ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN rumah

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

BADAN USAHA MILIK DESA

( BUMDES )
MUGIRAHAYU
DESA LEBAKHERANG KECAMATAN CIWARU
KABUPATEN KUNINGAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1
Baadan usaha milik desa merupakan usaha Desa yang mempunyai kekayaan terpisah dari
kekayaan dessa lainnya
Pasal 2
Badan usaha Desa adalah lembaga usaha desa dalam upaya memperkuat perekonomian Desa dan
dibentuk berdasarkan kebutuhan potensi Desa

1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.
9.

BAB II
DASAR HUKUM
UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
PP No 72 Tahun 2005 tentang Desa
Intruksi No. 6 tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan pengembangan
sector riil dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan menengah.
Intruksi Presiden republic Indonesia Nomor 5 Tahun 2008 tentang Fokus
Program ekonomi Tahun 2008-2009
Peraturan Mentri Dalam Negri No. 39 Tahun 2010 Tentang Badan Usaha Milik
Desa
Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 147/kep 2003-Dekon /2003tentang
penyelenggaraan Raksa Desa
Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan nomor 19 Tahun 2003 tentang
pedoman pembentukan Badan Usaha Milik Desa.

Surat Mendagri Tanggal 17-2-2006 No. 412.6/287/SJ perihal pemberdayaan
LKM / Usaha Ekonomi Masyarakat.
Surat Mendagri Tgl. 25-5-2007 No. 412/953/PMD Perihal Pemberdayaan
Usaha Rakyat

BAB III
TEMPAT DAN KEDUDUKAN
Pasal 3
1. Pemberdayan usaha ekonomi masyarakat simpan pinjam dan kegiatan ekonomi masyarakat
lainnya bernama “ BUMDes Mugirahayu” berdasarkan Peraturan Desa Lebakherang Nomor 08
Tahun 2011 tanggal 31 Oktober 2011.

2.

Bumdes Mugirahayu berkedudukan di Desa Lebakherang Kecamatan Ciwaru Kabupaten
Kuningan.
3. Daerah kerja Bumdes Mugirahayu di Desa Lebakherang.
BAB IV
TUJUAN
Pasal 4

1. Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) Mugirahayu bertujuan melayani anggota masyarakat
yang berdomisili di Desa Lebakherang dan bergerak dalam usaha ekonomi desa dibidang
perekonomian rakyat ( Usaha Kecil ) serta memberdayakan potensi sumber daya alam dan
sumberdaya manusia guna meningkatkan nilai ekonomi masyarakat dan penghasilan Desa.

1.
2.
3.
4.
a.
b.
c.

BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 5
Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) Mugirahayu didirikan atas dasar musyawarah Desa dan
ditetapkan dalam Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa
Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) Mugirahayu anggotanya terdiri dari warga Desa
Lebakherang yang memiliki usaha dan tergabung dalam Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes )

Mugirahayu
Setiap warga yang berdomisili di Desa Lebakherang berhak menjadi anggota Badan Usaha
Milik Desa ( BUMDes ) Mugirahayu apabila memenuhi persaratan sebagai kelompok peserta
Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) Mugirahayu
Persyaratan menjadi anggota Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) Mugirahayu adalah :
Masyarakat Desa lebakherang yang secara terus menerus berdomisili di desa lebakherang
minimal selama 3 tahun.
Membayar simpanan pokok yang telah ditetapkan sebesar Rp. 10.000,- serta simpanan wajib
sebesar Rp. 10.000,- per bulan
Bersedia mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku pada Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes )
Mugirahayu
BAB VI
ORGANISASI

Pasal 6
Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) Mugirahayu adalah suatu organisasi yang kegiatannya
bergerak dibidang simpan-pinjam, pertanian, peternakan dan pengelolaan rekening listrik, yang
dikelola oleh pemerintah Desa dan masyarakat dalam rangka memberdayakan potensi ekonomi
masyarakat desa
2. Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) Mugirahayu dikelola oleh 4 orang pengelola yang terdiri

dari Ketua, Bendahara, sekretaris dan Kepala Bidang pengelolaan Peternakan.
3. Pengelola Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) Mugirahayu ditunjuk dan diangkat serta
diberhentikan melalui musyawarah Desa dan dikuatkan dengan keputusan Kepala Desa.
1.

4.

Masa kerja pengelola Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) Mugirahayu diatur dalam Anggaran
Dasar / Anggaran rumah tangga maksimal 5 (lima) tahun dan setelah itu dapat dipilih kembali.
5.
Pengelola dapat diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir apabila melakukan
penyelewengan dan dalam hal lain yang dapat merugikan Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes )
Mugirahayu melalui musyawarah Desa.
6.
Pengurus Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) MugiRahayu wajib
menyampaikan laporan kegiatannya minimal dalam musyawarah desa 1
( satu ) kali dalam setahun.
7. Tim Pembina tingkat Desa adalah Kepala Desa, ketua BPD dan Ketua LPM.
Pasal 7
Tugas dan tanggung jawab pengelola Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) Mugirahayu adalah

sebagai berikut :
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

2.
a.

Komisaris / Kepala Desa Lebakherang
Memberikan pengarahan, bimbingan dan petunjuk kepada pengurus Badan
Usaha Milik Desa ( BUMDes Mugi Rahayu ) sesuai dengan kebutuhan yang
telah ditetapkan dalam musyawarah.
Mengangkat dan menetapkan serta memberhentikan pengurus Badan
Usaha Milik Desa ( BUMDes Mugi Rahayu ) berdasarkan hasil Musyawarah
Desa Lebakherang
Mengawasi pelakssanaan kegiatan usaha apabila terjadi gejala menurunnya

kinerja kepengurusan
Meminta penjelassan dari pengurus mengenai segala persoalan yang
menyangkut pengelolaan usaha.
Melindungi usaha desa terhadap hal-hal yang dapat merusak kelangsungan
dan citra BUMDes.
Menyusun serta menyampaikan laporan Tentang keadaan dan
perkembangan Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes Mugi Rahayu ) kepada
Bupati melalui Camat

Pengawas
Memberikan pengarahan, bimbingan dan petunjuk kepada pengurus Badan
Usaha Milik Desa ( BUMDes Mugi Rahayu ) sesuai dengan kebutuhan yang
telah ditetapkan dalam musyawarah
b. Melaksanakan pengawasan terhadap jalannya pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab pengurus Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes Mugi Rahayu )
a.
Jika terdapat kelalaian penyimpangan yang dilakukan oleh pengurus
sehingga dapat membahayakan jalannya kegiatan dan berkembangnya
Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes Mugi Rahayu ), pengawas melaporkan
kepada Forum musyawarah ditingkat Desa sebagai bahan pertimbangan

forum Musyawarah.
b.
Menyusun serta menyampaikan laporan tertulis maupun lisan hasil
pengawasannya serta langkah-langkah tindakan yang telah diambilnya
sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun kepada Forum Musyawarah
ditingkat Desa

3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

DIREKSI
Dewan direksi terdiri dari
DIREKTUR
Terselengaranya semua ketentuan-ketentuan dan program kerja yang telah
ditetapkan untuk kemajuan dan perkembangan Badan Usaha Milik Desa

( BUMDes Mugi Rahayu )
Mempertanggungjawabkan setiap tindakan yang dilakukan oleh pengurus
Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes Mugi Rahayu )
Mengatur dan menetapkan besarnya pinjaman dan bantuan kepada anggota
masyarakat yang membutuhkan
Membimbing, membina dan mengatur setiap pelaksanaan tugas yang telah
dilimpahkan kepada bawahannya sesuai dengan ketentuan yang ada.
Menyusun rencana kerja serta mengatur pelaksanaannya untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Membuat laporan bulanan, tahunan dan sebagainya mengenai keadaan dan
perkembangan Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes Mugi Rahayu ) kepada
Pembina / Kepala Desa Lebakherang

Administrator
Menyelenggarakan semua administrasai Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes
Mugi Rahayu ).
b. Apabila ketua Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes Mugi Rahayu ) berhalangan
dan atau dalam keadaan tidak dapat menjalankan tugasnya maka sekretaris
melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab ketua.
a.


Bendahara
a. Membuat catatan administrasi keuangan dan kekayaan ( infentaris ) Badan
Usaha Milik Desa ( BUMDes Mugi Rahayu )
b. Menerima, menyimpan dan mencatat keluar masuk keuangan Badan Usaha
Milik Desa ( BUMDes Mugi Rahayu )
c. Membuat laporan tentang keadaan dan perkembangan Badan Usaha Milik
Desa ( BUMDes Mugi Rahayu )
Kepala Unit Usaha
a. Menyelenggarakan semua administrasi kegiatan bidang usahanya.
b. Membuat laporan tentang keadaan dan perkembangan Bidang Usaha
kepada ketua Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes Mugi Rahayu
Pasal 8
Besarnya jasa tahunan pengelola Usaha Milik Desa ( BUMDes ) Mugi Rahayu
ditetapkan ;
a. Besarnya jasa Keuangan Mikro / Pinjaman Uang sebesar 15 % per tahun
b.
Besarnya jasa Peternakan ditetapkan sebesar 25% dari Keuntungan
penjualan
1.


Besarnya jasa pengelola Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) Mugi Rahayu
ditetapkan sebagai berikut :
a. Pengelola

Ketua bumdes 25 % Dari jumlah jasa pengelola Badan Usaha Milik Desa
( BUMDes ) Mugi Rahayu
 Pengelola langsung 70 % Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) Mugi Rahayu
2.



Pengelola bidang usaha Peternakan sebesar 5 % dari jasa pengelola Badan
Usaha Milik Desa ( BUMDes ) Mugi Rahayu.

BAB VII
SUMBER MODAL
Pasal 9
1. Modal sendiri terdiri dari
a. Simpanan pokok anggota
 Simpanan pokok anggota adalah simpanan yang harus dibayar oleh setiap anggota sebesar Rp.
10.000, Simpanan pokok dapat dibayar secara tunai atau angsuran paling lama 2 kali ( dua bulan ), sejak
permohonan menjadi anggota.

Simpanan pokok anggota tidak boleh diambil pemiliknya selama menjadi anggota Badan
Usaha Milik Desa ( BUMDes ) Mugi Rahayu.
b. Simpanan wajib pinjam
 Setiap peminjam kepada Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) Mugi Rahayu wasjib
menyetorkan simpanan wajib pinjam.

Besarnya simpanan wajib pinjam ditetapkan minimal Rp. 25.000,- %
Simpanan wajib pinjam dapat diambil sekali setahun maksimal 50 %.
c. Simpanan sukarela
Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes Mugi ) Rahayu menerima simpanan
sukarela dari anggota dan masyarakat mnimal Rp. 1.000,- / bulan, dengan
imbalan bunga /jasa 1 % per bulan dari saldo terendah dalam bulan yang
bersangkutan dan dafat diambil sewaktu-waktu.
d. Modal cadangan
Modal cadangan hasil penyisihan dari sisa hasil usaha
e. Hibah
Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes Mugi ) Rahayu dapat menerima hibah dari
pihak manapun sepanjang syah dan tidak mengikat.
2. Modal bantuan
Modal bantuan berasal dari bantuan pemerintah desa melalui ApBDes, pemerintah Kabupaten,
Provinsi atau pemerintah pusat.
3. Modal pinjaman

Modal pinjaman dapat diperoleh dari lembaga-lembaga perbankan atau lembaga-lembaga lain
atau masyarakat secara kelompok maupun perorangan, melalui musyawarah direksi.
4. Modal awal yang dimiliki Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes Mugi ) Rahayu saat
ini adalah sebesar : Rp. 255.000.000 terdiri dari :
a.

Modal penyertaan dari LKM Raksa Desa sebesar
110.547.000,b. Kelompok ternak sapi Cikidang bantuan Pemerintah
163.700.000,c. Inpentaris Usaha / perangkat Komputer
3.110.000,d. Permodalan usaha Listrik
7.020.000,JUMLAH
: Rp.

: Rp.
; Rp.
: Rp.
: Rp.
284.377.000,

BAB VIII
KEGIATAN BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDes ) MUGI RAHAYU

1.
2.
3.
4.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.

Pasal 10
Kegiatan Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) MugiRahayu meliputi :
Menerima simpanan pokok, simpanan wajib pinjaman dan simpanan sukarela anggota.
Memberikan pinjaman kepada kelompok peserta yang membutuhkan modal usaha.
Menerima pinjaman dari lembaga-lembaga kelompok masyarakat.
Mengelola usaha bidang pertanian dan peternakan sesuai potensi yang dimiliki desa.
Pasal 11
Kelompok yang boleh mengajukan pinjaman modal usaha adalah :
Kelompok tersebut telah terdaftar pada lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) dan telah
mempunyai susunan pengurus dan anggota yang jelas.
Mempunyai anggota yang benar-benar mempunyai kegiatan usaha yang layak.
Mempunyai rencana kegiatan bersama (RUB) tertulis yang dilampiri rencana rencana usaha
anngota yang ditandatangani oleh semua anggota.
Ketua dan sekretaris kelompok memiliki surat kuasa dari anggota tentang persetujuan untuk
memperoleh kredit dan sekaligus pernyataan bersama pembayaran pinjaman secara tanggung
renteng.
Anggota kelompok tidak mempunyai pinjaman modal pada lembaga keuangan/perbankan
lainnya, dengan membuat surat pernyataan.
Kelompok telah terbentuk dan dibina paling sedikit selama 3 bulan atau layak menurut penilaian
dari kelompok pengelola tim Pembina tingkat Desa.
Pasal 12
Pemberian pinjaman ditetapkan oleh para pengelola Badan Usaha Milik Desa
( BUMDes ) MugiRahayu dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Kelayakan usaha calon peminjam
b. Kondisi orang yang bersangkutan
c. Kemampuan dana Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) MugiRahayu
d. Diketahui ketua kelompok dan saran serta pendapatan dari kepala Desa,
Ketua LPM dan ketua BPD.
2. Pemberian pinjaman dengan urutan prioritas sebagai berikut;
a. Anggota Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) MugiRahayu
b. Masyarakat yang mempunyai usaha di Desa atau tercantum dalam
kelompok usaha Bersama.
3. Pinjaman hanya dapat diberikan untuk kegiatan ekonomi produktif dengan menekankan akses
kelayakan usaha serta memperhatikan kemampuan, keinginan, dan kesungguhan calon
peminjam.
4. Persyaratan pinjaman harus menyertakan;
a. Photo copy KTP
b. Poto copy KK
c. Mengisi blanko pinjaman yang disetujui oleh istri atau suami yang bersangkutan
5. Bagi peminjam yang menunggak tidak dapat diberi pinjaman baru sebelum melunasi
pinjamannya.
BAB IX
SISA HASIL USAHA
1.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Pasal 13
Sisa hasil usaha Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) MugiRahayu adalah
pendapatan yang diperoleh dari hasil usaha dan pendapatan lain dikurangi
dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam tahun buku yang bersangkutan.
Sisa hasil usaha ( SHU ) dibagi sebagai berikut :
20 % untuk Penambahan Modal Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes )
MugiRahayu
20 % untuk alokasi Inkam Desa ( APBDes)
8 % untuk Biaya Operasional dan ATK
35 % untuk Honor pengelola
2 % untuk Honor pengawas
5 % untuk Honor Pembina tingkat Desa
7 % untuk biaya Musyawarah Desa ( RAT )
3 % untuk dana sosial
BAB X
TAHUN BUKU

Pasal 14
Pembukuan Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) MugiRahayu mengunakan
tahun takwin, yaitu dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember
2. Proses pembukuan dan pelaporan sesuai dengan petunjuk teknis Badan
Usaha Milik Desa ( BUMDes ) MugiRahayu.
1.

BAB XI
PERUBAHAN
Pasal 15
1. Seluruh asset kekayaan Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) MugiRahayu adalah
milik pemerintah Desa
2. Apabila terjadi kerugian menjadi tangung jawab bersama pengelola Badan
Usaha Milik Desa ( BUMDes ) MugiRahayu
Demikian anggaran Dasar (AD) dan anggaran Rumah tangga (ART) ini ditandatangani oleh
pengelola yang diberi kuasa oleh Musyawarah Desa Pada tanggal 31 Oktober 2011

Pengelola
Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) MugiRahayu

Administratur

Bendahara

Direktur

TAR N O

HARDI

YONO

MENGETAHUI
Ketua BPD

PENGAWAS
Ketua LPM

KOMISARIS UTAMA
Kepala desa Lebakherang

T. ATANG RUSTANDI

R. MULYADI

DEDE AS

BUMDes Harapan Barokah Pekantua
Sabtu, 07 Desember 2013
LPJ BUMDes HARAPAN BAROKAH TAHUN 2012

DAFTAR ISI
BAB. I

PENDAHULUAN

A.

Gambaran Umum

B.

Tujuan BUMDes Harapan Barokah Pekantua
BAB. II

PERKEMBANGAN BUMDes HARAPAN BAROKAH PEKANTUA

A.

Organisasi dan Manajemen

B.

Sistem Administrasi BUMDes Harapan Barokah Pekantua

C.

Permodalan

D.

Kegiatan / Produk

E.

Akseptasi / Pengakaran
BAB. III

LAPORAN KEUANGAN BUMDes HARAPAN BAROKAH PEKANTUA

A.

Tampilan Neraca dan Laba Rugi BUMDes Desember 2007,
Desember 2008, Desember 2009, Desember 2010, Desember 2011 dan Desember 2012
BAB. IV

PEMBAGIAN LABA AKHIR TAHUN
( Sesuai dengan AD / ART BUMDes )

BAB. V

RENCANA KERJA BUMDes HARAPAN BAROKAH TAHUN 2012

A.

Rencana Pendapatan

B.

Rencana Biaya

C.

Rencana lainnya
BAB. VI

PENUTUP
Lampiran-lampiran

BAB. I
PENDAHULUAN
Salah satu misi pemerintah adalah membangun daerah pedesaan yang dapat dicapai melalui
pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan produktivitas dan keanekaragaman usaha pedesaan,
ketersediaan sarana dan fasilitas untuk mendukung ekonomi pedesaan, membangun dan memperkuat
institusi yang mendukung rantai produksi dan pemasaran, serta mengoptimalkan sumber daya alam
sebagai dasar pertumbuhan ekonomi pedesaan. Sebagai akibat dari misi diatas, pemerintah juga merubah
fungsinya dari penyedia menjadi fasilitator, regulator dan koordinator untuk pemberdayaan masyarakat.
Tujuannya, adalah untuk memberi peluang bagi kemampuan daerah dan pedesaan sebagai tulang
punggung ekonomi regional dan nasional. Ini akan menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang baik
untuk diterapkan di semua tingkat pembangunan dan keputusan berdasarkan kebutuhan nyata dari
masyarakat.

Pembangunan pada hakekatnya bertujuan membangun kemandirian, termasuk pembangunan
pedesaan, sehingga dapat keluar dari kemiskinan dan keterisoliran atas kekuatan sendiri. Untuk itu,
membangun desa mandiri membutuhkan perekonomian yang mapan sehingga mampu memenuhi sendiri
kebutuhan yang paling pokok. Desa mandiri juga dicirikan oleh adanya kerjasama yang baik, tidak
tergantung dengan bantuan pemerintah, sistem administrasi baik, dan pendapatan masyarakat cukup.
Pemberdayaan ekonomi dalam pembangunan pedesaan diharapkan dapat menciptakan
diversifikasi usaha produktif sehingga dapat meningkatkan perluasan kesempatan kerja di perdesaan,
terutama lapangan kerja baru di bidang kegiatan agribisnis off-farm dan industri serta jasa berskala kecil
dan menengah (non-farm) sesuai dengan potensi desa. Dengan demikian akan berdampak pada
berkurangnya angka pengangguran dan kemiskinan serta meningkatnya produktivitas dan pendapatan
masyarakat pedesaan. Pemantapan kelembagaan masyarakat dan pemerintahan desa dalam pengelolaan
pembangunan juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan keberdayaan masyarakat serta
kelembagaan sosial-ekonomi pedesaan dalam mendorong kemajuan pembangunan pedesaan yang
berkelanjutan.
Oleh sebab itu, pola pengelolaan lembaga ini berbentuk korporasi yang dapat menangani seluruh
kepentingan masyarakat, mulai dari penyediaan modal, penyediaan sarana produksi, pengelolaan alat dan
mesin pertanian, pengolahan hasil, dan pemasaran produksi, serta mengembangkan usaha lainnya (off
farm dan non farm) sesuai dengan potensi dan perkembangan desa. BUMDes merupakan lembaga
ekonomi desa harus berperan mulai dari sektor hulu (up-stream) sampai ke sector hilir (down-stream) dari
aktivitas pengembangan usaha perkebunan dan aktivitas ekonomi produktif lain yang dilakukan oleh
masyarakat sesuai dengan potensi lokal desa. Dengan demikian, BUMDes yang professional, mandiri, dan
memiliki jejaring kerja yang baik dengan berbagai pihak diharapkan sebagai upaya konsolidasi kekuatan
ekonomi pedesaan menuju desa mandiri dan otonom.
Pendirian dan pengembangan BUMDes sebagai upaya konsolidasi perekonomiam pedesaan
berorientasi pada kebutuhan dan potensi desa, dan memprioritaskan usaha dalam rangka pemenuhan
kebutuhan masyarkat seperti pemenuhan pasokan barang pokok masyarakat, fasilitas pemenuhan hajat
hidup seperti sarana air bersih, sarana komunikasi, dan mobilitas agar masyarakat memiliki aksesbilitas
yang baik untuk interaksi dengan luar desa. Potensi desa yang layak dikembangkan dan dikelola memalui

BUMDes adalah sumberdaya pedesaan yang banyak dilakukan oleh masyarakat pedesaan, usaha-usaha
masyarakat pedesaan yang secara parsial belum terakomodasi dan terkendala oleh banyak hal seperti
permodalan, pengolahan hasil (industri pedesaan), pemasaran, dan lain- ain, serta usaha-usaha yang
belum optimal dieskplorasi.
Pendirian dan pengembangan BUMDes di pedesaan dimaksudkan untuk memfasilitasi desa
menjadi desa otonom dan mandiri. Pembentukan BUMDes akan menjadi instumen pembentukan dan
peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADesa). Pembentukan dan peningkatan PADesa akan menjadi
modal pembentukan kegiatan-kegatan pembangunan melalui prakarsa lokal (desa), sehingga secara
bertahap akan mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah
daerah. Hal inilah yang dimaksud dengan pemberdayaan yang berorientasi pada self sufficient dan
kemandirian dengan tersedianya dana pengelolaan dan pembiayaan pembangunan untuk desa tersebut.
Apabila pembangunan pedesaan dapat berjalan dengan baik, maka diharapkan berdampak pada
peningkatan kualitas hidup masyarakat pedesaan. Dengan tersedianay PADesa maka
pemerintah desa akan memiliki kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan
pedesaan untuk keluar dari kemiskinan karena telah memiliki kemampuan untuk penyediaan infrastruktur
dan fasilitas-fasilitas penting lainnya dengan tidak hanya menunggu pembangunan dari pemerintah,
pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah.
A. GAMBARAN UMUM
Program Pemberdayaan Desa atau yang disingkat dengan PPD adalah program yang bertujuan
untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan berdasarkan pengembangan ekonomi masyarakat
melaui pemberian Dana Usaha Desa (DUD), memperkuat kelembagaan masyarakat desa/ kelurahan dan
peran aktif dinas sektoral untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana bagi masyarakat desa/
kelurahan, serta mendorong kelembagaan sistem pembagi partisipatif. Untuk mewujudkan tujuan dari PPD
ini maka dibentuklah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di desa melalui musyawarah dalam mengelola dana
usaha desa yang berasal dari kegiatan simpan pinjam masyarakat yang diberi nama UED-SP Harapan
Barokah.
Salah satu Desa yang mendapat PPD adalah Desa Pekantua. Desa Pekantua merupakan salah
satu Desa di Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir yang luasnya yaitu 127 Km 2 dengan jumlah

penduduk ± 5.000 jiwa, yang tersebar di 7 Dusun dengan 14 RW dan 29 RT dengan jumlah 1.143 KK. PPD
di Desa ini dimulai pada Bulan Juli 2007. Dimana Dana Usaha Desanya berasal dari APBD Provinsi
sebesar Rp. 500.000.000. Dana ini disalurkan kepada masyarakat melalui berbagai tahapan-tahapan atau
proses. Tahap pertama yang dilakukan yaitu pada tanggal 29 Juni 2007 bertempat di Kantor Desa
Pekantua dilakukan sosialisasi ( Musyawarah Desa I ). Pada waktu Musyawarah Desa I ini dibentuklah
UED-SP Desa Pekantua yang diberi nama “HARAPAN BAROKAH” dengan no SK Bupati / Wali Kota
Nomor : 024/BPMD/-UED/VI/2007.
Setelah UED-SP Harapan Barokah berjalan selama 2 tahun, maka Kepala Desa, Perangkat Desa
dan seluruh masyarakat Desa Pekantua berinisiatif ingin menjadikan UED-SP Harapan Barokah sebagai
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melalui Musyawarah Desa, yang dilaksanakan pada tanggal 18
Februai 2009 bertempat di Aula Kantor Desa Pekantua dan diberi Nama BUMDes Harapan Barokah Desa
Pekantua.
BUMDes Harapan Barokah diresmikanlah pada tanggal 22 Februari 2009 bertempat di halaman
depan Kantor Desa Pekantua, yang dihadiri oleh Bpk. Wardan, SE.MKP selaku Kepala Bidang Program
PPD, Bpk. Edi Syawanur, SE. MKP selaku Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Bpk. Sudinoto,
SP.MM selaku Camat Kempas, Kepala Desa Sekecamatan Kempas, Pendamping Desa serta Tokoh
masyarakat dan masyarakat Desa Pekantua.
B. TUJUAN BUMDes HARAPAN BAROKAH
Tujuan BUMDes Harapan Barokah adalah :
a. Memantapkan kelembagaan perekonomian desa;
b. Menciptakan kesempatan berusaha;
c. Mendorong peran pemerintahan desa dalam menanggulangi kemiskinan;
d. Meningkatkan pendapatan asli desa;
e. Mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat desa;
f. Memberikan kesempatan usaha; dan
g. Memberikan kesempatan usaha dan membuka lapangan kerja

BAB. II
PERKEMBANGAN
A. ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Organisasi BUMDes didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2009 dan
Musyawarah Desa yang dilaksanakan tanggal 22 Februari 2009, maka terbentuklah organisasi yang
bernama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Harapan Barokah.
Pemilihan Pengurus/Pelaku
Dalam mengelola BUMDes ini kepengurusan dipilih melalui Psikotes dan interview secara lisan
dan tertulis oleh Kepala Desa, Pendamping Desa dan Ketua BPD serta di SK kan oleh Kepala Desa
Pekantua.
Kepengurusan BUMDes Harapan Barokah terdiri dari :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
B.

Badan Pengawas secara ex officio adalah Ketua Badan Permusyawaratan Desa yaitu PAISAL, AR.
Komisaris secara ex officio adalah Kepala Desa yaitu IBNU SOFYAN, A.Md;
Advisor BUMDes, yaitu JUNAIDI, S.Pt
Direktur yaitu RUDI SUPRIADI
Kepala Unit SP yaitu HASRIAL, A.Md
Kepala Unit Pasar yaitu KASMAWATI
Kasir SP yaitu FITRIANA
Bendahara Pasar yaitu ROMI ERFANDI
Tata Usaha SP yaitu NURHASNI
Sekretaris Pasar yaitu SYAHFITRI
SAK (Spesialis Analis Kredit) yaitu SOFIA ARABIA
SISTEM ADMINISTRASI BUMDes HARAPAN BAROKAH

1.

Sistem pelaporan yang sistematik dan terkini serta dapat dipertanggungjawabkan.

2.

Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di jalankan sesuai dengan prosedur pedoman umum
petunjuk teknis, Peraturan Daerah, Peraturan Desa, Peraturan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan
AD/ART BUMDes Harapan Barokah.

3.

Dalam pengambilan keputusan untuk memutuskan sesuatu harus dilakukan dengan musyawarah atau
rapat pengurus serta dilengkapi berita acara dan daftar hadir.

4.

Bukti-bukti pengeluaran, pemasukan, surat-surat dan kwitansi selalu di buat dan disimpan sesuai dengan
unit masing-masing.

5.

Dokumen - dokumen selalu disusun dan ditempatkan sesuai dengan tempat yang telah disediakan.

C. PERMODALAN
Modal BUMDes Harapan Barokah berasal dari dana provinsi Riau sebesar Rp. 500.000.000,- yang
dulunya disimpan kerekening DUD, tetapi sekarang rekening DUD tersebut dirubah namanya menjadi
Rekening BUMDes Harapan Barokah dengan kesepakatan bersama. Dana awalnya hanya Rp.
500.000.000,- sampai dengan saat ini tanggal 31 Desember 2012 telah berkembang menjadi Rp.
700.000.000,-. BUMDes Harapan barokah Pekantua telah berjalan selama 5 tahun yangmana dua tahun
terdahulu adalah UED-SP.
BUMDes Harapan Barokah membuka beberapa unit, diantaranya Unit Simpan Pinjam,Unit Pasar, Unit
Jasa dan Unit dagang. Modal dari beberapa unit tersebut berasal dari pinjaman dana Rp. 700.000.000
tersebut.
D. KEGIATAN/PRODUK
BUMDes Harapan Barokah menjalankan kegiatannya bergerak dalam penguatan permodalan
usaha ekonomi produktif dengan memberikan pinjaman modal yang jasa pinjamannya lebih ringan
dibandingkan dengan pihak atau bank konvensional lainnya, sehingga masyarakat yang mempunyai usaha
ekonomi produktif dapat merasa lebih terbantu dalam hal permodalan untuk menjalankan usahanya tanpa
terbebani oleh angsuran yang tinggi. Selain memberikan pinjaman, BUMDes Harapan Barokah juga
membuat usaha yang berpotensi di desa khususnya desa Pekantua. Dengan membuka usaha, sedikit
demi sedikit BUMDes Harapan Barokah memberi peluang usaha dan pekerjaan kepada masyarakat demi
untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat dan untuk mengurangi tingkat pengangguran
masyarakat di Desa Pekantua.
Adapun bidang ekonomi produktif yang menjadi sasaran dan bisa memamfaatkan pinjaman adalah
mereka yang bergerak dalam bidang perdagangan, pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, industri
kecil dan jasa.

E. AKSEPTASI/PENGAKARAN
1.

Data Kuantitatif

 Selama perjalanan Program Pemberdayaan Desa di Desa Pekantua ± 5 tahun, BUMDes Harapan Barokah
Desa Pekantua sudah berjalan cukup baik.
 Dari SHU yang diperoleh digunakan untuk memberi bantuan/santunan sembako bagi fakir miskin, anak
yatim, sumbangan mesjid, doorfrize (hadiah) bagi pemanfaat, bonus pengurus, inventaris kantor, memberi
jasa untuk simpanan anggota dan PADes.
2.

Data Kualitatif

 Dengan adanya program pemberdayaan desa ini, sangat dirasakan oleh masyarakat, hal ini terlihat dari
semakin meningkatnya modal dari anggota sehingga adanya peningkatan omset usaha.
 Dengan meningkatnya minat masyarakat untuk meminjam dan bekerjasama di BUMDes Harapan Barokah,
semakin mengurangi peran ijon dan tengkulak, karena pinjaman di BUMDes lebih ringan jasa yang
ditawarkan dan memberikan keuntungan.
 Meningkatnya komunikasi sehingga terjalin hubungan yang harmonis dengan anggota dan semakin
meningkatanya motipasi anggota untuk menabung di BUMDes Harapan Barokah.
 Tumbuh nya kebiasaan masyarakat untuk menyelesaikan masalah dengan musyawarah.

BAB. III
LAPORAN KEUANGAN BUMDes HARAPAN BAROKAH
Pada Lampiran 1 sampai dengan 6
BAB. IV
PEMBAGIAN LABA AKHIR TAHUN
Pada Lampiran 7 sampai 11

BAB. V
RENCANA KERJA BUMDes HARAPAN BAROKAH
Selaku pengurus yang telah diberikan mandat untuk menjalankan roda organisasi BUMDes
Harapan Barokah, haruslah melakukan terobosan-terobosan atau kebijaksanaan (Policy) yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejateraan anggota khususnya dan masyarakat Desa Pekantua pada umumnya
sesuai dengan tujuan Program Pemberdayaan Desa (PPD). Adapun rencana kerja pengelola untuk tahun
2013, adalah :
1.

Setiap satu bulan sekali akan membuka permohonan perguliran, hal ini bertujuan untuk menambah
anggota dan memberikan kesempatan kepada semua lapisan masyarakat, yang akan berusaha dan
meningkatkan usaha.

2.

Akan terus melakukan pembinaan dan meningkatkan komunikasi dengan anggota agar terjalin hubungan
yang harmonis antara pengurus dengan anggota.

3.

Meningkatkan kinerja pengurus dengan jalan menerima kritikan-kritikan yang membangun dari anggota
dan bimbingan-bimbingan dari pihak-pihak yang terkait dengan Program Pendamping Desa, korda, pihak
pemerintah kecamatan, kabupaten dan provinsi.

4.

Akan membangun kerjasama dengan instansi luar program untuk dapat menginvestasikan modalnya ke
BUMDes Harapan Barokah.

5.

Memberikan motivasi atau menggali potensi yang ada pada anggota atau masyarakat agar dapat
menyimpan di BUMDes Harapan Barokah dengan menyamakan tingkat suku bunga tabungan disamakan
dengan Bank Pemerintah.

6.

Meningkatkan peluang usaha agar masyarakat desa pekantua merasa lebih banyak terbantu dengan
adanya BUMDes.

7.

Membuka Loket pembayaran serba ada agar masyarakat Desa Pekantua merasa terbantu dalam segi
pembayaran.

A. RENCANA PENDAPATAN
Sisa Hasil Usaha (SHU) BUMDes Harapan Barokah selama tahun

2012 berjumlah Rp.

84.427.373,- laba kumulatif atau SHU untuk didistribusikan sebesar Rp. 18.448.975,-. maka untuk
anggaran selama tahun 2013 ditargetkan meningkat. Hal ini dengan asumsi berasal dari penambahan
pendapatan :

1.

Setiap bulan akan melakukan pencairan dan untuk fasilitas pinjaman kepada anggota sepanjang
tersedianya dana dan memenuhi persyaratan.

2.

Tingkat tunggakan kredit akan ditekan sekecil mungkin, sehingga dapat menambah profit bagi BUMDes.

3.

Mobilisasi dana kepada anggota untuk meningkatkan tabungan di BUMDes Harapan Barokah berupa
tabungan Suka Rela.

4.

Unit Usaha yang telah dibuka akan terus ditingkatkan dan berusaha mencari peluang usaha yang dapat
memberikan tambahan pendapatan bagi BUMDes Harapan Barokah.

B. RENCANA BIAYA
Untuk tahun 2013 peningkatan biaya akan bertambah ± 20% dari realisasi tahun 2012, sejalan
dengan kenaikan barang-barang dan biaya opersional, namun dapat diimbangi dengan pendapatan bunga
dari ekspansi pinjaman yang disalurkan serta pendapatan usaha lainnya.
C. LAIN-LAIN
Disamping itu pengurus Unit SP juga melakukan kegiatan menghimpun dana dari anggota yang digunakan
untuk Simpan Pinjam kepada anggota, untuk jumlah yang relatif kecil rata-rata sampai dengan 500.000,-.
Sampai dengan posisi bulan desember tahun 2012 dana yang berhasil dihimpun dari simpanan / tabungan
tercatat sebesar Rp.36.744.000,-. Dari dana tersebut Rp. 8.477.000,- telah digunakan untuk usaha LPG
(Unit Dagang) BUMDes dan pinjaman kepada anggota/nasabah Unit SP.
Dari kegiatan tersebut diatas (Simpan Pinjam) Unit SP telah berhasil merangkul dan memberi
kepercayaan kepada masyarakat betapa pentingnya menabung. Dana tabungan tersebut pada periode
tahun 2012 tidak ada pencairan / dipinjamkan kepada anggota/nasabah dikarenakan tunggakan yang lama
masih ada, mungkin untuk periode tahun 2013 akan dibuka dan calon pemanfaat akan diverifikasi secara
teliti agar kejadian yang sudah-sudah tidak terulang kembali.

BAB. VI
PENUTUP

Segenap pengurus sangat berterima kasih atas kesempatan dan kepercayaan yang telah
diberikan oleh anggota dan masyarakat kepada kami, InsyaAllah semaksimal mungkin kami akan berusaha
untuk berbuat yang terbaik demi memajukan Program Peberdayaan Desa melalui BUMDes Harapan
Barokah. Semoga kerja sama yang telah terjalin dengan baik selama ini dapat dipertahankan untuk masa
yang akan datang.
Demikianlah Musyawarah Desa Pertanggung jawaban Tahunan BUMDes Harapan Barokah Desa
Pekantua Kecamatan Kempas Tahun 2012. Semoga usaha kita diberikan Ridho dan mendapat hidaya dari
Allah SWT, Amin ya robal’alamin.

Pekantua, 21 Januari 2013
Hormat kami,
Pengurus BUMDes Harapan Barokah
Desa Pekantua,
Diposkan oleh rudhie supriadi di 20.26 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

PERDES NO. 01 TAHUN 2010 PEMBENTUKAN BUMDes

RI HILIR

PERATURAN DESA PEKAN TUA
KECAMATAN KEMPAS KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
NOMOR 01 TAHUN 2010

TENTANG

PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA PEKAN TUA

mbang

:
a.
bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 09
Tahun 2009 tentang Pedoman Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Di Kabupaten
Indragiri Hilir dan berdasarkan hasil Musyawarah Desa Pekan Tua yang dilaksanakan pada
tanggal 8 Pebruari 2010;
b.
bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Pekan
Tua dengan menggali potensi yang ada, perlu dibentuk suatu Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes);
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b,
perlu dibentuk Peraturan Desa Pekan Tua Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir
tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa.

gingat

:
1.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1965 tentang Pembentukan Kabupaten
Daerah Tingkat II Indragiri Hilir (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2754);
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1995 Tentang Pembentukan 13 Kecamatan Daerah
Tingkat I Riau;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4587);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa
7.

Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Di Kabupaten Indragiri Hilir (Lembaran
Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2009 Nomor 09);

8. Surat Keputusan Bupati Nomor Kpts. 53 / I / HK-2010 Tanggal 29 Januari 2010 Tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Desa Pekan Tua Kecamatan Kempas Kabupaten
Indragiri Hilir.

Dengan Persetujuan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PEKAN TUA
Dan
KEPALA DESA PEKAN TUA

MUTUSKAN :
netapkan

:
PERATURAN DESA PEKAN TUA KECAMATAN KEMPAS KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

B I
TENTUAN UMUM

sal 1

am Peraturan Desa ini, yang dimaksud dengan :
1. Desa adalah Desa Pekan Tua
2. Kepala Desa adalah Kepala Desa Pekan Tua
3. Badan Permusyawaratan Desa, yang selanjutnya disebut dengan BPD adalah BPD Pekan Tua
4. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa, Kaur Desa dan Kepala Dusun
5. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut dengan BUMDes
6. Peraturan Desa adalah Peraturan perundang-undangan yang dibuat bersama antara BPD
Pekan Tua dan Kepala Desa Pekan Tua
7. Keputusan Kepala Desa adalah Keputusan Kepala Desa Pekan Tua
8. Musyawarah Desa adalah musyawarah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan dihadiri
oleh BPD dan perwakilan lapisan masyarakat desa untuk menentukan kebijakan desa dan
merupakan kekuasaan tertinggi dalam menentukan kebijakan dalam pengelolaan BUMDes
yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa.
9. Pengurus BUMDes adalah Komisaris, Pengawas, Direktur, Manager, Kepala Unit dan staf.
10. Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut dengan BUMDes
adalah suatu
Lembaga/Badan Perekonomian desa yang dibentuk dan dimiliki oleh Pemerintah Desa, yang
dikelola secara profesional dengan modal seluruhnya atau sebagian besar merupakan
kekayaan desa yang dipisahkan.
11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDes adalah keuangan
tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan
BPD yang ditetapkan dengan Peraturan Desa

B II
MBENTUKAN BUMDes

gian Pertama
sar Pembentukan

sal 2
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 09 Tahun 2009 tentang
Pedoman Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Di Kabupaten Indragiri Hilir

(Lembaran Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2009 Nomor 09) dan hasil Musyawarah
Desa Pekan Tua yang dilaksanakan pada tanggal 8 Pebruari 2010 bertempat di Kantor Kepala
Desa Pekan Tua, disepakati untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Bagian Kedua
Nama dan Kedudukan
Pasal 3
Nama BUMDes yang didirikan ditetapkan melalui musyawarah Desa
Pasal 4
Kantor BUMDes berkedudukan di Desa Pekan Tua Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri
Hilir
BAB III
BIDANG DAN JENIS USAHA
Pasal 5
(1) Bidang usaha BUMDes meliputi : Jasa pelayanan Perindustrian dan Perdagangan, Pertanian,
Pekerjaan Umum, Jasa Keuangan, Perikanan, Perhubungan, Kehutanan dan Perkebunan,
Pertambangan dan Energi yang berada di luar kewenangan Pemerintah dan atau Pemerintah
Daerah.
(2) Jenis usaha BUMDes berupa :
a. Pemberdayaan lembaga keuangan mikro yang telah ada di Desa;
b. Pelayanan Jasa antara lain simpan pinjam, perkreditan, angkutan darat dan air, listrik Desa, dan
lain sejenis;
c. Penyaluran 9 (sembilan) bahan pokok;
d. Perdagangan umum antara lain hasil pertanian, pertambangan, Perikanan, industri kecil dan
kerajinan rakyat;
e. Pasar Desa;
f. Kegiatan perekonomian lainnya yang sesuai potensi Desa dan mampu meningkatkan nilai
tambah bagi masyarakat antara lain wisata Desa dan pengelola galian c;
g. hasil pertanian dalam arti luas yang meliputi hasil bumi, pertanian, tanaman pangan,
perkebunan, peternakan, perikanan dan agro bisnis;
h. Industri kecil dan kerajinan rakyat;
i. Jasa Wisata;
j. Usaha sah lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan desa.
BAB IV

MODAL DASAR
Pasal 6
Modal Dasar BUMDes berasal dari :
a. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Desa
b. Tabungan masyarakat
c. Pinjaman pihak lain yang tidak mengikat
d. Penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil atas dasar saling menguntungkan ;
BAB V
KEPENGURUSAN
Pasal 7
(1) Kepengurusan BUMDes terdiri dari :
a. Badan Pengawas yang terdiri atas sebanyak – banyaknya 5 (lima) orang yang berasal dari
unsur BPD, LPM dan tokoh masyarakat yang dipilih secara demokratis. Seorang diantaranya
diangkat sebagai Kepala Badan Pengawas secara ex officio adalah Ketua Badan
Permusyawaratan Desa.
b. Komisaris secara ex officio adalah Kepala Desa ;
c. Advisor BUMDes, disesuaikan dengan kebutuhan BUMdes.
d. Direktur;
e. Beberapa orang manager
c. Kepala Unit Usaha; dan
d. Staf Unit Usaha
e. Direksi dapat mengangkat petugas teknis sesuai kebutuhan BUMDes
(2) Advisor BUMDes, diangkat oleh Komisaris BUMDes berdasarkan rekomendasi dan persetujuan
bersama dengan Badan Pengawas
(3) Direktur dan Kepala Unit Usaha dipilih dari masyarakat yang memenuhi syarat dalam
Musyawarah Desa;
(4) Direksi BUMDes terdiri dari Direktur, Manager dan Kepala – Kepala Unit Usaha
(5) Staf Unit Usaha dipilih oleh Direksi.
(6) Jumlah Kepala Unit Usaha ditetapkan dalam AD/ART yang disesuaikan dengan kebutuhan
BUMDes dengan mempertimbangkan kemampuan dan kebutuhan BUMDes.
(7) Direksi, Manager dan Staf Unit Usaha tidak dibenarkan untuk memangku jabatan rangkap
sebagaimana tersebut dibawah ini.
a. Anggota pengelola perseroan, perusahaan swasta, atau jabatan yang lain yang berhubungan
dengan pengelolaan perusahaan;

b. Pejabat Struktural dan atau fungsional dalam Instansi/Lembaga Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah dan atau Pemerintah desa;
c. Pegawai Negeri;
d. Perangkat Desa.
(8) Penetapan kepengurusan BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan dan
diketahui Bupati melalui Camat.
BAB VI
MEKANISME PEMBENTUKAN PENGURUS
Pasal 8
(1) Pembentukan BUMDes dilaksanakan melalui Musyawarah Desa yang dipimpin oleh Kepala
Desa untuk menyusun dan atau memilih anggota pengurus secara demokratis.
(2) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya
dihadiri oleh :
1. Kepala Desa;
2. Ketua BPD;
3. 5 (lima) orang Anggota BPD;
4. Ketua LPM
5. 50 % Anggota LPM;
6. 50 % dari Kepala Dusun yang ada di desa;
7. 50 % dari Ketua Rukun Warga (RW) yang ada di desa;
8. 50 % dari Ketua Rukun Tetangga (RT) yang ada di desa;
9. 5 (lima) orang perwakilan pemuda;
10. 5 (lima) orang perwakilan perempuan; dan
11. 5 (lima) orang perwakilan tokoh masyarakat.
(3) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi untuk membentuk
BUMDes. Memilih Kepengurusan, menentukan besarnya tunjangan penghasilan untuk
pengurus dan menetapkan AD/ART.
(4) Anggota pengurus BUMDes terdiri dari anggota masyarakat yang memiliki kemampuan,
kemauan dan kepedulian terhadap kemajuan pembangunan desa yang diajukan oleh peserta
Musyawarah Desa.
(5) Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pengurus BUMDes adalah :

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
Sehat Jasmani dan Rohani;
Mempunyai jiwa wirausaha;
Bertempat tinggal dan menetap di desa sekurang- kurangnya 2 tahun berturut-turut;
Berumur sekurang-kurangnya 20 tahun dan setinggi- tingginya 50 tahun;
Berkepribadian baik, jujur, adil, tidak pernah melakukan tindak pidana, cakap, berwibawa dan
penuh pengabdian untuk memajukan perekonomian desa;
g. Berpendidikan minimal SLTA atau sederajat;
h. Menyatakan kesediaannya untuk dicalonkan sebagai pengurus; dan
i. Memenuhi persyaratan lain sebagaimana tertuang dalam AD/ART BUMDes berdasarkan
Musyawarah Desa.

BAB VII
MASA BAKTI PENGURUS

Pasal 9

Masa bakti kepengurusan BUMDes ditetapkan untuk 5 tahun dan dapat dipilih kembali pada
masa bakti berikutnya hanya untuk satu kali masa bakti dalam kedudukannya yang sama.

Pasal 10

(1)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Pengurus BUMDes berhenti atau diberhentikan bila mana :
Meninggal dunia;
Mengundurkan diri;
Pindah tempat tinggal di luar desa;
Berakhir masa baktinya;
Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik maksimal 3 bulan berturut-turut termasuk
dikarenakan sakit.
Tidak lagi memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Desa ini dan atau
syarat lain sebagaimana diatur dalam AD/ART BUMDes; dan atau
Karena tersangkut tindak pidana;
Mencemarkan nama BUMDes
Melangar norma atau adat yang berlaku dimasyarakat.

(2) Pemberhentian Pengurus selain akibat meninggal dunia dan atau berakhir masa baktinya,
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa berdasarkan Musyawarah Desa Khusus dengan
ketentuan sama seperti pada Musyawarah Desa Pembentukan pengurus.

BAB VIII
PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU

Pasal 11

(1) Akibat terjadinya pengurus yang berhenti dan atau diberhentikan sebagaimana dimaksud pada
Pasal 10 ayat (1), ditetapkan pengganti Antar Waktu Pengurus BUMDes.
(2) Pengganti antar waktu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa berdasarkan hasil
Musyawarah Desa.
(3) Masa bakti anggota pengurus BUMDes pengganti antar waktu disesuaikan dengan masa tugas
kepengurusan yang digantikan.
BAB IX
TATA KERJA

Bagian Kesatu
TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN BADAN PENGAWAS

Pasal 12

(1) Tugas dan kewajiban Badan Pengawas :
a. Mengawasi
pelaksanaan Rencana Pengembangan Jangka Panjang BUMDes serta
pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan dan penggunaan anggaran pendapatan dan belanja
BUMDes ;
b. Mengawasi dan memberi nasihat kepada direksi dalam menjalankan kegiatan BUMDes;
c.
Bersama komisaris memantau dan mengevaluasi kinerja direksi
d. Mengkaji pembangunan penyebaran informasi dan transparansi pengelolaan BUMDes

e.
f.

Mengawasi pelaksanaan managemen resiko
Mengawasi efektifitas penerapan good corporate governance (GCG)

g. Memantau kepatuhan organik BUMDes terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku termasuk PERDA dan PERDES ;

h. Memberikan pendapat dan saran secara tertulis dalam Rapat Umum BUMDes
i. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disampaikan
pengurus BUMDes

j. Menandatangani Rencana Pengembangan Jangka Panjang BUMDes dan Rencana
Kerja Tahunan ;

k. Memberikan informasi dan laporan kepada pihak yang berkompeten tentang
perkembangan dan kondisi BUMDes.

(2) Tanggung jawab dan Wewenang Badan Pengawas :
a. Mengusulkan auditor eksternal jika dibutuhkan dalam pelaksanaan monitoring kegiatan
BUMDes
b. Memberikan pendapat terhadap masalah – masalah strategis BUMDes

c. Menyusun program kerja Badan Pengawas dan menempatkan personalnya sesuai
dengan keahlian dan pengalaman masing-masing

d. Menyusun mekanisme penyampaian informasi dari Badan Pengawas kepada
stakeholder.

e. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Badan Pengawas pada Rapat Umum
BUMDes

Bagian Kedua
TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN KOMISARIS

Pasal 13

(1) Tugas dan kewajiban Komisaris :

a. Menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan dan atau Pemberhentian pengurus
BUMDes

b. Bersama Badan Pengawas memantau dan mengevaluasi kinerja direksi
c. Memberi nasihat kepada direksi dalam melaksanakan pengelolaan BUMDes
d. Memberi saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi
perkembangan BUMDes

e. Meminta penjelasan dari pengurus mengenai segala persoalan yang menyangkut
pengelolaan BUMDes;

(2) Tanggung Jawab dan wewenang komisaris :

a. Mengangkat dan memberhentikan pengurus BUMDes
b. Meminta penjelasan dari pengurus mengenai segala persoalan yang menyangkut
pengelolaan BUMDes;

c. Memberi nasehat pada Direksi dalam melaksanakan pengelolaan BUMDes;
d. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi
pengelolaan BUMDes;

e. Mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha apabila terjadi gejala menurunnya kinerja
kepengurusan.

f. Melindungi BUMDes terhadap hal-hal yang dapat merusak kelangsungan dan citra
BUMDes.
f) Melindungi BUMDes terhadap hal-hal yang dapat merusak kelangsungan dan citra BUMDes.

Bagian Ketiga

Tugas, Kewajiban dan Hak Pengurus
Pasal 14
Pengurus BUMDes bertugas:
a. Menjalankan, mengembangkan dan membina Badan Usaha Milik Desa agar tumbuh
dan
berkembang menjadi lembaga yang dapat melayani kebutuhan ekonomi
masyarakat luas;
b.
Mengusahakan agar tetap tercipta pelayanan ekonomi Desa yang adil dan
merata;
c.
Memupuk usaha kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian
lainnya;
d.
Menggali dan memanfaatkan potensi ekonomi Desa untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Desa;
f. Memberikan laporan perkembangan kepada Pemerintah Desa.
g. Tugas masing – masing jabatan pengurus BUMDes selanjutnya diatur dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUMDes
Pasal 15
Pengurus berkewajiban :
a.
Menyampaikan laporan pertanggunganjawab setiap akhir tahun kepada
Pemerintah Desa;
b.
Laporan kegiatan utama usaha dan perubahan selama tahun buku
berjalan;
c.
Laporan rincian neraca rugi laba dan penjelasan atas dokumentasi secara
berkala paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali.
Pasal 16
(1) Pengurus BUMDes berhak mendapat gaji dan tunjangan penghasilan yang
besarnya disesuaikan dengan kemampuan BUMDes;
(2) Standar besaran gaji dan tunjungan pengurus diatur lebih lanjut dalam
AD/ART BUMDes.

BAB X
TAHUN BUKU DAN ANGGARAN
Pasal 17

Tahun buku dan tahun anggaran BUMDes adalah menggunakan sistem kalender yaitu dimulai
tanggal 1 Januari dan berakhir sampai dengan 31 Desember tahun berjalan.

BAB XI
BAGI HASIL
Pasal 18
(1) Bagi hasil usaha BUMDes setiap tahun, diutamakan untuk dipergunakan sebagai penambahan
Modal, Pemerintahan Desa, Jasa Produksi dan kegiatan lainnya sesuai dengan ketentuan;
(2) Pemerintah Desa berhak mendapatkan bagi hasil dari BUMDes sebesar 10 % dari keuntungan
usaha selama 1 (satu) tahun setelah dikurangi segala biaya operasional BUMDes;
(3) Bagi hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diserahkan melalui pemerintah desa oleh
pengurus selambat-lambatnya satu minggu setelah perhitungan dan pembagian keuntungan
usaha;
(4) Tata cara bagi hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dalam AD/ART
BUMDES.
BAB XII
KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA
Pasal 19
(1) Dalam rangka pengembangan usaha, BUMDes dapat melakukan kerjasama dengan Pihak
Ketiga dengan prinsip saling menguntungkan.
(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan :
a. Apabila kerja sama dimaksud memerlukan jaminan harta benda yang dimiliki dan atau dikelola
BUMDes, dan atau yang mengakibatkan beban hutang bagi BUMDes, maka rencana kerja
sama tersebut harus mendapat persetujuan Komisaris dan Badan Pengawas;
b. Apabila kerja sama dimaksud tidak memerlukan jaminan harta benda yang dimiliki atau dikelola
BUMDes dan tidak mengakibatkan beban hutang maka rencana kerja sama tersebut cukup
dilaporkan secara tertulis kepada Komisaris, Kepala Desa dan BPD.
c. Kerja sama dimaksud tidak boleh bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
(3) Tanggungjawab terhadap pelaksanaan kerjasama dimaksud menjadi kewenangan Direksi yang
bersangkutan.

BAB XIII
AZAS, MEKANISME PENGELOLAAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 20
(1)
a.
b.
c.

Azas pengelolaan BUMDes :
Pengelolaan kegiatan BUMDes dilakukan secara transparan, akuntabel dan akseptabel;
Warga masyarakat terlibat secara aktif;
Pengelolaan kegiatan perlu berkelanjutan.

(2) Mekanisme pengelolaan BUMDes dilaksanakan dengan berpedoman pada Azas Pengelolaan
sebagaimana tersebut dalam ayat (1) dan lebih lanjut akan diatur dalam AD/ART BUMDes;
(3) Pertanggungjawaban :

a. Pertanggungjawaban BUMDes disampaikan kepada masyarakat melalui forum
Musyawarah Desa;
b. Sistem pelaporan pertanggungjawaban, dibuat berdasarkan jenis usaha kegiatan.

(4) Sistem pelaporan pertanggung jawaban dibuat dengan sistematika sebagai berikut :
a. Pendahuluan, memuat : latar belakang, maksud dan tujuan usaha
b. Kegiatan usaha memuat : materi pelaksana/tenaga kerja, produksi, penjualan/pemasaran,
keuntungan dan kerugian
c. Hambatan, memuat : materi pengadaan bahan baku, pemasaran, tenaga kerja, permodalan,
dan mitra usaha

BAB XIV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 21
(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan kegiatan BUMDes secara umum
dilakukan oleh Bupati melalui Instansi terkait sesuai dengan bidang tugas;

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksu