HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN KINER
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN KINERJA TENAGA
KESEHATAN DI PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO
Yuckho V.R. Silanno*, Nova Kapantow*, Johan Josephus*
*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
ABSTRAK
Beban kerja merupakan sesuatu yang muncul dari interaksi antara tuntutan tugas, lingkungan
kerja dimana digunakan sebagai tempat kerja. Mengingat kerja manusia bersifat fisik dan mental,
makan masing-masing mempunyai tingkat pembebanan yang berbeda-beda. Kinerja
mempengaruhi secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugasnya . Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan kinerja tenaga
kesehatan di Puskesmas Bahu. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain
studi potong lintang. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Bahu Kota Manado pada bulan
Mei-oktober 2014. Total populasi adalah 50 Tenaga Kesehatan dan sampel pada penelitian ini
adalah 40 tenaga kesehatan yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner, untuk pertanyaan beban kerja di isi oleh tenaga
kesehatan dan pertanyaan kinerja diisi oleh Kepala Puskesmas. Pengolahan data dengan
menggunakan program komputer, dengan analisis statistik menggunakan Uji chi square yang
disajikan dalam bentuk tabel. Dari hasil olah data diperoleh bahwa tenaga kesehatan yang
memiliki beban kerja berat berjumlah 13 responden (32,5%), beban kerja ringan 27 responden
(67,5%) dan kinerja baik 33 responden (82,5%), kinerja tidak baik 7 responden (17,5%), dengan α
= 0,003. Terdapat hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan kinerja tenaga kesehatan
di Puskesmas Bahu Kota Manado. Tenaga kesehatan harus memperhatikan kondisi tubuh dalam
melaksanakan aktifitas kerja yang dilakukan setiap hari, dan harus disesuaikan antara beban
kerja dengan kemampuan kerja agar tidak menimbulkan beban kerja yang berlebihan sehingga
dapat mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan.
Kata Kunci: Beban Kerja, Kinerja Tenaga Kesehatan
ABSTRACT
Load of work comes from the interaction between work demand and work environment. The load
itself has its level because mostly the work that people does is from physical or mental.
Performance can influence people while working and also can influence its quality and quantity.
The goal of this research is to know the connection between the load of work and performance of
health workers specifically in Puskesmas Bahu. In this research is observational analytic that is
designed with cross-sectional study design. This research is conducted at Puskesmas Bahu,
Manado City, and During May-October 2014. Population of workers is 50 and the sample is from
40 workers who are fulfilling the criteria of Inclusion and Exclusion. Data collection is taken by
using questionnaire. For the questions of work load, the answers are from the workers, yet, the
question about performance is coming from the head of Public Health Center. Result: data
processing is got by using computer program and statistical data is got by using Chi Square test
that is shown in a table form. From the data, it is known that there are 13 workers that have high
work load (32,5%), 27 workers that have light work load (67,5%) and the best performance is got
by 33 workers (82,5%), worse performance is got by 7 workers (17,5%) with the a = 0,003. There
is an important connection between work load and performance in Puskesmas Bahu. There is an
important connection between work load and performance in Puskesmas Bahu. Health workers
have to give some attention to their condition while doing the routines every day and also workers
must do the work by considering their condition and health, this will make the work easier and will
not make work load that will influence their performance.
Keywords: Load of Work, Performance of Health Workers
1
jumlah jenis maupun kualitas tenaga
PENDAHULUAN
Kebijakan
kesehatan
kesehatan yang di butuhkan. Selain itu,
untuk mewujudkan derajat
distribusi tenaga kesehatan masih belum
kesehatan yang optimal bagi seluruh
merata. Jumlah dokter Indonesia masih
masyarakat termasuk masyarakat pekerja.
termasuk rendah yaitu 19 per 100.000
(Kemenkes, 2013). Menurut Undang-
penduduk bila dibandingkan dengan
undang kesehatan No 36 Tahun 2009
negara lain di ASEAN, seperti filipina 58
Pasal 164 Ayat 1 mengatakan bahwa
per 100.000 penduduk dan malaysia 70
upaya kesehatan kerja ditujukan untuk
per 100.000 pada tahun 2007. (Depkes,
melindungi pekerja agar hidup sehat dan
2009)
ditujukan
pembangunan
terbebas dari gangguan kesehatan serta
Kinerja (prestasi kerja) adalah
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
pekerja.
upaya
yang dicapai oleh seorang karyawan
kesehatan kerja di Puskesmas merupakan
dalam melaksanakan tugasnya sesuai
bagian dari upaya pencapaian tujuan di
dengan tanggung jawab yang diberikan
atas
upaya
kepadanya. Faktor yang mempengaruhi
pengembangan sesuai dengan keadaan
kinerja adalah faktor individu dan faktor
dan permasalahan yang ada di wilayah
lingkungan.
Puskesmas atau spesifik lokal sehingga
Beban kerja merupakan sesuatu yang
untuk saat ini upaya kesehatan kerja lebih
muncul dari interaksi antara tuntutan
difokuskan pada puskesmas di kawasaan
tugas-tugas, lingkungan kerja dimana
industri.
digunakan
Penyelenggaraan
dan
merupakan
Upaya
kesehatan
kerja
(Mangkunegara,
sebagai
tempat
2012).
kerja,
diharapkan dapat diintegrasikan dalam
keterampilan, perilaku dan persepsi dari
pokok kegiatan yang wajib dilaksanakan
pekerja. (Tarwaka, 2010). Beban kerja
di Puskesmas. (Kemenkes, 2013)
karyawan perlu diperhatikan agar tidak
Sumber daya manusia kesehatan
terjadi over yang dapat menimbulkan
adalah tenaga kesehatan profesi termasuk
stres
tenaga kesehatan strategis dan tenaga
menurunya
kesehatan non profesi serta
(Mudayana, 2012)
tenaga
pendukung/penunjang kesehatan yang
dan
dapat
berakibat
kinerja
Berdasarkan
hasil
pada
karyawan.
wawancara
terlibat dan bekerja serta mengabdikan
dengan salah satu pegawai yang ada di
dirinya seperti dalam upaya manajemen
Puskesmas Bahu bahwa pekerjaan yang
kesehatan. (Kemenkes, 2009). Upaya
dilakukan
pemenuhan
daya
dilakukan sesuai dengan tugas yang
manusia kesehatan belum memadai, baik
diberikan, namun kadangkala apabila
kebutuhan
sumber
2
tenaga
kesehatan
masih
jumlah pasien meningkat dan fasilitas
peneliti melalui wawancara langsung
yang mendukung aktivitas kerja masih
pada
kurang baik, membuat pekerjaan yang
kuesioner beban kerja pada responden.
dilakukan oleh tenaga kesehatan tidak
Pengumpulan
maksimal,
akan
kesehatan dilakukan oleh peneliti melalui
mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan
wawancara langsung dengan Kepala
yang berujung pada penurunan kualitas
Puskesmas
pelayanan. Mengingat kerja manusia
kuesioner kepada Kepala Puskesmas
bersifat mental dan fisik, maka masing-
untuk menilai kinerja tenaga kesehatan.
jika
berkelanjutan
responden
dan
data
Bahu
menjalankan
kinerja
dan
tenaga
memberikan
masing mempunyai tingkat pembebanan
yang berbeda-beda. (Tarwaka, 2010)
HASIL DAN PEMBAHASAN
diatas
Dari hasil penelitian yang dilakukan di
melakukan
Puskesmas Bahu maka di peroleh sampel
penelitian tentang hubungan antara beban
40 responden dari populasi 50 responden.
kerja dengan kinerja tenaga kesehatan di
Seluruh responden yang menjadi sampel
Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang,
penelitian merupakan tenaga kesehatan.
Manado.
Pengambilan data pada 40 responden
Berdasarkan
peneliti
tertarik
uraian
untuk
yang bersedia menjadi subjek penelitian
berkisar 25 – 60 tahun. Umur responden
METODE PENELITIAN
penelitian
dikelompokan menjadi 4 kelompok umur
observasional analitik dengan desain
yang pada umur 25 – 34 tahun memiliki
Cross sectional study atau studi potong
presentase terbanyak yaitu 14 responden
lintang. Penelitian ini dilakukan pada
(35 %), sedangkan pada umur 55 – 60
bulan Mei sampai Oktober 2014 di
tahun memiliki persentase terkecil yaitu
Puskesmas
Manado.
sebesar 3 responden (7,5%). Menurut
Penelitian ini dilakukan pada semua
sumamur (1984) dalam tarwaka 2010,
Tenaga
di
bahwa kemampuan kerja seorang tenaga
populasi
kerja berbeda antara satu dengan yang
responden dari penelitian ini berjumlah
lain dan tergantung dari salah satu faktor
50 orang tenaga kesehatan dan sampel
yaitu
pada penelitian ini 40 orang tenaga
bersangkutan.
kesehatanyang memenuhi kriteria inklusi
karakteristik responden menurut jenis
dan eksklusi. Pengumpulan data beban
kelamin memiliki presentase mulai dari
kerja tenaga kesehatan dilakukan oleh
jenis kelamin perempuan berjumlah
Penelitian
ini
merupakan
Bahu
Kesehatan
Puskesmas
Bahu.
Kota
yang
Jumlah
ada
3
umur
tenaga
Dalam
kerja
penelitian
yang
ini
33 responden (82,5%) dan presentase
sebanyak 27 responden (93,1%) dan stres
jenis kelamin laki-laki berjumlah 7
kerja perawat sebagian besar adalah stres
responden (17,5%).
sedang sebanyak 24 responden (82,8%).
Adanya tingkat pembebanan yang
Tabel 1.
Distribusi
Responden
berbeda-beda dan tingkat pembebanan
Berdasarkan Beban Kerja
yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan
Tenaga Kesehatan.
intensitas masa kerja meningkat yang
Beban kerja
Beban kerja berat
Beban kerja ringan
Total
memungkinkan terjadinya pembebanan
yang optimum yang dirasakan pekerja
n
13
27
40
%
32,5
67,5
100
(Tarwaka, 2010). Masa kerja responden
dari hasil pengumpulan data memiliki
Berdasarkan hasil penelitian yang
presentase terbesar pada masa kerja 1 –
telah dilakukan pada 40 orang tenaga
10 tahun dengan presentase 17 responden
kesehatan puskesmas bahu didapati 33
(42,5%) dan masa kerja 31 – 35 tahun
responden (82,5%) untuk kinerja baik
dengan presentase terkecil 3 responden
dan 7 responden (17,5%) untuk kinerja
(7,5%). Tingkat pendidikan responden
tidak
dari hasil pengumpulan data memiliki
penelitiannya
presentase terbesar diploma 22 responden
waktu
(55%) dan presentase terkecil magister 1
kesehatan di puskesmas Tataba Kec.
responden (2,5%).
Buko Kabupaten Banggai Kepulauan
baik.
Kasim
yang
dengan
(2013)
berjudul
kinerja
dalam
disiplin
pelayanan
Berdasarkan hasil penelitian yang
menyatakan bahwa kinerja pelayanan
telah dilakukan pada 40 orang tenaga
kesehatan yang baik dipengaruhi oleh
kesehatan puskesmas bahu didapati 13
disiplin waktu yang baik. Sebaliknya,
responden (32,5%) yang memiliki beban
jika disiplin waktu yang kurang baik,
kerja berat dan 27 responden (67,5%)
dapat mempengaruhi kinerja pelayanan
memiliki beban kerja ringan. Hasil
kesehatan.
penelitian
Tabel
yang
dilakukan
oleh
2.
Distribusi
Responden
Haryantidan kawan – kawan (2013)
Berdasarkan
menggunakan desain deskriptif korelasi
Tenaga kesehatan.
mengenai hubungan beban kerja dan
Kinerja
n
Kinerja baik
33
Kinerja tidak baik
7
Total
40
Untuk melihat hubungan antara
stres kerja perawat di instalasi gawat
darurat
RSUD
kabupaten
semarang
dengan hasil penelitian didapatkan beban
Kinerja
%
82,5
17,5
100
beban
kerja dan kinerja dilakukan pengujian
kerja perawat sebagian besar tinggi yaitu
4
hipotesis dengan menggunakan uji chi
square dengan melihat nilai Fisher’s
Exact Test. Hasil uji dapat dilihat pada
tabel 3.
Tabel 3. Hubungan beban kerja dan
kinerja tenaga kesehatan.
Kinerja
Beban kerja
Kinerja tidak baik
n
%
6
46,2
Beban kerja berat
Beban kerja ringan
Total
*Uji Fisher Exact
Berdasarkan
1
7
0,003
26
96,3
100
33
40
karyawan balai permasyarakatan kelas 1
3,7
jakarta selatan (BAPAS) di Jakarta
menunjukan bahwa beban kerja berat
Timur. Hasil penelitian menunjukan
sebanyak 6 responden (46,2%) memiliki
terdapat hubungan antara beban kerja
kinerja tidak baik, dan beban kerja
dengan kinerja pada karyawan Balai
ringan sebanyak 1 responden (3,7%)
Pemasyarakatan Kelas 1 jakarta selatan.
memiliki kinerja tidak baik. Beban kerja
Penelitian yang dilakukan oleh Solikhah
berat sebanyak 7 responden ( 53,8%)
(2012) tentang Hubungan Kelelahan
memiliki Kinerja baik dan beban kerja
kerja dengan kinerja perawat di bangsal
ringan dengan kinerja baik sebanyak 26
rawat inap rumah sakit islam fatimah
responden (96,3%).
kabupaten
cilacap
tergolong
dalam
tingkat kelelahan yang tinggi dengan
dengan menggunakan uji khi kuadrat
persentase tingkat kelelahan 63,8%.
(chi-squer) dan melihat nilai Fisher’s
Meningkatnya kelelahan dapat memicu
Test
statistik
di
diperoleh
Exact
uji
3
Nilai P
atas
Hasil
tabel
n
7
Kinerja baik
%
%
53,8
100
denganbantuan
program
menurunnya kinerja.
komputer menghasilkan nilai p 0,003 (p
KESEHATAN DI PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO
Yuckho V.R. Silanno*, Nova Kapantow*, Johan Josephus*
*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
ABSTRAK
Beban kerja merupakan sesuatu yang muncul dari interaksi antara tuntutan tugas, lingkungan
kerja dimana digunakan sebagai tempat kerja. Mengingat kerja manusia bersifat fisik dan mental,
makan masing-masing mempunyai tingkat pembebanan yang berbeda-beda. Kinerja
mempengaruhi secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugasnya . Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan kinerja tenaga
kesehatan di Puskesmas Bahu. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain
studi potong lintang. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Bahu Kota Manado pada bulan
Mei-oktober 2014. Total populasi adalah 50 Tenaga Kesehatan dan sampel pada penelitian ini
adalah 40 tenaga kesehatan yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner, untuk pertanyaan beban kerja di isi oleh tenaga
kesehatan dan pertanyaan kinerja diisi oleh Kepala Puskesmas. Pengolahan data dengan
menggunakan program komputer, dengan analisis statistik menggunakan Uji chi square yang
disajikan dalam bentuk tabel. Dari hasil olah data diperoleh bahwa tenaga kesehatan yang
memiliki beban kerja berat berjumlah 13 responden (32,5%), beban kerja ringan 27 responden
(67,5%) dan kinerja baik 33 responden (82,5%), kinerja tidak baik 7 responden (17,5%), dengan α
= 0,003. Terdapat hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan kinerja tenaga kesehatan
di Puskesmas Bahu Kota Manado. Tenaga kesehatan harus memperhatikan kondisi tubuh dalam
melaksanakan aktifitas kerja yang dilakukan setiap hari, dan harus disesuaikan antara beban
kerja dengan kemampuan kerja agar tidak menimbulkan beban kerja yang berlebihan sehingga
dapat mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan.
Kata Kunci: Beban Kerja, Kinerja Tenaga Kesehatan
ABSTRACT
Load of work comes from the interaction between work demand and work environment. The load
itself has its level because mostly the work that people does is from physical or mental.
Performance can influence people while working and also can influence its quality and quantity.
The goal of this research is to know the connection between the load of work and performance of
health workers specifically in Puskesmas Bahu. In this research is observational analytic that is
designed with cross-sectional study design. This research is conducted at Puskesmas Bahu,
Manado City, and During May-October 2014. Population of workers is 50 and the sample is from
40 workers who are fulfilling the criteria of Inclusion and Exclusion. Data collection is taken by
using questionnaire. For the questions of work load, the answers are from the workers, yet, the
question about performance is coming from the head of Public Health Center. Result: data
processing is got by using computer program and statistical data is got by using Chi Square test
that is shown in a table form. From the data, it is known that there are 13 workers that have high
work load (32,5%), 27 workers that have light work load (67,5%) and the best performance is got
by 33 workers (82,5%), worse performance is got by 7 workers (17,5%) with the a = 0,003. There
is an important connection between work load and performance in Puskesmas Bahu. There is an
important connection between work load and performance in Puskesmas Bahu. Health workers
have to give some attention to their condition while doing the routines every day and also workers
must do the work by considering their condition and health, this will make the work easier and will
not make work load that will influence their performance.
Keywords: Load of Work, Performance of Health Workers
1
jumlah jenis maupun kualitas tenaga
PENDAHULUAN
Kebijakan
kesehatan
kesehatan yang di butuhkan. Selain itu,
untuk mewujudkan derajat
distribusi tenaga kesehatan masih belum
kesehatan yang optimal bagi seluruh
merata. Jumlah dokter Indonesia masih
masyarakat termasuk masyarakat pekerja.
termasuk rendah yaitu 19 per 100.000
(Kemenkes, 2013). Menurut Undang-
penduduk bila dibandingkan dengan
undang kesehatan No 36 Tahun 2009
negara lain di ASEAN, seperti filipina 58
Pasal 164 Ayat 1 mengatakan bahwa
per 100.000 penduduk dan malaysia 70
upaya kesehatan kerja ditujukan untuk
per 100.000 pada tahun 2007. (Depkes,
melindungi pekerja agar hidup sehat dan
2009)
ditujukan
pembangunan
terbebas dari gangguan kesehatan serta
Kinerja (prestasi kerja) adalah
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
pekerja.
upaya
yang dicapai oleh seorang karyawan
kesehatan kerja di Puskesmas merupakan
dalam melaksanakan tugasnya sesuai
bagian dari upaya pencapaian tujuan di
dengan tanggung jawab yang diberikan
atas
upaya
kepadanya. Faktor yang mempengaruhi
pengembangan sesuai dengan keadaan
kinerja adalah faktor individu dan faktor
dan permasalahan yang ada di wilayah
lingkungan.
Puskesmas atau spesifik lokal sehingga
Beban kerja merupakan sesuatu yang
untuk saat ini upaya kesehatan kerja lebih
muncul dari interaksi antara tuntutan
difokuskan pada puskesmas di kawasaan
tugas-tugas, lingkungan kerja dimana
industri.
digunakan
Penyelenggaraan
dan
merupakan
Upaya
kesehatan
kerja
(Mangkunegara,
sebagai
tempat
2012).
kerja,
diharapkan dapat diintegrasikan dalam
keterampilan, perilaku dan persepsi dari
pokok kegiatan yang wajib dilaksanakan
pekerja. (Tarwaka, 2010). Beban kerja
di Puskesmas. (Kemenkes, 2013)
karyawan perlu diperhatikan agar tidak
Sumber daya manusia kesehatan
terjadi over yang dapat menimbulkan
adalah tenaga kesehatan profesi termasuk
stres
tenaga kesehatan strategis dan tenaga
menurunya
kesehatan non profesi serta
(Mudayana, 2012)
tenaga
pendukung/penunjang kesehatan yang
dan
dapat
berakibat
kinerja
Berdasarkan
hasil
pada
karyawan.
wawancara
terlibat dan bekerja serta mengabdikan
dengan salah satu pegawai yang ada di
dirinya seperti dalam upaya manajemen
Puskesmas Bahu bahwa pekerjaan yang
kesehatan. (Kemenkes, 2009). Upaya
dilakukan
pemenuhan
daya
dilakukan sesuai dengan tugas yang
manusia kesehatan belum memadai, baik
diberikan, namun kadangkala apabila
kebutuhan
sumber
2
tenaga
kesehatan
masih
jumlah pasien meningkat dan fasilitas
peneliti melalui wawancara langsung
yang mendukung aktivitas kerja masih
pada
kurang baik, membuat pekerjaan yang
kuesioner beban kerja pada responden.
dilakukan oleh tenaga kesehatan tidak
Pengumpulan
maksimal,
akan
kesehatan dilakukan oleh peneliti melalui
mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan
wawancara langsung dengan Kepala
yang berujung pada penurunan kualitas
Puskesmas
pelayanan. Mengingat kerja manusia
kuesioner kepada Kepala Puskesmas
bersifat mental dan fisik, maka masing-
untuk menilai kinerja tenaga kesehatan.
jika
berkelanjutan
responden
dan
data
Bahu
menjalankan
kinerja
dan
tenaga
memberikan
masing mempunyai tingkat pembebanan
yang berbeda-beda. (Tarwaka, 2010)
HASIL DAN PEMBAHASAN
diatas
Dari hasil penelitian yang dilakukan di
melakukan
Puskesmas Bahu maka di peroleh sampel
penelitian tentang hubungan antara beban
40 responden dari populasi 50 responden.
kerja dengan kinerja tenaga kesehatan di
Seluruh responden yang menjadi sampel
Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang,
penelitian merupakan tenaga kesehatan.
Manado.
Pengambilan data pada 40 responden
Berdasarkan
peneliti
tertarik
uraian
untuk
yang bersedia menjadi subjek penelitian
berkisar 25 – 60 tahun. Umur responden
METODE PENELITIAN
penelitian
dikelompokan menjadi 4 kelompok umur
observasional analitik dengan desain
yang pada umur 25 – 34 tahun memiliki
Cross sectional study atau studi potong
presentase terbanyak yaitu 14 responden
lintang. Penelitian ini dilakukan pada
(35 %), sedangkan pada umur 55 – 60
bulan Mei sampai Oktober 2014 di
tahun memiliki persentase terkecil yaitu
Puskesmas
Manado.
sebesar 3 responden (7,5%). Menurut
Penelitian ini dilakukan pada semua
sumamur (1984) dalam tarwaka 2010,
Tenaga
di
bahwa kemampuan kerja seorang tenaga
populasi
kerja berbeda antara satu dengan yang
responden dari penelitian ini berjumlah
lain dan tergantung dari salah satu faktor
50 orang tenaga kesehatan dan sampel
yaitu
pada penelitian ini 40 orang tenaga
bersangkutan.
kesehatanyang memenuhi kriteria inklusi
karakteristik responden menurut jenis
dan eksklusi. Pengumpulan data beban
kelamin memiliki presentase mulai dari
kerja tenaga kesehatan dilakukan oleh
jenis kelamin perempuan berjumlah
Penelitian
ini
merupakan
Bahu
Kesehatan
Puskesmas
Bahu.
Kota
yang
Jumlah
ada
3
umur
tenaga
Dalam
kerja
penelitian
yang
ini
33 responden (82,5%) dan presentase
sebanyak 27 responden (93,1%) dan stres
jenis kelamin laki-laki berjumlah 7
kerja perawat sebagian besar adalah stres
responden (17,5%).
sedang sebanyak 24 responden (82,8%).
Adanya tingkat pembebanan yang
Tabel 1.
Distribusi
Responden
berbeda-beda dan tingkat pembebanan
Berdasarkan Beban Kerja
yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan
Tenaga Kesehatan.
intensitas masa kerja meningkat yang
Beban kerja
Beban kerja berat
Beban kerja ringan
Total
memungkinkan terjadinya pembebanan
yang optimum yang dirasakan pekerja
n
13
27
40
%
32,5
67,5
100
(Tarwaka, 2010). Masa kerja responden
dari hasil pengumpulan data memiliki
Berdasarkan hasil penelitian yang
presentase terbesar pada masa kerja 1 –
telah dilakukan pada 40 orang tenaga
10 tahun dengan presentase 17 responden
kesehatan puskesmas bahu didapati 33
(42,5%) dan masa kerja 31 – 35 tahun
responden (82,5%) untuk kinerja baik
dengan presentase terkecil 3 responden
dan 7 responden (17,5%) untuk kinerja
(7,5%). Tingkat pendidikan responden
tidak
dari hasil pengumpulan data memiliki
penelitiannya
presentase terbesar diploma 22 responden
waktu
(55%) dan presentase terkecil magister 1
kesehatan di puskesmas Tataba Kec.
responden (2,5%).
Buko Kabupaten Banggai Kepulauan
baik.
Kasim
yang
dengan
(2013)
berjudul
kinerja
dalam
disiplin
pelayanan
Berdasarkan hasil penelitian yang
menyatakan bahwa kinerja pelayanan
telah dilakukan pada 40 orang tenaga
kesehatan yang baik dipengaruhi oleh
kesehatan puskesmas bahu didapati 13
disiplin waktu yang baik. Sebaliknya,
responden (32,5%) yang memiliki beban
jika disiplin waktu yang kurang baik,
kerja berat dan 27 responden (67,5%)
dapat mempengaruhi kinerja pelayanan
memiliki beban kerja ringan. Hasil
kesehatan.
penelitian
Tabel
yang
dilakukan
oleh
2.
Distribusi
Responden
Haryantidan kawan – kawan (2013)
Berdasarkan
menggunakan desain deskriptif korelasi
Tenaga kesehatan.
mengenai hubungan beban kerja dan
Kinerja
n
Kinerja baik
33
Kinerja tidak baik
7
Total
40
Untuk melihat hubungan antara
stres kerja perawat di instalasi gawat
darurat
RSUD
kabupaten
semarang
dengan hasil penelitian didapatkan beban
Kinerja
%
82,5
17,5
100
beban
kerja dan kinerja dilakukan pengujian
kerja perawat sebagian besar tinggi yaitu
4
hipotesis dengan menggunakan uji chi
square dengan melihat nilai Fisher’s
Exact Test. Hasil uji dapat dilihat pada
tabel 3.
Tabel 3. Hubungan beban kerja dan
kinerja tenaga kesehatan.
Kinerja
Beban kerja
Kinerja tidak baik
n
%
6
46,2
Beban kerja berat
Beban kerja ringan
Total
*Uji Fisher Exact
Berdasarkan
1
7
0,003
26
96,3
100
33
40
karyawan balai permasyarakatan kelas 1
3,7
jakarta selatan (BAPAS) di Jakarta
menunjukan bahwa beban kerja berat
Timur. Hasil penelitian menunjukan
sebanyak 6 responden (46,2%) memiliki
terdapat hubungan antara beban kerja
kinerja tidak baik, dan beban kerja
dengan kinerja pada karyawan Balai
ringan sebanyak 1 responden (3,7%)
Pemasyarakatan Kelas 1 jakarta selatan.
memiliki kinerja tidak baik. Beban kerja
Penelitian yang dilakukan oleh Solikhah
berat sebanyak 7 responden ( 53,8%)
(2012) tentang Hubungan Kelelahan
memiliki Kinerja baik dan beban kerja
kerja dengan kinerja perawat di bangsal
ringan dengan kinerja baik sebanyak 26
rawat inap rumah sakit islam fatimah
responden (96,3%).
kabupaten
cilacap
tergolong
dalam
tingkat kelelahan yang tinggi dengan
dengan menggunakan uji khi kuadrat
persentase tingkat kelelahan 63,8%.
(chi-squer) dan melihat nilai Fisher’s
Meningkatnya kelelahan dapat memicu
Test
statistik
di
diperoleh
Exact
uji
3
Nilai P
atas
Hasil
tabel
n
7
Kinerja baik
%
%
53,8
100
denganbantuan
program
menurunnya kinerja.
komputer menghasilkan nilai p 0,003 (p