PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMU

MODUL PELATIHAN
PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN
KONTEN JARDIKNAS

PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI (TIK)
DALAM PEMBELAJARAN

Penulis:
Drs. SUDIRMAN SIAHAAN, M.Pd

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN


Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

0




TIK dalam Pembelajaran

2009

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………..

3

Kegiatan Belajar 1 : PEMAHAMAN TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI

Kegiatan Belajar 2:

DAN KOMUNIKASI (TIK) …..................................................….

5


1.

Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ……

5

2.

Jenis-jenis Perangkat TIK ..................................................

10

3.

Potensi TIK ..........................................................................

13

4.


Fungsi TIK dalam Pendidikan/Pembelajaran .......................

18

5.

Dampak dari Kemajuan TIK daalm Pendidikan/
Pembelajaran ......................................................................

21

RANGKUMAN ............................................................................

27

TUGAS .......................................................................................

27

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

(TIK) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN ..........................

28

1.

Pengantar ............................................................................

28

2.

Pertimbangan dlm Pemanfaatan TIK untuk
Pembelajaran ......................................................................

3.

Faktor Penyebab Belum Memanfaatkan TIK dalam
Kegiatan Pembelajaran ..................................................….


4.

5.

29
30

Langkah-langkah/Prosedur Pemanfaatan TIK dalam
Kegiatan Pembelajaran …...................................................

37

a.

Umum ...........................................................................

37

b.


Khusus .........................................................................

38

Model-model Pemanfaatan TIK untuk Kegiatan
Pembelajaran ......................................................................

41

RANGKUMAN ............................................................................

43

TUGAS .......................................................................................

43

PENUTUP .....................................................................................................................

44


KEPUSTAKAAN ...........................................................................................................

46

TES AKHIR MODUL ....................................................................................................

48

KUNCI TES AKHIR MODUL .........................................................................................

56



Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

1




TIK dalam Pembelajaran



Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

2



TIK dalam Pembelajaran

PENDAHULUAN

Modul pelatihan ini berjudul “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
Pembelajaran”. Yang menjadi fokus pembahasan adalah mengenai pemanfaatan potensi TIK
untuk kepentingan pendidikan/pembelajaran. Materi pokok yang disajikan di dalam modul ini

adalah (1) pemahaman tentang TIK, (2) komponen TIK, (3) potensi TIK dalam
pendidikan/pembelajaran, (4) fungsi TIK dalam pendidikan/pembelajaran, (5) dampak
kemajuan TIK terhadap pendidikan/pembelajaran, dan (6) prinsip-prinsip pemanfaatan TIK.
Dengan mempelajari modul ini diharapkan para peserta pelatihan memiliki pemahaman yang
sama mengenai TIK dan termotivasi untuk memanfaatkan TIK secara terintegrasi dalam
kegiatan pembelajaran.
Setelah selesai mempelajari materi yang disajikan di dalam modul ini diharapkan peserta
pelatihan dapat: (1) menjelaskan pengertian TIK, (2) menyebutkan komponen-komponen
TIK, (3) menjelaskan potensi TIK, (4) fungsi TIK dalam pendidikan/pembelajaran, (5) dampak
kemajuan TIK terhadap pendidikan/ pembelajaran dan (6) menjelaskan prinsip-prinsip
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Manfaat yang diiperoleh peserta pelatihan
setelah selesai mempelajari modul ini dan mengikuti kegiatan pembelajaran secara tatap
muka adalah pengetahuan dan kemampuan untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan
pembelajaran.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut di atas, pokok-pokok materi yang akan
dibahas di dalam modul ini dibagi ke dalam 2 Kegiatan Belajar, yaitu (1) Pemahaman
tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan (2) Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) dalam Kegiatan Pembelajaran. Modul ini direncanakan dapat dipelajari
peserta pelatihan sebelum dimulai kegiatan pembelajaran tatap muka sehingga waktu yang
tersedia untuk tatap muka dapat dioptimalkan pemanfaatannya mendiskusikan materi

pelajaran yang belum dipahami atau untuk mendapatkan penjelasan tambahan. Perkiraan
waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari modul ini adalah sekitar 2 x 45 menit. Oleh karena
itu, peserta pelatihan diharapkan membuat catatan-catatan mengenai hal-hal yang perlu
didiskusikan selama kegiatan belajar tatap muka.
Peserta pelatihan haruslah mempelajari modul ini setahap demi setahap dimulai dari materi
pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-1. Setelah menyelesaikan materi pelajaran
pada Kegiatan Belajar-1, barulah peserta pelatihan diperkenankan untuk mempelajari materi


Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

3



TIK dalam Pembelajaran

pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-2. Di dalam modul ini tersedia beberapa soal
latihan dan hendaknya semua soal latihan ini dikerjakan oleh peserta. Dengan mengerjakan

semua soal latihan yang ada diharapkan peserta akan dapat menilai sendiri tingkat
penguasaan atau pemahamannya terhadap modul ini. Keuntungan lainnya dari mengerjakan
soal-soal latihan adalah mengetahui bagian-bagian materi tertentu yang disajikan di dalam
modul yang masih belum sepenuhnya dipahami.
Peserta pelatihan akan mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan belajar tatap muka.
Selama kegiatan belajar tatap muka, nara sumber pelatihan akan lebih cenderung bertindak
sebagai fasilitator. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara tatap muka dapat
dilakukan dengan cara membahas masing-masing materi pokok. Terbuka kemungkinan bagi
peserta pelatihan untuk membentuk kelompok dalam mendiskusikan materi pokok yang
diuraikan di dalam modul ini.

Apabila dibentuk kelompok, hendaknya ada arahan yang jelas dari nara sumber untuk
digunakan peserta pelatihan sebagai pedoman dalam melakukan diskusi kelompok. Hasil
diskusi kelompok disajikan oleh setiap kelompok untuk mendapatkan tanggapan dari
kelompok-kelompok lainnya. Kemudian, kesimpulan dirumuskan bersama pada setiap akhir
penyajian hasil diskusi kelompok. Jika tidak ada pembentukan kelompok, maka pada akhir
pembahasan masing-masing materi pokok, nara sumber memfasilitasi peserta agar dapat
dirumuskan kesimpulan secara bersama-sama.
Untuk menunjang pelaksanaan kelancaran kegiatan belajar tatap muka, fasilitas yang
dibutuhkan adalah LCD projector, laptop/PC, whiteboard dan alat tulisnya.
Akhirnya, selamat belajar dan semoga SUKSES!



Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

4



TIK dalam Pembelajaran

KEGIATAN BELAJAR 1

PEMAHAMAN TENTANG
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

URAIAN MATERI

1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Istilah teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah sering digunakan di dalam
kehidupan sehari-hari termasuk dalam kegiatan pembelajaran. Sekalipun sudah sering
digunakan, namun tampaknya masih terjadi pemahaman yang berbeda mengenai istilah
TIK. Bahkan ada sebagian orang yang agak berlebihan pemahamannya, yaitu yang
mengidentikkan TIK itu dengan komputer atau internet saja. Akibatnya, setiap ada
pembicaraan mengenai TIK, maka yang terlintas di dalam pemikiran yang bersangkutan
adalah komputer atau internet.
Di lingkungan pendidikan atau pembelajaran, apabila ada topik pembicaraan mengenai
TIK, ternyata masih ada sebagian guru yang pemahamannya langsung mengarah atau
terpusat pada komputer atau internet. Pemahaman yang demikian ini mengakibatkan
bervariasinya sikap para guru dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Ada
sebagian guru yang secara spontan mengemukakan bahwa belum saatnya dilakukan
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Penyampaian pendapat ini disertai
dengan sejumlah argumentasi pembenaran terhadap pendapat atau sikap mereka.
Tetapi ada juga sebagian guru yang mengatakan bahwa pada dasarnya sebagian guru
sudah mulai memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Perbedaan pendapat
atau sikap guru ini dapat saja diakibatkan oleh berbedanya pemahaman mereka
mengenai TIK itu sendiri.
Sebagai guru atau instruktur, tentunya ANDA sudah sering mendengar atau sama sekali
juga mungkin belum pernah mendengar istilah TIK, atau lebih jauh lagi bahkan sudah
menggunakan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Dalam posisi yang mana pun ANDA,
bagaimana pengertian ANDA mengenai istilah TIK. Cobalah rumuskan pendapat ANDA
pada kolom yang disediakan di bawah ini. Hendaknya ANDA tidak dipengaruhi oleh
pemikiran apakah pengertian ANDA mengenai TIK yang akan ANDA rumuskan itu benar
atau salah. Janganlah ANDA terkungkung dengan rumusan yang berupa definisi.
Tuliskan saja apa pendapat ANDA mengenai TIK. Kalau terlepas dari kungkungan,
tentunya diharapkan semakin mudah ANDA menuliskannya.


Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

5



TIK dalam Pembelajaran

Pengertian saya mengenai TIK adalah sebagai berikut:
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................

Kalau sudah selesai merumuskan pendapat ANDA mengenai TIK pada kolom tersebut di
atas, berarti setidak-tidaknya ANDA telah mengerti apa yang dimaksudkan dengan TIK,
terlepas dari rumusan ANDA tersebut apakah sudah lengkap/sempurna atau belum. Nah,
sekarang cobalah bandingkan pendapat yang telah ANDA rumuskan sendiri dengan
mempelajari uraian berikut ini.
Teknologi merupakan alat atau sarana teknis yang digunakan manusia untuk
meningkatkan perbaikan/penyempurnaan lingkungannya. Teknologi merupakan suatu
pengetahuan tentang cara menggunakan alat dan mesin untuk melaksanakan tugas
secara efisien. Selain itu, teknologi dapat juga dikatakan sebagai pengetahuan, alat, dan
sistem yang digunakan untuk membuat hidup lebih mudah dan lebih baik. Melalui
pemanfaatan teknologi memungkinkan orang dapat berkomunikasi dengan lebih baik
dan lebih cepat. Teknologi ada di mana-mana dan dapat membuat kehidupan manusia
menjadi lebih baik (http://www.bergen.org/technology/defin.html).
Yang menjadi esensi dari rumusan di atas adalah bahwa teknologi itu pada dasarnya
merupakan pengetahuan yang menjawab pertanyaan tentang bagaimana (“know how”).
Dengan memanfaatkan teknologi, pekerjaan atau tugas dapat

dilaksanakan secara

efisien. Salah satu contoh aplikasinya dalam kegiatan pembelajaran adalah seorang guru
yang telah melaksanakan pembaharuan terhadap “know how” dalam membelajarkan
para siswanya sehingga terjadi efisiensi. Berikut ini disajikan contoh tentang penerapan
teknologi dalam kegiatan pembelajaran.
Seorang

guru

memperkenalkan

metode

pembelajaran

yang

menekankan

pengembangan kemampuan/keterampilan bertanya di kalangan

para siswa

sebagai ganti dari metode ceramah. Manakala kemampuan/keterampilan bertanya


Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

6



TIK dalam Pembelajaran

telah tumbuh dan berkembang di kalangan para siswanya, berarti sang guru telah
berhasil menerapkan teknologi dalam kegiatan pembelajarannya. Atau, sang guru
telah melakukan suatu pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran.
Seorang guru berinisiatif melakukan pembaharuan di bidang metode pembelajaran
yang menekankan keaktifan belajar para siswanya. Dalam kaitan ini, guru dapat
saja mempersiapkan beberapa kasus misalnya untuk didiskusikan para siswa
secara berkelompok. Para siswa digugah untuk mencari berbagai sumber atau
referensi yang akan dijadikan sebagai acuan proposisi yang akan dikemukakan
dalam diskusi kelompok. Setelah diskusi kelompok berakhir, maka kepada setiap
kelompok diberikan waktu untuk menyajikan hasil kerja kelompoknya di depan
semua siswa untuk mendapatkan tanggapan, pendapat, atau sanggahan. Pada
akhirnya, guru menyampaikan hal-hal penting sebagai inti dari kegiatan
pembelajaran.
Dalam konteks tersebut di atas, guru tidak lagi harus sepenuhnya berceramah selama
jam pelajaran yang berlangsung. Tetapi guru lebih cenderung berfungsi sebagai fasilitator
yang memfasilitasi terjadinya kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. Para siswa
juga dikondisikan untuk berlatih mencari/menggali sendiri berbagai informasi yang
berkaitan dengan materi pelajaran yang dibahas atau didiskusikan. Di samping itu, para
siswa juga dikondisikan untuk berlatih mengemukakan pendapatnya terhadap suatu
kasus atau pemikiran yang disampaikan guru. Dalam kegiatan pembelajaran yang
demikian ini, sang guru telah berinisiatif untuk melakukan pembaharuan khususnya di
bidang metode pembelajaran.
Pemahaman lain mengenai teknologi dalam konteks pembelajaran di kelas adalah
sebagai alat atau sarana (Haddad, 2005) yang digunakan untuk melakukan
perbaikan/penyempurnaan kegiatan pembelajaran sehingga para siswa menjadi lebih
otonom dan kritis dalam menghadapi masalah, yang pada akhirnya bermuara pada
peningkatan hasil kegiatan belajar siswa (Karsenti, 2005). Teknologi dapat dan benarbenar membantu siswa mengembangkan semua jenis keterampilan, mulai dari tingkat
yang sangat mendasar sampai dengan tingkat keterampilan berpikir kritis yang lebih
tinggi (MacKinnon, 2005).
Sebagai salah satu contoh dari sampel potret kegiatan pembelajaran yang
menerapkan teknologi adalah seorang guru SD yang menggunakan media kaset
audio interaktif dalam kegiatan belajar-mengajarnya. Dengan pemanfaatan


Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

7



TIK dalam Pembelajaran

teknologi (dalam hal ini adalah media kaset audio interaktif), terjadilah efisiensi
dalam arti guru masih mempunyai waktu yang tersisa dari yang disediakan. Waktu
yang tersisa ini merupakan nilai tambah yang dihasilkan melalui pemanfaatan
teknologi. Dalam kaitan ini, guru dapat menggunakan waktu yang tersisa untuk
membimbing para siswanya mengerjakan soal-soal latihan atau untuk berdiskusi
sehingga pada akhirnya akan memberikan implikasi pada peningkatan hasil
prestasi belajar para siswa.
Contoh berikutnya adalah mengenai pengelola lembaga pendidikan sekolah yang
dengan antusiasnya ingin memperlihatkan kepada masyarakat bahwa sekolah
yang dikelolanya telah memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Salah
satu cara yang ditempuh adalah melakukan pengadaan perangkat komputer. Pada
masa penerimaan

siswa

baru,

dipromosikanlah

bahwa

sekolahnya

telah

memanfaatkan TIK. Keadaan yang demikian tentu menimbulkan konsekuensi, yaitu
meningkatnya biaya pembangunan dan uang sekolah bagi para siswa baru.
Apabila dilihat dari upaya yang telah dilakukan oleh pengelola sekolah tersebut di atas,
maka seolah-olah TIK itu hanyalah yang berupa komputer. Kalau sekolah sudah
melakukan pengadaan fasilitas komputer dan disediakan untuk dimanfaatkan oleh para
siswa berarti dalam pemahaman mereka, sekolah telah memanfaatkan TIK. Lebih-lebih
lagi apabila sekolah telah memanfaatkan internet. Dalam kaitan ini, dapatkah
disimpulkan bahwa sekolah telah memanfaatkan TIK yang sekalipun dalam hal ini hanya
berupa komputer dan internet? Cobalah kemukakan pendapat dan alasan ANDA pada
kolom di bawah ini!
Jawaban saya adalah bahwa sekolah sudah dapat dikatakan telah
memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Alasan saya adalah
sebagai berikut:
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................



Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

8



TIK dalam Pembelajaran

atau
Jawaban saya adalah bahwa sekolah belum dapat dikatakan telah
memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Alasan saya adalah
sebagai berikut:
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................

Tampaknya pemikiran pengelola pendidikan sekolah seperti tersebut di atas yang
cenderung banyak dianut oleh masyarakat kebanyakan. Pemikiran pengelola pendidikan
sekolah yang demikian ini memang tidaklah sepenuhnya salah dan juga belum
sepenuhnya benar. Mengapa? Tidak sepenuhnya salah karena sebagian para ahli
berpendapat bahwa TIK merupakan teknologi yang dibutuhkan untuk memproses
informasi; terutama penggunaan komputer elektronik dan piranti lunak komputer yang
ditujukan untuk mengolah, menyimpan, melindungi, mentransmisikan, dan mencari
informasi dari mana saja dan kapan saja. Tetapi, belum sepenuhnya juga dikatakan
benar karena teknologi informasi dan komunikasi itu tidaklah terbatas hanya sekedar
perangkat komputer, tetapi juga mencakup rentangan dari yang paling sederhana
(misalnya: telepon, radio, kaset audio/video, OHP sampai dengan yang paling mutakhir
(http://www.answers.com/topic/information-technology).
Berbicara pemahaman mengenai istilah apapun termasuk mengenai TIK, seseorang dan
mungkin juga ANDA akan spontan terusik untuk bertanya. Pertanyaannya kemungkinan
saja adalah ”Apa sih yang dimaksudkan dengan TIK itu?”. Nah, dalam kaitan ini
(pemahaman yang bersifat teoritis), Kementerian Negara Riset dan Teknologi
memberikan rumusan pengertian mengenai TIK sebagai bagian dari ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK). Lebih jauh dikemukakan bahwa TIK secara umum adalah semua
teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan,
penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Pemahaman TIK yang demikian ini
mencakup semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur.
Dari uraian yang telah dikemukakan di atas mengenai TIK, maka penerapannya di
lingkungan

pendidikan/pembelajaran

dapatlah

dikatakan

bahwa

TIK

mencakup

perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi (materi pelajaran), dan infrastruktur


Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

9



TIK dalam Pembelajaran

yang fungsinya berkaitan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan,
penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (materi pelajaran). Apabila
dihadapkan dengan beberapa contoh yang telah dikemukakan, maka pemahaman
mengenai TIK tidak lagi hanya sebatas pada hal-hal yang canggih (sophisticated), seperti
komputer dan internet, tetapi juga mencakup yang konvensional, seperti bahan cetakan,
kaset audio, Overhead Transparancy (OHT)/Overhead Projector (OHP), bingkai suara
(sound slides), radio, dan TV.
Sampai sejauh ini diharapkan sudah semakin jelas pemahaman ANDA mengenai TIK.
Oleh karena itu, seandainya ANDA mendengarkan istilah TIK, maka diharapkan bahwa
pemahaman ANDA tidak lagi langsung hanya terbatas atau fokus pada perkembangan
yang terkini yaitu komputer dan internet. Artinya, apabila ANDA sebagai guru atau
instruktur telah menerapkan pemanfaatan OHT (jenis TIK yang sudah mulai ditinggalkan)
dalam kegiatan pembelajaran sehingga lebih efektif atau efisien, maka ANDA dapatlah
dikatakan telah ber-TIK ria. Namun pembahasan mengenai TIK di dalam modul ini hanya
akan difokuskan pada komputer dan internet.
2. Jenis-jenis Perangkat TIK
Setelah membicarakan perubahan paradigma di bidang pendidikan/pembelajaran, maka
pembahasan berikutnya adalah mengenai jenis-jenis perangkat TIK. Dalam kaitan ini,
cobalah ANDA tuliskan pada kolom berikut ini jenis-jenis TIK menurut pendapat ANDA.
Tentunya ANDA masih ingat bukan mengenai jenis-jenis perangkat TIK sewaktu
mempelajari materi pelajaran yang telah dibahas pada bagian sebelumnya? Oleh karena
itu, cobalah ingat kembali dan tuliskan! Tidak perlu merasa ragu dalam memberikan
jawaban. Seandainya ada jawaban yang belum benar, berarti ANDA telah belajar
mengenai jawaban yang benar.

Menurut saya, jenis-jenis perangkat TIK adalah:
......................................................................................................................
.............................
......................................................................................................................
.............................
......................................................................................................................
.............................



Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

10



TIK dalam Pembelajaran

Bagaimana? Tidak terlalu sulit bukan? Mungkin saja beberapa di antara jawaban ANDA
adalah komputer (PC), laptop, printer, LCD projector, internet, intranet, dan lain-lain.
Baguslah. Jawaban ANDA masih dapat dilengkapi dengan jenis perangkat TIK lainnya,
yaitu televisi, radio, dan handphone seperti yang disajikan berikut ini. Untuk lebih
memantapkan pemahaman ANDA mengenai jenis-jenis perangkat TIK ini, cobalah
jelaskan fungsi masing-masing perangkat TIK yang disajikan di bawah ini.
Jenis-jenis Perangkat TIK

PC
Internet

Radio

Intranet

TIK

LCD
projector

Printer

Telepon
Televisi

Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa TIK selalu terdiri dari hardware
dan software. Hardware atau perangkat keras adalah segala sesuatu peralatan teknologi
yang berupa fisik. Cirinya yang paling mudah adalah terlihat dan bisa disentuh.
Sedangkan software atau perangkat lunak adalah sistem yang dapat menjalankan atau
yang berjalan dalam perangkat keras tersebut. Software dapat berupa operating system
(OS), aplikasi, ataupun konten.

Nah sekarang, cobalah sebutkan contoh-contoh

software OS, aplikasi, dan konten dengan cara melengkapi soal latihan berikut ini.
Contoh OS antara lain adalah ..............................................................................
...............................................................................................................................
Contoh software aplikasi antara lain adalah ..........................................................
...............................................................................................................................
Contoh konten, antara lain adalah .......................................................................
...............................................................................................................................



Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

11



TIK dalam Pembelajaran

Satu hal yang tampaknya sering terjadi sewaktu membeli satu unit komputer (PC) atau
laptop adalah kesalahan persepsi, yaitu anggapan bahwa PC atau laptop tersebut telah
lengkap dan siap digunakan. Padahal kenyataannya, PC atau laptop tidak dapat
digunakan tanpa adanya OS dan aplikasi di dalamnya. Sedangkan OS dan aplikasi
adalah software yang harus dibayar lagi. Dalam kaitan ini, sebagai warga negara yang
baik yang menghargai hak cipta (intellectual property rights), maka ANDA sebaiknya
menggunakan OS dan aplikasi yang orisinal. Beberapa provider menyediakan software
yang dapat diakses/diperoleh secara gratis (cuma-cuma) melalui internet (open source).
Selanjutnya, pada bagian berikut ini, cobalah kemukakan pendapat ANDA mengapa kita
harus menghargai hak cipta dengan cara menggunakan OS dan aplikasi yang orisinal.
Masing-masing kita didorong agar menghindarkan diri untuk menggunakan software OS
dan berbagai aplikasi lainnya hasil bajakan.

Kita harus menghargai hak cipta karena:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
Sebutkan pula pengertian software open source dan software propriety
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................



Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

12



TIK dalam Pembelajaran

3. Potensi TIK
TIK dikatakan dapat memberikan suatu solusi praktis untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas pendidikan (http://www.unicttaskforce.org/). Dalam kaitan ini, keberhasilan
untuk memecahkan masalah pendidikan/pembelajaran dan yang mengarah pada
peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan adalah sepenuhnya sangat ditentukan
oleh guru yang melaksanakan pemanfaatan TIK itu sendiri. Para peneliti telah menyadari
bahwa TIK tidak dapat diperlakukan sebagai variabel bebas tunggal, dan prestasi belajar
siswa tidak semata-mata hanya ditentukan oleh sebaik apapun para siswa mencapai
hasil tes standar tetapi ditentukan juga oleh kemampuan siswa untuk menggunakan
keterampilan berpikir tingkat tinggi (seperti: berpikir kritis, berpikir analitis, membuat
inferensi, dan pemecahan masalah).
Mempertimbangkan dampak dari TIK jenis apapun menuntut suatu pemahaman tentang
bagaimana TIK itu dimanfaatkan di dalam kelas dan untuk mencapai tujuan
pembelajaran apa (perlu ditetapkan oleh para guru yang memanfaatkannya) di samping
pengetahuan tentang jenis penilaian yang akan digunakan untuk menilai peningkatan
prestasi belajar siswa, dan kesadaran tentang hakekat perubahan yang kompleks di
lingkungan

sekolah.

(http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/methods/

technlgy/

te800.htm). Namun demikian, ada permasalahan atau pertanyaan yang sangat
mendasar yang perlu mendapat pengkajian yaitu “Apakah peralatan komputer dan
fasilitas internet (bagian dari fasilitas TIK) yang diadakan sekolah atau yang diterima
sekolah telah dirancang sedemikian rupa sehingga potensinya menunjang kegiatan
pembelajaran yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi hasil belajar siswa?”.
Pada umumnya, pengalaman menunjukkan bahwa semangat untuk melakukan
pembangunan termasuk pengadaan peralatan selalu menggebu-gebu. Tetapi, setelah
pembangunan selesai atau perangkat fasilitas/peralatan telah tersedia, masalah yang
cenderung terjadi adalah bahwa bangunan yang telah jadi atau peralatan yang telah
tersedia lebih banyak menganggurnya (idle). Keadaan yang demikian ini dapat juga
terjadi

di

lingkungan

sekolah.

Sebagai

contoh

adalah

pengadaan

perangkat

fasilitas/peralatan TIK, baik yang diadakan sendiri oleh sekolah maupun yang diterima
sekolah sebagai hasil pengadaan pihak lain. Di beberapa sekolah, perangkat
fasilitas/peralatan yang ada belum atau tidak pernah digunakan sekolah atau baru
dipakai sudah rusak.Mengapa?
Banyak faktor penyebabnya, antara lain misalnya: (a) para guru belum dipersiapkan
dengan baik untuk memiliki kesiapan dalam memanfaatkan peralatan/fasilitas TIK secara


Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

13



TIK dalam Pembelajaran

optimal bagi kepentingan kegiatan pembelajaran, (b) para guru juga tidak dibekali
dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai di bidang pengembangan bahanbahan belajar yang dapat disajikan melalui fasilitas/ peralatan TIK yang telah diadakan
sekolah, (c) para guru tidak mendapatkan appresiasi atas usaha atau kerja ekstra yang
telah mereka lakukan dalam mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas/ peralatan TIK yang
tersedia di sekolah, dan (d) kurangnya perhatian untuk melakukan perawatan atau
pemeliharaan fasilitas/peralatan TIK yang telah dimiliki sekolah (enerjik dalam
membangun/ mengadakan tetapi lemah dalam melakukan perawatan/pemeliharaan).
Tidaklah mengherankan apabila di beberapa sekolah ditemukan adanya perangkat
fasilitas/peralatan yang sudah menjadi “besi tua”. Atau, ada juga sekolah yang tidak tahu
harus berbuat apa terhadap seperangkat fasilitas/peralatan TIK yang telah mereka
terima. Alhasil, pimpinan sekolah tidak berani memanfaatkannya. Mengapa? Karena
unsur ketidaktahuan pimpinan sekolah (tidak ada pelatihan bagi mereka tentang caracara pemanfaatan dan pemeliharaan peralatan), di samping adanya kekhawatiran akan
terjadinya kerusakan apabila dicoba-coba untuk memanfaatkannya. Kalau terjadi
kerusakan akan fasilitas/peralatan TIK yang diterima, rasa takut membayang-bayangi
mereka. Mereka belum atau tidak tahu harus membawa kemana untuk memperbaiki
fasilitas/peralatan TIK tersebut dan dari mana biaya untuk memperbaikinya. Akhirnya,
yang terjadi adalah bahwa perangkat fasilitas/ peralatan TIK itu tetap tersimpan dengan
baik.
Kenyataan

mengindikasikan

bahwa

apabila

dimanfaatkan

secara

efektif,

“pendayagunaan TIK dapat mendukung keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan cara
melibatkan (engaging) siswa melaksanakan tugas-tugas yang autentik dan kompleks
dalam konteks belajar kolaboratif” (Means, Blando, Olson, Middleton, Morocco, Remz &
Zorfass, 1993). Selanjutnya, Soledad MacKinnon mengemukakan bahwa hanya
sebagian kecil aplikasi teknologi (misalnya: drill, latihan, tutorial) yang berkaitan dengan
pembelajaran yang terarah (directed instruction); sebagian besar lainnya (misalnya:
pemecahan masalah, aplikasi multimedia, telekommunikasi) dapat meningkatkan tidak
hanya pembelajaran yang terarah tetapi juga lingkungan yang konstruktif tergantung
pada bagaimana para guru mengintegrasikannya ke dalam kegiatan pembelajaran di
kelas.



Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

14



TIK dalam Pembelajaran

Secara sederhana dapatlah dikemukakan bahwa pada umumnya fasilitas/peralatan TIK
dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran karena potensinya antara lain yang dapat:
a. membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan sistem
peredaran darah;
b. membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar,
seperti: binatang-binatang buas, atau penguin dari kutub selatan;
c. menampilkan obyek yang terlalu besar, seperti pasar, candi borobudur;
d. menampilkan obyek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti: mikro
organisme;
e. mengamati gerakan yang terlalu cepat, misalnya dengan slow motion atau time-lapse
photograhy;
f.

memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya;

g. memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar
siswa;
h. membangkitkan motivasi belajar siswa;
i.

menyajikan informasi belajar secara konsisten, akurat, berkualitas dan dapat diulang
penggunaannya atau disimpan sesuai dengan kebutuhan; atau

j.

menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak untuk lingkup sasaran
yang sedikit/kecil atau banyak/luas, mengatasi batasan waktu (kapan saja) maupun
ruang di mana saja).

TIK memiliki potensi yang sangat besar dalam membantu peningkatan efektivitas
pembelajaran berdasarkan referensi penelitian yang dirujuk Ade Kusnandar. Potensi TIK
yang dimaksudkan dikemukakan sebagai berikut:
a. 10% informasi diperoleh dengan cara membaca (teks).
b. 20% informasi diperoleh dengan cara mendengar (suara).
c. 30% informasi diperoleh dengan cara melihat (grafis/foto).
d. 50% informasi diperoleh dengan cara melihat dan mendengar (video/animasi).
e. 80% informasi diperoleh dengan cara berbicara.
f.

80% informasi diperoleh dengan cara berbicara dan melakukan (interaktif).

Sejauh ini telah dibahas apa yang menjadi potensi TIK. Nah, pemahaman ANDA akan
lebih mantap lagi apabila ANDA mencoba mengemukakan potensi TIK di dalam
pembelajaran. Tuliskanlah jawaban ANDA pada bagian berikut ini. Semakin banyak
potensi TIK yang dapat ANDA rumuskan, maka semakin mantap pula tingkat
penguasaan ANDA terhadap materi pelajaran yang disajikan di dalam modul ini.



Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

15



TIK dalam Pembelajaran

Potensi TIK dalam kegiatan pembelajaran menurut saya adalah:
……………………………………………………………....…………………..
……………………………………………
……………………………………………………………....…………………..
……………………………………………
……………………………………………………………....…………………..
……………………………………………
……………………………………………………………....…………………..
……………………………………………
dst.

Bagaimana jawaban ANDA? Tidak perlu berkecil hati apabila ANDA hanya mampu
merumuskan beberapa saja di antaranya. Apabila sudah selesai ANDA kerjakan, cobalah
bandingkan jawaban ANDA dengan jawaban yang disediakan di bawah ini. Melalui
kegiatan membandingkan ini diharapkan pemahaman dan wawasan ANDA mengenai
potensi TIK akan semakin luas dan mantap.
Berikut ini disajikan beberapa di antara potensi TIK dalam lingkup pendidikan/
pembelajaran. Apabila beberapa jawaban ANDA ternyata sama dengan semua daftar
berikut ini, BAGUS. Kalaupun misalnya hanya sebagian saja yang sesuai, tidak usah
merasa kecil hati. Seseorang yang mau belajar dari pengalaman, maka apa yang ia
pelajari melalui pengalaman tersebut akan senantiasa bertahan lebih lama dalam
ingatannya (strong retention). Termasuk belajar melalui kesalahan. Oleh karena itu,
cobalah pahami potensi TIK yang disajikan di bawah ini.



Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

16



TIK dalam Pembelajaran

Daftar Potensi TIK untuk Pendidikan/Pembelajaran

Memperluas kesempatan belajar
Meningkatkan efisiensi
Meningkatkan kualitas belajar
Memfasilitasi pembentukan keterampilan
Mendorong belajar sepanjang hayat/berkelanjutan
Meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen
Mengurangi kesenjangan digital
Multi-sensory delivery visual, audio, kinestetik
Belajar secara aktif: interaktif, menarik minat (stimulating)
Eksplorasi aktif
Belajar kooperatif (cooperative learning)
Individualisasi
Belajar mandiri (independent learning)
Pengembangan keterampilan komunikasi (communication skills)
Pengembangan keterampilan yang diperlukan dalam era informasi



Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

17



TIK dalam Pembelajaran

4. Fungsi TIK dalam Pendidikan/Pembelajaran
Dalam blue print TIK untuk pendidikan, fungsi-fungsi TIK digambar sebagai sebuah
bangunan gedung. Terdiri dari pondasi, tiang, dan atap, sebagaimana dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

PERANAN TIK DI SEKOLAH MODEREN
INDONESIA
EKONOMI

SOSIAL

POLITIK

BUDAYA

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA

IDEOLOGI

VISI – MISI – TUJUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
NILAI-NILAI BUDAYA DAN FILOSOFI PENDIDIKAN

1

KONTEN
DAN
KURIKULUM

PROSES
BELAJAR
MENGAJAR

FASILITAS
DAN
SARANA
PRASARANA

ICT SEBAGAI
GUDANG ILMU
PENGETAHUAN

2 ICT SEBAGAI

3 ICT SEBAGAI
FASILITAS
PENDIDIKAN

ALAT BANTU
PEMBELAJARAN

HANKAM

WAHAN
A
TRANSF
ORMASI
PENDIDI
KAN

SUMBER
DAYA
MANUSIA
4 ICT SEBAGAI

STANDAR
KOMPETENSI

5
ADMINISTRASI LEMBAGA PENDIDIKAN

ICT SEBAGAI PENUNJANG ADMINISTRASI
6
PENDIDIKAN
ICT SEBAGAI
ALAT BANTU MANAJEMEN
MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN LEMBAGA PENDIDIKAN
SEKOLAH
INFRASTRUKTUR DAN SUPRASTRUKTUR PENDIDIKAN
7 ICT SEBAGAI INFRASTRUKTUR 10
PENDIDIKAN

Berdasarkan gambar tersebut di atas, cobalah tuliskan fungsi-fungsi apa sajakah dari TIK
yang sudah berjalan atau diterapkan di sekolah ANDA. Selain itu, tuliskan juga fungsifungsi TIK yang belum berjalan di sekolah ANDA dan faktor-faktor penyebabnya.

Fungsi-fungsi TIK yang TELAH berjalan di sekolah saya:
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................



Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

18



TIK dalam Pembelajaran

Fungsi-fungsi TIK yang BELUM berjalan di sekolah saya:
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................

Alasan sebagian fungsi TIK belum berjalan di sekolah saya:
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................
Selanjutnya, cobalah bandingkan apa yang telah ANDA tuliskan dengan berbagai
informasi yang tampak pada Blue Print TIK berikut ini.
Pertama-tama,

dapat kita lihat bahwa TIK berfungsi sebagai gudang ilmu
pengetahuan, dapat berupa referensi berbagai ilmu pengetahuan
yang tersedia dan dapat diakses melalui fasilitas TIK, pengelolaan
pengetahuan, jaringan pakar, jaringan antara institusi pendidikan, dll.



Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

19



TIK dalam Pembelajaran

Referensi
Ilmu
Pengetahu-an
A
Terkini
INTERNET
BASED
CONTENT

E

Manajemen
B Pengetahuan
KNOWLEDGE
MANAGEMEN
T

Pusat
Pengembangan
Materi Ajar
COURSE AND
CONTENT
RESOURCE
DEVELOPMENT

Kedua,

Jaringan
Pakar
Beragam
C Bidang Ilmu
COMMUNITY
OF
INTEREST
NETWORK

Komunitas
Perbandingan
Standar
G
Kompetensi
INTERNATIONAL
BENCHMARKIN
G
AND STANDARD

Wahana
Pengembangan
Kurikulum
CURRICULUM
DEVELOPMENT
INFORMATION
SYSTEM

F

Jaringan
antar
Institusi
D Pendidikan
EDUCATION
INSTITUTION
NETWORK

fungsi TIK sebagai alat bantu pembelajaran dapat berupa alat bantu mengajar
bagi guru, alat bantu belajar bagi siswa, serta alat bantu interaksi antara guru
dengan siswa.

Alat Bantu
Guru

Animasi
A Peristiwa
EVENT
ANIMATION

Alat Bantu
Interaksi
Guru-Siswa

E

Komunikasi
Guru-Siswa
TEACHERSTUDENT
COMMUNICATI
ON
SYSTEM

Alat Uji Siswa
B

STUDENT
EVALUATION
SYSTEM

F

K



Buku
Interaktif

CASE
SIMULATION
SYSTEM

INTERACTIVE
STORY BOOK

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

L

Sumber
Referensi Ajar
KNOWLEDGE
SOURCE

EVALUATION
PERFORMANC
E

Alat Peraga
Visual

Simulasi
Kasus

I

Alat Bantu Siswa

C

Evaluasi
Kinerja
Siswa
D
STUDENT

G MULTIMEDIA
VISUAL
SYSTEM

WORKGROUP
SYSTEM

SELF
LEARNING
SYSTEM

20

Komunikasi
Antar Guru
INTER TEACHER
COMMUNICATION

Manajemen
Kelas
J
Terpadu

Kolaborasi
Kelompok Studi

Belajar
Mandiri

H

INTEGRATED
COURSE
MNGT. SYSTEM

M

Latihan
Soal

N

COURSE
PRACTICING



Media
Illustrasi
MULTIMEDIA
LEARNING

TIK dalam Pembelajaran

Ketiga,

fungsi TIK sebagai fasilitas pendidikan di sekolah dapat berupa pojok internet,
perpustakaan digital, kelas virtual, lab multimedia, papan elektronik, dll.

H

G

Pojok
Internet
INTERNET
CORNER

Alat Ajar
MultiIntelijensia
MULTIPLE
INTELLIGEN
T
LEARNING
DEVICES

A

I

F

Papan
Elektronik
Sekolah
SCHOOL
BULLETIIN
BOARD

Perpustakaan
Elektronik
ONLINE
LIBRARY

Komunikasi
Kolaborasi
Kooperasi
SCHOOL
INTRANET

E

Kelas
Jarak Jauh
VIDEO
CONFERENCIN
G

B

Kelas
Virtual
VIRTUAL
CLASS

Aplikasi
Multimedia
C MULTIMEDIA
APPLICATIO
N

Kelas Teater
Multimedia
D MULTIMEDIA
THEATRE

5. Dampak dari Kemajuan TIK dalam Pendidikan/Pembelajaran
Sebagai contoh misalnya tentang potret sebuah sekolah yang telah dilengkapi dengan
peralatan/ fasilitas penyajian media. Para gurunya juga telah dilatih tentang cara-cara
merancang dan mengembangkan materi pelajaran ke dalam media tertentu, seperti
media overhead transparancy (OHT) serta cara-cara menyajikannya di kelas.
Selanjutnya, sang guru melakukan pemanfaatan media pembelajaran OHT dalam
kegiatan belajar-mengajar di kelas. Dalam konteks kegiatan pembelajaran yang demikian
ini, seorang guru dapat menghemat sebagian dari waktu (lebih efisien) yang disediakan
untuk kegiatan pembelajaran di samping menghemat energi dalam menyajikan materi
pelajaran kepada para siswanya.
Waktu yang dihemat ini dapat digunakan guru untuk memberikan bimbingan kepada para
siswa, misalnya dalam mengerjakan soal-soal latihan dan diskusi. Namun sebagai
konsekuensinya, para guru dituntut kesediaannya menggunakan sebagian waktu tidak
mengajarnya untuk merancang dan mengembangkan materi pelajaran ke dalam media
OHT. Manakala guru telah mengelola kegiatan pembelajarannya dengan menggunakan
jenis TIK tertentu, seperti media OHT, maka setidak-tidaknya guru telah memperlihatkan
bahwa dirinya sudah mulai memahami makna dan pentingnya pemanfaatan TIK dalam


Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

21



TIK dalam Pembelajaran

kegiatan pembelajaran. Tidak hanya sekedar memahami tetapi guru juga telah mulai
menerapkan pemanfaatan TIK dalam membelajarkan para siswanya.
Dari beberapa sampel potret kegiatan pembelajaran yang telah dikemukakan di atas,
ada makna penting yang dapat ditarik, yaitu: (1) guru lebih efisien dalam mengelola
kegiatan pembelajaran, (2) siswa lebih aktif belajar karena tidak hanya mendengarkan
uraian/ceramah dan mencatat catatan dari guru saja tetapi para siswa juga
memanfaatkan sumber belajar lain, mengerjakan soal-soal latihan, berdiskusi dengan
guru sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan,
dan (3) prestasi belajar siswa memperlihatkan kecenderungan meningkat.
Selanjutnya, TIK telah menjadi simbol gelombang perubahan. Bagaimana kita
menghadapi perubahan ini? Kalau TIK itu diibaratkan sebagai arus badai, maka
sekurang-kurangnya ada tiga sikap dalam menghadapinya. Pilihan pertama, membangun
dinding yang kokoh agar tidak terkena badai tersebut. Pilihan kedua, berdiam diri dan
membiarkan diri kita terbawa arus. Pilihan ketiga, memanfaatkan arus tersebut sebagai
sumber energi. Pilihan manakah yang akan kita ambil? Sekalipun jawaban terhadap
pertanyaan ini tergantung kepada diri kita masing-masing, tentunya kita sepakat bahwa
pilhan terbaik adalah memanfaatkan arus tersebut sebagai sumber energi.
Perubahan (kemajuan TIK) ini melanda semua aspek kehidupan manusia, termasuk
pendidikan/ pembelajaran. Pendapat Rosenberg (2001) sebagaimana dikutip oleh M.
Surya mengemukakan bahwa pergeseran paradigma dalam proses pembelajaran
adalah: (a) dari pelatihan ke penampilan, (b) dari ruang kelas ke di mana dan kapan
saja, (c) dari kertas ke “online” atau saluran, (d) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan
kerja, (e) dari waktu siklus ke waktu nyata. Ruang belajar atau ruang kelas, misalnya,
mempunyai pengertian yang sangat berbeda dewasa ini.
Dahulu yang disebut ruang belajar adalah ruang berbentuk kotak berisi sejumlah meja
kursi murid, meja kursi guru, lemari, dan sebuah papan tulis di dinding. Sekarang,
pengertian ruang kelas/belajar tidak lagi dibatasi dengan empat dinding dan satu orang
guru. Kemudian, guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar bagi para siswa. Demikian
juga dengan media pembelajaran bukan lagi sekedar terbatas pada papan tulis dan
kapur; dan buku tidak lagi hanya sebagai kumpulan kertas yang tercetak.
Sekarang, mari kita coba lanjutkan mengidentifikasi satu komponen kegiatan
pembelajaran yang mengalami perubahan paradigma, yaitu guru. Tentunya kita semua


Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

22



TIK dalam Pembelajaran

tahu bahwa guru itu dahulu merupakan satu-satunya sumber belajar bagi siswa.
Bagaimana perkembangan paradigma mengenai guru akhir-akhir ini? Guru bukan lagi
merupakan satu-satunya sumber belajar bagi para

siswanya tetapi telah bergeser

menjadi salah satu sumber belajar karena masih banyak lagi sumber belajar lain.
a. Perubahan Paradigma pada Guru
Tampaklah telah terjadi pergeseran paradigma mengenai guru, yaitu yang semula
merupakan satu-satunya sumber belajar bagi siswanya, menjadi salah satu sumber
belajar bagi para siswanya. Nah sekarang, cobalah lengkapi pernyataan yang belum
lengkap berikut ini. Sebagai guru atau instruktur, tentunya ANDA dapat dengan
mudah melengkapi beberapa pernyataan berikut ini karena kegiatan pembelajaran
merupakan lingkungan yang sehari-harinya ANDA terlibat di dalamnya.
Dahulu guru dianggap sebagai satu-satunya sumber belajar,
sekarang ………………………………………………………………
Dahulu guru dianggap paling dan serba tahu,
sekarang …………………………………………………………………
Dahulu guru dianggap sebagai yang harus digugu dan ditiru,
sekarang …………………………………………………………………
Dahulu kegiatan belajar mengajar berpusat kepada guru,
Sekarang …………………………………………………………………
Dahulu metode mengajar guru cendrung monoton,
Sekarang ………………………………………………………………
Dahulu guru cenderung tidak mengembangkan materi ajar,
Sekarang ………………………………………………………………

Kegiatan identifikasi tersebut di atas tentunya masih dapat kita teruskan. Nah,
bagaimana kalau ANDA mencoba untuk melanjutkannya? Cobalah dengan cara
mengelompokkan peran guru yang mengalami perubahan dan kelompok peran guru
yang tidak mengalami perubahan. Kemudian, tentukan peran guru yang mana yang
mengalami perubahan yang diakibatkan oleh perkembangan atau kemajuan TIK.
Diskusikanlah hasil pekerjaan ANDA dengan nara sumber sewaktu kegiatan belajar
tatap muka dilaksanakan. Kerjakanlah tugas ini dengan sungguh-sungguh karena
ANDA sendiri yang akan memperoleh keuntungan atau manfaatnya.



Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

23



TIK dalam Pembelajaran

b. Perubahan Paradigma pada Kurikulum
Sekarang, mari kita lihat perubahan paradigma tentang kurikulum. Kurikulum pada
masa lalu sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah dan guru hanya tinggal
mengimplementasikannya. Perubahan yang terjadi dewasa ini adalah bahwa
penentuan kurikulum telah bergeser, tidak lagi sepenuhnya di tangan pemerintah.
Justru, masing-masing satuan pendidikan diberi otonomi untuk mengembangkan
kurikulum sendiri. Sedangkan peran pemerintah telah berkurang yaitu hanya
menetapkan standar kompetensi. Perubahan ini akan terus berlanjut. Sekolah masa
depan akan mengembangkan kurikulum yang menjadi ciri khas masing-masing.
Orang tua murid akan memilih sekolah yang cocok untuk tempat pendidikan anaknya
sesuai dengan minat dan harapan mereka.