PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD ZAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED-HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUT THULAB BRAMBANG KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 20172018

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI PERUBAHAN WUJUD ZAT MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED-HEAD TOGETHER

PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUT THULAB

BRAMBANG KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN

DEMAK TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  Oleh:

  

FARIDATUN NISA’

115-13-034

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI PERUBAHAN WUJUD ZAT MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED-HEAD TOGETHER

PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUT THULAB

BRAMBANG KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN

DEMAK TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  Oleh:

  

FARIDATUN NISA’

115-13-034

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama :

  Faridatun Nisa’ NIM : 115-13-034 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR

  IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD ZAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED-HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUT THULAB BRAMBANG KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2017/2018.

  Telah kami setujui untuk di munaqosahkan. Salatiga, 9 Agustus 2017

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :

  Faridatun Nisa’ NIM : 115-13-034 Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau di rujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

  Bismillahirrohmanirrokhim Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

  Nama : Faridatun Nisa’

  NIM : 115-13-034 Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Jenis : Skripsi Judul :PENINGKATAN HASIL BELAJAR

IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD ZAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

  KELAS

  V MI MIFTAHUT THULAB BRAMBANG KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

  1. Memberikan hak bebas royalti, kepada Perpustakaan IAIN Salatiga atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

  2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan IAIN Salatiga, tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan IAIN Salatiga dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

  

MOTTO

دَج َو َّدَج ْنَم

  “Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka mendapatkannya” “Kita hanya berfikir ketika kita terbentur pada suatu masalah”. (John Dewey) “Pengalaman adalah apa yang kita dapatkan ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan”. (Enio Carvalho).

  “Kebahagiaan itu bergantung pada dirimu sendiri”.

  

PERSEMBAHAN

  Dengan mengucap syukur alhamdulillah atas nikmat-Mu Ya Allah yang telah memberiku petunjuk dan kekuatan dalam setiap langkah, shalawat serta salam kepada Rasulullah SAW yang telah memberiku kebanggaan dengan menjadi salah satu umat yang terpilih.

  Karya tulis ini kupersembahkan untuk: 1. Bapak (Kasmadi) dan Ibu (Siti Amiroh) atas do’a dan kasih sayangnya selama ini, semoga Allah selalu memberi ridhlo-Nya kepada beliau berdua.

  2. Adik-adik (Mustaghfirin Najib dan Ifan Budi Raharjo) saya yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada saya dalam mengerjakan karya tulis ini.

  3. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M. Pd, selaku pembimbing skripsi yang selalu sabar memberi pengarahan, semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan semua dosen-dosen saya yang telah memberikan ilmu.

  4. Semua sahabat-sahabat saya, (Siti Sholechah, Nelvi Indriana, Nur Hayati, Sumarsih, Rina Hariyanti) yang telah membantu dan memberi semangat. pengarahan selama penyelesaian skripsi ini.

  6. Keluarga besar MI Miftahut Thulab Brambang Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak.

KATA PENGANTAR

  Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang digunakan untuk memperoleh gelar kesarjanaan (S1) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga tepat pada waktunya. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.

  Bagi penulis, penyusunan skripsi ini bukanlah tugas yang ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan karena keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun skripsi ini telah selesai tepat waktu, tentunya banyak pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini, khususnya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M. Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga.

  4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M. Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  5. Bapak Dr. Fatchurrohman, M. Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  6. Para dosen dan seluruh civitas Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

7. Ayahanda dan Ibunda yang telah memberi do’a restu serta dukungan kepada penulis.

  8. Adik-adik saya yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan yang dapat penulis gunakan untuk menyempurnakan kegiatan penulisan hasil penelitian mendatang.

  Semoga segala amal kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

  

ABSTRAK

  Nisa’. Faridatun. 2017. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Wujud

  Zat Melalui Model Pembelajaran Numbered-Head Together Pada Siswa Kelas V MI Miftahut Thulab Brambang Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2017/2018.

  Skripsi. Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Budiyono Saputro, M. Pd. Kata kunci : Peningkatan, Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Alam, Perubahan Wujud Zat, Numbered-Head Together.

  Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan model pembelajaran yang bermakna bagi siswa agar mendapat hasil yang lebih baik. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah apakah melalui model pembelajaran Numbered-Head Together dapat meningkatkan hasil belajar pada

  pelajaran IPA materi perubahan wujud zat pada siswa kelas V MI Miftahut Thulab Brambang Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2017/2018.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA model pembelajaran Numbered-Head Together dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran IPA perubahan wujud zat pada siswa kelas V MI Miftahut Thulab Brambang Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2017/2018.

  Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Miftahut Thulab Brambang Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak. Dengan sejumlah 30 siswa, yaitu terdiri dari 16 anak laki-laki dan 14 anak perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklusnya terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

  

Numbered-Head Together meningkatkan hasil belajar IPA materi Perubahan

  Wujud Zat pada siswa kelas V MI Miftahut Thulab Brambang Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa setiap siklusnya, yaitu siklus I siswa yang tuntas mencapai KKM 62 hanya ada 16 siswa (53,33%) dari keseluruhan rata-rata 58,3 dan pada siklus II yang mencapai KKM 62 ada 29 siswa (96,66%) dari keseluruhan dengan rata-rata 58,3.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL JUDUL ......................................................................................... i LEMBAR LOGO .......................................................................................... ii JUDUL .......................................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iv PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... vi PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................................... vii MOTTO ......................................................................................................... viii PERSEMBAHAN ......................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................. x ABSTRAK .................................................................................................... xii DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ............................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. ............................................................................................. Rum usan Masalah ............................................................................... 6 C. ............................................................................................. Tujua n Penelitian .................................................................................. 6

  D. ............................................................................................. Hipot esis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................. 6 E. .............................................................................................. Manf aat Penelitian ............................................................................... 7 F. .............................................................................................. Defin isi Operasional ............................................................................. 8 G. ............................................................................................. Meto de Penelitian ................................................................................ 11 H. ............................................................................................. Siste matika Penulisan ......................................................................... 16

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. ........................................................................................ Hasil Belajar ................................................................................... 18 B. ........................................................................................ Pemb elajaran IPA ........................................................................... 33 C. ........................................................................................ Perub ........................................................................................ Mode ahan Wujud Zat .............................................................. 35 l Pembelajaran Numbered-Head Together ..................... 40

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. ............................................................................................. Gam baran Umum MI Miftahut Thulab Brambang ............................... 81

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ............................................................................................. Desk ripsi Hasil Penelitian Per Siklus .................................................. 76 B. ............................................................................................. Pemb ahasan Hasil Penelitian ............................................................... 83

  B. ............................................................................................. Desk ripsi Pelaksanaan Penelitan Siklus I ............................................ 57 C. ............................................................................................. Desk ripsi Pelaksanaan Penelitan Siklus II .......................................... 67

  BAB V PENUTUP A. ............................................................................................. Kesi mpulan ......................................................................................... 86 B. ............................................................................................. Saran

  ........................................................................................................ 86 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  • – LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 3.1 Struktur Organisasi MI Miftahut Thulab Brambang ..................... 51Tabel 3.2 Data Guru MI Miftahut Thulab Brambang ................................... 52Tabel 3.3 Daftar Siswa MI Miftahut Thulab Brambang ................................. 53Tabel 3.4 Nama-nama Siswa Kelas V MI Miftahut Thulab Brambang .......... 53Tabel 3.5 Sarana Prasarana MI Miftahut Thulab Brambang ......................... 55Tabel 4.1 Nilai IPA Siswa Kelas V MI Miftahut Thulab Brambang ............ 76Tabel 4.2 Hasil Tes Formatif Pada Siklus I .................................................. 79Tabel 4.3 Hasil Tes Formatif Pada Siklus II .................................................. 81Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Tentang Ketuntasan Siswa ............................. 83Gambar 1.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas .............................................. 12Gambar 2.1 Perubahan Wujud Zat ................................................................. 38Gambar 3.1 Perubahan Wujud Zat ................................................................. 68Gambar 4.1 Penngkatan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ........................ 84

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 2 : Lembar Soal Siklus I Lampiran 3 : Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 4 : Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran 5 : Lembar Hasil Belajar Siklus I Lampiran 6 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 7 : Lembar Soal Siklus II Lampiran 8 : Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 9 : Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran 10 : Lembar Hasil Belajar Siklus II Lampiran 11 : Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Lampiran 12 : Daftar Nilai Sertifikat Mahasiswa Lampiran 13 : Daftar Riwayat Hidup Lampiran 14 : Nota Pembimbing Lampiran 15 : Lembar Isi Konsultasi Lampiran 17 : Pemberian Surat Ijin Penelitian di MI Miftahut Thulab Brambang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Efektifitas pembelajaran yang bermuara pada penguasaan materi

  pembelajaran secara maksimal pada anak lebih banyak ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengemas sebuah aktivitas pembelajaran. Jika semua guru menyadari bahwa proses pembelajaran yang bermakna dan hasil yang optimal berpengaruh pada kemampuan anak menghadapi masalah di masa depan, maka sudah seharusnya setiap kali mempersiapkan sebuah rencana pembelajaran guru akan berusaha menciptakan sebuah skenario yang mampu membangkitkan motivasi siswa. Ini penting karena ada keterkaitan yang kuat antara motivasi belajar siswa dengan efektivitas pembelajaran. Supaya proses belajar menjadi efektif, mutlak diperlukan motivasi yang cukup kuat (Suciati, 2003: 3.9).

  Salah satu asumsi yang mendasari pengembangan pembelajaran melalui kerja sama akan meningkatkan motivasi yang jauh lebih besar dari pada melalui lingkungan kompetitif individual. Kelompok-kelompok sosial integratif memiliki pengaruh yang lebih besar dari pada kelompok yang dibentuk secara berpasangan. Perasaan saling keterhubungan

  (feelings of connectedness), menurut mereka, dapat menghasilkan energi yang positif.

  Pelaksanaan tugas guru dalam kegiatan pembelajaran selalu dihadapkan pada tuntutan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Dalam hal ini, guru menempati posisi yang amat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Meskipun perlu diingat bahwa kecenderungan saat ini guru bukan dominasi satu-satunya bagi penentu pencapaian pembelajaran yang ia lakukan di kelas, namun bukan kemudian guru lepas begitu saja dari tanggung jawab pencapaian tujuan tersebut. Bagaimanapun guru tetap berada pada posisi terdepan dalam mendukung terwujudnya tujuan pembelajaran. Untuk mewujudkan harapan di atas, guru harus bersikap responsive dan proaktif terhadap berbagai fenomena yang dijumpai/dirasakan saat melaksanakan tugas pembelajaran. Selain itu, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam memikirkan dan menelaah problem pembelajaran yang dijumpai dikelas, terutama dalam mata pelajaran IPA.

  Ilmu Pengetahuan Alam sangatlah penting diterapkan dalam dunia ketrampilan, dan sikap, serta nilai ilmiah pada siswa tentang alam semesta beserta perilakunya. Selain itu melalui mata pelajaran ini siswa diharapkan selalu mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

  Untuk meningkatkan perkembangan peserta didik, seorang guru harus mampu menetapkan langkah-langkah dalam melaksanakan program kegiatan belajar mengajar, serta mampu meningkatkan motivasi belajar siswa melalui berbagai model dan alat pembelajaran. Karena salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar adalah penggunaan model pembelajaran yang sesuai. Seorang guru yang tidak dapat memilih model pembelajaran secara tepat akan menimbulkan masalah, baik bagi guru maupun bagi siswa. Diantaranya adalah masalah kedisiplinan yang kurang, kurangnya minat belajar anak, tidak adanya perhatian dan kesungguhan dalam belajar. Sebaliknya jika guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai maka pembelajaran akan dapat membangkitkan minat siswa sehingga tujuan tercapai secara optimal.

  Tidaklah patut jika pembelajaran itu selalu menimbulkan rasa cemas, gelisah dan ketakutan pada jiwa manusia. Orang yang jatuh karena dosa disebabkan kebodohan atau tanpa sadar, maka tidaklah wajar jika kesalahan-kesalahannya itu dipaparkan secara terbuka sehingga menyakitkan hatinya.

  Dengan demikian guru harus menggunakan model pembelajaran yang untuk belajar sangat diperlukan motivasi, “Motivation is an essential

  condition of learning

  ”. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi (Sardiman, 1994: 84). Semakin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Motivasi dalam diri siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar, mutu hasil belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu motivasi belajar siswa perlu diperkuat terus menerus, agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan (Dimyati, Mudjiono, 2002: 3).

  Menurut Hamzah (2007: 47) siswa belajar cepat dan lebih baik apabila mereka sangat termotivasi untuk mencapai sasaran mereka. Oleh karena itu, termotivasi untuk mencapai sasarannya, mereka selalu mau menerima nasehat dan saran tentang cara meningkatkan kinerjanya (belajarnya).

  Pembelajaran IPA bukan pembelajaran yang pasif, di mana tingkah laku kelas dan penyebaran pengetahuan dikontrol dan ditentukan oleh guru, sedangkan siswa hanya dipandang sebagai obyek menerima apa yang diberikan guru. Tetapi pembelajaran IPA lebih menekankan pada pembelajaran aktif, di mana siswa dipandang sebagai subjek dan objek. Pada proses pembelajaran siswa mempunyai dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Proses pembelajaran IPA harus dipandang sebagai stimulus yang dapat melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok menyelesaikan tugas dengan bimbingan guru. Seorang ahli sejarah Lord Bullock, memandang IPA sebagai suatu studi yang banyak berkaitan dengan manusia dan masyarakat, suatu studi yang memerlukan imaginasi, perasaan, pengamatan dan juga analisis (Depag RI, 2002: 2).

  Berdasarkan hasil survei di MI Miftahut Thulab Brambang Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak pada hari kamis tanggal 20 Juli 2017 pada kelas V, peneliti menemukan beberapa permasalahan terkait dengan pembelajaran IPA di kelas tersebut yaitu rata-rata hasil belajar IPA pada materi Perubahan Wujud Zat kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 62. Rata-rata nilai IPA di kelas V pada materi Perubahan Wujud Zat adalah 58,3 . Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis merasa lebih perlu untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa serta mampu membuat siswa termotivasi untuk lebih aktif dan kreatif dengan mengoptimalkan potensi-potensi yang ada pada peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar IPA khususnya pada pokok bahasan Perubahan Wujud Zat.

  Pada proses pembelajaran IPA khususnya perubahan wujud zat agar anak menjadi lebih aktif maka digunakan penerapan model Numbered- (NHT). Penggunaan model ini berdasar pada pengalaman

  Head Together

  pembelajaran Fiqih tentang sholat, ternyata dengan menggunakan model

  

Numbered-Head Together (NHT) hasilnya lebih memuaskan dibanding

  Berangkat dari kenyataan diatas dan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPA perubahan wujud zat, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

IPA MATERI

  PEMBELAJARAN NUMBERED-HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUT THULAB BRAMBANG KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  B. Rumusan Masalah

  Berdasar latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: Apakah melalui pembelajaran model Numbered-Head Together dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran IPA materi perubahan wujud zat pada siswa kelas V MI Miftahut Thulab Brambang Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2017/2018?

  C. Tujuan Penelitian

  Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah: Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran Numbered-Head Together dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran IPA perubahan wujud zat pada siswa kelas V MI Miftahut Thulab Brambang Kecamatan Karangawen Kabupaten

  D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto 1996: 67).

  Berdasar pengertian diatas maka yang menjadi hipotesis penelitian ini adalah: Model pembelajaran Numbered-Head Together pada pelajaran IPA perubahan wujud zat dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas V MI Miftahut Thulab Brambang Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2017/2018.

  Artinya dalam proses pembelajaran IPA perubahan wujud zat bila menggunakan model pembelajaran Numbered-Head Together siswa akan lebih semangat atau termotivasi dalam belajar, sehingga dengan motivasi tersebut akan meningkatkan hasil belajar.

2. Indikator Keberhasilan

  Model pembelajaran Numbered-Head Together (NHT) dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Indikator pencapaian hasil belajar dibuat untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Indikator pencapaian hasil belajar merupakan acuan yang digunakan dalam melakukan penelitian. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis sebagai berikut: a. Secara Individu ditentukan dari sekolah pada materi Perubahan Wujud Zat.

  b. Siklus akan berhenti apabila 85% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai 62.

E. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoritis

  Untuk perkembangan khasanah keilmuan terkait, pada pelajaran

  IPA perubahan wujud zat serta setrategi pembelajaranya, sehingga siswa mudah memahaminya secara efektif dan mengetahui bagaimana belajar dengan sederhana menggunakan model tersebut dengan mudah serta dapat meningkatkan motivasi belajar agar hasil belajar siswa memuaskan.

  2. Manfaat Praktis a. Untuk Guru 1) Meningkatkan kreatifitas guru dalam pembelajaran.

  2) Mengembangkan potensi guru dalam pembelajaran menggunakan model Numbered-Head Together (NHT).

  b. Untuk Siswa 1) Dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar IPA.

  2) Meningkatnya motivasi akan meningkat pula hasil prestasi belajar siswa.

  3) Merangsang otak dan emosi siswa agar kreatif dengan menggunakan model-model dan belajar yang

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari terjadinya berbagai penafsiran yang keliru penulis akan menegaskan istilah-istilah didalam judul ini sebagai berikut:

  1. Peningkatan

  Maksudnya usaha seseorang untuk memperoleh nilai yang lebih dari sebelumnya, dengan proses menambah kualitas maupun kuantitas siswa. Belajar kelompok dapat meningkatkan cara berfikir siswa karena berbagi pendapat. Dengan menggunakan sistem PAKEM (Pembelajaran masa Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan).

  2. Hasil Belajar Berdasarkan uraian tentang konsep belajar dapat dipahami tentang makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diraikan di atas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K. Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

  3. IPA Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehinga mendapatkan suatu kesimpulan. Dalam hal ini para guru, khususnya yang mengajar sains di sekolah dasar, diharapkan mengetahui dan mengerti hakekat pembelajaran IPA, sehingga dalam pembelajaran

  IPA guru tidak kesulitan dalam mendesain dan melaksanakan pembelajaran. Siswa yang melakukan pembelajaran juga tidak mendapat kesulitan dalam memahami konsep sains.

  Aly dan Rahma (1991:18) menyatakan bahwa IPA adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan cara yang khusus, yaitu dengan menggunakan model tertentu.

  4. Perubahan Wujud Zat Kata “Zat” berarti sebuah benda. Zat adalah semua jenis benda berbeda yang bergabung membentuk semua yang ada di sekitar kita serta segala sesuatu yang ada di alam semesta. Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Menurut wujudnya zat digolongkan menjadi tiga yaitu: zat padat, zat cair, dan zat gas.

  5. Model Pembelajaran Numbered-Head Together Salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu Numbered Head

  Together (NHT) atau Kepala Bernomor Struktur. Model ini dapat

  dijadikan alternatif variasi model pembelajaran dengan membentuk kelompok heterogen, setiap kelompok beranggotakan 3-5 siswa, setiap anggota memiliki satu nomor. Kemudian guru mengajukan pertanyaan salah satu nomor untuk mewakili kelompok.

  Pada dasarnya, Numbered-Head Together (NHT) merupakan varian dari diskusi kelompok. Menurut Slavin (1995), model yang dikembangkan oleh Russ Frank ini cocok untuk memastikan akuntabilitas individu dalam diskusi kelompok. Tujuan dari NHT adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi gagasan dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain untuk meningkatkan kerja sama siswa, NHT juga bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas.

  Sintak atau tahap-tahap pelaksanaan NHT pada hakikatnya hampir sama dengan diskusi kelompok, yang rinciannya adalah sebagai berikut.

  a) Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok. Masing- masing siswa dalam kelompok diberi nomor.

  b) Guru memberi tugas/pertanyaan pada masing-masing kelompok untuk mengerjakannya.

  c) Setiap kelompok mulai berdiskusi untuk menemukan jawaban yang dianggap paling tepat dan memastikan semua anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut.

  d) Guru memanggil salah satu nomor secara acak.

  e) Siswa dengan nomor yang dipanggil mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi kelompok mereka.

  1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang ditetapkan adalah penelitian tindakan kelas, pada tahap ini peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu diperhatikan khusus untuk diamati. Adapun sebagai siklus atau tahap- tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

  Gambar: 1.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas Sumber: (widodo1963wordpress.com) a. Perencanaan tindakan menggambarkan hal-hal yang dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, seperti penyiapan perangkat pembelajaran berupa sekenario pembelajaran, alat peraga, serta lembar evaluasi.

  b. Pelaksanaan tindakan berisi uraian tahapan-tahapan tindakan yang dilakukan.

  c. Pengamatan menggambarkan obyek yang diamati dan cara pengamatannya.

  d. Refleksi dengan menguraikan hasil perenungan mengenai keberhasilan dan atau kegagalan tindakan.

  2. Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian a. Lokasi Penelitian Lokasi : MI Miftahut Thulab Brambang

  Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Mata Pelajaran : IPA Materi Pokok : Perubahan Wujud Zat Kelas/Semester : V / I

  b. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2017/2018.

  1. Siklus I dilaksanakan 21 Juli 2017 2. Siklus II dilaksanakan 25 Juli 2017

  c. Subjek Penelitian Subjek yang diteliti adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah

  Miftahut Thulab Brambang Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak. Dengan jumlah siswa 30 yang terdiri dari 16 anak laki-laki dan 14 anak perempuan.

  3. Instrumen Penelitian

  a) Lembar Tes Formatif

  b) Lembar Observasi

  c) Lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data tersebut meliputi pengamatan (observasi), tes, wawancara, dan dokumentasi yang dapat diuraikan sebagai berikut: a) Pengamatan (observasi). Adalah suatu cara untuk mengadakan evaluasi dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, dan rasional mengenai fenomena-fenomena yang diselidiki.

  b) Tes. Memberi soal-soal yang telah disusun dengan kandungan materi, baik merupakan tes awal ataupun tes akhir.

  c) Wawancara. Menurut Budiamin dan Setiawati (2009), Wawancara merupakan teknik untuk mengumpulkan informasi melalui komunikasi langsung dengan responden (orang yang diminta informasi), dalam hal ini bisa murid, orang tua murid, teman- temannya atau orang lain yang diminta keterangan tentang murid dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan lisan yang dijawab secara lisan pula.

  d) Dokumentasi. Untuk melihat nilai pelajaran IPA perubahan wujud zat sebelum penerapan penelitian tindakan kelas, sehingga dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok. Pengelompokan ini berdasarkan prestasi mereka yang tergolong tinggi, sedang, dan rendah. langsung oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian, aktifitas siswa dan ketrampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

  5. Analisis Data Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang terekam dalam catatan lapangan. analisis refleksi dilakukan peneliti sebagai pijakan untuk menentukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya.

  Analisis dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 62 (sesuai KKM yang berlaku di MI Miftahut Thulab Brambang Kec. Karangawen Kab. Demak). Oleh karena itu, setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya apabila telah mencapai KKM atau nilai perolehan 62.

  Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau belum mencapai KKM jika perolehan nilainya 62. Selanjutnya untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus digunakan tolak ukur Kriteria Ketuntasan Klasikal. Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya jika dalam kelas tersebut terdapat 85% siswa yang telah tuntas belajarnya.

  a. Menghitung nilai rata-rata kelas Keterangan: M = Mean

  Ʃx = Jumlah nilai semua siswa N = jumlah siswa

  b. Menghitung ketuntasan belajar klasikal

  P = % Keterangan

  P = Nilai dalam persen F = Frekuensi siswa tuntas KKM

  = Jumlah keseluruhan Apabila tingkat ketuntasan ≥ 85% maka ketuntasan belajar klasikal tercapai (Aqib, 2011: 41).

H. Sistematika Penulisan Skripsi

  Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas yang akan diajukan meliputi tiga bagian pokok, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Adapun sistematikanya sebagai berikut:

  1. Bagian awal meliputi: Lembar Judul, Lembar Persetujuan Pembimbing, Lembar Pengesahan Kelulusan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Motto, Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel dan Bagan, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran.

  2. Bagian inti meliputi:

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Tindakan E. Manfaat Penelitian F. Definisi Operasional

  G. Metode Penelitian H. Sisematika Penulisan

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar B. Pembelajaran IPA C. Perubahan Wujud Zat D. Model Pembelajaran Numbered-Head Together BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus B. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar

  1. Belajar Menurut R. Gagne (1989), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

  Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain itu, Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui intruksi. Intruksi yang dimaksud adalah perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau guru. Selanjutnya, Gagne bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu: a. Keterampilan motoris (motor skill); adalah keterampilan yang diperlihatkan dari berbagai gerakan badan, misalnya menulis, menendang bola, bertepuk tangan, berlari, dan loncat. b. verbal; informasi ini sangat dipengaruhi oleh Informasi kemampuan otak atau intelegensi seseorang, misalnya seseorang dapat memahami sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar, dan sebagainya yang berupa simbol yang tampak (verbal).

  c. intelektual; selain menggunakan simbol verbal, Kemampuan manusia juga mampu melakukan interaksi dengan dunia luar melalui kemampuan intelektualnya, misalnya mampu membedakan warna, bentuk dan ukuran.

  d. kognitif; Gagne menyebutnya sebagai organisasi Strategi keterampilan yang internal (internal organized skill), yang sangat diperlukan untuk belajar mengingat dan berpikir.

  e. Sikap (attitude); sikap merupakan faktor penting dalam belajar; karena tanpa kemampuan ini belajar tak akan berhasil dengan baik. Sikap seseorang dalam belajar akan sangat mempengaruhi hasil yang diperoleh dari belajar tersebut.

  Adapun pengertian belajar menurut W.S. Winkel (2002) adalah seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas.

  Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam perilaku, merasa, maupun dalam bertindak.

  2. Hasil Belajar Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian dari hasil belajar sebagaimana diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K.

  Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran dsekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan istruksional.

  Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal (1993: 94), bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan ketrampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.

  3. Macam-macam Hasil Belajar Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pemahaman Konsep kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.

  Menurut Dorothy J. Skeel dalam Nursid Sumaatmadja (2005: 2-3), konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Jadi, konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Orang yang telah memliki konsep, berarti orang tersebut telah memiliki pemahaman yang jelas tentang suatu konsep atau citra mental tentang sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret ataupun gagasan yang abstrak. Dalam hubungannya dengan studi sosial, konsep didefinisikan oleh James G. Womack (1970: 30) sebagai kata atau ungkapan yang berhubungan dengan sesuatu yang menonjol, sifat yang melekat.

  Pemahaman dan penggunaan konsep yang tepat bergantung pada penguasaan sifat yang melekat tadi, pengertian umum kata yang bersangkutan. Konsep memiliki pengertian denotatif dan

  Untuk mengukur hasil belajar siswa yang berupa pemahaman konsep, guru dapat melakukan evaluasi produk.

  Sehubungan dengan evaluasi produk ini, W.S. Winkel (2007: 540) menyatakan bahwa melalui produk dapat diselidiki apakah dan sampai berapa jauh suatu tujuan instruksional telah tercapai; semua tujuan itu merupakan hasil belajar yang seharusnya diperoleh siswa. Berdasarkan pandangan Winkel ini, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa erat hubungannya dengan tujuan instruksional (pembelajaran) yang telah dirancang guru sebelum melaksanakan proses belajar mengajar.

  b. Keterampilan Proses Usman dan Setiawati (1993: 77) mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA TEGALDLIMO BANYUWANGI

2 11 26

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK- WRITE PADA SISWA KELAS VIII.5 TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS V SDN NGAJARAN 02 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK MELALUI METODE THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS IV MI YASPI KAPONAN KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 124

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA KELAS IV DI MI TEGALWATON KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20132014 (PTK KOLABORATIF) SKRIPSI Diajukan untuk Memperol

0 0 125

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN PERNAFASAN MANUSIA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF CANDIREJO, KECAMATAN TUNTANG, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (KOLABORATIF) - Test Repository

0 0 139

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SATUAN JARAK DAN KECEPATAN MELALUI METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS V MI AL-HIDAYAH PLELEN KECAMATAN GRINGSING KABUPATEN BATANG TAHUN AJARAN 20152016 SKRIPSI

0 2 163

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PADA SISWA KELAS III MI DARUL ‘ULUM REKSOSARI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 3 129

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS III SEMESTER I MI SRUWEN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN SKRIPSI

0 1 191

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA JENIS KATROL PADA SISWA KELAS V SEMESETER II MI MUHAMMADIYAH NGASINAN KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

0 2 106