Jilid-16 Depernas 24-Bab-143

B A B
143
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran
I.
P E R AT U R A N P E M E R I N TA H N o. 1 TA H U N 1 9 5 5
T E N TA N G P E N G AWA S A N T E R H A D A P U R U S A N K R E D I T
L . N. N o. 2 / 1 9 5 5
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.
Menimbang :
bahwa
untuk
perkembangan
pemberian
kredit
setjara sehat ber-dasarkan azas-azas kebidjaksanaan
bank jang tepat oleh badan-badan kredit jang
bekerdja di Indonesia, begitu djuga guna kepentingan solvabilitet dan likwiditet badan-badan
kredit
tersebut
perlu

ditetapkan
peraturanperaturan tentang pengawasan ter-hadap urusan
kredit;
Mengingat :
p a s a l 7 , a j a t 5 U n d a n g - u n d a n g Po k o k B a n k I n d o n e s i a
1 9 5 3 ( U: U. N o. 1 1 , t a h u n 1 9 5 3 : L . N. N o. 4 0 / 1 9 5 3 ) ;
Mendengar:
Dewan Menteri dalam rapatnja jang ke-89 pada
tanggal 23 De-sember 1954 ;
M e m u t u s k a n :
Menetapkan :
P E R AT U R A N P E M E R I N TA H T E N TA N G P E N G AWA S A N
TERHADAP URUSAN KREDIT
Pa s a l 1
Dalam peraturan ini jang dimaksud dengan :
a. badan-badan kredit, ialah : bank-bank dan bankbank tabung-an
b . b a n k- b a n k ,
ialah
:
semua

perusahaan
dan
badan-badan,
tidak
memandang
bentuk
hukumnja,
jang
setjara
terang-te-rangan
menawarkan
diri
atau
untuk
bagian
besar
melakukan usaha-usaha guna menerima uanguang dalam deposito atau dalam rekening-koran
dan
djuga
mengadakan

usaha-usaha
untuk
memberi kredit atas tanggungan sendiri ;
c . b a n k- b a n k t a b u n g a n , i a l a h : s e m u a p e r u m a h a n
dan
badan-ba-dan,
tidak
memandang
bentuk
hukumnja,
jang
semata-mata
bertudjuan
memadjukan penabungan dan untuk tudjuan itu
menerima uang dalam deposito, jang penagihan
kembalinja diatur oleh ketentuan-ketentuan jang
membatasi ;
d. Bank, ialah : Bank Indonesia.

Pa s a l 2

1. Sesudah tanggal pengundangan peraturan ini tidak
suatu badan kredit boleh didirikan dan menamakan
dirinja „Bank” dan/atau „Bank-tabungan” djikalau
tidak
mempunjai
izin
tertulis
dari
Men- ton.
Ke u a n g a n
setelah
mendenga r
pertimbanganpertimbangan Di-reksi Bank.
3885

2. Izin itu hanja dapat diberikan djika bank mempunjai
modal jang telah dibajar sekurang-kurangnja Rp.
2.500.000,— dan bank tabungan, djika modal jang
telah
dibajar berdjumlah sekurang-ku-rangnja Rp.

500.000,— dan selandjutnja djika sjarat-sjarat umum
jang ditetapkan oleh Dewan Moneter telah dipenuhi.
Pa s a l 3 .
1. Dalam
waktu
tiga
bulan
sesudah
tanggal
pengundangan peratur-an ini, badan-badan kredit
jang
telah
ada
hares
meminta
izin,
sebagai
termaksud dalam pasal 2 ajat 1.
2. Djika mereka tidak memenuhi sjarat-sjarat sebagai
termaksud dalam pasal 2 ajat 2, maka pada mereka

d a p a t d i b e r i k a n o l e h M e n t e r i Ke u a n g a n , s e t e l a h
m e n d e n g a r. p e r t i m b a n g a n B a n k , i z i n s e m e n t a r a
untuk bekerdja sebagai badan kredit.
3. Masa berlakunja izin sementara termaksud dalam
ajat kedua dari pasal ini dapat ditetapkan selamalamanja dua tahun.
Djika
mass
jang
ditetapkan
dalam
surat
izin
sementara itu telah lampau, sedangkan badan kredit
jang bersangkutan masih belum memenuhi sjaratsjarat sebagai termaksud dalam pasal 2 ajat 2, maka
izin
itu
hanja
dapat
diperpandjang
dengan

p e r s e t u d j u a n D e w a n M o n e t e r.
Pa s a l 4 .
1. Djika izin sebagai termaksud dalam pasal 2 ajat 1
atau izin se-mentara, sebagai termaksud dalam pasal
3 ajat 2, tidak diberikan atau ditjabut menurut pasal
12 ajat 1, maka badan kredit jang bersangkutan
dapat
memadjukan
keberatannja
kepada
Dewan
Moneter dalam waktu 14 hari setelah menerima
pemberitahuan tentang penolakan atas pentjabutan
izin atau izin sementara itu.
2. Dewan Moneter memberi keputusan dalam tingkat
tertinggi ten-tang keberatan-keberatan itu.
Pa s a l 5 .
Bank
melakukan
atas

nama
Dewan
Moneter
pengawasan terhadap badan-badan kredit jang ada
atau
jang
akan
didirikan
di
Indonesia
guna
kepentingan pemberian kredit setjara sehat dan
berdasarkan azas-azas kebidjaksanaan bank jang
tepat.
Pa s a l 6 .
1. Bank berhak meminta dari badan-badan kredit
segala keterangan-keterangan dan angka-angka jang
dianggapnja perlu untuk me-laksanakan tugasnja

sebagai termaksud dalam pasal 5 dari pera-turan ini.

2. Setiap badan kredit wadjib memberikan keteranganketerangan dan angka-angka jang diminta kepadanja
berdasarkan ajat kesatu dari pasal ini, dalam waktu
jang ditetapkan oleh Bank.
3. Setiap badan kredit wadjib atas permintaan Bank
atau seseorang jang ditugaskan oleh Bank, untuk
memberi kesempatan bagi pe-meriksaan buku-buku
dan surat-surat jang ada padanja guna pe-njelidikan
kebenaran dari keterangan-keterangan dan angkaangka
3886

jang telah diberikan itu, dan seterusnja memberikan
segala ban-tuan dalam pelaksanaan pemeriksaan
buku-buku dun Surat ter-sebut.
4.
Jang
menguasai
buku-buku
dan
surat-surat
termaksud

dalam
ajat
ketiga
dari
pasal
ini,
wadjib,
djika
diminta,
memperlihatkannja dengan segera pada Bank atau orang jang
ditugaskan oleh Bank untuk melakukan pemeriksaan.
5 . Ke t e r a n g a n - k e t e r a n g a n t e n t a n g b a d a n - b a d a n k r e d i t
jang
d i - per oleh
ber da sa r ka n
pa sa l
in i
tida k
diumumk a n da n ber sif a t r a h a - sia , k etju a li men u r u t
k etentua n-ketentua n ter sebu t da la m pa sa l 1 0 .

Pa s a l 7 .
1.
Setiap badan kredit wadjib tiap-tiap tahun, dalam
waktu jang ditetapkan oleh Bank, mengirimkan pada
Bank
neratja
dengan
ba gi la ba -rugi, menur ut ben tu k ja n g diteta pk a n oleh
B a nk d i s e r t a i p e n d j e l a s a n - p e n d j e l a s a n j a n g d i a n g g a p
perlu oleh Bank.
2.
Bank
dapat
menetapkan,
bahwa
keteranganketerangan jang tertulis jang wadjib dikirimkan
kepadanja menurut ajat 1 dari pasal ini terlebih
dahulu diperiksa oleh akuntan jang ditundjuk oleh
Bank.
Akuntan
itu
akan
menjatakan
hasil
pemeriksaannja dalam suatu laporan.
3.
Pe r s e t u d j u a n
akuntan
terhadap
keteranganketerangan
tertulis termaksud dalam ajat ke 2 dari pasal ini,
dianggap
mengan-dung
persetudjuan
sepenuhnja
ketjuali djika persetudjuan itu di-berikan „dengan
s j a r a t ” . Pe r s e t u d j u a n a k u n t a n j a n g b e r s i f a t s e penuhnja dianggap mengandung penegasan bahwa
k e t e r a n g a n - k etera nga n ter tu lis ja n g dik ir imka n oleh
ba da n kr edit, tela h d i s u - s u n m e n u r u t k e b i a s a a n j a n g
berlaku dalam dunia perusahaan dan penegasan
tentang adanja aktiva dan pasiva menurut penilaian
dan pendjelasan-pendjelasan jang diberikan.
Pa s a l 8 .
Setiap badan kredit wadjib memasukkan pada Bank
setjara berkala, dalam waktu-waktu jang ditetapkan
untuk itu, daftardaftar jang memuat keteranganketerangan jang dianggap perlu oleh Bank mengenai
perusahaan badan kredit.
2.
Bentuk daftar-daftar jang termaksud dalam ajat
satu dari pasal ini dan waktu -waktu dalam mana
daftar-daftar itu harus telah dimasukkan ditetapkan
oleh Bank.

1.

Pa s a l 9 .
Bank
berhak
menetapkan
peraturan-peraturan
umum
jang
berlaku
atas
badan-badan
kredit
m e n g e n a i d j a l a n p e r u s a h a a n n j a ber h u bu n g den ga n
pela k sa naa n tuga s B a nk ter ma k su d da la m p a s a l l i m a
dari peraturan ini.
2.
Mengenai pemberian kredit oleh badan-badan
k r e d i t i t u , p e r - a tur an- pera tu ra n ter ma k su d da la m a ja t
k esa tu da r i pa sa l ini d a p a t m e m u a t k e t e n t u a n ketentuan sebagai berikut :
1.

3887

3.

4.

1.

2.

a. ketentuan-ketentuan mengenai djumlah setinggitingginja dari per-kreditan atau beberapa bagian
dengan
atau
dengan
tidak
mempergunakan
djumlah uang jang dipertjajakan padanja, atau
bagian-bagian tertentu dari djumlah itu, sebagai
dasar perbandingan ;
b. larangan atau pembatasan terhadapan pembelian
beberapa matjam atau bentuk kredit atau kreditkredit jang melebihi suatu djumlah tertentu,
ataupun larangan terhadap pembe-rian beberapa
matjam atau bentuk kredit atau kredit-kredit jang
melebihi suatu djumlah tertentu tanpa izin terlebih
dahulu dari Bank ;
c. ketentuan mengenai bunga debet minimum maupun
maximum jang boleh diperhitungkan terhadap
pihak pengambil kredit.
Berhubung dengan ketentuan dalam ajat kedua
sub a dari pasal ini Bank dapat menetapkan bahwa
suatu bagian jang diten-tukanolehnja dari pada uang
tunai dari setiap badan kredit wadjib disimpan pada
Bank atau dipergunakan dalam kertas perbendaharaan, atau dipisahkan setjara lain.
Bank berhak menetapkan dalam suatu peraturan
umum, waktu, dalam mana peraturan-peraturan
jang
telah
ditetapkan
oleh
Bank
harus telah
dipenuhi, dan djika perlu untuk memper-pandjang
waktu bagi semua ataupun satu atau lebih
badan
kredit.
Pa s a l 1 0 .
Djika
dari
keterangan-keterangan
termaksud
dalam
surat-surat
dan
daftar-daftar
jang
dimaksudkan menurut pasal tudjuh ajat satu dan
pasal 8 ajat 1, atau dari keterangan-keterangan jang
diperolehnja menurut pasal 6, Bank melihat tandatanda
suatu
perkembangan
jang
menurut
pendapatnja
membahajakan
atau
da-pat
membahajakan dari solvabilitet atau likwiditet suatu
badan kredit, maka Bank dapat setjara tertulis
meminta perhatian badan kredit jang bersangkutan
untuk hal itu, djika perlu pemberitahuan itu dapat
diserta
nasihat
beserta
alasan-alasannja
supaja
badan kredit jang bersangkutan dalam waktu jang
tertentu berubah sikap dan tindakannja mengenai hal
jang dimaksudkan oleh Bank.
Pa d a p e m b e r i a n n a s e h a t t e r m a k t u b d a l a m a j a t
kesatu dari pasal ini Bank dapat menetapkan suatu
waktu, dalam mana nasehat itu harus telah dipenuhi,
ataupun harus disampaikan pada Bank djawabandjawaban beserta alasan-alasannja mengenai nasehat

itu. Djika dalam waktu jang ditetapkan itu, nasehat
itu tidak dituruti, ataupun tidak diterima suatu
djawaban jang memuaskan Bank, maka Bank dapat
mengumumkan nasehat itu dalam Berita Negara,
setelah badan kredit jang bersangkutan diberi
kesempatan untuk didengar pendapatnja.
3.
Dalam waktu 14 hari sesudah pemberitahuan itu
dikirimkan kepada badan kredit jang bersangkutan,
badan kredit itu dapat memadjukan keberatannja
terhadap
keputusan
sedemikian
kepada
Dewan
Moneter
jang
memberi
putusan
dalam
tingkat
tertinggi. Dengan pemadjuan ini maka pengumuman
itu tertunda.
3888

4.

Djika badan kredit pada siapa nasehat itu
diberikan,
meng-hendakinja,
maka
pada
pengumuman termaksud dalam ajat kedua dari
pasal ini dapat djuga diumumkan surat menjurat
jang telah dilakukan antara Bank dan badan kredit
berhubung dengan na-sehat itu.
Pa s a l 1 1 .
Ke p u t u s a n
untuk
mengumumkan
nasehat,
seperti termaksud dalam pasal 10, diberitahukan
oleh Bank pada badan kredit jang bersangkutan,
selambat-lambatnja
20
hari
sebelumnja
pengumuman itu dilakukan.
Pa s a l 1 2 .
1.
Djika suatu badan kredit tidak atau lalai
memenuhi kewa-djibannja jang lahir dari atau
berdasarkan pada peraturan ini; maka Menteri
Ke u a n g a n s e t e l a h m e n d e n g a r p e r t i m b a n g a n B a n k ,
berhak mentjabut izin sebagai termaksud dalam
p a s a l 2 a j a t 1 , a ta u iz in semen ta r a seba ga i
ter ma k sud da la m pa sa l 3 aja t 2, d a l a m h a l m a n a
berlaku
ketetapan-ketetapan
sebagai
tersebut
dalam pasal 4.
2.
Djika keputusan pentjabutan izin menurut ajat 1
dari pasal ini telah memperoleh kekuatan jang tak
dapat dirobah lagi, maka keputusan itu diumumkan
o l e h M e n t e r i Ke u a n g a n d i d a l a m B e r i t a N e g a r a d a n
didalam
harian-harian
jang
ditetapkan
oleh
pedjabat tersebut.
Pa s a l 1 3 .
Pe r a t u r a n i n i t i d a k b e r l a k u u n t u k :
a. Bank, Lumbung dan Badan perkreditan
Desa
b . B a d a n p e r k r e d i t a n Ko o p e r a s i
c . Pe g a d a i a n
d . B a n k - b a n k Pa s a r
e. Badan-badan
perkreditan
lain
jang
d i t e n t u k a n o l e h M e n t e r i Ke u a n g a n .
Pa s a l 1 4 .
Pe r a t u r a n
ini
mulai
berlaku
pada
hari
diundangkan.
Agar supaja setiap orang dapat mengetahui,
memerintahkan pengundangan peraturan ini dengan
penempatan
dalam
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Djakarta
pada tanggal 15 - 1 - 1955
PRESIDEN
R E PU B L I K
INDONESIA :
ttd.
( S O E KA R N 0 )

M E N T E R I K E UA N G A N:
ttd.
ONG ENG DIE
Diundangkan pada tanggal
4-2-1955
MENTERI KEHAKIMAN :
ttd.
D J O D I G O N D O KU S U M O
3889

Pendjelasan mengenai :
„PERATURAN PEMERINTAH
TENTANG
P E N G AWA S A N T E R H A D A P U R U S A N K R E D I T ”
Umum. 1.
Pa s a l 7 a j a t ( 5 ) d a r i U n d a n g - u n d a n g
Po k o k B a n k I n d o - n e s i a 1 9 5 3 b e r b u n j i :
„Menunggu
terlaksananja
suatu
peraturan
Undang-undang tentang pengawasan terhadap
urusan
kredit,
maka
dengan
Pe r a t u r a n
Pe m e r i n t a h d a p a t d i a d a k a n p e r a t u r a n - p e r a t u r an
lebih
landjut
bagi
Bank
untuk
m e n d j a l a n k a n Pe n g a w a s - a n t e r m a k s u d g u n a
kepentingan
kemampuan
membajar
(solvabiliteit”)
dan
kelandjutan
keuangan
(„liquiditeit”)
badan-badan
kredit,
begitu
djuga untuk pemberian kredit setjara sehat
dan berdasarkan azas-azas kebidjaksanaan
bank jang tepat”.
2.

Sampai kini belum diadakan peraturanperaturan mengenai
pengawasan
terhadap
urusan kredit oleh Bank Sentral, sungguhpun
didalam
prakteknja
atas
dasar
„understanding”
dengan
bank-bank
jang
bersangkutan sedikit banjak telah dilakukan
pengawasan dengan tjara meminta berbagai
keterangan-keterangan dari bank-bank itu,
dan
dimana
perlu
menjampaikan
kepada
mereka andjuran-andjuran berhubung dengan
perkembangan
dilapangan
fi n a n s i i l
dan
m o n e t e r.
At a s
dasar
tersebut
itulah
dilakukan
p e n g a w a s a n t e r h a d a p b a n k - b a n k Ta b u n g a n ,
jakni semendjak tahun 1932, sedangkan Bank
Sentral berdasarkan laporan-lapor-an neratja
bank jang diterima setiap triwulan dapat memperoleh gambaran sekedarnja tentang keadaan
sebagian
besar
dari
bank-bank
umum
(dagang).
Akan tetapi
pengawasan
jang
e ff e k t i f
terhadap semua bank di Indonesia jang djika
perlu dapat diperkuat dengan sanksi-sanksi,
hingga kini belumlah ada.
Mengingat djalannja perkembangan urusan
bank dan kredit di Indonesia, maka sekarang
dirasakan sangat perlu adanja peraturan jang

pasti tentang pengawasan terhadap urusan
kredit.
Kiranja dalam hal ini beberapa peraturan
u m u m j a n g lua s da pa t men tju k u pi, oleh k ar en a
djik a k ita hendak lebih memper da la m sea l in i,
ma ka
a da la h
lebih
ba ik
sek a ligu s
sa dja
mer a ntjangk a n per a tur a n Un da n g- u n d a n g n j a ,
hal mana tak mungkin dilaksanakan dalam
waktu jang singkat, sedangkan keadaan sudah
beberapa
lama
menghendaki
segera
diadakannja pengawasan terhadap urusan
kredit.
3890

3.

Tudjuan
pengawasan
terhadap
urusan
kredit-peng-awasan
mana djuga mengandung
dari funksi pendidikan adalah tiga djenis, jakni
primo
:
memadjukan
perkembangan
pemberian
kredit
oleh
bank-bank
setjara sehat dan jang berdasar pack
asas-aasas kebidjaksanaan bank jang
tepat;
Secunde :
perlindungan langsung terhadap
kredit-kredit bank ini (perlindungan
mana dengan sendirinja — setjara tak
langsung — djuga didapati dari usaha
termaksud sub primo) ;
tertio

4.

5.

:
pembatasan
ataupun
bimbingan
dalam pembe-rian kredit oleh bankbank
menurut
garis-garis
jang
tertentu, untuk dapat mengendalikan
poli-tik moneter dan ekonomi jang
dianggap
perlu
bagi
kepentingan
Negara.

Pe n g a w a s a n i n i h a n j a b a r u d a p a t d i l a k u k a n
seba-ga ima na
mestinja,
djika
perluasan
djumlah
bank-bank
dapat
diatur
dengan
m e m p e r h a t i k a n s e g i - s e g i m o n e t e r, fi n a n s i i l d a n
ekonomis, djadinja tidak sebagai keadaan pada
waktu ini, dimana pendirian bank-bank dapat
dila-kukan dengan tiada pengawasan dan tidak
terbatas. Suatu djumlah besar bank-bank ketjil
jang pada sendirinja sudah tidak bermanfaat
bagi perkembangan urusan bank jang kokoh,
oleh
karena
mereka
berhubung
dengan
banjaknja dan sungguhpun tidak berkekuatan
tjukup, harus ber-konkurensi satu sama lain
dengan sengit, sehingga ter-paksa menawarkan
sjarat-sjarat
kredit
jang
dari
sudut
kepentingan bank tak dapat dipertanggungdjawabkan
merupakan
rintangan
bagi
k e m u n g k i n a n p e n g a w a s a n j a n g e ff i s i e n . M a k a
dari itu seharusnjalah dimuat suatu keten-tuan
Claim peraturan itu, jang menetapkan bahwa
bank-bank
jang
didirikan
sesudah
pengundangan
peraturan
tersebut
harus
mempunjai
modal,
sekurang-kurangnja
2,5
djuta
rupiah.
Bagi
bank-bank
jang
sudah
berdiri
sebe-lumnja
peraturan
itu
berlaku
sebaiknja diadakan suatu peralihan.
Selandjutnja

bank

Indonesia

harus

melakukan
peng-awasan
guna
kepentingan
solvabiliteit dan likwiditeit badan-badan kredit.
Untuk sementara tjukuplah, djika dalam hal ini
diadakan ketentuan, bahwa Bank Indonesia
tentang hal ini berhak mengadakan peraturanperaturan
guna
mendjaga
terdjaminnja
solvabiliteit dan likwiliteit dari bank-bank jang
bersangkutan. Mengingat perbedaan perbedaan
besar antara bank-bank jang ada, maka adalah
terlalu sulit untuk mengadakan ukuran-ukuran
jang mut-lak mengenai hal itu.
3891

6.

U n t u k s e m e n t a r a Pe r a t u r a n Pe m e r i n t a h i n i
dinjata-kan
berlaku
hanja
terhadap
perusahaan-perusahaan jang bekerdja sebagai
dan menamakan dirinja „bank” atau „bank
tabungan”.
Sanksi alas tidak atau tak tjukup ditaatinja
kewa-djiban-kewadjiban jang dibebankan oleh
peraturan ini kepada badan-badan kredit jang
bekerdja di Indonesia ti- dak ditjari dalam
bentuk
penuntutan
pidana
terhadap
jang
bertanggung-djawab dalam hal itu, melainkan
berupa pengumuman setjara seluas-luasnja
tentang ditjabutnja izin M enteri Keuangan,
h a l m a n a k i r a n j a s u d a h t j u k u p e ff e k t i f u n t u k
mentjapai tudjuannja.

P E N D J E L A S A N PA S A L D E M I PA S A L .
Pa s a l 1 .
Pe r u m u s a n d a r i a r t i k a t a „ b a n k ” d a n
„bank tabungan” dibuatnja sedemikian rupa,
sehingga semua bank, baik nasional maupun
luar-negeri, jang bekerdja dan jang akan
didirikan
atau
ditempatkan
disini
dan
menamakan
dirinja
„bank”
atau
„bank
tabungan”,
termasuk
dibawah
keten-tuanketentuan peraturan ini.
Pa s a l 2 .

(1)
Izin
tertulis
jang
diberikan
oleh
Menteri
Ke u a n g a n
untuk
mana
Bank
(Indonesia)
djuga
akan
diminta
pertimbangan hanja akan diberikan kepada

(2)
bank-bank jang mempunjai suatu modalminimum sen-diri jang tertentu. Alasanalasan dari pembatasan ini telah diuraikan
d a l a m b a g i a n U m u m d a r i Pe n d j e l a s a n i n i .
Berhubung dengan tugas Dewan Moneter
jang ter-maktub dalam pasal 22 dari Undangundang pokok Indonesia 1953, maka sudah
selajaknja djika Dewan Moneter menetapkan
sjarat-sjarat tertentu mengenai pendirian
(penempatan) bank-bank.
Pa s a l 3 .

(1)
Djangka waktu tiga bulan kiranja boleh
dianggap tjukup luas, sedangkan berhubung
dengan kenjataan, bahwa sebagian besar
bank-bank nasional jang ada belum akan
dapat memenuhi sjarat mengenai modal
minimum jang ditetapkan, maka tentang hal
ini perlu adanja suatu masa peralihan ;
dalam masa peralihan itu suatu bank dapat
melakukan usahanja berdasarkan suatu „izin

sementara”.
Dalam ajat (3), chususnja mengingat akan
kesukar-an-kesukaran jang dihadapi pada
pertumbuhan urusan bank nasional, dimuat
sebuah
escapeclause
berkenaan
dengan
kemungkinan
diperpandjangnja
izin-izin
semen-tara,
untuk
mana
diperlukan
p e r s e t u d j u a n D e w a n M o - n e t e r.
3892

Pa s a l

4.
Ditetapkannja Dewan Moneter sebagai
instansi-ban-dingan
jang
tertinggi
adalah
sesuai dengan tugas dan ke-dudukan Dewan
Moneter sebagai ditetapkan dalam Un-dangu n d a n g Po k o k B a n k I n d o n e s i a 1 9 5 3 .

Pa s a l

5.
Penga wa sa n
ter h a da p
ba da n -ba da n
k r edit menur ut pa sa l in i a da la h sedja la n
denga n tuga s Ba nk Sen tra l seba ga i di- sebu tk a n
da la m pa sa l 7 aja t ( 4) da n ( 5) da r i U n d a n g u n d a n g Po k o k B a n k I n d o n e s i a 1 9 5 3 .

Pa s a l

6.
Pa sa l ini men gen a i pelak sa n aa n teh n is
da r i penga wa san jang ditu ga sk a n k epa da B an k
Sentr a l ter ha da p u r u s a n k r e d i t .
Apa ja ng diteta pk a n disin i ha n ja mer u pa ka n
a k iba t d a r i t u g a s j a n g d i s e r a h k a n k e p a d a B a n k
I n d o n e s i a b e r d a s a r k a n U n d a n g - u n d a n g Po k o k
Bank Indonesia 1953.
7.
Te n t a n g h a l i n i d i p e r s i l a h k a n m e l i h a t
pendjelasan ten-tang pasal 6.
Ke m u n g k i n a n
untuk
mengadakan
pemeriksaan akuntan terhadap keterangank e t e r a n g a n t e r t u l i s b u k a n s a d j a b e r - f a eda h
un tuk pela k sana an pen ga wa sa n ja n g ba ik oleh
B a nk
Sentr a l,
mela in ka n
pemer ik sa a n
in i
mungk in
a ka n
pula
menguntungkan
bagi
baiknja organisasi administratif dari badan
kredit jang bersangkutan.
8.
Pa s a l
ini
mengenai
pemasukan
keterangan-keterangan
berkala,
seperti
misalnja
perintjian
debitur-debitur
dan
kreditur-kreditur ; daftar-daftar keterangan
itu dibuat se-suai dengan pormulir-pormulir
jang ditetapkan oleh bank, agar dengan
demikian keterangan-keterangan itu dapat dikerdjakan setjepat-tjepatnja.
9.
Ke t e n t u a n
dalam
pasal
ini
adalah
pelaksanaan dari tiga djenis tudjuan jang
h e n d a k d i t j a p a i d e n g a n p e n g a w a s a n ter h a da p
ur usan kr edit, seper ti jan g diu r a ika n da la m
bagian Umum pendjelasan ini.
10, 11.
Apa jang ditetapkan dalam pasal-pasal
ini kiranja tidak memerlukan pendjelasan
lebih landjut ; disini nampak dengan djelas
unsur pendidikan dan funksi membangun dari
pengawasan oleh Bank.
12.
Pa s a l
ini
memuat
sanksi
berupa
pentjabutan
izin
oleh
Menteri
Ke u a n g a n ,

Pa s a l

Pa s a l

Pa s a l

Pa s a l

Pa s a l

terhadap tidak atau tidak tjukup di-taatinja
kewadjiban-kewadjiban
oleh
badan-badan
kredit sebagaimana ditentukan dalam atau
b e r d a s a r k a n Pe r a t u r a n Pe m e r i n t a h i n i .
Te r m a s u k
1955.

Lembaran

Negara

N o.

2

tahun

Diketahui
M e n t e r i Ke h a k i m a n
D J O D Y G O N D O KU S U M O.
3893

3894

DAFTAR NAMA 2 BANK DI INDONESIA (TIDAK TERMASUK B. I.) BERIKUT
Lampiran II.
DJUMLAH 2 MODAL DISETOR, GIRO DAN DEPOSITONJA (dalam ribuan Rp.)
BERDASARKAN LAPORAN BANK 2 BERSANGKUTAN PER 30 DJUNI 1959 ATAU
LAPORAN TERACHIR JANG DITERIMA

NO.

N A M A BANK

KANTOR PUSAT

MOD. DISETOR
Rp.
.

GIRO
Rp.

DEPOSITO
Rp.

KETERANGAN
tidak termasuk dalam
pe- Bank
ngawasan
Indonesia

1. Bank Industri Negara
BANK UMUM
1. Bank Negara Indonesia

Djakarta
Djakarta

100.000

1.498.600

268.600

bank devisen

2. Bank R akjat Indonesia

Djakarta

—.—

1.815.600

146.200

bank devisen

3. Bank Tani dan Nelajan

Djakarta

100.000

4. Bank Umum Negara

Djakarta

120.000

256.700

5.500

bank devisen

5. Escomptobank P. T.
6. The Chartered Bank

Djakarta
Djakarta

18.500
—.—

936.700
837.300

3.800
16.500

bank devisen
bank devisen

7. Bank of China

Djakarta

—.—

224.200

8. Great Eastern Banking
9. Corporation
Hongkong & Shanghai Banking

Djakarta

10.000

38.600

tidak

ada

laporan

300
—.—

bank devisen
bank devisen

Djakarta

—.—

89.600

5.100

bank devisen

10. Corporation
Nederlandsche Handel Mij. N.V.
11. Oversea-Chinese Banking
Corporation
12. Bank Persatuan Dagang Indonesia

Djakarta
Djakarta

—.—
—.—

1.592.600
72.600

1.800
13.200

bank devisen
bank devisen

Djakarta

25.000

96.200

25.100

bank devisen

13. Bank Umum Nasional N.V.

Djakarta

5.600

139.700

29.900

bank devisen

14. Bank Dagang Nasional Indonesia

Medan

7.300

150.400

18.900

bank devisen

15. Asia Africa Banking Corp. Ltd.

Djakarta

2.500

84.082

16. P.T. Bank Benteng Republik
17. Indonesia
P.T. Bank Buana Indonesia

Djakarta

3.500

40.847

Djakarta

6.500

3.160

—.—
20
—.—

NO.

N A M A BANK

KANTOR PUSAT

MOD. DISETOR
Rp.

GIRO
Rp.

18. Bank Central Asia N.V.
19. Central Commercial Bank Ltd. N.V.

Djakarta
Djakarta

6.500
2.500

20. Bank Dagang & Industri Tenggara

Djakarta

3.000

21.

Djakarta

3.330

38.027

22. P.T. Bank Dhirgahayu

Djakarta

2.223

1.910

23. Bank Gadjah Mada N.V.

Djakarta

5.995

3.007

24. P.T. Bank Hadji Indonesia

Djakarta

2.524

103.174

25. ] P. T. I n d a b a n k
26. P.T. Indonesia Banking Corporation

Djakarta
Djakarta

4.035
4.000

3.670
37.425

—.—
7.800

27. Bank Indonesia Raya

Djakarta

4.010

452

56

28. N.V. Bank Industri Nasional

Djakarta

3.000

3.442

359

29. P.T. Bank Industri & Dagang
30. Indonesia
P.T. Bank Internasional Indonesia

Djakarta

3.120

3.629

3.090

Djakarta

2.500

31. P.T. Bank Kemakmuran

Djakarta

2.500

1.753

50

32. P. T. B a n k a p

Djakarta

3.000

9.844

2.100

33. P.T. Bank Kredit Umum Indonesia

Djakarta

2.500

14.620

—.—

34. P.T. Bank Maimo Waya

Djakarta

660

2.069

174

35. P.T. Bank Menengah 36. N.V. Bank Merdeka
37. Bank Nusantara

Djakarta
Djakarta
Djakarta

2.500
4.698
2.500

608
11.018
12.273

—.—
5123
3.099

38. P.T. Bank Niaga

Djakarta

3.495

18.883

3.226

39. P.T. Bank Kesedjahteraan Pegawai

Djakarta

3.500

—.—

1.030

40. Bank Pelajaran dan Niaga

Djakarta

3.000

N.V. Bank Djakarta

72.853
479

DEPOSITO
Rp.

87

belum ada

3.722

KETERANGAN

1.852
25
4.900
12.075
—.—
1.416
80

laporan triw.

1/1959

laporan triw.

III/1958

l a p o r a n

2.099

NO.
41.
42.

N A M A BANK

KANTOR PUSAT

MOD. DISETOR
Rp.

GIRO
Rp.

DEPOSITO
Rp.

P.T. Bank Pembangunan Nasional
P.T. Bank Pengangkutan Nasional
Indonesia
N.V. Bank Perdana

Djakarta
Djakarta

3.100
2.500

4.443
1.678

1.400
117

Djakarta

30.000

43.387

17.930

44.

P.T. Bank Perdagangan, Perindustrian
dan Pembangunan

Djakarta

4.110

6.584

34

45.

P.T. Bank Perhubungan Nasional

Djakarta

2.510

6.780

3.120

46.

P.T. Bank Perkembangan Ekonomi

Djakarta

3.000

1.072

250

47.

N.V. Bank Perniagaan Indonesia

Djakarta

2.621

33.463

48.

Djakarta

2.700

929

49.

P.T. Bank Perkembangan Ekonomi
Indonesia
N.V. Bank P a s i f i k

Djakarta

5.000

4.205

50.

P.T. Bank P a t r i o t

Djakarta

2.500

3.189

51.

P.T. Bank P e r t i w i

Djakarta

4.210

1.837

52.

P.T. Bank Perkembangan Industri

Djakarta

2.510

902

53.

P.T. Bank Persatuan Nasional

Djakarta

6.530 *)

54.

Djakarta

2.500

723

73

55.

P.T. Bank Perkembangan Pelajaran
Indonesia
P.T. Bank R a y a

Djakarta

2.700

5.761

2.634
(tab)

56.
57.

P.T. Bank Selat Bangka
N.V. Bank Siliwangi

Djakarta
Djakarta

2.500
5.000

33.612
12.745

—.—
112

58.

N.V. Bank Sukapura

Djakarta

3.506

4.645

4.719

59.

P.T. Bank Tani Nasional

Djakarta

2.500

6.807

2.022

60.

N.V. Bank T i m u r

Djakarta

811

61.

P.T. Bank Usaha Nasional

Djakarta

2.500

43.

57.247

123.933
1.887

K E T E R A N G A N

33.885
1.000
—.—
11
—.—
80
2.334

13.518
—.—

*) masih diragukan
kebenar-annja.
laporan triw.
III/1959
laporan triw.
IV/1959
laporan triw.
I/1959

NO.

N A M A BANK

KANTOR PUSAT

MOD. DISETOR
Rp.

GIRO
Rp.

DEPOSITO
Rp.

belum ada
11.352

laporan
2.575

62.
63.

P.T. Bank Djaya Raya
N.V. Commercial Bank

Djakarta
Bandung

2.500
2.500

64.

Bank Dagang Umum

Bandung

2.500

9.782

211

65.

N.V. Bank D e n i s

Bandung

2.500

7.407

10.506

66.

N.V. Bank Ekonomi Nasional

Bandung

2.755

6.247

539

67.

N.V. Bank Propinsi

Bandung

566

6

470

68.

P.T. Bank Pembina Nasional

Bandung

2.550

759

1

69.

P.T. Sedjahtera Bank Umum

Bandung

5.000

21.335

57.262

70.
71.

N.V. Bank Tani Umum
N.V. Bank Dagang Indonesia

Bandung
Bandjarmasin

450
2.888

8
14.877

—.—
398

72.

N.V. Bank Hasil Bumi

Bandjarmasin

2.500

6.651

875

73.

P.T: Bank Kalimantan Tengah

Bandjarmasin

3.515

3.425

473

74.

Bank Perdagangan Kalimantan

Bandjarmasin

2.500

75.

N.V. Bank Kalimantan

Samarinda

1.643

18.431

76.

N.V. Bank Masjarakat Jogjakarta

Jogjakarta

1.000

—.—

77.
78.

N.V. Bank Umum Persatuan Tenaga Ek.
Bank Pembangunan Sulawesi N.V.

Jogjakarta
Makasar

891
2.500

642
12.781

900
100

79.

P.T. Bank Rakjat Sulawesi

Makasar

2.500

12.702

1.000

80.
81.

P.T. Bank Masjarakat
N.V. Chunghwa Shangyeh Mij.

Makasar
Medan

2.500
3.000

8.274
35.694

—.—
461

82.

N.V. Industri dan Commercial Bank

Medan

2.500

11.772

84

83.

N.V. Bank Keradjinan Pedjuang Kemerdekaan

2.500

12.909

100

84.

P.T. Bank Mestika Dharma

1.348

259

110

Medan

Medan

tidak ada

K E T E R A N G A
N

laporan
11.856
75

laporan triw.
III/1959
laporan triw.
I/1958

laporan triw.
1/1959
laporan triw.
III/1958

NO.

N A M A BANK

KANTOR PUSAT

MOD. DISETOR
Rp.

GIRO
Rp.

DEPOSITO
Rp.

85.

Bank of Sumatra

Medan

3.965

122.493

5.006

86.

South East Asia Bank Ltd.

Medan

15.000

64.062

5.257

87.

N.V. Bank Sarma

P. Siantar

1.700

74

88.

Djambi

89.

Bank Pembangunan Daerah
Djambi
N.V. Bank Sulawesi

Menado

602

belum
a d10.259
a

90.

Bank Rakjat Tonsea

Air Madidi

373

7.080

91.

P.T. Bank U s a h a

3.000

t i d a k ada

92.

N.V. Bank Nasional

Tahuna/Sangih
e
Bukittinggi

5.000

13.111

93.
94.

Bank Kesedjahteraan Atjeh
N.V. Bank Ekonomi Indonesia

Kutaradja
Palembang

15.000
3.000

belum
a d a6.839

95.

Palembang

15.000

25.929

96.

Bank Pembangunan Sumatra
Selatan
Bank Kesedjahteraan

Semarang

5.000

97.

Masjarakat
P.T. Bank Antar Daerah

Surabaja

6.800

belum
a d a5.310

98.

I.M.A. Bank Dagang Surabaja

Surabaja

505

4.713

99.

Bank Perdagangan Indonesia
N:V.
Super Banking Corp. Ltd:

Surabaja

3.594

5.170

21
4
3.047

N.V.
N.V. Bank Perniagaan Umum

Surabaja
Singaradja

2.500
2.837

11
14.246


3.779

102.

N.V. Bank Antara

Solo

2.500

898

103.

Bank Dana Mulia N.V.

Solo

500

40
6
236

104.
105.

N.V. Bank Suhada
M.A.I. Bank Surakarta

Solo
Solo

2.500
2.500


23.654

1.348
2.888

106.
107.

Klaten
Klaten

1.100
2.500

636
205

2.270
64

108.

Bank Lingga Harta
Bank Pembangunan Ekonomi
N.V.
P.T. Bank Antar Indonesia

Makasar

3.350

109.

Berdjabat Banking Corp. Ltd.

Djakarta

2.500

100.
101.

500
26.500

90

belum
a
bd
ea
lum
ada

K E T E R A N G A N

laporan
I/1959

triw.

laporan
IV/1958

triw.

laporan
I/1959
laporan

triw.

laporan
179
1.983
laporan
455
laporan
10.014
29.85
laporan
8.100

laporan
laporan

triw.

I/1959
laporan
IV/1958

triw.

laporan
III/1959
laporan
IV/1957

triw.
triw.

NO.

N A M A BANK

KANTOR PUSAT

MOD. DISETOR
Rp.

GIRO
Rp.

DEPOSITO
Rp.

K E T E R A N G A N

BANK TABUNGAN
1.
2.

Djakarta
B og o r

3.

Bank Tabungan Pos
Bank Simpan Pindjam Atmo Setyo
Oetomo
Bank Banten M.A.I.

4.
5.

Bank Tabungan Bandung
P.T. Bank Tabungan Batamas

6.
7.

Perkumpulan Himpunan
Saudara
Spaarbank van Minahasa

Bandung
Tandjungkaran
g
Bandung

8.
9.

Pandegelang

tidak
—.—
3.467
*)
—.—
2.500
—.—

ada
1.285
(tab)
2.321

laporan
154

2.567
295

56
—.—

—.—

270

18.43

M e n a d o

—.—

P.T. Bank Tabungan Manfaat

K 1 a t e n

514

Bank Tabungan N. I. S. P.

Bandung

2.500

—.—

159.906

10.

N.V. Bank Tabungan Perintis

Bandung

500

—.—

998

11.

Perhimpunan Rukun Wargi

Bandung

—.—

12.

Bank Tabungan Semarang

Semarang

—.—

13.

Bank Tabungan Sumatera Barat

P a d a n g

—.—

14.
15.

Perhimpunan Studiebank
P.T. Bank Tabungan Sosial Buruh

Bandung
Djakarta

P.T. Bank Tabungan Utama

16.
17.I
18.

-

3.812

laporan bulan Djuni
1959

964

8

196

laporan triw.
III/1958
*) belum disjahkan
kebenar- annja

6

4.443

Iuran
2.500

14.223
(tab)
6.525
(tab)
—.—
—.—

—.—

M a l a n g

1.000

17.612

Bank Tabungan untuk Umum

Surabaja

—.—

19.011
(tab)

—.—

Spaarbank van Makassar

Makasar

—.—

5.889
(tab)

—.—

—.—
2.431
—.—
3.496

laporan triw.
III/1958
laporan triw.

1/1958

No.

NAMA BANK

KANTOR PUSAT

BANK DESA/BANK PASAR/
BANK PEGAWAI

MOD.
DISETOR
Rp.

GIRO
Rp.

DEPOSITO
KETERANGAN
Rp.

1.
2.

M.A.I. Bank Desa Lestari
Muljo
N.V.
Bank Pasar Bumi Asli

Jogjakarta
Surakarta

tidak

ada

laporan

200

—.—

121

3.

M.A.I. Bank Pegawai
Purbaja

M e d i u n

386

578
(tab)

—.—

laporan
achir
Desember
1958

S a l i n a n.
L a m p i r a n N o. : I I I .
U N D A N G - U N D A N G N o. 8 4 TA H U N 1 9 5 8
T E N TA N G
P E R U B A H A N PA S A L - PA S A L 1 6 D A N 1 9 U N D A N G UNDANG
P O KO K B A N K I N D O N E S I A ( U N D A N G - U N D A N G
N O. 1 1 TA H U N 1 9 5 3 )
P R E S I D E N R E PU B L I K I N D O N E S I A
Menimbang :
a. bahwa kedudukan uang dalam negara jang sedang
membangun
dalam
arti
kata
seluas-seluasnja
adalah penting ;
b . ba hwa
per lu
dia da ka n
k emu n gk in an
mendja la nka n
politik
moneter
dan
p e r k r e d i t a n j a n g r i l l d a n e ff e f t i f ;

u n tu k
politik

c . ba hwa ber hubung denga n h a l-h a l ter sebu t per lu
diteta pk a n per -a tur a n-per a tur a n pok ok men gen a i
ba ta s- ba ta s k ebidja k sa naa n pen gen da lia n . dju mla h
ua ng
ja ng
ber eda r
dalam
masjarakat
tampa
mengganggu
ladjunja
pembangunan
serta
k e s e i m b a n g a n m o n e t e r.
Mengingat :
pasal-pasal 89, 109 dan 111 Undang-undang Dasar
Sementara Republik Indonesia ;
D e n g a n p e r s e t u d j u a n D e w a n Pe r w a k i l a n R a k j a t ;
M e m u t u s k a n :
Menetapkan :
UNDANG -UNDANG
TENTANG
PERUBAHANPERUBAHAN PA- SAL-PASAL 16 DAN 19 UNDANGUNDANG
POKOK
BANK
INDO -NESIA
(UNDANG UNDANG No. 11 TAHUN 1953).
Pa s a l . I .
Pa sa l 16 U ndang- undang Pok ok B an k In don esia ,
U nda ng- undang No. 11 tahun 1953 (Lembaran Negara
No. 40 Tahun 1953), d i u b a h s e h i n g g a b e r b u n j i s e b a g a i
berikut :
„(1). Bank berusaha supaja djumlah semua uangk e r t a s b a n k , sa ldo rek ening k or a n da n ta gih a n -ta gih a n

la in ja ng seger a da pa t dita - gih dar i ba nk u n tuk
sebesa r dua puluh per sen didja min den ga n e m a s , matauang emas, bahan mata uang emas dan tjadangan jang
terdiri atas alat-alat pembajaran luar negeri jang
umumnja dapat ditukar- t u k a r k a n ,
3901

begitu
pula
dengan
hak-hak
atas
International
M o n e t a r y F u n d d a n World bank jang diserahkan atau
akan diserahkan kepada bank d e n g a n U n d a n g - u n d a n g .
(2). Bank berusaha untuk memelihara djaminan
t e r s e b u t d a l a m ajat (1) pasal ini paling sedikit pada
tingkatan jang lama dengan djum-lah impor selama 3
bulan, dihitung atas dasar djumlah rata- r a t a d a r i i m p o r
selama 3 tahun takwin berturut-turut jang baru lewat.
(3). Djaminan
jang
termaksud
dalam
ajat
(1)
tersebut sekurang-kurangnja sebesar 20 persen harus
ada di Indonesia.
(4). Djika ketentuan-ketentuan ajat-ajat (1), (2) dan
( 3 ) t i d a k terpenuhi, maka Pemerintah memberikan
laporan kepada Dewan Pe r - wakilan R akjat dalam waktu
sebulan setelah saat ketentuan- k e t e n t u a n d a l a m a j a t
(1), (2) dan (3) itu tidak terpenuhi.
Pe m e r i n t a h
selandjutnja
mempertanggungd j a w a b k a n p u l a k e p a - d a D e w a n Pe r w a k i l a n R a k j a t
setiap triwulan djika setelah laporan pertama diatas
diberikan ketentuan seperti dimaksud dalam ajat-ajat
(1), (2) dan (3) belum terpenuhi lagi”.
Pa s a l I I
Pa s a l 1 9 U n d a n g - u n d a n g Po k o k B a n k I n d o n e s i a ,
U n d a n g - u n d a n g No. 11 ta h u n 1953 ( Lemba ra n Nega r a
ta hun 1953 No. 40), diuba h s e - h i n g g a b e r b u n j i s e b a g a i
berikut:
„(1). Dengan tidak mengurangi jang ditentukan
dalam
pasal
16
da n
men jimpa n g
da r ipa da
ja n g
ditentuk a n pa da a ja t per ta ma pa sa l 15, ba n k wa djib
setia p k a li Menter i Keua nga n men ga n gga p ha l in i p e r l u
untuk menguatkan Kas Negara sementara waktu,
memberikan uang muka dalam rekening-koran kepada
Republik Indonesia, jang diada-kan atas tanggungan
j a n g t j u k u p d a l a m k e r t a s - p e r b e n d a h a r a a n d a n ja n g
pengelu a r a n a tau pengga da ia n n ja a ka n diiz in k a n den ga n
a tau b e r - d a s a r k a n U n d a n g - u n d a n g .
( 2 ) . Pe m e r i n t a h b e r p e d o m a n s u p a j a u a n g m u k a
t e r s e b u t d a l a m aja t (1) pa sa l in i da la m tia p tah u n
a ngga ra n tida k lebih dar ipa da t i g a - p u l u h p e r s e n d a n
dalam keadaan luar biasa setinggi-tingginja lima-puluh
persen dari penghasilan Negara dalam tahun anggaran
terachir jang telah ditetapkan dengan Undang-undang.
(3). Djika ketentuan dalam ajat (2) dilampaui maka
Pe m e r i n t a h
memberikan
laporan
kepada
Dewan
Pe r w a k i l a n R a k j a t d a l a m w a k t u sebulan setelah saat
ketentuan
dalam
ajat
(2)
dilampaui.
Selandjutnja

Pemerintah mempertanggung-djawabkan pula kepada
Dewan
Pe r w a - k i l a n
Rakjat
setiap
triwulan
djika
setelah laporan pertama diatas di-berikan, ketentuan
termaksud dalam ajat (2) masih djuga dilampaui”.
Pa s a l I I I .
Segala peraturan atau keputusan jang menjebutkan
atau menjan-darkan pasal-pasal 16 dan 19 Undangu n d a n g Po k o k B a n k I n d o n e s i a d a l a m i s i d a n b e n t u k
lama, sedjak mulai berlakunja Undang-undang ini
harus disesuaikan dengan Undang-undang-ini.
3902

Pa s a l I V.
ini
berlaku

Undang-undang
pada
hari
diundangkan.
Aga r supa ja setia p ora ng da pa t men geta h u in ja ,
memer inta hk an pengunda nga n U n da n g-u n da n g in i
denga n penempa ta n da la m Lem- ba ga Negar a Repu blik
Indonesia .
Disahkan di Djakarta
pada tanggal 27 Desember
1958
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA:
S O E KA R N O
M e n t e r i Ke u a n g a n ,
SOETIKNO SLAMET
Diundangkan pada
tanggal 31 Desember 1958
M e n t e r i Ke h a k i m a n
G. A . M A E N G KO M

3903

Lampiran
L E M B A R A N - N E G A R A
R E P U B L I K
I N D O N E S I A
N r. 4 0 , 1 9 5 3

I V.

BANK
INDONESIA,
P E N E TA PA N
U N D A N G - U N D A N G P O KO K . U n d a n g u n d a n g N r. 1 1 t a h u n 1 9 5 3 , t e n t a n g
p e n e t a p a n U n d a n g - u n d a n g Po k o k B a n k
Indonesia.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a. bahwa perlu diadakan peraturan-peraturan supaja
pimpinan bank Sentral, jang telah dinasionalisasi
dengan
Undang-undang
N r.
24
tahun
1951,
dilakukan
menurut
kebidjaksanaan
Pe m e r i n t a h
dalam lapangan moneter dan perekonomian;
b. bahwa perseroan terbatas „De Javasche Bank” harus
diganti de-ngan badan baru jakni „Bank Indonesia”
jang berbentuk badan-hukum berdasarkan undangundang ;
c. bahwa berhubung dengan jang tersebut diatas perlu
ditetapkan peraturan-peraturan pokok tentang bank
sentral jang baru ;
Mengingat : pasal 89, 109, 110 dan 118 Undangundang Dasar Sementara Republik Indonesia ;
D e n g a n p e r s e t u d j u a n D e w a n Pe r w a k i l a n R a k j a t ;
M e m u t u s k a n :
P e r t a m a : „De Javasche Bankwet 1922” dan
Undang-undang tanggal 31 Maret 1922 (Staatsblad
1922 Nr 181) ditjabut kembali.
K e d u a : Menetapkan sebagai berikut :
U N D A N G - U N D A N G P O KO K B A N K I N D O N E S I A .
B A B I.
Ke t u a U m u m .
Pa s a l 1 .
(1)
Denga n na ma „B a nk In don esia ” didir ik a n
sua tu ba nk ja ng ber -mak su d men gga n tik a n de Ja va sc h e
B a nk
N.V.
dan
ber tin da k
sebagai
Bank
Sentral
Indonesia.
(2)
Bank
Indonesia
adalah
badan-hukum
kepunjaan Negara jang berhak melakukan tugas-tugas
berdasarkan undang-undang ini.
(3)
Dalam undang-undang ini jang dimaksud :

a. Bank, ialah : Bank Indonesia ; .
b . Pe m e r i n t a h ,
ialah
:
Presiden
Republik
Indonesia dengan persetudjuan Dewan Menteri
;
c . Direksi, ialah :Gubernur Bank dan anggotaanggota D i r e k s i l a i n n j a .
3904

Pa s a l 2 .
(1)
Denga n
tida k
men gu r a n gi
k eten tu a n k etentua n da la m u n d a n g - unda n g in i mak a ata s Ba n k
ber la k u huk um per da ta Er opa h da n h u k u m d a g a n g
Eropah.
(2)
Bank dapat mendjalankan hak-hak atas
benda tetap jang tak-luk pada hukum adat.
(3)
Ta h u n - b u k u B a n k m u l a i 1 A p r i l s a m p a i
dengan
31 Maret
dari
ta h u n ber ik u tn ja den ga n
k etentua n, ba hwa ta hun- buk u per ta ma mu la i pa da h ar i
ber la k unja unda ng-unda ng ini sa mpa i den ga n 31 Ma r et
1954.
Pa s a l 3
(1)
Bank berkedudukan di Djakarta.
(2)
Bank mempunjai di Indonesia kantor-kantor
b e s a r, j a n g djumla hnja dia tur men ur u t k eper lua n un tu k
mendja la nka n tuga s B a n k d e n g a n s e m e s t i n j a .
(3)
Bank dapat mempunjai diluar Indonesia satu
a t a u l e b i h b a n k tjabang atau kantor agen-besar, begitu
djuga
koresponden- k o r e s p o n d e n
dan
wakil-wakil,
sekadar hal itu dianggap perlu untuk mendjalankan
tugas Bank dengan semestinja.
Pa s a l 4 .
Modal

Bank

berdjumlah
rupiah.
Pa s a l 5 .

dua

puluh

lima

djuta

(1)
Bank
mempunjai
dana
tjadangan,
jang
dibentuk dan ditambah menurut jang ditentukan dalam
pasal 34.
(2)
Da na - tja da nga n itu gu n a n ja u n tu k men u tu p
k erugia n- k e r u g i a n j a n g m u n g k i n d i d e r i t a t e r h a d a p
modal. Bank.
Pa s a l 6 .
Bank
berhak
membentuk
tjadangan-tjadangan
istimewa, sesuai dengan jang ditentukan dalam pasal
34, begitu djuga Bank berhak narik uang dari
tjadangan istimewa itu.
BABII.

Tugas Bank.
Pa s a l 7 .
(1) Bank bertugas mengatur nilai satuan-uang
I n d o n e s i a m e n u r u t tjar a ja n g seba ik-ba ik n ja ba gi
k ema k mur a n nusa da n ba ngsa dan da la m h a l itu
mendja ga seba njak mungk in su pa ja n ila i itu seimba n g
( sta bil).
3905

(2)
Bank menjelenggarakan peredaran uang di
Indonesia, sekadar peredaran uang itu terdiri dari
uang kertas bank, mempermudah dja-lannja uang giral
di Indonesia dan memadjukan djalannja pembajaran
dengan luar negeri.
(3)
Bank memadjukan perkembangan jang sehat
dari urusan kre-dit dan urusan Bank di Republik
Indonesia pada umumnja dan dari urusan kredit
nasional dan urusan bank nasional pada chususnja.
(4)
Bank
melakukan
pengawasan
terhadap
urusan kredit.
(5)
Menunggu terlaksananja suatu peraturan
undang-undang ten-tang pengawasan terhadap urusan
k r e d i t m a k a d e n g a n Pe r a t u r a n Pe - mer in tah da pa t
dia da k a n pera tura n lebih lan dju t ba gi ban k u n tuk m e n djalankan pengawasan termaksud guna kepentingan
kemampuan membajar („solvabiliteit”) dan kelandjutan
keuangan („liquiditeit”) badan-badan kredit, begitu
d j u g a un t u k p e m b e r i a n k r e d i t s e t j a r a s e h a t d a n
berdasarkan asas-asas kebidjaksanaan bank jang tepat.
Pa s a l 8 .
(1 Denga n tida k memper boleh k a n k emu n gk ina n in i
ba gi ja ng l a i n - l a i n B a n k b e r h a k m e n g e l u a r k a n u a n g
kertas-bank.
(2) Uang-kertasnja itu bersifat alat pembajaran sah
sampai setiap djumlah.
Pa s a l 9 .
Uang-kertas-bank itu dapat ditukar dikantor-besar
Bank, kantor agen besar dan dikantor-kantor agennja
pada tiap hari waktu djam- kas jang ditetapkan, ketjuali
p a d a ha r i - h a r i r a j a j a n g s a h , s e b a g a i m a n a d i t e n t u k a n
oleh pembesar jang berkuasa.
Pa s a l 1 0 .
(1)
Denga n tida k memper boleh k a n k emu n gk ina n
ini
ba gi
ja ng
laintentukan
oleh
Bank
dan
diberitahukan
kepada
umum
dengan
djalan
pengumuman dalam Berita-Negara.
(2)
Bank tidak mengeluarkan uang-kertas-bank
jang lebih rendah nilainja dari pada Rp. 5,— (lima
rupiah).
(3)
Uang-kertas-bank
bebas
dari
pada
bea
meterai.
(4)
U ang- k er ta s- ban k
ja n g
men ga lir
kemba li
k eda la m ka s-k a s B a n k d a n k a r e n a l u s u h a t a u s e b a b s e b a b j a n g l a i n d i a n g g a p t i d a k l a j a k l a g i u n tu k
dieda r k a n kemba li diber i tan da oleh Ba n k da n tja r an ja
diumum-kan
dengan
pengumuman
dalam
Berita-

Negara.
(5)
Uang-kertas-bank
jang
diberi
tanda
demikian tidak berharga dan tidak perlu ditukar oleh
Bank, djika uang-kertas itu karena pen-tjurian atau
dengan tjara jang lain diedarkan lagi.
Pa s a l 1 1 .
(1) Bank tidak usah memberi penggantian kerugian
djika uang-kertas-bank itu hilang atau musnah.
Bank tidak usah memberi penggantian kerugian
untuk bagian-ba-gian uang-kertas-bank, ketjuali djika
ada djaminan-djaminan jang di-anggap perlu untuk
mentjegah timbulnja kerugian bagi Bank.
3906

(2)
Djika ada persangkaan karena kedjahatan atau
a t a s p e r m i n - taa n ter tulis oleh jan g ber k epen tin ga n ,
ma ka
B a nk
dibolehk a n
m e - min ta
su r a t
ta n da
pener ima a n da n penanda - ta nga n an ua n g- ker ta s- bank itu
kepada pihak jang menukarkan uang-kertas itu atau
menjerahkan-nja untuk dikreditkan.
(3)
Ke t e n t u a n - k e t e n t u a n p a d a p a s a l - p a s a l 2 2 9 i ,
2 2 9 j d a n 2 2 9 k da la m Kita b Un da n g- un da n g Per n ia ga a n
tida k ber la k u ter ha da p u a n g - k e r t a s - b a n k .
Pa s a l 1 2 .
(1)
B a nk da pa t mentja bu t k emba li u a n g-k er ta sba nk
ja ng
dik eluar -k annja
ser ta
men ar ik n ja
da r i
per eda r an da n mema nggil pemega n g- pemega n g u an gk er ta s itu untuk menjer a hk a nnja u n tu k ditu ka r.
(2)
Bank menetapkan djangka-waktu, dalam mana
penjerahan termaksud pada ajat 1 harus dilakukan.
(3)
Pentjabutan
dan
panggilan
itu
sekurangkurangnja d i u m u m k a n s a t u k a l i o l e h B a n k d a l a m B e r i t a
Negara.
(4)
Seha bis wa k tu ja ng ter ma k su d da la m aja t 2
ma ka ua ng- k er ta s- b a n k j a n g t e r s e b u t d a l a m p a n g g i l a n
i t u h a n j a d i t u k a r o l e h k a n t o r - b e s a r B a nk , setela h
ter nja ta menur ut pemer ik sa a n, ba h wa per min ta a n ak a n
menuk ar itu sela ja k nja dik a bulk a n .
(5)
Sepuluh tahun sesudah waktu tersebut diatas
b e r a c h i r,
maka
djumlah
uang-kertas-bank
jang
tersebut dalam panggilan tetapi tidak diserahkan,
ditambahkan kepada laba tahun-buku jang sedang berdjalan. Uang-kertas jang masih diserahkan sesudah itu
dan telah di-periksa seperti termaksud dalam ajat 4
ditukar atas bahan rekening laba rugi.
(6)
Sesuda h tiga puluh ta hun ber sela n g sedja k a ch ir
dja ngk a wa k tu ja ng ter ma k sud da la m a ja t 2, ma ka ha k
u ntuk menuntut penuka ra n uan g- k er ta s ja n g ter sebu t
da la m pa nggila n itu t a k b e r l a k u l a g i .
Pa s a l 1 3 .
Selain
mengeluarkan
uang-kertas-bank,
Bank
berhak melakukan pekerdjaan-pekerdjaan jang berikut:
1 . meminda hk a n ua ng, ba ik den ga n pember ita h u a n
setja r a t e l e g r a m , m a u p u n d e n g a n s u r a t , a t a u p u n
dengan djalan memberikan wesel-tundjuk diantara
sesama kantor-kantornja ; penarikan atas saldo
kredit jang ada pada koresponden-koresponden
hanja boleh dila-kukan setjara telegram atau

dengan wesel-tundjuk ;
2. menerima dan membajarkan kembali uang-uang
dalam
r e k e n i n g - courant, mendjalankan perintahperintah
untuk
pemindahan
uang,
menerima
pembajaran
dari
tagihan
atas
kertas-kertas
berharga dan melakukan perhitungan dengan atau
antara pihak ketiga;

3907

3. Mendiskonto
a. surat-surat wesel dan surat-surat order dengan
dua penang-gung-djawab atau lebih setjara solider
dan dengan masa ber-laku jang tidak lebih lama
dari pada kebiasaan dalam perda-gangan ;
b. surat-surat wesel dan kertas-dagang jang lain
jang tidak lebih lama masa berlakunja dari pada
kebiasaan dalam perdagangan, baik jang ditarik
dengan
djaminan
surat-surat
kredit,
maupun
dengan djaminan dokumen-dokumen-pengangkutan
dengan kapal.
c. kertas-perbendaharaan
atas
beban
Republik
Indonesia ;
d. surat-surat-utang dengan pelunasan dalam enam
bulan
dan
selamanja
diskontannja
turut
bertanggung-djawab setjara so-lider ;.
e. mandat-mandat jang dikeluarkan di Indonesia
atau ordonansi-ordonansi atas Kas-kas Negeri
untuk rendemen-rendemen le-tang ;
4. membeli dan mendjual :
a . wesel-wesel jang diakseptasi oleh bank-bank jang
mendjalan-kan perusahaannja di Indonesia dan
jang waktu berlakunja t i d a k l e b i h l a m a d a r i p a d a
kebiasaan dalam perdagangan;
b. kertas-perbendaharaan
atas
beban
Republik
Indonesia ;
c . surat-surat-utang jang tertjatat pada suatu bursae ff e k j a n g r e s m i d i I n d o n e s i a a t a s b e b a n R e p u b l i k
Indonesia atau bunga- n j a a t a u p e l u n a s a n n j a
didjamin oleh Republik Indonesia ;
5.
membeli
dan
mendjual
pembajaran-pembajaran
dengan surat dan setjara telegram, tjek-tjek, suratsurat wesel dan kertas-dagang jang lain, satu dan
lain dibajar di luar negeri, jang mana berlaku-nja
atau
pelunasannja
didjamin
oleh
Republik
Indonesia ;
a. dengan
dua
penanggung-djawab
atau
lebih
s e t j a r a s o l i d e r, a t a u
b. ditarik dengan djaminan surat-surat-kredit atau
c. dengan djaminan dokumen-dokumen-pengangkutan
dengan kapal ;
6. membeli uang-muka setjara penggadaian atau dalam
rekening-courant, dan memberikan djaminan dengan
t a n g g u n g a n e ff e k - c l i c k , h a s i l b u m i , b a r a n g - b a r a n g ,
mata-uang dan bahan mata-uang, djuga dengan
tanggungan
dokumen-dokumen-pengangkutan
de-

ngan kapal dan dokumen-dokumen penjimpanan atau
cedul-cedul jang mewakili barang-barang itu ; begitu
djuga dengan tanggung-an kertas-kertas berharga
termaksud pada angka-angka 3 dan 5, jang mewakili
barang-barang itu ;
7. mendjalankan untuk sementara waktu uang jang ada
pada bank-tjabang, kantor-kantor agen-besar dan
pada
koresponden-kores-ponden
diluar
negeri,
sekadar uang itu tidak segera diperlukan,
3908

baik dalam kertas perbendaharaan luar negeri
atau dengan men-diskonto kertas-kertas berharga
s e b a g a i m a n a t e r m a k s u d p a d a a n gka 3 h u ru f a da n
d, maupun menur ut tja ra la in jan g bia sa p a d a b u r s a
;
8. a. bertindak sebagai pemegang kuasa atau bankir
Pe m e r i n t a h Pemer intah R epu blik In don esia pa da
tr ansa k si- tra nsa k si k e - u a n g a n ;
b. memberi bantuan tennis pada perdjandjianp e r d j a n d j i a n d e - ngan negara-negara asing dan
organisasi-organisasi
luar
negeri
atau
internasional, kedua-duanja atas
permintaan
Pe m e r i n t a h .
9 . mengur us
dan
menjelen gga r a k a n
a dmin istr a si
per sedia a n
a la t- a l a t
pembajaran
luar
negeri
Republik Indonesia ;
1 0 . per da ga nga n loga m mulia , ma ta -ua n g da n k er ta sba nk luar neger i dan memer ik sa ka da r ser ta
memur n ik a n da n menjur uh memer ik sa kadar serta
menjuruh memurnikan bidjih-bidjih dan logam-logam
;
11.menjimpan
e ff e k - e ff e k ,
barang-barang,
cedulc e d u l , a k t a - a k t a , ba ra ng- bar a n g k ema s- k ema s dan
benda - benda la in jang b e r h a r g a a t a s s j a r a t - s j a r a t
jang diumumkan oleh Bank, djika dikehendaki
dengan penjelenggaraan administrasinja ;
12.menjewakan lemari-lemari besi atau ruanganruangan lain dalam gedungnja.
Pa s a l 1 4 .
(1) Da la m hipotik- hipotik un tu k k eper lua n B an k
sek a li- ka li tida k boleh dita na m lebih dan pa da sa tu
per sepuluh moda l Ba nk dan sa tu per lima dar i pa