PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERAGA KOTAK CERDAS DI KELOMPOK A TKIT AL-FURQON KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

  

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERAGA

KOTAK CERDAS DI KELOMPOK A TKIT AL-FURQON KECAMATAN

TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

  

SKRIPSI

DiajukanuntukmemenuhiTugasdanMelengkapiSyarat

GunaMemperolehGelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

DISUSUN OLEH

  

IFFAH ZAKIYAH

NIM: 116-13-026

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERAGA

KOTAK CERDAS DI KELOMPOK A TKIT AL-FURQON KECAMATAN

TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

  

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

DISUSUN OLEH

  

IFFAH ZAKIYAH

NIM: 116-13-026

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah: Nama : IFFAH ZAKIAH NIM : 116 13 026 FAKULTAS : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN : PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI JUDUL : PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK

  MELALUI PERAGA KOTAK CERDAS DI KELOMPOK A TKIT AL-FURQON KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG TAHUN

PELAJARAN 2016/2017 Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

  hasil karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Dan tidak keberatan untuk dipublikasikan oleh pihak IAIN Salatiga tanpa menuntut konsekuensi apapun. Demikian surat pernyataan saya buat dan jika pada kemudian hari terbukti karya saya ini bukan karya sendiri, maka saya sanggup untuk menanggung semua konsekuensinya.

  

MOTTO

“Orang yang bisa membuat semua hal yang sulit menjadi mudah

dipahami, yang rumit menjadi mudah dimengerti,

atau yang sukar menjadi mudah dilakukan

itulah pendidik sejati”

(Ralph Waldo Emerson)

  

“Bila seorang anak tidak bisa belajar dari cara kita mengajarkan

sesuatu kepadanya, mungkin kitalah yang harus mengubah

cara mengajar kita agar sesuai dengan

cara belajar mereka“

  

(Ignacio ‘Nacho’ Estrada)

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan untuk:

  1. Kedua orang tuaku (H.M. Tachsis dan Hj. Chotidjah), dan kedua orang tua angkatku (Tugino dan Robiah), dan mertuaku (Sudarno dan Istiqomah) yang telah mendidik dan memberikan drorongan baik materiil maupun spiritual.

  2. Suamiku tercinta Edi Munif dan anakku tersayang Muhammad Nashokha Khoiron yang selalu mendukungku dan menyayangiku.

  3. Seluruh keluarga besar TKIT Al-Furqon yang telah membantu dan selalu memberikan motivasi.

  4. Kepada teman-teman seperjuangan PIAUD 2013 yang telah memberikan semangat.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

  atas kehadirat Allah yang melimpahkan segala rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

  

“Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Peraga Kotak Cerdas di

Kelompok A TKIT Al- Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Tahun

Pelajaran 2016/2017”dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Shalawat serta

  salam senantiasa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan harapan semoga syafaatnya dipercikkan kepada kita.

  Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu pendidikan Islam anak usia dini. Banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik secara moril maupun spiritual, maka penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Jurusan PIAUD IAIN Salatiga.

  4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan, masukan untuk menyempurnakan skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dan seluruh civitas akademik IAIN Salatiga.

  6. Ibu Siti Atikah, S.E selaku kepala sekolah beserta seluruh keluarga besar TKIT Al-Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang yang berkenan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

  7. Keluarga, saudara, sahabat yang telah memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini,

  8. Semua pihak yang tidak bisa pernulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Amiin.

  Salatiga, 15 Maret 2017 Penulis Iffah Zakiyah NIM. 1161326

  

ABSTRAK

  Zakiyah, Iffah. 2017. Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Peraga

  Kotak Cerdas di Kelompok A TKIT Al- Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017. Fakultas Tarbiyah

  dan Ilmu Keguruan Jurusan S1-Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. Kata Kunci: Kemampuan Kognitif, Media Kotak Ajaib

  Usia dini adalah usia yang efektif untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak. Taman Kanak-kanak merupakan tempat belajar dan bermain bagi anak usia dini. Kurang berkembangnya kemampuan kognitif anak kelompok A TKIT Al-Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang, hal ini disebabkan karena media pembelajaran yang kurang menarik perhatian anak, Alat Permainan Edukatif (APE) yang terbatas, suasana pembelajaran yang kurang menyenangkan, serta pemilihan metode dalam teknik pembelajaran masih kurang bervariasi. Oleh karena itu salah satu solusinya yaitu dengan membuat kegiatan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak menjadi lebih menarik yakni dengan menggunakan kotak cerdas.

  Tujuan Penelitian ini adalahuntuk meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui peraga kotak cerdas di kelompok A TKIT Al- Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok A TKIT Al-Furqon yang berjumlah 29 anak. Metode pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwamengunakan media kotak cerdas dalam kegiatan pembelajarandapat meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A TKIT Al-Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang. Dibuktikan dengan nilai siswa dalam siklus I dan II, dengan prosentase sebesar 44,82% pada siklus I dan meningkat menjadi 82,75% pada siklus II, dengan peningkatan sebesar 37,93%. Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan kognitif anak melalui media kotak cerdas di kelompok A TKIT Al- Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017 terbukti dan dapat diterima kebenaranya.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL............................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................ iii PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................ iv MOTTO .................................................................................................. v PERSEMBAHAN .................................................................................. vi KATA PENGANTAR ............................................................................ vii ABSTRAK ............................................................................................. ix DAFTAR ISI .......................................................................................... x DAFTAR TABEL .................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah ......................................................

  1 B. Rumusan masalah ................................................................

  5 C. Tujuan penelitian .................................................................

  5 D. Hipotesis Penelitian..............................................................

  5 E. Kegunaan Penelitian.............................................................

  6 F. Definisi Operasional.............................................................

  6 G. Metode Penelitian.................................................................

  8 1. Rancangan Penelitian......................................................

  8 2. Subyek Penelitian............................................................

  8

  4. Prosedur Penelitian..........................................................

  9 5. Instrumen Penelitian........................................................

  11 6. Teknik Pengumpulan Data..............................................

  11 7. Analisis Data...................................................................

  12 H. Sistematika Penelitian..........................................................

  13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognnitif................................................................

  15 1. Pengertian Kognitif...............................................................

  15 2. Tahap-tahap Perkembangan Anak Usia Dini........................

  16

  3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kemampuan Kognitif............................................................

  17 4. Pentingnya Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak......

  19 5. Karakteristik Perkembangan Kognitif...................................

  20 B. Peraga Kotak Cerdas...................................................................

  21 C. Fungsi Kotak CerdasBagi Anak Kelompok A............................

  29 D. Keunggulan Kotak CerdasBagi Anak Kelompok A....................

  30 E. Langkah-langkah Permainan Kotak Cerdas................................

  31 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian...........................................

  33 1. Sejarah Berdirinya TKIT Al-Furqon.....................................

  34 2. Profil TKIT Al-Furqon..........................................................

  31 3. Keadaan Siswa dan Guru......................................................

  35 4. Struktur Organisasi TKIT Al-Furqon....................................

  36 5. Tata Tertib TKIT Al-Furqon Kecamatan..............................

  38

  1. Perencanaan...........................................................................

  41 2. Pelaksanaan...........................................................................

  41 3. Observasi...............................................................................

  42 4. Refleksi..................................................................................

  42 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II..................................................

  43 1. Perencanaan...........................................................................

  43 2. Pelaksanaan...........................................................................

  43 3. Observasi...............................................................................

  44 4. Refleksi..................................................................................

  44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ..................

  46 1. Siklus I...................................................................................

  46 2. Siklus II ................................................................................

  47 B. Pembahasan Hasil Penelitian......................................................

  50 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN ..........................................................................

  53 B. SARAN ......................................................................................

  53

  DAFTAR TABEL Tabel 2.1Tingkat Pencapaian perkembangan anak usia dini..................

  26 Tabel 3.1 Daftar nama siswa kelompok A..............................................

  32 Tabel 3.2 Daftar nama guru TKIT Al-Furqon.........................................

  33 Tabel 4.1 Daftar nilai siklus I..................................................................

  43 Tabel 4.2 Hasil observasi siklus II keaktifan siswa dalam mengikuti.....

  45 Tabel 4.3 Daftar Nilai siklus II................................................................

  46 Tabel 4.4 Rekapitulasi hasil nilai siklus I dan Silus II............................

  47

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Model tahapan-tahapan pelaksanaan PTK..........................

  10 Gambar 1.1 Struktur Organisasi TKIT Al-Furqon..................................

  34 Gambar 4.1 Diagram nilai siklus I..........................................................

  44 Gambar 4.2 Diagram nilai siklus II.........................................................

  46

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci utama bagi bangsa yang ingin maju dan

  unggul dalam persaingan global. Pendidikan adalah tugas negara yang paling penting dan sangat strategis. Sumber manusia yang berkualitas merupakan prasyarat dasar bagi terbentuknya peradaban yang lebih baik dan sebaliknya, sumber manusia yang buruk akan menghasilkan peradaban yang buruk.

  Menurut UU No. 20 tahun 2003 pengertian Pendidikan adalah sebuah usaha yang di lakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, membangun kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Undang-undang inilah yang menjadi dasar berdirinya proses pendidikan yang ada di Negara Indonesia. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran.

  merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh

  karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjangpendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,

  

dalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing,

  mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak (Sujiono, 2009: 7).

  

adalah jenjang pendidikan sebelum jenjangpendidikan

  dasaryangmerupakansuatuupayapembinaan yang ditujukan bagianak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan danjasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

  Anak usia dini (AUD) merupakan kelompok usia berada dalam proses perkembangan unik, karena proses perkembangnnya (tumbuh dan kembang) terjadi bersamaaan dengan golden age masa (peka). Golden age merupakan waktu paling cepat untuk memberikan bekal yang kuat kepada anak. Dimasa peka, kecepatan pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50% dari keseluruhan perkembangan otak anak selama hidupnya. Artinya, golden age merupakan masa yang sangat tepat untuk menggali segala potensi kecerdasan anak sebanyak–banyaknya (Asyiah, 2007: 2.1).

  Sebagaimana dikemukakan oleh Havighurst (dalam Kumalasari, 2015:2) yang menyatakan bahwa “perkembangan pada satu tahap perkembangan akan menentukan bagi perkembangan selanjutnya.Keberhasilan dalam menjalankan tugas perkembangan pada suatu Hal inilah yang menitik beratkan mengapa pendidikan Masa usia dini adalah masa anak sedang mengalami masa pekanya, pada masa ini anak sangat sensitif menerima rangsangan. Masa peka merupakan peletak dasar untuk mengembangkan kemampuankemampuan agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, serta sosialemosional (Kumalasari, 2015: 3).

  Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu aspek perkembangan anak usia dini yang amat penting adalah perkembangan kognitif.Semakin banyak orang tua menganggap bahwa perkembangan kognitif harus dikembangkan seoptimal mungkin dengan alasan meningkatnya persaingan di era globalisasi. Kognitif merupakan tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan. Perkembangan kognitif menunjukan perkembangan dari cara anak berpikir untuk menyelesaikan berbagai masalah dapat dipergunakan sebagai tolak ukur pertumbuhan kecerdasan (Patmonodewo, 2003: 27).

  Kemampuan kognitif diarahkan agar anak mampu mengembangkan daya persepsinya berdasarkan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan, sehingga anak akan memiliki pemahaman yang utuh dan komprehensif (Sugiyanto, 2013: 5). Kemampuan kognitif merupakan salah satu bidang pengembangan yang ada di TK. Pengembangan kemampuan ini diarahkan agar anak mampu menyelesaikan masalah sederhana dalam kehidupan sehari- harinya, mengembangkan daya ciptanya dan mengenal kondisi-kondisi yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

  Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Anak-anak menemukan dan mempelajari hal-hal atau keahlian baru dan belajar kapan harus menggunakan keahlian, serta memuaskan apa yang menjadi kebutuhannya melalui bermain. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak adalah dengan bermain, kegiatan ini dapat dilakukan tanpa menggunakan alat permainan, tetapi hampir semua kegiatan bermain justru menggunakan alat permainan.

  Ada banyak jenis mainan untuk anak yang kita jumpai di sekitar kita, salah satunya adalah mainan yang mampu mengembangkan aspek perkembangan anak atau yang biasa disebut dengan Alat Permainan Edukatif (APE). Permainan edukatif sengaja dirancang untuk mengembangkan kemampuan dasar anak. Alat permainan yang digunakan ada yang dibuat khusus untuk kegiatan bermain ada yang di jual di toko-toko mainan, adapula yang disiapkan sendiri dari bahan-bahan disekitar anak. Disini penulis membuat sendiri alat permainan yang bertujuan untuk meningkatkan kognitif anak dengan bahan-bahan yang aman untuk anak, yaitu kotak cerdas. Kotak cerdas merupakan salah satu mainan sekaligus media edukatif yang bermanfaat untuk menstimulasi perkembangan anak dan meningkatkan kognitif anak usia dini.

  Berdasarkan pengamatan peneliti di Kelompok A Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Al-Furqon menunjukkan bahwa: sebagian anak masih kurang termotivasi dalam mengembangkan kognitifnya, hal ini dikarenakan karena PermainanEdukatif (APE) yang terbatas sehingga anak menjadi bosan., suasana pembelajaran yang kurang menyenangkan, sertapemilihan metode dalam teknik pembelajaran masih kurang bervariasi.

  Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERAGA KOTAK CERDASDI KELOMPOK A TKIT AL-FURQON KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah peraga kotak cerdas dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak di Kelompok A TKIT Al- Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017?

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah disampaikan, Adapun tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui peraga kotak cerdas di Kelompok A TKIT Al- Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006: 71). Hipotesis penelitian merupakan anggapan sementara yang masih harus dibuktikan kebenaranya. Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah: “Ada peningkatan kemampuan kognitif anak melalui peraga kotak cerdas di Kelompok A TKIT Al- Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.”

E. Kegunaan Penelitian

  1. Penelitian tentang kemampuan guru dalam meningkatkan kognitif pada

  anak melalui peraga kotak cerdas ini diharapkan dapat mengembangkan dan menambah ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan wacana khusus bagi pendidikan anak setingkat taman kanak-kanak dan diharapkan dapat menambah wawasan luas dalam meningkatkan kognitif anak, sehingga guru harus kreatif dalam mengembangkan kognitif anak.

  2. Penelitian tentang peningkatan kemampuan kognitif anak melalui media

  peraga kotak cerdas ini diharapkan dapat memberi manfaat, dorongan dan wawasan bagi guru dan orang tua agar lebih memperhatikan pendidikan anak di dalam pengembangan kemampuan berpikir, keterampilan, dan menumbuhkan kognitif bagi anak.

F. Definisi Operasional

1. Kemampuan Kognitif

  Menurut Patmonodewo (2003:27) Kognitif merupakan tingkah dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan. Perkembangan kognitif merupakan salah satu perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengetahuan. Menurut Chaplin (dalam Sugianto, 2013: 4) kemampuan kognitif adalah suatu proses berfikir, daya menghubungkan, kemampuan menilai, dan mempertimbangkan. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam memecahkan suatu masalah melalui proses berfikir, menghubungkan, menilai, serta mempertimbangkan dalam menyesuaikan diri untuk mencapai tujuan.

2. Peraga Kotak Cerdas

  Kotak cerdas merupakan salah satu mainan sekaligus media edukatif yang bermanfaat untuk menstimulasi perkembangan anak dan meningkatkan kognitif anak usia dini, diantaranya: a. Anak mampu menyebut dan membilang angka 1 sampai 10.

  b. Anak mampu membedakan konsep tinggi rendah.

  c. Anak mampu membedakan konsep besar kecil.

  d. Anak mampu membedakan konsep penuh kosong.

  e. Anak mampu membedakan konsep kasar halus.

  f. Anak mampu membedakan pencampuran warna.

  g. Anak mampu membedakan konsep tebal tipis.

  h. Anak mampu membedakan konsep panjang pendek.

  Jadi yang di maksud judul penelitian ini adalah media permainan kotak cerdas dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A di TKIT Al-Furqon.

G. Metode Penelitian

  1. Rancangan Penelitian

  Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa dengan menerapkan pembelajaran menggunakan permainan kotak cerdas, maka dengan demikian data yang akan dikumpulkan dalam penelitian bersifat deskriptif yaitu mengenai uraian-uraian kegiatan pembelajaran siswa dan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) karena peneliti bertindak secara langsung dalam penelitian, mulai dari awal sampai akhir tindakan. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

  (Arikunto, 2009:3). Penelitian tindakan kelas ini berfokus pada upaya untuk mengubah kondisi real sekarang ke arah kondisi yang diharapkan (improvemen oriented).

  2. Subyek Penelitian

  Dalam penelitian ini yang menjadi subyeknya adalah siswa Magelangyang berjumlah 29 siswa, yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan dan dengan karakteristik yang beragam.

3. Lokasi Penelitian

  Peneitian ini dilakukan di TKIT Al-Furqon di jalan Magelang- Kopeng KM 7 Desa Nuren Kelurahan Purwosari Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang 56192.

  4. Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini ada empat langkah dalam melakukan penelitian tindak kelas (PTK), yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Suyadi, 2010: 49). Uraian rancangan siklus penelitian tersebut, seperti di bawah ini: a. Perencaaan (planning). Perencanaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dan mitra peneliti untuk merencanakakan kegiatan yang akan dilakukan, memilih metode yang tepat, menyiapkan media yang digunakan, menyusun skenario pembelajaran dan menyiapkan lembar observasi sebagai alat penilaian.

  b. Pelaksanaan (acting). Pelaksanaan tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kelas. Dalam pelaksanaan tindakan harus taat pada rancangan yang sudah dirumuskan.

  c. Pengamatan (Observing). Pengamatan yaitu pelaksanaan pengamatan pelaksaan tindakan, hal-hal yang perlu diamati adalah kegiatan guru mengajar dan kegiatan anak mengukuti pembelajaran serta hasil kerja anak melalui lembar observasi.

  d. Refleksi (Reflecting). Refleksi atau pantulan yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Refleksi perlu dilakukan untuk merenung kegiatan yang sudah dilakukan, untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan yang dialami baik pada perencanaan maupun pada pelaksanaan tindakan. Agar dapat dijadikan acuan untuk perbaikan pada siklus berikutnya.

  Model ini akan memberikan pengalaman yang berharga pada guru untuk dapat memperbaiki pembelajaran dan mengetahui kelemahan- kelamahan yang ditemukan pada setiap siklusnya, agar bisa diperbaiki pada siklus berikutnya, hingga memperoleh hasil yang baik juga bagi anak-anak. Untuk lebih jelasnya model penelitian dapat dilihat pada bagan berikut ini (Arikunto, 2006: 16):

  Sumber: Suyadi (2010: 50) Gambar 1. 1 Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK

  5. Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitan adalah alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dan informasi dari hasil pelaksanaan tindakan.

  Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, lembar penilaian performa, dandokumentasi.

  6. Teknik Pengumpulan Data

  Menurut Arikunto (2005: 10) metode pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Metode-metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

  Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi (Arikunto, 2006: 229).

  Jenis observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung, yaitu pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan di dalam kelas A. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui aktivitas anak dalam permainan dengan menggunakan kotak cerdas.

  Kegiatan observasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan dengan menggunakan lembar observasi sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah daftar (check list). Instrumen check list digunakan memastikan kemampuan anak dalam mengikuti permainan dengan menggunakan kotak cerdas.

b. Metode Dokumentasi

  Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006: 231). Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa foto-foto pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Dokumentasi anak dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui permainan kotak cerdas saat pembelajaran berlangsung serta untuk memperkuat data yang diperoleh.

7. Analisis Data

  Analisis merupakan tahap akhir terhadap apa yang dilakukan selama berada di lapangan yang disertai dengan membuat laporan Penelitian tindakan kelas. Untuk menganalisa data yang telah diperoleh melalui observasidan dokumentasi maka peneliti menganalisis data yang telah diperoleh untuk memastikan bahwa pembelajaran dengan permainan kotak cerdas dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Analisis data dapat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu:

  a. Menelaah semua data yang diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi dan catatan lapangan.

  b. Mereduksi data yang diperlukan dengan menyeleksi data tindakan aktivitas seorang guru dan aktivitas setiap murid dalam menerapkan permainan kotak cerdas.

  c. Menyajikan data atau memaparkan data dengan perhitungan frekuensi dan prestasi data.

  d. Menyimpulkan data yang telah tersedia.

H. Sistematika Penulisan

  Dalam penyusunan skripsi ini terbagi menjadi beberapa sistematika pembahasan. Hal ini dilakukan agar mempermudah peneliti dalam penyusunan skripsi ini dan mempermudah pembaca dalam memahami isi skripsi ini. Sistematika pembahasan skripsi ini terbagi dalam lima bab yaitu: BAB I:PENDAHULUAN, dalam bab ini berisi tentang pendahuluan skripsi secara umum meliputi: latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, sistematika penelitian.

  BAB II:KAJIAN PUSTAKA, berisi tentang pengertian kemampuan kognitif, media kotak cerdas, keunggulan kotak cerdas bagi anak usia dini, dan langkah-langkah permainan kotak cerdas.

  BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN, berisi gambaran situasi umum TKIT Al-Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II. BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, memaparkan hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan tujuan dan hasil penelitian. BAB V: PENUTUP, berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang disajikan secara singkat dan jelas. Sedangkan saran merupakan himbauan kepada pembaca atau instansi terkait agar saran yang dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat dikembangkan menjadi bahan kajian penelitian berikutnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif

1. Pengertian Kemampuan Kognitif

  Pada hakikatnya kognitif adalah suatu proses berpikir yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Menurut Gardner (dalam Sujiono 2011:78) kognitif adalah proses yang terjadi secara internal didalam pusat susunan syaraf pada waktu manusia sedang berpikir. Menurut Piaget (dalam Quroisin, 2015: 19) mengartikan bahwa kognitif sebagai pengetahuan yang luas, daya nalar, kreatifitas (daya cipta), kemampuan berbahasa, serta daya ingat. Sedangkan Menurut Menurut Patmonodewo (2003:27) Kognitif merupakan tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan.

  Perkembangan kognitif dimaksudkan agar individu mampu mengembangkan kemampuan persepsi, ingatan, berpikir, pemahaman terhadap symbol, melakukan penalaran dan memecahkan masalah (Sujiono, 2013: 1.30). Perkembangan kognitif menunjukan perkembangan dari cara anak berpikir untuk menyelesaikan berbagai masalah dapat dipergunakan sebagai tolak ukur pertumbuhan kecerdasan. Karena kemampuan kognitif merupakan suatu proses berfikir, daya Sedangkan menurut Susanto (2011:47) berpendapat, kognitif merupakan suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa.

  Dapat di simpulkan bahwa kemampuan kognitif adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam memecahkan suatu masalah melalui proses berfikir, menghubungkan, menilai, serta mempertimbangkan dalam menyesuaikan diri untuk mencapai tujuan.

  Kemampuan kognitif diarahkan agar anak mampu mengembangkan daya persepsinya berdasarkan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan, sehingga anak akan memiliki pemahaman yang utuh dan komprehensif.

2. Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

  Menurut Piaget (dalam Sujiono, 2013: 3.6) ada empat tahapan perkembangan kognitif pada anak, antara lain:

  a. Sensorimotor

  Tahap ini dimulai sekitar umur 0-2 tahun, dimana anak belajartentang dirinya dan lingkungannya melalui tindakan motor dan refleks. Ciri pokok perkembangannya anak mengalami dunianya mulai gerak dan inderanya serta mempelajari permansi obyek.

  b. Praoperasional

  Tahap ini dimulai sekitar umur 2-7 tahun (pada saat anak mulaibicara). Menerapkan pengetahuan baru tentang bahasa, anak mulaimenggunakan simbol untuk mewakili objek. Ciri pokok konsep intuitif. Dalam tahapan ini anak mulai mampu menggunakan kata-kata yang benar dan mengekspresikan kalimat-kalimat pendek secara efektif (Hamzah, 2009: 5).

  c. Operasional Konkrit

  Tahap ini dimulai sekitar umur 7-12 tahun. Anak mengembangkankemampuan berpikir secara logis tentang kejadian- kejadian konkret.

  d. Formal Operasi

  Tahap ini merupakan tahap masa remaja yang membawa kognisiuntuk membentuk akhir, tidak lagi memerlukan benda konkretuntuk membuat penilaian rasional. Ciri pokok perkembangannya hipotesis, abstrak dan logis.

  Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tahapan perkembangan kognitif anak TK kelompok A berada pada tahap praoperasional. Pada tahap ini aktivitas berfikirnya belum mempunyai sistem yang terorganisasi tetapi anak mulai bisa memahami realitas di lingkungannya.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kemampuan Kognitif

  Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kognitif dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut (Sujiono, 2013:1. 28): a. Hereditas/Keturunan

  Dari teori hereditas atau nativism dari seorang ahli filsafat Schopenhauer, bahwa manusialahir sudah membawa potensi-potensi tertetu yang tidak dapat dipengaruhi lingkungan. Taraf intelegensi sudah ditentukan sejak anak dilahirkan, sejak faktor lingkungan tak berarti pengaruhnya.

  b. Lingkungan Teori lingkungan atau empirisme dipelopori oleh John Locke, bahwa manusia dilahirkan sebenarnya suci dan tabularasa. Sehingga perkembangan manusia sangatlah ditentukan oleh lingkungannya, perkembagan taraf intelegensi sangatlah ditentukan oleh pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya dari lingkungan hidupnya.

  c. Kematangan Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan Elah Maang jika telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing- masing. Kematangan berhubungan erat dengan usia kronologis (usia kalender).

  d. Pembentukan Pembentukan yaitu segala keadaan diluar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Pembentukan dapat dibedakan menjadi pembentukan sengaja (sekolah/formal) dan pembentukan tidak sengaja (pengaruh alam sekitar/informal).

  Sehingga mansia berbuat intelegen untuk mempertahankan hidup e. Minat dan Bakat Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuanan merupakan dorongan perbuatan itu. Minat mendorong untuk berbuat lebih giat dan lebih baik lagi. Sedangkan bakat diartikan sebagai kemampuan dasar sebagai potensi yang masih terus dikembagkan dan diraih agar dapat terwujud. Bakat mempengaruhi tingkat kecerdasan, yang berarti bahwa seseorang memilki bakat tertentu, akan semakin mudah dan cepat mempelajari hal tersebut.

  f. Kebebasan Kebebasan yaitu manusia berpikir divergen (menyebar) yang berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode tertentu dalam memcahkan masalah-masalah. Juga bebas dalam memilih masalah sesuai kebutuhannya.

  Kesemua faktor ini saling berinteraksi dan mempengaruhi perkembangan kognitif dengan mengubah proses-proses berpikir.

4. Pentingnya Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak

  Kognitif juga diartikan sebagai suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan (inteligensi) yang menandai dan belajar. Berdasarkan pendapat piaget (dalam Sujiono, 2013: 1. 25) pentingnya mengembangkan kemampuan kognitif anak usia dini adalah sebagai berikut:

  a. Agar anak mampu mengembangkan daya persepsinya berdasarkan apa yang dilihat, didengar dan rasakan, sehingga anak akan memiliki pemahaman yang utuh dan komprehensi.

  b. Agar anak mampu melatih ingatannya terhadap semua peristiwa atau kejadian yang pernah dialaminya.

  c. Agar anak dapat mengembangkan pemikiran-pemikirannya dalam rangka menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa lainya.

  d. Agar anak mampu memahami simbol-simbol yang tersebar di dunia sekitarnya.

  e. Agar anak mampu melakukan penalaran-penalaran, baik yang terjadi secara alamiah (spontan) maupun melalui proses ilmiah (percobaan).

  f. Agar anak dapat memecahkan persoalan hidup yang dihadapinya, sehingga pada akhirnya anak akan menjadi individu yang mampu menolong dirinya sendiri.

5. Karakteristik Perkembangan Kognitif

  Beberapa karakteristik perkembangan kognitif anak adalah sebagai berikut (Sujiono, 2013: 2. 18): a) Menyempurnakan huruf dan suku kata.

  b) Menjawab pertanyaan, menyanyikan lagu puisi yang sesuai dengan c) Menyapa dengan tutur kata yang sopan.

  d) Menerangkan apa yang harus dilakukan jika anak memecahkan benda yang bukan miliknya.

  e) Mengetahui kemana harus pergi jika ingin meminjam buku, membeli perangko, memotong rambut, mencuci baju, dan membetulkan mobil.

  f) Membedakan secara visual dua cat yang sama atau berbeda.

  g) Membaca kata warna.

  h) Membaca angka: satu sampai sepuluh. i) Membaca tanda-tanda umum: jalan, berhenti, di dalam, di luar, laki- laki, perempuan, keluar, masuk, pria, wanita, racun, jalan, tunggu, awas, bahaya. j) Menunjukkan konsep angka: 8-10. k) Mencocokkan jumlah dengan symbol/angka: 1-10. l) Menunjukkan pemahaman mengenai: tengah, ketiga, keempat. m) Menulis angka yang selanjutnya jika disebutkan 1-10. n) Mengetahui penambahan sederhana dengan angka sampai 20. o) Mengetahui pengurangan sampai 10. p) Dapat menyebutkan jam.

B. Peraga Kotak Cerdas

  Salah satu prinsip penyelenggaraan pendidikan anak usia dini adalah belajar melalui bermain. Melalui bermain secara tidak langsung anak dapat mengembangkan aspek-aspek perkembangan, salah satunya perkembangan dengan pembelajaran yang menyenangkan dan menggunakan peraga atau benda-benda yang real. Ada banyak jenis mainan untuk anak yang kita jumpai di sekitar kita. Alat permainan dan bermain yang dipersiapkan di TK hendaknya berfungsi mendidik, memberi pemahaman dan melatih keterampilan serta pembiasaan. Alat permainan itu misalnya (Asriati, 2014:76): 1. Mainan untuk melatih otot besar dan kecil.

  2. Mainan untuk mengembangkan fantasi.

  3. Mainan untuk melatih keterampilan.

  4. Mainan untuk mengembangkan daya fikir.

  5. Mainan untuk mengembangkan perasaan social emosional anak.

  6. Mainan untuk mengembangkan kreativitas.

  7. Mainan untuk rasa keindahan.

  Ada banyak jenis mainan yang dapat meningatkan kognitif anak, salah satu alat permainan yang mampu mengembangkan aspek perkembangan anak atau yang biasa disebut dengan Alat Permainan Edukatif (APE). Menurut Tedjasaputra (dalam Paramitha, 2016: 4) Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan. Permainan edukatif sengaja dirancang untuk mengembangkan kemampuan dasar anak, antara lain dari segi kognitif, bahasa, sosial pembiasaan, fisik motorik, dan seni. Alat permainan edukatif merupakan . bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran anak di TK

  Peraga yang digunakan di TKIT Al-Furqon masih sedikit dan membuat anak merasa bosan serta kurang bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, beranjak dari ini peneliti ingin membuat sesuatu yang baru, suatu peraga yang dapat merangsang kemampuan kognitif anak yang lebih praktis, yang bisa mencakup beberapa indikator perkembangan kognitif anak dan aman digunakan. Dan dibuatlah sebuah kotak yang berisi berbagai macam alat permainan dari bahan-bahan yang mudah didapat dan aman untuk anak, yang sengaja dirancang sebagai media pembelajaran meningkatkan kognitif anak. Peneliti menyebutnya kotak cerdas. Kotak cerdas merupakan salah satu mainan sekaligus peraga edukatif yang bermanfaat untuk menstimulasi perkembangan anak dan meningkatkan kognitif anak usia dini. Kotak cerdas juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas.

  Kotak cerdas ini berbentuk kotak (kubus), yang didalamnya terdapat berbagai macam permainan guna merangsang kemampuan kognitif anak usia dini, seperti anak kelompok A TKIT Al-Furqon. Pembuatan kotak cerdas cukup mudah dan bahan yang digunakan mudah didapat.

  1. Alat dan Bahan

  a. Alat yang digunakan untuk membuat kotak cerdas, yaitu: 1) Gunting 2) Cuter 3) Lem kertas, lem kayu, dan lem bakar

  5) Double tip 6) Spidol besar dan kecil 7) Korek api 8) pensil

  b. Bahan yang digunakan untuk membuat kotak cerdas, yaitu: 1) Kardus bekas 2) Kain flanel 3) Sedotan minuman 4) Perekat kain 5) Kertas lipat 6) Kertas asturo warna 7) 3 Botol bekas (minuman yakult) dan cup kecil 8) Biji-bijian (biji jagung,biji beras, biji kacang hijau, biji kacang merah, dan lain-lain ).

  9) Koran bekas 10) Busa 11) Pita 12) Pita jepang 13) Renda 14) Tusuk sate 15) Mangkok plastik (berbentuk balok) 16) Karpet

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI VERBAL ANAK MELALUI METODE MENGGAMBAR BERBASIS BIMBINGAN PADA SISWA KELOMPOK 3-4 TAHUN PAUD CLARISTA KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 23

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI BERMAIN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A DI TK TUNAS HARAPAN SAWAH PULO TENGAH SURABAYA TAHUN PELAJARAN 2015 - 2016 SKRIPSI

0 0 15

MINAT ANAK MENGIKUTI PELAJARAN AQIDAH AKHLAK HUBUNGANNYA DENGAN SIKAP TAWADHUK TERHADAP ORANG TUA PADA SISWA MI MA’ARIF MAGERSARI KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 - Test Repository

0 0 118

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN WAYANG FANTASI DI KELAS A RA AL-IKHLAS KECANDRAN SIDOMKTI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

1 2 115

PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN QUR'AN HADIS MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA RELAS VIII DI MTs. NEGERI NGABLAK KABUPATEN MAGELANG - Test Repository

0 3 61

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR'AN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL KELAS V NEGERI KRAMAT 4 KOTA MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007-2008 - Test Repository

0 0 102

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MELALUI METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS IV MI MONOKERTO KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG - Test Repository

0 0 102

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V MIS ASINAN KECAMATAN BAWEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 1 126

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS V MIN GUBUG KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 121

PENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI METODE GERAK DAN LAGU PADA ANAK USIA DINI DI RA ROWOSARI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 103