GLOSARIUM KESEJAHTERAAN SOSIAL sebagai basis

GLOSARIUM KESEJAHTERAAN SOSIAL
(http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=glosariumkesos&letter=*)
Abnormal Suatu kondisi (fisik dan non fisik) yang tidak sesuai dengan kondisi yang biasa
atau tidak wajar berdasarkan norma yang berlaku atau perilaku yang menyimpang dari
yang biasa
Activity of Daily Living (ADL) Kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh seseorang dalam
penghidupannya berkaitan dengan pemenuhan kebutuhannya
Adaptasi Proses penyesuaian diri seseorang dengan keadaan atau lingkungan sosial yang
baru sehingga mampu bertahan hidup
Adat Kebiasaan yang diakui, dipatuhi dan dilembagakan, serta dipertahankan oleh
masyarakat adat setempat secara turun temurun. (UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi
Khusus bagi Papua)
Administrasi Pekerjaan Sosial 1) salah satu metode bantu dalam praktek pekerjaan sosial
yang bertujuan untuk mengelola organisasi pelayanan sosial; 2) segenap proses
penyelenggaraan dan pelaksanaan usaha kerja sama sekelompok orang yang terorganisasi
dan terkoordinasi dengan baik, dengan menggunakan sumber fasilitas yang ada untuk
memberikan pertolongan sosial kepada masyarakat (individu, kelompok, masyarakat)
dapat meningkatkan fungsi sosialnya dan taraf kehidupannya
Adopsi Suatu perbuatan hukum yang mengalihkan seorang anak dari lingkungan
kekuasaan orang tua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas
perawatan, pendidikan dan membesarkan anak tersebut, ke dalam lingkungan keluarga

orang tua angkat. (PP No. 54 tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak)
Advokasi Sosial upaya memberikan pendampingan, perlindungan dan pembelaan
terhadap seseorang, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang dilanggar haknya. (UU
No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Akreditasi Pelayanan Sosial Pengakuan terhadap suatu lembaga yang mempunyai
wewenang untuk melaksanakan pelayanan sosial sesuai dengan standar atau kriteria
penilaian yang sudah ditentukan
Aksesibilitas Kemudahan yang disediakan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial
guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan
Aksesibilitas bagi Lanjut Usia Kemudahan untuk memperoleh dan menggunakan sarana,
prasarana dan fasilitas bagi lanjut usia untuk memperlancar mobilitas lanjut usia. (PP No.
43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia)
Aksesibilitas bagi Penyandang Cacat Kemudahan yang disediakan bagi penyandang cacat
guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan
penghidupan. (UU No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat, PP No. 43 tahun 1998
tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat)
Aksi Sosial Suatu gerakan atau tindakan terorganisasi yang dilakukan oleh sekelompok
orang untuk melakukan perubahan sosial
Aktualisasi Diri Suatu kebutuhan naluriah manusia untuk melakukan sesuatu yang terbaik
dari yang dia bisa, untuk menjadi orang yang sesungguhnya, berguna dalam kehidupan

masyarakat dan diakui, dihargai dan dihormati keberadaannya sesuai dengan posisi dan
peranannya
Akuntabilitas Suatu keadaan, pekerjaan, tugas dan tindakan yang dapat
dipertanggungjawabkan baik secara hukum maupun secara moral
Alat Bantu Alat yang dibuat dan dipergunakan penyandang cacat untuk dapat
meminimalkan hambatan yang dialami sebagai akibat kecacatannya agar dapat
meningkatkan mobilitas, komunikasi dan interaksinya dalam hidup bermasyarakat secara
wajar
Alat Bantu Dengar Alat elektronik yang memperkeras suara sebelum suara sampai ke
telinga, yang digunakan oleh penyandang cacat rungu wicara untuk meminimalkan
hambatan pendengaran yang dialaminya agar dapat meningkatkan mobilitas dan
komunikasi dalam kehidupannya.
1

Amoral Perilaku sosial yang menunjukkan pelanggaran terhadap etika dan norma sosial
yang berlaku
Anak Menurut UU No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, adalah seseorang yang
belum mencapai umur 21 tahun dan belum pernah kawin; b). Menurut UU No. 23 Tahun
2002 tentang perlindungan anak dan UU No. 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan tindak
pidana perdagangan orang

Anak Angkat Anak yang haknya dialihkan dari lingkungan kekuasaan keluarga orangtua,
wali yang sah, atau orang lain yang bertanggungjawab atas perawatan, pendidikan, dan
membesarkan anak tersebut, ke dalam lingkungan keluarga orang tua angkatnya
berdasarkan putusan atau penetapan pengadilan (UU No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak)
Anak Asuh Anak yang diasuh oleh seseorang atau lembaga, untuk diberikan bimbingan,
pemeliharaan, perawatan, pendidikan, dan kesehatan, karena orang tuanya atau salah
satu orang tuanya tidak mampu menjamin tumbuh kembang anak secara wajar. (UU No. 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak)
Anak Balita Anak usia 0-5 tahun, berada dalam tahap perkembangan manusia yang
disebut masa emas (golden years)
Anak dengan Kecacatan Seseorang yang berusia di bawah 18 tahun yang mengalami
hambatan fisik maupun mental yang menggangu tumbuh kembangnya secara wajar,
sehingga memerlukan pemenuhan kebutuhan, pengembangan, dan penanganan khusus
sesuai dengan kondisi dan derajat kecacatannya, yang terdiri dari penyandang cacat fisik,
penyandang mental, penyandang cacat fisik dan mental
Anak dengan Orang Tua Tunggal Mereka yang hidup dengan hanya orang tua dan orang
tua satunya diketahui meninggal atau tidak mampu mengasuh anak itu. (Kebijakan
Pemerintah RI, tentang Anak terpisah, anak tidak terdampingi, dan anak dengan orang tua
tunggal dalam keadaan darurat, 2005)

Anak Jalanan Anak yang melewatkan atau memanfaatkan sebagian besar waktunya untuk
melakukan kegiatan sehari-hari di jalanan termasuk di lingkungan pasar, pertokoan dan
pusat-pusat keramaian lainnya
Anak Korban Perdagangan (child trafficking ) Anak korban penipuan, pemindahtanganan
dan eksploitasi untuk tujuan-tujuan tertentu yang sifatnya merugikan kepentingan anak
Anak Nakal 1). anak yang melakukan tindak pidana atau 2). anak yang melakukan
perbuatan yang dinyatakan terlarang bagi anak baik menurut peraturan perundangundangan maupun menurut peraturan hukum yang lain yang hidup dan berlaku dalam
masyarak at yang bersangkutan (UU No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak)
Anak Negara Anak yang berdasarkan putusan hakim diserahkan kepada negara untuk
dididik dan ditempatkan di lapas anak paling lama berumur 18 tahun
Anak Pidana Anak yang berdasarkan putusan hakim menjalani pidana di Lapas anak paling
lama sampai berumur 18 (delapan belas) tahun
Anak Putus Sekolah Anak sekolah yang gagal sebelum menyelesaikan sekolahnya tidak
memiliki ijazah atau surat tanda tamat belajar
Anak Sipil Anak yang atas permintaan orang tua atau walinya memperoleh penetapan
pengadilan untuk dididik di lapas anak paling lama sampai umur 18 tahun
Anak Telantar 1). Menurut UU No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak adalah anak
yang karena suatu sebab orang tuanya melalaikan kewajibannya, sehingga kebutuhan
anak tidak dapat terpenuhi secara wajar baik secara rohani, jasmani maupun sosial. 2).
(UU No. 23 Tahun 2002) anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar, baik fisik,

mental, spiritual, maupun sosial
Anak Terpisah Anak-anak yang berumur dibawah 18 tahun yang terpisah dari orang tua,
atau wali sahnya, dan atau pengasuh resminya, yang diakibatkan oleh kejadian bencana
2

Anak Terpisah Aeseorang yang berusia 18 tahun yang terpisah dari kedua orang tua atau
dari pengasuh utama menurut hukum atau adat mereka sebelumnya
Anak yang Berhadapan dengan Hukum Anak yang terpaksa berkontak dengan sistem
peradilan pidana karena, 1)disangka, didakwa, atau dinyatakan terbukti bersalah
melanggar hukum, atau 2)telah menjadi korban akibat perbuatan pelanggaran hukum
yang dilakukan orang/kelompok orang/lembaga /negara terhadapnya atau, 3)telah melihat,
mendengar, merasakan, atau mengetahui suatu peristiwa pelanggaran hukum
Anak yang Berkonflik dengan Hukum Anak yang termasuk pada kategori anak nakal,
pelaku tindak pidana yang berdasarkan hasil penyelidikan/pemeriksaan aparat penegak
hukum membutuhkan pembinaan di panti sosial anak
Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus Anak yang mengalami permasalahan
kelangsungan hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi sebagai akibat
kekurangan gizi dan tanpa perumahan yang layak, tanpa bimbingan, sakit dan tanpa
perawatan medis, diperlakukan salah secara fisik, eksploitasi
Anak yang Memiliki Keunggulan Anak yang mempunyai kecerdasan luar biasa, atau

memiliki potensi dan/atau bakat istimewa. (UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak)
Anak yang Mempunyai Masalah Anak yang antara lain tidak mempunyai orang tua dan
terlantar, anak terlantar, anak yang tidak mampu, anak yang mengalami masalah
kelakuan, dan anak cacat. (PP No. 2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan Anak bagi
Anak yang mempunyai masalah)
Anak yang Mempunyai Masalah Anak yang antara lain tidak mempunyai orang tua dan
terlantar, anak terlantar, anak yang tidak mampu, anak yang mengalami masalah
kelakuan dan anak cacat. (PP No. 2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan Anak)
Anak yang Mengalami Masalah Kelakuan Anak yang menunjukkan tingkah laku
menyimpang dari norma-norma masyarakat. (UU No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan
Anak)
Anak yang Menyandang Cacat Anak yang mengalami hambatan fisik dan/atau mental
sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya secara wajar. (UU No. 23
Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak)
Anak-anak tanpa Pendamping Anak-anak yang telah terpisah dari kedua orang tuanya
maupun keluarga lainnya dan tidak berada dalam pengasuhan seseorang dewasa yang
menurut hukum atau adat bertanggung jawab untuk mengasuhnya
Analisis Dampak Sosial Telahaan atau kajian sistematis dan komprehensif tentang
kehidupan, keadaan sosial, tindakan, atau aktivitas pembangunan untuk melihat sejauh

mana akibat sosial baik yang bersifat positif maupun negatif yang timbul bilamana
tindakan atau aktivitas pembangunan tersebut dilakukan
Ancaman Bencana Suatu kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan bencana. (UU
No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana)
Angka Harapan Hidup (Life Expectancy) Angka rata-rata lamanya penduduk suatu
kelompok atau negara untuk dapat bertahan hidup
Anti Retroviral (ARV) Obat untuk menekan jumlah virus HIV dalam darah
Anti Retroviral Therapy (ART) Sebuah terapi bagi Orang dengan HIV-AIDS (ODHA) dengan
mengkonsumsi ARV secara rutin dan teratur untuk seumur hidup, agar jumlah virus di
dalam darah bisa ditekan hingga mencapai kondisi tidak terdeteksi oleh tes laboratorium
Anti Sosial Tindakan melawan, menentang, memusuhi atau melanggar norma hukum, adat
dan agama yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu
Aquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) Kumpulan gejala penyakit yang disebabkan
menurunnya/hilangnya sistem kekebalan tubuh manusia oleh karena terinfeksi virus HIV,
rusaknya sistem kekebalan tubuh mengakibatkan penyakit yang tidak berbahayapun dapat
berakibat fatal bagi orang yang telah terinfeksi. (Kepmensos RI No. 23/HUK/1996)

3

Asas Akuntabilitas Dalam setiap penyelenggaraan kesejahteraan sosial harus dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (UU
No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Asas Keadilan Dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial harus menekankan pada
aspek pemerataan, tidak diskriminatif dan keseimbangan antara hak dan kewajiban. (UU
No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Asas Keberlanjutan Dalam menyelenggarakan kesejahteraan sosial dilaksanakan secara
berkesinambungan, sehingga tercapai kemandirian. (UU No.11 tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial)
Asas Kemanfaatan Dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial harus memberi manfaat
bagi peningkatan kualitas hidup warga negara. (UU No.11 tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial)
Asas Kemitraan Dalam menangani masalah kesejahteraan sosial diperlukan kemitraan
antara pemerintah dan masyarakat, pemerintah sebagei penanggung jawab dan
masyarakat sebagai mitra pemerintah dalam menangani permasalahan kesejahteraan
sosial dan peningkatan kesejahteraan sosial. (UU No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial)
Asas Kesetiakawanan Dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial harus dilandasi oleh
kepedulian sosial untuk membantu orang yang membutuhkan pertolongan dengan empati
dan kasih sayang. (UU No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Asas Keterbukaan Memberikan akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk

mendapatkan informasi yang terkait dengan penyelenggaraan kesejahteraan sosial. (UU
No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Asas Keterpaduan Dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial harus mengintegrasikan
berbagai komponen yang terkait sehingga dapat berjalan secara terkoordinir dan sinergis.
(UU No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Asas Partisipasi Dalam setiap penyelenggaraan kesejahteraan sosial harus melibatkan
seluruh komponen masyarakat. (UU No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Asas Profesionalitas Dalam setiap penyelenggaraan kesejahteraan sosial kepada
masyarakat agar dilandasi dengan profesionalisme sesuai dengan lingkup tugasnya dan
dilaksanakan seoptimal mungkin. (UU No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Asertif Suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan dan dipikirkan
kepada orang lain namun tetap menjaga dan menghargai perasaan pihak lain
Asesmen Proses pengungkapan dan pemahaman permasalahan, kebutuhan, dan potensi
klien, serta sumber yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan klien.
(Kepmensos No. 10/HUK/2007 tentang Pembinaan Teknis Jabatan Fungsional Pekerja Sosial)
Asimilasi Proses perubahan pola kebudayaan untuk menyesuaikan diri dengan mayoritas
Asistensi Sosial Bentuk perlindungan sosial yang bertujuan memberi bantuan kepada
orang-orang yang mengalami kesulitan, termasuk didalamnya bantuan secara umum atau
bantuan yang diberikan untuk orang-orang miskin; bantuan untuk orang-orang jompo, tuna
netra, orang-orang cacat dan anak terlantar; asuhan di dalam lembaga untuk orang jompo,

tuna netra dan cacat yang miskin yang tidak dapat tinggal di keluarganya
Asosial Tidak mempunyai rasa santun dalam hidup bermasyarakat hanya ingat akan
keuntungan diri sendiri saja tidak mengindahkan kepentingan atau kebutuhan orang lain
Asuhan Berbagai upaya yang diberikan kepada anak yang tidak mempunyai orang tua dan
telantar, anak telantar dan anak yang mengalami masalah kelakuan, yang bersifat
sementara sebagai pengganti orang tua atau keluarga agar dapat tumbuh dan
berkembang dengan wajar secara rohani, jasmani maupun sosial. (PP No. 2 tahun 1988
tentang Usaha Kesejahteraan Anak bagi Anak yang mempunyai Masalah)
Asuransi Kesejahteraan Sosial (ASKESOS) 1). Menurut UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang
Kesejahteraan Sosial adalah asuransi yang secara khusus yang diberikan kepada warga
negara yang tidak mampu dan tidak terakses oleh sistem asuransi sosial pada umumnya
yang berbasis pada kontribusi peserta; 2). Menurut Panduan Manajemen Askesos, Dit.
4

Jamkesos � Ditjen Banjamsos Depsos RI 2007, sistem perlindungan sosial untuk
memberikan jaminan pertanggungan dalam bentuk pengganti pendapatan keluarga bagi
pencari nafkah utama sebagai Pekerja Mandiri dan pekerja dan pekerja di sektor informal
terhadap resiko menurunnya tingkat kesejahteraan sosial akibat mendrita sakit,
kecelakaan dan/atau meninggal dunia
Asuransi Sosial Mekanisme pengumpulan dana yang bersifat wajib yang berasal dari iuran

guna memberikan perlindungan atas resiko sosial ekonomi yang menimpa peserta
dan/atau anggota keluarganya. (UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional)
Audit Sosial Audit yang menyangkut pemantauan, penilaian dan pengukuran prestasi
organisasi atau lembaga dan keterlibatannya dengan masalah-masalah sosial
Autis Suatu kondisi seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya
tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang norma. Anak tersebut
terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitif, memiliki aktifitas dan minat
yang obsesif
Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Organisasi yang mempunyai fungsi
koordinasi terhadap organisasi-organisasi yang menyelenggarakan kesejahteraan sosial di
tingkat provinsi
Badan Narkotika Kabupaten/Kota (BNK) Lembaga pemerintah non departemen di tingkat
kabupaten/kota yang menangani pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkoba
Badan Narkotika Nasional (BNN) Lembaga pemerintah non departemen di tingkat pusat
yang menangani pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkoba
Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lembaga pemerintah non departemen di tingkat provinsi
yang menangani pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkoba
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lembaga Pemerintah Non Departemen
setingkat menteri yang meliputi unsur pengarah penanggulangan bencana dan pelaksana
penaggulangan bencana
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI )
Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Presiden dan mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan dan
perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi
(Perpres RI No. 81 tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badan Pemerintah Daerah yang
melakukan penyelenggaraan penanggulangan bencana (PP No. 21 Tahun 2008 Tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana)
Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Unit Pelaksana Teknis
(UPT) di bawah Badan Pendidikan dan Penelitian Kesos yang Melaksanakan pendidikan dan
pelatihan kesejahteraan sosial bagi tenaga kesejahteraan sosial pemerintah dan
masyarakat
Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah
Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yang melaksanakan pelayanan dan
rehabilitasi sosial, resosialisasi, penyaluran, dan bimbingan lanjut bagi penyandang cacat
tubuh agar mampu berperan dalam kehidupan bermasyarakat, rujukan nasional,
pengkajian, dan penyiapan standar pelayanan, pemberian informasi, dan koordinasi
Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) Unit Pelaksana Teknis (UPT) di
bawah Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yang melaksanakan pelayanan
dan rehabilitasi sosial, resosialisasi, penyaluran, bimbingan lanjut bagi penyandang cacat
mental retardasi agar mampu berperan dalam kehidupan bermasyarakat, rujukan nasional,
pengkajian dan penyiapan standar pelayanan, pemberian informasi dan koordinasi
Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Unit Pelaksana Teknis (UPT) di
bawah Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yang melaksanakan
5

rehabilitasi vokasional tingkat lanjutan, pelatihan, pengkajian, dan pengembangan
rehabilitasi penyandang cacat tubuh
Balai Penerbitan Braille Indonesia (BPBI) Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Direktorat
Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yang melaksanakan tugas untuk pencetakan
dokumen-dokumen maupun arsip kedalam huruf Braille
BalaiBesarPenelitian Permasalahan dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS) Unit
Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Pendidikan dan Penelitian Kesos yang berfungsi
Melaksanakan penelitian dan pengembangan pelayanan kesejahteraan sosial
Bantuan Darurat Bencana Upaya memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
pada saat keadaan darurat. (UU No.24 tahun 2007 tentang Penangulangan Bencana)
Bantuan Iuran Iuran yang dibayar pemerintah bagi fakir miskin dan orang tidak mampu
sebagai peserta program jaminan sosial. (UU No. 40 Tahun 2004 Sistem Jaminan Sosial
Nasional)
Bantuan Kesejahteraan Sosial Permanen (BKSP) Pelayanan sosial berupa pemberian biaya
hidup minimal bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial non potensial terlantar yang
dilakukan secara berkelanjutan
Bantuan Langsung Berkelanjutan Bantuan yang diberikan secara terus-menerus untuk
mempertahankan taraf kesejahteraan sosial dan upaya untuk mengembangkan
kemandirian. (UU No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BLPS) Kegiatan dalam rangka memberdayakan
fakir miskin yang dilaksanakan melalui pemberian bantuan modal usaha ekonomis
produktif (UEP) melalui kelompok usaha bersama (KUBE) yang penyalurannya melalui
mekanisme perbankan
Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bantuan langsung tunai kepada rumah tangga sasaran
dalam rangka kompensasi pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) (Inpres RI No. 3
Tahun 2008 Tentang Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai Untuk Rumah Tangga
Sasaran)
Bantuan Sosial Semua upaya yang diarahkan untuk meringankan penderitaan,
melindungi, dan memulihkan kondisi kehidupan fisik, mental, dan sosial (termasuk kondisi
psikososial, dan ekonomi) serta memberdayakan potensi yang dimiliki agar seseorang,
keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang mengalami guncangan dan kerentanan
sosial dapat tetap hidup secara wajar. (UU No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial)
Bantuan Sosial bagi Lanjut Usia Upaya pemberian bantuan yang bersifat tidak tetap agar
lanjut usia potensial dapat meningkatkan taraf kesejahteraan sosialnya. (UU No.13 Tahun
1998 tentang Kesejahteraan lanjut Usia)
Bantuan Sosial bagi Penyandang Cacat Pemberian bantuan kepada penyandang cacat
yang tidak mampu yang bersifat tidak tetap, agar mereka dapat meningkatkan taraf
kesejahteraan sosialnya. (UU No.4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat)
Bekas Narapidana /Bekas Warga Binaan Pemasyarakatan Seseorang yang telah selesai
menjalani masa hukuman yang dijatuhkan kepadanya berdasarkan keputusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap
Bekas Penyandang Penyakit Kronis Seseorang yang secara medik telah dinyatakan
sembuh dari suatu penyakit kronis yang dinilainya memerlukan pengobatan yang sangat
lama (menahun) dan telah sembuh dengan atau tanpa menimbulkan kecacatan pada
tubuh yang dapat menganggu fungsi sosialnya
Bencana Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor non
alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. (UU No. 24 Tahun
2007 Tentang Penangulangan Bencana)
Bencana Alam Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
6

kekeringan, angin topan, tanah longsor. (UU No.24 Tahun 2007 tentang Penangulangan
Bencana)
Bencana non Alam Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non
alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah
penyakit. (UU No.24 tahun 2007 tentang Penangulangan Bencana)
Bencana Sosial Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial oleh antar kelompok atau antar
komunitas masyarakat, dan teror. (UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penangulangan
Bencana)
Bermain Peran (role playing) Salah satu teknik pekerjaan sosial yang diterapkan dalam
menangani masalah klien dengan cara memainkan peran orang lain
Bimbingan Tuntunan, bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu, kelompok,
atau masyarakat untuk mencegah atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam
kehidupannya agar mereka mencapai kesejahteraan
Bimbingan Fisik Bimbingan untuk pemeliharaan pertumbuhan dan perkembangan jasmani
klien
Bimbingan Kelompok Bimbingan yang ditujukan untuk mengembangkan potensi dan
kemampuan klien dalam mengatasi masalah maupun memenuhi kebutuhannya melalui
kelompok
Bimbingan Keterampilan Kerja Proses pemberian pelayanan yang ditujukan untuk
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan klien dalam keterampilan kerja sebagai
bekal untuk kehidupannya di tengah-tengah masyarakat
Bimbingan Keterampilan Sosial Serangkaian kegiatan untuk menumbuhkembangkan
keterampilan sosial klien agar mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup
Bimbingan Lanjut Rangkaian kegiatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagai
upaya untuk lebih memantapkan kemandirian klien, baik berupa konsultasi,bantuan ulang,
bimbingan peningkatan/pengembangan/pemasaran maupun petunjuk lain untuk
memperkuat kondisi kehidupan bermasyarakat
Bimbingan Lingkungan Sosial Bimbingan yang diberikan kepada lingkungan asal klien,
dengan tujuan agar klien memperoleh kembali dukungan dari keluarga dan masyarakat
Bimbingan Mental Bimbingan yang menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri,
harga diri , serta memperbaiki sikap hidup klien
Bimbingan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) Program pelayanan yang diberikan
kepada penyandang cacat rungu wicara agar dapat mengembangkan keterampilannya
dalam berkomunikasi menggunakan SIBI sambil berbicara
Bimbingan Sosial Berbagai bentuk kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh pekerja sosial
untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam meningkatkan
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan, memecahkan masalah, serta menjalin dan
mengendalikan hubungan-hubungan sosial mereka dalam lingkungan sosialnya
Bimbingan Sosial Individu Seni yang mempergunakan pengetahuan tentang ilmu relasi
manusia dan keterampilan dalam mengadakan hubungan untuk memobilisir kemampuan
dalam diri individu dan sumber-sumber yang tersedia dalam masyarakat guna penyesuaian
yang lebih baik antar klien dengan keseluruhan atau sebagian dari lingkungan
Bimbingan Sosial Kelompok Metode intervensi pekerjaan sosial untuk membantu individuindividu dengan menggunakan kelompok sebagai alat untuk membantu mengembangkan
kepribadian, serta memecahkan masalah-masalah personal maupun keluarga
Bimbingan Sosial Masyarakat Suatu proses dimana masyarakat, baik sebagai individu
maupun perwakilan-perwakilan kelompok, bekerja sama untuk menentukan kebutuhankebutuhan kesejahteraan sosial, merencanakan cara-cara memenuhi kebutuhan tersebut,
serta memobilisasi sumber-sumber yang diperlukan yang ada di dalam masyarakat
tersebut dengan berlandaskan pada prinsip partisipasi sosial

7

Bimbingan Spiritual Bimbingan untuk meningkatkan pengetahuan,pemahaman klien
tentang agama yang diyakininya, sehingga dapat menerapkannya ke dalam kehidupannya
Bina Wicara Tindakan atau perlakuan agar para penyandang cacat rungu wicara memiliki
kecakapan berkomunikasi dengan sesama manusia dengan menggunakan media wicara
Broker Salah satu peran pekerja sosial untuk melakukan penjalinan hubungan dan
pemeliharaan jalur komunikasi dengan berbagai pihak yang mendukung pelaksanaan
penyelenggaraan kesejahteraan sosial
Buta Kecacatan penglihatan seseorang yang menyebabkan ketajaman penglihatan kurang
dari 3/60 (5/100, 2/40, 0,005) atau derajat ketajaman penglihatannya pada jarak terbaik
setelah koreksi maksimal tidak lebih dari pada kemampuan untuk menghitung jari pada
jarak 3 meter
Cacat Keadaan hilang atau berkurangnya fungsi anggota badan yang secara langsung atau
tidak langsung mengakibatkan hilang atau berkurangnya kemampuan untuk menjalankan
pekerjaan. (UU No. 4 tahun 1997 tentang Penayandang Cacat, atau PP 43 tahun 1998
tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat)
Cacat Bawaan Kecacatan yang terjadi ketika anak masih dalam kandungan yang
disebabkan ibu mengalami gangguan penyakit atau metabolisme, kelainan kromosomal,
gangguan genetik, kekurangan gizi atau sebab lain yang tidak diketahui yang
mempengaruhi tumbuh kembang janin
Cacat Bekas Penyandang Penyakit Kronis Seorang yang secara medis telah dinyatakan
sembuh dari suatu penyakit menahun dengan atau tanpa menimbulkan kecacatan pada
tubuh yang dapat mengganggu fungsi sosialnya
Cacat Fisik Kecacatan yang mengakibatkan gangguan pada fungsi tubuh, antara lain gerak
tubuh, penglihatan, pendengaran dan kemampuan bicara. (UU Nomor 4 Tahun 1997
tentang Penyandang Cacat)
Cacat Fisik Dan Mental (Cacat Ganda) Keadaan seseorang yang menyandang dua jenis
kecacatan sekaligus. (UU Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat)
Cacat Mental Kelainan mental dan/atau tingkah laku, baik cacat bawaan maupun akibat
dari penyakit. (UU Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat)
Cacat Mental Psikotik Seseorang yang mengalami gangguan jiwa yang disebabkan oleh
faktor organ biologis maupun fungsional yang mengakibatkan perubahan dalam alam
pikiran, alam perasaan dan perbuatan sehingga memiliki masalah sosial tidak dapat
mencari nafkah dan kesulitan dalam kegiatan bermasyarakat.
Cacat Netra Kecacatan yang menyebabkan ketajaman penglihatan seseorang lebih kecil
dari 6/18 atau 6/20
Cacat Rungu Kecacatan yang disebabkan oleh kerusakan alat dan organ pendengaran
yang mengakibatkan kehilangan kemampuan menerima atau menangkap bunyi atau suara
Cacat Rungu Wicara Ketidakmampuan dalam memproduksi suara dan berbahasa yang
disebabkan karena kerusakan alat dan organ pendengaran sehingga seseorang tidak
mengenal cara mempergunakan organ bicara dan tidak mengenal konsep bicara
Cacat setelah lahir Kecacatan yang terjadi pada saat proses kelahiran bayi yang
disebabkan oleh kesalahan penanganan pada waktu persalinan, atau terinfeksi suatu
penyakit, bakteri, virus, kekurangan gizi atau mengalami kecelakaan yang menyebabkan
kecacatan
Cacat Tubuh Gangguan yang menurut ilmu kedokteran dinyatakan mempunyai
kelainan/gangguan pada alat gerak yang meliputi tulang, otot, dan persendian baik dalam
struktur atau fungsinya, sehingga dapat merupakan rintangan atau hambatan baginya
untuk melaksanakan kegiatan secara layak
Cacat Wicara Kecacatan yang disebabkan oleh kerusakan atau kehilangan kemampuan
berbahasa, mengucapkan kata-kata, ketepatan dan kecepatan berbicara serta produksi
suara

8

Capacity Building (Pengembangan Kapasitas) Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan baik individu, kelompok, masyarakat maupun lembaga sosial dari aspek
pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan perilaku
Case Conference (Pembahasan Kasus) Pertemuan antara beberapa profesi untuk
membicarakan satu kasus dalam kaitannya dalam penanganan / pemecahan masalah klien
Catatan Kasus Catatan tentang fakta, data dan informasi tertulis mengenai situasi dan
kondisi masing-masing klien dan orang-orang yang terkait
Charity Motivasi untuk membantu orang lain yang membutuhkan dengan tujuan derma,
kebajikan, amal dan rasa belas kasihan, serta kemurahan hati
Child Trafficking Perdagangan anak, lihat di Perdagangan Anak
Codein Alkaloida yang terkandung dalam opium sebesar 0,7 - 2,5 %, merupakan opioida
alamiah yang banyak digunakan untuk keperluan medis
Community Organization and Community Development (CO/CD) lihat Pengembangan
Masyarakat
Conditional Cash Transfer (Bantuan Tunai Bersyarat) Program pengentasan kemiskinan
melalui pemberian bantuan tunai kepada rumah tangga sasaran (keluarga miskin) yang
digunakan secara bersyarat untuk pendidikan anak dan kesehatan ibu. Program ini
diwujudkan dalam Program Keluarga Harapan (PKH)
Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Komitmen
perusahaan dalam melakukan kegiatan operasional dengan memperhatikan aspek
ekonomi,sosial dan lingkungan serta menghargai kepentingan para pemangku
kepentingan, yaitu investor, pelanggan, karyawan, rekan bisnis, penduduk setempat,
lingkungan dan masyarakat umum
Crack Bentuk baru berupa kristal seperti kerikil, merupakan saripati kokain yang
mempunyai dampak ketergantungan lebih kuat daripada kokain
Daerah Kumuh Daerah atau lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan lingkungan
secara teknis, kesehatan dan sosial sebagai tempat tinggal yang layak bagi kehidupan dan
penghidupan sosial
Dalam Pemukiman Model pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang cacat bekas
penderita penyakit kronis/kusta dan keluarganya dengan menggunakan berbagai fasilitas
atau wahana pada lokasi masyarakat tertentu yang berdekatan dengan pemukiman
penduduk pada umumnya, diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat dimana
di dalamnya dipersiapkan sarana dan prasarana rehabilitasi sosial secara utuh
Dampak Sosial Pengaruh atau akibat dari suatu kejadian, keadaan, kebijakan sehingga
mengakibatkan perubahan baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif bagi
lingkungan sosial dan keadaan sosial
Dana Jaminan Sosial Dana amanat milik seluruh peserta yang merupakan himpunan iuran
beserrta hasil pengembangannya yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
untuk pembayaran manfaat kepada peserta dan pembiayaan operasional penyelenggaraan
program jaminan sosial. (UU No. 40 tahun 2004 Sistem Jaminan Sosial nasional)
Dana Kesejahteraan Sosial Sumbangan yang diterima dari masyarakat baik langsung
maupun tidak langsung yang diperuntukkan bagi kepentingan pelaksanaan kegiatan usaha
kesejahteraan sosial
Data Kesejahteraan Sosial Informasi atau bahan yang berkaitan dengan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
dalam bentuk angka, huruf, gambar yang diperoleh dari sumber yang dipercaya dan dapat
dijadikan dasar kajian
Day Care Center (Pusat Layanan Harian) Pusat atau tempat dilaksanakannya kegiatan
layanan harian bagi lanjut usia dan bagi anak balita tempat ini disebut Taman Penitipan
Anak (TPA)
Day Care Services (Layanan Harian) Suatu model pelayanan sosial yang disediakan bagi
lanjut usia bersifat sementara, dilaksanakan pada siang hari, di dalam atau di luar panti
9

dalam waktu tertentu (maksimum 8 jam) dan tidak menginap yang dikelola oleh
pemerintah atau masyarakat secara profesional
Daya Beli Kemampuan seseorang, keluarga atau masyarakat untuk memperoleh suatu
barang/jasa guna memenuhi kebutuhan hidup
Daya Tampung Lingkungan Sosial Kemampuan manusia dan kelompok penduduk yang
berbeda-beda untuk hidup bersama-sama sebagai satu masyarakat secara serasi, selaras,
seimbang, rukun, tertib, dan aman. (UU No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera)
Debil Berdaya pikir rendah atau berkemampuan berfikir tidak lebih daripada daya pikir
anak yang berumur 12 tahun
Depresan Jenis obat yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga
membuat pemakai merasa tenang dan bahkan membuatnya tertidur atau tidak sadarkan
diri
Depresi Keadaan jiwa seseorang yang sedang mengalami stress dengan ciri-ciri retardasi
motorik dan mental, kemurungan tidak ada aktivitas sama sekali sehingga memperlihatkan
gejala-gejala perasaan tertekan
Derajat Kecacatan Tingkat berat ringannya keadaan cacat yang disandang seseorang. (UU
Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat PP No. 43 Tahun 1998 tentang Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat)
Desa Berketahanan Sosial Kondisi desa mapan yang dicapai melalui pemberdayaan
pranata sosial. dalam mengelola modal sosial, mampu menggerakkan dan memobilisasi
anggota komunitas lokal dalam memberikan dan meningkatkan :1) perlindungan sosial
bagi kelompok rentan, 2) mendorong partisipasi masyarakat dalam berorganisasi sosial, 3)
mengendalikan konflik sosial, 4) kearifan lokal dalam memelihara sumber daya sosial dan
alam
Deteksi Dini Usaha-usaha untuk mengetahui ada tidaknya kelainan atau kerusakan fisik
atau gangguan perkembangan mental atau perilaku anak yang menyebabkan kecacatan
secara dini dengan menggunakan metode perkembangan anak
Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial ( DNIKS ) Organisasi yang
mempunyai fungsi koordinasi terhadap organisasi-organisasi yang menyelenggarakan
kesejahteraan sosial di tingkat nasional
Diagnosis Sosial Suatu proses mengidentifikasi dan menganalisis masalah klien dari hasil
asesmen untuk menemukan dan merumuskan rencana penanganan masalah
Difable Sebutan bagi penyandang cacat yang merupakan singkatan dari kata bahasa
Inggris Different Ability People yang artinya Orang yang Berbeda Kemampuan . Istilah
Diffable didasarkan pada realita bahwa setiap manusia diciptakan berbeda
Dinamika Kelompok Salah satu teknik yang digunakan untuk merangsang suatu kondisi
interaksi yang dinamis antar individu dalam suatu kelompok
Dinamika Sosial Gerak masyarakat secara terus menerus yang menimbulkan perubahan
dalam tata hidup masyarakat yang bersangkutan
Dinamisator Orang yang berusaha untuk mengadakan perubahan-perubahan dan
pengembangan-pengembangan yang dapat diterima oleh perorangan, keluarga, kelompok,
dan organisasi di masyarakat
Disability (Kecacatan) Ketidakmampuan melaksanakan suatu aktivitas/kegiatan tertentu
sebagaimana layaknya orang normal yang disebabkan oleh kondisi impairment (kehilangan
atau ketidakmampuan) yang berhubungan dengan usia dan masyarakat dimana seseorang
berada
Disfungsi Sosial Kondisi seseorang tidak mampu melaksanakan peran sosial sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya, dan sesuai dengan harapan orang lain
Disintegrasi Keadaan tidak bersatu padu, terpecah belah, hilangnya keutuhan atau
persatuan, perpecahan
10

Disintregrasi Sosial Keadaan sosial yang masing-masing individu atau kelompok dalam
suatu masyarakat ingin tampil dengan cara memisahkan diri dari kelompok besar sebagai
akibat dari lunturnya semangat dan nilai-nilai kesetiakawanan sosial dan integritas
nasional
Diskresi Otoritas legal polisi untuk bertindak dalam kondisi atau situasi tertentu
berdasarkan kebijaksanaan atau berkonflik dengan hukum
Diskriminasi Setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tidak
langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik,
kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, keyakinan politik yang
berakibat pengurangan, penyimpangan ataupun penghapusan pengakuan, pelaksanaan
ataupun penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik
individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya dan aspek
kehidupan lainnya. (UU No, 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia)
Disorganisasi Sosial Keadaan kehidupan sosial di dalam kelompok masyarakat yang
terpecah
Displacement (Pengalihan) Perilaku yang menunjukkan ketidakcocokkan antara
permasalahan dengan waktu dan tempat mengklarifikasikannya misalnya: masalahmasalah yang dihadapi di kantor dibawa pulang ke rumah dan sebaliknya masalahmasalah yang dihadapi di rumah dibawa ke kantor
Distorsi Pemutarbalikkan fakta atau aturan, sehingga terjadi penyimpangan untuk
memperoleh keuntungan dari padanya
Diversi Pengalihan dari proses pidana formal sebagai alternatif terbaik dalam penanganan
terhadap anak yang berkonflik dengan hukum
Domestic adoption Pengangkatan anak antar warga negara Indonesia
Donasi Sumbangan tetap (berupa uang) dari penderma kepada perkumpulan/yayasan
Donatur Orang yang secara tetap memberikan sumbangan berupa uang kepada suatu
perkumpulan dan sebagainya
Dunia Usaha Usaha Mikro, usaha kecil, Usaha Menengah dan Usaha Besar yang melakukan
kegiatan ekonomi di indonesia dan berdomisili di Indonesia. (UU No. 20 tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)
Ek-situ Pola penanganan dalam pemberdayaan komunitas adat terpencil yang dilakukan di
lokasi baru
Ekologi sosial Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik yang bersifat adaptif
diantara lingkungan alamiah dan sosial
Eksploitasi Tindakan dengan atau tanpa persetujuan korban yang meliputi tetapi tidak
terbatas pada pelacuran, kerja atau pelayanan paksa, perbudakan, atau praktek serupa
perbudakan, penindasan, pemerasan, pemanfaatan fisik, seksual, reproduksi atau secara
melawan hukum memindahkan atau mentransplantasi organ dan/atau jaringan tubuh atau
memanfaatkan tenaga atau kemampuan seseorang oleh pihak lain untuk mendapatkan
keuntungan baik material maupun immaterial. (UU No.21 Tahun 2007 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang)
Elijibilitas Proses untuk menentukan seorang calon klien memenuhi persyaratan atau tidak
untuk mendapatkan pelayanan sosial
Emosi Keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis seperti kegembiraan, kesedian,
keharuan, kecintaan
Empati Keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya
dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain
Evakuasi Kegiatan memindahkan korban bencana dari lokasi bencana ke tempat yang
aman dan/atau penampungan pertama untuk mendapatkan tindakan penanganan lebih
lanjut

11

Evaluasi Suatu proses penilaian, pengukuran dan perbandingan dari hasil-hasil pekerjaan
yang dicapai dengan hasil yang seharusnya dicapai
Fakir Miskin Orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan
tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan
atau orang yang mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi
kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan. (Kepmensos RI No. 23/HUK/1996)
Family Preservation (Perlindungan Keluarga) Program yang didesain untuk keluarga yang
mengalami krisis (families in crisis) dimana anak-anak mereka beresiko ditelantarkan atau
terpisah dari keluarga dan (sedang) ditempatkan di pengasuhan di luar keluarganya atau
pengasuhan alternatif, seperti di Panti Asuhan Anak
Family Support (dukungan Keluarga) Pelayanan berbasis masyarakat yang membantu
orang tua/keluarga inti menjalankan perannya dalam pengasuhan anak, memperkuat
kapasitas orang tua dalam menghadapi masalah untuk mengurangi terjadinya perlakuan
salah dan penelantaran anak
Fasilitator Peran yang dilakukan Pendamping Sosial dalam membantu dan mendorong
pihak terkait dalam masyarakat untuk terwujudnya keserasian sosial
Forum Keluarga Dengan Anak Cacat (FKDAC) Lembaga kerjasama (pertukaran informasi
dan keterampilan) antar para keluarga yang memiliki anak penyandang cacat
Forum Komunikasi Fungsional Pekerja Sosial Indonesia (FKFPSI) Wadah bagi fungsional
pekerja sosial di lingkungan direktorat jenderal pelayanan dan rehabilitasi sosial sebagai
ajang silaturahmi, komunikasi, tukar informasi dan peningkatan kompetensi
Forum Komunikasi Karang Taruna Sarana kerjasama, pertukaran pengalaman, dan
informasi antar karang taruna
Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat (FKPSM) lihat PSM
Foster Care (Keluarga Asuh) Merupakan suatu pelayanan kesejahteraan anak yang
menyediakan pengasuhan melalui keluarga pengganti yang direncanakan untuk periode
tertentu atau jangka panjang dimana orang tuanya tidak mampu mengasuhnya atau tidak
dapat menjamin tumbuh kembang anaknya secara wajar, baik fisik, mental, spiritual
maupun sosialnya. Keluarga pengganti dimaksud adalah keluarga yang tidak memiliki
keterkaitan darah dengan anak atau lembaga yang melakukan pengasuhan terhadap anak
Fungsi Keluarga Tugas-tugas kehidupan yang seharusnya dilakukan agar keluarga dapat
menata dan memelihara kehidupan agar dapat tumbuh secara wajar, mencakup fungsi
reproduksi, afeksi, perlindungan, sosialisasi dan pendidikan, keagamaan, sosial budaya,
ekonomi dan lingkungan. (UU No.10 tahun 1992 tentang Pembangunan Keluarga Sejahtera)
Fungsi Peningkatan Masyarakat Satu fungsi pekerja sosial masyarakat (PSM) untuk
menciptakan perubahan-perubahan sosial dan pengembangan-pengembangan sosial
secara terencana dan terarah yang menyentuh struktur dan kehidupan masyarakat
Gangguan Jiwa Ketidakseimbangan jiwa yang mengakibatkan terjadinya ketidaknormalan
sikap atau tingkah laku
Ganja Salah satu jenis narkotika berasal dari tumbuhan perdu liar yang lebih dikenal
dengan nama cimeng, kanabis, marijuana, pot, tai, sick, gass, gelek, rasta, dope, weed,
mary jane, sinsemilla
Garis Kemiskinan 1). Menurut BPS adalah jumlah rupiah yang diperlukan oleh setiap
individu untuk makanan setara 2.100 kalori per orang/hari (garis kemiskinan makanan) dan
untuk memenuhi kebutuhan non makanan berupa perumahan, pakaian, kesehatan,
pendidikan, transportasi dan aneka barang/jasa (garis kemiskinan non makanan), 2).
Menurut PBB adalah jumlah uang setara 1 USD -2 USD yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup minimal per orang/hari
Gelandangan Orang-orang yang hidup dalam keaadaan yang tidak sesuai dengan norma
kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal
dan pekerjaan yang tetap di wilayah tertentu dan hidup mengembara di tempat umum (PP
No. 31 tahun 1980 tentang Penanggualangan Gelandangan dan Pengemis)
Gempa Bumi Semua gerakan kulit bumi, yang ringan maupun yang berat
12

Gender Sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang di konstruksi
secara sosial dan kultural
Gerakan Anti Narkotika (GRANAT) Suatu organisasi sosial masyarakat yang bertujuan untuk
menggerakkan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA
Gerakan Indonesia Anti Madat (GERAM) Suatu organisasi sosial masyarakat yang bertujuan
untuk menggerakkan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA
Guncangan Dan Kerentanan Sosial Keadaan tidak stabil yang terjadi secara tiba-tiba
sebagai akibat dari situasi krisis sosial, ekonomi, politik, bencana dan fenomena alam
Hak Anak Bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh
orangtua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara. (UU No. 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak)
Hak Asasi Manusia (H A M) Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. (UU No. 26
Tahun 1999 dan UU No. 21 Tahun 2001)
Halusinogen Gejala kejiwaan yang menunjukkan seseorang mendengar atau melihat atau
mer (Menimbulkan Kesan Palsu atau Halusinasi) adalah obat alamiah atau sintetik yang
mengubah persepsi dan pikiran seseorang yang menyalahgunakan NAPZA
HAN Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli
Handicap Kesulitan atau kesukaran dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat,
baik di bidang sosial, ekonomi, maupun psikologis yang dialami seseorang yang
disebabkan oleh ketidakharmonisan psikis, fisiologis, maupun tubuh dan
ketidakmampuannya melaksanakan kegiatan hidup secara normal
HANI Hari Anti Narkotika Internasional yang diperingati setiap tanggal 26 Juni
HARGANAS Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Juni
Hari HIV/AIDS yang diperingati setiap tanggal 5 Desember
Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Hari penggalangan kesetiakawanan sosial
nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Desember
Hari Pahlawan Hari peringatan untuk mengenang jasa-jasa pahlawan setiap tanggal 10
November
Heroin Oipioda semi sintetis berupa serbuk putih yang berasa pahit. Di pasar gelap heroin
dipasarkan dalam ragam warna karena dicampur dengan bahan lain seperti gula, coklat,
tepung, susu, dan lain-lain dengan kadar sekitar 24%.diasetilmorfin adalah opoida semi
sintetis berupa serbuk putih yang berasa pahit
Himpunan Pekerja Sosial Indonesia (HIPSI) asosialsi pekerja sosial Indonesia
HIPENCA Hari Internasional Penyandang Cacat yang diperingati setiap tanggal 1 Desember
HLUN Hari Lanjut Usia Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Mei
Home Care Bentuk pelayanan pendampingan dan perawatan sosial di rumah, sebagai
wujud perhatian terhadap klien dengan mengutamakan peran masyarakat berbasis
keluarga
Home Visite Kunjungan oleh pekerja sosial ke tempat tinggal klien untuk melihat keadaan
klien yang sebenarnya
Hukum adat Aturan atau norma tidak tertulis yang hidup dalam masyarakat hukum adat,
mengatur, mengikat dan dipertahankan, serta mempunyai sanksi. (UU No. 21 Tahun 2001
tentang Otonomi Khusus bagi Papua)
Huruf Braille Negatif Huruf yang belum dapat diraba (ditulis dengan reglette)
13

Huruf Braille Positif Huruf yang telah dapat diraba hasil dari negatif dan atau ditulis
dengan mesin ketik braille serta papan huruf
Identifikasi Kegiatan untuk mengumpulkan dan mengenal tentang permasalahan yang
dialami oleh penerima pelayanan, serta sumber pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan program pelayanan kesejahteraan sosial
Idiot Tingkat kecacatan mental yang paling berat, dengan IQ 0 - 25, sehingga yang
bersangkutan tidak mampu latih dan tidak mampu didik
Ikatan Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI) Organisasi atau lembaga profesi pekerja
sosial profesional
Ikatan Pendidikan Pekerja Sosial Indonesia (IPPSI) Perkumpulan lembaga pendidikan tinggi
pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial
IKS (Iuran Kesejahteraan Sosial) Simpanan uang dari sebagian hasil keuntungan usaha
ekonomi produktif melalui kelompok usaha bersama (KUBE) yang digunakan untuk
kepentingan sosial kelompok dalam bentuk santunan bagi anggota yang mengalami
musibah
Imitasi Proses peniruan perilaku yang dilakukan seseorang dari orang lain
Impairment Suatu keadaan kehilangan atau ketidaknormalan baik psikologis, fisiologis
merupakan kelainan struktur atau fungsi anatomis
In Service Tranining Latihan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu,
keahlian,kemampuan dan ketrampilan dalam kedinasan
In-situ Pola penanganan dalam pemberdayaan komunitas adat terpencil yang dilakukan
pada lokasi setempat
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) Pengukuran
perbandingan dari harapan hidup , melek huruf , pendidikan dan standar hidup untuk
semua negara seluruh dunia
Indikator Kemiskinan Serangkaian data statistik yang diturunkan dan disusun untuk
menggambarkan suatu keadaan atau kecenderungan kemiskinan yang menjadi pokok
perhatian atau usaha pembangunan masyarakat
Individualisasi Prinsip dalam melayani klien yang didasarkan kepada potensi, kemampuan
dan keunikannya
Individualisasi Salah satu prinsip pekejaan sosial untuk memperluakukan klien
sebagainindividu yang unik (berbeda satu sama lain)
Indoor Training Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di dalam kelas
Infeksi Menular Seksual (IMS) Infeksi yang menular melalui hubungan seksual sebagai
akibat hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan, baik melalui vagina, oral
maupun anal
Infrastruktur Sosial Prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
Instalasi Produksi Fasilitas dalam panti pelayanan rehabilitasi sosial penyandang cacat
sebagai upaya memantapkan kemampuan dan keterampilan yang bersifat ekonomis
produktif dalam rangka mempercepat kemandirian penyandang cacat pasca bimbingan
rehabilitasi
Instansi Sosial Lembaga atau organisasi peme