Deskripsi tingkat prokrastinasi akademik dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar : studi deskriptif pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, angkatan 2013, semester 2 - USD Reposito

  

DESKRIPSI TINGKAT PROKRASTINASI AKADEMIK

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK

BIMBINGAN BELAJAR

(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2013, Semester 2)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh:

Theresia Apriliani Yosefine

  

NIM: 101114052

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

DESKRIPSI TINGKAT PROKRASTINASI AKADEMIK

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK

BIMBINGAN BELAJAR

(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2013, Semester 2)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh:

Theresia Apriliani Yosefine

  

NIM: 101114052

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

“Semua hal pasti ada waktunya masing-masing,

Cepat atau lambatnya waktu iitu, kita sendiri yang

menentukan.”

“Hidup adalah pilihan. Mau sedih atau gembira, mau

mengerjakan atau tidak, mau memaafkan atau tidak,

mau berlarut-larut dalam suatu masalah atau segera

menyelesaikan. Semua pilihan kita sendiri yang

menentukan”

  Skripsi ini ku persembahkan bagi: Tuhan Yesus Kristus, Kedua orang tuaku, Saudara-saudaraku,

  

ABSTRAK

DESKRIPSI TINGKAT PROKRASTINASI AKADEMIK

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP

USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR

(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2013, Semester 2)

Theresia Apriliani Yosefine

Universitas Sanata Dharma

  

2014

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk (1)

Mendeskripsikan tingkat prokrastinasi akademik pada Mahasiswa Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2013,

Semester 2 (2) Mengidentifikasikan item-item mana saja dalam kuesioner

prokrastinasi akademik terindetifikasi tinggi yang berdampak implikatif pada topik

yang dapat diusulkan untuk program bimbingan belajar pada Mahasiswa Program

Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan

2013, Semester 2 Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2013, Semester 2 yang

berjumlah 79 mahasiswa. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner prokrastinasi

akademik yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek prokrastinasi akademik

menurut Salomon dan Rothblum (1984) dengan 68 pernyataan. Data dianalisis

dengan menggunakan kategorisasi jenjang (ordinal) menurut Azwar (2007).

Kategorisasi tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa semester 2 Angkatan

2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta digolongkan menjadi lima yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,

dan sangat rendah.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 4 orang (6.25%) mahasiswa berada

pada kategori tingkat prokrastinasi akademik sangat tinggi, 16 orang (25%)

mahasiswa berada pada kategori tingkat prokrastinasi akademik tinggi, 22 orang

(34.37%) mahasiswa berada pada kategori tingkat prokrastinasi akademik sedang, 7

orang (10.94%) mahasiswa berada pada kategori tingkat prokrastinasi akademik

rendah, dan 15 orang (23.44%) mahasiswa berada pada kategori tingkat prokrastinasi

akademik sangat rendah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan

topik-topik bimbingan belajar untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan

  

ABSTRACT

DESCRIPTION OF ACADEMIC PROCRASTINATION LEVEL

AND IT’S IMPLICATION TO

THE SUGGESTION OF LEARNING GUIDANCE TOPICS

  

(Descriptive Study on the Second Semester Students of Guidance and Counseling

Study Program Batch 2013, Sanata Dharma University)

TheresiaAprilianiYosefine

Sanata Dharma University

  

2014

This research was descriptive research which aimed for (1) Describing the

procrastination levels on the second semester students of Guidance and Counseling

study program, Sanata Dharma University batch of 2013 (2) Identifying the items in

the academic procrastination questionnaire which were highly identified have

implicatively influence on the topic which is able to propose for the learning guidance

program for second semester students of Guidance and Counseling Study Program

batch of 2013.

  The total population of this research is 79 students from second semester

students of Guidance and Counseling study program, Sanata Dharma University

batch of 2013. The instrument of the research is academic procrastination

questionnaire which was arranged by the researcher based on the procrastination

academic aspects (Salomon and Rothblum, 1984) in a form of 68 statements. Based

on Guilford’s criteria (Masidjo, 1995) the reliability of the academic procrastination

questionnaire was high, it was 0.81. The data was analyzed by Azwar’s categorization

levels (ordinal). The procrastination academic categorization levels on the second

semester students of Guidance and Counseling study program, Sanata Dharma

University batch of 2013 were categorized into five levels: very high, high, average,

low, very low.

  The result of this research showed that 4 students (6.25%) were in very

high level of academic procrastination, 16 students (25%) were in high level of

academic procrastination, 22 students (34.37%) were in average level of academic

procrastination, 7 students (10.94%) were in low level of academic procrastination,

and 15 students (23.44%) were in very low level of academic procrastination. Based

on those findings, the researcher proposed learning guidance topics to reduce or even

to omit the procrastination on the second semester students of Guidance and

Counseling study program, Sanata Dharma University Yogyakarta batch of 2013 .

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat yang

dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan

skripsi ini merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi penulis untuk belajar

dan mengaplikasikan pengetahuan yang telah penulis dapatkan selama proses

penyelesaian skripsi berlangsung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dan berjalan dengan

lancar tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan mendampingi

penulis. Oleh karena itu secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Dr. M.M. Sri Hastuti, M. Si sebagai dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran, dan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi.

  2. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan ijin penelitian dan dukungan selama penyelesaian skripsi.

  3. Juster Donal Sinaga, M. Pd selaku dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang memberikan dukungan dalam bentuk pemberian referensi dan bimbingan untuk penyelesaian skripsi ini.

4. Ag. Krisna Indah Marhaeni, M. A selaku dosen pendamping akademik yang setia memberikan doa dan dukungan demi terselesaikannya skripsi ini.

  dan Konseling yang memberikan dukungan dalam bentuk perhatian dan membantu lancarnya administrasi untuk skripsi ini.

  6. Mahasiswa semester 2 angkatan 2013 yang telah bersedia menjadi subyek penelitian ini.

  7. Kedua orang tuaku yaitu Ramonz Supardi dan Nunuk Srimartining yang telah memberi dukungan baik doa, semangat dan materi demi terselesainya skripsi ini.

  8. Adik tercinta yaitu Angela Yerosela R.C yang telah memberikan dukungan dan doa untuk kelancaran skripsi ini.

  9. Romo Pankrasius Olak dan Frater Poce yang telah membantu dalam hal materi untuk proses studi selama ini.

  10. Para suster Ursulin yang telah memberikan dukungan dan bantuan materi untuk proses studi selama ini.

  11. Bartolomeus Delfian Wicaksono yang telah memberi dukungan, waktu, tenaga, cinta dan doa demi terselesaikannya skripsi ini.

  12. Fransisca Ratna Widiasih yang telah menjadi sahabat dan menemani selama studi.

  13. Teman-teman satu penelitian payung (Albinus Embu Sella, Angela Admajasri B.A, dan Yuventinus Morung) yang telah bekerja bersama dalam penelitian payung ini.

  14. Sahabat BK Angkatan 2010 (Eta, Wina, Rio, Prisca,) yang telah memberikan

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ...................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

BAB I: PENDAHULUAN .............................................................................

  1 A.

  1 Latar Belakang ...................................................................................

  B.

  8 Rumusan Masalah ..............................................................................

  C.

  8 Tujuan Penelitian ................................................................................

  D.

  9 Manfaat Penelitian ..............................................................................

  E.

  10 Batasan Istilah ....................................................................................

  BAB II: KAJIAN PUSTAKA ........................................................................

  11 A.

  11 MAHASISWA ...................................................................................

  1.

  11 Definisi Mahasiswa ......................................................................

  2.

  12 Ciri-ciri Mahasiswa ......................................................................

  B.

  13 PROKRASTINASI AKADEMIK .....................................................

  1.

  13 Definisi Prokrastinasi Akademik .................................................

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Prokrastinasi Akademik ...............................................................

  14 3.

  17 Jenis Prokrastinasi Akademik ......................................................

  4.

  19 Ciri-ciri Prokrastinasi Akademik .................................................

  5.

  22 Aspek-aspek Prokrastinasi Akademik ..........................................

  C. PROGRAM BIMBINGAN KELOMPOK RAGAM BELAJAR DENGAN

  23 TOPIK “STOP PROCRASTINATION” ...........................................

  1.

  23 Definisi Bimbingan Kelompok ....................................................

  2.

  24 Tujuan Bimbingan Kelompok ......................................................

  3.

  25 Bimbingan Belajar ........................................................................

  4.

  26 Program “STOP PROCRASTINATION” ...................................

  BAB III: METODELOGI PENELITIAN ......................................................

  27 A.

  27 Jenis Penelitian ...................................................................................

  B.

  27 Variabel Penelitian .............................................................................

  D.

  28 Metode Pengumpulan Data ................................................................

  E.

  31 Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ..................................................

  1.

  31 Validitas Kuesioner ......................................................................

  2.

  33 Reliabilitas Kuesioner ..................................................................

  F.

  35 Teknik Analisis Data ..........................................................................

  1.

  35 Menentukan Skor dan Pengolahan Data ......................................

  2.

  35 Menentukan Kategori ...................................................................

  G.

  38 Prosedur Pengumpulan dan Analisis Data Penelitian ........................

  BAB IV: HASIL PENELITIAN,, PEMBAHASAN DAN USULAN PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR ..............................................................................

  39 A.

  39 Hasil Penelitian ..................................................................................

  B.

  45 Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................

  C.

  Usulan Program-program Bimbingan berdasarkan Item-item dalam Kuesioner

yang Teridentifikasi Tinggi dan Sangat Tinggi dengan Topik Bimbingan

50

“STOP PROCRASTINATION” ..........................................................

  BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................

  59 A.

  59 Kesimpulan .........................................................................................

  B.

  60 Saran-saran ......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

  64 LAMPIRAN ...................................................................................................

  67

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Rincian Jumlah Mahasiswa Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

  

Angkatan 2013, Semester 2 ..............................................................

  28 Tabel 2: Skoring Kuesioner Prokrastinasi ......................................................

  29 Tabel 3: Kisi-kisi Prokrastinasi Akademik ....................................................

  30 Tabel 4: Rincian Item Valid dan Gugur pada Kuesioner

Prokrastinasi Akademik ....................................................................

  32 Tabel 5: Kriteria Guilford ..............................................................................

  34 Tabel 6: Hasil Reliabilitas Kuesioner Prokrastinasi Akademik .....................

  34 Tabel 7: Norma Kategorisasi Tingkat Prokrastinasi Akademik .....................

  36 Tabel 8: Kategorisasi Tingkat Prokrastinasi Akademik Mahasiswa

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, Angkatan 2013, Semester 2 .........................................

  37 Tabel 9: Tingkat Prokrastinasi pada Mahasiswa Angkatan 2013, Semester 2

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta ........................................................................................

  40 Tabel 10: Penggolongan Skor Item Tingkat Prokrastinasi Akademik ...........

  44 Tabel 11: Item-item dalam Kuesioner Prokrastinasi Akademik

yang Teridentifikasi Sangat Tinggi dan Tinggi .............................

  46 Tabel 12: Usulan Program-program Bimbingan dengan Topik :STOP PROCRASTINATION” untuk Mengurangi

  dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

Angkatan 2013, Semester 2 ...........................................................

  54

DAFTAR GRAFIK

  Grafik 1 : Grafik Tingkat Prokrastinasi pada Mahasiswa Angkatan 2013, Semester 2 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ...................................

  42 Grafik 2 : Tingkat Prokrastinasi pada Mahasiswa Angkatan 2013, Semester 2 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Berdasarkan Kategori Tinggi dan Rendah .....................................................

  43 Grafik 3 : Penggolongan Skor Item Tingkat Prokrastinasi Akademik ......

  45

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian ..............................................................

  68 Lampiran 2: Tabulasi hasil Uji Coba Kuesioner .........................................

  77 Lampiran 3: Hasil Analisis Uji Validitas ....................................................

  83 Lampiran 4: Hasil Reliabilitas ....................................................................

  89 Lampiran 5: Surat Ijin Penelitian ................................................................

  90

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini disajikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan masalah. A. LATAR BELAKANG Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan

  tinggi tertentu. Dilihat dari tahap perkembangannya, mahasiswa digolongkan ke dalam fase dewasa awal. Individu yang berada pada masa dewasa awal mengalami perubahan dari mencari pengetahuan menjadi menerapkan pengetahuan untuk mengejar karir. Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan dan mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperolehnya selama menempuh proses pembelajaran di perguruan tinggi, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Jadi, mahasiswa diharapkan bersungguh-sungguh dalam menjalani proses belajarnya.

  Kapan mahasiswa menyelesaikan studi sangat ditentukan oleh diri mahasiswa itu sendiri. Cepat lambatnya studi, berapa tahun lamanya studi, atau lancar tidaknya studi ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri. Sebagian besar mahasiswa memiliki mimpi yang sama yaitu menjalani studi dengan lancar dan lulus dengan tepat waktu. Namun, pada kenyataan banyak hal yang menjadi godaan bagi mahasiswa dalam proses penyelesaian studinya. Beberapa godaan yang mengincar mahasiswa antara lain: bagi mahasiswa yang kos karena

  

teman-temannya selama berjam-jam bahkan sampai larut malam. Kurangnya

pengawasan itu pula, mahasiswa sering memilih untuk tidur lebih lama karena

tidak ada yang memaksa mereka untuk bangun ketika kuliah pagi. Selain itu

berdasarkan perkembangan jaman yang semakin canggih banyak muncul media

sosial maupun games-games internet yang sering kali membuat mahasiswa lupa

waktu ketika sudah menggunakan kedua hal tersebut. Kondisi seperti itulah yang

membuat mahasiswa terjebak dalam waktu penyelesaian studi yang cukup lama

meskipun seharusnya mahasiswa dapat menyelesaikan studi lebih cepat.

  Proses belajar di perguruan tinggi lekat dengan jam kuliah yang sering

kali tidak berurutan sebagaimana terjadi pada jadwal belajar siswa di sekolah

menengah. Jadwal kuliah seperti itu menimbulkan adanya waktu-waktu luang

(kosong) dari kegiatan tatap muka akademik. Jika mahasiswa tidak menggunakan

waktu-waktu luang secara efektif untuk kegiatan akademik, maka hal ini akan

menimbulkan banyak hambatan bagi mahasiswa dalam menjalani proses

perkuliahan. Di sisi lain, sistem perkuliahan menuntut mahasiswa harus

mengerjakan tugas-tugas terstruktur dan mandiri selain pertemuan tatap muka.

  

Pada saat mahasiswa memiliki waktu-waktu luang itulah seharusnya

dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mengerjakan tugas-tugas perkuliahan secara

efektif. Namun pada kenyataan banyak kita jumpai perilaku mahasiswa yang

sering menunda-nunda (prokrastinasi).

  Mahasiswa yang umumnya berasal dari luar kota atau tidak tinggal dengan

  

dapat mengontrol diri ketika dihadapkan pada pilihan belajar atau bersenang-

senang. Fasilitas yang tersedia saat ini, terutama kemajuaan teknologi membuat

sebagian besar mahasiswa akrab dengan berbagai media yang dapat mengganggu

proses studi sebagai mahasiswa jika digunakan secara berlebihan. Misalnya,

banyak mahasiswa yang akhirnya lupa waktu ketika membuka media sosial yang

mereka miliki dan membuat mereka menunda pengerjaan tugas yang seharusnya

mereka prioritaskan. Selain itu, saat ini banyak mahasiswa yang memilih online

ketika memiliki waktu luang dari pada mengerjakan tugas. Mahasiswa juga sering

menyempatkan waktu untuk selalu update status di media sosial milik mereka dari

pada membaca buku penunjang perkuliahan. Hal ini menjadi kebiasaan ketika

setiap hari diulang-ulang. Salah satu dari dampak kebiasaan tersebut adalah

munculnya perilaku menunda pekerjaan yang seharusnya lebih diprioritaskan

namun mahasiswa lebih tergoda untuk melakukan hal lain yang lebih

menyenangkan. Perilaku menunda-nunda tersebut dapat menghambat ketepatan

waktu studi mahasiswa dan kebiasaan tersebut disebut prokrastinasi akademik.

  Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan 10 mahasiswa Program Studi

Bimbingan dan Konseling tingkat akhir secara acak dengan mengajukan

pertanyaan apakah alasan mereka ketika menunda mengerjakan tugas atau

menunda mengerjakan skripsi? Mereka mengatakan secara sengaja menunda

mengerjakan tugas kuliah dengan alasan tidak adanya kontrol dari orang tua

sehingga membuat mereka lebih senang pergi bermain dari pada mengerjakan

  

mereka cenderung mengerjakan tugas ketika batas akhir pengumpulan. Melalui

wawancara tersebut, 9 dari 10 mahasiswa tingkat akhir mengatakan bahwa

mereka dengan sengaja menunda mengerjakan tugas. Hal ini dapat dikatakan 9

dari 10 mahasiswa memiliki perilaku menunda (prokrastinasi).

  Prokrastinasi adalah suatu kecenderungan untuk menunda dalam

memulai atau menyelesaikan pekerjaan secara menyeluruh, karena kesempatan

yang seharusnya digunakan untuk menyelesaikan tugas itu, secara sengaja

dialihkan untuk melakukan aktivitas lain yang kurang berguna. Apabila

prokrastinasi berkelanjutan, maka kinerja mahasiswa menjadi terhambat, tidak

pernah menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, dan akhirnya hasil belajar

mahasiswa menjadi tidak maksimal.

  Beberapa hasil penelitian dari berbagai peneliti yang ditemukan oleh

Steel (2007) menunjukkan bahwa 80-90% mahasiswa terjebak dalam

prokrastinasi secara tidak sadar , 75 % betul-betul sebagai prokrastinator, dan

hampir 50 % melakukan prokrastinasi secara konsisten dan problematik. Sebagai

tambahan, selain sering muncul pada mahasiswa dalam dunia perkuliahan,

prokrastinasi juga menyebar secara luas di populasi umum dan secara kronis

mempengaruhi hingga 15-20 % orang dewasa Prokrastinasi juga muncul sebagai fenomena yang menyebabkan

masalah. Pada umumnya orang-orang menilai prokrastinasi sebagai sesuatu hal

yang buruk, merusak, dan bodoh. Sejumlah peneliti menemukan adanya

  

melakukan prokrastinasi maka performansinya lebih jelek. Bahkan individu yang

melakukan prokrastinasi dalam jangka waktu lama, kesejahteraannya lebih

menyedihkan (Stell, 2007) Peneliti telah melakukan pengamatan kepada mahasiswa Program Studi

Bimbingan dan Konseling angkatan 2010-2012 Universitas Sanata Dharma

dengan membuat pertanyaan sebagai panduan observasi yaitu: Apa yang

dilakukan ketika mahasiswa sedang tidak ada kuliah? Peneliti menemukan

adanya gejala perilaku prokrastinasi ini di kalangan sesama teman mahasiswa.

  

Indikasinya ialah: 25% mahasiswa yang pulang ke kos disaat jam kuliah kosong,

55% mahasiswa yang sibuk dengan leptop atau handphonenya bukan untuk

mengerjakan tugas namun menggunakan media sosial untuk mengisi waktu

mereka, 20% mahasiswa yang memilih untuk pergi ke mall, tempat-tempat

nongkrong serta yang lainnya. Di sisi lain, terdapat mahasiswa yang membolos

kuliah, tidak tidur semalaman dan pada akhirnya terlambat bukan karena tugas

yang dibebankan kepada mereka terlalu banyak namun sebagian besar sengaja

menunda mengerjakan tugas sampai batas akhir pengumpulan.

  Mahasiswa baru biasanya akan lebih mudah terserang prokrastinasi

karena mereka sedang menjalani masa penyesuaian diri di dunia kampus.

  

Mahasiswa baru yang sebelumnya berasal dari sekolah menengah dimana mereka

memiliki kegiatan belajar mengajar yang berurutan daari pukul 07.00-14.00,

sekarang mereka mulai dengan kegiatan belajar yang tidak berurutan mengingat

  

kuat untuk benar-benar menjalani kuliah dengan sungguh-sungguh, tidak menutup

kemungkinan mereka akan tergoda dengan aktivitas lain yang lebih

menyenangkan dari pada mengerjakan tugas kuliah.

  Adanya waktu untuk bercerita bersama teman-teman seangkatan yang

memiliki kecenderungan hampir sama yaitu masa penyesuaian diri di kampus

dapat membuat mahasiswa baru memperoleh pelajaran tentang cara mengatasi

masalah yang sedang mereka hadapi. Salah satu cara untuk dapat menciptakan

kondisi tersebut adalah melalui bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok

difokuskan pada ragam bimbingan belajar karena peneliti akan fokus pada

pengukuran tingkat prokrastinasi akademik. Diharapkan melalui bimbingan

kelompok tersebut para mahasiswa baru dapat memperoleh bekal untuk tidak

menunda dan memperoleh kiat untuk kelancaran studi mereka. Bimbingan

kelompok adalah salah satu metode dengan tujuan pencegahan, pengembangan

serta pemeliharaan bagi mahasiswa yang memiliki tingkat prokrastinasi dari

sangat rendah hingga sangat tinggi.

  Ketika mahasiswa mengalami bimbingan kelompok yang berisi tentang

pemberian informasi maupun belajar dengan pengalaman, mahasiswa diharapkan

mampu mengolah kebiasaan prokrastinasi mereka sehingga dapat berkurang atau

hilang. Jika, kebiasaan prokrastinasi mereka berkurang atau hilang, maka

mahasiswa akan mampu menyesuaian diri dengan situasi di perkuliahan yang

sedang mereka jalani. Kemampuan untuk menyesuaikan diri inilah yang

  

proses studi. Adapun program bimbingan kelompok yang akan diusulkan dalam

skripsi ini berkaitan dengan upaya menghentikan prokrastinasi atau Stop

Procrastination.

  Setelah melihat semua hal di atas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul “DISKRIPSI TINGKAT PROKRASTINASI (AKADEMIK) DAN

  

IMPLIKASINYA TERHADAP PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR (Studi

Deskriptif pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2013, Semester 2) ”. Melalui skripsi ini

peneliti berharap akan ada manfaat yang dapat diambil oleh Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dalam upaya penurunan

tingkat prokrastinasi akademik yang akan berimbas pada peningkatan prestasi

mahasiswa. Pemilihan subyek yaitu mahasiswa semester 2 memiliki alasan

dimana peneliti ingin melihat seberapa tinggi tingkat prokastinasi akademik yang

ada pada diri mahasiswa. Alasan lain pemilihan subjek yaitu, mahasiswa yang

berada di semester 2 sedang mengalami proses adaptasi dan diharapkan pada

tingkat awal para mahasiswa tersebut dapat mencegah atau memperbaiki

perilakunya yang menunda-nunda. Dengan demikian, mahasiswa semester 2 yang

berhasil mengatasi masalah prokrastinasi akademik dapat mengalami kelancaran

dalam penyelesaian studi di universitas.

B. RUMUSAN MASALAH

  Adapun rumusah masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Seberapa tinggikah tingkat prokrastinasi akademik pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  Angkatan 2013, Semester 2? 2. Item-item mana saja dalam kuesioner prokrastinasi akademik terindetifikasi tinggi yang berdampak implikatif pada topik yang dapat diusulkan untuk program bimbingan belajar pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2013, Semester 2? C.

TUJUAN PENELITIAN

  Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Mendeskripsikan tingkat prokrastinasi akademik pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta Angkatan 2013, Semester 2.

  2. Mengidentifikasikan Item-item mana saja dalam kuesioner prokrastinasi akademik terindetifikasi tinggi yang berdampak implikatif pada topik yang dapat diusulkan untuk program bimbingan belajar pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2013, Semester 2.

D. MANFAAT PENELITIAN

  Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap muncul beberapa manfaat sebagai berikut:

  1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap pengembangan pengetahuan mengenai perilaku menunda-nunda atau prokastinasi dan sebagai wacana untuk membuat program penanganan prokrastinasi oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yaitu: 1) Hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur yang dapat digunakan oleh Prodi untuk melihat seberapa tinggi tingkat prokrastinasi yang ada dalam diri mahasiswa semester 2.

  2) Prodi dapat menentukan langkah-langkah yang dapat diberikan kepada mahasiswa semester 2 untuk dapat mengurangi bahkan menghilangkan

perilaku menunda-nunda yang ada dalam diri mahasiswa.

  b.

  Bagi Mahasiswa semester 2 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma: 1) Melalui hasil penelitian ini, mahasiswa dapat mengetahui seberapa tinggi tingkat prokrastinasi akademik pada diri mereka.

  2) Mahasiswa dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan prokrastinasi yang ada dalam diri mahasiswa setelah mendapatkan bimbingan belajar dari topik yang telah diusulkan dalam penelitian ini.

E. BATASAN ISTILAH

  Adapun batasan istilah dalam penelitian ini yaitu: 1. Mahasiswa aktif adalah pelajar yang berada pada strata tertinggi dalam jenjang pendidikan yang sedang berada pada Program Studi Bimbingan dan

  Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2013, Semester 2 serta tidak sedang dalam masa cuti maupun tidak berstatus sebagai mahasiswa nonaktif.

  2. Prokrastinasi akademik adalah kebiasaan mengerjakan hal-hal lain yang lebih menyenangkan diri sendiri terlebih dahulu dari pada mengerjakan tugas-tugas akademik dan dilakukan secara sengaja.

  3. Program Bimbingan Belajar adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan kepada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2013, Semester untuk membantu mengatasi prokrastinasi dalam hal akademik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada Bab ini dipaparkan hakikat mahasiswa, prokrastinasi akademik serta

  

rancangan bimbingan kelompok sebagai usulan kegiatan sebagai salah satu manfaat

penelitian ini.

A. MAHASISWA 1. Definisi Mahasiswa

  Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Kamisa, 1997), bahwa mahasiswa merupakan individu yang belajar di perguruan tinggi.

  Montgomery dalam Papalia dkk (2007) mengatakan bahwa perguruan tinggi atau universitas dapat menjadi sarana atau tempat untuk seorang individu dalam mengembangkan kemampuan intelektual, kepribadian, khususnya dalam melatih keterampilan verbal dan kuantitatif, berpikir kritis dan moral reasoning .

  Mahasiswa dalam perkembangannya berada pada kategori remaja akhir yang berada dalam rentang usia 18-21 tahun. Menurut Papalia, dkk (2007), usia ini berada dalam tahap perkembangan dari remaja atau adolescence menuju dewasa muda atau young adulthood. Pada usia ini, perkembangan individu ditandai dengan pencarian identitas diri, adanya pengaruh dari lingkungan, serta sudah mulai membuat keputusan terhadap pemilihan pekerjaan atau karirnya.

  Selain hal tersebut di atas, mahasiswa merupakan satu golongan dari masyarakat yang mempunyai dua sifat, yaitu manusia muda dan calon intelektual, Sebagai manusia muda, mahasiswa seringkali tidak mengukur resiko yang akan menimpa dirinya. Sebagai calon intelektual, mahasiswa harus mampu berpikir kritis terhadap kenyataan sosial. Mahasiswa adalah individu yang belajar dan menekuni disiplin ilmu yang ditempuhnya secara mantap, dimana didalam menjalani serangkaian kuliah itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan mahasiswa itu sendiri, karena pada kenyataannya diantara mahasiswa ada yang sudah bekerja atau disibukkan oleh kegiatan organisasi kemahasiswaan. (Djojodibroto, 2004)

2. Ciri-ciri Mahasiswa

  Dalam bukunya, Kartono (1985) menjelaskan bahwa mahasiswa merupakan anggota masyarakat yang mempunyai ciri-ciri, antara lain: a.

  Mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi, sehingga dapat digolongkan sebagai kaum intelegensia.

  b.

  Mahasiswa diharapkan nantinya dapat bertindak sebagai pemimpin yang mampu dan terampil, baik sebagai pemimpin masyarakat ataupun dalam dunia kerja.

  c.

  Mahasiswa juga diharapkan dapat menjadi daya penggerak yang dinamis bagi proses modernisasi.

  d.

  Mahasiswa diharapkan dapat memasuki dunia kerja sebagai tenaga

B. PROKRASTINASI AKADEMIK 1. Definisi Prokrastinasi Akademik

  Prokrastinasi yang dalam bahasa Inggris disebut procrastination berasal dari kata bahasa Latin procrastinare. Kata procrastinare merupakan dua akar kata yang dibentuk dari awalan pro yang berarti mendorong maju atau bergerak maju, dan akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok.

  Jadi, secara harfiah, prokrastinasi berarti menangguhkan atau menunda sampai hari berikutnya (DeSimone dalam Ferrari dkk., 1995: 4).

  Sementara itu, Solomon & Rothblum (1984: 503) mengatakan: “Procrastination, the act of needlessly delaying tasks to the point of experiencing subjective discomfort, is an all-too-familiar problem ”.

  Pernyataan ini menjelaskan bahwa suatu penundaan dikatakan sebagai prokrastinasi apabila penundaan itu dilakukan pada tugas yang penting, dilakukan berulang-ulang secara sengaja, menimbulkan perasaan tidak nyaman, serta secara subyektif dirasakan oleh seorang prokrastinator. Dalam kaitannya dengan lingkup akademik, prokrastinasi dijelaskan sebagai perilaku menunda tugas-tugas akademis (seperti: mengerjakan PR, mempersiapkan diri untuk ujian, atau mengerjakan tugas makalah) sampai batas akhir waktu yang tersedia.

  Meskipun perilaku prokrastinasi adalah fenomena umum dan cara yang dapat diterima oleh semua pihak. Jika semua definisi dibandingkan, maka sering terlihat bahwa definisi-definisi tersebut mencakup tindakan dan

perilaku yang mempengaruhi efektivitas individu dengan cara yang negatif.

  Selain adanya keragaman definisi prokrastinasi, prokrastinasi tidak selalu diartikan sama dalam lingkup budaya dan bahasa manusia. Misalnya, bangsa Mesir Kuno mengartikan prokrastinasi dengan dua arti. Pertama, prokrastinasi diartikan sebagai kebiasaan yang berguna untuk menghindari pekerjaan yang tidak terlalu penting dan usaha yang impulsif. Kedua, prokrastinasi dianggap sebagai kebiasaan berbahaya akibat kemalasan dalam menyelesaikan suatu tugas yang penting untuk nafkah hidup, seperti mengerjakan ladang ketika waktu menanam sudah tiba (Ferrari dkk., 1995: 4).

  Berdasarkan pengertian prokrastinasi dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik adalah suatu kecenderungan seseorang untuk menunda dalam memulai maupun menyelesaikan tugas-tugas akademik penting secara berulang-ulang dan dilakukan secara sengaja.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Prokrastinasi Akademik

  Bernad (Catrunada, 2008) mengemukakan sepuluh faktor yang mempengaruhi munculnya prokrastinasi. Faktor-faktor tersebut adalah: a.

  Kecemasan atau emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan kekhawatiran, keprihatinan dan rasa takut. kecemasan seperti konflik dan rasa frustasi, ancaman fisik, ancaman terhadap harga diri dan tekanan melakukan sesuatu diluar kemampuan dapat menjadi faktor penyebab timbulnya prokrastinasi.

  b.

  Self-depreciation Dalam situasi ini, seseorang memiliki penghargaan yang rendah atas dirinya dan selalu menyalahkan dirinya ketika terjadi kesalahan dan kurang percaya diri untuk mendapatkan masa depan yang cerah.

  Keadaan ini membuat sebagian orang tidak bergairah mengerjakan segala hal yang akhirnya berdampak pada timbulnya prokrastinasi.

  c.

Dokumen yang terkait

Tingkat kecerdasan emosi mahasiswa angkatan 2015 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik-topik kegiatan pengembangan diri.

0 0 92

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 99

Persefsi mahasiswa terhadap perilaku asertifnya : studi deskriftif pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial.

0 2 99

Konsep diri mahasiswa : studi deskriptif pada mahasiawa angkatan 2015/2016 program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan.

0 3 120

Motivasi belajar pada mahasiswa : studi deskriptif tingkat motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan akademik.

0 1 79

Deskripsi tingkat kesiapan mahasiswa menghadapi pernikahan (studi deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan persiapan berkeluarga).

0 0 84

Gaya belajar mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2013/2014 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan belajar.

0 2 87

Kecerdasan emosi mahasiswa baru : studi deskriptif pada mahasiswa semester II kelas A angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan pribad

0 0 132

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

4 18 97

Deskripsi tingkat kematangan karier mahasiswa semester VIII program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2006/2007 - USD Repository

0 0 121