UNSUR SERAPAN DAN PERUBAHANNYA Stephanus
UNSUR SERAPAN DAN PERUBAHANNYA
Dosen : Drs. Nanang Heryana, M.Pd.
.
Disusun Oleh:
1. Stephanus Yoga (NIM F1011161077)
2. Riyan Handari (NIM F1011161073)
3. Badrus Tamam (NIM F1011161075)
4. Willy Andrian (NIM F1011161080)
5. Deo Pamungkas (NIM F1011161042)
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNG PURA
PONTIANAK
2017
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke
dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum. Masyarakat Indonesia sekarang,
telah banyak menggunakan kata – kata serapan. Mereka berpendapat bahwa menggunakan kata –
kata serapan adalah suatu hal yang dapat menjadikan mereka dianggap sebagai orang yang
terpelajar, gaul, modern dan lain-lain. Padahal, di sisi lain penggunaan kata serapan tidak hanya
menimbulkan dampak positif, namun juga akan menimbulkan dampak negatif yang tidak
disadari oleh masyarakat.
B. Kata Serapan Dalam Bahasa Indonesia
Dalam perkembangannya bahasa Indonesia mengambil unsur atau kata dari bahasa lain,
seperti bahaa daerah atau bahasa asing. Sudah banyak kosa kata dari bahasa asing dan daerah
yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Terlebih dahulu kata-kata itu disesuaikan dengan
kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia, baik itu dalam hal pengucapan maupun
penulisannya. Kata-kata sepeerti itulah yang dinamakan dengan Kata-Kata Serapan.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa ini banyak
menyerap kata-kata dari bahasa lainnya.
Asal Bahasa
Arab
Belanda
Tionghoa
Hindi
Inggris
Parsi
Portugis
Sanskerta-Jawa Kuna
Tamil
Jumlah
Kata
1.495 kata
3.280 kata
290 kata
7 kata
1.610 kata
63 kata
131 kata
677 kata
83 kata
Proses penyerapan dapat dipertimbangkan jika satu diantara syarat di bawah ini terpenuhi, yaitu:
a. Istilah serapan yang di serap cocok konotasinya
b. Istilah yang dipilih lebih singkat di bandingkan dengan terjemahan Indonesianya
c. Istilah yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia
terlalu banyak sinonimnya
C. Cara Masuknya Unsur Serapan Kedalam Bahasa Indonesia
1. Cara Adopsi
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara
keseluruhan.
2. Cara Adaptasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan
atau
penulisannya
disesuaikan
dengan
Ejaan
Bahasa
Indonesia.
Contoh:
Pluralization>Pluralisasi
Acceptability > Akseptabilitas
3. Penerjemahan
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing
itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia
Contohnya:
Overlap>
tumpang
tindih
Try out > uji coba
4. Kreasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yangada dalam bahasa
Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan.
Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan.
Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam dua atau tiga kata,
sedangkan
bahasa
Indonesianya
hanya
satu
kata
saja.
Contoh:
Effective
>
berhasil
guna
Spare parts > suku cadang
Cara menulis tidak menjadi pertimbangan penyesuaian kata serapan . Umumnya kata
serapan disesuaikan pada lafalnya saja. Meski kontak budaya dengan penutur bahasa – bahasa itu
berkesan silih berganti, proses penyerapan itu ada kalanya pada kurun waktu yang tmpang tindih
sehingga orang-orang dapat mengenali suatu kata serapan berasal dari bahasa yang mereka kenal
saja
Satu hal lagi, bahasa Indonesia memang termasuk luwes dalam menerima dan menyerap
unsur dari berbagai bahasa lain. Namun keluwesan ini hendaknya tidak membuat
kita serampangandalam membentuk istilah baru dan mengabaikan khazanah bahasa kita.
D. Contoh Unsur Serapan
Kata
Serapan
Kata
Asal
Kata
Serapan
Kata
Asal
Asing
Baku
Bahas
a
Asing
Baku
Bahasa
1
Actor
Aktor
Inggris 11
Absent
Absen
2
Allergy
Alergi
Inggris 12
Accu
Aki
3
Access
Akses
Inggris 13
Agent
Agen
4
Acting
Akting
Inggris 14
Album
Album
5
Ballpoint
Bolpen
Inggris 15
Altaar
Altar
6
Check
Cek
Inggris 16
Bak
Bak
7
Detail
Detil
Inggris 17
Barak
Barak
8
Dilemma
Dilema
Inggris 18
Balsem
Balsem
9
Disco
Disko
Inggris 19
Bandiet
Bandit
10
Dose
Dosis
Inggris 20
Batterij
Batere
NO
NO
Beland
a
Beland
a
Beland
a
Beland
a
Beland
a
Beland
a
Beland
a
Beland
a
Beland
a
Beland
a
Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas, berikut ini
didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia. Akhiran
itu diserap bagian kata yang utuh. Kata seperti standarditasi, efektif, dan implementasi diserap
secara utuh di samping kata standar,efek,dan implement.
1. aat (Belanda) menjadi –at:
Advokaat > advokat
plaat > pelat
2. age menjadi –ase:
Percentage > persentase
Etalage > etalase
3. al, -eel (Belanda), -aal (Belanda) menjadi –al:
structural, structureel > structural
formal, formeel > formal
4. ant menjadi –an:
Accountant > akuntan
Informant > forman
5. archy, -archie (Belanda) menjadi arki:
anarchy, anarchie > anarki
oligarchy, oligarchie > oligarki
6. ary, air (Belanda) menjadi –er:
complementary, complementair > komplementer
primary, primair > primer
7. (a)tion, -(a)tie (Belanda) menjadi -asi, -si:
action, actie > aksi
publication, publicatie > publikasi
Tidak ada dua bahasa yang sama persis apalagi bahasa yang berlainan rumpun. Dalam
proses penyerapan dari bahasa pemberi pengaruh kepada bahasa penerima pengaruh akan terjadi
perubahan-perubahan. Ada proses penyerapan yang terjadi secara utuh, ada proses penyerapan
yang terjadi dengan beberapa penyesuaian itu akan terjadi, pergeseran baik dalam ucapan
maupun ejaan antar bahasa pemberi dan penerima pengaruh maupun pergeseran
sistematis.Bunyi bahasa dan kosakata pada umumnya merupakan unsur bahasa yang bersifat
terbuka, dengan sendirinya dalam kontak bahasa akan terjadi saling pengaruh, saling meminjam
atau menyerap unsur asing. Peminjaman ini dilatar belakangi oleh berbagai hal antara lain
kebutuhan, pretise, kurang paham terhadap bahasa sendiri atau berbagai latar belakang yang
lain.Sebuah huruf tertentu akan berubah menjadi huruf lainnya begitu kosakata asing itu kita
serap menjadi kosakata Indonesia, sebagian lainnya tidak berubah.
Contoh : jika ‘ (ain arab) diikuti dengan (a) menjadi (‘a). dalam kaidah bahasa Indonesia diserap
menjadi (a) saja. Seperti kata (manfa’ah) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya
menjadi (manfaat). (‘asr) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (asar).
(sa’ah) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata kata serapannya menjadi (saat).
Proses penyerapan itu dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat di bawah ini terpenuhi,
yaitu:
1) Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya
2) Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya
3) Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah
Indonesia terlalu banyak sinonimnya
Secara umum kata serapan itu masuk ke dalam bahasa Indonesia dengan empat cara, yaitu :
1. Adopsi, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu
secara keseluruhan, contoh : supermarket, plazza, mall.
2. Adaptasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu,
sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia, contoh :
pluralization – pluralisasi, acceptabilitu – akseptabilitas.
3. Penerjemahan, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam
bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam bahasa Indonesia,
contoh : overlap :tumpang tindih, try out :uji coba, psychologist – ahli psikolog.
4. Kreasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang ada dalam
bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki
perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan.
Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam dua atau tiga kata,
sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja.
E. Macam-macam Unsur Serapan
Ada beberapa bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia, diantaranya adalah
bahasa inggris, bahasa belanda, bahasa arab, dan bahasa jawa kuno.
1) Bahasa Inggris
Karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan oleh
seluruh bangsa di dunia untuk berkomunikasi, bahasa ini dapat dengan mudah masuk dan
diterima oleh pemakai bahasa Indonesia. Di bawah ini adalah contoh kata-kata bahasa
Inggris yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia.
Application
Actor
Aquarium
Allergy
Account
Aerobic
Ballpoint
Bomb
Bus
Boss
Balloon
Book
Calculator
Cartoon
Cellular
Coin
Coffee
= Aplikasi
= Aktor
= Akuarium
= Alergi
= Akun
= Aerobik
= Bolpen
= Bom
= Bis
= Bos
= Balon
= Buku
= Kalkulator
= kartun
= Seluler
= Koin
= Kopi
2) Bahasa Belanda
Belanda telah menjajah Indonesia selama tiga ratus lima puluh tahun. Lamanya
bangsa Belanda menduduki Indonesia memungkinkan bahasa Belanda terserap ke dalam
bahasa Indonesia dan secara tidak sadar kita telah mengambil dan menggunakan katakata dari bahasa Belanda tersebut. Bahasa Belanda merupakan bahasa yang paling
banyak terserap ke dalam bahasa Indonesia. Berikut ini adalah contoh kata serapan yang
diambil dari bahasa Belanda.
Akur
Acclamatie
Akte
Atleet
Berichten
Bombarderen
Boetiek
= Akkoord
= Aklamasi
= Akte
= Atlet
= Berita
= Bombardir
= Butik
3) Bahasa Jawa Kuno
Bahasa Indonesia juga menyerap kata-kata Jawa kuno atau bahasa Sansekerta
dikarenakan kebudayaan jawa merupakan pusat perkembangan kebudayaan di Indonesia
pada zaman dahulu . Penyerapan ini juga akibat masih lekatnya orang-orang jawa dengan
bahasa mereka sehingga mereka tetap menggunakan bahasanya walaupun zaman telah
berekembang. Oleh karena seringnya penggunaan bahasa Jawa, bahasa ini menjadi umum
dimasyarakat dan secara tak sadar digunakan secara luas. Berikut ini adalah contohcontoh kata serapan dari bahasa jawa kuno.
Cuba
Cahya
Dhenger
Garem
Duraka
Phala
Bhasa
Ajian
Angkara
Aniaya
Diwasa
= Coba
= Cahaya
= Denger
= Garam
= Durhaka
= Pahala
= Bahasa
= mantra
= Murka
= Menyiksa
= Dewasa
4) Bahasa Arab
Ada dua faktor yang menjadi penyebab diserapnya bahasa arab ke dalam bahasa
Indonesia, yaitu bangsa arab sering melakukan perdagangan di Indonesia dan berinteraksi
dengan penduduk pribumi dan Arab adalah Negara tempat berasalnya agama mayoritas
di Indonesia. Berikut ini adalah contoh-contoh kata serapan dari bahasa Arab.
Abad
Abadi
Bakhil/Baligh
Halal
Haram
Ilmu
Lafazh
Zhalim
= Abad
= Abadi
= Baligh
= Halal
= Haram
= Ilmu
= Lafal
= Lalim
Maqalatun
Rizqi
Zakarotil
Almanak
Awal
Akhir
= Makalah
= Rezeki
= Sekarat
= Almanak
= Awal
= Akhir
5) Bahasa-Bahasa Lain
Bahasa lain adalah bahasa-bahasa yang terserap ke dalam bahasa Indonesia
dengan porsi yang sedikit dibandingkan dengan bahasa-bahasa di atas. Bahasa-bahasa
tersebut merupakan bahasa China, Portugis, Tamil, Parsi.
Contoh:
Bakiak
Cincau
Encang
Encing
Armada
Algoz
Banco
Bolo
Petti
Ulogam
Kadai
Acar
Anggur
Istana
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Bakiak (Bahasa China)
Cincau (Bahasa China)
=
Paman (Bahasa China)
tante (Bahasa China)
Armada (Bahasa Portugis)
Algojo (Bahasa Portugis)
Bangku (Bahasa Portugis)
Bolu (Bahasa Portugis)
Peti (Bahasa Tamil)
Logam (Bahasa Tamil)
Kedai (Bahasa Tamil)
Acar (Bahasa Parsi)
Anggur (Bahasa Parsi)
Istana (Bahasa Parsi)
F. Dampak Menggunakan Kata Serapan
Seringnya masyarakat menggunakan kata-kata serapan, dapat menimbulkan dampak
positif dan juga dampak negatif sebagai berikut.
1. Dampak Positif Penggunaan Kata – Kata Serapan
Masyarakat lebih bangga menggunakan kata-kata serapan karena dinilai lebih
modern. Para remaja juga senang memakai kata-kata atau istilah-istilah asing agar
dikatakan lebih gaul, dan sebagainya. Selain itu, dampak positif lain adalah pengucapan
kata-kata serapan terkenal lebih singkat dari pada pengucapan kata-kata Bahasa
Indonesia.Seperti, kata “discon” yang dalam Bahasa Indonesianya berarti “potongan
harga”.
2. Dampak Negatif Penggunaan Kata – Kata Serapan
a) Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah dimata masyarakat.
b) Kecintaan masyarakat terhadap Bahasa Indonesia, bahkan Bangsa Indonesia
berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
Martin, M. Andre. Kamus Bahasa Indaonesia Millennium. Surabaya: Karina. 2002
Zaida, Hendy. Pelajaran Sastra. Jakarta: PT Gamedia. 2000
Eddy, Nyoman Tusthi, Unsur Serapan Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia, Flores:Nusa
Indah, 1989.
Dosen : Drs. Nanang Heryana, M.Pd.
.
Disusun Oleh:
1. Stephanus Yoga (NIM F1011161077)
2. Riyan Handari (NIM F1011161073)
3. Badrus Tamam (NIM F1011161075)
4. Willy Andrian (NIM F1011161080)
5. Deo Pamungkas (NIM F1011161042)
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNG PURA
PONTIANAK
2017
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke
dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum. Masyarakat Indonesia sekarang,
telah banyak menggunakan kata – kata serapan. Mereka berpendapat bahwa menggunakan kata –
kata serapan adalah suatu hal yang dapat menjadikan mereka dianggap sebagai orang yang
terpelajar, gaul, modern dan lain-lain. Padahal, di sisi lain penggunaan kata serapan tidak hanya
menimbulkan dampak positif, namun juga akan menimbulkan dampak negatif yang tidak
disadari oleh masyarakat.
B. Kata Serapan Dalam Bahasa Indonesia
Dalam perkembangannya bahasa Indonesia mengambil unsur atau kata dari bahasa lain,
seperti bahaa daerah atau bahasa asing. Sudah banyak kosa kata dari bahasa asing dan daerah
yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Terlebih dahulu kata-kata itu disesuaikan dengan
kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia, baik itu dalam hal pengucapan maupun
penulisannya. Kata-kata sepeerti itulah yang dinamakan dengan Kata-Kata Serapan.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa ini banyak
menyerap kata-kata dari bahasa lainnya.
Asal Bahasa
Arab
Belanda
Tionghoa
Hindi
Inggris
Parsi
Portugis
Sanskerta-Jawa Kuna
Tamil
Jumlah
Kata
1.495 kata
3.280 kata
290 kata
7 kata
1.610 kata
63 kata
131 kata
677 kata
83 kata
Proses penyerapan dapat dipertimbangkan jika satu diantara syarat di bawah ini terpenuhi, yaitu:
a. Istilah serapan yang di serap cocok konotasinya
b. Istilah yang dipilih lebih singkat di bandingkan dengan terjemahan Indonesianya
c. Istilah yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia
terlalu banyak sinonimnya
C. Cara Masuknya Unsur Serapan Kedalam Bahasa Indonesia
1. Cara Adopsi
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara
keseluruhan.
2. Cara Adaptasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan
atau
penulisannya
disesuaikan
dengan
Ejaan
Bahasa
Indonesia.
Contoh:
Pluralization>Pluralisasi
Acceptability > Akseptabilitas
3. Penerjemahan
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing
itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia
Contohnya:
Overlap>
tumpang
tindih
Try out > uji coba
4. Kreasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yangada dalam bahasa
Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan.
Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan.
Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam dua atau tiga kata,
sedangkan
bahasa
Indonesianya
hanya
satu
kata
saja.
Contoh:
Effective
>
berhasil
guna
Spare parts > suku cadang
Cara menulis tidak menjadi pertimbangan penyesuaian kata serapan . Umumnya kata
serapan disesuaikan pada lafalnya saja. Meski kontak budaya dengan penutur bahasa – bahasa itu
berkesan silih berganti, proses penyerapan itu ada kalanya pada kurun waktu yang tmpang tindih
sehingga orang-orang dapat mengenali suatu kata serapan berasal dari bahasa yang mereka kenal
saja
Satu hal lagi, bahasa Indonesia memang termasuk luwes dalam menerima dan menyerap
unsur dari berbagai bahasa lain. Namun keluwesan ini hendaknya tidak membuat
kita serampangandalam membentuk istilah baru dan mengabaikan khazanah bahasa kita.
D. Contoh Unsur Serapan
Kata
Serapan
Kata
Asal
Kata
Serapan
Kata
Asal
Asing
Baku
Bahas
a
Asing
Baku
Bahasa
1
Actor
Aktor
Inggris 11
Absent
Absen
2
Allergy
Alergi
Inggris 12
Accu
Aki
3
Access
Akses
Inggris 13
Agent
Agen
4
Acting
Akting
Inggris 14
Album
Album
5
Ballpoint
Bolpen
Inggris 15
Altaar
Altar
6
Check
Cek
Inggris 16
Bak
Bak
7
Detail
Detil
Inggris 17
Barak
Barak
8
Dilemma
Dilema
Inggris 18
Balsem
Balsem
9
Disco
Disko
Inggris 19
Bandiet
Bandit
10
Dose
Dosis
Inggris 20
Batterij
Batere
NO
NO
Beland
a
Beland
a
Beland
a
Beland
a
Beland
a
Beland
a
Beland
a
Beland
a
Beland
a
Beland
a
Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas, berikut ini
didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia. Akhiran
itu diserap bagian kata yang utuh. Kata seperti standarditasi, efektif, dan implementasi diserap
secara utuh di samping kata standar,efek,dan implement.
1. aat (Belanda) menjadi –at:
Advokaat > advokat
plaat > pelat
2. age menjadi –ase:
Percentage > persentase
Etalage > etalase
3. al, -eel (Belanda), -aal (Belanda) menjadi –al:
structural, structureel > structural
formal, formeel > formal
4. ant menjadi –an:
Accountant > akuntan
Informant > forman
5. archy, -archie (Belanda) menjadi arki:
anarchy, anarchie > anarki
oligarchy, oligarchie > oligarki
6. ary, air (Belanda) menjadi –er:
complementary, complementair > komplementer
primary, primair > primer
7. (a)tion, -(a)tie (Belanda) menjadi -asi, -si:
action, actie > aksi
publication, publicatie > publikasi
Tidak ada dua bahasa yang sama persis apalagi bahasa yang berlainan rumpun. Dalam
proses penyerapan dari bahasa pemberi pengaruh kepada bahasa penerima pengaruh akan terjadi
perubahan-perubahan. Ada proses penyerapan yang terjadi secara utuh, ada proses penyerapan
yang terjadi dengan beberapa penyesuaian itu akan terjadi, pergeseran baik dalam ucapan
maupun ejaan antar bahasa pemberi dan penerima pengaruh maupun pergeseran
sistematis.Bunyi bahasa dan kosakata pada umumnya merupakan unsur bahasa yang bersifat
terbuka, dengan sendirinya dalam kontak bahasa akan terjadi saling pengaruh, saling meminjam
atau menyerap unsur asing. Peminjaman ini dilatar belakangi oleh berbagai hal antara lain
kebutuhan, pretise, kurang paham terhadap bahasa sendiri atau berbagai latar belakang yang
lain.Sebuah huruf tertentu akan berubah menjadi huruf lainnya begitu kosakata asing itu kita
serap menjadi kosakata Indonesia, sebagian lainnya tidak berubah.
Contoh : jika ‘ (ain arab) diikuti dengan (a) menjadi (‘a). dalam kaidah bahasa Indonesia diserap
menjadi (a) saja. Seperti kata (manfa’ah) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya
menjadi (manfaat). (‘asr) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (asar).
(sa’ah) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata kata serapannya menjadi (saat).
Proses penyerapan itu dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat di bawah ini terpenuhi,
yaitu:
1) Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya
2) Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya
3) Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah
Indonesia terlalu banyak sinonimnya
Secara umum kata serapan itu masuk ke dalam bahasa Indonesia dengan empat cara, yaitu :
1. Adopsi, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu
secara keseluruhan, contoh : supermarket, plazza, mall.
2. Adaptasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu,
sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia, contoh :
pluralization – pluralisasi, acceptabilitu – akseptabilitas.
3. Penerjemahan, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam
bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam bahasa Indonesia,
contoh : overlap :tumpang tindih, try out :uji coba, psychologist – ahli psikolog.
4. Kreasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang ada dalam
bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki
perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan.
Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam dua atau tiga kata,
sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja.
E. Macam-macam Unsur Serapan
Ada beberapa bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia, diantaranya adalah
bahasa inggris, bahasa belanda, bahasa arab, dan bahasa jawa kuno.
1) Bahasa Inggris
Karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan oleh
seluruh bangsa di dunia untuk berkomunikasi, bahasa ini dapat dengan mudah masuk dan
diterima oleh pemakai bahasa Indonesia. Di bawah ini adalah contoh kata-kata bahasa
Inggris yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia.
Application
Actor
Aquarium
Allergy
Account
Aerobic
Ballpoint
Bomb
Bus
Boss
Balloon
Book
Calculator
Cartoon
Cellular
Coin
Coffee
= Aplikasi
= Aktor
= Akuarium
= Alergi
= Akun
= Aerobik
= Bolpen
= Bom
= Bis
= Bos
= Balon
= Buku
= Kalkulator
= kartun
= Seluler
= Koin
= Kopi
2) Bahasa Belanda
Belanda telah menjajah Indonesia selama tiga ratus lima puluh tahun. Lamanya
bangsa Belanda menduduki Indonesia memungkinkan bahasa Belanda terserap ke dalam
bahasa Indonesia dan secara tidak sadar kita telah mengambil dan menggunakan katakata dari bahasa Belanda tersebut. Bahasa Belanda merupakan bahasa yang paling
banyak terserap ke dalam bahasa Indonesia. Berikut ini adalah contoh kata serapan yang
diambil dari bahasa Belanda.
Akur
Acclamatie
Akte
Atleet
Berichten
Bombarderen
Boetiek
= Akkoord
= Aklamasi
= Akte
= Atlet
= Berita
= Bombardir
= Butik
3) Bahasa Jawa Kuno
Bahasa Indonesia juga menyerap kata-kata Jawa kuno atau bahasa Sansekerta
dikarenakan kebudayaan jawa merupakan pusat perkembangan kebudayaan di Indonesia
pada zaman dahulu . Penyerapan ini juga akibat masih lekatnya orang-orang jawa dengan
bahasa mereka sehingga mereka tetap menggunakan bahasanya walaupun zaman telah
berekembang. Oleh karena seringnya penggunaan bahasa Jawa, bahasa ini menjadi umum
dimasyarakat dan secara tak sadar digunakan secara luas. Berikut ini adalah contohcontoh kata serapan dari bahasa jawa kuno.
Cuba
Cahya
Dhenger
Garem
Duraka
Phala
Bhasa
Ajian
Angkara
Aniaya
Diwasa
= Coba
= Cahaya
= Denger
= Garam
= Durhaka
= Pahala
= Bahasa
= mantra
= Murka
= Menyiksa
= Dewasa
4) Bahasa Arab
Ada dua faktor yang menjadi penyebab diserapnya bahasa arab ke dalam bahasa
Indonesia, yaitu bangsa arab sering melakukan perdagangan di Indonesia dan berinteraksi
dengan penduduk pribumi dan Arab adalah Negara tempat berasalnya agama mayoritas
di Indonesia. Berikut ini adalah contoh-contoh kata serapan dari bahasa Arab.
Abad
Abadi
Bakhil/Baligh
Halal
Haram
Ilmu
Lafazh
Zhalim
= Abad
= Abadi
= Baligh
= Halal
= Haram
= Ilmu
= Lafal
= Lalim
Maqalatun
Rizqi
Zakarotil
Almanak
Awal
Akhir
= Makalah
= Rezeki
= Sekarat
= Almanak
= Awal
= Akhir
5) Bahasa-Bahasa Lain
Bahasa lain adalah bahasa-bahasa yang terserap ke dalam bahasa Indonesia
dengan porsi yang sedikit dibandingkan dengan bahasa-bahasa di atas. Bahasa-bahasa
tersebut merupakan bahasa China, Portugis, Tamil, Parsi.
Contoh:
Bakiak
Cincau
Encang
Encing
Armada
Algoz
Banco
Bolo
Petti
Ulogam
Kadai
Acar
Anggur
Istana
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Bakiak (Bahasa China)
Cincau (Bahasa China)
=
Paman (Bahasa China)
tante (Bahasa China)
Armada (Bahasa Portugis)
Algojo (Bahasa Portugis)
Bangku (Bahasa Portugis)
Bolu (Bahasa Portugis)
Peti (Bahasa Tamil)
Logam (Bahasa Tamil)
Kedai (Bahasa Tamil)
Acar (Bahasa Parsi)
Anggur (Bahasa Parsi)
Istana (Bahasa Parsi)
F. Dampak Menggunakan Kata Serapan
Seringnya masyarakat menggunakan kata-kata serapan, dapat menimbulkan dampak
positif dan juga dampak negatif sebagai berikut.
1. Dampak Positif Penggunaan Kata – Kata Serapan
Masyarakat lebih bangga menggunakan kata-kata serapan karena dinilai lebih
modern. Para remaja juga senang memakai kata-kata atau istilah-istilah asing agar
dikatakan lebih gaul, dan sebagainya. Selain itu, dampak positif lain adalah pengucapan
kata-kata serapan terkenal lebih singkat dari pada pengucapan kata-kata Bahasa
Indonesia.Seperti, kata “discon” yang dalam Bahasa Indonesianya berarti “potongan
harga”.
2. Dampak Negatif Penggunaan Kata – Kata Serapan
a) Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah dimata masyarakat.
b) Kecintaan masyarakat terhadap Bahasa Indonesia, bahkan Bangsa Indonesia
berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
Martin, M. Andre. Kamus Bahasa Indaonesia Millennium. Surabaya: Karina. 2002
Zaida, Hendy. Pelajaran Sastra. Jakarta: PT Gamedia. 2000
Eddy, Nyoman Tusthi, Unsur Serapan Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia, Flores:Nusa
Indah, 1989.