Endang Mei Yunalia Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri Email: yunalia_blitaryahoo.co.id Abstract - PENGARUH TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN ORANG TUA TUNGGAL DALAM MEMBERIKAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA

19
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
PENGARUH TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK TERHADAP
KEMAMPUAN ORANG TUA TUNGGAL DALAM MEMBERIKAN STIMULASI
PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH
Endang Mei Yunalia
Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri
Email: yunalia_blitar@yahoo.co.id

Abstract
Parent knowledge and capability to provide development stimulation for preschool children is require, which
is a critical period. The purpose of this research was to identify the effectiveness of therapeutic group therapy
for single parent capability giving growth stimulation for preschool period. Design of this research was using
quasi experimental, with pre-post test with control group. The sample was single mother with preschool
children who met the inclusion criteria, where in 28 respondents in intervention group and 31 in control
group, which is sampling technique used cluster sampling. Based on dependent sample t-test (paired t-test) p
value was 0,000 (p < 0,05), so H1 accepted, which means that there was any effectiveness of therapeutic
group therapy on single parent capability giving growth stimulation for preschool period. The increase of
cognitive and psychomotor capability in group that receiving therapeutic group therapy higher compared to
the control group. Recommendation of this research is the necessary of applying therapeutic group therapy in
community mental health for single parent with pre school children.

Keywords : single parent capability, development stimulation, therapeutic group therapy

Abstrak
Pengetahuan dan kemampuan orang tua dalam memberikan stimulasi perkembangan pada
anak usia pra sekolah sangat penting untuk dimiliki, karena usia pra sekolah merupakan
masa kritis bagi anak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok
terapeutik terhadap peningkatan kemampuan orang tua tunggal dalam memberikan
stimulasi perkembangan anak usia pra sekolah. Desain penelitian adalah quasi experimental,
dengan rancangan pre-post test with control group. Sampel adalah ibu yang berperan sebagai
orang tunggal yang memiliki dan mengasuh anak usia pra sekolah, terdiri 28 responden
pada kelompok intervensi dan 31 responden pada kelompok kontrol, dimana tekhnik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster sampling. Uji yang digunakan
adalah Uji dependent sample t-test (paired t-test), diperoleh nilai p value sebesar 0,000 (p < 0,05)
sehingga H1 diterima berarti ada pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap
peningkatan kemampuan orang tua tunggal dalam memberikan stimulasi perkembangan
anak usia pra sekolah. Peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor lebih tinggi pada
kelompok yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik Rekomendasi dari penelitian ini
adalah perlu diterapkannya terapi kelompok terapeutik pada tatanan pelayanan kesehatan
jiwa di masyarakat pada kelompok orang tua tunggal yang memiliki anak usia pra sekolah.
Kata kunci: kemampuan orang tua tunggal, stimulasi perkembangan, terapi kelompok

terapeutik

20
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
PENDAHULUAN
Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi

(Atkinson,

sehat emosional, psikologis, dan sosial

statistik dari the U.S. Census Bureau pada

yang terlihat dari hubungan interpersonal

tahun 2011 menunjukkan bahwa sekitar

yang memuaskan, perilaku dan koping

13,6 juta penduduk Amerika menjalankan


yang efektif, konsep diri yang positif, dan

peran sebagai orang tua tunggal. Sekitar

kestabilan emosional (Videback, 2008).

2,4 juta diantaranya menjadi orang tua

Indonesia

tunggal karena hidup terpisah dengan

sendiri

mengatur

kesehatan jiwa dalam

tentang


Undang-Undang

pasangan

1999).

Berdasarkan

disebabkan

oleh

data

faktor

No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

pekerjaan yang menyebabkan pasangan


bab IX pasal 144 menyatakan upaya

tinggal

kesehatan jiwa ditujukan untuk menjamin

(International Encyclopedia of Marriage and

setiap orang dapat menikmati kehidupan

Family). Data BPS tahun 2011 mencatat

kejiwaan yang sehat, bebas dari ketakutan,

8.926.387 wanita menjadi orang tua

tekanan dan gangguan jiwa. Masalah

tunggal di Indonesia. Data dari Badan


kesehatan jiwa perlu menjadi fokus utama

Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan

pada upaya peningkatan sumber daya

Survei

manusia

(Susenas) pada tahun 2009 di Jawa

khususnya

pada

anak

dan


terpisah

Sosial

secara

Ekonomi

geografis

Nasional

remaja, mengingat anak dan remaja

Timur,ditemukan

jumlah anak yang

merupakan generasi yang perlu disiapkan


tinggal hanya bersama ayah kandung saja

sebagai kekuatan bangsa (Hamid, 2009).

sebanyak 2,27% dan anak yang tinggal
dengan ibu kandung saja sebanyak 5,61%.

Selama tahap prasekolah yaitu pada usia
3 – 6 tahun, hubungan dengan orang tua

Fenomena yang ada di masyarakat Desa

merupakan dasar bagi perkembangan

Resapombo yang terletak di Kabupaten

emosional dan sosial anak. Pengalaman

Blitar sekarang adalah tingginya jumlah


selama masa prasekolah membentuk

pasangan yang salah satunya bekerja di

dasar

anak

luar negeri, sehingga dengan pendapatan

selanjutnya. Anak yang sebagian besar

yang lebih besar, mereka mengharapkan

waktu mereka kurang mendapat stimulasi

dapat memberikan penghidupan yang

akan


layak

untuk

kehilangan

mendapatkan

perkembangan

banyak

kesempatan

pengalaman

baru

pada


anak-anaknya

dengan

konsekuensi salah satu dari pasangan

21
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
tidak tinggal serumah dengan pasangan.

keperawatan yang komprehensif, holistik,

Data Badan Pusat Statistik Kabupaten

dan

Blitar tahun 2011 diperoleh hasil bahwa

masyarakat sehat jiwa, rentan terhadap

jumlah TKI di Desa Resapombo hampir

stress, dalam tahap pemulihan, dan

mencapai

pencegahan kekambuhan (CMHN, 2006).

separoh

dari

presentase

paripurna

yang

berfokus

pada

keseluruhan jumlah TKI di Kecamatan
Doko. Hal ini menunjukkan tingginya

Menurut Citron, Solomon, Draine (2009),

jumlah anak usia pra sekolah yang tidak

terapi

mendapatkan

merupakan

figur

ayah

dalam

kelompok

terapeutik

bentuk

terapi

(TKT)
untuk

menjalankan tugas tumbuh kembangnya.

mempertemukan kebutuhan keluarga dan

Permasalahan tersebut selanjutnya juga

sumber penting bagi keluarga dengan

akan

kepada

anggota keluarga yang sama. Terapi ini

bertambahnya tugas ibu yang berperan

dapat diberikan pada semua tingkat usia

sebagai

dalam

sesuai tahap tumbuh kembangnya. TKT

memberikan stimulasi tumbuh kembang

yang melibatkan orang tua yang memiliki

pada anak usia pra sekolah

anak usia pra sekolah dilakukan untuk

memberikan
orang

dampak

tua

tunggal

membantu

keluarga

mengatasi

Memenuhi tugas perkembangan anak usia

permasalahan yang dihadapi dan berbagi

prasekolah merupakan salah satu peran

pengalaman

dari orang tua. Pengetahuan orang tua

stimulasi

(orang tua kandung ataupun orang tua

merupakan upaya promotif kesehatan

asuh)

tugas

jiwa ini diharapkan mampu memberikan

usia

prasekolah

kesempatan pada orang tua terutama

untuk

dimiliki.

orang tua tunggal yang memiliki tugas

dalam

memenuhi

perkembangan
sangat

anak

penting

Keperawatan

sebagai

pada

hal

anak.

memberikan
TKT

yang

dari

yang lebih berat dalam memberikan

pelayanan kesehatan memegang peran

stimulasi perkembangan karena orang tua

penting

yang tinggal bersama anak harus berperan

dalam

bagian

dalam

upaya

peningkatan

perkembangan

anak

tugas

ganda yaitu sebagai ayah dan ibu,

perkembangan.

Keperawatan

sebagai

dibandingkan dengan dengan keluarga

bagian dari pelayanan kesehatan jiwa

inti yang idealnya dapat membagi peran

masyarakat

dalam mengasuh anak.

telah

sesuai

mengembangkan

Community Mental Health Nursing (CMHN)
yang

merupakan

bentuk

pelayanan

22
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
Beberapa penelitian turut berkontribusi

Desa

tentang

untuk

berjumlah 71 responden, dengan sampel

diterapkan pada keluarga orang tua

berjumlah 59 responden yang diambil

tunggal

peningkatan

dengan dengan menggunakan teknik

kemampuan kognitif dan psikomotor

cluster sampling. Sampel penelitian adalah

dalam

stimulasi

ibu yang berperan sebagai orang tua

perkembangan anak usia pra sekolah.

tunggal yang memiliki anak usia pra

Hasil penelitian Trihadi, Keliat, Hastono,

sekolah yang memenuhi kriteria inklusi.

pentingnya
agar

TKT

terjadi

memberikan

Resapombo,

Kabupaten

Blitar

Susanti (2009), menyebutkan bahwa TKT
dapat meningkatkan kemampuan orang

Variabel independen dalam penelitian ini

tua

adalah terapi kelompok terapeutik yang

dalam

memberikan

stimulasi

perkembangan kanak – kanak.

diukur menggunakan lembar evaluasi
pada tiap sesi terapi kelompok terapeutik.

Selama ini program dari puskesmas untuk

Variabel

meningkatkan kemampuan orang tua,

kognitif dan kemampuan psikomotor

khususnya orang tua tunggal dalam

yang diukur menggunakan kuesioner.

memberikan stimulasi tumbuh kembang

Data yang didapatkan kemudian akan

pada anak usia pra sekolah masih belum

dianalisis

optimal.

statistik dependent sample t-test (paired t-test).

Penting

kiranya

untuk

dependen adalah kemampuan

dengan

menggunakan

uji

melakukan penelitian tentang pengaruh
terapi kelompok terapeutik terhadap

HASIL

kemampuan orang tua tunggal dalam

Karakteristik Ibu Sebagai Orang Tua
Tunggal

memberikan

stimulasi

perkembangan

anak anak usia pra sekolah

Berdasarkan data, rata rata ibu responden
memiliki usia 30 tahun dan lama menjadi

METODE PENELITIAN

orang tua tunggal rata – rata 2,56 tahun,

Penelitian ini menggunakan metode quasi

serta memiliki 2 anak.

experimental, dengan pendekatan pre-post
test with control group. Populasi dalam

Karakteristik

responden

berdasarkan

penelitian ini adalah orang tua tunggal

pendidikan ibu, diketahui bahwa sebagian

yang memiliki anak usia pra sekolah di

besar responden memiliki pendidikan

23
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
dasar

yaitu

sebanyak

37

respoden

( 62,7%).

ibu sebagai orang tua tunggal dalam
memberikan

stimulasi

perkembangan

anak usia pra sekolah sebelum dilakukan
Karakteristik

responden

berdasarkan

terapi kelompok terapeutik yaitu sebesar

pekerjaan di ketahui bahwa sebagian

17,14. Kelompok kontrol didapatkan

besar responden bekerja yaitu sebanyak

16,61. Artinya, rata – rata kemampuan

42 responden(71, 2%).

kognitif

ibu

berada

dalam

rentang

kemampuan yang baik. Nilai minimal
Karakteristik Anak Usia Pra Sekolah

untuk kemampuan psikomotor adalah 0

Karakteristik anak berdasarkan urutan

dan nilai maksimal 100.

anak dalam keluarga diketahui bahwa
sebagian besar anak merupakan anak

Kemampuan

kedua sebanyak 32 anak ( 54,2%).

kelompok intervensi dalam memberikan

psikomotor

ibu

pada

stimulasi perkembangan anak usia pra
Kemampuan
Psikomotor Ibu

Kognitif

dan

sekolah

sebelum

dilakukan

terapi

kelompok terapeutik yaitu sebesar 58,93.

Berdasarkan Tabel 1 nilai minimal untuk

Sedangkan kelompok kontrol didapatkan

kemampuan kognitif adalah 0 dan nilai

58,74. Artinya, rata – rata kemampuan

maksimal 25. Hasil analisis menunjukkan

psikomotor ibu berada dalam rentang

bahwa rata – rata kemampuan kognitif

kemampuan menengah.

Tabel 1 Analisa Kemampuan Kognitif dan Psikomotor Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal
Dalam Memberikan Stimulasi Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah Sebelum
Dilakukan Terapi Kelompok Terapeutik
Kemampuan
Kognitif

Psikomotor

Jenis Kelompok
Intervensi

n
28

Mean
17,14

Median
17

Min-Maks
12-23

Kontrol

31

16,61

17

11-22

Total
Intervensi

59
28

16,86
58,93

17
58

11-23
50-74

Kontrol

31

58,74

58

50-74

59

58,53

58

50-74

Total
Sumber : Data Primer, 2013

24
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
Hasil analisis pada Tabel 2 menunjukkan

psikomotor). Artinya terdapat perbedaan

bahwa ibu sebagai orang tua tunggal

kemampuan kognitif dan psikomotor

setelah mendapatkan terapi kelompok

pada ibu sebagai orang tua tunggal dalam

terapeutik memiliki kemampuan kognitif

memberikan

dan kemampuan psikomotor lebih tinggi

anak usia pra sekolah sebelum dan

dibanding sebelum mendapat terapi.

sesudah mendapatkan terapi kelompok

Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,000

terapeutik.

stimulasi

perkembangan

(p < 0,05) (pada kemampuan kognitif dan
Tabel 2 Analisis Kemampuan Kognitif Dan Psikomotor Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal
Dalam Memberikan Stimulasi Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah Sebelum dan
Sesudah Diberikan Terapi Kelompok Terapeutik pada Kelompok Intervensi
(n1=28)
Variabel
Kognitif
a.Sebelum
b.Sesudah
Selisih
Psikomotor
a.Sebelum
b.Sesudah
Selisih

Mean

SD

SE

t

p-value

17,14
19,93
2,79

2,475
2,054

0,468
0,388

-8,526

0,000

58,93
67,54
8,61

5,213
4,342

0,985
0,983

-14,126

0,000

Sumber : Data Primer, 2013
Hasil analisis pada Tabel 3 menunjukkan

dilakukan pendidikan kesehatan juga

bahwa ibu sebagai orang tua tunggal

lebih tinggi sebesar 1,78 dibandingkan

setelah

pendidikan

kemampuan kognitif sebelum dilakukan

kesehatan memiliki kemampuan kognitif

pendidikan kesehatan (sebelum intervensi

lebih tinggi sebesar 0,58 dibandingkan

58,74 dan sesudah intervensi 60,52)

kemampuan kognitif sebelum dilakukan

dalam

pendidikan

perkembangan.

mendapatkan

kesehatan

(nilai

sebelum

memberikan
Hasil

stimulasi
uji

statistik

intervensi 16,61 dan sesudah intervensi

didapatkan nilai p=0,000(p < 0,05) (pada

17,19),

peningkatan

kemampuan kognitif dan psikomotor).

kemampuan kognitif pada kelompok

Artinya terdapat perbedaan kemampuan

kontrol sebesar 3,4%. Rata – rata nilai

kognitif dan psikomotor pada ibu sebagai

kemampuan

orang tua tunggal dalam memberikan

artinya

terdapat

psikomotor

sesudah

25
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
stimulasi perkembangan anak usia pra

kelompok kontrol. Hasil uji statistik

sekolah

sesudah

didapatkan nilai p=0,000 (p < 0,05).

mendapatkan pendidikan kesehatan. Hasil

Artinya terdapat perbedaan kemampuan

analisis pada Tabel

4 menunjukkan

kognitif pada kelompok ibu sebagai orang

bahwa ibu sebagai orang tua tunggal pada

tua tunggal dalam memberikan stimulasi

kelompok

perkembangan anak usia pra sekolah pada

sebelum

dan

intervensi

memiliki

kemampuan kognitif lebih tinggi sebesar

kelompok

2,74 dibandingkan

(kelompok

dalam

kelompok kontrol

memberikan

yang

mendapatkan

intervensi)

TKT

dibandingkan

stimulasi

dengan kelompok yang mendapatkan

perkembangan anak usia pra sekolah

pendidikan kesehatan tentang tumbuh

setelah dilakukan TKT (19,93) pada

kembang

kelompok intervensi dan 17,19 pada

(kelompok kontrol).

anak

usia

pra

sekolah

Tabel 3 Analisis Kemampuan Kognitif Dan Psikomotor Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal
pada Kelompok Kontrol Dalam Memberikan Stimulasi Perkembangan Pada Anak
Usia Pra Sekolah Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pendidikan Kesehatan (n2=31)
Variabel

Mean

SD

SE

t

p-value

Kognitif
a.Sebelum
b.Sesudah
Selisih

16,61
17,19
0,58

2,445
2,587

0,439
0,465

-4,227

0,000

Psikomotor
a.Sebelum
b.Sesudah
Selisih

58,74
60,52
1,78

5,298
5,291

0,951
0,950

-6,149

0,000

Sumber : Data Primer, 2013
Tabel 4 Analisis Kemampuan Kognitif Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal Dalam Memberikan
Stimulasi Perkembangan Setelah Dilakukan TKT Pada Anak Usia Pra Sekolah
Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi
Kelompok

n

Mean

T

df

p-value

Intervensi

28

19,93

4,465

57

0,000

Kontrol

31

17,19

Sumber : Data Primer, 2013

26
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016

Hasil analisis pada Tabel 5 menunjukkan

kekemampuan

bahwa ibu sebagai orang tua tunggal pada

kelompok ibu sebagai orang tua tunggal

kelompok

dalam

intervensi

memiliki

psikomotor

memberikan

pada

stimulasi

kemampuan psikomotor lebih tinggi

perkembangan anak usia pra sekolah pada

daripada

dalam

kelompok

perkembangan

(kelompok

kelompok

memberikan

stimulasi

kontrol

yang

mendapatkan

intervensi)

TKT

dibandingkan

anak usia pra sekolah setelah dilakukan

dengan kelompok yang mendapatkan

TKT (67,54 pada kelompok intervensi

pendidikan kesehatan tentang tumbuh

dan 60,52 pada kelompok kontrol). Hasil

kembang

uji statistik didapatkan nilai p=0,000

(kelompok kontrol).

anak

usia

pra

sekolah

(p < 0,05). Artinya terdapat perbedaan
Tabel

5 Analisis Kemampuan Psikomotor Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal Dalam
Memberikan Stimulasi Perkembangan Setelah Dilakukan TKT Pada Anak Usia
Pra Sekolah Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi (n1=28,
n2=31)

Kelompok

N

Mean

T

df

p-value

Intervensi
Kontrol

28
31

67,54
60,52

5,535

57

0,000

Sumber : Data Primer, 2013
PEMBAHASAN

sesudah

intervensi

Kemampuan Kognitif dan Psikomotor
Ibu Intervensi Sebelum dan Sesudah
Dilakukan
Terapi
Kelompok
Terapeutik pada Kelompok Intervensi

memberikan

sebagai

orang

tua

tunggal

setelah

mendapatkan TKT memiliki kemampuan
kognitif

lebih

tinggi

(nilai

sebelum

intervensi 17,14 dan sesudah intervensi
19,93) dan kemampuan psikomotor lebih
tinggi (sebelum intervensi 58,93 dan

stimulasi

dalam

perkembangan,

dimana peningkatan paling tinggi pada
aspek

stimulasi

kemampuan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu

67,54)

kognitif

kognitif,

(19%
20%

pada
pada

kemampuan psikomotor) dan peningkatan
terendah

terdapat

pada

kemampuan

kognitif ibu dalam memberikan stimulasi
pada aspek moral (6%) serta pada
kemampuan psikomotor terdapat pada
kemampuan memberikan stimulasi aspek

27
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
psikososial

(3%).

Hasil

uji

statistik

Proses belajar juga merupakan suatu

didapatkan nilai p=0,000 (p < 0,05) (pada

proses

kemampuan kognitif dan psikomotor).

penyempurnaan pengetahuan. Pendidikan

Artinya terdapat perbedaan kemampuan

yang

kognitif dan psikomotor pada ibu sebagai

melibatkan berbagai macam komponen

orang tua tunggal dalam memberikan

untuk mencapai tujuan yang diharapkan

stimulasi perkembangan anak usia pra

(Supriyadi, 2001). TKT merupakan terapi

sekolah

lanjutan yang secara efektif telah terbukti

sebelum

dan

sesudah

mendapatkan TKT.

pemindahan
merupakan

ataupun

suatu

proses

akan

meningkatkan kemampuan keluarga dalam
merawat anak usia pra sekolah (Chien,

Menurut

Garaigordobil

&

Berrueco

Thompson & Norman, 2008).

(2011), TKT pada anak usia pra sekolah
dilakukan
mengatasi

untuk

membantu

permasalahan,

keluarga

Peningkatan kemampuan kognitif juga

dimana

dapat diasumsikan bahwa keluarga telah

permasalahan diselesaikan bersama dalam

melaksanakan

kelompok dan saling berbagi pengalaman.

bidang kesehatan, yaitu keluarga merespon

Analisis peneliti, peningkatan kemampuan

adanya

kognitif setelah dilakukan TKT pada

kebutuhan

kelompok intervensi merupakan proses

perkembangan anak usia pra sekolah.

belajar anggota kelompok selama terapi

Kemampuan

yang difasilitasi oleh terapis. Selama proses

keluarga

belajar terjadi pengambilan tanggapan

mengembangkan kemampuan yang efektif

yang

pemberian

untuk mengatasi masalah yang mungkin

diberikan

timbul karena adanya perubahan peran

stimulus, maka akan semakin memperkaya

dalam setiap tahap tumbuh kembang anak

tanggapan pada subyek belajar.

usia pra sekolah.

Selama proses belajar tidak hanya terjadi

Proses

penambahan informasi, tapi juga terjadi

menekankan pada kemampuan keluarga

penyamaan persepsi. Metode terapi yang

dalam

dilakukan melalui diskusi dan simulasi

perkembangan pada anak usia pra sekolah.

sangat cocok untuk proses pendidikan

Dalam

orang dewasa (Notoatmodjo, 2007).

pemberian

diperoleh

stimulus.

Semakin

melalui
sering

peran

kebutuhan

keluarga
keluarga

termasuk

pertumbuhan

dan

kognitif

akan

dalam

yang

dimiliki

menjadikan

pelaksanaan

TKT

memberikan
pelaksanaan

keluarga

TKT

informasi

juga
stimulasi

dilakukan
tentang

28
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
perkembangan anak usia pra sekolah dan

tentang

dilanjutkan dengan memberikan contoh

meningkatkan kemampuan ibu dalam

(demonstrasi) cara memberikan stimulasi

memberikan stimulasi perkembangan anak

pada

usia pra sekolah. Hasil penelitian ini

anak,

kemudian

kesempatan

kepada

memberikan
ibu

pengaruh

TKT

dalam

untuk

membuktikan hipotesa penelitian yang

mempraktikkannya, dimana kemampuan

menyatakan bahwa terdapat perbedaan

anggota kelompok pada tiap – tiap sesi

yang signifikan kemampuan kognitif dan

terus

psikomotor kelompok intervensi sebelum

dieksplorasi

dan

dievaluasi

(Brabender dan Fallon, 2008).

dan setelah pemberian TKT.

Hasil yang optimal dapat dicapai jika

Kemampuan Kognitif dan Psikomotor
Ibu pada Kelompok Kontrol Sebelum
dan Sesudah Dilakukan Pendidikan
Kesehatan

kemampuan

psikomotor

memberikan

stimulasi

ibu

dalam

perkembangan

dilatih. Menurut Bloom dalam Perry dan
Potter

(2001),

domain

psikomotor

merupakan tindakan yang dapat dilihat
dan diukur sesuai dengan pengetahuan
yang dimiliki keluarga dalam memberikan
stimulasi

perkembangan.

Perilaku

seseorang dapat diubah dengan mengubah
pikiran

(kognitif)

Perubahan
dengan

terlebih

perilaku

cara

kekuasaan,

dahulu.

dapat

dilakukan

menggunakan

kekuatan,

dorongan,

pemberian

informasi dan diskusi (Notoatmodjo,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu
setelah

pendidikan

kesehatan memiliki kemampuan kognitif
lebih tinggi sebesar 0,58 dibandingkan
kemampuan kognitif sebelum dilakukan
pendidikan

kesehatan

(nilai

sebelum

intervensi 16,61 dan sesudah intervensi
17,19).

Kemampuan

kelompok

kontrol

pendidikan

kognitif

setelah

kesehatan

pada

mendapat
mengalami

peningkatan paling tinggi pada aspek
stimulasi bahasa (9%) dan peningkatan

2007).

terendah
TKT bermanfaat untuk meningkatkan
kemampuan kognitif dan psikomotor
dalam

mendapatkan

memberikan

perkembangan.

Pernyataan

stimulasi
tersebut

sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Damayanti, Keliat, Hastono (2010)

terdapat

pada

kemampuan

kognitif ibu dalam memberikan stimulasi
pada aspek emosi (1%). Peningkatan
kemampuan

kognitif

pada

kelompok

kontrol dapat terjadi walaupun kelompok
tersebut tidak mendapatkan TKT sebagai
terapi spesialis. Peningkatan kemampuan

29
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
tersebut terjadi karena pada kelompok

terdapat pengaruh pendidikan kesehatan

kontrol telah memperoleh terapi generalis

yang berorientasi pada 9 fungsi keluarga

berupa pendidikan kesehatan tentang

terhadap peningkatan derajat kesehatan

tumbuh kembang anak usia pra sekolah

keluarga, sedangkan pendidikan kesehatan

dan cara menstimulasinya.

jiwa pada keluarga merupakan pemberian
bimbingan dan penyuluhan kesehatan jiwa

Rata – rata nilai kemampuan psikomotor

kepada

sesudah dilakukan pendidikan kesehatan

meningkatkan kesehatan jiwa keluarga,

juga

mencegah

lebih

tinggi

dibandingkan

sebesar

kemampuan

1,78
kognitif

keluarga
penyakit,

dalam
dan

rangka
mengenali

gangguan jiwa secara dini.

sebelum dilakukan pendidikan kesehatan
dalam

memberikan

perkembangan.

Hasil

uji

stimulasi

Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang

statistik

disampaikan di atas analisis penulis adalah

didapatkan nilai p=0,000 (p < 0,05) (pada

bahwa

kemampuan kognitif dan psikomotor).

diberikan pada keluarga sehat, dimana

Artinya terdapat perbedaan kemampuan

dalam penelitian ini pendidikan kesehatan

kognitif dan psikomotor pada ibu dalam

tentang tumbuh kembang anak usia pra

memberikan stimulasi perkembangan anak

sekolah

usia pra sekolah sebelum dan sesudah

diberikan pada ibu sebagai orang tua

mendapatkan

tunggal untuk meningkatkan pengetahuan

pendidikan

kesehatan

tumbuh kembang anak pra sekolah.

pendidikan

dan

cara

kesehatan

dapat

menstimulasinya

ibu tentang tumbuh kembang anak usia
pra sekolah, namun tanpa dilakukan role

Peningkatan kemampuan kognitif pada

play pada anggota kelompok. Pendidikan

kelompok kontrol dapat terjadi walaupun

kesehatan dapat diberikan pada ibu

kelompok tersebut tidak mendapatkan

sebagai orang tua tunggal dengan tujuan

TKT sebagai terapi spesialis. Peningkatan

untuk meningkatkan kesehatan jiwa anak,

kemampuan tersebut terjadi karena pada

melalui usaha peningkatan pengetahuan

kelompok kontrol memperoleh terapi

ibu

generalis berupa pendidikan kesehatan

perkembangan

tentang tumbuh kembang anak usia pra

pengetahuan ibu meningkat, diharapkan

sekolah

menstimulasinya.

terjadi peningkatan ketrampilan ibu dalam

Menurut Smith, Cumming, & Xeros,

memberikan stimulasi perkembangan pada

Sophia

anak tanpa kehadiran suami.

dan
(2000),

cara

menyatakan

bahwa

dalam

memberikan
anak.

Ketika

stimulasi
tingkat

30
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
kemampuan psikomotornya lebih rendah
Peningkatan

kemampuan

psikomotor

daripada kelompok yang mendapatkan

pada kelompok kontrol juga dapat terjadi

TKT karena responden tidak mendapat

walaupun

informasi

kelompok

mendapatkan

tersebut

tentang

Peningkatan

mempraktikkan

kemampuan tersebut terjadi karena pada

perkembangan.

kelompok
terapi

TKT.

tidak

kontrol

generalis

telah

memperoleh

berupa

pendidikan

kesehatan tentang tumbuh kembang anak
usia pra sekolah dan cara menstimulasinya.
Proses

peningkatan

bisa dicapai dengan melewati proses antara
lain awareness, interest, evaluation, trial, dan
adaptation. Proses tersebut akan mengiringi
proses latihan yang merupakan proses
potensi

memberi

dengan

cara

mengulang – ulang aktivitas tertentu yang
merupakan bagian pokok dalam belajar
sehingga kemampuan akan meningkat.
kemampuan

psikomotor

pada kelompok kontrol lebih rendah
dibandingkan kelompok intervensi karena
TKT yang dilaksanakan pada kelompok
intervensi tidak hanya menitikberatkan
pada kemampuan kognitif/ pengetahuan
tapi juga pada kemampuan psikomotor
berupa

praktik

dalam

stimulasi

Kemampuan Kognitif Dan Psikomotor
Ibu Sesudah Dilakukan Terapi
Kelompok Terapeutik Pada Kelompok
Intervensi Dan Kelompok Kontrol
Hasil

penelitian

menunjukkan

memberikan

stimulasi pada anak. Penelitian yang
dilakukan oleh Trihadi, Keliat, Hastono
(2009) menyebutkan bahwa keluarga yang
tidak mendapatkan TKT peningkatan

bahwa

setelah dilakukan TKT pada kelompok
intervensi didapatkan nilai 19,93 untuk
kemampuan kognitif dan 67,54 untuk
kemampuan psikomotor, sedangkan untuk
kelompok

kontrol

setelah

diberikan

pendidikan kesehatan, hasil yang didapat
untuk kemampuan kognitif adalah 17,19
dan kemampuan psikomotor 60,52. Hasil
statistik menunjukkan ada

Peningkatan

cara

kemampuan

psikomotor menurut Notoatmodjo (2007)

penyempurnaan

bagaimana

antara

kemampuan

perbedaan

kognitif

dan

psikomotor antara kelompok intervensi
dan kelompok kontrol (p 0,000 < 0,05).
Analisis peneliti setelah dilakukannnya
TKT pada kelompok intervensi dan
pendidikan kesehatan tumbuh kembang
anak usia pra sekolah pada kelompok
kontrol, semua responden baik pada
kelompok intervensi maupun kelompok
kontrol

mengalami

peningkatan

kemampuan kognitif maupun psikomotor.
Hal

ini

menunjukkan

bahwa

terapi

31
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
keperawatan, baik terapi generalis maupun

spesialis

spesialis

kemampuan kognitif dan psikomotor ibu

mampu

meningkatkan

mampu

meningkatkan

kemampuan kognitif dan psikomotor ibu

dalam

dalam

stimulasi

perkembangan pada anak. Perbedaan

Hardman

antara pemberian pendidikan kesehatan

memberikan

perkembangan

pada

anak.

memberikan

stimulasi

dalam Susanandari (2009) menjelaskan

dan

bahwa efek terapeutik pada keluarga dapat

pendidikan kesehatan tidak adanya role play

ditingkatkan dengan melibatkan mereka

oleh pemberi penyuluhan dan tidak

dalam suatu forum yang beranggotakan

dilaksanakannya

keluarga – keluarga lain yang memiliki

peserta

masalah sama. Penerapan pada penelitian

akemampuan kognitif dan psikomotor

ini adalah dengan dibentuknya kelompok

pada

yang terdiri dari ibu yang berperan sebagai

tereksplorasi,

orang tua tunggal akan meningkatkan

anggota kelompok mendapat arahan dan

efektivitas pemberian informasi tentang

bantuan terhadap pencapaian kemampuan

cara stimulasi tumbuh kembang anak usia

pada setiap sesinya. Selain itu, ketrampilan

pra sekolah, dimana hal ini didapatkan

atau kemampuan psikomotor anggota

pada kelompok intervensi. TKT yang

kelompok juga lebih terstruktur karena

terdiri dari 7 sesi, dimana pada sesi ketujuh

topik yang dibahas pada tipa sesi spesifik

ibu yang berperan sebagai orang tua

(Sprenkle,

tunggal

peningkatan

dapat

melakukan

sharing

TKT

adalah

pada

pemberian

redemonstrasi

penyuluhan,
peserta

sehingga

penyuluhan
sedangkan

2002),
yang

oleh

pada

sehingga
bermakna

kurang
TKT

terjadi
pada

pengalaman dalam melaksanakan stimulasi

kelompok intervensi yang mendapatkan

perkembangan anak usia pra sekolah.

TKT.

Beberapa ibu dalam penelitian tersebut
menyatakan memperoleh manfaat melalui

KESIMPULAN

TKT, melalui terapi kelompok ibu dapat
berbagi pengalaman dengan ibu yang lain
dalam

memberikan

stimulasi

perkembangan anak usia pra sekolah tanpa

1. Ada perbedaan kemampuan orang tua
tunggal dalam memberikan stimulasi
perkembangan anak usia pra sekolah
pada kelompok intervensi sebelum

keikutsertaan suami.

dan sesudah dilakukan TKT
Hal

ini

menunjukkan

bahwa

terapi

keperawatan, baik terapi generalis maupun

2. Ada perbedaan kemampuan orang tua
tunggal dalam memberikan stimulasi

32
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
perkembangan anak usia pra sekolah

CMHN. (2006). Modul basic course community

pada kelompok kontrol sebelum dan

mental health nursing. Jakarta :

sesudah

WHO. FIK UI

dilakukan

pendidikan

kesehatan tumbuh kembang anak
3. Ada perbedaan kemampuan orang tua
tunggal dalam memberikan stimulasi
perkembangan anak usia pra sekolah
antara kelompok intervensi dengan

Damayanti,

Keliat,

B.A.,

Susanti, H. (2010). Pengaruh TKT
terhadap perkembangan inisiatif anak
usia pra sekolah di Lampung (tesis).
Jakarta:

kelompok kontrol.

Hastono.,

Fakultas

Ilmu

Keperawatan UI
REFERENSI
Atkinson,

Depkes RI. (2007). Stimulasi, deteksi dan

Rita

L.

(1999).

Edisi

psikologi.

8.

Pengantar
Jakarta

:

Erlangga

intervensi dini tumbuh kembang anak
di tingkat pelayanan kesehatan dasar.
Jakarta

Badan Pusat Statistik Indonesia. (2011).

Desmita. 2007. Psikologi perkembangan.

Profil anak Indonesia 2011. Jakarta

Bandung

:

Rosdakarya

Kementrian

Pemberdayaan

:

PT.

Remaja

Perempuan dan Perlindungan
Garaigordobil, Maite & Berrueco, Laura.

Anak

(2011). Effects of a play program on
Brabender, V.M., & Fallon, A. (2008).
Group

development

in

practice:

creative thinking of preschool children.
The

Spanish

Journal

of

Guidance for clinicians and researchers

Psychology, Vol. 14, No. 2, 608-

on stages and dynamics of change.

618

Washington,

DC:

American

Psychological Assoication

Hamid, A.Y.S. (2009). Bunga Rampai
Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa.

Citron, M., Solomon P., Draine J. (1999).

Jakarta : EGC

Self-help groups for families of persons
with mental illness: perceived benefits of

Notoatmodjo, S. (2007).

Pendidikan dan

helpfulness. Community mental health

perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka

journal, Vol.35

Cipta

33
Jurnal Care Vol. 4, No.1, Tahun 2016
Potter, P.A. and Perry, A.G. (2005).
Fundamental of Nursing : Concept,

kemampuan anak. Skripsi-FPsi UI.
Tidak dipublikasikan

Process, and Practice. Philadelphia :
Trihadi,

Mosby Years Book Inc

D.,

Keliat, B.A.,

Hastono.,

Susanti, H. (2009). Pengaruh TKT
Shisslak,

Cathrine.,

Laura.,

terhadap kemampuan keluarga dalam

(2006).

memberikan stimulasi perkembangan

Interactional group therapy for adult

dini usia kanak – kanak di kelurahan

Swain,
women.

Schnaps,
Barbara.

Journal

of

Group

Psychotherapy. Volume 23

bubulak kota bogor tahun 2009 (tesis).
Jakarta:

Fakultas

Ilmu

Keperawatan UI
Susanandari,

D.A.

(2009).

Gambaran

penyesuaian diri ibu dan perkembangan

Videback,

S.L.

(2008).

Buku

keperawatan jiwa. Jakarta : EGC

ajar