selama proses penyusunan skripsi.

  8. Sahabat terbaikku (Yohanes Febrianto Winarno), terima kasih atas kesabaran, bantuan, dan semangat yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

  9. Teman-temanku (Tresa, Veronica, Fr. Ayuningtyas, Sartika Indriyani, dan Sri Ayuningsih) yang telah berjuang bersama di Farmasi ini, terima kasih atas segala kebersamaan dan kenangan indah kita.

  10. Teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2007 kelas A dan Farmasi Klinis Komunitas A (FKK A) terima kasih atas kebersamaan dan suka duka kita selama ini.

  11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, oleh karenanya penulis ingin meminta maaf yang sebesar – besarnya apabila terdapat kesalahan yang kurang berkenaan. Penulis juga mengharapakan kritik dan saran yang dapat membangun sehingga nantinya skripsi ini dapat digunakan bagi pihak

  • – pihak yang membutuhkannya dan dapat bermanfaat bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan

  Yogyakarta, Januari 2011 Penulis

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL………………………………………………………….. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………. iii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………........ iv HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………. v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………………… vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………. vii PRAKATA……………………………………………………………………. viii DAFTAR ISI………………………………………………………………….. xi DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. xiii DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………. xvi DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. xvii

  INTISARI…………………………………………………………………...... xviii

  

ABSTRACT ………………………………………………………………........ xix

BAB I. PENGANTAR…....……………………………………………….......

  1 A. Latar Belakang…………………………………………………….......

  1 1. Permasalahan……………………………………………….…......

  3 2. Keaslian penelitian…………………………………………….......

  4

  3. Manfaat penelitian…………………………………………………

  9 B. Tujuan Penelitian………………………………………………….......

  10 BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA……………………………………........

  11 A. Demam Berdarah Dengue…………………….…………….................

  11 1. Definisi.............................................................................................

  11 2. Virus Dengue....................................................................................

  11 3. Cara Penularan dan Vektor...............................................................

  13 4. Pathogenesis......................................................................................

  14 5. Manifestasi Klinis dan Diagnosa......................................................

  18 B. Penatalaksanaan Pengobatan Demam Berdarah Dengue………………

  20 1. Penggantian Cairan Tubuh...............................................................

  20 2. Penggantian Volume Plasma............................................................

  20 3. Antipiretika………………………………………………………...

  21 C. Pengobatan Pada Anak.......................................... ………….................

  28 D. Drug Related Problems...........................................................................

  29 E. Keterangan Empiris………..……..........................................................

  31 BAB III. METODE PENELITIAN……………………………..……………..

  32 A. Jenis dan Rancangan Penelitian……………………………………….

  32 B. Definisi Operasional…………………………………...........................

  33 C. Bahan, Subyek dan Lokasi Penelitian ....................................................

  33 D. Instrumen Penelitian………………………………………………….

  34 E. Tata Cara Penelitian ..............................................................................

  34 1. Tahap Pra – Penelitian ......... ……………………………………..

  34 2. Tahap Perencanaan..............……………………………………….

  35 3. Tahap Pengambilan Data .................................................................

  35 4. Tahap Pengolahan Data.............................................................

  36 F. Tata Cara Analisis Hasil.........................................................................

  36

  G.

  39 Kelemahan Penelitian………………………………………………….

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………...

  40 A. Karakteristik Pasien…….……………………………………………..

  40 a. Gambaran Berdasarkan Distribusi Kelompok Umur……………...

  40 b. Gambaran Berdasarkan Jenis Kelamin …………………………..

  41

  c. Gambaran Berdasarkan Lama Perawatan …………………………

  42 B. Pengobatan Pasien DBD……………………………………................

  43 1. Jumlah Obat.....................................................................................

  43 2. Golongan Obat..........................................................................…...

  44 3. Jenis Obat...........................................................................…..........

  46 a. Obat Rehidrasi............................................................................

  46 b. Analgesik-Antipiretik.................................................................

  47

  c. Antibiotik………………………………………………………

  48

  d. Vitamin…………………………………………………………

  50

  e. Multivitamin……………………………………………………

  51

  f. Antihistamin……………………………………………………

  52 g. Kortikosteroid………………………………………………….

  54 h. Anti migren…………………………………………………….

  55 i. Pencahar………………………………………………………..

  56 j. Antitukak………………………………………………………

  56 k. Antiepilepsi…………………………………………………….

  57 l. Golongan Obat Lain – lain……………………………………..

  58 4. Cara Pemberian Obat…....................................................................

  59 5. Bentuk Sediaan Obat........................................................................

  60 C. Gambaran Kasus Mengenai Masalah – masalah DRPs ……………….

  61 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………. 123

  A. Kesimpulan……………………………………………………............. 123

  B. Saran……………………………………………………………........... 124 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 125 BIOGRAFI PENULIS………………………………………………………… 155

  

DAFTAR TABEL

  Tabel I. Kategori dan penyebab – penyebab Drug Related Problems (DRPs)…………………………………………………………..

  30 Tabel II. Pembagian Kelompok dan Persentase Umur Pasien Anak DBD RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009...............……..

  41 Tabel III. Jumlah Obat yang Diberikan pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009…………..................

  44 Tabel IV. Golongan Obat yang Diberikan pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009……………………

  45 Tabel V. Jenis Antibiotik yang Diberikan pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009…………………

  49 Tabel VI. Jenis Vitamin yang Diberikan pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009……………………

  50 Tabel VII. Jenis Multivitamin yang Diberikan pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009………………

  52 Tabel VIII. Jenis Antihistamin yang Diberikan pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009………………

  53 Tabel IX. Jenis Kortikosteroid yang Diberikan pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009……………...

  54 Tabel X. Jenis Pencahar yang Diberikan pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009……………..….

  56 Tabel XI. Jenis Golongan Obat Lain yang Diberikan pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009……………

  59 Tabel XII. Cara Pemberian Obat yang Diberikan pada Pasien Anak DBDdi RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009…………….

  60 Tabel XIII. Bentuk Sediaan Obat yang Diberikan pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009………….

  61 Tabel XIV. Analisis DRPs kasus 1 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 ……………………………..

  62 Tabel XV. Analisis DRPs Kasus 2 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 ……………………………..

  65 Tabel XVI. Analisis DRPs Kasus 3 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 …………………………..

  67 Tabel XVII. Analisis DRPs Kasus 4 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 ……………………………

  70 Tabel XVIII. Analisis DRPs Kasus 5 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 …………………………..

  72 Tabel XIX. Analisis DRPs Kasus 6 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 ……………………………

  75 Tabel XX. Analisis DRPs Kasus 11 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 ……………………………

  78 Tabel XXI Analisis DRPs Kasus 12 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 ……………………………

  80 Tabel XXII Analisis DRPs Kasus 13 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 ……………………………

  82 Tabel XXIII Analisis DRPs Kasus 14 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 ……………………………

  85 Tabel XXIV Analisis DRPs Kasus 15 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 ……………………………

  87 Tabel XXV Analisis DRPs Kasus 18 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 ……………………………

  90 Tabel XXVI Analisis DRPs Kasus 21 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 ……………………………..

  92 Tabel XXVII Analisis DRPs Kasus 23 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 ……………………………

  94 Tabel XXVIII Analisis DRPs Kasus 24 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 ……………………………

  96 Tabel XXIX Analisis DRPs Kasus 25 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 ……………………………

  98 Tabel XXX Analisis DRPs Kasus 28 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 …………………………… 101 Tabel XXXI Analisis DRPs Kasus 33 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 …………………………… 103

  Tabel XXXII Analisis DRPs Kasus 39 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 …………………………… 106

  Tabel XXXIII Analisis DRPs Kasus 41 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 …………………………… 108

  Tabel XXXIV Analisis DRPs Kasus 42 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 …………………………… 111

  Tabel XXXV Analisis DRPs Kasus 43 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 …………………………… 113

  Tabel XXXVI Analisis DRPs Kasus 44 pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009 …………………………… 115

  Tabel Kasus DRPs Penatalaksanaan Pengobatan DBD pada Pasien

  XXXVII Anak di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009………………………………………………………….. 118

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Nyamuk Aedes aegypti...........................................................

  13 Gambar 2. Cara Penularan Virus Dengue................................................

  14 Gambar 3. Pathogenesis Terjadinya Syok Pada DBD…………………

  16 Gambar 4. Pathogenesis Perdarahan Pada DBD……………………….

  18 Gambar 5. Tata Laksana DBD Derajat I dan II..................................

  24 Gambar 6. Tata Laksana DBD Derajat III dan IV..............................

  26 Gambar 7. Perbandingan Jenis Kelamin pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009……………..

  42 Gambar 8. Distribusi Lama Perawatan pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009……………………

  43 Gambar 9. Jenis Rehidrasi yang Diberikan pada Pasien Anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009……………….

  47

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Guidelines for Treatment of Dengue Fever/Dengue

  Haemorrhagic Fever in Small Hospital …………………….. 129

  Lampiran 2 Pocket Book of Hospital Care for Children,Guidelines for th

  Management of Common Illness with Limited Resources ..… 136

  Lampiran 3 Dengue Guidelines For Diagnosis, Treatment, Prevention ………………………………………………… 145

   and Control

  Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian dari Fakultas………………………... 149 Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian dari BAPEDA………………………. 150 Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian dari Dinas Kesehatan……………….. 151 Lampiran 7 Surat Keterangan Wawancara dengan Dokter…………… 152 Lampiran 8 Hasil Wawancara dengan Dokter………………………… 153

  

INTISARI

  Infeksi Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes

  

albopictus , serta dapat menimbulkan wabah dan kematian dalam waktu singkat,

  pada umumnya terjadi pada usia anak – anak. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penatalaksanaan pengobatan demam berdarah dengue pada pasien anak di RSU Budi Rahayu Pekalongan Periode 2009.

  Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Bahan penelitian yang digunakan berupa catatan lembar rekam medik pasien anak DBD pada tahun 2009.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pasien anak DBD ditemukan pada kelompok umur 6-12 tahun (39,6%). Distribusi jenis kelamin sebesar 59,1% (laki – laki) dan 40,9% (perempuan). Lama perawatan selama 4 – 5 hari (34,1%). Rata – rata jumlah obat yang diberikan pada pasien sebanyak 4 macam (22,7%). Golongan obat yang sering diberikan pada pasien ialah golongan rehidrasi (100%). Jenis obat yang diberikan pada pasien ialah Ringer laktat (90,9%). Cara pemberian obat yang diberikan pada pasien ialah secara oral (100%) dan parenteral (100%). Bentuk sediaan yang banyak digunakan ialah infus (100%) dan sirup (88,6%).

  Dari hasil penelitian terdapat 5 kasus Drug Related Problems meliputi tidak perlu obat (65,2%), butuh obat (4,3%), obat tidak efektif (21,7%), dosis kurang (39,1%), dan dosis berlebih (4,3%).

  

Kata Kunci : Tatalaksana Demam Berdarah Dengue, Demam Berdarah

Dengue, Pasien anak, Drug Related Problems

  

ABSTRACT

  Infection Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by dengue virus and is transmitted through mosquito bites of Aedes aegypti and

  

Aedes albopictus , and can cause death within a short time and often cause disease

  and generally occurs at the age of the child. Therefore, research was conducted to evaluation of treatment management of DHF pediatric patient at RSU Budi Rahayu Pekalongan.

  This research is a non-experimental research design with retrospective descriptive evaluative. Materials research used a record sheet of DHF patients' medical records of children in 2009.

  The results showed that characteristics of DHF patients found the child in the age group 6-12 years (39.6%). Gender distribution of 59.1% (male) and 40.9% (female). Old treatment for 4-5 days (34.1%). Average number of drugs given to patients as much as 4-5 types (22.7%). Class of drugs often given to patients is rehydration group (100%). Types of drugs given to patients is Ringer lactate (90.9%). How the administration of drugs given to patients is administered orally (100%) and parenteral (100%). Dosage form that is widely used is the infusion (100%) and syrup (88.6%). From the research there were 5 cases of Drug Related Problems include unnecessary drug therapy(65,2%), need for additional drug therapy(4,3%), inneffective drug(21,7%), dosage too low(39,1%), and dosage too high(4,3%).

  

Keyword: Management of Dengue Hemorrhagic Fever, Dengue Hemorrhagic

Fever, Pediatric Patient, Drug Related Problems

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit

  menular yang berbahaya dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan dapat menimbulkan wabah. Penyakit DBD sering salah didiagnosis dengan penyakit lain seperti flu atau tifoid. Hal ini dikarenakan perjalanan infeksi Virus Dengue (VD) yang menyebabkan DBD bersifat asimtomatik atau tidak jelas gejalanya (Kristina, Isminah, Wulandari, 2004).

  Penyakit ini pertama kali ditemukan di Manila Filipina pada tahun 1953 dan selanjutnya menyebar ke berbagai negara. Di Indonesia penyakit ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1968 di Surabaya dengan jumlah kasus 58 anak, 24 diantaranya meninggal. Sejak tahun 1968 angka kesakitan rata – rata DBD di Indonesia terus meningkat dan meluas ke seluruh propinsi di Indonesia, angka kesakitan rata – rata meningkat dari 0,05 (1968) menjadi 8,14 (1973) ; 8,65 (1983) dan mencapai angka tertinggi pada tahun 1998 yaitu 35,19 per 100.000 penduduk dengan jumlah penderita sebanyak 72.133 orang (Soedarmo, Garna, Hadinegoro dan Satari, 2008).

  Morbiditas dan mortalitas DBD yang dilaporkan berbagai Negara dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain status umur penduduk, tingkat penyebaran virus dengue dan prevalensi serotipe virus dengue. Secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan antara jenis kelamin, tetapi kematian ditemukan lebih banyak pada anak perempuan daripada anak laki – laki. Pada awal terjadinya wabah di sebuah Negara, pola distribusi umur memperlihatkan jumlah kasus terbanyak berasal dari golongan anak berumur < 15 tahun (86-95%).

  Namun pada wabah selanjutnya, jumlah kasus golongan usia dewasa muda meningkat (Soedarmo et al., 2008).

  Menurut World Health Organization (WHO) 2007, Indonesia merupakan salah satu negara transmisi virus dengue, dan termasuk kategori “A” dalam Negara dikarenakan tingginya angka perawatan di rumah sakit dan kematian akibat DBD, khususnya yang terjadi pada anak. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, pada tahun 2002 – 2009 total kasus DBD pada anak sudah mencapai 303, dengan jumlah kematian sebanyak 34 penderita. Kasus tertinggi terjadi pada tahun 2009 (50 penderita) dengan jumlah kematian 9 penderita.

  Rumah Sakit Umum Budi Rahayu adalah rumah sakit umum swasta tipe

  C, dengan kapasitas 123 tempat tidur dengan 8 poli spesialis dan didalamnya terdapat fasilitas USG, Rontgen, Poliklinik, CT-Scan dan Pemeriksaan Laboratorium (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia,2009). Pengambilan sampel penelitian dilakukan di RSU Budi Rahayu Pekalongan, karena berdasarkan data di rumah sakit tersebut DBD merupakan salah satu penyakit terbesar yang diderita pasien rawat inap di RSU Budi Rahayu dengan jumlah 139 pasien anak.

  Dilihat masih tingginya angka kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue di Pekalongan, maka penulis merasa tertarik untuk mengangkat kasus ini sebagai permasalahan yang perlu diteliti, khususnya pada pasien anak DBD, selain itu penelitian dilakukan di Pekalongan karena sepanjang penulis ketahui telah banyak dilakukan penelitian di Rumah Sakit di daerah Yogyakarta dan belum atau jarang dilakukan penelitian mengenai evaluasi penatalaksanaan pengobatan demam berdarah di daerah Pekalongan, oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian di Pekalongan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai penatalaksanaan pengobatan DBD dan dapat digunakan sebagai bahan pembanding dan pelengkap bagi penelitian selanjutnya.

1. Permasalahan

  a. Seperti apakah karakteristik pasien anak DBD di RSU Budi Rahayu Pekalongan tahun 2009, meliputi distribusi kelompok umur, jenis kelamin dan lama perawatan? b.Seperti apakah pengobatan DBD pada pasien anak di RSU Budi Rahayu

  Pekalongan tahun 2009, yang meliputi jumlah obat, golongan obat, jenis obat, cara pemberian, dan bentuk sediaan yang diberikan kepada pasien? c. Bagaimana penatalaksanaan pengobatan DBD pada pasien anak di RSU

  Budi Rahayu Pekalongan tahun 2009 meliputi : 1) Tidak perlu obat (Unnecessary Drug Therapy) 2) Butuh obat (Need for Additional Drug Therapy) 3) Obat tidak efektif (Inneffective drug) 4) Dosis kurang (Dosage too low) 5) Dosis berlebih (Dosage too high) 6) Efek obat yang tidak diinginkan (Adverse Drug Reaction)

2. Keaslian penelitian

  Penelitian tentang evaluasi penatalaksanaan pengobatan Demam Berdarah Dengue pada pasien anak di RSU Budi Rahayu sejauh ini belum pernah dilakukan. Penelitian yang pernah dilakukan mengenai penyakit DBD meliputi : a. Pola Peresepan Obat Demam Berdarah Dengue Tanpa Komplikasi Pada Anak di Instalasi Rawat Inap RS Dr. Sardjito Yogyakarta (Kurniandari,2003).

  Prinsip dari penelitian Kurniandari ialah melihat pola peresepan obat DBD tanpa komplikasi pada anak dari lembar rekam medik secara retrospektif.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah obat, golongan obat, jenis obat, kesesuaian regimen dosis, cara pemberian obat dan bentuk sediaan obat yang diberikan pada pasien anak DBD. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pada tahun 2001 di RS Dr. Sardjito Yogyakarta ditemukan 64 kasus penyakit DBD tanpa komplikasi pada anak, dengan jumlah obat sebanyak 1-6 macam obat, golongan obat yang sering diberikan ialah analgesik antipiretik (98,44%). Bentuk sediaan obat yang diberikan antara lain tablet, infus, sirup, injeksi, inhalasi, suppositoria, larutan, dan enema. Cara pemberian obat yang paling sering diterima ialah peroral. Penelitian Kurniandari berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam hal:

  1) Obyek penelitian, pada penelitian Kurniandari obyek penelitiannya hanya berupa lembar rekam medik, sedangkan penelitian yang akan dilakukan selain menggunakan lembar rekam medik juga menggunakan resep pasien yang didapat dari Instalasi Farmasi.

  2) Lokasi penelitian, pada penelitian Kurniandari dilakukan di Instalasi Rawat Inap RS Dr. Sardjito Yogyakarta, sedangkan penelitian yang akan dilakukan dilaksanakan di RSU Budi Rahayu Pekalongan.

  3) Pada penelitian Kurniandari hanya melihat pola peresepan obat tanpa mengevaluasi penatalaksanaan pengobatan yang diterima oleh pasien, sedangkan penelitian yang akan dilakukan juga membahas mengenai evaluasi penatalaksanaan pengobatan pada pasien. b.Kajian Pengobatan Pasien Anak DBD Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap

  RS Panti Rapih Yogyakarta periode Januari – Juni 2001(Sapury,2003). Prinsip dari penelitian ini ialah melihat gambaran tata cara pemberian obat kepada pasien anak DBD non komplikasi secara retrospektif dengan menggunakan rancangan deskriptif analitis (menggambarkan hasil penelusuran data yang tercatat di bagian rekam medik). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengobatan pasien anak DBD non komplikasi sehingga dapat menjadi salah satu dasar evaluasi dalam proses pengobatan pasien anak DBD. Hasil penelitian Sapury menyatakan bahwa pasien anak DBD lebih banyak ditemukan pada kelompok umur >5-12 tahun (80,64%), golongan obat yang paling banyak diberikan ialah golongan rehidrasi dengan cara pemberian obat secara oral dan parenteral, bentuk sediaan obat yang diberikan meliputi tablet, kapsul, sirup, racikan dan infus. Setelah dilakukan evaluasi pengobatan pada pasien anak DBD mengenai ketepatan indikasi, terdapat obat yang memiliki kontraindikasi yaitu golongan analgesik antipiretik (asam asetil salisilat).

  Penelitian Sapury berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam hal: 1) Obyek penelitian, pada penelitian Sapury obyek penelitiannya hanya berupa lembar rekam medik, sedangkan penelitian yang akan dilakukan selain menggunakan lembar rekam medik juga menggunakan resep pasien yang didapat dari Instalasi Farmasi.

  2) Lokasi penelitian, pada penelitian Sapury dilakukan di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta, sedangkan penelitian yang akan dilakukan dilaksanakan di RSU Budi Rahayu Pekalongan.

  3) Pada penelitian Sapury hanya dilakukan evaluasi pengobatan mengenai ketepatan indikasi obat saja, sedangkan penelitian yang akan dilakukan juga mengevaluasi pengobatan mengenai ketepatan obat dan ketepatan dosis.

  c. Pola Peresepan Demam Berdarah Dengue Dewasa Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap RS Dr. Sardjito Yogyakarta (Setyoputranto,2005).

  Prinsip dari penelitian Setyoputranto ialah melihat pola peresepan obat DBD non komplikasi pada pasien dewasa dari lembar rekam medik secara retrospektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rerata jumlah obat, golongan obat, jenis obat, cara pemberian obat dan bentuk sediaan obat yang diberikan pada pasien DBD. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pada tahun 2001 di RS Dr. Sardjito Yogyakarta ditemukan 66 kasus penyakit DBD non komplikasi pada pasien dewasa, dengan rerata jumlah obat yang diberikan sebesar 3,73 obat dan persentase pasien dengan pemberian 3-4 obat sebesar

  65,15%. Golongan obat yang sering diberikan ialah rehidrasi dan jenis obat yang diberikan ialah Ringer laktat. Bentuk sediaan yang sering diberikan ialah infus dan cara pemberian obatnya yaitu oral (96,97%) dan parenteral (100%). Penelitian Setyoputranto berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam hal:

  1) Subyek penelitian, pada penelitian Setyoputranto subyek penelitiannya ialah pasien dewasa, sedangkan penelitian yang akan dilakukan subyeknya ialah pasien anak. 2) Obyek penelitian, pada penelitian Setyoputranto obyek penelitiannya hanya berupa lembar rekam medik, sedangkan penelitian yang akan dilakukan selain menggunakan lembar rekam medik juga menggunakan resep pasien yang didapat dari Instalasi Farmasi.

  3) Lokasi penelitian, pada penelitian Setyoputranto dilakukan di Instalasi Rawat Inap RS Dr. Sardjito Yogyakarta, sedangkan penelitian yang akan dilakukan dilaksanakan di RSU Budi Rahayu Pekalongan.

  4) Pada penelitian Setyoputranto hanya melihat pola peresepan obat tanpa mengevaluasi penatalaksanaan pengobatan yang diterima oleh pasien, sedangkan penelitian yang akan dilakukan juga membahas mengenai evaluasi penatalaksanaan pengobatan pada pasien. d.Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Anak Dengue Shock

  Syndrome (DSS) di Instalasi Rawat Inap RSUP.Dr. Sardjito Yogyakarta

  Tahun 2008 (Wulandari,2009). Prinsip dari penelitian ini ialah melihat terapi yang dilakukan untuk pengobatan DSS dan dibandingkan dengan standar pelayanan medis RSUP.Dr. Sardjito,IONI,MIMS, dan DIH. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wulandari menyatakan bahwa kasus DSS anak paling banyak diderita oleh laki – laki (59,26%) dan terdapat 11 kelas terapi yang diberikan serta yang terbanyak diberikan ialah rehidrasi (100%), analgesik – antipiretik (88,89%), dan diuretik (40,74%). Hasil evaluasi DRPs yang dilakukan mendapatkan bahwa 3 pasien mengalami DRPs dari 27 pasien yang diteliti yaitu DRP tidak perlu obat. Penelitian Wulandari berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam hal:

  1) Obyek penelitian, pada penelitian Wulandari obyek penelitiannya hanya berupa lembar rekam medik, sedangkan penelitian yang akan dilakukan selain menggunakan lembar rekam medik juga menggunakan resep pasien yang didapat dari Instalasi Farmasi.

  2) Lokasi penelitian, pada penelitian Wulandari dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, sedangkan penelitian yang akan dilakukan dilaksanakan di RSU Budi Rahayu Pekalongan.

  3) Pada penelitian yang dilakukan oleh Wulandari, membandingkan terapi DSS yang akan diteliti dengan menggunakan standar pelayanan medis RSUP.Dr. Sardjito, MIMS, IONI, dan DIH sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan membandingkan pengobatan DBD dengan menggunakan IONI, ISO, Guidelines for Treatment of Dengue

  Fever/Dengue Haemorrhagic Fever in Small Hospital (WHO,1999b), Pocket Book of Hospital Care for Children,Guidelines for the

  Management of Common Illness with Limited Resources (WHO,2005)

  dan Dengue Guidelines For Diagnosis, Treatment, Prevention and Control (WHO, 2009).

3. Manfaat penelitian a. Manfaat teoritis.

  Penelitian ini dapat digunakan untuk memperoleh gambaran dan mengevaluasi mengenai penatalaksanaan pengobatan meliputi ketepatan dosis, ketepatan obat dan ketepatan indikasi di RSU Budi Rahayu Pekalongan b. Manfaat praktis.

  Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk : 1) memberikan gambaran tentang penatalaksanaan pengobatan yang dilakukan selama proses pengobatan DBD pada anak sehingga dapat meningkatkan kualitas terapi penyakit DBD pada anak di RSU Budi Rahayu Pekalongan.

  2) mendukung pelaksanaan konsep farmasi klinik dan meningkatkan penerapan Pharmaceutical Care bagi pasien.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

  Tujuan umum dari penelitian ini ialah untuk mengetahui penatalaksanaan pengobatan DBD pada pasien anak di RSU Budi Rahayu Pekalongan.