View of PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA BERUPA KOLABORASI DENGAN GURU KELAS MELALUI PENDEKATAN OBOR KEMAS

Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA BERUPA KOLABORASI
DENGAN GURU KELAS MELALUI PENDEKATAN OBOR KEMAS
Hotibul Umam
SD Negeri Paeng Bangkalan
Abstrak: Perumusan masalah yang diambil dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah:
Sejauhmanakah pendekatan kepemimpinan Obor Kemas dapat Meningkatkan Motivasi
belajar Siswa di SD Negeri Paeng Bangkalan? Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini
adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kepala sekolah di sekolah yang
dipimpinnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan
secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja tenaga guru
di SD Negeri Paeng Sedangkan yang menjadi obyek penelitian adalah kondisi
profesionalisme guru SD Negeri Paeng selama proses belajar mengajar berlangsung,
dalam melakukan upaya meningkatkan minat belajar siswa melalui pendekatan OBOR
KEMAS.Hasil PTS ini adalah berdasarkan pengamatan Kepala Sekolah dan guru dalam
melakukan serangkaian upaya penguasaan kompetensinya, secara empiris ternyata efektif
dalam meningkatkan minat belajar siswa di sekolah, selanjutnya Kepala sekolah memiliki
peranan yang strategis dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, baik sebagai
educator (pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta
iklim kerja maupun sebagai wirausahawan dan kepala sekolah dapat mengoptimalkan

segenap peran yang diembannya, secara langsung maupun tidak langsung dapat
memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi guru, dan pada gilirannya dapat
membawa efek terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
Kata Kunci: Minat Belajar, Kolaborasi, Pendekatan Obor Kemas
Abstract:Formulation of the problem is taken in school action research is: to what extent
the leadership approaches Torch Pack Can Improve Student Motivation to learn in
elementary school Paeng Bangkalan? Action Research School (PTS), this is a study
conducted by the headmaster at his school itself by way of designing, implementing, and
reflect the action in a collaborative and participatory with the aim to improve the
performance of teachers in primary schools Paeng While the object of the research is
Elementary School teacher professionalism condition Paeng during the learning process
takes place, in the efforts to increase student interest through TORCH containerized
approach.Results PTS is based on observations of the Principal and teachers in
conducting a series of efforts to control of competence, empirically it is effective in
increasing student interest in school, then the school principal has a strategic role in order
to improve the competence of teachers, both as an educator (educator), manager ,
administrator, supervisor, leader (leader), the creator of the work climate as well as
entrepreneurs and principals can optimize all the roles that he has, directly or indirectly,
can contribute to improving the competence of teachers, and in turn can bring an effect on
improving the quality of education in school.

Keywords: Interest in Learning, Collaboration, Torch Approach Pack

124

Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam

Sekolah (Wiyono, 2000), oleh karena itu,

Pendahuluan

Kepala Sekolah yang memahami posisi ini

Minat belajar adalah gejala psikis yang
yang

dapat mengop-timalkan fungsi leadership

mendorong individu memusatkan perhatian

sebagai motivator di kelas atau sesuai


dan berbuat sesuatu terhadap obyek dalam

dengan prinsip pendidikan dasar yaitu ‘ing

hal ini proses belajar (Syamsu:2004). Dalam

madyo

membangkit-kan minat belajar siswa dan

membangun semangat dan motivasi untuk

mencip-takan

Belajar). Berdasarkan pemikiran tersebut

menunjukkan

kekuatan


motif

lingkungan

belajar

yang

mangun

karso’

maka

beberapa

lain

pendekatan membangun minat dan motivasi


ganjaran,

Belajar siswa melalui kolaborasi yang

ketrampilan membangun minat dan motivasi

efektif antara Kepala Sekolah dengan guru

belajar siswa, ketrampilan mengelola kelas,

kelas,

ketrampilan

motivasi belajar yang diberi nama “Obor

ketrampilan

antara


memberikan

menje-laskan,

keterampi-lan

mencoba

tengah

kondusif siswa, guru harus menguasai
ketrampilan

peneliti

(di

khususnya


dalam

menerapkan

membangun

Kemas” (kOlaBORasi KEpala sekolah

memimpin diskusi dan lain-lain.
Dalam perspektif kebijakan pendi-dikan

MemotivAsi kelaS).

nasional (Depdiknas: 2006), terdapat tujuh

Berdasarkan kondisi inilah penyusun

peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai:

tertarik untuk mengambil judul dalam PTS


(1) educator (pendidik); (2) manajer; (3)

ini adalah: Pening-katan Minat Belajar

adminis-trator; (4) supervisor (penyelia); (5)

Siswa Melalui kolaborasi dengan guru kelas

leader (pemimpin); (6) pencipta iklim kerja;

melalui Pendekatan OBOR KEMAS Di SD

dan (7) wirausahawan. Maksud-nya adalah

Negeri

Kepala

Perumusan masalah yang diambil dalam


Sekolah sebagai

edukator dan

Paeng

Kabupaten

Bangka-lan.

kolaborasi

penelitian ini adalah: Sejauh manakah

dengan guru di kelas khususnya pada siswa

pendekatan kepe-mimpinan Obor Kemas

kelas, bentuk kolaborasi yang dimaksud


dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

adalah guru dan Kepala Sekolah saling

di SD Negeri Paeng , Bangkalan?. Hasil

memberikan motivasi yang efektif dan tepat

diskusi dan sharing yang dilakukan antara

kepada para siswa, dimana seperti diketahui

guru dan kepala sekolah setelah mengetahui

bahwa

kecenderungan

minat dan motivasi belajar belajar peserta


merasa sungkan dan hormat kepada Kepala

didiknya yang masih belum optimal, maka

pendidik

dapat

siswa

melaku-kan

memiliki

125

Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam

diambil kesepakatan untuk bagaimanakah

Sekolah untuk hadir, kemudian secara tiba-

menumbuh

tiba

kem-bangkan

minat

belajar

Kepala

Se-kolah

masuk

dan

peserta didik menjadi lebih baik, yaitu

mengucapkan salam, dilanjutkan dengan

dengan melaksanakan langkah partisipasi

pertanyaan

kolaborasi aktif antara guru dan Kepala

semangat-nya anak-anak? serta didukung

Sekolah dalam PBM, dengan langkah-

oleh guru di kelas dengan menjawab tetap

langkah kolaborasi berupa kepemim-pinan

semangat.

Obor Kemas. Penjelasannya adalah sebagai

Dengan

dan

pernyataan

penuh

bagaimana

semangat

dan

rasa

berikut:

persahabatan

Obor Ajar

mengajak siswa untuk tetap berse-mangat

maka

Kepala

Sekolah

Saat guru siap memulai PBM (Proses

dan mengikuti pelajaran dengan baik dan

Belajar Mengajar) pihak Ke-pala Sekolah

aktif dalam Belajar (aktif bertanya, mencatat

yang cenderung sebagai seorang pemimpin,

maupun mengerjakan tugas). Tujuan dalam

dan biasanya akan disegani oleh para siswa

penelitian

masuk ke kelas untuk memberikan arahan

peningkatan Minat Belajar Siswa Melalui

dan membangun motivasi Belajar para siswa

Obor Kemas.

ini

adalahuntuk

menge-tahui

di kelas tersebut, baik melalui cerita singkat,

Penyusunan penelitian tindakan sekolah

maupun memberi motivasi siswa dalam

(PTS) ini diharapkan dapat memberikan

belajar untuk menjadi yang terdepan dan

manfaat berupa: memberi-kan kontribusi

semakin memaknai pelajaran. Serta diakhiri

yang

dengan tepuk tangan bersama dan sorakan

kepemimpinan

semangat untuk memulai dan mengawali

dalam mengelola dan memimpin sekolahnya

pelajaran dengan semangat menjadi lebih

agar sesuai dengan visi dan misi sekolah

baik. Setelah itu guru mengucapkan terima

yang bersangkutan, Membantu guru secara

kasih

dan

nyata dalam proses pengelolaan kelas yang

melanjutkan apersepsi dengan menga-jak

memberikan kontribusi yang nyata guna

siswa untuk berdo’a bersama.

mendukung

Obor Terang

profesionalisme dalam bertugas.

kepada

Kepala

Sekolah

positif

Pengertian

Pada saat pelajaran tengah berlang-sung,

mengenai
seorang

kepala

peningkatan

minat

menurut

efektifitas
sekolah

dan

bahasa

maka guru kelas dalam hal ini guru dapat

(Etimologi), ialah usaha dan kemauan untuk

memberi

mempelajari

tanda/sinyal

kepada

Kepala
126

(Learning)

dan

mencari

Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam

sesuatu. Secara terminologi, minat adalah

menolak pada objek atau aktivitas di

keinginan, kesukaan dan kemauan terhadap

sekitarnya. Pada minat ini individu dapat

sesuatu hal. Sedangkan menurut para ahli

melakukan aktivitas masih memperhatikan

pengertian minat adalah : “Hilgar”: Minat

penilaian-penilaian dari orang lain terhadap

adalah “Suatu proses yang tetap untuk

objek minatnya. Jenis-jenis minat dapat

memperhatikan dan menfokus-kan diri pada

dibedakan

sesuatu yang diminatinya dengan perasaan

subyektif dan minat obyektif, sedangkan

senang dan rasa puas” (Hilgar & Slameto,

berdasarkan reaksi individu terhadap minat

2008 : 59). Minat dan perhatian bagi seorang

dibe-dakan menjadi dua yaitu minat intrinsik

psikolog adalah perhatian yang mengandung

dan ekstrinsik. Minat sebagai suatu sikap

unsur-unsur perasaan. Minat akan timbul

yang membuat orang senang akan subjek

dari

dapat

situasi atau ide-ide ter-tentu, akan diikuti

dapat

oleh

dalam

penunjang

diri
dari

seseorang dan
luar,

sehingga

menjadi

dua

perasaan-perasaan

yaitu

minat

senang

dan

dikatakan bahwa minat akan berkembang

kecenderungan untuk mencari objek yang

apabila mendapat perha-tian dari luar. Minat

disenangi. Minat terbentuk dalam suatu

adalah variabel penting yang berpengaruh

proses yang dialami dan dipersepsikan

terhadap tercapainya prestasi atau cita-cita

berbeda

yang diharapkan seperti yang dikemukakan

terjadinya

Effendi (1995) bahwa “Belajar dengan

adanya

minat akan lebih baik dari pada belajar tanpa

perhatian dan sikap sampai muncul minat.

minat”.

Proses tersebut terurai sebagai berikut :

oleh

setiap

minat

individu.

individu

kebutuhan

Proses

adalah

dilanjutkan

oleh

dengan

Kebutuhan (Need), Perhatian (Attention),

Fryer dalam (Deborah, 2002) mem-

dan Sikap (Attitude).

bedakan minat menjadi dua macam yaitu
minat

Kebutuhan merupakan faktor per-tama

subyektif adalah perasaan senang atau tidak

yang menimbulkan adanya minat. Dengan

senang terhadap obyek yang didasarkan

adanya kebutuhan, maka indi-vidu akan

pada reaksi nyata. Pada minat ini suatu

termotivasi

aktivitas langsung diwujudkan dalam bentuk

mewujudkan kebutuhan itu.Pada umumnya

perilaku tanpa memperhatikan penilaian

objek yang dibutuh-kan oleh individu akan

orang lain. Sedangkan minat obyektif adalah

mendapatkan perhatian yang lebih besar

reaksi

diban-dingkan dengan produk yang kurang

minat

subyektif

individu

dan

untuk

obyektif,

menerima

atau
127

untuk

memenuhi

dan

Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam

dibutuhkan. Artinya, perhatian seseora-ng

pada diri seseorang sadar atau tidak sadar

akan terfokus pada suatu objek tertentu bila

untuk melakukan suatu tindakan dengan

seseorang memiliki minat terhadap objek

tujuan

tersebut. Dalam hal ini perhatian individu

peranan yang strategis dalam aktivitas

dapat dipengaruhi oleh adanya objek yang

belajar seseorang. Tidak ada seorang pun

diperhatikan.

yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada

tertentu.

Motivasi

mempunyai

Sikap menggambarkan penilaian positif

motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar.

maupun negatif. Perasaan emosional dan

Agar peranan motivasi lebih optimal, maka

kecenderungan berting-kah laku selama

prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak

waktu tertentu akan menempatkan individu

hanya

dalam kerangka berpikir menyenangi atau

diterangkan

tidak menyenangi objek. Bila individu me-

mengajar. Beberapa prinsip motivasi dalam

nyenangi objek akan muncul minatnya

belajar

untuk berhubungan lebih aktif dan se-

penggerak

baliknya.

belajar, motivasi Intrinsik lebih utama dari

sekadar

diketahui,

dalam

adalah

aktivitas

motivasi

yang

tetapi

harus
belajar

sebagai

men-dorong

dasar

aktivitas

Minat (Interest) individu akan semakin

pada motivasi ekstrinsik dalam belajar,

kuat apabila objek minat memberikan

motivasi berupa pujian lebih baik dari pada

beberapa keuntungan bagi diri individu, dan

hukuman,

sebaliknya akan melemah bahkan hilang

dengan kebutuhan dalam belajar, motivasi

apabila ternyata objek minat tidak seperti

dapat memupuk optimisme dalam belajar,

yang diharapkan Assauri dalam (Deborah,

motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.

motivasi

berhubungan

erat

dalam

Pengembangan yang dilakukan oleh guru

(Deborah, 2002) “menambahkan bahwa

harus bersifat sistematis, progresif dan

minat bukan merupakan bawaan dari lahir,

berkesinambunganyang dimaksud dengan

melainkan

sistematis dan berkesinam-bungan adalah

2002). Demikian juga

timbul

dan

Hurlock

ber-kembang

bersamaan dengan perkem-bangan fisik

sistematis,

berarti

serta mental individu”.

perkembangan

peru-bahan

itu

bersifat

dalam
saling

Faktor lain yang mempengaruhi aktivitas

kebergantungan atau saling mempengaruhi,

belajar seseorang itu dalam pembahasan ini

serta progresif berarti perubahan yang

disebut motivasi. Motivasi adalah gejala

terjadi

psikologis dalam bentuk dorongan yang
128

bersifat

maju,

meningkat

dan

Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam

mendalam (meluas baik secara kuantitatif

mengembang-kan kreativitas, memberikan

(fisik) maupun kualitatif (psikis).

semangat

anak

dalam

mengembangkan

perubah-an

minat dan bakatnya, memberikan reward

pada bagian tertentu secara beratu-ran atau

anak berupa pujian, perhatian sanjungan dan

berurutan (Yusuf, 2004 : 15-16).

hadiah.

Berkesinambungan berarti

Pengembangan minat dan bakat anak
Metode Penelitian

harus dilakukan semenjak dini, supaya

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini

pengembangan terjadi secara optimal dan

adalah sebuah penelitian yang dilakukan

sesuai dengan kepri-badiannya. Supaya anak

oleh Kepala sekolah di sekolah yang

memiliki minat dan bakat yang baik

dipimpinnya

diperlukan bimbingan dan penga-jaran dari

merancang,

seorang guru. Guru sebagai psikomotor

dan

dalam mengembangkan potensi yang telah

sikap

yang

harus

dilakukan

bimbingan,

latihan

akan dilakukan adalah Peningkatan minat

dan

belajar siswa melalui kolaborasi antara
kepala sekolah dengan guru guru di SD
Negeri

mengarahkan

baik

dan

dan

bakatnya

memberikan

minat,

dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus dalam

tersalurkan,

kesempatan

dan

bakat,

anak

untuk

Rancangan

pengamatan, refleksi. Penelitian ini akan

PTS berlangsung selama sebulan di masa

menyediakan sarana dan prasarana dalam
pengem-bangan

Bangkalan.

langkah yaitu perencanaan, pelaksana-an,

berkesinambungan,

memberikan stimu-lus kepada anak agar
minat

Paeng,

peneliti-an yang digunakan terdiri dari 4

keinginan yang ada dalam diri anak menjadi
lebih

untuk

metode OBOR KEMAS. Tindakan yang

dan mengarahkan potensi dasar anak didik,
dan

tujuan

meningkatkan profe-sionalisme guru melalui

dalam

motivasi kepada anak, mengem-bangkan

mengembangkan

dengan

(action research) yang bertujuan untuk

mengembang-kan minat dan bakat ini adalah
memberikan

partisipatif

Penelitian merupakan pene-litian tindakan

dan

kepribadian yang baik pula. Beberapa usaha
guru

dan

Negeri Paeng , Kabupaten Bangkalan.

potensi ini berkem-bang secara baik, maka
memiliki

melaksana-kan,

jalan

memperbaiki kinerja tenaga guru di SD

memiliki anak secara alamiah. Apabila

akan

dengan

merefleksikan tindakan secara kolaboratif

harus berusaha memberikan yang terbaik

individu

sendiri

aktif Proses Belajar Mengajar di SD Negeri
Paeng , Bangkalan.

129

Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam

Tindakan

memoti-vasi siswa di kelas, Penerapan

Sekolah (PTS) ini adalah tenaga pendidik di

pendekatan OBOR KEMAS kepada guru di

SD Negeri Paeng yang terdiri dari: 9 orang

SD Negeri Paeng.

Subyek

dalam

Penelitian

guru tetap dan 1 orang guru tidak tetap.

Pelaksanaan, pengarahan Kepala Sekolah

Sedangkan yang menjadi obyek penelitian

yang berkaitan dengan profesi-onalisme

adalah kondisi profesi-onalisme guru SD

guru. Pemaparan tentang pendekatan OBOR

Negeri

belajar

KEMAS, Pelaksa-naan pendekatan OBOR

mengajar berlangsung, dalam mela-kukan

KEMAS terhadap guru, dan siswa saat

upaya meningkatkan minat belajar siswa

PBM, Review kegiatan pendekatan OBOR

melalui pendekatan OBOR KEMAS.

KEMAS oleh Kepala Sekolah beserta para

Paeng

selama

proses

guru tentang pelaksanaan OBOR KEMAS

Secara umum siklus penelitian ini melalui
langkah-langkah

kegiatan

yang telah dijalani.

perencanaan,
refleksi

Pengamatan, penilaian Kepala Seko-lah

kegiatan. Setiap siklus berlangsung dua

terhadap guru setelah penerapan pendekatan

bulan

pembelajaran

OBOR KEMAS oleh Kepala Sekolah

berlangsung Peneliti berkolaborasi dengan

selama siklus I yang meliputi 2 aspek yaitu:

guru kelas, masing-masing, mengamati dan

motivasi dan antusiasme siswa, minat dan

membuat penilaian keberadaan minat belajar

kreatifitas siswa Refleksi, untuk menentukan

siswa dalam proses pelaksanaan kegiatan

keberha-silan suatu tindakan digunakan

pembelajaran di sekolah.

norma atau kriteria sebagai berikut: Para

pelaksanaan,

penga-matan

ketika

proses

dan

penelitian

guru dan siswa setelah melak-sanakan PBM

sebagai

dengan pendekatan OBOR KEMAS di kaji,

berikut: Siklus I, terdiri dari tahapan-tahapan

di amati secara mendalam apakah terkjadi

meliputi perencanaan. Mengumpulkan para

perubahan dalam semangat dan motivasi

guru melalui undangan Kepala Sekolah,

belajar belajar apa tidak, melaksanakan

Menyusun instrumen sosialisasi pendekatan

penilaian dengan berorientasi pada absenesi,

kepemimpinan OBOR KEMAS, Me-nyusun

nilai hasil belajar berda-sarkan ulangan

jadwal untuk penerapan pendekatan OBOR

harian atau Tes yang dilakukan.

Secara
mengikuti

rinci

prosedur

langkah



langkah

KEMAS, Membe-rikan pengarahan kepada
Siklus II

para Guru tentang rencanan pendekatan
kepemim-pinan

OBOR

KEMAS,

guna
130

Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam

Pada

dasarnya

siklus

II

dengan menerapkan Gaya kepemimpinan

memiliki

prosedur yang sama dengan siklus I hanya

dengan

saja diadakan perbaikan pada hal hal yang

pelaksanaan metode OBOR KEMAS dapat

dilihat

serta

diterapkan de-ngan teratur dan terencana.

memperhatikan hal hal yang sudah berjalan

Membe-rikan pengarahan pada guru dalam

dengan baik. Tidak menutup kemungkinan

pelaksanaan

juga dilakukan modifikasi terhadap hal hal

Sekolah

yang sudah baik supaya tindakan yang

melaksana-kan.Penerapan

diberikan tidak membosankan.

OBOR KEMAS oleh Kepala Sekolah

masih

ada

Perencanaan

kekurangan

siklus

I

terdiri

metode

OBOR

OBOR

selaku

KEMAS

KEMAS,

pemimpin

agar

Kepala

yang

akan

pendekatan

kepada tenaga guru di SD Negeri Paeng.

dari;

Kepala

Mengumpulkan para guru melalui undangan

sekolah

mulai

menerapkan

Sekolah

kepemimpinan metode OBOR KEMAS

menyampaikan kepada para guru bahwa ada

kepada para guru dan mulai membuat

kegiatan

catatan – catatan yang diperlukan untuk

Kepala

Sekolah,

berkaita

Kepala

dengan

peningkatan

profesionalisme guru oleh kepala sekolah

memperoleh

data

untuk

penilaian

untuk menyampaikan perihal akan adanya

profesioanlisme dan kinerja para guru.

penelitian yang akan dilakukan oleh Kepala

b. Pelaksanaan

Sekolah serta menjelaskan latar belakang

Pada

tahap

ini

dilakukan

kenapa penelitian dilakukan. Menyusun

langkah

yakni;

1)

Pengarahan Kepala

instrumen untuk sosilisasi tentang OBOR

Sekolah terutama yang berkaitan dengan

KEMAS,

profesionalisme guru.

Kepala

Sekolah

memberikan

pengarahan kepa-da para guru tentang

Penanaman

konsep

dan

berbagai

pengertian

program OBOR KEMAS meliputi tujuan

profesionalisme guru kepada para guru.

dan target yang hendak dicapai dalam

Langkah ini dilakukan dengan dialog yang

penelitian

juga

intensif antar Kepala Sekolah dengan guru,

menjelaskan tentang manfaat yang akan

baik di lingkungan sekolah maupun luar

didapatkan oleh Sekolah terutama para oleh

sekolah. Dalam dialog ini para guru yang

tenaga pendidik di SD Negeri Paeng.

belum memahami arti profesionalisme dan

Menyu-sun jadwal untuk penerapan OBOR

kinerja

KEMAS, Kepala Sekolah sebagai pe-neliti

mendapatkan

menyusun jadwal pelaksanaan penelitian

sehingga mempunyai pemahaman yang baik

ini.

Kepala

Sekolah

131

guru

secara

sempurna

keterangan

yang

akan
cukup

Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam

dan diharapkan dapat mencer-minkan sikap
profesional
pendidik.2)

dalam

aktifitas

Pemaparan

Dalam tahap ini dilakukan penga-matan

sebagai

terhadap pelaksanaan tindakan. Pengamatan

OBOR

dilakukan oleh Kepala Sekolah terhadap

tentang

KEMAS

para guru setelah penerapan OBOR KEMAS

Dalam dialog antar Kepala Sekolah dan

dalam

siklus

I.

Tujuan

dilakukan

guru, akan dijabarkan dengan jelas tentang

pengamatan

kepemimpinan metode OBOR KEMAS

penilaian

(kOlaBORasi KEpala sekolah MemotivAsi

profesinalisme dan kinerja yaitu:

kelaS)

sampai

memahami

guru

rencana

me-ngerti

pene-rapan

memberikan

meliputi

4

aspek

1.) Kedisplinan, meliputi Orientasi gu-ru

OBOR

pada kualitas, Kerajinan dan antusiasme
guru, Kompeten.

dan mengelola kelas.

Dalam tahap ini juga akan dila-kukan

OBOR

KEMAS

oleh

rekapitulasi hasil kuisioner yang diisi oleh

Kepala Sekolah terhadap para guru

guru tentang profesionalisme dan kinerja.

Kepala Sekolah dalam melaksana-kan
pendekatan

yang

untuk

dan

KEMAS dengan tujuan untuk memotivasi

1.) Pelaksanaan

adalah

kepada

guru,

Dari hasil pengamatan terhadap para guru

dalam

yang

berjumlah

10

orang

dengan

menumbuhkan partisipasi aktif mereka

menggunakan lembar pengamatan yang

2.) Review kegiatan OBOR KEMAS oleh

telah disiapkan, diperoleh data sebagai

Kepala

Sekolah

beserta

para

guru

berikut:
Hasil Pengamatan Tentang 4 Aspek
Profesionalisme
Guru
Selama
Pelaksanaan Penelitian Siklus I

tentang pelaksanaan kegiatan OBOR
KEMAS yang telah dijalani
Kepala

sekolah

sebagai

peneliti

meninjau ulang kegiatan OBOR KEMAS

Aspek Penilaian (*)

yang telah dijalani bersama para guru.
Kepala
berkaitan

menyebarkan
dengan

kuisioner

profesionalisme

N
o

yang
dan

1
2
3
4
5
6
7
8
9

kinerja sebagai data utama dalam penelitian
ini. Kuisioenr ini akan diisi oleh 10 tenaga
guru di SD Negeri Paeng.
c. Pengamatan

132

1

2

3

4

80
65
75
75
75
65
75
75
65

75
75
65
85
70
70
80
85
75

80
65
75
80
85
70
80
75
65

75
70
65
70
75
75
70
70
70

Ratarata nilai
yang
dicapai
setiap
guru

Indikat
or
Pencap
aian
Target

77.5
68.75
70
77.5
76.25
70
76.25
76.25
68.75

T
BT
T
T
T
T
T
T
BT

Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam

10 70

80

70

85

76.25

T

Dari hasil yang diperoleh menun-jukkan
bahwa profesionalisme belum dapat dicapai

Rekapitulasi Hasil Kuisioner Pada Siklus
I

sepenuhnya oleh semua guru yang ada di SD

Jumlah Nilai
No

Jawaban

Indikator

Responden

Pencapaian

Negeri Paeng . Oleh karena itu diambil
kesimpulan bahwa perlu diadakan lagi

D

C

B

A

1

0

0

2

8

T

2

0

1

4

5

BT

3

0

0

6

4

T

4

0

0

5

5

T

Kepala

5

0

0

4

6

T

kepemimpinan OBOR KEMAS dengan

6

0

2

4

4

BT

7

0

0

5

5

T

8

0

0

5

5

T

9

0

0

9

1

T

10

0

0

6

4

T

perbaikan pada pelaksanaan metode OBOR
KEMAS dalam hal melaksanakan akti-fitas
sebagai pendidik yang profesional maka
Sekolah

dapat

mene-rapkan

lebih intensif
Padasiklus II, penilaian terhadap 4
aspekprofesionalisme oleh Kepala Sekolah
kepada para guru dan penye-baran angket
kembali dilakukan untuk mendapatkan data
yang dapat menyim-pulkan keberhasilan

Dari tabel diatas tampak bahwa masih

tindakan.

ada beberapa guru yang belum mencapai
target

dalam

profesionalisme.

memenuhi
Dari

hasil

Langkah-langkah tambahan yang diambil

as-pek

oleh Kepala Sekolah sebagai peneliti sesuai

peni-laian

dengan refleksi dari siklus I. Dengan

Kepala Sekolah selama Siklus I tampak

memfokuskan terha-dap hal-hal yang dirasa

masih ada 2orang guru atau 82,35 %

kurang

Dari jumlah keseluruhan guru yang

Setelah siklus I dilaksanakan dengan

atau 82,35,76 % dari keseluruhan jumlah

mengacu pada perbaikan-perbaikan dari

guru yang menja-wab soal pada kuisioner
sebagai

dapat

sebagai tenaga pendidik.

Dari hasil kuisioner terdapat 5 orang guru

mencer-minkan

guru-guru

meningkat-kan kinerja dan sikap profesional

belum dapat memenuhi 4 aspek profe-sional.

belum

sehingga

tindakan di siklus II serta mela-kukan

seorang

penyempurnaan pada pelak-sanaan OBOR

pendidik yang profesional.

KEMAS,

maka

dipe-roleh

data

dari

penilaian Kepala Sekolah serta jawaban

d. Refleksi

133

Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam

kuisioner yang diisi oleh para guru adalah

Tindakan Se-kolah (PTS) ini telah mencapai

sebagai berikut:

tujuan dan target yang hendak dicapai.
Dari

nilai

keselur

Rekapitulasi Hasil Kuisioner Pada Siklus
II

semua

guru

telah

dapat

1

2

3

4

dicapai
guru

Penca
paian
Target

uhan

1

85

80

80

80

81.25

T

papara

2

85

75

80

75

78.75

T

3

85

70

85

70

77.5

T

4

80

85

85

75

81.25

T

5

80

75

85

80

80

T

6

75

70

75

80

75

T

n
diatas

Dari tabel diatas tampak bahwa hampir

Rerata

Aspek Penilaian (*)

menunj

memenuhi

ukkan

7

80

85

85

75

81.25

T

pencapaian dalam penilaian Kepala Sekolah

bahwa

8

85

85

75

70

78.75

T

terhadap 4 aspek pro-fesionalisme sebagai

pendek

9

70

85

70

75

75

T

tenaga

atan

10

70

85

75

85

78.75

T

pendi-dik. Dari

hasil

penilaian

Kepala Sekolah selama Siklus II seluruh

kepemimpinan metode OBOR KEMAS

guru

perlu dilakukan secara terus menerus dalam

telah

dapat

memenuhi

4 aspek

profesional.
Hasil

penyelenggaraan pembelajaran di SD Negeri
dari

analisis

data

dan

Paeng Kabupaten Bang-kalan.

pembahasan yang telah dilakukan pada
Kesimpulan dan Saran

bagian sebelumnya maka dapat disimpulkan

bahwa

terdapat

Selanjutnya

pening-katan

Tindakan Sekolah (PTS) ini, di-mana

diharapkan mampu untuk meningkatkan
siswa

dalam

mengikuti

kesimpulan ini didasarkan dari penetapan

dan

tujuan dari penyusunan Penelitian Tindakan

memahami materi pelajaran secara tuntas.

Sekolah (PTS) yang dilakukan, adapun

Selain itu terjadi peningkatan dan perbaikan

kesimpulannya

dalam kualitas kinerja guru di SD Negeri

kepemimpinan

bahwa
dengan

Sekolah

penerapan
metode

adalah

sebagai

berikut:

berdasarkan pengamatan terhadap Kepala

Paeng , Bangkalan. Dengan demikian dapat
disimpulkan

dikemukakan

kesimpulan dalam penyusunan Peneli-tian

profesionalisme guru, yang pada akhirnya

minat

akan

dan

serangkaian

OBOR

guru

dalam

upaya

melakukan
penguasaan

kompetensinya, secara empiris ternyata

KEMAS selama pelaksanaan Penelitian

efektif dalam meningkatkan minat belajar

134

Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam

siswa di sekolah, selanjutnya Kepala sekolah

komponen pendidikan yang ada

memiliki peranan yang strategis dalam

Kepala Sekolah, guru, siswa, kurikulum, dan

rangka meningkatkan kompetensi guru, baik

sumber belajar. 3) Penerapan strategi yang

sebagai

manajer,

efektif dan relevan serta penerapan model

leader

pembe-lajaran yang memiliki inovasi dan

(pemimpin), pencipta iklim kerja maupun

karakteristik yang menarik minat Belajar

sebagai wirausahawan dan kepala sekolah

siswa diharapkan mampu meningkatkan

dapat mengop-timalkan segenap peran yang

hasil belajar siswa secara signifikan dan

diem-bannya, secara langsung maupun tidak

berkelanjutan, 4) Kemampuan guru untuk

langsung

kontribusi

mengelola strategi dan model pembelajaran

terhadap peningkatan kompetensi guru, dan

tersebut juga harus selalu ditingkatkan.

pada

efek

Salah satunya adalah guru dengan dukungan

terhadap peningkatan mutu pendi-dikan di

Kepala Sekolah dapat diikutsertakan dalam

sekolah

berbagai program pelatihan, workshop dan

educator

administrator,

supervisor,

dapat

gilirannya

Adapun
diberikan

(pendidik),

memberikan

dapat

membawa

dapat

peningkatan kualitas SDM yang disupport

penyusunan Penelitian

penuh oleh Kepala Sekolah selaku motivator

saran-saran

dalam

yaitu

yang

utama di sekolah.

Tindakan Sekolah (PTS) ini adalah sebagai
berikut: 1) Peran Kepala Sekolah juga
termasuk

faktor

peningkatan

yang

kualitas

krusial

proses

dan

dalam

Daftar Pustaka
Bambang, Budi Wiyono. 2000. Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
Semangat
Kerja
Guru
dalam
Melaksanakan Tugas Jabatan di
Sekolah Dasar. (abstrak) Ilmu
Pendidikan: Jurnal Filsafat, Teori, dan
Praktik Kependidikan. Universitas
Negeri Malang. (Accessed, 31 Oct
2002).

hasil

belajar, hal ini disebabkan kepemimpinan
Kepala Se-kolah yang baik harus dapat
mem-bangkitkan motivasi mengajar guru,
serta membimbing guru dan menjaga kinerja
seluruh komponen di sekolah untuk selalu
berjalan dan bekerja sesuai dengan tujuan

Deborah. 2002. Ilmu Pendidikan Teoritis
dan Praktis. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

dan misi pendidikan yang dilaksanakan. 2)
Peningkatan kualitas sekolah, proses dan
hasil belajar tidak dapat diraih oleh satu

Depdiknas, 2006. Perspektif
Pendidikan
Jakarta:Depdiknas.

komponen pembelajaran saja, tetapi harus
sinergi

dengan

seluruh

kom-ponen135

Kebijakan
Nasio-nal.

Peningkatan Minat Belajar siswa berupa kolaboasi, Hotibul Umam

Effendi. 1995. Administrasi Pendidikan,:
PT. Gunung Agung. Jakarta.
Mulyasa, Efendi. 1995. Menjadi Guru
Profesional. Bandung: Penerbit PT
Remaja Rosdakarya.
Slameto dan Hilgar. 2008. Belajar dan
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudarwan Danim. 2002. Inovasi Pendidikan
: Dalam Upaya Meningkatkan
Profesionalisme
Tenaga
Kependidikan. Bandung : Pustaka
Setia.
Yusuf

Syamsu.
2004.
Psikologi
Perkembangan. Bandung : PT.
Remaja Rosda Karya.

136