Penerapan Metode Team Game Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Tingkir Lor Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

  

PENERAPAN METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT)

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

PADA SISWA KELAS V

  MI MA’ARIF TINGKIR LOR SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

  

Diajukan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

USWATUN KHASANAH

  

NIM : 115 12 104

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  

PENERAPAN METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT)

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

PADA SISWA KELAS V

  MI MA’ARIF TINGKIR LOR SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

  

Diajukan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

USWATUN KHASANAH

  

NIM : 115 12 104

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO ( : :

  ُها َوَر

  دِباَع ِفْلَا ْنِم ٌرْيَخ ِوِمْلِعِب ُعِفَتْنَي ُمِلاَعْلا َ ََِ َْ َ ُ َصَلَّى اللهُ عَلَيْه ِالله ُل ْوُس َر َلاَق َلاَق ُوْنَع ُالله َي ِضَر ّ يِلَع ْنَع )

  ِمَلْي دلا Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Orang-orang yang berilmu kemudian dia memanfaatkan ilmu tersebut (bagi orang lain) akan lebih baik dari seribu orang yang beribadah atau ahli ibadah. (H.R Ad-Dailami)

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan kepada :  Bapak (almarhum) dan ibuku tercinta beserta keluarga besarku yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, doa, dan dukungan moril maupun materi untuk kesuksesan saya.

   Teman-teman seperjuangan khususnya rekan-rekan PGMI angkatan 2012.  Sahabatku yang selalu menyemangatiku dalam keadaan apapun.  Untuk seseorang yang masih dalam misteri yag dijanjikan Allah yang siapapun itu, terimakasih telah menjadi baik dan bertahan disana.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman, aamiin,

  Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Judul yang penulis ajukan adalah

  “Penerapan Metode Team Game Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Tingkir Lor Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017”.

  Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga 3.

  Ibu Peni Susapti, M.Si., selaku Ketua Jurusan S1 PGMI IAIN Salatiga

  4. Bapak Wahidin, S.Pd.I., M.Pd. selaku pembimbing yang selalu bijaksana memberikan bimbingan, nasehat serta waktunya selama penelitian dan penulisan skripsi ini.

  5. Ibu Tri Wahyu Hidayati, M. Ag. Selaku dosen Pembimbing Akademik yang senantiasa memberikan bimbingan dan mendampingi dari semester awal sampai semester akhir ini.

  6. Staf Dosen PGMI IAIN Salatiga yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu selama mengikuti perkuliahan sampai akhir penulisan skripsi.

  7. Bapak Sadi Sarifudin, S.Pd, selaku Kepala Sekolah MI Ma’arif Tingkir Lor Kota Salatiga yang telah memberikan kesempatan dan waktu untuk melaksanakan penelitian.

  8. Rekan-rekan guru MI Ma’arif Tingkir Lor Kota Salatiga yang telah memberikan dukungan partisipasinya selama penulis menyelesaikan skripsi sehingga penulisan skripsi ini berjalan dengan lancar.

  9. Para siswa kelas V MI Ma’arif Tingkir Lor yang telah mendukung dan membantu dalam melakukan penelitian.

  10. Ayah (almarhum) dan Ibu atas jasa-jasanya, kesabaran, do’a, dan tidak pernah lelah dalam mendidik dan memberi cinta yang tulus dan ikhlas kepada penulis semenjak kecil.

  11. Semua keluarga besarku yang selalu mendoakan dan mendukung untuk penulis.

  12. Sahabat-sahabatku tercinta yang telah banyak memberikan dorongan, semangat, dan kasih sayang demi lancarnya penyusunan skripsi ini.

  13. Teman-teman seperjuangan PGMI 2016, yang selama ini telah berjuang bersama.

  14. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya mudah-mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi kita semua.

  Salatiga, 25 Agustus 2016 Penulis

  

ABSTRAK

  Uswatun Khasanah. 2016. Penerapan Metode Team Game Tournament (TGT)

  Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Tingkir Lor Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017 . Skripsi Jurusan Pendidikan

  Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Wahidin, S.Pd.I., M.Pd.

  Kata Kunci : Metode TGT. Hasil Belajar Matematika

  Penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan, apakah dengan penerapan metode Team Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas V MI Ma’arif Tingkir Lor Salatiga tahun pelajaran 2016/2017?

  Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas V MI Ma’arif Tingkir Lor Salatiga tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 24 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Setiap akhir siklus diandalkan evaluasi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika.

  Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini adalah bahwa penerapan metode Team

  

Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

  pembelajaran matematika materi operasi h itung bilangan bulat kelas V MI Ma’arif Tingkir Lor. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yaitu pada

  8 anak dari 24 siswa (33,3%) dinyatakan tuntas. Pada siklus II meningkat

  siklus I menjadi 22 anak dari 34 siswa (91,66%) dinyatakan tuntas.

  DAFTAR ISI

  SAMPUL ................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ............................................................................... ii JUDUL ....................................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iv PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................. vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. vii KATA PENGANTAR ............................................................................... viii ABSTRAK ................................................................................................. xi DAFTAR ISI .............................................................................................. xii DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian .................................................................. 6 D. Hipotesis Penelitian .............................................................. 6 E. Manfaat Penelitian ................................................................ 7 F. Definisi Operasional ............................................................. 8 G. Metode Penelitian ................................................................. 9 1. Rancangan Penelitian ..................................................... 9

  2. Subjek Penelitian ........................................................... 10 3.

  Langkah-langkah Penelitian .......................................... 11 4. Instrumen Penelitian ...................................................... 14 5. Teknik Pengumpulan Data ............................................ 15 6. Indikator Keberhasilan Siswa ........................................ 15 7. Analisis Data .................................................................. 16 H. Sistematika Penulisan ........................................................... 18

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar .................................... 20 1. Pengertian Belajar ........................................................... 20 2. Ciri-ciri Belajar ............................................................... 21 3. Pengertian Hasil Belajar ................................................. 22 4. Hasil Belajar Matematika ............................................... 23 5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........... 24 B. Konsep Matematika .............................................................. 25 1. Pengertian Matematika ................................................... 25 2. Karakteristik Pembelajaran Matematika ......................... 26 3. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika ................ 27 4. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika ..................... 29 C. Materi Operasi hitung bilangan bulat ................................... 29 D. Metode Pembelajaran Kooperatif Team Game Tournament. 31 1. Pengertian Metode Kooperatif TGT ............................... 31 2. Komponen Pembelajaran Team Game Tournament ……..33

  3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Kooperatif TGT .... 35 E. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................. 37 F.

  Kerangka Berfikir ................................................................. 39

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Ma’arif Tingkir Lor Salatiga ............. 41 B. Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 45

  1. Siklus I .............................................................................. 45

  2. Siklus II ............................................................................. 49

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Setting Penelitian .................................................. 52 B. Diskripsi per Siklus ............................................................... 53 C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 73 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................... 77 B. Saran .................................................................................... 77 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Tabel 3.1 Profil MI Ma’arif Tingkir Lor .................................................... 40

  Tabel 3.2 Bagian ruangan di MI Ma’arif Tingkir Lor ............................... 43

Tabel 3.3 Fasilitas kantor MI Ma’arif Tingkir Lor .................................... 43Tabel 3.4 P rofil guru dan karyawan di MI Ma’arif Tingkir Lor ................ 44Tabel 3.5 Daftar nama siswa kelas V di MI Ma ’arif Tingkir Lor .............. 45Tabel 4.1 Hasil pengamatan kinerja guru siklus I ...................................... 58Tabel 4.2 Hasil pengamatan kinerja siswa siklus I .................................... 59Tabel 4.3 Hasil tes formatif siklus I ........................................................... 60Tabel 4.4 Hasil Skor Pre-Test dan Post-Test Siklus I ............................... 62Tabel 4.5 Hasil pengamatan kinerja guru siklus II .................................... 68Tabel 4.6 Hasil pengamatan kinerja siswa siklus II ................................... 69Tabel 4.7 Hasil tes formatif siklus II .......................................................... 70Tabel 4.8 Hasil Skor Pre-Test dan Post-Test Siklus II ............................. 72Tabel 4.9 Hasil tes akhir siklus II ............................................................... 73Tabel 4.10 Hasil kenaikan jumlah siswa yang mencapai KKM Siklus I dan Siklus II ............................................................................................... 76

DAFTAR LAMPIRAN

  12 Lembar Pengamatan Guru Pada Siklus II Lampiran

  21 Daftar nilai SKK

  20 Riwayat Hidup Lampiran

  19 Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran

  18 Surat Bukti Pelaksanaan Penelitian MI Ma’arif Tingkir Lor Lampiran

  17 Surat Permohonan Izin Penelitian MI Ma’arif Tingkir Lor Lampiran

  16 Surat Nota Pembimbing Lampiran

  15 Silabus Lampiran

  14 Lembar Pengamatan Siswa Pada Siklus II Lampiran

  13 Lembar Pengamatan Siswa Pada Siklus I Lampiran

  Lampiran

  1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran

  10 Dokumentasi Gambar Kegiatan Siklus I dan Siklus II Lampiran

  9 Dokumentasi Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus Lampiran

  8 Dokumentasi Hasil Test Formatif Siklus II Lampiran

  7 Dokumentasi Hasil Test Formatif Siklus I Lampiran

  6 Lembar Post-Test Siklus II Lampiran

  5 Lembar Pre-Test Siklus II Lampiran

  4 Lembar Post-Test Siklus I Lampiran

  3 Lembar Pre-Test Siklus I Lampiran

  2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran

  11 Lembar Pengamatan Guru Pada Siklus I Lampiran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari tentunya tidak akan pernah lepas dari

  matematika. Bukan hanya di lingkungan sekolah saja kita mempelajari matematika, namun dalam kehidupan sehari-hari atau di luar sekolah pun matematika sangat penting. Dari matematika tingkat dasar hingga yang sulit sekalipun. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari tingkat sekolah dasar guna membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama.

  Kata matematika berasal dari bahasa Latin mathematika yang mulanya diambil dari bahasa Yunani yaitu mathematike yang berarti mempelajari.

  Kata tersebut juga mempunyai asal kata mathema yang berarti pengetahuan dan ilmu. Kata mathematike berhubungan juga dengan kata lain yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar (berfikir). Pendefinisian matematika sampai saat ini belum ada kesepakatan yang bulat, yang mana banyak definisi-definisi berbeda mengenai pengertian matematika yang dikemukakan oleh para ahli. Mungkin disebabkan karena ilmu matematika itu sendiri yang mana merupakan salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian luas sehingga masing-masing ahli mengemukakan pendapatnya berdasarkan sudut pandang dan pemahamannya.

  Menurut Suyitno (2003: 37), matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang bilangan dan ruang yang bersifat abstrak. Untuk menunjang kelancaran pembelajaran di samping pemilihan metode yang tepat juga perlu digunakan suatu pembelajaran yang sangat berperan dalam membimbing abstraksasi siswa.

  Dalam proses pembelajaran di sekolah, guru hendaknya memilih dan menggunakan pendekatan, metode, strategi, dan teknik yang dapat melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial. (Nana Sudjana 2008: 147)

  Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa adalah sebagai subjek dan objek dari kegiatan pengajaran. Sehingga inti dari proses pengajaran adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan. Tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran selesai. Hasil belajar merupakan salah satu tujuan dari proses pembelajaran. Hasil belajar dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses pembelajaran.

  Hasil belajar siswa sendiri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya metode mengajar dari guru. Metode mengajar sendiri adalah cara yang harus dilalui di dalam mengajar. Dalam mengajar, cara-cara mengajar dan serta cara belajar haruslah dilakukan dengan tepat, efektif, dan efisien. Guru harus berani mencoba metode dan strategi baru yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan minat belajar siswa.

  Jadi hasil belajar matematika merupakan tolok ukur atau patokan yang menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu materi pelajaran matematika setelah mengalami pengalaman belajar yang dapat diukur melalui tes.

  Dalam membelajarkan matematika kepada siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama yang mana guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran matematika akan cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan tersiksa. Oleh karena itu dalam membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada. Daryanto (2012: 240)

  Dalam melaksanakan pengajaran matematika di sekolah dasar/ madrasah ibtidaiyah khususnya di MI Ma’arif Tingkir Lor Salatiga masih terdapat kesulitan untuk materi pokok bahasan operasi hitung bilangan bulat.

  Kesulitan ini berawal dari penguasaan konsep yang kurang secara menyeluruh. Pemahaman konsep merupakan langkah awal yang diambil untuk menuju pada tahap selanjutnya dalam perhitungan matematika.

  Pemahaman operasi hitung bilangan bulat pada proses pembelajaran tidak mudah untuk dilakukan oleh anak sekolah dasar. Pemahaman konsep yang baik secara dasar untuk memahami materi lebih lanjut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu murid, guru, maupun sarana prasarananya. Maka dari itu keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi antara guru dan siswa. Mengingat hal tersebut, seorang guru sekolah dasar dituntut untuk memahami dan mengembangkan suatu metode pengajaran di dalam kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran.

  Dalam riset yang dilakukan peneliti, sebagian siswa kelas V MI Ma’arif Tingkir Lor Salatiga untuk pelajaran matematika masih belum mendapatkan tempat dihati para siswa. Hal ini terbukti pada hasil wawancara kepada guru wali kelas V yang menyatakan bahwa siswanya masih banyak yang kesulitan dalam operasi hitung bilangan bulat. Yaitu masih kesulitan antara perhitungan penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian.

  Hasil itu menunjukkan katagori sedang yang tentunya belum memenuhi standar keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu dengan patokan nilai yang telah ditetapkan dan penguasaan pada materi. Pada umumnya para siswa menganggap bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dipahami sehingga tidak sedikit siswa yang takut terhadap mata pelajaran matematika. Dengan keadaan yang demikian dan juga kurang semangatnya siswa mengakibatkan hasil belajar matematika sering rendah. Selain itu proses belajar mengajar selama ini masih menggunakan sistem belajar yang berpusat pada guru dengan menggunakan metode ceramah dan pendekatan yang dipakai masih tekstual semua itu harus berubah dan diikuti oleh guru yang bertanggung jawab atas penyelenggara pembelajaran di sekolah.

  Salah satu inovasi yang menarik untuk mengiringi perubahan pembelajaran yang semua berpusat pada guru beralih berpusat pada siswa adalah ditemukannya dan diterapkannya model, strategi maupun metode pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan konstruktif atau lebih tepat dalam mengembangkan dan menggali siswa secara kongkrit dan mandiri dibidang akademik dan sosial, maka sangatlah penting bagi para pendidik terutama guru untuk memahami materi, siswa dan metodologi pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama terkait dalam pemilihan metode pembelajaran yang modern salah satunya adalah pembelajaran kooperatif.

  Metode Team Game Tournament adalah salah satu pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam metode Team Game Tournament memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks dan menyenangkan. Disamping itu juga menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama dan persaingan sehat serta lebih bisa diingat oleh siswa.

  Dari uraian di atas penulis tertarik utuk mengadakan penelitian dengan judul

  “Penerapan Metode Team Game Tournament (TGT) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan

  Bulat pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Tingkir Lor Salatiga Tahun Pelajaran 2016/1017 .”

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut: Apakah dengan penerapan metode Team Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung bilangan bulat di MI

  Ma’arif Tingkir Lor Salatiga? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah dengan penerapan metode Team Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung bilangan bulat di

  MI Ma’arif Tingkir Lor 01 Salatiga.

  D. Hipotesis Penelitian

  Sesuai dengan paparan di atas, penulis dapat mengajukan hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas V dalam mengikuti pembelajaran Matematika materi operasi hitung bilangan bulat melalui metode Team Game Tournament di

  MI Ma’arif Tingkir Lor Salatiga tahun pelajaran 2016/2017.

E. Manfaat Hasil Penelitian 1.

  Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi atau masukan kepada guru/pengajar dalam memberikan pelajaran- pelajaran yang dinilai sulit dipahami oleh siswa dalam menerima pelajaran. Metode pembelajaran Team Game Tournament (TGT) memberikan cara belajar dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan sehingga lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam kegiatan belajar.

2. Manfaat Praktis

  Dari hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan diharap memberikan manfaat yang berarti bagi siswa, guru, dan sekolah.

  a.

  Manfaat Bagi Siswa Memberikan semangat dan motivasi kepada siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas dan membantu siswa meningkatkan hasil belajar pelajaran matematika.

  b.

  Manfaat Bagi Guru Menambah pengetahuan kepada guru tentang pemanfaatan metode pembelajaran di kelas sehingga permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran dapat teratasi. Di samping itu juga menjadikan guru lebih termotivasi untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih bervariasi, sehingga materi pelajaran lebih menarik. c.

  Manfaat Bagi Sekolah Memberikan sumbangan yang baik dan bermanfaat bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

F. Definisi Operasional

  Berikut ini akan diuraikan penulis mengenai beberapa istilah yang ada dalam judul untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam pengertian judul, antara lain: 1.

  Hasil Belajar Adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. (Sudjana, 2004: 22)

2. Matematika

  Matematika, adalah bahasa simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi. Sedangkan hakikat matematika menurut Soedjadi, yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif. (Heruman, 2007: 1) 3. Metode

  Adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Slameto, 1991: 84)

4. Team Game Tournament (TGT)

  TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. ( Rusman, 2011: 224)

G. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah PTK (Penelitian Tindakan

  Kelas) yang dilakukan secara seksama antara peneliti dengan pihak yang diteliti. Penelitian Tindakan Kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu

  Classroom Action Research , yang diartikan penelitian dengan tindakan yang dilakukan di kelas.

  Suharsimi (2008: 2) mendefinisikan penelitian tindakan kelas melalui paparan gabungan definisi dari kata “penelitian”, “tindakan” dan “kelas”.

  a.

  Penelitian adalah Kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

  b.

  Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. c.

  Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

  Dalam penerapan Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang terjadi di dalam kelas yaitu rendahnya nilai pelajaran matematika materi operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas V MI Ma’arif Tingkir Lor Salatiga dan memperbaiki proses pembelajaran agar tidak monoton dan membosankan.

2. Subjek Penelitian a.

  Subjek Penelitian Penentuan subjek penelitian merupakan masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam sebuah penelitian, karena tingkat validitas suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pengambilan subjek penelitian.

  Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI Ma’arif Tingkir Lor Salatiga tahun pelajaran 2016/1017, yang berjumlah 24 anak dengan jumlah siswa laki-laki 8 anak dan siswa perempuan 16 anak. Dengan kolaborator Ibu Pungki Sofia, S. Pd guru wali kelas V MI Ma’arif Tingkir Lor Salatiga. a.

  Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di MI Ma’arif Tingkir Lor Salatiga.

  b.

  Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 25 Juli 2016 sampai 27 Juli 2016.

3. Langkah-Langkah Penelitian

  Rancangan pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini dalam satu siklus terdapat 4 komponen yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Secara rinci berikut prosedur pelaksanaan PTK digambarkan.

Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian (Suyadi, 2010: 50)

  Perencanaan Pengamatan Pelaksanaa SIKLUS I Refleksi Perencanaan

  Refleksi Pelaksanaa SIKLUS II Pengamatan ? Langkah-langkah atau siklus I yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

  a.

  Perencanaan Tindakan Kegiatan yang disiapkan dalam pelaksanaan tindakan ini adalah:

  1) Menyiapkan perangkat pembelajaran/ skenario pembelajaran/ rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Team Game Tournament (TGT).

  2) Menyiapkan media, bahan dan alat pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

  3) Menyiapkan soal yang akan digunakan untuk test. 4) Pembentukan kelompok belajar. 5) Menyiapkan instrumen penelitian/ alat pengumpulan data penelitian. 6) Menyiapkan hadiah.

  b.

  Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti menyusun pembelajaran metode pembelajaran kooperatif Team Game Tournament (TGT) dengan tiga tahap penelitian, yaitu pembuka, kegiatan inti dan kegiatan akhir/ penutup. Kegiatan pembuka terdiri dari doa, absensi dan motivasi serta pelaksanaan test awal. Kegiatan inti meliputi pembentukan kelompok, permainan (game) dan pertandingan (tournament) dan test akhir.

  Kegiatan akhir merupakan kegiatan penutup. Selama pembelajaran berlangsung peneliti menggunakan RPP yang telah disusun sebagai panduan. Kemudian berkonsultasi kepada guru kelas untuk mendapatkan informasi.

  c.

  Observasi Observasi dilaksanakan selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Lembar obervasi tersebut digunakan untuk mengetahui jalannya pembelajaran dengan metode Team Game

  Tournament (TGT).

  d.

  Refleksi Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan dan mengidentifikasi data yang diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, yaitu dari lembar observasi, hasil catatan lapangan maupun dari wawancara atau diskusi yang dilakukan dengan guru wali kelas yang bersangkutan. Diskusi sendiri dilakukan untuk mengevaluasi hasil yang telah diperoleh, yaitu dengan cara melakukan penilaian selama kegiatan pembelajaran berlangsung, mengamati masalah yang muncul dan hal lainnya yang berkaitan dengan hal tersebut. Setelah itu peneliti merencanakan tindakan selanjutnya yang akan dilakukan. Selanjutnya dalam siklus kedua mengikuti tahap dalam siklus pertama. Pada siklus kedua dilakukan sebagai perbaikan dan penyempurna pada siklus pertama terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran metode Team Game Tournament.

4. Instrumen Penelitian

  Dalam instrumen penelitian berisikan alat yang digunakan untuk mengambil data penelitian, misalkan dari: a.

  Lembar Observasi Lembar observasi berupa lembar data yang digunakan untuk mencatat kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan lembar observasi dapat diketahui kendala-kendala dan kekurangan yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran.

  b.

  Wawancara Merupakan sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada pihak-pihak yang mampu memberikan informasi dan kepada siswa kelas V guna mengetahui pendapat ataupun masukan mengenai penerapan metode Team Game Tournament (TGT).

  c.

  Soal Test Berupa sejumlah soal test yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Selain itu juga digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa mendalami materi yang dipelajari dan untuk mengetahui kemajuan belajar siswa. Soal test digunakan saat pembelajaran yaitu dikerjakan secara berkelompok dan individu.

  d.

  Dokumentasi Melalui dokumentasi peneliti dapat mengetahui data-data dan informasi yang terkait dengan siswa sebagai pendukung penelitian.

  Dokumentasi juga menggambarkan situasi saat pembelajaran berlangsung.

  5. Teknik Pengumpulan Data a.

  Tes Bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis. Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi pembelajaran operasi hitung bilangan bulat.

  b.

  Observasi Observasi atau pengamatan adalah metode atau cara-cara menganalisa dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. (Purwanto, 1984: 150). Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui kemampuan siswa ketika mengikuti pembelajaran matematika materi operasi hitung bilangan bulat.

  c.

  Data Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengetahui data-data yang berhubungan dengan proses pembelaj aran siswa kelas V MI Ma’arif Tingkir Lor Salatiga.

  6. Indikator Keberhasilan Siswa Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa adalah peningkatan hasil belajar siswa baik secara individual maupun klasikal serta ketuntasan belajar siswa.

  Menurut Trianto (2010: 241) berdasarkan ketentuan KTSP penentuan ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masing-masing sekolah yang dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan minimal, dengan berpedoman pada tiga pertimbangan, yaitu: kemampuan setiap peserta didik berbeda-beda, fasilitas (sarana) setiap sekolah berbeda, dan daya dukung setiap sekolah berbeda.

  Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis adalah sebagai berikut: a.

  Secara individu Siswa telah melampaui batas minimal dari nilai ketuntasan minimal yang telah ditentukan sekolah yakni  60.

  b.

  Secara klasikal Indikator keberhasilan guru dalam mengajar adalah 85% dari jumlah total siswa dalam satu kelas telah mencapai nilai ketuntasan minimal.

7. Analisis Data

  Dalam proses analisis data ini dimulai dari menelaah data keseluruhan yang telah tersedia dari berbagai macam sumber, baik dari pengamatan, wawancara dan sebagainya. Analisis data sendiri digunakan untuk membandingkan prestasi belajar sebelum dan sesudah penerapan metode Team Game Tournament.

  Semua data yang diperoleh dipahami dan dipelajari kemudian direkap disusun ke dalam tabel dengan bentuk angka atau satuan-satuan. Untuk menghitung data tersebut peneliti menggunakan rumus statistika rata-rata kelas. Yang dihitung dengan rumus:

  ∑ X=

  Keterangan: X : Nilai rata-rata kelas ∑X : Jumlah nilai siswa N : Jumlah siswa

  Untuk menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar dapat digunakan nilai standar berskala yaitu berupa nilai dari 1-100 selanjutnya nilai tersebut digolongkan ke dalam beberapa kelompok dengan kategori sebagai berikut: 80 : Sangat Tinggi

  • – 100 66 : Tinggi – 80 56 : Sedang – 65 40 – 55 : Rendah ≤ 40 : Sangat Rendah Peneliti akan menggunakan nilai rata-rata kelas utnuk mementukan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. dalam hal ini akan digunakan penilaian berstandar skala dengan rentan nila 1 – 100 seperti di atas.

H. Sistematika Penulisan

  Guna mempermudah pembahasan, maka peneliti membagi pokok pembahasan menjadi beberapa BAB. Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut: 1.

  Bagian awal Bagian awal yang terdiri halaman sampul, lembar logo, halaman judul, lembar persetujuan pembimbing, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.

2. Bagian inti

  Bab I Pendahuluan berisi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan. Metode penelitian mencakup: rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah- langkah penelitian, instrumen penelitian, indikator keberhasilan siswa, teknik pengumpulan data, analisis data.

  Bab II Kajian pustaka mencakup: pengertian belajar dan hasil belajar, konsep matematika, materi operasi hitung bilangan bulat, metode pembelajaran kooperatif team game tournament, hasil penelitian yang relevan, kerangka berfikir.

Bab III Pelaksanaan penelitian meliputi: gambaran umum mi ma’arif tingkir lor salatiga, pelaksanaan penelitian.

  Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan meliputi: diskripsi setting penelitian, diskripsi per siklus, pembahasan hasil penelitian. Bab V Penutup berisi kesimpulan dan saran.

3. Bagian Akhir terdiri dari: Daftar Pustaka dan Lampiran- lampiran

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar Belajar (menuntut ilmu) wajib untuk dipelajari, sesuai dengan sabda Rasulullah yang berbunyi:

  َمِلْ ُم َو مِلْ ُم ِّ ُ َلَع ٌ َ ْي ِرَ ِمْلِعْلا ُ َلَ Artinya : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr) 1. Pengertian Belajar

  Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang “belajar”. Seringkali pula perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama lain. Berikut beberapa pengertian belajar menurut beberapa ahli:

  Hamalik (2011:36) belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Maksudnya belajar merupakan suatu proses, kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.

  Menurut Gagne (dalam Susanto, 2013:1) belajar didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.

  Slameto (1991: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang beru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

  Menurut Syah (dalam Sriyanti, 2009: 17) belajar adalah tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

  Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang dengan sengaja guna memperoleh pengetahuan dan pemahaman sehingga terjadi perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.

2. Ciri-ciri belajar

  Hamalik (2011: 49) belajar memiliki ciri-ciri (karakteristik) tertentu, yaitu: a.

  Belajar berbeda dengan kematangan Pertumbuhan adalah saingan utama sebagai pengubah tingkah laku.

  Bila serangkaian tingkah laku matang melalui secara wajar tanpa adanya pengaruh dari latihan, maka dikatakan bahwa perkembangan itu adalah berkat kematangan dan bukan karena belajar. Bila prosedur latihan tidak secara cepat mengubah tingkah laku, maka berarti prosedur tersebut bukan penyebab yang penting dan perubahan- perubahan tak dapat diklasifikasikan sebagai belajar. b.

  Belajar dibedakan dari perubahan fisik dan mental Perubahan tingkah laku juga dapat terjadi, disebabkan oleh terjadinya perubahan pada fisik dan mental karena melakukan suatu perbuatan berulangkali yang mengakibatkan badan menjadi letih/lelah. Sakit atau kurang gizi juga dapat menyebabkan tingkah laku berubah, atau karena mengalami kecelakaan tetapi hal ini tak dapat dinyatakan sebagai hasil perbuatan belajar.

  c.

  Ciri belajar yang hasilnya relatif menetap Hasil belajar dalam bentuk perubahan tingkah laku. Belajar berlangsung dalam bentuk latihan dan pengalaman. Tingkah laku yang dihasilkan bersifat menetap dan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Tingkah laku itu berupa perilaku yang nyata dan dapat diamati.

3. Pengertian Hasil Belajar

  Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Menurut Susanto (2013: 5) Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Selain itu hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimum yang telah dicapai oleh siswa setelah mengalami proses belajar mengajar dalam mempelajari suatu materi tertentu. Selain itu hasil belajar juga bisa dijadikan tolok ukur untuk mengetahui seberapa jauh siswa dapat menangkap dan memahami suatu hal yang sudah dipelajari. Menurut Syah (dalam Sriyanti 2009: 20), Hasil belajar tidak selalu dalam berbentuk nilai saja, akan tetapi wujud hasil belajar dapat dilihat adanya sembilan wujud perubahan, yaitu: kebiasaan, ketrampilan, pengamatan, berfikir asosiatif dan daya ingat, berfikir rasional dan kritis, sikap, inhibisi, apresiasi, tingkah laku efektif.

4. Hasil Belajar Matematika

  Hasil belajar matematika siswa merupakan suatu tolak ukur untuk mengukur keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran matematika.

  Hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan siswa dalam hal penguasaan materi yang telah dipelajari.

  Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa melalui suatu tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan dan pemahaman serta penguasaan materi yang dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar matematika dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, hasil belajar matematika adalah hasil yang dicapai setelah seorang siswa melakukan kegiatan atau usaha belajar matematika dalam pelajaran metematika yang dapat dinyatakan dengan nilai yang berupa skor sebagai tolok ukur kemampuan memahami materi pelajaran matematika yang diberika dalam jangka tertentu setelah melalui tes. Atau secara sederhana, hasil belajar matematika adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam mempelajari mata pelajaran matematika yang dapat diukur dengan menggunakan tes.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  Wasliman (dalam Susanto 2013:12), menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara rinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut: a.

  Faktor internal: faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya.

  Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

  b.

  Faktor eksternal: faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Drill untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sifat-Sifat Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas IV MI Al-Istiqomah Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014”,

1 5 117

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Materi Operasi pada Bilangan

2 58 209

Penerapan Metode Outdoor Study untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA Materi Ciri-ciri Mahluk Hidup Kelas III SDN Semalang Kecmatan Kopang Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 17

Penerapan Metode Smart Games dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Operasi Bilangan Bulat pada Siswa SMP

0 1 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Team Game Tournament (TGT) Siswa Kelas V SDN Bakaran Kulon 03 Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 66

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan bagi Siswa Kelas 4 Melalui Project Based Learning di SDN Salatiga 12 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 16

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat Pernafasan pada Manusia Melalui Metode Demontrasi pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun Ajaran 2016/ 2017 - Test Repository

0 0 122

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Penjumlahan dan Pengurangan dengan Menggunakan Metode Permainan Ular Tangga Pada Siswa Kelas 1 MI Nurul Ihsan Kragilan Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 144

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Perkalian Dengan Pendekatan Gasing Pada Siswa Kelas IVa MI Gondoriyo Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2016/2017 - Test Repository

0 0 125

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian dengan Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) Pada Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Kawengen 01 Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

0 3 179