PENATALAKSANAAN NUTRISI BAGI PASIEN KRITIS
PENATALAKSANAAN NUTRISI BAGI PASIEN KRITIS(NUTRISI ENTERAL DAN PARENTERAL)
A.PENDAHULUAN
Penyakitr kritis merupakan penyakit yang terjadi dengan sangat cepat, berfluktuasi, memerlukan
penanganan yang cepat dan tepat, serta perlu pengawasanyang ketat. Penyakit kritis merupakan stress
bagi tubuh, sehingga tubuh membuatrespon metabolik yang mengakibatkan hipermetabolisme dan atau
hiperkatabolisme.Support nutrisi yang adekuat pada pasien kritis merupakan salah satu hal
yangterpenting dalam perawatan pasien kritis, karena untuk mencapai homeostasis harusada
keseimbangan antara suplai dan pengeluaran energi. Stress akibat penyakit kritisdibagi dalam 2 fase,
dimana respon metabolik tubuh pada setiap tahapan akan berbeda-beda. 1.Fase
Ebb
fase syok, fase resusitasi!Pada fase "bb ini terjadi ketidakstabilan hemodinamik, penurunan
tekanandarah, curah jantung menurun, penggunaan #2 menurun dan suhu tubuh rendah.Selain itu
terjadi peningkatan kadar glucagon, katekolamin, dan asam lemak bebas. Fase ini dapat berlangsung
selama 12-2$ jam dan penanganannyaditujukan untuk resusitasi hingga hemodinamik stabil.2.Fase
Flow
fase akut! Pada fase ini terjadi pelepasan sitokin dari sinyal saraf aferen dan jaringan yangrusak,
sehingga terjadi hipermetabolisme, katabolisme, dan peningkatan penggunaan #2. %espon metabolic ini
dilakukan oleh tubuh denganmenggunakan berbagai sumber energy yaitu secara aktif melepas glukosa
dariglikogen, asam amino dari otot rangka, dan asam lemak dari jaringan adiposeuntuk menyelamatkan
fungsi organ penting dan memperbaiki jaringan yangrusak. Sehingga pada fase inilah dukungan nutrisi
menjadi sangat penting.
A.PENDAHULUAN
Penyakitr kritis merupakan penyakit yang terjadi dengan sangat cepat, berfluktuasi, memerlukan
penanganan yang cepat dan tepat, serta perlu pengawasanyang ketat. Penyakit kritis merupakan stress
bagi tubuh, sehingga tubuh membuatrespon metabolik yang mengakibatkan hipermetabolisme dan atau
hiperkatabolisme.Support nutrisi yang adekuat pada pasien kritis merupakan salah satu hal
yangterpenting dalam perawatan pasien kritis, karena untuk mencapai homeostasis harusada
keseimbangan antara suplai dan pengeluaran energi. Stress akibat penyakit kritisdibagi dalam 2 fase,
dimana respon metabolik tubuh pada setiap tahapan akan berbeda-beda. 1.Fase
Ebb
fase syok, fase resusitasi!Pada fase "bb ini terjadi ketidakstabilan hemodinamik, penurunan
tekanandarah, curah jantung menurun, penggunaan #2 menurun dan suhu tubuh rendah.Selain itu
terjadi peningkatan kadar glucagon, katekolamin, dan asam lemak bebas. Fase ini dapat berlangsung
selama 12-2$ jam dan penanganannyaditujukan untuk resusitasi hingga hemodinamik stabil.2.Fase
Flow
fase akut! Pada fase ini terjadi pelepasan sitokin dari sinyal saraf aferen dan jaringan yangrusak,
sehingga terjadi hipermetabolisme, katabolisme, dan peningkatan penggunaan #2. %espon metabolic ini
dilakukan oleh tubuh denganmenggunakan berbagai sumber energy yaitu secara aktif melepas glukosa
dariglikogen, asam amino dari otot rangka, dan asam lemak dari jaringan adiposeuntuk menyelamatkan
fungsi organ penting dan memperbaiki jaringan yangrusak. Sehingga pada fase inilah dukungan nutrisi
menjadi sangat penting.