Urgensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama

10

Selama Perkuliahan Berlangsung,
setiap alat telekomunikasi semisal HP wajib dimatikan
(amanat kode etik mahasiswa)

mata kuliah Profesi Keguruan :

Urgensi mata pelajaran
PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM

Ali Rohmad – 2014 M
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung

‫اعوذ بالله من الشيطان الرجيم‬
‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Mata Pelajaran PAI

Oemar Muhammad al-Toumy alSyaebani, pendidikan Islam adalah
usaha mengubah tingkah laku
individu dilandasi oleh nilai-nilai
islami dalam kehidupan pribadinya
atau kehidupan kemasyarakatannya
dan dalam alam sekitar melalui
proses pendidikan.

Tohirin, Psikologi Pembelajaran PAI, 2nd ed, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2006, h. 9.

Mohammad Fadil al-Djamaly,
pendidikan Islam adalah proses yang
mengarahkan manusia kepada
kehidupan yang baik dan
mengangkat derajat
kemanusiaannya, sesuai dengan
kemampuan dasar (fithrah) dan
kemampuan ajarnya (pengaruh dari
luar).


Tohirin, Psikologi Pembelajaran PAI, 2nd ed, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2006, h. 9.

Imam Bawani, pendidikan Islam adalah
bimbingan jasmani-rohani
berdasarkan hukum-hukum agama
Islam menuju kepada terbentuknya
kepribadian utama menurut ukuranukuran Islam.

Tohirin, Psikologi Pembelajaran PAI, 2nd ed, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2006, h. 9.

Zakiyah Daradjat, pendidikan agama
Islam adalah suatu usaha untuk
membina dan mengasuh peserta
didik agar senantiasa dapat
memahami ajaran Islam secara
menyeluruh. Lalu menghayati tujuan,
yang pada akhirnya dapat
mengamalkan serta menjadikan
Islam sebagai pandangan hidup.


Abdul Majid, PAI Berbasis Kompetensi, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, h. 130.

Tayar Yusuf, pendidikan agama Islam
adalah usaha sadar generasi tua
untuk mengalihkan pengalaman,
pengetahuan, kecakapan dan
keterampilan kepada generasi muda
agar kelak menjadi manusia
bertakwa kepada Allah swt.

Abdul Majid, PAI Berbasis Kompetensi, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, h. 130.

PAI merupakan usaha sadar yang
dilakukan pendidik dalam rangka
mempersiapkan peserta didik untuk
meyakini, memahami, dan
mengamalkan ajaran Islam melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran atau
pelatihan yang telah ditentukan
untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Abdul Majid, PAI Berbasis Kompetensi, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, h. 132.

Mata pelajaran pendidikan agama Islam
itu secara keseluruhannya dalam
lingkup Al-Qur’an dan al-hadits,
keimanan, akhlak, fiqh/ibadah, dan
sejarah, sekaligus menggambarkan
bahwa ruang lingkup pendidikan agama
Islam mencakup perwujudan keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan
hubungan manusia dengan Allah swt,
diri sendiri, sesama manusia, makhluk
lainnya maupun lingkungannya (Hablun
minallah wa hablun minannas).
Abdul Majid, PAI Berbasis Kompetensi, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, h. 131.

Dalam konsep Islam, iman merupakan potensi
rohani yang harus diaktualisasikan dalam

bentuk amal saleh, sehingga menghasilkan
prestasi rohani (iman) yang disebut takwa .
Amal saleh itu menyangkut keserasian dan
keselarasan hubungan manusia dengan
Allah dan hubungan manusia dengan
dirinya yang membentuk kesalehan pribadi;
hubungan manusia dengan sesamanya
yang membentuk kesalehan sosial
(solidaritas sosial), dan hubungan manusia
dengan alam yang membentuk kesalehan
terhadap alam sekitar.

Muhaimin, et.al, Paradigma Pendidikan Islam, 5th ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012, h. 75.

Dalam diri setiap manusia terdapat
empat macam potensi rohani : iman
‫إيمان‬, qalbu‫( قققلب‬super-ego), akal‫عقل‬
(ego), nafsu
‫( نققفس‬id).
Dalam pendidikan Islam, guru harus

mendidik murid memposisikan iman
‫ إيمان‬sebagai imam bagi qalbu‫قققلب‬
(super-ego), akal‫( عقل‬ego), nafsu‫نققفس‬
(id) agar dapat mengaktualisasikan
misi ‫ حبلم ناققلله‬dan‫حبلم ناققلناس‬.
Vide, Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, 1st ed, PT. Bumi Aksara, 2007, h. 18-19.

Qalbu‫( قققلب‬super-ego), hati nurani, daya rasa
pada kalbu yang berpusat di dada dipimpin
oleh iman dipertajam melalui ibadah dan
akhlaq karimah terhadap sesama makhluk.
Akal‫( عقل‬ego), daya pikir yang berpusat di
kepala dipimpin oleh iman dipertajam
melalui perenungan alam semesta.
Nafsu‫( نققفس‬id), daya nafsu yang berpusat di
perut; jika pemenuhannya dibimbing oleh
iman, maka manusia menjadi mulia; tetapi
jika tidak, maka manusia menjadi hina-dina.

Vide, Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, 1st ed, PT. Bumi Aksara, 2007, h. 18-19.


Imam dan Makmum pada manusia-masyarakat muslim

IMAM ‫إمام‬

MERDEKA

MAKMUM ‫ممموم‬
‫ممٲم‬

BAHAGIA

IMAN‫إيمان‬

ANTI DIJAJAH
& MENJAJAH

KUAT

QOLBU‫ب‬

‫قل‬

‘AQLU‫ل‬
‫عق‬

NAFSU‫ممنفممس‬

super ego

ego

id

bawah sadar +

sadar

bawah sadar -

immateri


keputusan

materi

‫صفات كريمة‬
KUAT

KUAT

MAXIMIZE

MAXIMIZE

‫صفات مذمومة‬
LEMAH

‫سليم قلب‬

‫صادق عقل‬


SEHAT FISIK+SOSIAL

JUJUR = MAKMUR, ...

MINIMIZE

‫المطمئننة نفس‬

Imam dan Makmum pada manusia-masyarakat kafir/materialism

IMAM ‫إمام‬

KEBEBASAN

MAKMUM ‫ممموم‬
‫ممٲم‬

KEPUASAN


NAFSU‫ممنفممس‬

ANTRI
MENJAJAH

id
bawah sadar materi
‫صفات مذمومة‬
KUAT

MAXIMIZE

QOLBU‫ب‬
‫قل‬

‘AQLU‫ل‬
‫عق‬

super ego

ego

bawah sadar +

sadar

‫مارة بالسوء‬
‫ نفس ٲ ن‬immateri
‫صفات كريمة‬
LEMAH

IMAN‫إيمان‬
LEMAHMINIMIZE

keputusan
LEMAH

MINIMIZE

MINIMIZE

‫مريضة قلب‬

‫كاذب عقل‬

SAKIT PISIK+SOSIAL JUJUR = HANCUR ?, ...

Pendidikan agama biasanya diartikan
pendidikan yang materi bahasannya
berkaitan dengan keimanan,
ketakwaan, akhlak dan ibadah
kepada Tuhan. Dengan demikian
pendidikan agama berkaitan dengan
pembinaan sikap mental spiritual
yang selanjutnya dapat mendasari
tingkah laku manusia dalam berbagai
bidang kehidupan.
Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan, 1st ed, Prenada Media, Jakarta, 2003, h. 195.

Bangunan Kebudayaan - Peradaban Islamiy

Kebudayaan - Peradaban

Ber : ‘aqidah – ‘ibadah – akhlaq mulia

‫ٲيات القولنية‬

‫ٲيات الكوننية‬

WAHYU
ALAM
‫حي على الصلة‬
‫ الشهادة‬- ‫الغائب‬
‫القران – الحديثحي على الفلح‬

‫الله سبحانه وتعالى‬

Asas

man sbg ‫مملاله‬
‫عبد‬

Cipta - Rasa – Karsa – Karya

Iman sbg imam – qalbu, ‘aqlu, nafsu sbg makmum

Ide - Prilaku - Benda

Manusia-Masyarakat-Bangsa

dst

Kesenian

Kesehatan

Sosial

Ekonomi

Politik

DINAMIK

Profesi

Iptek

man sbg ‫مملاله‬
‫خليفة‬

Pertanggung-jawaban

Urgensi mata pelajaran PAI bagi NKRI
Pancasila sebagai termaktub dalam
pembukaan undang-undang dasar 1945.
Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, yang diatur dengan undang
undang. UUD 1945-Psl 31 (3) perubahan keempat.

Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi Marusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab .
Urgensi Mapel : karakter !.

UU-20-2003-Sisdiknas-Psl 3.

Setiap peserta didik pada setiap
satuan pendidikan berhak:
a. mendapatkan pendidikan agama
sesuai dengan agama yang
dianutnya dan diajarkan oleh
pendidik yang seagama;

UU-20-2003-Sisdiknas-Psl 12 (1)a.

Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
wajib memuat:
a. pendidikan agama;
b. pendidikan kewarganegaraan;
c. bahasa;
d. matematika;
e. ilmu pengetahuan alam;
f. ilmu pengetahuan sosial;
g. seni dan budaya;
h. pendidikan jasmani dan olahraga;
i. keterampilan/kejuruan; dan
j. muatan lokal.
UU-20-2003-Sisdiknas-Psl 37 (1).

Permendikbud 54-2013-SKL SD-MI
Dimensi
Sikap

Kualifikasi Kemampuan
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah,
dan tempat bermain.

Memiliki pengetahuan faktual dan
Pengetahua
konseptual
n

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena
dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan
tempat bermain.

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang
Keterampila
produktif dan kreatif dalam ranah abstrak
n

Permendikbud 54-2013-SKL SMP-MTs
Dimensi
Sikap

Kualifikasi Kemampuan
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya
diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Pengetahua Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural dalam ilmu pengetahuan,
n
teknologi, seni,
dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait
fenomena dan kejadian yang tampak mata.

Keterampila Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang

Permendikbud 54-2013-SKL SMA-MA-SMKMAK
Dimensi
Kualifikasi Kemampuan
Sikap

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya
diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam
pergaulan dunia.

Pengetahua Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif dalam ilmu
n

pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
serta dampak fenomena dan kejadian.

Dalam usaha mencapai Standar
Kompetensi Lulusan sebagaimana
telah ditetapkan untuk setiap satuan
dan jenjang pendidikan,
penguasaan kompetensi lulusan
dikelompokkan menjadi beberapa
Tingkat Kompetensi. Tingkat
kompetensi menunjukkan tahapan
yang harus dilalui untuk mencapai
kompetensi lulusan yang telah
ditetapkan dalam Standar Kompetensi
Lulusan.
Permendikbud-64-2013-SI pendasmen-bab II Tingkat Kompetensi dalam file pdf, h. 3.

Tingkat Kompetensi merupakan kriteria
capaian Kompetensi yang bersifat generik
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
setiap tingkat kelas dalam rangka
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan)
jenjang yang harus dicapai oleh peserta
didik secara bertahap dan
berkesinambungan. Tingkat Kompetensi
tersebut diterapkan dalam hubungannya
dengan tingkat kelas sejak peserta didik
mengikuti pendidikan TK/RA, Kelas I
sampai dengan Kelas XII jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
Permendikbud-64-2013-SI pendasmen-bab II Tingkat Kompetensi dalam file pdf, h. 3.

Tingkat Kompetensi disusun berdasarkan
taksonomi struktur capaian belajar
terobservasi [Structure of The Observed
Learning Outcomes (SOLO) Taxonomy].
Berdasarkan taksonomi ini, capaian
belajar dikelompokan dalam 5 kategori
yakni: Pre-Structural (0), Uni-Structural (1),
Multi-Structural (2), Relational (3), dan
Extended-Abstract (4 dan 5). (Collis and
Biggs: 1976)
Di atas kategori Extended-Abstract secara
teoritis ada tiga tingkat yang lebih
kompleks yakni Psychodelia, Illumination,
dan Creativity (Gowan and Erikson:
1981) yang kesemua itu merupakan
capaian belajar yang lebih abstrak.
Permendikbud-64-2013-SI pendasmen-bab II Tingkat Kompetensi dalam file pdf, h. 4.

Pendidikan agama Islam sangat
dibutuhkan bagi umat Islam, agar
dapat memahami secara benar
ajaran Islam sebagai agama yang
sempurna (kaamil), kesempurnaan
ajaran Islam yang dipelajari secara
integral (kaafah) diharapkan dapat
meningkatkan kualitas umat Islam
dalam keseluruhan aspek
kehidupanya.
Permenag-912-2013-KurMadr13 Mapel PAI & Bahasa Arab, dalam file pdf, h. 5.

… mata pelajaran Bahasa Arab sangat
diperlukan sebagai alat untuk
mempelajari dan mendalami sumbersumber primer dari Pendidikan
Agama Islam yang menggunakan
Bahasa Arab terutama Al-Qur’an dan
Hadis.

Permenag-912-2013-KurMadr13 Mapel PAI & Bahasa Arab, dalam file pdf, h. 5.

Struktur kelompok mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa
Arab dalam kurikulum Madrasah
meliputi : 1) Al-Qur’an Hadis, 2)
Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah
Kebudayaan Islam, dan 5) Bahasa
Arab. Masing-masing mata pelajaran
tersebut pada dasarnya saling terkait
dan melengkapi.

Permenag-912-2013-KurMadr13 Mapel PAI & Bahasa Arab, dalam file pdf, h. 34.

.

bagi
Umat Islam

Urgensi
Mapel PAI

bagi
NKRI

PROFESI

Guru profesional adalah guru yang dapat
menguasai “standar kompetensi guru” untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik, benar,
ramah, tanpa marah.

URGENSI
Mata Pelajaran Bahasa Arab
Bahasa Arab (al-lughah al-’Arabiyyah)
adalah sebuah bahasa yang terbesar
dari segi jumlah penutur dalam
keluarga bahasa semitik. Bahasa ini
berkerabat dekat dengan bahasa
Ibraniy dan bahasa Aramiy.

lin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, 1st ed, Diva Press, Jogjakarta, 2012, h. 3

Sejak bahasa Arab yang tertuang di
dalam Al-qur’an didengungkan
hingga kini, semua pengamat baik
Barat maupun orang muslim Arab
menganggapnya sebagai bahasa
yang memiliki standar ketinggian
dan keelokan linguistik yang
tertinggi, yang tiada taranya (the
supreme standard of linguistik
excellend and beauty).
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan metode Pengajarannya, 3rd ed, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2010, h.

… urgensi bahasa Arab dalam agama
akan tampak dalam upacara-upacara
ibadat seperti kata-kata ucapan untuk
memanggil atau untuk mengajak
shalat yang disebut adzan dan iqamah
yang senantiasa berkumandang dari
menara-menara masjid di seluruh
dunia. Karena sifatnya yang ritual
(ta’abbudi), maka adzan dan iqamah
harus diucapkan dalam bahasa aslinya
yaitu bahasa Arab sesuai dengan
tuntutnan serta ajakan Nabi
Muhammad saw.

p Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h

Bahasa Arab telah berjasa memajukan
sains dan filsafat sejak sekitar abad
ke-7 saat kejayaan kerajaan Islam
Abbasiyah mencapai puncaknya.
Kejayaan itu ditandai oleh
meningkatnya produktifitas karya
ilmiah dan filsafat yang dimotori oleh
para ilmuwan dan filosof Muslim, baik
karangan asli berbahasa Arab maupun
terjemahan Bahasa-Arab dan BahasaBarat, antara lain di bidang
matematika, fisika, kimia, kedokteran,
kesusasteraan, dan tentu saja filsafat.

p Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h

Ribuan karya monumental semisal alQanun fi al-Tgibb (aturan dalam
kedokteran) karya Ibnu Sina, alMadkhal ila ‘ilm al-Nujum (observasi
pergerakan bintang) karya Abu
Nashar, Maqashid al-Falasifah (tujuan
para filosof) karya al-Ghazali, dan
segudang literatur lain, masih
dijadikan referensi di banyak
universitas di Eropa.

p Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h

Fakta lain, angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
adalah kontribusi Arab yang sangat
besar terhadap usaha pemudahan
hitungan dan penulisan atas angka
Romawi yang tidak efektif. Itulah
sebabnya di dalam semua kamus bahasa
Inggris, dan juga sistem software
komputer, angka-angka tersebut
dinamani “Arabic Numeral” . Demikian
juga sistem artimatika jasa alKhawarizmi, dan sistem Aljabar jasa alJabir bin Hayyan yang sampai saat ini
merupakan pelajaran pokok di sekolahsekolah.

p Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h

…, bahasa Arab juga telah turut ambil bagian
dalam membangun dan mengembangkan
kebudayaan nasional, khususnya bahasa
Indonesia dan daerah. Setidaknya memberikan
kontribusi perbendaharaan kata. Dalam hal ini
kita tahu bahwa tidak sedikit kosa kata bahasa
Indonesia dan bahasa daerah yang berasal
dari bahasa Arab. Demikian juga halnya jika
kita melihat beberapa upacara adat seperti
upacara sekaten, baik di Kraton Surakarta
maupun Yogyakarta, upacara perkawinan,
khataman, khitanan, sampai kepada kata-kata
suci (sakral) …

p Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h

Empat orientasi pendidikan bahasa
Arab :
1. Orientasi religius, yaitu belajar
bahasa Arab untuk tujuan
memahami dan memahamkan ajaran
Islam (fahm al-maqru’). Orientasi ini
dapat berupa belajar keterampilan
pasif (mendengar dan membaca),
dapat pula mempelajari keterampilan
aktif (berbicara dan menulis).
2. …

p Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h

2. Orientasi akademis, yaitu belajar
bahasa Arab untuk tujusn memahami
ilmu-ilmu dan keterampilan berbahasa
Arab (istima’, kalam, qira’ah, dan
kitabah). Orientasi ini cenderung
menempatkan bahasa Arab sebagai
disiplin ilmu atau obyek studi yang
harus dikuasai secara akademik.
Orientasi ini biasanya identik dengan
studi bahasa Arab di jurusan Pendidikan
Bahasa Arab, Bahasa dan Sastra Arab,
atau program Pascasarjana dan
lembaga ilmiah lainnya.

p Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h

3. Orientasi profesional/praktis dan
pragmatis, yaitu belajar bahasa Arab
untuk kepentingan profesi, praktis
atau pragmatis, seperti mampu
berkomunikasi lisan (muhadatsah)
dalam bahasa Arab untuk bisa
menjadi TKI, diplomat, turis, misi
dagang, atau untuk melanjutkan
studi di salah satu negara Timur
Tengah, dsb.

p Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h

4. Orientasi ideologis dan ekonomis,
yaitu belajar bahasa Arab untuk
memahami dan menggunakan
bahasa Arab sebagai media bagi
kepentingan orientalisme,
kapitalisme, imperialisme, dan
sebagainya. Orientasi ini, antara lain,
terlihat dari dibukanya beberapa
lembaga kursus bahasa Arab di
negara-negara Barat.

p Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h

Orientasi studi bahasa Arab pada
lembaga pendidikan kita tampak
masih mendua dan setengahsetengah: antara orientasi
kemahiran, dan orientasi keilmuan.

p Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h

Tampaknya, orientasi pembelajaran
bahasa Arab pada zaman sekarang
sudah banyak mengalami
perkembangan. Hal ini terbukti
dengan pembelajaran bahasa Arab di
Indonesia sudah dimulai dari
pendidikan anak usia dini, atau mulai
TK sampai perguruan tinggi.

lin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, 1st ed, Diva Press, Jogjakarta, 2012, h. 5

Tujuan umum pengajaran bahasa Arab :
1. Agar siswa dapat memahami al-Qur’an
dan al-Hadits sebagai sumber hukum
Islam dan ajarannya.
2. Dapat memahami dan mengerti bukubuku agama dan kebudayaan Islam
yang ditulis dalam bahasa Arab.
3. Supaya pandai berbicara dan
mengarang dalam bahasa Arab.
4. Untuk digunakan sebagai alat
pembantu keahlian lain (suplementary).

Ahmad Muhtadi Anshor, Pengajaran Bahasa Arab, 1st ed, Teras, Yogyakarta, 2009, h. 7.

… mata pelajaran Bahasa Arab sangat
diperlukan sebagai alat untuk
mempelajari dan mendalami sumbersumber primer dari Pendidikan
Agama Islam yang menggunakan
Bahasa Arab terutama Al-Qur’an dan
Hadis.

Permenag-912-2013-KurMadr13 Mapel PAI & Bahasa Arab, dalam file pdf, h. 5.

Struktur kelompok mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa
Arab dalam kurikulum Madrasah
meliputi : 1) Al-Qur’an Hadis, 2)
Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah
Kebudayaan Islam, dan 5) Bahasa
Arab. Masing-masing mata pelajaran
tersebut pada dasarnya saling terkait
dan melengkapi.

Permenag-912-2013-KurMadr13 Mapel PAI & Bahasa Arab, dalam file pdf, h. 34.

Dalam usaha mencapai Standar
Kompetensi Lulusan sebagaimana
telah ditetapkan untuk setiap satuan
dan jenjang pendidikan,
penguasaan kompetensi lulusan
dikelompokkan menjadi beberapa
Tingkat Kompetensi. Tingkat
kompetensi menunjukkan tahapan
yang harus dilalui untuk mencapai
kompetensi lulusan yang telah
ditetapkan dalam Standar Kompetensi
Lulusan.
Permendikbud-64-2013-SI pendasmen-bab II Tingkat Kompetensi dalam file pdf, h. 3.

Tingkat Kompetensi merupakan kriteria
capaian Kompetensi yang bersifat generik
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
setiap tingkat kelas dalam rangka
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan)
jenjang yang harus dicapai oleh peserta
didik secara bertahap dan
berkesinambungan. Tingkat Kompetensi
tersebut diterapkan dalam hubungannya
dengan tingkat kelas sejak peserta didik
mengikuti pendidikan TK/RA, Kelas I
sampai dengan Kelas XII jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
Permendikbud-64-2013-SI pendasmen-bab II Tingkat Kompetensi dalam file pdf, h. 3.

Tingkat Kompetensi disusun berdasarkan
taksonomi struktur capaian belajar
terobservasi [Structure of The Observed
Learning Outcomes (SOLO) Taxonomy].
Berdasarkan taksonomi ini, capaian
belajar dikelompokan dalam 5 kategori
yakni: Pre-Structural (0), Uni-Structural (1),
Multi-Structural (2), Relational (3), dan
Extended-Abstract (4 dan 5). (Collis and
Biggs: 1976)
Di atas kategori Extended-Abstract secara
teoritis ada tiga tingkat yang lebih
kompleks yakni Psychodelia, Illumination,
dan Creativity (Gowan and Erikson:
1981) yang kesemua itu merupakan
capaian belajar yang lebih abstrak.
Permendikbud-64-2013-SI pendasmen-bab II Tingkat Kompetensi dalam file pdf, h. 4.

.

bagi
Umat Islam

Urgensi
Mapel PBA

bagi
NKRI

bagi
Non-muslim

PROFESI

Guru profesional adalah guru yang dapat
menguasai “standar kompetensi guru” untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik, benar,
ramah, tanpa marah.