PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA KELAS IV DI MI TEGALWATON KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20132014 (PTK KOLABORATIF) SKRIPSI Diajukan untuk Memperol
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI
METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA
KELAS IV DI MI TEGALWATON KECAMATAN
TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (PTK KOLABORATIF)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
FARIDATUN NISFATURRIFAH
NIM 11509048
JURUSAN TARBIYAHPENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2014
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI
METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA
KELAS IV DI MI TEGALWATON KECAMATAN
TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (PTK KOLABORATIF)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
FARIDATUN NISFATURRIFAH
NIM 11509048
JURUSAN TARBIYAHPENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2014
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 4 Eksemplar Hal : Naskah Skripsi
Saudari FARIDATUN NISFATURRIFAH Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami
kirimkan naskah skripsi saudari: Nama : FARIDATUN NISFATURRIFAH NIM : 11509048 Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Guru Madrasah IbtidaiyahJudul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MEODE
EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA KELAS IV DI MI TEGALWATON KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Dengan ini kami mohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Salatiga, 15 Februari 2014 Pembimbing Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Faridatun Nisfaturrifah NIM : 115 09 048 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.Salatiga, 15 Februari 2014 Yang menyatakan, Faridatun Nisfaturrifah NIM. 11509048
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
سمتلي اقيرط كلس همً :لاق للها لٌسر نا ونع للها ىضر ةريرى ىبا هع
)ملسم هاًر( ةنجلا ىلا اقيرط ول للها ليس املع ويفArtinya: “Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda: Dan barang siapa menjalani akan suatu jalan, untuk mencari ilmu pengetahuan, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju syurga”. (H.R. Muslim)
PERSEMBAHAN Karya ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapak (Wansakop) dan Ibu (Zumroh) yang telah membesarkan
dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan baik secara lahir maupun batin dengan iringan do’a restu sehingga aku bisa seperti sekarang 2. Keluarga besar saya terimakasih atas do’a dan motivasi pada penulis
3. Kepada paman saya (H.Abdurrosyid)yang masih berada di tanah
suci dan selalu memberi semangat, motivasi, dan sekaligus sebagai penasehat saya
4. Kepada bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku pembimbing
dan sekaligus sebagai motivator serta pengarah sampai terselesainya penulisan skripsi ini
6. Seluruh bapak ibu dosen yang telah bersedia memberikan ilmu
kepadaku dan terima kasih atas dorongan dan motivasinya
7. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2009 PGMI yang telah
memberikan kegembiraan, motivasi dan semangat belajar 8.
Sahabatku yang selalu mendo’akan dan memperingatkan penulis
untuk tetap maju dalam menghadapi setiap masalah dan selalu semangat untuk belajar.
9. Para pembaca yang budiman.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrokhim.Alhamdulillahirobbil’alamin, Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, inayah serta hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi
Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran, beserta keluarga
dan para sahabatnya.Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I). Adapun judul skripsi ini adalah
Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA
“
Materi Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV Di MI Tegalwaton Kecamatan
Tengaran, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014 (PTK Kolaboratif)” Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada: 1.
Dr. Imam Sutomo, M. Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga 2. Suwardi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga 3. Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, selaku Ketua Progdi PGMI STAIN Salatiga sekaligus, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, mencurahkan pikiran dan tenaga serta mengorbankan waktunya dalam membimbing sehingga
4. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan perpustakaan dan seluruh Sivitas Akademik STAIN Salatiga yang telah banyak membimbing dan membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Titin Jama`alis S. S. PdI selaku kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah Tegalwaton beserta stafnya yang telah memberikan kesempatan ijin penelitian dan membantu menyelesaikan skripsi
6. Kedua orang tua, yang selalu memberikan dukungan moral dan spiritual, yang selalu mencurahkan kasih sayang, memberikan semangat dan dukungan serta mendo’akan penulis, selama penulis menempuh studi di STAIN Salatiga dan yang selalu mengharapkan keberhasilan penulis.
7. Sahabat-sahabat seperjuanganku PGMI angkatan 2009, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu Dalam hal ini penulis menyadari masih banyak kekurangan baik teknik penyusunan maupun isi, karena keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari para pembaca. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini memberikan sumbangan bagi pengembangan dunia khususnya Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Salatiga, 15 Februari 2014 Penulis Faridatun Nisfaturrifah
ABSTRAK
Nisfaturrifah, Faridatun. 2013. Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Eksperimen
Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV di MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi, Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Drs.
Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Kata Kunci: Prestasi Belajar Dan Metode Eksperimen Kurangnya penerapan/penggunaan metode dalam pembelajaran IPA adalah salah
satu penyebab kurangnya semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran yang sedang
berlangsung. Dengan cara berceramah/monoton, guru kurang efektif dan kreatif dalam
menerapkan metode belajar. Sehingga guru mengalami kesulitan dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa. Maka dari itu, untuk memperbaiki kelemahan dalam belajar secara
efektif peneliti menerapkan metode eksperimen agar dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa dalam pelajaran IPA materi perubahan wujud benda (sifat-sifat benda cair) pada siswa
kelas IV di MI Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2013/2014. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Apakah
metode eksperimen pada pembelajaran IPA (untuk materi perubahan wujud benda) dapat
meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV MI Tegalwaton tahun pelajaran
2013/2014?.Model penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yang
dilaksanakan dengan 3 siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan tes berupa pre test dan post test. Adapun
temuan penelitian ini adalah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi
belajar IPA materi perubahan wujud benda pada siswa kelas IV MI Tegalwaton . Hal ini
dapat dibuktikan semakin meningkatnya prestasi belajar siswa dari setiap siklusnya yaitu
61,7% saat kondisi awal, pada siklus I 66,9%, pada siklus II meningkat 6,37% menjadi
73,27%, sedangkan pada siklus III terjadi peningkatan hingga mencapai 81,38%.Berdasarkan kesimpulan penelitian ini adalah (1) Pembelajaran IPA terbukti dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi perubahan wujud benda (sifat-sifat benda
cair) kelas IV MI Tegalwaton, saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Terbukti dari
setiap siklusnya ada peningkatan dalam prestasi belajar. Siklus I dengan rata-rata 66.9%,
siklus II 73.7% sedangkan siklus III 81.38%. Dan penerapan metode eksperimen dapat
mencapai KKM IPA materi perubahan wujud benda pada siswa kelas IV MI Tegalwaton. Hal
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..................................................................................... i HALAMAN NOTA PEMBIMBING............................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN............................................. iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............................. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................... v-vi
HALAMAN KATA PENGANTAR............................................................. vi-viii
HALAMAN ABSTRAK.............................................................................. ixHALAMAN DAFTAR ISI........................................................................... xi-xii
HALAMAN DAFTAR TABEL DAN BAGAN ......................................... xiii HALAMAN LAMPIRAN ........................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN........................................................................1 A.
Latar Belakang Masalah......................................................... 1 B. Rumusan Masalah.................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian.................................................................... 4 D.
Hipotesis Tindakan................................................................. 4 E. Manfaat Penelitian.................................................................. 5 F. Definisi Operasional............................................................... 5 G.
Metode Penelitian................................................................... 7 1.
Rancangan Penelitian...................................................... 7 2. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………….. 7 3. Subyek Penelitian........................................................... 8 4. Siklus Penelitian……………………………................. 8
6. Pengumpulan Data......................................................... 11 7.
Analisis Data.................................................................. 12 H. Sistematika Penulisan .......................................................... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................... 15 A. Metode Eksperimen............................................................... 15 1. Pengertian Metode Eksperimen...................................... 15 2. Tujuan Penggunaan Metode Eksperimen....................... 16 3. Kelebihan Metode Eksperimen..................................... 16 B. Prestasi Belajar…………………………………………….. 18 1. Pengertian Belajar……………………………………… 18 2. Karakteristik Belajar…………………………………… 19 3. Ciri Utama Belajar……………………………………. 19 4. Prinsip-Prinsip Belajar………………………………… 20 5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar…………………………………………………. 20 6. Pengertian Prestasi Belajar……………………………. 24 7. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar…………. 25 8. Tujuan Test Prestasi…………………………………… 26 9. Fungsi Test Prestasi…………………………………… 27 C. Pembelajaran……………………………………………… 27 1.
3. Strategi Pembelajaran…………………………………. 27 4.
Teknik Pembelajaran………………………………….. 27 5. Tujuan Pemebelajaran………………………………… 28 6. Prinsip-Prinsip Pembelajaran…………………………. 28 7. Faktor-Faktor Pembelajaran…………………………... 28 8.
Prosedur Umum Pembelajaran……………………………. 28 D.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).............................................. 28 1.
Hakikat IPA..................................................................... 28 2. Fungsi Mata Pelajaran IPA............................................. 29 3. Tujuan Mata Pelajaran IPA............................................. 30 4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA............................... 31 5. Kajian Materi Perubahan Wujud Benda ....................... 31 6. Makna Kolaboratif Dalam PTK……………………….. 33 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ...............................................
35 A.
Gambaran Umum MI Tegalwaton…………....................... 35 1.
Kedaan Geografis MI Tegalwaton........................... 35 2. Profil Madrasah…………………............................ 35 3. Visi dan Misi MI Tegalwaton………...................... 36 4. Keadaan Guru, dan Siswa………........................... 37 5. Sarana dan Prasarana................................................ 38 6. Kegiatan Ekstrakulikuler.......................................... 39
C.
Peran Peneliti Dan Guru………………………………….. 42 D.
Deskripsi Penelitian Tindakan I.......................................... 42 E. Deskripsi Penelitian Tindakan II......................................... 46 F. Deskripsi Penelitian Tindakan III........................................ 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................
54 A.
Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus .................................. 54 1.
Pra Siklus.......................................................................... 54 2. Hasil Penelitian Siklus I................................................... 56 3. Hasil Penelitian Siklus II................................................. 57 4. Hasil Penelitian Siklus III............................................... 59 B. Pembahasan........................................................................... 61 BAB V PENUTUP.....................................................................................
63 A.
Kesimpulan............................................................................ 63 B. Saran...................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTER TABEL DAN BAGAN
TABEL 1.1 Bagan Siklus PenelitianTABEL 3.1 Daftar Guru MI TegalwatonTABEL 3.2 Daftar jumlah SiswaTABEL 3.3 Daftar Sarana dan Prasarana MI TegalwatonTABEL 3.4 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI TegalwatonTABEL 4.1 Hasil Belajar Siswa Pra SiklusTABEL 4.2 Hasil Tes Formatif Siklus ITABEL 4.3 Hasil Tes Formatif Siklus IITABEL 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus IIITABEL 4.5 Hasil Perbandingan SiklusTABEL 4.6 Hasil Pencapaian KKMDAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Daftar Pustaka
Lampiran II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran III Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran IV Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III
Lampiran V Hasil Pre Test dan Post Tes Siklus I Lampiran VI Hasil Pre Test dan Post Test Siklus II Lampiran VII Hasil Pre Test dan Post Test Siklus III Lampiran VIII Lembar Observasi Lampiran IX Surat Ijin Penelitian Lampiran X Surat Keterangan Penelitian Lampiran XI Lembar Konsultasi Lampiran XII Laporan SKK Lampiran XIII KKM MI TegalwatonBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi
kehidupan masusia. Proses pendidikan berlangsung terus menerus sejak dalam kandungan hingga sepanjang perjalanan hidup seseorang. Pendidikan menyangkut dua aktivitas memberi dan menerima, pendidik dan peserta didik, pembimbing dan yang dibimbing, guru dan murid serta berbagai aktivitas lain yang melibatkan dua pihak. Pendidikan itu sendiri diartikan sebagai seluruh daya upaya manusia untuk mengembangkan kemampuan, sikap mental, akal budi yang bernilai positif sehingga dia dapat hidup di masyarakat, dan mencapai kesejahteraan (Sriyanti, 2003:1). Pendidikan formal kebanyakan ditentukan oleh keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yakni keterpaduan antara kegiatan guru dengan kegiatan siswa/peserta didik.
Kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari keseluruhan system pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar ini banyak upaya yang dilakukan guru, seperti pemahaman guru terhadap pola kegiatan belajar mengajar.
Firman Allah surat Al-Baqarah:33
33 . Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama
benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama
benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa
Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa
yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"Ilmu pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD/MI. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang mengajarkan tentang gejala alam dan perubahan-perubahan yang sangat bermanfaat bagi manusia. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berdasarkan fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pada umumnya pembelajaran IPA di SD/MI masih bersifat monoton sehingga siswa merasa jenuh atau bosan dalam mengikuti pelajaran ini. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat juga merupakan salah satu masalah bagi siswa dalam menerima informasi dari guru. Maka penggunaan atau mendapatkan hasil yang optimal. Pada umumnya pada kegiatan belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bersifat praktek, maka sangatlah cocok menggunakan metode eksperimen dalam belajar IPA. Dengan penggunaan metode ini siswa secara aktif melakukan percobaan sendiri dan menemukan hasilnya sendiri dan bisa membuat siswa lebih mudah memahami materi.
Dalam pembelajaran IPA, peran seorang guru adalah sebagai fasilitator yang memungkinkan tercapainya kondisi yang baik bagi siswa untuk belajar.
Terciptanya kondisi yang baik bisa menumbuhkan minat dan meningkatkan semangat siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Akhirnya, pemilihan metode eksperimen sangat tepat digunakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ). Tidak hanya guru yang aktif dalam kegiatan pembelajaran tetapi murid juga aktif dan kreatif karena secara langsung menguji cobakan apa yang dipelajari dan menemukan hasilnya sendiri.
Dengan latar belakang itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI
METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI
PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA KELAS IV DI MI
TEGALWATON KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN
SEMA
RANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014”
(PTKKOLABORATIF).
A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1.
Apakah metode eksperimen pada pembelajaran IPA (untuk materi perubahan wujud benda) dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV MI Tegalwaton tahun pelajaran 2013/2014? B.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui apakah metode eksperimen pada pembelajaran IPA (materi perubahan wujud benda) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV MI Tegalwaton tahun pelajaran 2013/2014.
C. Hipotesis Penelitian Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara yang munkin benar dan munkin salah. Untuk membuktikan kebenarannya, maka dibutuhkan adanya penelitian. Menurut Igak (2010:2.10), hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk mengatasi masalah. Dalam penelitian ini, rumusan hipotesisnya adalah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Artinya , dengan menggunakan metode eksperimen prestasi belajar siswa semakin membaik.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas tentang penggunaan metode eksperimen untuk meningkatkann prestasi belajar
IPA. Informasi tersebut diharapkan dapat bermanfaat, antara lain: a.
Secara Teoritis 1.
Menambah pengetahuan bagi penulis tentang pentingnya penggunaan metode eksperimen dalam proses belajar IPA.
2. Memperkaya bahan informasi ilmiah bagi sekolah sebagai penyelenggara pendidikan bagi siswa.
b.
Secara Praktis 1.
Seorang guru dapat menggunakan metode eksperimen dalam proses belajar mengajar IPA.
2. Memberikan kontribusi positif bagi kepala sekolah untuk dapat memberikan instruksi untuk melengkapi dan mengefektifkan penggunaan metode eksperimen dalam belajar IPA.
E. Definisi Operasional
Istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut: a.
Metode Eksperimen
Menurut Roestiyah (1989:80), metode eksperimen adalah salah satu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal; mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian
Soetomo (1993:162) mengatakan bahwa metode eksperimen adalah guru atau siswa mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil percobaan itu, sehingga dengan metode eksperimen kita memperoleh jawaban tentang bagaimana kita tahu bahwa sabun deterjen terdiri dari million, soda dan lain-lain, atau kita tahu apakah yang akan terjadi apabila sebuah batu dimasukkan ke dalam air, dan lain sebagainya.
Eksperimen sering digunakan dalam pengajaran bidang studi IPA, sehingga metode ini cocok digunakan untuk pelajaran praktek.
b. Prestasi Belajar IPA
Kata prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah hasil yang telah dilakukan atau dicapai. Sedangakan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan.
Sedangkan IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam beserta isinya.
c. Kriteria Kelulusan Minimal
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Belajar adalah tingkat pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran oleh siswa per mata pelajaran. Penentuan kriteria ketuntasan minimal belajar pencapaian standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa; (2) Tingkat
kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap indicator pencapaian
kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa; (3) Tingkat kemampuan (intake) rata-rata siswa di madrasah; dan (4) Ketersediaan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
F. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan.
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Penelitian ini dilakukan dengan meminta bantuan seorang guru (kolaboratif).
2. Lokasi dan Waktu Penelitian a.
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun alasan mengambil lokasi ini adalah sebagai berikut:
1) Di MI Tegalwaton belum pernah dilakukan penelitian pendidikan penggunaan metode eksperimen dalam belajar IPA yang sama dengan penulis.
2) MI Tegalwaton merupakan sekolah yang telah menggunakan metode eksperimen dalam belajar IPA.
b.
Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan desember tanggal 9,10,11, dan 12 Tahun 2013.
3. Subjek Penelitian
Penentuan subjek penelitian merupakan masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam sebuah penelitian, karena tingkat validitas suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pengambilan subjek penelitian.
Dalam penelitian ini, yang penulis jadikan sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Dengan demikian diharapkan dapat membantu kelancaran dalam memperoleh data yang diperlukan dan mengadakan perbaikan.
4. Siklus Penelitian
Menurut Suyadi (2011:50), ada empat langkah dalam melakukan PTK yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Untuk dapat melaksanakan penelitian ini penulis dapat melakukan langkah-langkah seperti tergambar dalam skema berikut:
Refleksi Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan a. Pengamatan Siklus III
Gambar 1.1 Tahap-tahap penelitian tindakan kelas (Suyadi, 2011: 50)Penjelasan alur PTK di atas adalah sebagai berikut: a.
Perencanaan, dalam perencanaan PTK, terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu peneliti mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, dan pemecahan masalah dengan menggunakan metode eksperimen.
b.
Pelaksanaan dan pengamatan, dalam pelaksanaan peneliti menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas.
Dan peneliti mengamati keaktifan siswa dalam bereksperimen dan hasil atau dampak dari penerapan isi rancangan.
c.
Refleksi, dalam kegiatan refleksi ini dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan atau mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.
5. Instrument Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen tes dan non tes. Tes meliputi soal yang diberikan kepada siswa. Sedangkan non tes meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi.
a.
Teknik observasi Teknik observasi sebagai teknik ilmiah bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan sistematis tentang fenomena-fenomena yang diselidiki. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang proses pembelajaran IPA melalui metode eksperimen pada siswa kelas
IV MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.
b.
Teknik wawancara Teknik wawancara yaitu suatu proses tanya jawab secara lisan di mana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu melihat dan yang lain mendengarkan dengan telinga sendiri suaranya.
Teknik ini digunakan untuk melengkapi jawaban yang diperoleh dari observasi dan dokumentasi, guna menunjang kevalidan data yang diinginkan.
c.
Pedoman dokumentasi Dokumen siswa ini berupa catatn siswa pada saat proses pembelajaran berlngsung. Dokumentasi ini dilihat setiap akhir pertemuan, sehingga dapat mengelompokkan siswa sesuai dengan tingkat kecerdasannya.
6. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, tes, dan pengamatan.
a.
Dokumentasi Untuk melihat nilai pelajaran IPA sebelum penerapan penelitian tindakan kelas, sehingga dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok. Pengelompokan ini berdasarkan prestasi mereka yang tergolong tinggi, sedang, dan rendah.
b.
Tes Memberi soal-soal yang disusun sesuai dengan kandungan materi, baik berupa tes awal maupun tes akhir. Untuk menjawab soal- soal dan mengerjakan tugas seperti yang dikehendaki muatan soal
(lembar tes), sebelum mengerjakan tes akhir siswa melakukan latihan dengan campuran metode dokumentasi.
c.
Pengamatan Dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian, aktifitas dan data ketrampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan diawali oleh momen refleksi. Dari refleksi tindakan pertama akan diperoleh hasil yang kemudian menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran serta digunakan untuk peningkatan pembelajaran.
Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Data tersebut dengan teknik deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai berikut: a.)
Data kuantitatif diolah dengan menggunakan deskriptif persentase nilai yang diperlukan siswa kemudian dirata-rata untuk mengetahui keberhasilan individu dan keberhasilan klasikal sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
b.) Data kualitatif yang berasal dari observasi atau pengamatan, digunakan sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran tentang belajar siswa kelas IV MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.
8. Sistematika Penulisan Skripsi
Dalam pembuatan skripsi, penulis mulai dengan halaman judul, nota pembimbing, pengesahan, deklarasi, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar table,daftar gambar, daftar lampiran, selanjutnya dimulai dengan bab-bab.
Pada bab I berisi pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat hasil penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
Pada bab II adalah kajian pustaka . Sub A, membahas tentang metode eksperimen, terdiri dari pengertian metode eksperimen, langkah- langkah metode eksperimen dan kelebihan metode eksperimen. Sub B, membahas tentang prestasi belajar, terdiri dari pengertian belajar, karakteristik belajar, cirri utama belajar, prinsip-prinsip belajar, fakor yang mempengaruhi keberhasilan belajar, pengertian prestasi, fungsi test prestasi, tujuan test prestasi. Sub C, membahas tentang pembelajaran yang terdiri dari, pengertian pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, factor-faktor pembelajaran dan prosedur pembelajaran. Sub
D, membahas tentang IPA yang terdiri dari, pengertian IPA, fungsi mata pelajara IPA, tujuan mata pelajaran IPA, ruang lingkup IPA, dan bahan kajian IPA . Sub E membahas tentang makna kolaboratif dalam PTK.
Pada bab III berisi pelakasanaan penelitian, meliputi subjek
penelitian , deskripsi siklus I meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, siklus II meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, siklus III
Pada bab IV berupa hasil penelitian dan pembahasan, yang akan
memaparkan tentang deskripsi per siklus (data hasil pengamatan/wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan).
Pada bab V tentang penutup, terdiri dari ksimpulan dan saran. Bagian
akhir, berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran, serta riwayat hidup penulis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Eksperimen
1. Pengertian Metode Eksperimen
Menurut Soetomo (1993:162), metode eksperimen merupakan metode yang sangat efektif dalam menolong siswa dalam mencari jawaban atas pertanyaan, seperti: “ bagaimanakah proses pembuatan sabun deterjen?”. Soetomo (1993:162) mengatakan bahwa metode eksperimen adalah guru atau siswa mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil percobaan itu, sehingga dengan metode eksperimen kita memperoleh jawaban tentang bagaimana kita tahu bahwa sabun deterjen terdiri dari million, soda dan lain-lain, atau kita tahu apakah yang akan terjadi apabila sebuah batu dimasukkan ke dalam air, dan lain sebagainya.
Menurut Roestiyah (1985:80), metode eksperimen adalah salah satu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal; mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
Adapun metode eksperimen dimaksudkan sebagai suatu cara memperoleh pengetahuan atau ketrampilan dengan mencoba, berbuat atau melakukan sesuatu (Sriyono dkk, 1992:116).
Menurut Roestiyah (1985:80), penggunaan metode eksperimen mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri, siswa juga dapat terlatih dalam cara berpikir yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.
3. Kelebihan Metode Eksperimen
Roestiyah (1985:82), beberapa kelebihan dari metode eksperiment antara lain: a.
Dengan eksperiment siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam mengahadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya pada sesuatu yang belum pasti kebenarannya, tidak mudah percaya pula kata orang, sebelum ia membuktikan kebenarannya.
b.
Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat; hal mana itu sangat dikehendaki oleh kegiatan mengajar belajar yang modern, di mana siswa lebih aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru.
c.
Siswa dalam melaksanakan eksperiment di sampaing memperoleh ilmu pengetahuan, juga menemukan pengalaman praktis serta ketrampilan dalam menggunakan ala-alat percobaan. d.
Dengan eksperiment siswa membuktikan sendiri kebenaran sesuatu teori, sehingga akan mengubah sikap mereka yang tahayul, ialah peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal. Menurut Soetomo (1993:165), kelebihan dari metode eksperiment, antara lain: a.
Anak dapat belajar melalui pengalaman langsung.
b.
Anak langsung memperoleh pengalaman dan ketrampilan dalam melakukan eksperimen.
c.
Mempertinggi partisipasi anak baik secara individu atau kelompok.
d.
Anak belajar berfikir melalui prinsip-prinsip metode ilmiah atau belajar mempraktekkan prosedur kerja berdasarkan metode ilmiah.
Menurut Sriyono (1992:116) beberapa kelebihan dari metode eksperimen antara lain: a.
Pengetahuan anak tidak verbalitas dan memberikan kemungkinan berfikir lebih kritis.
b.
Memberikan pengalaman yang riil.
c.
Keragu-raguan siswa/mahasiswa dapat hilang dengan mengamati dan mengadakan eksperimen.
d.
Memberikan kemungkinan lebih berhasilnya interaksi belajar mengajar.
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan membaca, mendengar, mengamati, meniru dan sebagainya (Sardiman, 2009: 20) Menurut Crow & Crow dalam (Sriyanti, 2003:5),mengatakan belajar adalah memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap.
Menurut Skinner dalam (Margaret E. Bell Gredler, 1994:120), mengatakan belajar adalah suatu perubahan dalam kemungkinan atas peluang terjadinya respons.
Belajar juga merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1987:2).
Menurut Gagne (dalam Anitah, 2008:1.3), mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu organism berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
2. Karakteristik Belajar
Menurut Sriyanti (2003:6),dari berbagai definisi dan pengertian belajar membawa pada suatu pengertian dan bisa diambil pokok-pokok penting a.
Belajar membawa perubahan fisik baik potensial maupun actual.
b.
Perubahan hasil belajar dicirikan dengan diperolehnya kecakapan baru, yang bersifat positif fungsional.
c.
Perubahan hasil belajar terjadi karena usaha, artinya dilakukan dengan sengaja.
3. Ciri Utama Belajar
Menurut Anitah (2008:1.17), dari pengertian-pengertian belajar, terdapat tiga atribut pokok ( ciri utama) belajar, yaitu: a.
Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan.
b.
Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut kognitif, psikomotorik, maupun afektif.
c.
Belajar berlangsung melalui pengalaman, baik pengalaman langsung maupun tidak langsung ( melalui pengamatan ). Dengan kata lain belajar terjadi di dalam interaksi dengan lingkungan (lingkungan fisik dan lingkungan social).
4. Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip belajar merupakan ketentuan atau hukum yang harus dijadikan pegangan di dalam pelaksanaan kegiatan belajar. Menurut Anitah
(2008:1.17), supaya belajar terjadi secara efektif perlu diperhatikan beberapa prinsip, antara lain: a.
Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar.
b.
Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya dengan motivasi.
c.
Aktivitas d. Balikan e. Perbedaan individual 5.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Keberhasilan dalam belajar juga ditentukan oleh banyak factor.
Menurut Sriyanti (2003:7) faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar, antara lain:
1. Faktor intern
Merupakan faktor yang berasal dari anak itu sendiri. Factor ini dibagi menjadi dua, yaitu: a.
Faktor psikologis 1 ). Tingkat inteligensi Tinggi rendahnya inteligensi siswa akan mempengaruhi hasil belajar. Anak dengan inteligensi tinggi akan lebih cepat menangkap pelajaran dari pada anak yang memiliki
2). Minat Minat merupakan kecenderungan untuk memperhatikan dan berbuat sesuatu. Minat terhadap pelajaran akan banyak pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar anak, karena itu ia rela meluangkan waktu untuk pelajaran tersebut.
3). Bakat Bakat merupakan kemampuan potensial pada anak, yang akan menjadi actual jika sudah melalui proses belajar/latihan. 4). Motivasi
Motivasi merupakan tenaga penggerak bagi aktivitas belajar anak. Motif diartikan sebagai suatu kekuatan yang berasal dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan suatu perbuatan.
5). Kematangan kematangan merupakan kondisi siap baik jasmani maupun rohani untuk melakukan aktivitas belajar. 6). Konsentrasi dan Perhatian
Anak dengan kemampuan konsentrasi tinggi dan perhatian yang terfokus terhadap belajar akan lebih mudah meraih sukses, dari pada anak yang kurang mempunyai daya mempunyai daya konsentrasi dan kekuatan perhatian.