Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Penjumlahan dan Pengurangan dengan Menggunakan Metode Permainan Ular Tangga Pada Siswa Kelas 1 MI Nurul Ihsan Kragilan Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI

PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN DENGAN METODE

PEMBELAJARAN PERMAINAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS

  

I MI NURUL IHSAN KRAGILAN, KECAMATAN MOJOSONGO,

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

  

Diajukan Sebagai Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ZHENDY KUSUMAWARDANI

  

NIM : 115-12-025

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI

PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN DENGAN METODE

PEMBELAJARAN PERMAINAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS

  

I MI NURUL IHSAN KRAGILAN, KECAMATAN MOJOSONGO,

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

  

Diajukan Sebagai Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ZHENDY KUSUMAWARDANI

  

NIM : 115-12-025

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

  

MOTTO

  

   Selalu bersemangat dan jangan pernah beputus asa

  

  

Optimis, karena hidup terus mengalir dan kehidupan terus berputar

  

   Bersabar, Berusaha dan Bersyukur

  Bersabar dalam berusaha, Berusaha dengan tekun dan Pantang Menyerah Bersyukur atas apa yang telah didapatkan

  

   Jadikan berbuat baik seperti perlombaan untuk mendapatkan semangat

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada: 1.

  Kedua orangtua, Bapak Ony Pujianto dan Ibu Sarwati kupersembahkan karya kecilku ini sebagai wujud ucapan terimakasihku yang tiada terhingga.

  2. Saudara laki-lakiku Fauzaan Ihza Krisna Sandy.

  3. Sahabat-sahabatku tercinta Agung Hermawan, Fitria Nur Afdlila, Khariroh, Auliadina Fillah, Istiana Tusuniyah yang selalu memberi dukungan semangat padaku dalam menyelesaikan skripsi ini.

  4. Buat sepupuku Ikka Nurhastuti, Arina Aulia Arantika, Rossy Andini yang selalu memberi support.

  5. Dosen Pembimbingku, Pak Suwardi yang selalu sabar dalam membimbing dan memberi semangat sampai terselesainya skripsi.

  6. Bapak Mujoko S.Pd selaku kepala MI Nurul Ihsan dan ibu Haryanti selaku wali kelas 1 MI Nurul Ihsan Kragilan yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi.

  7. Teman-teman PGMI angkatan 2012.

  8. Teman-teman KKN khususnya posko 1 (Selvi, Aim, Mahmud, Thengku, Aziz, Erma, Dewi).

  9. Teman-teman PPL di MI Asas Islam Kalibening.

  10. Kepala Sekolah dan Wali Kelas 1 MI Nurul Ihsan Kragilan Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Penjumlahan dan Pengurangan dengan Menggunakan Metode Permainan Ular Tangga Pada Siswa Kelas 1 MI Nurul Ihsan Kragilan Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017”.

  Penulis menyadari bahwa dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  IAIN Salatiga dan Pembimbing Skripsi yang telah membimbing dengan sabar, memotivasi, dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

  4. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.

  5. Bapak Mujoko, S.Pd selaku Kepala Sekolah MI Nurul Ihsan Kragilan yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di MI Nurul Ihsan

  6. Siswa siswi kelas I MI Nurul Ihsan Kragilan yang sudah berkenan menjadi subjek penelitian dan mengikuti jalannya penelitian dengan sungguh-sungguh.

  7. Bapak Onny dan Ibu Sarwati selaku orang tua tercinta yang senantiasa mendidik dan memberikan semangat kepada penulis.

  8. Sahabat-sahabatku tercinta Agung Hermawan, Fitria Nur Afdlila, Khariroh, Auliadina Fillah, Istiana Tusuniyah yang selalu memberi dukungan semangat padaku dalam menyelesaikan skripsi ini.

  9. Teman-Teman PGMI angkatan 2012.

  10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya sehingga penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

  Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan banyak terimakasih. Semoga amal yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun metodologi. Kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan bagi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca. Amin.

  Salatiga, 13 September 2016 Penulis Zhendy Kusumawardani

  ABSTRAK

  Kusumawardani, Zhendy. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi

  Operasi Penjumlahan dan Pengurangan dengan Menggunakan Metode Permainan Ular Tangga Pada Siswa Kelas 1 MI Nurul Ihsan Kragilan Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi.

  Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Suwardi, M. Pd.

  Kata Kunci: metode permainan ular tangga dan hasil belajar matematika

  Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa di MI Nurul Ihsan Kragilan pada saat pembelajaran Matematika. Hal ini terbukti dari hasil wawancara yang peneliti lakukan terhadap guru kelas 1 yang mengatakan hasil belajar matematika beberapa siswa masih berada di bawah KKM.Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya penggunaan metode- metode lain yang digunakan guru saat pembelajaran. Rumusan masalah yang dikaji adalah apakah penerapan metode pembelajaran permainan ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi Operasi Penjumlahan dan Pengurangan pada siswa kelas 1 MI Nurul Ihsan Kragilan Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali tahun ajaran 2016/2017?

  Penelitian ini, menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak 2 siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari: (1) Planning, untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian lainnya, (2) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran Matematika matei operasi penjumlahan dan pengurangan (3) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui metode pengumpulan data, instrument pengumpulan data dan lembar pengamatan, (4) Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1 MI Nurul Ihsan Kragilan Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali yang berjumlah 27 siswa, terdiri dari laki-laki 10 siswa dan 17 siswa perempuan.

  Hasil penelitian ini adalah (1) nilai rata-rata siswa dan katuntasan belajar pada saat pre test dan post test siklus I menunjukkan nilai rata-rata 60,74 dengan ketuntasan belajar 29,62% sedangkan nilai rata-rata post test 71,11 dengan ketuntasan belajar 48,14%. (2) nilai rata-rata siswa dan ketuntasan belajar pada saat pre test dan post test siklus II mengalami peningkatan, hal ini terbukti dari nilai rata-rata pre test 78,51 dengan ketuntasan belajar 66,66% sedangkan nilai rata-rata post test 92,59 dengan ketuntasan belajar 96,29 %. Pada saat penelitian siklus II kenaikan yang terjadi 8 siswa yang tuntas. Kesimpulan penelitian ini adalah metode permaian ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi operasi penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas 1 MI Nurul Ihsan

  DAFTAR ISI

  SAMPUL ............................................................................................. i GAMBAR BERLOGO ........................................................................ ii JUDUL ................................................................................................ iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iv PENGESAHAN KELULUSAN........................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................ vi MOTTO .............................................................................................. vii PERSEMBAHAN................................................................................ viii KATA PENGANTAR ......................................................................... ix ABSTRAK .......................................................................................... xi DAFTAR ISI ....................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xvi

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ..........................................

  B.

  5 Rumusan Masalah ...................................................

  C.

  5 Tujuan Penelitian ....................................................

  D.

  6 Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhsilan ........

  E.

  6 Manfaat Penelitian ..................................................

  F.

  8 Definisi Operasional ...............................................

  G.

  10 Metodologi Penelitian .............................................

  H.

  18 Sistematika Penulisan .............................................

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A.

  20 Hasil Belajar Matematika ........................................

  B.

  34 Metode Pembelajaran Permainan Ular Tangga ........

  C.

  Hubungan Hasil Belajar Matematika dengan Metode Pembelajaran Permainan Ular Tangga .....................

  39 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Nurul Ihsan ...........................

  40 B. Subyek Penelitian dan Karakteristik siswa ..............

  43 C. Pelaksanaan Penelitian ............................................

  45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .......................................................

  64 B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................

  71 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................

  72 B. Saran .......................................................................

  72 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

  74 DAFTAR LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Daftar Guru dan Karyawan MI Nurul Ihsan ..................

  42 Tabel 3.2 Daftar Siswa Kelas I MI Nurul Ihsan Kragilan .............

  44 Tabel 3.3 Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus I ...............

  50 Tabel 3.4 Kekurangan dan Upaya Perbaikan Siklus I....................

  55 Tabel 3.5 Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II ..............

  60 Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ..................................

  67 Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................

  70 Tabel 4.3 Nilai Hasil Belajar Semua Siklus ..................................

  73

  \

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Bagan PTK Menurut Suharsimi Arikunto ....................

  15 Gambar 2. Operasi Penjumlahan ..................................................

  32 Gambar 3. Operasi Pengurangan ..................................................

  33 Gambar 4. Papan Permainan Ular Tangga. ...................................

  38

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Silabus ...................................................................

  77 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ...........

  79 Lampiran 3. Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus I .............

  87 Lampiran 4. Lembar Evaluasi Siklus I ..........................................

  91 Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II............

  93 Lampiran 6. Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus II ............. 101 Lampiran 7. Lembar Evaluasi Siklus II ........................................ 104 Lampiran 8. Nilai Siswa Siklus I .................................................. 106 Lampiran 9. Nilai Siswa Siklus II ................................................. 109 Lampiran 11. Surat Keterangan Penelitian di MI Nurul ihsan ......... 111 Lampiran 11. Surat Pembimbing Skripsi ........................................ 112 Lampiran 12. Surat Permohonan Izin Penelitian ............................. 113 Lampiran 10. Foto Kegiatan Pembelajaran ..................................... 114 Lampiran 14. Daftar Nilai SKK ...................................................... 120 Lampiran 16. Lembar Konsultasi Skripsi ....................................... 126 Lampiran 15. Daftar Riwayat Hidup ............................................... 127

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah A. Belajar adalah proses perubahan perilaku untuk memperoleh

  pengetahuan, kemampuan, dan suatu hal baru serta diarahkan pada suatu tujuan. Belajar juga merupakan proses berbuat melalui berbagai pengalaman dengan melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari. Dalam dunia pendidikan, peserta didik yang melakukan proses belajar tidak melakukannnya secara individu, tetapi ada beberapa komponen yang terlibat, seperti pendidik atau guru, media dan strategi pembelajaran, kurikulum dan sumber belajar. Dari kata belajar itulah kemudian lahir kata pembelajaran.

  Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003, Bab 1 ayat 20 menyebutkan “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Pembelajaran adalah suatu system yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

  Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Dalam permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuasn memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

  Dewasa ini, kenyataan yang ada dilapangan menunjukkan tidak semua orang dapat menerima matematika, bagi kalangan tertentu matematika adalah ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari. Namun, kalangan lain mungkin berpendapat bahwa matematika tidak cukup menarik untuk dipelajari. Menarik atau tidak menarik, suka atau tidak suka, sulit atau tidaknya itu tergantung dari cara pandang kita. Hingga saat ini matematika dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan dan penambah beban belajar, karena pengalaman tidak menyenangkan sebagian orang ketika belajar matematika. Alhasil pengalaman itu telah ditularkan pada orang lain dan membuat orang yang akan belajar matematika juga mempunyai pandangan matematika itu sulit. Padahal pelajaran matematika adalah pelajaran dasar dan terkait dengan pelajaran lainnya, seperti pelajaran fisika dan kimia. Untuk mempelajari mata pelajaran tersebut peserta didik harus mempunyai kemampuan dasar mengoperasikan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian

  Dalam kegiatan belajar mengajar siswa berperan sebagai subjek dan objek dari kegiatan pembelajaran. Tercapai atau tidak tercapainya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran berakhir. Apabila seorang guru ingin mengajarkan matematika kepada siswa, guru harus memperhatikan metode yang akan digunakan. Pembelajaran menyenangkan dapat diciptakan melalui penerapan berbagai metode pembelajaran yang tepat, sesuai dengan materi yang diajarkan dan kebutuhan peserta didiknya. Sehingga sasaran yang diharapkan bisa tercapai dan terlaksana dengan baik.

  Pertimbangan pokok dalam menentukan metode pembelajaran terletak pada efektivitas proses pembelajaran. Metode pembelajaran menekankan pada proses belajar siswa secara aktif dalam upaya memperoleh kemampuan hasil belajar. Metode pembelajaran yang dipilih menghindari upaya penuangan ide kepada siswa. Guru seharusnya memikirkan cara (metode) yang membuat siswa dapat belajar secara optimal. Dalam arti sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing siswa. Belajar secara optimal dapat dicapai jika siswa aktif dibawah bimbingan guru yang aktif pula (Basri, 2015:97). Dari paparan penentuan metode pembelajaran matematika, peneliti akan menggunakan metode permainan.

  Fakta menunjukkan bahwa sinyal otak dan urat saraf otak pada anak berkembang saat mereka bermain. Bermain juga dapat dijadikan sebagai salah satu jalan untuk merangsang minat mereka agar senang berhitung. Bermain akan membantu meningkatkan kemampuan memori otak dan pemahamannya. Untuk memperkenalkan matematika pada anak, tidak harus dilakukan dengan susah. Kita hanya perlu menciptakan permainan matematis yang dapat menjadikan anak merasa senang melakukannya.

  Salah satu pokok bahasan pelajaran matematika kelas I semester 1 adalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan wali kelas I MI Nurul Ihsan Kragilan Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimum) mata pelajaan matematika 65. Dari wawancara yang dilakukan terhadap guru ditemukan suatu permasalahan, sebagian besar peserta didik masih rendah kemampuan berhitungnya, terutama kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan. Selain itu siswa kadang bermain dan berjalan-jalan di kelas ketika pembelajaran sedang berlangsung.

  Melihat permasalahan yang ada di MI Nurul Ihsan Kragilan pada mata pelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan, peneliti menawarkan solusi kepada guru untuk mengatasi permasalahan yang ada dengan menggunakan metode permainan ular tangga. Peneliti menawarkan metode ular tangga sebagai solusi dikarenakan metode permainan ular tangga ada kaitannya dengan materi operasi penjumlahan dan pengurangan.

  Ketika siswa bermain ular tangga dan berhenti pada kotak yang ada tangganya, siswa tersebut harus naik. Sedangkan ketika bidak siswa berhenti pada kotak yang ada ekor ularnya, siswa itu harus menjalankannya turun.

  Dengan begitu ketika bidak siswa naik berarti terjadi operasi penjumlahan, sebaliknya ketika bidak siswa turun berarti terjadi operasi pengurangan.

  Berdasarkan paparan permasalahan latar belakang diatas, penulis bermaksud membuat penelitian tindakan kelas dengan judul : PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS I MI NURUL IHSAN KRAGILAN KECAMATAN MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

B. Rumusan Masalah

  Apakah penerapan metode pembelajaran permainan ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi Operasi Penjumlahan dan Pengurangan pada siswa kelas I MI Nurul Ihsan Kragilan Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2016/2017? C.

   Tujuan Penelitian

  Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran permainan ular tangga materi penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas I MI Nurul Ihsan Kragilan Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017.

D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis Tindakan Penggunaan metode pembelajaran permainan ular tangga dapat meningkatkan Hasil Belajar Matematika materi Operasi Penjumlahan dan Pengurangan pada siswa kelas I MI Nurul Ihsan Kragilan Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Indikator Keberhasilan

  Penggunaan metode pembelajaran permainan ular tangga dalam penelitian tindakan kelas ini dikatakan efektif apabila tujuan belajar yang telah ditetapkan oleh guru dapat tercapai. Adapun keberhasilan penerapan metode pembelajaran ini adalah siswa kelas I memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh pihak sekolah 65.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bersifat teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis a.

  Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada perkembangan ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan Matematika dan dalam dunia pendidikan.

  b.

  Penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan penelitian tindakan kelas yang lain.

2. Manfaat Praktis a.

  Manfaat bagi siswa 1)

  Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi operasi penjumlahan dan pengurangan.

  2) Siswa memperoleh pengalaman baru cara belajar matematika yang efektif, efisien, dan menyenangkan serta membuat siswa mudah memahami materi yang dipelajari.

  b.

  Manfaat bagi guru 1)

  Melalui penelitian tindakan kelas ini, guru dapat melakukan inovasi dan implementasi metode permainan yang menyenangkan dalam pembelajaran matematika materi Operasi Penjumlahan dan Pengurangan.

  2) Penelitian ini dapat digunakan sebagai saran dan masukan bagi guru, bahwa media pembelajaran permainan ular tangga dapat digunakan sebagai inovasi dalam kegiatan belajar mengajar Matematika.

  c.

  Manfaat bagi Sekolah Penelitian tindakan kelas ini akan memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan hasil belajar matematika.

  d.

  Manfaat bagi Institusi Hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa lain untuk penulisan yang relevan dan dapat digunakan sebagai tambahan bahan koleksi di perpustakaan.

F. Definisi Operasional 1.

  Hasil Belajar Matematika Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap. Dalam kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. (Susanto, 2013: 5)

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), matematika didefinisikan sebagai ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. (Abdul, 2009: 22)

  Johnson dan Rising (1972) dalam bukunya menyatakan bahwa:

  a) Matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logis.

b) Matematika adalah pengetahuan tentang bentuk yang terorganisasi.

  Sifat-sifat atau teori itu dibuat secara deduktif berdasarkan unsur- unsur yang didefinisikan atau yang tidak didefinisikan, sifat-sifat atau teori-teori yang sudah dibuktikan kebenarannya.

  Sedangkan menurut James matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. (Ismunamto, 2011: 6)

  Dalam mata pelajaran Matematika, ada materi operasi penjumlahan dan pengurangan yang diajarkan mulai dari kelas 1. Pengertian dari Penjumlahan adalah cara menemukan jumlah total dua bilangan atau lebih, Tanda dari penjumlahan adalah ( + ). Sedangkan Pengurangan adalah cara menemukan hasil kurang dari dua bilangan, yaitu bilangan yang lebih besar dengan bilangan yang lebih kecil atau bilangan yang lebih kecil dengan bilangan yang lebih besar, tanda dari pengurangan adalah ( - ).

2. Metode Pembelajaran Permainan Ular Tangga

  Metode Permainan adalah suatu metode pembelajaran di mana suatu konsep disajikan dalam bentuk permainan sehingga siswa dapat menemukan, menyerap, mancari struktur-struktur, mengkonstruksi pola- pola dan menyelesaikan masalah melalui permainan. Yang dimaksud permainan disini bukan sekedar permainan biasa, namun permainan yang direncanakan oleh guru dan disesuaikan dengan indikator pembelajaran, dan waktu pembelajaran. (Anitah, 2008: 9.45)

  Permainan Ular Tangga adalah permainan yang dimainkan oleh dua orang atau lebih dan tidak dapat dimainkan secara individu. Dalam permainan ular tangga ada 3 komponen diantaranya papan ular tangga, bidak, dan 2 buah dadu. Papan ular bisa dibuat oleh setiap orang, cara pembuatannya tangga dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah tangga atau ular yang menghubungkannya dengan kotak lain.

  Metode pembelajaran permainan ular tangga adalah suatu metode pembelajaran dalam bentuk permainan yang melibatkan beberapa orang dan tidak dapat dimainkan secara individu. Di dalam permainan ular tangga ada 3 komponen di dalamnya, yaitu papan permainan, bidak dan dadu. Penggunaan metode permainan ular tangga bertujuan membantu siswa dalam memahami konsep operasi penjumlahan dan pengurangan.

G. Metodologi Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, rancangan yang ditetapkan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kardiawarman

  (dalam Pizaluddin, 2012: 6) Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa inggris (Classroom Action Recearch) yang berarti, penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut.

  Menurut Suharsimi (dalam Paizaluddin, 2012: 7) secara lebih luas penelitian tindakan kelas diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Tindakan yang secara sengaja diberikan oleh guru atau berdasarkan pengarahan guru yang kemudian dilakukan oleh siswa. Konteks pekerjaan guru yang dilakukannya disebut Penelitian Tindakan Kelas.

  Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti memilih menggunakan penelitian tindakan kelas karena dapat meningkatkan mutu proses dan mutu hasil pembelajaran di kelas. Selain itu dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti bekerja sama dengan guru kelas sebagai upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

1. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian a.

  Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di MI Nurul Ihsan Kecamatan Mojosongo

  Kabupaten Boyolali. Alasan peneliti melakukan penelitian di MI Nurul Ihsan dikarenakan sebagian besar peserta didik masih rendah kemampuan berhitungnya, selain itu nilai hasil belajar matematika materi operasi penjumlahan dan pengurangan beberapa siswa masih berada di bawah KKM.

  b.

  Waktu penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada semester I tahun ajaran

  2016/2017. Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan dari tanggal 18 Juni - 15 September 2016 c.

  Subyek penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas I MI Nurul Ihsan Kragilan Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 27 siswa.

2. Langkah-langkah penelitian

  Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui empat tahapan yang harus dilakukan secara berulang-ulang yakni sebagai berikut : a.

  Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan persiapan untuk merancang kegiatan pembelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan dengan metode permainan ular tangga. Adapun perencanaan tindakan penelitian sebelum tindakan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1)

  Mengumpulkan data yang dibutuhkan, melalui kegiatan wawancara, observasi, dan dokumentasi.

  2) Merumuskan tujuan pembelajaran, untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi operasi penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan media permainan ular tangga.

  3) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

  4) Mempersiapkan media pembelajaran

  5) Mempersiapkan lembar observasi aktivitas belajar siswa

  6) Mempersiapkan lembar observasi untuk kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

  7) Mendesain pembelajaran pada siklus I dan II

  8) Membuat instrument penilaian b.

  Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan tindakan, guru melakukan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perencanaan. Dalam pelaksanaan tindakan yang harus dilakukan adalah :

1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  2) Guru memotivasi siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran.

  3) Guru mulai melaksanakan proses pembelajaran matematika materi operasi penjumlahan dan pengurangan.

  4) Guru menggunakan media permainan ular tangga dalam pembelajaran.

  5) Guru mengoreksi hasil pembelajaran dan membahas bersama siswa

  6) Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan kesimpulan atas apa yang telah dipelajari.

  c.

  Pengamatan Pengamatan dilakukan pada proses pembelajaran dari awal hingga akhir dengan menggunakan lembar observasi.

  Pengamatan yang dilakukan adalah mengamati aktivitas siswa dan guru saat proses pembelajaran sedang berlangsung. d.

  Refleksi Pada prinsipnya refleksi digunakan untuk menganalisis hasil tingkat perubahan siswa sebelum dan sesudah melalui tindakan. Kegiatan refleksi ini dapat diambil suatu langkah tindak lanjut untuk melakukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. Bahan refleksi tersebut berdasarkan catatan lapangan. Kegiatan pada siklus II pada dasarnya sama dengan kegiatan pada siklus I, hanya saja perencanaan kegiatan berdasarkan hasil refleksi dari kegiatan siklus I, sehingga lebih mengarah pada perbaikan pada siklus sebelumnya. Berikut ini adalah gambaran keempat langkah dalam PTK yang dikemukakan oleh (Arikunto, 2006:16) :

  Perencanaan

  Refleksi

  SIKLUS I Pelaksanaan

  

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi

  SIKLUS II Pelaksanaan

  

Pengamatan

Gambar 1. Bagan PTK menurut Suharsimi Arikunto

3.

  Instrument Penelitian Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data adalah sebagai berikut : a.

  Lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru yang melakukan kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa.

  b.

  Butir-butir soal evaluasi yang berupa soal pre test dan post test.

4. Tekhnik Pengumpulan Data

  Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitin ini adalah: a.

  Pengamatan (Observasi) Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Peneliti melakukan pengamatan untuk melihat seberapa jauh perkembangan tindakan yang telah dicapai.

  b.

  Tes Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian. Tes adalah seperangkat rangsangan (stimul) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka (Paizaluddin, 2014: 131). Dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan media permainan ular tangga, peneliti akan menggunakan pre test, post test dan kuis.

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variable berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, legger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2007: 274).

5. Analisis data

  Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau presentase keberhasilan siswa setelah proses belaja mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberi evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana yaitu : a.

  Untuk menilai ulangan atau tes formatif Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut, sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

  Keterangan: X : Nilai rata-rata kelas ∑X : Jumlah nilai peserta didik ∑N : Jumlah peserta didik (Daryanto, 2011:191).

  b.

  Untuk ketuntasan belajar Menurut Depdikbud dalam (Daryanto, 2011: 191)

  Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994, yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar apabila di atau sama dengan 65%. Untuk menghitung presentase ketuntasan digunakan rumus sebagai berikut :

H. Sistematika Penulisan

  Dari uraian diatas peneliti dapat memberikan gambaran penelitian yang akan dilakukan, dalam sistematika di bawah ini:

  1. Bagian Awal Bagian awal dalam penulisan penelitian ini terdiri dari: halaman sampul, lembar logo, halaman judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslian tulisan, moto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel , daftar gambar, dan lampiran.

  2. Bagian Inti

  BAB I : PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II : KAJIAN PUSTAKA Berisi tentang hasil belajar siswa yang mencakup definisi belajar, prinsip-prinsip belajar, hasil belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, evaluasi hasil belajar. Pembelajaran Matematika di MI yang meliputi pengertian Matematika, tujuan pembelajaran matematika di MI, materi operasi penjumlahan dan definisi metode permainan, kelebihan dan kekurangan metode permainan, pengertian permainan ular tangga, kelebihan dan kekurangan metode permainan ular tangga.

  BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN Berisi tentang deskripsi lokasi dan pelaksanaan siklus I, dan siklus II. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi tentang hasil observasi pada tahap Siklus I dan Siklus II BAB V : PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran-saran.

3. Bagian Akhir

  Pada bagian akhir terdiri dari : Daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar Matematika 1. Pengertian Hasil Belajar Belajar adalah proses perubahan perilaku untuk memperoleh

  pengetahuan, kemampuan, dan sesuatu hal baru serta diarahkan pada suatu tujuan. Belajar juga merupakan proses berbuat melalui pengalaman dengan melihat, mengamati dan memahami sesuatu yang dipelajari (Khanifatul, 2012: 14). Menurut Gagne (dalam Dimyati, 2006: 10) belajar merupakan kegiatan yang kompleks, hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai.

  Winkel (dalam Basri, 2015: 17) belajar adalah suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, katerampilan, dan sikap. Belajar adalah proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya tingkah laku sebagai hasil terbentuknya respon utama, dengan syarat perubahan atau munculnya perilaku baru itu bukan disebabkan kematangan dan perubahan sementara karena suatu hal.

  Manurut R. Gagne (dalam Susanto, 2013: 1) belajar dapat perilakunya sebagai akibat pengalaman. Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain itu, Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui instruksi. Instruksi yang dimaksud adalah perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau guru.

  Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar secara umum adalah aktivitas yang dilakukan seseorang dalam keadaan sadar untuk memperoleh pemahaman, konsep, dan pengetahuan baru sehingga akan terjadi perubahan tingkah laku individu sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya.

  Berdasarkan pengertian belajar menurut beberapa ahli, dapat dipahami tentang makna hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Selain itu Nawawi (dalan Susanto, 2013: 5) menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam memperlajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian- pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. (Suprijono, 2011: 5)

  Menurut Gagne (dalam Rusman, 2012: 89) perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk : a.

  Informasi verbal, yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara tertulis maupun tulisan.

  b.

  Kecakapan Intelektual, keterampilan individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungannnya dengan menggunakan simbol- simbol.

  c.

  Strategi Kognitif, kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan keseluruhan aktivitasnya.

  d.

  Sikap, hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan.

  e.

  Kecakapan motoric, ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.

  Syah (dalam lilik, 2009: 20) menyatakan bahwa wujud hasil belajar dapat dilihat adanya Sembilan wujud perubahan, yaitu : a.

  Kebiasaan Salah satu wujud hasil belajar adalah adanya perubahan kebiasaan dalam diri individu. Orang yang berhasil belajar akan mengurangi kebiasaan-kebiasaan yang tidak diperlukan. Keberhasilan belajar akan menjadikan seseorang berperilaku positif yang relative menetap dan optimis. b.

  Keterampilan Keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat syaraf dan otot yang bersifat motoric. Kegiatan ini membuthkan koordinasi gerak yang teliti dan memerlukan kesadaran yang tinggi. Oleh sebab itu, hasil belajar dapat dilihat tingkat keterampilan yang ada dalam diri individu.

  c.

  Pengamatan Pengamatan dapat diartikan proses menerima, menafsirkan, dan mengartikan rangsangan yang masuk melalui panca indera, terutama mata dan telinga. Seseorang yang belajar akan menghasilkan pengamatan yang objektif dan benar.

  d.

  Berfikir asosiatif dan daya ingat Seseorang yang belajar akan menjadikan dirinya mampu berpikir asosiatf dan meningkatkan daya ingat. Berpikir asosiatif maksudnya berpikir untuk menghubungkan seduatu dengan sesuatu yang lainnya. Orang yang belajar akan memiliki daya ingat yang lebih baik.

  e.

  Berfikir rasional dan kritis Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berfikir rasional dan kritis. Berpikir rasional berarti mampu menggunakan logika untuk menentukan sebab dan akibat, menganalisis, menyimpulkan bahkan meramalkan sesuatu. f.

  Sikap Sikap adalah kecenderungan yang bersifat relative menetap untuk mereaksi terhadap suatu hal. Hasil belajar akan ditandai muncul kecenderungan baru dalam diri seseorang dalam menghadapi suatu objek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya.

  g.

  Inhibisi Inhibisi dalam konteks belajar dapat diartikan kesanggupan individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu dan mampu memilih dan melakukan tindakan lain yang lebih baik. Hasil belajar dapat dilihat adanya kesanggupan individu dalam melakukan sesuatu secara baik.

  h.

  Apresiasi Hasil belajar dapat dilihat adanya apresiasi dalam diri individu yang belajar. Orang belajar akan muncul kemampuan untuk menilai dan menghargai terhadap suatu objek tertentu. i.

  Tingkah laku efektif Orang belaja akan memiliki tingkah laku yang efektif. Tingkah laku efektif ini dapt dilihat sebagai wujud dari hasil belajar. Maksudnya, seseorang dikatakan berhasil belajar jika orang tersebut memiliki tingkah laku yang efektif, yaitu tingkah laku yang memiliki manfaat.

  Mengingat hasil belajar yang diharapkan dimiliki anak didik berupa kemampuan-kemampuan seperti tersirat dalam tujuan pembelajaran, ada sejumlah indikator yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan belajar anak didik yaitu (Djamarah, 2000: 87) : a.

  Anak didik menguasai bahan pengajaran yang telah dipelajarinya.

  b.

  Anak didik menguasai tekhnik dan cara memperlajari bahan pengajaran.

  c.

  Waktu yang diperlukan untuk menguasai bhan pengajaran relative lebih singkat.

  d.

  Tekhnik dan cara belajar yang telah dikuasai dapat digunakan untuk mempelajari bahan pengajaran lain yang serupa.

  e.

  Anak didik dapat mempelajari bahan pengajaran lain secara sendiri.

  f.

  Timbulnya motivasi intrinsic ( dorongan dari dalam diri anak didik ) untuk belajar lebih lanjut.

  g.

  Tumbuh kebiasaan anak didik untuk selalu mempersiapkan diri dalam menghadapi kegiatan di sekolah.

  h.

  Anak didik terampil memecahkan masalah yang dihadapinya. i.

  Tumbuh kebiasaan dan keterampilan membina kerja sama atau hubungan social dengan orang lain.\ j.

  Kesediaan anak didik untuk menerima pandangan orang lain dan memberikan pendapat atau komentar terhadap gagasan orang lain.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Permainan Ular Tangga pada Siswa Kelas IV SDN 2 Jumo Kecamatan Kedungjati Kabupaten G

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Permainan Ular Tangga pada Siswa Kelas IV SDN 2 Jumo Kecamatan Kedungjati Kabupaten G

0 9 101

Peningkatan Kompetensi Berhitung Cepat Materi Penjumlahan dan Pengurangan untuk Mata Pelajaran Matematika melalui Metode Jarimatika pada Siswa Kelas II MI Tarbiyatul Ulum Desa Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 20132014 SKRIPSI

0 0 197

Peningkatan Kompetensi Berhitung Cepat Materi Penjumlahan dan Pengurangan untuk Mata Pelajaran Matematika melalui Metode Jarimatika pada Siswa Kelas II MI Tarbiyatul Ulum Desa Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 20132014 SKRIPSI

0 4 197

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhlik Hidup Melalui Model Pembelajaran Make a Match Pada Siswa Kelas III SDN 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 127

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Manusia Melalui Metode Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas IV MI Nurul Anwar Jetis Kecamatan Bandungan Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 170

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Daur Hidup Hewan pada Siswa Kelas IV Melalui Media Audio-Visual di MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Suruh Kab. Semarang Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 148

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Lingkungan Melalui teknik Mind Map pada Siswa Kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 156

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat Pernafasan pada Manusia Melalui Metode Demontrasi pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun Ajaran 2016/ 2017 - Test Repository

0 0 122

Peningkatan Hasil Belajar IPA materi Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup Melalui Strategi Pembelajaran Mind Maps Pada Siswa Kelas III MI Suruh 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 150