STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGANGGARAN BIA
STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGANGGARAN BIAYA
Anggaran sebagai alat manajemen berfungsi merencanakan dan mengawasi keuntungan.
Keuntungan yang sebenarnya dilaporkan sebagai data akuntansi dalam rekening rugi-laba. Keuntungan
yang dianggarkan juga disusun dalam bentuk anggaran rugi laba. Cara menghitung keuntungan dari segi
akuntansi maupun dari segi anggaran tidak berbeda, baik dari segi formatmaupun pendekatannya. Namun
dari segi penganggaran biaya memerlukan perhatian khusus.
Hal itu disebabkan karena beberapa hal:
1.
Satu item biaya, misalnya materi/bahan baku dapat terjadi diberbagai pusat anggaran. Sedangkan dalam
pelaporan akuntansinya harus dikenal satu itembiaya saja yakni material atau bahan baku, yang semuanya
masuk kedalam perhitungan harga pokok produksi.
2.
Penanggung jawab biaya atau dapat disebut juga sebagai pusat anggaran bertanggung jawab atas
berbagai item biaya. Sedangkan berbagai item biaya nanti didalam laporan akuntansinya mungkin akan
masuk ke dalam berbagai kelompok biaya atau pusat biaya, sesuai fungsi untuk apa biaya itu dikeluarkan.
Dengan kata lain suatu item biaya yang terjadi dalam satu pusat anggaran harus dialokasikan terlebih
dahulu ke berbagai pusat biaya sebelum dibebankan pada barang jadi (produk akhir). Misalnya, bensin
sebagai bahan bakar kendaraan, dimana kendaraan ini digunakan untuk berbagai keperluan (pabrik,
pemasaran dan administrasi).
Oleh karena itulah kita perlu membedakan antara penganggaran biaya dengan pemanfatan biaya:
1.
Pentingnya struktur organisasi dalam penganggaran biaya
Struktur organisasi mencerminkan:
a.
Pembagian tugas operasional pemasaran, produksi, keuangan dan administrasi kedalam berbagai jabatan
yang dibentuk oleh perusahaan itu.
b.
Pembagian wewenang dan tanggung jawab masing-masing pejabat sesuai hierarkinya.
c.
Hubungan komando dan koordinasi antara berbagai jabatan/posisi dalam perusahaan itu.
Organisasi dengan demikian akan memberikan kepada kita gambaran tentang siapa bertanggung
jawab atas apa. Tangggung jawab yang dimaksud salah satunya adalah tanggung jawab untuk
merencanakan besarnya anggaran serta mempertanggung jawabkan penggunaan dana anggaran yang telah
diberikan kepada seksi atau bagiannya masing-masing. Dengan demikian pembagian wewenang dan
tanggung jawab organisasi sekaligus juga mencerminkan pembagian dan wewenang penganggaran.
2.
Penganggaran biaya dan pemanfaatan biaya
Penganggaran biaya menunjukkan pada kita proses tentang bagaimana menentukan siapa yang
harus bertanggung jawab atas jenis biaya tertentu. Proses ini mengharuskan kita untuk dapat
menginventarisasi terlebih dahulu semua bagian/seksi/urusan dalam perusahaan itu untuk dapat ditunjuk
sebagai pusat anggaran atau budget center. Seterusnya sebagai pusat anggaran kita tentukan pula jenis
biaya apa saja yang berada pada tanggung jawabnya, baik dalam perencanaan maupun pengawasannya.
Semua item biaya ada dalam perusahaan pada akhirnya harus dibagi habis dan ditentukan
penanggung jawabnya. Dengan demikian kekeliruan dalam perenanaan biaya dengan mudah akan dapat
dicari siapa penanggung jawabnya. Penanggung jawab biaya dalam hal ini belum tentu juga menjadi
pihak yang memperoleh manfaat akhir dari dikeluarkannya biaya yangbersangkutan. Pihak yang
memperoleh manfaat akhir dari suatu biaya nantinya memang harus menanggung biaya bersangkutan
untuk seterusnya dibebankan pada produk akhir yang dihasilkan.
Penganggaran biaya menunjukkan proses tentang bagaimana menentukan siapa yang harus bertanggung
jawab atas jenis biaya tertentu.
Perbedaan Penganggaran Biaya dan Pemanfaatan Biaya :
} Penganggaran biaya lebih dititikberatkan pada penanggung jawab dikeluarkannya sesuatu biaya
} Sedang pemanfaatan biaya merupakan proses akuntansi untuk membebankan biaya dari sesuatu pusat biaya
kepada produk biaya kepada produk akhir ataupun dari satu pusat biaya lain yang telah memanfaatkan
jasa yang dihasilkan oleh pusat biaya yang pertama
Contoh : pada perusahaan rokok kretek
a. Biaya bahan baku
Bahan baku tembakau dan cengkeh pada perusahaan kretek : seksi pencampuran bertindak sebagai pusat
anggaran bahan baku tersebut.
b. Bahan penolong
Rokok cengkeh membutuhkan berbagai jenis bahan penolong. Pusat anggaran seksi percampuran
bertanggung jawab atas bahan penolong jenis saus & essence untuk menentukan aroma kretek. Sedang
seksi pelintingan bertanggung jawab atas bahan penolong jenis kertas sigaret. Oleh karena itu seksi
pencampuran menjadi pusat anggaran dan seksi pelintingan menjadi pusat anggaran kertas.
c. Biaya pemeliharaan dan perbaikan mesin
Seperti tenaga montir / mekanik mesin, suku cadang yang digunakan dalam perbaikan mesin, minyak
pelumas mesin dan sebagainya. Sebagai pusat anggaran untuk jenis biaya ini adalah seksi bengkel.
Namun yang memperleh manfaat akhir dari jasa bengkel adalah seksi pencampuran dan perajangan, seksi
pelinting, dan seksi pembungkusan.
Dengan demikian ketiga seksi tersebut nantinya harus menanggung beban biaya pemeliharaan dan
perbaikan mesin. Jenis biaya ini akan dialokasikan ketiga seksi tsb sesuai penggunaan masing-masing
seksi yang bersangkutan
} Dengan contoh di atas jelas bahwa tanggung jawab penganggaran biaya tidak menggunakan aspek
pemanfaatan biaya sebagai titik tolaknya.
Contoh Kasus : Perusahaan Kopi Bubuk Lodji Redjo
Hal –hal yang patut diketahui dari perusahaan ini antara lain :
a.
Perusahaan menghasilkan satu macam produk (kopi bubuk) dari berbagai mutu.
b.
Perusahaan berproduksi untuk pasar
c.
Semua tenaga kerja ( pabrik dan non pabrik) diurusi di bawah satu tangan yakni seksi personalia
yang mengurusi baik gaji, asuransi tenaga kerja, jaminan kesehatan serta tunjangan semua jenis tenaga
kerja.
d.
Semua tenaga kerja adalah tenaga yang digaji
e.
Bagian pemeliharaan juga mengurusi semua urusan pemeliharaan-pemeliharaan perbaikan mesin,
kendaraan dan gedung/gudang.
f.
Manajer Administrasi dan kemungkinan juga menghitung semua biaya penyusutan dari seluruh
aktiva tetap yang dimiliki
Organisasi perusahaan ini terbagi ke dalam 19 pusat angaran seperti yang terlihat pada bagan organisasi di
bawah ini :
Dari struktur organisasi ini dapat dilihat bahwa perusahaan dipimpin oleh seorang Direktur (1) yang juga
menjadi pemilik perusahaan. Direktur mempunyai sekretaris (3) dan di dalam menjalankan tugasnya
dibantu oleh seorang Wakil Direktur (2). Kegiatan operasi dibagi dalam tiga Departemen, Departemen
Produksi(4), Departemen Pemasaran(5),dan Departemen Administrasi dan Umum (6). Masing-masing
Departemen dibagi dalam tiga sampai enam seksi yang seluruhnya ada 13 seksi (no.7 sampai dengan 19).
Dengan demikian di dalam Perusahaan Kopi Bubuk Lodjie Redjo ini, seluruhnya terdapat sembilan belas
pusat anggaran.
Masing-masing pusat anggaran bertanggung jawab atas jenis biaya tertentu. Jenis biaya ini
dikelompokkan dalam delapan kelompok biaya yakni:
a.
Kelompok biaya Bahan Baku
b.
Kelompok biaya Bahan Penolong
c.
Kelompok biaya Tenaga Kerja
d.
Kelompok biaya Bahan Bakar
e.
Kelompok biaya Kesejahteraan Karyawan
f.
Kelompok biaya Pemeliharaan
g.
Kelompok biaya Depresiasi
h.
Kelompok biaya lain-lain
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Segala Puji dan Syukur kami panjatkan atas Kehadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun makalah mata
kuliah Penganggaran ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah
ini penulis membahas mengenai Anggaran Perusahaan Struktur Organisasi dan Penganggaran
Biaya. Dalam pembuatan makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga
berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dengan penuh kesadaran diri dan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu penulis mengajak
pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan berguna sebagai ilmu bagi kita sekalian.
Semarang, 21 Maret 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................ 2
C.
Tujuan Penulisan.............................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anggaran Perusahaan..................................................... 3
B.
Tujuan dan Manfaat Penganggaran................................................. 10
C.
Hubungan Budgeting dengan Manajemen.................................. ....16
D. Hal yang Dipahami dari Perkuliahan........................................... ....19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 20
B.
Saran............................................................................................ ....20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Di era globalisasi ini anggaran merupakan elemen penting dalam sistem
pengendalian manajemen, karena anggaran adalah sebagai alat perencanaan (planing), dan
pengendalian (control) jangka pendek yang efektif dalam organisasi (Anthony & Govindarajah
2005). Perencanaan dan pengendalian anggaran yang baik akan membuat perusahaan bersaing
dalam persaingan dunia usaha yang dirasakan saat ini. Disamping itu anggaran tidak hanya
sebagai alat perencanaan keuangan dan pengendalian, tetapi juga sebagai koordinasi, komunikasi
dan evaluasi kerja dan motivasi serta sebagai alat untuk mendelegasikan wewenang atasan
kepada bawahan.
Anggaran digunakan oleh manajer tingkat atas sebagai suatu alat untuk dapat menjelaskan
tujuan-tujuan organisasi ke dimensi kuantitatif dari waktu, serta mengkomunikasikannya kepada
manajer-manajer tingkat bawah sebagai rencana kerja jangka panjang maupun jangka pendek.
Sasaran anggaran dapat dicapai melalui pelaksanaan serangkaian aktivitas yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam bentuk anggaran (Amrul dan Nasir, 2002).
Anggaran adalah salah salah satu bentuk perencanaan yang diperlukan oleh perusahaan. Dengan
demikian kompleks permasalahan yang ada akan setiap kegiatan harus dilaksanakan berdasarkan
perencanaan yang baik. Sehingga dalam makalah ini penulis mendeskripsikan beberapa hal yang
penting mengenai anggaran perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian anggaran perusahaan ?
2. Apa tujuan dan manfaat penganggaran ?
3. Bagaimana hubungan budgeting dengan manajemen ?
4. Apa yang dipahami dari perkuliahan ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mendeskripsikan dan memahami pengertian anggaran perusahaan.
2. Dapat mendeskripsikan dan memahami tujuan dan manfaat penganggaran.
3. Dapat mendeskripsikan dan memahami hubungan budgeting dengan manajemen.
4. Dapat mendeskripsikan apa yang dipahami dari perkuliahan.
Anggaran sebagai alat manajemen berfungsi merencanakan dan mengawasi keuntungan.
Keuntungan yang sebenarnya dilaporkan sebagai data akuntansi dalam rekening rugi-laba. Keuntungan
yang dianggarkan juga disusun dalam bentuk anggaran rugi laba. Cara menghitung keuntungan dari segi
akuntansi maupun dari segi anggaran tidak berbeda, baik dari segi formatmaupun pendekatannya. Namun
dari segi penganggaran biaya memerlukan perhatian khusus.
Hal itu disebabkan karena beberapa hal:
1.
Satu item biaya, misalnya materi/bahan baku dapat terjadi diberbagai pusat anggaran. Sedangkan dalam
pelaporan akuntansinya harus dikenal satu itembiaya saja yakni material atau bahan baku, yang semuanya
masuk kedalam perhitungan harga pokok produksi.
2.
Penanggung jawab biaya atau dapat disebut juga sebagai pusat anggaran bertanggung jawab atas
berbagai item biaya. Sedangkan berbagai item biaya nanti didalam laporan akuntansinya mungkin akan
masuk ke dalam berbagai kelompok biaya atau pusat biaya, sesuai fungsi untuk apa biaya itu dikeluarkan.
Dengan kata lain suatu item biaya yang terjadi dalam satu pusat anggaran harus dialokasikan terlebih
dahulu ke berbagai pusat biaya sebelum dibebankan pada barang jadi (produk akhir). Misalnya, bensin
sebagai bahan bakar kendaraan, dimana kendaraan ini digunakan untuk berbagai keperluan (pabrik,
pemasaran dan administrasi).
Oleh karena itulah kita perlu membedakan antara penganggaran biaya dengan pemanfatan biaya:
1.
Pentingnya struktur organisasi dalam penganggaran biaya
Struktur organisasi mencerminkan:
a.
Pembagian tugas operasional pemasaran, produksi, keuangan dan administrasi kedalam berbagai jabatan
yang dibentuk oleh perusahaan itu.
b.
Pembagian wewenang dan tanggung jawab masing-masing pejabat sesuai hierarkinya.
c.
Hubungan komando dan koordinasi antara berbagai jabatan/posisi dalam perusahaan itu.
Organisasi dengan demikian akan memberikan kepada kita gambaran tentang siapa bertanggung
jawab atas apa. Tangggung jawab yang dimaksud salah satunya adalah tanggung jawab untuk
merencanakan besarnya anggaran serta mempertanggung jawabkan penggunaan dana anggaran yang telah
diberikan kepada seksi atau bagiannya masing-masing. Dengan demikian pembagian wewenang dan
tanggung jawab organisasi sekaligus juga mencerminkan pembagian dan wewenang penganggaran.
2.
Penganggaran biaya dan pemanfaatan biaya
Penganggaran biaya menunjukkan pada kita proses tentang bagaimana menentukan siapa yang
harus bertanggung jawab atas jenis biaya tertentu. Proses ini mengharuskan kita untuk dapat
menginventarisasi terlebih dahulu semua bagian/seksi/urusan dalam perusahaan itu untuk dapat ditunjuk
sebagai pusat anggaran atau budget center. Seterusnya sebagai pusat anggaran kita tentukan pula jenis
biaya apa saja yang berada pada tanggung jawabnya, baik dalam perencanaan maupun pengawasannya.
Semua item biaya ada dalam perusahaan pada akhirnya harus dibagi habis dan ditentukan
penanggung jawabnya. Dengan demikian kekeliruan dalam perenanaan biaya dengan mudah akan dapat
dicari siapa penanggung jawabnya. Penanggung jawab biaya dalam hal ini belum tentu juga menjadi
pihak yang memperoleh manfaat akhir dari dikeluarkannya biaya yangbersangkutan. Pihak yang
memperoleh manfaat akhir dari suatu biaya nantinya memang harus menanggung biaya bersangkutan
untuk seterusnya dibebankan pada produk akhir yang dihasilkan.
Penganggaran biaya menunjukkan proses tentang bagaimana menentukan siapa yang harus bertanggung
jawab atas jenis biaya tertentu.
Perbedaan Penganggaran Biaya dan Pemanfaatan Biaya :
} Penganggaran biaya lebih dititikberatkan pada penanggung jawab dikeluarkannya sesuatu biaya
} Sedang pemanfaatan biaya merupakan proses akuntansi untuk membebankan biaya dari sesuatu pusat biaya
kepada produk biaya kepada produk akhir ataupun dari satu pusat biaya lain yang telah memanfaatkan
jasa yang dihasilkan oleh pusat biaya yang pertama
Contoh : pada perusahaan rokok kretek
a. Biaya bahan baku
Bahan baku tembakau dan cengkeh pada perusahaan kretek : seksi pencampuran bertindak sebagai pusat
anggaran bahan baku tersebut.
b. Bahan penolong
Rokok cengkeh membutuhkan berbagai jenis bahan penolong. Pusat anggaran seksi percampuran
bertanggung jawab atas bahan penolong jenis saus & essence untuk menentukan aroma kretek. Sedang
seksi pelintingan bertanggung jawab atas bahan penolong jenis kertas sigaret. Oleh karena itu seksi
pencampuran menjadi pusat anggaran dan seksi pelintingan menjadi pusat anggaran kertas.
c. Biaya pemeliharaan dan perbaikan mesin
Seperti tenaga montir / mekanik mesin, suku cadang yang digunakan dalam perbaikan mesin, minyak
pelumas mesin dan sebagainya. Sebagai pusat anggaran untuk jenis biaya ini adalah seksi bengkel.
Namun yang memperleh manfaat akhir dari jasa bengkel adalah seksi pencampuran dan perajangan, seksi
pelinting, dan seksi pembungkusan.
Dengan demikian ketiga seksi tersebut nantinya harus menanggung beban biaya pemeliharaan dan
perbaikan mesin. Jenis biaya ini akan dialokasikan ketiga seksi tsb sesuai penggunaan masing-masing
seksi yang bersangkutan
} Dengan contoh di atas jelas bahwa tanggung jawab penganggaran biaya tidak menggunakan aspek
pemanfaatan biaya sebagai titik tolaknya.
Contoh Kasus : Perusahaan Kopi Bubuk Lodji Redjo
Hal –hal yang patut diketahui dari perusahaan ini antara lain :
a.
Perusahaan menghasilkan satu macam produk (kopi bubuk) dari berbagai mutu.
b.
Perusahaan berproduksi untuk pasar
c.
Semua tenaga kerja ( pabrik dan non pabrik) diurusi di bawah satu tangan yakni seksi personalia
yang mengurusi baik gaji, asuransi tenaga kerja, jaminan kesehatan serta tunjangan semua jenis tenaga
kerja.
d.
Semua tenaga kerja adalah tenaga yang digaji
e.
Bagian pemeliharaan juga mengurusi semua urusan pemeliharaan-pemeliharaan perbaikan mesin,
kendaraan dan gedung/gudang.
f.
Manajer Administrasi dan kemungkinan juga menghitung semua biaya penyusutan dari seluruh
aktiva tetap yang dimiliki
Organisasi perusahaan ini terbagi ke dalam 19 pusat angaran seperti yang terlihat pada bagan organisasi di
bawah ini :
Dari struktur organisasi ini dapat dilihat bahwa perusahaan dipimpin oleh seorang Direktur (1) yang juga
menjadi pemilik perusahaan. Direktur mempunyai sekretaris (3) dan di dalam menjalankan tugasnya
dibantu oleh seorang Wakil Direktur (2). Kegiatan operasi dibagi dalam tiga Departemen, Departemen
Produksi(4), Departemen Pemasaran(5),dan Departemen Administrasi dan Umum (6). Masing-masing
Departemen dibagi dalam tiga sampai enam seksi yang seluruhnya ada 13 seksi (no.7 sampai dengan 19).
Dengan demikian di dalam Perusahaan Kopi Bubuk Lodjie Redjo ini, seluruhnya terdapat sembilan belas
pusat anggaran.
Masing-masing pusat anggaran bertanggung jawab atas jenis biaya tertentu. Jenis biaya ini
dikelompokkan dalam delapan kelompok biaya yakni:
a.
Kelompok biaya Bahan Baku
b.
Kelompok biaya Bahan Penolong
c.
Kelompok biaya Tenaga Kerja
d.
Kelompok biaya Bahan Bakar
e.
Kelompok biaya Kesejahteraan Karyawan
f.
Kelompok biaya Pemeliharaan
g.
Kelompok biaya Depresiasi
h.
Kelompok biaya lain-lain
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Segala Puji dan Syukur kami panjatkan atas Kehadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun makalah mata
kuliah Penganggaran ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah
ini penulis membahas mengenai Anggaran Perusahaan Struktur Organisasi dan Penganggaran
Biaya. Dalam pembuatan makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga
berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dengan penuh kesadaran diri dan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu penulis mengajak
pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan berguna sebagai ilmu bagi kita sekalian.
Semarang, 21 Maret 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................ 2
C.
Tujuan Penulisan.............................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anggaran Perusahaan..................................................... 3
B.
Tujuan dan Manfaat Penganggaran................................................. 10
C.
Hubungan Budgeting dengan Manajemen.................................. ....16
D. Hal yang Dipahami dari Perkuliahan........................................... ....19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 20
B.
Saran............................................................................................ ....20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Di era globalisasi ini anggaran merupakan elemen penting dalam sistem
pengendalian manajemen, karena anggaran adalah sebagai alat perencanaan (planing), dan
pengendalian (control) jangka pendek yang efektif dalam organisasi (Anthony & Govindarajah
2005). Perencanaan dan pengendalian anggaran yang baik akan membuat perusahaan bersaing
dalam persaingan dunia usaha yang dirasakan saat ini. Disamping itu anggaran tidak hanya
sebagai alat perencanaan keuangan dan pengendalian, tetapi juga sebagai koordinasi, komunikasi
dan evaluasi kerja dan motivasi serta sebagai alat untuk mendelegasikan wewenang atasan
kepada bawahan.
Anggaran digunakan oleh manajer tingkat atas sebagai suatu alat untuk dapat menjelaskan
tujuan-tujuan organisasi ke dimensi kuantitatif dari waktu, serta mengkomunikasikannya kepada
manajer-manajer tingkat bawah sebagai rencana kerja jangka panjang maupun jangka pendek.
Sasaran anggaran dapat dicapai melalui pelaksanaan serangkaian aktivitas yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam bentuk anggaran (Amrul dan Nasir, 2002).
Anggaran adalah salah salah satu bentuk perencanaan yang diperlukan oleh perusahaan. Dengan
demikian kompleks permasalahan yang ada akan setiap kegiatan harus dilaksanakan berdasarkan
perencanaan yang baik. Sehingga dalam makalah ini penulis mendeskripsikan beberapa hal yang
penting mengenai anggaran perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian anggaran perusahaan ?
2. Apa tujuan dan manfaat penganggaran ?
3. Bagaimana hubungan budgeting dengan manajemen ?
4. Apa yang dipahami dari perkuliahan ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mendeskripsikan dan memahami pengertian anggaran perusahaan.
2. Dapat mendeskripsikan dan memahami tujuan dan manfaat penganggaran.
3. Dapat mendeskripsikan dan memahami hubungan budgeting dengan manajemen.
4. Dapat mendeskripsikan apa yang dipahami dari perkuliahan.