BAB 2 PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN YANG BERLA

BAB 2
PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN
YANG BERLANDASKAN NILAI-NILAI LUHUR

BAB 2
PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN YANG BERLANDASKAN
NILAI-NILAI LUHUR

A. KONDISI UMUM
Budaya bangsa yang dilandasi nilai luhur berdasarkan Pancasila dan bercirikan
Bhinneka Tunggal Ika diupayakan agar senantiasa menjiwai setiap aspek pembangunan.
Kebudayaan nasional dikembangkan dengan mengangkat nilai budaya daerah yang
luhur, serta menyaring dan menyerap nilai budaya dari luar yang positif. Pengembangan
kebudayaan diarahkan menuju kemajuan adab dan mempertinggi derajat kemanusiaan
bangsa Indonesia.
Pada tahun 2004, pembangunan kebudayaan dalam Program Pembangunan Nasional
(Propenas) mengacu pada satu program yaitu Program Pelestarian dan Pengembangan
Kebudayaan. Pada tahun 2004 pembangunan kebudayaan yang dilaksanakan melalui
Program Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan antara lain adalah: (1)
penyelenggaraan temu budaya dan dialog budaya; (2) penyebarluasan informasi budaya;
(3) penulisan sejarah Indonesia; (4) penyelenggaraan festival seni pertunjukan; (5)

pengiriman misi kesenian ke luar negeri; (6) pemugaran dan pemeliharaan Benda Cagar
Budaya; (7) penyelenggaraan film kompetitif dan penyelenggaraan kembali Festival
Film Indonesia (FFI); (8) bantuan kepada organisasi/lembaga seni dan budaya; (9)
pembinaan perfilman nasional; (10) preservasi dan alih media pustaka langka; dan (11)
pengembangan minat baca masyarakat.
Pada tahun 2005, dalam Rencana Pembangunan Nasional Transisi, pembangunan
kebudayaan dilaksanakan melalui 3 program, yaitu Program Pengembangan Nilai
Budaya, Program Pengelolaan Kekayaan Budaya, dan Program Pengelolaan Keragaman
Budaya. Pencapaian kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2005 untuk Program
Pengembangan Nilai Budaya antara lain: (1) pelaksanaan revitalisasi dan reaktualisasi
nilai-nilai tradisional yang bernilai luhur melalui pelaksanaan kajian untuk
meningkatkan hubungan antar budaya; (2) penyelenggaraan sosialisasi dan reaktualisasi
Etika Kehidupan Berbangsa; (3) pengembangan kegiatan budaya kritis dan
kewirausahaan yang progresif dan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi; (4)
pengembangan industri budaya dengan merevitalisasi modal budaya untuk
perkembangan ekonomi; (5) penyusunan dan revisi peraturan perundang-undangan di
bidang kebudayaan dan perpustakaan; dan (6) pengembangan minat dan budaya baca
masyarakat melalui pengadaan bahan pustaka baik tercetak dan terekam, penyusunan
statistik penerbitan buku, dan pengembangan jaringan informasi perpustakaan.
Dalam tahun yang sama melalui Program Pengelolaan Kekayaan Budaya,

dilaksanakan kegiatan: (1) pembinaan dan sosialisasi untuk meningkatkan apresiasi dan
komitmen pada pelestarian kekayaan budaya; (2) pengembangan peran serta masyarakat
dan swasta dalam operasionalisasi dan pemeliharaan kekayaan budaya; (3)

pengembangan sistem informasi dan database bidang kebudayaan dan perpustakaan; (4)
peningkatan sumberdaya manusia pengelola kekayaan budaya; (5) peningkatan
kapasitas kelembagaan melalui pembenahan sistem manajerial lembaga-lembaga yang
menangani pengelolaan kekayaan budaya; dan (6) pengembangan perfilman nasional
yang berbasis budaya bangsa.
Sedangkan untuk Program Pengelolaan Keragaman Budaya pada tahun 2005
dilaksanakan antara lain melalui: (1) pelaksanaan promosi sikap toleransi dan kooperasi;
(2) pengembangan interaksi yang harmonis antarunit budaya untuk memperkuat
semangat ke-Indonesiaan; dan (3) pengembangan berbagai wujud ikatan kebangsaan
(keterikatan rasional dan emosional) melalui pelaksanaan kajian, dialog kebudayaan.
Permasalahan dan tantangan yang masih dihadapi dalam pembangunan kebudayaan
pada tahun 2006 adalah: (1) semakin lemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola
keragaman budaya dan semakin terbatasnya ruang publik yang dapat diakses dan
dikelola masyarakat multikultur untuk penyaluran aspirasi sehingga menimbulkan
berbagai ketegangan dan kerawanan sosial yang berpotensi merusak integrasi bangsa;
(2) terjadinya krisis identitas nasional yang ditandai dengan semakin memudarnya nilainilai solidaritas sosial, kekeluargaan, keramahtamahan sosial, kebanggaan terhadap

identitas kebangsaan, dan rasa cinta tanah air; (3) rendahnya kemampuan untuk
menyeleksi derasnya arus budaya global sehingga penyerapan budaya global yang
negatif lebih cepat dibandingkan dengan penyerapan budaya global yang positif dan
konstruktif yang bermanfaat untuk pembangunan bangsa dan karakter bangsa; (4)
lemahnya ketahanan budaya yang diakibatkan oleh tidak sebandingnya kecepatan
pembangunan ekonomi dan pembangunan karakter bangsa; dan (5) menurunnya
kualitas pengelolaan kekayaan budaya yang diakibatkan oleh kurangnya pemahaman,
apresiasi, kesadaran, komitmen, dan kemampuan pemerintah daerah, baik kemampuan
fiskal maupun kemampuan manajerial.
Perkembangan masyarakat yang sangat cepat sebagai akibat dari globalisasi dan
pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi membutuhkan penyesuaian tata
nilai dan perilaku. Dalam suasana dinamis tersebut, pengembangan kebudayaan
diharapkan dapat memberikan arah bagi perwujudan identitas nasional yang sesuai
dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Di samping itu pengembangan kebudayaan
dimaksudkan untuk menciptakan iklim kondusif dan harmonis sehingga nilai-nilai
kearifan lokal mampu merespon modernisasi secara positif dan produktif sejalan dengan
nilai-nilai kebangsaan.

B. SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006
Pembangunan kebudayaan yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur pada tahun 2006

diarahkan untuk mencapai sasaran sebagai berikut:
1. Terwujudnya upaya menemukenali akar ketegangan/konflik, solusi dan
antisipasinya;
2. Terlaksananya identifikasi nilai-nilai kebangsaan dan strategi perkuatannya untuk
memperkokoh NKRI;

II.2 – 2

3. Terlaksananya kompilasi nilai-nilai positif dan produktif dalam rangka
memantapkan kebudayaan nasional yang terwujud dalam setiap aspek kebijakan
pembangunan; dan
4. Terlaksananya pemetaan seluruh pemangku kepentingan dalam pelestarian dan
pengembangan kebudayaan sehingga dapat menyamakan persepsi terhadap
permasalahan dan rekomendasi kebijakannya.

C. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006
Untuk menjawab permasalahan dan tantangan yang masih akan muncul di tahun
2006, kebijakan pembangunan kebudayaan yang berlandaskan pada nilai-nilai Luhur
diarahkan pada upaya untuk:
1. Mengembangkan kreasi metodologis berbagai dialog kebudayaan;

2. Memperluas ragam pendekatan dalam memperkokoh ikatan kebangsaan baik secara
emosional maupun rasional; dan
3. Mengupayakan mekanisme pengarusutamaan budaya pada berbagai aspek
pembangunan.

II.2 – 3

D. MATRIKS PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2006
Program/
Kegiatan Pokok RPJM

Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006

1.

Program Pengelolaan Keragaman
Budaya
Kegiatan Pokok:
1. Pelaksanaan dialog

antarbudaya yang terbuka dan
demokratis;
2. Pengembangan pendidikan
multikultural untuk
meningkatkan toleransi dalam
masyarakat;
3. Pengembangan berbagai
wujud ikatan kebangsaan
antara lain melalui
pengembangan infrastruktur
untuk meningkatkan akses
transportasi dan komunikasi
lintas daerah dan lintas
budaya;
4. Pelestarian dan
pengembangan ruang publik
untuk memperkuat modal
sosial;
5. Peningkatan penegakan
hukum untuk menciptakan

rasa keadilan antarunit budaya
dan antarunit sosial.

2.

Program Pengembangan Nilai
Budaya
Kegiatan Pokok:
1. Pelaksanaan aktualisasi nilai
moral dan agama;

No.

Pagu Indikatif
(Juta Rupiah)

Sasaran Program

Instansi Pelaksana


Program Pengelolaan Keragaman
Budaya
Kegiatan Pokok:
1. Pengembangan metoda dialog
antarbudaya yang terbuka dan
demokratis;
2. Pengembangan materi /bahan
pendidikan multikultural untuk
meningkatkan toleransi dalam
masyarakat;
3. Pengembangan berbagai wujud
ikatan kebangsaan antara lain
melalui pengembangan infrastruktur
untuk meningkatkan akses
transportasi dan komunikasi lintas
daerah dan lintas budaya; dan
4. Pemetaan ruang publik untuk
memperkuat modal sosial.

Terciptanya keserasian hubungan

antarunit sosial dan antarbudaya dalam
rangka menurunkan ketegangan dan
ancaman konflik sekaligus memperkuat
NKRI.

Dep. Kebudayaan dan
Pariwisata

92.390,0

Program Pengembangan Nilai Budaya
Kegiatan Pokok:
1. Penelaahan metoda aktualisasi
nilai moral dan agama;
2. Pelaksanaan revitalisasi dan

Terwujudnya jati diri bangsa (identitas
nasional) yang tangguh dan
memantapkan budaya nasional.


Dep. Kebudayaan dan
Pariwisata,
Perpustakaan Nasional.

69.099,1

II.2 – 4

No.

Program/
Kegiatan Pokok RPJM
2. Pelaksanaan revitalisasi dan
reaktualisasi budaya lokal
yang bernilai luhur termasuk
di dalamnya pengembangan
budaya maritim; dan
3. Pelaksanaan transformasi
budaya melalui adopsi dan
adaptasi nilai-nilai baru yang

positif untuk memperkaya dan
memperkokoh khasanah
budaya bangsa, seperti:
orientasi pada peningkatan
kinerja, budaya kritis,
akuntabilitas dan penerapan
iptek.

3.

Program Pengelolaan Kekayaan
Budaya
Kegiatan Pokok:
1. Pelestarian kekayaan budaya
yang meliputi sejarah, benda
purbakala, dan benda cagar
budaya;
2. Pengembangan sistem
informasi dan database bidang
kebudayaan antara lain peta
budaya dan dokumen arsip
negara;
3. Peningkatan kapasitas
sumberdaya manusia
pengelola kekayaan budaya;
4. Peningkatan kapasitas
kelembagaan melalui
pembenahan sistem
manajerial lembaga-lembaga

Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006

3.

Sasaran Program

Instansi Pelaksana

Terwujudnya peningkatan apresiasi
dan kecintaan masyarakat terhadap
budaya dan produk dalam negeri yang
bersifat kasat mata (tangible) maupun
tidak kasat mata (intangible).

Dep. Kebudayaan dan
Pariwisata,
Perpustakaan Nasional

Pagu Indikatif
(Juta Rupiah)

reaktualisasi budaya lokal yang
bernilai luhur termasuk; dan
pengembangan budaya maritim;
Pelaksanaan transformasi budaya
melalui adopsi dan adaptasi nilainilai baru yang positif untuk
memperkaya dan memperkokoh
khasanah budaya bangsa, seperti:
orientasi pada peningkatan kinerja,
budaya kritis, akuntabilitas dan
penerapan iptek.

Program Pengelolaan Kekayaan
Budaya
Kegiatan Pokok:
1. Pelestarian kekayaan budaya yang
meliputi sejarah, benda purbakala,
dan benda cagar budaya;
2. Pengembangan Pusat Kebudayaan
Nasional;
3. Pengembangan sistem informasi dan
database bidang kebudayaan antara
lain peta budaya dan dokumen arsip
negara;
4. Peningkatan kapasitas sumberdaya
manusia pengelola kekayaan
budaya;
5. Peningkatan kapasitas kelembagaan
melalui pembenahan sistem
manajerial lembaga-lembaga yang
mengelola kekayaan budaya

II.2 – 5

37.439,3

No.

Program/
Kegiatan Pokok RPJM
yang mengelola kekayaan
budaya sehingga memenuhi
kaidah tata pemerintahan
yang baik (good governance);
5. Pengembangan peran serta
masyarakat dan swasta dalam
pengelolaan kekayaan
budaya, misalnya melalui
pengembangan film
kompetitif, dan
pengembangan pola insentif;
6. Review peraturan perundangundangan dalam pengelolaan
kekayaan budaya; dan
7. Transkipsi dan transliterasi
naskah-naskah kuno.

Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006

6.

7.

8.
9.

Sasaran Program

sehingga memenuhi kaidah tata
pemerintahan yang baik (good
governance);
Pengembangan peran serta
masyarakat dan swasta dalam
pengelolaan kekayaan budaya,
misalnya melalui pengembangan
film kompetitif, dan pengembangan
pola insentif;
Review peraturan perundangundangan dalam pengelolaan
kekayaan budaya;
Transkripsi dan transliterasi naskahnaskah kuno; dan
Pembuatan Film Kolosal tentang
Indonesia.

II.2 – 6

Instansi Pelaksana

Pagu Indikatif
(Juta Rupiah)