Dampak Masuknya Media Komunikasi Terhada

Syarifah majid
121211433020

Dampak Masuknya Media Komunikasi Terhadap Kehidupan Sosial Budaya
Masyarakat Pedesaan Daerah Jawa Tengah
(Tim peneliti Dra. Hartati Prawironoto, departemen pendidikan dan kebudayaan daerah Jawa Tengah,
1991/1992)

Media merupakan sabagai salah satu wahana pengembangan kebudayaan,
bukan hanya seni juga sebagai pengembang seperti tata cara, mode, gaya hidup dan
normanya. Salah satu yang mnarik merupakan pengembangn sosial pedesaan di Jawa
Tengah yaitu Banyumas. Secara demografi penduduk disana sangat banyak namun
sebanding dengan keadaan wilayah mereka yang luas. Tanah dikabupaten Banyumas
melingkupi tanah kering, sawah tegalan, dan masih banyak yang berupa hutan.
Desa Cilongok dan Desa Cikidang era tahun 80an merupakan desa yang
banyak penduduknya bergantung pada pertanian, meski pada era ini masih banyak
penduduk kurang memenuhi taraf hidup terutama di desa cilongok, sedangkan desa
Cikidang penduduknya lebih berada. Salah satu yang menjadi bagian dari kehidupan
desa ini masih sangat bergantungnya kepada alam seperti pertanian dan peternakan.
Perkembangan yang terjadi secara sosial kedua desa ini masih menjunjung tinggi
gotong royong, kemudian berbaur menjaga lingkungan bersama dengan masyarakat

yang lainnya. Kerukunan ini sebenarnya juga dibarengi dengan masuknya media
komunikasi dan transportasi seperti media cetak koran, tabloid dan alat transportasi
seperti sepeda, dan motor. Adanya perubahan ini tidak kemudian langsung
berpngaruh banyak masyarakat yang masih sulit menerima media komunikasi seperti
koran dan tabloid.
Pada era ini mereka masih menggunakan media komunikasi seperti koran
dengan cara meminjam, seperti pada kantor kecamatan. Selain itu mereka juga lebih
memanfa’atkan media komunikasi yang bersifat informasi dari luar atau orang yang
berpengaruh didaerahnya (opinion leader). Biasanya tipe ini masih menjadi
kepercayaan mengetahui informai dari orang lain, hal ini bukan tanpa alasan, karena

sebagaian warga desa mereka masih banyak yang berkerabat dekat,maka unsur saling
percayapun menjadi lebih tinggi.
Komunikasi merupakan hubungan kontak antar manusia baik secara individu
maupun kelompok. Dimana komunikasi tentu menjadi tujuan untuk bertukar
informasi, kativitaspenyampaian gagasan dsb. Perubahan sosial yang terlihat pada
masyarakat desa terutama stelah masuknya media komunikasi baik cetak maupun
elektronik adalah perkembangn dalam ren mode, terutama pakaian. Salah satu
perhatian secara kehidupan selain mencari makan, mereka juga mengikuti gaya
berpakaian. Berpakaian bagi penduduk desa merupakan kebutuhan pokok setelah

pangan, oleh sebab itu pakaian menjadi daya tarik yang juga diperhatikan. Kedua
munculnya media lebih banyak digunakan oleh masyarakat desa sebagai hiburan,
bukan sarana intelektual namun penggunaannya lebih hanya untuk hiburan semata.
Pemanfa’at secara maksimal untuk masyarakat desa dirasa kurang,
pengaruhnya hanya perubahan budaya yang lebih modern seperti gaya berpakaian,
kemudian masyarakat des jugamulai mengikuti produk makanan instan, dan media
sebagai hiburan, gaya hidup seperti bentuk rumah yang mulai mengikuti gaya
minimalis seperti dikota, masyarakat desa sebagai penkmat media dengan sumber
daya masyarakat yang sangat terbatas menjadikan kemampuan menyerap media juga
kurang maksimal.
Perubahan sosial bagi masyarakat desa masih sangat dipertanyakan, terutama
yang dipengaruhi oleh media, seperti kebiasaan meluangkan waktu untuk menerima
informasi dari media sangat jarang dilakukan. Munculnya media yang ada hanya
sebagai pelengkap, cukup signifikan memang keadaan masyarakat desa yang
memanfaatkan media dan tidak, Seperti masyarakat desa yang memperhatikan media
gaya hdup mereka akan cenderung lebih modern. Ini cukup terlihat perubahan, namun
sayangnya tidak secara merata