4 Pid.Sus Anak 2016 PN Ban

PUTUSAN Nomor : 4/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Ban

Mahkamah Agung Republik Indonesia

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Bantaeng yang mengadili perkara pidana anak dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Anak :

Nama lengkap :

WAWAN BIN KADE;

Tempat lahir :

Bantaeng;

Umur/tgl lahir :

15 Tahun / 4 Agustus 2000;

Jenis kelamin :

Tempat tinggal :

Dusun Bontomasunggu, Desa

Pajukukang,

Kecamatan

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pajukukang Kabupaten Bantaeng;

Terdakwa tersebut:

• Terdakwa ditangkap pada tanggal 04 Januari 2016 No : Pol.SP.Kap/13/I/2016/Reskrim ; • Terdakwa ditahan di Rumah Tahanan Negara berdasarkan Surat Perintah/Penetapan dari ;

1. Penyidik Polri, tertanggal 5 Januari 2016 berdasarkan Surat Perintah Penahanan No.Pol.: SP.Han/17/I/2016 Reskrim, sejak tanggal 5 Januari 2016 s/d tanggal 11 Januari 2016 ;

2. Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum tertanggal 11 Januari 2016 berdasarkan Surat Nomor : PRINT – 05/ R.4.17/ Epp.1/01/2016 sejak tanggal 12 Januari 2016 s/d 19 Januari 2016 ;

Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 1 dari 24 Putusan Nomor 4/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Ban

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 1

Mahkamah Agung Republik Indonesia

3. Penuntut Umum, tertanggal 19 Januari 2016 berdasarkan Surat Perintah Penahanan No.Print: - 06/R.4.17/Epp.2/01/2016 sejak 19

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Januari 2016 sampai dengan tanggal 23 Januari 2016 ;

4. Hakim Pengadilan Negeri tertanggal 21 Januari 2016 berdasarkan Penetapan Nomor: 4/Pen.Pid-Anak/P/2016/PN.Ban sejak tanggal 21 Januari 2016 s/d tanggal 30 Januari 2016 ;

5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Bantaeng, tanggal 27 Januari 2016 berdasarkan Penetapan Nomor: 4/Pen.Pid/PP/2016/

PN.Ban sejak tanggal 31 Januari 2016 sampai dengan tanggal

14 Februari 2016 ; Terdakwa dipersidangan didampingi oleh NASRULLAH, SH dan

SUARDI, SH berdasarkan Penetapan Hakim sebagai Penasihat Hukum terdakwa, Orang Tua terdakwa dan Petugas Pembimbing Kemasyarakatan;

Bahwa dalam perkara a quo tidak dilakukan Diversi atau proses pengalihan -- penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana karena ancaman pidana dari pasal yang

Mahkamah Agung Republik Indonesia dakwaan Penuntut Umum adalah dakwaan alternatif sehingga tidak memenuhi

didakwakan terhadap Anak adalah diatas 7 (tujuh) tahun dan bentuk surat

syarat sebagaimana ketentuan dalam Pasal 7 ayat (2) huruf a UU RI Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dan Pasal 3 Peraturan

Mahkamah Agung RI Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi dalam Sistem Peradilan Pidana Anak;

Pengadilan Negeri tersebut; Setelah membaca:

• Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bantaeng tentang penunjukan Hakim;

• Penetapan Hakim tentang penetapan hari sidang; • Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan; • Laporan Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) atas nama terdakwa dari

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Petugas Pembimbing Kemasyarakatan;

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 2

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, Orang Tua Anak dan Anak serta memperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Menyatakan Terdakwa WAWAN Bin KADE terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Merampas nyawa orang lain sebagaimana diatur dalam Dakwaan Kesatu Pasal 338 KUHP;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa WAWAN Bin KADE dengan pidana penjara selama 5 (lima) tahun dikurangkan selama Terdakwa dalam tahanan

sementara dengan perintah Terdakwa tetap ditahan;

3. Menyatakan barang bukti :

1 (satu) buah senjata tajam (badik) yang berhulu dan tidak bersarung dengan panjang mata 20 (dua puluh) centimeter;

1 (satu) buah martil (palu besi) yang gagangnya terbuat dari besi dengan panjang 30 (tiga puluh) centimeter;

Mahkamah Agung Republik Indonesia • 1 (satu) buah gunting yang gagangnya terbuat dari plastik berwarna hitam

1 (satu) buah balok kayu 4x4 centimeter dengan panjang 70 (tujuh puluh) centimeter;

dengan panjang mata 10 (sepuluh) centimeter; Dirampas untuk dimusnahkan;

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah);

Setelah mendengar pembelaan Anak melalui Penasihat Hukum Anak yang diajukan secara tertulis tanggal 02 Februari 2016 yang pada pokoknya: Mohon kepada Majelis Hakim untuk dapat memberikan putusan yang seadil- adilnya dengan menyatakan bahwa terdakwa dihapuskan dari segala tuntutan hukum;

Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan Anak yang pada pokoknya tetap pada tuntutannya;

Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 3 dari 24 Putusan Nomor 4/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Ban

Setelah mendengar Tanggapan Anak terhadap tanggapan Penuntut Umum yang pada pokoknya bertetap pada pembelaan;

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 3

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa Anak diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut :

Mahkamah Agung Republik Indonesia Bahwa terdakwa WAWAN Bin KADE pada hari Rabu tanggal 18

KESATU :

Nopember 2015 sekitar jam 20.30 WITA atau pada waktu lain dalam bulan Nopember 2015, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2015, bertempat di Dusun Masunggu, Desa Pajukukang, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bantaeng, dengan sengaja merampas nyawa orang lain, dengan cara-cara sebagai berikut :

Berawal ketika DARWIS Alias DARO Bin MINALLA berniat mengambil es batu di dalam lemari es di rumah KADE Bin SUDU. DARWIS Alias DARO Bin MINALA mencongkel es batu dengan menggunakan gunting, sehingga KADE Bin SUDU menegurnya dengan mengatakan : ? Pelan-pelanko Nak, Katutui barang-barangna adinnu nulabbu tong ammake.? Yang artinya:?? Pelihara barang-barang adikmu Nak, supaya tidak cepat rusak.? DARWIS Alias DARO Bin MINALLA yang tidak terima ditegur KADE Bin SUDU kemudian langsung melempari KADE Bin SUDU dengan es batu sehingga KADE Bin

Mahkamah Agung Republik Indonesia SUDU merasa marah, namun belum sempat KADE Bin SUDU berdiri dan akan

membalas DARWIS Alias DARO Bin MINALLA, saat itu pula DARWIS Alias DARO Bin MINALLA mengambil martil (palu besi) yang berada di dekat pintu,

dan memukuli kepala KADE Bin SUDU. KADE Bin SUDU sempat berkata agar DARWIS Alias DARO dilaporkan ke Polisi karena telah melakukan penganiayaan. Mendengar KADE Bin SUDU berkata akan melaporkan perbuatan DARWIS Alias DARO ke Polisi, DARWIS Alias DARO marah, Kemudian keluar rumah dan mengambil parang yang terhunus. KADE Bin SUDU yang melihat DARWIS Alias DARO Bin MINALLA datang membawa parang kemudian mengambil balok kayu yang berada di belakang pintu. DARWIS Alias DARO Bin MINALLA kemudian menyerang KADE Bin SUDU dengan parang sehingga KADE Bin SUDU memukul tangan kanan DARWIS Alias DARO Bin MINALLA dengan tujuan agar parang yang dibawa DARWIS Alias DARO Bin MINALLA terjatuh, namun ternyata DARWIS Alias DARO Bin MINALLA bertambah marah dan tetap menyerang KADE Bin SUDU dengan

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 4

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bin MINALLA sebanyak 1 (satu) kali, namun karena DARWIS Alias DARO Bin MINALLA tetap menyerang KADE Bin SUDU, Terdakwa kemudian menikam

punggung sebelah kanan DARWIS Alias DARO Bin MINALLA sebanyak 1 (satu) kali lagi, kemudian dalam keadaan terluka DARWIS Alias DARO Bin MINALLA berlari keluar rumah mengejar Terdakwa dan akhirnya setelah berlari sejauh kurang lebih 100 (seratus) meter DARWIS Alias DARO Bin MINALLA kemudian terjatuh disebabkan luka tikam yang dialaminya. DARWIS Alias DARO Bin MINALLA meninggal dunia pada hari Rabu, tanggal 18 Nopember 2015 jam 22.40 Wita di RSUD Bantaeng, sesuai dengan surat visum et repertum Nomor: 1281/RSU ? BTG/XII/2015 Tanggal 10 Desember 2015 yang ditandatangani oleh dokter pembuat visum et repertum luka dr. PRATIWI TENRI SAU, An. DARWIS Alias DARO Bin MINALLA, dengan hasil pemeriksaan pada tubuh penderita terdapat luka robek pada punggung kanan ukuran panjang 8 (delapan) centimeter, Lebar 5 (lima) centimeter dan kedalaman 6 (enam) centimeter, serta patah pada tulang rusuk kanan belakang akibat trauma tumpul, kesimpulan keadaan tersebut disebabkan oleh trauma tajam;

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;

ATAU KEDUA :

Bahwa terdakwa WAWAN Bin KADE pada hari Rabu tanggal 18 Nopember 2015 sekitar jam 20.30 WITA atau pada waktu lain dalam bulan Nopember 2015, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2015, bertempat di Dusun Masunggu, Desa Pa?jukukang, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bantaeng, dengan sengaja melakukan penganiayaan mengakibatkan mati, dengan cara-cara sebagai berikut :

Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 5 dari 24 Putusan Nomor 4/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Ban

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 5

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Berawal ketika DARWIS Alias DARO Bin MINALLA berniat mengambil es batu di dalam lemari es di rumah KADE Bin SUDU. DARWIS Alias DARO

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bin MINALA mencongkel es batu dengan menggunakan gunting, sehingga KADE Bin SUDU menegurnya dengan mengatakan : ? Pelan-pelanko Nak,

Katutui barang-barangna adinnu nulabbu tong ammake ? Yang artinya : Pelihara barang-barang adikmu Nak, supaya tidak cepat rusak.? DARWIS Alias

DARO Bin MINALLA yang tidak terima ditegur KADE Bin SUDU kemudian langsung melempari KADE Bin SUDU dengan es batu, sehingga KADE Bin SUDU merasa marah, namun belum sempat KADE Bin SUDU berdiri dan akan membalas DARWIS Alias DARO Bin MINALLA, saat itu pula DARWIS Alias DARO Bin MINALLA mengambil martil (palu besi) yang berada di dekat pintu, dan memukuli kepala KADE Bin SUDU. KADE Bin SUDU sempat berkata agar DARWIS Alias DARO dilaporkan ke Polisi karena telah melakukan penganiayaan. Mendengar KADE Bin SUDU berkata akan melaporkan perbuatan DARWIS Alias DARO ke Polisi, DARWIS Alias DARO marah, Kemudian keluar rumah dan mengambil parang yang terhunus. KADE Bin SUDU yang melihat DARWIS Alias DARO Bin MINALLA datang membawa parang kemudian mengambil balok kayu yang berada di belakang pintu. DARWIS Alias DARO Bin MINALLA kemudian menyerang KADE Bin SUDU

Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan parang sehingga KADE Bin SUDU memukul tangan kanan DARWIS

Alias DARO Bin MINALLA dengan tujuan agar parang yang dibawa DARWIS Alias DARO Bin MINALLA terjatuh, namun ternyata DARWIS Alias DARO Bin MINALLA bertambah marah dan tetap menyerang KADE Bin SUDU dengan menggunakan parang. Kemudian Terdakwa datang sambil membawa badik yang terhunus dan menikam punggung sebelah kanan DARWIS Alias DARO Bin MINALLA sebanyak 1 (satu) kali, namun karena DARWIS Alias DARO Bin MINALLA tetap menyerang KADE Bin SUDU, Terdakwa kemudian menikam punggung sebelah kanan DARWIS Alias DARO Bin MINALLA sebanyak 1 (satu) kali lagi, kemudian dalam keadaan terluka DARWIS Alias DARO Bin MINALLA berlari keluar rumah mengejar Terdakwa dan akhirnya setelah berlari sejauh kurang lebih 100 (seratus) meter DARWIS Alias DARO Bin MINALLA kemudian terjatuh disebabkan luka tikam yang dialaminya. DARWIS Alias DARO Bin MINALLA meninggal dunia pada hari Rabu, tanggal 18 Nopember 2015 jam 22.40 Wita di RSUD Bantaeng, sesuai dengan surat visum et

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 6

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

TENRI SAU, An. DARWIS Alias DARO Bin MINALLA, dengan hasil pemeriksaan pada tubuh penderita terdapat luka robek pada punggung kanan

ukuran panjang 8 (delapan) centimeter, Lebar 5 (lima) centimeter dan kedalaman 6 (enam) centimeter, serta patah pada tulang rusuk kanan belakang akibat trauma tumpul, kesimpulan keadaan tersebut disebabkan oleh trauma tajam;

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Anak melalui penasihat hukumnya menyatakan telah mengerti dan tidak mengajukan keberatan;

Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula dibacakan hasil Laporan Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) atas nama Anak dari Petugas Pembimbing Kemasyarakatan;

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan saksi-saksi sebagai berikut :

1. KADE BIN SUDU di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi mengerti dijadikan saksi dalam perkara ini sehubungan dengan terjadinya penikaman terhadap korban DARWIS Alias DARO ; • Bahwa Waktu kejadiannya saksi sudah lupa, dan peristiwa itu terjadi di rumah saksi di Dusun Bonto Masunggu, Desa Pa’jukukang, Kecamatan Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng;

• Bahwa kejadiannya berawal Pada saat korban DARWIS alias DARO Bin MINALLA sedang berada di rumah saksi hendak mengambil es batu di

kulkas, saat itu korban DARWIS alias DARO mencungkil es batu dengan menggunakan gunting, melihat hal tersebut saksi pun menegurnya agar pelan-pelan mencungkil supaya kulkas tidak cepat rusak, namun DARWIS alias DARO merasa tersinggung dan marah sehingga melemparkan es batu ke arah saksi dan mengenai paha saksi;

Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 7 dari 24 Putusan Nomor 4/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Ban

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 7

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• Bahwa setelah itu korban DARWIS alias DARO lalu mengambil martil dan memukulkannya ke kepala saksi sehingga saksi pun terjatuh lalu DARWIS alias DARO menaiki badan saksi dan hendak memukul saksi lagi dengan martil namun datang Anak dan cucu saksi yang bernama AYU LESTARI

Mahkamah Agung Republik Indonesia

yang mencoba menahan DARWIS alias DARO. Setelah itu DARWIS alias DARO mengambil parang, sedangkan saksi yang saat itu melihat istri saksi langsung menyuruh istri saksi masuk lalu saksi pun mengambil balok. Kemudian datang DARWIS alias DARO menyerang saksi dengan parang namun saksi tangkis dengan balok dengan tujuan agar parangnya DARWIS alias DARO terlepas tetapi justru balok yang saksi pegang yang terlepas, setelah itu DARWIS alias DARO kembali memarangi saksi dan mengenai tangan dan kepala saksi. Selanjutnya Anak mengambil badik yang tersimpan di lemari dan menikam DARWIS alias DARO. Setelah itu DARWIS alias DARO mengejar Anak;

• Bahwa saksi tidak tahu berapa kali Anak menikam korban DARWIS Alias DARO ; • Bahwa akibat pemarangan yang dilakukan korban DARWIS saksi dirawat selama 2 ( dua ) minggu dirumah sakit ; • Bahwa saksi tidak tahu siapa yang memiliki parang tersebut ;

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• Bahwa akibat penikaman yang dilakukan Anak terhadap korban DARWIS DARWIS meninggal dunia ; • Bahwa jika pada saat itu tidak ada anak yang mencoba menolong saksi mungkin saksi yang meninggal dunia karena pada saat itu korban DARWIS membabi buta melakukan pemarangan terhadap saksi ;

• Bahwa pada saat itu saksi menegur korban DARWIS Alias DARO dengan pelan – pelan dan tidak emosi ; • Bahwa pada saat itu korban DARWIS Alias DARO dalam keadaan emosi dan marah marah akan tetapi saksi tidak mencium bau minuman keras ; • Bahwa pada saat itu yang dilakukan saksi AYU LESTARI adalah mengambil martil yang dipegang oleh korban DARWIS Alias DARO ; • Bahwa pada saat kejadian di rumah hanya ada saksi, Korban DARWIS alias DARO, Anak, AYU LESTARI, dan istri saksi ;

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 8

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• Bahwa saksi tahu barang bukti berupa badik yang ditunjukkan dipersidangan adalah yang digunakan Anak untuk menikam DARWIS alias DARO, martil adalah yang digunakan DARWIS alias DARO untuk memukul saksi, balok adalah yang saksi pegang waktu itu, sedangkan

Mahkamah Agung Republik Indonesia

gunting adalah yang digunakan DARWIS alias DARO untuk mencungkil es batu;

• Bahwa sebelum peristiwa keributan ini terjadi korban DARWIS tinggal bersama dengan saksi sdah kurang lebih selama 5 ( lima ) bulan ; Atas keterangan saksi tersebut, Anak menyatakan tidak keberatan dan

membenarkannya;

2. INTAN di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi tidak tahu apa yang telah terjadi hanya yang saksi tahu pada waktu itu saksi sedang menyusui tiba-tiba datang Anak berteriak “Tolong, saksi mau dibunuh sama DARO”, setelah itu dengan berlari Anak naik ke atas rumah saksi dan masuk ke dalam sementara DARWIS alias DARO juga naik ke atas rumah tetapi tidak masuk ke dalam rumah karena saksi menutup pintu rumah saksi. Setelah itu DARWIS alias DARO turun

Mahkamah Agung Republik Indonesia

dari rumah saksi lalu saksi pun membuka pintu dan melihat ada banyak darah, sementara itu saksi tidak melihat lagi Anak di dalam rumah saksi ;

• Bahwa pada saat itu Saksi tidak melihat Anak berdarah; • Bahwa pada saat itu saksi tidak memperhatikan apakah Anak bawa badik

ataukah tidak ; • Bahwa pada saat kejadian saksi tidak sempat ke rumah KADE dan tidak keluar sampai keesokan harinya; • Bahwa pada saat itu saksi tidak melihat Anak keluar dari rumah Saksi; • Bahwa saksi tidak tahu Dimana DARWIS alias DARO sekarang; • Bahwa dipersidangan diperlihatkan 1 (satu) buah senjata tajam (badik)

yang berhulu kayu dan tidak bersarung dengan panjang mata 20 (dua puluh) cm, 1 (satu) buah martil (palu besi) yang gagangnya terbuat dari

Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 9 dari 24 Putusan Nomor 4/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Ban

besi dengan panjang 30 (tiga puluh) cm, 1 (satu) buah balok kayu 4x4 dengan panjang 70 (tujuh puluh) cm, 1 (satu) buah gunting yang

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 9

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

mengetahuinya ; • Bahwa sepengetahuan saksi sebelum kejadian tersebut korban DARWIS

Bin KADE tinggal dirumahnya saksi KADE ; • Bahwa saksi tidak akrab dengan DARWIS Alias DARO dan tidak tahu

bagaimana kepribadian DARWIS sehari – hari ; Atas keterangan saksi tersebut, Anak menyatakan tidak keberatan dan

membenarkannya;

3. AYU LESTARI Tidak dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut::

• Bahwa saksi tinggal serumah dengan KADE dan Anak, karena saksi adalah cucu dari KADE dan keponakan dari Anak; • Bahwa yang ada di rumah pada saat kejadian adalah KADE, istri KADE, Anak, DARWIS dan saksi ; • Bahwa pada awalnya saksi melihat ketika saksi KADE dan DARWIS alias DARO berkelahi dimana DARWIS alias DARO memarangi KADE dan mengenai tangan dan kepala saksi KADE, ketika itu saksi KADE

Mahkamah Agung Republik Indonesia

terjatuh dan berdarah. Setelah itu DARWIS alias DARO berlari mengejar Anak;

• Bahwa saksi tidak tahu mengapa korban DARWIS mengejar Anak ; • Bahwa Anak sempat melerai perkelahian tersebut namun DARWIS alias

DARO pergi mengambil parang, sedangkan saksi mengambil martil yang awalnya dipegang oleh DARWIS alias DARO untuk kemudian menaruhnya di belakang pintu;

• Bahwa saksi tidak tahu siapa pemilik parang tersebut ; • Bahwa pada saat itu saksi KADE tidak melakukan perlawanan ; • Bahwa setelah melihat saksi KADE terjatuh dan berdarah lalu saksi

mencari mobil untuk mengantar KADE ke rumah sakit ; • Bahwa saksi tidak melihat apakah Anak pada saat itu bawa badik

Mahkamah Agung Republik Indonesia

ataukah tidak ; • Bahwa saksi tidak lihat Anak menikam korban DARWIS Alias DARO ;

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 10

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• Bahwa saksi tidak melihat apakah korban DARWIS Alias DARO terluka ataukah tidak ; • Bahwa sepengetahuan saksi perkelahian tersebut disebabkan masalah es batu ;

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• Bahwa saksi tidak mendengar ketika saksi KADE menegur DARWIS Alias DARO ketika mengambil es batu karena saksi sedang berada di

tempat tidur agak jauh dari tempat kejadian ; • Bahwa saksi tidak tahu apakah sampai sekarang korban DARWIS sudah meninggal atau tidak ; • Bahwa sebelumnya korban DARWIS Alias DARO tinggal bersama dengan saksi KADE kurang lebih sudah berjalan sekitar 5 ( lima ) bulan ; Atas keterangan saksi tersebut, Anak menyatakan tidak keberatan dan

membenarkannya;

4. TUANG BIN BASSARA dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: :

• Bahwa pada saat saksi sedang tertidur karena sedang sakit dibangunkan oleh istri saksi ketika itu saksi lihat sudah banyak orang yang

Mahkamah Agung Republik Indonesia berkerumun di bawah rumah, yang saksi dengar waktu itu katanya ada

yang berkelahi yaitu DARWIS alias DARO tetapi sa ksi tidak tahu lawannya;

• Bahwa saksi lupa tanggal dan harinya kapan kejadian tersebut terjadi ; • Bahwa saksi tidak melihat ketika DARWIS alias DARO berkelahi; • Bahwa pada waktu itu saksi tidak lihat Anak dan saksi KADE ; • Bahwa yang saksi lihat ada darah di depan rumah orang tua saksi, dan

saksi melihat dalam jarak kurang lebih 10 (sepuluh) meter DARWIS alias DARO sedang terbaring di pinggir jalan di depan rumah orang tua saksi;-

• Pada waktu itu yang saksi lihat adalah darahnya DARWIS Alias DARO; • Bahwa pada waktu itu saksi melihat DARWIS Alias DARO terbaring dan

masih hidup sebab Ia bergerak ; • Bahwa yang saksi lihat pada waktu itu DARWIS mengalami luka di

Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 11 dari 24 Putusan Nomor 4/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Ban

punggung dan berdarah, kata orang disebabkan kena pisau, akan tetapi saksi tidak tahu pisaunya siapa;

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 11

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• Bahwa saksi tidak tahu berapa banyak luka yang dialami oleh DARWIS Alias DARO ; • Bahwa sepengetahuan saksi DARWIS pernah tinggal serumah dengan KADE ;

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• Bahwa saksi tidak tahu bagaimana kepribadian sehari hari dari saudara DARWIS karena saksi tidak terlalu akrab dengan korban DARWIS;

• Bahwa saksi dengar dari orang kampung kalau DARWIS sudah meninggal dunia ; • Bahwa saksi tidak tahu apa sebabnya DARWIS berkelahi sehingga di tikam ;

Terhadap keterangan saksi tersebut Anak menyatakan benar dan tidak keberatan;

Menimbang, bahwa di depan persidangan diperlihatkan barang bukti :

1 (satu) buah senjata tajam (badik) yang berhulu kayu dan tidak bersarung dengan panjang mata 20 (dua puluh) centimeter,1 (satu) buah martil (palu besi) yang gagangnya terbuat dari besi dengan panjang 30 (tiga puluh) centimeter,1 (satu) buah balok kayu 4x4 centimeter dengan panjang 70 (tujuh puluh) centimeter, 1 (satu) buah

Mahkamah Agung Republik Indonesia gunting yang gagangnya terbuat dari plastic berwarna hitam dengan

panjang mata 10 (sepuluh) centimeter, oleh karena barang-barang bukti tersebut telah disita secara sah menurut hukum berdasarkan surat Penetapan No : 155/Pen.Pid/Sita/2015/PN.Ban oleh Ketua Pengadilan Negeri Bantaeng; maka dapat dipakai sebagai barang – barang bukti yang sah dalam perkara ini ;

Menimbang, bahwa di persidangan, Anak tidak mengajukan saksi meringankan (A De Charge),dan Anak WAWAN Bin KADE telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut ;

• Bahwa Anak diajukan kepersidangan sehubungan dengan anak telah menikam DARWIS alias DARO dengan badik; • Bahwa kejadiannnya pada hari Rabu, tanggal 18 November 2015 sekitar jam 20.00 Wita di rumah orang tua Anak yang bernama KADE; • Bahwa pada awalnya Pada waktu itu Anak sedang tidur bersama

Mahkamah Agung Republik Indonesia

dengan AYU LESTARI, sementara bapak Anak yang bernama KADE

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 12

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

gunting, melihat itu KADE menegurnya dengan mengatakan “Pelan- pelan, jaga barang-barangnya adikmu”, saat itu DARWIS alias DARO

tidak berkata apa-apa tetapi langsung melempar KADE dengan es batu dan mengenai pahanya, setelah itu DARWIS alias DARO mengambil martil dan memukul kepalanya KADE, kemudian Anak menarik DARWIS alias DARO, selanjutnya KADE mengatakan supaya melaporkan perbuatan DARWIS alias DARO ke Polisi, dan dijawab oleh DARWIS alias DARO “Kasih keluar baca-bacamu”, setelah itu DARWIS alias DARO mengambil parang dan memarangi KADE sampai terjatuh, melihat itu Anak langsung berkata kepada DARWIS alias DARO “Sadarko, kita tongji ini”,akan tetapi DARWIS tidak menghiraukan apa yang dikatakan Anak dan tetap akan memarangi KADE kemudian Anak mengambil badik dan menusukkan ke tubuh DARWIS sebanyak 2 (dua) kali dimana tusukan yang pertama tidak masuk dan tusukan yang kedua yang masuk ke tubuh DARWIS alias DARO. Dan setelah menikam itu Anak lari kerumahnya INTAN;

Mahkamah Agung Republik Indonesia DARO masih memarangi KADE dimana posisi DARWIS alias DARO

• Bahwa pada saat saksi KADE ( Ayah Anak ) terjatuh DARWIS alias

saat itu dalam keadaan jongkok sementara KADE dalam keadaan terbaring;

• Bahwa pada saat itu Selang waktunya antara DARWIS selesai memukul kepala KADE pakai martil dengan saat DARWIS alias DARO

mengambil parang adalah sekitar 1 (satu) menit, karena setelah DARWIS alias DARO memukul kepala KADE pakai martil DARWIS alias DARO langsung turun dari rumah untuk mengambil parang dan

naik lagi ke atas rumah, dimana saat itu pintu rumah tidak tertutup karena ibu Anak sedang berada di teras rumah dan bapak Anak yaitu KADE sempat menarik ibu Anak untuk masuk ke dalam rumah, dan oleh karena pintu tidak tertutup sehingga DARWIS alias DARO bisa masuk lagi ke dalam rumah setelah mengambil parang;

Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 13 dari 24 Putusan Nomor 4/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Ban

• Bahwa DARWIS alias DARO mengambil parang tersebut di samping

rumah;

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 13

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• Bahwa Anak tidak tahu milik siapa parang tersebut ; • Bahwa Anak tidak pernah melihat sebelumnya korban DARWIS

Mahkamah Agung Republik Indonesia

membawa parang ; • Bahwa sepengetahuan saksi korban DARWIS memarangi KADE lebih

dari 2 ( dua ) kali dan mengenai tangan, kepala, badan,dimana kesemuanya berdarah;

• Bahwa Anak menikam korban DARWIS sebanyak dua kali dan tikaman Anak mengenai punggung korban DARWIS ; • Bahwa korban DARWIS sudah 5 ( lima ) bulan tinggal bersama dengan saksi KADE dan ditanggung makannya oleh orang tua Anak yaitu saksi KADE ;

• Bahwa korban DARWIS adalah sepupu Anak dari ibu; • Bahwa Keadaannya baik-baik saja selama DARWIS alias DARO

tinggal di rumah orang tua Anak ; • Bahwa Anak tidak tahu kapan korban DARWIS meninggal dunia ; Menimbang, bahwa untuk ringkasnya putusan ini maka segala sesuatu

yang tercatat dalam Berita Acara Sidang turut dipertimbangkan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ;

Mahkamah Agung Republik Indonesia Menimbang, bahwa dipersidangan sebelum menjatuhkan putusan Majelis

Hakim telah memberikan kesempatan kepada orang tua Anak WAWAN BIN KADEK yang bernama KADE (Ayah) untuk menyampaikan hal yang bermanfaat dan hal ihwal tentang Anak pada pokoknya sebagai berikut :

• Bahwa kami orang tua masih sanggup untuk mendidik dan membina Anak dimana kejadian ini adalah merupakan juga pelajaran bagi kami untuk lebih memperhatikan kehidupan Anak

Menimbang bahwa berdasarkan alat bukti keterangan saksi, bukti surat, keterangan Anak serta barang bukti di persidangan yang saling bersesuaian maka telah diperoleh fakta-fakta hukum yang akan Majelis uraikan dalam pembuktian unsur ;

Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Anak dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 14

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa Anak dipersidangan oleh Penuntut Umum telah didakwa melakukan tindak pidana dengan bentuk dakwaan alternatif yaitu

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Kesatu melanggar Pasal 338 KUHP atau Kedua melanggar Pasal 351 Ayat (3) KUHP;

Menimbang, bahwa Anak oleh penuntut Umum telah didakwa dengan dakwaan yang di susun secara alternatif yaitu suatu tehnik penyusunan surat dakwaan yang memberikan option (pilihan) kepada Majelis Hakim untuk memilih dakwaan mana, yang paling tepat untuk dipertimbangkan terlebih dahulu, berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan;

Menimbang, bahwa pokok utama yang harus dipertimbangkan dalam perkara ini adalah bahwa akibat adanya tindak pidana ini, ternyata telah mengakibatkan seseorang yang bernama DARWIS Alias DARO telah meninggal dunia, oleh karena itu maka kini Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan, alternatif Pertama yang sesuai dengan fakta di persidangan sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 338 KUHP yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1. Unsur “Barang siapa“;

Mahkamah Agung Republik Indonesia satu persatu unsur–unsur pasal dalam dakwaan tersebut sebagai berikut :

2. Unsur “Dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain”; Menimbang, bahwa Majelis Hakim selanjutnya akan mempertimbangkan

Ad. 1. Unsur Barang Siapa; Bahwa yang dimaksud Barang Siapa dalam unsur ini adalah subjek

Hukum atau orang yang dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatan yang dilakukan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dan di persidangan telah dihadapkan seorang Anak yaitu WAWAN BIN KADE yang setelah diteliti identitas selengkapnya baik atas keterangan saksi - saksi maupun pengakuan Anak ternyata benar identitasnya yang dimaksud dalam surat dakwaan Penuntut Umum, disamping itu selama mengikuti persidangan Anak dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani;

Bahwa berdasarkan uraian diatas Majelis Hakim berpendapat Unsur “Barang Siapa” telah terpenuhi;

Mahkamah Agung Republik Indonesia Ad.2 Unsur “Dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain”;

Halaman

15 dari 24 Putusan Nomor 4/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Ban

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 15

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa sesungguhnya unsur dengan sengaja ini adalah merupakan sikap batin yang letaknya dalam hati sanubari seseorang yang tidak

Mahkamah Agung Republik Indonesia

dapat dilihat oleh orang lain dengan mata telanjang, meskipun demikian, unsur dengan sengaja ini dapat dianalisa, dipelajari dan disimpulkan dari rangkaian

perbuatan yang dilakukan, karena setiap orang melakukan perbuatan selalu sesuai dengan niat, kehendak atau maksud hatinya, kecuali ada paksaan atau tekanan dari orang lain, atau dengan kata lain sikap batin tercermin dari sikap lahir atau perilaku seseorang yang merupakan refleksi dari niatnya sehingga dalam prakteknya unsur “dengan sengaja” tidaklah dapat dipertimbangkan secara tersendiri melainkan harus dipertimbangkan bersama unsur perbuatannya dengan sengaja untuk berbuat apa ?

Menimbang, bahwa yang akan dibuktikan lebih dahulu adalah menghilangkan jiwa seseorang atau nyawa orang lain sebagai berikut;

Menimbang, bahwa hilangnya jiwa seseorang adalah akibat yang ditimbulkan dari suatu perbuatan, yang tidak perlu terjadi segera tetapi dapat timbul kemudian sehingga untuk dapat dikatakan menghilangkan jiwa, Terdakwa harus melakukan suatu perbuatan yang dapat menimbulkan akibat hilangnya jiwa seseorang. Misalnya menusuk atau menikam atau menebas

Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan senjata tajam (lihat: hukum pidana bagian khusus (KUHP buku II) Jilid I,

Brig.Jen.Pol. Drs. H.A.K. Moch. Anwar, SH., PT.Citra Aditya Bakti, 1989, hal. 89);

Menimbang, bahwa pokok utama yang harus dipertimbangkan dalam perkara ini adalah bahwa akibat adanya tindak pidana ini ternyata telah mengakibatkan seseorang yang bernama DARWIS Alias DARO telah meninggal dunia pada hari Rabu tanggal 18 Nopember 2015 Jam 22.00 Wita di Rumah Sakit Umum Bantaeng;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa serta melihat barang bukti dan bukti surat yang diajukan di persidangan maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

• Bahwa pada hari Rabu tanggal 18 Nopember 2015 sekitar Jam 20.30 Wita di Dusun Bonto Masunggu, Desa Pa’Jukukang, Kecamatan Pa’jukukang Kabupaten Bantaeng pada waktu korban DARWIS alias DARO Bin MINALLA sedang berada di rumah terdakwa hendak

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 16

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

tersebut saksi KADE (Ayah terdakwa) pun menegurnya agar pelan-pelan mencungkil supaya kulkas tidak cepat rusak, namun korban DARWIS

alias DARO merasa tersinggung dan marah sehingga melemparkan es batu ke arah saksi KADE (Ayah terdakwa) dan mengenai paha saksi KADE (Ayah terdakwa) setelah itu korban DARWIS alias DARO lalu mengambil martil dan memukulkannya kearah kepala saksi KADE (Ayah terdakwa) sehingga saksi KADE (Ayah terdakwa) pun terjatuh lalu korban DARWIS alias DARO menaiki badan dan hendak memukul saksi KADE (Ayah terdakwa) lagi dengan martil namun tidak lama kemudian datang terdakwa dan cucu saksi KADE yang bernama saksi AYU LESTARI yang melerai kemudian saksi AYU LESTARI mengambil martil yang dipegang oleh korban DARWIS alias DARO dan menaruhnya di belakang pintu dan selanjutnya korban DARWIS alias DARO keluar dari rumah saksi KADE (Ayah terdakwa) kemudian saksi KADE (Ayah terdakwa) berkata supaya melaporkan perbuatan korban DARWIS alias DARO ke Polisi, dan dijawab oleh korban DARWIS alias DARO “Kasih keluar baca-bacamu”, setelah itu korban DARWIS alias DARO keluar

Mahkamah Agung Republik Indonesia dari rumah saksi KADE (Ayah terdakwa) dan kembali kerumah saksi

KADE (Ayah terdakwa) sambil membawa parang melihat hal tersebut saksi KADE (Ayah terdakwa) menyuruh istrinya untuk masuk kedalam rumah kemudian saksi KADE (Ayah terdakwa) mengambil balok. Kemudian korban DARWIS Alias DARO masuk kedalam rumah saksi KADE (Ayah terdakwa) dan menyerang saksi KADE (Ayah terdakwa) dengan menggunakan parang akan tetapi saksi KADE (Ayah terdakwa) menangkis dengan balok dengan tujuan agar parang korban DARWIS Alias DARO terlepas tetapi justru balok yang saksi KADE (Ayah terdakwa) pegang yang terlepas, setelah itu korban DARWIS alias DARO kembali memarangi saksi KADE (Ayah terdakwa) secara bertubi- tubi sampai terjatuh dan mengenai tangan dan kepala saksi KADE (Ayah terdakwa) selanjutnya melihat keadaan saksi KADE (ayah terdakwa) dalam keadaan berlumuran darah, melihat kejadian tersebut terdakwa langsung kemudian mengambil badik dilemari yang jaraknya sangat

Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 17 dari 24 Putusan Nomor 4/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Ban

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 17

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

kembali menusukkan badik tersebut sebanyak 1 (satu) kali dan mengenai bagian punggung korban DARWIS Alias DARO Bin MINALLA, kemudian terdakwa lari dan korban DARWIS mengejar terdakwa dan akhirnya korban DARWIS tersungkur setelah berlari sejauh kurang lebih 100 (seratus meter) dan akhirnya meninggal dunia; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di atas, dapat diketahui bahwa