PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MTS NU SALATIGA TAHUN AJRAN 2008/2009 - Test Repository

  

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG

KOMPETENSI GURU SEJARAH KEBUDAYAAN

  

ISLAM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

SISWA MTs NU SALATIGA

TAHUN AJARAN 2008 / 2009

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.l)

  Dalam Ilmu Tarbiyah Disusun Oleh :

  

AINUN JARIYAH

NIM : 111 05 005

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

2009

  DEPARTEM EN A G A M A RI SEK O LAH T IN G G I A G A M A IS L A M N .-3 E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :

  Drs. Dioko Sutopo DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEM BIM BING

  Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Saudari Al NUN JARIYAII Kepada Y'h. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

  A ssa la m u ’alaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari: Nama : AINUN JARIYAH NIM : 111 05 005

  Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam Judul : PENGARUH----- PERSEPSI SISWA TENTANG

  KOMPETENSI GURU SEJARAH KEBUDAYAAN

  ISLAM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MTs. NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2008 / 2009.

  Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  W assalamu'alaikum, Wr, Wb

  Sa'atiga, 4 Agustus 2009 Drs. Dioko Sutopo

  NIP. 19560603198703 1 002

  

u

  DEPARTEM EN A G A M A RI SEK O LA H T IN G G I A G A M A IS L A M NE G ER I (S T A IN ) S A L A T IG A Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  Website :

PENGESAHAN KELULUSAN

  Skripsi Saudari : AINUN JARIYAH dengan Nomor Induk Mahasiswa :

  

111 05 005 yang berjudul : “PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG

KOMPETENSI GURU SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA MTS NU SALATIGA TAHUN AJARAN

2008 / 2009”. Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan

  Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada h a ri: Kamis tanggal 20 Agustus 2009 yang bertepatan dengan tanggal 29 Sya’ban 1430 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  20 Agustus 2009 M S a la tig a ,----------------------------------

  29 Sya’ban 1430 H Panitia Ujian

  NIP. 19560603 198703 1 002 m

  DEPARTEMEN A G A M A RI SEKOLAH T IN G G I A G A M A ISLAM NEGERI (S TA IN ) SALATiGA JL Sta d im 03 Teip. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  Website :

DEKLARASI

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidsk berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat .oleh penults untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 2 April 2009 Peneliti,

AINUW JARIYAH

  NIM: 111 05 005

  IV

  

MOTTO

t j

i S ]

  

(JjJ) ob CSj </■ ** ^ C r 'i

  >i’ s } |

  ^ '/r.JLit

  (G O

  

^ a /y u i^ ji^ P

  Dow bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa

  

yang Telah diusahakannya. Dan bahwasanya usaha itu kelak akan

diperlihat (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan

kepadanya dengan balasan

yang paling sempurna.

  Bersabarlah.... Kamu pasti bisa !!!

  v

  PERSEMBAHAN

  Skr ipsi ini penulis persembahkan kepada :

  1. Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa sabar dan iklas dalam membimbing hidupku ke jalan yang benar.

  2. Kakak-kakakku dan adik-adikku..... I miss U all....

  3. Someone special “FUH” yang telah sabar menemani perjuanganku untuk menuntut ilmu.

  4. Anak-anak kos “Yashinta” yang selalu menghiasi hariku dengan canda-canda mereka.

  5. M ba’ku yang termanis ‘M ba’ B en i....’ U are the best !

  6. Teman-temanku seperjuangan, khususnya mahasiswa PAI-A angkatan tahun 2005. i vt

KATA PENGANTAR

  Puj i syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb yang Maha Rahman dan Rahim yang telah mengangkat manusia dengan berbagai keistimewaan dan dengan hanya petunjuk serta tuntunan-Nya. Penulis mempunyai kemampuan dan kemauan sehingga penulisan skripsi ini bisa terealisasikan.

  Shalawut dan salam penulis haturkan kepada llsuatim Khasanah Nabi Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT. Amin.

  Sebagai insan yang lemah, penulis menyadari bahwa tugas penulisan ini bukanlah merupakan tugas yang ringan, tetapi merupakan tugas yang berat. Dan akhirnya dengan berbekal kekuatan serta kemauan dan bantuan dari berbagai pihak, maka terselesaikanlah s,kripsi yang sederhana ini dengan judul :

  PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA- MTS NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2008 / 2009.

  Oleh karena itu dengan kerendahan hati dan tulus, penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Fatchurrahman, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Tarbiyah PAI STAIN Salatiga.

  I

  3. Bapak Drs. Djoko Sutopo selaku pembimbing yang senantiasa ikhlas dan sabar dalam membimbing penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

  vi i

  4. Bapak dan Ibu dosen yang banyak memmber ikan jasanya, mendidik penulis

  

  ’ ' dalam menuntut ilmu di STAIN Salatiga.

  5. Team Perpustakaan STAIN Salatiga, terima kasih atas bantuan penyediaan buku-buku kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

  6. Bapak Drs. Muh. Syamsul sejaku Kepala MTs. NU Salatiga yang berkenan memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

  7. Bapak Ali Munabah. S.Pd.I., selaku guru SKI .MTs. NU Salatiga yang telah banyak membantu dalam prosesi penelitian.

  8. Keluargaku tercinta (Bapak, Ibu, Kakak-kakakku beserta suami dan adik- adikku serta keponakan-keponakanku).

  9. Rekan-rekanku mahasiswa STAIN Salatiga Jurusan PAI, TBI, PBA, dan AH khususnya PAI angkatan 2005 dan juga special to rekanku Fajar U.H. Terima kasih atas segala motivasinya.

  10. Thanks to Dot. Comp dan semua pihak yang membantu dalam penulisan skripsi ini.

  Dengan sedikitnya kemampuan yang ada, penulis telah berusaha menyusun skripsi dengan sebaik-baiknya. Namun dengan demikian, skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang budiman demi kesempurnaan skripsi ini.

  Semoga bermanfaat untuk semua.

  »•

  Salatiga, 3 Agustus 2009 Penulis, vui

  DAFTAR ISI

  T HALAM AN JU D U L ............................................................... ii NOTA PEMBIMBING ........................................................... iii PEN G E SA H A N ......................................................... ............. iv D EK L A R A SI............................................................................ v M OTTO...................................................................................... vi PER SEM B A H A N .................................................................... KATA PENGANTAR ............................................................ vii ix DAFTAR ISI ....................................... :...................................

  :di DAFTAR T A B E L .....................................................................

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................

  1 B. Definisi O perasional.........................................

  5

  10 C. Rumusan Masalah .............................................

  D. Tujuan Penelitian ..............................................

  11 E. Manfaat Hasil Penelitian .................................

  11 F. Hipotesis P en elitian ...........................................

  12 G. Metode Penelitian...............................................

  12 H. Sistematika P en u lisan ........................................

  16 i B A B U LAND ASAN TEORI

  A. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru SKI

  18 1. Pengertian P ersep si......'................................

  18

i\

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  x

  

  

  • BAB IV ANALISIS DATA

  

  

  BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP ' AMPIRAN

  i

  

XI

  DAFTAR TABEL

  

  

   i

  

  

  

  

   Tabel VIII

  INTERVAL PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI

  

  

  

  

  

  %

  

   xu

  I Tabel XV TABEL PERSIAPAN PERSEPSI SISWA TENTANG

  KOMPETENSI GURU SKI DAN MOTIVASI BELAJAR

  

  xiii

  

B A B I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Masyarakat Indones ia merupakan masyarakat majemuk yang hidup berdampingan dalam rangka mencapai satu tujuan yaitu persatuan dan kesatuan. Adanya hal tersebut akan terbentuk apabila masyarakat tersebut mampu untuk melaksanakannya sebagai makhluk sosial di samping makhluk individu. Hal ini berarti bahwa selain beribadah kepada Allah SWT, manusia juga harus mau dan mampu menghormati sesamanya tanpa membedakan latar belakang agama, suku maupun budayanya.

  Bagi sebagian masyarakat, beribadah pada Tuhan merupakan satu- satunya hak dan kewajiban yang mengantarkan manusia pada surga. Padahal selain habiu min Aliah, agama kita juga mengenai adanya hablu min ai naas.Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam kehidupan di dunia ini membutuhkan keseimbangan. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Qashash: 77 Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

  (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang

  

1

  2 lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi ini. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.1

  Kewaj iban untuk berbuat seimbang tersebut menjadi sebuah renungan bagi kita semua. Sangat disayangkan sekali apabila manusia sampai lupa akan kewajibannya untuk berlaku seimbang, misalnya yaitu lupa atau enggan menularkan ilmu setelah menyantap ilmu untuk dirinya. Padahal, menularkan ilmu juga merupakan konsekwensi dari hablu min al naas, dimana Allah berfirman dalam surat Al Maidah: 2

  y > s

j l *111 \ J i \ j j l / j i l j | J ) l l j y j J l I j i j l i j .

jojiilll

  • * * } * ' }

  Artinya : ...Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan

  takM’a, dan janganlah kamu tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat sisksa-Nya.2

  Hery Noer dan Munzier menuangkan pemikiran yang sejalan dengan penulis dalam bukunya: Refleksi prinsip keseimbangan terhadap pendidikan melahirkan pandangan tentang pentingnya keseimbangan ilmu- ilmu yang dibutuhkan individu dan masyarakat, seperti ilmu- ilmu kemanusiaan, ilmu sosial, dan ilmu kealaman. Ilmu- ilmu yang berhubungan dengan alam, manusia, dan kehidupan tersebut dibutuhkan manusia untuk mencapai kehidupan di dunia dan akhirat. Demikian pula pandangan tentang keseimbangan antara teori dan aplikasi, serta antara perkataan dan perbuatan.3 *

  1 Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Toha Putra, Semarang, 1989, him. 623.

  2 Ibid., him. 157.

  3 Hery Noer dan Munzier, Watak Pendidikan Islam, Friska Agung Insani, Jakarta Utara, 2003, him. 11

  10

  2) Perseps i siswa tentang pengembangan profesi guru 3) Persepsi siswa tentang penguasaan akademik guru.

  2. Motivasi Belajar Motivasi adalah " keinginan untuk berbuat sesuatu." 14 Sedangkan menurut Slavin, motivasi adalah "proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus menerus." 15

  Belajar berarti " Suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya."16

  Belajar membutuhkan suatu usaha yang tidak hanya dilakukan sekali saja. Akan tetapi, dilakukan secara terus menerus agar perubahan yang terjadi pada individu tampak jelas, tentu saja melalui siklus panjang bersama ruang lingkupnya. Atau dapat Cronbach definisikan " learning is

  shown by a change in behavior as a result o f experience." 17

  Jadi, motivasi belajar adalah suatu dorongan baik dari dalam maupun dari luar individu untuk melakukan suatu usaha guna memperoleh suatu perubahan yang signifikan.

  Indikator- indikatornya yaitu: 1) Perhatian terhadap penjelasan guru

  14 Husaini Usman, Manajemen Teori, Praklik, dan Risel Pendidikan, Bumi Aksara, iakarta, 2006, him. 223

  15 Catharina Tri Anni, Psikologi Belajar, UPT MKK UNNES, Semarang, 2004, him. 111

  10 Slameto, Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta, 1988, h im .2

  17 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Edisi V, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007, h im .231

  2) Keakt ifan dalam mengikuti pelajaran 3) Keaktifan dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru 4) Intensitas belajar

  11 C. Rumusan Masalah

  Pokok permasalahan merupakan hal yang penting guna memberikan arah dalam mengadakan penelitian bagi penulisan skripsi ini. Untuk itu, kami merumuskan pokok permasalahan ke dalam tiga hal sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah persepsi siswa tentang kompetensi guru SKI MTs NU Salatiga?

  2. Bagaimanakah motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa MTs NU Salatiga?

  3. Adakah pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru SKI terhadap motivasi belajar siswa MTs NU Salatiga?

D. Tujuan Penelitian

  Setelah mengemukakan rumusan masalah, maka dapat diindikasikan bahwa tujuan penelitian kami adalah:

  1. Mengetahui persepsi siswa tentang kompetensi guru SKI.

  2. Mengetahui motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa MTs NU Salatiga.

  3. Mengetahui adanya pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru SKI terhadap motivasi belajar siswa MTs NU Salatiga.

  12 E. Manfaat Hasil Penelitian

  Penel itian ini bukan hanya sebagai informasi yang diberikan kepada para pembacanya, akan tetapi diharapkan agar dapat memberikan manfaat secara teoritik maupun praktek, yaitu:

  1. Secara teoritik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perbendaharaan ilmu pengetahuan yang terus mengalami kemajuan dan perubahan dari waktu ke waktu.

  2. Secara praktek Dari hasil penelitian akan terlihat jelas ada atau tidaknya pengaruh pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap motivasi belajar. Apabila ada pengaruhnya, maka informasi tersebut akan menjadi umpan balik bagi guru sebagai bahan introspeksi diri.

  Selain hal tersebut, juga dapat dijadikan acuan atau referensi bagi peneliti yang mengulas hal serupa.

F. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis adalah "jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Kata hipotesis berasal dari 2 penggalan kata yaitu 'hypo' yang artinya di bawah dan 'thesa' yang artinya kebenaran." 18

  Adapun hipotesis yang penulis ajukan pada penelitian ini sebagai berikut:

18 Suharsimi Anknnto,Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek,Edisi Revisi IV, Rineka Cipta, Jakarta,1998, him. 67-68

  13

  "Adanya pengaruh pos itif dari persepsi siswa tentang kompetensi guru SKI terhadap motivasi belajar siswa MTs NU Salatiga", atau dapat kita katakan bahwa: "Semakin tinggi / baik persepsi siswa tentang kompetensi guru SKI, maka semakin tinggi / baik pula motivasi belajar siswa MTs NU Salatiga"

  G. M etode Penelitian

  1. Populasi dan Sampel Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa" populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi."19

  Komaruddin memberikan definisi yang bermakna sama bahwa " populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel."20Dalam hal ini, populasi yang kami ambil adalah seluruh siswa kelas VIII di MTs NU Salatiga.

  Sedangkan sampel adalah "sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti."21 Sampel yang akan kami ambil yaitu keseluruhan siswa kelas

  VIII yang berjumlah 101 siswa.

  2. Variabel Penelitian Ada 2 variabel dalam penelitian ini, yaitu:

  a. Variabel bebasnya berupa persepsi siswa tentang kompetensi guru SKI

  b. Variabel terikatnya berupa motivasi belajar

  '9 Ibid„ him. 115

  20 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Bumi Aksara, Jakarta, 2004, him. 53.

  21 Suharsimi Arikunto, op.cit., him. 117

  14

  3. Pengumpulan Data Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah:

  a. Metode angket Angket adalah " daftar pertanyaan yang dikirimkan oleh seseorang peneliti kepada responden tentang data pribadi sendiri atau orang lain"22 Model angket yang penulis gunakan adalah angket tertutup, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.

  Metode ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi belajar siswa.

  b. Metode Dokumentasi Metode ini dipakai guna " mencari data mengenai hal- hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan sebagainya."23

  Metode ini kami gunakan untuk mencari informasi mengenai gambaran umum sekolah.

  c. Metode Interview Interview atau wawancara adalah " proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dan si penjawab dengan alat yang dinamakan Interview Guide."24

  22 Sutrisno Hadi, M etodologhy Research, Jilid II, Fakultas psikology UGM, Yogyakarta, 1981, him. 158

  23 Suharsimi Arikunto, op.cit., him. 236

  

24 Moh Nadzir, M etodologi Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983, him. 182

  15 Metode ini akan kami gunakan untuk mencari kelengkapan

  data yang tidak kami temukan dengan angket ataupun dokumentasi.

  4. Teknik Analisis Data Teknik analisa data ini bersifat kualitatif, dalam arti" data kualitatif terlebih dahulu dikuantitatifkan atau diangkakan sekedar untuk mempermudah penggabungan dua variable atau indikator kemudian sesudah terdapat data akhir dikualitatifkan kembali."25

  Adapun langkah analisis data adalah sebagai berikut:

  a. Pengecekan kelengkapan data

  b. Tabulasi data ke dalam tabel

  c. Mencari prosentase dari distribusi angka di setiap sel- sel tabel dengan rumus:

  P =— x

  100%

  N

  Keterangan: P= Persentase F= Frekuensi

  N= Jumlah total sampel

  d. Dalam rangka pengujian hipotesa, atau untuk mencari hubungan antar variable,digunakan rumus koefisien kontingensi. Dalam konteks pengujian hipotesa, hubungan antar variable dengan rumus koefisien kontingensi, yaitu:

25 Suharsimi Arikunto, op.cit., him. 246

  16 X 2 K K = X 2 + N

  Keterangan: KK = Koef isien Kontingensi X2 = Chi Kuadrat

  N = Jumlah Sampel.26

H. Sistematika Penulisan

  Guna sebagai landasan bagi pengembangan teori yang akan berguna dalam penulisan skripsi ini, maka dibentuklah suatu kerangka pikir sebagai berikut:

  BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, metode penelitian, serta sistimatika penulisan.

  BAB II : KAJIAN PUSTAKA Memaparkan serangkaian teori mengenai persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar dan pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa.

  BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN

26 Ibid., him. 281

  17 Bab

  ini akan menyajikan data yang penulis dapatkan dari hasil penelitian yang terdiri dari gambaran umum sekolah dan persiapan penelitian atau persiapan sebelum menganalisis data.

  BAB IV : ANALISIS DATA Bab ini berisi tentang analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut. BAB V : PENUTUP Bab ini akan memberikan kesimpulan atas hasil penelitian dan saran- saran yang dapat dijadikan rekomendasi berdasarkan atas hasil penelitian yang dilakukan penulis.

BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru SKI

  1. Penger tian Persepsi Menurut Moskowitz dan Orgel, persepsi adalah “proses yang

  integrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya”.1 Proses yang integrated

  tersebut meliputi proses pengorganisasian dan penginterpretasian, sebagaimana pernyataan Davidoff yang diambil oleh Bimo Walgito “Stimulus yang mengenai individu itu kemudian diorganisasikan, diinterpretasikan, sehingga individu menyadari tentang apa yang diinderanya itu. Proses inilah yang dimaksud dengan persepsi”.2

  Berbeda dengan pernyataan yang diberikan oleh Moskowitz, Orgel dan Davidoff; Elizabeth Simpson berusaha menyoroti persepsi dalam tinjauan fungsinya terhadap kegiatan motorik sebagai berikut:

  Persepsi berkaitan dengan penggunaan organ penginderaan untuk memperoleh petunjuk yang memandu kegiatan motorik. Kategori perilaku ini berentangan dari rangsangan penginderaan (kesadaran akan adanya stimulus), melalui memberi petunjuk pemilihan (memilih petunjuk yang relevan dengan tugas), sampai penerjemahan

  (menghubungkan persepsi pada petunjuk dengan tindakan di dalam suatu perbuatan tertentu).3

  1 Bimo Walgito, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, Andi, Yogyakarta, 1.1., him. 53

  2 Ibid., him. 5

  

3 Catharina Tri Anni, Psikologi Belajar, UPT MKK UNNES, Semarang, 2004, him. 9

  

18

  19 Dari ketiga pendapat yang dikemukakan oleh ketiga ilmuwan tersebut,

  dapat kita simpulkan bahwa persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang integrated, yang melibatkan organ penginderaan sehingga mampu memunculkan kegiatan tertentu.

  Sedangkan siswa oleh Syaiful Bahri disebut dengan anak didik adalah “setiap orang yang menerima pengaruh dari seorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan.”4 Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa siswa merupakan orang yang sifatnya dapat dididik karena mau menerima pengaruh dari orang lain yang terlibat dalam kegiatan pendidikan baik secara langsung ataupun tidak. Hal tersebut dikarenakan mereka memiliki bakat dan disposisi-disposisi yang memungkinkan untuk diberi pendidikan seperti yang dikemukakan oleh Wiji Suwamo, diantaranya yaitu : a. Tubuh anak sebagai peserta didik selalu berkembang sehingga semakin lama semakin dapat menjadi alat untuk menyatakan kepribadiannya.

  b. Anak dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya. Keadaan ini menyebabkan dia terikat kepada pertolongan orang dewasa yang bertanggung jawab.

4 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Rineka Cipta, Jakarta, 2000, him. 51

  20

  c. Anak membutuhkan pertolongan dan perl indungan serta membutuhkan pendidikan.

  d. Anak mempunyai daya eksplorasi. Anak mempunyai kekuatan untuk menemukan hal- hal baru di dalam lingkungannya dan menuntut kepada pendidik untuk diberi kesempatan.5

  Untuk itulah, dalam mengembangkan bakat dasar yang dimiliki oleh siswa, seorang pendidik harus mampu memunculkan karakter diri yang positif agar siswa juga mampu menumbuhkan persepsi yang positif sehingga dapat memotivasinya agar lebih giat dalam belajar. Hal ini sejalan dengan fungsi guru sebagai pembimbing dalam hal kebajikan, seperti yang tercantum dalam Q. S. Al Ashr 103: 1-3 :

  \ y

  j Artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam

  kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran

  6

5 Wiji Suwamo, Dasar- dasar ilmu Pendidikan, Ar- Ruzz, Jogjakarta, 2006, him. 36 dan 37 6 Depag, Al-Qur'an dan Terjemahan, CV. Toha Karya, Semarang, him. 1099.

  21 Ayat tersebut meng indikasikan bahwa manusia yang diciptakan dalam

  keadaan terbaik dan termulia dibandingkan dengan makhluk lainnya, tetapi sekaligus memiliki hawa nafsu dapat memperoleh keuntungan apabila mau beriman, mengeijakan amal saleh dan saling menasehati dalam hal kebaikan. Hal tersebut dapat kita analogkan dengan fungsi guru sebagai pembimbing yang mengajak dan mencontohkan murid dalam hal kebaikan.

  Seorang guru layak disebut guru apabila mampu memberikan ataupun melakukan sesuatu yang baik untuk muridnya. Kehidupan manusia (guru) diibaratkan sebagai sebuah bangunan. Dia dapat berdiri kokoh apabila dibangun dengan pondasi yang kuat, akan tetapi dia tidak dapat disebut dengan bangunan manakala dia tidak memiliki tiang. Sedangkan bangunan tersebut akan dapat berfungsi dengan sempurna jika memiliki atap. Pondasi yang kuat tersebut kita sebut dengan iman dan tiang tersebut adalah amal. Sedangkan atap kita sebut dengan ilmu. Iman dan amal saleh tanpa ilmu belum cukup. Murtadha Muthahhary memberikan gambaran yang indah dan tepat mengenai keterikatan iman dan ilmu. Antara lain dia berkata:

  Ilmu memberikan kekuatan yang menerangi jalan kita dan iman menumbuhkan harapan dan dorongan bagi jiw a kita. Ilmu menciptakan alat-alat produksi dan akselerasi, sedangkan iman menetapkan haluan yang dituju serta memelihara kehendak yang suci. Ilmu adalah revolusi eksternal, sedangkan iman adalah revolusi internal.7

7 Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al Quran Al Karim, Pustaka Hidayah, Bandung, him. 487 dan 488

  22

  2. Pengert ian Kompetensi Guru Sebagai interaksi edukatif, pembelajaran seharusnya tidak hanya menekankan pada hasil saja, tetapi juga menekankan pada proses. Seorang murid dinyatakan berhasil manakala ia lulus dengan baik dalam proses maupun hasilnya. Proses tersebut membutuhkan waktu yang relatif panjang dalam rangka membentuk karakteristik siswa. Sedangkan hasil akan tampak pada penilaian yang diberikan guru melalui rapor yang diterima siswa.

  Sebuah proses pembelajaran akan mengolah input berupa siswa menjadi sebuah output yaitu siswa yang telah teruji dan terisi. Seperti peribahasa “buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya”, begitu pula dengan seorang murid tidak akan jauh berbeda dengan gurunya. Untuk itulah, dalam rangka menumbuhkan kompetensi dalam diri anak didik, seorang pendidikpun harus memiliki kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan. Sebelum membahasnya lebih lanjut, kami akan mengemukakan definisi kompetensi guru. Kompetensi menurut Mc. Asnan :

  ...is a knowledge, skills and abilities or capabilities that a person achieves, which become part o f his or her being to the exent he or she can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and psychomotor behaviors.

  Sedangkan menurut Sulchan, “kompetensi adalah kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan sesuatu hal”.8

  9

  8 Muhammad Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya,

   Pustaka Belajar, Yogyakarta, 2007, him. 97 dan 98

  

9 Sulchan Yasyin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Adis, Surabaya, 2002, him. 159

  23 Dari kedua pengertian di atas, penulis lebih condong pada definisi

  yang dikemukakan oleh Mc. Ashan. Dari pendapatnya, kita dapat menyimpulkan bahwa seorang guru harus memiliki sejumlah kemampuan tertentu, sehingga akan dapat memunculkan perilaku kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

  Sedangkan menurut N. A. Ametembun, “guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid baik secara individual ataupun klasikal, baik di sekolah ataupun di luar sekolah”.10

  Selain itu, kita dapat juga mengartikan pendidik atau guru baik secara umum maupun khusus sebagaimana yang dituturkan oleh Samsul Nizar: Secara umum, pendidik adalah orang yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik. Sementara secara khusus, pendidik dalam perspektif islam adalah orang- orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik potensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik sesuai dengan ajaran nilai-nilai Islam.11 Dari kedua definisi, kita dapat menyimpulkan bahwa guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan siswa dengan melakukan berbagai usaha yang sejalan dengan ajaran nilai-nilai Islam.

  10 Syaiful Bahri Djamarah, Op. Cit., him. 32

  11 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis; Ciputat Pers, Jakarta, 2002, him. 41

  24

  3. Macam-macam Kompetens i Guru Sebagai seorang pengajar, guru tidak hanya dituntut untuk mahir dalam bidang akademisnya saja, akan tetapi dia harus memiliki keahlian dalam mengelola pembelajaran dan mengembangkan profesinya.

  Beberapa macam kompetensi yang harus dimiliki oleh guru untuk menunjang pembelajaran diantaranya yaitu: a. Penyusunan rencana pembelajaran

  Dalam mengelola rencana pembelajaran, guru harus mampu untuk mengorganisasi materi, menentukan metode ataupun strategi pembelajaran, menentukan media pembelajaran serta mengalokasikan waktunya secara baik. Hal tersebut dikarenakan perencanaan pengajaran, sebagaimana yang dikatakan oleh Kaufman, “perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai”. Sehingga, dibutuhkan guru yang professional dengan ciri “selalu membuat perencanaan konkret dan detail yang siap untuk dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran”.1

  2

  13

  b. Pelaksanaan interaksi belajar mengajar Sebagaimana diketahui bersama bahwa seorang anak didik memiliki bakat ataupun disposisi yang berbeda satu dengan yang lainnya, maka seorang guru harus pandai dalam berinteraksi dengan siswa saat

  12 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 1997, him. 2

  13 Sutrisno, Revolusi Pendidikan di Indonesia, Ar-Ruzz, Jogjakarta, 2005, him. 75

  25

  proses pembelajaran berlangsung. Kompetens i yang harus dimiliki guru dalam hal ini d i antaran ya yaitu mampu membuka pelajaran, mampu menyajikan materi, mampu menggunakan metode yang sesuai, mampu menggunakan media yang tepat dan efisien; dimana menurut Oemar media tersebut memiliki fungsi antara lain yaitu “media pendidikan membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Melalui alat atau media para siswa akan memperoleh pengalaman yang lebih luas dan lebih kaya”.14 Selain itu, guru juga harus mampu menggunakan bahasa yang komunikatif, mampu memotivasi siswa serta mampu dalam menggunakan waktunya secara cermat, c. Penilaian prestasi belajar peserta didik

  Seorang guru hendaknya dapat bersikap obyektif dalam memberikan penilaian terhadap peserta didik. Tetapi itu saja tidak cukup.

  Guru harus mampu memilih soal berdasar tingkat kesukaran sesuai dengan karakteristik siswa, harus mampu memeriksa jawaban secara teliti dan mampu untuk mengolah dan menganalisis hasil penilaian terhadap anak didik.

  Sebagaimana dikatakan oleh Siti Farikhah bahwa: Sebuah tes hasil belajar bisa dikatakan berkualitas sebagai alat pengukur, selain harus dilihat dari segi kesukaran soal, validita dan'

14 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1989, him. 18

  26

  rel iabilitanya, juga perlu memiliki persyaratan tes yang baik, yaitu memiliki obyektivitas, praktikabilitas dan ekonomis.1

  d. Pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik Setelah hasil penilaian dianalisis, maka muncul suatu kategori- kategori tertentu. Dari kategori tersebut, guru diharapkan mampu untuk melaksanakan tindak lanjut terhadapnya. Tindak lanjut tersebut dapat berupa sebuah program perbaikan dan pengayaan untuk mencapai ketuntasan belajar.

  Melalui syarat ketuntasan belajar yang ditargetkan oleh pemerintah. Maka, bentuk pelaksanaan perbaikan dapat dilakukan dengan: 1) Penjelasan kembali materi yang sedang dipelajari. 2) Pemberian tugas tambahan kepada perorangan siswa dengan mengeijakan kembali soal atau tugas, berdiskusi dengan temannya atau membaca kemabali suatu uraian. Sedangkan bentuk pelaksanaan pengajaran pengayaan dapat berupa : membaca atau mempelajarai bahan pelajaran baru atau penyelesaian tugas pekeijaan rumah (PR).1

  5 Program perbaikan dan program pengayaan ini merupakan tindak lanjut dari evaluasi yang dilaksanakan oleh sekolah dalam kurun waktu

  16

15 Siti Farikhah, Evaluasi Pengajaran untuk Mahasiswa Program D2, PGA, PGK SD atau

  Ml; STAIN Salatiga, Salatiga, 2006, him. 60-62 16 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, him. 56.

  27

  tertentu yang d isebabkan oleh adanya individual differences dalam kecepatan belajarnya.

  e. Pengembangan diri Seorang guru yang mengembangkan diri sesuai dengan profesinya harus mampu mengikuti informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dapat menulis beberapa buku ataupun modul serta mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.

  Dalam rangka pembinaan peningkatan akademiknya, hal yang dapat dilakukan guru misalnya :

  1. Mengikuti penataran

  2. Sekolah lebih lanjut

  3. Kursus-kursus bidang tertentu

  4. Diskusi rutin guru bidang studi sejenis

  5. Seminar, lokakarya, dan

  6. Otodidak1'

  f. Penguasaan bahan kajian akademik Seorang guru akan dihormati siswanya manakala dia mampu menunjukkan kewibawaan di hadapan muridnya. Sajah saftmya yaitu saat menyampaikan bahan kajiap akademik. Untuk itulah, sftprang guru harus menguasai struktur pengetahtyflp dan substansi materi ypng akan diajarkan. 1

  7 17 Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikullurn, JJIPfka Cipta, Jakarta, 2004, him.

  120.

  28 Sebaga

  imana dikatakan oleh M. Coopered yang menyebutkan 4 macam kompetensi guru dalam interaksi belajar mengajar, antara lain: 1) Mempunyai pengalaman tentang belajar dan tingkah laku manusia dan mampu menterjemahkan teori-teori itu ke dalam situasi yang riil dalam belajar mengajar. 2) Mempunyai sikap yang tepat terhadap diri sendiri, siswa, teman sejawat, sekolah dan bidang studi yang dibina.

  3) Menguasai bidang studi yang diajarkan.

  • 18 4) Mempunyai keterampilan teknis dalam mengajar.

  4. Sejarah Kebudayaan Islam Sejarah kebudayaan Islam merupakan salah satu mata pelajaran

  Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah yang mendampingi mata pelajaran Al-Qur’an, Hadits, Akidah, Akhlak, dan Fiqih. Sejarah kebudayaan Islam merupakan :

  Perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam usaha bersyariah (beribadah dan bermuamaiah) dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupannya yang dilandasi oleh akidah.1

  8 Sebuah proyek pengembangan prasarana dan perguruan tinggi agama memberikan definisi sejarah sebagai berikut:

  19

  18 Soetomo, Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar, Usaha Nasional, Surabaya, 1993, him.

  12

  19 Peraturan Menteri Agama RI No. 2 Th. 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi PAI dan Bahasa Arab di Madrasah,

him. 48

  29 Sejarah ialah studi tentang riwayat hidup Rasulullah SAW. sahabat-

  sahabat dan imam-imam pemberi petunjuk yang diceritakan kepada murid-murid sebagai contoh teladan yang utama dari tingkah laku manusia yang ideal, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial.20 2

  1 Sedangkan kebudayaan Islam adalah hasul fikir dan karya manusia

  21 yang didasarkan kepada pemahaman Islam yang beragam.

  Jadi, SKI adalah perkembangan peristiwa dan segenap hasil fikir dalam kehidupan tokoh-tokoh dan umat Islam pada masanya.

  5. Tujuan SKI Mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai b erikut: a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

  b. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini dan masa depan.

  c. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

  20 Proyek Pembinaan Prasarana dan Perguruan Tinggi Agama atau IAIN Jakarta, Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam,

   DirJen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Jakarta, 1985, him. 158 21 Ibid ., him. 204.

  30

  d. Menumbuhkan apres iasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.

  e. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah ( Islam ), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena social, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan

  22 dan peradaban Islam.

  6. Ruang Lingkup SKI Ruang lingkup Sejarah Kebudayaan Islam di MTs meliputi :

  a. Pengertian dan tujuan mempelajari SKI

  b. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Mekah

  c. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah

  d. Memahami peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin

  e. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Umayyah

  f. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Abbasiyah

  g. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah

  h. Memahami perkembangan Islam di Indonesia.2

  2

  23

  22 Ibid., him. 51 dan 52

  23 Ibid, him. 54

  32

  dalam diri kita, yang mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas”.25 Selanjutnya beliau menambahkan:

  Keliru apabila motivasi dianggap sebagai prasyarat mutlak untuk kegiatan belajar. Lebih baik motivasi itu dianggap sebagai kemauan biasa untuk memasuki situasi belajar. Tidak perlu kita menunda suatu kegiatan belajar sampai ada motivasi yang tepat untuk belajar. 6 2

  7 Menanggapi kedua pendapat di atas, penulis berusaha menyimpulkan bahwa pada hakikatnya motivasi merupakan suatu keinginan atau dorongan individu untuk bertindak dan bukan merupakan prasyarat mutlak karena ada faktor lain yang berjalan bersampingan dan mempengaruhi tercapainya tujuan dalam kegiatan belajar.

  Untuk memperoleh gambaran mengenai belajar, ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Belajar menurut Cronbach adalah “learning

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR EKONOMI TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2008/2009

0 21 12

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN KOMPETENSI PADAGOGIK GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 9 110

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN KOMPETENSI PADAGOGIK GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 8 78

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR EKONOMI TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2008/2009

0 5 12

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 7 105

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI SMK PANCA BHAKTI

0 0 12

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK (STUDI KASUS DI MTS NURUL ISLAM RINGIN LARIK MUSUK BOYOLALI TAHUN 2006) - Test Repository

0 2 85

KORELASI PERSEPSI SISWA TENTANG KEWIBAWAAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI MENGIKUTI PELAJARAN PAI PADA SISWA KELAS XI 1)1 SMA 1NEGERI TUNTANG TAHUN AJARAN 2008/2009 - Test Repository

0 0 170

PERSEPSI SISWA TENTANG BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 06 KLEGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

0 0 84

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA (STUDI KASUS PADA SISWA SDN KAUMAN KIDUL KECAMATAN SIDOREJO SALATIGA TAHUN 2010 - Test Repository

1 2 51