ALAM SADAR DAN ALAM TAK SADAR

ALAM SADAR DAN ALAM TAK SADAR
Alam Sadar (kesadaran = conscious)
Pengertian
Kesadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan dengan
lingkungannya serta dengan dirinya sendiri (melalui panca inderanya) dan
mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya serta terhadap dirinya sendiri
(melalui perhatian).
Alam sadar adalah alam yang berisi hasil-hasil pengamatan kita kepada
dunia luar (Maramis, 1999).
Bentuk kesadaran
Menurut Maramis (1999) bentuk-bentuk kesadarannya, yaitu : kesadaran normal,
kesadaran menurun, kesadaran meninggi,kesadaran waktu tidur, kesadaran waktu
mimpi,kesdaran waktu disosiasi, trance, hipnotis, dan kesadaran yang terganggu.
Kesadaran normal,suatu bentuk kesadaran yang ditandai individu sadar
tentang diri dan lingkungannya sehingga daya ingat, perhatian, dan orientasinya
mencakup ruang, waktu, dan orang dalam keadaan baik.
Kesadaran yang menurun, suatu bentuk kesadaran yang berkurang secara
keseluruhan, kemampuan persepsi, perhatian dan pemikiran,
Tingkat menurunnya kesadaran :
a.


Amnesia, menurunnya kesadaran ditandai dengan hilangnya ingatan atau lupa
tentang suatu kejadian tertentu.

b.

Apatis, menurunnya kesadaran ditandai dengan acuh tak acuh terhadap stimulus
yang masuk (mulai mengantuk)

c.

Somnolensi, menurunya kesadaran ditandai dengan mengantuk (rasa malas, dan
ingin tidur)

d.

Sopor, menurunnya kesadaran ditandai dengan hilangnya ingatan, orientasi,dan
pertimbangan

e.


Subkoma dan koma, menurunnya kesadaran ditandai dengan tidak ada respon
terhadap rangsang yang keras,
kesadaran yang tinggi adalah bentuk kesadaran dengan respon yang
meninggi terhadap rangsangan.
Contoh : Warna terlihat lebih terang dengan suara terdengar lebih keras.
Kesadaran waktu tidur, suatu bentuk kesadaran yang ditandai dengan
menurunnya kesadaran secara reversibel, biasanya disertai posisi berbaring da
tidak bergerak
Contoh :
a.

Nonrapid eye movement sleep (nrem sleep) atau tidur tanpa gerak mata

b.

Rapid eye movement sleep (REM sleep) atau tidur dengan gerak mata

cepat
cepat, 20%-25% dari lamanya tidur malam seorang dewasa muda dan ada
hubungan dengan mimpi.

Macam-macam gangguan tidur
Insomnia = sukar tidur
somnambulisme = berjalan waktu tidur
nightmare atau pavor nocturnus = mimpi buruk

Kesadaran waktu disosiasi, suatu bentuk kesadaran ditandai dengan keadaan
memisahkan sebagian tingkah laku aatau kejadian dirinya secara psikologik dan
kesadaran. Bentuk disosiasi, meliputi :
a.

trance, yaitu keadaan kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap lingkungan yang
biasanya dimulai dengan mendadak.
Contoh :Kesurupan, permainan kuda kepang, dan tari keris.

b.

Senjakala histerik atau histerical twilight state, yaitu kehilangan ingatan atas dasar
psikologik ditandai kesadaran menurun dan menyempit.

c.


Fugue, yaitu suatu periode penurunan kesadaeran dengan pelarian secara fisik dari
suatu keadaan yang menimbulkan banyak stres (ada keinginan besar untuk
mengembara)

d.

serangan histerik, yaitu suatu penampilan emosional yang jelas, dengan unsur
menarik perhatian dan kelihatannya tidak ada kontak dengan lingkungan.

Hipnotis ialah kesadaran yang sengaja diubah melalui sugesti.
Alam tak sadar (unconscious)
Pengertian
Alam tak sadar adalah daerah kesadaran yang berisi berbagai ide dan efek yang
tertekan, yang tidak dapat diingat kembali karena ditahan oleh efek alam prasadar
sebagai sensor. Pengertian lain alam tak sadar adalah alam yang berisi komplekskompleks terdesak Das Es, Das Ich, dan Das Ueber Ich (aramis, 1999)
Ciri-ciri alam tak sadar
a.
b.


Mengandung ide dan efek yang ditekan.
Hal-hal yang terdapat dalam alam tak sadar tidak dapat di ingat

kembali.
c.

Apabila mau muncul ke alam sadar harus melewati sensor alam

prasadar.
d.

Memiliki prinsip kesenangan denagn tujuan memuaskan keinginan.

e.

Behubungan erat denagn naluri terutama naluri seksual.

TEORI ALAM SADAR DAN ALAM TAK SADAR
Teori Sigmund Freud (1856-1939)
Menurut Freud bahwa kesadaran hanyalah sebagian kecil dari seluruh kehidupan

psikis. Psikis diibaratkan fenomena gunung es di tangah lautan luas yang ada
dalam alam sadar atau kesadaran, sedangkan yang berada dibawah permukaan air
laut dan merupakan bagian terbesar adalah hal-hal yang tidak disadari atau
ketidaksadaran. Menurut Freud di dalam ketidaksadaran inilah terdapat kekuatankekuatan dasar yang mendorong pribadi

Dalam kehidupan psikis terdapat tiga unsur penting yang membentuk kepribadian,
yaitu : Das Es (the id), Das Ich (the ego), dan Das UeberIch (the super ego)
Das Esd (the id) merupakan bentuk ketidaksardaran, aspek biologis
kepribadian, dan memiliki prinsip kesenangan berisi insting dan nafsu, terutama
nafsu seksual (libido) serta pendorong.
Das Ich (the ego) merupakan kehidupan psikis, aspek sosiologis kepribadian,
dan memiliki unsur kesadaran yang memiliki kemmapuan menghayati secara
lahiriyah dan batiniah. Memiliki prinsip kenyataan dan mampu beradaptasi dengan
kenyataan, serta mampu menjadi filter keluarganya dorongan instingsif dari Das
Es sehingga dapat menghambatdan mengendalikan prinsip kesenangan.
Freud mengemukakan teori topografi tentang,kesadaran. Tingat kesadaran
menurutnya dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : alam sadar, alam prasadar, dan alam
tak sadar.
Alam sadar
Alam sadar merupakan bagian kecil dari kehidupan psikis yang merupakan sistem

yang disadari. Kesadaran ini diperoleh melalui

pengamatan (persepsi) baik berasal dari luar dirinya (eksternal) maupun yang dari
dalam dirinya (internal). Alam sadsar memiliki hubungan yang sangat erat dengan
alam prasadar.
Dalam kehidupan psikis, ternyata hanya bahan-bahan yang berasal dari alam
prasadar yang dapat masuk ke alam sadar, sedangkan hal-hal lain berada diluar
kesadaran. Kesadaran itu sendiri merupakan fenomena subjektif yang isinya hanya
dapat dikomunikasikan malalui perilaku dan bahasa.
Alam prasadar atau bawah sadar.
Alam prasadar merupakan jembatan penghubung antara alam tak sadar dan alam
sadar. Kehidupan psikis alam prasadar disebut proses berpikir sekuder yang
memiliki prinsip kenyataan dan bertujuan menghambat munculnya keinginan
instingtif, menghindari ketidak senangan dan mengikat energi psikis agar sesuai
dengan kenyataan dan ajaran serta norma individu.
Alam prasadar berisikan kehidupan psikis yang laten dan tanggapan yang
dapat diingat sehingga sewaktu-waktu dapat dimunculkan kembali melalui ingatan.
Persepsi, dan reproduksi. Alam prasadzr menjaga agar hasrat yang mencemaskan
dan bertentangan dengan realitas tidak keluar ke alam sadar.
Alam tak sadar

Alam tak sadar merupakan sistem dinamisyang berisi berbagaia ide dan efek yang
ditekan atau terdesak. Hal-hal yang ada dalam alam tidak sadar dapat dimunculkan
kembali ke alam sadar karena ada sensor maupun resepsi dari alam prasadar dibuat
tak berdyaa seperti pada pembentukan gejala neurotik, dalam keadaan mimpi, atau
dikelabuhi melalui lelucon.
Kehidupan psikis pada alam tak sadar disebut proses berpikir primer yang
mengutamakan pemuasan keinginan dan erat berkaitan dengan prinsip kesenangan
(hedoinisme) dan naluri seksual. Alam tak sadar berisis kekuatan pokok, yaitu

nafsu-nafsu yang merupakan ungkapan libido sebagai sumber segala nafsu yang
hendak tampak keluar.
Menurut Kaplan H. Dkk (1997),alam tak sadar memiliki 5 ciri, yaitu :
a. Berhubungan ertat dengan dorongan insting, yaitu dorongan seksual dan dorongan
mempertahankan diri
b. Isi alam tak sadar terbatas pada harapan yang mencari pemenuhan sehingga
menimbulkan motivasi
c. Alam tak sadar ditandai proses beepikir primer yang memiliki tujuan utama
mempermudah pemenuhan harapan dan pelepasan insting yang diatur oleh prinsip
kesenangan.
d. Ingatan yang berada dalam alam tak sadar mudah dilepaskan dengan simbol verbal

e. Isi yang ada dalam alam tak sadar, untuk dapat disadari, harus melalui alam
prasadar dengan mengalahkan sensor penghambat.
Teori Carl Gustaf Jung.
Menurut Jung yang terkenal dengan psikologi analitiknya bahwa jiwa (psikis)
manusia yang merupakan totalitas keidupan jiwa terdiri dari dua alam, yaitu :
a. Alam sadar (kesadaran), yang berfungsi untuk beradaptasi terhadap dunia luar
(lahiriah)
b. Alam tak sadar (ketidaksadaran), yang berfungsi untuk adaptasi terhadap dunia
dalam (batiniah). Ketidaksadaran merupakan tenaga utama dari kehidupan mausia.

Hu

bungan antara alam sadar dan alam tak sadar menurut Sumandi Suryabrata (1989)
adalah secara kompensatoris dan abatanyan tidak tetap atau dapat berubah-ubah,
artinya luas daerah kesadaran atau ketidaksadaran dapat bertambah atau berkurang.

Garis X (Gambar 4.2) menggambarkan batas alam sasdar dan alam tak sadar yang
dapat bergerak dalam arah yang ditunjukkan oleh anak panah.

Pada kenyataan daerah kesadaran tersebut merupakan bagian kecil saja dari

alam kejiwaan (Gambar 4.3)
Sruktur kesadaran

Meurut Jung sebagaimana diuraikan oleh Sumadi Suryabrata (1983), komponen
pokok kesadaran adalah fungsi jiwa dan sifat jiwa.
Fungsi jiwa ialah suatu bentuk aktivitas kejiwaan yang secara teori tidak
berubah dalam lingkungan yang berbeda-beda (Sumadi Suryabrata, 1989).
Jiwa mwmiliki empat fungsi pokok, yaitu :
a. Fungsi pikiran, bersifat rasional dan cara bekerjanya dengan penilaian salah-benar
b. Fungsi perasaan, bersifat rasional dan cara bekerjanya dengan penilaian senang
dan tidak senang.dan tidak senang.
c. Fungsi pendriaan, bersifat irasional dan cara bekerjanya tanpa penilaian; sadar
(indrawi)
d. Fungsi perasaan, bersifat irasional dan cara bekerjanya tanpa penilaian; tak sadar
(naluri)
setiap manusia hanya memiliki salah satu fungsi jiwa yang dominan atau
superior

sehingga


menentukan

tipe

orangnnya. Ada

orang

yang

tipe

pemikir,perasa,pendriaan, dan intisif. Keempat fungsi jiwa tersebut bekerja
berpasangan, yaitu : apabila sesuatu fungsi menjadi superior dan berada dalam
ketidaksadaran, sedangkan kedua fungsi lain sebagai fungsi bantu, serbagian
terletak dalam alam sadar dan sebagian terletakpada alam tak sadar.telah
disebutkan bahwa hubungan fungsi jiwa tersebut secara kompenatoris artinya,
semakin berkembang fungsi dominan atau superior, kebutuhan fungsi untuk
kompensasi semakin besar. Sebagai ilustrasi dapat dilihat dapat dilihat dalam
bagan pada Gambar 4.4
dalam gambar, fungsi dominan atau superior adalah pikiran yang berada dalam
alam sadar dan fungsi pembantu, yaitu pendriaan dan intuisi yang sebagian ada
dalam alam sadar dan sebagian ada dalam alam tak sadar. Tipe individu tersebut
adalah pemikir. Demikian juga untuk tipe individu yang lain.

Sikap jiwa ialah energi psikis umum atau libido yang menjelma dalam bentuk
orientasi manusia terhadap dunianya (Sumardi Suryabrata,1989)
TEORI ALAM SADAR DAN ALAM TAK SADAR
Teori Sigmund Freud (1856-1939)
Menurut Freud bahwa kesadaran hanyalah sebagian kecil dari seluruh kehidupan
psikis. Psikis diibaratkan fenomena gunung es di tangah lautan luas yang ada
dalam alam sadar atau kesadaran, sedangkan yang berada dibawah permukaan air
laut dan merupakan bagian terbesar adalah hal-hal yang tidak disadari atau
ketidaksadaran. Menurut Freud di dalam ketidaksadaran inilah terdapat kekuatankekuatan dasar yang mendorong pribadi

Dalam kehidupan psikis terdapat tiga unsur penting yang membentuk kepribadian,
yaitu : Das Es (the id), Das Ich (the ego), dan Das UeberIch (the super ego)
Das Esd (the id) merupakan bentuk ketidaksardaran, aspek biologis
kepribadian, dan memiliki prinsip kesenangan berisi insting dan nafsu, terutama
nafsu seksual (libido) serta pendorong.
Das Ich (the ego) merupakan kehidupan psikis, aspek sosiologis kepribadian,
dan memiliki unsur kesadaran yang memiliki kemmapuan menghayati secara
lahiriyah dan batiniah. Memiliki prinsip kenyataan dan mampu beradaptasi dengan
kenyataan, serta mampu menjadi filter keluarganya dorongan instingsif dari Das
Es sehingga dapat menghambatdan mengendalikan prinsip kesenangan.
Freud mengemukakan teori topografi tentang,kesadaran. Tingat kesadaran
menurutnya dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : alam sadar, alam prasadar, dan alam
tak sadar.
Alam sadar

Alam sadar merupakan bagian kecil dari kehidupan psikis yang merupakan sistem
yang disadari. Kesadaran ini diperoleh melalui
pengamatan (persepsi) baik berasal dari luar dirinya (eksternal) maupun yang dari
dalam dirinya (internal). Alam sadsar memiliki hubungan yang sangat erat dengan
alam prasadar.
Dalam kehidupan psikis, ternyata hanya bahan-bahan yang berasal dari alam
prasadar yang dapat masuk ke alam sadar, sedangkan hal-hal lain berada diluar
kesadaran. Kesadaran itu sendiri merupakan fenomena subjektif yang isinya hanya
dapat dikomunikasikan malalui perilaku dan bahasa.
Alam prasadar atau bawah sadar.
Alam prasadar merupakan jembatan penghubung antara alam tak sadar dan alam
sadar. Kehidupan psikis alam prasadar disebut proses berpikir sekuder yang
memiliki prinsip kenyataan dan bertujuan menghambat munculnya keinginan
instingtif, menghindari ketidak senangan dan mengikat energi psikis agar sesuai
dengan kenyataan dan ajaran serta norma individu.
Alam prasadar berisikan kehidupan psikis yang laten dan tanggapan yang
dapat diingat sehingga sewaktu-waktu dapat dimunculkan kembali melalui ingatan.
Persepsi, dan reproduksi. Alam prasadzr menjaga agar hasrat yang mencemaskan
dan bertentangan dengan realitas tidak keluar ke alam sadar.
Alam tak sadar
Alam tak sadar merupakan sistem dinamisyang berisi berbagaia ide dan efek yang
ditekan atau terdesak. Hal-hal yang ada dalam alam tidak sadar dapat dimunculkan
kembali ke alam sadar karena ada sensor maupun resepsi dari alam prasadar dibuat
tak berdyaa seperti pada pembentukan gejala neurotik, dalam keadaan mimpi, atau
dikelabuhi melalui lelucon.
Kehidupan psikis pada alam tak sadar disebut proses berpikir primer yang
mengutamakan pemuasan keinginan dan erat berkaitan dengan prinsip kesenangan

(hedoinisme) dan naluri seksual. Alam tak sadar berisis kekuatan pokok, yaitu
nafsu-nafsu yang merupakan ungkapan libido sebagai sumber segala nafsu yang
hendak tampak keluar.
Menurut Kaplan H. Dkk (1997),alam tak sadar memiliki 5 ciri, yaitu :
a. Berhubungan ertat dengan dorongan insting, yaitu dorongan seksual dan dorongan
mempertahankan diri
b. Isi alam tak sadar terbatas pada harapan yang mencari pemenuhan sehingga
menimbulkan motivasi
c. Alam tak sadar ditandai proses beepikir primer yang memiliki tujuan utama
mempermudah pemenuhan harapan dan pelepasan insting yang diatur oleh prinsip
kesenangan.
d. Ingatan yang berada dalam alam tak sadar mudah dilepaskan dengan simbol verbal
e. Isi yang ada dalam alam tak sadar, untuk dapat disadari, harus melalui alam
prasadar dengan mengalahkan sensor penghambat.
Teori Carl Gustaf Jung.
Menurut Jung yang terkenal dengan psikologi analitiknya bahwa jiwa (psikis)
manusia yang merupakan totalitas keidupan jiwa terdiri dari dua alam, yaitu :
a. Alam sadar (kesadaran), yang berfungsi untuk beradaptasi terhadap dunia luar
(lahiriah)
b. Alam tak sadar (ketidaksadaran), yang berfungsi untuk adaptasi terhadap dunia
dalam (batiniah). Ketidaksadaran merupakan tenaga utama dari kehidupan mausia.
PEMBENTUKAN SIKAP

Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi
(disposition to react) secara positif (favorably) atau secara negatif (unfavorably) terhadap obyek – obyek
tertentu. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999) berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi
yang bersifat menetap dari proses motivasional, emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek
dunia individu.

struktur sikap ( afektif , konatif , kognitif )
sebelum mengenal afektif , konatif , kognitif kita bahas tentang sikap
Sikap (attitude) digunakan pertama kali oleh Herbert Spencer tahun 1862, yang diartikan sebagai
status mental seseorang.
La Pierre mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku,tendensi atau kesiapan antisipatif,
dan predisposisi untuk menyesuaikan dengansituasi sosial, atau secara sederhana sikap adalah
respon terhadap stimuli sosialyang telah terkondisikan (Azwar, 1995).
gampangnya sikap adalah cara seseorang melihat ‘sesuatu’ secara mental (dari dalam diri) yang
mengarah pada perilaku yang ditujukan ke orang lain,cara seseorang mengkomunikasikan
perasaan-nya kepada orang lain (melalui perilaku)
Sikap
mengandung
tiga
bagian,
afektif (perasaan), dan konatif (perilaku)

yaitu

kognitif

(keyakinan,

kesadaran),

Komponen Kognitif


Merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap.



Berisi persepsi, kepercayaan, dan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu (Mann,
1969).



Sesuatu yang telah terpolakan dalam fikiran.



Tidak selalu akurat.

contoh kognitif:
kemampuan menilai perilaku yang patut dan tidak untuk ditiru.kemampuan untuk menilai cantik
atau tidak cantik
Komponen Afektif


Merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional.



Perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu.



Banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai sebagai benar dan berlaku
bagi objek termaksud.

contoh afektif:
perasaan mencintai seseorang (sudah melibatkan emosi)
Komponen Konatif


Merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh
seseorang.



Bagaimana orang berperilaku dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus tertentu akan banyak
ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut.



Kecenderungan berperilaku belum tentu akan benar-benar ditampakkan dalam bentuk perilaku
yang sesuai.

Menurut Freud konasi merupakan wujud dari kognisi dan afeksi dalam bentuk tingkah laku.
contoh konatif :
menyatakan cinta kepada lawan jenis

Fungsi Sikap – Sikap seseorang adalah wujud dari eksistensinya. Bagaimana seseorang
mengambil sebuah sikap dalam menghadapi sesuatu? Ada beberapa hal yang menyebabkan
seseorang mengambil sebuah sikap. Dalam analisis psikologi ini, kafeilmu akan share mengenai
fungsi sebuah sikap ketika digunakan oleh seseorang.
Anda masih ingat dengan analisis mengnai pengertian sikap dari menurut para ahlinya? Kali ini,
komponen pembentuk sebuah sikap tersebut baru akan tampil menjadi sebuah sikap ketika
seseorang menginginkan sikap tersebut. Yakni ketika seseorang ingin memfungsikan tersebut.

Apa saja fungsi sebuah sikap?
Menurut Katz yang dikutip oleh Bimo Walgito sikap mempunyai empat fungsi, yaitu:
1. Fungsi instrumental
2. Fungsi pertahanan ego
3. Fungsi ekspresi nilai

4. Fungsi Pengetahuan

Fungsi-fungsi tersebut lebih detail dapat dijelaskan sebagai berikut:

Fungsi Sikap Sebagai Instrumental
Fungsi instrumental merupakan fungsi sikap dengan melihat sejauh mana obyek sikap dapat
dijadikan instrumen atau alat untuk tujun individu yang bersangkutan.Individu akan membetuk
sikap positif terhadap obyek sikap apabila hal itu dirasakannya mendatangkan keuntungan dan
membantu dalam mencpai tujuannya sebaliknya bila obyek sikap dirasakan menghambat dan
tidak menguntungkan dalam pencapaian tujuan, maka orang akan bersikap negatif terhadap
obyek sikap fungsi ini juga disebut fungsi penyesuaian karena dengan sikap yang di ambil
seseorang, ia akan dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungan sekitarnya.

Fungsi Sikap untuk Pertahanan Ego
Fungsi pertahanan ego merupakan sikap yang diambil seseorang demi untuk mempertahankan
ego atau akunya, sikap ini diambil karena individu yang bersangkutan mengalami hal-hal yang
tidak menyenangkan atau egonya terancam.
Berdasarkan hal ini, sikap juga sikap juga berfungsi sebagai mekanisme pertahanan ego/diri yang
melindungi individu dari kenyataan pahit yang di alaminya.

Fungsi Sikap Sebagai Ekspresi Nilai
Fungsi ekspresi nilai menunjukkan bahwa sikap seseorang yng diambilnya merupakan ekspresi
nilai yang ada dalam dari individu. Nilai ekspresi ini berawal dari konsep seseorang dan
merupakan refleksi dari hati sanubarinya, dengan mengekspresikan diri seseorang akan
mendapatkan kepuasan. Ekspresi nilai yang ada dapat diketahui melalui sifatnya.

Fungsi Sikap Sebagai Indikator Pengetahuan
Fungsi pengetahuan menunjukkan bahwa sikap yang ada pada seseorang juga menunjukkan
pengetahuan yang ada pada dirinya. Manusia mempunyai dorongan dasar untuk ingin tahu
mengerti dan mengorganisasaikan pengalaman-pengalamannya. Adanya unsur-unsur pengalaman
yang semula tidak konsisten dengan apa yang diketahui oleh individu akan disusun kembali
sehingga menjadi konsisten.
TINGKATAN SIKAP
Berbagai

1

tingkatan

sikap

menurut

Menerima

Notoatmodjo

(2003)

tediri

dari

:

(Receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan
(obyek).

2

Merespon

(Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan sesuatu dan menyelesaikan tugas yang
diberikan

adalah

3

suatu

indikasi

Menghargai

dari

sikap.

(Valuting)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan/mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi
sikap.

4

Bertanggung

jawab

(Responsile)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah
merupakan sikap yang paling tinggi.

Sikap
memiliki
ciri-ciri
sebagai
berikut
:
a.
Sikap
tidak
dibawa
sejak
lahir
Berarti manusia dilahirkan tidak membawa sikap tertentu pada suatu objek. Oleh karenanya
maka sikap terbentuk selama perkembangan individu yang bersangkutan. Karena terbentuk
selama perkembangan maka sikap dapat berubah, dapat dibentuk dan dipelajari. Namun
kecenderungannya
sikap
bersifat
tetap.
b.
Sikap
selalu
berhubungan
dengan
objek
Sikap terbentuk karena hubungan dengan objek-objek tertentu, melalui persepsi terhadap objek
tersebut.
c.
Sikap
dapat
tertuju
pada
satu
objek
dan
sekumpulan
objek
Bila seseorang memiliki sikap negatif pada satu orang maaka ia akan menunjukkan sikap yang
negatif
pada
kelompok
orang
tersebut.
d.
Sikap
itu
dapat
berlangsung
lama
atau
sebentar
Jika sikap sudah menjadi nilai dalam kehidupan seseorang maka akan berlangsung lama
bertahan, tetapi jika sikap belum mendalam dalam diri seseorang maka sikap relaatif dapat
berubah.
e.
Sikap
mengandung
perasaan
atau
motivasi
Sikap terhaadap sesuaatu akan diikuti oleh perasaan tertentu baik positif maupun negatif. Sikap
juga mengandung motivasi atau daya dorong untuk berperilaku.

Pembentukan Dan Perubahan Sikap Manusia

Terbentuknya sikap seseorang pada dasarnya dilandasi oleh norma-norma yang sebelumnya
(telah dihayatinya). Sikap terjadi setelah individu mengalami internalisasi dari hasil ( Roucek,
1951) :
• Observasi terhadap kelompok dan kejadian serta pengalaman yang dihadapi.
• Perbandingan pengalaman yang mirip dengan respons / reaksi yang diberikannya.
• Mengadakan perbandingan antara sesuatu yang dihadapinya dan pengalaman orang lain yang
dianggap lebih ahli.
Faktor Yang Mempengeruhi Pembentukan Sikap:
a) Adanya akumulasi pengalaman dari tanggapan-tanggapan tipe yang sama.
b) Pengamatan terhadap sikap lain yang berbeda.
c) Pengalaman (baik / buruk) yang pernah di alami.
d) Hasil peniruan terhadap sikap pihak lain secara sadar / tidak sadar.
Untuk mengubah suatu sikap, kita harus ingat bagaimana sikap dengan pola-polanya
terbentuk.Sikap bukanlah diperoleh dari keturunan, tetapi dari pengalaman, linkungan, orang
lain, terutama dari pengalaman dramatis yang meninggalkan kesan yang sangat
mendalam.Dikarenakan sikap sebagian besar berkaitan dengan emosi, kita lebih mudah
mempengaruhinya dengan emosi pula, yaitu dengan pendekatan yang ramah tamah, penuh
pengertian (empathy) dan kesabaran.
Karakteristik Sistem Sikap
 Sikap ekstrem (sulit berubah).
 Multifleksitas : mudah berubah secara kongruen,nanun sulit berubah secara inkongruen dan
sebaliknya.
 Konsistensi (sikap yang stabil).
 Interconnectedness : keterikatan suatu sikap dengan sikap lain dalam suatu kluster.
 Konsonan : sikap yang saling berderajat selaras akan lebih cenderung membentuk suatu
kluster.

Stress
Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun
mental.

Bentuk

ketegangan

ini

mempengaruhi

kinerja

keseharian

seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit
dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah
bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut
dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut
strain.

Menurut Robbins (2001) stress juga dapat diartikan sebagai suatu
kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu
kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan
atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian
ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi
keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam
ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja
mereka.
Menurut Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa adanya
system kognitif, apresiasi stress menyebabkan segala peristiwa yang terjadi
disekitar kita akan dihayati sebagai suatu stress berdasarkan arti atau
interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa tersebut, dan bukan
karena peristiwa itu sendiri.Karenanya dikatakan bahwa stress adalah suatu
persepsi

dari

ancaman

atau

dari

suatu

bayangan

akan

adanya

ketidaksenangan yang menggerakkan, menyiagakan atau mambuat aktif
organisme.
Sedangkan menurut Handoko (1997), stress adalah suatu kondisi
ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi
seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan
seseorang untuk menghadapi lingkungannya.
Arti Penting Strees :
Stress menurut Hans Selye 1976 merupakan respon tubuh yang bersifat
tidak

spesifik

terhadap

setiap

tuntutan

atau

beban

atasnya.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan stress apabila seseorang
mengalami beban atau tugas yang berat tetapi orang tersebut tidak dapat
mengatasi tugas yang dibebankan itu, maka tubuh akan berespon dengan
tidak mampu terhadap tugas tersebut, sehingga orang tersebut dapat
mengalami stress. Respons atau tindakan ini termasuk respons fisiologis
dan psikologis.
1.

Stres

fisik

Stres fisik yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang tinggi atau yang sangat

rendah,

suara

yang

bising,

sinar

2.

matahari

atau

tegangan

arus

Stres

listrik.
kimiawi

Stres ini disebabkan karena zat kimia seperti adanya obat-obatan, zat beracun, asam basa, faktor hormon
atau

gas

dan

prinsipnya

3.

karena

pengaruh

senyawa

Stres

Stres

ini

disebabkan

karena

kuman

4.

kimia.

mikrobiologik
seperti

adanya

virus,

bakteri

Stres

atau

parasit.
fisiologik

Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh di antaranya gangguan dari struktur tubuh,
fungsi
5.

jaringan,
Stres

proses

organ
pertumbuhan

dan

lain-lain.

dan

perkembangan

Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan sperti pada pubertas,
perkawinan
6.

dan
Stres

proses
psikis

lanjut
atau

usia.
emosional

Stres yang disebabkan karena gangguan situasi psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk
menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal, sosial budaya atau faktor keagamaan.


Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

stress

Respons terhadap stresor yang diberikan setiap individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan
mempengaruhi dari stresor tersebut, dan coping yang dimiliki individu, di antara stresor yang dapat
mempengaruhi respons tubuh antara lain:
1.

Sifat

stresor

Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respons tubuh terhadap stresor. Sifat stesor ini
dapat berupa tiba-tiba atau berangsur-angsur, sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung
dari
2.

pemahaman

tentang
Durasi

arti

stresor.
stresor

Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respons tubuh. Apabila stresor yang dialami
lebih lama, maka respons yang dilaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi
tubuh
3.

yang
Jumlah

lain.
stresor

Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentuka respons tubuh. Semakin banyak stresor yang
dialami pada seseorang, dapat menimbulkan dampak besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan
jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik, maka seseorang akan memiliki
kemampuan

dalam

mengatasinya.

4.

Pengalaman

masa

lalu

Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respons tubuh terhadap stresoryang dimiliki. Semakin banyak
stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya, maka semakin baik dalam
mengatasinya
5.

sehingga

kemampuan
Tipe

adaptifnya

akan

semakin

baik

pula.

kepribadian

Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respons terhadap stresor. Apabila seseorang yang
memiliki tipe kepribadian A, maka lebih rentan terkena stress dibandingkan dengan tipe kepribadian B.
tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius, agresif, kompetitif, kurang sabar, mudah tegang, mudah
tersinggung, mudah marah, memiliki kewaspadaan yang berlebihan, berbicara cepat, bekerja tidak kenal
waktu, pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah, lebih suka bekerja sendirian bila ada
tantangan, kaku terhadap waktu, ramah, tidak mudah dipengaruhi, bila berlibur fikirannya ke pekerjaan
dan lain-lain. Sedangkan tipe kepribadian B memiliki sikap tidak agresif ambisinya wajar-wajar, penyabar,
senang, tidak mudah tersinggung, tidak mudah marah, cara berbicara tidak tergesa-gesa, perilaku tidak
interaktif, lebih suka kerjasama, mudah bergaul, dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe
kepribadian
6.

A.
Tingkat

perkembangan

Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respons tubuh di mana semakin
matang dalam perkembangannya, maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatsinya. Dalam
perkembangannya kemampuan individu dalam mengatasi stresor dan respons terhadapnya berbedabeda dan stresor yang dihadapinya pun beda yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Tahap
Jenis
Anak

Remaja

Perkembangan
Stresor

Dewasa

muda

Dewasa

tengah

Dewasa

Tua



Konflik





dan

ketergantungan

Mulai
Hubungan

teman
dengan

Perubahan
Hubungan

orang

tua
sekolah

dengan

Kompetisi




mandiri

sebaya
teman
tubuh

dengan

teman



Seksualitas



Mandiri



Menikah



Meninggalkan

rumah



Mulai

bekerja



Melanjutkan





pendidikan

Membesarkan
Menerima

anak
proses

Status

menua
sosial



Usia




lanjut

Perubahan

tempat

Penyesuaian

diri



tinggal
masa

Proses

pensiun
kematian

C.

ADAPTASI

Adaptasi adalah suatu perubahan yang menyertai individu dalam berespons terhadap perubahan yang
ada di lingkungan dan dapat mempengaruhi keutuhan tubuh baik secara fisiologis maupun psikologis
yang


akan

menghasilkan

Macam-macam

perilaku

adaptasi,

antara

adaptif.
lain:

1. Adaptasi fisiologis merupakan proses penyesuaian tubuh secara alamiah atau secara fisiologis untuk
mempertahankan keseimbangan dan berbagai faktor yang menimbulkan atau mempengaruhi keadaan
menjadi tidak seimbang contohnya masuknya kuman penyakit, maka secara fisiologis tubuh berusaha
untuk mempertahankan baik dari pintu masuknya kuman atau sudah masuk dalam tubuh. Adaptasi
secara fisiologis dapat dibagi menjadi dua yaitu: apabila kejadiannya atau proses adaptasi bersifat lokal,
maka itu disebut dengan LAS (Local Adaptation Syndroma) seperti ketika daerah tubuh atau kulit terkena
infeksi, maka di daerah kulit tersebut akan terjadi kemerahan, bengkak, nyeri, panas dan lain-lain yang
sifatnya lokal atau pada daerah sekitar yang terkena. Akan tetapi apabila reaksi lokal tidak dapat diatasi
dapat menyebabkan gangguan secara sistemik tubuh akan melakukan proses penyesuaian seperti panas
seluruh tubuh, berkeringat dan lain-lain, keadaan ini disebut sebagai GAS (General Adaption Syndroma).
2. Adaptasi psikologis merupakan proses penyesuaian secara psikologis akibat stresor yang ada, dengan
memberikan mekanisme pertahanan dari dengan harapan dapat melindungi atau bertahan diri dari
serangan

atau

hal-hal

yang

tidak

menyenangkan.

Dalam adaptasi secara psikologis terdapat dua cara untuk mempertahankan diri dari berbagai stresor
yaitu dengan cara melakukan koping atau penanganan diantaranya berorientasi pada tugas (task
oriented) yang di kenal dengan problem solving strategi dan ego oriented atau mekanisme pertahanan
diri.
3. Adaptasi sosial budaya merupakan cara untuk mengadakan perubahan dengan melakukan proses
penyesuaian perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat, berkumpul dalam
masyarakat

dalam

kegiatan

kemasyarakatan.

4. Adaptasi spiritual. Proses penyesuaian diri dengan melakukan perubahan perilaku yang didasarkan
pada keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki sesuai dengan agama yang dianutnya. Apabila mengalami
stres, maka seseorang akan giat melakukan ibadah, seperti rajin melakukan ibadah.

Sebelumnya pernah dibahas tentang struktur kepribadian menurut Freud. Struktur kepribadian
kita menurut Freud terdiri dari id, ego dan superego. Ketika ketiganya sudah muncul pada diri
kita (± ? 5 tahun), maka akan terjadi dialog dalam membuat keputusan dan/atau melakukan
perbuatan. Id punya keinginan, sementara superego membatasi pada kanal atau saluran yang
tepat. Ketika keduanya berkonflik, maka ego bertugas menjembatani, sehingga dirinya tetap
merasa nyaman. Dalam Psikoanalisa Freud upaya ego ini disebut sebagai mekanisme pertahanan
ego.
Ada banyak bentuk mekanisme pertahanan ego. Berikut ini hanya akan dijelaskan beberapa yang
utama dan mungkin sering kita dengar.
1. Represi
Represi adalah bentuk mekanisme pertahanan ego yang paling sering kita tahu dan yang biasa
kita lakukan. Mekanisme pertahanan ego ini juga mendasari banyak teorinya Freud. Dalam
bukunya, Psychopathology of Everyday Life, Freud juga banyak membahas berbagai gangguan
emosional yang didasari oleh mekanisme pertahanan ego ini. Represi sendiri adalah usaha
menyingkirkan atau menekan pengalaman atau informasi yang menimbulkan kecemasan ke
bawah sadar. Mekanisme ini disebut juga proses pelupaan.
2. Penolakan
Penolakan atau denial dapat disebut juga pengingkaran. Penolakan adalah mekanisme pertahanan
ego menolak situasi yang membuat tidak nyaman atau menimbulkan kecemasan. Misalnya saja
orang yang khawatir bahwa benjolan di tubuhnya adalah kanker, malah mengingkarinya sebagai
kanker. Hal ini menjadi negatif jika pengingkaran membuatnya malah tidak berusaha
memeriksakan ke dokter.
3. Pengalihan
Pengalihan atau displacement dilakukan dengan cara mengalihkan kepada sasaran lain, bukan
sasaran yang sebenarnya dituju. Sasaran ini biasanya lebih aman jika dibandingkan dengan
sasaran yang asli. Misalnya saja marah kepada bos. Karena takut atau tidak mungkin memarahi
bos, maka ketika pulang ke rumah, kemarahan disalurkan kepada keluarganya.
4. Proyeksi

Proyeksi juga merupakan mekanisme pertahanan ego yang dilakukan dengan cara mengalihkan
dorongan kepada orang lain. Misalnya saja orang yang melakukan tindakan kekerasan. Ketika
ditanya kenapa dia melukai orang lain, dia menjawab, “Mereka yang mulai duluan!”.
5. Fantasi
Fantasi atau berkhayal juga berfungsi mereduksi dorongan. Bentuk pengurangan dorongan
adalah dengan mengalihkan kepada bayangan yang diciptakan dalam pikiran. Misalnya saja
lamarannya ditolak, maka dia membayangkan ada suatu saat akan diterima atau mendapatkan
pengganti yang lebih baik.
6. Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah mekanisme pertahanan ego yang dilakukan dengan menciptakan alasan
yang membenarkan tindakan. Alasan ini berfungsi untuk mereduksi ketegangan, karena itu juga
bisa melindungi ego dari ketegangan tersebut. Misalnya saja kita contohkan dengan seseorang
yang ditolak lamarannya terhadap seorang gadis (contoh yang di bagian fantasi), maka ia bisa
mengatakan atau berpikir bahwa ini adalah jalan untuk mendapatkan yang lebih baik. Proses
rasionalisasi memang kadang bisa juga diiringi dengan fantasi.
7. Regresi
Regresi adalah mekanisme pertahanan ego yang dilakukan dengan cara kembali atau mundur
kepada tahapan perkembangan sebelumnya. Misalnya saja anak yang ingin tetap mendapatkan
perhatian dari ibu pasca adiknya lahir. Ia berlaku seperti anak-anak, karena ingin tetap
diperhatikan.
8. Reaksi formasi
Reaksi formasi adalah bentuk mekanisme pertahanan ego yang dilakukan dengan berlaku
sebaliknya, membentuk reaksi yang dianggap baik. Misalnya saja seorang wanita yang menyukai
seorang pria. Karena rasa gengsi, maka ia bertindak cuek, tidak perhatian, bahkan bisa seolah
membencinya.

Energi psikis memilik dua arah, yaitu :
a. ke dalam, yaitu arah energi psikis yang orientasinya ditunjukkan kedalam dirinya
(batiniah)
b. kedunia luar, yaitu arah energi psikis orientasinya di tujukan keluar dirinya
(lahiriyah)
Setiap individu mengadakan orientasi terhadap dunia sekitarnya, namun cara
yag dipakai antara individu satu dan yang lain berbeda.
Contoh :
Ada individu yang acuh terhadap kejadian disekitarnya dan sebaliknya ada
individu yang snagt peduli terhadap kejadian yang sama.
Ada individu cepat merespons terjadinya musibah yang dialami masyarakat
sekitarnya, namun sebaliknya ada yang tak acuh.
Dari contoh tersebut ada individu yang memiliki orientasi ke luar atau extravert
yang dipengaruhi dunia objektif (dunia dalam dirinya). Apabila menjadi kebiasaan
disebut individu tipe extravert .Di samping itu, ada juga individu yang memiliki
orientasi ke dalam atau introvert yang dipengaruhi dunia subjektif (dunia dalam
dirinya). Apabila terjadi kebiasaan disebut individu tipe introvert. Ciri-ciri
keduanya sebagai berikut.
a.

tipe extravert.
Orientasinya lebih banyak tertuju ke luar (lahiriah)

Pikiran, perasaan, dan tindakannya terutama ditentukan oleh lingkungan sosial
maupun non sosial di luar dirinya.
Sifatnya positif terhadap masyarakat, cepat beradaptasi dengan lingkungan,
tindakan cepat dan tegas, hatinya terbuka, mudah bergaul, dan hubungan dengan
orang lain lancar.

Kelemahannya adalah perhatian terhadap dunia luar terlalu kuat yang akan
membuatnya tenggelam dalam dunia objektif sehingga akan mengalami kehilangan
dirinya atau asing terhadap dunia subyektifnya. Disamping itu, mereka cenderung
cepat melakukan tindakan tanpa pertimbangan yang matang.
b. tipe introvert
Orientasinya tertuju ke dalam dirinya (batiniyah)

Tabel. 4.1 Tipologi Jung
Sikap jiwa
Introvert

Ekstrovert

Fungsi jwa
Pikiran

Tipe
Pemikir introvert

Ketidaksadaran
Pemikir introvert

Perasaan

Perasa introvert

Perasa introvert

Pendirian

Pendriaan

Pendriaan

Intuisi

introvert

introvert

Pikiran

Intuisi introvert
Pikiran ekstrovert

Intuisi introvert
Pikiran ekstrovert

Perasaan

Perasaan

Perasaan

Pendriaan

ekstrovert

ekstrovert

Intuisi

Pendriaan

Pendriaan

ekstrovert

ekstrovert

Intuisi ekstrovert

Intuisi ekstrovert

Pikiran, perasaan, dan tindakannya terutama ditentukan oleh
faktor subjektif
Adabtasi dengan dunia luar kurang baik, jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar
berhubungan dengan orang lain,kurang dapat menarik hati orang lain, tingkah
lakunya lamban dan ragu-ragu, serta pentyesuaian dengan batinnya baik.

Kehidupan batiniah kaya dan terdidik secarabaik
Bertindak hati-hati dan penuh perhitungan
Kelemahannya adalah jarak dengan dunia objektif terlalu jauh sehingga lepas
dari dunia objektifnya.
Tripologi Jung, hubungan sikap jiwa, fungsi jiwa kesadaran dan
keridaksadaran menghasilkan 8 macam tipe manusia. Kehidupan alam sadar
berlawanan dengan alam tak sadar sehingga individu yang kesadarannya bertipe
pemikir maka ketidaksadarannya adalah prasa dan individu yang kesadarannya
bersifat introvert, ketidaksadarannya extravert, dan seterusnya.
Pesona adsalah topeng yang dipergunakan individu untuk menutupi
kepribadiannya, apabila ia tampildi dunia luar atau dalam alam sadar sehingga
dapat dikatakan bahwa pesona merupakan kompromi antar individu dan
masyarakat, antara struktur batiniyah dan lahiriah. Apabila individu dapat
menyesuaikan dunia batin dengan dunia lahir dengan baik, pesona itu akan
merupakan

selubung

elatis,

yang

dengan

mudah

dapat

dipergunakan.

Namun,apabila penyesuaian tersebut tidak baik, pesona dijadikan topeng untuk
menutupi kelemahannya.
Contoh:
Seorang pimpinan instusi yang pada dasarnya tidak mampu mengelola
bawahannya dengan baik, namun berlagak ”sok pintar, sok pembesar, dan sok
maha tahu”, sebagai topeng untuk menutupi kelemahannya sehingga perilakunya
stereotipe dan tidak sesuai dengan keadaan. Keadaan yang demikian disebut
inflasi.
Sturktur ketidaksadaran
Terdiri dari ketidaksadaran pribadi dan ketidaksasdaran kolekif.

Ketidaksadaran pribadi, berisi hal-hal yang diperoleh individu selama
hidupnya, yang meliputi hal-hal yang terdesak, terlupakan, (bahan-bahan ingatan),
dan hal-hal yang teramati, berpikir, dan terasa dibawah ambang kesadaran.
Termasuk juga alam pra sadar, yang merupakan daerah perbatasan antara
ketidaksadaran pribadi da kesadaran yang bersisi hal-hal yang siap masuk ke
kesadaran dan alam bawah sadar, merupakan daerah perbatasab antara
ketidaksadaran pribadi denagn ketidak sadaran kolektif dan berisi hal-hal yang
tidak dapat diingat lagi, hal-hal yang tidak diolah, dan keadaan trance.
Ketidaksadaran kolektif, berisi mitologi dansimbolik masa lalu yang
diperoleh selama pertumbujan psikis seluruh jenis manusia, melalui generasi
terdahulu yang merupakan endapancara-cara reaksi kemanusiaan yang khas zaman
dahulu pada saat manusia menghadapi ketakutan, bahaya, perjuanngan, kelahiran,
dan kematian
a. Paling atas yang berada langsung dibawah ketidaksadaran pribadi, berisikan emosi,
afek, dan dorongan primitif
b. Di bawah lapisan tersebut, berisilan inovasi, yaitu erupsi dari bagian terdalam dari
ketidaksadaran serta hal-hal yang sama sekali tidak dapat dibuat dasar.
Manisfestasi ketidsaksadaran dapat berupa simptom dan kompleks, mimpi, dan
archetypus.

Si

mptom adalah gelaja dorongan jalannya energi yang normal dan merupakan tanda
bahaya, yang memberi tahu bahwa ada sesuatu dalam kesadaran yang kurang, dan
perlu perluasan alam tak sadar. Bentuknya dapat gejala kejasmanian maupun
kejiwaan.

Kompleks-kompleks adalah bagian kejiwaan kepribadian yang terbelah dab lepas
dari kontrol serta memiliki kehidupan sendiri dalam kegelapan dan ketidaksadaran,
yang dapat menghambat maupun memajukan kesadaran menyebabkan perilaku
yang keliru (mis.lupa, slah menulis, salah membaca, salah ucap, dan salah arah).
Siptom maupun kompleks marupakan gejala yang masih dapat disadari.
Mimpi sering timbul dari hal-hal yang terdesak, memiliki hukum dan bahasa
sendiri, mimpi tidak terkait sebab-akibat, ruang dan waktu. Bahasa mimpi adalah
pelambang penafsiran, menurut Jung, mimpi merupakan manisfer ketidaksadaran
kolektif yang mempunyai fungsi konstruktif, sebagai regulasai (pengaturan) isi
ketidaksadaran, keberatsebelahan dari konflik.
Fantasi dan khayalan merupakan bentuk manisfer ketidaksadaran yang
bersangkutan dengan mimpi dan timbul pada saat taraf kesadaran merendah.
Archetype-archetype :
1.

Reminiensi-reminiensi/kenang-kenangan

2.

Pusat kekuatan dari ketidaksadaran

3.

Penerimaan reaksi yang instingtif

4.

Bawaan terhadap situasi-situasi di luar kesadaran.

5.

Sumber

6.

ketidaksadaan

Timbul dari pengalaman-pengalaman masa lampau yang tak

menyenangkan
7.

Memeperlihatkan diri dalam bentuk simbolis

Dinamika psikologi akan kesempurnaan pernyataan daripada totalitas
-

Dinamika energi psiktis disebut libido berbentuk aktual dalam nafsu-nafsu
keinginan-keinginan dan sebagainya

- Ajaran energi hukum kekbalan
- Hukum pertahanan Kemampuan bekerja

Bayangan proyeksi
Imago
Animus
Animo
Aku
Pesona
Pendirian
Ketidaksadaran
Imago

:

gambaran jiwa

Proyeksi

:

ketidaksadaran memperlihatkan diri

Bayangan :
Animo

Aminus

segi lain perasa diri kurang yang tak disadari
imago pada orang dewasa : baik pria atau wanita

imago pada orang dewasa : baik wanita atau pria

d.

Kunkle dengan teori termometer harga diri/THD

bicara tentang kesadaran dan ketidaksadaran manusia dengan teorinya tentang
alam sadar dengan termometer.
termometer harga diri
penjelasan Gambar THD
-

Garis lurus = Penghargaan kepribadian sendiri

- Lingkaran horizontal = mengemukakan hubungan-hubungan manusia dengan alam
sekelilingnya
- Lingkaran besar = kelainan untuk adanya kontak yang lebih besar kemampuan
bekerjasama individu yang lebih luas
- Adler teorinya
- Hasrat usaha pengakuan
- Penyesuaian diri kepada syarat-syarat yang nyata dari kehidupan kesadaran lebih
besar dari alam tak sadar.

Archetypus adalah isi kejiwaan yang ada sejak zaman purba atau yang dibawa
sejak manusia pertama lahir. Archetypus berbentuk pendapat dan reaksi instingif
yang terjadi diluar kesadaran, artinya bahwa setiap individu akan berbuat sama dan
reaksi sama .
Terhadap suatu peristiwa secara instingtif dan tanpa disadari serta muncul dari
ketidaksadaran

kolektif,

sumber

archeytypus

adalah

ingatan

tentang

mitos,setan,roh jahat,perbuatan mistik,dan warisan religius yang diwariskan
leluhur, misalnya mistos tentang kekjaman ibu tiri,sifat ular yang jahat, dan setan
yang memiliki sifat jahat.
Bentuk khusus isi ketidaksadaran
Bayang-bayang adalah sifat atau kualitas ketidaksadaran sendiri yang dihadapi
sebagai sifat atau kualitas orang lain yang terbentuk dari fungsi dan sikap orang
yang inferior. Bayang-bayang merupakan bagian gelap dari kepribadian karena
pertimbangan intelektual, nilai, dan moral, kemudian dimasukkan kedalam
ketidaksadaran karena tidak sesuai dengan prinsip realitas kehidupan alam sadar.
Bila ”Aku” adalah pusat kesadaran dan ”bayang-bayang” sebagai pusat
ketidaksadaran individu maupun kolektis.
Proyeksi proyeksi adalah menempatkan isi-isi batin dengan tidak sadar ke
objek-objek di luar dirinya.
Imago adalah isi kejiwaan yang diproyeksikan kepada orang lain.
Aminus adalah maskunilitas (sifat kelaki-lakian) wanita yang ada dalam
ketidaksadaran

manusia

dan

tidak

dikembangkan.

Jadi,

perempuan

ketidaksadarannya laki-laki (animus)
Anima adalah feminitas (sifat kewanitaan) laki-laki yang ada dalam
ketidaksadaran

manusia

dan

tidak

dikembangkan

sehingga

ketidaksadarannya adalah perempuan (anima).
Anima dan animus memiliki hubungan dengan persona, yaitu :

laki-laki

a. Anima dan animus merupakan perantara ”Aku” dengan dunia batin, dan fungsinya
menanggapi proses psikis individu ke dalaM
b. Persona merupakan perantara antara ”Aku” dan dunia luar (lahiriah) dan berfungsi
untuk menanggapi proses psikis individu keluar.
c. hubungan keduanya adalah kompensatoris

1. Perawat dapat memahami kondisi pasien dengan berbagai teori alam sadar, alam
tak sadar dan alam ambang sadar. Yang mengikuti perilaku pasien yang sedang
melakukan perawatan.
2. Dapat membantu dalam prognosa keperawatan bagi pasien.
3.

Secara pribadi menyadarai bahwa alam/tingkat ketidaksadaran lebih besar
pengaruhnya terhadap lingkungan lebih baik

D.

RANGKUMAN
TINGKAT KESADARAN MANUSIA

1. Individu atau manusia ini pada dasarnya berperilaku dipengaruhi oleh alam sadar,
dan alam tidak sadar serta alam ambang sadar. Sadar manusia siaga, tak sadar
misalnya pingsan, tidur, mimpi, koma. Terhipnosa, bloking, dsb. Sedangkan alam
ambang sadar itu diantaranya : mengantuk, melamun, berfabtasi, dsb.
2. aliran psikologi yang berbicara tentang perilaku sadar dan ambang sadar ini adalah
aliran psikologi dalam yang dimulai oleh sigmund freud denagn teorinya psikologi
analisa yang mengatakan bahwa alam tidak sadar digambarkan dengan peta,
dengan posisi lebih besar dari pada ketidaksadarannya. Pengikut Freud atau kaum
freudianisme yang lain adalah Adler dengan teorinya psikologi individula,
kemudian disusul C.G Yung denga teorinya psikologi analitik, danterkahir Kunkle
dengan teorinya termometer harga diri / THD
3. Psikologi analisa berteori tentang struktur kepribadian manusia yaitu
ID,EGO,SEPEREGO. Juga mengemukakan tentang bebrapa istilah baru psikologi
seperti katartis, libido seksualitas, adhipus kompleks,anxiety / kecemasan represi,
serta perkembangan naluri seksual.
4. Di tahun 1875 diketemukan alat yang dapat mengukur kerja otak dengan
gelombang listrik yang disebut dengan EEG.alat ini dapat menjelaskan seseorang
sadar / siaga sampai ke tidur dan berhenti kerja otaknya dan dinyatakan meninggal.
5. CARA SIGMUND FREUD membantu pasien yang mengalami neurosisi dengan
tehnik dasar asosiasi,apabila seseorang dengan tehnik hipnosa tidak dapat
dihipnise.
Mimpi juga merupakan ajang penyelesaian suatu konflik dan katarsis sangat
membantu dalam memberikan prognosa bagi pasien.

Struktur kepribadian yang dikemukakan oleh Freud tentu \nya punya fungsi
masing dalam mempersiapkan seseorang berprilaku. ID / das es adalah keinginankeinginan dasar yang muncul pertama kali dan sarat dengan kondisi kesenangankesenangan dan keinginan ini diteruskan yang tentunya melalui daerah ego / das
ich yang akan bertugas mengatakan okey dan tidak, apabila ego berkenan maka
akan dilanjutkan kedaerah seper ego / das ubber ich sebagai filter terakhir yang
akan mengatakan sesuaikah dengan norma sosila budaya ? Baru lolos menjadi
sesutu sikap / erilaku.
6. ADLER BERTEORI YANG CUKUP MENENTANG SIGMUN FREUD yaitu
bahwa dorongan seseorang untuk berperilaku itu tidak hanya karena libido /
rangsangan nafsu seksualitas belaka tetapi cenderung mengarah kepada motivasi /
keinginan atau hasrat seseorang.
7. C.G Yung berpendapat bahwa perilaku anusia itu terditeksi oleh siklus melinghkar
pikir, intuisi, rasa, dan indra. Yang disebut dengan alam tidak sadar kolektif.
Bagian

dari

alam

ketridaksadaran

klektif

inilah

yang

disebut

dengan

arkhitipe/architipe berupa unsur-unsur emosi.
8. Kunkle mengatakan tentang teori THD nya bahwa alam ketidaksadaran manusisa
itu berisi dorongan harga diri manusia. Ayau disebutnya harga diri manusia itu
segalanya, oleh sebab itu apabila seseorang merasa kehilangan harga diri maka
manusia tersebut diwarnai oleh konflik, cemas berkepanjangan dan mengarah
kepada kondisi psikoneurosa
9. Disadari bahwa alam kesadaran itu lebih kecil frekuensi waktunya dari pdada alam
ketidaksadaran yang ditandai dengan kondisi-kondisi salah ucap, bloking dan lupa
sering terjadi, maka konflik, cemas, neurosis sebaiknya segera diselesaikan sebab
apabila dalam kondisi terus menerus dibawah alam tidak sadar tentunya akan