HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP UNMET NEED PADA WANITA USIA SUBUR DENGAN HIV POSITIF Sophia Prodi Kebidanan (D 3), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi email: sophia.maryanayahoo.com ABSTRAK - View of HUBUNGAN PENGETA

  

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP UNMET NEED

PADA WANITA USIA SUBUR DENGAN HIV POSITIF

Sophia

Prodi Kebidanan (D 3), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi

ema

  

ABSTRAK

  Saat ini di negara berkembang, jutaan wanita usia subur (WUS) dengan HIV positif tidak menggunakan kontrasepsi untuk menunda atau mengakhiri kehamilan padahal pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan pada WUS dengan HIV positif sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis hubungan dukungan suami dan pengetahuan WUS dengan HIV positif dengan unmet need. Metode penelitian adalah cross sectional dengan pengambilan sampel secara consecutive sampling di Klinik Mawar Kota Bandung. Sampel berjumlah 130 WUS dengan HIV positif. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji chi kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan suami (p=0,000) dan pengetahuan (p=0,008) berhubungan dengan unmet need. Simpulan penelitian ini adalah dukungan suaMI dan pengetahuan berhubungan dengan unmet need pada WUS dengan HIV positif. Kata kunci: Unmet need, pengetahuan, dukungan suami, wanita usia subur, HIV

  

ABSTRACT

Currently in developing countries, millions of women of childbearing age with positive HIV are

not using contraception to delay or terminate pregnancy even though prevent unintended pregnancy

among women with positive HIV is very important for increase the quality life of mother and his baby

and reduce the risk of HIV transmission from mother to child and increase. The study aimed to

analyze association of knowledge and support from husband with the unmet need among HIV

positive women. This study was conducted using cross sectional design. Participants were recruited

by consecutive sampling at Mawar Clinic in Bandung. We menaged to include 130 HIV positive

women in this study. Information about knowledge and support from husband were collected through

questionnaires which were further analyzed using chi-square test. The results show that knowlegde

(p=0.008) and support from husband (p=0.000) are associated with the unmet need (p<0,05). In this

study, we found that Support from the husband and knowledge were associated with the unmet need

among HIV positive women.

  Keywords: Unmet need, knowledge, support from husband, women of childbearing age, HIV

1. PENDAHULUAN

  Infeksi HIV merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang dapat memengaruhi kematian ibu dan anak. Perkembangan infeksi HIV sendiri, pada tahun 2013 terdapat 35 juta orang hidup dengan HIV di seluruh dunia dan 16 juta di antaranya adalah perempuan. Human Immunodeficiency Virus (HIV) telah ada di Indonesia sejak kasus pertama ditemukan tahun 1987. Sejak tahun 2000 Indonesia memasuki klasifikasi endemi terkonsentrasi untuk infeksi HIV (Kemenkes, 2012).

  Berdasarkan Data Ditjen PP (Pengendalian Penyakit) dan PL (Penyehatan Lingkungan) Kementerian Kesehatan RI tahun 2014, jumlah infeksi HIV di Indonesia memperlihatkan kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun. Jumlah kumulatif penderita HIV dari tahun 1987 sampai dengan September 2014 sebanyak 150.296 kasus.

  Jumlah pengidap HIV terbanyak berada pada usia reproduktif yaitu kelompok usia reproduktif 15-49 tahun sebanyak 87,5%. Peningkatan jumlah kasus HIV pada perempuan meningkat secara signifikan setiap tahunnya. Hal di atas dapat dilihat dari data sejak tahun 2008, kasus HIV pada perempuan yaitu 3565 kasus pada tahun 2008, 3459 kasus pada tahun 2009, 8360 kasus pada tahun 2010, 9265 kasus pada tahun 2011, 9318 kasus pada tahun 2012, 12279 kasus pada tahun 2013 (Kemenkes, 2013).

  Pada tahun 2014 Provinsi Jawa Barat merupakan penyumbang kasus HIV keempat terbanyak setelah DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Papua dan Kota Bandung menempati urutan teratas di Jawa Barat dengan jumlah orang yang hidup dengan HIV dan AIDS. Menurut data dari Klinik Mawar Kota Bandung, jumlah penderita HIV positif di Bandung sampai dengan tahun 2013 adalah 3775 orang dan 30% diantaranya adalah wanita dan terbanyak berada pada usia reproduksi 15-49 tahun sebanyak 86,3%.

  Fenomena yang terjadi saat ini, jutaan wanita usia reproduksi tidak menggunakan kontrasepsi untuk membatasi atau mengakhiri kelahiran dan kondisi tersebut dinamakan unmet need. Wanita dengan status unmet need adalah wanita usia subur yang yang tidak menggunakan alat/cara kontrasepsi namun menginginkan penundaan kehamilan (penjarangan) atau berhenti sama sekali (Aziem, 2013).

  Unmet Need terjadi pada wanita dengan HIV positif, penggunaan kontrasepsi modern pada wanita HIV positif yang tidak menginginkan kehamilan masih rendah. Contohnya di Kenya dan Malawi hanya 26% dan 19%, wanita HIV positif menggunakan kontrasepsi, dan sekitar 54% wanita di Kenya dan 40% di Malawi dilaporkan bahwa anak terakhir mereka adalah tidak direncanakan atau tidak diinginkan. Dalam penelitian yang sama, hampir tiga perempatnya tidak ingin punya anak lagi dalam dua tahun ke depan, tapi hanya satu dari tiga wanita di Kenya dan satu dari lima perempuan di Malawi yang menggunakan kontrasepsi (Makumbi dkk, 2010). Penggunaan kontrasepsi yang rendah pada wanita HIV positif yang melakukan hubungan seksual aktif terjadi juga di Uganda yaitu hanya 27,8% (Muyindike dkk, 2012). Penelitian di Irlandia pada wanita HIV positif yang melakukan hubungan seksual aktif hanya 57% menggunakan kontrasepsi. Penelitian di Perancis didapatkan 20% wanita yang berhubungan seksual aktif tidak menggunakan kontrasepsi, dan 24 % terjadi kehamilan, dan 63% konsepsi berakhir dengan aborsi.

  Beberapa negara Asia sendiri, seperti Negara Vietnam, pada wanita HIV positif kelompok seksual aktif dengan suaminya atau pasangan seksual, 37% tidak menggunakan kontrasepsi (Chi dkk, 2012). Negara Kamboja, 24,8 % unmet need pada wanita dengan HIV positif menjadi perhatian utama karena berpotensi terjadi kehamilan tidak diinginkan (Nakaie dkk, 2014).

  Di Indonesia sendiri, angka unmet need menurut Riskerdas tahun 2013 adalah 11%. Menurut Laporan BKKBN Jawa Barat Bulan September 2013, unmet need di Jawa Barat berada pada angka 13,43% dan Kota Bandung sebesar 10,68%. Namun Saat ini, belum ada data pasti mengenai jumlah unmeet need pada wanita dengan status HIV positif. Unmet Need pada wanita dengan HIV positif dapat terlihat pada salah satu penelitian kualitatif di Indonesia terhadap 9 wanita HIV positif berusia 25-33 tahun yang tertular dari pasangan mereka, tidak memiliki niat untuk mempunyai anak lagi, tapi tidak mengunakan kontrasepsi (Oktavia dkk, 2012).

  Penggunaan alat kontrasepsi yang aman dan efektif akan membantu wanita dengan HIV mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. Wanita dengan HIV yang ingin menunda hamil dapat menggunakan kontrasepsi jangka panjang yang sesuai dengan kondisinya, sedangkan yang tidak menginginkan anak lagi dapat menggunakan kontrasepsi mantap (Mutiso dkk, 2008). Penelitian menunjukkan bahwa akses pelayanan keluarga berencana mengurangi kehamilan tidak diinginkan dan aborsi tidak aman sehingga akan menurunkan 69% kematian ibu dan 57% kematian bayi baru lahir (Chibwesha dkk, 2011).

  Penggunaan kontrasepsi pada wanita HIV positif dapat mencegah kelahiran dan membantu mengatur jarak kehamilan sehingga menghasilkan bayi yang lebih sehat meskipun dengan status ibu HIV (Mbonye dkk, 2012). Dua penelitian telah menunjukkan pentingnya peran keluarga berencana, di delapan Negara Afrika, terjadi penurunan antara 5,6% dan 34% jumlah kehamilan pada wanita HIV positif (Reynolds dkk, 2006).

  Keluarga Berencana dapat membantu wanita yang hidup dengan HIV dan pasangannya memenuhi keinginan melahirkan, membantu mereka yang tidak ingin memiliki anak, atau menunda kehamilan. Dengan demikian, wanita dengan HIV dan pasangannya harus memiliki akses ke seluruh pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi (Wilchera dkk, 2009).

  Berdasarkan data Klinik Mawar Kota Bandung, jumlah wanita HIV positif dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013 sebanyak 1195 orang dan WUS dengan status HIV positif sebanyak 1031 orang. Mengingat informasi yang terbatas tentang unmet need pada wanita dengan status HIV positif, maka penulis melakukan studi pendahuluan di Klinik Mawar pada tanggal 9-17 Oktober 2014 kepada 10 wanita usia subur dengan status HIV positif yang memiliki suami. Berdasarkan studi tersebut, didapatkan 6 WUS tidak menggunakan kontrasepsi.

  Banyak faktor yang memengaruhi unmet need pada wanita usia subur yang berstatus HIV positif. Beberapa teori telah mencoba untuk mengungkapkan determinan perilaku dari analisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku, khususnya perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, salah satunya adalah Teori Lawrence Green. Menurut Green, perilaku seseorang terbentuk oleh tiga faktor, yaitu faktor prediposisi (pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan), faktor pendukung (terwujud dalam lingkungan fisik) dan faktor pendorong (terwujud dalam sikap dan perilaku kelompok referensi dari perilaku individu) (Soekidjo, 2012).

  Jenis penelitian yang digunakan adalah rancangan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk b.

   Populasi dan Sampel

  Populasi adalah seluruh wanita dengan HIV positif di Kota Bandung. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur dengan status HIV positif di Kota Bandung.

  Beberapa penelitian menjelaskan faktor- faktor yang memengaruhi seorang WUS dengan HIV positif tidak menggunakan kontrasepsi diantaranya adalah faktor pengetahuan dan dukungan suami.

  Analisis data dari 13 survei demografi dan kesehatan menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan, takut efek samping, dan ketidaksetujuan pasangan adalah alasan utama tidak menggunakan kontrasepsi pada kalangan perempuan (Korra dkk, 2002).

  Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan sebuah studi yang menganalisis hubungan pengetahuan dan dukungan suami terhadap unmet need pada wanita usia subur dengan HIV positif di kota Bandung, di tambah lagi penelitian mengenai unmet need pada WUS dengan HIV positif merupakan hal yang baru. mengetahui hubungan pengetahuan dan dukungan suami terhadap unmet need wanita usia subur dengan status HIV positif.

2. METODE a. Rancangan Penelitian

  Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah wanita usia subur dengan status HIV positif di Kota Bandung yang datang ke klinik Mawar. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia subur dengan status HIV positif di Kota Bandung yang datang ke Klinik Mawar pada tahun 2015. Besaran sampel adalah 130 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik consecutive

  sampling , yaitu wanita usia subur dengan c.

   Teknik Pengumpulan Data

  Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data dikumpulkan langsung dari responden untuk mendapatkan informasi mengenai faktor pengetahuan dan dukungan suami yang berperan dengan unmet need pada WUS dengan status HIV positif. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Wawancara langsung dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi responden yang tidak memahami maksud pertanyaan dalam kuesioner.

  Analisis Univariat adalah analisis deskriptif untuk mengetahui distribusi frekuensi, dan persentase pengetahuan dan dukungan suami. Analisis bivariat untuk menguji hipotesis mengenai kemaknaan hubungan antara

  . status HIV positif yang datang ke

  Klinik Mawar pada tahun 2015 yang memenuhi kriteria, direkrut sampai besar sampel terpenuhi.

  Pertanyaan pada lembar kuesioner disusun oleh penulis berdasarkan variabel penelitian yang mencakup faktor pengetahuan dan dukungan suami.

  Pertanyaan untuk mengukur variabel pengetahuan tentang HIV dan KB dilakukan dengan menggunakan bentuk pernyataan tertutup dengan pilihan jawaban 1 = bila “benar” 2 = bila “salah” sedangkan pengukuran untuk variabel dukungan suami.

  Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disusun dari kuesioner beberapa penelitian yang telah dipublikasikan dan dimodifikasi. variabel dependen (unmet need) dengan variabel independen (pengetahuan dan dukungan suami). Untuk membuktikan adanya hubungan yang bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen dilakukan uji statistik dengan metode Chi-Square.

d. Analisis Data

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  Penelitian dilakukan pada bulan Mei Berikut ini adalah deskripsi umum hasil 2015 di Klinik Mawar Kota Bandung. pengumpulan data yang meliputi analisis Subjek penelitian ini adalah WUS univariabel dan bivariabel. Hasil analisis dengan HIV positif yang datang ke selanjutnya diinterpretasikan sehingga Klinik Mawar saat periode penelitian. didapatkan hasil akhir penelitian. Subjek penelitian berjumlah 130 responden.

  Analisis data dilakukan pada 130 orang responden yang memenuhi syarat- syarat penelitian.

  Hasil Penelitian

Tabel 1 Hubungan pengetahuan dan dukungan suami terhadap Unmet Need

  

Unmet Need Met Need

Total Variabel (n=36) (n=94) Nilai p* n % n % n % Pengetahuan

  0,008 Kurang 23 63,9 34 36,2 57 43,8 Baik 13 36,1 60 63,8 73 56,2

  Dukungan suami 0,000 Negatif

  33 91,7 52 55,3 85 65,4 Positif 3 8,3 42 44,7 45 34,6

  Keterangan: *berdasarkan uji chi-kuadrat Berdasarkan tabel 1 di atas Terdapat hubungan antara pengetahuan menunjukkan proporsi unmet need dan dukungan suami dengan unmet need pada pada penelitian ini adalah sebanyak WUS dengan status HIV positif dengan nilai 36 responden (27,7%). Pada p<0,05. kelompok unmet need, 63,9% responden mempunyai pengetahuan yang kurang dan 91,7% responden mendapatkan dukungan yang negatif.

a. Pembahasan

  Penelitian Nattabi menjelaskan Uji Statistik menunjukkan ada peningkatan penggunaan kontrasepsi pada hubungan antara pengetahuan dan wanita HIV positif berhubungan dengan Unmet Need pada WUS dengan pengetahuan yang baik tentang keluarga Status HIV Positif dengan nilai berencana. Hasil penelitian Gustiana p<0,05. Jurnal Kesehatan Kartika Vol.11 No.1, April 2016 menyatakan bahwa dari seluruh responden wanita yang memiliki pengetahuan tentang metode kontrasepsi modern, 75,4% menggunakan kontrasepsi dan 24,6% tidak menggunakan kontrasepsi.

  Pengetahuan sangat penting dalam menentukan status kesehatan. Hal ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang dalam status kesehatannya. Pengambilan keputusan didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternatif yang menyangkut pembuatan pilihan. Secara umum, pengambilan keputusan terkait dengan perilaku seseorang dalam menanggapi setiap informasi yang diterimanya. Keputusan merupakan hasil dari suatu proses pemikiran yang ditentukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor untuk dilaksanakan atau direalisasikan.

  Bila dihubungkan dengan penelitian ini, pengetahuan memegang peranan penting pada seorang wanita dengan HIV positif untuk mengambil keputusan menggunakan kontrasepsi atau tidak.

  Uji Statistik menunjukkan ada hubungan antara dukungan suami dan Unmet Need pada WUS dengan Status

  HIV Positif dengan nilai p<0,05. Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Mekonnen dan Worku bahwa penggunaan kontrasepsi 2.6 kali lebih besar pada wanita yang memiliki pasangan yang mendukung penggunaan kontrasepsi.

  Salah satu bentuk dukungan suami adalah melakukan diskusi dengan pasangan mengenai kontrasepsi, Penelitian Ntshebe tahun 2011 melaporkan wanita yang melakukan diskusi dengan pasangannya tentang penggunaan metode kontrasepsi 6 kali lebih besar menggunakan kontrasepsi daripada yang tidak. Penelitian Victor, diskusi yang dilakukan antara suami dan isteri mengenai keluarga berencana berhubungan dengan terjadinya unmet need karena komunikasi yang baik antar pasangan berkorelasi dengan peningkatan penggunaan kontrasepsi.

  Penelitian Mahmoud menjelaskan bahwa hambatan dari suami adalah faktor risiko yang penting untuk terjadinya unmet need, sekitar 21,3% wanita yang unmet need mendapatkan hambatan dari suami dibandingkan pada yang wanita yang met need yang hanya 6,3%.

  Hambatan pasangan berupa larangan atau sikap negatif wanita menggunakan metode kontrasepsi modern dalam penggunaan kontrasepsi merupakan teori dalam peningkatan Jurnal Kesehatan Kartika Vol.11 No.1, April 2016 unmet need untuk kontrasepsi. Saat ini, Metode kontrasepsi berorientasi pada wanita, tapi wanita tetap saja harus mendapatkan persetujuan dari suami untuk menggunakannya. Keadaan ini lebih buruk dirasakan oleh wanita dengan HIV positif dimana mereka lebih dirugikan dengan stigma dimasyarakat.

  Hasil penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Nattabi di Afrika, hambatan penggunaan kontrasepsi salah satunya karena adanya penolakan dari pasangan/suami responden (wanita HIV positif) untuk menggunakan kontrasepsi modern disaat ketika responden tidak bisa menggunakan kontrasepsi yang diakibatkan oleh efek samping yang berat.

  a. Kesimpulan

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini: 1) Pengetahuan berperan meningkatkan unmet need

  b. Saran

  Berdasarkan hasil penelitian, berikut adalah saran-saran yang dapat diberikan terkait unmet need pada WUS dengan status HIV positif, yaitu: 1) Saran Teoritis

  Dominasi pria dalam pengambilan keputusan mengenai fertilitas dimana responden dan pasangan/suami melakukan diskusi tentang fertlitas dan penggunaan kontrasepsi, pengambilan keputusan hanya dilakukan oleh suami.

  Keberhasilan keluarga berencana melibatkan partisipasi wanita dan pasangannya. Komunikasi yang efektif dan terbuka dengan pasangan lebih meningkatkan penggunaan metode kontrasepsi. Komunikasi dalam pengambilan keputusan adalah faktor yang penting dalam keluarga berencana. Hal di atas menjelaskan pentingnya peran suami dalam keluarga berencana. pada WUS dengan status HIV positif. 2)

4. KESIMPULAN

  Dukungan suami berperan meningkatkan unmet need pada WUS dengan status HIV positif.

  Sampel dalam penelitian ini hanya terbatas dengan WUS dengan HIV positif sehingga untuk mengetahui lebih dalam tentang unmet need akan lebih baik apabila melibatkan responden dengan pasangan/suami.

  3) Saran Praktis a. c. Pemberian layanan keluarga Perencanaan kehamilan yang baik berencana yang terintegrasi pada PUS dengan status HIV positif dengan layanan HIV untuk baik pada salah satu pasangan meningkatkan pemakaian ataupun keduanya untuk mencegah kontrasepsi pada WUS infeksi HIV baru. dengan HIV positif.

  b.

  Pemberian konseling pada wanita usia subur dengan HIV bersama dengan suami pada layanan KB untuk meningkatkan pemakaian kontrasepsi.

  Jurnal Kesehatan Kartika Vol.11 No.1, April 2016

DAFTAR PUSTAKA

  2012. Contraceptive use among HIV- positive women in Quang Ninh province, Vietnam. Tropical Medicine and International Health . 17(10).

  HIV infection and contraceptive need among female Ethiopian voluntary HIV counseling and testing clients. AIDS Care . 22(10).

  Bradleya H, Tsuia A, Gillespiea K. 2010.

  Mbonye A, Hansen K, Wamono F, Magnussen P. 2012. Barriers to contraception among HIV-positive women in a periurban district of Uganda. International Journal of STD & AIDS . 23.

  Contraceptive Use Among HIV Infected Women Attending Comprehensive Care Centre. East African Medical Journal . 85(4).

  Mutiso S, Kinuthia J, Qureshi Z. 2008.

  Retrovirology . 9.

  Oktavia Martiani, Alban Anita, Zwanikken Prisca. 2012. A qualitative study on HIV positive women experience in PMTCT program in Indonesia.

  Health . 14.

  Nakaie N, Tuon S, Nozaki I, Yamaguchi F, Sasaki, Kakimoto K. 2014. Family planning practice and predictors of risk of inconsistent condom use among HIV-positive women on anti-retroviral therapy in Cambodia. BMC Public

  Jurnal Kesehatan Kartika Vol.11 No.1, April 2016

  RI, Kemenkes. 2012. Pedoman Nasional

  Muyindike W, Fatch R, Steinfield R, Matthews L, Musinguzi N, Emenyonu N, et al. 2012. Contraceptive Use and Associated Factors among Women Enrolling into HIV Care in Southwestern Uganda. Infectious Diseases in Obstetrics and Gynecology .

  African Journal of Reproductive Healt .14.

  Use of HIV-Related Services and Modern Contraception among Women of Reproductive Age, Rakai Uganda.

  Makumbi F, Nakigozi G, Lutalo T, Kagayi J, Sekasanvu J, Settuba J, et al. 2010.

  2014. Unmet Need for Family Planning, Contraceptive Failure, and Unintended Pregnancy among HIV- Infected and HIV-Uninfected Women in Zimbabwe. Plos One. 9(8).

  Aziem A, Okud A. 2013. Factors affecting unmet need for family planning in Eastern Sudan. BMC Public Health. 13. McCoy S, Buzdugan R, Ralph L, Mushavi A, Mahomva A, Hakobyan A, et al.

  Perkembangan HIV dan AIDS di Indonesia tahun 2013 . 2-8.

  RI, Kemenkes. 2013. Laporan Situasi

  Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak . 2 ed. Jakarta.

  Chi B, Gammeltoft T, Han N, Rasch V. Jurnal Kesehatan Kartika Vol.11 No.1, April 2016 Reynolds H, Janowitz B, Homan R, Jonhson

  L. 2006. The Value of Contraception to Prevent Perinatal HIV Transmission.

  Odu BK, Akanle FF. 2008. Knowledge of HIV/AIDS and Sexual Behaviour among the Youths in South West Nigeria. Humanity and Social Sciences Journal . 3(1):84-85.

  Konsistensi penelitian dalam bidang kesehata n. Bandung. Refika Aditama. kedokteran dan kesehatan. Deskriptif, bivariat, dan multivariat dilengkapi aplikasi dengan menggunakan SPSS .

  Jakarta. Sagung Seto. Satari MH, Wirakusumah FF. 2011.

  membuat proposal penelitian bidang kedokteran dan kesehatan . 2 ed.

  MS, Dahlan. 2010. Langkah-langkah

  Muhammed, Fariba. 2012. Impact of Family Planning Health Education on the Knowledge and Attitude among Yasoujian Women. Global Journal of Health Science . 4(2):115-16.

  AIDS Educ Prev . 14(2):3-4.

  Carey M, Schroder K. 2002. Development and Psychometric Evaluation of the Brief HIV Knowledge Questionnaire.

  2012. Comprehensive Knowledge of HIV among Women in Rural Mozambique: Development and Validation of the HIV Knowledge 27 Scale. PLoS ONE Journal. 7(10):5.

  Ciampa PJ, Skinner SL, Patricio SR, Rothman RL, Vermund SH, Audet CM.

  Adair, Tim. 2007. Desire for Children and Unmet Need for contraception among HIV Positive in Lesotho. Macro International Inc . 32.

  Sexually Transmitted Diseases . 33.

  2011. Determinants of low family planning use andhigh unmet need in Butajira District, South Central Ethiopia. Mekonnen and Worku Reproductive Health . 8.

  Mekonnen Wubegzier, Worku Alemayehu.

  dan perilaku kesehatan . Jakarta. Rineka Cipta.

  Notoatmodjo, S. 2012. Promosi kesehatan

  Penularan HIV dari Ibu ke Bayi: Penatalaksanaan di Pelayanan Kesehatan . Jakarta. Trans Info Media.

  Maryunani A, Aeman U. 2009. Pencegahan

  Okigbo C , McCarraher D , Chen M, Gwarzo U, Vance G, Chabikuli O. 2014. Unmet Need for Contraception among Clients of FP/HIV Integrated Services in Nigeria: The Role of Partner Opposition. African Journal of Reproductive Health . 18(2).

  Kesehatan dan Ilmu Perilaku . Jakarta: Rineka Cipta.

  Soekidjo, Notoatmodjo. 2012. Promosi

  Jakarta. Salemba Medika. among Yasoujian Women. Global Journal of Health Science . 4(2):115-16. MS, Dahlan. 2010. Langkah-langkah MS, Dahlan. 2011. Statistik untuk

  membuat proposal penelitian bidang kedokteran dan kesehatan. Deskriptif, kedokteran dan kesehatan . 2 ed. bivariat, dan multivariat dilengkapi

  Jakarta. Sagung Seto. aplikasi dengan menggunakan SPSS .

  Jakarta. Salemba Medika. Satari MH, Wirakusumah FF. 2011.

  Konsistensi penelitian dalam bidang kesehata n. Bandung. Refika Aditama.

  Jurnal Kesehatan Kartika Vol.11 No.1, April 2016

Dokumen yang terkait

View of HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT NYERI PADA PERSALINAN HYPNOBIRTHING DI BPM ONIH SRI HARTATI KOTA BANDUNG TAHUN 2014

0 0 9

HUBUNGAN FAKTOR MATERNAL DENGAN KEJADIAN BBLR DI WILAYAHKERJA PKM TEGALWARU KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 2012-2014 Pebyani Pramanik Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal A.Yani Cimahi email : pebyani250285gmail.com ABSTRAK - View of HUBUNGAN FAKTOR

1 1 10

View of Pengaruh Hypnoparenting Terhadap Kebiasaan Sarapan Pagi Pada Siswa Kelas I di SDN Buah Batu Baru Bandung

0 1 9

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI IMPLANT DENGAN SIKLUS MENSTRUASI Indria Astuti Siska Asti Prodi Kebidanan (D-3) Stikes A. Yani Cimahi ABSTRAK - View of HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI IMPLANT DENGAN SIKLUS MENSTRUASI

0 0 8

PENGARUH TERAPI BERMAIN (MELOMPAT TALI DAN MERONCE MANIK – MANIK) TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK PADA SISWA DI PAUD FAJAR PURNAMA MANDIRI KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI Sri Yuniarti Dede Waslia Prodi Kebidanan (D-3) Stikes A. Yani Cimahi ABSTRAK - Vi

0 3 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL PADA TRIMESTER III TENTANG INISIASI MENYUSU DISI DENGAN SIKAP PELAKSANAAN IMD DI BPM BIDAN PELLY YULIA KABUPATEN BANDUNG BARAT PERIODE JULI – AGUSTUS TAHUN 2015 Dini Marlina Mu’tarifah Billah

0 1 8

View of FAKTOR RISIKO IBU PADA IBU BERSALIN DENGAN SECTIO CAESAREA DI RSUD CIANJUR TAHUN 2014

0 1 8

View of PENYUSUNAN INDIKATOR LINGKUNGAN PROVINSI JAWA BARAT

0 0 15

View of HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING DENGAN PELAKSANAANNYA DI POSYANDU BUNGA TANJUNG KELUHARAN TANJUNGSARI PURWAKARTA TAHUN 2015

0 0 10

View of PREDIKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN KESEHATAN MENTAL TENAGA KESEHATAN INDONESIA DI JEPANG

0 0 13