OBJEK MATERIL DAN OBJEK FORMAL SOSIOLOGI (1)

OBJEK MATERIL DAN OBJEK FORMAL SOSIOLOGI POLITIK

Sosiologi Politik merupakan suatu objek kajian yang cukup menarik karena kedua kata
tersebut memiliki keterhubungan satu sama lain, meskipun focus kajian antara keduanya
ada yang berbeda. Namun dalam hal ini kita akan membicarakan mengenai bagaimana
objek materil dan objek formal Sosiologi Politik. Berikut beberapa hal yang bias saya
simpulkan dari beberapa bahan bacaan :
Objek Materi Sosiologi Politik adalah Masyarakat, Negara dan Kekuasaan. Sedangkan
Objek Forma Sosiologi Politik adalah bagaimana kemudian hubungan masyarakat dengan
lembaga lembaga politik, misalnya sosialisasi politik, rekruitmen politik, komunikasi
politik, partisipasi politik, serta hubungan masyarakat dengan lembaga politik dan proses
politik secara bersamaan misalnya budaya politik.
Kita ketahui mengenai objek kajian sosiologi politik di atas baik secara materi maupun
forma selanjutnya kita akan membahas mengenai hal-hal tersebut diatas.
A. Objek Materi Sosiologi Politik : Masyarakat, Negara dan Kekuasaan
1. Masyarakat
Masyarakat merupakan sekolompok orang yang menempati suatu wilayah dan menjalani
kehidupannya secara bersama-sama. Jadi berbicara mengenai masyarakat ini merupakan
hal yang sangat kompleks dan sangat luas untuk di kaji, karena hal-hal yang terjadi
dalam kehidupan social berbangsa dan bernegara akan kita temukan dalam masyarakat
itu sendiri. Dalam dunia kemasyarakatan terdapat berbagai hal yang perlu untuk dikaji,

jika kita mengambil studi dari kajian sosiologi, termasuk perkembangan masyarakat,
perubahan social, konflik-konflik dalam masyarakat dan sebagainya. Ini merupakan
bahan kajian yang butuh waktu yang sangat lama untuk mengkajinya dan saya yakin
tiada habisnya karena dalam masyarakat perkembangan dan perubahan baik dalam hal
sumberdaya manusia maupun struktur social kemasyarakatan akan mengalami
perubahan.
Selanjutnya hal yang mungkin jadi pertanyaan diantara kita sekalian bagaimana
kemudian Masyarakat di anggap sebagai objek materi kajian sosiologi politik? Menurut
saya masyarakat merupakan hal yang paling utama dalam kajian sosiologi kemudian jika
kita hubungkan dengan politik maka ini akan meluas kajiannya karena kemudian kita
akan kaitkan dengan struktur politik dan lembaga politik dalam suatu Negara. Juga sudah
kita ketahui bersama bahwa pelaku-pelaku politik itu sendiri adalah masyarakat itu
sendiri, dimana masyarakat yang paling memegang kendali dalam hal ini.
Di dalam masyarakat pula terdapat sekte-sekte ataupun tingkatan-tingkatan yang
memberikan identitas sendiri dalam pergaulan dan kehidupan sehari-harinya, misalnya
gelar-gelar Karaeng dalam budaya Makassar dan Andi dalam Budaya bugis. Dan yang
demikian ini memberikan warna tersendiri dan memiliki nilai tersendiri yang bisa orang
bawa kepada dunia politik secara struktur pemerintahan. Dan hal yang demikian itu
memang tidak bisa di pungkiri dalam beberapa masyarakat masih sangat mengental dan
erat kaitannya dengan politik secara struktur.


2. Negara
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi
yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Negara merupakan gabungan dari rakyat, wilayah
dan kedaulatan pemeritah atau pemerintahan yang berdaulat. Jadi suatu Negara bias
dikatakan Negara apabla memiliki ketiga hal tersebut , yaitu rakyat, sebagai penduduk
suatu tempat yang menjalani kehidupannya di tempat tersebut, Wilayah sebagai tempat
yang ditempati oleh rakyat itu sendiri dan pemerintahan yang berdaulat atau yang di

taati atau dibenarkan kehaddirannya oleh rakyat dan pemerintah yang lain yang berda
dilur wilayah tersebut sebagai penegas atau sebagai fakta de facto. Dan sebuah Negara
mempunyai sejarahnya semdiri baik itu berdiri karena penggagas dari rakyat sendiri
tanpa ada penjajahan sebelumnya atupun berdiri karena rasa kesamaan nasib
sebagaimana bangsa Indonesia yang terbentuk Karen rasa kesamaan nasib sebagai
bangsa yang terjajah.
Selain sejarah sebagai hal yang dimiliki oleh Negara, Negara juga memiliki system
pemerintahan dan kebijakan-kebijakan yang yang berbeda-beda. Sistem pemerintahan
suatu Negara akan dipengaruhi oleh beberapa hal, misalnya bagi bangsa yang
sebelumnya mempunyai sejarah sebagai bangsa terjajah maka keterjajahn itu akan
memengaruhi system pemerintahan bangsa tersebut. Jika bangsa yang menjajah

sebelumnya berpaham sosialis maka sedikit bnayaknya bangsa tersebut jika merdeka
menjadi sebuah Negara maka system pemerintahan dan kebijakan-kebijakan publiknya
akan sangat berkaitan dan berdasar atas apa yang di alaminya sebelumnya. Bagitupun
sebaliknya jika penjajahnya adalah kaum kapilalis maka akan berpengaruh pula pada
system pemerintahannya. Kemudian hal lain yang bisa mempengaruhi sistem
pemerintahn sebuah Negara adalah system pemerintahan sebelumnya misalnya Negara
pecahan dari Negara lain, dimana Negara tersebut pasti akan membuat kebijakankebijakan terkait dengan Negara sebelumnya. Dan hal lain yang tak kalah pentingnya
dalam memengaruhi system politik dan pemerintahn suatu Negara adalah agama .
agama merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah Negara, karena agama juga
mempunyai keterikatan yang batiniah terhadap sesame pemeluk agama dan kebijakankebijakan pemerintah tak akan pernah melepaskan dari kebijakan mengenai agama
tersebut. Kenapa karena agama mempunyai ikatannya tersendiri . diantara mislanya
Negara yang sangat dipengaruhi oleh agama adalah Republik Islam Iran. Negara tersebut
dalam system dan kebijakannya sangat di pengaruhi oleh agama islam. Hal lain yang
juga mempengaruhi kebijakan pemerintah adalah budaya masyarakat. Budaya
masyarakat adalah hal penting dalam hal membuat dan merumuskan kebijakankebijakan dalam sbuah system pemerintahan baik itu dalam skala besar berupa Negara
maupun dalam skala kecil berupa daerah(provinsi-kabupaten) .
3. Kekuasaan
Kekuasaan merupakan identitas penting ketika orang berbicara mengenai politik, dia
menjadi barang yang di perebutkan dalam kanca pemerintahan sebuah negara . namun
sebelum kita melangkah jauh baiknya kita ketahui defenisi kekuasaan itu sendiri.

Menurut prof. Dr. Miriam budiardjo dalam bukunya Dasar-Dasar Ilmu Politik bahwa
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untukmemengaruhi perilaku
seseorang atau kelompok lain, sesuai dengan keinginan para pelaku. Dari defenisi
tersebut dapat kita pahami bahwa kekuasaan erat kaitannya dengan mempengaruhi
seseorang atau kelompok dan mengerjakan apa yang kita inginkan. kekuasaan jika
ditinjau dari segi sosilogisnya maka kita akan mengetahui atas dasar apa saja seseorang
secara tinjauan social bisa dipengaruhi ataupun tidak bias terpengaruh. Kekuasaan
menjadi barang mahal bagi para pesaing kekuasaan, kenapa demikian karena kekuasaan
bagi orang-oraang tertentu merupakan alat pemuas dan pencari kekayaan. Kekuasaan
layaknya sebuah pedang jiak adsa di tangan yang salah maka itu akan sangat
berbahaya. Misalnya para pemegang kekuasaan yang mempergunakan kekuasaan untuk
menumpas rakyat sendiri, Indonesia pada masa orde baru, para penjajah misalnya yang
menjadiakn kekuasaan sebagai alat untuk memperalat. Dan kekuasaan yang sangat
totaliter dan kejam seperti hitler.
B. Objek Forma Sosiologi Politik
Objek forma sosiologi politik merupakan objek yang mengkaji antara bagaimana
kemudian hubungan masyarakat dengan lembaga pemerintahan politik dan yang
mengkaji mengenai kehidupan masyarakat dalam kaitanyya dengan kebiasaan-

kebiasaan dalam menanggapi dunia politk misalnya; budaya politik. Diantara Objek

Forma Sosiologi Politik adalah sosialisasi politik, rekruitmen politik, komunikasi politik,
partisipasi politik, serta budaya politik.
1. Sosialisasi Politik
sosialisasi politik sesuai kata ‘sosialisasi’ dan ‘politik’ kita dapat menangkap dari apa
yang dimaksud oleh keduanya yaitu kata sosialisai menunjukkan bahwa suatu cara untuk
mensosialkan atau meluncurkan kepada khalayak umum tentang apa yang di maksudkan
setelahnya yaitu ‘Politik’. Menurut Michael Rush dan Phillip Althoff dalam bukunya
Pengantar Sosiologi Politik; Sosialisasi politik, merupaka suatu proses bagaimana
memperkenalkan sistem politik pada seseorang, dan bagaimana orang tersebut
menentukan tanggapan serta reaksi reaksinya terhadap gejalah gejalah politik.
Pengertian yang lain menyebutkan bahwa sosialaisasi politik adalah segala upaya yang
dilakukan secara terus-menerus, baik formal maupun nonformal, agar setiap anggota
masyarakat menyadari, memahami, mengkhayati akan hal dan kewajiban politiknya .
Dari pengertian di atas kita ketahui bahwa sosialisasi politik adalah upaya untuk
memasyarakatkan fungsi dan tanggung jawab politik masyarat dalam sebuah negara.
Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka sosialisasi ini terdapat berbagai macam,
mulai dari sosialisasi dalam keluarga, sosialisasi dalam sekolah, sosialisasi dalam
lingkungan pekerjaan, media massa sebagai sosialisasi politik. Kita akan bahas mengenai
hal-hal diatas:
a. Sosialisasi dalam keluarga

Sosialisasi dalam keluarga merupakan hal yang akan sengat berpengaruh bagi
pandangan politik seseorang selanjutnya. Karena pendidikan seharusnya mulai dari
keluarga ini di karenakan dalam keluarga menggunakan sistim mufakat dan
kekeluargaan dalam uurusan-urusan yang menyangkut kepentingan bersama.
b. Sisoalisasi politik dalam sekolah dan semua jenis dan tingkatannya
Sosialisasi politik dalam dunia sekolah merupakan hal yang sangat penting, sehingga
diharapkan kepada sekolah-sekolah supaya memberikan penerangan mengenai apa itu
politik dan bagaimana seharusnya mereka sebagai siswa dan mahasiswa bersikap dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
c. Sosialisasi dalam lingkungan pekerjaan
Lingkungan pekerjaan pula merupakan wilayah yang harus tahu dan mengerti mengenai
kehidupan politik, karena ini akan membantu para karyawan maupun para bos untuk
tahu dan mengerti akan tugas dan fungsinya baik dalam dunia usahanya maupun dalam
kehidupan yang lebih besar yaitu kehidupan bernegara.
d. Media massa sebagai medium untuk sosialisasi politik
Media massa dengan segala perangkat didalamnya merupakan hal yang berperan
penting dalam hal pendidikan politik dan informasi politik bagi khalayak umum. Media
massa juga biasa disandingkan dengan kata demokrasi dengan fungsi sebgai pendukung
berlangsungnya demokrasi.
2. Rekruitmen Politik

Perekrutan politik ialah proses dengan mana individu individu menjamin atau
mendaftarkan diri untuk menduduki suatau jabatan. Kegiatan politik ini sering kita lihat
dalam partai-partai politik, perekrutan politik merupakan proses merekrut dan
menyeleksi siapa yang menjadi para tokoh selanjutnya.
Dalam hal perekrutan ini ini sangat berkaitan dengan kader-kader partai politik, yang
harusnya secara ideal kader sebuah partai tidak dengan mudah berpindah partai ketika
dalam partainya tidak mendapatkan kedudukan yang tinggi. Dalam sudut pandang
kepartaian di Indonesia hal ini sering terjadi hanya karena modal uang dan popularitas
orang akan berpindah partai.
Arah partai kedepan sangat tergantung dari siapa-siapa orang-orang rekriutannya saat

ini, jadi sebaiknya dalam hal perekrutan partai-partai politik melakukan dengan seleksi
sebaik-baiknya, namun perbedeaan ung bias merubah itu semua . saya kira inilah yang
menjadi awal dari ketidak seimbangan kehidupan perpolitikan di Indonesia ini sendiri.

3. Komunikasi Politik
Apa yang dimaksud dengan komunikasi politik ? Michael Rush dan Phillip althof
mendefenisikan komunikasi politik sebagai suatu proses dimana informasi politik yang
relevan diteruskan dari satu bagian system politik kepada bagian yang lainnya dan
diantara system-sistem social dengan system-sistem politik. Dalam bukunya PokokPokok pengantar Ilmu Politik, Dr. H. Amin Ibrahim menyebutkankan beberapa defenisi

tentang komunikasi politik :
a. Meliputi komunikator politik, opini politik, melalui saluran tertentu(misalnya media
massa)mempunyai sasaran tertentu(kepada siapa ditujukan opini politik itu, serta
akibatapa yang diharapkan atau di hasilkannya(apakah dukungan atau penolakan).
b. Penyampaian pesan-pesan yang terjadi pada waktu keenam fungsi politik dijalankan,
yakni fungsi sosialisasitermasuk rekruitmen, fungsi perumusan artikulasi, fungsi
mendesakkan kepentingan, fungsi perumusan kebijakan, fungsi menjalankan kebijakan,
serta pengawasan keb8ijakan politik. Hal ini memperlihatkan bahwa komunikasi
politikterdapat secara menyatu(inherent) dalam setiap fungsi system politik itu sendiri.
c. Dapat bersifat terbatas ( misalnya komuniukasi internal organisasi politik, maupu
komunikasi dalam negeriyang lebih luas dalam berbagai aspeknya), maupun komunikasi
yang bersifatinternasional seperti komunikasi antar negara, dalam lingkup PBB dan lainlainnya dengan berbagai tujuan.
d. Komunikasi besar peranannya, karena merupakan proses yang menentukan
keberhasilan fungsi-fungsi politik itu sendiri. Sebagai contoh: fungsi artikulasi
kepentingan hanya akan jadi benda mati, tanpa komunikasi politik.
4. Partisipasi Politik
Keith fauls. Dalam bukunya, political sociology : a critical intriduction, keith fauls (1999:
133) memberikan batasan partisipasi politik sebagai “ keterlibatan secara aktif (the
active engagement) dari individu atau kelompokke dalam proses pemerintahan.
Keterlibatan ini mencakup keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan maupun

berlaku oposisi terhadap pemerintah”.
Dari defenisi yang lain, Partisipasi politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga
negarayang bertujuan yang mempengaruhi pengambilan keputusan atau mengubah
kebijakanyang akan dan telah di ambil oleh supra struktur politik(pemerintahan). Jadi
partisipasi politik adalah bagaimana peran masyarakat dalam ikut serta dalam
penyelenggaraan perpolitikan suatu negara. Misalnya pemilihan umum, dimana dalam
pemilihan umum ini masyarakat turut dalam kegitan vital dalam pelaksaan politik yang
bersifat demokratis. Yang lain, misalnya kegiatan organisasi, baik itu organisasi
kemahasiswaan maupun organisasi masyarakat/organisasi massa, kenapa? Karena
organisasi keasyarakatan maupun kemahasiswaan memiliki peranan penting dalam
jalannya sebuah demokrasi dalam suau bangsa. Partisipasi politik yang lain misalnya,
partisipasi yang bersifat tantangan bagi pemerintah misalnya teroris,gerakan-gerakan
separatis.
5. Budaya Politik
Di Indonesia , kebudayaan secara etimoligi berasal dari bahasa sangsekerta yaitu
“buddhaya” bentuka jamak dari kata buddhi (akal) sehingga dikembangkan menjadi
budi-daya, yaitu kemampuan akal budi seseorang ataupun kelompok manusia.
beberapa pakar memberikan defenisi tentang kebudayaan ini diantaranya :
Menurut Kontjaraningrat:
“kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya dalam


rangka kehidupan masyarakat, yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar”.
Menurut Muhammad Hatta:
“kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa”
Jadi kebudayaan adalah apa yang tercipta dalam masyarakat dan menjadi hasil karya
dari masyarakat itu sendiri.
Budaya politik adalah cara individu berpikir, merasa, dan bertindak terhadap sistem
politik serta bagian-bagian yang ada di dalamnya, termasuk sikap atas peranan mereka
sendiri di dalam sistem politik. Menurut Dr. H. Amin Ibrahim, Drs., Ma. Dalam bukunya
Pokok-Pokok Pengantar Ilmu Politik bahwa Budaya Politik adalah cipta-rasa-karsa-karya
dalam berpolitik yang tentunya mewarnai keseharian dalam setiap stratifikasi politik
tersebut.
Dalam budaya politik Indonesia terdapat berbagai macam budaya politik, utamanya
dalam budaya politik praktis, misalnya budaya politik kesukuan, budaya politik
cenderung anarkis, budaya poitik menunggu petunjuk,budaya politik “mengatas
namakan rakyat”, budaya politik menjilat, budaya politik aji mumpung, budaya politik
menghalalkan segala cara. Ini adalah macam-macam budaya politik Indonesia.
KESIMPULAN
Objek Materil dan Objek Forma Sosiologi Politik, kajian ini merupakan kajian utama
sosiologi politik sebagaimana bidang studi yang lain, dimnana objek forma dan

materinya menjadi kajian pokoknya sebagai suatu bidang studi. Kita dapat
menyimpulkan bahwa objek materi sosiologi politik adalah kajian yang secara umum,
sedangkan objek forma adalah kajian yang menghubungkan objek materilnya satu
dengan yang lainnya sebagaimana interaksi masyarakat terhadap lembaga-lembaga
politik. Misalnya sosialisasi politik, rekruitmen politik, komunikasi politik, partisipasi
politik dan budaya politik, dimana dari beberapa objek forma sosiologi politik ini memiliki
keterhubungan satu dengan yang lainnya misallnya, sosialisasi,rekruitmen, partisipasi,
dan budaya politik semuanya terjadi dalam komunikasi politik. Begitupun sebaliknya,
semua bahasan objek forma tadi terjadi di awali dalam sosialisasi politik.
Sosiologi politik ini kita selalu menemukan dalam kehidupan sehari-hari kita dalam dunia
perpolitikan, misalnya komunikaso politik yang berada di media TV, sosialisasi politik
dalam sekolah maupun sosialisasi politik baik berupa lembaran-lembaran KPU pada saat
dekat momen pemilihan umum, maupun sosialisasi melalui media cetak(media massa:
Koran). Termasuk kemudian rekruitmen politk dengan pelatihan-pelatihan dan
pengkaderan anggota partai dan partisipasi politik masyarakat secara luas dan umum
dengan turut serta dalam pemilihan umum, baik presiden maupun pemerintah daerah.
demikian paper ini saya susun, meskipun masih terdapat kekurangan disana-sini,
semoga dapat bermanfaat!