PERSEPSI SISWA TENTANG BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 06 KLEGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

  Herpustakaan STAIN Salatiga nniiiiiiiiiiii

  06TD1009643.01

  PERSEPSI SISWA TENTANG BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 06 KLEGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2005/2006

  SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pdl) dalam Ilmu Tarbiyah NIM 111 01 007

JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA TAHUN 2006

  DEPARTEM EN AGAMA SEKOLAH TIN GG I AGAMA ISLAM (STAIN) SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 fax 323433 Salatiga 50721 Web Site: WWW. Slain Snlntign.ac.id K-mail: Administrasi (rr'Stain Salatiga.ac.id

  DEKLAMASI Bismillahirrahmanirahim

  Dengan penuh keju ur;in dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 22 Januari 2006

  / Drs. Djoko Sutopo Dosen STAIN Salatiga

  Jin. Tentara Pelajar No.02 Telp. 0298-323706 faks.323433 Salatiga 50721 NOTA PEMBIMBING Lampiran

  : 3 Eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Sdr. Yudhi Arief Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di tempat Assalamu’alaikum Wr.Wb.

  Setelah kami mengadakan pengarahan, bimbingan, dan perbaikan seperlunya, maka naskah skripsi saudara: Nama : Yudhi Arief NIM : 111 01 007 Judul :PERSEPSI SISWA TENTANG BANTUAN OPERASIONAL

  SEKOLAH PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 06 KLEGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2005/2006 Dengan ini kami mohon agar skripsi saudara tersebut bisa segera dimonaqosyahkan.

  Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

  Salatiga 19 Januari 2006 Pembimbing

  NIP. 150 231 366 D EPA R T E M E N A G A M A RI SE K O L A H T IN G G I A G A M A ISL A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

  JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :

  

P E N G E S A H A N

Skripsi S audara : YUDHI ARIEF dengan Nomor Induk

M ahasiswa : 111 01 0 0 7 yang berjudul : u PERSEPSI SISWA

  

TENTANG BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PENGARUHNYA

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA (Studi Kasus Di

SMP M uhammadiyah 0 6 Klego Boyolali 2 0 0 5 /2 0 0 6 )”. Telah

dim unaqasahkan dalam sidang panitia ujian J u ru s a n Tarbiyah

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pad a hari : Selasa, 28

Februari 2 0 0 6 M yang bertepatan dengan tanggal 29 Safar

1 4 2 7 H dan telah diterim a sebagai bagian dari syarat-syarat

u n tu k m em peroleh gelar S aijan a dalam Ilmu Tarbiyah.

  28 Februari 2006 M

  • Salatiga,

  29 Safar 1427 H

Pembimbing

  

MOTTO

“POLA PIKIR LOGIS DAN REALISTIS KUNCI DARI

KEBERHASILAN"

  

“Lebih baik jadi kepala Semut dari pada menjadi ekor kuda “

  PERSEMBAHAN

Teruntuk Bapak dan Ibu tercinta [Zainudin dan Suntari] atas

perjuangannya dengan cucuran keringat, banting tulang, kalimah

do'a dan kasih sayangnya.

Adik-adikku tersayang [Aziz, Nana, Ivan] yang telah memberikan

motivasi kepada penulis dalm menimba ilmu selama dalam

perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi ini. Civitas Akademik STAIN Salatiga. SMP Muhammadiyah 06 Klego Boyolali.

  

Untuk yang terkasih dan selalu setia dalam menemani dan memberi

motivasi kepada penulis dalam skripsi ini Adinda Dewi.

Buat teman-teman mengajar di SMP Muhammadiyah 06 Klego,

terlebih pada Ibu Lupi yang juga pernah membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Teman-teman mengajar di MI Islamiyah Karang Pakel Klego

Boyolali.

Sahabat-sahabat senasib seperjuangan, terlebih untuk sahabatku

Agus L, Kelik, Gopel, Pakde,Amin, Anis, Us,Mardiyah,Dai.

Sahabat-sahabat PAI Angkatan 2001 Kelas A, sebagai teman

berdialektika diperkuliahan dan teman canda tawa.

Teman-teman kost [Panjul, Bebeng, Agus, Hazami, Rosyid, Budi,

Junaidi], dan Bapak Ibu kost [Pak Indro dan Bu Sri] serta adik

Akbar, terima kasih atas persahabatannya.

Teman-teman KKN Gondang Sari [Sigit, Siti ndut, Yafir, Rono

Karno, Hindhun, Andi skuter, Kelik, Popi, Kino, Mbak Ida, Wigati,

Anik, Sinyo], serta Pak Bayan sekeluarga.

  

Buat onthelku AD 3297 I’M yang selalu setia mengantarku dalam

menyelesaikan kuliah dari awal hingga akhir.

Teman-teman nongkrong [Kethol, Luter, Gagap, Subhan, By Wel,

Remik, Mukidong, Randing, Mupet] terima kasih atas

kebersamaaannya.

  KATA PENGANTAR

  

Bismillah irroh manirrah im

  Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala petunjuk-Nya sehingga kita tetap berjalan dalam koridor nilai-nilai universal, rahmatan lil ‘alamin, yang mencerminkan identitas muslim sejati. Sholavvat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, yang telah mencerahkan kehidupan manusia dari kegelapan.

  Penyusunan skripsi yang berjudul PERSEPSI SISWA TENTANG BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 06 KLEGO KAB.BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2005/2006 ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan material maupun imaterial. Oleh karenanya pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terkira kepada:

  L Drs. Badwan, M.Ag sebagi ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Drs. Joko Sutopo sebagai pembimbing dalam penyusunan skripsi ini. Beliau telah memberikan, pengarahan dan masukan di tengah kesibukan beliau dan itu merupakan kontribusi yang sangat berharga bagi penyusun hingga penyusunan skripsi ini selesai.

  3. Kajur Tarbiyah DR. Rahmat Hariyadi, M.Pd

  4. Ka. Progdi PAI Drs. Miftahudin, M.Ag

  5. Bapak serta Ibu dosen semuanya yang membimbing penulis dari semester 1 sampai dengan selesai masa studi.

  6. Bapak, Ibu serta adik- adikku tersayang yang telah memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  7. Sahabat-Sahabatku seperjuangan yang tidak mungkin penulis sebut secara keseluruhan.

  Kepada mereka semua penyusun skripsi tidak dapat memberikan balasan apa-apa kecuali untaian kata terima kasih yang tiada terkira dengan diiringi doa semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka.

  Setelah melalui proses panjang dan kadang melelahkan, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang tentu masih banyak sekali kekurangan-kekurangannya. Walaupun demikian penyusun berharap tulisan ini dapat menambah wawasan keilmuan bagi penulis khususnya serta para pembaca pada umumnya. Lebih hanya sebatas wawasan skripsi ini di harapkan bisa menjadi kontribusi bagi dunia pendidikan Islam.

  Akhirnya hanya kepada Allah-Iah penyusun memohon petunjuk, semoga tulisan ini dapat bermanfaat. Amiin

  AlhamdidillahirabbiUalamin

  Salatiga, 18 Januari 2006

  DAFTAR ISI

  Halaman

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   BAB II LANDASAN TEORI

  A. Pengertian dan Persepsi Siswa tentang Bantuan

  

  

  2. Persepsi Siswa tentang Bantuan Operasional

  

  3. Realisasi BOS di SMP Muhammadiyah 06 Klego

  D. Motivasi Belajar Siswa dengan Adanya Bantuan Operasional

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA

  B A BI PENDAHULUAN

  A. Latar Belakang Amanat Undang-undang Dasar 1945 bahwasannya anggaran untuk pendidikan adalah 20% dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja

  Negara). Cita-cita dan amanat undang-undang tersebut ternyata belum bisa di realisasikan oleh pemerintah, walaupun sudah bergantian presiden beberapa kali. Anggaran untuk pendidikan sampai sekarang hanyalah kurang dari 1%, sehingga cita-cita untuk mencerdaskan bangsa pun menurut hemat penulis hanya bisa 1% itu juga, tidak optimalnya pendidikan dikarenakan tidak didukung pendanaan yang memadai. Sebuah utopia kalau menginginkan pendidikan yang berkualitas tetapi tidak didukung oleh anggaran yang memadai untuk pendidikan. Pada perubahan APBD tahun 2005 setelah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang pertama pada perintah

  Susilo Bambang Yudoyono yang mencabut subsidi untuk BBM dan dialihkan untuk pendidikan dan sosial serta kesehatan. Dalam hal ini realisasi pengalihan subsidi pada sektor pendidikan diwujudkan dalam Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

  2 Keputusan pemerintah untuk mengucurkan dana bantuan

  operasional sekolah membuat seluruh element pendidikan tersenyum sejenak melepas akan terwujudnya pendidikan gratis. Meskipun terlambat program ini merupakan rangkaian dari program kompensasi pengurangan subsidi bahan bakarminyak (PKPS BBM )1.

  Banyak harapan ketika bantuan operasional sekolah ini dapat terealisasi dengan baik, rakyat kecil dapat teringankan dalam mensekolahkan anaknya. Harapan tersebut tidak akan terwujud ketika masyarakat dan anak didik sendiri tidak paham tentang BOS tersebut, maka dalam hal ini penulis bertujuan untuk mengungkap tentang pemahaman Siswa masalah BOS ini, sehingga slogan sekolah gratis ini benar -benar dapat di rasakan oleh anak didik, Karena pendidikan yang partisipatoris tidak menjadikan anak didik sebagai obyek saja tetapi juga dijadikan sebagai subyek pendididkan. Bagaimana partisipasi siswa dan pemahaman siswa tentang BOS akan berpengaruh dalam peningkatan pendidikan disekolah tersebut juga suksesnya pelaksanaan BOS di sekolah, dalam hal ini adal;ah SMP Muhammadiyah 04 Klego, Boyolali.

  Salah satu alasan rendahnya partisipasi pendidikan khususnya pada kelompok miskin adalah tingginya biaya pendidikan baik biaya

  'Sucipto Hadi Pumomo, BOS, Pendidikan Gratis Rakyat Apatis, Suara MerdekaSenin

  3 langsung maupun tidak langsung. Biaya langsung meliputi antara lain; iuran sekolah, buku, seragam, dan alat tulis. Sementara biaya tidak langsung melipiti antara lain biaya transportasi,kursus, uang saku, dan biaya-biaya lain.

  Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Selama ini peraturan tentang wajib belajar 9 tahun hanya menjadi himbauan belaka, karena tidak disertai kebijakan-kebijakan yang menegaskan bahwa semua anak usia sekolah dasar (SD sampai SMP) benar-benar bisa memperoleh kesempatan yang sama,baik anak-anak dari golongan kaya maupun rakyat jelata. Jika pemerintah memberikan jam inan bahwa hak memperoleh pendidikan merupakan hak setiap warga negara, maka bangsa Indonesia akan semakin tenggelam dalam keterpurukan.

  Dalam kesepakatan Internasional seperti Education for All (EFA) dan Millenium Development Goals (MDGs) yaitu memberikan pendidikan yang merata pada semua anak, dimanapun, laki-laki dan perempuan,minimal sampai jenjang pendidikan dasar. Sesuai dengan kesepakatan tersebut maka pemerintah harus berani menempatkan masalah pendidikan sebagai skala prioritas bangsa. Pemerintah harus

  4 menjamin agar semua warga negara dapat memperoleh pendidikan dasar yang bermutu.

  Langkah pemerintah memberikan bantuan operasional sekolah \ sebagai salah satu indikasi keinginan dalam mencerdaskan bangsa dari kemiskinan intelektual, jalan yang di tempuh untuk dijadikan terapi sementara atas tuntutan masyarakat yang berupa perbaikan dalam dunia pendidikan. Langkah tersebut tidak akan sukses tanpa ada partisipasi dari semua elemen pendidikan.

  Dalam hal lain salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan adalah semangat belajar dari siswa. Semangat belajar siswa atau motivasi belajar siswa ini 'akan tumbuh dari beberapa faktor yaitu di antaranya adalah; tidak terbebaninya siswa mengenai biaya sekolah.

  Tidak sedikit anak yang seharusnya mempunyai tugas dan kewajiban sekolah harus memikirkan bahkan mencari biaya sekolahnya sendiri, hal ini tentunya sangat ironis sekali. Banyak juga siswa yang putus sekolah karena tidak dapat membayar biaya sekolah, kasus-kasus ini tidak jarang kita dengar di televisi maupun di media lain atau balikan di sekitar kita terdapat kasus serupa. Hal ini menunjukkan bahwa biaya sekolah merupakan masalah terpenting bagi proses belajar mengajar di sekolah.

  Dari pernyataan di atas bahwasannya masalah urgen dalam pendidikan adalah masalah pendanaan. Program pemerintah tentang

  5 pengalihan subsidi BBM kepada bidang pendidikan dengan program Bantuan Operasional Sekolah diharapkan dapat menjadi solusi atas masalah-masalah yang telah dideskripsikan di atas. Permasalahan yang muncul kemudian, atas adanya Bantuan Operasional Sekolah adalah apakah siswa menjadi semangat untuk belajar ketika sudah tidak dibebani oleh biaya sekolah, dan apakah siswa paham mengenai Bantuan Operasional Sekolah.

  Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian secara ilmiah tentang apakah ada pengaruh antara Persepsi Siswa tentang Bantuan Operasional Sekolah terhadap motivasi belajar siswa. Sehingga rumusan judul yang diangkat adalah : "PERSEPSI SISWA TENTANG BANTUAN OPERASIONAL

  SEKOLAH PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 06 KLEGO".

  B. Penegasan Istilah Dalam penegasan istilah ini, dimaksudkan sebagai penjelasan terhadap beberapa istilah kata kunci dalam judul yang perlu mendapat perhatian khusus.

  Istilah-istilah tersebut antara lain :

  6

  1. Persepsi Siswa tentang Bantuan Operasional Sekolah Persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung diri suatu serapan2. Dan juga terdapat pengertian lain yaitu proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indra3. Dalam hal ini adalah bagaimana persepsi atau tanggapan siswa mengenai Bantuan Operasional

  Sekolah, adapun bantuan dari tanggapan siswa tersebut terdapat beberapa indikator y a itu : a. Mengetahui atau memahami kegunaan dana Bantuan Operasional Sekolah

  1. Merasa terbantu dalam biaya ulangan atau tes

  2. Merasa terbantu dalam biaya kegiatan ekstra kurikuler

  3. Merasa terbantu dalam biaya kegiatan kerohanian siswa

  4. Merasa terbantu dalam beban biaya kelengkapan LKS

  b. Memahami alokasi peruntukan dana Bantuan Operasional Sekolah

  1. Merasa terbantu dalam biaya pengembangan potensi siswa

  2. Merasa terbantu dalam biaya sekolah bulanan

  3. Merasa terbantu dalam beban biaya pembayaran LKS

  4. Merasa terbantu dalam beban biaya pembelian buku pelajaran

  2. Motivasi Belajar pada Siswa M otivasi adalah sebagai suatu perubahan tenaga dalam diri seseorang yang ditandai dengan dorongan efektif dan reaksi-reaksi

  7 berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya mendapat suatu kepandaian5

  Motivasi belajar yang dimaksud disini adalah suatu dorongan yang timbul dari siswa dalam upaya mengetahui sesuatu sehingga menjadi mengerti. Adapun indikator-indikator motivasi belajar pada siswa adalah: a. Adanya kemauan belajar sendiri tanpa adanya perintah orang lain.

  b. Adanya kemauan mengikuti pelajaran dengan serius.

  c. Adanya kemauan menjalankan tugas yang diberikan.

  d. Mengerjakan pekerjaan rumah.

  e. Meminjam buku.

  f. Membaca buku

  g. Membuat rangkuman

  h. Membaca rangkuman berulang-ulang i. Adanya usaha menanyakan sesuatu hal,bila ada kesulitan dalam belajar atau mencari nara sumber. j. Belajar kelompoks k. Menggunakan waktu luang untuk belajar.

  8 C. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah dalam penelitian ini penulis rinci dalam beberapa sub pokok masalah sebagai b erikut: a. Bagaimana Persepsi Siswa SMP Muhammadiyah 06 Klego Boyolali tentang Bantuan Operasional Sekolah? b. Bagaimana Motivasi Belajar Siswa di SMP Muhammadiyah 06 Klego

  Boyolali?

  c. Apakah terdapat pengaruh positif antara Persepsi Siswa tentang Bantuan Operasional Sekolah dengan Motivasi Belajar pada Siswa di SMP

  Muhammadiyah 06 Klego Boyolali?

  D. Tujuan Penulisan Skripsi Berangkat dari rumusan masalah di atas, penulis mempunyai tujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan masalah tersebut, y a itu :

  a. Mengetahui pemahami Siswa SMP Muhammadiyah 06 Klego Boyolali tentang Bantuan Operasional Sekolah.

  b. Mengetahui motivasi belajar Siswa SMP Muhammadiyah 06 Klego Boyolali.

  c. Mengetahui Pengaruh Positif antara persepsi siswa tentang Bantuan Operasional Sekolah dengan motivasi belajar pada siswa di SMP

  9 E. Hipotesis Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah, "ada pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang Bantuan Operasional

  Sekolah dengan motivasi belajar pada siswa di SMP Muhammadiyah 06 Klego Boyolali".

  F. Metode Penulisan Skripsi Untuk membatu dalam penulisan skripsi ini, penulis mengambil beberapa metode untuk dijadikan landasan dalam pengumpulan data yang dibutuhkan.

  1. Populasi dan Sample Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian6. Sedangkan sample adalah sebagian dari pada populasi yang diteliti7. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sisw a-sisw a SMP Muhammadiyah

  06 Klego Boyolali sebanyak 180 siswa. Teknik pengam bilan sample penulis menggunakan teknik stratified random sampling (secara acak) yaitu m asing-m asing individu mendapatkan hak secara sama untuk menjadi sample penelitian. Dalam populasi dan sample apabila subyeknya kurang dari 100 orang dapat dilakukan semuanya.

  Selanjutnya jika subyeknya besar dapat dilakukan 10-15 atau 20-25%

  10

  atau lebih8. Karena populasinya ada 180 siswa, yang berarti di atas 100 dan di bawah 1000, maka tidak ada ketentuan yang pasti jumlah sample yang harus diambil. Oleh karena itu penulis menentukan 45% dengan jumlah sample 80% siswa, dengan perincian kelas I berjumlah 20 siswa kelas II berjumlah 20 siswa dan kelas III berjumlah 40 siswa.

  Teknik pengambilan sample Sampel dalam penelitian ini diambil secara acak perkelas dengan ploting kelas.

  2. Metode Pengumpulan Data

  a. Dokumentasi Dalam pengumpulan data ini, penulis menggunakan metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai variabel yang berupa surat kabar, majalah dan sebagainya 9

  b. Wawancara Dalam penelitian ini diperlukan dialog secara mendalam mengenai pokok penelitian. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemahaman Siswa SMP Muhammadiyah 06 Klego Boyolali tentang Bantuan Operasional Sekolah dan Motivasi Belajar Siswa.

  11 Klego tentang Bantuan Operasional Sekolah dan Motivasi Belajar Siswa.

  c. Metode Observasi Metode observasi di dalam pengertian Psikologi, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap semua obyek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, dan pengecapan.10

  Metode observasi ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data lapangan yang berupa keadaan fisik dan lain-lainnya yang terdapat di SMP Muhammadiyah 06 Kecamatan Klego Boyolali.

  d. . Metode Angket Angket yang penulis gunakan adalah angket tertutup jawabannya diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu.11 Atau jawabannya sudah disediakan sehingga responden tinggal menyilang sesuai pilihannya. Dalam hal ini penulis menyebarkan angket kepada siswa SMP Muhammadiyah 06 Klego Boyolali untuk

10 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Reneka Cipta, Jakarta 1993, him., i 17.

  12

  3. Metode Anafisis Data Sebagaimana dijelaskan bahwa penelitian ini tergolong jenis penelitian kuantitatif, maka data yang telah terkumpul diolah dan dikuantitatifkan dengan menggunakan statistik, dengan rumusan C square (C2) sebagai b e rik u t:

  y2 L(fo-fh)2 fh

  K eterangan: X2 = Nilai chi kuadrat fo = Frekuensi nyata fh = Frekuensi harapan

  G. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah dimulai dari bab muka skripsi yang meliputi : halaman judul, nota pembimbing, halaman pengesahan, kata pengantar, motto, dan daftar isi. Selanjutnya bab isi atau batang tubuh skripsi m eliputi:

  13 BAB I: Pendahuluan

  Berisi : latar belakang masalah, penegasan istilah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan penulisan skripsi, metode penulisan skripsi, dan sistematika penulisan skiripsi.

  BAB II: Landasan Teori Berisi: pengertian dan pemahaman siswa tentang Bantuan Operasional Sekolah, Realisasi BOS di SMP M uhammadiyah 06 Klego Boyolali, Motivasi Belajar siswa dengan adanya Bantuan Operasioanl Sekolah., Macam-macam Motivasi,Fungsi Motivasi, dan faktor-faktor yang mempengruhi motivasi belajar Siswa, dan hubungan antara persepsi siswa tentang Bantuan Operasional sekolah dengan motivasi belajar pada siswa.

  BAB III : Laporan Hasil Penelitian Pada bab ini berisi tentang Gambaran umum SMP Muhammadiyah 06 Klego Boyolali, sejarah singkat SMP Muhammadiyah 06 Klego, Letak geografis,Struktur Organisasi sekolah, data murid guru,dan karyawan. Sarana prasarana, serta penyajian data sample siswa SMP Muhammadiyah 06 Klego Boyolali. BAB IV : Analisa Data Bab ini adalah merupakan analisis data yang meliputi analisis

  14 BAB

  V : Penutup Penulisan skripsi ini diakhiri dengan kesimpulan, saran-saran dan kata penutup.

  BAB II LAND ASAN TEORI A. Pengertian dan Persepsi Siswa tentang Bantuan Operasional Sekolah

  1. Pengertian Bantuan Operasional Sekolah Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar minyak

  (PKPS - BBM) bidang pendidikan atau yang sering kita dengar Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program pemerintah guna meningkatkan perluasan dan pemerataan dasar 9 tahun.

  Sampai dengan tahun 2003 masih banyak anak usia sekolah yang tidak dapat mengikuti pendidikan sebagaimana diharapkan. Anak usia 7-15 tahun yang belum pernah sekolah masih sekitar 693,7 ribu orang atau (1,7 persen). Sementara itu yang tidak melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs dan dari SMP/MTs kejenjang pendidikan menengah sekitar 2,7 juta orang atau 6,7 persen dari total penduduk 7-15 tahun. Secara kumulatif jumlah siswa putus sekolah dalam kurun waktu 2 tahun terakhir mencapai 1,39 juta

  16

  untuk jenjang AD/MI, 535,7 ribu untuk jenjang SMP/MTs dan 352,6 ribu untuk jenjang SM A/SM K/M A.1 Dengan adannya pengurangan subsidi bahan bakar minyak pada tahun 2005, dan sehubungan dengan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, pemerintah memprogramkan pemberian bantuan operasional sekolah (BOS) bagi SD/MI SDLB/SMP/MTs/SMPLB negeri/swasta dan pesantren salafiyah serta sekolah keagamaan non Islam setara dengan SD dan SMP yang menyelenggarakan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, yang selanjutnya disebut sekolah.2

  Kebijakan pembangunan pendidikan dalam kurun waktu 2004-2009 meliputi peningkatan akses rakyat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas melalui peningkatan pelaksanan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pemberian akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat yang selama ini kurang dapat menjangkau layanan pendidikan, seperti masyarakat miskin, masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, masyarakat di daerah konflik, ataupun masyarakat penyandang cacat.

  'Petunjuk Tekhnis Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS),

  17 Melalui BOS peserta didik tingkat pendidikan dasar akan dibebaskan dari beban biaya operasional sekolah. Bantuan Operasional Sekolah yang langsung dikelola oleh sekolah meliputi biaya untuk pendaftaran, iuran bulanan sekolah, biaya ujian, bahan dan biaya praktek.

  Biaya tersebut di atas tidak termasuk untuk biaya inventaris seperti penyediaan sarana dan prasarana sekolah, gaji guru dan tenaga kependidikan lainnya, serta biaya untuk peningkatan mutu guru.

  Program Bantuan Operasional Sekolah ini bertujuan untuk memberikan bantuan kepada sekolah dalam rangka membebaskan iuran siswa, tetapi sekolah tetap dapat mempertahankan mutu pelayanan pendidikan kepada masyarakat.

  2. Persepsi Siswa tentang Bantuan Operasional Sekolah Biaya sekolah yang di bebaskan oleh pem erintah untuk sekolah yang sudah m em ungut biaya bulanan untuk SMP di bawah

  27.500 dari sisw a, tentunya hal tersebut m enim bulkan rasa senang untuk siswa. B iaya hidup yang sekarang sudah mahal tentunya sangat m em beratkan bagi orang tua sisw a untuk m em biayai sekolah anaknya. Inform asi tentang Bantuan O perasional Sekolah tentunya disikapi dengan p o sitif dan suka cita oleh orang tua dan sisw a karena

  18

  beban hidup terkurangi untuk orang tua yang memiliki anak sesusia sekolah dasar.

  Bantuan Operasioanal Sekolahpun seharusnya juga akan mempengaruhi konsentrasi belajar siswa, karena sebagian siswa di SMP Muhammadiyah 06 Klego adalah siswa yang berasal dari pedesaan yang perekonomiannya sangat minim. Siswa yang tadinya di bebani berbagai macam biaya sekolah yang tentunya beban tersebut tidak lagi dirasakan oleh siswa. Dan siswa pun dapat berkonsentrasi dalam belajar.

  3. Realisasi Bantuan Operasional Sekolah di SM P Muhammadiyah

  06 Klego,Kabupaten Boyolali Penggunaan dana BOS di sekolah dan madrasah harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Kepala

  Sekolah/Dewan guru dengan Komite Sekolah/Madrasah, yang harus didaftar sebagai salah satu sumber penerimaan dalam RAPBS, disamping dana yang diperoleh dari Pemda atau sunber lain (block grant, hasil unit produksi, sumbangan lain, dsb).

  Dalam hal ini Bantuan Operasional sekolah di SMP Muhammadiyah 06 Klego sudah sesuai juklak dan juknis, karena mekanisme untuk penyusunan sampai dalam realisasinya melibatkan

  19 Belanja Sekolah (RAPBS). Di SMP Muhammadiyah 06 Klego yang memiliki siswa didik sebanyak 180 siswa yang masing-masing siawa diperuntukkan dana sebesar Rp.27.500, dan selama satu tahun berarti Rp. 330.000 yang berarti dalam satu tahunnya anggaran yang berasal dari Bantuan Operasional sekolah adalah Rp. 59.400.000. dana tersebut belum termasuk bantuan atau sumber dana dari lain.

  Realisasi anggaran dana bantuan operasional sekolah di SMP Muhammadiyah 06 Klego perdesember 2005 yang sudah mencapai setengah semester atau telah menggunakan separoh dari anggaran yang ada, dalam pelaksanaannya belum mengalami kesulitan dan permasalahan-permasalahan.3

  B. Pengertiail Motivasi Belajar Dari beberapa pengertian motivasi dan pengertian belajar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan pengerak daya gerak pada diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu, agar tujuan yang hendak dicapai oleh siswa dapat terwujud.

  Dikatakan keseluruhan karena pada umumnya ada beberapa motiv yang bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar. Motiv

  20 merupakan suatu pendorong dalam melakukan aktivitas guna mencapai suatu tujuan sebagaimana yang dikatakan Sumadi Suryadibrata bahwa”

  Motiv sebagai kedudukan dalam pribadi orang yang mendorong untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan.4 Dalam uraian tersebut jelaslah bahwa motivasi mendorong timbulnya kekuatan dan mempengaruhi serta merubah tingkah laku.

  C.Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa.

  Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari dirinya (faktor Internal) maupun dari luar dirinya (Faktor Ektemal). Hasil belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut, oleh Karena itu pengenalan baru terhadap faktor-faktor yang dapat mempemgaruhi belajar siswa penting sekali, artinya dalam rangka membantu siswa mencapai prestaasi belajar yang optimal sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Adapun faktor-faktor yang dimaksud meliputi hal-al sebagi berikut:

  a. faktor yang berasal dari diri sendiri (Internal)

  21

  1. Faktor Jasmaniah (Fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, seperti panca indra ayang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

  2. Faktor Psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang terdiri atas : a. Faktor Intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan, bakat serta kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki.

  a. Faktor Non Intelektif, yaitu unsure-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.

  3. Faktor Kematangan Fisik maupun Psikis,

  a. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)

  1. Faktor sosial yang terdiri atas :

  a. Lingkungan Keluarga

  b. Lingkungan Sekolah

  c. Lingkungan Masyarakat dan

  d. Lingkungan Kelompok

  2. Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan kesenian.

  22

  3. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, dan fasilitas belajar

  4. Faktor lingkungan spiritual atau agam a.5 Dari faktor-faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar dipengaruhi dari dua (2) faktor yaitu : faktor internal dan eksternal. Yang keduanya mempunyai hubungan yang erat dalam mencapai prestasi belajar siswa. Jadi kedua faktor tersebut sangat penting dan harus diperhatikan oleh seorang pendidik.

  D. Motivasi Belajar Siswa dengan Adanya Bantuan Operasional Sekolah Motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar karena hasil belajar akan menjadi optimal kalau dalam diri siswa itu ada motivasi atau dorongan dari orang lain. Secara etimologi "motivasi" berasal dari kata "Motivation" yaitu kata benda yang berarti, alasan daya batin, dorongan, motivasi6.

  Sedangkan pengertian motivasi adalah sebagaimana dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain :

  23

  a) Dimyati dan Mujiyono mengatakan bahwa, motivasi adalah keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, danmengarahkan sikap dan prilaku individu dalam belajar.7 8

  b) Menurut Sardimin motivasi juga dapat dikaitkan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang itu mau dan rajin melakukan sesuatu dan apabila ia tidak suka maka berusaha meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu, jadi motivasi dapat dirangsang dari luar n tetapi motivasi itu adalah tumbuh dalam diri seseorang. Dari definisi-defiunisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa,motivasi adalah keselurihan daya penggerak yang ada pada diri seseorang yang dapat menimbulkan gairah untuk melaksanakan suatu aktivitas dan memberi arah dalam mencapai tujuan,baik yang dirangsang dari luar atau dari dalam dirianya.

  1. Macam-macam motivasi Motivasi seseorang timbul dari diri sendiri, maupun dari orang lain karena motivasi ada beberapa macam. Adapun macam-macamnya adalah:

  a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

7 Dimyati dan Mujiyono, Belajar dan Pembelajaran, Riencka Cipta, Jakarta 1999,

  24 1) . Motiv-motiv bawaan

  Yang di maksud dengan motiv bawaan adalah motiv yang di bawa sejak lahir.Motivasi sering disebut juga yang disyaratkan secara biologis dalam arti ada dalam warisan biologis.

  2) . Motiv yang dipelajari Motiv yang dipelajari adalah motiv yang di isyaratkan secara sosial.contohrdorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu dalam masyarakat.

  b. Motivasi menurut pembagian dari Wood W orth dan Marquis Menurut pembagian ini ada 3 macam, yaitu:

  1) Motiv atau kebutuhan kejasmanian (Organic Needs), yaitu motiv yang berhubungan dengan kelangsungan hidup individu atau organisme. 2) M otiv Darurat (Emergency Motives), yaitu merupakan motiv untuk tindakan-tindakan dengan segera karena keadaan sekitar menuntutnya. Misalnya: m otif untuk melepaskan diri dari bahaya.

  3) Motiv Obyektif (Objektive M otives),yaitu merupakan untuk mengadakan hubungan dengan keadaan sekitarnya yang

  25 menuntut. Misalnya : muncul karena dorongan untuk menghadapi dunia luar secara obyektif.9

  c. Motivasi Intrinsik dan Ektrinsik 1). Motivasi Intrinsik

  Motivasi intrinsik adalah motiv-motiv yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.10 Yang dimaksud motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang Karena dorongan batiniah dan cita-cita yang tinggi dalam diri anak, maka akan dapat memperkuat kemantapan anak dalam belajar, Karena tanpa belajar tidak mungkin mendapatkan pengetahuan dan tidak mungkin menjadi seorang yang ahli.

  2).Motivasi Ektrinsik Motivasi ektrinsik adalah doom gan terhadap perilaku seseorang yang ada di luar perbuatan yang dilakukan.11 Motivasi ini dilakukan seseorang untuk berbuat sesuatu, Karena dipengaruhi oleh dorongan dari luar diri siswa untuk belajar.

  9Bimo Walgito, Psikologi Umum , faks. Psikologi UGM., Yogyakarta, 1985, Him., 144

  26 Dari ketiga macam moto vas i tersebut penulis menyimpulkan bahwa dari ketiga moyivasi tersebut sangat mendorong siswa dalam proses belajar mengajar yang akan terjadi jika ada sesuatu interaksi antara pendidik dan terdidik, katena dengan adanya dorongan dari pendidik maka akan dapat memberikan motivasi, karena siswa tersebut dapat mengetahui betapa pentingnya belajar.

  2. Fungsi motivasi belajar Motivasi berfungsi sebagai pendorong dalam melakukan Sesuatu aktivitas seseorang guna mencapai tujuan yang diinginkan, maka dari itu orang tua hendaknya memberikan sesuatu dorongan pada anak-anaknya agar lebih tekun dalam belajar. Sehingga anak akan mampu memahami dan mampu mendalami ilmu-ilmu pengetahuan. Sehubungan dengan hal tersebut maka motivasi mempilnyai tiga fungsi:

  2. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak untuk melakukan kegiatari yang akan dikerjakan.

  3. Menentukan arah tujuan, yaitu arah tujuan yang hendak dicapai, dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dari kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan.

  27

  4. Menyeleksi perbuatan, yaitu menyeleksi perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat.12

  Motivasi di samping berfungsi sebagaimana di sebut di atas juga dapat memperkuat dalam belajar bagaimana motivasi itu dikatakan kuat, jika motiv itu dapat mengalahkan kekuatan motiv yang lain. Adapun cara memperkuat motiv tersebut adalah: a) . Memperpadukan motiv-motiv kuat yang sudah ada. Motiv yang kuat pada diri anak disatu padukan sehingga mendorong individu untuk berbuat.

  b) . Membuat situasi persaingan. Pada uhiumnya dalam diri individu ada usaha dalam menonjolkan diri atau ingin dihargai. Kecendrungan ini dapat disalurkan dalam persaingan yang sehat dalam belajar.

  Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi dapat dijadikan sebagai daya penggerak dalam melakukan kegiatan dan arah dalam mencapai tujuan serta dapat juga dijadikan sebagai penentu perbuatan yang serasi dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat.

  28

  3. Pengertian belajar Belajar merupakan yang begitu global sehingga tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya pengaruh dari objek yang lain. Berikut ini adalah definisi belajar menurut beberapa ahli:

  b. Menurut H ilgard

  Learning is the process by which an activity originates or is changed through responding to a situation, provided the changen can not be attributed to growth or the temporary state o f the organism as in fatique or under drugs.

  Belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan, rekasi terhadap lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti kelelahan atau disebabkan obat-obatan.13 b. Menurut Slameto

  Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu atau memperoleh sesuatu perubuhan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, berbagai hasil pengalaman individu sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya.14 c. Witherington

  i

31.L Pasaribu, B. Simanjutak, Proses Belajar Mengajkar, Tarsita, Bandung, Hlmn. 59

  29 Dalam bukunya educational psycologi mengemukakan bahwa: balajar adalah suatu perbahan didalm kepribadian yang menyatakan diri sebagi suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian.15

  Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan bentuk kegiatan manusia yang mencakup perbahan tingkah laku, pengetahuan dan kecakapan.

  Perubahan tersebut dipengaruhi oleh pengalaman (pelatihan) dan juga unsur-unsur motivasi belajar.

  Adapun unsur-unsur motivasi belajar yaitu:

  a. Motivasi dimulai dengan suatu perubahan tenang dalam diri seseorang.

  b. Motivasi itu ditandai oleh dorongan afektif yang kadang tampak diamati dan kadang sulit diamati.

  c. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Siswa akan berusaha sekuat tenaga apabila dia memiliki motivasi yang besar untuk mencapai tujuan belajar.

  Siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh tanpa dipaksa, bila memiliki motivasi yang besar, dengan demikian diharapkan akan

  30 mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Adanya motivasi belajar yang tinggi dalam diri siswa merupakan syarat agar siswa terdorong oleh kemauannya sendiri untuk mengatasi berbagai kesulitan belajar yang dihadapinya, dan lebih lanjut siswa akan sanggup untuk belajar sendiri.

  E. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Bantuan Operasional Sekolah Dengan M otivasi Belajar pada Siswa.

  Sesuai dengan pengertian persepsi siswa tentang pemahaman Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dapat disimpulkan sementara bahwa keadaan ekonomi secara makro bangsa Indonesia yang masih dilanda krisis multi dimensi termasuk didalamnya adalah pendidikan. Hal ini menyebabkan pada rendahnya partisipasi masyarakat terhadap pendidikan, termasuk untuk menyekolahkan anaknya. Biaya pendidikan yang akhir-akhir ini melambung tinggi menyebabkan anak seusia sekolah dasar banyak yang tidak dapat mengenyam pendidikan walaupun pada tingkat dasar sekalipun.

  Dengan adanya Bantuan Operasional Sekolah yang tentunya merupakan kabar gembira bagi orang tua yang dulu kesulitan untuk menyekolahkan anaknya disekolah yang dinginkan. Begitu juga dengan adanya Bantuan Operasional Sekolah ini bagi orang tua yang

  31 karena biaya pendidikan untuk anaknya dapat dibebaskan, atau bagi sekolah yang elit agak di ringankan bebannya.

  Dalam konteks SMP Muhammadiyah 06 Klego yang mayoritas siswanya adalah berasal dari keluarga yang perekonomiannya kelas bawah, Bantuan Operasioanl Sekolah ini sangat berarti bagi siswa maupun orang tua siswa tersebut. Latar belakang siswa inilah yang merupakan salah satu daya tarik dalam penelitian ini.

  Persepsi siswa tentang bantuan Operasional Sekolah, akan sangat berpengaruh terhadap responsifitas siswa maupun orang tua dalam pendidikan pembelajaran di sekolah. Sebelum adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) banyak ditemukan tentang kasus-kasus yang sangat ironis dalam dunia pendidikan. Banyak anak atau peserta didik yang putus sekolah Karena tidak dapat membayar biaya sekolah. Ada juga orang tua yang tidak mampu menyekolahkan anaknya karena alasan perekonomian. Tidak jarang kita melihat anak-anak seusia sekolah dasar yang menggamen di bus, terminal atau yang menjajakan dagangan asongan hanya untuk dapat sekolah dan mempertahankan hidup.

  32 Fenomena-fenomena tersebut yang menurut hemat penulis tidak jauh beda dengan apa yang penulis lihat di SMP Muhammadiyah 06 Klego.

  Sebelum adanya Bantuan Operasional Sekolah banyak siswa- siswi yang menunggak bayaran bulanan sekolah yang sampai setengah semester bahkan tidak sedikit pula yang menunggak sampai satu semester, karena alasan ekonomi orang tua. Sehingga semangat untuk belajar oleh siswa sangatlah minim, Karena harus memikirkan biaya sekolah yang belum lunas.

  Setelah adanya Bantuan Operasional Sekolah yang tentunya beban biaya untuk sekolah dapat terbebaskan, seharusnya beban pikiran siswapun juga bebas dari masalah-masalah biaya sekolah. Yang tadinya siswa tidak bersemangat untuk belajar karena harus memikirkan beban biaya sekolah, maka dengan adanya Bantuan Operasional Sekolah seharusnya tidak ada lagi alasan untuk tidak bersemangat dan juga tidak ada alasan untuk tidak menyekolahkan anaknya.

  Bantuan Operasioanl Sekolah seharusnya dapat dijadikan sebagai pencerah dalam dunia pendidikan yang selama ini diabaikan oleh pemerintah. Diakui tidak masalah dana adalah masalah yang sangat

  

crucial dalam pendidikan. Kualitas atau mutu pendidikan tidak bisa

  33 Secara psikologis tentunya siswa yang dulunya belajar dengan harus memikirkan apapun dan ini mengganggu konsentrasi belajar siswa, maka ketika beban tersebut terkurangi seharusnya juga siswa dapat berkonsentrasi dalam belajarnya. Biaya sekolah yang sudah dibebaskan tentunya terdapat tuntutan-tuntutan lain dari masyarakat atau pemerintah,yaitu peningkatan kualitas pendidikan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS IX SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 75

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 54

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 KALIANDA LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 13 78

PENGARUH PENDIDIKAN ISLAM DILUAR SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR AGAMA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) YATPI GODONG GROBOGAN TAHUN 2005/2006 - Test Repository

0 0 96

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK (STUDI KASUS DI MTS NURUL ISLAM RINGIN LARIK MUSUK BOYOLALI TAHUN 2006) - Test Repository

0 2 85

HUBUNGAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs MIFTAHUL HASANAH TAWANGKARJO GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

0 0 94

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II MTs MUHAMMADIYAH 06 SAMBI TAHUN AJARAN 2006/2007 - Test Repository

0 0 81

PERSEPSI SISWA TENTANG PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI DI SD NEGERI CANDIGARON 02 DESA CANDIGARON KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 1 97

KORELASI PERSEPSI SISWA TENTANG KEWIBAWAAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI MENGIKUTI PELAJARAN PAI PADA SISWA KELAS XI 1)1 SMA 1NEGERI TUNTANG TAHUN AJARAN 2008/2009 - Test Repository

0 0 170

PERSEPSI SISWA MENGENAI PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SD NEGERI I KALIKOTES, KECAMATAN PITURUH, KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2006 - Test Repository

0 0 95