Penetapan kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) ekstrak metanolik akar apu-apu (pistia stratiotes l.) - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL DAN UJI AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH (1,1-diphenyl-2picrylhydrazyl) EKSTRAK METANOLIK AKAR APU-APU
(Pistia stratiotes L.)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Oleh:
Eunike Yosefina Kurniawan
NIM : 108114133

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL DAN UJI AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH (1,1-diphenyl-2picrylhydrazyl) EKSTRAK METANOLIK AKAR APU-APU
(Pistia stratiotes L.)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi


Oleh:
Eunike Yosefina Kurniawan
NIM : 108114133

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Persetujuan Pembimbing


PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL DAN UJI AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH (1,1-diphenyl-2picrylhydrazyl) EKSTRAK METANOLIK AKAR APU-APU
(Pistia stratiotes L.)

Skripsi yang diajukan oleh:
Eunike Yosefina Kurniawan
NIM : 108114133

telah disetujui oleh :

Pembimbing Utama

(Yohanes Dwiatmaka, M.Si)

29 April 2014

ii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Pengesahan Skripsi Berjudul

PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL DAN UJI AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH (1,1-diphenyl-2picrylhydrazyl) EKSTRAK METANOLIK AKAR APU-APU
(Pistia stratiotes L.)

Oleh :
Eunike Yosefina Kurniawan
NIM : 108114133

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
pada tanggal : ...........................


Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan

(Ipang Djunarko, M.Sc., Apt.)
Panitia Penguji :

Tanda tangan

1. Yohanes Dwiatmaka, M.Si.

.................................

2. Dr. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt

.................................

3. Jeffry Julianus, M.Si.


................................

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Enjoy the little things,
for one day you may look back
and they were the big things.” (Robert Brault)
“You’re better than others may think. Not as clever as pride suggest.
Have more potential than you can imagine. Gifted by God’s
design!” (Ps. Brian Houston)

Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan, bukan untuk
manusia
Untuk segala sesuatu yang terjadi dalam hidupku,
tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa Tuhan Yesus tidak
baik.
Tuhan Yesus selalu baik dan sangat baik, sekalipun dalam
keadaan terburukku.
Tuhan Yesus mempunyai jalanNya sendiri untuk menyatakan
kemuliaan dan keajaibanNya dalam hidupku.

Kupersembahkan skripsi ini untuk :
Tuhan Yesus Kristus ~ My Father, my Light, my Alpha and
Omega, my Beginning and End, my Saviour, my Redeemer, my
Baptiser, my Deliverer

Papa Yusuf, Mama Anny, dan Adik Ellihu Yona Kurniawan ~ Satu-satunya
intuisi yang ku tahu berhasil adalah keluarga. Hal lain bisa mengubahku,
tapi aku bermula dan berakhir bersama keluarga.
Semua keluarga besar dan sahabat-sahabat yang selalu
mendukung, membantu, dan mendoakanku


iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah
ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.

Yogyakarta, 28 April 2014
Penulis


Eunike Yosefina Kurniawan

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama

: Eunike Yosefina Kurniawan


Nomor mahasiswa

: 108114133

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL DAN UJI AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil)
EKSTRAK METANOLIK AKAR APU-APU (Pistia stratiotes L.)”
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama saya tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.

Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal :
Yang menyatakan

(Eunike Yosefina Kurniawan)

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan kasih-Nya
yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Penetapan Kandungan Fenolik Total dan Uji Aktivitas Antioksidan Dengan
Metode DPPH (1,1-Diphenil-2-Picrylhydrazyl) Ekstrak Metanolik Akar
Apu-apu (Pistia stratiotes L.)”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar sarjana farmasi (S.Farm) program studi Farmasi di
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa selama penelitian dan penyusunan skripsi ini
tidak lepas dari batuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc.,Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Fakultas
Sanata Dharma
2. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan selama rancangan, pengusulan skripsi,
pelaksanaan penelitian, dan penulisan skripsi dengan penuh perhatian dan
kesabaran.
3. Ibu Dr. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt., selaku Dosen Penguji yang menguji
serta memberi arahan, kritik, dan saran yang membangun bagi penulis.
4. Bapak Jeffry Julianus, M.Si., selaku Dosen Penguji yang menguji serta
memberi arahan, kritik, dan saran yang membangun bagi penulis.

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah mendidik , mengarahkan, dan memberi nasihat-nasihat
positif.
6. Keluarga (Papa, Mama, adik tersayang) atas kasih sayang, pengorbanan,
dukungan, bantuan, dan doa yang telah diberikan kepada penulis, baik secara
moral maupun materil.
7. Segenap laboran Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia (Mas Wagiran),
Laboratorium Biokimia (Mas Kayat), dan Laboratorium Kebun Obat Fakultas
Farmasi Sanata Dharma (Mas Andri) atas segala bantuan untuk penulis selama
pelaksanaan penelitian.
8. Nessya Trivianni, sahabat sekaligus teman seperjuangan dalam penyelesaian
skripsi atas semangat,dukungan, masukan, kritik, canda tawanya, dan
kesediaan untuk berbagi.
9. Desi Irwanta Kate, atas kesediaannya untuk saling membantu selama
pelaksanaan skripsi hingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
10. Eliza Telamiana, Chrisilia Cahyani, dan Baktiman Ande, atas semangat,
dukungan, masukan, canda tawa, dan doanya, terutama selama empat tahun
ini.
11. Teman-teman FST B 2010, atas kerjasama, kekompakan, canda tawa,
semangat, kritik, saran, dan doanya.
12. Teman-teman kos Amakusa (Tante Hertil, Seruni, Rina, Ratri, Indah, Friesca)
atas semangatnya, bantuannya, canda tawanya, dan doanya.

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak kesalahan
dan kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan
hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.
Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna bagi pembaca dan
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang farmasi.

Yogyakarta, 28 April 2014

Penulis

xix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................... v
LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... vi
PRAKATA .................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
INTISARI...................................................................................................... xvii
ABSTRACT .................................................................................................... xviii
BAB I PENGANTAR ................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
1. Permasalahan............................................................................... 5
2. Keaslian penelitian ...................................................................... 5
3. Manfaat penelitian ....................................................................... 5
B. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA............................................................ 7
A. Apu-apu ............................................................................................. 7

xx

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1. Taksonomi ................................................................................... 7
2. Nama daerah................................................................................ 7
3. Morfologi .................................................................................... 7
4. Deskripsi habitat.......................................................................... 8
5. Kegunaan..................................................................................... 8
6. Kandungan kimia ........................................................................ 9
B. Senyawa Fenolik ............................................................................... 9
C. Penyarian ........................................................................................... 10
D. Metode Folin Ciocalteu ..................................................................... 11
E. Radikal Bebas.................................................................................... 12
F. Antioksidan ....................................................................................... 12
1. Definisi ........................................................................................ 12
2. Uji aktivitas antioksidan.............................................................. 13
G. Metode DPPH ................................................................................... 14
H. Landasan Teori .................................................................................. 15
I. Hipotesis............................................................................................ 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 17
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................ 17
B. Variabel dan Definisi Operasional .................................................... 17
1. Variabel ....................................................................................... 17
2. Definisi operasional .................................................................... 18
C. Bahan Penelitian................................................................................ 19
D. Alat Penelitian ................................................................................... 19

xxi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

E. Tata Cara Penelitian .......................................................................... 20
1. Determinasi tanaman ................................................................... 20
2. Pengumpulan bahan .................................................................... 20
3. Preparasi akar apu-apu ................................................................ 20
4. Pembuatan larutan pembanding dan uji ...................................... 21
5. Uji pendahuluan .......................................................................... 22
6. Optimasi metode penetapan kandungan fenolik total ................. 23
7. Penetapan kandungan fenolik total ............................................. 24
8. Optimasi metode uji aktivitas antioksidan .................................. 24
9. Uji aktivitas antioksidan.............................................................. 25
F. Analisis Hasil .................................................................................... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 28
A. Hasil Determinasi Tanaman .............................................................. 28
B. Hasil Pengumpulan Bahan ................................................................ 28
C. Hasil Pembuatan Ekstrak Metanolik Akar Apu-apu ......................... 29
D. Hasil Uji Pendahuluan Akar Apu-apu .............................................. 33
1. Uji pendahuluan senyawa fenolik ............................................... 33
2. Uji pendahuluan aktivitas antioksidan ........................................ 35
E. Hasil Optimasi Metode Penetapan Kandungan Fenolik Total .......... 36
1. Penentuan operating time (OT) ................................................... 36
2. Penentuan panjang gelombang serapan maksimum .................... 38
F. Hasil Penetapan Kandungan Fenolik Total ....................................... 39
G. Hasil Optimasi Metode Uji Aktivitas Antioksidan ........................... 44

xxii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1. Penentuan operating time (OT) ................................................... 44
2. Penentuan panjang gelombang serapan maksimum .................... 46
H. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan ........................................................ 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 58
A. Kesimpulan ....................................................................................... 58
B. Saran .................................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 59
LAMPIRAN .................................................................................................. 64
BIOGRAFI PENULIS .................................................................................. 101

xxiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I.

Hasil scanning panjang gelombang serapan
maksimum asam galat yang direaksikandengan
reagen Folin-Ciocalteu .............................................................. 39

Tabel II.

Hasil pengukuran absorbansi asam galat
yang telah direaksikan dengan reagen Folin-Ciocalteu ............. 42

Tabel III.

Hasil penetapan kandungan fenolik total
ekstrak metanolik akar apu-apu ................................................. 43

Tabel IV.

Hasil scanning panjang gelombang maksimum DPPH ............. 47

Tabel V.

Hasil aktivitas antioksidan rutin dengan menggunakan
metode DPPH ............................................................................ 51

Tabel VI.

Hasil aktivitas antioksidan ekstrak metanolik akar apu-apu
dengan menggunakan metode DPPH ........................................ 53

Tabel VII. Hasil perhitungan nilai IC50 rutin dan ekstrak metanolik
akar apu-apu ............................................................................... 54
Tabel VIII. Penggolongan kekuatan aktivitas antioksidan rutin
dan ekstrak metanolik akar apu-apu dengan metode DPPH...... 55

xxiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Hasil uji pendahuluan keberadaan senyawa fenolik ................... 34
Gambar 2. Hasil uji pendahuluan aktivitas antioksidan ................................ 36
Gambar 3. Grafik penentuan OT asam galat replikasi 2 ............................... 38
Gambar 4. Struktur asam galat ...................................................................... 40
Gambar 5. Reaksi asam galat dengan senyawa molybdenum
dari reagen Folin-Ciocalteu ......................................................... 41
Gambar 6. Kurva persamaan regresi linear asam galat replikasi 2 ............... 43
Gambar 7. Grafik penentuan OT rutin replikasi 1 ........................................ 45
Gambar 8. Grafik penentuan OT ekstrak metanolik
akar apu-apu replikasi 3 .............................................................. 45
Gambar 9. Struktur rutin ............................................................................... 49
Gambar 10. Reaksi antara rutin dengan senyawa radikal DPPH .................. 49
Gambar 11. Kurva persamaan regresi linear rutin replikasi 2 ...................... 50
Gambar 12. Kurva persamaan regresi linear ekstrak metanolik
akar apu-apu replikasi 1 ............................................................. 52
Gambar 13. Histogram perbandingan IC50 rutin dengan ekstrak
metanolik akar apu-apu ............................................................. 56

xxv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat pengesahan determinasi tanaman apu-apu
(Pistia stratiotes L.) ................................................................. 64
Lampiran 2. Gambar tanaman apu-apu di Kebun Obat
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.......................... 65
Lampiran 3. Perhitungan rendemen .............................................................. 66
Lampiran 4. Penimbangan penetapan kadar fenolik total ............................. 67
Lampiran 5. Scanning kontrol asam galat ..................................................... 68
Lampiran 6. Data optimasi penetapan kandungan fenolik total .................... 69
Lampiran 7. Penetapan kandungan fenolik total ........................................... 72
Lampiran 8. Data penimbangan untuk pengujian aktivitas antioksidan ....... 78
Lampiran 9. Data perhitungan konsentrasi DPPH,
larutan pembanding, dan larutan uji ......................................... 79
Lampiran 10. Scanning absorbansi larutan pengkoreksi............................... 84
Lampiran 11. Optimasi metode uji aktivitas antioksidan.............................. 86
Lampiran 12. Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal DPPH .......... 91
Lampiran 13. Perhitungan nilai IC50 rutin dan ekstrak metanolik
akar apu-apu ............................................................................ 95
Lampiran 14. Uji statistik.............................................................................. 98

xxvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

INTISARI

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat memutus jalannya reaksi
radikal bebas. Radikal bebas dapat berasal dari dalam tubuh maupun lingkungan.
Salah satu tanaman yang diketahui mengandung senyawa yang berpotensi sebagai
antioksidan adalah apu-apu (Pistia stratiotes L.). Bagian tananman yang
digunakan adalah bagian akarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan
kadar fenolik total dan aktivitas antioksidan dari ekstrak metanolik akar apu-apu.
Penetapan kadar fenolik total dilakukan dengan menggunakan pereaksi FolinCiocalteu yang dinyatakan dengan massa ekivalen asam galat (mg ekivalen asam
galat per g ekstrak metanolik akar apu-apu). Prinsip metode ini adalah reaksi
reduksi oksidasi. Senyawa fenolik akan teroksidasi sedangkan perekasi Folinciocalteu akan tereduksi sehingga terbentuk kompleks berwarna biru. Larutan
tersebut dapat diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer visibel pada
λ 760,5 nm. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan
radikal 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). Nilai aktivitas antioksidan
dinyatakan dalam Inhibition Concentration 50 (IC50) yang menyatakan
konsentrasi senyawa antioksidan yang dibutuhkan untuk menetralkan 50%
senyawa radikal bebas. Aktivitas senyawa antioksidan yaitu menyumbang
elektronnya pada senyawa radikal DPPH yang menyebabkan perubahan warna
DPPH dari ungu menjadi kuning.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanolik akar apu-apu
memiliki kandungan fenolik total sebesar (0,3023 ± 0,0094) mg ekivalen asam
galat per gram ekstrak metanolik akar apu-apu, serta aktivitas antioksidan yang
tergolong lemah dengan nilai IC50 sebesar (433,0627 ± 2,6777) µg/ml.
Kata kunci: antioksidan, Pistia stratiotes L., ekstrak metanolik akar apu-apu,
DPPH, kadar fenolik total, IC50

xxvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

Antioxidant is a chemical compound that can break free radical reaction.
Free radical can come from our body or environment. One of plants which is
known has potential antioxidant activity is water lettuce (Pistia stratiotes L.) root.
This research was conducted to determine the total phenolic content and
antioxidant activity of methanolic extract of water lettuce root. Determination of
total phenolic content used Folin-Ciocalteu reagent that expressed as equivalent
mass of Gallic acid. The principle of this method is reduction and oxidation
reaction. Phenolic compounds would be oxidated and the Folin-Ciocalteu reagent
would be reduced made a blue complex solution. The solution could be measured
by visible spectrophotometer at λ 760.5 nm. Test of antioxidant activity used a
radical 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). Antioxidant activity was expressed
as Inhibition Concentration 50 (IC50) that showed the amount of antioxidant
compound to neutralize 50% of free radical compound. Antioxidant will give its
electron for free radical compound DPPH and caused discolouration from violet
become yellow.
The result showed that the methanolic extract of water lettuce root has
total phenolic content of (0.3023 ± 0.0094) mg galic acid equivalent per gram of
methanolic extract of water lettuce root and a weak antioxidant activity with IC50
of (433.0627 ± 2.6777) µg/ml.

Keywords: antioxidant, Pistia stratiotes L., methanolic extract of water lettuce
root, DPPH, total phenolic content, IC50.

xxviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang

Dewasa ini polusi dan keadaan lingkungan yang semakin memburuk juga
memberikan efek yang buruk bagi tubuh kita. Efek buruk lingkungan dan polusi
mudah untuk berinteraksi dengan bagian tubuh terutama kulit yang merupakan
bagian terluar tubuh. Padahal polutan yang ada banyak mengandung senyawa
radikal bebas.
Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang memiliki satu atau
lebih elektron bebas yang tidak berpasangan. Radikal bebas dapat berasal dari
dalam tubuh maupun dari lingkungan. Radikal bebas dari dalam tubuh dihasilkan
melalui proses metabolisme, fagositosis yang terjadi dalam mitokondria,
retikulum endoplasma, dan sitosol. Radikal bebas reaktif melakukan reaksi
oksidasi patogenik terhadap sel atau komponennya, sehingga dapat menyebabkan
disfungsi atau mutasi yang berakibat pada timbulnya penyakit degeneratif, seperti
kanker, penyakit kardiovaskular, kerusakan hati, dan penuaan dini (Winarsi,
2007).
Senyawa radikal dapat mengoksidasi lemak dalam tubuh. Bila lemak
yang teroksidasi ada dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan terbentuknya
plak pada sel-sel penyusun sistem kardiovaskular. Plak tersebut juga menjadi
gejala aterosklerosis. Bila yang teroksidasi adalah LDL dapat bersifat sitotoksis
dan merusak sel endotelial (Lobo, et al., 2010).
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

Selain menyebabkan penyakit kardiovaskular, jenis radikal bebas
Reactive Oxygen Species (ROS) dan Reactive Nitrogen Species (RNS) juga dapat
menyebabkan terjadinya karsinogenesis. Baik ROS maupun RNS dapat
menyebaban kerusakan DNA dengan cara memutus double strand DNA melalui
modifikasi pada basa DNA dan DNA protein cross-link. Senyawa radikal
biasanya akan menambahkan basa pirimidin dan mengganggu gugus gula pada
DNA sehingga dapat menyebabkan mutagenesis sel dan karsinogenesis lemak
peroksida (Lobo, et al., 2010).
Efek buruk lainnya dari radikal bebas yaitu terjadinya aging atau
penuaan dini. Penuaan dini sendiri sebenarnya disebabkan oleh semakin
banyaknya penyakit atau kelainan fungsional pada tubuh.

Akumulasi dari

kerusakan seluler atau fungsional serta kerusakan pada DNA. Pada umumnya
kerusakan yang terjadi pada DNA disebabkan karena adanya oksidasi pada asam
amino penyusun DNA. Oksidasi pada asam-asam amino penyusun DNA
menyebakan terjadinya modifikasi protein DNA. Protein DNA yang rusak dapat
mengandung gugus yang reaktif yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
pada membran sel dan fungsi sel lainnya (Lobo, et al., 2010).
Radikal bebas yang terdapat di dalam tubuh dapat dihentikan reaksinya
dengan suatu senyawa, yaitu antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang
dapat memutus jalannya reaksi radikal bebas, sehingga dapat mencegah agar selsel tubuh yang masih sehat tidak menjadi rusak (Hernani dan Rahardjo, 2005).
Antioksidan banyak terdapat di alam dalam berbagai jenis tanaman.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

Apu-apu merupakan salah satu jenis tanaman air. Sering juga disebut
sebagai kol air atau kiapu. Dalam bahasa Inggris sering disebut water lettuce
karena memiliki kemiripan dengan lettuce. Bentuknya menyerupai kol yang
mengapung di atas air. Apu-apu termasuk salah satu floating plant yang banyak
ditanam untuk penyemarak bagian tengah kolam atau sebagai cover ground.
Tanaman ini berwarna hijau dengan akar yang tenggelam di bawah permukaan air
(Emir, 2000).
Tanaman apu-apu menurut Tripathi, et al. (2010), apu-apu mengandung
glikosida, alkaloid, flavonoid, dan steroid Menurut Karim, et al. (2014), apu-apu
mengandung tanin, flavonoid, glikosida, dan alkaloid. Penetapan kadar fenolik
total dalam akar apu-apu dilakukan dalam penelitian ini karena kandungan
senyawa-senyawa fenolik pada tanaman apu-apu hanya dijelaskan secara
keseluruhan bagian tanaman, tidak spesifik pada bagian akar saja. Senyawa
flavonoid dan tanin tersebut juga memiliki potensi sebagai senyawa antioksidan,
sehingga perlu dilakukan uji aktivitas senyawa antioksidan untuk mengetahui
tanaman apu-apu memiliki aktivitas antioksidan atau tidak.
Pada umumnya, senyawa flavonoid, tanin, dan polifenol banyak
terkandung pada bagian daun. Menurut Ho (2011), daun apu-apu telah terbukti
memiliki aktivitas antioksidan dengan IC50 yang cukup besar yaitu >2000 µg/mL.
Menurut Jha (2010), daun apu-apu juga memiliki aktivitas antioksidan terhadap
radikal superoksid anion dengan IC50 sebesar 26 µg/mL. Oleh karena itu, pada
penelitian ini ingin mengetahui apakah akar juga mengandung senyawa fenolik
dan mampu memberikan aktivitas antioksidan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

Prinsip penetapan kandungan fenolik total yaitu reaksi oksidasi-reduksi
pada suasana basa menggunakan reagen Folin-Ciocalteu yang akan direduksi oleh
ion fenolat dari sampel, sedangkan metode uji aktivitas antiokasidan yang
digunakan yaitu metode DPPH (1,1 Diphenyl-2-picrylhidrazyl). DPPH berfungsi
sebagai senyawa radikal bebas, di mana bila elektron bebasnya tertangkap dan
berikatan akan menyebabkan perubahan warna dari ungu menjadi kuning.
Parameter uji aktivitas antioksidan dilihat melalui nilai IC50, yaitu konsentrasi
yang menyebabkan penurunan 50% konsentrasi DPPH atau radikal bebas mulamula (Sunarni, 2005).
Metode DPPH memiliki beberapa macam keuntungan, antara lain
pengerjaannya yang memakan waktu lebih singkat dan lebih sederhana
dibandingkan dengan metode lainnya. Selain itu, menurut Atanassova, Georgieva,
dan Ivancheva (2011), metode DPPH telah terbukti reprodusibilitasnya. Radikal
DPPH yang digunakan juga tidak memerlukan preparasi khusus dan risiko
degradasi thermal cukup kecil. Menurut Apak, et al. (2013), reaksi yang terjadi
antara senyawa antioksidan dengan radikal DPPH berjalan cukup lambat sehingga
dapat diamati untuk penelitian eksperimental melalui perubahan absorbansi dan
warna.
Senyawa-senyawa yang terkandung dalam apu-apu masih belum
diketahui secara pasti persentasenya secara spesifik, maka penetapan kadar
fenolik total dan uji aktivitas antioksidan dilakukan pada ekstrak metanolik akar
apu-apu. Metanol dipilih sebagai cairan penyari karena tergolong pelarut yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

memiliki sifat polar sehingga diharapkan mampu melarutkan sebagian besar
senyawa fenolik dalam akar apu-apu yang juga bersifat polar.
1. Permasalahan
a. Berapa kandungan fenolik total pada ekstrak metanolik akar apu-apu?
b. Berapa nilai aktivitas antioksidan yang dinyatakan dalam nilai IC50 dari
ekstrak metanolik akar apu-apu menggunakan metode DPPH?

2. Keaslian penelitian
Sejauh penelusuran penulis, telah dilakukan penelitian tentang tanaman
apu-apu, antara lain uji aktivitas antioksidan dan penetapan kandungan fenolik
pada daun aou-apu terhadap DPPH secara in vitro oleh Ho, et al. (2011), evaluasi
aktivitas antioksidan pada daun apu-apu oleh Jha, Ganesh, dan Sharma (2010).
Sejauh pengamatan penulis, penelitian tentang uji aktivitas antioksidan
dengan menggunakan metode DPPH dan penetapan kadar fenolik total pada akar
tanaman apu-apu belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
Hasil penelitian diharapkan mampu memberi tambahan ilmu pengetahuan
tentang nilai IC50 akar apu-apu yang menunjukkan aktivitas antioksidan
akar apu-apu dengan metode DPPH.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

b. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai penggunaan akar apu-apu sebagai salah satu antioksidan.

B. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kandungan fenolik total ekstrak metanolik akar apu-apu.
2. Mengetahui nilai aktivitas antioksidan ekstrak metanolik akar apu-apu yang
dinyatakan dalam nilai IC50 dengan metode DPPH.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA

A. Apu-apu
1. Taksonomi
Klasifikasi tanaman apu-apu menurut ITIS (2014) sebagai berikut :
Kerajaan

: Plantae

Sub kerajaan : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Liliopsida

Ordo

: Arales

Famili

: Araceae

Genus

: Pistia

Spesies

: Pistia stratiotes L.

2. Nama daerah
Indonesia

: apu-apu, kiapu, kol air

3. Morfologi
Tanaman apu-apu memiliki bentuk yang menyerupai kol yang
mengapung di permukaan air. Daunnya berwarna hijau, tidak berbau, dan
memiliki rasa yang pahit. Panjang daunnya berkisar antara 13-17cm. Helai
daunnya berbentuk kipas. Tinggi tanaman berkisar antara 5-10 cm (Tripathi, et al.,
2010).

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

Akar apu-apu menjuntai panjang. Bentuknya menyerupai rambut,
berwarna coklat atau putih kotor, dan menggantug di bawah permukaan air. Saat
umur tanaman cukup dewasa, muncul batang kecil dari ketiak daun yang tumbuh
menjulur panjang. Pada ujungnya akan tumbuh anak apu-apu atau sering disbut
runner. Anak apu-apu memiliki akar sendiri dan tumbuh sebagai tanaman baru
(Emir, 2000).
4. Deskripsi habitat
Tanaman apu-apu biasanya dapat ditemukan pada ketinggian 5-800m di
atas permukaan laut. Apu-apu hidup pada perairan segar seperti danau dan sungai
yang memiliki aliran air. Apu-apu dapat hidup pada suhu yang cukup ekstrim
yaitu 15°C dan 35°C, namun tumbuh secara optimal pada suhu 22°C sampai 30°C
(Rivers, 2002).
5. Kegunaan
Apu-apu umum digunakan dalam pengobatan Ayurveda. Bagian tanaman
yang banyak digunakan adalah bagian daunnya. Apu-apu dapat digunakan sebagai
antiseptik, antituberkular, antidisentri, obat anemia, hematuria, dan penyakit
ginjal. Selain itu, sari daun apu-apu juga dapat digunakan dalam pengobatan
penyakit kulit. Akar apu-apu juga diketahui bersifat laksatif, dapat berperan
sebagai emolien, dan diuretik (Tripathi, et al., 2010).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

6. Kandungan kimia
Menurut Tripathi, et al. (2010), tanaman apu-apu mengandung glikosida,
alkaloid, flavonoid, dan steroid Menurut Karim, et al. (2014), apu-apu
mengandung tanin, flavonoid, glikosida, dan alkaloid.

B. Senyawa Fenolik
Senyawa fenolik dikenal sebagai salah satu senyawa yang memiliki
aktivitas antioksidan alami yang aman untuk digunakan. Hampir seluruh senyawa
dalam golongan fenolik memiliki aktivitas antioksidan. Aktivitas antioksidan ini
dapat terlihat dari kemampuan senyawa fenolik dalam mereduksi radikal bebas
yang awalnya memiliki elektron bebas tak berpasangan menjadi stabil (Marxen,
2007).
Senyawa fenolik sebenarnya merupakan metabolit sekunder yang
mempunyai cincin aromatik yang berikatan dengan satu atau lebih substituent
gugus hidroksi (OH) yang terbentuk melalui jalur metabolisme asam sikimat-fenil
propanoid dan jalur asetat-polimalonat. Beberapa senyawa yang termasuk dalam
kelompok fenolik adalah fenol sederhana, kumarin, tanin, saponin, flavonoid, dan
masih ada lagi. Senyawa-senyawa tersebut biasanya berada dalam bentuk
glikosida atau ester pada tanaman (Proestos, 2006).
Golongan senyawa fenolik yang paling sering ditemui adalah flavonoid.
Flavonoid merupakan senyawa polar karena memiliki sejumlah gugus hidroksil
yang tak tersulih, atau suatu gula. Umumnya flavonoid larut dalam pelarut polar
seperti air, etanol, metanol, aseton, dimetilsulfoksida, dan dimetilformamida. Gula

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

yang terikat pada flavonoid (bentuk umum yang ditemukan) dapat membantu
meningkatkan kelarutan flavonoid dalam air, sehingga dengan menggunakan
campuran pelarut air dengan beberapa contoh pelarut polar lainnya yang
disebutkan di atas dapat menjadi pelarut yang lebih baik untuk flavonoid
khususnya glikosida. Sebaliknya, aglikon bersifat kurang polar seperti isoflavon,
flavon, dan flavonol yang termetoksilasi. Mereka akan cenderung lebih mudah
larut dalam pelarut seperti eter dan kloroform (Markham, 1988).
Golongan senyawa fenolik lainnya antara lain, asam fenolik, kumarin,
dan flavonol. Asam fenolik yang sering ditemukan antara lain asam hydroxylbenzoic, dan yang tergolong di dalamnya antara lain asam galat, asam salisilat,
dan asam vanillic. Kumarin merupakan senyawa fenolik dengan ranti C6-C3.
lavonKumarin

juga memiliki peranan dalam proses toleransi sinar UV yang masuk

ke dalam tubuh. Flavonol juga merupakan senyawa fenolik, biasanya juga disebut
dengan dihidroflavonol. Pada umumnya flavonol banyak ditemukan bersama
tannin pada struktur kayu di tanaman (Vermerris dan Nicholson, 2008).

C. Penyarian
Penyarian merupakan proses pemisahan bahan baik secara fisika maupun
kimia dari suatu campuran dengan menggunakan pelarut cair dengan menarik
suatu zat atau beberapa zat yang terlarut dalam bahan yang tidak dapat terlarut
dalam pelarut cair. Penyarian sering juga disebut sebagai ekstraksi. Hasil dari
proses penyarian disebut ekstrak. Ekstrak yang diperoleh dari proses penyarian
kemudian dipisahkan dari cairan pelarut disebut micella. Micella ini dapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

digunakan dalam pembuatan bentuk sediaan jadi, atau dapat juga diubah menjadi
bentuk siap pakai, seperti ekstrak cair, tinktura, atau bisa juga diproses lebih lanjut
untuk dijadikan ekstrak kering (Agoes, 2009).
Ada beberapa jenis penyarian, antara lain maserasi, perkolasi, infundasi,
dan penyarian berkesinambungan. Penyari yang sering digunakan antara lain air,
metanol, etanol, ataupun eter. Penyarian dengan metanol dan etanol biasanya
menggunakan metode maserasi. Maserasi merupakan salah satu metode penyarian
simplisia yang menggunakan berbagai macam pelarut yang dijaga agar selalu baru
sampai seluruh bahan aktif terekstraksi secara keseluruhan (Agoes, 2009).

D. Metode Folin Ciocalteu
Metode Folin-Ciocalteu menggunakan reagen fenol Folin-Ciocalteu.
Prinsip dari metode ini yaitu reaksi oksidasi gugus fenolik hidroksil. Pereaksi
Folin Ciocalteu akan mengoksidasi senyawa fenolat serta akan mereduksi asam
heteropoli menjadi suatu kompleks molybdenum-tungsten (Mo-W). Fenolat hanya
terdapat dalam suatu basa, namun peraksi Folin-Ciocalteu ini tidak stabil dalam
suasana basa (Verru, Kishor, dan Meenakshi, 2009).
Metode Folin-Ciocalteu merupakan metode yang tidak spesifik untuk
salah satu senyawa fenolik saja karena dapat mengukur keseluruhan kandungan
fenolik dalam ekstrak. Folin Cioclateu merupakan reagen yang tidak

stabil,

sehingga mudah terdekomposisi dalam suasana basa alkali, oleh karena itu dalam
metode Folin-Ciocalteu digunakan garam lithium atau garam karbonat untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

mencegah terjadinya dekomposisi reagen Folin Ciocalteu (Blainski, Lopes, dan
Mello, 2013).

E. Radikal Bebas
Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang memiliki elektron
bebas yang tak berpasangan (unpaired electron). Hal ini dapat dilihat misalnya
pada air (H2O). Ikatan atom oksigen dengan hidrogen pada air merupakan ikatan
kovalen, yaitu ikatan kimia yang timbul karena sepasang elektron dimiliki
bersama (share) oleh dua atom (Suryohudoyo, 2013).
Elektron yang tidak memiliki pasangan cenderung akan menarik elektron
dari senyawa lainnya, sehingga elektron tersebut akan dimiliki bersama oleh dua
atom atau senyawa dan terbentuk suatu senyawa radikal bebas baru yang lebih
reaktif. Reaktivitas yang meningkat tersebut menyebabkan senyawa radikal bebas
menjadi lebih mudah untuk menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Jika pertahanan
tubuh lemah maka sel-sel tersebut menjadi sakit atau rusak (Hernani dan
Rahardjo, 2005).
Radikal bebas tersebut memiliki 2 sifat yaitu :
1. Reaktivitasnya yang tinggi karena akan cenderung menarik elektron dari
senyawa yang lainnya lagi
2. Memiliki kemampuan untuk mengubah suatu molekul, atom, atau senyawa
untuk menjadi suatu radikal baru (Sjabana dan Jovanovic, 2002).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

F. Antioksidan
1. Definisi
Antioksidan merupakan senyawa yang memiliki pasangan elektron bebas
yang dapat memutus jalannya reaksi dari radikal bebas dengan cara menyumbang
elektronnya pada senyawa radikal bebas. Senyawa antioksidan dapat mencegah
rusaknya sel normal, protein, dan lemak. Antioksidan dapat dibagi menjadi
antioksidan endogen yang berasal dari dalam tubuh dan antioksidan eksogen
berasal dari luar tubuh (Kumalaningsih, 2007).
2. Uji aktivitas antioksidan
Uji aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan beberapa metode, baik
secara kuantitaif maupun kualitatif. Uji aktivitas antioksidan secara kualitatif
dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari suatu senyawa yang sering
dilakukan dengan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) atau dengan
kromatografi kertas. Selain menggunakan metode tersebut, uji aktivitas
antioksidan secara kuantitaif dapat pula dilakukan dengan menggunakan metode
DPPH (Davidek, 1997). Prinsip pengukuran aktivitas antioksidan metode ini yaitu
penangkapan elektron bebas dari senyawa radikal yang menyebabkan perubahan
warna radikal DPPH dari ungu menjadi kuning (Dehpour, Ebrahimzadeh, Fazel,
dan Mohammad, 2009).
Metode lain yang sering digunakan antara lain, metode Ferric-reducing
antioxidant power (FRAP), Cupric ion reducing antioxidant capacity (CUPRAC),
dan Trolox equivalent antioxidant capacity (TEAC) (Badarinath, et al., 2010).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

Metode FRAP merupakan metode uji kolorimetri. Prinsip metode ini
yaitu mengukur kemampuan antioksidan dalam plasma untuk mereduksi komplek
ferric tripiridiltriazin atau bentuk Fe3+ yang berwarna biru menjadi bentuk Fe2+.
Reduksi tersebut akan menyebabkan perubahan absorbansinya. Metode ini
merupakan metode yang sederhana, cepat, dan tidak mahal, namun tidak dapat
mendeteksi penstabilan radikal dengan transfer atom H (Badarinath, et al., 2010).
Metode CUPRAC merupakan metode uji aktivitas antioksidan untuk
antioksidan yang larut air. Prinsip metode ini yaitu reduksi reagen Cu (II)neucuproine oleh gugus –OH dari senyawa antioksidan. Metode ini membutuhkan
waktu yang singkat, namun alat-alt yang digunakan mahal (Badarinath, et al.,
2010).
Metode TEAC juga merupakan salah satu metode uji aktivitas
antioksidan. Prinsip dari metode ini yaitu mengukur kemampuan senyawa
antioksidan untuk menangkal radikal 2,2’-azinobis (3-ethylbenzothiozoline-6sulfonic acid). Senyawa pembanding yang digunakan yaitu Trolox yang
merupakan analog vitamin E larut air. Metode ini jarang digunakan karena tingkat
reprodusibilitasnya yang rendah pada plasma (Badarinath, et al., 2010).

G. Metode DPPH
Metode DPPH merupakan salah satu metode yang paling sering
dilakukan untuk uji aktivitas antioksidan suatu tanaman obat. Metode DPPH
menggunakan radikal bebas 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) (Shivaprasad,
et, al., 2005). DPPH merupakan suatu senyawa radikal nitrogen yang tidak stabil

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

karena memiliki elektron yang tidak berpasangan yang menyebabkan

DPPH

memiliki sifat reaktif. DPPH akan mengalami reduksi melalui proses donasi
hidrogen atau elektron sehingga warna DPPH dapat mengalami perubahan warna
dari ungu menjadi kuning (Halliwell dan Gutteridge, 2000). Metode ini bertujuan
untuk mengetahui parameter yang menunjukkan aktivitas antioksidan yaitu
parameter konsekuensi yang ekuivalen dapat memberikan 50% efek aktivitas
antioksidan (IC50). Parameter IC50 dapat diketahui dengan mengintepretasikan
hasil uji dalam suatu data eksperimental (Molyneux, 2004).

H. Landasan Teori
Tanaman apu-apu memiliki bentuk yang menyerupai kol yang
mengapung di permukaan air. Selain sebagai tanaman hias, apu-apu juga dapat
digunakan sebagai tanaman obat herbal. Menurut Tripathi, et al. (2010), tanaman
apu-apu mengandung glikosida, alkaloid, flavonoid, dan steroid Menurut Karim,
et al. (2014), apu-apu mengandung tanin, flavonoid, glikosida, dan alkaloid.
Metanol merupakan pelarut yang memiliki kepolaran yang lebih besar
dibandingkan etanol sehingga dapat menarik senyawa-senyawa fenolik yang
cenderung lebih polar. Oleh karena itu, ekstrak yang digunakan adalah ekstrak
metanolik.
Penetapan kandungan fenolik total tanaman apu-apu dilakukan dengan
menggunakan reagen Folin-Ciocalteu yang akan mengoksidasi senyawa fenolat
menjadi suatu kompleks molybdenum-tungsten (Verru, Kishor, dan Meenakshi,
2009).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

Senyawa radikal bebas merupakan senyawa yang memiliki elektron tidak
berpasangan. Reaktifitas senyawa radikal bebas yang memiliki elektron yang
tidak berpasangan akan meningkat, sehingga menyebabkan senyawa radikal
bebas menjadi lebih mudah untuk menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Jika
pertahanan tubuh lemah maka sel-sel tersebut menjadi sakit atau rusak (Hernani
dan Rahardjo, 2005).
Senyawa-senyawa fenolik memiliki potensi sebagai antioksidan.
Antioksidan merupakan suatu senyawa yang memiliki pasangan elektron bebas
yang dapat memutus jalannya reaksi dari radikal bebas dengan menyumbang
elektronnya pada senyawa radikal bebas. Senyawa fenolik mempunyai cincin
aromatik yang berikatan dengan satu atau lebih substituent gugus hidroksi (OH),
di mana gugus OH tersebut mampu memberikan elektronya sehingga dapat
menstabilkan senyawa radikal (Proestos, 2006).
Oleh karena itu saat ini banyak dilakukan penelitian tentang tanaman
yang dapat memberikan aktivitas antioksidan yang dapat memutus reaksi dari
radikal bebas. Apu-apu merupakan salah satu tanaman yang perlu diteliti karena
kandungan senyawa di dalamnya berpotensi memiliki aktivitas antioksidan.

I. Hipotesis
1. Ekstrak metanolik akar apu-apu memiliki kandungan senyawa fenolik
2. Ekstrak metanolik akar apu-apu memiliki aktivitas antioksidan yang
dinyatakan dalam nilai IC50.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental dengan rancangan
acak lengkap pola searah. Jenis penelititan adalah eksperimental karena
penelititan ini mencari hubungan sebab akibat dari ekstrak metanolik akar apu-apu
yang digunakan dengan nilai IC50 yang ditimbulkan. Rancangan acak yaitu
pengambilan sampel akar apu-apu dilakukan secara acak, tidak ada proses
pemilihan khusus. Penelitian ini juga menggunakan rancangan lengkap karena
terdapat kontrol positif, kontrol negatif, dan kelompok perlakuan. Pola searah
yaitu perlakuan yang diberikan sama pada semua kelompok, baik kelompok
kontrol positif, kontrol negatif, dan kelompok perlakuan.

B. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel utama
a.

Variabel bebas : Variabel bebas dari penelitian ini adalah
konsentrasi ekstrak metanolik akar apu-apu.

b.

Variabel tergantung : Variabel tergantung dari penelitian ini adalah
aktivitas antioksidan (IC50).

2. Variabel pengacau
a.

Variabel pengacau terkendali : cahaya matahari, karena pemanenan
masih dapat dilakukan pagi hari sebelum matahari terlalu terik.

17

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

b.

Variabel pengacau tak terkendali : umur akar yang dipanen, karena
apu-apu yang dipanen merupakan tanaman liar di kolam yang tidak
diketahui waktu penanaman atau budidayanya.

3. Definisi operasional
a.

Akar apu-apu merupakan akar dari tanaman apu-apu yang dipanen
dari kolam di Kebun Obat Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta, dengan jenis akar serabut, berwarna coklat,
dengan panjang akar sekitar 27 cm.

b.

Ekstrak metanolik akar apu-apu adalah ekstrak kental hasil
maserasi akar apu-apu segar yang dihaluskan menggunakan
blender, dengan menggunakan metanol selama 48 jam, lalu
diuapkan pelarutnya hingga membentuk suatu cairan kental
berwarna coklat.

c.

Persen inhibition concentration (%IC) adalah suatu nilai yang
dinyatakan dalam bentuk persen yang menyatakan kemampuan
ekstrak metanolik akar apu-apu dalam menangkap radikal bebas
DPPH.

d.

Inhibition concentration 50 (IC50) adalah nilai konsentrasi ekstrak
metanolik akar apu-apu yang dapat menangkap 50% radikal bebas
1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

C. Bahan Penelitian
1. Bahan utama
Bahan utama dalam penelitian ini yaitu akar apu-apu yang diperoleh dari
Kebun Obat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Senyawa
uji yang digunakan, yaitu DPPH.
2. Bahan kimia
Bahan kimia kualitas farmasetis yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu akuades (Farmasi Sanata Dharma); bahan kimia kualitas pro analitik Sigma
Chem. Co., USA berupa rutin, reagen Folin-Ciaocalteu, dan asam galat; bahan
kimia kualitas pro analitik E.Merck berupa metanol; serta bahan kimia kualitas
teknis CV. General Labora berupa metanol.

D. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain : blender
(Maspion), vortex (Janke & Kunkel), spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu UV
mini-1240 UV-Vis Spektrofotometer), neraca analitik (Scaltec SBC 22, BP 160P),
waterbath (labo-tech, Heraeus), vacuum rotary evaporator (BUCHI Rotavator R3), corong Buchner, pompa vacuum (GAST manufacturing inc. DOA-P604-BN),
mikropipet 10-1000 µl, 1-10 ml (Acura 825, Socorex), tabung reaksi berpenutup,
serta alat-alat gelas yang lazim digunakan di laboratorium (Pyrex-Germany dan
Iwaki).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

E. Tata Cara Penelitian
1. Determinasi tanaman
Determinasi tanaman apu-apu yang diperoleh dari Kebun Tanaman Obat
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dilakukan di
Laboratorium Kebun Tanaman Obat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta berdasarkan USDA (2014) dengan mencocokkan karakteristik
tanaman apu-apu yang digunakan dengan gambar, taksonomi, dan keterangan
kelompok tumbuhan, seperti monokotil dan dikotil, dari USDA (2014).
2. Pengumpulan bahan
Bahan uji yang digunakan adalah akar apu-apu yang diperoleh dari
kolam d

Dokumen yang terkait

Penetapan kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak metanol daun dudu (Piper sarmentosum Roxb.).

1 2 56

Penetapan kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak metanol daun lada (Piper nigrum L.).

0 0 63

Penetapan kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak metanol daun cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.).

0 0 69

Penetapan kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak metanol daun kemukus (Piper cubeba L.).

0 0 55

Penetapan kandungan senyawa fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanolik herba selada air (nasturtium officinale r.br.) dengan menggunakan metode DPPH.

1 7 122

Penetapan kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak metanol daun dudu

0 0 54

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etilasetat ekstrak metanolik daun apel beludru (Diospyros blancoi A.DC.) - USD Repository

0 0 105

Penetapan kandungan senyawa fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanolik herba selada air (nasturtium officinale r.br.) dengan menggunakan metode DPPH - USD Repository

0 7 120

Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik daun dadap serep (Erythrina subumbrans (Hassk.) Merr.) - USD Repository

0 0 113

Penetapan kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) ekstrak metanolik daun Apu-Apu (Pistia stratiotes L.) - USD Repository

0 2 111