Endang Mei Yunalia Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri Email: yunalia_blitaryahoo.co.id Abstract - PENGARUH TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN ORANG TUA TUNGGAL DALAM MEMBERIKAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA
19
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
PENGARUH TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK TERHADAP
KEMAMPUAN ORANG TUA TUNGGAL DALAM MEMBERIKAN STIMULASI
PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH
Endang Mei Yunalia
Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri
Email: yunalia_blitar@yahoo.co.id
Abstract
Parent knowledge and capability to provide development stimulation for preschool children is require, which
is a critical period. The purpose of this research was to identify the effectiveness of therapeutic group therapy
for single parent capability giving growth stimulation for preschool period. Design of this research was using
quasi experimental, with pre-post test with control group. The sample was single mother with preschool
children who met the inclusion criteria, where in 28 respondents in intervention group and 31 in control
group, which is sampling technique used cluster sampling. Based on dependent sample t-test (paired t-test) p
value was 0,000 (p < 0,05), so H1 accepted, which means that there was any effectiveness of therapeutic
group therapy on single parent capability giving growth stimulation for preschool period. The increase of
cognitive and psychomotor capability in group that receiving therapeutic group therapy higher compared to
the control group. Recommendation of this research is the necessary of applying therapeutic group therapy in
community mental health for single parent with pre school children.
Keywords : single parent capability, development stimulation, therapeutic group therapy
Abstrak
Pengetahuan dan kemampuan orang tua dalam memberikan stimulasi perkembangan pada
anak usia pra sekolah sangat penting untuk dimiliki, karena usia pra sekolah merupakan
masa kritis bagi anak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok
terapeutik terhadap peningkatan kemampuan orang tua tunggal dalam memberikan
stimulasi perkembangan anak usia pra sekolah. Desain penelitian adalah quasi experimental,
dengan rancangan pre-post test with control group. Sampel adalah ibu yang berperan sebagai
orang tunggal yang memiliki dan mengasuh anak usia pra sekolah, terdiri 28 responden
pada kelompok intervensi dan 31 responden pada kelompok kontrol, dimana tekhnik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster sampling. Uji yang digunakan
adalah Uji dependent sample t-test (paired t-test), diperoleh nilai p value sebesar 0,000 (p < 0,05)
sehingga H1 diterima berarti ada pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap
peningkatan kemampuan orang tua tunggal dalam memberikan stimulasi perkembangan
anak usia pra sekolah. Peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor lebih tinggi pada
kelompok yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik Rekomendasi dari penelitian ini
adalah perlu diterapkannya terapi kelompok terapeutik pada tatanan pelayanan kesehatan
jiwa di masyarakat pada kelompok orang tua tunggal yang memiliki anak usia pra sekolah.
Kata kunci: kemampuan orang tua tunggal, stimulasi perkembangan, terapi kelompok
terapeutik
20
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
PENDAHULUAN
Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi
(Atkinson,
sehat emosional, psikologis, dan sosial
statistik dari the U.S. Census Bureau pada
yang terlihat dari hubungan interpersonal
tahun 2011 menunjukkan bahwa sekitar
yang memuaskan, perilaku dan koping
13,6 juta penduduk Amerika menjalankan
yang efektif, konsep diri yang positif, dan
peran sebagai orang tua tunggal. Sekitar
kestabilan emosional (Videback, 2008).
2,4 juta diantaranya menjadi orang tua
Indonesia
tunggal karena hidup terpisah dengan
sendiri
mengatur
kesehatan jiwa dalam
tentang
Undang-Undang
pasangan
1999).
Berdasarkan
disebabkan
oleh
data
faktor
No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
pekerjaan yang menyebabkan pasangan
bab IX pasal 144 menyatakan upaya
tinggal
kesehatan jiwa ditujukan untuk menjamin
(International Encyclopedia of Marriage and
setiap orang dapat menikmati kehidupan
Family). Data BPS tahun 2011 mencatat
kejiwaan yang sehat, bebas dari ketakutan,
8.926.387 wanita menjadi orang tua
tekanan dan gangguan jiwa. Masalah
tunggal di Indonesia. Data dari Badan
kesehatan jiwa perlu menjadi fokus utama
Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan
pada upaya peningkatan sumber daya
Survei
manusia
(Susenas) pada tahun 2009 di Jawa
khususnya
pada
anak
dan
terpisah
Sosial
secara
Ekonomi
geografis
Nasional
remaja, mengingat anak dan remaja
Timur,ditemukan
jumlah anak yang
merupakan generasi yang perlu disiapkan
tinggal hanya bersama ayah kandung saja
sebagai kekuatan bangsa (Hamid, 2009).
sebanyak 2,27% dan anak yang tinggal
dengan ibu kandung saja sebanyak 5,61%.
Selama tahap prasekolah yaitu pada usia
3 – 6 tahun, hubungan dengan orang tua
Fenomena yang ada di masyarakat Desa
merupakan dasar bagi perkembangan
Resapombo yang terletak di Kabupaten
emosional dan sosial anak. Pengalaman
Blitar sekarang adalah tingginya jumlah
selama masa prasekolah membentuk
pasangan yang salah satunya bekerja di
dasar
anak
luar negeri, sehingga dengan pendapatan
selanjutnya. Anak yang sebagian besar
yang lebih besar, mereka mengharapkan
waktu mereka kurang mendapat stimulasi
dapat memberikan penghidupan yang
akan
layak
untuk
kehilangan
mendapatkan
perkembangan
banyak
kesempatan
pengalaman
baru
pada
anak-anaknya
dengan
konsekuensi salah satu dari pasangan
21
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
tidak tinggal serumah dengan pasangan.
keperawatan yang komprehensif, holistik,
Data Badan Pusat Statistik Kabupaten
dan
Blitar tahun 2011 diperoleh hasil bahwa
masyarakat sehat jiwa, rentan terhadap
jumlah TKI di Desa Resapombo hampir
stress, dalam tahap pemulihan, dan
mencapai
pencegahan kekambuhan (CMHN, 2006).
separoh
dari
presentase
paripurna
yang
berfokus
pada
keseluruhan jumlah TKI di Kecamatan
Doko. Hal ini menunjukkan tingginya
Menurut Citron, Solomon, Draine (2009),
jumlah anak usia pra sekolah yang tidak
terapi
mendapatkan
merupakan
figur
ayah
dalam
kelompok
terapeutik
bentuk
terapi
(TKT)
untuk
menjalankan tugas tumbuh kembangnya.
mempertemukan kebutuhan keluarga dan
Permasalahan tersebut selanjutnya juga
sumber penting bagi keluarga dengan
akan
kepada
anggota keluarga yang sama. Terapi ini
bertambahnya tugas ibu yang berperan
dapat diberikan pada semua tingkat usia
sebagai
dalam
sesuai tahap tumbuh kembangnya. TKT
memberikan stimulasi tumbuh kembang
yang melibatkan orang tua yang memiliki
pada anak usia pra sekolah
anak usia pra sekolah dilakukan untuk
memberikan
orang
dampak
tua
tunggal
membantu
keluarga
mengatasi
Memenuhi tugas perkembangan anak usia
permasalahan yang dihadapi dan berbagi
prasekolah merupakan salah satu peran
pengalaman
dari orang tua. Pengetahuan orang tua
stimulasi
(orang tua kandung ataupun orang tua
merupakan upaya promotif kesehatan
asuh)
tugas
jiwa ini diharapkan mampu memberikan
usia
prasekolah
kesempatan pada orang tua terutama
untuk
dimiliki.
orang tua tunggal yang memiliki tugas
dalam
memenuhi
perkembangan
sangat
anak
penting
Keperawatan
sebagai
pada
hal
anak.
memberikan
TKT
yang
dari
yang lebih berat dalam memberikan
pelayanan kesehatan memegang peran
stimulasi perkembangan karena orang tua
penting
yang tinggal bersama anak harus berperan
dalam
bagian
dalam
upaya
peningkatan
perkembangan
anak
tugas
ganda yaitu sebagai ayah dan ibu,
perkembangan.
Keperawatan
sebagai
dibandingkan dengan dengan keluarga
bagian dari pelayanan kesehatan jiwa
inti yang idealnya dapat membagi peran
masyarakat
dalam mengasuh anak.
telah
sesuai
mengembangkan
Community Mental Health Nursing (CMHN)
yang
merupakan
bentuk
pelayanan
22
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
Beberapa penelitian turut berkontribusi
Desa
tentang
untuk
berjumlah 71 responden, dengan sampel
diterapkan pada keluarga orang tua
berjumlah 59 responden yang diambil
tunggal
peningkatan
dengan dengan menggunakan teknik
kemampuan kognitif dan psikomotor
cluster sampling. Sampel penelitian adalah
dalam
stimulasi
ibu yang berperan sebagai orang tua
perkembangan anak usia pra sekolah.
tunggal yang memiliki anak usia pra
Hasil penelitian Trihadi, Keliat, Hastono,
sekolah yang memenuhi kriteria inklusi.
pentingnya
agar
TKT
terjadi
memberikan
Resapombo,
Kabupaten
Blitar
Susanti (2009), menyebutkan bahwa TKT
dapat meningkatkan kemampuan orang
Variabel independen dalam penelitian ini
tua
adalah terapi kelompok terapeutik yang
dalam
memberikan
stimulasi
perkembangan kanak – kanak.
diukur menggunakan lembar evaluasi
pada tiap sesi terapi kelompok terapeutik.
Selama ini program dari puskesmas untuk
Variabel
meningkatkan kemampuan orang tua,
kognitif dan kemampuan psikomotor
khususnya orang tua tunggal dalam
yang diukur menggunakan kuesioner.
memberikan stimulasi tumbuh kembang
Data yang didapatkan kemudian akan
pada anak usia pra sekolah masih belum
dianalisis
optimal.
statistik dependent sample t-test (paired t-test).
Penting
kiranya
untuk
dependen adalah kemampuan
dengan
menggunakan
uji
melakukan penelitian tentang pengaruh
terapi kelompok terapeutik terhadap
HASIL
kemampuan orang tua tunggal dalam
Karakteristik Ibu Sebagai Orang Tua
Tunggal
memberikan
stimulasi
perkembangan
anak anak usia pra sekolah
Berdasarkan data, rata rata ibu responden
memiliki usia 30 tahun dan lama menjadi
METODE PENELITIAN
orang tua tunggal rata – rata 2,56 tahun,
Penelitian ini menggunakan metode quasi
serta memiliki 2 anak.
experimental, dengan pendekatan pre-post
test with control group. Populasi dalam
Karakteristik
responden
berdasarkan
penelitian ini adalah orang tua tunggal
pendidikan ibu, diketahui bahwa sebagian
yang memiliki anak usia pra sekolah di
besar responden memiliki pendidikan
23
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
dasar
yaitu
sebanyak
37
respoden
( 62,7%).
ibu sebagai orang tua tunggal dalam
memberikan
stimulasi
perkembangan
anak usia pra sekolah sebelum dilakukan
Karakteristik
responden
berdasarkan
terapi kelompok terapeutik yaitu sebesar
pekerjaan di ketahui bahwa sebagian
17,14. Kelompok kontrol didapatkan
besar responden bekerja yaitu sebanyak
16,61. Artinya, rata – rata kemampuan
42 responden(71, 2%).
kognitif
ibu
berada
dalam
rentang
kemampuan yang baik. Nilai minimal
Karakteristik Anak Usia Pra Sekolah
untuk kemampuan psikomotor adalah 0
Karakteristik anak berdasarkan urutan
dan nilai maksimal 100.
anak dalam keluarga diketahui bahwa
sebagian besar anak merupakan anak
Kemampuan
kedua sebanyak 32 anak ( 54,2%).
kelompok intervensi dalam memberikan
psikomotor
ibu
pada
stimulasi perkembangan anak usia pra
Kemampuan
Psikomotor Ibu
Kognitif
dan
sekolah
sebelum
dilakukan
terapi
kelompok terapeutik yaitu sebesar 58,93.
Berdasarkan Tabel 1 nilai minimal untuk
Sedangkan kelompok kontrol didapatkan
kemampuan kognitif adalah 0 dan nilai
58,74. Artinya, rata – rata kemampuan
maksimal 25. Hasil analisis menunjukkan
psikomotor ibu berada dalam rentang
bahwa rata – rata kemampuan kognitif
kemampuan menengah.
Tabel 1 Analisa Kemampuan Kognitif dan Psikomotor Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal
Dalam Memberikan Stimulasi Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah Sebelum
Dilakukan Terapi Kelompok Terapeutik
Kemampuan
Kognitif
Psikomotor
Jenis Kelompok
Intervensi
n
28
Mean
17,14
Median
17
Min-Maks
12-23
Kontrol
31
16,61
17
11-22
Total
Intervensi
59
28
16,86
58,93
17
58
11-23
50-74
Kontrol
31
58,74
58
50-74
59
58,53
58
50-74
Total
Sumber : Data Primer, 2013
24
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
Hasil analisis pada Tabel 2 menunjukkan
psikomotor). Artinya terdapat perbedaan
bahwa ibu sebagai orang tua tunggal
kemampuan kognitif dan psikomotor
setelah mendapatkan terapi kelompok
pada ibu sebagai orang tua tunggal dalam
terapeutik memiliki kemampuan kognitif
memberikan
dan kemampuan psikomotor lebih tinggi
anak usia pra sekolah sebelum dan
dibanding sebelum mendapat terapi.
sesudah mendapatkan terapi kelompok
Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,000
terapeutik.
stimulasi
perkembangan
(p < 0,05) (pada kemampuan kognitif dan
Tabel 2 Analisis Kemampuan Kognitif Dan Psikomotor Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal
Dalam Memberikan Stimulasi Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah Sebelum dan
Sesudah Diberikan Terapi Kelompok Terapeutik pada Kelompok Intervensi
(n1=28)
Variabel
Kognitif
a.Sebelum
b.Sesudah
Selisih
Psikomotor
a.Sebelum
b.Sesudah
Selisih
Mean
SD
SE
t
p-value
17,14
19,93
2,79
2,475
2,054
0,468
0,388
-8,526
0,000
58,93
67,54
8,61
5,213
4,342
0,985
0,983
-14,126
0,000
Sumber : Data Primer, 2013
Hasil analisis pada Tabel 3 menunjukkan
dilakukan pendidikan kesehatan juga
bahwa ibu sebagai orang tua tunggal
lebih tinggi sebesar 1,78 dibandingkan
setelah
pendidikan
kemampuan kognitif sebelum dilakukan
kesehatan memiliki kemampuan kognitif
pendidikan kesehatan (sebelum intervensi
lebih tinggi sebesar 0,58 dibandingkan
58,74 dan sesudah intervensi 60,52)
kemampuan kognitif sebelum dilakukan
dalam
pendidikan
perkembangan.
mendapatkan
kesehatan
(nilai
sebelum
memberikan
Hasil
stimulasi
uji
statistik
intervensi 16,61 dan sesudah intervensi
didapatkan nilai p=0,000(p < 0,05) (pada
17,19),
peningkatan
kemampuan kognitif dan psikomotor).
kemampuan kognitif pada kelompok
Artinya terdapat perbedaan kemampuan
kontrol sebesar 3,4%. Rata – rata nilai
kognitif dan psikomotor pada ibu sebagai
kemampuan
orang tua tunggal dalam memberikan
artinya
terdapat
psikomotor
sesudah
25
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
stimulasi perkembangan anak usia pra
kelompok kontrol. Hasil uji statistik
sekolah
sesudah
didapatkan nilai p=0,000 (p < 0,05).
mendapatkan pendidikan kesehatan. Hasil
Artinya terdapat perbedaan kemampuan
analisis pada Tabel
4 menunjukkan
kognitif pada kelompok ibu sebagai orang
bahwa ibu sebagai orang tua tunggal pada
tua tunggal dalam memberikan stimulasi
kelompok
perkembangan anak usia pra sekolah pada
sebelum
dan
intervensi
memiliki
kemampuan kognitif lebih tinggi sebesar
kelompok
2,74 dibandingkan
(kelompok
dalam
kelompok kontrol
memberikan
yang
mendapatkan
intervensi)
TKT
dibandingkan
stimulasi
dengan kelompok yang mendapatkan
perkembangan anak usia pra sekolah
pendidikan kesehatan tentang tumbuh
setelah dilakukan TKT (19,93) pada
kembang
kelompok intervensi dan 17,19 pada
(kelompok kontrol).
anak
usia
pra
sekolah
Tabel 3 Analisis Kemampuan Kognitif Dan Psikomotor Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal
pada Kelompok Kontrol Dalam Memberikan Stimulasi Perkembangan Pada Anak
Usia Pra Sekolah Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pendidikan Kesehatan (n2=31)
Variabel
Mean
SD
SE
t
p-value
Kognitif
a.Sebelum
b.Sesudah
Selisih
16,61
17,19
0,58
2,445
2,587
0,439
0,465
-4,227
0,000
Psikomotor
a.Sebelum
b.Sesudah
Selisih
58,74
60,52
1,78
5,298
5,291
0,951
0,950
-6,149
0,000
Sumber : Data Primer, 2013
Tabel 4 Analisis Kemampuan Kognitif Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal Dalam Memberikan
Stimulasi Perkembangan Setelah Dilakukan TKT Pada Anak Usia Pra Sekolah
Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi
Kelompok
n
Mean
T
df
p-value
Intervensi
28
19,93
4,465
57
0,000
Kontrol
31
17,19
Sumber : Data Primer, 2013
26
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
Hasil analisis pada Tabel 5 menunjukkan
kekemampuan
bahwa ibu sebagai orang tua tunggal pada
kelompok ibu sebagai orang tua tunggal
kelompok
dalam
intervensi
memiliki
psikomotor
memberikan
pada
stimulasi
kemampuan psikomotor lebih tinggi
perkembangan anak usia pra sekolah pada
daripada
dalam
kelompok
perkembangan
(kelompok
kelompok
memberikan
stimulasi
kontrol
yang
mendapatkan
intervensi)
TKT
dibandingkan
anak usia pra sekolah setelah dilakukan
dengan kelompok yang mendapatkan
TKT (67,54 pada kelompok intervensi
pendidikan kesehatan tentang tumbuh
dan 60,52 pada kelompok kontrol). Hasil
kembang
uji statistik didapatkan nilai p=0,000
(kelompok kontrol).
anak
usia
pra
sekolah
(p < 0,05). Artinya terdapat perbedaan
Tabel
5 Analisis Kemampuan Psikomotor Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal Dalam
Memberikan Stimulasi Perkembangan Setelah Dilakukan TKT Pada Anak Usia
Pra Sekolah Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi (n1=28,
n2=31)
Kelompok
N
Mean
T
df
p-value
Intervensi
Kontrol
28
31
67,54
60,52
5,535
57
0,000
Sumber : Data Primer, 2013
PEMBAHASAN
sesudah
intervensi
Kemampuan Kognitif dan Psikomotor
Ibu Intervensi Sebelum dan Sesudah
Dilakukan
Terapi
Kelompok
Terapeutik pada Kelompok Intervensi
memberikan
sebagai
orang
tua
tunggal
setelah
mendapatkan TKT memiliki kemampuan
kognitif
lebih
tinggi
(nilai
sebelum
intervensi 17,14 dan sesudah intervensi
19,93) dan kemampuan psikomotor lebih
tinggi (sebelum intervensi 58,93 dan
stimulasi
dalam
perkembangan,
dimana peningkatan paling tinggi pada
aspek
stimulasi
kemampuan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu
67,54)
kognitif
kognitif,
(19%
20%
pada
pada
kemampuan psikomotor) dan peningkatan
terendah
terdapat
pada
kemampuan
kognitif ibu dalam memberikan stimulasi
pada aspek moral (6%) serta pada
kemampuan psikomotor terdapat pada
kemampuan memberikan stimulasi aspek
27
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
psikososial
(3%).
Hasil
uji
statistik
Proses belajar juga merupakan suatu
didapatkan nilai p=0,000 (p < 0,05) (pada
proses
kemampuan kognitif dan psikomotor).
penyempurnaan pengetahuan. Pendidikan
Artinya terdapat perbedaan kemampuan
yang
kognitif dan psikomotor pada ibu sebagai
melibatkan berbagai macam komponen
orang tua tunggal dalam memberikan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan
stimulasi perkembangan anak usia pra
(Supriyadi, 2001). TKT merupakan terapi
sekolah
lanjutan yang secara efektif telah terbukti
sebelum
dan
sesudah
mendapatkan TKT.
pemindahan
merupakan
ataupun
suatu
proses
akan
meningkatkan kemampuan keluarga dalam
merawat anak usia pra sekolah (Chien,
Menurut
Garaigordobil
&
Berrueco
Thompson & Norman, 2008).
(2011), TKT pada anak usia pra sekolah
dilakukan
mengatasi
untuk
membantu
permasalahan,
keluarga
Peningkatan kemampuan kognitif juga
dimana
dapat diasumsikan bahwa keluarga telah
permasalahan diselesaikan bersama dalam
melaksanakan
kelompok dan saling berbagi pengalaman.
bidang kesehatan, yaitu keluarga merespon
Analisis peneliti, peningkatan kemampuan
adanya
kognitif setelah dilakukan TKT pada
kebutuhan
kelompok intervensi merupakan proses
perkembangan anak usia pra sekolah.
belajar anggota kelompok selama terapi
Kemampuan
yang difasilitasi oleh terapis. Selama proses
keluarga
belajar terjadi pengambilan tanggapan
mengembangkan kemampuan yang efektif
yang
pemberian
untuk mengatasi masalah yang mungkin
diberikan
timbul karena adanya perubahan peran
stimulus, maka akan semakin memperkaya
dalam setiap tahap tumbuh kembang anak
tanggapan pada subyek belajar.
usia pra sekolah.
Selama proses belajar tidak hanya terjadi
Proses
penambahan informasi, tapi juga terjadi
menekankan pada kemampuan keluarga
penyamaan persepsi. Metode terapi yang
dalam
dilakukan melalui diskusi dan simulasi
perkembangan pada anak usia pra sekolah.
sangat cocok untuk proses pendidikan
Dalam
orang dewasa (Notoatmodjo, 2007).
pemberian
diperoleh
stimulus.
Semakin
melalui
sering
peran
kebutuhan
keluarga
keluarga
termasuk
pertumbuhan
dan
kognitif
akan
dalam
yang
dimiliki
menjadikan
pelaksanaan
TKT
memberikan
pelaksanaan
keluarga
TKT
informasi
juga
stimulasi
dilakukan
tentang
28
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
perkembangan anak usia pra sekolah dan
tentang
dilanjutkan dengan memberikan contoh
meningkatkan kemampuan ibu dalam
(demonstrasi) cara memberikan stimulasi
memberikan stimulasi perkembangan anak
pada
usia pra sekolah. Hasil penelitian ini
anak,
kemudian
kesempatan
kepada
memberikan
ibu
pengaruh
TKT
dalam
untuk
membuktikan hipotesa penelitian yang
mempraktikkannya, dimana kemampuan
menyatakan bahwa terdapat perbedaan
anggota kelompok pada tiap – tiap sesi
yang signifikan kemampuan kognitif dan
terus
psikomotor kelompok intervensi sebelum
dieksplorasi
dan
dievaluasi
(Brabender dan Fallon, 2008).
dan setelah pemberian TKT.
Hasil yang optimal dapat dicapai jika
Kemampuan Kognitif dan Psikomotor
Ibu pada Kelompok Kontrol Sebelum
dan Sesudah Dilakukan Pendidikan
Kesehatan
kemampuan
psikomotor
memberikan
stimulasi
ibu
dalam
perkembangan
dilatih. Menurut Bloom dalam Perry dan
Potter
(2001),
domain
psikomotor
merupakan tindakan yang dapat dilihat
dan diukur sesuai dengan pengetahuan
yang dimiliki keluarga dalam memberikan
stimulasi
perkembangan.
Perilaku
seseorang dapat diubah dengan mengubah
pikiran
(kognitif)
Perubahan
dengan
terlebih
perilaku
cara
kekuasaan,
dahulu.
dapat
dilakukan
menggunakan
kekuatan,
dorongan,
pemberian
informasi dan diskusi (Notoatmodjo,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu
setelah
pendidikan
kesehatan memiliki kemampuan kognitif
lebih tinggi sebesar 0,58 dibandingkan
kemampuan kognitif sebelum dilakukan
pendidikan
kesehatan
(nilai
sebelum
intervensi 16,61 dan sesudah intervensi
17,19).
Kemampuan
kelompok
kontrol
pendidikan
kognitif
setelah
kesehatan
pada
mendapat
mengalami
peningkatan paling tinggi pada aspek
stimulasi bahasa (9%) dan peningkatan
2007).
terendah
TKT bermanfaat untuk meningkatkan
kemampuan kognitif dan psikomotor
dalam
mendapatkan
memberikan
perkembangan.
Pernyataan
stimulasi
tersebut
sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Damayanti, Keliat, Hastono (2010)
terdapat
pada
kemampuan
kognitif ibu dalam memberikan stimulasi
pada aspek emosi (1%). Peningkatan
kemampuan
kognitif
pada
kelompok
kontrol dapat terjadi walaupun kelompok
tersebut tidak mendapatkan TKT sebagai
terapi spesialis. Peningkatan kemampuan
29
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
tersebut terjadi karena pada kelompok
terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
kontrol telah memperoleh terapi generalis
yang berorientasi pada 9 fungsi keluarga
berupa pendidikan kesehatan tentang
terhadap peningkatan derajat kesehatan
tumbuh kembang anak usia pra sekolah
keluarga, sedangkan pendidikan kesehatan
dan cara menstimulasinya.
jiwa pada keluarga merupakan pemberian
bimbingan dan penyuluhan kesehatan jiwa
Rata – rata nilai kemampuan psikomotor
kepada
sesudah dilakukan pendidikan kesehatan
meningkatkan kesehatan jiwa keluarga,
juga
mencegah
lebih
tinggi
dibandingkan
sebesar
kemampuan
1,78
kognitif
keluarga
penyakit,
dalam
dan
rangka
mengenali
gangguan jiwa secara dini.
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan
dalam
memberikan
perkembangan.
Hasil
uji
stimulasi
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang
statistik
disampaikan di atas analisis penulis adalah
didapatkan nilai p=0,000 (p < 0,05) (pada
bahwa
kemampuan kognitif dan psikomotor).
diberikan pada keluarga sehat, dimana
Artinya terdapat perbedaan kemampuan
dalam penelitian ini pendidikan kesehatan
kognitif dan psikomotor pada ibu dalam
tentang tumbuh kembang anak usia pra
memberikan stimulasi perkembangan anak
sekolah
usia pra sekolah sebelum dan sesudah
diberikan pada ibu sebagai orang tua
mendapatkan
tunggal untuk meningkatkan pengetahuan
pendidikan
kesehatan
tumbuh kembang anak pra sekolah.
pendidikan
dan
cara
kesehatan
dapat
menstimulasinya
ibu tentang tumbuh kembang anak usia
pra sekolah, namun tanpa dilakukan role
Peningkatan kemampuan kognitif pada
play pada anggota kelompok. Pendidikan
kelompok kontrol dapat terjadi walaupun
kesehatan dapat diberikan pada ibu
kelompok tersebut tidak mendapatkan
sebagai orang tua tunggal dengan tujuan
TKT sebagai terapi spesialis. Peningkatan
untuk meningkatkan kesehatan jiwa anak,
kemampuan tersebut terjadi karena pada
melalui usaha peningkatan pengetahuan
kelompok kontrol memperoleh terapi
ibu
generalis berupa pendidikan kesehatan
perkembangan
tentang tumbuh kembang anak usia pra
pengetahuan ibu meningkat, diharapkan
sekolah
menstimulasinya.
terjadi peningkatan ketrampilan ibu dalam
Menurut Smith, Cumming, & Xeros,
memberikan stimulasi perkembangan pada
Sophia
anak tanpa kehadiran suami.
dan
(2000),
cara
menyatakan
bahwa
dalam
memberikan
anak.
Ketika
stimulasi
tingkat
30
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
kemampuan psikomotornya lebih rendah
Peningkatan
kemampuan
psikomotor
daripada kelompok yang mendapatkan
pada kelompok kontrol juga dapat terjadi
TKT karena responden tidak mendapat
walaupun
informasi
kelompok
mendapatkan
tersebut
tentang
Peningkatan
mempraktikkan
kemampuan tersebut terjadi karena pada
perkembangan.
kelompok
terapi
TKT.
tidak
kontrol
generalis
telah
memperoleh
berupa
pendidikan
kesehatan tentang tumbuh kembang anak
usia pra sekolah dan cara menstimulasinya.
Proses
peningkatan
bisa dicapai dengan melewati proses antara
lain awareness, interest, evaluation, trial, dan
adaptation. Proses tersebut akan mengiringi
proses latihan yang merupakan proses
potensi
memberi
dengan
cara
mengulang – ulang aktivitas tertentu yang
merupakan bagian pokok dalam belajar
sehingga kemampuan akan meningkat.
kemampuan
psikomotor
pada kelompok kontrol lebih rendah
dibandingkan kelompok intervensi karena
TKT yang dilaksanakan pada kelompok
intervensi tidak hanya menitikberatkan
pada kemampuan kognitif/ pengetahuan
tapi juga pada kemampuan psikomotor
berupa
praktik
dalam
stimulasi
Kemampuan Kognitif Dan Psikomotor
Ibu Sesudah Dilakukan Terapi
Kelompok Terapeutik Pada Kelompok
Intervensi Dan Kelompok Kontrol
Hasil
penelitian
menunjukkan
memberikan
stimulasi pada anak. Penelitian yang
dilakukan oleh Trihadi, Keliat, Hastono
(2009) menyebutkan bahwa keluarga yang
tidak mendapatkan TKT peningkatan
bahwa
setelah dilakukan TKT pada kelompok
intervensi didapatkan nilai 19,93 untuk
kemampuan kognitif dan 67,54 untuk
kemampuan psikomotor, sedangkan untuk
kelompok
kontrol
setelah
diberikan
pendidikan kesehatan, hasil yang didapat
untuk kemampuan kognitif adalah 17,19
dan kemampuan psikomotor 60,52. Hasil
statistik menunjukkan ada
Peningkatan
cara
kemampuan
psikomotor menurut Notoatmodjo (2007)
penyempurnaan
bagaimana
antara
kemampuan
perbedaan
kognitif
dan
psikomotor antara kelompok intervensi
dan kelompok kontrol (p 0,000 < 0,05).
Analisis peneliti setelah dilakukannnya
TKT pada kelompok intervensi dan
pendidikan kesehatan tumbuh kembang
anak usia pra sekolah pada kelompok
kontrol, semua responden baik pada
kelompok intervensi maupun kelompok
kontrol
mengalami
peningkatan
kemampuan kognitif maupun psikomotor.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
terapi
31
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
keperawatan, baik terapi generalis maupun
spesialis
spesialis
kemampuan kognitif dan psikomotor ibu
mampu
meningkatkan
mampu
meningkatkan
kemampuan kognitif dan psikomotor ibu
dalam
dalam
stimulasi
perkembangan pada anak. Perbedaan
Hardman
antara pemberian pendidikan kesehatan
memberikan
perkembangan
pada
anak.
memberikan
stimulasi
dalam Susanandari (2009) menjelaskan
dan
bahwa efek terapeutik pada keluarga dapat
pendidikan kesehatan tidak adanya role play
ditingkatkan dengan melibatkan mereka
oleh pemberi penyuluhan dan tidak
dalam suatu forum yang beranggotakan
dilaksanakannya
keluarga – keluarga lain yang memiliki
peserta
masalah sama. Penerapan pada penelitian
akemampuan kognitif dan psikomotor
ini adalah dengan dibentuknya kelompok
pada
yang terdiri dari ibu yang berperan sebagai
tereksplorasi,
orang tua tunggal akan meningkatkan
anggota kelompok mendapat arahan dan
efektivitas pemberian informasi tentang
bantuan terhadap pencapaian kemampuan
cara stimulasi tumbuh kembang anak usia
pada setiap sesinya. Selain itu, ketrampilan
pra sekolah, dimana hal ini didapatkan
atau kemampuan psikomotor anggota
pada kelompok intervensi. TKT yang
kelompok juga lebih terstruktur karena
terdiri dari 7 sesi, dimana pada sesi ketujuh
topik yang dibahas pada tipa sesi spesifik
ibu yang berperan sebagai orang tua
(Sprenkle,
tunggal
peningkatan
dapat
melakukan
sharing
TKT
adalah
pada
pemberian
redemonstrasi
penyuluhan,
peserta
sehingga
penyuluhan
sedangkan
2002),
yang
oleh
pada
sehingga
bermakna
kurang
TKT
terjadi
pada
pengalaman dalam melaksanakan stimulasi
kelompok intervensi yang mendapatkan
perkembangan anak usia pra sekolah.
TKT.
Beberapa ibu dalam penelitian tersebut
menyatakan memperoleh manfaat melalui
KESIMPULAN
TKT, melalui terapi kelompok ibu dapat
berbagi pengalaman dengan ibu yang lain
dalam
memberikan
stimulasi
perkembangan anak usia pra sekolah tanpa
1. Ada perbedaan kemampuan orang tua
tunggal dalam memberikan stimulasi
perkembangan anak usia pra sekolah
pada kelompok intervensi sebelum
keikutsertaan suami.
dan sesudah dilakukan TKT
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
terapi
keperawatan, baik terapi generalis maupun
2. Ada perbedaan kemampuan orang tua
tunggal dalam memberikan stimulasi
32
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
perkembangan anak usia pra sekolah
CMHN. (2006). Modul basic course community
pada kelompok kontrol sebelum dan
mental health nursing. Jakarta :
sesudah
WHO. FIK UI
dilakukan
pendidikan
kesehatan tumbuh kembang anak
3. Ada perbedaan kemampuan orang tua
tunggal dalam memberikan stimulasi
perkembangan anak usia pra sekolah
antara kelompok intervensi dengan
Damayanti,
Keliat,
B.A.,
Susanti, H. (2010). Pengaruh TKT
terhadap perkembangan inisiatif anak
usia pra sekolah di Lampung (tesis).
Jakarta:
kelompok kontrol.
Hastono.,
Fakultas
Ilmu
Keperawatan UI
REFERENSI
Atkinson,
Depkes RI. (2007). Stimulasi, deteksi dan
Rita
L.
(1999).
Edisi
psikologi.
8.
Pengantar
Jakarta
:
Erlangga
intervensi dini tumbuh kembang anak
di tingkat pelayanan kesehatan dasar.
Jakarta
Badan Pusat Statistik Indonesia. (2011).
Desmita. 2007. Psikologi perkembangan.
Profil anak Indonesia 2011. Jakarta
Bandung
:
Rosdakarya
Kementrian
Pemberdayaan
:
PT.
Remaja
Perempuan dan Perlindungan
Garaigordobil, Maite & Berrueco, Laura.
Anak
(2011). Effects of a play program on
Brabender, V.M., & Fallon, A. (2008).
Group
development
in
practice:
creative thinking of preschool children.
The
Spanish
Journal
of
Guidance for clinicians and researchers
Psychology, Vol. 14, No. 2, 608-
on stages and dynamics of change.
618
Washington,
DC:
American
Psychological Assoication
Hamid, A.Y.S. (2009). Bunga Rampai
Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Citron, M., Solomon P., Draine J. (1999).
Jakarta : EGC
Self-help groups for families of persons
with mental illness: perceived benefits of
Notoatmodjo, S. (2007).
Pendidikan dan
helpfulness. Community mental health
perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka
journal, Vol.35
Cipta
33
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
Potter, P.A. and Perry, A.G. (2005).
Fundamental of Nursing : Concept,
kemampuan anak. Skripsi-FPsi UI.
Tidak dipublikasikan
Process, and Practice. Philadelphia :
Trihadi,
Mosby Years Book Inc
D.,
Keliat, B.A.,
Hastono.,
Susanti, H. (2009). Pengaruh TKT
Shisslak,
Cathrine.,
Laura.,
terhadap kemampuan keluarga dalam
(2006).
memberikan stimulasi perkembangan
Interactional group therapy for adult
dini usia kanak – kanak di kelurahan
Swain,
women.
Schnaps,
Barbara.
Journal
of
Group
Psychotherapy. Volume 23
bubulak kota bogor tahun 2009 (tesis).
Jakarta:
Fakultas
Ilmu
Keperawatan UI
Susanandari,
D.A.
(2009).
Gambaran
penyesuaian diri ibu dan perkembangan
Videback,
S.L.
(2008).
Buku
keperawatan jiwa. Jakarta : EGC
ajar
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
PENGARUH TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK TERHADAP
KEMAMPUAN ORANG TUA TUNGGAL DALAM MEMBERIKAN STIMULASI
PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH
Endang Mei Yunalia
Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri
Email: yunalia_blitar@yahoo.co.id
Abstract
Parent knowledge and capability to provide development stimulation for preschool children is require, which
is a critical period. The purpose of this research was to identify the effectiveness of therapeutic group therapy
for single parent capability giving growth stimulation for preschool period. Design of this research was using
quasi experimental, with pre-post test with control group. The sample was single mother with preschool
children who met the inclusion criteria, where in 28 respondents in intervention group and 31 in control
group, which is sampling technique used cluster sampling. Based on dependent sample t-test (paired t-test) p
value was 0,000 (p < 0,05), so H1 accepted, which means that there was any effectiveness of therapeutic
group therapy on single parent capability giving growth stimulation for preschool period. The increase of
cognitive and psychomotor capability in group that receiving therapeutic group therapy higher compared to
the control group. Recommendation of this research is the necessary of applying therapeutic group therapy in
community mental health for single parent with pre school children.
Keywords : single parent capability, development stimulation, therapeutic group therapy
Abstrak
Pengetahuan dan kemampuan orang tua dalam memberikan stimulasi perkembangan pada
anak usia pra sekolah sangat penting untuk dimiliki, karena usia pra sekolah merupakan
masa kritis bagi anak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok
terapeutik terhadap peningkatan kemampuan orang tua tunggal dalam memberikan
stimulasi perkembangan anak usia pra sekolah. Desain penelitian adalah quasi experimental,
dengan rancangan pre-post test with control group. Sampel adalah ibu yang berperan sebagai
orang tunggal yang memiliki dan mengasuh anak usia pra sekolah, terdiri 28 responden
pada kelompok intervensi dan 31 responden pada kelompok kontrol, dimana tekhnik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster sampling. Uji yang digunakan
adalah Uji dependent sample t-test (paired t-test), diperoleh nilai p value sebesar 0,000 (p < 0,05)
sehingga H1 diterima berarti ada pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap
peningkatan kemampuan orang tua tunggal dalam memberikan stimulasi perkembangan
anak usia pra sekolah. Peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor lebih tinggi pada
kelompok yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik Rekomendasi dari penelitian ini
adalah perlu diterapkannya terapi kelompok terapeutik pada tatanan pelayanan kesehatan
jiwa di masyarakat pada kelompok orang tua tunggal yang memiliki anak usia pra sekolah.
Kata kunci: kemampuan orang tua tunggal, stimulasi perkembangan, terapi kelompok
terapeutik
20
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
PENDAHULUAN
Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi
(Atkinson,
sehat emosional, psikologis, dan sosial
statistik dari the U.S. Census Bureau pada
yang terlihat dari hubungan interpersonal
tahun 2011 menunjukkan bahwa sekitar
yang memuaskan, perilaku dan koping
13,6 juta penduduk Amerika menjalankan
yang efektif, konsep diri yang positif, dan
peran sebagai orang tua tunggal. Sekitar
kestabilan emosional (Videback, 2008).
2,4 juta diantaranya menjadi orang tua
Indonesia
tunggal karena hidup terpisah dengan
sendiri
mengatur
kesehatan jiwa dalam
tentang
Undang-Undang
pasangan
1999).
Berdasarkan
disebabkan
oleh
data
faktor
No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
pekerjaan yang menyebabkan pasangan
bab IX pasal 144 menyatakan upaya
tinggal
kesehatan jiwa ditujukan untuk menjamin
(International Encyclopedia of Marriage and
setiap orang dapat menikmati kehidupan
Family). Data BPS tahun 2011 mencatat
kejiwaan yang sehat, bebas dari ketakutan,
8.926.387 wanita menjadi orang tua
tekanan dan gangguan jiwa. Masalah
tunggal di Indonesia. Data dari Badan
kesehatan jiwa perlu menjadi fokus utama
Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan
pada upaya peningkatan sumber daya
Survei
manusia
(Susenas) pada tahun 2009 di Jawa
khususnya
pada
anak
dan
terpisah
Sosial
secara
Ekonomi
geografis
Nasional
remaja, mengingat anak dan remaja
Timur,ditemukan
jumlah anak yang
merupakan generasi yang perlu disiapkan
tinggal hanya bersama ayah kandung saja
sebagai kekuatan bangsa (Hamid, 2009).
sebanyak 2,27% dan anak yang tinggal
dengan ibu kandung saja sebanyak 5,61%.
Selama tahap prasekolah yaitu pada usia
3 – 6 tahun, hubungan dengan orang tua
Fenomena yang ada di masyarakat Desa
merupakan dasar bagi perkembangan
Resapombo yang terletak di Kabupaten
emosional dan sosial anak. Pengalaman
Blitar sekarang adalah tingginya jumlah
selama masa prasekolah membentuk
pasangan yang salah satunya bekerja di
dasar
anak
luar negeri, sehingga dengan pendapatan
selanjutnya. Anak yang sebagian besar
yang lebih besar, mereka mengharapkan
waktu mereka kurang mendapat stimulasi
dapat memberikan penghidupan yang
akan
layak
untuk
kehilangan
mendapatkan
perkembangan
banyak
kesempatan
pengalaman
baru
pada
anak-anaknya
dengan
konsekuensi salah satu dari pasangan
21
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
tidak tinggal serumah dengan pasangan.
keperawatan yang komprehensif, holistik,
Data Badan Pusat Statistik Kabupaten
dan
Blitar tahun 2011 diperoleh hasil bahwa
masyarakat sehat jiwa, rentan terhadap
jumlah TKI di Desa Resapombo hampir
stress, dalam tahap pemulihan, dan
mencapai
pencegahan kekambuhan (CMHN, 2006).
separoh
dari
presentase
paripurna
yang
berfokus
pada
keseluruhan jumlah TKI di Kecamatan
Doko. Hal ini menunjukkan tingginya
Menurut Citron, Solomon, Draine (2009),
jumlah anak usia pra sekolah yang tidak
terapi
mendapatkan
merupakan
figur
ayah
dalam
kelompok
terapeutik
bentuk
terapi
(TKT)
untuk
menjalankan tugas tumbuh kembangnya.
mempertemukan kebutuhan keluarga dan
Permasalahan tersebut selanjutnya juga
sumber penting bagi keluarga dengan
akan
kepada
anggota keluarga yang sama. Terapi ini
bertambahnya tugas ibu yang berperan
dapat diberikan pada semua tingkat usia
sebagai
dalam
sesuai tahap tumbuh kembangnya. TKT
memberikan stimulasi tumbuh kembang
yang melibatkan orang tua yang memiliki
pada anak usia pra sekolah
anak usia pra sekolah dilakukan untuk
memberikan
orang
dampak
tua
tunggal
membantu
keluarga
mengatasi
Memenuhi tugas perkembangan anak usia
permasalahan yang dihadapi dan berbagi
prasekolah merupakan salah satu peran
pengalaman
dari orang tua. Pengetahuan orang tua
stimulasi
(orang tua kandung ataupun orang tua
merupakan upaya promotif kesehatan
asuh)
tugas
jiwa ini diharapkan mampu memberikan
usia
prasekolah
kesempatan pada orang tua terutama
untuk
dimiliki.
orang tua tunggal yang memiliki tugas
dalam
memenuhi
perkembangan
sangat
anak
penting
Keperawatan
sebagai
pada
hal
anak.
memberikan
TKT
yang
dari
yang lebih berat dalam memberikan
pelayanan kesehatan memegang peran
stimulasi perkembangan karena orang tua
penting
yang tinggal bersama anak harus berperan
dalam
bagian
dalam
upaya
peningkatan
perkembangan
anak
tugas
ganda yaitu sebagai ayah dan ibu,
perkembangan.
Keperawatan
sebagai
dibandingkan dengan dengan keluarga
bagian dari pelayanan kesehatan jiwa
inti yang idealnya dapat membagi peran
masyarakat
dalam mengasuh anak.
telah
sesuai
mengembangkan
Community Mental Health Nursing (CMHN)
yang
merupakan
bentuk
pelayanan
22
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
Beberapa penelitian turut berkontribusi
Desa
tentang
untuk
berjumlah 71 responden, dengan sampel
diterapkan pada keluarga orang tua
berjumlah 59 responden yang diambil
tunggal
peningkatan
dengan dengan menggunakan teknik
kemampuan kognitif dan psikomotor
cluster sampling. Sampel penelitian adalah
dalam
stimulasi
ibu yang berperan sebagai orang tua
perkembangan anak usia pra sekolah.
tunggal yang memiliki anak usia pra
Hasil penelitian Trihadi, Keliat, Hastono,
sekolah yang memenuhi kriteria inklusi.
pentingnya
agar
TKT
terjadi
memberikan
Resapombo,
Kabupaten
Blitar
Susanti (2009), menyebutkan bahwa TKT
dapat meningkatkan kemampuan orang
Variabel independen dalam penelitian ini
tua
adalah terapi kelompok terapeutik yang
dalam
memberikan
stimulasi
perkembangan kanak – kanak.
diukur menggunakan lembar evaluasi
pada tiap sesi terapi kelompok terapeutik.
Selama ini program dari puskesmas untuk
Variabel
meningkatkan kemampuan orang tua,
kognitif dan kemampuan psikomotor
khususnya orang tua tunggal dalam
yang diukur menggunakan kuesioner.
memberikan stimulasi tumbuh kembang
Data yang didapatkan kemudian akan
pada anak usia pra sekolah masih belum
dianalisis
optimal.
statistik dependent sample t-test (paired t-test).
Penting
kiranya
untuk
dependen adalah kemampuan
dengan
menggunakan
uji
melakukan penelitian tentang pengaruh
terapi kelompok terapeutik terhadap
HASIL
kemampuan orang tua tunggal dalam
Karakteristik Ibu Sebagai Orang Tua
Tunggal
memberikan
stimulasi
perkembangan
anak anak usia pra sekolah
Berdasarkan data, rata rata ibu responden
memiliki usia 30 tahun dan lama menjadi
METODE PENELITIAN
orang tua tunggal rata – rata 2,56 tahun,
Penelitian ini menggunakan metode quasi
serta memiliki 2 anak.
experimental, dengan pendekatan pre-post
test with control group. Populasi dalam
Karakteristik
responden
berdasarkan
penelitian ini adalah orang tua tunggal
pendidikan ibu, diketahui bahwa sebagian
yang memiliki anak usia pra sekolah di
besar responden memiliki pendidikan
23
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
dasar
yaitu
sebanyak
37
respoden
( 62,7%).
ibu sebagai orang tua tunggal dalam
memberikan
stimulasi
perkembangan
anak usia pra sekolah sebelum dilakukan
Karakteristik
responden
berdasarkan
terapi kelompok terapeutik yaitu sebesar
pekerjaan di ketahui bahwa sebagian
17,14. Kelompok kontrol didapatkan
besar responden bekerja yaitu sebanyak
16,61. Artinya, rata – rata kemampuan
42 responden(71, 2%).
kognitif
ibu
berada
dalam
rentang
kemampuan yang baik. Nilai minimal
Karakteristik Anak Usia Pra Sekolah
untuk kemampuan psikomotor adalah 0
Karakteristik anak berdasarkan urutan
dan nilai maksimal 100.
anak dalam keluarga diketahui bahwa
sebagian besar anak merupakan anak
Kemampuan
kedua sebanyak 32 anak ( 54,2%).
kelompok intervensi dalam memberikan
psikomotor
ibu
pada
stimulasi perkembangan anak usia pra
Kemampuan
Psikomotor Ibu
Kognitif
dan
sekolah
sebelum
dilakukan
terapi
kelompok terapeutik yaitu sebesar 58,93.
Berdasarkan Tabel 1 nilai minimal untuk
Sedangkan kelompok kontrol didapatkan
kemampuan kognitif adalah 0 dan nilai
58,74. Artinya, rata – rata kemampuan
maksimal 25. Hasil analisis menunjukkan
psikomotor ibu berada dalam rentang
bahwa rata – rata kemampuan kognitif
kemampuan menengah.
Tabel 1 Analisa Kemampuan Kognitif dan Psikomotor Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal
Dalam Memberikan Stimulasi Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah Sebelum
Dilakukan Terapi Kelompok Terapeutik
Kemampuan
Kognitif
Psikomotor
Jenis Kelompok
Intervensi
n
28
Mean
17,14
Median
17
Min-Maks
12-23
Kontrol
31
16,61
17
11-22
Total
Intervensi
59
28
16,86
58,93
17
58
11-23
50-74
Kontrol
31
58,74
58
50-74
59
58,53
58
50-74
Total
Sumber : Data Primer, 2013
24
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
Hasil analisis pada Tabel 2 menunjukkan
psikomotor). Artinya terdapat perbedaan
bahwa ibu sebagai orang tua tunggal
kemampuan kognitif dan psikomotor
setelah mendapatkan terapi kelompok
pada ibu sebagai orang tua tunggal dalam
terapeutik memiliki kemampuan kognitif
memberikan
dan kemampuan psikomotor lebih tinggi
anak usia pra sekolah sebelum dan
dibanding sebelum mendapat terapi.
sesudah mendapatkan terapi kelompok
Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,000
terapeutik.
stimulasi
perkembangan
(p < 0,05) (pada kemampuan kognitif dan
Tabel 2 Analisis Kemampuan Kognitif Dan Psikomotor Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal
Dalam Memberikan Stimulasi Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah Sebelum dan
Sesudah Diberikan Terapi Kelompok Terapeutik pada Kelompok Intervensi
(n1=28)
Variabel
Kognitif
a.Sebelum
b.Sesudah
Selisih
Psikomotor
a.Sebelum
b.Sesudah
Selisih
Mean
SD
SE
t
p-value
17,14
19,93
2,79
2,475
2,054
0,468
0,388
-8,526
0,000
58,93
67,54
8,61
5,213
4,342
0,985
0,983
-14,126
0,000
Sumber : Data Primer, 2013
Hasil analisis pada Tabel 3 menunjukkan
dilakukan pendidikan kesehatan juga
bahwa ibu sebagai orang tua tunggal
lebih tinggi sebesar 1,78 dibandingkan
setelah
pendidikan
kemampuan kognitif sebelum dilakukan
kesehatan memiliki kemampuan kognitif
pendidikan kesehatan (sebelum intervensi
lebih tinggi sebesar 0,58 dibandingkan
58,74 dan sesudah intervensi 60,52)
kemampuan kognitif sebelum dilakukan
dalam
pendidikan
perkembangan.
mendapatkan
kesehatan
(nilai
sebelum
memberikan
Hasil
stimulasi
uji
statistik
intervensi 16,61 dan sesudah intervensi
didapatkan nilai p=0,000(p < 0,05) (pada
17,19),
peningkatan
kemampuan kognitif dan psikomotor).
kemampuan kognitif pada kelompok
Artinya terdapat perbedaan kemampuan
kontrol sebesar 3,4%. Rata – rata nilai
kognitif dan psikomotor pada ibu sebagai
kemampuan
orang tua tunggal dalam memberikan
artinya
terdapat
psikomotor
sesudah
25
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
stimulasi perkembangan anak usia pra
kelompok kontrol. Hasil uji statistik
sekolah
sesudah
didapatkan nilai p=0,000 (p < 0,05).
mendapatkan pendidikan kesehatan. Hasil
Artinya terdapat perbedaan kemampuan
analisis pada Tabel
4 menunjukkan
kognitif pada kelompok ibu sebagai orang
bahwa ibu sebagai orang tua tunggal pada
tua tunggal dalam memberikan stimulasi
kelompok
perkembangan anak usia pra sekolah pada
sebelum
dan
intervensi
memiliki
kemampuan kognitif lebih tinggi sebesar
kelompok
2,74 dibandingkan
(kelompok
dalam
kelompok kontrol
memberikan
yang
mendapatkan
intervensi)
TKT
dibandingkan
stimulasi
dengan kelompok yang mendapatkan
perkembangan anak usia pra sekolah
pendidikan kesehatan tentang tumbuh
setelah dilakukan TKT (19,93) pada
kembang
kelompok intervensi dan 17,19 pada
(kelompok kontrol).
anak
usia
pra
sekolah
Tabel 3 Analisis Kemampuan Kognitif Dan Psikomotor Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal
pada Kelompok Kontrol Dalam Memberikan Stimulasi Perkembangan Pada Anak
Usia Pra Sekolah Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pendidikan Kesehatan (n2=31)
Variabel
Mean
SD
SE
t
p-value
Kognitif
a.Sebelum
b.Sesudah
Selisih
16,61
17,19
0,58
2,445
2,587
0,439
0,465
-4,227
0,000
Psikomotor
a.Sebelum
b.Sesudah
Selisih
58,74
60,52
1,78
5,298
5,291
0,951
0,950
-6,149
0,000
Sumber : Data Primer, 2013
Tabel 4 Analisis Kemampuan Kognitif Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal Dalam Memberikan
Stimulasi Perkembangan Setelah Dilakukan TKT Pada Anak Usia Pra Sekolah
Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi
Kelompok
n
Mean
T
df
p-value
Intervensi
28
19,93
4,465
57
0,000
Kontrol
31
17,19
Sumber : Data Primer, 2013
26
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
Hasil analisis pada Tabel 5 menunjukkan
kekemampuan
bahwa ibu sebagai orang tua tunggal pada
kelompok ibu sebagai orang tua tunggal
kelompok
dalam
intervensi
memiliki
psikomotor
memberikan
pada
stimulasi
kemampuan psikomotor lebih tinggi
perkembangan anak usia pra sekolah pada
daripada
dalam
kelompok
perkembangan
(kelompok
kelompok
memberikan
stimulasi
kontrol
yang
mendapatkan
intervensi)
TKT
dibandingkan
anak usia pra sekolah setelah dilakukan
dengan kelompok yang mendapatkan
TKT (67,54 pada kelompok intervensi
pendidikan kesehatan tentang tumbuh
dan 60,52 pada kelompok kontrol). Hasil
kembang
uji statistik didapatkan nilai p=0,000
(kelompok kontrol).
anak
usia
pra
sekolah
(p < 0,05). Artinya terdapat perbedaan
Tabel
5 Analisis Kemampuan Psikomotor Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal Dalam
Memberikan Stimulasi Perkembangan Setelah Dilakukan TKT Pada Anak Usia
Pra Sekolah Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi (n1=28,
n2=31)
Kelompok
N
Mean
T
df
p-value
Intervensi
Kontrol
28
31
67,54
60,52
5,535
57
0,000
Sumber : Data Primer, 2013
PEMBAHASAN
sesudah
intervensi
Kemampuan Kognitif dan Psikomotor
Ibu Intervensi Sebelum dan Sesudah
Dilakukan
Terapi
Kelompok
Terapeutik pada Kelompok Intervensi
memberikan
sebagai
orang
tua
tunggal
setelah
mendapatkan TKT memiliki kemampuan
kognitif
lebih
tinggi
(nilai
sebelum
intervensi 17,14 dan sesudah intervensi
19,93) dan kemampuan psikomotor lebih
tinggi (sebelum intervensi 58,93 dan
stimulasi
dalam
perkembangan,
dimana peningkatan paling tinggi pada
aspek
stimulasi
kemampuan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu
67,54)
kognitif
kognitif,
(19%
20%
pada
pada
kemampuan psikomotor) dan peningkatan
terendah
terdapat
pada
kemampuan
kognitif ibu dalam memberikan stimulasi
pada aspek moral (6%) serta pada
kemampuan psikomotor terdapat pada
kemampuan memberikan stimulasi aspek
27
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
psikososial
(3%).
Hasil
uji
statistik
Proses belajar juga merupakan suatu
didapatkan nilai p=0,000 (p < 0,05) (pada
proses
kemampuan kognitif dan psikomotor).
penyempurnaan pengetahuan. Pendidikan
Artinya terdapat perbedaan kemampuan
yang
kognitif dan psikomotor pada ibu sebagai
melibatkan berbagai macam komponen
orang tua tunggal dalam memberikan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan
stimulasi perkembangan anak usia pra
(Supriyadi, 2001). TKT merupakan terapi
sekolah
lanjutan yang secara efektif telah terbukti
sebelum
dan
sesudah
mendapatkan TKT.
pemindahan
merupakan
ataupun
suatu
proses
akan
meningkatkan kemampuan keluarga dalam
merawat anak usia pra sekolah (Chien,
Menurut
Garaigordobil
&
Berrueco
Thompson & Norman, 2008).
(2011), TKT pada anak usia pra sekolah
dilakukan
mengatasi
untuk
membantu
permasalahan,
keluarga
Peningkatan kemampuan kognitif juga
dimana
dapat diasumsikan bahwa keluarga telah
permasalahan diselesaikan bersama dalam
melaksanakan
kelompok dan saling berbagi pengalaman.
bidang kesehatan, yaitu keluarga merespon
Analisis peneliti, peningkatan kemampuan
adanya
kognitif setelah dilakukan TKT pada
kebutuhan
kelompok intervensi merupakan proses
perkembangan anak usia pra sekolah.
belajar anggota kelompok selama terapi
Kemampuan
yang difasilitasi oleh terapis. Selama proses
keluarga
belajar terjadi pengambilan tanggapan
mengembangkan kemampuan yang efektif
yang
pemberian
untuk mengatasi masalah yang mungkin
diberikan
timbul karena adanya perubahan peran
stimulus, maka akan semakin memperkaya
dalam setiap tahap tumbuh kembang anak
tanggapan pada subyek belajar.
usia pra sekolah.
Selama proses belajar tidak hanya terjadi
Proses
penambahan informasi, tapi juga terjadi
menekankan pada kemampuan keluarga
penyamaan persepsi. Metode terapi yang
dalam
dilakukan melalui diskusi dan simulasi
perkembangan pada anak usia pra sekolah.
sangat cocok untuk proses pendidikan
Dalam
orang dewasa (Notoatmodjo, 2007).
pemberian
diperoleh
stimulus.
Semakin
melalui
sering
peran
kebutuhan
keluarga
keluarga
termasuk
pertumbuhan
dan
kognitif
akan
dalam
yang
dimiliki
menjadikan
pelaksanaan
TKT
memberikan
pelaksanaan
keluarga
TKT
informasi
juga
stimulasi
dilakukan
tentang
28
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
perkembangan anak usia pra sekolah dan
tentang
dilanjutkan dengan memberikan contoh
meningkatkan kemampuan ibu dalam
(demonstrasi) cara memberikan stimulasi
memberikan stimulasi perkembangan anak
pada
usia pra sekolah. Hasil penelitian ini
anak,
kemudian
kesempatan
kepada
memberikan
ibu
pengaruh
TKT
dalam
untuk
membuktikan hipotesa penelitian yang
mempraktikkannya, dimana kemampuan
menyatakan bahwa terdapat perbedaan
anggota kelompok pada tiap – tiap sesi
yang signifikan kemampuan kognitif dan
terus
psikomotor kelompok intervensi sebelum
dieksplorasi
dan
dievaluasi
(Brabender dan Fallon, 2008).
dan setelah pemberian TKT.
Hasil yang optimal dapat dicapai jika
Kemampuan Kognitif dan Psikomotor
Ibu pada Kelompok Kontrol Sebelum
dan Sesudah Dilakukan Pendidikan
Kesehatan
kemampuan
psikomotor
memberikan
stimulasi
ibu
dalam
perkembangan
dilatih. Menurut Bloom dalam Perry dan
Potter
(2001),
domain
psikomotor
merupakan tindakan yang dapat dilihat
dan diukur sesuai dengan pengetahuan
yang dimiliki keluarga dalam memberikan
stimulasi
perkembangan.
Perilaku
seseorang dapat diubah dengan mengubah
pikiran
(kognitif)
Perubahan
dengan
terlebih
perilaku
cara
kekuasaan,
dahulu.
dapat
dilakukan
menggunakan
kekuatan,
dorongan,
pemberian
informasi dan diskusi (Notoatmodjo,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu
setelah
pendidikan
kesehatan memiliki kemampuan kognitif
lebih tinggi sebesar 0,58 dibandingkan
kemampuan kognitif sebelum dilakukan
pendidikan
kesehatan
(nilai
sebelum
intervensi 16,61 dan sesudah intervensi
17,19).
Kemampuan
kelompok
kontrol
pendidikan
kognitif
setelah
kesehatan
pada
mendapat
mengalami
peningkatan paling tinggi pada aspek
stimulasi bahasa (9%) dan peningkatan
2007).
terendah
TKT bermanfaat untuk meningkatkan
kemampuan kognitif dan psikomotor
dalam
mendapatkan
memberikan
perkembangan.
Pernyataan
stimulasi
tersebut
sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Damayanti, Keliat, Hastono (2010)
terdapat
pada
kemampuan
kognitif ibu dalam memberikan stimulasi
pada aspek emosi (1%). Peningkatan
kemampuan
kognitif
pada
kelompok
kontrol dapat terjadi walaupun kelompok
tersebut tidak mendapatkan TKT sebagai
terapi spesialis. Peningkatan kemampuan
29
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
tersebut terjadi karena pada kelompok
terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
kontrol telah memperoleh terapi generalis
yang berorientasi pada 9 fungsi keluarga
berupa pendidikan kesehatan tentang
terhadap peningkatan derajat kesehatan
tumbuh kembang anak usia pra sekolah
keluarga, sedangkan pendidikan kesehatan
dan cara menstimulasinya.
jiwa pada keluarga merupakan pemberian
bimbingan dan penyuluhan kesehatan jiwa
Rata – rata nilai kemampuan psikomotor
kepada
sesudah dilakukan pendidikan kesehatan
meningkatkan kesehatan jiwa keluarga,
juga
mencegah
lebih
tinggi
dibandingkan
sebesar
kemampuan
1,78
kognitif
keluarga
penyakit,
dalam
dan
rangka
mengenali
gangguan jiwa secara dini.
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan
dalam
memberikan
perkembangan.
Hasil
uji
stimulasi
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang
statistik
disampaikan di atas analisis penulis adalah
didapatkan nilai p=0,000 (p < 0,05) (pada
bahwa
kemampuan kognitif dan psikomotor).
diberikan pada keluarga sehat, dimana
Artinya terdapat perbedaan kemampuan
dalam penelitian ini pendidikan kesehatan
kognitif dan psikomotor pada ibu dalam
tentang tumbuh kembang anak usia pra
memberikan stimulasi perkembangan anak
sekolah
usia pra sekolah sebelum dan sesudah
diberikan pada ibu sebagai orang tua
mendapatkan
tunggal untuk meningkatkan pengetahuan
pendidikan
kesehatan
tumbuh kembang anak pra sekolah.
pendidikan
dan
cara
kesehatan
dapat
menstimulasinya
ibu tentang tumbuh kembang anak usia
pra sekolah, namun tanpa dilakukan role
Peningkatan kemampuan kognitif pada
play pada anggota kelompok. Pendidikan
kelompok kontrol dapat terjadi walaupun
kesehatan dapat diberikan pada ibu
kelompok tersebut tidak mendapatkan
sebagai orang tua tunggal dengan tujuan
TKT sebagai terapi spesialis. Peningkatan
untuk meningkatkan kesehatan jiwa anak,
kemampuan tersebut terjadi karena pada
melalui usaha peningkatan pengetahuan
kelompok kontrol memperoleh terapi
ibu
generalis berupa pendidikan kesehatan
perkembangan
tentang tumbuh kembang anak usia pra
pengetahuan ibu meningkat, diharapkan
sekolah
menstimulasinya.
terjadi peningkatan ketrampilan ibu dalam
Menurut Smith, Cumming, & Xeros,
memberikan stimulasi perkembangan pada
Sophia
anak tanpa kehadiran suami.
dan
(2000),
cara
menyatakan
bahwa
dalam
memberikan
anak.
Ketika
stimulasi
tingkat
30
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
kemampuan psikomotornya lebih rendah
Peningkatan
kemampuan
psikomotor
daripada kelompok yang mendapatkan
pada kelompok kontrol juga dapat terjadi
TKT karena responden tidak mendapat
walaupun
informasi
kelompok
mendapatkan
tersebut
tentang
Peningkatan
mempraktikkan
kemampuan tersebut terjadi karena pada
perkembangan.
kelompok
terapi
TKT.
tidak
kontrol
generalis
telah
memperoleh
berupa
pendidikan
kesehatan tentang tumbuh kembang anak
usia pra sekolah dan cara menstimulasinya.
Proses
peningkatan
bisa dicapai dengan melewati proses antara
lain awareness, interest, evaluation, trial, dan
adaptation. Proses tersebut akan mengiringi
proses latihan yang merupakan proses
potensi
memberi
dengan
cara
mengulang – ulang aktivitas tertentu yang
merupakan bagian pokok dalam belajar
sehingga kemampuan akan meningkat.
kemampuan
psikomotor
pada kelompok kontrol lebih rendah
dibandingkan kelompok intervensi karena
TKT yang dilaksanakan pada kelompok
intervensi tidak hanya menitikberatkan
pada kemampuan kognitif/ pengetahuan
tapi juga pada kemampuan psikomotor
berupa
praktik
dalam
stimulasi
Kemampuan Kognitif Dan Psikomotor
Ibu Sesudah Dilakukan Terapi
Kelompok Terapeutik Pada Kelompok
Intervensi Dan Kelompok Kontrol
Hasil
penelitian
menunjukkan
memberikan
stimulasi pada anak. Penelitian yang
dilakukan oleh Trihadi, Keliat, Hastono
(2009) menyebutkan bahwa keluarga yang
tidak mendapatkan TKT peningkatan
bahwa
setelah dilakukan TKT pada kelompok
intervensi didapatkan nilai 19,93 untuk
kemampuan kognitif dan 67,54 untuk
kemampuan psikomotor, sedangkan untuk
kelompok
kontrol
setelah
diberikan
pendidikan kesehatan, hasil yang didapat
untuk kemampuan kognitif adalah 17,19
dan kemampuan psikomotor 60,52. Hasil
statistik menunjukkan ada
Peningkatan
cara
kemampuan
psikomotor menurut Notoatmodjo (2007)
penyempurnaan
bagaimana
antara
kemampuan
perbedaan
kognitif
dan
psikomotor antara kelompok intervensi
dan kelompok kontrol (p 0,000 < 0,05).
Analisis peneliti setelah dilakukannnya
TKT pada kelompok intervensi dan
pendidikan kesehatan tumbuh kembang
anak usia pra sekolah pada kelompok
kontrol, semua responden baik pada
kelompok intervensi maupun kelompok
kontrol
mengalami
peningkatan
kemampuan kognitif maupun psikomotor.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
terapi
31
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
keperawatan, baik terapi generalis maupun
spesialis
spesialis
kemampuan kognitif dan psikomotor ibu
mampu
meningkatkan
mampu
meningkatkan
kemampuan kognitif dan psikomotor ibu
dalam
dalam
stimulasi
perkembangan pada anak. Perbedaan
Hardman
antara pemberian pendidikan kesehatan
memberikan
perkembangan
pada
anak.
memberikan
stimulasi
dalam Susanandari (2009) menjelaskan
dan
bahwa efek terapeutik pada keluarga dapat
pendidikan kesehatan tidak adanya role play
ditingkatkan dengan melibatkan mereka
oleh pemberi penyuluhan dan tidak
dalam suatu forum yang beranggotakan
dilaksanakannya
keluarga – keluarga lain yang memiliki
peserta
masalah sama. Penerapan pada penelitian
akemampuan kognitif dan psikomotor
ini adalah dengan dibentuknya kelompok
pada
yang terdiri dari ibu yang berperan sebagai
tereksplorasi,
orang tua tunggal akan meningkatkan
anggota kelompok mendapat arahan dan
efektivitas pemberian informasi tentang
bantuan terhadap pencapaian kemampuan
cara stimulasi tumbuh kembang anak usia
pada setiap sesinya. Selain itu, ketrampilan
pra sekolah, dimana hal ini didapatkan
atau kemampuan psikomotor anggota
pada kelompok intervensi. TKT yang
kelompok juga lebih terstruktur karena
terdiri dari 7 sesi, dimana pada sesi ketujuh
topik yang dibahas pada tipa sesi spesifik
ibu yang berperan sebagai orang tua
(Sprenkle,
tunggal
peningkatan
dapat
melakukan
sharing
TKT
adalah
pada
pemberian
redemonstrasi
penyuluhan,
peserta
sehingga
penyuluhan
sedangkan
2002),
yang
oleh
pada
sehingga
bermakna
kurang
TKT
terjadi
pada
pengalaman dalam melaksanakan stimulasi
kelompok intervensi yang mendapatkan
perkembangan anak usia pra sekolah.
TKT.
Beberapa ibu dalam penelitian tersebut
menyatakan memperoleh manfaat melalui
KESIMPULAN
TKT, melalui terapi kelompok ibu dapat
berbagi pengalaman dengan ibu yang lain
dalam
memberikan
stimulasi
perkembangan anak usia pra sekolah tanpa
1. Ada perbedaan kemampuan orang tua
tunggal dalam memberikan stimulasi
perkembangan anak usia pra sekolah
pada kelompok intervensi sebelum
keikutsertaan suami.
dan sesudah dilakukan TKT
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
terapi
keperawatan, baik terapi generalis maupun
2. Ada perbedaan kemampuan orang tua
tunggal dalam memberikan stimulasi
32
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
perkembangan anak usia pra sekolah
CMHN. (2006). Modul basic course community
pada kelompok kontrol sebelum dan
mental health nursing. Jakarta :
sesudah
WHO. FIK UI
dilakukan
pendidikan
kesehatan tumbuh kembang anak
3. Ada perbedaan kemampuan orang tua
tunggal dalam memberikan stimulasi
perkembangan anak usia pra sekolah
antara kelompok intervensi dengan
Damayanti,
Keliat,
B.A.,
Susanti, H. (2010). Pengaruh TKT
terhadap perkembangan inisiatif anak
usia pra sekolah di Lampung (tesis).
Jakarta:
kelompok kontrol.
Hastono.,
Fakultas
Ilmu
Keperawatan UI
REFERENSI
Atkinson,
Depkes RI. (2007). Stimulasi, deteksi dan
Rita
L.
(1999).
Edisi
psikologi.
8.
Pengantar
Jakarta
:
Erlangga
intervensi dini tumbuh kembang anak
di tingkat pelayanan kesehatan dasar.
Jakarta
Badan Pusat Statistik Indonesia. (2011).
Desmita. 2007. Psikologi perkembangan.
Profil anak Indonesia 2011. Jakarta
Bandung
:
Rosdakarya
Kementrian
Pemberdayaan
:
PT.
Remaja
Perempuan dan Perlindungan
Garaigordobil, Maite & Berrueco, Laura.
Anak
(2011). Effects of a play program on
Brabender, V.M., & Fallon, A. (2008).
Group
development
in
practice:
creative thinking of preschool children.
The
Spanish
Journal
of
Guidance for clinicians and researchers
Psychology, Vol. 14, No. 2, 608-
on stages and dynamics of change.
618
Washington,
DC:
American
Psychological Assoication
Hamid, A.Y.S. (2009). Bunga Rampai
Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Citron, M., Solomon P., Draine J. (1999).
Jakarta : EGC
Self-help groups for families of persons
with mental illness: perceived benefits of
Notoatmodjo, S. (2007).
Pendidikan dan
helpfulness. Community mental health
perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka
journal, Vol.35
Cipta
33
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
Potter, P.A. and Perry, A.G. (2005).
Fundamental of Nursing : Concept,
kemampuan anak. Skripsi-FPsi UI.
Tidak dipublikasikan
Process, and Practice. Philadelphia :
Trihadi,
Mosby Years Book Inc
D.,
Keliat, B.A.,
Hastono.,
Susanti, H. (2009). Pengaruh TKT
Shisslak,
Cathrine.,
Laura.,
terhadap kemampuan keluarga dalam
(2006).
memberikan stimulasi perkembangan
Interactional group therapy for adult
dini usia kanak – kanak di kelurahan
Swain,
women.
Schnaps,
Barbara.
Journal
of
Group
Psychotherapy. Volume 23
bubulak kota bogor tahun 2009 (tesis).
Jakarta:
Fakultas
Ilmu
Keperawatan UI
Susanandari,
D.A.
(2009).
Gambaran
penyesuaian diri ibu dan perkembangan
Videback,
S.L.
(2008).
Buku
keperawatan jiwa. Jakarta : EGC
ajar