PENGARUH TINGKAT INFLASI SUKU BUNGA SBI

PENGARUH TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA SBI,
KURS, DAN IHSG TERHADAP KINERJA
REKSADANA SAHAM
RANGKUMAN SKRIPSI

Oleh :

KHOIRUL ANWAR
2006210414

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2010

PENGESAHAN RANGKUMAN SKRIPSI

Nama

: Khoirul Anwar

Tempat, Tanggal Lahir


: Surabaya, 19 Maret 1986

N.I.M

: 2006210414

Jurusan

: Manajemen

Program Pendidikan

: Strata 1

Konsentrasi

: Manajemen Keuangan

Judul


: Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Kurs,
dan IHSG Terhadap Kinerja Reksadana Saham.

Disetujui dan diterima baik oleh :
Dosen Pembimbing,
Tanggal : ………………..

Mellyza Silvy, S.E., M.Si.
Ketua Jurusan Manajemen,
Tanggal : ………………..

Mellyza Silvy, S.E., M.Si.

1.

Latar Belakang Masalah
Investasi merupakan hal yang sangat menarik untuk dilakukan. Tujuan

investor dalam melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan dari kegiatan

tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan tersimpan dengan
aman dan dapat mengambil kembali dengan mudah jika diperlukan. Namum
keuntungan yang diperoleh tersebut tentunya juga akan sebanding dengan risiko
yang harus dihadapi oleh investor dimana return yang tinggi tentunya juga akan
diikuti dengan risk yang tinggi pula ( high risk high return ).
Menghadapi kenyataan yang demikian, investor pada umumnya berupaya
mencari jalan untuk dapat menekan risiko investasi hingga sekecil mungkin.
Reksadana merupakan sarana investasi baru yang menjawab permasalahan di atas,
dimana dengan reksadana risiko investasi dapat diperkecil karena dana yang
terkumpul dari berbagai investor diinvestasikan di berbagai sarana investasi,
seperti saham, obligasi, atau instrument pasar uang dan efek-efek lainnya.
Reksadana mempunyai keuntungan tersendiri bila dibandingkan dengan
investasi pada instrument lain, dimana diantara keuntungan tersebut adalah dana
yang diinvestasikan akan dikelola oleh pengelola portofolio yang professional
yaitu manajer investasi yang sudah berkompeten dalam bidangnya sehingga dapat
meminimumkan risiko investasi karena sudah mempunyai pengalaman dan
pengetahuan yang mendalam tentang prospek investasi reksadana.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel – variabel makro ekonomi
yang memiliki pengaruh terhadap tingkat kinerja reksadana saham. Dalam analisis
ini menggunakan empat indikator makro ekonomi yaitu meliputi tingkat inflasi,


tingkat suku bunga SBI, pengaruh perubahan nilai tukar rupiah (Rp) terhadap
dollar (US$) dan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan).
2.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan di atas maka penulis mengidentifikasi
perumusan masalah yang akan dianalisis sebagai berikut :
1.

Apakah tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah
terhadap dollar dan IHSG secara simultan mempunyai pengaruh terhadap
kinerja reksadana saham ?

2.

Apakah tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah
terhadap dollar dan IHSG secara parsial mempunyai pengaruh terhadap
kinerja reksadana saham ?


3.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk menguji :
1.

Untuk menguji apakah tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, perubahan
nilai tukar rupiah terhadap dollar dan IHSG secara simultan mempunyai
pengaruh terhadap kinerja reksadana saham.

2.

Untuk menguji apakah tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, perubahan
nilai tukar rupiah terhadap dollar dan IHSG secara parsial mempunyai
pengaruh terhadap kinerja reksadana saham.

4.


Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1.

Bagi penulis :
Hasil penelitian yang dilakukan memberikan pengetahuan baru kepada
penulis mengenai konsep investasi, khususnya investasi pada Reksadana
saham dan variable makro ekonomi apa yang paling berpengaruh terhadap
kinerja Reksadana saham.

2.

Bagi investor :
Dapat memberikan pemahaman yang sederhana mengenai pentingnya
mengetahui besaran maupun pola pengaruh perubahan – perubahan dari
variabel makro ekonomi terhadap pergerakan ( naik – turunnya ) tingkat
pengembalian investasi reksadana saham ( NAB ) yang ditunjukkan oleh
kemampuan dari kinerja reksadana saham tersebut dan dapat dijadikan

referensi dalam pemilihan jenis investasi apa yang mau ditanamkan dengan
kondisi makro ekonomi seperti saat sekarang ini di negara Indonesia.

3.

Bagi akademisi dan pihak lain :
Sebagai bahan referensi atau bahan masukan untuk penelitian lanjutan
dengan metode yang lebih ilmiah yang lebih mendalam dalam memecahkan
masalah – masalah lain yang berkaitan.

5.

Rancangan Penelitian

1.

Berdasarkan tujuan penelitian.
Penelitian ini termasuk penelitian deduktif, yaitu tipe penelitian yang
bertujuan untuk menguji hipotesis melalui validitas teori atau pengujian
teori pada keadaan tertentu.


2.

Berdasarkan karakteristik masalah
Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif yaitu merupakan
penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat
antara 2 variabel atau lebih.

3.

Berdasarkan jenis dan analisis data
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang banyak menggunakan angka mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasil penelitian.

6.

Batasan Penelitian
Pada penelitian ini di batasi pada pembahasan variabel – variabel makro


ekonomi yang mempengaruhi kinerja reksadana saham di Bursa Efek Indonesia
dengan periode waktu yang digunakan yaitu pada tahun 2006 – 2009.

7.

Identifikasi Variabel

Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel
terikat (dependent variabel) yaitu :
1.

Kinerja reksadana saham yang ditandai dengan variabel ( Y ).

Sedangkan untuk variabel bebas (independent variabel) yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
1.

Tingkat inflasi ( X1 )

2.


Tingkat suku bunga SBI ( X2 )

3.

Perubahan nilai tukar Rp terhadap $ AS ( X3 )

4.

IHSG ( X4 )

8.

Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jenis Reksa Dana Saham yang

ditawarkan kepada investor selama periode 2006 – 2009 sedangkan teknik
pemilihan sampelnya yaitu dengan purposive atau judgment sampling yaitu
pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu dari
keseluruhan Reksa Dana. Dimana kriteria pengambilan sampelnya adalah :

1.

Reksa Dana yang digunakan adalah jenis Reksadana Saham.

2.

Reksadana Saham yang terus aktif diperdagangkan selama periode
penelitian yaitu 2006 - 2009.

9.

Data dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

bersumber dari data sekunder dari laporan mengenai Reksadana Saham yang
disampaikan kepada BAPEPEM, jsx yang dipublikasikan. Teknik pengumpulan
data untuk penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi, pengumpulan data
yang diambil dari NAB yang diperoleh dari Bapepem dan yang berhubungan
dengan masalah dalam penelitian ini seperti data tingkat inflasi, tingkat suku
bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan IHSG.

10. Teknik Analisis Data
Untuk menguji hipotesis dari pengaruh variabel tingkat inflasi, tingkat suku
bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan IHSG terhadap
kinerja reksadana saham, maka dilakukan analisis dengan langkah - langkah
sebagai berikut :

1.

Analisis deskriptif

Analisis ini menjelaskan mengenai variabel-variabel tingkat inflasi, tingkat suku
bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan IHSG terhadap
kinerja reksadana saham.
2.

Analisis regresi linear berganda

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda. Pemilihan analisis ini dikarenakan dalam analisis pemilihan regresi
linier berganda dapat menerangkan ketergantungan suatu variabel dependent (Y)
dengan satu atau lebih variabel independent (X). Dalam analisis ini dapat diukur
hubungan antara satu variabel dependent (Y) dengan satu variabel independent
(X).
a. Uji Serempak ( Uji F )
Uji F untuk melihat signifikan tidaknya pengaruh variabel bebas tingkat inflasi,
tingkat suku bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan
IHSG secara bersama-sama terhadap variabel terikat kinerja reksadana saham.
Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
a) Merumuskan formulasi atau uji hipotesis
H0 : βi = 0, variabel Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Kurs dan IHSG secara
bersama-sama tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kinerja Reksadana
Saham.
Ha : salah satu βi ≠ 0, variabel Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Kurs dan IHSG
secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja
Reksadana Saham.

b) Menetapkan taraf signifikan (α) sebesar 0,05.
c) Menentukan daerah penerimaan dan penolakan Ho.
d) menghitung uji F
e) Menarik kesimpulan berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan.
b. Uji Parsial ( Uji t)
Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikan pengaruh tingkat inflasi, tingkat
suku bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan IHSG
secara parsial terhadap kinerja reksadana saham. Langkah pengujiannya adalah
sebagai berikut :
a). Merumuskan hipotesis
1. H0 : βi 0, berarti Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI dan Kurs secara
parsial tidak mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap Kinerja
Reksadana Saham.
Ha : β1 F tabel. Hal ini dapat dijelaskan Ho
ditolak H1 diterima. Selain itu dutunjukan melalui tingkat signifikansi 0,002 lebih
kecil daripada 0,05 yang berarti bahwa variabel bebas yang terdiri dari Tingkat
Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar

AS, dan IHSG secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Kinerja Reksadana Saham.
Gambar 1
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho, Uji F

Daerah penolakan H0
Daerah penerimaan H0

2,589
3.

4,963
Uji t ( Uji Parsial )

Untuk melihat signifikansi koefisien variabel bebas (X1,X2,X3,X4) terhadap
variabel tergantung (Y) perlu melihat besarnya thitung. Apabila t-hitung > t-tabel
dikatakan bahwa variabel bebas yaitu X1,X2,X3,X4 mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel tergantung (Y)
Dengan

menggunakan

perhitungan

program

SPSS

ver.

11,5

for

windows,diperoleh perhitungan uji t yang terdapat pada tabel 3

12.

Tabel 3
Hasil Analisis Uji t
Variabel t-hitung
t-tabel
INFL
-1,217
-1.6811
SBI
0,346
-1.6811
KURS
-4,191
-1.6811
IHSG
-0,728
1.6811
Sumber : Hasil pengolahan SPSS
Pembahasan

Kesimpulan
Ho diterima
Ho diterima
Ho ditolak
Ho diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda menggunakan program SPSS,
maka dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut :

a.

Pengaruh Tingkat Inflasi Terhadap Kinerja Reksadana Saham
Variabel tingkat inflasi pada penelitian ini, menunjukkan tidak adanya

pengaruh terhadap kinerja reksadana saham. Artinya, kenaikan tingkat inflasi akan
menyebabkan daya beli konsumen akan turun karena semua harga – harga barang
meningkat sementara pendapatan konsumen tetap. Dengan tidak terjualnya barang
– barang yang diproduksi oleh perusahaan maka perusahaan tidak dapat
pemasukan cash in flow bagi perusahaannya, sehingga perusahaan akan
menanggung biaya – biaya operasinya. Dengan tidak adanya pemasukan cash in
flow maka akan menyebabkan turunnya laba perusahaan, sehingga banyak
investor yang tidak berminat menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
Tidak adanya investor yang berminat investasi pada perusahaan, maka permintaan
terhadap saham perusahaan akan berkurang dan ini dapat menyebabkan harga
saham akan turun. Harga saham yang menurun akan berakibat turunya kinerja
reksadana saham.
b.

Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Kinerja Reksadana Saham
Pengaruh tingkat suku bunga SBI dengan tingkat kinerja reksadana

saham menunjukkan hasil yang positif. Dimana dalam sebuah perusahaan yang
selalu meningkatkan laba belum tentu mempunyai kinerja yang bagus, sebab laba
tersebut lebih disebabkan oleh meningkatnya tingkat suku bunga SBI. Dengan
kata lain laba bersih yang diperoleh perusahaan mungkin lebih di akibatkan oleh
adanya kenaikan tingkat suku bunga SBI, sehingga banyak perusahaan yang
menanamkan investasinya di SBI karena returnnya yang cukup tinggi dengan
risiko yang rendah pula. Apalagi pada pertengahan tahun 2008, dunia dikejutkan

dengan adanya krisis global sehingga banyak negara – negara baik di eropa
maupun asia yang memangkas suku bunga acuannya hingga 0%, tetapi Indonisia
tidak melakukan apa yang telah dilakukan oleh negara – negara di dunia bahkan
ada kecenderungan kenaikan pada tingkat suku bunga SBI, sehingga banyak
perusahaan – perusahaan yang tertarik menanamkan modalnya di SBI. Hal inilah
yang diduga menyebabkan tidak konsisten pengaruh tingkat suku bunga SBI
terhadap kinerja Reksadana Saham.
c.

Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS Terhadap
Kinerja Reksadana Saham
Untuk hasil pengaruh perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS

terhadap kinerja reksadana saham di dapat hasil yang negatif. Jadi apabila ada
kenaikan pada satu satuan perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar maka
kinerja reksadana saham akan turun.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh nilai tukar
rupiah terhadap dollar terhadap kinerja reksadana saham berbanding terbalik. Jika
pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dollar AS naik maka kinerja reksadana
saham akan turun. Begitu pula dengan sebaliknya, jika pengaruh nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS turun maka kinerja rekasadana saham akan turun. Ini
dikarenakan jika perubahan nilai tukar Rp terhadap dollar AS turun (depresiasi) ,
investor akan lebih beralih kepada return yang lebih tinggi yaitu salah satunya
dengan berinvestasi di saham. Dengan naikknya permintaan saham, harga – harga
pasar saham akan cenderung mengalami kenaikan sehingga hal itu akan berakibat
dengan meningkatnya kinerja reksadana saham. Dan sebaliknya, jika pada

perubahan nilai tukar Rp terhadap dollar AS naik (apresiasi), investor akan
berbondong – bondong menanamkan investasinya ke pasar valuta asing sehingga
investor di pasar sekunder permintaannya akan turun. Dengan turunnya
permintaan terhadap saham, harga – harga pasar saham juga akan mengalami
penurunan, dengan demikian hal ini dapat mempengaruhi turunnya kinerja
reksadana saham.
d.

Pengaruh Indeks Harga Saham Gabugan ( IHSG ) Terhadap Kinerja
Reksadana Saham
Untuk hasil pengaruh IHSG terhadap kinerja reksadana saham di

dapat hasil yang negatif juga, dengan demikian antara indeks harga saham
gabungan dengan kinerja reksadana saham berbanding terbalik atau tidak searah.
Kenaikan indeks harga saham gabungan akan dikuti dengan turunnya
kinerja reksadana saham. Hal ini dikarenakan naiknya indeks harga saham
gabungan, lebih disebabkan pada naiknya harga – harga saham yang tidak blue
chip sedangkan saham – saham yang blue chip beberapa mengalami penurunan.
Padahal investasi di reksadana saham sebagian besar ekuitasnya akan di
investasikan pada saham – saham yang blue chip, hal inilah yang diduga
menyebabkan turunnya kinerja reksadana saham.
13.

Kesimpulan

1.

Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa variabel tingkat inflasi, tingkat

suku bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan Indeks
Harga Saham Gabungan ( IHSG ) secara bersama – sama mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja reksadana saham.

2.

Hipotesis kedua dan ketiga yang menyatakan variabel tingkat inflasi secara

parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana
saham, tingkat suku bunga SBI secara parsial tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja reksadana saham, tetapi perubahan nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja reksadana saham, dan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) secara
parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana
saham.
14.

Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menyadari bahwa hasil dari penelitian ini masih

jauh dari sempurna. Kurang sempurnanya penelitian ini adalah dikarenakan
beberapa keterbatasan. Beberapa keterbatasan dari penelitian ini adalah
dikarenakan kurangnya variabel yang digunakan, kurangnya jumlah sampel, dan
kurang beragamnya reksadana yang dijadikan sampel penelitian seperti dalam
kriteria bisa digunakan reksadana saham yang terus aktif selama 3 tahun agar
banyak reksadana yang dapat dimasukkan dalam penelitian.
15.

Saran
ada saran yang dapat diberikan penulis yang dapat dijadikan sebagai

bahan masukan bagi para investor, perusahaan sekuritas, dan untuk penelitian
lebih lanjut adalah sebagai berikut :
1.

Bagi kalangan investor di pasar modal :

Dalam setiap keputusan investasi, pasti investor memerlukan informasi dalam
investasinya oleh karena itu, banyak sekali penelitian tentang hal - hal yang

mempengaruhi di pasar modal baik yang sifatnya makro maupun mikro termasuk
jika berinvestasi di reksadana saham. Hal yang penting yang perlu dilakukan oleh
investor adalah memasukkan variabel perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar
AS dalam setiap melakukan estimasi terhadap tingkat kinerja reksadana saham
dalam menghasilkan return investasi NAB.
2.

Bagi perusahaan Fund Manager :

a.

Di Indonisia pada umumnya informasi untuk memperkirakan kondisi pasar

dengan mengunakan model – model evaluasi, mungkin harus dikumpulkan sendiri
atau paling tidak diolah lagi informasi yang dipublikasikan oleh media massa,
karena perusahaan – perusahaan Fund Manager yang menerbitkan informasi
mengenai kondisi pasar umumnya kurang dalam apa yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan oleh investor. Oleh karena itu, diharapkan dibuat suatu
laporan mengenai keadaan pasar yang dapat membantu dalam pengambilan
keputusan oleh investor.
3.

Untuk penelitian lebih lanjut :

a.

Bagi para akademisi hasil ini masih bisa dikembangkan menjadi penelitian

lebih lanjut, dengan cara menambah variabel lainnya yang diduga dapat
mempengaruhi secara signifikan terhadap kinerja reksadana saham dalam
menghasilkan return NAB yang positif. Misalnya : pertumbuhan nasional,
pendapatan nasional dan lain sebagainya.
b.

Penelitian ini hanya sebatas pada produk reksadana saham saja, sehingga

diharapkan untuk selanjutnya bisa menambah jenis rekasadana yang lain seperti:
reksadana campuran, reksadana indeks dan lain – lain.

c.

Untuk variabel Indeks Harga Saham Gabungan sebaiknya untuk penelitian

selanjutnya diganti dengan LQ- 45, karena LQ-45 sahamnya lebih likuid sehingga
dalam memprediksi kinerja reksadana saham lebih tepat.