JEJARING SOSIAL DAN MENJARING DOSA

JEJARING SOSIAL DAN MENJARING DOSA
Oleh: Arian Masdani

Kebutuhan akan dunia komunikasi Di zaman yang serba modern ini sangat-sangat
mendesak, sehingga banyak sekali pengembangan dan penelitian dibidang komunikasi
tersebut. Dalam era 2000-an mulai masuk telepon genggam di indonesia, ini sangat
memudahkan kita untuk berkomunikasi jarak jauh lewat layanan telepon atau sms (short
message service). Seiring pengembangan teknologi berbasis internet, banyak sekali layananlayanan yang semakin memudahkan kita untuk berkomunikasi jarak jauh, biasanya layananlayanan seperti ini sering disebut dengan jejaring sosial, dimulai dari friendster yang
berkembang awal tahun 2000, disusul dengan kaskus, milist, facebook, twitter dan yang
sekarang sedang hangat yaitu instagram. Didalam beberapa jejaring sosial diatas kita bebas
berekspresi dan terhubung dengan dunia luar. Bahkan sekarang, kita tidak hanya bisa
menerima dan mengirim pesan berupa teks dan berkomunikasi sebatas suara via telepon,
dengan beberapa layanan yang disediakan oleh beberapa jejaring sosial tersebut kita juga bisa
saling bertatap muka dengan jarak jauh dengan menggunakan video call seperti yang
disediakan oleh skype. Ini berarti perkembangan penelitian dibidang komunikasi sangatsangat membantu kita berkomunikasi dan membantu kita lebih dekat dengan teman, saudara,
atau pun relasi bisnis kita agar mendekatkan yang sdang berjauhan.
Apabila seorang datang langsung berbicara sebelum memberi salam maka janganlah
dijawab, hadis tersebut sangat penting sekali diingat oleh seluruh umat islam yang
menggunakan jejaring sosial, karena biasanya kita sering menggantikan kalimat salam
dengan kata-kata lain seperti ping!!! Dalam obrolan kita di BBM dan jejaring sosial lain.
Selanjutnya kita sering melihat didinding facebook banyak sekali orang-orang yang

menjelek-jelekkan sesamanya, hal ini sangat riskan sekali sebab bila yang dibicarakan adalah
sesuatu yang benar maka ia melakukan apa yang didalam islam disebut ghibah, yang
digambarkan bahwa ghibah itu seperti memakan bangkai saudara sendiri, apalagi jika
ternyata apa yang dibicarakannya tersebut adalah bohong atau tidak benar, maka hukumnya
adalah fitnah, kita semua tahu bahayanya fitnah dalam kehidupan bermasyarakat dan
beratnya dosa yang didapat setelah melakukan fitnah. Sehubungan dengan facebook sendiri,
kita di istilahkan dengan kata “dinding” di facebook, banyak sekali umat islam yang
menjadikan dinding facebook ini sebagai tempat curhat, tempat mengadukan nasib mereka,
tempat menyesali perbuatan dan lain-lain, sadar atau tidak kita telah digiring dalam kebiasaan
kaum yahudi yang mana mereka terbiasa berkeluh kesah disebuah dinding di israel, di
dinding tersebut umat yahudi bisa curhat sesuka hati mereka, hal ini wajar karena mengingat
pendiri facebook itu sendiri (mark zuckenberg.red) adalah keturunan yahudi, dan perlu
diingatkan bagi umat islam bahwa ada hadist yang berbunyi “barang siapa yang menyerupai
suatu kaum, maka ia akan dibangkitkan bersama kaum tersebut”, hal ini sangat merugikan
kita bahwa bila kita sangat ingin mencapai surga tetapi disebabkan dengan tingkah laku kta
yang tidak mampu menyaring mana yang benar dan mana yang salah menyebabkan kita
dibangkitkan dengan kaum-kaum yang selain islam.

Kemudahan dalam melakukan obrolan menggunakan jejaring sosial ini sangat riskan
memanen dosa, karena bila saja kita melakukan obrolan yang panjang dengan lawan jenis,

maka perlahan-lawan akan menjurus kepada hal-hal yang berbau zina, sedang kan zina itu
sendiri termasuk dosa besar dalam islam, karena perlu diingat mendekati zina saja kita sudah
sangat dilarang oleh agama. Selain itu, kita sering lupa sering lupa bahwa ada saudara kita
yang ada dekat dengan kita, namun karena kesibukkan kita di jejaring sosial kita sering lupa
bersilaturahmi dengan saudara-saudara yang ada disekitar kita. Ini membuat kita lebih
menjadi autis terhadap lingkungan sekitar
Tindakan melanggar hukum islam dan hukum negara pun sering terjadi di media
sosial, sering kali kita mendengarkan berita bahwa terjadinya penculikan khususnya pada
kaum wanita dikarenakan perkenalannya dengan laki-laki di dunia maya seperti facebook,
twitter, bbm, dan lain-lain. Didalam facebook bila digunakan oleh orang yang tidak
bertanggung-jawab akan sangat membahayakan karena facebook sendiri tidak membatasi kita
untuk bergaul, kita bisa saja membuat akun palsu dengan menggunakan foto-foto yang bisa di
ambil dari internet dan semacamnya, dengan akun palsu tersebut kita bisa menggunakannya
untuk melekukan kriminalitas seperti penipuan,penculikan dan lain-lain. Kemudahan akses
didalam jejaring sosial ini juga bisa mempengaruhi tingkat penyebaran konten-konten yang
sangat berbahaya bagi remaja-remaja muslim seperti penyebaran konten-konten yang berbau
pornograpi, walaupun hal ini sudah diatur dalam undang-undang negara, tetapi kita masih
sering menjumpai konten sejenis ini. Hal-hal yang berbau seperti ini sangat berbahaya sekali
bagi generasi muslim karena selain bisa merusak pertumbuhan intelektual kita sendiri, ini
akan sangat riskan membuat kita mendekati zina, yang sebelumnya sudah pernah dibahas

bahwa mendekati zina saja sudah sangat dilarang dalam agama islam.
Beberapa waktu yang lalu kita sempat dihebohkan dengan perusakkan taman bunga
langka yang dilakukan oleh beberapa remaja dan orang dewasa dengan mengijak bahkan
sampai tidur di atas bunga-bunga langka tersebut, yang oleh pemelihara bunga tersebut
mengaku butuh waktu yang lama untuk memelihara bunga tersebut sampai pada saat bunga
itu berkembang dengan sangat indah. Orang-orang tadi rata-rata mempunyai target yang
sama saat melakukan perusakan bunga tersebut, memang, mereka hanya ingin berfoto atau
istilah sekarang hunting dengan tujuan bisa di unggah di jejaring sosial seperti facebook dan
instagram dengan tujuan akhir untuk memperoleh ketenaran karena berfoto dengan latar
belakang yang indah, namun sengaja atau tidak mereka membuat kerusakan yang cukup
parah terhadap taman bunga tersebut, celakanya lagi, hanya demi memperoleh like atau love
di jejaring sosial tersebut mereka malah merusak keindahan taman tersebut, sama seperti
yang sudah di ungkapkan dalam Al-quran yang berbunyi “Dan bila dikatakan kepada mereka:
Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: Sesungguhnya kami
orang-orang yang mengadakan perbaikan. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang
yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar."
Stagnasi pemikiran para remaja muslim sekarang hanya bertumpu pada kepentingan
dan eksistensi mereka didunia maya saja khususnya di jejaring sosial. Mereka seringkali
berlomba-lomba dalam meningkatkan popularitas mereka di jejearing sosial dan melupakan
batasan-batasan yang telah ditetapkan dalam agama islam itu sendiri. Disini juga di butuhkan


peran aktif dari orang tua untuk mengawasi pergaulan dan tingkah laku anak-anaknya dalam
dunia pergaulan termasuk pergaulan berbasis jejaring sosial, orang tua berperan sangat vital
dalam psikologis anak karena bila pendidikan kepribadian dari orang tua itu memadai maka
kemungkinan kecil anak akan salah melangkah. Banyak sekali remaja kita yang enggan untuk
berteman dengan orang tua mereka di jejarin sosial karena mereka merasa bahwa kebebasan
mereka dalam berekspresi menjadi semakin terbatas dan pengawasan orang tua mereka
menjadi beban tersendiri dijejaring sosial, ini menjadi perhatian khusus bagi orang tua agar
menemukan cara pengawasan terhadap anak mereka di jejaring sosial tanpa menyebabkan
anak mereka itu sendiri merasa terganggu.
Dalam fiqih muamalah memang tidak mengharamkan secara keseluruhan jejaring
sosial karena diluar dari konteks negatif yang sudah diuraikan diatas, banyak sekali manfaat
positif dari jejaring sosial itu sendiri, seperti halnya kita bisa menggunakan jejaring sosial itu
sebagai tempat bersilaturahmi dengan saudara-saudara kita yang berjauhan jarak, bahkan kita
bisa saja menjadikan jejaring sosial ini sebagai ladang kita untuk memperoleh pahala yang
berlipat ganda seperti dengan cara membagikan ilmu yang kita miliki dengan harapan ilmu
yang kita miliki tersebut suatu saat bisa berguna dalam kehidupan orang lain, atau bisa juga
kita menggunakan jejaring sosial ini sebaga tempat untuk melakukan ceramah-ceramah
agama, yang efektif dan efisien karena bisa menghemat waktu, tenaga, dan biaya yang sangat
murah. Tinggal bagaimana sikap kita menyikapi perkembangan dunia komunikasi itu sendiri

apakah kita akan menggunakannya sebagai hal yang positif atau hanya kita gunakan untuk
hal-hal yang berbau negatif, jangan sampai didalam perkembangan jejaring sosial ini kita
malah banyak menjaring dosa.