ETIKA INFORMASI DAN PLAGIARISME dalam

ETIKA INFORMASI DAN PLAGIARISME
Saat menempuh pendidikan kita diharuskan untuk menuangkan segala
ilmu yang kita terima dalam bentuk karya, dan kita membutuhkan
inspirasi untuk membuat karya tersebut, inspirasi bisa kita dapat
darimana saja bisa dari orang lain dan juga bisa dari situasi disekitar kita,
setelah kita mendapatkan inspirasi munculah untuk ide karya kita, karya
bisa berbentuk apa saja, bisa gambar, video, musik, buku, dan cerita.
Dalam membuat suatu karya kita juga memerlukan suatu referensi,
fungsi dari referensi bisa menambah inspirasi dan mendukung isi dari
karya kita, dengan adanya referensi yang jelas pun karya kita akan diakui
dan tanpa adanya referensi yang jelas, karya kita akan diragukan
kebenarannya, sebuah karya yang referensinya kurang jelas atau tidak
memiliki referensi biasa disebut sebagai isu atau berita yang belum tentu
benar, saat kita ingin mengambil referensi untuk karya kita, kita harus
berhati-hati supaya tidak terjadi ”plagiarisme”
Dalam bahasa latin, Plagi artinya menculik, kita mengerti bahwa arti
dari plagiarisme adalah mencuri, mengambil, menggunakan karya tanpa
izin pemiliknya. Satu saja kalimat yang kita kutip untuk karya kita tanpa
menuliskan sumbernya di daftar pustaka, kita sudah dikatakan melakukan
plagiasi, dan orang yang melakukan plagiasi disebut plagiat.
Plagiarisme terjadi karena ketergantungan berlebih terhadap sumber

referensi, Semua informasi yang didapat akan ditulis tanpa dicantumkan
sumbernya, tanpa adanya penekanan tentang bahayanya plagiasi sejak
dini, seperti contoh dari SD sampai SMA kita diharuskan membuat tugas
dan siswa akan mengambil atau menjiplak dari karya orang lain tanpa
menulis sumbernya di daftar pustaka, dan tidak ada ketentuan yang
mengharuskan siswa siswi menuliskan sumber referensinya dalam tugas
yang mereka buat, berawal dari menjeplak yang akhirnya menjadi
plagiasi, biasanya penulis memiliki pikiran yang sama dengan symber
referensi yang dia dapat, karena lemahnya kemampuan berbahasa,

penulis tidak bisa memadukan antara pemikirannya dengan pemilik
sumber referensi.
Plagiarisme juga terjadi karena suatu kondisi tertentu, seperti saat kita
dikejar

deadline,

deadline

yang


mendesak

mengharuskan

kita

menyelesaikan banyak tugas dalam waktu singkat, dan orang yang terlalu
berambisi akan mengambil kutipan dari karya orang lain sebanyak-banyak
untuk karyanya sendiri tanpa mencantumkan referensi dalam daftar
pustaka. Mahasiswa yang melakukan plagiarisme akan berfikiran bahwa
dosen mereka tidak akan tahu bahwa mahasiswanya melakukan plagiasi
saat menyusun tugas dari dosen.