View of PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA BERUPA KOLABORASI DENGAN GURU KELAS MELALUI PENDEKATAN OBOR KEMAS
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA BERUPA KOLABORASI
DENGAN GURU KELAS MELALUI PENDEKATAN OBOR KEMAS
Hotibul Umam
SD Negeri Paeng Bangkalan
Abstrak: Perumusan masalah yang diambil dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah:
Sejauhmanakah pendekatan kepemimpinan Obor Kemas dapat Meningkatkan Motivasi
belajar Siswa di SD Negeri Paeng Bangkalan? Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini
adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kepala sekolah di sekolah yang
dipimpinnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan
secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja tenaga guru
di SD Negeri Paeng Sedangkan yang menjadi obyek penelitian adalah kondisi
profesionalisme guru SD Negeri Paeng selama proses belajar mengajar berlangsung,
dalam melakukan upaya meningkatkan minat belajar siswa melalui pendekatan OBOR
KEMAS.Hasil PTS ini adalah berdasarkan pengamatan Kepala Sekolah dan guru dalam
melakukan serangkaian upaya penguasaan kompetensinya, secara empiris ternyata efektif
dalam meningkatkan minat belajar siswa di sekolah, selanjutnya Kepala sekolah memiliki
peranan yang strategis dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, baik sebagai
educator (pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta
iklim kerja maupun sebagai wirausahawan dan kepala sekolah dapat mengoptimalkan
segenap peran yang diembannya, secara langsung maupun tidak langsung dapat
memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi guru, dan pada gilirannya dapat
membawa efek terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
Kata Kunci: Minat Belajar, Kolaborasi, Pendekatan Obor Kemas
Abstract:Formulation of the problem is taken in school action research is: to what extent
the leadership approaches Torch Pack Can Improve Student Motivation to learn in
elementary school Paeng Bangkalan? Action Research School (PTS), this is a study
conducted by the headmaster at his school itself by way of designing, implementing, and
reflect the action in a collaborative and participatory with the aim to improve the
performance of teachers in primary schools Paeng While the object of the research is
Elementary School teacher professionalism condition Paeng during the learning process
takes place, in the efforts to increase student interest through TORCH containerized
approach.Results PTS is based on observations of the Principal and teachers in
conducting a series of efforts to control of competence, empirically it is effective in
increasing student interest in school, then the school principal has a strategic role in order
to improve the competence of teachers, both as an educator (educator), manager ,
administrator, supervisor, leader (leader), the creator of the work climate as well as
entrepreneurs and principals can optimize all the roles that he has, directly or indirectly,
can contribute to improving the competence of teachers, and in turn can bring an effect on
improving the quality of education in school.
Keywords: Interest in Learning, Collaboration, Torch Approach Pack
124
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
Sekolah (Wiyono, 2000), oleh karena itu,
Pendahuluan
Kepala Sekolah yang memahami posisi ini
Minat belajar adalah gejala psikis yang
yang
dapat mengop-timalkan fungsi leadership
mendorong individu memusatkan perhatian
sebagai motivator di kelas atau sesuai
dan berbuat sesuatu terhadap obyek dalam
dengan prinsip pendidikan dasar yaitu ‘ing
hal ini proses belajar (Syamsu:2004). Dalam
madyo
membangkit-kan minat belajar siswa dan
membangun semangat dan motivasi untuk
mencip-takan
Belajar). Berdasarkan pemikiran tersebut
menunjukkan
kekuatan
motif
lingkungan
belajar
yang
mangun
karso’
maka
beberapa
lain
pendekatan membangun minat dan motivasi
ganjaran,
Belajar siswa melalui kolaborasi yang
ketrampilan membangun minat dan motivasi
efektif antara Kepala Sekolah dengan guru
belajar siswa, ketrampilan mengelola kelas,
kelas,
ketrampilan
motivasi belajar yang diberi nama “Obor
ketrampilan
antara
memberikan
menje-laskan,
keterampi-lan
mencoba
tengah
kondusif siswa, guru harus menguasai
ketrampilan
peneliti
(di
khususnya
dalam
menerapkan
membangun
Kemas” (kOlaBORasi KEpala sekolah
memimpin diskusi dan lain-lain.
Dalam perspektif kebijakan pendi-dikan
MemotivAsi kelaS).
nasional (Depdiknas: 2006), terdapat tujuh
Berdasarkan kondisi inilah penyusun
peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai:
tertarik untuk mengambil judul dalam PTS
(1) educator (pendidik); (2) manajer; (3)
ini adalah: Pening-katan Minat Belajar
adminis-trator; (4) supervisor (penyelia); (5)
Siswa Melalui kolaborasi dengan guru kelas
leader (pemimpin); (6) pencipta iklim kerja;
melalui Pendekatan OBOR KEMAS Di SD
dan (7) wirausahawan. Maksud-nya adalah
Negeri
Kepala
Perumusan masalah yang diambil dalam
Sekolah sebagai
edukator dan
Paeng
Kabupaten
Bangka-lan.
kolaborasi
penelitian ini adalah: Sejauh manakah
dengan guru di kelas khususnya pada siswa
pendekatan kepe-mimpinan Obor Kemas
kelas, bentuk kolaborasi yang dimaksud
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
adalah guru dan Kepala Sekolah saling
di SD Negeri Paeng , Bangkalan?. Hasil
memberikan motivasi yang efektif dan tepat
diskusi dan sharing yang dilakukan antara
kepada para siswa, dimana seperti diketahui
guru dan kepala sekolah setelah mengetahui
bahwa
kecenderungan
minat dan motivasi belajar belajar peserta
merasa sungkan dan hormat kepada Kepala
didiknya yang masih belum optimal, maka
pendidik
dapat
siswa
melaku-kan
memiliki
125
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
diambil kesepakatan untuk bagaimanakah
Sekolah untuk hadir, kemudian secara tiba-
menumbuh
tiba
kem-bangkan
minat
belajar
Kepala
Se-kolah
masuk
dan
peserta didik menjadi lebih baik, yaitu
mengucapkan salam, dilanjutkan dengan
dengan melaksanakan langkah partisipasi
pertanyaan
kolaborasi aktif antara guru dan Kepala
semangat-nya anak-anak? serta didukung
Sekolah dalam PBM, dengan langkah-
oleh guru di kelas dengan menjawab tetap
langkah kolaborasi berupa kepemim-pinan
semangat.
Obor Kemas. Penjelasannya adalah sebagai
Dengan
dan
pernyataan
penuh
bagaimana
semangat
dan
rasa
berikut:
persahabatan
Obor Ajar
mengajak siswa untuk tetap berse-mangat
maka
Kepala
Sekolah
Saat guru siap memulai PBM (Proses
dan mengikuti pelajaran dengan baik dan
Belajar Mengajar) pihak Ke-pala Sekolah
aktif dalam Belajar (aktif bertanya, mencatat
yang cenderung sebagai seorang pemimpin,
maupun mengerjakan tugas). Tujuan dalam
dan biasanya akan disegani oleh para siswa
penelitian
masuk ke kelas untuk memberikan arahan
peningkatan Minat Belajar Siswa Melalui
dan membangun motivasi Belajar para siswa
Obor Kemas.
ini
adalahuntuk
menge-tahui
di kelas tersebut, baik melalui cerita singkat,
Penyusunan penelitian tindakan sekolah
maupun memberi motivasi siswa dalam
(PTS) ini diharapkan dapat memberikan
belajar untuk menjadi yang terdepan dan
manfaat berupa: memberi-kan kontribusi
semakin memaknai pelajaran. Serta diakhiri
yang
dengan tepuk tangan bersama dan sorakan
kepemimpinan
semangat untuk memulai dan mengawali
dalam mengelola dan memimpin sekolahnya
pelajaran dengan semangat menjadi lebih
agar sesuai dengan visi dan misi sekolah
baik. Setelah itu guru mengucapkan terima
yang bersangkutan, Membantu guru secara
kasih
dan
nyata dalam proses pengelolaan kelas yang
melanjutkan apersepsi dengan menga-jak
memberikan kontribusi yang nyata guna
siswa untuk berdo’a bersama.
mendukung
Obor Terang
profesionalisme dalam bertugas.
kepada
Kepala
Sekolah
positif
Pengertian
Pada saat pelajaran tengah berlang-sung,
mengenai
seorang
kepala
peningkatan
minat
menurut
efektifitas
sekolah
dan
bahasa
maka guru kelas dalam hal ini guru dapat
(Etimologi), ialah usaha dan kemauan untuk
memberi
mempelajari
tanda/sinyal
kepada
Kepala
126
(Learning)
dan
mencari
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
sesuatu. Secara terminologi, minat adalah
menolak pada objek atau aktivitas di
keinginan, kesukaan dan kemauan terhadap
sekitarnya. Pada minat ini individu dapat
sesuatu hal. Sedangkan menurut para ahli
melakukan aktivitas masih memperhatikan
pengertian minat adalah : “Hilgar”: Minat
penilaian-penilaian dari orang lain terhadap
adalah “Suatu proses yang tetap untuk
objek minatnya. Jenis-jenis minat dapat
memperhatikan dan menfokus-kan diri pada
dibedakan
sesuatu yang diminatinya dengan perasaan
subyektif dan minat obyektif, sedangkan
senang dan rasa puas” (Hilgar & Slameto,
berdasarkan reaksi individu terhadap minat
2008 : 59). Minat dan perhatian bagi seorang
dibe-dakan menjadi dua yaitu minat intrinsik
psikolog adalah perhatian yang mengandung
dan ekstrinsik. Minat sebagai suatu sikap
unsur-unsur perasaan. Minat akan timbul
yang membuat orang senang akan subjek
dari
dapat
situasi atau ide-ide ter-tentu, akan diikuti
dapat
oleh
dalam
penunjang
diri
dari
seseorang dan
luar,
sehingga
menjadi
dua
perasaan-perasaan
yaitu
minat
senang
dan
dikatakan bahwa minat akan berkembang
kecenderungan untuk mencari objek yang
apabila mendapat perha-tian dari luar. Minat
disenangi. Minat terbentuk dalam suatu
adalah variabel penting yang berpengaruh
proses yang dialami dan dipersepsikan
terhadap tercapainya prestasi atau cita-cita
berbeda
yang diharapkan seperti yang dikemukakan
terjadinya
Effendi (1995) bahwa “Belajar dengan
adanya
minat akan lebih baik dari pada belajar tanpa
perhatian dan sikap sampai muncul minat.
minat”.
Proses tersebut terurai sebagai berikut :
oleh
setiap
minat
individu.
individu
kebutuhan
Proses
adalah
dilanjutkan
oleh
dengan
Kebutuhan (Need), Perhatian (Attention),
Fryer dalam (Deborah, 2002) mem-
dan Sikap (Attitude).
bedakan minat menjadi dua macam yaitu
minat
Kebutuhan merupakan faktor per-tama
subyektif adalah perasaan senang atau tidak
yang menimbulkan adanya minat. Dengan
senang terhadap obyek yang didasarkan
adanya kebutuhan, maka indi-vidu akan
pada reaksi nyata. Pada minat ini suatu
termotivasi
aktivitas langsung diwujudkan dalam bentuk
mewujudkan kebutuhan itu.Pada umumnya
perilaku tanpa memperhatikan penilaian
objek yang dibutuh-kan oleh individu akan
orang lain. Sedangkan minat obyektif adalah
mendapatkan perhatian yang lebih besar
reaksi
diban-dingkan dengan produk yang kurang
minat
subyektif
individu
dan
untuk
obyektif,
menerima
atau
127
untuk
memenuhi
dan
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
dibutuhkan. Artinya, perhatian seseora-ng
pada diri seseorang sadar atau tidak sadar
akan terfokus pada suatu objek tertentu bila
untuk melakukan suatu tindakan dengan
seseorang memiliki minat terhadap objek
tujuan
tersebut. Dalam hal ini perhatian individu
peranan yang strategis dalam aktivitas
dapat dipengaruhi oleh adanya objek yang
belajar seseorang. Tidak ada seorang pun
diperhatikan.
yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada
tertentu.
Motivasi
mempunyai
Sikap menggambarkan penilaian positif
motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar.
maupun negatif. Perasaan emosional dan
Agar peranan motivasi lebih optimal, maka
kecenderungan berting-kah laku selama
prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak
waktu tertentu akan menempatkan individu
hanya
dalam kerangka berpikir menyenangi atau
diterangkan
tidak menyenangi objek. Bila individu me-
mengajar. Beberapa prinsip motivasi dalam
nyenangi objek akan muncul minatnya
belajar
untuk berhubungan lebih aktif dan se-
penggerak
baliknya.
belajar, motivasi Intrinsik lebih utama dari
sekadar
diketahui,
dalam
adalah
aktivitas
motivasi
yang
tetapi
harus
belajar
sebagai
men-dorong
dasar
aktivitas
Minat (Interest) individu akan semakin
pada motivasi ekstrinsik dalam belajar,
kuat apabila objek minat memberikan
motivasi berupa pujian lebih baik dari pada
beberapa keuntungan bagi diri individu, dan
hukuman,
sebaliknya akan melemah bahkan hilang
dengan kebutuhan dalam belajar, motivasi
apabila ternyata objek minat tidak seperti
dapat memupuk optimisme dalam belajar,
yang diharapkan Assauri dalam (Deborah,
motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.
motivasi
berhubungan
erat
dalam
Pengembangan yang dilakukan oleh guru
(Deborah, 2002) “menambahkan bahwa
harus bersifat sistematis, progresif dan
minat bukan merupakan bawaan dari lahir,
berkesinambunganyang dimaksud dengan
melainkan
sistematis dan berkesinam-bungan adalah
2002). Demikian juga
timbul
dan
Hurlock
ber-kembang
bersamaan dengan perkem-bangan fisik
sistematis,
berarti
serta mental individu”.
perkembangan
peru-bahan
itu
bersifat
dalam
saling
Faktor lain yang mempengaruhi aktivitas
kebergantungan atau saling mempengaruhi,
belajar seseorang itu dalam pembahasan ini
serta progresif berarti perubahan yang
disebut motivasi. Motivasi adalah gejala
terjadi
psikologis dalam bentuk dorongan yang
128
bersifat
maju,
meningkat
dan
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
mendalam (meluas baik secara kuantitatif
mengembang-kan kreativitas, memberikan
(fisik) maupun kualitatif (psikis).
semangat
anak
dalam
mengembangkan
perubah-an
minat dan bakatnya, memberikan reward
pada bagian tertentu secara beratu-ran atau
anak berupa pujian, perhatian sanjungan dan
berurutan (Yusuf, 2004 : 15-16).
hadiah.
Berkesinambungan berarti
Pengembangan minat dan bakat anak
Metode Penelitian
harus dilakukan semenjak dini, supaya
Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini
pengembangan terjadi secara optimal dan
adalah sebuah penelitian yang dilakukan
sesuai dengan kepri-badiannya. Supaya anak
oleh Kepala sekolah di sekolah yang
memiliki minat dan bakat yang baik
dipimpinnya
diperlukan bimbingan dan penga-jaran dari
merancang,
seorang guru. Guru sebagai psikomotor
dan
dalam mengembangkan potensi yang telah
sikap
yang
harus
dilakukan
bimbingan,
latihan
akan dilakukan adalah Peningkatan minat
dan
belajar siswa melalui kolaborasi antara
kepala sekolah dengan guru guru di SD
Negeri
mengarahkan
baik
dan
dan
bakatnya
memberikan
minat,
dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus dalam
tersalurkan,
kesempatan
dan
bakat,
anak
untuk
Rancangan
pengamatan, refleksi. Penelitian ini akan
PTS berlangsung selama sebulan di masa
menyediakan sarana dan prasarana dalam
pengem-bangan
Bangkalan.
langkah yaitu perencanaan, pelaksana-an,
berkesinambungan,
memberikan stimu-lus kepada anak agar
minat
Paeng,
peneliti-an yang digunakan terdiri dari 4
keinginan yang ada dalam diri anak menjadi
lebih
untuk
metode OBOR KEMAS. Tindakan yang
dan mengarahkan potensi dasar anak didik,
dan
tujuan
meningkatkan profe-sionalisme guru melalui
dalam
motivasi kepada anak, mengem-bangkan
mengembangkan
dengan
(action research) yang bertujuan untuk
mengembang-kan minat dan bakat ini adalah
memberikan
partisipatif
Penelitian merupakan pene-litian tindakan
dan
kepribadian yang baik pula. Beberapa usaha
guru
dan
Negeri Paeng , Kabupaten Bangkalan.
potensi ini berkem-bang secara baik, maka
memiliki
melaksana-kan,
jalan
memperbaiki kinerja tenaga guru di SD
memiliki anak secara alamiah. Apabila
akan
dengan
merefleksikan tindakan secara kolaboratif
harus berusaha memberikan yang terbaik
individu
sendiri
aktif Proses Belajar Mengajar di SD Negeri
Paeng , Bangkalan.
129
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
Tindakan
memoti-vasi siswa di kelas, Penerapan
Sekolah (PTS) ini adalah tenaga pendidik di
pendekatan OBOR KEMAS kepada guru di
SD Negeri Paeng yang terdiri dari: 9 orang
SD Negeri Paeng.
Subyek
dalam
Penelitian
guru tetap dan 1 orang guru tidak tetap.
Pelaksanaan, pengarahan Kepala Sekolah
Sedangkan yang menjadi obyek penelitian
yang berkaitan dengan profesi-onalisme
adalah kondisi profesi-onalisme guru SD
guru. Pemaparan tentang pendekatan OBOR
Negeri
belajar
KEMAS, Pelaksa-naan pendekatan OBOR
mengajar berlangsung, dalam mela-kukan
KEMAS terhadap guru, dan siswa saat
upaya meningkatkan minat belajar siswa
PBM, Review kegiatan pendekatan OBOR
melalui pendekatan OBOR KEMAS.
KEMAS oleh Kepala Sekolah beserta para
Paeng
selama
proses
guru tentang pelaksanaan OBOR KEMAS
Secara umum siklus penelitian ini melalui
langkah-langkah
kegiatan
yang telah dijalani.
perencanaan,
refleksi
Pengamatan, penilaian Kepala Seko-lah
kegiatan. Setiap siklus berlangsung dua
terhadap guru setelah penerapan pendekatan
bulan
pembelajaran
OBOR KEMAS oleh Kepala Sekolah
berlangsung Peneliti berkolaborasi dengan
selama siklus I yang meliputi 2 aspek yaitu:
guru kelas, masing-masing, mengamati dan
motivasi dan antusiasme siswa, minat dan
membuat penilaian keberadaan minat belajar
kreatifitas siswa Refleksi, untuk menentukan
siswa dalam proses pelaksanaan kegiatan
keberha-silan suatu tindakan digunakan
pembelajaran di sekolah.
norma atau kriteria sebagai berikut: Para
pelaksanaan,
penga-matan
ketika
proses
dan
penelitian
guru dan siswa setelah melak-sanakan PBM
sebagai
dengan pendekatan OBOR KEMAS di kaji,
berikut: Siklus I, terdiri dari tahapan-tahapan
di amati secara mendalam apakah terkjadi
meliputi perencanaan. Mengumpulkan para
perubahan dalam semangat dan motivasi
guru melalui undangan Kepala Sekolah,
belajar belajar apa tidak, melaksanakan
Menyusun instrumen sosialisasi pendekatan
penilaian dengan berorientasi pada absenesi,
kepemimpinan OBOR KEMAS, Me-nyusun
nilai hasil belajar berda-sarkan ulangan
jadwal untuk penerapan pendekatan OBOR
harian atau Tes yang dilakukan.
Secara
mengikuti
rinci
prosedur
langkah
–
langkah
KEMAS, Membe-rikan pengarahan kepada
Siklus II
para Guru tentang rencanan pendekatan
kepemim-pinan
OBOR
KEMAS,
guna
130
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
Pada
dasarnya
siklus
II
dengan menerapkan Gaya kepemimpinan
memiliki
prosedur yang sama dengan siklus I hanya
dengan
saja diadakan perbaikan pada hal hal yang
pelaksanaan metode OBOR KEMAS dapat
dilihat
serta
diterapkan de-ngan teratur dan terencana.
memperhatikan hal hal yang sudah berjalan
Membe-rikan pengarahan pada guru dalam
dengan baik. Tidak menutup kemungkinan
pelaksanaan
juga dilakukan modifikasi terhadap hal hal
Sekolah
yang sudah baik supaya tindakan yang
melaksana-kan.Penerapan
diberikan tidak membosankan.
OBOR KEMAS oleh Kepala Sekolah
masih
ada
Perencanaan
kekurangan
siklus
I
terdiri
metode
OBOR
OBOR
selaku
KEMAS
KEMAS,
pemimpin
agar
Kepala
yang
akan
pendekatan
kepada tenaga guru di SD Negeri Paeng.
dari;
Kepala
Mengumpulkan para guru melalui undangan
sekolah
mulai
menerapkan
Sekolah
kepemimpinan metode OBOR KEMAS
menyampaikan kepada para guru bahwa ada
kepada para guru dan mulai membuat
kegiatan
catatan – catatan yang diperlukan untuk
Kepala
Sekolah,
berkaita
Kepala
dengan
peningkatan
profesionalisme guru oleh kepala sekolah
memperoleh
data
untuk
penilaian
untuk menyampaikan perihal akan adanya
profesioanlisme dan kinerja para guru.
penelitian yang akan dilakukan oleh Kepala
b. Pelaksanaan
Sekolah serta menjelaskan latar belakang
Pada
tahap
ini
dilakukan
kenapa penelitian dilakukan. Menyusun
langkah
yakni;
1)
Pengarahan Kepala
instrumen untuk sosilisasi tentang OBOR
Sekolah terutama yang berkaitan dengan
KEMAS,
profesionalisme guru.
Kepala
Sekolah
memberikan
pengarahan kepa-da para guru tentang
Penanaman
konsep
dan
berbagai
pengertian
program OBOR KEMAS meliputi tujuan
profesionalisme guru kepada para guru.
dan target yang hendak dicapai dalam
Langkah ini dilakukan dengan dialog yang
penelitian
juga
intensif antar Kepala Sekolah dengan guru,
menjelaskan tentang manfaat yang akan
baik di lingkungan sekolah maupun luar
didapatkan oleh Sekolah terutama para oleh
sekolah. Dalam dialog ini para guru yang
tenaga pendidik di SD Negeri Paeng.
belum memahami arti profesionalisme dan
Menyu-sun jadwal untuk penerapan OBOR
kinerja
KEMAS, Kepala Sekolah sebagai pe-neliti
mendapatkan
menyusun jadwal pelaksanaan penelitian
sehingga mempunyai pemahaman yang baik
ini.
Kepala
Sekolah
131
guru
secara
sempurna
keterangan
yang
akan
cukup
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
dan diharapkan dapat mencer-minkan sikap
profesional
pendidik.2)
dalam
aktifitas
Pemaparan
Dalam tahap ini dilakukan penga-matan
sebagai
terhadap pelaksanaan tindakan. Pengamatan
OBOR
dilakukan oleh Kepala Sekolah terhadap
tentang
KEMAS
para guru setelah penerapan OBOR KEMAS
Dalam dialog antar Kepala Sekolah dan
dalam
siklus
I.
Tujuan
dilakukan
guru, akan dijabarkan dengan jelas tentang
pengamatan
kepemimpinan metode OBOR KEMAS
penilaian
(kOlaBORasi KEpala sekolah MemotivAsi
profesinalisme dan kinerja yaitu:
kelaS)
sampai
memahami
guru
rencana
me-ngerti
pene-rapan
memberikan
meliputi
4
aspek
1.) Kedisplinan, meliputi Orientasi gu-ru
OBOR
pada kualitas, Kerajinan dan antusiasme
guru, Kompeten.
dan mengelola kelas.
Dalam tahap ini juga akan dila-kukan
OBOR
KEMAS
oleh
rekapitulasi hasil kuisioner yang diisi oleh
Kepala Sekolah terhadap para guru
guru tentang profesionalisme dan kinerja.
Kepala Sekolah dalam melaksana-kan
pendekatan
yang
untuk
dan
KEMAS dengan tujuan untuk memotivasi
1.) Pelaksanaan
adalah
kepada
guru,
Dari hasil pengamatan terhadap para guru
dalam
yang
berjumlah
10
orang
dengan
menumbuhkan partisipasi aktif mereka
menggunakan lembar pengamatan yang
2.) Review kegiatan OBOR KEMAS oleh
telah disiapkan, diperoleh data sebagai
Kepala
Sekolah
beserta
para
guru
berikut:
Hasil Pengamatan Tentang 4 Aspek
Profesionalisme
Guru
Selama
Pelaksanaan Penelitian Siklus I
tentang pelaksanaan kegiatan OBOR
KEMAS yang telah dijalani
Kepala
sekolah
sebagai
peneliti
meninjau ulang kegiatan OBOR KEMAS
Aspek Penilaian (*)
yang telah dijalani bersama para guru.
Kepala
berkaitan
menyebarkan
dengan
kuisioner
profesionalisme
N
o
yang
dan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
kinerja sebagai data utama dalam penelitian
ini. Kuisioenr ini akan diisi oleh 10 tenaga
guru di SD Negeri Paeng.
c. Pengamatan
132
1
2
3
4
80
65
75
75
75
65
75
75
65
75
75
65
85
70
70
80
85
75
80
65
75
80
85
70
80
75
65
75
70
65
70
75
75
70
70
70
Ratarata nilai
yang
dicapai
setiap
guru
Indikat
or
Pencap
aian
Target
77.5
68.75
70
77.5
76.25
70
76.25
76.25
68.75
T
BT
T
T
T
T
T
T
BT
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
10 70
80
70
85
76.25
T
Dari hasil yang diperoleh menun-jukkan
bahwa profesionalisme belum dapat dicapai
Rekapitulasi Hasil Kuisioner Pada Siklus
I
sepenuhnya oleh semua guru yang ada di SD
Jumlah Nilai
No
Jawaban
Indikator
Responden
Pencapaian
Negeri Paeng . Oleh karena itu diambil
kesimpulan bahwa perlu diadakan lagi
D
C
B
A
1
0
0
2
8
T
2
0
1
4
5
BT
3
0
0
6
4
T
4
0
0
5
5
T
Kepala
5
0
0
4
6
T
kepemimpinan OBOR KEMAS dengan
6
0
2
4
4
BT
7
0
0
5
5
T
8
0
0
5
5
T
9
0
0
9
1
T
10
0
0
6
4
T
perbaikan pada pelaksanaan metode OBOR
KEMAS dalam hal melaksanakan akti-fitas
sebagai pendidik yang profesional maka
Sekolah
dapat
mene-rapkan
lebih intensif
Padasiklus II, penilaian terhadap 4
aspekprofesionalisme oleh Kepala Sekolah
kepada para guru dan penye-baran angket
kembali dilakukan untuk mendapatkan data
yang dapat menyim-pulkan keberhasilan
Dari tabel diatas tampak bahwa masih
tindakan.
ada beberapa guru yang belum mencapai
target
dalam
profesionalisme.
memenuhi
Dari
hasil
Langkah-langkah tambahan yang diambil
as-pek
oleh Kepala Sekolah sebagai peneliti sesuai
peni-laian
dengan refleksi dari siklus I. Dengan
Kepala Sekolah selama Siklus I tampak
memfokuskan terha-dap hal-hal yang dirasa
masih ada 2orang guru atau 82,35 %
kurang
Dari jumlah keseluruhan guru yang
Setelah siklus I dilaksanakan dengan
atau 82,35,76 % dari keseluruhan jumlah
mengacu pada perbaikan-perbaikan dari
guru yang menja-wab soal pada kuisioner
sebagai
dapat
sebagai tenaga pendidik.
Dari hasil kuisioner terdapat 5 orang guru
mencer-minkan
guru-guru
meningkat-kan kinerja dan sikap profesional
belum dapat memenuhi 4 aspek profe-sional.
belum
sehingga
tindakan di siklus II serta mela-kukan
seorang
penyempurnaan pada pelak-sanaan OBOR
pendidik yang profesional.
KEMAS,
maka
dipe-roleh
data
dari
penilaian Kepala Sekolah serta jawaban
d. Refleksi
133
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
kuisioner yang diisi oleh para guru adalah
Tindakan Se-kolah (PTS) ini telah mencapai
sebagai berikut:
tujuan dan target yang hendak dicapai.
Dari
nilai
keselur
Rekapitulasi Hasil Kuisioner Pada Siklus
II
semua
guru
telah
dapat
1
2
3
4
dicapai
guru
Penca
paian
Target
uhan
1
85
80
80
80
81.25
T
papara
2
85
75
80
75
78.75
T
3
85
70
85
70
77.5
T
4
80
85
85
75
81.25
T
5
80
75
85
80
80
T
6
75
70
75
80
75
T
n
diatas
Dari tabel diatas tampak bahwa hampir
Rerata
Aspek Penilaian (*)
menunj
memenuhi
ukkan
7
80
85
85
75
81.25
T
pencapaian dalam penilaian Kepala Sekolah
bahwa
8
85
85
75
70
78.75
T
terhadap 4 aspek pro-fesionalisme sebagai
pendek
9
70
85
70
75
75
T
tenaga
atan
10
70
85
75
85
78.75
T
pendi-dik. Dari
hasil
penilaian
Kepala Sekolah selama Siklus II seluruh
kepemimpinan metode OBOR KEMAS
guru
perlu dilakukan secara terus menerus dalam
telah
dapat
memenuhi
4 aspek
profesional.
Hasil
penyelenggaraan pembelajaran di SD Negeri
dari
analisis
data
dan
Paeng Kabupaten Bang-kalan.
pembahasan yang telah dilakukan pada
Kesimpulan dan Saran
bagian sebelumnya maka dapat disimpulkan
bahwa
terdapat
Selanjutnya
pening-katan
Tindakan Sekolah (PTS) ini, di-mana
diharapkan mampu untuk meningkatkan
siswa
dalam
mengikuti
kesimpulan ini didasarkan dari penetapan
dan
tujuan dari penyusunan Penelitian Tindakan
memahami materi pelajaran secara tuntas.
Sekolah (PTS) yang dilakukan, adapun
Selain itu terjadi peningkatan dan perbaikan
kesimpulannya
dalam kualitas kinerja guru di SD Negeri
kepemimpinan
bahwa
dengan
Sekolah
penerapan
metode
adalah
sebagai
berikut:
berdasarkan pengamatan terhadap Kepala
Paeng , Bangkalan. Dengan demikian dapat
disimpulkan
dikemukakan
kesimpulan dalam penyusunan Peneli-tian
profesionalisme guru, yang pada akhirnya
minat
akan
dan
serangkaian
OBOR
guru
dalam
upaya
melakukan
penguasaan
kompetensinya, secara empiris ternyata
KEMAS selama pelaksanaan Penelitian
efektif dalam meningkatkan minat belajar
134
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
siswa di sekolah, selanjutnya Kepala sekolah
komponen pendidikan yang ada
memiliki peranan yang strategis dalam
Kepala Sekolah, guru, siswa, kurikulum, dan
rangka meningkatkan kompetensi guru, baik
sumber belajar. 3) Penerapan strategi yang
sebagai
manajer,
efektif dan relevan serta penerapan model
leader
pembe-lajaran yang memiliki inovasi dan
(pemimpin), pencipta iklim kerja maupun
karakteristik yang menarik minat Belajar
sebagai wirausahawan dan kepala sekolah
siswa diharapkan mampu meningkatkan
dapat mengop-timalkan segenap peran yang
hasil belajar siswa secara signifikan dan
diem-bannya, secara langsung maupun tidak
berkelanjutan, 4) Kemampuan guru untuk
langsung
kontribusi
mengelola strategi dan model pembelajaran
terhadap peningkatan kompetensi guru, dan
tersebut juga harus selalu ditingkatkan.
pada
efek
Salah satunya adalah guru dengan dukungan
terhadap peningkatan mutu pendi-dikan di
Kepala Sekolah dapat diikutsertakan dalam
sekolah
berbagai program pelatihan, workshop dan
educator
administrator,
supervisor,
dapat
gilirannya
Adapun
diberikan
(pendidik),
memberikan
dapat
membawa
dapat
peningkatan kualitas SDM yang disupport
penyusunan Penelitian
penuh oleh Kepala Sekolah selaku motivator
saran-saran
dalam
yaitu
yang
utama di sekolah.
Tindakan Sekolah (PTS) ini adalah sebagai
berikut: 1) Peran Kepala Sekolah juga
termasuk
faktor
peningkatan
yang
kualitas
krusial
proses
dan
dalam
Daftar Pustaka
Bambang, Budi Wiyono. 2000. Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
Semangat
Kerja
Guru
dalam
Melaksanakan Tugas Jabatan di
Sekolah Dasar. (abstrak) Ilmu
Pendidikan: Jurnal Filsafat, Teori, dan
Praktik Kependidikan. Universitas
Negeri Malang. (Accessed, 31 Oct
2002).
hasil
belajar, hal ini disebabkan kepemimpinan
Kepala Se-kolah yang baik harus dapat
mem-bangkitkan motivasi mengajar guru,
serta membimbing guru dan menjaga kinerja
seluruh komponen di sekolah untuk selalu
berjalan dan bekerja sesuai dengan tujuan
Deborah. 2002. Ilmu Pendidikan Teoritis
dan Praktis. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
dan misi pendidikan yang dilaksanakan. 2)
Peningkatan kualitas sekolah, proses dan
hasil belajar tidak dapat diraih oleh satu
Depdiknas, 2006. Perspektif
Pendidikan
Jakarta:Depdiknas.
komponen pembelajaran saja, tetapi harus
sinergi
dengan
seluruh
kom-ponen135
Kebijakan
Nasio-nal.
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
Effendi. 1995. Administrasi Pendidikan,:
PT. Gunung Agung. Jakarta.
Mulyasa, Efendi. 1995. Menjadi Guru
Profesional. Bandung: Penerbit PT
Remaja Rosdakarya.
Slameto dan Hilgar. 2008. Belajar dan
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudarwan Danim. 2002. Inovasi Pendidikan
: Dalam Upaya Meningkatkan
Profesionalisme
Tenaga
Kependidikan. Bandung : Pustaka
Setia.
Yusuf
Syamsu.
2004.
Psikologi
Perkembangan. Bandung : PT.
Remaja Rosda Karya.
136
PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA BERUPA KOLABORASI
DENGAN GURU KELAS MELALUI PENDEKATAN OBOR KEMAS
Hotibul Umam
SD Negeri Paeng Bangkalan
Abstrak: Perumusan masalah yang diambil dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah:
Sejauhmanakah pendekatan kepemimpinan Obor Kemas dapat Meningkatkan Motivasi
belajar Siswa di SD Negeri Paeng Bangkalan? Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini
adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kepala sekolah di sekolah yang
dipimpinnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan
secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja tenaga guru
di SD Negeri Paeng Sedangkan yang menjadi obyek penelitian adalah kondisi
profesionalisme guru SD Negeri Paeng selama proses belajar mengajar berlangsung,
dalam melakukan upaya meningkatkan minat belajar siswa melalui pendekatan OBOR
KEMAS.Hasil PTS ini adalah berdasarkan pengamatan Kepala Sekolah dan guru dalam
melakukan serangkaian upaya penguasaan kompetensinya, secara empiris ternyata efektif
dalam meningkatkan minat belajar siswa di sekolah, selanjutnya Kepala sekolah memiliki
peranan yang strategis dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, baik sebagai
educator (pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta
iklim kerja maupun sebagai wirausahawan dan kepala sekolah dapat mengoptimalkan
segenap peran yang diembannya, secara langsung maupun tidak langsung dapat
memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi guru, dan pada gilirannya dapat
membawa efek terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
Kata Kunci: Minat Belajar, Kolaborasi, Pendekatan Obor Kemas
Abstract:Formulation of the problem is taken in school action research is: to what extent
the leadership approaches Torch Pack Can Improve Student Motivation to learn in
elementary school Paeng Bangkalan? Action Research School (PTS), this is a study
conducted by the headmaster at his school itself by way of designing, implementing, and
reflect the action in a collaborative and participatory with the aim to improve the
performance of teachers in primary schools Paeng While the object of the research is
Elementary School teacher professionalism condition Paeng during the learning process
takes place, in the efforts to increase student interest through TORCH containerized
approach.Results PTS is based on observations of the Principal and teachers in
conducting a series of efforts to control of competence, empirically it is effective in
increasing student interest in school, then the school principal has a strategic role in order
to improve the competence of teachers, both as an educator (educator), manager ,
administrator, supervisor, leader (leader), the creator of the work climate as well as
entrepreneurs and principals can optimize all the roles that he has, directly or indirectly,
can contribute to improving the competence of teachers, and in turn can bring an effect on
improving the quality of education in school.
Keywords: Interest in Learning, Collaboration, Torch Approach Pack
124
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
Sekolah (Wiyono, 2000), oleh karena itu,
Pendahuluan
Kepala Sekolah yang memahami posisi ini
Minat belajar adalah gejala psikis yang
yang
dapat mengop-timalkan fungsi leadership
mendorong individu memusatkan perhatian
sebagai motivator di kelas atau sesuai
dan berbuat sesuatu terhadap obyek dalam
dengan prinsip pendidikan dasar yaitu ‘ing
hal ini proses belajar (Syamsu:2004). Dalam
madyo
membangkit-kan minat belajar siswa dan
membangun semangat dan motivasi untuk
mencip-takan
Belajar). Berdasarkan pemikiran tersebut
menunjukkan
kekuatan
motif
lingkungan
belajar
yang
mangun
karso’
maka
beberapa
lain
pendekatan membangun minat dan motivasi
ganjaran,
Belajar siswa melalui kolaborasi yang
ketrampilan membangun minat dan motivasi
efektif antara Kepala Sekolah dengan guru
belajar siswa, ketrampilan mengelola kelas,
kelas,
ketrampilan
motivasi belajar yang diberi nama “Obor
ketrampilan
antara
memberikan
menje-laskan,
keterampi-lan
mencoba
tengah
kondusif siswa, guru harus menguasai
ketrampilan
peneliti
(di
khususnya
dalam
menerapkan
membangun
Kemas” (kOlaBORasi KEpala sekolah
memimpin diskusi dan lain-lain.
Dalam perspektif kebijakan pendi-dikan
MemotivAsi kelaS).
nasional (Depdiknas: 2006), terdapat tujuh
Berdasarkan kondisi inilah penyusun
peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai:
tertarik untuk mengambil judul dalam PTS
(1) educator (pendidik); (2) manajer; (3)
ini adalah: Pening-katan Minat Belajar
adminis-trator; (4) supervisor (penyelia); (5)
Siswa Melalui kolaborasi dengan guru kelas
leader (pemimpin); (6) pencipta iklim kerja;
melalui Pendekatan OBOR KEMAS Di SD
dan (7) wirausahawan. Maksud-nya adalah
Negeri
Kepala
Perumusan masalah yang diambil dalam
Sekolah sebagai
edukator dan
Paeng
Kabupaten
Bangka-lan.
kolaborasi
penelitian ini adalah: Sejauh manakah
dengan guru di kelas khususnya pada siswa
pendekatan kepe-mimpinan Obor Kemas
kelas, bentuk kolaborasi yang dimaksud
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
adalah guru dan Kepala Sekolah saling
di SD Negeri Paeng , Bangkalan?. Hasil
memberikan motivasi yang efektif dan tepat
diskusi dan sharing yang dilakukan antara
kepada para siswa, dimana seperti diketahui
guru dan kepala sekolah setelah mengetahui
bahwa
kecenderungan
minat dan motivasi belajar belajar peserta
merasa sungkan dan hormat kepada Kepala
didiknya yang masih belum optimal, maka
pendidik
dapat
siswa
melaku-kan
memiliki
125
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
diambil kesepakatan untuk bagaimanakah
Sekolah untuk hadir, kemudian secara tiba-
menumbuh
tiba
kem-bangkan
minat
belajar
Kepala
Se-kolah
masuk
dan
peserta didik menjadi lebih baik, yaitu
mengucapkan salam, dilanjutkan dengan
dengan melaksanakan langkah partisipasi
pertanyaan
kolaborasi aktif antara guru dan Kepala
semangat-nya anak-anak? serta didukung
Sekolah dalam PBM, dengan langkah-
oleh guru di kelas dengan menjawab tetap
langkah kolaborasi berupa kepemim-pinan
semangat.
Obor Kemas. Penjelasannya adalah sebagai
Dengan
dan
pernyataan
penuh
bagaimana
semangat
dan
rasa
berikut:
persahabatan
Obor Ajar
mengajak siswa untuk tetap berse-mangat
maka
Kepala
Sekolah
Saat guru siap memulai PBM (Proses
dan mengikuti pelajaran dengan baik dan
Belajar Mengajar) pihak Ke-pala Sekolah
aktif dalam Belajar (aktif bertanya, mencatat
yang cenderung sebagai seorang pemimpin,
maupun mengerjakan tugas). Tujuan dalam
dan biasanya akan disegani oleh para siswa
penelitian
masuk ke kelas untuk memberikan arahan
peningkatan Minat Belajar Siswa Melalui
dan membangun motivasi Belajar para siswa
Obor Kemas.
ini
adalahuntuk
menge-tahui
di kelas tersebut, baik melalui cerita singkat,
Penyusunan penelitian tindakan sekolah
maupun memberi motivasi siswa dalam
(PTS) ini diharapkan dapat memberikan
belajar untuk menjadi yang terdepan dan
manfaat berupa: memberi-kan kontribusi
semakin memaknai pelajaran. Serta diakhiri
yang
dengan tepuk tangan bersama dan sorakan
kepemimpinan
semangat untuk memulai dan mengawali
dalam mengelola dan memimpin sekolahnya
pelajaran dengan semangat menjadi lebih
agar sesuai dengan visi dan misi sekolah
baik. Setelah itu guru mengucapkan terima
yang bersangkutan, Membantu guru secara
kasih
dan
nyata dalam proses pengelolaan kelas yang
melanjutkan apersepsi dengan menga-jak
memberikan kontribusi yang nyata guna
siswa untuk berdo’a bersama.
mendukung
Obor Terang
profesionalisme dalam bertugas.
kepada
Kepala
Sekolah
positif
Pengertian
Pada saat pelajaran tengah berlang-sung,
mengenai
seorang
kepala
peningkatan
minat
menurut
efektifitas
sekolah
dan
bahasa
maka guru kelas dalam hal ini guru dapat
(Etimologi), ialah usaha dan kemauan untuk
memberi
mempelajari
tanda/sinyal
kepada
Kepala
126
(Learning)
dan
mencari
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
sesuatu. Secara terminologi, minat adalah
menolak pada objek atau aktivitas di
keinginan, kesukaan dan kemauan terhadap
sekitarnya. Pada minat ini individu dapat
sesuatu hal. Sedangkan menurut para ahli
melakukan aktivitas masih memperhatikan
pengertian minat adalah : “Hilgar”: Minat
penilaian-penilaian dari orang lain terhadap
adalah “Suatu proses yang tetap untuk
objek minatnya. Jenis-jenis minat dapat
memperhatikan dan menfokus-kan diri pada
dibedakan
sesuatu yang diminatinya dengan perasaan
subyektif dan minat obyektif, sedangkan
senang dan rasa puas” (Hilgar & Slameto,
berdasarkan reaksi individu terhadap minat
2008 : 59). Minat dan perhatian bagi seorang
dibe-dakan menjadi dua yaitu minat intrinsik
psikolog adalah perhatian yang mengandung
dan ekstrinsik. Minat sebagai suatu sikap
unsur-unsur perasaan. Minat akan timbul
yang membuat orang senang akan subjek
dari
dapat
situasi atau ide-ide ter-tentu, akan diikuti
dapat
oleh
dalam
penunjang
diri
dari
seseorang dan
luar,
sehingga
menjadi
dua
perasaan-perasaan
yaitu
minat
senang
dan
dikatakan bahwa minat akan berkembang
kecenderungan untuk mencari objek yang
apabila mendapat perha-tian dari luar. Minat
disenangi. Minat terbentuk dalam suatu
adalah variabel penting yang berpengaruh
proses yang dialami dan dipersepsikan
terhadap tercapainya prestasi atau cita-cita
berbeda
yang diharapkan seperti yang dikemukakan
terjadinya
Effendi (1995) bahwa “Belajar dengan
adanya
minat akan lebih baik dari pada belajar tanpa
perhatian dan sikap sampai muncul minat.
minat”.
Proses tersebut terurai sebagai berikut :
oleh
setiap
minat
individu.
individu
kebutuhan
Proses
adalah
dilanjutkan
oleh
dengan
Kebutuhan (Need), Perhatian (Attention),
Fryer dalam (Deborah, 2002) mem-
dan Sikap (Attitude).
bedakan minat menjadi dua macam yaitu
minat
Kebutuhan merupakan faktor per-tama
subyektif adalah perasaan senang atau tidak
yang menimbulkan adanya minat. Dengan
senang terhadap obyek yang didasarkan
adanya kebutuhan, maka indi-vidu akan
pada reaksi nyata. Pada minat ini suatu
termotivasi
aktivitas langsung diwujudkan dalam bentuk
mewujudkan kebutuhan itu.Pada umumnya
perilaku tanpa memperhatikan penilaian
objek yang dibutuh-kan oleh individu akan
orang lain. Sedangkan minat obyektif adalah
mendapatkan perhatian yang lebih besar
reaksi
diban-dingkan dengan produk yang kurang
minat
subyektif
individu
dan
untuk
obyektif,
menerima
atau
127
untuk
memenuhi
dan
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
dibutuhkan. Artinya, perhatian seseora-ng
pada diri seseorang sadar atau tidak sadar
akan terfokus pada suatu objek tertentu bila
untuk melakukan suatu tindakan dengan
seseorang memiliki minat terhadap objek
tujuan
tersebut. Dalam hal ini perhatian individu
peranan yang strategis dalam aktivitas
dapat dipengaruhi oleh adanya objek yang
belajar seseorang. Tidak ada seorang pun
diperhatikan.
yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada
tertentu.
Motivasi
mempunyai
Sikap menggambarkan penilaian positif
motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar.
maupun negatif. Perasaan emosional dan
Agar peranan motivasi lebih optimal, maka
kecenderungan berting-kah laku selama
prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak
waktu tertentu akan menempatkan individu
hanya
dalam kerangka berpikir menyenangi atau
diterangkan
tidak menyenangi objek. Bila individu me-
mengajar. Beberapa prinsip motivasi dalam
nyenangi objek akan muncul minatnya
belajar
untuk berhubungan lebih aktif dan se-
penggerak
baliknya.
belajar, motivasi Intrinsik lebih utama dari
sekadar
diketahui,
dalam
adalah
aktivitas
motivasi
yang
tetapi
harus
belajar
sebagai
men-dorong
dasar
aktivitas
Minat (Interest) individu akan semakin
pada motivasi ekstrinsik dalam belajar,
kuat apabila objek minat memberikan
motivasi berupa pujian lebih baik dari pada
beberapa keuntungan bagi diri individu, dan
hukuman,
sebaliknya akan melemah bahkan hilang
dengan kebutuhan dalam belajar, motivasi
apabila ternyata objek minat tidak seperti
dapat memupuk optimisme dalam belajar,
yang diharapkan Assauri dalam (Deborah,
motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.
motivasi
berhubungan
erat
dalam
Pengembangan yang dilakukan oleh guru
(Deborah, 2002) “menambahkan bahwa
harus bersifat sistematis, progresif dan
minat bukan merupakan bawaan dari lahir,
berkesinambunganyang dimaksud dengan
melainkan
sistematis dan berkesinam-bungan adalah
2002). Demikian juga
timbul
dan
Hurlock
ber-kembang
bersamaan dengan perkem-bangan fisik
sistematis,
berarti
serta mental individu”.
perkembangan
peru-bahan
itu
bersifat
dalam
saling
Faktor lain yang mempengaruhi aktivitas
kebergantungan atau saling mempengaruhi,
belajar seseorang itu dalam pembahasan ini
serta progresif berarti perubahan yang
disebut motivasi. Motivasi adalah gejala
terjadi
psikologis dalam bentuk dorongan yang
128
bersifat
maju,
meningkat
dan
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
mendalam (meluas baik secara kuantitatif
mengembang-kan kreativitas, memberikan
(fisik) maupun kualitatif (psikis).
semangat
anak
dalam
mengembangkan
perubah-an
minat dan bakatnya, memberikan reward
pada bagian tertentu secara beratu-ran atau
anak berupa pujian, perhatian sanjungan dan
berurutan (Yusuf, 2004 : 15-16).
hadiah.
Berkesinambungan berarti
Pengembangan minat dan bakat anak
Metode Penelitian
harus dilakukan semenjak dini, supaya
Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini
pengembangan terjadi secara optimal dan
adalah sebuah penelitian yang dilakukan
sesuai dengan kepri-badiannya. Supaya anak
oleh Kepala sekolah di sekolah yang
memiliki minat dan bakat yang baik
dipimpinnya
diperlukan bimbingan dan penga-jaran dari
merancang,
seorang guru. Guru sebagai psikomotor
dan
dalam mengembangkan potensi yang telah
sikap
yang
harus
dilakukan
bimbingan,
latihan
akan dilakukan adalah Peningkatan minat
dan
belajar siswa melalui kolaborasi antara
kepala sekolah dengan guru guru di SD
Negeri
mengarahkan
baik
dan
dan
bakatnya
memberikan
minat,
dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus dalam
tersalurkan,
kesempatan
dan
bakat,
anak
untuk
Rancangan
pengamatan, refleksi. Penelitian ini akan
PTS berlangsung selama sebulan di masa
menyediakan sarana dan prasarana dalam
pengem-bangan
Bangkalan.
langkah yaitu perencanaan, pelaksana-an,
berkesinambungan,
memberikan stimu-lus kepada anak agar
minat
Paeng,
peneliti-an yang digunakan terdiri dari 4
keinginan yang ada dalam diri anak menjadi
lebih
untuk
metode OBOR KEMAS. Tindakan yang
dan mengarahkan potensi dasar anak didik,
dan
tujuan
meningkatkan profe-sionalisme guru melalui
dalam
motivasi kepada anak, mengem-bangkan
mengembangkan
dengan
(action research) yang bertujuan untuk
mengembang-kan minat dan bakat ini adalah
memberikan
partisipatif
Penelitian merupakan pene-litian tindakan
dan
kepribadian yang baik pula. Beberapa usaha
guru
dan
Negeri Paeng , Kabupaten Bangkalan.
potensi ini berkem-bang secara baik, maka
memiliki
melaksana-kan,
jalan
memperbaiki kinerja tenaga guru di SD
memiliki anak secara alamiah. Apabila
akan
dengan
merefleksikan tindakan secara kolaboratif
harus berusaha memberikan yang terbaik
individu
sendiri
aktif Proses Belajar Mengajar di SD Negeri
Paeng , Bangkalan.
129
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
Tindakan
memoti-vasi siswa di kelas, Penerapan
Sekolah (PTS) ini adalah tenaga pendidik di
pendekatan OBOR KEMAS kepada guru di
SD Negeri Paeng yang terdiri dari: 9 orang
SD Negeri Paeng.
Subyek
dalam
Penelitian
guru tetap dan 1 orang guru tidak tetap.
Pelaksanaan, pengarahan Kepala Sekolah
Sedangkan yang menjadi obyek penelitian
yang berkaitan dengan profesi-onalisme
adalah kondisi profesi-onalisme guru SD
guru. Pemaparan tentang pendekatan OBOR
Negeri
belajar
KEMAS, Pelaksa-naan pendekatan OBOR
mengajar berlangsung, dalam mela-kukan
KEMAS terhadap guru, dan siswa saat
upaya meningkatkan minat belajar siswa
PBM, Review kegiatan pendekatan OBOR
melalui pendekatan OBOR KEMAS.
KEMAS oleh Kepala Sekolah beserta para
Paeng
selama
proses
guru tentang pelaksanaan OBOR KEMAS
Secara umum siklus penelitian ini melalui
langkah-langkah
kegiatan
yang telah dijalani.
perencanaan,
refleksi
Pengamatan, penilaian Kepala Seko-lah
kegiatan. Setiap siklus berlangsung dua
terhadap guru setelah penerapan pendekatan
bulan
pembelajaran
OBOR KEMAS oleh Kepala Sekolah
berlangsung Peneliti berkolaborasi dengan
selama siklus I yang meliputi 2 aspek yaitu:
guru kelas, masing-masing, mengamati dan
motivasi dan antusiasme siswa, minat dan
membuat penilaian keberadaan minat belajar
kreatifitas siswa Refleksi, untuk menentukan
siswa dalam proses pelaksanaan kegiatan
keberha-silan suatu tindakan digunakan
pembelajaran di sekolah.
norma atau kriteria sebagai berikut: Para
pelaksanaan,
penga-matan
ketika
proses
dan
penelitian
guru dan siswa setelah melak-sanakan PBM
sebagai
dengan pendekatan OBOR KEMAS di kaji,
berikut: Siklus I, terdiri dari tahapan-tahapan
di amati secara mendalam apakah terkjadi
meliputi perencanaan. Mengumpulkan para
perubahan dalam semangat dan motivasi
guru melalui undangan Kepala Sekolah,
belajar belajar apa tidak, melaksanakan
Menyusun instrumen sosialisasi pendekatan
penilaian dengan berorientasi pada absenesi,
kepemimpinan OBOR KEMAS, Me-nyusun
nilai hasil belajar berda-sarkan ulangan
jadwal untuk penerapan pendekatan OBOR
harian atau Tes yang dilakukan.
Secara
mengikuti
rinci
prosedur
langkah
–
langkah
KEMAS, Membe-rikan pengarahan kepada
Siklus II
para Guru tentang rencanan pendekatan
kepemim-pinan
OBOR
KEMAS,
guna
130
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
Pada
dasarnya
siklus
II
dengan menerapkan Gaya kepemimpinan
memiliki
prosedur yang sama dengan siklus I hanya
dengan
saja diadakan perbaikan pada hal hal yang
pelaksanaan metode OBOR KEMAS dapat
dilihat
serta
diterapkan de-ngan teratur dan terencana.
memperhatikan hal hal yang sudah berjalan
Membe-rikan pengarahan pada guru dalam
dengan baik. Tidak menutup kemungkinan
pelaksanaan
juga dilakukan modifikasi terhadap hal hal
Sekolah
yang sudah baik supaya tindakan yang
melaksana-kan.Penerapan
diberikan tidak membosankan.
OBOR KEMAS oleh Kepala Sekolah
masih
ada
Perencanaan
kekurangan
siklus
I
terdiri
metode
OBOR
OBOR
selaku
KEMAS
KEMAS,
pemimpin
agar
Kepala
yang
akan
pendekatan
kepada tenaga guru di SD Negeri Paeng.
dari;
Kepala
Mengumpulkan para guru melalui undangan
sekolah
mulai
menerapkan
Sekolah
kepemimpinan metode OBOR KEMAS
menyampaikan kepada para guru bahwa ada
kepada para guru dan mulai membuat
kegiatan
catatan – catatan yang diperlukan untuk
Kepala
Sekolah,
berkaita
Kepala
dengan
peningkatan
profesionalisme guru oleh kepala sekolah
memperoleh
data
untuk
penilaian
untuk menyampaikan perihal akan adanya
profesioanlisme dan kinerja para guru.
penelitian yang akan dilakukan oleh Kepala
b. Pelaksanaan
Sekolah serta menjelaskan latar belakang
Pada
tahap
ini
dilakukan
kenapa penelitian dilakukan. Menyusun
langkah
yakni;
1)
Pengarahan Kepala
instrumen untuk sosilisasi tentang OBOR
Sekolah terutama yang berkaitan dengan
KEMAS,
profesionalisme guru.
Kepala
Sekolah
memberikan
pengarahan kepa-da para guru tentang
Penanaman
konsep
dan
berbagai
pengertian
program OBOR KEMAS meliputi tujuan
profesionalisme guru kepada para guru.
dan target yang hendak dicapai dalam
Langkah ini dilakukan dengan dialog yang
penelitian
juga
intensif antar Kepala Sekolah dengan guru,
menjelaskan tentang manfaat yang akan
baik di lingkungan sekolah maupun luar
didapatkan oleh Sekolah terutama para oleh
sekolah. Dalam dialog ini para guru yang
tenaga pendidik di SD Negeri Paeng.
belum memahami arti profesionalisme dan
Menyu-sun jadwal untuk penerapan OBOR
kinerja
KEMAS, Kepala Sekolah sebagai pe-neliti
mendapatkan
menyusun jadwal pelaksanaan penelitian
sehingga mempunyai pemahaman yang baik
ini.
Kepala
Sekolah
131
guru
secara
sempurna
keterangan
yang
akan
cukup
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
dan diharapkan dapat mencer-minkan sikap
profesional
pendidik.2)
dalam
aktifitas
Pemaparan
Dalam tahap ini dilakukan penga-matan
sebagai
terhadap pelaksanaan tindakan. Pengamatan
OBOR
dilakukan oleh Kepala Sekolah terhadap
tentang
KEMAS
para guru setelah penerapan OBOR KEMAS
Dalam dialog antar Kepala Sekolah dan
dalam
siklus
I.
Tujuan
dilakukan
guru, akan dijabarkan dengan jelas tentang
pengamatan
kepemimpinan metode OBOR KEMAS
penilaian
(kOlaBORasi KEpala sekolah MemotivAsi
profesinalisme dan kinerja yaitu:
kelaS)
sampai
memahami
guru
rencana
me-ngerti
pene-rapan
memberikan
meliputi
4
aspek
1.) Kedisplinan, meliputi Orientasi gu-ru
OBOR
pada kualitas, Kerajinan dan antusiasme
guru, Kompeten.
dan mengelola kelas.
Dalam tahap ini juga akan dila-kukan
OBOR
KEMAS
oleh
rekapitulasi hasil kuisioner yang diisi oleh
Kepala Sekolah terhadap para guru
guru tentang profesionalisme dan kinerja.
Kepala Sekolah dalam melaksana-kan
pendekatan
yang
untuk
dan
KEMAS dengan tujuan untuk memotivasi
1.) Pelaksanaan
adalah
kepada
guru,
Dari hasil pengamatan terhadap para guru
dalam
yang
berjumlah
10
orang
dengan
menumbuhkan partisipasi aktif mereka
menggunakan lembar pengamatan yang
2.) Review kegiatan OBOR KEMAS oleh
telah disiapkan, diperoleh data sebagai
Kepala
Sekolah
beserta
para
guru
berikut:
Hasil Pengamatan Tentang 4 Aspek
Profesionalisme
Guru
Selama
Pelaksanaan Penelitian Siklus I
tentang pelaksanaan kegiatan OBOR
KEMAS yang telah dijalani
Kepala
sekolah
sebagai
peneliti
meninjau ulang kegiatan OBOR KEMAS
Aspek Penilaian (*)
yang telah dijalani bersama para guru.
Kepala
berkaitan
menyebarkan
dengan
kuisioner
profesionalisme
N
o
yang
dan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
kinerja sebagai data utama dalam penelitian
ini. Kuisioenr ini akan diisi oleh 10 tenaga
guru di SD Negeri Paeng.
c. Pengamatan
132
1
2
3
4
80
65
75
75
75
65
75
75
65
75
75
65
85
70
70
80
85
75
80
65
75
80
85
70
80
75
65
75
70
65
70
75
75
70
70
70
Ratarata nilai
yang
dicapai
setiap
guru
Indikat
or
Pencap
aian
Target
77.5
68.75
70
77.5
76.25
70
76.25
76.25
68.75
T
BT
T
T
T
T
T
T
BT
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
10 70
80
70
85
76.25
T
Dari hasil yang diperoleh menun-jukkan
bahwa profesionalisme belum dapat dicapai
Rekapitulasi Hasil Kuisioner Pada Siklus
I
sepenuhnya oleh semua guru yang ada di SD
Jumlah Nilai
No
Jawaban
Indikator
Responden
Pencapaian
Negeri Paeng . Oleh karena itu diambil
kesimpulan bahwa perlu diadakan lagi
D
C
B
A
1
0
0
2
8
T
2
0
1
4
5
BT
3
0
0
6
4
T
4
0
0
5
5
T
Kepala
5
0
0
4
6
T
kepemimpinan OBOR KEMAS dengan
6
0
2
4
4
BT
7
0
0
5
5
T
8
0
0
5
5
T
9
0
0
9
1
T
10
0
0
6
4
T
perbaikan pada pelaksanaan metode OBOR
KEMAS dalam hal melaksanakan akti-fitas
sebagai pendidik yang profesional maka
Sekolah
dapat
mene-rapkan
lebih intensif
Padasiklus II, penilaian terhadap 4
aspekprofesionalisme oleh Kepala Sekolah
kepada para guru dan penye-baran angket
kembali dilakukan untuk mendapatkan data
yang dapat menyim-pulkan keberhasilan
Dari tabel diatas tampak bahwa masih
tindakan.
ada beberapa guru yang belum mencapai
target
dalam
profesionalisme.
memenuhi
Dari
hasil
Langkah-langkah tambahan yang diambil
as-pek
oleh Kepala Sekolah sebagai peneliti sesuai
peni-laian
dengan refleksi dari siklus I. Dengan
Kepala Sekolah selama Siklus I tampak
memfokuskan terha-dap hal-hal yang dirasa
masih ada 2orang guru atau 82,35 %
kurang
Dari jumlah keseluruhan guru yang
Setelah siklus I dilaksanakan dengan
atau 82,35,76 % dari keseluruhan jumlah
mengacu pada perbaikan-perbaikan dari
guru yang menja-wab soal pada kuisioner
sebagai
dapat
sebagai tenaga pendidik.
Dari hasil kuisioner terdapat 5 orang guru
mencer-minkan
guru-guru
meningkat-kan kinerja dan sikap profesional
belum dapat memenuhi 4 aspek profe-sional.
belum
sehingga
tindakan di siklus II serta mela-kukan
seorang
penyempurnaan pada pelak-sanaan OBOR
pendidik yang profesional.
KEMAS,
maka
dipe-roleh
data
dari
penilaian Kepala Sekolah serta jawaban
d. Refleksi
133
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
kuisioner yang diisi oleh para guru adalah
Tindakan Se-kolah (PTS) ini telah mencapai
sebagai berikut:
tujuan dan target yang hendak dicapai.
Dari
nilai
keselur
Rekapitulasi Hasil Kuisioner Pada Siklus
II
semua
guru
telah
dapat
1
2
3
4
dicapai
guru
Penca
paian
Target
uhan
1
85
80
80
80
81.25
T
papara
2
85
75
80
75
78.75
T
3
85
70
85
70
77.5
T
4
80
85
85
75
81.25
T
5
80
75
85
80
80
T
6
75
70
75
80
75
T
n
diatas
Dari tabel diatas tampak bahwa hampir
Rerata
Aspek Penilaian (*)
menunj
memenuhi
ukkan
7
80
85
85
75
81.25
T
pencapaian dalam penilaian Kepala Sekolah
bahwa
8
85
85
75
70
78.75
T
terhadap 4 aspek pro-fesionalisme sebagai
pendek
9
70
85
70
75
75
T
tenaga
atan
10
70
85
75
85
78.75
T
pendi-dik. Dari
hasil
penilaian
Kepala Sekolah selama Siklus II seluruh
kepemimpinan metode OBOR KEMAS
guru
perlu dilakukan secara terus menerus dalam
telah
dapat
memenuhi
4 aspek
profesional.
Hasil
penyelenggaraan pembelajaran di SD Negeri
dari
analisis
data
dan
Paeng Kabupaten Bang-kalan.
pembahasan yang telah dilakukan pada
Kesimpulan dan Saran
bagian sebelumnya maka dapat disimpulkan
bahwa
terdapat
Selanjutnya
pening-katan
Tindakan Sekolah (PTS) ini, di-mana
diharapkan mampu untuk meningkatkan
siswa
dalam
mengikuti
kesimpulan ini didasarkan dari penetapan
dan
tujuan dari penyusunan Penelitian Tindakan
memahami materi pelajaran secara tuntas.
Sekolah (PTS) yang dilakukan, adapun
Selain itu terjadi peningkatan dan perbaikan
kesimpulannya
dalam kualitas kinerja guru di SD Negeri
kepemimpinan
bahwa
dengan
Sekolah
penerapan
metode
adalah
sebagai
berikut:
berdasarkan pengamatan terhadap Kepala
Paeng , Bangkalan. Dengan demikian dapat
disimpulkan
dikemukakan
kesimpulan dalam penyusunan Peneli-tian
profesionalisme guru, yang pada akhirnya
minat
akan
dan
serangkaian
OBOR
guru
dalam
upaya
melakukan
penguasaan
kompetensinya, secara empiris ternyata
KEMAS selama pelaksanaan Penelitian
efektif dalam meningkatkan minat belajar
134
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
siswa di sekolah, selanjutnya Kepala sekolah
komponen pendidikan yang ada
memiliki peranan yang strategis dalam
Kepala Sekolah, guru, siswa, kurikulum, dan
rangka meningkatkan kompetensi guru, baik
sumber belajar. 3) Penerapan strategi yang
sebagai
manajer,
efektif dan relevan serta penerapan model
leader
pembe-lajaran yang memiliki inovasi dan
(pemimpin), pencipta iklim kerja maupun
karakteristik yang menarik minat Belajar
sebagai wirausahawan dan kepala sekolah
siswa diharapkan mampu meningkatkan
dapat mengop-timalkan segenap peran yang
hasil belajar siswa secara signifikan dan
diem-bannya, secara langsung maupun tidak
berkelanjutan, 4) Kemampuan guru untuk
langsung
kontribusi
mengelola strategi dan model pembelajaran
terhadap peningkatan kompetensi guru, dan
tersebut juga harus selalu ditingkatkan.
pada
efek
Salah satunya adalah guru dengan dukungan
terhadap peningkatan mutu pendi-dikan di
Kepala Sekolah dapat diikutsertakan dalam
sekolah
berbagai program pelatihan, workshop dan
educator
administrator,
supervisor,
dapat
gilirannya
Adapun
diberikan
(pendidik),
memberikan
dapat
membawa
dapat
peningkatan kualitas SDM yang disupport
penyusunan Penelitian
penuh oleh Kepala Sekolah selaku motivator
saran-saran
dalam
yaitu
yang
utama di sekolah.
Tindakan Sekolah (PTS) ini adalah sebagai
berikut: 1) Peran Kepala Sekolah juga
termasuk
faktor
peningkatan
yang
kualitas
krusial
proses
dan
dalam
Daftar Pustaka
Bambang, Budi Wiyono. 2000. Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
Semangat
Kerja
Guru
dalam
Melaksanakan Tugas Jabatan di
Sekolah Dasar. (abstrak) Ilmu
Pendidikan: Jurnal Filsafat, Teori, dan
Praktik Kependidikan. Universitas
Negeri Malang. (Accessed, 31 Oct
2002).
hasil
belajar, hal ini disebabkan kepemimpinan
Kepala Se-kolah yang baik harus dapat
mem-bangkitkan motivasi mengajar guru,
serta membimbing guru dan menjaga kinerja
seluruh komponen di sekolah untuk selalu
berjalan dan bekerja sesuai dengan tujuan
Deborah. 2002. Ilmu Pendidikan Teoritis
dan Praktis. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
dan misi pendidikan yang dilaksanakan. 2)
Peningkatan kualitas sekolah, proses dan
hasil belajar tidak dapat diraih oleh satu
Depdiknas, 2006. Perspektif
Pendidikan
Jakarta:Depdiknas.
komponen pembelajaran saja, tetapi harus
sinergi
dengan
seluruh
kom-ponen135
Kebijakan
Nasio-nal.
Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam
Effendi. 1995. Administrasi Pendidikan,:
PT. Gunung Agung. Jakarta.
Mulyasa, Efendi. 1995. Menjadi Guru
Profesional. Bandung: Penerbit PT
Remaja Rosdakarya.
Slameto dan Hilgar. 2008. Belajar dan
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudarwan Danim. 2002. Inovasi Pendidikan
: Dalam Upaya Meningkatkan
Profesionalisme
Tenaga
Kependidikan. Bandung : Pustaka
Setia.
Yusuf
Syamsu.
2004.
Psikologi
Perkembangan. Bandung : PT.
Remaja Rosda Karya.
136