Faktor faktor yang Memengaruhi Rumah Tan

Faktor-faktor yang Memengaruhi Rumah Tangga dalam
Perlakuan terhadap Sampah yang Paling Utama di Pulau
Jawa tahun 2013
Ahmad Mutawally*1, Yulias Untari S.Psi, Psi. 2
1
IVSK4/13.7467
Jurusan Statistika
Peminatan Sosial dan Kependudukan
e-mail: *113.7467@stis.ac.id, 2yulias@bps.go.id

Abstrak
Sampah merupakan limbah yang umumnya dibuang oleh masyarakat yang didalamnya
terkandung zat-zat yang berbahaya karena mengandung bahan kimia yang dapat menimbulkan
ancaman yang signifikan terhadap kesehatan mahusia dan/atau lingkungan. Indonesia
merupakan negara penghasil sampah terbesar kedua di dunia setelah Cina dengan Pulau Jawa
yang merupakan penghasil sampah terbesar di Indonesia. Pengelolaan sampah adalah cara
untuk mengurangi dampak lingkungan serta masalah sosial dari timbunan sampah. Setiap
masyarakat memunyai kebiasaan tersendiri dalam memperlakukan sampah. Baik atau buruknya
perlakuan sesorang dalam memperlakukan sampah dapat dipengaruhi dari beberapa faktor.
Evaluasi mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku tersebut dibutuhkan untuk dapat
mengetahui pola masyarakat dalam memperlakukan sampah. Untuk itu dilakukan penelitian

dengan analisis deskiptif dan analisis inferensia dari data Survey Perilaku Peduli Lingkungan
Hidup tahun 2013. Dari hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode regresi logistik biner,
diketahui bahwa Klasifikasi tempat tinggal, jenis kelamin KRT, pendapatan rumah tangga,
penyuluhan, pengetahuan perilaku peduli lingkungan, sikap terhadap lingkungan, dan sumber
informasi merupakan variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap perlakuan rumah
tangga terhadap sampah yang paling utama. Hasil evaluasi ini nantinya dapat digunakan untuk
menentukan arah kebijakan terkait upaya pengelolaan sampah khususnya di lingkungan rumah
tangga.
Kata kunci—sampah, pengelolaan sampah, pembuangan sampah, rumah tangga.

Waste is waste that is generally disposed by society which contained substances that are
dangerous because they contain chemicals that may pose a significant threat against
human health and/or the environment. Indonesia is the second largest waste-producing country in
the world after China and the island of Java which is Indonesia's largest garbage producer. Waste
management is a way to reduce the environmental impact and social issues from a heap of
garbage. Every community has its own customs in treating waste. Good or bad treatment of
someone
in
treating
waste

can
be
influenced
from
several
factors.
Evaluation on factors affecting any such behaviour is needed to be able to figure out the pattern
of the community in treating waste. For that purpose, the research was conducted with descriptive
analysis and inferencing analysis from the data of Survey Perilaku Peduli Lingkungan Hidup in
2013. From the results obtained by using binary logistic regression method, it is known that
residential classification, sex of head of household, household income, counseling, knowledge of
environmental caring behavior, attitudes toward environment, and information source are the
variables that significantly influence to the most major waste. The results of this evaluation will
1



ISSN: 1978-1520

be used to determine the direction of policy related efforts of waste management particularly in

the household environment.
Keywords—waste, waste management, waste disposal, household.

1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara keempat yang memiliki penduduk terbanyak di dunia
setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia pada Sensus
Penduduk 2000 adalah sebesar 206.264.595 jiwa. Sedangkan pada Sensus Penduduk 2010 adalah
sebesar 237.641.326 jiwa. Jumlah penduduk Indonesia pada periode Sensus Penduduk 2010
bertambah lebih dari 30 juta jiwa dari periode sebelumnya atau pertumbuhan penduduk Indonesia
pada periode 2000-2010 adalah sebesar 1,49 (BPS, 2015). Seiring bertambahnya jumlah
penduduk serta meningkatnya aktivitas masyarakat, maka volume, jenis, dan karakteristik sampah
yang dihasilkan masyarakat juga ikut bertambah.
Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2012 mencatat rata-rata penduduk Indonesia
menghasilkan sekitar 2,5 liter sampah per hari atau 625 juta liter dari jumlah total penduduk.
Kondisi ini akan terus bertambah sesuai dengan kondisi lingkungannya. Peningkatan jumlah
sampah ini harus disertai dengan pengolahan sampah yang baik dan kontinyu yang dimulai dari
skala rumah tangga, karena rumah tangga merupakan sumber penghasil sampah yang utama.
Menurut hasil Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup 2013, sebesar 72,61 persen
masyarakat Indonesia melakukan perlakuan akhir terhadap sampah dengan cara kurang ramah
lingkungan. Dari angka tersebut, 29,60 persen diantaranya merupakan rumah tangga yang berasal

dari Pulau Jawa. Perlakuan terhadap sampah yang paling banyak dilakukan oleh rumah tangga di
Pulau Jawa ialah dengan cara dibakar yaitu sebesar 50,77 persen (BPS, 2013). Pembakaran
sampah yang dilakukan mungkin memang menyelesaikan masalah penumpukan sampah, namun
pembakaran sampah juga akan menimbulkan masalah baru yaitu polusi udara dan meningkatnya
konsentrasi CO2 di atmosfer yang dapat menjadi salah satu penyebab pemanasan global.
Selain membuang sampah dengan cara dibakar, perlakuan akhir terhadap sampah dengan
cara kurang ramah lingkungan lainnya adalah dengan cara dibuang ke laut/sungai/got, dibuang
sembarangan, dan ditimbun/dikubur. Perlakuan membuang sampah dengan cara dibuang ke
laut/sungai/got masih dilakukan di Pulau Jawa, yaitu sebesar 6,68 persen. Rumah tangga yang
membuang sampahnya secara sembarangan pun tercatat sebesar 4,69 persen, sedangkan yang
membuang sampah dengan cara ditimbun/dikubur sebesar 5,92 persen. Perlakuan terhadap
sampah seperti ini tentunya dapat memperburuk kondisi lingkungan di sekitar tempat tinggal,
karena selain menimbulkan polusi udara seperti bau, juga dapat menimbulkan banjir akibat
tertutupnya saluran got atau aliran sungai.
Babayemi dan Dauda (2009) melakukan studi kasus tentang kuantitas dan nilai dari
timbulan sampah padat di beberapa kota di Nigeria, faktor yang memengaruhi timbulan sampah,
tipe dan kategori sampah padat, pengumpulan, pembuangan, reuse dan recycling, dan masalah
lingkungan. Selain itu dievaluasi juga pilihan pembuangan sampah padat umum, tingkat
kesadaran pengelolaan sampah, efek dari gender, usia dan status edukasi pada pengelolaan
sampah padat serta alasan tidak menggunakan layanan pengumpulan sampah yang tepat di kota

tradisional Abeokuta, Nigeria. Hasil studi ini menunjukkan bahwa status pendidikan, usia, gender,
biaya layanan pengumpulan sampah dan lokasi dari tempat tinggal, dantara yang lain, merupakan
faktor yang memengaruhi pengelolaan sampah padat di Abeokuta.
Setyowati dan Mulasari (2013) melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh
pengetahuan dan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah plastik di kabupaten
Semarang. Menggunakan rancangan studi cross sectional, dan data dianalisis dengan analisis
univariat dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square. Dan hasil dari penelitian ini adalah
adanya pengaruh yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dengan prilaku
mengolah sampah plastik.
2

IJCCS

ISSN: 1978-1520

Tadesse dkk. (2007) melakukan penelitian di kota Makelle, Ethiopia Utara tentang
keputusan rumah tangga dalam membuang sampah. Penelitian ini menggunakan multinomial
logit estimation dengan menggunakan variabel sosioekonomi dan karakteristik demografi rumah
tangga(jenis kelamin KRT; umur KRT; pendidikan KRT; jumlah wanita dalam rumah tangga;
ukuran keluarga; tahun tinggal; kepemilikan rumah; penghasilan rumah tangga), fitur lingkungan

dan fasilitas pembuangan sampah. Hasilnya adalah ketersediaan fasilitas limbah/pembuangan
sampah seperti communal waste containers memiliki dampak yang signifikan terhadap
pembuangan sampah oleh rumah tangga, penghasilan rumah tangga juga memiliki pengaruh
dalam pemilihan membuang sampah. Sementara itu, variabel demografi seperi ukuran rumah
tangga, jumlah wanita dalam rumah tangga, umur dan pendidikan KRT secara statistik tidak
signifikan memengaruhi dalam pemilihan membuang sampah, penjelasan lain yang bisa jadi
pertimbangan adalah keterbatasan variabelitas pada variabel pendidikan. Hasil lain menunjukkan
bahwa besarnya tumpukan sampah dan peraturan institusional memiliki pengaruh yang tidak
signifikan terhadap pemilihan tujuan membuang sampah/limbah. Penelitian ini juga mengutip
penelitian terdahulu yang dilakukan Tadesse dan Hadgu pada tahun 2007 bahwa pengumpulan
dan pengiriman limbah pada level rumah tangga sebagian besar dilakukan oleh wanita dan anakanak.

2. METODOLOGI
2.1 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Survei
Perilaku Peduli Lingkungan Hidup (SPPLH) pada tahun 2013 yang diadakan oleh BPS. SPPLH
2013 dilakukan di seluruh Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 75.000 rumah tangga
dengan 70.406 rumah tangga yang berhasil dicacah, atau sebesar 93,87 persen dari target, namun
pada penelitian ini hanya dianalisis sebanyak 23.142 sampel rumah tangga yang bertempat tinggal
di Pulau Jawa.

Pengumpulan data pada survei ini dilakukan melalui wawancara langsung antara petugas
dengan responden. Responden yang diwawancarai adalah anggota rumah tangga yang telah
dewasa yang mengetahui tentang karakteristik atau perilaku yang ditanyakan, dalam hal ini
diutamakan kepala keluarga selaku pengambil keputusan dalam rumah tangga, istri/suami dari
kepala rumah tangga, atau anggota rumah tangga dewasa lainnya.
Variabel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari tujuh variabel bebas dan satu
variabel terikat. Variabel bebas terdiri dari klasifikasi desa-kota, jenis kelamin KRT, pendapatan
rumah tangga, penyuluhan, pengetahuan perilaku peduli lingkungan hidup, sikap terhadap
lingkungan hidup, dan sumber informasi. Adapun variabel terikat yang digunakan adalah
perlakuan terhadap sampah yang paling utama/sering dilakukan.
2.2 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini terdiri analisis deskriptif dan analisis
inferensia. Analisis deskriptif mengunakan grafik untuk mengambarkan persentase penduduk
terhadap perlakuan terhadap sampah yang paling utama/sering dilakukan di Pulau Jawa. Analisis
inferensia mengunakan analisis regresi logistic biner untuk memeriksa apakah terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel-variabel bebas dan variabel tak bebas. Penelitian ini memiliki dua
kategori variabel tak bebas yaitu perlakuan terhadap sampah yang ramah lingkungan, dan tidak
ramah lingkungan. Data diolah dengan mengunakan software SPSS.
Tahapan dalam analisis inferensia yang dilakukan menggunakan regresi logistik biner
adalah sebagai berikut:

1. Menentukan variabel terikat serta kategori referensinya, yaitu perlakuan rumah
tangga terhadap sampah yang paling utama dengan kategori referensi yaitu tidak
3



ISSN: 1978-1520

2.

3.

4.

5.

ramah lingkungan.
Menentukan variabel bebas serta kategori referensinya. Terdapat 7 variabel bebas
pada penelitian ini yaitu klasifikasi tempat tinggal, jenis kelamin KRT, pendapatan
rumah tangga, penyuluhan, pengetahuan perilaku peduli lingkungan, sikap terhadap

lingkungan, dan sumber informasi. Kategori referansi dari variabel bebas adalah
kategori terkecil pada variabel dummy.
Pengujian parameter secara simultan, yaitu pengujian parameter untuk menguji
pengaruh variabel bebas terhadap variabel tak bebas secara bersama-sama atau
simultan dalam model dengan menghitung statistik uji G
Pengujian parameter secara partial, yaitu pengujian parameter untuk mengetahui
variabel bebas mana saja yang berpengaruh terhadap variabel tak bebas dalam model
dengan menghitung statistik uji Wald.
Interpretasi odds rasio, yaitu kecenderungan atau ukuran risiko untuk mengalami
kejadian tertentu antara satu kategori dengan kategori lainnya.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Deskriptif
Dalam pengolahan data SPPLH tahun 2013 menunjukkan bahwa hanya 31,92 persen
rumah tangga yang melakukan perlakuan sampah yang ramah lingkungan. sedangkan 68,08
persen rumah tangga melakukan perlakuan sampah yang tidak ramah lingkungan. Angka ini
menunjukkan bahwa lebih dari setengah rumah tangga di Pulau Jawa melakukan perlakuan
terhadap sampah yang dapat merusak lingkungan. Hal ini mengindikasikan bahwa pengelolaan
sampah rumah tangga di Pulau Jawa masih tergolong buruk.


31.92%
68.08%

perlakuan sampah tidak ramah lingkungan
perlakuan sampah ramah lingkungan

Sumber: Data SPPLH tahun 2013 (diolah)
Gambar 1. Persentase rumah tangga berdasarkan perlakuan terhadap
sampah yang paling utama di Pulau Jawa tahun 2013

Tabel 1. Karakteristik Rumah Tangga di Pulau Jawa menurut perlakuan terhadap
sampah tahun 2013
4

IJCCS

ISSN: 1978-1520

No. Karakteristik Rumah Tangga


Tidak
Ramah
Lingkungan

Ramah
Lingkungan

Total

94,30%
49,80%

5,70%
50,20%

100%
100%

68,20%
67,60%

31,80%
32,40%

100%
100%

86,30%
80,10%
66,80%
43,80%
32,10%
16,50%

13,70%
19,90%
33,20%
56,20%
67,90%
83,90%

100%
100%
100%
100%
100%
100%

68,60%
56,80%

31,40%
43,20%

100%
100%

82,98%
59,55%

17,02%
40,45%

100%
100%

81,90%
65,90%

18,10%
34,10%

100%
100%

80,30%
66,70%
62,90%

19,70%
33,30%
37,90%

100%
100%
100%

1.

Klasifikasi Tempat Tinggal
Pedesaan
Perkotaan
Jenis Kelamin KRT
2.
Laki-laki
Perempuan
Pendapatan Rumah Tangga
10 juta rupiah
Penyuluhan
4.
Tidak Ikut Penyuluhan
Ikut Penyuluhan
Pengetahuan Lingkungan
5.
Pengetahuan Kurang Baik
Pengetahuan Baik
Sikap
Kurang/tidak Peduli Lingkungan
6.
Peduli Lingkungan
Sumber Informasi
7.
Media Lainnya
Media Masa
Kombinasi Keduanya
Sumber : SPPLH 2013 (diolah)

Berdasarkan data SPPLH tahun 2013, pada kategori variabel klasifikasi tempat tinggal
terlihat bahwa terdapat berbedaan yang sangat mencolok bagaimana rumah tangga melakukan
perlakuan sampah di perkotaan dan di pedesaan. Rumah tangga yang tinggal di perkotaan yang
melakukan perlakuan sampah yang ramah lingkungan sebesar 50,18 persen sedangkan rumah
tangga yang tinggal di pedesaan hanya 5,73 persen; hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan
fasilitas yang berbeda antara perkotaan dan pedesaan.
Dalam variabel jenis kelamin KRT dan perlakuan terhadap sampah, hanya terdapat
sedikit perbedaan antara rumah tangga yang dikepalai oleh laki-laki dan perempuan. Rumah
tangga yang dikepalai oleh laki-laki 31,83 persen melakukan perlakuan sampah yang ramah
lingkungan. sedangkan 32,40 persen rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan melakukan
perlakuan sampah yang ramah lingkungan.
Pada variabel pendapatan rumah tangga, dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan rumah
tangga yang melakukan perlakuan sampah yang ramah lingkungan seiring dengan peningkatan
pendapatan rumah tangga. Sebaliknya, terdapat penurunan persentase rumah tangga yang
melakukan perlakuan sampah yang tidak ramah lingkungan seiring dengan peningkatan
pendapatan rumah tangga. Persentase rumah tangga yang melakukan perlakuan sampah yang
ramah lingkungan paling tinggi terdapat pada kelompok dengan rumah tangga yang memiliki
pendapatan >10 juta rupiah sebesar 83,51 persen. Sedangkan persentase tertinggi rumah tangga
yang melakukan perlakuan sampah tidak ramah lingkungan berada pada kelompok rumah tangga
dengan pendapatan 10 juta rupiah
sumberinformasi

Jenis kelamin

perempuan
penyuluhan recode

tidak ikut penyuluhan
ikut penyuluhan

Pengetahuan

Kurang Baik
Baik

tingkat kepedulian

kurang/tidak peduli lingkungan

recode

peduli lingkungan

klasifikasi tempat

pedesaan

9508

.000

tinggal

perkotaan

13634

1.000

12

IJCCS

ISSN: 1978-1520

Block 1: Method = Enter
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square
Step 1

df

Sig.

Step

7684.110

12

.000

Block

7684.110

12

.000

Model

7684.110

12

.000

Model Summary

Step

Cox & Snell R

Nagelkerke R

Square

Square

-2 Log likelihood
21300.534a

1

.283

.396

a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter
estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test
Step

Chi-square

1

df

81.313

Sig.
8

.000

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
Y = perlakuan sampah tidak

Y = perlakuan sampah ramah

ramah lingkungan

lingkungan

Observed
Step 1

Expected

Observed

Expected

Total

1

2075

2118.018

93

49.982

2168

2

2230

2255.179

111

85.821

2341

3

2182

2190.742

132

123.258

2314

4

2100

2061.419

167

205.581

2267

5

1856

1768.424

482

569.576

2338

6

1396

1378.124

781

798.876

2177

7

1327

1304.153

982

1004.847

2309

8

1356

1363.095

1529

1521.905

2885

9

641

685.744

1221

1176.256

1862

10

593

631.102

1888

1849.898

2481

13



ISSN: 1978-1520

Classification Tablea
Predicted
Y
perlakuan
sampah tidak

perlakuan

ramah

sampah ramah

Percentage

lingkungan

lingkungan

Correct

Observed
Step 1

Y

perlakuan sampah tidak
ramah lingkungan
perlakuan sampah ramah
lingkungan

13235

2521

84.0

2825

4561

61.8

Overall Percentage

76.9

a. The cut value is .500

Variables in the Equation
B
Step 1a

Klasifikasi(1)
JenisKelamin(1)

S.E.

Wald

df

Sig.

Exp(B)

2.505

.049

2663.798

1

.000

12.241

.375

.048

59.979

1

.000

1.455

861.915

5

.000

PendapatanRuta
PendapatanRuta(1)

.220

.069

10.283

1

.001

1.246

PendapatanRuta(2)

.660

.067

95.754

1

.000

1.934

PendapatanRuta(3)

1.341

.074

328.507

1

.000

3.822

PendapatanRuta(4)

1.693

.098

300.131

1

.000

5.434

PendapatanRuta(5)

2.533

.183

192.528

1

.000

12.589

Penyuluhan(1)

.261

.084

9.750

1

.002

1.298

Pengetahuan(1)

.591

.039

224.337

1

.000

1.806

PeduliLingkungan(1)

.378

.057

43.780

1

.000

1.460

29.650

2

.000

SumberInformasi
SumberInformasi(1)

.230

.051

20.605

1

.000

1.258

SumberInformasi(2)

.254

.048

28.285

1

.000

1.290

-4.254

.092

2134.247

1

.000

.014

Constant

a. Variable(s) entered on step 1: Klasifikasi, JenisKelamin, PendapatanRuta, Penyuluhan, Pengetahuan,
PeduliLingkungan, SumberInformasi.

14

Dokumen yang terkait

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen mutu terpadu pada Galih Bakery,Ciledug,Tangerang,Banten

6 163 90

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Analisis Pengaruh Faktor Yang Melekat Pada Tax Payer (Wajib Pajak) Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan

10 58 124