DOC MODEL MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang
dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau perkembangan
pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan
budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat
perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan dan
tuntutan masyarakat modern.
Dalam proses pembelajaran keberadaan guru sangatlah urgen, karena guru
yang menentukan, apakah tujuan pembelajaran tercapai atau tidak?, bagaimana
kompetensi siswa ?
Menurut pendapat oleh Peter Sheal (1989) sesuai dengan “Kerucut
Pengalaman Belajar” Dia menyatakan (hasil penelitian) bahwa peserta didik yang
hanya mengandalkan “penglihatan” dan “pendengaran” dalam proses
pembelajarannya akan memperoleh daya serap kurang dari 50%. Di sisi lain, dalam
melaksanakan proses belajar mengajar, kurang dari 20% guru yang menggunakan
alat bantu pembelajaran. Kurang dari 30% guru yang selalu mengkaitkan materi
dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga wajar apabila evaluasi hasil belajar hasilnya
belum
seperti

yang
di
harapkan.Dampaklaindariprosespembelajarantersebutadalahsiswalebihseringmenon
tongurunyamengajardari
pada
memperhatikangurumengajar.
dalammenyikapiKurikulumTingkatSatuanPendidikan
(KTSP)
ituakanmenentukansiapadirikitasebenarnya.
Apakahkitatermasukpenganutstatus
quo ataumenjadiagent of change? Guru yang inginterjadiadanyaperubahan yang
lebihbaik, memangbukansesuatu yang mudahuntukdilakukan.
Mencermatihaltersebut di atas, perluadanyaperubahan dan pembaharuan,
inovasiataupungerakanperubahanmind set kearahpencapaiantujuanpendidikan pada
umumnya
dan
khususnyatujuanpembelajaran.
Pembelajaranmatematikahendaknyalebihbervariasimetodemaupunstrateginyagunam
engoptimalkanpotensisiswa.
Upaya-upayagurudalammengatur

dan
memberdayakanberbagaivariabelpembelajaran,
merupakanbagianpentingdalamkeberhasilansiswamencapaitujuan
yang
direncanakan.
Karenaitupemilihanmetode,
strategi
dan
pendekatandalammendesainmodelpembelajaran yang bergunadalammencapaiiklim
PAKEM ( PembelajaranAktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan ) adalahtuntutan yang
harusdiupayakanolehguru.
-Model Pembelajaran
Matematika-

15

Keanekaragamanmodelpembelajaran yang hendak di sampaikan pada
makalahinimerupakanupayabagaimanamenyediakanberbagaialternatifdalamstrategip
embelajaran
yang

hendakdisampaikan
agar
selarasdengantingkatperkembangankognitif, afektif, dan psikomotorikpesertadidik
pada
jenjangSekolahDasar
(SD)
atauMadrsahIbtidaiyah
(MI).
Iniberartitidakadamodelpembelajaran yang palingbaik, ataumodelpembelajaran yang
satulebihbaikdarimodelpembelajaran
yang
lain.
Baiktidaknyasuatumodelpembelajaranataupemilihansuatumodelpembelajaranakanter
gantung
pada
tujuanpembelajaran,
kesesuaiandenganmateri
yang
hendakdisampaikan,
perkembanganpesertadidik,

dan
juga
kemampuangurudalammengelola dan memberdayakansemuasumberbelajar yang
ada.
DenganKurikulumTingkatSatuanpendidikan
(KTSP),
menuntutadanyakeanekaragamanatauvariasidalampembelajaran yang mengarah
pada pada PAKEM ( PembelajaranAktif,
Kreatif, Efektif, Menyenangkan).
Dengandemikianmakalahinidiharapkan
bisa
sebagiacuanbagiguru
mata
pelajaranmatematikadalamprosespembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini antara lain :
1) Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran?
2) Bagaimana kedudukan model pembelajaran dalam kegiatan mengajar ?
3) Bagaimana memilih model pembelajaran ?
4) Apa sajakah model pembelajaran matematika ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini antara lain :
1) Mengetahui pengertian model pembelajaran.
2) Mengetahui kedudukan Model pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran.
3) Mengetahui cara meilihi model pembelajaran.
4) Mengetahui macam-macam model pembelajaran.

-Model Pembelajaran
Matematika-

15

BAB II
PEMBAHASAN
2 1. PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN
Istilah model pembelajaran amat dekat dengan pengertian strategi
pembelajaran dan dibedakan dari istilah strategi, pendekatan dan metode
pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas
daripada suatu strategi, metode, dan teknik. Sedangkan istilah “strategi “ awal
mulanya dikenal dalam dunia militer terutama terkait dengan perang atau dunia olah

raga, namun demikian makna tersebut meluas tidak hanya ada pada dunia militer
atau olahraga saja akan tetapi bidang ekonomi, sosial, pendidikan. Menurut
Ruseffendi (1980), istilah strategi, metode, pendekatan dan teknik mendefinisikan
sebagai berikut :
1. Strategi pembelajaran adalah separangkat
kebijaksanaan yang terpilih,
yang telah dikaitkan dengan faktor yang menetukan warna atau strategi
tersebut, yaitu :
1. Pemilihan materi pelajaran (guru atau siswa)
2. Penyaji materi pelajaran (perorangan atau kelompok, atau belajar mandiri)
3. Cara menyajikan materi pelajaran (induktif atau deduktif, analitis atau
sintesis, formal atau non formal)
4. Sasaran penerima materi pelajaran ( kelompok, perorangan, heterogen,
atau homogen
2. Pendekatan Pembelajaran adalah jalan atau arah yang ditempuh oleh guru
atau siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu
disajikan. Misalnya memahami suatu prinsip dengan pendekatan induktif atau
deduktif.
3. Metode Pembelajaran adalah cara mengajar secara umum yang dapat
diterapkan pada semua mata pelajaran, misalnya mengajar dengan ceramah,

ekspositori, tanya jawab, penemuan terbimbing dan sebagainya.
4. Teknik mengajar adalah penerapan secara khusus suatu metode
pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan guru,
ketersediaan media pembelajaran serta kesiapan siswa. Misalnya teknik
mengajarkan perkalian dengan penjumlahan berulang.
Sedangkan Model Pembelajaran adalah sebagai suatu disain yang
menggambakan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang
memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan
pada diri siswa (Didang : 2005)
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 : 203), pengertian
strategi (1) ilmu dan seni menggunakan sumber daya bangsa untuk melaksanakan
-Model Pembelajaran
Matematika-

15

kebijaksanaan tertentu dalam dan perang damai, (2) rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
2 2. KEDUDUKAN MODEL PEMBELAJARAN
Soedjadi (1999 :101) menyebutkan strategi pembelajaran adalah suatu siasat

melakukan kegiatan pembelajaran yang bertujuan mengubah keadaan pembelajaran
menjadi pembelajaran yang diharapkan. Untuk dapat mengubah keadaan itu dapat
ditempuh dengan berbagai pendekatan pembelajaran. Lebih lanjut Soedjadi
menyebutkan bahwa dalam satu pendekatan dapat dilakukan lebih dari satu metode
dan dalam satu metode dapat digunakan lebih dari satu teknik. Secara sederhana
dapat dirunut sebagai rangkaian :
teknik

metode

pendekatan

strategi

model

Istilah “ model pembelajaran” berbeda dengan strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, dan pendekatan pembelajaran. Model pembelajaran meliputi suatu
model pembelajaran yang luas dan menyuluruh. Konsep model pembelajaran lahir
dan berkembang dari pakar psikologi dengan pendekatan dalam setting eksperimen

yang dilakukan. Konsep model pembelajaran untuk pertama kalinya dikembangkan
oleh Bruce dan koleganya (Joyce, Weil dan Showers, 1992)
Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami
kedudukan Model pembelajaran sebagai salah satu komponen yang ikut ambil
bagian dalam keberhasilan bagi kegiatan belajar mengajar. kerangka berfikir yang
demikian bukanlah suatu hal yang aneh, tapi nyata dan memang betul-betul
dipikirkan oleh seorang guru.
Dalam
proses
pembelajaran
dikenal beberapa istilah yang
memiliki
kemiripan
makna,
sehingga seringkali orang merasa
bingung untuk membedakannya.
Istilah-istilah tersebut adalah :
(1) pendekatan pembelajaran,
(2)strategi pembelajaran, (3)
metode pembelajaran, (4) teknik

pembelajaran,
(5)
taktik
pembelajaran, dan (6) model
pembelajaran. Berikut ini adalah
kedudukan metode pembelajaran
bila dikaitkan dengan istilahistilah tersebut.
-Model Pembelajaran
Matematika-

15

Gambar 1. Kedudukan Metode Pembelajaran

2 3. PEMILIHAN MODEL PEMBELAJARAN
Dalam pembelajaran guru diharapkan mampu memilih model pembelajaran
yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Dimana dalam pemilihan Model
pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan
menyeluruh. Misalnya pada model pembelajaran berdasarkan masalah, kelompokkelompok kecil siswa bekerja sama memecahkan suatu masalah yang telah
disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru sedang menerapkan model

pembelajaran tersebut, seringkali siswa menggunakan bermacam-macam
keterampilan, prosedur pemecahan masalah dan berpikir kritis. Model pembelajaran
berdasarkan masalah dilandasi oleh teori belajar konstruktivis. Pada model ini
pembelajaran
dimulai
dengan
menyajikan
permasalahan
nyata
yang
penyelesaiannya membutuhkan kerjasama diantara siswa-siswa. Dalam model
pembelajaran ini guru memandu siswa menguraikan rencana pemecahan masalah
menjadi tahap-tahap kegiatan.
Model-model pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan
pembelajarannya, sintaks (pola urutannya) dan sifat lingkungan belajarnya. Sebagai
contoh pengklasifikasian berdasarkan tujuan adalah pembelajaran langsung, suatu
model pembelajaran yang baik untuk membantu siswa mempelajari keterampilan
dasar seperti tabel perkalian atau untuk topik-topik yang banyak berkaitan dengan
penggunaan alat. Akan tetapi ini tidak sesuai bila digunakan untuk mengajarkan
konsep-konsep matematika tingkat tinggi.
Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajaran adalah pola yang
menggambarkan urutan alur tahap-tahap keseluruhan yang pada umumnya disertai
dengan serangkaian kegiatan pembelajaran. Sintaks (pola urutan) dari suatu model
pembelajaran tertentu menunjukkan dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang harus
dilakukan oleh guru atau siswa. Sintaks (pola urutan) dari bermacam-macam model
pembelajaran memiliki komponen-komponen yang sama. Contoh, setiap model
pembelajaran diawali dengan upaya menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa
agar terlibat dalam proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran diakhiri dengan
tahap menutup pelajaran, didalamnya meliputi kegiatan merangkum pokok-pokok
pelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru.
Tiap-tiap model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolaan dan
lingkungan belajar yang sedikit berbeda. Misalnya, model pembelajaran kooperatif
memerlukan lingkungan belajar yang fleksibel seperti tersedia meja dan kursi yang
mudah dipindahkan. Pada model pembelajaran diskusi para siswa duduk dibangku
yang disusun secara melingkar atau seperti tapal kuda. Sedangkan model
pembelajaran langsung siswa duduk berhadap-hadapan dengan guru.Pada model
pembelajaran kooperatif siswa perlu berkomunikasi satu sama lain, sedangkan pada
model pembelajaran langsung siswa harus tenang dan memperhatikan guru.
-Model Pembelajaran
Matematika-

15

Pada saat ini banyak dikembangkan model-model pembelajaran. Menurut
penemunya, model pembelajaran temuannya tersebut dipandang paling tepat
diantara model pembelajaran yang lain. Untuk menyikapi hal tersebut diatas, maka
perlu kita sepakati hal-hal sebagai berikut :
1. Siswa Pendidikan Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah banyak yang masih berada
dalam tahap berpikir konkret. Model dan metode apapun yang diterapkan,
pemanfaatan alat peraga masih diperlukan dalam menjelaskan beberapa
konsep matematika.
2. Kita tidak perlu mendewakan salah satu model pembelajaran yang ada.
Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelemahan dan kekuatan.
3. Kita dapat memilih salah satu model pembelajaran yang kita anggap sesuai
dengan materi pembelajaran kita; dan jika perlu kita dapat menggabungkan
beberapa model pembelajaran.
4. Model apa pun yang kita terapkan, jika kita kurang menguasai meteri dan
tidak disenangi para siswa, maka hasil pembelajaran menjadi tidak efektif.
5. Oleh kerena itu komitmen kita adalah sebagai berikut :
1. Kita perlu menguasai materi yang harus kita ajarkan, dapat
mengajarkannya, dan terampil dalam menggunakan alat peraga.
2. Kita berniat untuk memberikan yang kita punyai kepada para siswa
dengan sepenuh hati, hangat, ramah, antusias, dan bertanggung jawab.
3. Menjaga agar para siswa “mencintai” kita, menyenangi materi yang kta
ajarkan, dengan tetap menjaga kredibilitas dan wibawa kita sebagai guru
dapat mengembangkan model pembelajaran sendiri.
Model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh para guru sangat beragam.
Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu
yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan
akan cepat dapat di capai dengan lebih efektif dan efisien.
2 4. MACAM MACAM MODEL PEMBELAJARAN
Beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan :
1) Model pembelajaran langsung
2) Model Pembelajaran kooperatif
3) Model Pembelajaran missouri mathematics project (MMP)
4) Model Pembelajaran Penemuan terbimbing
5) Model pembelajaran berdasarkan masalah
6) Model Pembelajaran problem solving
7) Model pembelajaran problem posing
8) Model Pembelajaran example non example
9) Model Pembelajaran kontekstual
-Model Pembelajaran
Matematika-

15

10) Model Pembelajaran Role Playing
Dengan uraian sebagai berikut :
(1.) Model Pembelajaran Langsung
No. Langkah-langkah
1.
Menjelaskan tujuan pembela-jaran
dan mempersiapkan siswa
2.

Mendemonstrasikan pengetahuan
atau keterampilan

3.

Membimbing pelatihan

4.

Menelaah pemahaman dan
memberikan umpan balik

5.

Memberikan kesempatan untuk
pelatihan dan penerapan

Peran guru
Guru menjelaskan TPK, informasi latar
belakang pembelajaran, pentingnya pelajaran
dan memotivasi siswa
Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan
benar, atau memberi informasi tahap demi
tahap
Guru merencanakan dan memberi bimbingan
pelatihan awal
Guru mengecek apakah siswa telah berhasil
melakukan tugas dengan baik dan memberikan
umpan balik
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan
pelatihan lanjutan, khusus penerapan pada
situasi kompleks dalam kehidupan sehari-hari.

(2.)
1

Model Pembelajaran Kooperatif
Menyampaikan
tujuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
dan memotivasi siswa
ingin dicapai dan memberi motivasi siswa agar dapat
belajar dengan aktif dan kreatif
2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan
cara demonstrasikan atau lewat bahan bacaan
3
Mengorganisasikan siswa Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya
dalam
kelompok- membentuk kelompok belajar dan membantu setiap
kelompok
kelompok agar melakukan transisi secara efisien
4
Membimbing
kelompok Guru membimbing kelompok belajar pada saat
bekerja dan belajar
mereka mengerjakan tugas-tugas
5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
dipelajari dan juga terhadap presentasi hasil kerja
masing-masing kelompok
6
Memberi penghar-gaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai upaya
atau hasil belajar individu maupun kelompok
Dalam model kooperatif terdapat banyak pengembangan model seperti Model
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD, Model pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw,
Model Pembelajaran Kooperatif tipe think Pair and Share, Langkah-langkah Model
pembelajaran TGT, Langkah Model Pembelajaran Group Investigation, 5. Langkah
Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dll.

(3.)

Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)
-Model Pembelajaran
Matematika-

15

Langkah pertama : Review
 dengan cara mengulah ulang mata pelajaran yang lalu,
 membahas tugas yang diberikan /pekerjaan rumah.
Langkah kedua:Pengembangan
 penyajian ide baru atau perluasan konsep matematika yang terdahulu
 penjelasan tentang diskusi, demonstrasi, dengan contoh kongkret yang sifatnya
piktoral dan simbolik.
Langkah ketiga :Latihan Terkontrol
 siswa merespon soal
 guru mengamati
 belajarnya kooperatf
Langkah keempat : Seatwork
 siswa bekerja sendiri untuk latihan atau perluasan konsep
Langkah kelima : Pekerjaan Rumah
 Tugas membuat pekerjaan rumah.
(4.) Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing
Langkah yang ditempuh guru dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan masalah yang diberikan kepada siswa dengan data secukupnya.
Perumusan harus jelas, hindari pernyataan yang menimbulkan salah tafsir sehingga
arah yang di tempuh siswa tidak salah.
2. Dari data yang diberikan guru, siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan
menganalisis data tersebut. Bimbingan guru dapat diberikan sejauh yang di
perlukan. Bimbingan sebaiknya mengarah siswa untuk melangkah ke arah yang
hendak dituju, melalui pertanyaan-pertanyaan, atau lembar kerja siswa (work sheet).
3. Siswa menyusun konjektur (prakiraan) dari hasi analisis yang dilakukan
4. Konjektur yang telah dibuat siswa, diperiksa oleh guru. Hal ini digunakan untuk
meyakinkan kebenaran prakiraan siswa, sehingga akan menuju arah yang hendak
dicapai.
5. Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran konjektur teresbut, maka
verbalisasi konjektur sebaiknya diserahkan kepada siswa untuk menyusunnya.
6. Sesudah siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan soal
latihan atau soal tambahan.
(5.)

Langkah-langkah Model pembelajaran Problem posing
Prinsipnya:mewajibkan siswa mengajukan soal sndiri melalui belajar soal secara
mandiri.

guru menjelaskan materi pelajaran, alat peraga disarankan.

memberikan latihan soal secukupnya.

siswa mengajukan soal menantang,& dapat menyelesaikan secara kelompok.

pertemuan berikutnya, guru menyuruh siswa menyajikan soal temuan
dikelas.

guru memberikan tugas rumah secara individual

-Model Pembelajaran
Matematika-

15

(6.) Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Fase Indikator
Kegiatan Guru
1
Orientasi siswa kepada
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik
masalah
yang diperlukan, memotivasi siswa terlibat aktif dan kreatif
dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya
2
Mengorganisasikan siswa
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan
untuk belajar
tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
3
Membimbing penyelidikan Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
individual maupun
sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan
kelompok
penjelasan dan pemecahan masalah
4
Mengembangkan dan
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan
menyajikan hasil karya
karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan
membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
5
Menganalisis dan
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi
mengevaluasi proses
terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka
pemecahan masalah
gunakan
(7.)

(8.)

Langkah Model Pembelajaran Problem Solving
syarat (siswa)
 Memlki prasyarat untk mngrjakn soal tsb.
 Belum tahu cara pmchan soal tsb.
 Soal terjangkau
 Siswa mau dan berkehendak untk menyelesaikan soal tsb
Langkah guru
 Guru mengjarkn materi seperti biasa, alat peraga disarankan .
 Dngan tanya jawab, guru memberikan contoh soal.
 Guru membrikn soal yg dikerjakan siswa brdsar persyaratan soal sbgai problem.
 Siswa di pandu guru menyelesaikan soal.
Komponen Model Pembelajaran Kontekstual
1. Konstruktivisme
 Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada
pengetahuan awal
 Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima
pengetahuan
2. Inquiri (menemukan)
 Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman
 Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
3.Questioning (bertanya)
 Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir
siswa
 Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis
inquiry

-Model Pembelajaran
Matematika-

15

.Learning Community (masyarakat belajar)
 Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar
 Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri
 Tukar pengalaman
 Berbagi ide
5. Modeling (pemodelan)
 Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar
 Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya
6. Authentic Assesment (penilaian yang sebenarnya)
 Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa
 Penilaian produk (kinerja)
 Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual
7. Reflection (refleksi)
 Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari
 Mencatat apa yang telah dipelajari
 Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok
(9.) Langkah Model Pembelajaran Example Non Example
CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN KD
Langkah-langkah :
 Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
 Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
 Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk
memperhatikan/menganalisa gambar
 Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut
dicatat pada kertas
 Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
 Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan
yang ingin dicapai
 Kesimpulan
(10.) Langkah Model Pembelajaran Role Playing
Langkah-langkah :
 Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
 Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum kbm
 Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
 Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
 Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah
dipersiapkan
 Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan
mengamati skenario yang sedang diperagakan
 Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai lembar
kerja untuk membahas
 Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
 Guru memberikan kesimpulan secara umum
-Model Pembelajaran
Matematika-

15

 Evaluasi
 Penutup

BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
1. Sedangkan Model Pembelajaran adalah sebagai suatu disain yang
menggambakan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang
memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau
perkembangan pada diri siswa (Didang : 2005) Sedangkan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (1998 : 203), pengertian strategi (1) ilmu dan seni
menggunakan sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan
tertentu dalam dan perang damai, (2) rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
2. Istilah “ model pembelajaran” berbeda dengan strategi pembelajaran,
metode pembelajaran, dan pendekatan pembelajaran. Model pembelajaran
meliputi suatu model pembelajaran yang luas dan menyuluruh. Konsep
model pembelajaran lahir dan berkembang dari pakar psikologi dengan
pendekatan dalam setting eksperimen yang dilakukan. Konsep model
pembelajaran untuk pertama kalinya dikembangkan oleh Bruce dan
koleganya (Joyce, Weil dan Showers, 1992)
3. Model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh para guru sangat beragam.
Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran
tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang
diharapkan akan cepat dapat di capai dengan lebih efektif dan efisien.
4. Model Model Yang Dapat Digunakan Sebagai Model Pembelajaran
Diantaranya :Model Pembelajaran Langsung, Pembelajaran Kooperatif,
Model Missouri Mathematics Project (Mmp), Model Penemuan Terbimbing,
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah , Pembelajaran Example Non
Example, Model Pmbelajarn Problem Solving, Model Pmbelajarn Problem
Posing, Pembelajaran Kontekstual, Roll Paying Dll
3.2. SARAN
Pembuatan makalah ini di buat untuk memenuhi tugas Ilmu Sosial Budaya
Dasar penulis berharap makalah yang kami buat bermanfaat untuk generasi
selanjutnya dan berharap untuk generasi berikutnya dapat membuat makalah
ini dengan lebih baik lagi.

-Model Pembelajaran
Matematika-

15

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2011. Jenis-JenisMetodePembelajaran. [Online].Tersediadi :http://ek
ciznarciz.wordpress.com/2011/05/06/jenis-jenis-metode-pembelajaran/, di
unduhpada 24 April 2014 pukul 13 : 38 WIB.
Anonim2.
2013.
KedudukanMetodeDalamBelajarMengajar.
[Online].Tersediadi
:http://banjirembun.blogspot.com/2013/06/kedudukanmetode-dalam-belajar-mengajar.html, diunduhpada 25 April 2014 pukul 13 : 36
WIB.
Sudrajat, Akhmat. 2008. PengertianPendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktikdan
Model Pembelajaran.
[Online].Tersediadi
:http://akhmadsudrajat.
wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-modelpembelajaran/, diunduhpada 25 April 2014 pukul13 : 29 WIB.
Depdiknas. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta:
BalaiPustaka
Ismail.(2003).
Media
Pembelajaran
(Model-model
Pembelajaran),
ModulDiklatTerintegrasiBerbasisKompetensi Guru Mata PelajaranMatematika.
Jakarta: Direktorat PLP.

-Model Pembelajaran
Matematika-

15

Tugas Kelompok
Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Matematika (PPM)

MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DOSEN Nurimani, S.Pd.

Penyusun :
Mohamad Aminudin
Mia Mulyati
Romlah

20138310880
20138310881
20138310886

-Model Pembelajaran
Matematika-

15

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

KUSUMA NEGARA JAKARTA
TAHUN 2015

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas lindungan dan ijin Nya,
Sholawat serta salam semoga tetap pada jungjungan kita Nabi Muhammad SAW,
yang telah mengajarkan kita pentingnya mencari ilmu dan akhirnya kami sebagai
penulis dapat menyelesaikan makalah ini, yang telah di tugaskan oleh dosen mata
kuliah Perencanaan Pembelajaran Matematika
Dalam makalah ini yang akan dibahas yaitu tentang Model Pembelajaran
Matematika, makalah ini akan memberikan manfaat bagi kami para mahasiswa dan
para pembaca agar lebih memahami dan mengetahui tantang Model Pembelajaran
Matematika.
Dengan di buatnya makalah ini di harapkan kita dapat mengetahui lebih
dalam bagaimana sejatinya seorang pegngajar dengan anak didik berinteraksi
dengan baik sehingga munculnya pembinaan yang tepat, sehingga kita sebagai
mahasiswa mengetahui dan mengerti dan dapat mengambil manfaat makalah ini.
Penulis sangat menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan di dalam
penyusunan makalah ini, untuk itu saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan
mohon kiranya di beri masukan dalam rangka melakukan perbaikan dan menjadi
lebih baik di lain waktu. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi orang
banyak dan menambah wawasan bagi kita semua.

Jakarta, 28 Maret 2015

Tim Penyusun

-Model Pembelajaran
Matematika-

15

DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR.................................................................................... I
DAFTAR ISI..................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
2.1 PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN..................................................
2.2 KEDUDUKAN MODEL PEMBELAJARAN...................................................
2.3 PEMILIHAN MODEL PEMBELAJARAN ....................................................
2.4 MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN .............................................

3
3
4
5
6

BAB III PENUTUP........................................................................................ 11
3.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 11
3.2 SARAN ............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12

-Model Pembelajaran
Matematika-

15

-Model Pembelajaran
Matematika-

15