PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

  

PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN

TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN

STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL

  

INTERVENING

(Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode 2012-2016)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

  

Disusun Oleh

YENNY RAHMAWATI

NIM. 213 13 051

PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

  

PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN

TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN

STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL

  

INTERVENING

(Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode 2012-2016)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

  

Disusun Oleh

YENNY RAHMAWATI

NIM. 213 13 051

PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

  

MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka

apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),

kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,

dan hanya kepada kepada Tuhanmulah hendaknya kamu

berharap”

  

(Q.S. Al-Insyirah: 6-8)

Namun, rasa sakit akan menguatkan seseorang menapaki hidup.

  

Penderitaan akan menumbuhkan kebijaksanaan. Kesengsaraan yang

melewati batas akan melahirkan kekuatan yang tak bisa diduga (Asma

Nadia).

  PERSEMBAHAN

  Teruntuk kedua orang tuaku tercinta, Adikku tersayang,

  Sahabat-sahabat terbaikku, Teman-teman seperjuangan, dan orang dibalik layar yang selalu mendukungku.

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP

  

KINERJA KEUANGAN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI

  

VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode

2012-2016). Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk

  memperoleh gelar strata satu (S1) dalam Prodi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

  Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari tanpa adanya doa, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan terwujud. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

  3. Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku ketua Prodi S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

  4. Taufikur Rahman, S.E., M.Si. selaku pembimbing dan pengarah dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

  6. Kedua orang tua saya, Bapak Sukiman dan Ibu Kartijah serta adik saya Adi Sulistya yang tiada henti-hentinya memberikan dorongan, motivasi, dan selalu mendoakan.

  7. Kedua orang tua saya, Bapak Sukiman dan Ibu Kartijah serta adik saya Adi Sulistya yang tiada henti-hentinya memberikan dorongan, motivasi, dan selalu mendoakan.

  8. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan S1 Perbankan Syariah.

  9. Terimakasih untuk Aditiyo, Partiyani, Dwi Ariani, Desy Puji, Eka Anggarini, dan semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan telah menjadi bagian dari hidupku, sukses selalu untuk kita semua.

  10. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih untuk semangat dan motivasi serta doa yang kalian berikan.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengarapkan kritikan dan saran yang membangun demi bertambahnya pengetahuan dan wawasan penulis. Semoga skripsi ini memiliki nilai manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  

ABSTRAK

  Rahmawati, Yenny. 2017. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja Keuangan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Bank Umum Syariah 2012-2016). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Prodi S1 Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Taufikur Rahman, S.E., M.Si.

  Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) Pengaruh dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan (2) Pengaruh dewan komisaris independen terhadap struktur modal (3) Pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan (4) Peran struktur modal sebagai variabel intervening yang memediasi pengaruh dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan. Penelitian ini menggunakan data sekunder, populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank umum syariah periode 2012-2016 yang terdaftar di Bank Indonesia. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunaan metode

  

purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel dengan menggunakan

  beberapa kriteria tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah 9 bank umum syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pada hubungan dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan. Dewan komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Struktur modal tidak berperan sebagai variabel pemediasi pengaruh dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan.

  

Kata kunci: Dewan komisaris independen, struktur modal dan kinerja keuangan.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii PENGESAHAN ............................................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .............................................................. v MOTTO ........................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii ABSTRAK ....................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8 D. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 9 E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 9 BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 12 A. Telaah Pustaka ..................................................................................... 12 B. Kerangka Teori .................................................................................... 15

  1. Good Corporate Governance ........................................................ 15

  a. Pengertian Good Corporate Governance ................................ 15

  b. Prinsip Dasar Good Corporate Governance ............................ 16

  c. Unsur-unsur Good Corporate Governance ............................. 19

  d. Faktor Penilaian Good Corporate Governance ....................... 21

  e. Manfaat Good Corporate Governance .................................... 22

  h. Syarat menjadi Dewan Komisaris Independen ........................ 25 i. Tanggung Jawab Dewan Komisaris Independen ..................... 25 j. Tugas Dewan Komisaris Independen ...................................... 27 k. Wewenang Dewan Komsaris Independen ............................... 27 l. Teori Keagenan ........................................................................ 28

  2. Struktur Modal ............................................................................... 29

  a. Pengertian Struktur Modal ....................................................... 29

  b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Struktur Modal ....................................................................................... 30

  c. Komponen Struktur Modal ...................................................... 32

  d. Teori Trade-off dalam Struktur Modal .................................... 36

  e. Rasio Struktur Modal ............................................................... 37

  3. Kinerja Keuangan .......................................................................... 38

  a. Pengertian Kinerja Keuangan .................................................. 38

  b. Pengukuran Kinerja Keuangan ................................................ 38

  c. Laporan Keuangan Bank Syariah ............................................ 41

  d. Return On Assets (ROA) .......................................................... 43

  e. Manfaat ROA ........................................................................... 43

  f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi ROA ................................. 45

  C. Kerangka Penelitian ............................................................................. 46

  D. Hipotesis .............................................................................................. 47

  BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 52 A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 52 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 52 C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 52

  1. Populasi .......................................................................................... 52

  2. Sampel ............................................................................................ 53

  D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 54

  E. Skala Pengukuran ................................................................................. 54

  F. Definisi Konsep dan Operasional ........................................................ 54

  1. Uji Stasioneritas ............................................................................. 57

  2. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 57

  a. Uji Multikoloniearitas .............................................................. 57

  b. Uji Autokorelasi ....................................................................... 58

  c. Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 59

  d. Uji Normalitas .......................................................................... 60

  e. Uji Linearitas ........................................................................... 60

  3. Uji Statistik .................................................................................... 61

  a. Uji Statistik t ............................................................................ 62

  b. Uji Statistik F ........................................................................... 62

  c. Koefisien Determinasi ............................................................. 63

  4. Analisis Jalur (Path Analysis) ........................................................ 64

  H. Alat Analisis Data ................................................................................ 65

  BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................. 66 A. Deskripsi Objek Penelitian................................................................... 66 B. Uji Stasioneritas ................................................................................... 66 C. Statistik Deskriptif ............................................................................... 67 D. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 68

  1. Uji Multikoloniearitas .................................................................... 68

  2. Uji Autokorelasi ............................................................................. 69

  3. Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 70

  4. Uji Normalitas ................................................................................ 71

  5. Uji Linearitas ................................................................................. 72

  E. Uji Statistik .......................................................................................... 73

  1. Analisis Regresi ............................................................................. 73

  2. Uji t test ............................................................................................. 77

  3. Uji F test ............................................................................................ 80

  4. Koefisien Determinasi ................................................................... 81

  F. Analisis Jalur (Path Analysis) .............................................................. 82

  BAB V PENUTUP .......................................................................................... 86

  B. Saran .................................................................................................... 88 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 89 LAMPIRAN ..................................................................................................... 94

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Sampel .................................................................................... 53Tabel 3.2 Definisi Konsep dan Operasional ...................................................... 56Tabel 3.3 Pengambilan Keputusan Autokorelasi .............................................. 59Tabel 4.1 Objek Penelitian ................................................................................ 66Tabel 4.2 Hasil Uji Stasioner tiap Variabel ....................................................... 67Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................. 67Tabel 4.4 Hasil Uji Multikoloniearitas .............................................................. 69Tabel 4.5 Hasil Uji Durbin-Watson................................................................... 69Tabel 4.6 Durbin-Watson Test Bound............................................................... 70Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode White..................................... 71Tabel 4.8 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ........................... 72Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas ........................................................................... 73Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Sederhana .............................................................. 74Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Berganda ............................................................... 76Tabel 4.12 Hasil Uji t .......................................................................................... 77Tabel 4.13 Hasil Uji F ......................................................................................... 81Tabel 4.14 Hasil Uji Determinasi ........................................................................ 81Tabel 4.15 Hasil Uji Path Analysis ..................................................................... 82

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelitian .......................................................................... 46Gambar 4.1 Hasil Uji Path Analysis ................................................................ 84

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I Curriculum Vitae Lampiran II Hasil Analisis Data Lampiran III Pernyataan Keaslian Tulisan dan Ketersediaan Publikasi Lampiran IV Declaration

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pendirian suatu perusahaan adalah untuk

  meningkatkan kesejahteraan kekayaan pemiliknya atau pemegang saham dengan cara meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas pelaksanaan fungsi-fungsi keuangan. Untuk menilai kinerja perusahaan, maka dilakukan analisis terhadap laporan keuangan.

  Laporan keuangan harus memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan perusahaan, kekayaan perusahaan, termasuk keuntungan perusahaan dan juga pembayaran dividen. Dengan adanya laporan keuangan, maka investor/pemilik perusahaan dapat melakukan pengukuran terhadap kinerja perusahaan.

  Pengukuran kinerja tersebut digunakan sebagai dasar untuk menentukan sistem pembagian dividen dalam perusahaan dan dapat mempengaruhi perilaku pengambilan keputusan dalam perusahaan. pengukuran kinerja juga memberikan informasi yang berguna dalam membuat keputusan yang penting mengenai aset yang digunakan untuk membuat keputusan yang menyalurkan kepentingan perusahaan. Tujuan dari menganalisis laporan keuangan perusahaan yaitu untuk menilai atau mengevaluasi suatu kinerja khususnya manajemen perusahaan dalam suatu periode berikutnya jika tujuan perusahaan sebelumnya telah tercapai (Harahap, 2005:108).

  Salah satu pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan menunjukkan perubahan kondisi keuangan perusahaan serta potensi perusahaan mengelola kekayaannya dalam meningkatkan nilai dari suatu perusahaan. Rasio keuangan yang sering digunakan adalah rasio profitabilitas. Menurut Kasmir (2008:106) rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.

  Perusahaan dalam meningkatkan profitabilitasnya memerlukan sejumlah modal untuk aktivitas operasinya. Kebutuhan akan modal semakin bertambah seiring besarnya kegiatan ekspansi yang dilakukan perusahaan. Perusahaan dapat memperoleh modal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Namun kedua sumber modal tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Modal yang berasal dari laba ditahan dianggap sebagai alternatif pendanaan yang paling mudah dan murah, namun jumlahnya terbatas dan dapat mengurangi jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham.

  Sumbramanyam dan Wild dalam Budiman dan Helena (2017) menyatakan biaya modal utang dapat menjadi alternative disaat laba ditahan tidak mencukupi untuk membiayai aktivitas perusahaan. Biaya modal utang relatif lebih murah dibandingkan dengan biaya penerbitan saham. Namun demikian, modal utang mewajibkan perusahaan untuk membayar bunga untung maupun rugi. Modal dari penjualan saham juga dapat menjadi alternatif di saat perusahaan membutuhkan dana yang relatif besar, terutama apabila perusahaan memiliki rencana ekspansi. Namun konsekuensinya adalah pemilik perusahaan akan kehilangan sebagian proporsi kepemilikannya.

  Sumber modal yang berbeda ini mengakibatkan timbulnya perdebatan antara bauran penggunaan sumber modal internal dan eksternal yang disebut dengan struktur modal. Oleh karena itu, diperlukan manajer yang cermat untuk menentukan struktur modal yang optimal, sehingga kinerja perusahaan dapat maksimal. Struktur modal merupakan perimbangan antara jumlah utang jangka pendek bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen, dan saham biasa. Struktur modal merupakan hal yang penting bagi keberlangsungan usaha suatu perusahaan karena aktivitas dan perkembangan perusahaan diawali dengan adanya modal. Inti persoalan teori struktur modal adalah menemukan keseimbangan antara manfaat dan biaya dari penggunaan utang (Mustafa, 2017:85).

  Menurut Brigham dan Houston (2010) penggunaan utang dalam investasi sebagai tambahan untuk mendanai aktiva perusahaan diharapkan dapat meningkatkan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan, karena aktiva perusahaan digunakan untuk menghasilkan laba. Akan tetapi, penggunaan utang yang semakin besar menyebabkan beban bunga semakin besar pula. Jika beban bunga sangat besar sedangkan laba operasi tidak cukup besar maka akan timbul masalah kesulitan keuangan. Namun demikian beban perusahaan. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa utang meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

  Pernyataan tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hafsah dan Sari (2015) yang menyatakan bahwa perusahaan yang struktur modalnya lebih banyak menggunakan utang dalam jumlah tinggi akan cenderung untuk memiliki kinerja keuangan yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan perusahaan yang menggunakan utang tinggi, pada umumnya perusahaan tersebut memiliki pertumbuhan yang tinggi. Dengan pertumbuhan yang baik menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang tersebut.

  Pemilihan struktur modal juga digunakan untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang saham. Hal ini dikarenakan, pemegang saham sangat berpengaruh dalam mengendalikan penjualan saham di perusahaan tersebut. Maka dari hal itu, pemegang saham menginginkan kondisi perusahaan tetap menguntungkan bagi dirinya entah bagaiamana caranya. Akan tetapi, yang lebih mengetahui kondisi internal perusahaan adalah manajer, sehingga manajerlah yang bisa memberikan usulan kebijakan di perusahaan tersebut meskipun kekuasaan tertinggi ada pada pemegang saham. Para manajer bertindak sebaik mungkin untuk jabatan dan nama baik mereka. Semakin keputusan diambil adalah benar, maka keuntungan yang diperoleh atas jabatan pun semakin besar. Manajer menginginkan promosi dan spesialisasi untuk dirinya sendiri dengan cara bekerja semaksimal mungkin untuk perusahaan.

  Menurut Jensen dan Meckling (1976) kepentingan antara manajer dan para pemegang saham ini dapat menimbulkan sebuah masalah keagenan.

  Masalah keagenan ini muncul karena adanya pertentangan antara agent dan

  

principal. Pemisahan fungsi kepemilikan dan fungsi pengelolaan perusahaan

  sering menimbulkan konflik. Konflik tersebut berdampak pada pengambilan keputusan penggunaan aktivitas modal dan pencairan modal, termasuk bagaimana cara memperoleh sumber modal. Hal tersebut menuntut adanya tata kelola perusahaan (corporate governance) yang baik, agar dapat meminimalisir konflik seperti itu yang bisa berdampak pada keberlangsungan kinerja perusahaan.

  Corporate governance merupakan suatu proses dan struktur yang

  digunakan oleh organ perusahaan (pemegang saham/pemilik modal, komisaris, dewan pengawas dan direksi) untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika (Sutedi, 2011:1).

  Perusahaan yang menetapkan corporate governance yang baik, tentunya dapat mengendalikan usahanya dengan sangat baik pula. Segalanya berawal dari kondisi internal perusahaan itu sendiri, karena tata kelola yang baik akan membuat kinerja perusahaan menjadi baik. Seperti dalam penelitian yang dilakukan Rofiana dan Priyadi (2013), menunjukkan hasil bahwa kegiatan operasi dan pengelolaan modal yang dimiliki perusahaan semakin baik, sehingga laba bersih yang ingin dicapai oleh perusahaan dapat ditingkatkan.

  Hasil penelitian yang sama juga ditunjukkan oleh penelitian Suandini dan Suzan (2015) yang menyatakan bahwa corporate governance yang baik dapat meningkatkan kinerja keuangan yang diwakili oleh ROE. Lain halnya dengan penelitian Ananta (2013) bahwa corporate governance yang diukur dengan variabel ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan, komite audit juga tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan, dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

  Penerapan tata kelola (corporate governance) yang baik, selain dapat membuat kinerja perusahaan menjadi lebih baik dapat pula menentukan kebijakan manajemen dalam mengelola finansial perusahaan. Penggunaan utang yang besar akan dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk meningkatkan kemampuannya dalam memperbesar modal, mengembangkan kegiatan usaha, dan meningkatkan pendapatan serta keuntungan. Akan tetapi, utang yang besar juga akan menimbulkan risiko finansial, yang berdampak pada kebangkrutan perusahaan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu manajemen harus berhati-hati dalam menetapkan struktur modal dan memperhatikan struktur modal yang optimal.

  Stretcher & Johnson (2011) menyebutkan bahwa terdapat beberapa kelola perusahaan mengarah kepada kumpulan peraturan dan dorongan yang digunakan pihak manajemen untuk mengarahkan dan mengawasi jalannya kegiatan perusahaan. Keberhasilan dalam pemilihan serta penggunaan modal merupakan kunci dari strategi finansial perusahaan (Velnampy & Niresh, 2012).

  Pernyataan tersebut mendukung penelitian yang dilakukan Putra (2015) komisaris independen memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap struktur modal. Artinya, semakin banyak pemonitor akan semakin baik karena terjadinya konflik akan semakin rendah dan akhirnya menurunkan agency

  cost. Dalam menjamin terciptanya corporate governance yang baik, maka

  komisaris independen diharuskan mempunyai kredibilitas, professional, dan integritas yang baik.

  Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Darwis (2009) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara komisaris independen dengan kinerja keuangan. Hal tersebut karena banyaknya jumlah komisaris hanya dianggap sebagai formalitas belaka.

  Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

  “Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja Keuangan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode 2012- 2016)”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang masalah,

  1. Apakah dewan komisaris independen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah?

  2. Apakah dewan komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal pada bank umum syariah?

  3. Apakah struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah?

  4. Apakah struktur modal berperan sebagai variabel intervening (pemediasi) pengaruh antara dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan bank umum syariah?

C. Tujuan Penelitian

  Sesuai latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui pengaruh dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah.

  2. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah.

  3. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah.

  4. Untuk mengetahui peran struktur modal dalam memediasi pengaruh dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan bank umum syariah.

  D. Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi beberapa pihak, antara lain:

  1. Bagi perbankan syariah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada perbankan syariah, khususnya mengenai pengaruh dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan, dan struktur modal terhadap kinerja keuangan, serta pengaruh tidak langsung antara dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan melalui struktur modal.

  2. Bagi akademik Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan ilmu pengetahuan dan tambahan referensi mengenai pengaruh dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan, dan struktur modal terhadap kinerja keuangan, serta pengaruh tidak langsung antara dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan melalui struktur modal.

  3. Bagi penulis Penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana dan sarana mengembangkan ilmu yang diperoleh ketika duduk di bangku perkuliahan.

  E. Sistematika Penulisan

  Untuk mengetahui gambaran gambaran yang jelas tentang isi dan materi yang dibahas dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan sistematikan penulisan yang mengacu pada pedoman penulisan skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

  BAB I PENDAHULUAN, dalam bab ini dibahas tentang, pertama latar belakang masalah yang berisi alasan penelitian ini perlu diteliti berupa data atau fenomena empiris dari objek yang akan diteliti, research gap, adanya kesenjangan penelitian yang perlu diteliti dan alasan yang kuat bagi peneliti untuk menentukan masalah yang diajukan. Kedua, rumusan masalah terdiri dari pernyataan masalah penelitian dan rumusan masalah penelitian. Kegita tujuan penelitian, keempat kegunaan penelitian, dan kelima sistematika penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI, dalam bab ini akan membahas tentang, pertama telaah pustaka berisi ringkasan penelitian terdahulu, memberikan gambaran posisi penelitian terhadap penelitian yang lain. Kedua kerangka teori, bangunan teori dari konsep yang akan digunakan untuk menganalisis.

  Konsep-konsep yang terkait dan penting untuk dikaji sebagai landasan dalam menulis bab analisis dan mengambil kesimpulan. Ketiga kerangka penelitian, berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis dan model penelitian yang akan diuji dan disajikan dalam bentuk gambar dan atau persamaan. Terakhir adalah hipotesis, sub bab ini berisi tentang hipotesis yang diajukan.

  BAB III METODE PENELITIAN, pada bab ini akan memberikan informasi jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan operasional, teknik analisis dan alat

  BAB IV ANALISIS DATA, pada bab ini akan membahas tentang deskripsi objek penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini, serta menguraikan hasil uji analisis data dari data yang telah diperoleh.

  BAB V PENUTUP, merupakan bab yang memuat kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan untuk penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil yang telah

  dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan hubungan antara dewan komisaris independen, struktur modal, dan kinerja keuangan diantaranya adalah Darwis (2009) melakukan penelitian tentang corporate governance terhadap kinerja perusahaan. Hasil menunjukkan bahwa variabel komisaris independen tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan

  Widyawati (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh dewan direksi, komisaris independen, komite audit, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional terhadap kinerja keuangan. Hasil menunjukkan bahwa variabel komisaris independen dan kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. akan tetapi, dewan direksi, komite audit, dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Ananta (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh good corporate

  governance terhadap kinerja perusahaan dengan ukuran perusahaan sebagai

  variabel kontrol. Hasil menunjukkan bahwa ukuran dewan direksi ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Variabel komite audit berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja perusahaan. Variabel kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Serta ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

  Rahadian dan Hadiprajitno (2014) melakukan penelitian mengenai pengaruh good corporate governance terhadap struktur modal perusahaan (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012). Hasil menunjukkan bahwa variabel ukuran dewan komisaris dan komisaris independen berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal. Varibel konsentrasi kepemilikan dan kepemilikan manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.

  Jaradat (2015) melakukan penelitian mengenai corporate governance

  

practices and capital structure: a study with special reference to board size,

board gender, outside director and CEO duality. Hasil menunjukkan bahwa

  hubungan antara komisaris independen memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal dengan hasil t hitung sebesar 0.065 dan nilai signifikan 0.07 pada tingkat signifikansi 10%.

  Budiman dan Helena (2017) melakukan penelitian tentang analisis pengaruh tata kelola perusahaan terhadap struktur modal dengan kualitas laporan keuangan sebagai mediator pada perusahaan yang terdapat di BEI. Hasil menunjukkan bahwa ukuran dewan memiliki arah hubungan negatif komisaris independen memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap struktur modal. Hasil menunjukkan uji t pada komposisi komisaris independen 0.208 dan signifikansinya 0.000.

  Fachrudin (2011) melakukan penelitian tentang analisis pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan, dan agency cost terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa struktur modal, ukuran perusahaan, dan agency cost tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

  Suandini dan Suzan (2015) melakukan penelitian tentang pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal yang diukur dengan DAR tidak berpengaruh dengan arah negatif terhadap kinerja keuangan. Proksi berikutnya adalah DER, dimana DER tidak berpengaruh dengan arah positif terhadap kinerja perusahaan. kemudian LDER berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan dan TIER berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

  Hafsah dan Sari (2015) melakukan penelitian mengenai analisis struktur modal terhadap kinerja keuangan pada perusahaan properti dan real estate pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal dengan proksi DAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan yang dukur dengan EVA, dengan t hitung sebesar 2.118 dan tingkat signifikansinya 0.041.

  Kautsar dan Kusumaningrum (2015) melakukan penelitian mengenai pengaruh good corporate governance terhadap kinerja perusahaan pertambangan yang dimediasi oleh struktur modal. Hasil penelitian menunjukkan variabel ukuran DTA tidak mampu memediasi hubungan antara kepemilikan manajerial dengan ROA. hubungan kepemilikan manajerial dengan ROA berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Antara kepemilikan manajerial dengan DTA memiliki pengaruh negatif dan signifikan. DTA dengan ROA juga memiliki hubungan yang negatif dan signifikan.

  Berdasarkan penelitian terdahulu, perbedaan dalam penelitian ini adalah penggunaan pengukuran corporate governance menggunakan proporsi dewan komisaris independen. Seperti di dalam penelitian Kautsar dan Kusumaningrum (2015), dalam penelitiannya menggunakan variabel

  corporate governance dengan ukuran kepemilikan manajerial. Perbedaan

  lainnya adalah objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank umum syariah.

B. Kerangka Teori 1. Good Corporate Governance (GCG)

a. Pengertian Good Corporate Governance

  Tata kelola perusahaan menurut Haris (2005:75) adalah sistem, proses, dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder). Tata kelola perusahaan dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kesalahan- memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera.

  Corporate governance menurut Sutedi (2011:1) adalah suatu

  proses dan struktur yang digunakan oleh organ perusahaan (pemegang saham/pemilik modal, komisaris, dewan pengawas dan direksi) untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika.

  Menurut Effendi (2009:2) GCG dapat dapat diartikan sebagai seperangkat sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) bagi para pemangku kepentingan. Hal ini disebabkan karena GCG dapat mendorong terbentuknya pola kerja manajemen yang bersih, transparan, dan profesional.

  Ikatan Bankir Indonesia (2016:104) menyatakan pengertian dari GCG, yaitu pedoman mengenai kesepakatan antar-stakeholder dalam mengidentifikasi dan merumuskan keputusan-keputusan strategic secara efektif dan terkoordinasi.

b. Prinsip Dasar Good Corporate Governance

   Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2016:104) sejak

  diperkenalkan oleh The Organisation for Economic Co-Operation and telah dijadikan acuan oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Prinsip-prinsip tersebut disusun secara universal sehingga dapat berlaku bagi semua negara atau perusahaan, dan diselaraskan dengan sistem hukum, aturan, atau tata nilai yang berlaku di negara masing- masing. Prinsip tata kelola perusahaan yang baik ini antara lain: 1) Accountability (Akuntabilitas)

  Akuntabilitas yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggung jawaban organ bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. Manajemen bank harus memiliki kewenangan-kewenangan beserta kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi kepada pemegang saham dan stakeholder lainnya. Dewan direksi bertanggung jawab atas keberhasilan bank dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pemegang saham. Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan dan wajib memberikan nasihat kepada Direksi atas pengelolaan bank sehingga tujuan bank dapat tercapai. Pemegang saham yang bertanggung jawab atas keberhasilan pembinaan dalam rangka pengelolaan bank. 2) Responsibility (Pertanggungjawaban)

  Pertanggungjawaban yaitu kesesuaian pengelolaan bank dengan ketentuan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan bank sehat. Prinsip ini menuntut manajemen bank dan manajemen senior melakukan kegiatan secara bertanggung jawab. Manajemen merugikan pihak ketiga maupun pihak lain di luar ketentuan yang telah disepakati, seperti tersirat dalam undang-undang, regulasi, kontrak, maupun pedoman operasional bank. 3) Transparancy (Keterbukaan Informasi)

  Prinsip ini mengacu pada keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. Informasi harus diungkapkan secara tepat waktu dan akurat. Informasi yang diungkapkan antara lain adalah keadaan keuangan, kinerja keuangan, kepemilikan, dan pengelolaan bank. Audit yang dilakukan atas informasi harus dilakukan secara independen. Keterbukaan dilakukan agar pemegang saham dan orang lain mengetahui keadaan bank sehingga nilai pemegang saham dapat ditingkatkan. 4) Fairness (Kewajaran)

  Kewajaran yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Seluruh stakeholder harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan perlakuan yang adil. Bank dilarang melakukan praktik-praktik tercela yang dilakukan oleh orang dalam yang merugikan pihak lain. Setiap anggota Direksi harus melakukan keterbukaan jika menemukan

  5) Independency (Kemandirian) Prinsip ini mengacu pada pengelolaan bank secara professional tanpa pengaruh/ tekanan dari pihak mana pun. Prinsip ini menuntut para pengelola bank agar dapat berindak secara mandiri sesuai peran dan fungsi yang dimiliki, tanpa ada tekanan- tekanan dari pihak mana pun yang tidak sesuai dengan system operasional bank yang berlaku. Dalam prinsip ini tersirat bahwa pengelolaan bank harus tetap memberikan pengakuan terhadap hak-hak stakeholder yang ditentukan dalam undang-undang maupun peraturan bank.

c. Unsur-unsur Good Corporate Governance

  Menurut Sutedi (2011:5) unsur-unsur dalam good corporate

  governance adalah:

  1) Internal Perusahaan Unsur-unsur yang berasal dari dalam perusahaan diantarnya adalah: a) Pemegang saham

  b) Direksi

  c) Dewan komisaris

  d) Manajer

  e) Karyawan

  f) Sistem remunerasi berdasarkan kinerja

  Unsur-unsur yang selalu diperlukan di dalam perusahaan antara lain meliputi: a) Keterbuakaan dan kerahasiaan

  b) Transparansi

  c) Akuntabilitas

  d) Kesetaraan

  e) Aturan dari code of conduct 2) Eksternal Perusahaan

   Unsur-unsur yang berasal dari luar perusahaan diantaranya

  adalah:

  a) Kecukupan undang-undang dari luar perusahaan

  b) Investor

  c) Institusi penyedia informasi

  d) Akuntan publik

  e) Institusi yang memihak kepentingan publik bukan golongan

  f) Pemberi pinjaman

  g) Lembaga yang mengesahkan legalitas Unsur-unsur yang selalu diperlukan di luar perusahaan antara lain: a) Aturan dari code of conduct

  b) Kesetaraan

  c) Akuntabilitas