Aspek Pembiayaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Kabupaten Belitung Timur

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

Bab

Aspek Pembiayaan Pembangunan
Bidang Cipta Karya Kabupaten Belitung Timur

Sesuai PP no. 38 tahun 20
2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintaha
han antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Pro
rovinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupate
aten/Kota, diamanatkan
bahwa kewenangan pem
embangunan bidang Cipta Karya merupak
akan tanggung jawab
Kota. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten
en/ Kota terus didorong
Pemerintah Kabupaten/Ko
anja pembangunan prasarana Cipta Karya aga

gar kualitas lingkungan
untuk meningkatkan belan
meningkat. Di samping membangun prasara
arana baru, pemerintah
permukiman di daerah m
alokasikan anggaran belanja untuk pengope
perasian, pemeliharaan
daerah perlu juga mengalo
a yang telah terbangun.
dan rehabilitasi prasarana
erintah
Namun, seringkali pemeri

daerah

memiliki

keterbatasan

fiskal dalam mendanai

fis

ung meminta dukungan
tur permukiman. Pemerintah daerah cenderun
pembangunan infrastruktur
pendanaan pemerintah pusat, namun perlu dipahami bahwa pembangunan yang
n pemenuhan standar
pta Karya dilakukan sebagai stimulan dan
dilaksanakan Ditjen Cipta
masyarakat dan sektor
h karena itu, alternatif pembiayaan dari ma
pelayanan minimal. Oleh
ang Cipta Karya yang
gkan untuk mendukung pembangunan bidan
swasta perlu dikembangk
enai keuangan daerah,
aerah. Dengan adanya pemahaman mengen
dilakukan pemerintah dae
pembangunan bidang
un langkah-langkah peningkatan investasii p

diharapkan dapat disusun
Cipta Karya di daerah.
Karya pada dasarnya
mbiayaan dalam RPI2-JM bidang Cipta K
Pembahasan aspek pem
bertujuan untuk:
a. Mengidentifikasi

pasitas
kapa

belanja

pemerintah

daerah

dalam melaksanakan
da


Cipta Karya,
pembangunan bidang C
dari masyarakat dan
rnatif sumber pembiayaan antara lain da
b. Mengidentifikasi altern
ya,
mendukung pembangunan bidang Cipta Karya,
sektor swasta untuk me
Karya.
tindak peningkatan investasi bidang Cipta Ka
c. Merumuskan rencana ti

Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 1

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR

Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

9.1

ARAHAN KEBIJAK
AKAN PEMBIAYAAN BIDANG CIPTA KARYA
YA

Pembiayaan pembanguna
nan bidang Cipta Karya perlu memperha
hatikan arahan dalam
peraturan dan perundanga
gan terkait, antara lain:
1. Undang-Undang No..

32

Tahun

2004


tah Daerah: Pemerintah
Tentang Pemerintah

dan kewajiban daerah
daerah diberikan hakk o
otonomi daerah, yaitu hak, wewenang, da
tahan dan kepentingan
otonom untuk mengatu
atur dan mengurus sendiri urusan pemerintah
masyarakat setempatt ssesuai dengan peraturan perundang-undan
dangan. Dalam hal ini,
Pemerintah Daerah m
menyelenggarakan urusan

an
pemerintahan

yang


menjadi

kewenangannya, kecu
usan Pemerintah Pusat
cuali urusan pemerintahan yang menjadi urus
yaitu politik luar neger
ter dan fiskal nasional,
geri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter
serta agama.
2. Undang-Undang No.. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
an Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan
araan otonomi daerah,
an Daerah: untuk mendukung penyelenggar
pemerintah daerah did
liputi Pendapatan Asli
didukung sumber-sumber pendanaan melip
Daerah, Dana Perimb
imbangan, Pendapatan Lain


h, serta Penerimaan
yang Sah,

Pembiayaan. Penerima
mendanai pengeluaran
maan daerah ini akan digunakan untuk me
daerah yang dituangka
kan dalam Anggaran Pendapatan

elanja Daerah (APBD)
dan Bela

yang ditetapkan melalui
lui Peraturan Daerah.
3. Peraturan Pemerintah
ah No. 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan: Dana
Perimbangan terdiri da
asil, dan Dana Alokasi
dari Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasi
Khusus. Pembagian D

mus yang ditentukan
DAU dan DBH ditentukan melalui rum
Kementerian Keuangan
ndanai kegiatan khusus
an. Sedangkan DAK digunakan untuk menda
yang ditentukan Pemeri
tuan lokasi dan besaran
erintah atas dasar prioritas nasional. Penentua
DAK dilakukan berdasa
riteria teknis.
sarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan krite
4. Peraturan Pemerintah
Urusan Pemerintahan
h No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian U
Antara Pemerintah, P
Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pe
Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota: Urusa
usan pemerintahan yang menjadi kewena
nangan pemerintahan

daerah, terdiri atas ur
urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan
n wajib yang menjadi
kewenangan pemerinta
intahan daerah untuk kabupaten/kota meru
erupakan urusan yang
berskala kabupaten/ko
/kota meliputi 26 urusan, termasuk bidang
ang pekerjaan umum.
Penyelenggaraan urusa
usan pemerintahan yang bersifat wajib yang
ang berpedoman pada
standar pelayanan m
minimal dilaksanakan secara bertahap d
dan ditetapkan oleh
Pemerintah. Urusan wa
wajib pemerintahan yang merupakan urusan
nb
bersama


diserahkan

kepada daerah disertai
tai dengan sumber pendanaan, pengalihan sa
sarana dan prasarana,
serta kepegawaian ses
sesuai dengan urusan yang didesentralisasik
sikan.
Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 2

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

5. Peraturan Pemerintah
hN
No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daera
erah: Sumber pinjaman
daerah meliputi Pemerin
erintah, Pemerintah Daerah Lainnya, Lembaga
ga Keuangan Bank dan
Non-Bank, serta Masy
syarakat. Pemerintah Daerah tidak dapatt melakukan pinjaman
langsung kepada pihak
ak luar negeri, tetapi diteruskan melalui peme
merintah pusat. Dalam
melakukan pinjaman d
daerah Pemda wajib memenuhi persyaratan:
an:
a. total jumlah pinjama
man pemerintah daerah tidak lebih dari 75%
5% penerimaan APBD
tahun sebelumnya;;
b. memenuhi ketentuan
untuk mengembalikan
uan rasio kemampuan keuangan daerah un
pinjaman yang diteta
etapkan pemerintah paling sedikit 2,5;
c. persyaratan lain yang
ng ditetapkan calon pemberi pinjaman;
d. tidak mempunyai tu
tunggakan atas pengembalian pinjaman yyang bersumber dari
pemerintah;
e. pinjaman jangka me
ndapatkan persetujuan
menengah dan jangka panjang wajib mend
DPRD.
6. Peraturan Presiden No.
erintah dengan Badan
o. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Peme
Usaha dalam Penyedia
res 13/2010 & Perpres
diaan Infrastruktur (dengan perubahan Perpre
56/2010): Menteri atau
an badan usaha dalam
u Kepala Daerah dapat bekerjasama dengan
penyediaan infrastruktu
dapat dikerjasamakan
ktur. Jenis infrastruktur permukiman yang d
dengan badan usaha ad
air limbah permukiman
adalah infrastruktur air minum, infrastruktur ai
dan prasarana persamp
pahan.
7. Peraturan Menteri Dala
Pedoman Pengelolaan
alam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pe
Keuangan Daerah (d
07 dan Permendagri
(dengan perubahan Permendagri 59/2007
21/2011): Struktur APBD
BD terdiri dari:
a. Pendapatan daerah
h, Dana Perimbangan,
ah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah,
dan Pendapatan Lain
ain yang Sah.
b. Belanja Daerah melip
Langsung.
eliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tidak La
c. Pembiayaan

Daera
erah

meliputi:

Pembiayaan

an
Penerimaan

dan

Pembiayaan

Pengeluaran.
8. Peraturan Menteri PU
uk Teknis Penggunaan
U No. 15 Tahun 2010 Tentang Petunjuk
Dana Alokasi Khusus
enyalurkan DAK untuk
us Bidang Infrastruktur: Kementerian PU me
pencapaian sasaran na
ng lingkup dan kriteria
nasional bidang Cipta Karya, Adapun ruang
teknis DAK bidang Cipta
pta Karya adalah sebagai berikut:
a. Bidang Infrastrukturr A
Air Minum
DAK

Air

Minum
m

digunakan

untuk

memberikan

kses pelayanan sistem
aks

dah di kawasan kumuh
num kepada masyarakat berpenghasilan renda
penyediaan air minum

Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 3

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

perkotaan dan dii p
perdesaan termasuk daerah pesisir dan p
permukiman nelayan.
Adapun kriteria tek
teknis alokasi DAK diutamakan untuk p
program percepatan
pengentasan kemisk
iskinan dan memenuhi sasaran/target Mil
Millenium Development
Goals (MDGs) yang
gm
mempertimbangkan:
- Jumlah masyaraka
akat berpenghasilan rendah;
- Tingkat kerawanan
nan air minum
b.

Bidang Infrastruktu
ktur Sanitasi
DAK Sanitasi digu
an sanitasi (air limbah,
igunakan untuk memberikan akses pelayanan
persampahan, da
n kepada masyarakat
dan drainase) yang layak skala kawasan
berpenghasilan rrendah di perkotaan yang diselenggara
rakan melalui proses
pemberdayaan ma
masyarakat. DAK Sanitasi diutamakan untukk program peningkatan
derajat kesehatan
get MDGs yang dengan
tan masyarakat dan memenuhi sasaran/target
kriteria teknis:
- kerawanan san
sanitasi;
- cakupan pelaya
yanan sanitasi.

9. Peraturan Menteri PU
Pelaksanaan Kegiatan
U No. 14 Tahun 2011 tentang Pedoman P
Kementerian Pekerjaan
ngan pemerintah dan
aan Umum yang merupakan kewenanang
dilaksanakan sendiri:: D
dibiayai dana APBN,
Dalam menyelenggarakan kegiatan yang d
Kementerian PU mem
tap Pusat, Satker Unit
mbentuk satuan kerja berupa Satker Tetap
Pelaksana Teknis Pus
Rencana program dan
usat, dan Satuan Non Vertikal Tertentu. Re
usulan kegiatan yang
engacu pada RPI2-JM
g diselenggarakan Satuan Kerja harus men
bidang infrastruktur ke-P
bagai wakil Pemerintah
e-PU-an yang telah disepakati. Gubernur seba
mengkoordinasikan pen
dilaksanakan di daerah
enyelenggaraan urusan kementerian yang dil
dalam rangka keterpadu
angan lintas sektor.
duan pembangunan wilayah dan pengembang
Berdasarkan

peraturan
n

perundangan

tersebut,

dapat

mpulkan bahwa lingkup
disimp

sumber dana kegiatan pem
dibahas dalam RPI2-JM
embangunan bidang Cipta Karya yang akan dib
bidang Cipta Karya di Kabu
bupaten Belitung Timur meliputi:
1. Dana APBN, meliputiti d
a kkepada Satuan Kerja
dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karya
di tingkat provinsi (dan
asi Khusus bidang Air
dana sektoral di daerah) serta Dana Alokas
Minum dan Sanitasi.
2. Dana APBD Provinsi,i, m
ama (DDUB) dan dana
meliputi dana daerah untuk urusan bersam
lainnya yang dibelanj
bangunan infrastruktur
njakan pemerintah provinsi untuk pemba
permukiman dengan ska
skala provinsi/regional.

Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 4

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

3. Dana APBD Kabupaten
ten, meliputi dana daerah untuk urusan bersam
ama (DDUB) dan dana
lainnya yang dibelanja
njakan pemerintah kabupaten untuk pemba
bangunan infrastruktur
permukiman dengan sk
skala kabupaten.
sama pemerintah dan
4. Dana Swasta meliputi
uti dana yang berasal dari skema kerjasa
SR).
swasta (KPS), maupun
n skema Corporate Social Responsibility (CSR
5. Dana Masyarakat melalu
lalui program pemberdayaan masyarakat.
6. Dana Pinjaman, meliput
negeri.
puti pinjaman dalam negeri dan pinjaman luarr n
Dana-dana tersebut
pemeliharaan

dig
digunakan

prasarana
na

yang

pembangunan,,

pengoperasian dan

untuk

belanja

telah

ilitasi dan peningkatan
terbangun, serta rehabilit

prasarana yang telah ad
but perlu dikelola dan
ada. Oleh karena itu, dana-dana tersebut
direncanakan secara terp
anfaat yang sebesarerpadu sehingga optimal dan memberi man
besarnya bagi peningkatan
tan pelayanan bidang Cipta Karya.
9.2

PROFIL APBD KAB
ABUPATEN BELITUNG TIMUR

Bagian ini menggambarka
imur selama 3-5 tahun
rkan struktur APBD Kabupaten Belitung Tim
terakhir dengan sumberr data berasal dari dokumen Realiasasi AP
APBD dalam 5 tahun
terakhir. Komponen yang
gri No. 13 Tahun 2006
g dianalisis berdasarkan format Permendagri
adalah sebagai berikut:
a. Belanja Daerah yang m
Langsung.
meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Takk L
b. Pendapatan daerah ya
ana Perimbangan, dan
yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dan
Pendapatan Lain yang
gS
Sah.
c. Pembiayaan

Daerah
h

meliputi:

Pembiayaan

an
Penerimaan

dan Pembiayaan

Pengeluaran.
9.2.1

Gambaran Pengel
litung Timur
elolaan Keuangan Daerah Kabupaten Belitu

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
ah dan Undang-undang
Nomor 33 tahun 2004 te
Pemerintah Pusat dan
tentang Perimbangan Keuangan antara Pe
Daerah, menjadi titik tolak
kabupaten/kota. Daerah
ak penyelenggaraan otonomi daerah pada kab
kabupaten/kota mempunya
yai kewenangan yang didasarkan pada azass otonomi dalam wujud
otonomi yang luas, nyata
gas pembantuan yang
ata dan bertanggung jawab, serta azas tuga
merupakan penugasan dae
np
pemerintahan.
aerah untuk melaksanakan sebagian urusan
Selama kurun waktu tahun
ncanaan pembangunan
un 2005 sampai dengan 2010, proses perenca
daerah yang dijabarkan
elanja Daerah (APBD)
n dalam Anggaran Pendapatan dan Bela
Kabupaten Belitung Timur
berarti setiap tahunnya
ur telah mengalami kemajuan yang cukup be

Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 5

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

sekaligus memperlihatkan
kan keberhasilan dari pemekaran wilayah.. IIni dapat dilihat dari
perkembangan Anggaran
n Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
D) Kabupaten Belitung
Timur maupun program keg
kegiatan yang dapat dilaksanakan pada period
iode tahun tersebut.
A. Kinerja Keuangan Mas
asa Lalu
Sejak tahun 2001, In
Indonesia telah menjalani transformasi yyang mendasar dari
pemerintahan yang ters
ersentralisasi menjadi pemerintahan yang terde
rdesentralisasi. Namun,
sampai saat ini, pem
emahaman mengenai transisi kekuasaan d
dan tanggung jawab
menyangkut sumber da
daya publik dari pemerintah pusat ke peme
merintah daerah dalam
asih sangat terbatas. Terutama, status Kabu
bupaten Belitung Timur
berbagai kapasitas masi
ian dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Bang
ngka Belitung, sebagai
yang merupakan bagian
ekarkan tentunya kebutuhan pendanaan pem
embangunan sangatlah
daerah yang baru dime
ormasi yang sistematis baik kualitatif maupun
un kuantitatif mengenai
besar. Kurangnya inform
lisasi fiskal ini dikelola oleh kabupaten telah m
menjadi pemicu untuk
bagaimana desentralisa
ngka pengukuran pengelolaan keuangan pub
ublik untuk pemerintah
pengembangan kerangka
daerah di Indonesia.
nK
Keuangan Publik merupakan salah satu dari
ari empat pilar kerangka
Kerangka Pengelolaan
tah daerah. Pilar-pilar lainnya adalah pembe
berian layanan publik,
pengukuran pemerintah
kesehatan fiskal. Dengan mengukur kinerja
ja dalam empat bidang
iklim investasi, dan kes
ang sistematis terhadap kinerja pemerintah dae
aerah dapat dilakukan.
utama ini, penilaian yang
tung Timur, kapasitas pengelolaan keuangan
n yyang efektif di tingkat
Bagi Kabupaten Belitun
untuk pencapaian tujuan–tujuan pembangun
gunan jangka panjang.
pemerintah penting un
h m
membatasi kapasitas pengelolaan keuanga
gan di Belitung Timur.
Beberapa faktor telah
sasi yang dilakukan secara cepat di Indonesi
nesia yang merupakan
Pertama, desentralisasi
aya keuangan kepada
pengalihan tanggung jjawab fiskal dan penyerahan sumber day
idak diikuti oleh peningkatan kapasitas peme
merintah daerah dalam
pemerintah daerah tida
daya tersebut. Mengingat sebelum desentr
ntralisasi tugas utama
mengelola sumber da
hanyalah menjalankan prioritas pembanguna
nan pemerintah pusat,
pemerintah daerah han
euangan tidak dirancang untuk mengatasi pe
perubahan pengaturan
sistem pengelolaan keu
fiskal.
aten pada tahun 2003 pengelolaan keuangan
an publik di Kabupaten
Sejak menjadi Kabupate
h mampu mengikuti berbagai peraturan p
perundangan tentang
Belitung Timur telah
n, hal ini dibuktikan dari hasil audit Badan
n P
Pemeriksa Keuangan
pengelolaan keuangan,
Wajar Dengan Pengecualian (WDP) sejak
ak tahun 2006 sampai
(BPK) dengan Opinii W
adari jika pengelolaan
dengan 2009, hal ini dikarenakan pemerintah daerah menyad

Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 6

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

keuangan masih lema
mah setelah lima tahun sejak perubahan
an yang dibawa oleh
desentralisasi, hal ini be
berarti tujuan-tujuan desentralisasi masih belum
lum tercapai di Belitung
Timur. Yang lebih pen
enting dari penilaian pengelolaan keuangan
an secara keseluruhan
adalah tujuannya untuk
uk membuat gambaran yang rinci mengenaii kkapasitas pengelolaan
keuangan masing-masin
sing pemerintah daerah. Kekuatan dan kelem
lemahan tertentu dalam
kapasitas pengelolaan
n kkeuangan daerah harus terus dilakukan perb
erbaikan seiring dengan
makin dituntutnya peme
erintah daerah untuk lebih transparan dan pro
profesional.
1. Pendapatan Daerah
ah
Strategi kebijakan pe
pendapatan dan belanja
pengelolaan pendapatan dalam anggaran pen
daerah

selama

ku
kurun

waktu

2005-2009

diarahkan

ntuk
untu

mendukung

dan

memantapkan langk
engan kebijakan fiskal
gkah-langkah konsolidasi fiskal sesuai den
ditingkat nasional,, g
n dan Belanja Daerah
guna mewujudkan Anggaran Pendapatan
(APBD) yang sehatt d
kal juga diarahkan untuk
dan berkelanjutan. Selain itu, kebijakan fiskal
memberikan stimulus
lemahnya pertumbuhan
lus fiskal, terutama ditengah ancaman melem
ekonomi akibat krisis
fiskal tersebut ditempuh
isis ekonomi nasional. Langkah konsolidasi fisk
melalui optimalisasi
ningkatan efisiensi dan
si sumber-sumber pendapatan daerah, penin
efektivitas belanja d
yaan yang tepat untuk
daerah, serta pemilihan alternatif pembiaya
meminimalkan risiko
ko keuangan (financial risk).
Dengan berbagaii upaya tersebut, dalam kurun waktu 2
2007-2009 Anggaran
Pendapatan dan Bela
erkelanjutan. Walaupun
elanja Daerah berjalan dengan sehat dan berk
Pendapatan asli da
07 hingga tahun 2009
daerah dan dana perimbangan tahun 2007
mengalami fluktuasi
konomian daerah dan
asi seiring dengan pasang surutnya pereko
nasional serta peny
rkan pemerintah pusat
nyesuaian dengan kebijakan yang dikeluarka
(Tabel IX.1).
Tabel IX.1.
patan Daerah di Kabupaten Belitung Timur Tahu
Realisasi Pendapa
ahun 2007-2009
URAIAN

2007

2008

2009

PENDAPATAN ASLI DAER
ERAH

31.919.705.173,40

35.215.916.375,09

33.931.398.100,29

Pajak Daerah

6.133.374.625,02

8.042.586.286,00

8.002.514.954,00

Retribusi Daerah

2.820.929.609,75

4.385.333.527,50

4.529.243.253,00

440.210.854,78

990.627.565,28

1.913.957.185,82

22.525.190.083,85

21.797.368.996,31

19.485.682.707,47

DANA PERIMBANGAN

273.965.979.759,00

324.145.727.981,00

312.064.254.319,00

Bagi Hasil Pajak

19.186.647.691,00

20.778.729.867,00

25.093.095.890,00

Hasil Pengelolaan Kekay
kayaan
Daerah Yg Dipisahkan
n
Lain-lain PAD Yang Sah

Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 7

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

URAIAN
Bagi Hasil Bukan Pajakk

2007

2008

2009

27.019.332.068,00

42.089.939.114,00

30.558.284.429,00

Dana Alokasi Umum

192.853.000.000,00

220.654.059.000,00

218.123.874.000,00

Dana Alokasi Khusus

34.907.000.000,00

40.623.000.000,00

38.289.000.000,00

LAIN-LAIN PENDAPATAN
N

9.477.025.475,19

16.585.528.968,85

17.167.256.622,00

Dana Penyesuaian

704.652.000,00

744.055.000,00

5.534.266.000,00

Bagi Hasil Pajak Provins
insi

6.948.356.975,19

9.471.481.668,85

10.148.911.622,00

Pendapatan Hibah

1.659.673.000,00

4.874.121.300,00

-

164.343.500,00

1.495.871.000,00

1.484.079.000,00

315.362.710.407,59

375.947.173.324,94

363.162.909.041,29

Pendapatan Lainnya
PENDAPATAN

Sumber: Laporan Keuangan
an Kabupaten Belitung Timur (Audited)

Peningkatan pendap
apatan asli daerah pada penerimaan perpajak
jakan pada kurun waktu
2007 – 2009 selain
in karena faktor pertumbuhan ekonomi, juga
ga karena keberhasilan
kebijakan pemerinta
intah dalam bidang perpajakan. Kebijaka
kan ini, antara lain,
inventarisasi wajib p
pajak dan perubahan tarif pajak, dari hasi
asil inventarisasi telah
tkan jumlah wajib pajak dari 231 wajib paja
ajak pada tahun 2007
berhasil meningkatka
pajak pada tahun 2008 (Tabel IX.2).
menjadi 247 wajib pa
Tabel IX.2.
II.3Perkembangan Jumla
lah Wajib Pajak Di Kabupaten Belitung Timurr T
Tahun 2007-2008
JENI
ENIS PAJAK

WAJIB P
PAJAK
2007

2008

PAJAK DAERAH
1

Pajak Hotel

8

10

2

Pajak Restoran
n

162
2

168

3

Pajak Hiburan

19
9

22

4

Pajak Reklame
e

22
2

22

5

Pajak Peneranga
gan Jalan

1

1

6

Pajak Galian C

15
5

18

7

Pajak Parkir

3

4

8

Pajak Sarang Bu
Burung

1

2

Sumber: DPPKAD Kabup
upaten Belitung Timur

Pendapatan daerah
hd
dari dana perimbangan tetap menunjukkan
n kkinerja yang baik pada
tahun 2009 meskipun
pun turun karena adanya dampak krisis ekonom
nomi nasional. Realisasi
hd
dari dana perimbangan per 31 Desember tah
tahun 2009 sebesar Rp.
pendapatan daerah
0 atau turun sebesar
312.064.254.319,00

Rp. 12.081.473.662,0
2,00 bila dibandingkan

di tahun 2008. Kondisi ini disebabkan
an oleh melemahnya
dengan realisasi d
nomi yang kemudian berdampak pada men
enurunnya penerimaan
pertumbuhan ekonom

Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 8

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

perpajakan serta ad
adanya perubahan pola perhitungan aloka
kasi yang dibuat oleh
pemerintah pusat.
2. Belanja Daerah
Di sisi belanja daerah
rah, realisasi belanja daerah dalam kurun wakt
aktu yang sama (2007 –
2009) naik rata-rata
ata sebesar 34,58 persen per tahun atau
u meningkat dari Rp.
247.204.800.958,45
5 pada tahun 2007 menjadi Rp. 392.427.52
.529.271,00 pada tahun
2009. Peningkatan
n b
belanja daerah tersebut didorong oleh pe
peningkatan kebutuhan
sarana dan prasaran
ana sebagai daerah yang baru dimekarkan.
Peningkatan realisasi
erutama, didorong oleh
sasi belanja pemerintah daerah tersebut, teru
peningkatan belanja
-masing meningkat rataja modal dan belanja pegawai yang masing-ma
rata sebesar 18,61
ikan belanja modal dan
1p
persen dan 37,64 persen per tahun. Kenaika
belanja pegawai inii se
mbuhan ekonomi untuk
sejalan dengan upaya meningkatkan pertum
menciptakan lapanga
ta konsekwensi sebagai
ngan kerja dan mengurangi kemiskinan serta
Kabupaten yang bar
lah pegawai yang terus
aru dimekarkan sehingga memerlukan jumlah
bertambah.
Di sisi lain, kenaikan
go
oleh kenaikan belanja
an belanja pemerintah daerah juga didorong
bantuan

sosial,

g
guna

membantu

masyarakat

miskin

baik
b

itu

merupakan

pendampingan progr
-program pengentasan
ogram pemerintah pusat maupun program-p
kemiskinan daerah.
si d
dan otonomi daerah,
h. Sejalan dengan semangat desentralisasi
alokasi belanja ke d
07 hingga tahun 2009.
desa juga terus meningkat dari tahun 2007
Peningkatan tersebu
an desa, dimana desa
but berupa peningkatan dana perimbangan
mendapatkan Dana
n Dana Alokasi Desa
na Alokasi Desa Minimum (ADDM) dan
Proporsional (ADDP
da melengkapi sarana
DP) yang peruntukannya diarahkan kepada
prasarana desa dan
nm
mendorong pengembangan usaha ekonomii produktif.
Belanja Pemerintah
diharapkan untuk (1)
ah Daerah yang terus meningkat tersebutt d
memelihara dan/atau
tau meningkatkan daya beli masyarakat; (2) meningkatkan daya
serap tenaga kerja d
bangunan infrastruktur
dan mengatasi PHK melalui kebijakan pemb
padat karya (3) men
kecil dipedesaan. Pada
engembangkan usaha-usaha masyarakat keci
tahun

2009,

reali
alisasi

392.427.529.271,00
0

belanja

yang

terdiri

daerah
atas

per

31

belanja

sember
Desem
erasi
oper

sebesar
sebesar

Rp.
Rp.

243.130.315.018,00,
0, belanja modal Rp. 148.773.761.345,00 serta belanja transfer Rp.
523.452.908,00 seba
bagaimana terlihat pada Tabel 9.3 berikut :

Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 9

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

Tabel IX.3.
nja Daerah Di Kabupaten Belitung Timur Tahun
un 2007-2009
Realisasi Belanja
URAIAN
BELANJA OPERASI

2007

2008

2009

121.389.621.627,00

170.408.702.648,00
0

243.130.315.018,00

Belanja Pegawai

74.468.630.835,00

106.198.002.448,00
0

140.899.228.054,00

Belanja Barang

42.550.252.792,00

56.533.639.200,00
0

65.234.600.764,00

-

4.642.400.000,00
0

22.200.625.000,00

4.370.738.000,00

3.034.661.000,00
0

4.395.861.200,00

-

-

10.400.000.000,00

108.580.695.420,00

149.601.930.685,00
0

148.773.761.345,00

331.083.000,00

426.649.380,00
0

575.354.946,00

24.109.444.880,00

36.493.374.505,00
0

28.593.220.822,00

41.090.646.000,00

49.982.198.200,00
0

44.204.074.327,00

39.588.441.240,00

56.294.292.500,00
0

73.122.427.350,00

5

Belanja Peralatan dan
an Mesin
Belanja Gedung dan
Bangunan
Belanja Jalan, Irigasii d
dan
Jaringan
Belanja Aset Tetap Lai
Lainnya

3.461.080.300,00

6.405.416.100,00
0

2.278.683.900,00

6

Konstruksi dalam Peng
ngerjaan

-

-

-

928.088.936,45

-

-

16.306.394.975,00

17.213.099.067,96
6

523.452.908,00

-

380.089.254,41
1

331.892.906,00

-

173.796.313,55
5

191.560.002,00

16.306.394.975,00

16.659.213.500,00
0

-

BELANJA
247.204.800.958,45 337.223.732.400,96
6
Sumber: Laporan Keuangan
an Kabupaten Belitung Timur (Audited)

392.427.529.271,00

1
2
3

Hibah

4

Bantuan Sosial

5

Bantuan Keu kpd Pem
mdes

BELANJA MODAL
1 Belanja Tanah
2
3
4

BELANJA TAK TERDU
UGA

1

BELANJA TRANSFER
ER
Bagi Hasil Pajak

2

Bagi Hasil Retribusi

3

Bagi Hasil Pendapatan
tan
Lainnya ke desa

Dari uraian tentang
ng belanja terlihat bahwa sepanjang tahun
un 2007 hingga 2009,
kebijakan fiskal dia
diarahkan untuk memberikan stimulus terh
erhadap perekonomian
olicy). Dengan arah kebijakan tersebut, defisit
sit anggaran cenderung
(countercyclical policy
katan, namun demikian kebijakan defisit yang
g dilakukan pemerintah
mengalami peningka
rupakan defisit yang bisa ditutupi dari pene
enerimaan pembiayaan
daerah masih meru
pemerintah daerah
rah
3. Pembiayaan Daerah
mbiayaan daerah dalam kurun waktu 2007 – 2
2009 terus mengalami
Perkembangan pemb
uktuasi, penerimaan pembiayaan pada tahun
un 2009 mencapai Rp.
proses yang berflukt
9 dana ini berasal dari SILPA tahun sebe
belumnya, penerimaan
194.363.246.742,49
Telkom serta pengembalian pinjaman UMKM
M. Komponen terbesar
pinjaman dari PT Te
a, terlampauinya target
adalah dari SILPA,, hal ini disebabkan penghematan belanja,
h se
serta beberapa kegiatan pembangunan yang
ng tidak terlaksana.
pendapatan daerah

Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 10

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

Tabel IX.4.
lisasi Penerimaan dan Pengeluaraan Pembiayaa
aan
Realisa
Kabupaten Belitung Timur Tahun 2007 - 2009
9
Di Ka
URAIAN

2007

PENERIMAAN PEMBIAYAAN
N
1
2
3

Penggunaan SILPA tahun
un
sebelumnya
Penerimaan Kembali
Pinjaman PT Telkom
Penerimaan Kembali
Pinjaman UMKM

PENGELUARAN PEMBIAYAA
AN
1 Pembentukan Dana
Cadangan
2 Penyertaan Modal
3 Pembayaran Hutang Pihak
ak
Ketiga
4 Pinjaman Modal Kepada
UMKM
5 Pengeluaran Jaminan
Kesungguhan
6 Pengeluaran Jaminan
Reklamasi
PEMBIAYAAN NETTO

2008

2009

111.531.514.793,37

169.495.069.905,51
1

194.363.246.742,49

111.159.140.203,37

169.011.992.802,51
1

192.865.933.732,49

372.374.590,00

483.077.103,00
0

399.677.010,00

-

-

10.228.472.398,00

15.352.577.097,00
0

22.556.875.738,10

6.000.000.000,00

9.000.000.000,00
0

15.000.000.000,00

2.000.000.000,00

2.000.000.000,00
0

5.000.000.000,00

-

590.577.097,00
0

984.875.738,10

-

3.762.000.000,00
0

1.572.000.000,00

250.000.000,00

-

-

1.978.472.398,00

-

-

101.303.042.395,37

154.142.492.808,51
1

171.806.371.004,39

1.097.636.000,00

Sumber : Laporan Keuangan
an K
Kabupaten Belitung Timur (Audited)

4. Barang Milik Daerah
rah / Asset
angka penyelenggaraan
Barang milik daerah
h sebagai salah satu unsur penting dalam rang
elola dengan baik dan
pemerintahan dan p
pelayanan kepada masyarakat harus dikelo
benar, urutan peng
ana dijelaskan dalam
ngelolaan barang milik daerah sebagaiman
Permendagri Nomor
rencanaan, pengadaan,
or 17 tahun 2007 yang dimulai dari peren
penyaluran, pemelih
n pemanfaatan, harus
eliharaan, pengamanan, penggunaan dan
dilakukan dengan ter
an daerah yang menjadi
tertib dan teratur sehingga tidak ada kekayaan
tidak berguna. Sejak
ur sebagai Kabupaten
jak diresmikannya Kabupaten Belitung Timur
pemekaran baru, ba
merupakan hibah dari
barang milik daerah yang ada sebagian m
Kabupaten Belitung
g se
sebagai berikut:
Tabel IX.5.
Daftar Rekapitulasi Aset
Penyerahan dari Kabupaten Belitung
No
(1)
1
2
3
4
5

Kode
Bidang
(2)
01
02
03
04
05

Nam
ama Bidang Barang
(3)
Tanah
h
Jalan d
dan Jembatan
Bangun
unan Air
Instalas
lasi
Jaringa
gan

Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

Jumlah
(4)
579
199
106
167
16

Harga (dalam
m
ribuan)
(5)
78.573.945,
5,54
67.679.975,
5,51
3.224.132,
2,77
861.643,
3,81
13.855,
5,00

Keterangan
(6)

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 11

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

6
7
8
9
10
11
12

Kode
Bidang
06
07
08
09
10
11
12

13

13

14

14

15
16
17

15
16
17

18

18

19

19

No

Nam
ama Bidang Barang
Bangun
unan Gedung
Monum
umen
Alat – a
alat Besar
Alat – a
alat Angkutan
Alat – a
alat Bengkel/ Ukur
Alat – a
alat Pertanian
Alat – a
alat Kantor dan
Rumah
ah Tangga
Alat – a
alat Studio/
Komun
unikasi
Alat – a
alat Kedokteran/
Keseha
hatan
Alat – a
alat Laboratorium
Buku// P
Perpustakaan
Barang
ng bercorak Kesenian/
Kebuda
dayaan
Hewan
an dan Ternak serta
Tanama
man
Alat – a
alat Persenjataan/
Keama
anan

JUMLAH

1220
50
9
91
284
187

Harga (dalam
m
ribuan)
29.726.024,
4,27
182.157,
7,00
644.950,
0,00
1.103.207,
7,75
68.854,
4,96
4.543,
3,05

49.213

2.619.704,
4,97

246

47.141,
1,36

1521

465.468,
8,28

11.262
171.266

733.469,
9,13
1.112.754,
4,96

852

53.923,
3,26

-

-

-

-

237.268

187.115.751,
51,62

Jumlah

Keterangan

Sumber: Dinas Pendapatan
tan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Beltim
ltim

Pertambahan nilaii a
aset milik pemerintah ini akan terus bertam
tambah seiring dengan
makin baiknya penge
ngelolaan aset tersebut, hal ini dapat dilihatt d
dari nilai pertumbuhan
aset milik pemerintah
tah daerah pada tabel IX.6.
Tabel IX.6.
Daerah/Aset Di Kabupaten Belitung Timur Tahu
Nilai Barang Milik Da
hun 2007 – 2009
URAIAN
ASET TETAP
1 Tanah

2007

2008

2009

328.564.030.411,00

478.165.961.096,00
,00

637.958.762.161,00

23.363.993.000,00

23.790.642.380,00
,00

24.172.597.326,00

37.640.224.148,00

74.133.598.653,00
,00

101.337.302.475,00

2

Peralatan dan Mesin

3

Gedung dan Bangunan
n

118.805.391.723,00

168.787.589.923,00
,00

215.573.625.923,00

4

Jalan, Irigasi dan Jaringa
gan

144.664.741.240,00

200.959.033.740,00
,00

274.081.461.090,00

5

Aset Tetap Lainnya

4.089.680.300,00

10.495.096.400,00
,00

12.815.737.020,00

6

Konstruksi Dalam Pengerj
gerjaan

4.470.878.916,00

8.425.718.957,50
,50

229.876.202,00

4.470.878.916,00

8.425.718.957,50
,50

229.876.202,00

333.034.909.327,00

486.591.680.053,50
,50

638.188.638.363,00

ASET LAINNYA
Aset Lainnya
JUMLAH ASET TETAP DAN
N
ASET LAINNYA

9.978.038.327,00

Sumber : Laporan Keuangan Ka
Kabupaten Belitung Timur (Audited)

Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 12

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

5. Ringkasan Kinerja
aK
Keuangan Masa Lalu
I.3-6
Tabel IX.7.
Ringkasan APBD 2005
NO

PENDAPATAN DAN BELA
ELANJA
Anggaran
Realisa
isasi

URAIAN
N

%

Pendapatan Asli Da
Daerah
Pendapatan Transf
sfer
Pendapatan Lain-la
-lain Yang
Sah
Jumlah Pendapata
atan

18.498.052.734,00
93.179.143.503,00

20.488.87
.874.866,00
109.473.72
.726.466,00

110,76
117,49

111.677.196.237,00

129.962.60
.601.332,00

116,37

Belanja Operasi
Belanja Modal
Belanja Tak Terdug
uga
Jumlah Belanja

81.605.166.050,21
34.764.735.200,00
2.000.000.000,00
118.369.901.250,21

59.457.34
.348.289,00
32.675.97
.972.363,00

72,86
93,99

92.133.32
.320.652,00

77,84

Transfer
Jumlah Belanja & Transfer

6.442.700.000,00
124.812.601.250,21

6.435.62
.626.159,00
98.568.94
.946.811,00

99,89
78,97

Surplus/ Defi
efisit
Pembiayaan
Silpa

-13.135.405.013,21
23.089.468.021,78
9.954.063.008,57

31.393.65
.654.521,00
23.819.89
.890.416,00
55.213.54
.544.937,00

-239
103,16
554,68

Sumber : Data Dasar Kabu
bupaten Belitung Timur, 2012

Tabel IX.8.
Ringkasan APBD 2006
NO

URAIAN
N

PENDAPATAN DAN BELA
ELANJA
Anggaran
Realisa
isasi

Pendapatan Asli Da
Daerah
Pendapatan Transf
sfer
Pendapatan Lain-la
-lain Yang
Sah
Jumlah Pendapata
atan

23.949.541.490,00
215.639.133.675,00
239.588.675.165,00

255.881.33
.336.144,32

106,8

Belanja Operasi
Belanja Modal

138.741.356.597,30
103.317.347.372,00

105.099.38
.385.334,00
82.343.68
.683.621,00

75,75
79,7

2.000.000.000,00

24.975.66
.664.260,63
230.706.67
.671.883,69

%

199.00
.000.000,00

104,28
106,99

Belanja Tak Terdug
uga
Jumlah Belanja

244.058.703.969,30

187.443.06
.068.955,00

76,8

Transfer
Jumlah Belanja & Transfer

15.837.900.000,00
259.896.603.969,30

11.414.08
.085.600,00
198.857.15
.154.555,00

72,07
76,51

Surplus/ Defi
efisit

-20.307.928.804,30

57.024.18
.181.589,32

-280,8

49.950.101.305,00
29.642.172.500,70

54.134.95
.958.614,05
111.159.14
.140.203,37

108,38
375

Pembiayaan
Silpa

Sumber : Data Dasar Kabu
bupaten Belitung Timur, 2012

Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 13

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

Tabel IX.9.
Ringkasan APBD 2007
NO

PENDAPATAN DAN BELA
ELANJA
Realisas
sasi
Anggaran
28.791.498.000,00
31.919.705
705.173,00
258.251.788.500,00
281.618.988
988.734,19

URAIAN
N
Pendapatan Asli Da
Daerah
Pendapatan Transf
sfer
Pendapatan Lain-la
-lain Yang
Sah
Jumlah Pendapata
atan

%
110,87
109,05

2.000.000.000,00

1.824.016
016.500,00

91,2

289.043.286.500,00

315.362.710
710.407,19

109,11

188.233.992.039,04
122.074.571.193,48
1.500.000.000,00
311.808.563.232,52
826.423.700,00

121.389.621
621.627,00
108.580.695
695.420,00
928.088
088.936,45
230.898.405
405.983,45
16.306.394
394.975,00

64,49
88,95
61,87
74,05
1973,13

312.634.986.932,52

247.204.800
800.958,45

79,07

-23.591.700.432,52
Surplus
lus/ Defisit
93.559.140.203,74
Pembiayaan
69.967.439.771,22
Silpa
Sumber : Data Dasar Kabu
bupaten Belitung Timur, 2012

68.157.909
909.448,74
101.303.042
042.395,37
169.460.951
951.844,11

-288,91
108,28
242,2

PENDAPATAN DAN BELA
ELANJA
Anggaran
Realisas
sasi
30.392.395.500,00
35.215.916
916.375,09
310.297.920.000,00
334.361.264
264.649,85

%
115,87
107,75

Belanja Operasi
Belanja Modal
Belanja Tak Terdug
uga
Jumlah
lah Belanja
Transfer
Jumlah Belanja &
Transfer

Tabel IX.10.
Ringkasan APBD 2008
NO

URAIAN
N
Pendapatan Asli Da
Daerah
Pendapatan Transf
sfer
Pendapatan Lain-la
-lain Yang
Sah
Jumlah Pendapata
atan
Belanja Operasi
Belanja Modal
Belanja Tak Terdug
uga
Jumlah Belanja
Transfer
Jumlah Belanja &
Transfer
Surplus/ Defi
efisit
Pembiayaan
Silpa

4.231.070.000,00

6.369.992
992.300,00

150,55

344.921.385.500,00

375.947.173
173.324,94

109

253.039.642.375,99
169.461.946.690,00

170.408.702
702.648,00
149.601.930
930.685,00

67,34
88,28

424.501.589.065,99
916.286.150,00

320.010.633
633.333,00
17.213.099
099.067,96

75,39
1878,57

425.417.875.215,99

337.223.732
732.400,96

79,27

-80.496.489.715,99
153.736.767.576,78
73.240.277.860,79

38.723.440
440.923,98
154.142.492
492.808,51
192.865.933
933.732,49

-48,11
100,26
263,33

2.000.000.000,00

Sumber : Data Dasar Kabu
bupaten Belitung Timur, 2012

Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 14

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

Tabel IX.11.
Ringkasan APBD 2009
NO

PENDAPATAN DAN BELA
ELANJA
Anggaran
Realisas
sasi
27.954.580.326,50
33.931.398
398.100,29
308.344.784.841,40
327.747.431
431.941,91

URAIAN
N
Pendapatan Asli Da
Daerah
Pendapatan Transf
sfer
Pendapatan Lain-la
-lain Yang
Sah
Jumlah Pendapata
atan

%
121,38
106,29

2.086.950.000,00

1.484.079
079.000,00

71,11

338.386.315.167,90

363.162.909
909.042,20

107,32

324.735.868.214,00
169.907.568.080,00

243.134.832
832.268,00
148.773.761
761.345,00

74,87
87,56

496.643.436.294,00
1.014.121.325,00

391.908.593
593.613,00
523.452
452.908,00

78,91
51,62

497.657.557.619,00

392.432.046
046.521,00

78,86

-159.271.242.451,10
Surplus/ Defi
efisit
169.832.805.837,74
Pembiayaan
10.561.563.386,64
Silpa
Sumber : Data Dasar Kabu
bupaten Belitung Timur, 2012

-29.269.137
137.478,80
171.806.371
371.004,39
142.537.233
233.525,59

18,38
101,16
1349,58

Belanja Operasi
Belanja Modal

2.000.000.000,00

Belanja Tak Terdug
uga
Jumlah Belanja
Transfer
Jumlah Belanja &
Transfer

Tabel IX.12.
Ringkasan APBD 2010
NO

URAIAN
N
Pendapatan Asli Da
Daerah
Pendapatan Transf
sfer
Pendapatan Lain-la
-lain Yang
Sah
Jumlah Pendapata
atan

PENDAPATAN DAN BELA
ELANJA
Anggaran
Realisa
isasi
31.890.829.671,00
40.052.70
.706.974,71
309.178.987.200,00
323.027.03
.035.755,17

%
125,59
104,48

8.443.910.000,00

3.999.99
.993.400,00

47,37

349.513.726.871,00

367.079.73
.736.129,88

105,03

Belanja Operasi
Belanja Modal
Belanja Tak Terdug
uga
Jumlah Belanja
Transfer
Jumlah Belanja & Transfer

351.983.163.221,00
147.586.151.865,00
1.133.704.396,59
500.703.019.482,59
1.309.714.700,00
502.012.734.182,59

277.696.25
.257.929,00
123.098.59
.591.196,64
540.47
.475.000,00
401.335.32
.324.125,64
1.237.65
.658.608,44
402.572.98
.982.734,08

78,89
83,41
47,67
80,15
94,5
80,19

Surplu
lus/ Defisit

-152.499.007.311,59

-35.493.24
.246.604,20

23,27

154.541.750.775,59
2.042.743.464,00
152.499.007.311,59

155.765.48
.481.304,59
2.012.52
.522.437,00
153.752.95
.958.867,59

100,79

Penerimaan Pembi
biayaan
Pengeluaran Pemb
biayaan
Pengeluaran

Silpa
Sumber : Data Dasar Kabu
bupaten Belitung Timur, 2012

Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

-

100,82

118.259.71
.712.263,39

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 15

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

Gambar 9.1
Komposisi Pendapatan, Belanja & Pembiayaan Ne
Netto
Trend Kom
Pada APBD Kabupaten Belitung Timur

bupaten Belitung Timur, 2012
Sumber : Data Dasar Kabu

B. KEBIJAKAN PENGELO
LOLAAN KEUANGAN MASA LALU
Rentannya stabilitass m
makro ekonomi nasional terhadap gejolak
ak perekonomian, baik
gejolak eksternal maupu
upun internal, masih menjadi permasalahan u
utama dalam menjaga
kesinambungan pengelo
elolaan keuangan. Meskipun secara umum se
selama periode 20052009 pemerintah mamp
mpu menghadapi tantangan pengelolaan keua
euangan, masih banyak
tantangan yang harus
ng, baik dari eksternal
us dihadapi pada masa yang akan datang,
maupun internal. Dari
ri sisi eksternal, terdapat beberapa tantanga
gan besar yang harus
dihadapi, yaitu:
1. tingginya ketidakpa
pastian ekonomi global, dengan indikasi
si penurunan volume
perdagangan dunia
ia masih berlanjut dan sulitnya mengak
akses sumber-sumber
pendanaan dan invest
vestasi;
2. tingginya

volatilitas
as

harga

komoditas

utama,

yang

itandai
ditan

dengan

mulai

meningkatnya harga
ga minyak mentah dunia;
3. integrasi ekonomi glo
endorong peningkatan
global dan regional semakin tinggi, yang me
daya saing industri;i;
4. perubahan arsitektur
sional, dengan semakin
ktur pengelolaan keuangan dunia dan nasion
pesatnya perkemban
si se
sehingga memerlukan
angan instrumen pembiayaan dan investasi
aturan baru dengan
n ttingkat pengawasan yang lebih mendalam..

Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 16

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

Di sisi internal ketidakpa
pastian juga terlihat dari adanya gejolak pada
da harga produk industri
lokal, belum bergerakn
knya sektor riil secara optimal, dan angka
ka pengangguran dan
kemiskinan yang relatif
tif masih tinggi. Kesemuanya ini menjadi tantan
tangan ke depan dalam
peningkatan kualitas pe
pengelolaan kebijakan keuangan. Tantangan
an lainnya berasal dari
kondisi infrastruktur yyang masih belum memadai untuk m
menunjang akselarasi
pembangunan. Oleh kar
karena itu, sebagai pembelajaran, ke depan ha
harus segera dilakukan
langkah-langkah perbai
baikan melalui koordinasi yang intensif dan
an komprehensif antarsatuan kerja perangkat
at d
daerah atau instansi pemerintah lainnya.
Langkah antisipatif dan
tantangan di atas, akan
an responsif dalam mencermati tantangan-tan
dapat mengeleminasi
dan hambatan dalam
si berbagai permasalahan, gangguan, da
pembangunan

ekonom
omi

sedini

mungkin.

Dengan

n,
demikian,

diharapkan

dapat

memberikan hasil pada
semakin tinggi. Dengan
da peningkatan pertumbuhan ekonomi yang se
tingginya tingkat pertum
dan kemiskinan dapat
tumbuhan ekonomi, masalah pengangguran d
segera diatasi serta pen
ra terwujud.
eningkatan kesejahteraan rakyat dapat segera
Permasalahan lain yang
lah yang terkait dengan
ng muncul di bidang keuangan daerah adalah
pelaksanaan sistem pe
optimal sebagaimana
pengelolaan anggaran yang masih belum o
yang diamanatkan dala
euangan Daerah yang
alam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keu
mencakup

pelaksanaa
aan

anggaran

terpadu

(unified

t),
budget),

penerapan

sistem

penganggaran berbasis
dan penerapan alokasi
sis kinerja (performance based budget), da
belanja daerah dalam
engah (medium term
lam kerangka pengeluaran jangka menen
expenditure framework)
aran serta penyusunan
rk). Selain itu, sistem pelaksanaan anggara
laporan keuangan pem
ngan pemerintah) yang
emerintah (termasuk neraca laporan keuanga
masih perlu ditingkatkan
dang keuangan daerah.
kan dan ke depan masih akan dihadapi bidan
Secara spesifik, perma
idang keuangan daerah
asalahan dan tantangan yang dihadapi bida
dapat dibagi berdasarka
rkan fungsi-fungsi sebagai berikut:
II.3-49
1. Pendapatan Daerah
ah
Pendapatan daerah
ah bersumber dari penerimaan perpajakan,
n, penerimaan retribusi
daerah, serta Lain-la
-lain PAD yang sah. Dari sisi penerimaan pe
perpajakan, salah satu
permasalahan yang
ng dihadapi adalah realisasi penerimaan ya
yang masih di bawah
annya sehingga coverage ratio-nya masih
sih rendah. Kondisi ini
potensi penerimaan
disebabkan oleh:
nya kualitas pelayanan perpajakan secara
ra merata di seluruh
1. belum optimalnya
kecamatan;
ya pemanfaatan teknologi informasi untukk m
mendukung pelayanan
2. belum optimalnya
n kkepatuhan wajib pajak; serta
dan peningkatan
Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 17

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

3. masih rendahnya
nya kualitas SDM yang memenuhi harap
rapan organisasi dan
masyarakat.
enerimaan dari dana perimbangan mengha
hadapi permasalahanSementara itu pene
ma, yaitu:
permasalahan utama
/mineral tambang yang
erungan penurunan produksi bahan galian/m
1. adanya kecenderu
stasi baru non migas;
utama, oleh faktor alam dan rendahnya investa
disebabkan, teruta
daerah pemekaran baru;
2. bertambahnya dae
lum transparan;
gan bagi hasil dari pemerintah pusat yang belu
3. sistem perhitungan
gakibatkan berbedanya
ya batas wilayah antar kabupaten, mengak
4. belum definitifnya
kayaan yang ada.
perhitungan kekay
2. Belanja Daerah
dalah
erah, permasalahan utama yang dihadapi ada
Dari sisi belanja daer
komposisi dan struktur
ang gerak fiskal yang disebabkan oleh kom
1. terbatasnya ruang
ja wajib meliputi belanja
yang tidak sehat, di antaranya alokasi belanja
belanja daerah ya
au
untuk investasi;
lebih besar jika dibandingkan dengan belanja
pegawai masih leb
ja daerah, seperti yang
ya pelaksanaan sistem pengelolaan belanja
2. belum optimalnya
euangan Daerah, yang
alam UU No. 17 tahun 2003 tentang Keua
diamanatkan dala
ified budget), anggaran
eliputi sistem penganggaran terpadu (unified
diantaranya melip
gka pengeluaran dalam
(performance based budgeting), dan kerangka
berbasis kinerja (p
ah (medium term expenditure framework); serta
jangka menengah
aerah sebagai dampak
ya efektivitas dan efisiensi pengeluaran dae
3. masih rendahnya
dari:
ekonsentrasi dan dana
onnya dana desentralisasi dengan dana dek
a. belum sinkronn
gelolaannya; dan
ntuan, terutama dalam hal akuntabilitas penge
tugas pembantu
ya sinergi antara program nasional dan kkebijakan di daerah
b. belum adanya
opinsi dan pengeluaran
pengeluaran APBD, pengeluaran APBD Prop
menjadikan pe
daerah tidak efektif.
APBN untuk da
DII.3-50
3. Pembiayaan APBDI
Pembiayaan APBD
D sa
sampai dengan saat ini belum menemuii p
permasalahan, karena
pemerintah daerah
hm
masih memegang teguh prinsif kehatian-hati
atian dalam melakukan
pengelolaan

pemb
mbiayaan,

walaupun

dari

peraturan

perundang-undangan

dimungkinkan peme
erintah daerah melakukan pinjaman kepad
pada pihak ketiga dan
lainnya.

Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 18

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

4. Perbendaharaan Da
Daerah
Beberapa permasal
salahan yang perlu mendapat perhatian kke depan di bidang
perbendaharaan dae
aerah adalah:
1. Penyiapan

berba
rbagai

peraturan

perundang-undangan

ya
yang

terkait

dengan

perbendaharaan
n yyang definitif;
2. Pelaksanaan peng
engelolaan kas (cash management) yang belum
lum dapat dilaksanakan
secara optimal, kh
khususnya terkait dengan pelaksanaan kass (ca
(cash forecasting) dan
pemanfaatan dana
ana pemerintah yang menganggur (idle cash);
);
3. masih terdapat pe
peningkatan efisiensi belanja barang/jasa peme
merintah.
5. Kekayaan Daerah
Beberapa permasala
salahan utama yang dihadapi dalam pengelolaan
aan barang milik daerah
adalah sebagai berik
rikut:
nya peraturan perundang-undangan secara le
lengkap terkait dengan
1. belum tersedianya
kayaan daerah, termasuk penatausahaan ke
kekayaan daerah yang
pengelolaan keka
aB
BUMD dan desa;
dipisahkan pada
nya pengamanan Barang Milik Daerah ((BMD), baik secara
2. belum optimalnya
kum, dan fisik;
administratif, huku
Highest and Best Use;
ya pemanfaatan BMD sesuai prinsip The Hi
3. belum optimalnya
serta
a koordinasi antara satuan kerja perangkatt daerah dan lembaga
4. masih lemahnya
enilaian barang milik daerah;
terkait dengan pen
NAAN
C. KERANGKA PENDANA
keuangan daerah pada
dan tantangan yang akan dihadapi bidang ke
Berdasarkan masalah d
adalah mengupayakan
dan arah kebijakan yang akan ditempuh ad
2011-2015, strategi da
dengan memperhatikan
isasi pengelolaan keuangan pemerintah den
terwujudnya optimalisa
kan terus dijaga melalui
yang sehat. Untuk itu, stabilitas ekonomi akan
keberlanjutan APBD ya
pelaksanaan

sinergii

kebijakan

pengelolaan

keuangan

ng
yang

berhati-hati,

serta

pelaksanaan kebijakan
mbungan fiskal (fiscal
an fiskal yang mengarah pada kesinamb
sustainability) dengan
peningkatan kegiatan
n memberikan ruang gerak utama bagi p
ekonomi rakyat.
Untuk mendukung hal
pengelolaan keuangan
al tersebut, reformasi struktural di bidang pe
daerah di antaranya me
nd
di bidang perpajakan,
melalui reformasi administrasi dan kebijakan

Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 19

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

retribusi daerah, belanja
nja daerah, serta pengelolaan aset pemerinta
ntah. Dengan demikian,
secara umum kebijakan
an di bidang keuangan daerah diarahkan pada
da:
1. Penyeimbangan anta
ntara peningkatan alokasi anggaran dan upaya
ya untuk memantapkan
kesinambungan fisk
iskal melalui: (a) peningkatan penerimaan d
daerah dan efisiensi
belanja daerah den
engan tetap mengupayakan pemberian sti
stimulus fiskal secara
muskan pembiayaan defisit anggaran sehingga
gga tidak menyebabkan
terbatas; (b) merumu
biayaan sektor swasta (crowding out effect)..
berkurangnya pembia
rimaan daerah terutama ditempuh melalui refo
reformasi kebijakan dan
2. Peningkatan penerim
jakan dan retribusi daerah, serta optimalisa
isasi sumbangan pihak
administrasi perpaja
nisnya maupun perbaikan administrasinya.
ketiga, baik dari jenisn
tama ditempuh melalui:
ivitas dan efisiensi pengeluaran daerah terutam
3. Peningkatan efektivit
h pusat, provinsi dan
cara jelas kewenangan antara pemerintah
(a) pemisahan seca
aannya berupa belanja
erintah desa yang diikuti dengan pendanaa
daerah serta pemer
as pembantuan sesuai
nnya dengan dana dekonsentrasi dan tugas
daerah, dan kaitann
b) penajaman alokasi
n perundang-undangan yang berlaku; (b)
dengan peraturan
lebih terarah dan tepat
anggaran antara lain dengan realokasi belanja daerah agar leb
merintah.
mbangan sistem pengadaan barang/jasa peme
sasaran; (c) pengemb
ungkinan penggunaan
a cermat dan mendalam mengenai kemun
4. Pengkajian secara
np
pinjaman daerah.
obligasi daerah dan
sebut melalui:
lakukan dalam mencapai arah kebijakan terseb
Strategi yang akan dilaku
nm
memperhatikan aspek
an belanja yang efektif, dan efisien dengan
1. Penetapan kebijakan
menghimpun pendapatan;
kemampuan dalam m
et), penerapan sistem
ksanaan anggaran terpadu (unified budget
2. Pemantapan pelaksa
dan penerapan alokasi
rbasis kinerja (performance based budget), da
penganggaran berba
nengah (medium term
alam kerangka pengeluaran jangka mene
belanja daerah dal
work);
expenditure framewo
dil berdasarkan prioritas
alokasi anggaran yang tepat sasaran dan adil
3. Perencanaan dan alo
unan;
program pembangun
nd
daerah, dan penilaian
ag
guna dan hasil guna pengelolaan kekayaan
4. Meningkatkan daya
value) serta nilai potensi
untuk menentukan nilai ekonomi (existing valu
kekayaan daerah un
kayaan daerah;
(potential value) keka

Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Belitung Timur

Aspek Pembiayaan Pembangunan

IX- 20

RPI2JM KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Jangka Menengah

5. Optimalisasi pendap
apatan daerah dan peningkatan kualitass pelayanan terhadap
masyarakat;
iayaan dan pengendalian resiko yang optimal.
al.
6. Pengelolaan pembiay
kebijakan dan strategi di bidang keuangan da
daerah, prioritas bidang
Untuk mencapai arah ke
n pengelolaan keuangan daerah terdiri da
dari: (1) Optimalisasi
yang terka